lebah madu (inspirasi hidup beriman dalam pendekatan ilmu pengetahuan

64
LEBAH MADU DALAM AL LEBAH MADU DALAM AL LEBAH MADU DALAM AL LEBAH MADU DALAM AL-QURAN : QURAN : QURAN : QURAN : INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN DALAM RANGKA MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN (MTQ Mahasiswa Nasional XI Universitas Malikussaleh) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2009 2009 2009 2009 OLEH AHMAD WACHIDUL KOHAR NIM 073174034

Upload: ahmad-wachidul-kohar

Post on 25-Jun-2015

1.679 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

LEBAH MADU DALAM ALLEBAH MADU DALAM ALLEBAH MADU DALAM ALLEBAH MADU DALAM AL----QURAN : QURAN : QURAN : QURAN :

INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN

ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN

DALAM RANGKA MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN

(MTQ Mahasiswa Nasional XI Universitas Malikussaleh)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2009200920092009

OLEH

AHMAD WACHIDUL KOHAR

NIM 073174034

1

LEMBAR PENGESAHAN

LEBAH MADU DALAM AL-QURAN :

INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN ILMU

PENGETAHUAN

dalam Rangka Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Quran

(MTQ Mahasiswa Nasional XI Universitas Malikussaleh)

oleh

Ahmad Wachidul Kohar

(073174034)

Surabaya, 25 Mei 2009

Penulis,

Ahmad Wachidul Kohar

NIM 073174034

Pembimbing,

Dr. M. Turhan Yani, MA

NIP 132 299 668

Pembantu Rektor III Unesa,

Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.S.

NIP 140046950

Mengetahui,

2

Format Identitas Peserta

Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Quran

Nama Peserta : Ahmad Wachidul Kohar

Tempat / Tanggal Lahir : Bojonegoro, 17 April 1989

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Jurusan / Prodi : Matematika / Pendidikan Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya

Alamat tempat tinggal : Jalan Ketintang No 123 Surabaya

Alamat Asal : Jalan TGP no 36 Kelurahan Banjarjo, Kecamatan

Bojonegoro, Bojonegoro, Jawa timur

No Handphone : 031 60553237 / 085730238189

Surabaya, 25 Mei 2009

Peserta Lomba,

Ahmad Wachidul Kohar

NIM 073174034

3

KATA MUTIARA

Merenungkan keadaan diri dan para penghuni dunia merupakan cermin yang dengannya; akan tampak jelas berbagai kebaikan yang ada, menggugurkan berbagai kesalahan dan dosa, hati menjadi tenang, memperbaiki kehidupan di hari kiamat, menyadari akhir dari kehidupan, dan menambah jumlah serta bobot amal baik. Dengan tafakur seseorang akan memandang dunia dengan pandangan penuh pelajaran dan sama sekali tak lalai akan

kebesaran Allah SWT.

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas segala

limpahan rahmad, taufik dan hidayah-Nya, karya tulis Alquran yang berjudul,

“Lebah Madu dalam Al-Quran : Inspirasi Hidup Beriman dalam

Pendekatan Ilmu Pengetahuan” ini dapat selesai dengan baik. Dengan segala

ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian penulisan karya tulis ini.

Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis memohon kritik dan saran demi

kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat.

Surabaya, Mei 2009

Penulis

5

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN

IDENTITAS PESERTA MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN

KATA MUTIARA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….8

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..11

1.3 Tujuan ……………………………………………………...……11

1.4 Batasan Masalah…………………………………………….…...11

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Kajian Ilmiah Mengenai Lebah Madu

2.1.1 Organisasi Lebah Madu………………………………….12

2.1.2 Struktur Anatomi dan Fisiologi Lebah Madu……………17

2.1.3 Aktivitas Lebah Madu……………………………………20

2.1.4 Produk Lebah Madu……………………………………...27

2.2 Kajian Al-Quran Mengenai Lebah Madu

2.2.1 Pengertian An-Nahl dalam Al-Quran…………………....32

2.2.2 Al-Quran Surat An-Nahl 68-69…………………………..33

BAB III METODE PENULISAN

3.1 Fokus Kajian………………..........................................................35

3.2 Teknik Penulisan…………………………………………………35

3.3 Metode Pengumpulan Data ...........................................................35

3.4 Teknik Analisis Data......................................................................35

3.5 Kerangka Berfikir..........................................................................36

6

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Matematika………………………………………………………31

4.2 Ekonomi………………………………………………………….40

4.3 Sosial……………………………………………………………..41

4.4 Sains……………………………………………………………...49

4.5 Politik…………………………………………………………….52

4.6 Pendidikan ……………………………………………………....58

4.7 Seni…………………………………………………....................59

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………....61

5.2 Saran……………………………………………………………..62

DAFTAR PUSTAKA

7

LEBAH MADU DALAM AL-QURAN : INSPIRASI HIDUP

BERIMAN DALAM PENDEKATAN ILMU PENGETAHUAN

Oleh :

Ahmad Wachidul Kohar

ABSTRAK

Allah SWT menciptakan alam sebelum kitab-kitab yang berisi wahyu yang

disampaikan kepada manusia lewat rosul-rosul-Nya. Selain ayat kauliyah yang

ditulis melalui kitab-kitab itu, Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya di alam

semesta (ayat kauniyyah). Manusia dihantar ke bumi untuk ditugaskan sebagai

kholifah, bertugas memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Manusia dibekali

mata, telinga, pikiran, dan seluruh indera agar mereka mampu mengenal alam dan

akhirnya dapat bertafakur untuk mengenal Pencipta Alam. Dengan demikian,

manusia dapat memahami bagaimana seharusnya hidup untuk beriman.

Lebah madu adalah salah satu dari sekian banyak makhluk hidup yang

dibekali Allah kemampuan lebih untuk hidup. Mereka mampu berorganisasi

dengan baik di sarangnya. Kemampuan lain yang dimiliki lebah madu adalah

kemampuan membuat sarang dengan memilih bentuk geometri yang cocok yaitu

bentuk heksagonal pada sel-sel sarangnya. Dalam berhubungan dengan sesama

lebah, mereka juga menggunakan komunikasi yang efektif. Produk yang

dihasilkan lebah seperti madu, lilin, propolis royal jelly, dan beevenom tidak

hanya berguna bagi koloninya sendiri, tetapi juga berguna bagi manusia.

Dalam karya tulis ini akan penulis sajikan inspirasi yang dapat kita peroleh

dari kehidupan lebah madu untuk meningkatkan keimanan kepada Allah. Metode

yang penulis gunakan dalam pemerolehan inspirasi ini adalah dengan mengkaji

kajian ilmiah dan al-Quran dari kehidupan lebah madu secara deskriptif,

kemudian menganalisis sifat-sifat lebah madu yang dapat diambil pelajarannya

bagi manusia dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan manusia

dari sisi ilmu pengetahuan di bidang ilmu matematika, sosial, ekonomi, politik,

sains, seni, dan pendidikan.

Dari penciptaan lebah madu, dapat kita ambil inspirasi untuk hidup beriman

dalam pendekatan ilmu pengetahuan. Pertama, melalui kajian Matematika, lebah

mengajarkan sikap efektif dan efisien. Kedua, dalam bidang ekonomi, lebah

mengajak untuk berprinsip ekonomi dan menjadikan peternakan lebah sebagai

salah satu sumber ekonomi masyarakat. Ketiga, melalui kajian ilmu sosial, lebah

mengajak untuk menerapkan manajemen organisasi yang baik dan meningkatkan

ukhuwah Islamiyah. Keempat, melalui kajian politik, lebah menuntun kita untuk

berpolitik dengan akhlak yang baik serta menjadi pemimpin dan rakyat yang

beriman. Kelima, dalam bidang sains, lebah mengajak bersyukur atas nikmat yang

diberikan Allah dan dapat bersikap produktif dan bermanfaat. Keenam, dalam

bidang pendidikan, materi tentang pelajaran moral pada lebah madu dapat

diselipkan pada mata pelajaran terkait di sekolah. Ketujuh, dalam bidang seni,

lebah banyak memberikan inspirasi kepada manusia untuk membuat karya seni

bangunan yang indah.

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini telah

jelas dituliskan dalam QS. Adz-Dzariyat :56. Di dalam ayat lain, QS. Al-Baqarah

: 30, disebutkan bahwa manusia dihantar ke bumi untuk ditugaskan sebagai

kholifah, bertugas memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Dari kedua ayat

tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk dapat beribadah kepada Allah

dengan baik, manusia hendaknya tetap memelihara bumi dan seisinya dengan

baik. Bumi merupakan bagian dari alam semesta yang berisi berbagai makhluk

ciptaan Allah SWT. Allah berfirman dalam ayat-Nya, QS. An- Nahl :13

“Dan Dia (Allah) (menundukkan pula apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi

ini dengan berlain-lainan macam. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.”

Dari ayat di atas, dapat kita ambil salah satu penafsiran bahwa dengan

adanya berbagai macam makhluk yang bertebaran di muka bumi, hendaknya

manusia dapat mengambil pelajaran. Maksudnya adalah manusia dapat

memperhatikan fenomena alam, baik dari makhluk hidup maupun tak hidup.

Dengan fenomena alam ini, manusia dapat mengambil hikmah baik dari sifat-sifat

yang baiknya untuk dapat ditiru dan sifat- sifat buruknya untuk dapat dihindari.

Dalam memperhatikan fenomena alam yang terjadi, manusia memerlukan

ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berperan penting dalam mengolah,

menginterpretasi, dan memanfaatkan hasil pemikiran terhadap fenomena alam,

untuk kemudian digunakan sebagai alat pemenuhan hidup manusia. Dalam

mengambil pelajaran dari fenomena alam pun demikian. Untuk mendapatkannya,

9

manusia dapat menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat pendekatan melalui

berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti matematika, sains, ilmu sosial, ilmu

politik, ekonomi, dan pendidikan.

Salah satu fenomena alam yang patut menjadi perhatian manusia adalah

keajaiban lebah madu. Lebah madu adalah salah satu dari sekian banyak makhluk

hidup yang diciptakan oleh Allah SWT yang diberikan banyak kemampuan.

Kemampuan ini dapat terlihat ketika bagaimana mereka dapat berorganisasi

dengan baik, membuat sarang dengan penuh ketepatan dan keindahan artistik,

berkomunikasi dengan efektif, dan menghasilkan produk yang tidak hanya

berguna bagi koloninya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi makhluk hidup

lainnya. Mereka tidak mungkin dapat hidup dengan demikian teraturnya tanpa

adanya sifat keteraturan yang diberikan oleh tuhan semesta alam, Allah SWT.

Allah berfirman dalam al-Quran, QS. An-Nahl 68-69 :

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-

bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.” (QS.

16:68)

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan

Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman

(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang

menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.”

(QS. 16:69)

10

Karena alasan-alasan tersebut dan didasari oleh adanya kebutuhan untuk

memberikan penekanan yang lebih pada peningkatan kulitas keimanan umat islam

kepada Allah SWT, maka penulis mencoba memberikan gambaran mengenai

pengintegrasian Imtaq-Iptek lewat karya tulis yang berjudul “Lebah Madu dalam

Al-Quran : Inspirasi Hidup Beriman dalam Pendekatan Ilmu Pengetahuan ”.

Penulis ingin mengajak pembaca untuk bertafakur sejenak memikirkan

apa yang telah diciptakan Allah tentang alam, khususnya tentang makhluk cerdas

nan kreatif, lebah madu. Sesungguhnya “Merenung sesaat adalah lebih baik

daripada ibadah satu tahun” (Rosulullah SAW). Di dalam karya tulis ini Insya

Allah akan pembaca dapatkan bagaimana kita memahami tentang kehidupan

lebah madu dan memperoleh wawasan tambahan sebagai bahan inspirasi tentang

bagaimana kita harus hidup untuk beriman.

11

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kajian ilmiah tentang lebah madu ?

2. Bagaimana pandangan al-Quran tentang lebah madu ?

3. Pelajaran apa yang dapat diambil dari kajian ilmiah dan al-Quran

tentang lebah madu ?

1.3 Tujuan

1. Memberikan informasi kepada umat manusia tentang keunikan

kehidupan lebah madu.

2. Memberikan wawasan bagi umat manusia untuk dapat mengambil

pelajaran dari perilaku hidup lebah madu.

3. Meningkatkan keilmuan, keimanan, dan ketakwaan kepada Allah

SWT.

1.4 Manfaat

1. Menambah wawasan ilmiah bagi umat manusia tentang lebah

madu.

