lima sekawan misteri hilangnya kucing siam

Upload: laicank

Post on 04-Jun-2018

266 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    1/212

    Enid Blyton

    PASUKAN MAU TAHU

    MISTERIKUCING SIAM

    ilustrasi olehMary Gernat

    Penerbit PT GramediaJakarta 1982

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    2/212

    " T H E M Y S T E RY O F T H E D I S A P P E A R I N G C AT "

    by Enid BlytonFirst published in Great Britain July 13 th 1944

    by Methuen & Co Ltd All rights reserved

    " M I S T E R I K U C I N G S I A M "

    Alihbahasa: Agus SetiadiGM 81.064

    Hak cipta terjemahan IndonesiaPT Gramedia, Jakarta

    Hak cipta dilindungi oleh undang-undangDiterbitkan pertama kali oleh

    Penerbit PT Gramedia. Jakarta 1981 Anggota IKAP1

    Cetakan pertama: September 1981Cetakan kedua: September 1982

    Dicetak olehPercetakan PT Gramedia

    Jakarta

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    3/212

    1

    Bets sangat gembira. Hari itu Pip akan pulang, karenasekolahnya libur panjang. Selama tiga bulan Betsmerasa kesepian, karena abangnya itu tinggal di asrama.Tapi kini Pips akan ada lagi di rumah.

    "Sedang Larry dan Daisy akan tiba pula besok!" kata

    Bets pada ibunya. "Wah, Bu asyik rasanya kalau banyak lagi anak-anak teman bermain."Larry dan Daisy itu teman-teman Pip. Mereka

    sebenarnya lebih tua daripada Bets, tapi ia selaludiperbolehkan ikut bermain bersama-sama. Dalamliburan Paskah yang lalu mereka berempat serta seoranganak laki-laki lagi yang ditemani anjingnya mengalami

    petualangan ramai. Mereka berhasil menyelidiki, siapasebenarnya yang membakar sebuah pondok.

    "Waktu itu kami menjadi Pasukan Mau Tahu," kataBets sambil mengingat-ingat. "Dan kami berhasilmembongkar seluruh rahasia kejadian itu ya kan, Bu?Wah, aku kepingin kami bisa menyelidiki misteri lagiselama liburan ini!"

    Ibunya tertawa."Ah itu kan cuma karena mujur saja, kalian berhasil

    membongkar rahasia pondok yang terbakar," kata Ibu."Kau jangan mengharapkan misteri lagi, Bets, karena

    3

    ANAK BESARDI RUMAH SEBELAH

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    4/212

    jelas takkan ada. Sekarang cepatlah berpakaian. Sudahwaktunya menjemput Pip."

    Pip senang sekali bisa pulang berlibur ke rumah.

    Begitu sampai, ia langsung lari ke kebun bersama Bets.Segala-galanya diperhatikan olehnya dengan asyik,seolah-olah sudah bertahun-tahun tidak pulang.

    Adik perempuannya membuntuti terus, sambilmengoceh dengan suara lantang. Bets sangat menga-gumi Pip. Tapi Pip tidak begitu memperhatikan adiknyaitu. Menurut anggapannya, Bets masih kecil, masihingusan. Masih gemar bermain dengan boneka, danmenangis kalau terjatuh sedikit saja.

    "Larry dan Daisy juga akan pulang besok," kata Betsdengan napas memburu, karena harus mengikutilangkah Pip yang lebih panjang. "Wah, Pip apakahkita akan beraksi sebagai Pasukan Mau Tahu lagi?"

    "Itu kan cuma kalau ada sesuatu yang perlu diselidiki,goblok," kata Pip. "O, ya hampir saja aku lupa liburan ini Fatty juga akan datang lagi ke sini. Orangtuanya begitu senang berlibur di Peterswood waktuPaskah kemarin, sehingga mereka lantas membelisebuah rumah kecil di sini. Dan Fatty akan kemariliburan ini."

    "Bagus," kata Bets dengan gembira. "Aku suka padaFatty, karena dia ramah terhadapku. Jadi kita bisa lagimenjadi Pasukan Mau Tahu yang lengkap ... o ya, Pip,tentunya Buster ikut lagi, ya?"

    "Tentu saja," jawab Pip. Buster itu anjing piaraanFatty. Anjing itu kecil, berbulu hitam. Anak-anak semuasayang pada Buster. "Senang rasanya bisa bertemu lagidengan Buster."

    "Dari mana kau tahu Fatty akan datang?" tanya Bets,sambil berlari-lari mengikuti Pip.

    "Ia menulis surat padaku," jawab Pip. "Nanti dulu

    4

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    5/212

    suratnya ada padaku. la menuliskan pesan untukmu disitu."

    Pip merogoh kantongnya, lalu mengeluarkan sepu-cuk surat yang sudah kumal. Dengan bergairah Betsmengambil surat itu. Tulisannya tidak panjang, tapisangat rapi.

    Pip yang budiman, Aku hanya hendak mengabarkan, orang tuaku

    telah membeli Rumah Putih yang tidak jauh dantempat kediamanmu. Jadi liburan musim panas inikita akan bertemu lagi. Moga-moga ada lagi misteri

    yang bisa kita selidiki. Asyik, kita bisa beraksi lagi sebagai Pasukan Mau Tahu dengan Anjing.Salamku pada si cilik, Bets. Begitu aku sampai, akuakan mampir ke mmahmu.

    Salam, Frederick Algernon Trotteville

    "Kenapa tidak ditandatanganinya dengan namaFatty?" tanya Bets. "Frederick Algernon Trotteville rasanya konyol kedengarannya."

    "Yah Fatty sendiri kadang-kadang memangkonyol," kata Pip. "Mudah-mudahan sekali ini ia tidaklagi terlalu membangga-banggakan diri sendiri. Kaumasih ingat liburan yang lalu, bagaimana ia membang-gakan bekas-bekas memar yang terjadi karena jatuh daritumpukan jerami?"

    "Ya, tapi memar-memarnya memang hebat nam- paknya," kata Bets sambil mengenang kejadian itu."Warnanya macam-macam hebat sekali! Akukepingin kalau luka memar juga bisa kelihatan sepertiitu."

    5

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    6/212

    Larry dan Daisy tiba sekitar pukul tiga siang keesokanharinya. Selesai minum teh mereka langsung larimendatangi Pip dan Bets. Senang rasanya bisa

    berkumpul lagi beramai-ramai. Setelah beberapa saatmengobrol, Bets merasa agak tersisih. Soalnya, cuma iasendiri yang tidak bersekolah di tempat lain dan tinggaldi asrama. Jadi kadang-kadang ada pembicaraan yangtidak dimengerti olehnya.

    "Coba umurku tidak baru delapan tahun," pikirnya,

    mungkin untuk keseribu kalinya. "Larry sudah tiga belas, sedang yang lain-lain dua belas jauh lebih tuadaripadaku. Aku takkan mungkin bisa menyusulmereka."

    Sementara anak-anak itu sedang asyik bertukar kabarsambil mengobrol dan tertawa-tawa, terdengar langkahenteng dari arah depan. Sekejap kemudian muncul

    seekor anjing kecil berbulu hitam di tengah mereka,sambil menggonggong-gonggong dengan bersemangat.

    "Eh, ini kan Buster! Kau sudah datang lagi, Buster!"seru Daisy bergembira. Anak-anak yang lain ikutsenang, ribut menyapa Buster dengan ramah. Karena-nya mereka tidak segera melihat Fatty. Bets yang paling

    dulu melihat anak gendut itu muncul. Fatty dirangkulnyadengan ramah. Fatty nampak gembira, karena ia punsenang pada Bets. Ia pun merangkul Bets.

    Anak-anak yang lain memandangnya sambil nyengir."Hallo, Fatty!" sapa Larry. "Bagaimana hasilmu di

    sekolah?"

    "Aku juara kelas,'' kata Fatty, dengan sikap yang tidak bisa dibilang rendah hati."Masih tetap Fatty yang dulu juga," kata Pip sambil

    meringis. "Jadi jago ini, juara itu otak jenius seperti biasanya murid terhebat di sekolah!"

    6

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    7/212

    "Tutup mulut," kata Fatty. Sambil bercandadipukulnya Pip. "Kalau kau kurasa tentunya muridyang paling bawah dalam kelas, ya?"

    Enak rasanya berbaring-baring di rumput sambil bercanda dengan Buster, serta membayangkan hari-harilibur musim panas selama delapan atau sembilanminggu mendatang. Tidak perlu memikirkan pelajaran.Tak ada peraturan sekolah yang mesti dipatuhi.Memang liburan musim panas rasanya paling menye-

    nangkan bagi mereka!"Ada kabar baru, Bets?" tanya Fatty. "Barangkali ada

    kejadian misterius, atau masalah yang perlu dipecah-kan? Jangan lupa, kita masih tetap Pasukan Mau Tahu

    ditambah seekor anjing!""Aku tahu," jawab Bets. "Tapi saat ini sama sekali

    tidak ada kejadian misterius, Fatty. Pak Ayo Pergi saja,sudah berminggu-minggu aku tidak melihatnya."

    Orang yang dijuluki 'Pak Ayo Pergi' itu namasebenarnya Pak Goon. la polisi desa Peterswood.Anak-anak menjulukinya 'Pak Ayo Pergi', karena itulahyang selalu dikatakannya kalau berjumpa denganmereka. Pak Goon tidak suka pada anak-anak. Dananak-anak pun tidak suka padanya.

    "Kelihatannya di sini sama sekali tidak ada kejadianmenarik, sejak kita kembali lagi ke sekolah waktu itu,"kata Pip.

    Tiba-tiba Bets teringat pada sesuatu."O ya, rumah sebelah sudah didiami orang lagi

    sekarang," katanya.

    Rumah yang dimaksudkan Bets itu selama dua tahun belakangan tidak ada penghuninya. Anak-anak meno-leh ke arah Bets.

    "Ada anak-anak di situ?" tanya Pip.

    7

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    8/212

    "Tidak," jawab Bets. "Setidak-tidaknya, kurasa tidakada. Aku pernah melihat seorang anak laki laki yangsudah remaja di situ, tapi kalau tidak salah ia pekerja di

    kebun. Kadang-kadang aku mendengar dia bersiul-siuldi situ. Merdu sekali siulannya. O ya kecuali itu

    banyak sekali kucing di sana. Kucing-kucing aneh!""Kucing? Kucing kayak apa?" tanya Pip heran.

    Telinga Buster langsung tegak, begitu mendengar katakucing disebutkan. Anjing itu menggeram pelan.

    "Muka mereka coklat tua wamanya, begitu pula ekordan kaki mereka," kata Bets. "Sedang bulu tubuh

    berwarna kuning susu. Aku pernah melihat gadis yangmerawat mereka menggendong seekor di antaranya.Kucing itu aneh sekali kelihatannya."

    "Pasti kucing Siam yang dimaksudkan oleh Bets,"kata Larry. "Matanya biru cerah, Bets?"

    "Entah, aku tidak tahu," jawab Bets. "Jarakku waktuitu tidak cukup dekat, jadi tidak bisa kuperhatikandengan jelas. Lagipula mata kucing kan hijau wamanya,Larry bukan biru."

    "Tapi kalau kucing Siam, matanya biru cerah," kataFatty. "Aku tahu, karena bibiku pernah punya seekor.Bagus sekali kucing itu. Namanya Patabang. Kucing

    begitu sangat berharga.""Aku kepingin kapan-kapan ke rumah sebelah, untuk

    melihat mereka," kata Daisy. Menurut pendapatnya,kucing bermata biru cerah dengan bulu kuning susukecuali kepala, kaki dan ekor yang berwarna coklat tua,

    pasti sangat indah. "Pemiliknya siapa, Bets?"

    "Seorang nyonya, bernama Lady Candling," kataBets. "Tapi aku belum pernah berjumpa dengan dia.Kurasa nyonya itu sering bepergian."

    Anak-anak meneruskan obrolan mereka, sambil berbaring-baring di rumput. Sekali-sekali terdengar

    8

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    9/212

    suara terpekik kaget. Maklumlah. Buster iseng mendata-ngi mereka, lalu menjilat-jilat muka. Tentu saja anakyang dijilati kaget, lalu mendorongnya supaya pergi.

    Kemudian terdengar bunyi siulan riang di baliktembok pembatas ke rumah sebelah. Siujan ituterdengar jelas dan merdu.

    "Itu dia anak laki-laki yang kuceritakan tadi," kataBets. "Bagus ya, siulannya?"

    Larry berdiri, lalu menghampiri tembok. Sesampai disitu ia memandang ke sebelah, sambil menopangkankaki ke tepi sebuah jambangan bunga yang besar.Dilihatnya seorang anak laki-laki di pekarangan rumahsebelah. Umurnya sekitar lima belas tahun. Tubuhnya

    besar, dengan wajah bundar kemerah-merahan. Bolamatanya biru sekali, memandang seolah-olah selaluheran. Mulutnya besar, dengan dua deret gigi putihcemerlang. Anak itu sedang sibuk menggaruk tanahdekat tembok pagar.

    la merasa sedang diperhatikan, lalu mendongak. latersenyum lebar, menampakkan deretan gigi yang putih bersih.

