leuconostoc

24
Leuconostoc Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa ? Leuconostoc Klasifikasi ilmiah Kerajaa n: Bacteria Divisi: Firmicutes Kelas: Bacilli Ordo: Lactobacillale s Famili: Leuconostocace ae Genus: Leuconostoc van Tieghem 1878 Species L. carnosum L. citreum L. durionis L. fallax L. ficulneum L. fructosum L. garlicum L. gasicomitatum L. gelidum L. inhae L. kimchii L. lactis L. mesenteroides L. pseudoficulneum L. pseudomesenteroides Leuconostoc adalah bakteri gram-positif , katalase negatif, dengan morfologi seperti kokus dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Kasus

Upload: egasulsitiyoningrum

Post on 17-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Leuconostoc

TRANSCRIPT

Leuconostoc

LeuconostocDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Leuconostoc" \l "p-search" ?Leuconostoc

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:BacteriaDivisi:FirmicutesKelas:BacilliOrdo:LactobacillalesFamili:LeuconostocaceaeGenus:Leuconostocvan Tieghem1878

Species

L. carnosumL. citreumL. durionisL. fallaxL. ficulneumL. fructosumL. garlicumL. gasicomitatumL. gelidumL. inhaeL. kimchiiL. lactisL. mesenteroidesL. pseudoficulneumL. pseudomesenteroides

Leuconostocadalah bakterigram-positif, katalase negatif, dengan morfologi seperti kokus dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Kasus infeksiLeuconostocpertama pada manusia ditemukan tahun 1985 dan sejak saat itu, bakteri ini sering dikaitkan pada berbagai infeksi yang menyerang pasien rumah sakit dengan kekebalan tubuh yang rentan ataupun pasien yang menggunakanantibiotikavankomisin. Salah satu spesies yang diketahui menyebabkan infeksi pada manusia adalahLeuconostoc mesenteroidessubspesiesmesenteroides.[1]Leuconostoc umumnya berbentuk sferis, tersusun berpasangan atau berkelompok membentuk rantai, dan terkadang hanya berupa sel tunggal.[2]Beberapa spesies bakteri ini merupakanbakteri asam laktatyang baik untuk kesehatan dan sering digunakan dalam pengolahan pangan (fermentasi). Contoh produk pangan yang dibuat dengan bantuan Leuconostoc adalahkrim asam,cottage cheese, danbuttermilk. Bakteri ini dapat memfermentasilaktosadanglukosamelalui jalur heterofermentatif.[3]Manfaat[sunting|sunting sumber]Walaupun telah digunakan di berbagai industri pengolahan produk susu,Leuconostoctidak dapat hidup dengan baik di susu. Hal ini dikarenakan bakteri tersebut tidak memiliki kemampuan untuk memecahprotein(proteolitik) dalam susu, namun bakteri tersebut tetap dapat menghasilkan asam yang bermanfaat dalam prosesfermentasi. Oleh karena itu, penggunaanLeuconostocumumnya dipadukan dengan bakteri lain yang memiliki kemampuan proteolitik yang baik, contohnyaLactococcus. PemanfaatanLeuconostocdalam fermentasisusudanmentegatelah dilakukan di beberapa negara, contohnya adalahMarokodanPolandia. Beberapa galurLeuconostocyang ditemukan pada susu fermentasi tradisional Maroko adalahLeuconostoc lactis,Leu. mesenteroidessubsp.cremoris, dan subsp.dextranicum.[3]Selain itu,Leuconostocjuga dimanfaatkan dalam pembentukananggur(wine), terutama spesiesLeu. oenos.[2]Contoh makanan lain yang dibuat dengan fermentasiLeuconostoc, terutamaLeu. mesenteroidesadalahsauerkraut,sosis,yogurt,kecap, danacar.[4]Referensi[sunting|sunting sumber]^(Inggris)Germn Bou, Jess Luis Saleta, Juan Antonio Sez Nieto, Mar Toms,Silvia Valdezate, Dolores Sousa, Francisco Lueiro, Rosa Villanueva, Maria Jose Pereira, Pedro Llinares (Juni 2008)."Nosocomial Outbreaks Caused by Leuconostoc mesenteroides subsp. mesenteroides".Emerging Infectious Diseases14(6): 968971.^ab(Inggris)Ron S. Jackson (2000).Wine science: principles, practice, perception. Academic Press.ISBN 978-0-12-379062-0.Page 352.^ab(Inggris)Barry A. Law (1997).Microbiology and Biochemistry of Cheese and Fermented Milk. Springer.ISBN 978-0-7514-0346-6.^Leuconostoc mesenteroides: Nutrition and BenefitsLeuconostoc mesenteroides, Bakteri PenghasilDextranPosted on27/12/2013byRania Marhana