2. Menambah inspirasi bagi umat manusia untuk berperilaku yang

lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memperkokoh keimanan akan kebesaran Allah SWT.

1.5 Batasan Masalah

Tanpa mengurangi substansi dan tujuan yang ingin dicapai, dalam

karya tulis ini penulis membatasi hanya pada kajian al-Quran dan ilmiah

tentang lebah madu dan karakteristik khusus dari lebah madu yang dapat

diambil pelajarannya bagi manusia dalam pendekatan ilmu matematika,

sosial, politik, ekonomi, politik, sains, seni, dan pendidikan.

12

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Kajian Ilmiah Mengenai Lebah Madu

2.1.1 Organisasi Lebah Madu.

Dalam klasifikasi invertebrata (hewan tak bertulang belakang), lebah

madu digolongkan ke dalam filum Arthropoda. Secara umum ciri-ciri Arthropoda

adalah invertebrata yang tubuhnya beruas-ruas. Dalam golongan ini, lebah madu

dikelompokkan ke dalam Heksapoda / Insecta, dimana ciri khususnya adalah

mempunyai tiga pasang kaki di bagian dada dengan setiap ruas dada satu pasang

dan badab belakang tidak berkaki. Kemudian, lebah digolongkan lagi ke dalam

ordo Hymenoptera. Lebah madu dewasa umumnya memiliki dua pasang sayap

yang berupa selaput tipis yang dikenal sebagai hymen. Mulutnya bertipe

menggigit dan metamorfosisnya sempurna (Istamar Syamsuri, 2005).

Lebah madu termasuk dalam kelompok hewan sosial, dimana

kelompoknya membentuk suatu kerajaan lebah di dalam sarangnya. Sebagai suatu

kerajaan, tentunya ada semacam pengorganisasian dimana strukturnya kompleks

agar kerajaan itu dapat tetap berdiri. Seperti yang dinyatakan oleh Masmimar,

1979, lebah madu hidup di sarangnya yang dihuni oleh bangsanya sekitar 50.000-

100.000 ekor. Di dalam sarang tersebut, mereka membentuk pembagian tugas

yang telah jelas fungsinya masing-masing untuk dibebankan kepada para

penghuni sarang. Jika dikaji secara mendalam, ternyata organisasi lebah madu

sangat rapi dan memiliki disiplin tinggi, artinya setiap lebah madu di dalam

sarang melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsinya masing-masing.

2.1.1.1 Penghuni Sarang

Menurut jenisnya, penghuni sarang lebah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

• ratu lebah

• lebah jantan

• lebah pekerja

13

Tiga jenis lebah ini memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda. Berikut akan

dijelaskan ciri fisik dan peranan masing-masing di dalam struktur organisasi

kerajaan lebah madu.

a. Ratu lebah

Dalam kerajaan lebah, yang menjadi pemimpin adalah ratu lebah. Ia

berjenis kelamin betina. Di dalam sarang hanya akan ada satu ratu lebah

dan tidak ada pejantan yang menjadi pemimpin.

Ciri-ciri ratu lebah :

1. Paling besar dan paling indah diantara lebah lainnya dengan

ukuran 3-7 mm.

2. Berwarna merah tua agak kehitam-hitaman.

3. Mempunyai sengat dan dapat menyengat berkali-kali tanpa

mengalami kerusakan tubuh.

4. Umurnya 3-4 tahun, bahkan bisa bertahan sampai 5-6 tahun.

Peranan :

Pekerjaan utamanya adalah bertelur hingga 1000 butir per harinya dengan

satu kali kawin selama hidupnya untuk menetaskan sekian banyak

penghuni sarang lebah, termasuk di dalamnya lebah jantan, lebah pekerja

dan calon ratu.

b. Lebah jantan

Lebah jantan berasal dari telur-telur ratu lebah yang tidak dibuahi. Untuk

dapat bertahan hidup dalam sarang, lebah jantan hanya menggantungkan

hidupnya dari pemberian makanan dari lebah pekerja. Sarang lebah

normal yang aktif mengandung satu ratu, beberapa ratus pejantan dan

beribu-ribu pekerja. (John W. Kimball,2000)

Ciri-ciri lebah jantan :

1. Tubuh lebih kecil sedikit dari ratu kebah, tetapi lebih besar dari

lebah pekerja.

2. Berwaran kehitam-hitaman.

3. Tidak mempunyai alat penyengat.

4. Usia tidak dapat ditentukan secara pasti karena tergantung hal-hal

berikut ini :

14

� Dalam situasi yang normal usia normalnya kira-kira 70 hari.

� Adanya gangguan dari luar, dimakan / dibunuh binatang lain

disebabkan tidak mempunyai sengat.

� Musibah alam, pada waktu masa paceklik bagi lebah, untuk

kelangsungan bagi lebah yang lain maka lebah jantan sengaja

dibunuh oleh penghuni lain.

� Secara naluri, setelah berhasil mengawini ratu lebah, ia akan

mati atau disengat oleh ratu lebah.

� Secara alami, ada kerusakan pada bagian tubuhnya seperti

sayap yang sobek.

Peranan :

Tujuan utama dari hidup lebah jantan adalah dapat mengawini ratu lebah.

Hal ini merupakan prestasi yang luas biasa baginya walaupun akhirnya ia

akan mati. Lebah ini adalah yang paling pemalas diantara jenis lebah

lainnya.

c. Lebah pekerja

Kelompok ini merupakan kelompok yang paling rajin dan disiplin diantara

penghuni sarang lainnya. Mereka berjenis kelamin betina, tetapi tidak

sempurna. Artinya, mereka tidak dapat bertelur seperti ratu lebah.

Jumlahnya paling banyak hingga puluhan ribu ekor.

Ciri-ciri lebah pekerja :

1. Ukurannya paling kecil diantara kelompok lain.

2. Berwarna hitam agak kecoklatan.

3. Memiliki alat penyengat. Dengan alat penyengatnya itu, mereka

dapat melwan apabila ada gangguan dari luar. Namun malang,

setelah mereka berhasil melukai lawannya mereka akan mati dalam

beberapa hari kemudian. Hal ini disebabkan oleh terkoyaknya alat

bagian dalam perut lebah pekerja setelah mengeluarkan jarum

sengatnya dari musuh.

4. Pada kondisi normal umur lebah pekerja tidak lebih dari 70 hari.

15

Peranan :

Mereka mempunyai tugas paling berat diantara yang lain. Tugas ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

� Tugas pokok

Jika ratu lebah mengisi telur-telur pada tiap-tiap tabung sarangnya,

maka lebah pekerja bertugas mengisi tabung tersebut dengan tepung

sari dan madu. Kemudian setelah penuh, mereka menutupnya dengan

selaput tipis.

� Tugas insidental

Pada suatu saat setelah ratu lebah melakukan perkawinan, lebah

pekerja mencari tempat yang sesuai untuk membuat sarang yang

digunakan untuk menampung telur-telur lebah.

� Tugas rutin

Setiap hari mereka akan keluar dari sarangnya untuk mencari makanan

berupa tepung sari / nektar dari bunga-bunga yang ada di sekitar atau

jauh dari sarang lebah.

Pembagian tugas pada lebah pekerja adalh sebagai berikut :

1. lebah dewasa :Mencari makanan untuk semua penghuni sarang.

2. lebah muda :Sebagai perawat dan penghubung dalam sarang.

3. lebah agak dewasa :Sebagai tentara (penjaga) di dalam sarang dan di

luar sarang jika ada gangguan.

16

2.1.1.2 Reorganisasi Lebah Madu

Siklus hidup lebah madu memang unik. Bagi ratu lebah lama yang sudah

merasa tidak bisa bertelur lagi dan tidak mampu lagi memimpin kerajaan, dengan

penuh kesadaran ia akan ‘mengundurkan diri’ dari jabatan sebagai ratu lebah.

Untuk menggantikan kedudukan itu, akan dipegang oleh calon ratu yang sudah

cukup dewasa.

Masa birahi lebah madu dimulai pada saat calon ratu berusia sekitar 23

hari dan lebah jantan 38 hari sejak telur diletakkan di kantong sarang. Pada saat

calon ratu akan melakukan perkawinan dengan lebah jantan, ia akan mengadakan

penerbangan setinggi-tingginya ke udara dan diikuti oleh ratusan lebah,

khususnya lebah jantan. Bagi lebah jantan yang dengan keahliannya dapat lebih

cepat mendekati calon ratu, maka ia akan dapat mengawininya. Perkawinan itu

disaksikan oleh semua lebah yang mengikutinya.

Setelah selesai melakukan perkawinan, lebah pekerja telah akan sibuk

membuat sarang baru untuk dijadikan bagi calon penghuni baru yang akan

ditelurkan oleh calon ratu lebah yang sekarang telah resmi menjadi ratu lebah

yang baru.. Untuk itu, di sinilah terlihat bagaimana pekerja bekerja dengan penuh

rasa tanggung jawab dan melakukannya dengan kerja sama. Seluruh sperma lebah

jantan yang telah diberikan ke ratu lebah disimpan dalam alat penampung sperma

yang disebut spermatheca. Kemudian, ratu lebah akan menelurkan penghuni-

penghuni baru yaitu lebah yang baru hingga 1000 butir setiap hari. Setelah

tugasnya selesai, sang ratu akan meninggalkan sarang dan tidak akan pernah

kembali karena mati.

Telur itu disimpan di lubang-lubang yang telah disediakan khusus untuk

menampungnya hingga menetas. Telur-telur itu akan menjadi kepompong dan

akhirnya akan menjelma menjadi lebah-lebah pekerja, lebah jantan, dan lebah

calon ratu (Masmimar, 1979). Kita dapat melihat betapa tinggi budi pekerti ratu

lebah. Ia sendiri yang akan melahirkan calon penghuninya.

17

2.1.2 Struktur Anatomi dan Fungsi Tubuh Lebah Madu

2.1.2.1 Struktur Anatomi

a.) Kepala (cepal)

Pada kepala lebah terdapat sepasang antena/sungut yang lurus

memanjang. Alat ini berfungsi sebagai pembau dan peraba. Bagian mulut lebah

terdapat indra perasa yang mampu membedakan rasa manis, asam, asin, dan pahit

seperti manusia. Ambang lebah terdapat sepasang asam dan asin lebih rendah

daripada manusia, sedang ambangnya terdapat pahit dan manis lebih tinggi

(JohnW. Kimball, 2000). Ambang yang lebih tinggi terdapat manis ini agaknya

penting bagi lebah madu untuk menghindari pengumpulan nektar yang terlalu

encer untuk diubah secara efisien manjadi madu di perutnya.

Pada umumnya mata Insecta termasuk lebah madu adalah mata

majemuk/mata faset. Mata faset adalah terdiri sari suatu bangunan yang besar

serta mengkilat yang disebut Ommatida (T. Soeyanto, 1985) (jamak :

ommatidium). Permukaan sebelah luarnya terdiri dari bidang yang berbentuk

heksagonal/segienam. Setiap Ommatida berfungsi sendiri-sendiri. Di dalamnya

terdapat lensa cembung bikonveks yang dinamakan kornea. Mata faset dapat

digunakan untuk ke segala arah (Istamar Syamsuri, 2005).

b.) Leher (thoraks)

Letak thoraks adalah antara kepala dan perut yang terdiri dari tiga ruas

yaitu; prothoraks, mesothoraks dan metathoraks. Di setiap ruas terdapat kaki,

sedangkan sayap terdapat pada ruas meshothoraks dan methathoraks.

� Kaki

Fungsi setiap kaki pada ruas pada tubuh lebah madu :

a.) Kaki prathoraks

1.) Mengumpulkan madu.

2.) Membersihkan antenna dari kotoran.

b.) Kaki tarsus

Memindahkan serbuk sari dari kotoran lain dengan matanya.

c.) Kaki metathoraks

1.) Penyikat dan wadah tepung sari.

2.) Pengangkut tepung sari ke dalam sarang.

18

Pada umumnya fungsi kaki lebah adalah mengambil nektar dari bunga.

Lebah juga membantu proses penyerbukan bunga, karena pada saat lebah pindah

dari bunga satu ke bunga yang lain, ia juga membawa serbuk sari dari bunga yang

telah dihinggapi.

� Sayap

Fungsi sayap pada lebah :

1.) Alat untuk terbang.

2.) Sebagai kipas angin untuk menurunkan suhu ruangan.