    "Hai," sapa Larry. "Kau tukang kebun rumah

    sebelah ini?""Aduh bukan!" jawab anak itu. la nyengir semakin

    lebar. "Aku ini cuma pembantu saja. Pembantu tukangkebun. Tukang kebun di sini Pak Tupping. Itu, yang

    berhidung bengkok dan cepat marah."

    Larry cepat-cepat memandang berkeliling kebun.

    Tapi ia tidak melihat hidung bengkok. Jadi Pak Tuppingtidak ada di situ. Menurut perasaannya, orang itu pastitidak bisa diajak bercanda.

    "Bisakah kami kapan-kapan datang untuk melihatkucing-kucing yang ada di situ?" tanya Larry. '"Kan

    9

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    10/212

    kucing Siam mereka itu, yang dipelihara LadyCandling?"

    "Betul! Mereka bagus-bagus," kata anak laki-lakitemannya berbicara. "Yah, sebaiknya. kalau maudatang, tunggu saja sampai Pak Tupping sedang tidakada. Menurut anggapannya kalau melihat aksinya seluruh tempat ini kepunyaan dia, termasuk kucing-kucing sekaligus. Begini, datang saja besok sore. PakTupping akan keluar saat itu. Kau lewat tembok ini saja.Gadis perawat kucing-kucing itu akan ada di sini. Namanya Nona Harmer. Dia pasti takkan keberatan jikakau ingin melihat kucing-kucing piaraannya."

    "Beres!" kata Larry senang. "Kami akan datang besok sore. He namamu siapa?"

    Sebelum anak laki-laki itu sempat menjawab, sudahterdengar suara seseorang berseru dari suatu tempat tak

    jauh dari situ. Orang itu marah-marah."Luke! Luke! Ke mana lagi kau pergi,. hah?! Kan

    sudah kukatakan, kau harus membuang sampah itu?Sialan anak itu, sama sekali tak ada gunanya di sini."

    Luke menatap Larry dengan pandangannya yangselalu nampak tercengang. Cepat-cepat dipanggulnyaalat penggaruk. Kelihatannya seperti ketakutan.

    "Itu dia," bisik Luke. "Itu Pak Tupping. Aku harus pergi sekarang. Besok saja kau datang lagi."

    Setelah itu ia pergi, sementara Larry turun dari jambangan, lalu mendatangi kawan-kawannya yangmasih berbaring di rerumputan.

    "Dia itu pembantu tukang kebun," ceritanya."Namanya Luke. Kelihatannya baik hati, tetapi agak

    tolol. Kurasa menakut-nakuti angsa saja dia takkanmampu!"

    Menurut perasaan Bets, ia pun pasti takkan mampu.

    10

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    11/212

    Angsa kan besar, dan suka mendesis-desis kalaudiganggu.

    "Bagaimana apakah kita besok akan melihatkucing-kucing itu?" tanyanya pada Larry. "Akumendengar kau tadi menyebut-nyebut tentangmereka."

    "Memang betul. Besok sore, apabila tukang kebunyang bernama Pak Tupping itu sedang tidak ada," jawabLarry. "Kita ke sana lewat tembok pagar. Tapi Buster

    lebih baik jangan diajakkan tahu bagaimana dia kalaumelihat kucing!"Mendengar kata yang terakhir, Buster langsung

    menggeram. Kucing? Untuk apa anak-anak hendak pergi melihat kucing? Binatang konyol dan tak berguna,dengan cakar tajam seperti jarum! Cuma satu saja gunakucing untuk dikejar!

    11

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    12/212

    2

    PAK TUPPING JAHAT!

    Keesokan sorenya anak-anak itu teringat, merekahendak ke rumah sebelah untuk melihat kucing-kucingSiam yang ada di sana. Larry pergi ke tembok lalu

    bersiul, memanggil Luke.Tak lama kemudian anak laki-laki itu muncul. la

    meringis, memamerkan giginya yang putih."Kalian bisa datang sekarang," katanya. "Pak

    Tupping sedang pergi."Dengan segera anak-anak memanjat tembok, lalu

    masuk ke pekarangan rumah sebelah. Bets dibantumenyeberang oleh Fatty. Buster jengkel sekali, karena iaditinggal. Anjing itu menggonggong-gonggong dengan

    marah, sambil berdiri pada kaki belakang sertamenggaruk-garuk dinding tembok dengan sepasangkaki depannya.

    "Kasihan si Buster," kata Bets. "Jangan sedih, Buster kami cuma sebentar saja."

    "Anjing tidak boleh masuk ke sini," kata Luke.

    "Soalnya, di sini kan banyak kucing. Mereka sangat berharga. Banyak sekali uang yang masuk sebagaihadiah dalam berbagai perlombaan, kata gadis yangmengasuh mereka."

    "Kau tinggal di sini?" tanya Larry, sementara mereka

    12

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    13/212

    berbondong-bondong menyusur jalan kebun menuju beberapa rumah kaca.

    "Tidak, aku tinggal di tempat ayah tiriku," kata Luke."Ibuku sudah meninggal dunia. Aku seorang diri, tidak

    punya adik maupun kakak. Namaku Luke Brown.Umurku lima belas tahun."

    "O ya," kata Larry. Mereka belum sempat berkenalansecara resmi. "Namaku Laurence Daykin. Umurku tiga belas tahun. Margaret ini adikku, berumur dua belas. Nama panggilannya Daisy. Lalu dia itu namanyayang panjang Frederick Algernon Trotteville. Umurnya

    juga dua belas. Panggilannya si Gendut alias Fatty.""Aku lebih senang jika disapa dengan nama

    Frederick," kata Fatty dengan nada tersinggung. "Akutidak mau dipanggil Fatty oleh sembarang anak."

    "Kau kan bukan sembarang orang, Luke?" tanya

    Bets. Luke meringis."Kalau maumu begitu, aku akan menyapamu dengan

    nama Frederick," katanya pada Fatty. "Sepantasnyakau bahkan harus disebut Tuan Frederick, tapi kurasa

    begitu pun kau takkan suka."

    "Dan aku Elisabeth Hilton, singkatannya Bets.

    Umurku delapan tahun," kata Bets cepat-cepat. lasudah khawatir saja, jangan-jangan Larry akan melewatidirinya. "Dan ini abangku, Philip. Umurnya dua belas,sedang nama panggilannya Pip."

    Setelah mereka menceritakan tempat kediamanmasing-masing pada Luke, anak itu lantas mengatakandi mana ia tinggal. Di sebuah rumah bobrok, di tepisungai. Sambil saling memperkenalkan diri, anak-anaksudah melewati rumah-rumah kaca. Mereka melaluisebuah kebun mawar yang indah, menuju sebuah bangunan bercat hijau.

    13

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    14/212

    "Itu dia tempat kucing-kucing," kata Luke. "Dan itu Nona Harmer."

    Seorang wanita muda bertubuh montok nampak di

    dekat kandang kucing. la memakai jas dan celana yang panjangnya sampai ke lutut. la kaget ketika melihat limaorang anak muncul.

    "Hai," sapanya. "Kalian dari mana?""Kami tadi masuk lewat tembok," jawab Larry.

    "Kami ingin melihat kucing-kucing yang ada di sini.Katanya bukan kucing biasa, ya?"

    "Memang," jawab wanita muda itu. Umurnya sekitardua puluh tahun. "Itu mereka! Kalian suka padamereka?"

    Anak-anak memandang ke dalam bangunan yangkelihatan berupa kandang besar. Banyak kucing ada disitu. Semua sewarna coklat tua dan kuning susu,

    dengan mata biru cemerlang. Kucing-kucing itumembalas tatapan anak-anak, sambil mengeongdengan suara aneh.

    "Mereka bagus sekali," kata Daisy dengan segera."Bagiku, kelihatannya aneh," kata Pip."Mereka itu betul-betul kucing?" tanya Bets.

    "Kelihatannya kayak monyet!"Anak-anak yang lain tertawa."Kalau sudah sekali kena cakar, kau takkan

    beranggapan lagi bahwa mereka itu monyet," kata Nona Harmer sambil tertawa. "Kucing-kucing inisemuanya sangat berharga sudah sering memenang-kan hadiah uang yang banyak dalam berbagai

    pertandingan.""Kucing mana yang paling banyak memenangkan

    hadiah?" tanya Bets."Itu yang di sebelah sana," kata Nona Harmer, lalu

    mengajak anak-anak mendekati sebuah kandang

    14

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    15/212

    terpisah. Kandang itu agak kecil, seperti kandang anjing bentuknya, tetapi berdiri di atas tonggak. "Nah, DarkQueen kucing manis? Ini ada tamu, yang hendakmengagumi kecantikanmu!"

    Kucing Siam besar yang ada dalam kandang terpisahitu mengusap-usapkan kepalanya ke pagar kawat yangmengurung dirinya, sambil mengeong-ngeong nyaring.Pengasuhnya menggaruk-garuk kepalanya dengansikap sayang.

    "Dark Queen ini kucing kami yang paling istimewa,"katanya. "Baru saja ia memenangkan hadiah pertan-dingan keindahan, sebesar seratus pound. Nilainyasendiri jauh lebih besar lagi."

    Dark Queen berdiri. Ekornya yang coklat tuaditegakkan, melambai pelan ke kiri dan ke kanan. Saatitu Bets melihat sesuatu yang menarik.

    "Di tengah bulu ekornya yang coklat tua ada beberapa helai yang berwarna kuning susu," katanya pada Nona Harmer.

    "Betul," jawab pengasuh itu. "Dulu ia pernah digigitkucing lain di tempat itu. Ketika bulunya tumbuh lagi,ternyata berwarna kuning susu. Tetapi lama-kelamaan

    akan berubah menjadi coklat tua lagi. Nah bagaimana pendapat kalian mengenai dirinya?""Rasanya persis sama seperti yang lain-lainnya juga,"

    kata Daisy. "Maksudku mereka kan persis samasemuanya?"

    "Memang, karena warna bulu mereka persis sama," jawab Nona Harmer. "Tapi aku selalu bisa membeda- bedakan, walau semuanya dicampur di satu tempat."

    "Bayangkan, nilainya lebih dari seratus pound!" kataFatty, sambil menatap Dark Queen yang membalastatapannya tanpa berkedip. "Luke, matamu sama

    15

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    16/212

    birunya seperti mata Dark Queen. Kau bermata kucingSiam!"

    Semuanya tertawa, sementara Luke kelihatan agakkikuk.

    "Bolehkah Dark Queen dikeluarkan?" tanya Daisy. lasudah kepingin sekali memegang kucing indah itu."Jinakkah dia?"

    "O ya." jawab Nona Harmer. "Semuanya jinak-jinak.Kami mengurung mereka, karena nilai mereka sangat

    tinggi. Kami tidak berani menanggung risiko membiar-kan mereka berkeliaran di luar, karena takut kalau-kalauada yang ingin mencuri."

    Nona Harmer mengambil anak kunci yang tergantung pada sebatang paku. lalu membuka pintu kandang.Diambilnya Dark Queen. Kucing indah itu mengusap-usapkan tubuhnya pada pengasuhnya, sambil men-

    dengkur-dengkur dengan suara dalam. Daisy membelai- belai kucing itu. yang langsung meloncat ke dalam pelukannya. Daisy senang sekali.

    "Aduh. ramahnya kucing ini!" katanya gembira.Tahu-tahu terjadi keributan di situ! Secara tiba-tiba

    saja Buster sudah datang berlari-lari, lalu melonjak kedalam pelukan Fatty sambil menggonggong dengangembira. Dark Queen langsung melompat dari pelukanDaisy, menghilang ke balik semak. Buster melongosesaat. Tapi sambil mendengking gembira, detik berikutnya ia sudah mengejar kucing tadi. Terdengarsuara pergumulan sengit.

    Nona Harmer terpekik karena kaget. Mulut Luke

    melompong, sementara matanya memancarkan sinartakut. Kucing-kucing ribut mengeong-ngeong. Fattymemanggil-manggil dengan suara garang.

    "Buster! Ayo kemari! BUSTER! Kau tidak dengar ya?!Kemari, kataku!"

    16

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    17/212

    Tapi percuma saja. Biar dipanggil sampai serak pun,Buster takkan mau mendengar apabila sedang asyikmengejar kucing. Saking bingungnya, Nona Harmer

    mengejar masuk semak. Tapi ternyata cuma Buster sajayang ditemukannya di situ. Hidungnya berdarah kenacakar. Lidahnya terjulur ke luar, sementara matanyanampak bersinar-sinar karena bersemangat.

    "Mana Dark Queen?" keluh Nona Harmer. "Aduh,gawat nih! Pus, pus!"

    Bets menangis. Tak enak perasaannya membayang-kan Dark Queen hilang. Kemudian ia merasa sepertimendengar bunyi dalam semak, di sebelah ujung jalankebun. Dengan segera ia berlari ke sana untukmemeriksa, sementara air matanya berlinang-linangmembasahi pipinya.