Leuconostoc mesenteroidesmerupakan bakteri gram positif, filum Firmicutes, dimana termasuk dalam bakteri asam laktat dan, Ciri umum dari bakteri asam laktat yakni memiliki bentuk kokus atau batang, tidak membentuk spora, tidak motil, katalase negatif dan oksidasi positif, suhu optimum nya 40 derajat celcius, jika dilihat kebutuhannya terhadap O2 bakteri asam laktat bersifat anaerob aerotoleran karena meskipun tanpa adanya O2, bakteri ini bisa tumbuh baik pada lingkungan yang terdapat atau tidak terdapat O2. Bakteri asam laktat ini memiliki sifat khusus yaitu mampu hidup pada kadar gula, garam dan alkohol yang tinggi serta mampu memfermentasi monosakarida dan disakarida. Memiliki beberapa karakteristik tertentu yang meliputi: tidak memiliki porfirin dan sitokrom, katalase negatif, tidak melakukan fosforilasi transpor elektron, dan hanya mendapatkan energi dari fosforilasi substrat. Bakteri asam laktat memperoleh energinya dari hasil metabolisme gula oleh sebab itulah habitatnya pada lingkungan yang cukup gula atau lingkungan yang kaya akan nutrisi (Anonim, 2011). Berdasarkan hasil fermentasinyaLeuconostocmasuk ke dalam kelompok bakteri heterofermentatif yaitu bakteri yang menghasilkan ethanol dan senyawa lain seperti karbondioksida dari fermentasi glukosa (Salle, 1979)Glukosa > Asam laktat + Ethanol + CO2Leuconostoc mesenteroidesberbentuk bulat secara berpasangan atau membentuk rantai pendek.Leuconostoc mesenteroidesmenghasilkan enzim ekstraselular yang disebut dextransucrase yang mengubah glukosa dari molekul sukrosa menjadi dextran dan melepaskan fruktosa ke lingkungan. Oleh karena itu hasilnya adalah pembentukan polimer subunit glukosa yang terikat dalam posisi alpha 1-6 . sebenarnya, subunit glukosa ditambahkan ke glukosa pada awal molekul primer sukrosa. sehingga setiap molekul dekstran memiliki satu sub unit fruktosa gula terminal. Dekstran digunakan secara komersial sebagai extender plasma darah .Sukrosa > Dextran + Fruktosa.Dekstran adalah polimer dari glukosa yang manfaatnya sangat penting dalam industri farmasi sebagai bahan formulasi obat-obatan juga dalam industri makanan sebagai bahan pengental. Dalam fermentasi dekstran, sukrosa adalah sumber karbon utama yang akan dikonversi menjadi dekstran oleh enzim Dextransucrase. Pemanfaatan nira tebu seringkali digunakan dalam fermentasi dextran karena nira tebu banyak mengandung sukrosa yang baik bagi pertumbuhan sel bakteriLeuconostoc mesenteroides.Namun dari sisi petani tebu dextran merugikan dalam proses pembuatan gula tebu (Triantarti dan Hendro, 2007)Meskipun begitu sangatlah penting peran Leuconostoc mesenteroides dalam menghasilkan dekstran. Dekstran merupakan salah satu contoh EPS yang banyak dimanfaatkan. EPS atau eksopolisakarida adalah polisakarida yang diproduksi dan diekskresikan dari mikroba. Dextran merupakan produk komersial sejak bertahun-tahun yang lalu. (Amarila dkk, 2008)Dekstran telah banyak diteliti di bidang farmasi sebagai salah satu matriks pada sistem penghantaran obat baru berbentuk konjugat. Dekstran juga dilaporkan memiliki efek farmakologi sebagai anti platelet, antifibrin, dan plasma volume expansion pada kondisi hipovolemia, serta digunakan pada transplantasi microvascular dan microsurgery sebagai pelindung pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi mikro di dalam pembuluh darah (Malik dkk, 2008). Dekstran juga sebagai obat antikoagulan (Imam, 2011) juga sebagai barier adhesi atau mekanisme pada pencegahan perlekatan pasca operasi karena kembali lagi memilii efek antikoagulan (Primariawan, 2010) Keunikan dari struktur dekstran adalah adanya dominasi ikatan 1,6-alpha-D- , sehingga dapat berfungsi sebagai sumber serat. Dekstran yang telah digabung dengan gliserin melalui ikatan eter dapat berfungsi sebagai penyembuh luka dan adsorben bakteri atau toksin bakteri (Wagner, 1993).Referensi :Malik, Amarilla. SKRINING GEN GLUKOSILTRANSFERASE (GTF) DARI BAKTERI ASAM LAKTAT PENGHASIL EKSOPOLISAKARIDA MAKARA, SAINS, VOLUME 12, NO. 1. Depok : Departemen Farmasi, FMIPA, Universitas Indonesia. 