3.) Penghapus kotoran/ debu di dalam sarang.

c.) Perut (abdomen)

Abdomen terdiri dari 8 atau bahkan 9 ruas. Namun yang tampak jelas hanya

5 atau 6 ruas saja. Pada bagian belakang terdapat alat penyengat yang

dimiliki oleh ratu lebah dan lebah pekerja.

Gambar 2.2 Anatomi tubuh lebah madu(T. Soeyanto, 1985)

Keterangan :

I. Bagian kepala(Caput)

II. Bagian leher (Thoraks)

III. Bagian Perut (Abdomen)

A. Segmen prothorax

B. Segmen mesotorax

C. Segmen metathorax

a. Kaki prothorax

b. Kaki mesothorax

c. Kaki metathorax

1. Antena 9. Velum

2. Mata majemuk 10. Labium

3. Tibia 11. Tarsus

4. Tarsus 12. Kuku

5. Velum 13. Abdomen dengan ruasnya

6. Coxa 14. Sisik penghasil lilin

7. Trochanter 15. Auricle

8. Femur 16. Antup

Gambar 2.1 Struktur anatomi lebah madu (T. Soeyanto, 1985)

19

2.1.2.2 Fisiologi Lebah madu

1.) Sistem Respirasi

Lebah madu termasuk Insekta, oleh karena itu mereka juga bernafas dengan

trakea yang berupa pembuluh udara bercabang di kanan-kiri tubuhnya yang

akhirnya berakhir pada tempat yang disebut spirakel. Oksigen masuk melalui

spirakel menuju saluran trakea dan masuk ke jaringan tubuh.

2.) Sistem transportasi

Sistem peredaran darah lebah madu adalah terbuka. Darah tidak lagi

mengedarkan oksigen melainkan hanya mengedarkan sari-sari makanan, karena

tugas tersebut sudah digantikan oleh trakea.

3.) Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa pembuluh malpighi yang berfungsi mengumpulkan sisa

metabolisme cair untuk kemudian dimasukkan ke dalam usus dan selanjutnya

dikeluarkan lewat anus.

4.) Sistem Pencernaan

Makanan masuk dari mulut ke esophagus, ke dalam lambung dan berakhir di

anus posterior.

5.) Sistem Syarat dan Indera

Termasuk system saraf tangga tali. Alat indera peraba dan perasa berada

pada antenna sedangkan matanya adalah faset.

20

2.1.3 Aktivitas Lebah Madu

2.1.3.1 Pembuatan Sarang

Setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT tentu akan

dibekali segala hal yang dibutuhkan oleh makhluk hidup itu. Sejak menetas dan

keluar dari telurnya, Allah telah membekali lebah madu dengan segala macam

sifat naluriah yang menjadi pedoman dalam hidup lebah madu.

Dengan sekitar 7000 sel otak yang dimiliki oleh lebah, mereka tidak

kurang akal dalam menghadapi tuntutan hidupnya. Salah satu aktivitas lebah

madu yang menakjubkan adalah ketika bagaimana mereka dapat mengekspresikan

keahliannya dalam membuat sarang. Sarang dibuat setelah sesaat ratu lebah

melakukan perkawinan dengan lebah jantan. Lebah pekerja yang puluhan ribu itu

akan bekeja sama dalam membuat sarang baru.

Di sini akan coba penulis paparkan beberapa keunikan lebah madu dalam

membuat sarang.

a) Bentuk segienam / heksagon sel sarang.

Lebah adalah arsitek yang sangat mahir dalam merencanakan pembuatan

suatu bangunan yang kokoh dan artistik. Mereka dapat membangun sarangnya

dengan penuh ketelitian dengan bentuk dan sudut yang tepat heksagonal (segi

enam).

Lebah pekerja mengeluarkan lembaran-lembaran lilin yang tipis tetapi keras

dari perutnya., kemudian memamahnya dengan mulut hingga lunak dan mudah

dibentuk sesuai dengan kehendaknya. (Ahmad Mustafa Al-Maraghi, 1992).

Jika diteliti secara mendalam, ternyata lebah tidak membuat sarang dengan

sekedarnya saja , tetapi mereka memang sengaja memilih bentuk yang sesuai

untuk lubang-lubang sarang yang mereka buat. Bentuk geometris yang dipilih

lebah untuk digunakan sebagai bentuk lubang sel-sel sarangnya adalah

heksagonal. Bukan tanpa alasan, atas wahyu Allah SWT lebah memilih bentuk

ini. Menurut ahli Matematika, struktur segienam adalah bentuk geometris yang

paling cocok untuk memanfaatkan setiap area unit secara maksimum.

21

Berikut ini akan dijelaskan beberapa keunggulan bentuk ini bagi sarang

lebah

1) Bentuk heksagon tidak membentuk celah di antara lubang-lubang

sel.

Jika kita perhatikan, apabila bentuk heksagonal ini dengan sudut yang

tepat (600) dikumpulkan maka tidak mungkin ada celah di antara lubang

sehingga tidak ada ruang di dalam sarang yang tidak berguna. Lain halnya

dengan apabila menggunakan bentuk lain seperti lingkaran atau segilima,

maka di antaranya akan terbentuk celah.

Gambar 2.2 bentuk heksagonal terbukti lebih menguntungkan dari bentuk lain

(Harun Yahya, 2002)

2) Bentuk heksagon merupakan bentuk dengan kapasitas ruang besar

dan keliling sedikit.

Bisa saja lebah membuat lubang sarang dengan bentuk lain seperti segitiga

atau persegi yang tidak membentuk celah. Tetapi, mereka tidak

melakukannya karena mereka sadar betul bahwa bekerja itu membutuhkan

efisiensi dan efektifitas. Dengan bentuk heksagonal ini mereka akan

memperoleh area sarang dengan kapasiatas ruang besar, tetapi dengan bahan

baku yang lebih sedikit dibandingkan apabila mereka menggunakan bentuk

lain seperti segitiga atau persegi. Dengan demikian, sarang akan terbuat

dengan lebih cepat dan tidak perlu mengeluarkan bahan baku (lilin) dalam

jumlah besar.

22

Gambar 2.3

Perbandingan antara berbagai bidang datar menunjukkan heksagonal memiliki

kapasitas yang lebih besar dan keliling yang kecil dibanding yang lain. (Harun

Yahya, 2002)

Keistimewaan lain yang dimiliki lebah madu adalah pada saat merka

mulai membangun sarang, mereka akan mulai membuatnya dari tiga atau

empat titik yang berbeda. Kemudian dari titik itu akan dibuat sarang sampai

bertemu pada satu titik yang tepat tanpa ada kekacauan sedikit pun pada

bentuk maupun sudutnya.

Gambar 2.4 Pembuatan sarang dimulai dari bebrapa titik yang berbeda

(Harun Yahya, 2002)

23

b) Kemiringan sudut antara sarang bagian belakang dengan sarang depan.

Untuk menghindari keluarnya madu atau telur-telur dari sarang maka lebah

membuat sarang dengan kemiringin sudut 13o terhadap bidang horizontal

Gambar 2.5 Tampak samping : sarang lebah dibuat sudut 13 0 antara kemiringan

sarang terhadap bidang horisontal (Harun Yahya, 2002)

c) Pengaturan kelembaban dan ventilasi

Kelembaban sarang, yang membuat madu memiliki kualitas perlindungan

tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di

bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan kualitas perlindungan dan

gizinya. Begitu juga, suhu sarang harus 35 0C selama sepuluh bulan pada tahun

tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembaban sarang ini pada batas tertentu, ada

kelompok khusus dari lebah pekerja muda yang bertugas menjaga ventilasi. Jika

hari panas, terlihat lebah sedang mengatur ventilasi sarang. Jalan masuk sarang

dipenuhi lebah. Sambil menempel pada struktur kayu, mereka mengipasi sarang

dengan sayap. Dalam sarang standar, udara yang masuk dari satu sisi terdorong

keluar pada sisi yang lain. Lebah ventilator yang lain bekerja di dalam sarang,

mendorong udara ke semua sudut sarang. Sistem ventilasi ini juga bermanfaat

melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.(

http://www.melanicyber.com/portal/)

24

2.1.3.2 Komunikasi Antar Lebah Madu

1. Komunikasi Antar Lebah Madu Dalam Mencari Makanan

Salah satu tugas rutin lebah pekerja adalah mencari makanan. Mereka harus

terbang menempuh jarak dan menjelajahi wilayah luas hingga jarak 800 m dari

sarang demi mengumpulkan nektar.

Dalam kelompok lebah pekerja, terdapat lebah pemandu yang bertugas

mencari daerah makanan. Setelah mereka mengetahui tempat adanya makanan,

mereka segera kembali ke sarang untuk memberi tahu teman-temannya untuk

datang ke tempat itu. Di sinilah letak keunikannya. Dengan membawa nektar

sebagai buktinya, lebah pemandu akan kembali ke sarang. Lalu, dengan

melakukan gerakan tarian yang disebut tarian goyang lebah, seakan-akan mereka

memberi tahu tentang (1) makanan ada, (2) arah makanan dari sarang, dan (3)

jarak makanan.

Dengan sumber makanan yang sudah ditetapkan oleh lebah pemandu, arah

tarian itu berubah menurut sudut yang sama dengan matahari dan arah sumber

makanan. Jika sumber makanan ada dalam arah yang sama seperti matahari,

mereka mengarahkan bagian lurus ke atas dan tarian goyang itu ke bawah dengan

kepalanya yang tegak.

Gambar 2.6 Tarian goyang lebah madu untuk menentukan arah makanan

25

Gambar 2.7

Hubungan antara sudut tarian pada sisi vertikal dan letak matahari berkenaan dengan

lokasi makanan. Bila makanan dan matahari berada dalam arah yang sama, bagian lurus

tariannya diarahkan ke atas. Bila makanan itu bersudut sedikit ke kanan atau ke kiri dari

matahari, maka lebah mengarahkan bagian lurus tariannya pada sudut yang sama ke

kanan atau ke kiri dari vertikalnya (John W, Kimball, 2000)

Untuk memperoleh makanannya, lebah tidak cukup hanya mengetahui arah

sumber makanan saja. Mereka juga perlu mengetahui berapa jarak yang yang

harus ditempuh dari tempat sumber makanan ke sarang. Untuk ini, mereka

menggunakan gerakan tubuh tertentu, yakni dengan menggoyangkan bagian

bawah tubuhnya dan menimbulkan aliran udara. Misalnya, untuk menjelaskan

jarak 250 m, seekor lebah pemandu menibaskan bagian bawah tubuhnya sebanyak

lima kali dalam setengah menit. Dengan demikian, lokasi pasti sumber makanan

tersebut dapat dijelaskan dengan terperinci, baik tentang arah maupun jaraknya.

Lebah madu memiliki cara yang efektif agar pencarian makanan tidak

menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Sekuntum bunga yang telah dikunjungi

dan diambil nektarnya oleh seekor lebah, akan diberi tanda khusus berupa tetesan

berbau khas. Tetesan ini berguna sebagai penanda bahwa bunga itu telah diambil

nektarnya oleh lebah lain. Oleh karena itu, bunga itu tidak perlu dikunjungi lagi

dan lebah segera mencari bunga lain.

26

2. Komunikasi Antar Lebah Madu Dalam Menentukan tempat tinggal

baru.

Seperti firman Allah dalam QS. An-Nahl : 68, Allah telah memberi petunjuk

kepada lebah madu untuk membuat sarang-sarangnya di pohon, di bukit-bukit

atau di tempat yang dibuat manusia. Agaknya petunjuk ini memang penting bagi

lebah madu untuk menentukan tempat tinggal yang ideal yaitu tempat yang

terdapat cukup banyak makanan di sekitar sarangnya.

Selain digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daerah makanan,

tarian goyang lebah juga digunakan lebah madu untuk mencari tempat tinggal

baru. Untuk mendapatkan tempat yang ideal, ratusan lebah pekerja bertindak

sebagai pengintai dengan tugas menyelidiki keberadaan tempat tinggal yang

cocok di sekitar sarang lama. Jika mereka telah merasa menemukan tempat yang

cocok mereka memberitahukan hal itu ke koloninya yang berada di sarang lama

dengan tarian goyang lebah.

Pertunjukan tarian goyang lebah oleh para lebah pengintai disaksikan oleh

ratu lebah, lebah pejantan, dan lebah pekerja lain yang berada di sarang lama.