    Saat itu terjadi lagi keributan. Ada orang datang dari

    balik kandang. Ternyata orang itu Pak Tupping, tukangkebun. Luke memandang atasannya dengan mataterbelalak ketakutan.

    "Ada apa di sini?" seru Pak Tupping. "Siapa kalian?Mau cari apa dalam kebunku?"

    "Ini bukan kebun Anda," kata Fatty dengan tabah."Ini kebun Lady Candling, teman ibuku."

    Tapi percuma saja mengatakan pada Pak Tupping bahwa kebun itu bukan miliknya. Ia merasa dialah pemiliknya. Setiap bunga yang mekar, setiap biji buncis bahkan setiap biji kismis yang paling kecil sekalipun,semua merupakan miliknya pribadi. Dan tahu-tahu adaanak-anak masuk ke kebunnya, bersama seekor anjing!Padahal ia paling benci pada anak-anak, anjing, kucingdan burung-burung.

    "Ayo semuanya keluar!" teriaknya marah-marah."Cepat semuanya keiuar! Kalian dengar kataku?Awas kalau nanti kalian kujumpai masuk ke sini lagi,

    17

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    18/212

    18

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    19/212

    pasti kutempeleng nanti dan kuadukan pada orang tuakalian. Nona Harmer, kenapa Anda berkeluh-kesah?"

    "Dark Queen hilang!" tangis Nona Harmer. Nampak-

    nya ia juga takut pada Pak Tupping, seperti Luke."Syukur, apabila karenanya Anda dipecat," kata Pak

    Tupping. "Aku ingin tahu, apa sih gunanya kucing?Semuanya cuma binatang brengsek! Kalau ada satuyang hilang, bagus!"

    "Anda memerlukan bantuan kami mencari DarkQueen?" tanya Daisy pada gadis pengasuh kucing-kucing itu.

    "Kalian keluar!" bentak Pak Tupping. Hidungnyayang besar dan bengkok berubah warna, menjadi merah

    padam. Matanya yang berwarna kelabu kusamterbelalak, menatap Daisy. Orang itu jelek tampangnya,kelihatan cepat sekali marah. Rambutnya kuning

    jagung, sudah beruban di sana-sini. Kerut-merut dimukanya nampak kotor berdaki. Anak-anak tidaksenang melihat tampang laki-laki itu.

    Mereka memutuskan, lebih baik pergi saja karenaPak Tupping kelihatannya sudah tidak bisa lagimenahan kesabaran. Anak-anak kembali ke tembok

    pagar. Mereka masih sempat melihat bahwa Bets tidak

    ada. Tapi menurut perkiraan mereka, anak itu pastisudah lari mendului dan cepat-cepat memanjat tembokke sebelah, karena takut melihat tukang kebun galak itu.Fatty memanggil-manggil Buster.

    "Biarkan anjing itu di sini," kata Pak Tupping. "Dia perlu dihajar dulu. Biar kapok, dan tidak berani lagimasuk ke kebunku."

    "Jangan berani-berani menyentuh anjingku!" seruFatty dengan segera. "Nanti Anda digigitnya."

    Pak Tupping menyambar Buster dan mencengkeramkalung lehernya. Ia memegang pada tengkuk, sehingga

    19

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    20/212

    anjing itu sama sekali tak berdaya. Pak Tupping pergisambil menjinjingnya. Fatty hampir-hampir tidak bisalagi menahan kemarahannya. Dikejarnya tukang kebun

    jahat itu, lalu ditarik lengannya. Tapi orang itu malahmemukulnya, sehingga Fatty kaget. Saat itu juga PakTupping membuka pintu sebuah gudang, mencampak-kan Buster ke dalam, lalu mengunci pintu. Sedang anakkuncinya dikantongi. Setelah itu ia berpaling lagimenatap Fatty. Tampangnya jahat sekali, sehingga anak

    gendut itu cepat-cepat lari menjauh.Tak lama kemudian keempat anak itu sudah terkapardi atas rumput, di seberang tembok. Napas merekaterengah-engah. Mereka marah sekali. Mereka mening-galkan Luke yang ketakutan, begitu pula Nona Harmeryang malang, yang juga merasa takut. Tanpa merekaketahui, Bets juga masih ketinggalan di kebun sebelah.

    Sedang Buster terkunci dalam kandang."Dasar orang jahat!" kata Daisy. Anak itu sudah

    nyaris menangis. Fatty mengumpat dengan gigi terkatuprapat.

    "Coba lihat ini tanganku memar," katanya. "Akutadi dipukulnya, kena di sini."

    "Kasihan Buster," kata Pip, ketika terdengar lolongansedih di kejauhan."Mana Bets?" tanya Larry sambil memandang

    berkeliling. "Bets! Bets! Kau ke mana?"Tapi tak terdengar jawaban. Bets masih ada di kebun

    sebelah,

    "Rupanya dia masuk ke dalam rumah," kata Pip. "He apa yang akan kita lakukan sekarang, tentangBuster? Kita harus menyelamatkan dia, Fatty! Tidak bisakita tinggalkan sendiri di sana. Pasti orang itu tadi akanmemukulnya."

    20

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    21/212

    "Kasihan si Buster." kata Daisy. "Dan juga DarkQueen. Mudah-mudahan saja dia berhasil ditemukankembali. Aku ingin tahu, bagaimana Buster tadimenyeberangi tembok ke rumah sebelah."

    "Bukan lewat tembok," kata Fatty, "itu kan mustahil!Pasti dia tadi berpikir-pikir dulu, lalu masuk ke kebunlewat depan untuk mencari kita di sana. Kalian kan tahu,Buster cerdas otaknya. Wah bagaimana cara kitamenyelamatkan dia sekarang? Huh, aku benci sekali

    pada Pak Tupping itu! Pasti Luke sangat menderita,harus bekerja sebagai bawahannya."

    "Aku hendak mencari Bets," kata Pip. "Mestinya ia bersembunyi karena mungkin ketakutan tadi."

    Ia pun masuk ke dalam rumah untuk mencariadiknya. Tapi segera muncul kembali, dengan tampang bingung.

    "Bets sama sekali tak ada di dalam," katanya. "Sudahkupanggil-panggil, tapi tidak menyahut. Ke mana lagianak itu? Dia tadi kan menyeberangi tembok jaditidak masih tertinggal dalam kebun di sebelah?"

    Tapi ternyata Bets masih ada di sana. Anak itu bersembunyi ketakutan. Apa yang harus dilakukannyasekarang? Mencoba menyeberangi tembok seorang diri,tidak bisa. Sedang lari ke luar lewat pintu pekarangandepan, tidak berani karena takut ketahuan PakTupping!

    21

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    22/212

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    23/212

    23

    yang coklat tua digeser-geserkannya pada Bets, sambilmendengkur dengan suara nyaring.

    Kemudian Bets mendengar suara Pak Tupping berteriak-teriak. Rasa takut anak itu timbul lagi. Aduh temyata tukang kebun itu sudah datang lagi. Rupanya iatadi sama sekali bukan pergi. Bets mendengarkanteriakan orang yang sedang marah-marah itu dengantubuh gemetar. Ia tidak berani turun dan pohon,menggabungkan diri dengan anak-anak lainnya. Iaduduk saja diam-diam di samping kucing, sambilmendengarkan keributan di bawah.

    Ia tidak bisa mengikuti dengan jelas kejadian itu. Tapi beberapa saat kemudian ia menyadari, anak-anak pastisudah pergi kembali lewat tembok. Dan ia ditinggalsendiri di situ. Bets ketakutan sekali. Ia sudah hendakturun saja dari pohon, untuk mencari Nona Harmer danmelaporkan di mana Dark Queen berada. Tapi tiba-tibaterdengar langkah orang datang. Bets mengintip darisela dedaunan. Dilihatnya Luke diseret Pak Tupping.Kasihan anak itu kupingnya dijewer!

    "Kau perlu dihajar rupanya berani mengajakanak-anak luar masuk ke kebunku!" tukas Pak Tupping.

    Ditamparnya Luke keras-keras, sampai anak itu menjeritkesakitan. "Kau digaji untuk bekerja di sini, tahu!Sekarang kau harus kerja lembur dua jam, karenalancang mengajak anak-anak tadi masuk ke sini!"

    Dipukulnya Luke sekali lagi, lalu ditariknya kupingnyakeras-keras. Setelah itu ditolakkannya, sehingga ter-

    sungkur-sungkur. Bets merasa kasihan sekali padaLuke. Air matanya meleleh, dan ia terisak pelan. Jahatsekali Pak Tupping itu!

    Pak Tupping pergi lagi, sementara Luke meraihsebatang penggaruk tanah dan beranjak pergi ke arah

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    24/212

    berlawanan. Saat itu Bets memanggilnya dengan suaralirih,

    "Luke!"

    Penggaruk yang dipegang Luke terjatuh ke tanah.Anak itu memandang berkeliling sambil melongo. Siapayang memanggilnya? la tidak melihat siapa-siapa di situ.

    "Luke," panggil Bets sekali lagi. "Aku di sini di atas pohon. Dan Dark Queen ada bersamaku."

    Saat itu barulah Luke melihat Bets duduk di atasdahan, didampingi kucing Siam yang minggat. Betscepat-cepat turun, lalu berdiri di dekat Luke.

    "Tolong aku memanjat pagar, Luke," katanya."Kalau ketahuan Pak Tupping lagi, pasti aku akan

    langsung dipecat olehnya dan ayah tiriku akanmenghajar diriku sampai biru-biru," kata Luke yangmalang. Mukanya yang kemerah-merahan nampak

    ketakutan, persis seperti Bets saat itu."Yah aku juga tidak mau kau sampai kehilangan pekerjaan." kata Bets. "Kucoba saja memanjat sendiri."

    Tapi Luke tidak sampai hati. Biarpun ia sedangketakutan setengah mati, namun ia merasa wajibmenolong anak kecil itu. Mula-mula ia menurunkanDark Queen dulu dari atas pohon. Setelah itu bersamaBets ia berjingkat-jingkat menyusur kebun, sambil berjaga-jaga kalau Pak Tupping tiba-tiba muncul.

    Sesampai di kandang kucing, Dark Queen cepat-cepat dimasukkan ke tempatnya dan pintu ditutup lagi.

    "Nona Harmer pasti senang bahwa dia sudahditemukan," bisik Luke pada Bets. "Nanti akan segera

    kulaporkan padanya. Sekarang ayo kita lari ketembok. Nanti kau kutolong memanjat ke atas."Keduanya lantas lari ke tembok pagar. Dengan cepat

    Luke menopang kaki Bets, dan sesaat kemudian anak perempuan itu sudah duduk di atas tembok.

    24

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    25/212

    "Cepatlah sedikit," desis Luke, "kudengar PakTupping datang!"

    Bets begitu ketakutan sehingga ia langsung melompat

    ke bawah. Ia jatuh tersungkur pada tangan dan lututnya.Tak dipedulikannya kedua anggota badannya yangtergores-gores itu. Dengan segera ia lari menuju ketempat anak-anak yang masih berbaring di atasrerumputan. Sesampai di situ ia langsung menjatuhkandin. Tubuhnya gemetar.

    "Bets! Ke mana kau tadi?" seru Pip."Kau tertinggal di sebelah, ya?" kata Fatty. "Aduh

    lihatlah, lututmu luka tergores!""Dan tanganku juga," kata Bets dengan suara

    gemetar. Disodorkannya kedua tangannya yangnampak berdarah. Fatty cepat-cepat mengambil saputangannya, lalu mengusap darah pada tangan Bets.

    "Bagaimana caramu tadi memanjat tembok?"tanyanya."Aku ditolong Luke," jawab Bets. "Padahal ia takut

    sekali kalau-kalau Pak Tupping muncul dengantiba-tiba, lalu ia ketahuan sedang menolong aku. Pasti iaakan diberhentikan, kalau hal itu sampai terjadi."

    "Kalau begitu dia benar-benar baik budi, maumenolongmu," kata Larry. Anak-anak yang lainsependapat dengan dia.

    "Aku suka pada Luke," kata Bets. "Kurasa dia benar-benar anak baik. Moga-moga saja ia tidak akanmengalami kesulitan, karena mengijinkan kita memanjattembok untuk melihat kucing-kucing tadi."

    Saat itu kembali terdengar suara lolongan dikejauhan. Bets agak heran, lalu memandang berkeliling.

    "Mana Buster?" katanya. Ia tadi tidak tahu bahwaanjing itu dibawa pergi lalu dikurung, walau bunyiribut-ribut sempat didengar olehnya. Anak-anak lantas

    25

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    26/212

    menceritakan kejadian itu padanya. Bets jengkel dansekaligus kaget mendengarnya.

    "Kita harus menyelamatkannya!" seru Bets. "Harus,harus! Fatty pergilah ke sana lagi, dan ambil Buster!"

    Tapi Fatty tidak kepingin menghadapi risiko berjumpalagi dengan Pak Tupping yang pemarah itu. Lagipula iatahu, anak kunci gudang tempat Buster dikurung adadalam kantong tukang kebun itu.