2008.Primariawan, Relly Y. Operasi Laparoskopi. Medicinus Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application Vol 23 No 3. Tangerang : Dexa Medica. 2010.Rasjidi, Imam. Manual Hesterektomi. Surabaya : EGC. 2011.Salle, A.J. Fundamental Principles of Bacteriology. New Delhi : Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd. 1979.Triantarti dan Hendro Santoso M. Pengaruh Substitusi Terhadap Sukrosa Murni Oleh Nira Tebu Sebagai Sumber Karbon pada Fermentasi Produksi Dekstran (Effect of Substituting Pure Sucrose by Sugarcane Juice as Carbon Source on the Fermentation of Dextran Production). Jurnal ILMU DASAR, Vol. 8 No. 2, Juli 2007 : 193-198 193. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Surabaya, Indonesia.Leuconostoc mesenteroidesLeuconostoc mesenteroidesadalah bakteri asosiasi dengan fermentasi asinan. Organisme ini mengubah bentuk fermentasi asam laktat alam produk. Bakteri ini berbeda dengan spesies asam laktat lainnya, dia dapat tahan dalam konsentrasi tinggi garam dan gula (hingga 50% gula).Leuconostoc mesenteroidesmengubah bentuk pertumubuhan dalam sayuran dengan cepat melebihi range temperature dan konsentrasi garam daripada bakteri asam laktat lainnya.Leuconostoc mesenteroidesmenghasilkan CO2dan asam yang mana menurunkan pH dan menghalangi perkembangan dari mikroorganisme yang merugikan.Klasifikasi:Kingdom : MoneraDivisio : FirmicutesClass : BacilliOrder : LactobacilallesFamily : StreptococcaceaeGenus : LeuconostocSpesies :Leuconostoc mesenteroidesMorfologiLeuconostoc mesenteroidesPada substansi dalam media cair berbentuk seperti kokustunggal atau berpasangan dan berantai pendek.bentuknya dapat berubah-ubah sesuai kondisi pertumbuhan.Sel-sel tumbuh dalam glukosa atau pada media padat.Bakteri gram positif Tidak bergerak& tidak memiliki sporaSuhu optimum 20-300CMemproduksi asam dan gas pada glukosaProses PenyebaranPencemaran susu oleh mikroorganisme dapat terjadi selama pemerahan (milking), penanganan (handling), penyimpanan (storage), dan aktivitas pra-pengolahan (pre-processing) lainnya.Peralatan pemerahan yang tidak steril dan tempat penyimpanan yang tidak bersih dapat menyebabkan tercemarnya susu oleh bakteri.Proses pemerahan dan pengolahan susu dapat menjadi penyebab timbulnya bakteri dalam susu. Tangan dan anggota tubuh lainnya harus steril ketika memerah dan mengolah susu.Penyakit yang DitimbulkanNeonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrosefalus sepsis (infeksi berat), necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna) dan infeksi saluran kencingGejala yang TimbulDiare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kuning, Bakteri patogen ini dapat mengakibatkan bakterimeia dan osteomielitis (infeksi tulang) pada penderita dewasa.PenanggulanganPenyajikan susu secukupnya sesuai kebutuhan untuk sekali minum agar mengurangi kuantitas dan waktu susu formula terkontaminasiMeminimalkanhang timeatau waktu antara kontak susu dengan udara kamar hingga saat pemberian (idealnya tidak boleh lebih dari 4 jam).Memperhatikan dengan baik dan benar cara penyajian susu formula bagi bayi.LeuconostocLeuconostocadalah bakteri gram-positif, katalase negatif, dengan morfologi seperti kokus dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Kasus infeksi Leuconostoc pertama pada manusia ditemukan tahun 1985 dan sejak saat itu, bakteri ini sering dikaitkan pada berbagai infeksi yang menyerang pasien rumah sakit dengan kekebalan tubuh yang rentan ataupun pasien yang menggunakan antibiotika vankomisin. Salah satu spesies yang diketahui menyebabkan infeksi pada manusia adalah Leuconostoc mesenteroides subspesies mesenteroides. Leuconostoc umumnya berbentuk sferis, tersusun berpasangan atau berkelompok membentuk rantai, dan terkadang hanya berupa sel tunggal.Beberapa spesies bakteri ini merupakan bakteri asam laktat yang baik