Para lebah pengintai berlomba-lomba mencari perhatian mereka dengan cara

meningkatkan kualitas tariannya. Hal yang menarik dalam persaingan ini adalah

ketika lebah pengintai merasa bahwa ada lebah pengintai lain yang menemukan

sarang yang lebih baik dari yang ia temukan, ia akan ikut mendukung lebah

pengintai itu dengan ikut mengunjungi tempat yang dimaksud. Untuk

mendapatkan lokasi mana yang terpilih, para lebah pengintai akan ”berkoalisi”

dengan lebah pengintai lain sehingga jumlah yang mendukung sebuah lokasi ideal

akan memenuhi jumlah mayoritas.

Persaingan akan semakin lama jika lokasi yang ditawarkan semakin banyak,

sedangkan lebah-lebah pengintai mulai membangun koalisi-koalisi antar mereka

sendiri. Pilihan akan semakin mengerucut hingga hanya terdapat dua lokasi yang

hampir sederajat kualitasnya. Untuk menentukan lokasi mana yang dipilih oleh

lebah-lebah lain yang menunggu di sarang, lebah pengintai akan menari dengan

lebih banyak putaran pada lokasi yang lebih bagus, sedangkan lebah pengintai

lain akan menari dengan lebih sedikit putaran pada lokasi yang kurang bagus.

27

2.1.4 Produk Lebah Madu

Madu. Madu merupakan produk utama dari lebah madu. Telah banyak

diketahui manfaat lebah madu untuk kesehatan. Madu merupakan pengobatan yang

dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda :

"Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah

(bekam), dan dengan besi panas”. Diantara penyakit yang dapat disembuhkan

lewat produk lebah madu yang satu ini adalah demam, tipus, radang paru-paru ,

radang otak, lemah jantung, penyakit kulit, mata, luka, penyakit saluran

pencernaan seperti gigi berlubang, infeksi lambung dan usus, diare, dan TBC.

Di dalam madu terkandung beragam zat gizi dan non gizi yang potensial

untuk memelihara kesehatan. Komposisi zat gizi utama madu adalah karbohidrat,

seperti fruktosa sebanyak 41.0%, glukosa 35%, sukrosa 1.9%, dan dekstrin 1.5%.

Zat gizi lainnya adalah mineral, seperti kalsium, fosfor, natrium dan besi. Vitamin

B1, B2, B3, B6, C dan E juga terkandung di dalam madu. Sedangkan kandungan

non gizi yang bermanfaat di dalam madu adalah enzim amilase yang berfungsi

mencerna karbohidrat. Enzim protease membantu pencernaan protein, enzim

laktase si pencerna laktosa susu serta enzim lipase yang berfungsi sebagai

pencerna lemak. (http://myhobbyblogs.com)

Berikut keistimewaan-keistimewaan madu :

Mudah dicerna: Karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula

lain (misalnya fruktosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang

paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu

membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih baik.

Rendah kalori: Kualitas madu lain adalah, jika dibandingkan dengan jumlah gula

yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah. Walau memberi energi

yang besar, madu tidak menambah berat badan.

Berdifusi lebih cepat melalui darah: Jika dicampur dengan air hangat, madu

dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh menit. Molekul gula bebasnya

membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula

terbesar.

28

Membantu pembentukan darah: Madu menyediakan banyak energi yang

dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, ia membantu

pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu

peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah

pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.

Membunuh bakteri: Sifat madu yang membunuh bakteri disebut "efek inhibisi".

Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini meningkat dua kali lipat

bila diencerkan dengan air. Sungguh menarik bahwa lebah yang baru lahir dalam

koloni diberi makan madu encer oleh lebah-lebah yang bertanggung jawab

merawat mereka-seolah mereka tahu kemampuan madu ini.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Seorang ilmuwan dari Universitas California di Davis mengatakan bahwa dengan

mengkonsumsi madu dapat memperkuat sistem kekbalan tubuh terhadap penyakit

di dalam tubuh. Mekanisme kerjanya, madu meningkatkan kadar antioksidan

dalam tubuh. Menurut para ahli, zar tersebut bisa memperkecil ancaman berbagai

penyakit ganas dan menekutkan seperti kanker, jantung, gangguan otak, dan

penyakit paru-paru. ( Said Hammad, 2009:81)

Gambar 2.8 Madu memiliki kandungan zat yang berguna bagi kesehatan

(http://myhobbyblogs.com)

Sungguh benar ayat yang mulia :

“..Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia “(An-Nahl 69)

29

Lilin Lebah (bee wax). Lilin lebah adalah bahan utama untuk membangun

sarang. Dalam membuat produk ini, lebah pekerja mengunyah banyak madu.

Madu akan diubah menjadi energi dan lilin ketika mereka bekerja bahu mambahu

membangun sarang secara vertikal. Sarang akan selesai dikerjakan dalam waktu

48 jam. Selain dimanfaatkan oleh lebah sendiri, lilin lebah juga dimanfaatkan

manusia untuk bahan pembatik, pembuat lilin penerang , dan pelengkap untuk

bahan kecantikan seperti lotion dan lipstick.

Propolis. Propolis adalah zat yang diekstrak dari resin yang dikumpulkan oleh

lebah pekerja khusus yang tugasnya mencari resin dari daun yang baru tumbuh

dan bagian kulit batang pohon tertentu. Untuk memperoleh propolis, resin

diproses dengan lilin, madu, dan sejumlah enzim.

Propolis digunakan lebah untuk menambal sarang yang bocor dan untuk

membingkai bangkai binatang penggangu yang masuk ke sarang. Hal ini

bertujuan agar bangkai itu tidak membusuk sehingga dapat menyebabkan

munculnya bakteri yang membahayakan bagi sarang dan penghuninya. Hal ini

sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Prof. Dr. Said Hammad dalam bukunya

”99 Resep Sehat dari Madu” bahwa sarang lebah merupakan ruangan yang paling

steril di dunia.

Proses Pembuatan MaduProses Pembuatan MaduProses Pembuatan MaduProses Pembuatan Madu

Dalam sehari, seekor lebah madu dapat mengunjungi 100-1500 bunga

dengan kecepatan 13-15 m per jam untuk mengambil nektar. Sekitar 79 mg

nektar yang diperolehnya setara dengan berat tubuhnya. Nektar itu dikunyah

dan diproses di dalam perutnya secara kimiawi kurang lebih selama setengah

jam. Sesampai di sarang hasil pengolahan nektar tadi diteteskan ke sel-sel

penimbun makanan. Setelah itu, lebah mengipasinya dengan sayap agar nektar

cepat mengental. Untuk selanjutnya nektar inilah yang kita sebut sebagai madu.

Lebah juga mempunyai cara tersendiri untuk menjaga madu agar tetap terjaga

dengan baik. Mereka melakukan semacam ‘pembalsaman’ dengan cara menutup

madu dalam sel-sela tadi dengan lilin lebah .

30

Gambar 2.9. propolis (www.propolisdiamond.org)

Selain untuk koloninya sendiri, propolis juga berguna bagi kesehatan manusia,

seperti untuk antibiotik, anti peradangan pada infeksi dan luka, penetral racun dan

membersihkan penyakit yang disebakan oleh bakteri seperti tipus dan diare .

Royal Jelly. Royal jelly adalah kelenjar yang diproduksi sebagai makanan khusus

untuk ratu lebah. Makanan ini menentukan masa depan ratu lebah. Jika ia diberi

makanan ini sepanjang fase larvanya, maka umurnya akan lebih panjang dan

indung telurnya akan matang dengan sempurna.

Gambar 2.10. : royal jelly (www.naturallyleslie.blogspot.com)

Produk ini telah diteliti oleh sejumlah ilmuwan dan ternyata produk ini mewakili

komponen pokok penunjang kehidupan, seperti 66,05% air, 12,34% protein,

5,46% lemak, 12,49% karbohidrat, dan 0,82% karbon. (Said Hammad, 2009: 28).

Komposisi kandungan gizi seperti ini sangat bermanfaat untuk manusia seperti

untuk merawat kulit, menguatkan sistem syaraf, mempercepat pertumbuhan,

mengobati gangguan mental pada orang dewasa, menjaga vitalitas, menjaga daya

tahan tubuh, dan menambah selera makan.

Bee pollen. Pollen adalah serbuk sari bunga. Selain menghisap madu, lebah juga

mengumpulkan serbuk sari. Bee pollen mengandung asam amino, vitamin,

mineral, enzim, koenzim, aam lemak esensial, karbohidrat, dan 30 % protein.

Khasiat produk ini diantaranya adalah untuk meningkatkan IQ, mencegah

31

serangan kanker, mengobati impotensi, diabetes, hipertensi, dan anemia. (Said

Hammad, 2009:37)

Gambar 2.11 : bee pollen (www. aloeveraherbals.co.in)

Racun lebah (bee venom). Akhir-akhir ini pengobatan melalui sengatan lebah

mulai banyak dikembangkan. Prof. Dr. Said Hammad mengatakan bahwa

sengatan lebah dapat menghilangkan kontraksi syaraf, menyembuhkan pandangan

yang kabur, alergi, asma, kebotakan, pusing, telinga berdengung, gondok, detak

jantung tidak stabil, sakit leher, sembelit, dan pembengkakan saluran pencernaan.

Gambar 2.12 : terapi sengat lebah (www. mediaindonesia.com)

Maha besar Allah atas segala kekuasaan-Nya. Atas izin-Nya, banyak

penyakit manusia berhasil disembuhkan lewat produk-produk lebah madu

sedangkan Allah adalah Dzat Yang Maha Menyembuhkan (Asy-Syafi).

32

2.2 Kajian Al-Quran Mengenai Lebah Madu

2.2.1 Pengertian An-Nahl dalam Al-Quran

Di dalam al-Quran, surat An-Nahl termasuk dalam surat Makkiyah, karena

diturunkan oleh Allah di Mekkah. Topik-topik yang dibahas dalam surat ini

banyak yang ditampilkan dalam konteks ayat Kauniyyah, yaitu ayat-ayat yang

berbicara tentang alam semesta. Bagian-bagian alam semesta seperti langit dan

bumi, matahari dan bulan, siang dan malam, gunung dan laut, tumbuh-tumbuhan,

dan hewan tidak luput dibahas dalam surat ini. Pada umumnya, ayat-ayat ini

mengajak manusia untuk mengamati dan akhirnya dapat membuka rahasia di

balik fakta ilmiah yang tidak diungkap, kecuali pada masa-masa terakhir ini saja.

Lebih lanjut mengenai fakta ilmiah yang diungkap dalam surat An-Nahl

adalah ’An-Nahl’ itu sendiri, yaitu lebah. Lebah merupakan salah satu makhluk

Allah yang memiliki banyak keistimewaan yang mampu membuat manusia

terkagum-kagum. Agaknya penyebutan nama surat An-Nahl (lebah) dalam al-

Quran tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap lebah atas segala

kemukjizatannya saja, tetapi lebih dari itu karena beberapa pertimbangan. Seperti

yang dikatakan oleh Abd. Al-Mun’im Al-Hefni, seorang guru besar lebah dan

serangga, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar, Mesir, pertimbangannya

adalah sebagai berikut :

1. Keterdahuluan al-Qur'an dalam menyebutkan beberapa rincian tentang

dunia lebah dan tempat tinggalnya, sekalipun diketahui pada masa

wahyu diturunkan, namun ia tidak dipahami dengan pemahaman

mendalam seperti yang dilakukan oleh manusia kontemporer hari ini.

2. Dunia lebah itu luas yang penuh fakta ilmiah yang tabiat aslinya tidak

mungkin disingkapkan sepanjang waktu dan ia mampu sepanjang fase

sejarah sebagai bahan untuk meyakinkan kebenaran agama ini dan

inilah segi lain keajaiban ilmiah al-Qur'an dalam bidang dunia lebah.

33

2.2.2 Al-Quran Surat An-Nahl 68-69

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di

bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.”

(QS. 16:68)

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan

tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu

keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat

obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang

memikirkan.” (QS. 16:69)

Pada pembukaan QS. An-Nahl : 68 , dikatakan bahwa “Dan Tuhanmu

mewahyukan kepada lebah“. Kata ’-mu’ di sini menunjukkan orang kedua, yaitu

Rasulullah SAW yang mewakili kepribadian manusia. Hal ini menunjukkan

adanya hubungan pertalian Rasulullah dengan Allah sebagai pemuliaan dan

penghormatan. Kemudian dikatakan pula bahwa lebah madu diperintah untuk

membuat sarang-sarang di bukit, pohon, dan tempat yang dibuat manusia. Sarang

lebah madu dapat dikatakan sebuah rumah karena memenuhi syarat sebagai

rumah yang ideal. Di dalam rumah itu, selain rumahnya yang kokoh itu sendiri,

juga terdapat sistem organisasi masyarakat yang sungguh menakjubkan. Kata

’Anittakhidziy” yang berarti ”Buatlah...” mengindikasikan bahwa perintah yang

34

diberikan adalah untuk lebah pekerja. Kata ini bermakna muannats (perempuan).