    "Coba Lady Candling tidak sedang pergi, pasti akan

    kuminta ibuku menelepon nyonya itu dan meminta agarPak Tupping disuruh melepaskan Buster lagi," kataFatty. Ia menggulung lengan kemejanya, untukmemperhatikan memar di lengannya, yang sementaraitu sudah nampak mulai menjadi ungu warnanya."Kalau memar ini kutunjukkan pada ibuku, biar selusinLady Candling pun pasti akan ditelepon olehnya."

    "Memarmu itu nanti pasti akan hebat jadinya," kataBets. Ia tahu, Fatty selalu bangga kalau di tubuhnya ada

    bekas memar. "Aduh coba dengar, Buster melolonglagi. Kasihan! Yuk, kita mengintip ke sebelah daritembok. Mungkin Luke ada di sana. Kita minta padanyauntuk mengintip ke dalam gudang dan membujuk

    Buster supaya dia agak tenang."Anak-anak lantas berjingkat-jingkat menghampiri

    tembok. Dengan hati-hati Larry mengintip ke sebelah.Tapi di situ tidak ada siapa-siapa. Kemudian terdengarseorang bersiul-siul. Ternyata Luke lagi. Larry bersiul pula. Siulan pertama terhenti lalu disambung lagi.Kemudian berhenti, sementara Larry menyiulkan laguyang sama.

    Tak lama kemudian terdengar seorang datangmenyeruak semak. Tampang Luke muncul, merah dan

    bulat, seperti bulan sedang purnama.

    26

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    27/212

    "Ada apa?" bisiknya. "Aku tak berani lama-lama. PakTupping masih ada di sekitar sini."

    "Soalnya tentang Buster," bisik Larry. "Tolong

    intipkan sebentar di jendela gudang, lalu bujuk diadengan ucapan apa saja. Tolong ya?"

    Luke mengangguk, lalu menghilang lagi. Anak itumenuju ke gudang, sambil berjaga-jaga jangan sampaiketahuan Pak Tupping. Dilihatnya tukang kebun itu adadi kejauhan. Pak Tupping membuka jasnya. Rupanya bersiap-siap hendak bekerja. Jas itu digantungkannya ke paku yang tertancap di dinding luar salah satu rumahkaca. Saat itu dilihatnya Luke memandangnya. PakTupping lantas berteriak memanggilnya.

    "Nah, Pemalas! Sudah kauselesaikan pekerjaanmutadi? Coba ke sini ikat batang-batang tomat ini!"

    Luke terdengar berseru meneriakkan sesuatu, lalu

    menyelinap masuk ke semak yang ada di dekatnya. Daridalam semak diperhatikannya Pak Tupping berjalanmenuju kebuh sayur di dekat dapur, sambil mengurai-kan tali rami. Tukang kebun itu masuk ke dalam kebunkecil itu lewat ambang pintu bercat hijau, yang terdapatdi tengah tembok yang mengelilingi kebun.

    Saat itu Luke melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh berani. la lari menyelinap dengan cepat.Dihampirinya jas Pak Tupping yang tersampir pada

    paku. la merogoh kantong sebelah luar, mengambilanak kuhci pintu gudang, lalu lari dengan benda itu.Dibukanya pintu gudang. Seketika itu juga Buster lari keluar. Luke masih berusaha menangkapnya. Maksudnya

    hendak dilemparkan ke seberang tembok. Tapi anjingkecil itu lebih cepat geraknya. la mengelak, lalu larimenyusur sebuah jalan dalam kebun.

    Luke cepat-cepat menutup pintu kembali, lalu lari ketempat jas Pak Tupping tersampir. Anak kunci yang

    27

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    28/212

    diambilnya tadi dikembalikan ke dalam kantong.Setelah itu ia pergi mendatangi Pak Tupping dalamkebun dapur, sambil berdoa dalam hati semoga Bustercukup pintar dan langsung lari lewat pintu pekarangandepan.

    Tapi ternyata Buster tersesat dalam kebun. Tahu-tahuia sudah muncul di ambang pintu kebun dapur. Anjingitu mendengking dengan gembira, ketika melihat Lukeada di situ. Pak Tupping langsung menoleh.

    "Lho itu kan anjing tadi!" katanya heran sertamarah sekaligus. "Bagaimana ia bisa keluar dari dalamgudang? Tadi kan kukunci pintunya! Dan bukankahanak kuncinya ada dalam kantongku?"

    "Saya tadi melihat Anda menguncinya, Pak," kataLuke. "Mungkin dia ini anjing lain."

    Pak Tupping mengibas-ngibaskan lengannya sambil

    berteriak-teriak ke arah Buster. Sementara itu Buster larimenandak-nandak masuk ke dalam kebun, tepat di atassederet tanaman wortel. Luke merasa yakin, anjing itumelakukannya dengan sengaja, Sedang muka PakTupping berubah warna. Merah padam.

    "Ayo keluar!" teriaknya, lalu melemparkan sebong-kah batu besar ke arah Buster. Anjing kecil itumendengking, lalu mulai menggali tanah. Tepat ditengah-tengah tanaman wortel! Akar tanaman itu berhamburan ke atas.

    Wah saat itu Pak Tupping benar-benar mengamuk.Ia memburu sambil menjerit-jerit. Buster menjauhsedikit, lalu mulai menggali lagi. Kini giliran tanaman

    bawang.Ketika ada batu besar melayang terlalu dekat ketubuhnya, Buster cepat-cepat lari ke luar lewat pintuyang dicat hijau. Ia melesat lewat jalan kecil yang palingdekat. Tak lama kemudian ia sudah berhasil menemu-

    28

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    29/212

    kan jalan keluar, lalu berpacu melawan bayangannyasendiri menuju ke rumah Pip yang di sebelah.

    Sesampai di sana ia menyerbu ke tengah anak-anak

    yang kaget melihat dirinya tiba-tiba muncul. Bertubi-tubi pertanyaan mereka padanya. Semua mengajaknya bicara dengan serempak. Buster berguling menelentangdengan keempat kaki terangkat ke atas. Ekornyamemukul-mukul tanah, sementara lidahnya yang merahterjulur ke luar.

    "Anjing manis," kata Fatty, sambil menepuk-nepuk perut anjingnya. "Sayang kau tidak bisa bercerita, bagaimana caramu bisa membebaskan diri!"

    Malam itu anak-anak menunggu Luke pulang.Biasanya ia bekerja sampai pukul lima sore. Tapi sekaliitu ia disuruh Pak Tupping bekerja terus sampai pukultujuh malam, sebagai hukuman. Walau Luke bertubuh

    kekar, tapi ketika akhirnya diperbolehkan pulang, iasudah capek sekali."Luke! Bagaimana Buster bisa bebas tadi? Tahukah

    kau bahwa ia sudah lepas lagi?" seru Pip, begitu Lukemuncul. Luke mengangguk.

    "Aku yang mengambil anak kunci dari kantong jasPak Tupping, lalu membebaskan anjing kecil itu,"katanya. "Wah kalian tadi harus melihat tampang PakTupping, ketika Buster tahu-tahu muncul dalam kebundapur. Nyaris saja ia kena serangan jantung!"

    "Luke! Jadi kau yang membebaskan Buster," seruFatty. Ditepuknya punggung remaja yang baik hati itu."Trims, Luke! Kami tadi sudah gelisah terus memikirkan

    nasibnya. Tentunya kau tadi takut ya sewaktumembebaskannya.''"Tentu saja," kata Luke sambil menggaruk-garuk

    kepala. Ia teringat lagi, betapa takut perasaannya tadi."Tapi anjing kecil itu kan baik tidak bersalah apa-apa.

    29

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    30/212

    Aku suka pada anjing. Sudah kusangka kalian semua prihatin mengenainya."

    "Kau memang baik hati, Luke," kata Bets, sambil

    menggantungi lengan remaja itu. "Kau menolong akumemanjat tembok dengan selamat, lalu kaubebaskan

    pula si Buster. Kami ingin berteman denganmu!""Anak-anak kayak kalian, tak pantas berteman

    dengan anak miskin seperti aku ini," kata Lukemalu-malu. Tapi dari wajahnya nampak bahwa iamerasa senang.

    "Kenapa tidak bisa," jawab Larry. "Kecuali itu,sebagai balas budi terhadap kebaikanmu pada kami hariini, kami berjanji akan menolong kapan saja kaumemerlukan bantuan."

    "Kurasa aku tak perlu bantuan anak-anak sepertikalian," kata Luke yang bertubuh kekar itu dengan

    ramah. "Tapi pokoknya, terima kasih! Kalian jangan berani-berani lagi masuk ke kebun lewat tembok nanti aku dipecat!"

    "Baiklah," kata Fatty. "Dan jangan lupa kapan-kapan kalau kau sedang menghadapi kesulitan

    besar, kami pasti akan menolongmu, Luke!"

    30

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    31/212

    4

    BU TRIMBLE

    Luke ternyata sangat menyenangkan, sebagai teman.Memang anak itu agak ketolol-tololan. Membaca danmenulis pun hanya bisa sedikit-sedikit saja. Tapi ia

    banyak mengenal hal-hal yang sama sekali tidakdiketahui anak-anak.

    Misalnya saja, ia pandai membuat peluit dariranting-ranting yang berlubang sebelah tengahnya.Sejumlah peluit buatannya dihadiahkan olehnya padaBets. Diajarinya anak kecil itu memainkan lagu-lagudengan peluit-peluit itu. Bets senang sekali.

    Lalu ia juga mengenal segala jenis burung yang ada didaerah pedesaan itu. Ia tahu di mana mereka membuat

    sarang, seperti apa wujud telur mereka, serta bunyikicauan burung-burung itu. Kelima anak teman barunyadengan cepat merasa bergembira apabila diajak berjalan-jalan oleh Luke. Segala ceritanya didengardengan asyik. Mereka semua mengaguminya.

    "Aneh, dia bisa mengetahui segala hal yangdiceritakannya padahal membaca dan menulisdengan benar saja tidak bisa," kata Pip. "Dan dia jugasangat cekatan dalam bertukang. Binatang dan burung bisa diukirnya dengan cepat dari potongan-potongankayu. Lihatlah tupai ini, yang diukirkannya untukku."

    31

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    32/212

    "Ia sekarang sedang membuatkan patung DarkQueen untukku," kata Bets dengan bangga. "Ia akanmembuatnya persis seperti kucing itu, sampai-sampai kegelang bulunya yang berwarna kuning susu di ekornyayang coklat tua. Kata Luke patung itu akan dicatnya

    persis yang asli sampai dengan matanya yang biru."

    Dua hari kemudian patung Dark Queen dari kayu ituselesai diukir oleh Luke. Anak-anak begitu mendengar bunyi siulannya di balik tembok, langsung datang

    mendekat untuk melihat kenapa ia memanggil. Saat ituLuke menyerahkan patung kucing itu.Patung itu benar-benar hebat! Bahkan Fatty yang

    menganggap dirinya hebat dalam segala bidang seni bahkan dia pun terkagum-kagum melihatnya. Diamat-amatinya patung itu dengan penuh perhatian.

    "Bagus, Luke," katanya kemudian. "Pewarnaannya juga hebat kuping, muka, kaki dan ekor berwarnacoklat tua, sedang warna bulu badannya kuning susu lalu matanya yang biru cerah! Bahkan gelang bulu berwarna kuning susu di tengah ekor Dark Queen yangcoklat tua, tak lupa kauwarnai dengan tepat. Di tempatitu kan dia digigit kucing lain?"

    "Betul," kata Luke. "Tapi lambat-laun akan menjadicoklat tua lagi. Kata Nona Harmer. perbedaan warna itutidak akan mengurangi nilainya dalam pameran."

    "Bagaimana kabar Pak Tupping hari-hari ini?" tanyaPip.

    "Wah, gawat!" keluh Luke. "Kepingin rasanya tidak

    bekerja sebagai bawahannya. Bisanya cuma marah-marah melulu. Aku selalu takut saja, kalau iamengadukan diriku pada ayah tiriku. Kalau itu sampaiterjadi, pasti aku akan dipukul. Ayah tiriku tidak suka padaku."

    32

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    33/212

    Kelima anak itu merasa kasihan pada Luke.Kelihatannya, kehidupannya tidak menyenangkan.Padahal ia ramah dan murah hati, selalu siap membantu

    kalau diperlukan. Ia sayang sekali pada Bets, dan selalumembela apabila Pip mengganggu adiknya. Padahal Pipsering mengganggu Bets.

    Buster juga sangat memuja Luke."Ia merasa berterima kasih padamu, karena menye-

    lamatkan dirinya daripukulan Pak Tupping," kata Fatty,sambil memperhatikan betapa Buster berusaha naik keatas pangkuan Luke. Napas anjing itu terdengarterengah-engah. Bukan karena capek, tapi karena asyik.

    "Dia memang anjing manis," kata Luke. "Aku senang pada anjing. Memang sedari dulu sudah suka. Tapi aku juga suka pada kucing. Kucing itu binatang yang indah,ya?"