untuk kesehatan dan sering digunakan dalam pengolahan pangan (fermentasi). Contoh produk pangan yang dibuat dengan bantuanLeuconostocadalah krim asam, cottage cheese, dan buttermilk. Bakteri ini dapat memfermentasi laktosa dan glukosa melalui jalur heterofermentatif.Leuconostocmerupakan anggota dari familistreptococcaceaeyang bersifat katalase negatif, berbentuk kokus dalam rangkaian membentuk rantai atau tetrad. Bakteri ini tidak mempunyai beberapa atau semua komponen sitokroma. Oleh karena itu, tidak dapat menggunakan oksigen, dan mungkin hanya sedikit sekali menggunakan asam amino untuk energi. Energi diperoleh dengan cara fermentasi gula, dan kebanyakan spesies bakteri ini memproduksi asam berlebihan sehingga menurunkan pH medium sampai dibawah 5.0. Leuconostoc juga termasuk bakteri yang berifat osmofilik atau sakarofilik yang dapat tumbuh pada medium dengan konsentrasi gula tinggi, tetapi kebanyakan bakteri yang disebut osmofilik sebenarnya hanya bersifat osmotoleran yaitu dapat tumbuh dengan atau tanpa konsentrasi gula tinggi.Leuconostocmerupakan jenis bakteri yang bersifat heterofermentatif, yaitu memfermentasi gula menjadi asam laktat, CO2, dan etanol atau asam asetat. Sifat-sifatLeuconostocyang penting dalam mikrobiologi pangan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan, adalah sebagai berikut:1.Dapat memfermentasi asam sitrat menjadi diasetil, misalnya olehL. dextranicumdanL. cremoris, sehingga sering digunakan dalam pembuatan keju untuk meningkatkan cita rasa.2.Tahan garam sehingga sering berperan dalam memfermentasi awal produk yang mengandung garam, misalnyaL.mesenteroidespada sauerkraut dan pikel.3.Dapat memulai fermentasi dengan cepat sehingga menghambat bakteri lain yang tidak diinginkan tumbuh selama fermentasi.4.Tahan konsentrasi gula tinggi, misalnya L.mesenteroides yang tahan konsentrasi gula 55 60 %, sehingga dapat tumbuh pada sirup, es krim, adonan kue, dan sebagainya.5.Produksi gas CO2 dari gula dalam jumlah tinggi, sehingga jika mengkontaminasi makanan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti pembentukan mata (lubang-lubang) pada keju yang terlalu besar, kerusakan makanan yang kandungan gulanya tinggi ( sirup, adonan kue, dan sebagainya), dan pengembangan roti yang berlebihan.6.Produksi lendir yang berlebihan pada makanan yang mengandung sukrosa. Sebaliknya, sifat memproduksi lendir yang terdiri dari dekstran ini menguntungkan untuk industri dekstran.[2]Walaupun telah digunakan di berbagai industri pengolahan produk susu,Leuconostoctidak dapat hidup dengan baik di susu. Hal ini dikarenakan bakteri tersebut tidak memiliki kemampuan untuk memecah protein (proteolitik) dalam susu, namun bakteri tersebut tetap dapat menghasilkan asam yang bermanfaat dalam proses fermentasi. Oleh karena itu, penggunaanLeuconostocumumnya dipadukan dengan bakteri lain yang memiliki kemampuan proteolitik yang baik, contohnyaLactococcus. Pemanfaatan Leuconostoc dalam fermentasi susu dan mentega telah dilakukan di beberapa negara, contohnya adalah Maroko dan Polandia. Beberapa galurLeuconostocyang ditemukan pada susu fermentasi tradisional Maroko adalahLeuconostoc lactis, Leuconostoc mesenteroides subsp. cremoris, dan subsp. dextranicum. Selain itu,Leuconostocjuga dimanfaatkan dalam pembentukan anggur (wine), terutama spesiesLeuconostoc oenos. Contoh makanan lain yang dibuat dengan fermentasi Leuconostoc, terutamaLeuconostoc mesenteroidesadalah sauerkraut, sosis, yogurt, kecap, dan acar.Karakteristik yang membedakanLeuconostocadalahresistensivankomisin,pyrrolidonyl arylamidase,dannegativeaminopeptidaseleusin, dan ketidakmampuanuntukmemproduksigas dariglukosa.Sampai saat ini,organismeyang biasanyaditemukan padasayuran danproduk makanan,secara luasdianggapnonpatogen. Saat ini hanya limajenisLeuconostoc(L.mesenteroides, L.lactis, L.citreum,PseudomesenteroidesL.,dan L.paramesenteroides)yangdianggappatogenpada manusia.[3]III. Leuconostoc mesenteroides

