laporanbesar
DESCRIPTION
laporan farmasetikaTRANSCRIPT
-
BAB I
DATA PREFORMULASII.1. Zat Aktif
1. Parasetamol (Acethaminophen)Pustaka : Farmakope Indonesia ed. IV Hal 649-651,
DI 88 hal 1087,
BNF 54 hal 225,
Connors hal 197
Rumus Molekul : C8H9NO2
Berat Molekul : 151,16
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih, mudah larut dalam etanol.
Khasiat : Analgetika dan antipiretika.
Dosis : Oral 120 mg/5 ml (BNF 54 hal 225)
Untuk dewasa = 500 mg 1 g setiap 4-6 jam
Untuk anak 6 12 thn = 250 500 mg setiap 4-6 jam
Untuk anak 1-5 thn = 120 250 mg setiap 4-6 jam
pH : 3,8 6,1
Stabilitas : Asetaminofen merupakan senyawa yang sangat stabil dalam larutan
air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Identifikasi :
A. Spektrum serapan IR zat yang telah dikeringkan diatas pengering yang cocok dan
didipersikan di dalam Kalium Bromida (p) menunjukkan hanya max pada yang
sama seperti pada Paracetamol BPFI.
B. Spektrum serapan UV larutan (1 dalam 200.000) dalam campuran asam chloride
0,1 N dalam methanol P (1 dalam 100) menunjukkan max dan min pada yang
sama seperti Paracetamol BPFI.
C. Memenuhi uji identifikasi secara kromatografi lapis tipis, gunakan laritan 1 mg/ml
dalam methanol P dalam fase gerak Diklorometana P metanhol P.
Jarak lebur : 168-172oC
Sisa pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%
Efek Samping : Reaksi hipersensifitas, gangguan hematologi, pankreatitis akut, dosis
tinggi terapi jangka lama menyebabkan kerusakan hati.
Interaksi Obat : Absorpsi melambat dengan obat anti kolinergis analgetik, toksisitas
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 1
-
meningkat bila digunakan bersamaan alkohol, obat anti epilepsy
meningkatkan respon antikoagulan kumarin
2. Vitamin B1 (Thiamin Hidroklorida)Pustaka : Farmakope Indonesia IV Hal 784
DI 88 Hal 2102
Nama Lain : 3 (4 amino 2-metil 5-pirimidinil) metil
5 (2-hidroksietil) 4-metil tiazoliuro klorida hidroksida
Rumus Molekul : C12H17ClN4OS . HCl
Berat Molekul : 377,27
Pemberian : Hablur atau serbuk hablur, putih bau khas lemah. Jika bentuk anhidrat
terpapar udara dengan cepat menyerap air lebih kurang 4%. Melebur
pada suhu lebih kurang 248o disetai peruraian.
Dosis : Untuk Defisiensi Vit.B1 :
Dosis oral vitamin B1 biasanya 5-30 mg sehari, diberikna tunggal
atau dosis terbagi, selama 1 bulan.
Untuk anak-anak 10-50 mg sehari diberikan dalam dosis terbagi.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam gliserin, sukar larut dalam etanol,
tidak larut dalam etanol, tidak larut dalam eter dan dalam benzene.
Titik Lebur : Tidak lebih dari 2%
Stabilitas : Vitamin B1 harus dilindungi dari cahaya dan disimpan pada
temperature dibawah 40oC kemungkinan diantara 15-30oC.
Susut Pemijaran : Antara 30-33%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, pada suhu tidak dari 25oC
Khasiat : Anti Neuretikum, Komponen vitamin B kompleks.
pH : 2,7 3,4
OTT : Dengan alkali atau larutan netral dan dengan bahan pengoksidasi dan
pereduksi. Riboflavin dalam larutan air.
3. SeledriApium graveolens . L
Klasifikasi :
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 2
-
Kingdom : Traccheobronta
Sub devisi : Spermathopita
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens. L
Seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin (glikosida flavon),
isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine,
choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak
atsiri pada biji antara lain : asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat,
linoleat, dan petroselinat. Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten,
seselin, isomperatorin, osthenol, dan isopimpinelin (Sudarsono dkk., 1996).
Secara tradisional tanaman seledri diguanakan sebagai pemacu enzim
pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, dan penurun tekanan
darah. Di samping itu digunakan pula untuk memperlancar keluarya air seni, mengurangi rasa
sakit pada rematik dan gout, juga digenakan sebagai anti kejang. Selebihnya daun dan batang
seledri digunakan sebagai sayur dan lalap untuk penyedap masakan (Sudarsono dkk., 1996).