    "Tadi kami melihat ada seseorang dalam kebunmu,"kata Larry. "Seorang wanita setengah umur. Badannyakurus sekali, dengan hidung agak merah, kaca matayang saban kali terjatuh dari hidungnya. Rambutnyadisanggul. Kecil, menempel di tengkuk. Siapa dia?Itukah Lady Candling?"

    "Wah, bukan," jawab Luke. "Dia itu peneman LadyCandling. Namanya Bu Trimble. Ia takut sekali terhadapPak Tupping! Soalnya, Bu Trimble bertugas memetik

    bunga untuk dipajang dalam rumah. Kalau ia kebetulansedang memetik bunga dan Pak Tupping kebetulan adadi kebun, Pak Tupping pasti selalu membuntuti sepertianjing yang siap hendak menggigit. Ia selalu mengomen-tari, 'Jika Anda memetik bunga mawar lebih banyak lagi,

    pohonnya bisa mati!' Atau, 'Jika Anda memetik bungaapiunku itu, pasti akan rontok nanti Anda tidak bolehmemetiknya pada saat matahari sedang menyinarinya.'Pokoknya, hal-hal kayak begitulah yang terus-menerus

    33

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    34/212

    dikatakannya. Kasihan wanita tua itu, ia gemetarketakutan. Aku benar-benar kasihan padanya."

    "Kelihatannya setiap orang takut pada Pak Tupping,"

    kata Daisy. "Orangnya memang jahat. Mudah-mudahan pada suatu waktu nanti ia akan menerimahukuman setimpal, sebagai balasan untuk sifatnya itu.Tapi kurasa itu tidak mungkin."

    "Yuk kita melihat kebunku, Luke," ajak Bets,sambil menarik lengan remaja itu. "Ada beberapakuntum bunga yang sudah mekar."

    Luke ikut dengannya. Ternyata kebun itu kecilukurannya, semua ditanam sendiri oleh Bets. Di situ adasebatang semak mawar, lalu semak frambus yang kecil,serta beberapa rumpun semak apiun.

    "Bagus," puji Luke. "Kau sudah pernah memetik buah frambus dari semakmu itu?"

    '' Belum,'' jawab Bets sedih. " O ya, Luke tahun laluaku menanamkan dua buah arbei yang sudah ranumsekali. Tapi sial, dari buah-buah itu sama sekali tidaktumbuh tanaman arbei. Aku benar-benar kecewakarenanya. Padahal aku sudah berharap-harap, akan

    bisa memetik buah arbei tahun ini."Luke tertawa geli mendengamya. Ia tertawa terbahak-

    bahak."Aduh, Bets! Pohon arbei tidak tumbuh dari

    buahnya," katanya sambil tertawa terus. "Tanaman itutumbuh dari sulurnya. Kau tahu kan maksudku, batangmenjulur panjang yang menjalar dari tanaman asalnya.Dari sulur-sulur itulah kemudian tumbuh tanaman baru.Begini sajalah kau akan kuberi beberapa sulur darikebun sebelah. Saat ini aku sedang sibuk membersihkan

    jalur tanaman arbei, dan pasti banyak sulur yang akandicampakkan ke tempat sampah. Kalau kau mau, bisakuambilkan beberapa sulur untukmu."

    34

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    35/212

    "Tapi nanti tidak apa-apa?" tanya Bets agak sangsi."Maksudku, semua itu benar-benar sampah?"

    "Ya semuanya akan dibakar bersama tumpukan

    sampah," kata Luke. "Besok Pak Tupping kebetulancuti sehari. Kau datang saja ke seberang, nantikutunjukkan bagaimana cara sulur arbei tumbuh, dankuberikan beberapa batang padamu."

    Keesokan harinya Bets memanjat tembok dengandibantu oleh Pip, dan di seberang disambut oleh Lukeyang langsung mengajaknya pergi ke galangan arbei.Luke menunjukkan tumbuhan arbei yang muncul darisulur yang menjalar dari tumbuhan yang tua.

    "Pintar sekali tanaman arbei ini, menumbuhkantanaman baru dengan cara begitu," kata Bets.

    Kemudian ia melihat setumpuk sulur yang sudahdicabuti, di atas gerobak dorong yang ada di dekat situ.

    "Wah itukah yang akan dibuang, Luke?" tanyaBets. "Berapa banyak yang boleh kuambil?"

    "Ambil saja enam sulur," kata Luke. Dipilihkannyaenam sulur yang baik, masing-masing dengan tunastanaman arbei yang nampaknya segar. Diberikannyakeenam sulur itu pada Bets.

    "Siapa itu?" tanya Bets dengan tiba-tiba, ketikamelihat ada orang datang."Itu Bu Trimble," kata Luke. "Kau tak perlu takut

    padanya. Ia tidak apa-apa."

    Bu Trimble datang menghampiri, lalu tersenyum kearah Bets. Anak itu tidak begitu senang melihat wanitatua itu. Orangnya kurus-kering. Memakai kaca matatanpa bingkai, sisi dalamnya menekan tepi hidungnya.Kaca mata itu saban kali merosot terus. Tapi tidak jatuhke tanah, karena digantungkan pada seuntai rantaihalus. Bets memandang dengan penuh perhatian. Ia

    35

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    36/212

    ingin tahu, berapa kali kaca mata itu terlepas dari batanghidung.

    "Nah, siapa gadis cilik ini?" tanya Bu Trimble sambil

    menganggukkan kepala kepada Bets. Suara wanita ituceria, berkicau seperti suara burung. Kaca mata yangmenempel di batang hidungnya jatuh lagi, dan untukkesekian kalinya dipasangkan lagi ke batang hidung.

    "Saya Bets, dari sebelah," jawab Bets."Dan apa itu yang di tanganmu?" tanya Bu Trimble

    lagi, sambil memandang tanaman arbei yang digenggamoleh Bets. "Harta yang indah, ya?"

    "Bukan," jawab Bets. "Cuma beberapa sulurtanaman arbei."

    Kaca mata Bu Trimble terlepas dari batanghidungnya, dan dipasang kembali.

    "Hati-hati, jangan sampai kau dibelit sulur,"- katawanita tua itu, lalu tertawa geli karena leluconnyasendiri. Menurut perasaan Bets, sebenarnya tidak terlalulucu. Tapi ia ikut tertawa, demi kesopanan. Dan kacamata Bu Trimble terlepas lagi, dan dengan cepatditenggerkan ke puncak hidung.

    "Apa sebabnya kaca mata itu tidak tetap ditempatnya?" tanya Bets penuh minat. "Apakah hidungAnda terlalu tipis, sehingga selalu terlepas lagi?"

    "Ah kau ini macammacam saja," kata Bu Trimble,sambil tertawa lagi. "Nah, selamat tinggal aku masihada pekerjaan lain."

    Bu Trimble pergi. Bets merasa lega karenanya."Kaca matanya enam kali terlepas dari batang

    hidungnya, Luke," katanya."Kau ini memang luar biasa," kata Luke geli. "Tapi

    mudah-mudahan saja ia tidak melaporkan pada PakTupping, bahwa ia melihatmu ada di sini."

    36

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    37/212

    Malang baginya, justru itulah yang dilakukan oleh BuTrimble! la sebenarnya tidak bermaksud jahat. la bahkan sama sekali tidak tahu-menahu bahwa Pak

    Tupping mengusir anak-anak keluar beberapa harisebelumnya.

    Keesokan harinya, ketika Bu Trimble sedang memetik bunga mawar, Pak Tupping datang lalu berdiri di belakang wanita itu sambil memperhatikan kesibu-kannya.

    Bu Trimble mulai merasa takut, seperti biasanyaapabila tukang kebun yang masam itu muncul. Sikaporang itu begitu kasar! Bu Trimble berpaling, sambiltersenyum ngeri.

    "Pagi ini indah ya, Pak Tupping?" katanya. "Bungamawar ini bagus-bagus."

    "Pasti takkan bagus lagi, begitu Anda selesai

    mengacak-acak di sini,"kata Pak, Tupping."Aku kan tidak mengacak-acak," kata Bu Trimble.

    "Aku tahu caranya memetik mawar.""Ala pengetahuan Anda tidak lebih banyak

    daripada anak kecil," tukas Pak Tupping, la senangsekali melihat Bu Trimble takut pada dirinya.

    Begitu mendengar anak kecil disebut-sebut, BuTrimble lantas teringat lagi pada Bets.

    "O ya," katanya, berusaha mengalihkan pembicara-an, "kemarin dalam kebun ada anak perempuan, bersama Luke!"

    Seketika itu juga tampang Pak Tupping menjadimasam sekali.

    "Anak perempuan di sini?" teriaknya. "ManaLuke! Kuhajar dia habis-habisan, kalau memang benaria mengajak anak-anak itu kemari lagi sementara akutidak ada!"

    la pun bergegas mencari Luke, sementara Bu Trimble

    37

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    38/212

    gemetar ketakutan. Kaca matanya terlepas lagi darihidungnya, dan rantainya tersangkut ke kerah bajunyayang terbuat dari kain renda. Ada dua puluh menit barangkali ia sibuk berusaha melepaskan rantai kusutitu, karena jari-jari tangannya gemetar terus.

    "Jahat sekali Pak Tupping itu!" gumamnya pada dirisendiri. "Aduh moga-moga saja Luke tidakmengalami kesulitan karena kata-kataku tadi. Luke baikhati lagipula dia kan masih anak-anak. Mudah-

    mudahan saja ia tidak mengalami kesulitan."Apa boleh buatkini Luke benar-benar menghadapikesulitan besar. Pak Tupping mendatanginya denganlangkah panjang-panjang, lalu berdiri menatapnyadengan mata terpicing di balik alisnya yang tebal.

    "Siapa anak perempuan yang datang ke sinikemarin?" tanyanya dengan galak. "Salah-seorang

    yang dari sebelah, kan? Apa diperbuatnya di sini, hah?""Dia tidak berbuat sesuatu yang terlarang, Pak,"

    jawab Luke. "Dia anak baik.""Kukatakan tadi, 'Apa diperbuatnya di sini!' " teriak

    Pak Tupping dengan marah. "Tentu memetik buah per atau buah plum!"

    "Dia anak perempuan dari rumah sebelah," kataLuke tersinggung. "Anak itu takkan melakukan hal-halkayak begitu. Saya cuma memberikan beberapa sulurarbei untuk ditanam di kebunnya. Cuma itu saja.Sulur-sulur itu toh akan dibakar di tumpukan sampah!"

    Tampang Pak Tupping sudah tidak keruan lagi sakingmarahnya. Bayangkan begitu lancangnya Luke,

    berani memberikan sesuatu dari kebunnya pada oranglain. Pak Tupping sungguh-sungguh merasa kebun itumiliknya, dan bukan kepunyaan Lady Candling. Takterpikir olehnya bahwa majikannya itu pasti maumemberikan beberapa sulur arbei pada seorang anak

    38

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    39/212

    perempuan, karena Lady Candling senang padaanak-anak.

    Tangan Pak Tupping melayang, menempeleng Luke.

    Setelah itu ia langsung pergi ke tembok pagar. Luketidak berani mengikuti. Ia merasa yakin, anak-anak pastisedang pergi. Soalnya, ia mendengar suara mereka beberapa waktu yang lalu di jalan, disertai bunyi loncengsepeda berdering-dering. Luke membungkuk untukmelanjutkan pekerjaannya. Telinganya merah, bekastamparan Pak Tupping. Luke merasa kesal pada BuTrimble. Apa sebabnya wanita itu sampai harusmengadukan Bets?

    Ternyata anak-anak saat itu memang sedang perginaik sepeda kecuali Bets. Tujuan pesiar sekali ituterlalu jauh untuknya. Karena itu ia ditinggal di rumah,ditemani oleh Buster. Bets sangat jengkel. Tidak enak

    rasanya, berumur lima tahun lebih muda daripada yanglain-lain. Ia selalu tidak boleh ikut!"Sini, Buster! Duduklah di dekatku, nanti kubacakan

    cerita tentang kelinci," kata Bets. Begitu mendengar perkataan 'kelinci', Buster langsung datang. DikiranyaBets hendak mengajak berjalan-jalan. Tapi ternyatatidak. Anak perempuan itu duduk di bawah sebatang

    pohon, lalu mengambil buku yang dikepit di bawahketiaknya. Bets mulai membacakan cerita.

    "Pada suatu waktu ada seekor kelinci besar, bernamaWoffly. Kelinci itu ...."

    Buster tidak kepingin mendengar cerita. Bosan!Anjing itu lari ke pintu pekarangan. Ia duduk di situ,menunggu anak-anak yang lain kembali. Jadi Betstinggal seorang diri di bawah pohon. Tiba-tiba iamendengar bunyi sesuatu. Ia mendongak aduh,dilihatnya ada orang memanjat tembok pagar. Seseo-rang bertampang galak. Pak Tupping!

    39

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    40/212

    5

    PAK TUPPING BUSTER DAN PAK GOON

    40

    Bets begitu kaget dan ngeri, sehingga tak mampu bangkit untuk melarikan diri. la memandang berkeliling,mencari-cari Buster. Tapi anjing itu sama sekali tidaknampak. Jadi Bets hanya bisa memandang denganketakutan ke arah Pak Tupping, yang datang mendekatdengan wajah merah karena marah.