Leuconostoc mesenteroidesmulai ditemukan pada awal abad ke-19. Pada saat itu, orang-orang telah mengetahui bahwa pelunakkan tomat yang baru dipetik di Mexico dan California adalah karenaLeuconostoc mesenteroides. Pada tahun 1861, Seorang ilmuwan terkenal, Louis Pasteur, mencari kemungkinan peran dari bakteri ini ketika ia melakukan observasi tentanglendirdari tebu. Penelitian ini juga dibantu oleh ilmuwan Rusia, Tsenkoovoskii. Awalnya bakteri ini bukan bernama Leuconostoc mesenteroides. Pada abad ke-19 tahun 1878,Leuconostoc mesenteroidesmempunyai sinonim denganBetacoccus arabinoseusdanAsococcus mesenteroides.[4]Penggunaan agensia pengawet kimia dalam makanan walaupun dapat memperpanjang umur simpan suatu makanan namun di lain pihak keamanannya masih dipertanyakan. Residu bahan kimia yang tertinggal di dalam tubuh dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit yang berbahaya diantaranya kanker. Di lain pihak bakteriosin yang diartikan sebagai polipeptida anti bakteri kini merupakan pilihan sebagai agensia pengawet alami. Penggunaan bakteriosin sebagai pengawet alami dalam makanan perlu mempertimbangkan pula sifat-sifat bakteriosin tersebut mengingat dalam pengolahan makanan sering melibatkan suhu tinggi, suhu rendah, pengeringan, penyimpanan yang lama, dan sebagainya.[9]Leuconostoc mesenteroidesmemiliki aktifitas bakteriosin. Pada sebuah penelitian didapatkan bahwa aktivitas bakteriosin yang diproduksi olehL.mesenteroidesUL5 ternetralisir dengan perlakuan protease, tetapi resisten terhadap panas. Komponen antibakterial ini sedikit teganggu setelah dilakukan pemanasan selam 30 menit pada suhu 1000C, mengindikasikan bahwa komponen aktif tersebut stabil terhadap panas. Terjadi penurunan aktivitas bakteriosin setelah diberi perlakuan dengan menggunakan khloroform. Pada mesenteroisin tidak menunjukan aktivitas lisozym seperti padaM.lysodeikticus, dimana lisozymdihasilkan dan menunjukan aktivitas lisis.[5]Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan et al mengenai bakteriosin yang dihasilkan olehLeuconostoc mesenteroidesSM 22 menunjukkan bahwa bakteriosin yang diproduksi tidak kehilangan aktivitas antibakterinya setelah dipanaskan 1000C selama 30 menit, namun demikian dengan pemanasan pada suhu yang lebih tinggi yaitu 1210C selama 5 menit terjadi penurunan aktivitas sebesar 20%-nya, sedangkan dengan pemanasan 1210C selama 15 menit aktivitas berkurang sebesar 60%. Stabilitas bakteriosin SM 22 terhadap panas ini sangat menguntungkan karena bakteriosin ini dapat dilibatkan dalam pengolahan pangan yang menggunakan suhu tinggi selama proses pengolahannya. Stabilitas ini diduga terkait dengan BM dari bakteriosin SM-22 yang rendah yaitu 3331 dalton. Bakteriosin merupakan peptida rantai pendek yang stabil terhadap panas. Dugaan lain bahwa adanya asam amino sistein yang mampu mempertahankan struktur bakteriosin dari proses pemanasan.Penyimpanan bakteriosin SM-22 pada suhu 40C, -200C, dan -40oC selama delapan minggu tidak menurunkan aktivitas anti bakteri dari bakteriosin. Pada penelitian tersebut bakteriosin SM-22 juga menunjukkan kemampuannya dalam menghambat seluruh bakteri patogen dan psikrofilik yang diujikan dengan kekuatan yang berbeda-beda.Spektrum bakteriosin SM-22 cukup luas yaitu meliputi Gram negatif (Salmonella thpimurium, Vibrio parahaemolyticus, Shigella) dan Gram positif (Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus).Morfologi BakteriPada substabsi dalam media cair bebentuk seperti kokus.Tunggal atau berpasangan dan berantai pendek.Bentuknya dapat berubaubah sesuai kondisi pertumbuhan.Sel-sel tumbuh dalam glukosa atau pada media padat.Bakteri gram positifTidak bergerakSuhu optimum 20-300CMemproduksi asam dan gas pada glukosaTidak bersporaKlasifikasiKingdom : MoneraDivisi : FirmicutesKelas : BacilliFamily : StreptococcaceaeGenus : LeuconostocSpesies : Leuconostoc MesenteroidesIV.Reproduksi L. Mesenteroides