Agaknya hal ini cocok dengan tabiat lebah madu, bahwa yang membuat sarang-

sarang adalah lebah betina sebagai lebah pekerja.

Pada QS. An-Nahl:69, diterangkan bahwa dari perut lebah keluar

minuman (madu) yang dapat menyembuhkan bagi manusia. Fakta-fakta ilmiah

yang telah dibahas pada bab sebelum ini, telah cukup membuktikan bahwa tidak

ada keraguan sedikit pun ayat-ayat al-Quran mengenai keajaiban madu. Padahal,

ketika pertama kali ayat ini turun, manusia belum mengetahui secara luas tentang

keajaiban madu ini. Pengetahuan ilmiah tentang ini baru diperoleh pada zaman

modern seperti saat ini.

Pada bagian akhir QS. An-Nahl 69 : ini, Allah mengingatkan kita bahwa

keajaiban penciptaan lebah madu terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya. Untuk itu,

kita sebagai makhluk yang beriman seharusnya dapat mengambil dari keajaiban

ini, untuk kemudian dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kita bandingkan antara kajian ilmiah dan kajian al-Quran tentang

lebah madu dengan segala sifatnya. Maka tidak akan kita dapatkan sedikit pun

kontradiksi di antaranya. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan al-Quran tidak

ada yang bertentangan dengan fakta ilmiah sehingga keduanya dapat terus

beriringan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ : 82

”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al

Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang

banyak di dalamnya.”(QS. An-Nisa’ : 82)

35

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Fokus Kajian

Fokus kajian karya tulis ilmiah al-Quran ini membahas tentang lebah

madu dalam al-Quran perspektif ilmu pengetahuan (Matematika, Ekonomi,

Sosial, Politik, Sains, Pendidikan, dan Seni)

3.2 Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan karya tulis

ilmiah al-Quran ini adalah dengan mengkaji secara ilmiah tentang kehidupan

lebah madu dalam al-Quran secara deskriptif, kemudian menganalisis sifat-sifat

lebah madu yang dapat diambil pelajarannya bagi manusia dengan

menghubungkannya dengan konteks kehidupan manusia dari sisi ilmu

pengetahuan di bidang ilmu matematika, sosial, ekonomi, politik, sains,

pendidikan, dan seni.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini

adalah telaah literatur yaitu dengan mempelajari berbagai literatur seperti buku,

jurnal, al-Quran, hadits, dan internet.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang diperoleh dari

studi literatur dengan cara menggabungkan teori dan pendapat di dalam buku atau

literatur lainnya dan analisis penulis. Langkah selanjutnya adalah

menyederhanakan data tersebut dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan

dipresentasikan sehingga pada intinya diarahkan pada upaya mencari jawaban atas

permasalahan yang dikaji.

36

3.5 Kerangka Berfikir

Peternakan

lebah madu

Keindahan dan

kekokohan sarang

lebah madu

Nilai kebaikan

lebah madu

Produk lebah madu

Kelengkapan struktur

anatomi dan fisiologi

lebah madu

Reorganisasi lebah

madu

Pemilihan tempat

tinggal untuk sarang

baru

Hubungan

persaudaraan lebah

madu

Kerajaan

lebah madu

Pembuatan sarang

dengan bahan baku

sedikit, tetapi

menghasilkan

kapasitas ruang besar

Bentuk

segienam

QS. An-Nahl :13

QS. An-Nahl 68-69

Seni

Pendidikan

Sains

Politik

Sosial

Ekonomi

Matematika

Kehidupan

lebah madu

Inspirasi karya

seni bangunan

Penerapan

pembelajaran

moral melalui

kajian lebah

madu

Peoduktif dan

bermanfaat

Bersyukur

Pemimpin

dan rakyat

yang beriman

Akhlak

dalam

berpolitik

Ukhuwah

Islamiyah

Manajemen

organisasi

Prinsip

ekonomi

Sumber

ekonomi

masyarakat

Efektif ,

efisien dan

hemat

37

BAB IV

PEMBAHASAN

Keistimewaan-keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada lebah

madu agaknya memang merupakan petunjuk Allah kepada manusia untuk

dijadikan pelajaran bagaimana seharusnya hidup untuk beriman. Kajian ilmiah

dan al-Quran mengenai lebah madu yang baru dibahas tersebut telah cukup

membuktikan betapa maha besarnya Allah SWT. Karena itu, untuk memperkuat

inspirasi kita tentang bagaimana meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah

SWT , berikut ini akan diuraikan beberapa contoh pelajaran yang dapat kita ambil

dari makhluk cerdas nan kreatif, lebah madu, melalui pendekatan beberapa bidang

ilmu pengetahuan :

4.1 Matematika

Allah telah memberikan petunjuk kepada lebah madu tentang bentuk

geometri yang cocok bagi sel-sel sarangnya. Bentuk segienam dipilih lebah madu

karena memilki beberapa keistimewaan.

Pertama. Jika bentuk ini dikumpulkan, maka tidak mungkin ada celah di

antara lubang-lubang. Hal ini tidak berlaku pada bentuk-bentuk seperti lingkaran

atau segi lima. Jika bentuk-bentuk ini dikumpulkan akan terbentuk celah yang

bisa saja tidak dimanfaatkan lebah madu.

Penjelasan sederhana secara matematis mengenai masalah ini adalah bahwa

besar sudut terkecil yang dibentuk oleh setiap dua sisi segienam beraturan yang

berpotongan adalah 1200. Jika bentuk-bentuk yang mempunyai sudut ini

dikumpulkan sebanyak tiga kali, maka akan terbentuk sudut 3600 yang berarti

tidak ada celah yang terbentuk. Namun, untuk sudut terkecil yang dibentuk oleh

setiap dua sisi yang berpotongan pada segilima beraturan, yaitu 1080 tidak akan

pernah ditemukan berapa kali sudut-sudut pada bentuk ini dikumpulkan

sedemikian hingga sampai terbentuk sudut 3600. Hal ini menunjukkan bahwa

akan terbentuk celah, jika bentuk ini dikumpulkan. Dalam hal ini lingkaran juga

memiliki sifat yang sama sehingga akan terbentuk celah juga.

38

Gambar 4.1 : Jika dikumpulkan segienam tidak membentuk celah

Tapi, bagaimana dengan bentuk segitiga dan segi empat. Bukankah bentuk-

bentuk ini tidak membentuk celah jika dikumpulkan? Hal ini berhubungan dengan

keistimewaan heksagon yang kedua.

Kedua. Bentuk segienam merupakan bentuk dengan kapasitas ruang yang

besar dan keliling yang kecil. Agaknya kapasitas yang besar dibutuhkan lebah

untuk menampung madu sebanyak mungkin, sedangkan keliling yang kecil

dibutuhkan lebah madu untuk membuat sarang dengan bahan baku (lilin lebah)

yang digunakan seminimal mungkin.

Secara matematis, dapat dibuktikan bahwa segitiga dan segiempat memiliki

kelemahan dibandingkan dengan segienam dalam hubungannya dengan pemilihan

bentuk sel sarang. Untuk luas yang sama, segienam memiliki keliling yang paling

kecil dibandingkan dengan segitiga atau segiempat. Segienam adalah bentuk

dengan area paling luas yang dapat dibentuk di dalam sebuah lingkaran

dibandingkan segitiga dan segiempat untuk luas lingkaran yang sama.

1200

1200

1200

1080

1080

39

Inspirasi Hidup Beriman :

1. Mengajarkan kita untuk efektif dan efisien.

Efektif berarti melakukan sesuatu yang tepat, sedangkan efisien berarti

melakukan sesuatu dengan tepat atau mampu meminimalkan penggunaan sumber

daya (materi, waktu) untuk mencapai hasil yang baik.

Dengan memilih bentuk segienam sebagai bentuk sel sarang berarti lebah

madu telah melakukan sesuatu yang efektif dan efisien. Lebah tepat dalam

memilih segienam sehingga mereka tidak perlu banyak mengeluarkan bahan baku

untuk membuat sel-sel sarangnya dengan tetap memiliki area yang luas.

Hendaknya kita dapat belajar dari sifat lebah yang satu ini. Sebelum yakin

melaksanakan suatu kegiatan secara efisien, kita harus yakin telah menemukan hal

yang tepat untuk dilakukan. Sebagai contoh, kita mempunyai tujuan untuk

mengajak seluruh warga kampung untuk menghadiri kajian di masjid. Kita

membuat poster tentang pengumuman itu. Jika kita hanya memasang iklan itu di

papan serambi masjid, maka promosi kita tidak akan efektif. Tujuan kita tidak

akan tercapai karena hanya orang-orang tertentu yang sering datang ke masjid

yang tahu. Akibatnya, efisiensi yang kita lakukan seperti misalnya menggunakan

kertas bekas atau daur ulang tidak akan berguna.

2. Mengajarkan kita untuk hidup hemat

Secara tidak langsung, pelajaran tentang cara lebah dalam memilih

segienam sebagai bentuk sel sarangnya mengingatkan kita akan hidup hemat.

Tentunya, lebah akan mengeluarkan lilin yang lebih banyak untuk membuat

sarangnya, jika ia tidak memilih bentuk segienam. Sebagai umat Rasulullah yang

baik, sudah seharusnya kita bersikap hidup hemat. Hemat bukan berarti pelit,

tetapi mengambil jalan tengah dalam melakukan pengeluaran.

Dari Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata,

”Mengambil jalan tengah dalam pengeluaran adalah separuh kehidupan.”(HR.

Baihaqi)

Lebih lanjut Allah berfirman dalam QS. Al-Israa’ : 29

40

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan

janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan

menyesal”(Al-Israa’ 29)

Maksud dari tangan terbelenggu pada leher adalah kikir, sedangkan

janganlah kamu terlalu mengulurkan tanganmu maksudnya jangan terlalu

pemurah. Dari ayat ini kita dituntun untuk mengambil sikap pertengahan.

4.2 Ekonomi

Inspirasi yang dapat kita ambil dari kehidupan lebah madu dilihat dari sudut

pandang ilmu ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Mengajarkan prinsip ekonomi

Pelajaran tentang pemilihan bentuk segienam pada sel sarang lebah sejalan

dengan prinsip ekonomi yang menyatakan bahwa dngan modal yang sekecil-

kecilnya dapat diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Modal yang

dimaksud dapat berupa bahan baku, finansial, atau usaha.

Dalam melaksanakan suatu kegiatan, kita pun seharusnya dapat melakukan

seperti apa yang dilakukan lebah madu. Kita tahu bahwa sumber daya yang kita

milii terbatas. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu memikirkan cara yang paling

baik dalam menentukan suatu tindakan dengan cara mengoptimalkan sumber daya

yang terbatas itu sedemikian hingga menghasilkan keuntungan yang maksimal.

2. Peternakan lebah sebagai sumber ekonomi masyarakat.

Kalau dulu manusia hanya dapat memperoleh madu dengan

menggantungkan persediaan yang disediakan oleh sarang-sarang yang berada di

pohon-pohon tinggi, kini manusia dapat memperolehnya dengan lebih mudah

melalui budidaya atau peternakan lebah madu yang telah cukup banyak

berkembang.

Beternak lebah madu terbukti sangat baik bagi ekonomi masyarakat, terutama

bagi masyarakat yang dekat dengan hutan yang memiliki beragam jenis tumbuhan

sebagai makanan lebah. Apalagi sekarang ini peternakan lebah madu tidak hanya

diprioritaskan untuk memproduksi madu saja, tetapi juga produk-produk lebah

lain seperti propolis, royal jelly, lilin lebah, dan beepollen. Bahkan, sekarang ini

terapi lebah atau sering kita sebut sebagai apiterapi mulai banyak dikembangkan

41

sebagai alternatif pengobatan bagi masyarakat. Tentunya hal-hal semacam ini

akan meningkatkan gairah perekonomian sehingga dapat meningkatkan tingkat

ekonomi masyarakat.

Secara umum beternak lebah madu memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Meningkatkan produk-produk langsung seperti madu, propolis, royal jelly, dan

beepollen

2. Meningkatkan produksi pertanian dan sekaligus melestarikan alam.

3. Membuka lapangan pekerjaan.

4. Meningkatkan gizi masyarakat.

5. Menumbuhkan sumber ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

4.3 Sosial

Lebah madu hisup berkoloni di antara 50.000 s.d. 100.000 ekor tiap sarang.