    "Kaukah yang masuk ke kebunku kemarin?" tanyaorang itu.

    Bets mengangguk. la tak mampu mengatakanapa-apa.

    "Kau mengambil beberapa sulur arbeiku?" tanya Pak

    Tupping, dengan lebih galak lagi.

    Bets masih tetap belum mampu berbicara. lamengangguk sekali lagi. Mukanya pucat pasi. Kan takada salahnya mengambil sulur-sulur arbei yang kemarinitu. Bets sudah menanamnya dengan cermat dikebunnya, dan mengairinya. Sulur-sulur itu sudah

    kepunyaannya sekarang. Di sebelah kan cuma akandibuang dan dibakar!

    Pak Tupping menyentakkan anak perempuan yangketakutan itu, sehingga berdiri.

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    41/212

    Tunjukkan di mana kau menaruhnya," kata laki-lakiitu.

    "Lepaskan aku," kata Bets, ketika akhirnya bisaembuka mulut. "Nanti kulaporkan pada Ibu!""Bilang saja, kalau mau," tukas Pak Tupping. "Dan

    aku akan melaporkan perbuatanmu pada Pak Goon!Akan kukatakan pada polisi itu, kau mengambil sulurarbeiku. Biar kau dijebloskan ke dalam penjara olehnya, bersama Luke!"

    "Anak kecil takkan dimasukkan ke dalam penjara,"kata Bets. la mulai menangis. Ngeri rasanya, mem- bayangkan Luke akan dipenjarakan.

    "Mana tanaman arbei itu?" tanya Pak Tupping. Betsmendului, pergi ke kebunnya. Begitu Pak Tuppingmelihat galangan arbei yang ditanam dan diairi begiturapi, ia langsung membungkuk. Sulur-sulur yang sudah

    ditanam baik-baik, dicabuti olehnya semua. Semuadipatah-patahkannya, lalu dicampakkan ke api unggunyang masih membara dekat situ. Bets menangistersedu-sedu. Ia sedih mengingat tanaman arbeinya.

    "Kau anak jahat," kata Pak Tupping. "Sekarangdengar baik-baik. Jika kau berani masuk lagi ke

    kebunku, aku akan langsung pergi mendatangi PakGoon. Polisi itu sahabatku, tahu! Pasti dengan segera iaakan datang ke ayahmu. Sedang mengenai Luke sudah jelas dia akan masuk penjara."

    Setelah itu Pak Tupping berpaling. Maksudnyahendak kembali lewat tembok. Tapi sebelum sampai di

    sana, Buster sudah muncul sambil berlari-lari. Anjing itumendengar suara Bets menangis. Ketika terciumolehnya bau Pak Tupping, seketika itu pula ia mengerti.Buster memang anjing yang cerdik!

    Pak Tupping langsung dilabrak olehnya. Ia menyam-

    41

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    42/212

    bar kaki celana orang itu, sambil menggeram dengangalak. Pak Tupping berteriak kaget.

    "Suruh anjingmu pergi!" teriaknya. Bets memanggil

    Buster."Jangan, Buster! Kemari!"Tapi Buster sedang asyik. Ini dia musuhnya, berani

    mengganggu Bets-nya yang tersayang sampai anak itumenangis. Buster menggeram lagi.

    Pak Tupping ketakutan. Kakinya menyepak-nyepak.Diambilnya sepotong ranting. Buster menarik kaincelana Pak Tupping sampai robek besar. Digondolnyarobekan itu ke bawah suatu semak, untuk dikunyah-kunyah di situ. Pak Tupping melihat ada kesempatan

    baik lalu cepat-cepat memanjat tembok. Tapi ia tidakmemperhitungkan ketangkasan Buster. Secepat kilatanjing itu muncul dari balik semak. Disambarnya mata

    kaki Pak Tupping. Kena ujung kaki celananya, sertasebagian dari kaos kaki orang itu. Pak Tupping terpekik,lalu jatuh terguling ke balik tembok.

    Bets sudah tidak tahu lagi, apakah ia masih harusmenangis atau tertawa.

    "Aduh, Buster, Buster!" katanya lega. "Kau inimemang benar-benar hebat!"

    "Grrr!" geram Buster dengan senang, sambilmengunyah-ngunyah potongan kain yang masih adadalam moncongnya.

    Setelah itu Bets duduk kembali. la berpikir-pikir.Sebetulnya ia ingin cepat-cepat lari ke dalam rumah,untuk melaporkan kejadian itu pada ibunya. Ia ingindibujuk, karena tadi benar-benar kaget dan ketakutan.Tapi jika kejadian itu diceritakan, jangan-jangan ibunyaakan melaporkan pada Lady Candling. Lalu PakTupping akan dimarahi oleh majikannya itu. Sebagaiakibatnya, mungkin Pak Tupping akan pergi ke polisi

    42

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    43/212

    dan mengatakan bahwa Luke mencuri untuk diberikan padanya. Pada Bets.

    "Padahal Pak Goon tidak suka pada kami, sejak kami berhasil lebih cepat daripada dia membongkar rahasiakebakaran pondok," kata Bets pada dirinya sendiri."Jadi pasti ia mau saja mendengarkan segala laporan

    Pak Tupping, lalu ribut-ribut mengenainya. Danlangan-jangan Luke nanti benar dimasukkan ke dalam penjara. Aduh, kenapa anak-anak tidak ada di sini

    sekarang."Akhirnya anak-anak itu datang juga. Fatty langsungmelihat pipi Bets yang basah kena air mata.

    "Ada apa, Bets?" tanya anak gendut itu. "Kau tadikena marah?"

    " Wah tadi ada kejadian gawat di sini," kata Bets. Iasenang, karena kini bisa melaporkan segala-galanya

    pada mereka. Dan ia pun mengisahkan segala-galanya.Pip, Larry dan Fatty marah sekali, membayangkan Betsyang cilik diperlakukan dengan begitu kasar. SedangDaisy segera merangkulnya.

    "Kasihan si Bets," bujuknya. "Lalu apa yangterjadi setelah itu?"

    Bets melanjutkan kisahnya, mengenai Buster yangmerobek-robek kain celana Pak Tupping. Anak-anakyang lain tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya.Buster ditepuk-tepuk.

    "Anjing hebat! Anjing hebat!" kata Pip berulang-ulang. "Orang pencemberut kayak Pak Tuppingmemang mesti dibegitukan. Anjing pintar!"

    Fatty merangkul Bets."Kepurusanmu benar, tidak memberi tahu ibumu,"

    katanya. "Maksudku, lebih baik bagi Luke apabila kitatidak ribut-ribut mengenai kejadian ini. Soalnya, dia

    43

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    44/212

    pasti akan ketahuan, apabila Pak Goon datang untukmemeriksa dirinya. Kalian kan tahu bagaimana sifatLuke. Selalu ketakutan menghadapi orang dewasa,

    hanya karena sering diperlakukan dengan tidak adil.""Bayangkan tanaman Bets diobrak-abrik dengan

    seenaknya," kata Pip jengkel. "Coba aku sudah cukup besar pasti Pak Tupping langsung kudatangi. Akankugoncang-goncang dia, sampai semua giginyarontok!"

    Anak-anak yang lain tertawa. Memang, semuanyakepingin bisa begitu, apabila teringat pada Bets yangmalang serta tanaman arbeinya yang begitu disayangi.Buster menggonggong, sambil mengibaskan ekor.

    "Katanya, ia tadi sudah berusaha menggoncang-goncang Pak Tupping!" kata Daisy.

    Anak-anak yang lebih besar sibuk menghibur Bets,

    sebagai obat ketakutannya tadi. Semuanya bersikapramah padanya. Larry pulang ke rumah sebentar. lameminta pada ibunya, apakah ia boleh mengambil

    beberapa tanaman arbei untuk diberikan pada Bets.Ketika diijinkan, ia mengambil beberapa sulur lalumenanamkannya untuk anak itu. Tentu saja anak kecilitu senang sekali.

    Fatty membelikan sebuah buku sebagai hadiah.Seluruh uang sakunya habis untuk itu. Tapi ia tidakmengatakan apa-apa. Orang kalau memberi hadiah,memang tidak pantas membicarakan harganya.

    Daisy memberikan sebuah bonekanya yang sudahagak tua. Bets lebih senang lagi menerima hadiah itu.Bahkan Pip pun, yang biasanya terlalu sibuk sendiriuntuk menemani adiknya yang dikatakan masih bayi itu,sekali ini mengajaknya berputar-putar dalam kebun naiksepedanya yang besar. Jadi Bets benar-benar terlipur perasaannya!

    44

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    45/212

    45

    Kemudian timbul rasa ingin tahu pada diri anak-anakitu, apakah Luke juga mengalami kesulitan. Pukul limasore, begitu terdengar bunyi siulannya yang biasa,

    mereka cepat-cepat berlari ke pintu pekarangan depan.Remaja itu berjalan kaki pulang.

    "Luke!" sapa mereka. "Bagaimana Pak Tuppingsampai bisa tahu mengenai Bets dan tanaman arbei itu?Kau mengalami kesulitan karenanya atau tidak? Kautahu, Pak Tupping menyebabkan Bets tadi ketakutansetengah mati?"

    "Kasihan si Bets," kata Luke. "Aku tidak menyangkadia ada di rumah. Coba kalau tahu, pasti kucegah PakTupping pergi ke sebelah. Kukira kalian pergi semua.Soalnya, kudengar bunyi lonceng sepeda kalian tadi di

    jalan. Ketika Pak Tupping kembali dan mengatakan padaku bahwa ia sudah memarahi Bets dan mencabuti

    semua tanaman arbeinya huh, saat itu kepinginrasanya aku melabrak orang itu. Tapi kalau itukulakukan, pasti ia akan langsung melapor pada PakGoon. Jadi apa gunanya?"

    "Kau tadi dimarahi juga olehnya?" tanya Bets. "Dan bagaimana ia bisa tahu tentang diriku?"

    "Mestinya diceritakan oleh Bu Trimble," kata Luke."Ya, aku memang kena marah. Aku ditempeleng, laludisuruh bekerja lebih berat lagi daripada biasanya. Akukepingin bisa berhenti saja."

    "Menurut perasaanku juga lebih baik begitu," kataLarry. "Tapi kenapa tidak bisa?"

    "Soalnya ini pertama kalinya aku bekerja dan

    sebaiknya bertahan selama masih bisa di tempat kerjayang pertama," kata Luke menjelaskan. "Kecuali itumasih ada soal lain. Pasti Pak Tupping akanmenjelek-jelekkan diriku jika aku minta berhenti,sehingga aku tidak bisa mendapat pekerjaan di tempat

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    46/212

    lain. Kalau itu sampai terjadi, aku bisa ribut dengan ayahtiriku nanti. Aku harus menyerahkan setengah dariupahku padanya."

    "Banyak sekali kesulitanmu, Luke." kata Daisy."Kepingin rasanya bisa ikut membantu."

    "Dengan begini pun kalian sudah menolong diriku,"kata Luke. "Aku kan menceritakan macam-macamkesulitanku pada kalian. Tidak lagi harus kusimpandalam hati, seperti selama ini. Lega rasanya, kalau bisamenceritakan kesulitan dirisendiri pada orang lain. He.lihatlah itu Pak Goon, polisi desa!"

    Seorang laki-laki bertubuh gempal, bermuka merahdengan mata melotot seperti mata kodok melangkah di

    jalan desa, menuju ke tempat anak-anak sedang berkumpul.

    "Mungkinkah dia hendak ke tempat Pak Tupping?"

    tanya Bets. la sudah mulai was was lagi."Entah," kata Luke. la pun mulai takut. Luke selalu

    takut kalau melihat polisi. Apalagi melihat Pak Goon,karena orang itu bukan polisi yang ramah.

    "Jangan-jangan kita disuruhnya pergi dari sini," bisikDaisy. "Kalian masih ingat begitu sering ia

    meneriakkan 'Ayo pergi!' pada kita ketika liburanPaskah yang lalu? Memang dasar jahat!"

    Dengan langkah pelan Pak Goon datang mengham- piri. Anak-anak memperhatikan terus. Buster mulaimenggeram-geram. Sedang Pak Goon pura-pura tidakmelihat mereka. Ia sama sekali tidak senang padaanak-anak itu, sejak mereka berhasil memecahkanteka-teki suatu peristiwa yang ingin diselidikinya sendirisampai berhasil.

    Tahu-tahu Buster menerjang maju. Ia lari berkeliling-keliling sambil menggonggongi mata kaki polisi itu. Ia

    46

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    47/212

    tidak bermaksud menggigit. Tapi begitu pun Pak Goonsudah kaget setengah mati.

    "Ayo pergi!" katanya pada Buster dengan nadamengancam. "Kaudengar kataku! Pergi!"

    "Sini, Buster!" panggil Fatty. Tapi nadanya tidakmemerintah. Jadi tak diacuhkan oleh Buster. Anjing itu

    benar-benar bahagia. Mula-mula Pak Tupping, seka-rang giliran Pak Goon yang bisa ditakut-takuti. Wah asyik sekali anjing kecil yang hitam legam itu.

