loss circulation.ppt

11
Loss Circulation Loss Circulation

Upload: a

Post on 18-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Loss Circulation.ppt

TRANSCRIPT

  • Loss Circulation

  • IDENTIFIKASI SEBAB LOSS CIRCULATION

    Faktor Mekanis

    Hilang lumpur terjadi jika tekanan hidrostatik lumpur naik hingga melebihi tekanan rekah formasi, yang akan mengakibatkan adanya crack (rekahan) yang memungkinkan lumpur (fluida) mengalir ke dalamnya. Hilang lumpur atau hilang sirkulasi dapat menyebabkan washout yang besar, yang dapat menyebabkan rig pemboran yang digunakan menjadi ambles. Laju penembusan yang tinggi akan menghasilkan keratan bor yang banyak dan bila tidak terangkat dengan cepat akan menyebabkan kenaikan densitas lumpur yang pada akhirnya akan menaikkan tekanan hidrostatik. Penurunan pipa yang cepat akan menyebabkan fluida memberikan tekanan tambahan (surging) pada annulus. Tekanan total sebagai akibat surge effect dan tekanan hidrostatik lumpur dalam keadaan tertentu akan menjadi cukup tinggi untuk merekahkan formasi yang belum dicasing.

  • 2.Faktor Formasi

    Coarseley permeable formation.Contoh dari jenis formasi ini adalah pasir dan gravel. Namun tidak semua jenis formasi ini menyerap lumpur. Untuk dapat menyerap lumpur perlu keadaan, antara lain tekanan hidrostatis lumpur harus lebih besar daripada tekanan formasi, formasi harus permeabel, disamping ada pengertian bahwa lumpur mampu masuk ke dalam formasi bila diameter lubang atau pori-pori sedikitnya tiga kali lebih besar dari diameter butiran atau partikel padat dari lumpur. Jadi kalau lumpur sampai dapat masuk ke dalam formasi, berarti lubang atau celah-celah cukup besar.

    Cavernous formation.Hilang lumpur ke dalam reef, gravel ataupun formasi yang mengandung banyak gua-gua sudah dapat diduga sebelumnya. Gua-gua ini banyak terdapat pada formasi batu kapur (limestone dan dolomite).

  • Fissure, fracture, faults.Ini merupakan celah-celah atau rekahan dalam formasi. Bila hilang lumpur tidak terjadi pada formasi permeabel ataupun batuan kapur, biasanya ini terjadi karena celah-celah atau retakan tersebut. Fracture ini dapat terjadi alamiah tetapi dapat juga terjadi karena sebab-sebab mekanis (induced fractures). Hal ini dapat terjadi misalnya karena penekanan (pressure surge) pada waktu masuk pahat, ataupun kenaikan tekanan karena drilling practice yang tidak benar, misalnya tekanan pompa yang terlalu tinggi, lumpur terlalu kental, gel strength terlalu besar. Dapat juga karena perlakuan yang kurang sesuai, misalnya menjalankan pompa secara mengejut, tekanan pompa yang terlalu tinggi, lumpur terlalu kental, gel strength terlalu besar.

  • Langkah AntisipasiHal yang perlu diingat untuk mengantisipasi antara lain :Berat lumpur.Berat lumpur perlu dijaga agar tetap minimum, sekedar mampu mengimbangi tekanan formasi. Serbuk bor yang ada di annulus juga mengakibatkan penambahan berat lumpur. Jadi pembersihan lubang bor memegang peranan penting.

    Viscosity dan gel strength.Gel strength juga dijaga agar tetap kecil. Gel strength yang besar memerlukan tenaga yang besar pula untuk memecah gel tersebut, yang dapat mengakibatkan pecahnya formasi. Disarankan agar meja putar digerakkan dulu sebelum menjalankan pompa, dan menjalankan pompa jangan mengejut.

  • Pada waktu masuk pahat, agar dihindari terjadinya pressure surge untuk mencegah pecahnya formasi. Juga pada saat mencabut pahat agar dihindari terjadinya swab.Agar dipakai lumpur yang baik, stabil. Hal ini dapat mengurangi pengaruh negatif lumpur, seperti caving, sloughing.Bila diperkirakan akan terjadi hilang lumpur, lumpur dapat ditambah dulu dengan bahan penyumbat (Lost Circulating Material, LCM) yang lembut, misalnya 5 lbs/bbl walnut shells, mica. Bahan penyumbat yang lembut ini dapat disirkulasikan dengan lumpur dan dapat lewat mud screen.

  • Mengatasi lost

    Teknik penyumbatanMaterial fibrousMaterial flakesMaterial granularTeknik penyemenanMenggunakan bahan-bahan khusus

  • Teknik penyumbatan

    Material fibrousTerdiri dari kapas kasar, serat kayu, fiber seal, material ini sedikit kaku dan cenderung memaksa masuk kedalam rekahan yang besar.

    2. Material flakesTerdiri dari mika halus dan kasar, kwik seal (kombinasi serabut dan kepingan), material ini jika disirkulasikan akan melintang lurus dimuka formasi.

    3. Material granularTerdiri dari kulit kelapa sawit, besar ukuran yang dapat disumbat oleh material granular lebih besar jika dibandingkan dengan LCM lainnya.

  • TEKNIK PENYEMENAN proses penyemenan dapat dilakukan di semua zona. Teknik ini menggunakan prinsip keseimbangan kolom fluida. Caranya sebagai berikut :Mengangkat pahat dan mengukur statik mud levelMenentukan cementing sub dan memilih jenis slurry cementnyaMenentukan tempat hilang lumpurMemasukkan DP dan cementing sub ke dalam lubang bor.

  • Bahan bahan khususBahan-bahan khusus yang sering digunakan adalah high filter slurry, bentonite diesel oil slurry, bentonite oil cement slurry serta semen.

  • Zona LostSee page losthilang lumpur dalam jumlah relatif kecil (15bbl/jam)Complete lostterjadi pengurangan tekanan hidrostatik dan lumpur.