Di dalam sarang itu terjadi sebuah organisasi yang sangat teratur. Selain itu

hubungan antar lebah madu sendiri juga berkembang dengan baik. Kita dapat

mengambil inspirasi untuk hidup beriman dari sifat-sifat ini, yaitu manajemen

organisasi yang baik dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.

Koloni lebah madu adalah organisasi yang sangat orientatif. Mulai dari

susunan organisasi, termasuk pembagian tugas bagi penghuni sarang dibuat

dengan jelas. Dapat dikatakan, mereka memenuhi kriteria sebagai sistem sosial

dengan manajemen organisasi yang baik.

1.) Manajemen Organisasi

Selanjutnya secara rinci dapat kita daftar ciri-ciri manajemen organisasi

yang baik apa saja yang dimiliki koloni lebah madu, untuk kemudian dapat

diambil pelajarannya.

ℵ Kerja sama

Sesaat setelah ratu lebah melakukan perkawinan, lebah pekerja mulai

membuat sarang baru agar telur-telur dari ratu lebah segera tertampung.

Tidak mungkin sarang akan cepat selesai, jika antar lebah pekerja sendiri

tidak ada kerja sama. Bentuk kerja sama lain pada lebah madu adalah ketika

mereka harus menjaga suhu dan kelembaban sarang agar kualitas madu tetap

42

terjaga dengan baik. Lebah pekerja ventilator saling bekerja sama dalam

mengalirkan udara dari luar ke seluruh sudut dalam ruangan.

Pada dasarnya, kerja sama merupakan salah satu hal yang penting dalam

sebuah organisasi. Tanpa adanya kerja sama, tujuan dari suatu organisasi

tidak akan tercapai dengan lebih cepat. Sebagai umat Rasulullah, sikap ini

hendaknya dijadikan sebagai salah satu sifat yang harus dimilki. Kerja sama

akan semakin meningkatkan persatuan kita dalam membangun kekuatan

Islam agar tidak mudah digoyangkan oleh pengaruh-pengaruh asing yang

ingin menghancurkan agama yng dibawa nabi Muhammad SAW ini.

Allah berfirman dalam QS Ash-Shaff :4

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam

barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)

ℵ Disiplin Kerja

Apabila seekor lebah madu telah mendapatkan tugasnya, tugas itu akan

dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Mereka adalah makhluk sosial

yang sangat displin. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan rutin lebah madu

setiap hari. Mereka akan mulai mengerjakan tugas masing-masing mulai dari

fajar menyingsing. Mulai dari menyuapkan makanan untuk lebah muda,

membersihkan sarang, menjaga sirkulasi udara di dalam sarang agar tetap

kondusif bagi seluruh penghuni sarang, mengisi kantong-kantong sel dengan

madu, membingkai bangkai binatang yang masuk ke sarang, hingga mencari

makanan untuk semua penghuni sarang meskipun kadang sampai berkilo-

kilo meter dari sarang ketika sulit mendapatkan makanan di daerah sekitar

sarang. Semua itu mereka lakukan demi menjaga kelestarian koloni mereka

sendiri agar tetap dapat bertahan hidup.

43

Sebagai umat Rosulullah yang baik, seharusnya sikap ini juga harus

tertancap pada setiap diri pribadi. Kedisiplinan ikut menentukan berhasil atau

tidaknya tujuan yang ingin kita capai. Jika kita bertujuan untuk memperoleh

hasil yang maksimal, maka hendaknya kita bergegas untuk mengambil

langkah yang tepat dan senantiasa istiqomah dalam menjalankan setiap

proses yang akan kita lalui. Keadaan umat islam tidak akan menjadi lebih

baik, jika umat islam tidak mau mengubah sendiri keadaannya.

Allah berfirman dalam QS. Al-Insyiroh 7-8 :

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap.”(Al-Insyiroh 7-8)

Mari mengingat sabda Rosulullah berikut ini : “Sesungguhnya Allah telah

mewajibkan berusaha, maka hendaklah kamu rajin berusaha.”(HR.

Thabrani)

Selanjutnya, mari mengingat juga firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d :11

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila

Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang

dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Dia.” (Ar-Ra’d 11)

44

ℵ Prinsip Pembagian Tugas

Lebah madu mengenal dengan baik bagaimana mengatur pembagian kerja

antar anggota pada koloni mereka sendiri agar pekerjaan dapat selesai dengan

baik. Telah jelas bahwa masing-masing jenis lebah memperoleh tugasnya

sendiri-sendiri. Ratu lebah bertugas menelurkan calon-calon penghuni sarang,

lebah jantan bertugas mengawini ratu lebah, dan lebah pekerja yang bertugas

mencari makanan dan menjaga sarang. Bahkan dalam golongan lebah pekerja

sendiri terdapat pembagian kerja khusus bagi lebah muda, lebah agak dewasa,

dan lebah dewasa. Lebah muda bertugas sebagai perawat dan penghubung

dalam sarang, lebah agak dewasa bertugas sebagai penjaga sarang dari

gangguan luar, dan lebah dewasa bertugas sebagai pencari makanan untuk

semua penghuni sarang.

Dalam berorganisasi, kita pun seharusnya memperhatikan prinsip

pembagian kerja. Pembagian kerja merupakan spesialisasi yang dianggap

perlu agar penggunaan tenaga kerja bisa efisien. Tentunya, pemberian beban

kerja pada setiap anggota disesuaikan dengan kemampuannya. Selain

penggunaan tenaga kerja, hal ini berhubungan juga dengan proses

penyelesaian pekerjaan agar lebih cepat.

ℵ Mementingkan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi

Bisa saja, begitu seekor lebah madu menemukan makanan di suatu

tempat, ia langsung menghabiskan makanan itu tanpa menghiraukan lebah-

lebah lain di sarang yang menanti kedatangannya membawa makanan. Namun

tidak demikian yang dilakukan lebah madu. Ia akan kembali ke sarang dengan

membawa contoh makanan dan dengan tarian goyang lebahnya itu, ia

mengajak lebah-lebah lain kembali ke tempat makanan tadi untuk

mengambilnya..

Begitulah lebah madu. Maka, bagaimana dengan manusia? Hendaknya

sifat ini kita jadikan sebagai bahan inspirasi dalam berorganisasi. Kepentingan

yang menyangkut orang banyak lebih utama daripada kepentingan pribadi.

Kita hidup dalam sistem organisasi masyarakat yang heterogen. Tentunya

dalam organisasi semacam ini aka nada si Kaya dan si Miskin. Perbedaan

seperti ini cenderung memunculkan sifat egoisme, terutama pada golongan si

45

Kaya. Jika hal ini terus berkembang, maka kesenjangan sosial akan semakin

mencolok.

Oleh karena itu, sikap lebih mementingkan pribadi daripada kepentingan

orang banyak dapat kita kurangi dengan cara bersedekah. Selain itu,

bersedekah juga akan memperkecil kesenjangan social.

Allah SWT dan Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menafkahkan

harta di jalan Allah. Sedekah yang kita lakukan dapat berupa apa saja asal

bermanfaat bagi orang yang kita beri sedekah. Kita tidak boleh bersedekah

dengan memberikan sesuatu yang buruk-buruk yang kita sendiri tidak mau

mengambilnya, melainkan kita diperintah untuk bersedekah dengan sesuatu

yang baik-baik dari usaha kita. Kita dapat melihat cara bersedekah yang baik

ini pada sikap lebah madu. Mereka mau bersedekah kepada saudara-

saudaranya di sarang. Mereka memberikan makanan yang baik-baik dari apa

yang mereka usahakan, dan bukan makanan yang buruk-buruk.

Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 267

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian

dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-

buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan

ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Al-Baqarah : 267)

ℵ Komunikasi yang efektif

Lebah madu menggunakan tarian goyang lebah untuk menyampaikan

maksudnya kepada lebah lain ketika memberi tahu informasi tentang adanya

makanan, lengkap dengan arah dan berapa jaraknya dari sarang. Selain itu,

46

tarian ini juga digunakan lebah untuk mempengaruhi lebah lain dalam ikut

mengambil keputusan dalam penentuan tempat tinggal untuk sarang baru.

Tarian ini segera dapat dimengerti lebah dengan baik. Hal ini ditunjukkan

dengan sikap lebah yang dengan cepat merespon apa yang dimaksud lebah

pemandu (lebah pencari makanan) atau lebah pengintai (lebah pencari tempat

tinggal baru).

Agaknya kebutuhan akan keahlian berkomunikasi dalam sebuah organisasi

memang perlu. Kerja sama berawal dari pemahaman informasi antar anggota.

Lebah madu tidak akan dapat bekerja sama dengan baik dalam mencari

makanan tanpa adanya informasi yang jelas dari lebah-lebah pemandu.

Demikian juga dengan organisasi manusia. Tanpa adanya komunikasi yang

efektif , kerja sama tim akan sulit terwujud.

Komponen terpenting dalam proses komunikasi adalah penyampai

informasi. Tidak diragukan lagi, Rasulullah SAW adalah penyampai informasi

terbaik yang pernah ada. Rasulullah mampu mempengaruhi jutaan orang

hingga 15 abad setelah wafatnya. Kata-kata beliau sangat efektif, menyentuh,

mengubah, serta diungkapkan dalam bahasa yang ringan, padat dan jelas.

Bicaranya tenang, sopan, fasih, apik, lemah lembut dan secukupnya. Ajaran

beliau terjamin kebenarannya, tidak berbelit-belit dan rancu, universal serta

memenuhi standar kesempurnaan. Setiap ajaran yang tidak sempurna,

argumennya pasti akan kabur, lemah, mentah dan mudah dipatahkan. Karena

itu, ajaran beliau bisa diterima semua kalangan, masuk akal, menenangkan,

dan tidak dibuat-buat.

ℵ Mempunyai tujuan yang sama

Kita telah mengetahui bahwa lebah madu tidak memulai membangun

sarangnya dari satu titik yang sama, tetapi dari tiga sampai empat titik yang

berbeda sampai bertemu di titik yang sama tanpa ada kekacauan sedikit pun

pada bentuk sel sarangnya. Tentunya hal ini tidak akan mungkin terjadi lebah

madu tanpa adanya tujuan yang sama dari setiap ekor lebah madu. Meskipun

berangkat dari cara yang berbeda, tujuan mereka dapat tercapai yaitu

terbentuknya sarang yang sempurna.

47

Tidak akan ada sebuah organaisasi, jika tidak ada tujuan yang diinginkan.

Tujuan harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan tindakan. Kita harus

memastikan bahwa seluruh anggota dalam organisasi yang kita ikuti itu

memiliki tujuan yang sama. Jika telah memilki tujuan yang sama, maka

tinggal menciptakan lingkungan yang baik dalam pekerjaan, yaitu anggota

seluruh organisasi dapat mencapai tujuan bersama dengan waktu, materi, atau

sumber daya lain yang tersedia.

2.) Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah sering diartikan sebagai rasa atau ikatan persaudaraan

sesama muslim yang disatukan oleh akidah yang sama, yaitu akidah Islamiyah.

Dalam menjalankan ikatan persaudaraan ini, Islam memerintahkan umatnya untuk

senantiasa menjalin silaturahmi antar orang lain, terlebih antar sesama muslim.

Pada kenyataannya, kadang-kadang kepentingan dan ketamakan akan dunia

telah melemahkan ukhuwah ini. Kita banyak melihat orang menindas saudaranya.

Padahal, Rasulullah telah jelas memerintahkan umatnya untuk selalu berbuat baik

dengan saudaranya. Sikap berkasih sayang antar sesama muslim, rela berkorban

demi kepentingan saudaranya, dan tidak mendzalimi saudaranya adalah sikap

yang dapat ditunjukkan untuk memperkuat ukhuwah islamiyah. Dari Abdullah bin

Umar r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang muslim yang adalah

saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia mendzalimi dan membiarkannya.

Barang siapa membantu menutupi kebutuhan saudara seislam, maka Allah akan

membantu menutupi kebutuhannya.”