    "Ayo PERGI!" bentak Pak Goon. Tawa Lukemeledak, melihat betapa cekatan Buster meloncat untukmengelakkan tendangan polisi itu. Kini Pak Goonmemandang ke arahnya.

    "He!" katanya. "Awas kalau berani menertawakanhukum, nanti kau akan mengalami kesulitan. Apa yang

    kauperbuat di sini? Ayo pergi!""Dia teman kami," kata Fatty. "Buster! Sini, Buster!"Tahu-tahu nampak Pak Tupping muncul di pintu

    pekarangan rumah sebelah. Rupanya ia mendengargonggongan anjing, lalu keluar untuk memeriksa.Dengan segera ia mengenali Buster.

    "Kaulaporkan saja anjing itu," katanya pada PakGoon. "Tadi celanaku dirobeknya! Lihatlah ini

    bekasnya! Itu anjing jahat anjing buas."Kemudian ia melihat Luke."Apa yang kaulakukan di sini dan tidak langsung

    pulang ke rumah?" tukasnya. Luke dengan segera

    mengambil langkah seribu. Ia bergegas pergi. Lebih baik jangan cari perkara, dengan Pak Tupping atau PakGoon.

    Buster sudah merasa menang. Ia pergi menghampiriFatty, yang mengangkatnya.

    47

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    48/212

    "Benar-benar anjing buas," kata Pak Tupping sekalilagi. "Kalau kau memerlukan keterangan selengkapnya,Pak Goon, aku bisa memberinya."

    Pak Goon tidak bermaksud melaporkan Buster.Karena ia tahu, setiap laporan akan sampai di mejaInspektur Jenks. Dan atasannya itu ramah terhadapanak-anak yang berdiri di dcpannya saat itu. Tapimenurut pikirannya, tak ada salahnya berpura-puraakan melaporkan kebuasan Buster. Dikeluarkannya

    buku catatannya yang besar dan hitam dari kantong bajuseragamnya. Diambilnya sebatang pinsil pendek, lalu iamulai menulis lambat-lambat. Serius sekali sikapnya!

    Anak-anak mulai ketakutan. Dengan cepat merekakembali ke pekarangan rumah Pip dan Bets. Betsmemandang Buster. Rasa takutnya timbul lagi.

    "Apakah apakah Buster akan dimasukkan ke

    dalam penjara?" tanyanya dengan suara lirih. Alangkahlega perasaannya, ketika melihat anak-anak tertawaterpingkal-pingkal mendengar pertanyaannya itu.

    "Tentu saja tidak," kata Fatty. "Mana ada penjarauntuk anjing, Bets. Kau tak perlu khawatir tentang siBuster ini!"

    48

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    49/212

    DARK QUEEN HILANG

    Setelah itu terjadi peristiwa yang saling menyusuldengan cepat. Dan tahu-tahu Pasukan Mau Tahu sudahkembali menghadapi misteri rumit yang perlu di-

    pecahkan.Pagi itu anak-anak sedang asyik bermain dalam

    kebun rumah Pip dan Bets. Ramai sekali suara berteriakdan berseru-seru. Mereka sedang bermain Indian-Indianan. Setelah beberapa saat, Bets agak capekkarena keributan itu. la lantas minta jadi squaw saja.Squaw itu kaum wanita Indian, yang kerjanyaduduk-duduk dalam tenda yang disebut wigwam.Menurut pikirannya, jadi squaw lebih aman. Tidak perlu

    khawatir tertangkap dan dikelupas kulit kepalanya, ataudiikat ke pohon dan dihujani tembakan panah!Sorenya Bu Hilton, yaitu ibu Pip dan Bets, bertamu ke

    tempat Lady Candling, yang sudah kembali dari berlibur beberapa waktu di tempat lain.

    "Kalian sore ini boleh piknik dalam kebun," kata BuHilton pada Pip. "Daisy! Jaga baik-baik ya, jangan

    sampai ada yang nakal. Kalau bekal kalian kurang, mintasaja dengan sopan pada juru masak. Ingat sopan,kataku. Minta padanya agar dibikinkan roti denganmentega lagi."

    49

    6

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    50/212

    50

    "Baiklah, Bu Hilton. Terima kasih banyak," kataDaisy. Dan sore itu pukul setengah empat, Bu Hilton

    pergi ke sebelah. Apik sekali dan danannya. Anak-anakmemperhatikannya pergi. Mereka merasa beruntung,

    bukan mereka yang harus berdandan rapi-rapi untukmenghadiri perjamuan minum teh. Lebih enak piknik,

    bisa berpakaian seenaknya!

    Asyik sekali mereka makan-makan sore itu. Dua kalimereka minta tambah. Daisy yang memintakan ke

    dapur. la tidak lupa bertanya dengan sopan pada jurumasak. Di samping rati, mereka juga diberi buah-

    buahan. Jadi acara piknik mereka benar-benarmemuaskan.

    Tidak lama kemudian Bu Hilton kembali. la langsungmendatangi anak-anak. Wajahnya nampak prihatin.

    "Anak-anak," katanya, "kalian tahu apa yang terjadidi sebelah? Seekor kucing indah yang sering meme-nangkan pertandingan, hilang! Namanya Dark Queen.Lady Candling sangat bingung, karena kucing itu yang

    paling berharga di antara kucing-kucing piaraannya.Dan yang lebih gawat lagi ada kemungkinan Lukeyang mencurinya!"

    "Bu!" tukas Pip dengan nada tersinggung. "Luke itusahabat kami. la takkan mungkin berbuat jahat sepertiitu!"

    "Ya, betul tak mungkin!" sambung Bets.

    "Wah, Bu Hilton," kata Fatty serius, "saya rasa taksepantasnya Anda menuduh Luke berbuat begitu!"

    "Aku tidak mengatakan dia melakukannya," kata BuHilton. "Aku tadi bilang, ada kemungkinan dia yangmencuri. Semua tanda yang ada menunjukkan bahwacuma dia saja yang mempunyai kesempatan untukmelakukannya."

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    51/212

    "Tapi bukan dia, tak mungkin dia," kata Daisy. "Anakitu sangat jujur wataknya. Lebih masuk akal jika yangmelakukan Pak Tupping, orang jahil itu."

    "Tupping pergi sepanjang siang sampai sore bersamaPak Goon. Kelihatannya ia berteman dengan polisi itu,"kata Bu Hilton. "Jadi mustahil dia yang mencuri kucingitu."

    Anak-anak memandang Bu Hilton dengan perasaancemas bercampur bingung. Fatty yang paling dulu pulihakal sehatnya.

    "Luke itu sahabat baik kami, Bu Hilton," katanya,"dan kalau ia mengalami kesulitan, kami harusmenolong dia. Saya merasa yakin. dia tak adasangkut-pautnya dengan peristiwa hilangnya DarkQueen. Sama sekali tidak! Maukah Anda menceritakanseluruh kejadiannya pada kami? Kelihatan.nya ada tugas

    lagi untuk Pasukan Mau Tahu.""Aduh, Frederick janganlah sok aksi kalau bicara,"

    tukas Bu Hilton dengan sikap tak sabaran. "Dan janganikut campur dalam urusan ini. Ini bukan urusan kalian!Mentang-mentang kalian pernah berhasil memecahkansatu misteri dengan baik, jangan lantas mengira kalian bisa dengan seenaknya mencampuri setiap perkarayang terjadi."

    Muka Fatty berubah menjadi merah padam warna-nya. Tak enak hatinya, diomeli di depan kawan-kawan.

    "Bu, ceritakanlah apa sebetulnya yang terjadi disebelah," kata Pip meminta pada ibunya.

    "Yah," kata Bu Hilton, "Nona Harmer mendapat cuti

    sehari sejak pagi tadi, setelah memberi makan kucingserta membersihkan kandang-kandang mereka. Untukhari ini Dark Queen dimasukkan ke dalam kandang

    besar, bersama kucing-kucing yang lain. Kemudian Nona Harmer pergi, naik bis pukul sepuluh. Pukul satu

    51

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    52/212

    kurang sedikit Bu Trimble ikut dengan Lady Candling kekandang kucing untuk melihat keadaan mereka.Sesampai di situ Pak Tupping menunjukkan di mana

    Dark Queen berada. Kalian tahu kan, betapa cantiknyakucing itu."

    Anak-anak mengangguk."Terus, Bu," kata Pip. "Itukah kali terakhir Dark

    Queen ketahuan ada di situ?""Tidak," jawab ibunya. "Sekitar pukul empat sore Bu

    Trimble mengantarkan aku melihat kucing-kucing itu,sebelum teh dihidangkan. Waktu itu Dark Queen masihada dalam kandang bersama kucing-kucing lainnya."

    "Dari mana Ibu tahu, Bu?" tanya Pip. "BagaimanaIbu bisa tahu itu Dark Queen? Semuanya kan persissama kelihatannya."

    "Betul," kata ibunya, "tapi Dark Queen rupanya

    pernah digigit kucing lain ekornya, dan di tempatbekasgigitan itu bulunya tumbuh lagi berwarna kuning susu bukan coklat tua. Ketika Bu Trimble menunjukkankucing itu padaku, aku sempat memperhatikan gelang

    berwarna kuning susu di ekornya. Kelihatan jelas sekali!Jadi pukul empat sore kucing itu masih ada dalamkandang."

    "Lalu," desak Pip."Pukul lima Pak Tupping kembali, bersama Pak

    Goon," sambung Bu Hilton. "Mula-mula ia memamer-kan tanaman tomatnya yang tumbuh subur pada polisiitu. Setelah itu mereka pergi ke kandang kucing. Nah saat itu dengan tiba-tiba Pak Tupping melihat bahwaDark Queen tidak ada lagi dalam kandang!"

    "Astaga!" seru Fatty. "Jadi dia mestinya hilang antara pukul empat dan pukul lima, Bu Hilton."

    "Tepat," kata Bu Hilton. "Dan karena saat itu cumaLuke saja satu-satunya yang ada dalam kebun, maka

    52

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    53/212

    aku khawatir dialah satu-satunya yang dicurigaimencuri. la tahu, kucing itu mahal sekali harganya. KataTupping, anak itu pernah mencuri pula beberapa hari

    yang lalu. Sulur arbei, atau sesuatu yang sepele sepertiitu."

    Muka Bets merah. Air matanya berlinang-linang.Sialan sulur arbei itu! la bimbang, ingin bercerita padaibunya tentang persoalan itu. Tapi Fatty menatapnyadengan kening berkerut, untuk memperingatkan agar

    jangan membuka mulut."Ya, begitulah," kata Bu Hilton lagi, sambil

    melepaskan sarung tangan. "Tapi kurasa Luke kawankalian itu kini menghadapi kerumitan besar. Nampaknyatak ada yang melihat dirinya antara pukul empat dan

    pukul lima. Jadi mungkin saja kucing itu dimasukkannyake dalam keranjang, lalu dibawanya ke salah satu

    tempat.""Tak mungkin Luke berbuat begitu, Bu!" Bets sudahtidak tahan lagi. "Ibu tidak tahu sih, anak itu sangat baik

    budi dan jujur. Banyak sekali peluit buatannya sendiriyang dihadiahkannya padaku. la juga membuatkan

    patung Dark Queen yang bagus sekali. Ini dia, Bu lihatlah!"

    "Sebetulnya lebih baik kalian jangan bertemandengan orang-orang seperti begitu," tukas ibunya. lasama sekali tak memperhatikan patung kucing yangdisodorkan Bets padanya. "Kalian semua belum cukup

    besar, sehingga belum bisa membedakan siapa yang betul-betul jujur dan siapa yang tidak. Kalian jangan bicara lagi dengan Luke, ya!"

    Sehabis itu Bu Hilton masuk ke rumah. Anak-anaksaling berpandangan dengan perasaan kecewa dansedih.

    "Ibumu tidak bisa melarang kita bicara dengan

    53

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    54/212

    Luke," kata Fatty pada Pip dan Bets. "Kita harus bicaradengan dia. Luke teman kita, dan sudah seringmenolong kita serta Buster. Jadi sekarang kita wajib

    menolong dirinya."Teman-temannya sependapat. Mereka duduk selama

    beberapa saat sambil berpikir-pikir. Kemudian mulai berunding.

    "Pasti ada seseorang yang mencuri Dark.Queen,"kata Fatty membuka pembicaraan. "Itu sudah jelas! Dankelihatannya, cuma Luke saja yang mungkin melaku-kannya. Tapi kita yakin tak mungkin dia! Jadi kalau

    begitu siapa?""Yuk kita mencari jejak pencurinya," kata Bets

    bersemangat. la teringat kembali, betapa asyiknyamereka mencari-cari jejak dalam perkara misterius yang

    berhasil mereka pecahkan kemudian.

    "Kita menyusun daftar orang-orang yang patutdicurigai!" kata Daisy. "Persis yang kita lakukan dulu!"