4. Asetosal
Rumus kimia : C9H8O4
Pemerian : Hablur ringan ,serbuk berwarna putih
Kelarutan : Larut pada 550 bagian air dan 4 bagian etanol
Wadah : Dalam wadah tertutup baik
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol,larut dalam kloroporm dan dalam
eter,agak sukar larut dalam eter mutlak
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 3
-
Khasiat : Analgetik dan antiperatik
Efek samping : Iritasi pencernaan, mual,muntah,tukak peptik
Kontra indikasi : Asma , Tukak peptik ,hemofilia
I.2. Zat Tambahan (Excipient)
1. Corn Strach Sol
Berfungsi sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur. Bila dicetak tanpa kombinasi
dengan bahan lain 5-10% memiliki sifat lubrikan bahan glindan, kombinasi dengan Mg.
Stearat > 0,5% sehingga tablet menjadi lunak. Sebagai penghancur sangat efektif untuk
tablet. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.
Pemerian = Hablur,Serbuk Putih sangat halus
Wadah = Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
Kelarutan = PTL dalam air dan etanol.
Titik lebur = 168-172 derajat celcius
Khasiat = Pengikat dan penghancur
Efek samping = -
Kontraindikasi = -
Interaksi obat = -
1. Aqua Destilata (Aquades)
Pustaka : Farmakope Indonesia III Hal 96
BM : 18,02
Rumus Molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es,
air, dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat
penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi
partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 4
-
konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari
partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan
merusak fungsi air.
OTT : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya.
2. LaktosaPustaka : Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 252-261
Rumus Molekul : C12H22011 . H2O
Berat Molekul : 342,30
Pemerian : Serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih crea, tidak berbau
dan rasa sedikit manis, stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih,
sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Keburukan : Dapat merubah warna dengan adanya basa amin dan Mg Stearat
dikenal sebagai gula susu.
Khasiat : Zat tambahan
3. TalcumPustaka : Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 767
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih dan putih kelabu, berkilat, mudah
melekat pada kulit dan bebas dari butiran
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut (air, asam lemah, basa
lemah, dan pelarut organic).
Identifikasi :
A. Campur dengan 500 ml lebih kurang daalm 200 mg Na.karbonat anhidrat dengan 2
g kalium karbonat anhidrat p dan lebur dalam krus platina.
B. Setelah melebur tambahkan 100 mg zat uji dan teruskan pemanasan sampai
melebur sempurna, dinginkan dan pindahkan campuran tersebut kedalam gelas
piala atau cawan dengan pertolongan 50 ml air panas + HCl P kedalam larutan,
hingga tidak terbentuk gas lagi.
C. Kemudian + lagi 10 ml HCl P dan uapkan campuran diatas tangas uap sampai
kering, dinginkan + 20 ml air, dinginkan dan saring sisa larutan dalam silica.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 5
-
D. Larutan dalam filtrate 2 g NH4Cl P dan 5 ml NH4OH 6 N saring, bila perlu pada
filtrate + Na Fosfat di basakan Lp termasuk endapan hablur putih Mg ammonium
fosfat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kadar : 1-5%
Khasiat : Zat tambahan, Glindan
4. Mg. StearatPustaka : Hand Book Of Pharma Exicipient 5th Hal 430
Pemerian : Serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah
khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%), dan dalam eter P.
Identifikasi : Panaskan 1 gr dengan campuran 25 ml air dan 5 ml HCl P, dinginkan
lapisan minyak memadat pada suhu lebih kurang 50o dan lapisan air
menunjukkan reaksi Mg
Pemakaian : Digunakan sebagai lubrikan (0,25-5%)
OTT : Asam kuat, Alkali, dan Garam besi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
5. PEG 4000
Pustaka : Farmakope Indonesia III Hal 506
Hand Book Of Pharma Excipient Ed 5 Hal 545-550
Hand Book Of Pharma Excipient Ed 6 Hal 517
Rumus Molekul : H(O-CH2-CH2)n OH.
Berat Molekul : 3000-3700.
Pemerian : Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading; praktis tidak
berbau, tidak berasa.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P.
Titik Lebur : 500 sampai 580 C.
OTT : Tidak bercampur dengan beberapa zat pewarna.
Stabilitas : Dapat disterilkan dengan autoklaf, filtrasi dan penyinaran sinar
gamma.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 6
-
Khasiat : Basis salep, pelarut.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.