Leuconostoc mesenteroidesdihasilkan melalui proses pembelahan biner. Pada pembelahan biner,Leuconostocmenduplikasi DNA. Pada bakteri Gram positif, sepertiLeuconostoc mesenteroides,sekat membelah dari dinding luar ke bagian dalam. Pada sekali pembelahan, terbentuk dua sel identik.Leuconostoc mesenteroidestidak bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan spora. Spora adalah bentuk dari beberapa bakteri saat kondisi stres. Spora dapat berkembang menjadi organisme baru tanpa bergabung dengan organisme lain.

V.Metabolisme Leuconostoc

Metabolisme secara umum dari Leuconostoc.Tulisan yang ditebalkan adalah produk-produk yang dihasilkan.Keterangan nomor menjelaskan enzim yang terkait/proses: (1) dekstransukrase; (2) mannitol-dehidrogenase; (3) -galaktosidase; (4) esterase; (5) NADH oksidase; (6) alkohol dehidrogenase; (7) phosphoketolase; (8) phosphotransasetilase, (9) -asetolaktat dekarboksilase; (10) asetate kinase; (11) -asetolaktat sintase; (12) non-enzimatic formation; (13) diasetil reduktase; (14) oksaloasetat dekarboksilase; (15) laktat dehidrogenase; (16)sitrat lyase; (17) malat dehidrogenase; (18) formation of aspartat; (19) malolaktikenzim; (20) ATPaseSkema alir karbon dan energi pada jalur metabolismeL.mesenteroidesdi beberapa gula. G1P, glukose-1-phosphate; G6P, glukose-6-phosphate; F6P, fruktose-6-phosphate; GAP, glyseraldehyde-3-phosphate; asetyl-P, asetylphosphate; asetyl-CoA, asetyl coenzyme A; 1, sukrose phosphorylase; 2, dextransukrase; 3,phosphoglucomutase (PGM); 4, glukokinase; 5, fruktokinase; 6, mannitol dehydrogenase; 7, pyruvate dehydrogenase.