Kehidupan lebah madu ternyata memberikan pelajaran tentang arti dari

persaudaraan yang sesungguhnya lewat sikap kasih sayang dan rela berkorban

seperti berikut ini :

a. Rela berkorban

Dalam sekali waktu, kerajaan lebah madu mendapat gangguan dari luar

seperti dari semut, lalat, burung ,dan bahkan manusia. Tetapi, pada

kenyataannya sarang lebah tetap dalam kondisi aman. Hal ini berkat kerja

keras para lebah pekerja khususnya lebah pekerja agak dewasa dalam

menghadang para musuh yang dapat membahayakan sarang dan seluruh

48

penghuninya. Dengan berbekal senjata penyengat, mereka mampu melukai

musuhnya. Namun malang, setelah mereka berhasil melukai musuhnya

dengan sengatannya, mereka akan mati dalam beberapa hari kemudian.

Kisah lain yang cukup mengharukan dari perjuangan lebah pekerja adalah

ketika mereka harus rela mencari makanan hingga jarak yang sangat jauh.

Dengan rela mereka berpindah dari bunga ke bunga demi mendapatkan

makanan untuk para penghuni sarangnya. Terlebih, kadang-kadang mereka

harus membawa nektar yang beratnya bisa setara dengan berat tubuhnya

sendiri.

Koloni lebah madu telah menunjukkan sikap rela berkorban untuk para

saudaranya. Maka, umat Islam pun seharusnya juga demikian. Dengan

bercermin kepada sikap lebah madu yang satu ini, sudah selayaknya umat

Islam mulai membangun rasa saling memiliki sehingga sikap rela berkorban

akan dapat terbentuk dengan baik.

Anas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Demi Dia

yang menggenggam jiwaku, seseorang belum beriman jika tidak mencintai

saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”

b. Kasih Sayang

Tugas lebah pekerja yang ada di dalam sarang adalah untuk memberi

makan kepada larva. Mula-mula lebah pekerja memberi makan larva dengan

sekresi yang yang kaya akan protein dari kelenjar ludahnya. Setelah

kelenjarnya menciut sampai ukuran normal, maka sebagai penggantinya diberi

makanan berupa roti lebah. Dengan sangat hati-hati mereka menyuapi larva

agar mampu mencerna makanan dengan baik.

Begitulah lebah, dan begitulah Allah yang kasih sayangnya tiada putus-

putusnya kepada makhluk-Nya. Terpujilah Allah Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Umat Islam dapat mengambil pelajaran dari sifat lebah

madu tersebut yaitu menyayangi dan mengasihi kepada yang lebih muda dan

selalu memberi kepada yang membutuhkan.

49

Abdullah bin Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

”Bukan dari umat kami mereka yang tidak memperlihatkan kasih sayang dan

kebaikan kepada yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua.”

Lebih lanjut Allah berfirman dalam QS. An-Nahl 90 :

“Sesungguhnya Allah menyuruhmu berlaku adil, dan berbuat kebajikan

memberi kaum kerabatdan Allah melarang dari berbuat keji, dan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran”(An-Nahl 90)

4.4 Sains

Dalam bidang sains, lebah memberikan inspirasi untuk hidup beriman

kepada kita melalui struktur anatomi dan fisiologinya yang sempurna dan melalui

produk lebahnya yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Pertama. Kelengkapan struktur anatomi dan fisiologi sangat menunjang

pekerjaan lebah madu untuk aktif bergerak memberikan kebaikan. Hal ini dapat

kita lihat pada beberapa fungsi alat tubuhnya dan sekaligus dapat kita ambil

pelajarannya seperti berikut :

ℵ Kaki : Membantu penyerbukan bunga.

ℵ Sayap : Menurunkan suhu ruangan, dengan cara kerja sama lebah

yang ada di pintu sel sarang mengipaskan udara ke dalam sarang,

sedangkan lebah yang ada di dalam sarang mengipaskan udara ke

seluruh sudut ruangan.

ℵ Perut : Merupakan tempat proses pembentukan produk-produk

lebah seperti madu, royal jelly, lilin, dan propolis. Pada bagian perut

bawah terdapat alat sengat yang menghasilkan sengatan yang dengan

50

kadar tertentu dapat menyembuhkan penyakit manusia. Semua produk

ini diproses secara kimiawi lewat fungsi fisiologisnya

Kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah kepada lebah madu lewat

kelengkapan struktur anatomi dan fisiologi ini benar-benar dimanfaatkan lebah

madu untuk memberikan kebaikan sebagai wujud rasa syukurnya kepada Yang

Maha Pencipta.

Kita dapat mengambil pelajaran dari sikap lebah madu yaitu selalu

bersyukur atas anugerah yang diberikan kepada kita. Berikut ini adalah cara-cara

bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita :

(1).Bersyukur dengan hati. Maksudnya, ia merasa yakin bahwa segala macam

kenikmatan itu datangnya dari Allah.

"Dan apa saja ni'mat yang ada padamu, maka dari Allahlah (datangnya),

dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah

kamu meminta pertolongan".(Al-Nahl : 53)

(2). Bersyukur dengan lisan. Maksudnya dengan memperbanyak bacaan

Hamdalah (Al-Hamdulillah).

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebutkannya

(bersyukur)".(Adh-Dhuhaa : 11)

(3). Bersyukur dengan semua anggota badan.

Dengan demikian, bersyukur itu tidak hanya cukup dengan lesan atau

ucapan saja. Tapi lebih dari pada itu harus diwujudkan dengan perbuatan.

Perbuatan yang dimaksud dapat berupa selalu aktif memberikan kebaikan kepada

sesama dengan menggunakan segala anugerah yang diberikan Allah kepada kita.

Kedua. Melalui produk-produk lebah madu, kita diajarkan untuk selalu

hidup produktif dan bermanfaat. Adanya berbagai produk lebah yang berupa

madu, lilin lebah, propolis, beevenom, dan royal jelly merupakan contoh nyata

bagaimana sebuah produk dibuat tidak hanya berguna bagi pembuat produk itu

sendiri, tetapi juga berguna bagi pihak lain. Produk-produk lebah itu tidak hanya

berguna bagi koloninya saja, tetapi berguna juga bagi makhluk hidup lain.

Selain bermanfaat untuk digunakan sebagai makanan bagi anggotanya

lebah sendiri, madu juga juga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Perlu

diketahui bahwa madu yang diproduksi oleh lebah madu melebihi kapasitas yang

51

dibutuhkan untuk makanan bagi anggotanya sendiri. Hal ini mengindikasikan

bahwa madu yang berlebih ini memang sengaja diperuntukkan bagi manusia

untuk diambil manfaatnya. Produk lain seperti lilin lebah, propolis, dan royal jelly

juga banyak dimanfaatkan manusia untuk kesehatan dan produk kerajinan.

Disamping produk lebah madu yang sangat bermanfaat itu, tingkah laku

lebah juga bermanfaat bagi makhluk hidup lain. Selain manusia, tumbuhan juga

mendapat kebaikan dari tingkah laku lebah madu. Keberadaannya mengambil

nektar dari suatu bunga kemudian pindah ke bunga lain dengan kakinya, secara

tidak langsung telah membantu bunga melakukan proses penyerbukan.

Sebagai manusia yang beriman, seharusnya kita bisa meniru sifat lebah

madu yang satu ini. Kita harus selalu produktif untuk selalu meningkatkan

kualitas hidupnya dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama

manusia pada khususnya dan semua makhluk pada umumnya.

Seseorang yang tidak produktif dan bermanfaat akan menentukan

posisinya di masyarakat. Keberadaanya tidak membawa perubahan yang

signifikan, sedangkan ketiadaannya tidak menimbulkan rasa kehilangan dan tidak

menyebabkan penurunan produktivitas orang lain. Sebaliknya, orang yang

produktif dan bermanfaat akan membawa perubahan yang signifikan dan

keberadaannya memperngaruhi produktivitas orang lain.

Orang yang produktif adalah orang yang banyak kerja, aktif, dan energik

dalam bekerja. Ia mau bergerak dari sekarang dan selalu menjaga kekontinuan

amalan baik dalam kehidupannya.

Mari mengingat sabda Rosulullah

“Sebaik baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain”

52

4.5 Politik

Lebah madu memberikan pelajaran kepada kita tentang bagaimana kita

seharusnya berpolitik dengan baik. Di antara pelajaran yang dapat kita ambil

dilihat dengan sudut pandang ilmu politik adalah sebagai berikut :

1. Mengajarkan akhlak yang baik dalam berpolitik

Melalui proses penentuan tempat tinggal baru untuk sarang baru lebah,

ternyata lebah madu mampu memberikan inspirasi kepada kita tentang

bagaimana cara berpolitik dengan akhlak yang baik. Cara lebah dalam

menentukan tempat tinggal baru adalah dengan melakukan sebuah tarian

goyang yang dilakukan oleh para lebah pengintai. Kemudian, para lebah

pengintai saling berkoalisi untuk memperkuat pilihannya agar dipilih oleh

lebah-lebah lain yang ada di sarang. Terlihat jelas bahwa persaingan antar

lebah pengintai sungguh sehat. Mereka tidak berbuat curang dalam memikat

lebah pengintai lain untuk ikut berkoalisi, melainkan mereka benar-benar

menunjukkan kualitas pilihannya melalui tarian goyang lebah kepada lebah

pengintai lain dan lebah-lebah lain yang menunggu di sarang.

Bila ada tawaran antara lokasi yang bagus dan lokasi yang kurang

bagus, untuk mendapatkan yang terbaik, lebah pengintai akan menari lebih

banyak putaran untuk lokasi yang dianggap terbaik dibandingkan hanya

sedikit putaran bagi yang menemukan lokasi yang sedang-sedang saja. Maka,

lebah yang menunggu di sarang lama akan memilih lokasi yang tunjukkan

melalui tarian dengan putaran terbanyak.

Akhirnya dapat kita ambil kesimpulan bahwa metode pengambilan

keputusan dalam menentukan tempat tinggal untuk sarang baru adalah

dengan melibatkan pemilih independen dalam jumlah banyak dan didasarkan

pada demonstrasi tarian terbaik dari lebah pengintai.

Proses pemilihan tempat tinggal untuk sarang baru oleh lebah madu ini,

mengajarkan kita Beberapa pelajaran akhlak yang dapat kita ambil dari cara

lebah madu dalam menentukan tempat tinggal baru ini adalah seperti berikut

a) Menunjukkan persaingan yang sehat dalam sebuah pemilihan.

Metode ’kampanye’ lebah pengintai dengan melakukan demonstrasi tarian

goyang lebah menunjukkan betapa pentingnya persaingan yang sehat dalam

53

sebuah pemilihan. Seorang muslim yang ingin berdakwah lewat suatu

wadah, misalkan partai, seharusnya bisa menampilkan citra sejati sebagai

sosok muslim sejati. Tentu untuk menjadi sosok seperti ini, ia tidak

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Maka, dalam

proses pemilihan pun, ia benar-benar mampu menunjukkan visi dan misi diri

dan partainya dengan tetap mengedepankan adab, sopan santun, dan tata cara

yang islami, serta tidak melecehkan atau mencaci maki partai lain.

Allah telah berfirman dalam QS. An-Nahl : 125 tentang kewajiban kita

untuk berdakwah dengan cara yang baik.

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikma dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.” (An-Nahl : 125)

b.) Melibatkan pemilih secara independen dalam sebuah pemilihan.

Dengan melibatkan seluruh penghuni sarang dalam memilih secara

independen, ketidaksepakatan atas pilihan lain yang kurang baik dapat

memberikan hasil terbaik dari berbagai tawaran yang ada. Hal inipenting

agar hasil keputusan dapat diterima oleh semua pihak. Pemilihan secara

independen menunjukkan pentingnya penggunaan hati nurani pada setiap

pemilih untuk ikut memberikan suara kepada calon-calon pengemban amanat

rakyat. Pemilih mempunyai hak tersendiri untuk memilih dan tidak boleh ada

yang memaksanya. Tentu, sebagai pemilih yang baik mereka akan pemilih

54

calon-calon yang dipandang mampu untuk mengemban tugas sebagai

pemimpin-pemimpin yang berjuang di jalan Allah.

c) Menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah

Pada akhirnya, memang pelajaran tentang sikap lebah dalam proses

pemilihan tempat tinggal untuk sarang baru ini menuntun kita untuk dapat

memutuskan suatu perkara dengan jalan musyawarah. Melalui musyawarah,

suatu perkara yang rumit sekali pun akan lebih mudah dipecahkan. Selain itu,

musyawarah akan mempererat hubungan kaum muslimin. Dengan

musyawarah, Rasulullah menunjukkan bahwa pemimpin tidaklah harus

bersifat otoriter sebab masih ada orang-orang yang mau bekerja sama

dengannya. Rasulullah bersabda, ”Barang siapa yang ingin memutuskan

satu perkara, maka ia bermusyawarah dan melakukan keputusan

(musyawarah), maka ia akan diberi petunjuk.”