    "Nah, kurasa kini Pasukan Mau Tahu bisa mulai beroperasi lagj," kata Fatty dengan gaya tokoh penting."Kuusulkan.... '

    "He!" potong Larry. "Kau melupakan sesuatu, Fatty.Akulah pemimpin Pasukan Mau Tahu. Bukan kau!"

    "Ya deh," kata Fatty agak merajuk. "Kalau begitumulai sajalah! Asal kau tahu saja, otakku jauh lebihcerdas. Selama semester yang lalu aku ini juara kelas,dan ...."

    "Ah tutup mulut, Fatty!" kata anak-anakserempak. Kecuali Bets. Anak kecil itu diam saja. Fatty

    kelihatannya sudah mau pergi saja. Tapi ia tidak bisamerajuk berlama-lama, karena terlalu kepingin tahu dan berminat ikut dalam penyelidikan itu. Tak lamakemudian kelima anak itu sudah sibuk memperunding-kan rencana mereka.

    54

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    55/212

    "Sekarang kita pikirkan dulu persoalan itu dengankepala dingin," kata Daisy. "Pukul empat tadi DarkQueen masih ada dalam kandang bersama kucing-

    kucing lainnya, karena itulah saat ibu Pip melihatnya disitu ketika ia datang menengok bersama Bu Trimble.Tapi ketika Pak Ayo Pergi dan Pak Tupping datangmelihat sekitar pukul lima, kucing itu sudah tidak adalagi. Jadi dalam wakru satu jam itu mestinya adaseseorang datang menyelinap ke kandang, membuka

    pintunya, mengambil Dark Queen, menutup pintukandang lagi lalu pergi sambil membawa kucing ituuntuk diserahkan pada orang lain. Atau disem-

    bunyikan!"

    "Betul," kata Larry. "Pemaparanmu sangat jelas,Daisy."

    "Soal berikutnya siapakah yang mungkin mencuri

    kucing itu? Siapa yang rasa-rasanya bisa dicurigai?"tanya Pip.

    "Yah kurasa Bu Trimble bisa saja menyelinap pergi, lalu mengambil Dark Queen," kata Fatty. "Bisa,tapi kemungkinannya kecil sekali! Bu Trimble itu kantermasuk orang yang langsung panik, kalau tanpasengaja mengeposkan surat tanpa menempelkan

    perangko di sampulnya. Kejadian begitu saja pastimembuatnya termimpi-mimpi malamnya. Tapi walau

    begitu kita harus memperrimbangkan setiap orang yangmemiliki kesempatan mencuri Dark Queen."

    Larry mengambil sebuah buku notes dari kan-tongnya.

    "Akan kutuliskan nama-nama mereka di sini,"katanya. "Bu Trimble. Itu sudah satu. Bagaimanadengan Lady Candling?"

    "Kau ini masak dia mencuri kucingnya sendiri,"kata Daisy.

    55

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    56/212

    "Kenapa tidak mungkin?" bantah Larry. "Siapa tahu.kucing itu diasuransikan terhadap pencurian. Jadi kalaukucing itu hilang karena dicuri, Lady Candling akan

    menerima uang yang banyak sebagai ganti rugi. Hal-hal begini perlu juga kita pertimbangkan." Lalu ditulisnyanama Lady Candling dalam buku notesnya.

    "Pak Tupping?" kata Bets.Dengan sikap menyesal, Larry menggeleng."Tak mungkin, Bets." katanya. "Aku sebetulnya

    kepingin bisa menuliskan namanya dalam daftar ini.Tapi jika ia sepanjang siang terus bersama Pak AyoPergi, percuma saja kita mencurigai dirinya. Tapi

    bagaimana dengan Nona Harmer? Mungkinkah iamenyelinap kembali setelah berangkat, lalu mengambilkucing itu? la pun tahu. Dark Queen sangat mahalharganya."

    Itu pikiran baru bagi mereka. Semua lantasmembayangkan wajah Nona Harmer, gadis bertubuhmontok yang selalu tersenyum itu. Dia bukan potonganorang yang sampai hati mencuri kucing yang berhargamilik majikannya. Tapi namanya tetap dituliskandalam daftar orang-orang yang dicurigai.

    "Kita sebaiknya menyelidiki di mana dia beradaantara pukul empat dan lima tadi," kata Pip.

    "Siapa lagi yang masih ada?" tanya Daisy. "Yangsudah kita catat Bu Trimble, Lady Candling, lalu NonaHarmer. Bagaimana dengan juru masak serta pembanturumah tangga di sebelah? Keduanya kan juga bisa sajamencuri-curi kesempatan untuk menyelinap ke kandangkucing, lalu mengambi! Dark Queen?"

    "Aku belum pemah melihat mereka," kata Pip. "Takseorang pun di antara kita pemah melihat kedua orangitu. Kita perlu mengadakan penyelidikan tentangmereka. Wah banyak juga orang yang perlu dicurigai

    56

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    57/212

    rupanya! Cukup banyak pekerjaan yang harus di-lakukan!"

    "Satu-satunya orang yang cukup jahat sehingga

    pantas melakukan perbuatan itu cuma Pak Tupping tapi justru dia satu-satunya yang tak mungkin bisadicurigai," kata Bets sedih. "Yah, tak ada lagi kecualiyang tadi, kan?"

    "Kita harus mengikutkan nama Luke dalam daftarini," kata Larry. "Aku tahu, kita tidak mencurigai dirinya!Tapi Pak Tupping mendakwa bahwa ialah yang mencurikucing itu jadi sebaiknya kita tuliskan juga namanyadalam daftar ini. Kapan-kapan kita mau, bisa kita coretlagi."

    Jadi nama Luke pun ikut tercatat sebagai orang yangdicurigai. Kasihan remaja itu selalu dilanda kesulitan.

    "Yuk, kita panggil dia," kata Larry. "Dia belum

    pulang, karena kalau sudah mestinya sudah tadi-tadi ia bersiul memanggil kita, untuk menceritakan segala-galanya."

    Anak-anak menghampiri tembok pagar, lalu menyiul-kan nada-nada khusus yang sudah disepakatkandengan Luke sebagai isyarat panggilan. Tapi sampai

    pegal bibir mereka bersiul, Luke tetap tidak muncul. Ke

    manakah anak itu?

    57

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    58/212

    7

    LUKE DIDAKWA MENCURI

    58

    Kelima anak itu duduk di atas tembok, sementaraBuster menggaruk-garuk dinding batu di bawah mereka.Anak-anak itu memikirkan tindakan selanjutnya. Pipmelirik jarum arlojinya.

    "Pukul enam kurang seperempat," katanya."Jangan-jangan Luke sudah pulang. Tapi mustahil

    pasti ia mampir sebenrar, untuk berbicara dengan kita.""Mungkin ia sedang diperiksa Pak Ayo Pergi." kata

    Fatty. Kemungkinan itu bisa diterima. Anak-anakkepingin bisa menyelidiki kebenarannya.

    Kemudian Fatty mendapat akal."He, Pip," katanya, "kau bisa menyelidiki apa yang

    terjadi, kalau kau mau.""Bagaimana caranya?" tanya Pip."Ibumu tadi kan diundang minum teh di sebelah,"

    kata Fatty menjelaskan. "Jadi kau pergi saja ke situ,untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Lalu kalauada orang melihatmu lalu bertanya apa yang kauperbuatdi situ, bilang saja ibumu tadi diundang minum teh olehLady Candling. Dan kau ke situ karena ingin melihat,

    barangkali saja sapu tangan ibumu tercecer di kebun.""Tapi ibuku sama sekali tidak kehilangan sapu

    tangan," kata Pip. "Kau tidak melihatnya mengeluarkan

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    59/212

    barang itu dari tasnya tadi, ketika sedang bicara dengankita? Harum sekali baunya."

    "Tentu saja aku juga melihatnya, Goblok," kata Fatty

    tak sabar. "Itu kan cuma alasan saja. Kau tak perlumengatakan ibumu kehilangan sapu tangan, karena kitatahu itu tidak betul. Tapi kau kan boleh saja bilang'mungkin'?"

    "Bagus ide si Fatty itu," kata Larry. "Itulahsatu-satunya jalan bagi salah seorang di antara kita untukmasuk ke kebun, tanpa langsung diusir lagi oleh PakGoon atau Pak Tupping. Melompat sajalah ke sebelah,Pip dan cobalah selidiki apa yang terjadi di situ.Cepatlah sedikit! Untung saja ibumu baru saja kembalidari perjamuan teh di sana."

    Pip sebenarrtya kepingin sekali pergi. Tapi ia jugatakut ketahuan oleh Pak Tupping, atau Pak Goon.

    Akhirnya ia membulatkan tekat. Ia meloncat ke sebelah,melambaikan tangan ke arah kawan-kawannya, lalumenyelinap pergi di sela semak.

    Luke sama sekali tak nampak. Pip bergerak melewatikandang kucing. Di situ pun tak ada siapa-siapa. Iamengintip ke dalam kandang tempat Dark Queen tadi

    bersama kucing-kucing lainnya. Kucing-kucing itumemandangnya sambil mengeong-ngeong. Pip terus berjalan. Melewati rumah pesemaian, lalu berdiri di balik

    semak. Terdengar olehnya suara beberapa orang didekat situ,

    Pip mengintip dari balik semak. Dilihatnya beberapaorang berdiri di atas rumput. Kebanyakan dari merekadikenal oleh Pip.

    "Itu Lady Candling," katanya dalam hati. "Dan itu BuTrimble. Wah, kelihatannya sangat gelisah. Dan itu PakTupping. Tampangnya nampak senang dan sok

    59

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    60/212

    penting! Lalu itu Pak Ayo Pergi, polisi desa. Dan itu kasihan, itu Luke!"

    Luke berdiri di tengah kerumunan orang itu.Tampangnya bingung dan sangat ketakutan. Pak Goon,

    polisi desa, berdiri menghadapi Luke dengan bukucatatan yang besar di tangannya. Luke tergagap-gagapmenjawab pertanyaan yang dibentakkan bertubi-tubi

    padanya oleh Pak Goon.Sedikit terpisah dari orang-orang itu ada dua orang

    wanita. Pasti itulah juru masak serta pembantu rumahtangga, pikir Pip. Kedua wanita itu berbisik-bisik sambilsaling menyenggol.

    Pip merayap, mendekati orang-orang itu. Sekarang bisa didengarnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada Luke yang nampak semakin takut.

    "Apa yang kaulakukan sesiang ini?"

    "Saya saya tadi si-sibuk menggali kacang polong di galangan panjang," kata Luke terbata-bata.

    "Maksudmu galangan yang di dekat kandanckucing?" tanya Pak Goon, sambil menuliskan sesuatudalam buku catatannya.

    "Be-be-betul, Pak," kata Luke."Jadi sesiang ini kau selalu berada di dekat tempat

    kucing-kucing itu?" desak polisi desa. "Ada orangda tang ke situ?"

    "Bu T-t-trimble, Pak, sek-sekitar puk-pukul empat, bersama seorang nyonya," kata Luke, sambil menyi- bakkan rambutnya yang acak-acakan ke belakang."Mereka berdiri di situ selama beberapa menit, lalu pergi

    lagi.""Lalu apa yang kaulakukan dari pukul empat sampai pukul lima tadi?" tanya Pak Goon. Suaranya galaksekali. Luke nampaknya sudah nyaris pingsan, sakingketakutan.

    60

  • 8/13/2019 Lima Sekawan Misteri Hilangnya Kucing Siam

    61/212

    "Tid-tidak ap-apa-apa, Pa-pak cuma mengg-g-galisaja," katanya semakin gugup. "Mengg-g-gali terusdek-dekat kandang kuc-c-c-cingg. Waktu itu sama sekali

    tak ada orang datang, sampai Anda ingin melihatkucing-kucing itu bersama Pak Tupping."

    "Dan ketika kami melihat ke dalam kandang, ternyataDark Queen tidak ada lagi di situ," sela Pak Tuppingdengan suara galak. "Nah, Pak Goon buktinya sudah

    jelas, bukan? Dark Queen dicuri antara pukul empat dan pukul lima dan kini anak ini menyatakan selama itutak ada orang lain kecuali dia sendiri di dekatkucing-kucing itu. Dialah yang mencuri Dark Queen!Tak ada keraguan lagi mengenainya dan kucing itudijualnya pada salah-seorang temannya, untuk mempe-roleh tambahan uang saku. Luke ini memang anak

    jahat. la sudah selalu begitu, sejak bekerja untukku."

    "Saya tidak jahat, Pak Tupping!" seru Luke, yangtiba-tiba menjadi agak berani. "Saya belum pernahmengambil sesuatu yang bukan milik saya! Selama inisaya selalu bekerja keras untuk Anda! Apa saja yangAnda lakukan, selalu saya terima walau kadang-.kadang sudah keterlaluan. Anda tahu betul, saya takkan

    pernah mau mencuri salah satu kucing itu. Memikirkan-

    nya saja, saya sudah takut!""Cukup! Cukup!" potong Pak Goon dengan galak.

    "Kau tidak boleh bicara begitu terhadap Pak Tupping.Anak macam kau ini perlu dipukul rupanya!"

    "Ah, soal itu bisa kuurus," kata Pak