VI.Manfaat lainLeuconostoc mesenteroidesDalam respon imun,L. Mesenteroidesyang termasuk bakteri gram positif juga berperan dlam peningkatan kadar Th1 sitokin TNF- IL-12 dan IFN- dalam sel perifer mononuklear darah (PBMC) di manusia. Bakteri gram positif dengan komponen strukturalnya mengaktifkan sel melalui TLR2 (Toll-like Receptor), namun apabila TLR2 bertemu dengan TLR4 (yang di aktifkan oleh bakteri gram negatif) maka respon imun tidak akan bersinergis dalam meningkatkan kadar sitokin.[10]Leuconostocyang ditemukan pada pasien dengan sistem imun yang baik. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi susu, wine, dan produk sayur-sayuran. Oleh karena itu, saluran pencernaan adalah salah satu tempat yang berpontensi sebagai tempat berkembangnya bakteri.Selain ituL. Mesenteroidesjuga merupakan bakteri yang banyak ditemukan dalam berbagai macam produk olaham makanan seperti: Sauerkraut, Gari (khas Afrika), keju, fermentasi susu, fermentasi sayur dll. Dalam proses penyulingan gula, L. Mesenteroides merupakan organisme yang mengganggu, dimana L. Mesenteroides menghidrolisa sukrosa dan mensintesis polimer glukosa sebagaimana dextran.[8]VII.MediaPengujian aktivitas bakteriosin selanjutnya menggunakan media MRS dengan memvariasikan sumber karbon yaitu glukosa, maltosa dan manosa. Tujuannya untuk mengetahui sumber karbon terbaik untuk pertumbuhanL. MesenteroidesPbac1. Hasil percobaan diketahui bahwa sumber karbon glukosa merupakan media terbaik untuk memproduksi bakteriosin yang dihasilkanL. mesenteroidesPbac1.[1]Glukosa merupakan gula yang disukai oleh bakteri sebagai sumber karbon. Glukosa dan manosa merupakan monosakarida sedangkan maltosa merupakan disakarida. Bakteri asam laktat umumnya akan memecah glukosa untuk menghasilkan asam laktat. Hal ini menyebabkan pH media menjadi rendah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain4.Di dalam jalur glikolisis, glukosa akan menghasilkan asam piruvat yang selanjutnya akan direduksi menjadi asam laktat dalam kondisi anaerob. Maltosa yang merupakan disakarida tidak dapat memasuki siklus glikolisis sehingga harus dihidrolisa secara enzimatik menghasilkan unit-unit gula sederhana sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk memasuki siklus glikolisis20. Oleh sebab itu maltosa memiliki hambatan pertumbuhan yang lebih kecil dibandingkan glukosa dan manosa.[1]VIII.Sifat Patogen L. mesenteroidesPenyakit yang ditimbulkanNeonatal meningitisHidrosefalusSepsisKerusakan berat saluran cernaInfeksi Saluran KencingProses PenyebaranPencemaran susu oleh mikroorganisme dapat terjadi selama pemerahan (milking), penanganan (handling), penyimpanan (storage), dan aktifitas pra-pengolahan (pre-processing) lainnya.Peralatan pemerahan yang tidak steril dan tempat penyimpanan yang tidak bersih dapat menyebabkan tercemarnya susu oleh bakteri. Susu memerlukan penyimpanan dalam temperatur rendah agar tidak terjadi kontaminasi bakteri. Udara yang terdapat dalam linkungan disekitar tempat pengolahan merupakan media yang dapat membawa bakteri untuk mencemari susu. Proses pengolahan susu dianjurkan dilakukan di ruangan tertutup.Proses pemerahan dan pengolahan susu dapat menjadi penyebab timbulnya bakteri dalam susu. Tangan dan anggota tubuh lain harus steril ketika memerah dan mengolah susu. Sapi perah dan peternak yang berada dalam lingkungan peternakan harus dalam kondisi sehat dan bersih agar tidak mencemari susuDalam produk makanan kalengan, L. mesenteroides juga menjadi organisme yang ada didalamnya ketika pada produk ada proses inokulasi oleh bakteri isolat didalam produk jus orange segar.[9]Tidak banyak diketahui tentang infeksi leuconostoc.Infeksi initerjadisecara alami padaberbagai makanan,dankolonisasisaluran cerna. Hal initelah dibuktikanpadapasiendenganriwayatpenyakitpencernaan,operasi, danterapiantibiotik.Menunjukkan bahwasaluran pencernaandapatmemiliki potensiuntuk infeksi.FrekuensiinfeksiLeuconostocmungkin jarang menjadi fokus perhatian.SpesiesLeuconostocsulit untuk dideteksidanseringkalisalahdiidentifikasi sebagaiLactobacillus,alphahemolyticstreptococci,Pediococcus, Enterococcus, atauLactococcus.[4]Infeksi yang diakibatkan olehL.mesenteroidesbeberapa ditemukan terjadi pada pasien di rumah sakit sebagai infeksi nosokomial.Infeksi nosokomial adalah Infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Rumah Sakit. Bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian pasien.Infeksi ini bisa ditularkan dari pasien ke petugas dan sebaliknya, pasien ke pengunjung dan sebaliknya, serta antar orang yang berada di lingkungan rumah sakit.[6]Selama Juli 2003-Oktober 2004 terdapat 42 pasien dan pada Agustus-November 2006 terdapat 6 pasien di Rumah Sakit Juan Canalejo, Spanyol, yang terinfeksi olehLeuconostoc mesenteroidessubsp.Mesenteroidesdan 3 dari 42 pasien tersebut meninggal karena infeksi bakteri ini. Pemberian enteral dan parenteral merupakan faktor risiko dari infeksi Leuconostoc, namun hal ini juga bergantung dengan sistem imun pasien. Jika sistem imun pasien sangat lemah maka infeksi dari bakteri ini akan berkembang cepat.