Perintah Allah tentang keajiban bermusyawarah terdapat dalam QS. Asy-

Syura’ : 38

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya

dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan

musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki

yang Kami berikan kepada mereka.”(Asy- Syuraa : 38)

55

Dalam bermusyawarah, kita perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut :

1. Memutuskan suatu perkara secara adil

Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Qs Al-Maidah : 42

“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong,

banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang

kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu)

diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari

mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun.

Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara

itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang adil.” (Al-Maidah : 42)

2. Menggunakan etika dalam menyampaikan pendapat sedemikian

hingga tidak menyakiti orang lain.

3. Tidak bermusyawarah untuk perkara yang bertentangan dengan al-

Quran dan hadits.

Perselisihan yang terjadi di antara kita dapat kita selesaikan dengan cara

mengembalikan urusan kita kepada Allah setelah kita berusaha untuk

memutuskan dengan menggunakan dasar hukum Islam. Tentunya, hal ini

tidak berlaku untuk perkara yang bertentangan dengan al-Quran dan hadits.,

Allah berfirman dalam QS. Asy-Syuraa : 10

56

“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah)

kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku.

Kepada-Nya lah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.” (QS.

Asy-Syuraa: 10)

2. Mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin dan rakyat yang baik.

Cara berpolitik lebah madu juga terlihat pada saat reorganisasi. Dalam

satu sarang lebah, hanya ada seekor ratu lebah. Jika ia merasa sudah tidak

mampu memimpin kerajaan, maka ia akan berhenti menjadi ratu lebah dan

reorganisasi dimulai. Calon ratu lebah yang sudah ditelurkannya pertama kali

dirawat dengan baik dengan pemberian makanan khusus yaitu royal jelly.

Jika sudah cukup dewasa, calon ratu itu akan kawin dengan lebah jantan dan

siklus kehidupan kerajaan lebah akan mulai lagi.

Salah satu keistimewaan pada kerajaan lebah madu ini terletak pada ratu

lebah. Di dalam sebuah sarang hanya terdapat seekor ratu lebah yang mampu

memimpin kerajaan yang terdiri dari puluhan ribu ekor lebah. Ia mampu

mengemban amanat sebagai pemimpin kerajaan sedemikian hingga

kehidupan di dalam sarang itu tetap dapat berjalan dengan baik. Jika

diperhatikan, memang ratu lebah ini mewakili sosok pemimpin yang sejati.

Ia mampu mengkoordinasikan seluruh seluruh aktivitas kerajaan dengan

prinsip pembagian tugas yang sempurna.

Sebagai rakyat yang baik, puluhan ribu lebah yang terdiri dari lebah

jantan dan lebah pekerja itu senantiasa patuh kepada ratu lebah sebagai

pemimpin kerajaan. Ke manapun ratu lebah pergi, lebah-lebah ini akan

mengikutinya, termasuk ketika pergi pindah ke sarang baru. Kepatuhan ini

juga terlihat ketika mereka harus segera membuat sarang setelah sesaat ratu

lebah kawin dengan lebah jantan. Mereka juga senantiasa melindungi ratu

lebah dari bahaya, seperti adanya gangguan dari makhluk lain.

Kita dapat mengambil pelajaran politik dari sifat lebah yang satu ini,

yaitu dari sudut pandang ratu lebah sebagai pemimpin dan lebah jantan dan

lebah pekerja sebagai rakyat.

57

a. Menjadi pemimpin sejati.

Gambaran tentang kehidupan sekor ratu lebah setidaknya dapat

memberikan pelajaran tentang bagaimana sosok pemimpin sejati. Beberapa

sifat yang dimiliki ratu lebah juga dimiliki oleh Rasulullah SAW. Sebagai

tauladan, beliau telah mengajarkan kepada kita dalam memperlakukan

bawahan kita, apabila kita sebagai pemimpin. Beliau memutuskan perkara

secara adil dan menjalankan pemerintahan secara terorganisir. Maka, jika

kita ingin menjadi pemimpin yang baik, Rasulullah adalah pilihan terbaik

untuk kita jadikan sebagai contoh.

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ : 58

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (An-

Nisa’ : 58)

b. Menjadi rakyat yang beriman.

Lebah-lebah penghuni sarang lain selain ratu lebah, telah menunjukkan

tabiatnya sebagai rakyat yang baik. Mereka bersedia melaksanakan tugas

yang dibebankan oleh pemimpin mereka dengan baik karena memang tugas

itu untuk kebaikan mereka bersama. Tidak ada perintah dari ratu lebah yang

menyesatkan mereka.

Islam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa meamatuhi perintah

selama masih berada dalam koridor hukum Islam (al-Quran dan Hadits).

Hal ini sejalan dengan perintah Allah kepada orang-orang yang beriman

58

untuk menaati perintah para pemimpin setelah Allah dan Rasul-Nya.

Perintah ini tercantum dalam QS. An-Nisa’ : 59 berikut ini :

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan

Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya.”(QS. An-NIsa’ : 59)

4.6 Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, pendidikan moral memiliki peran penting dalam

membangun akhlak peserta didik. Hal ini merupakan bekal bagi mereka untuk

hidup bermasyarakat kelak. Di dalam masyarakat, selain kemampuan intelektual,

kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain juga dibutuhkan. Seseorang

yang mempunyai kemampuan intelektual tinggi, tetapi tidak bisa menerapkan

kemampuannya itu dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh kesulitannya

dalam berhubungan baik dengan orang lain, keberadaannya akan kurang diterima

di masyarakat itu.

Karena itu, penekanan untuk pembelajaran moral perlu dipertimbangkan

sebagai alternatif pembelajaran di lingkungan sekolah. Sekolah merupakan tempat

yang cukup ampuh dalam membelajarkan moral pada peserta didik sebab

sebagian besar waktu yang dihabiskan anak adalah di sekolah. Namun,

permasalahannya adalah kurikulum yang ada sekarang ini tidak memberikan

cukup dukungan untuk membelajarkan moral pada peserta didik. Hal ini bisa

dibuktikan bahwa rata-rata jumlah jam pelajaran untuk mata pelajaran agama dan

59

budi pekerti dalam seminggu sangat jauh jika dibandingkan dengan mata

pelajaran lain. Oleh karena itu, pelajaran moral hendaknya tidak hanya

disampaikan pada saat mata pelajaran agama atau budi pekerti saja, tetapi juga

dapat diselipkan seperti pada saat pelajaran-pelajaran sosial dan eksakta.

Pada mata pelajaran Biologi, terdapat materi tentang insecta (serangga)

yang di dalamnya secara khusus dijelaskan tentang kehidupan lebah madu. Kita

tahu bahwa lebah telah banyak memberikan inspirasi kepada kita bagaimana

harus berhubungan dengan orang lain, menjaga akhlak, bersikap produktif,

bersyukur, dan mengenal manajemen organisasi yang baik. Tentunya, semua ini

akan sangat bermanfaat jika diselipkan pada materi inti untuk menambah

pelajaran moral kepada peserta didik. Meskipun sedikit, materi ini akan cukup

menyumbang perkembangan moral peserta didik sebab di dalamnya sudah

terkandung cukup banyak nilai-nilai moral yanag dibutuhkan oleh peserta didik

ketika hidup di masyarakat.

4.7 Seni

Salah satu keunikan lebah madu adalah ketika mereka membuat sarang.

Allah telah memberikan wahyu kepada lebah tentang cara terbaik untuk

membangun sarang. Mereka membuat lubang sarang dengan bentuk heksagonal,

suatu bentuk yang tepat untuk pilihan kapasitas ruang yang besar dan bahan baku

yang sedikit dan suatu bentuk yang indah untuk ukuran makhluk kecil yang

berjiwa seni dalam merancang bangunan yang sangat artistik.

Bentuk segienam membawa inspirasi kepada manusia untuk menciptakan

suatu karya seni yang bernilai tinggi. Sebagai contoh, salah satu arsitektur

terindah yang diilhami oleh sarang lebah, adalah seni dekorasi tiga dimensi yang

mengisi kubah-kubah bangunan, pintu gerbang, menara sampai relung pintu

jendela, pada perkembangan arsitektur Islam di abad pertengahan. Karya seni

dekorasi yang meruang ini, dikenal dengan nama muqarnas. Muqarnas merupakan

istilah dalam bahasa arab, yang artinya kubah stalaktit, mengacu pada bentuknya

yang sebagian besar menggantung di ketinggian.

60

Metode-metode lebah dalam membangun sarangnya kemudian diterapkan di

dalam dunia arsitektur. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran bahwa metode-

metode yang terdapat di alam seperti cara lebah dalam membangun sarang itu,

dalam setiap aspeknya tidak mengandung cacat. Di dalamnya terdapat penerapan

sifat-sifat hemat energi, ketepatan penggunaan, kepraktisan dan perhitungan yang

sempurna, serta yang tidak kalah penting adalah tingkat estetika yang tinggi.

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Lebah madu adalah salah satu makhluk Allah yang memiliki banyak

keistimewaan dalam pola perilaku hidupnya. Mereka mampu menunjukkan

kemampuannya dalam berorganisasi dengan baik dan menghasilkan produk yang

bermanfaat bagi koloninya sendiri dan manusia. Lebah madu dianugerahi

kesempurnaan alat-alat tubuh yang memungkinkannya untuk melaksanakan tugas

dengan baik sebagai makhluk Allah SWT.

Lebah madu mampu memberikan pelajaran yang baik bagi manusia.

Pemerolehan inspirasi tentang pelajaran dari kehidupan lebah madu dapat diambil

dengan mengaitkannya dengan sudut pandang bidang ilmu pengetahuan. Diantara

pelajaran yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Matematika : Mengajarkan kita bersikap efektif dan efisien.

Mengajarkan hidup hemat.

2. Ekonomi : Mengajarkan prinsip ekonomi.

Peternakan lebah madu sebagai salah satu sumber

ekonomi masyarakat.

3. Sosial : Menerapkan manajemen organisasi yang baik.

Meningkatkan ukhuwah Islamiyah.

4. Politik : Menggunakan akhlak yang baik dalam berpolitik.

Menjadi pemimpin dan rakyat yang beriman.

5. Sains : Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.

Bersikap produktif dan bermanfaat.

6. Pendidikan :Menyelipkan pelajaran moral tentang lebah madu pada

mata pelajaran terkait di sekolah.

7. Seni : Memberi inspirasi dalam membuat karya seni.

62

5.2 Saran

Setiap sesuatu yang diciptakan oleh Allah pasti ada nilainya dan

bermanfaat. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengajak

pembaca untuk bersama-sama berfikir tentang apa yang diciptakan Allah untuk

kemudian dapat kita ambil hikmahnya.

Penulis juga berharap ada pembaca yang berkenan menggali lebih dalam

lagi tentang hikmah yang dapat kita ambil dari perilaku hidup lebah madu selain

yang ada di dalam karya tulis ini.

63

DAFTAR PUSTAKA

___________.1989. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung.: Gema Insani Press.

Al Mun’im, Abd. 2009. Sarang dan Keajaiban Al-Quran. (online)

(www.geocities.com/abu_amman/MukjizatMadu.htm)

Al Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al Maraghi. Semarang: Toha Putra.

Anr. Uhuwah Islamiyah (online) (www.syahadat.com) (diakses 27April 2009)

Hikam, Matnul. Cara Bersyukur. (online) (www.myopera.com) (diakses 10 Mei

2009)

Kimball, John W. 2000. Biologi 3. Jakarta : Erlangga.

Kutni, Darul. Politik Dalam Perspektif Islam. (online)

(www.darulkutni.multiply.com) (diakses Mei 2009)

Masmimar.1979. Aneka Kehidupan Margasatwa. Jakarta : CV. PARSI.

Soeyanto, T. 1985. Intensifikasi Peternakan Tawon. Jakarta : Yudhistira.

Syamsuri, Istamar.2003. Biologi SMA 1B. Jakarta : Erlangga.

Tim MQS Publishing.2005.MQ bangeet.Bandung : MQS Publishing.

Yahya, Harun. 2002. Arsitek Alam. CD Pembelajaran untuk masyarakat umum.

Zahrina. Keistimewaan Pemanfaatan dan Pelestarian Lebah Madu. (online)

(www.smantas.net diakses tanggal 5 April 2009)