[7]Leuconostocmerupakanpatogenyang dapat menyebabkaninfeksi berat, terutamapada pasien immunocompromise.Di Italia dilaporkan bahwaLeuconostoc mesenteroidesmerupakanpenyebababsesotakpada pasien immunocompromiseyangberhasil diobatidengan pembedahandan pengobatanantimikroba.Inimerupakanlaporan pertamaabsesotakyangdisebabkan olehspesiesLeuconostoc.Leuconostoctelah teridentifikasi sebagai bakteri patogen pada pasien imunocompromise, namun tanda-tanda klinisnya belum diketahui secara pasti. Pada sebuah penelitian telah ditemukanleuconostocberada di dalam darah pasien. Diduga hal tersebut dapat terjadi karenaleuconostocyang merupakan bagian dari flora kulit, yang masuk ke dalam darah karena kulit yang tidak bersih, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memastikan kebenaran akan hal ini.Gejala yang TimbulGejala yang dapat terjadi pada bayi atau anak diantaranya adalah diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kuning. Bakteri patogen ini dapat mengakibatkan bakterimia dan osteomielitis (infeksi tulang) pada penderita dewasaPenanggulanganPenyajian susu secukupnya sesuai kebutuhan untuk sekali minum agar mengurangi kuantitas dan waktu susu formula terkontaminasiMeminimalkanhang timeatau waktu antara kontak susu dengan udara kamar hingga saat pemberian (idealnya tidak boleh lebih dari 4 jam).Memperhatikan dengan baik dan benar cara penyajian susu formula bagi bayiBAB IIIKesimpulanLeuconostocadalah bakteri gram-positif, katalase negatif, dengan morfologi seperti kokus yang mempunyai peran menguntungkan dan merugikan. Sisi merugikannya adalah dapat menyebabkan infeksi pada manusia.Epidemiologi mengenai infeksi karenaLeuconostocmasih sangat sedikit karena jarang terjadi dan tanda klinisnya tidak khas.InfeksiLeuconostocditemukan terjadi pada pasien rumah sakit sebagai infeksi nosokomial, terutama pada pasien immunocompromise.InfeksiLeuconoctocdapat diminimalisir dengan sanitasi yang cukup.Daftar Pustaka1.Kusmiati, Malik Amarila.2002.Aktivitas bakteriosin dari bakterileuconostoc mesenteroidespbac1 pada berbagai media. Makara, kesehatan, vol. 6, no. 12.Fardiaz Srikandi.1992. Mikrobiologi pangan 1, PT gramedia pustaka utama Jakarta3.Alessio Albanesse et al. 2006.Molecular identification of Leuconostoc Mesenteroides as a cause of Brain Abscess in an Immunocompromised Patient Journal of Clinical MicrobiologyVOL. 44, NO. 84.http://gmgmesjwk.pbworks.com/w/page/6526700/FrontPage5.H. Daba,et al. 1991.Detection and Activity of a Bacteriocin Produced byLeuconostoc mesenteroides, Applied and Enviromental Microbiology, Vol. 57, No. 126.Anonim.Waspadai Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit, Universitas Sriwijaya avalailabe at :http://blog.unsri.ac.id/download/1113.pdf7.German Bouet al. 2008.Nosocomial Outbreaks caused by Leuconostoc Mesenteroides.EMERGING INFECTIOUS DISEASES VOL. 14, NO. 68.James M. Jay,et al.2005.Modern Food Microbiology Seventh Edition. Food Science Text Series. Spinger9.Ekstraksi dan Karakterisasi Bakteriosin Yang Dihasilkan OlehLeuconostoc mesenteroidesSM 22 Darmawan Ari Nugroho dan Endang S. Rahayu Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, vol. XIV no.3 th.2003)10.Riina A Kekkonen,et al.2008.Probiotic Leuconostoc mesenteroides ssp. cremoris and Streptococcus thermophilus induce IL-12 and IFN- production. World Journal of Gastroenterology.11.Bonang,G,1982,Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik, PT Gramedia, Jakarta.Mengenal bakteri Leuconostoc Mesenteroidessudah pada tahu belum tentang bakteriLeuconostoc mesenteroides?????Leuconostoc mesenteroides adalahSalah satu bakteri yang menyerang susu formula. kayaknya ibu-ibu yang memberikan anak mereka susu formula pada harus ati-ati neh.Hmmmm. kaya apa sech dia itu???Leuconostoc mesenteroidesadalah bakteri asosiasi dengan fermentasi asinan. Organisme ini mengubahbentuk fermentasi asam laktat alam produk. Bakteri ini berbeda dengan spesies asam laktat lainnya, dia dapat tahan dalam konsentrasi tinggi garam dan gula (hingga 50% gula).Leuconostoc mesenteroidesmengubah bentuk pertumubuhan dalam sayuran dengan cepat melebihi range temperature dan konsentrasi garam daripada bakteri asam laktat lainnya.Leuconostoc mesenteroidesmenghasilkan CO2dan asam yang mana menurunkan pH dan menghalangi perkembangan dari mikroorganisme yang merugikan. CO2menghasilkan kembali oksigen, dan membuat lingkungan anaerobic dan cocok untuk pertumbuhan dari spesies berikutnya dari lactobacillus. Morfologi BakteriPada substansi dalam media cair berbentuk seperti kokustunggal atau berpasangan dan berantai pendek.bentuknya dapat berubah-ubah sesuai kondisi pertumbuhan.Sel-sel tumbuh dalam glukosa atau pada media padat.Bakteri gram positifTidak bergerakSuhu optimum 20-300CMemproduksi asam dan gas pada glukosaTidak memiliki sporaKlasifikasiKingdom: MoneraDivisio: FirmicutesClass: BacilliOrder: LactobacilallesFamily: StreptococcaceaeGenus: LeuconostocSpesies: Leuconostoc mesenteroidesPenyakit yang DitimbulkanNeonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi)hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan)sepsis (infeksi berat)necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna).infeksi saluran kencingProses PenyebaranPencemaran susu oleh mikroorganisme dapat terjadi selama pemerahan (milking), penanganan (handling), penyimpanan (storage), dan aktivitas pra-pengolahan (pre-processing) lainnya.Peralatan pemerahan yang tidak steril dan tempat penyimpanan yang tidak bersih dapat menyebabkan tercemarnya susu oleh bakteri. Susu memerlukan penyimpanan dalam temperatur rendah agar tidak terjadi kontaminasi bakteri. Udara yang terdapat dalam lingkungan di sekitar tempat pengolahan merupakan media yang dapat membawa bakteri untuk mencemari susu. Proses pengolahan susu sangat dianjurkan untuk dilakukan di dalam ruangan tertutup.Proses pemerahan dan pengolahan susu dapat menjadi penyebab timbulnya bakteri dalam susu. Tangan dan anggota tubuh lainnya harus steril ketika memerah dan mengolah susu. Sapi perah dan peternak yang berada dalam sebuah peternakan harus dalam kondisi sehat dan bersih agar tidak mencemari susu. Proses produksi susu di tingkat peternakan memerlukan penerapan good farming practice seperti yang telah diterapkan di negara-negara maju.Gejala yang TimbulGejala yang dapat terjadi pada bayi atau anak di antaranya adalah diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kuning, Bakteri patogen ini dapat mengakibatkan bakterimeia dan osteomielitis (infeksi tulang) pada penderita dewasa.PenanggulanganPenyajikan susu secukupnya sesuai kebutuhan untuk sekali minum agar mengurangi kuantitas dan waktu susu formula terkontaminasiMeminimalkanhang timeatau waktu antara kontak susu dengan udara kamar hingga saat pemberian (idealnya tidak boleh lebih dari 4 jam).Memperhatikan dengan baik dan benar cara penyajian susu formula bagi bayi.