6. PEG 6000 (Carbowax)Pustaka : Hand Book Of Pharma Excipient Hal 545-550
Rumus Molekul : HOCH2(CH2OCH2)n CH2CH
Bobot Molekul : 6000
Pemerian : Praktis tidak berwarna sampai putih, rasa manis, bau tajam
Kelarutan : Dalam bentuk hidrat, mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, larut dalam etanol
Kegunaan : Lubrikan tablet
Konsentrasi : 1 5%
OTT : Penisilin, Fenol, As. Salisilat
Stabilitas : Stabil dalam air dan larutan yang memiliki BM< 8000. Higroskopis,
tidak mendukung pertumbuhan bakteri
Titik Leleh : 550C 630C
Penyimpanan : Wadah tertutup baik
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 7
-
BAB II
PEMBUATAN TABLET PARACETAMOL DENGAN METODE
GRANULASI BASAH
II.1 Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan
Berat Tablet = 300 mg
Berat Batch Pembuatan = 1000 tablet = 300 gram
Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula
Tabel 1. Formula Tablet Paracetamol
Jenis Zat Nama Zat Formula Jumlah Per TabletPenimbangan
(Jumlah Per Batch)
Zat Aktif Paracetamol 100mg 100mg 100mg x 1000 + 5% = 105gr
PengikatCorn starch sol 15% 15/100 x 300 mg = 45 mg 45 mg x 1000 = 45 gr
Aqua qs 1 : 5 (45 x 5 = 225 ml)
Penghancur
dalamPerfiller 20% 20/100 x 300mg = 60mg 60mg x 1000 = 60gr
Pengisi Laktosa ** 56.6 mg 56,6gr
Penghancur
luarPerfiller 10% 10/100 x 300mg = 30mg 30mg x 1000 = 30gr
Glidan /
Anti
Adheren
Talk 2% 2/100 x 300mg = 6mg 6mg x 1000 = 6gr
Mg stearate 0,8% 0,8/100 x 300mg = 2,4mg 2,4mg x 1000 = 2,4gr
II.2. Prosedur Pembuatan
Alat Yang Digunakan :
- Beaker Glass - Spatel - Sarung Tangan - Friabilitas Tester
- Labu Ukur - Batang Pengaduk - Kertas Perkamen - Moisture Balance
- Gelas Ukur - Kompor Elektrik - Masker - Disolusi Tester
- Baskom - Plastik - Hardness Tester - Spektrofotometer UV
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 8
-
- Jangka Sorong - Penggaris - Timbangan - Termometer
Bahan Yang Digunakan :
- Paracetamol - Laktosa
- Corn Starch sol. - Talk
- Aquades - Mg. Stearat
- Perfiller
Prosedur Pembuatan PCT
1. Pembuatan larutan pengikat
a. Dituang aqua dest ke dalam wadah gelas, sambil diaduk disuspensikan
kedalamnya bahan pengikat.
b. Ditambahkan air mendidih (95oC).
c. Diteruskan pengadukan hingga diperleh cairan yang jernih.
d. Dimasukkan larutan pengikat dan diaduk hingga homogen.
1. Granulasi:
a. Diayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi menggunakan mesh
30, lalu dicampur dan dituangkan kedalam baskom.
b. Diaduk homogen selama 5 menit.
c. Ditambahkan larutan pengikat.
d. Diaduk hingga menjadi massa yang kompak.
e. Granulasi basah diayak menggunakan mesh 8.
f. Dikeringkan granulat didalam lemari pengering yang telah dialasi kain
batis pada suhu 40 C - 50 C.
2. Pencampuran akhir:
a. Diayak granulat yang telas kering dengan ayakan mesh 12.b. Dimasukan granulat kedalam kantong plastik .
c. Ditambahkan kedalamnya bahan penghancur, glidan/anti edheren yang telah
diayak dengan mesh 30.
d. Dikocok kantung plastik selama 5 menit.
3. Evaluasi granul
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 9
-
a. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong.
Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).
b. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam
gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir
massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.
Per h it un gan : T in g g i a k hi rT i n gg i aw al
x 100%
c. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah
dibuat.
Per h it un gan : B er a t a k h i r g r anu lBe r a t t e or i t i s g r anu l
x 100%
d. Pengujian kadar air
II.3. Hasil Evaluasi Granul
a. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh
massa melewati corong.
Tabel 2. Data Uji Alir Granul
No. WaktuI 19.8 detikII 20 detik
Rata-rata 19.9 detik
Ft=ma ss a
t
10019.9
b. Uji pemampatan granul
Tabel 3. Data Uji Pemampatan Granul
No. Tinggi awal Tinggi akhirI 16.5 cm 15.6 cmII 16.5 cm 15.8 cm
Rata-rata 16.5 cm 15.7 cm
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 10
Syarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif
-
t in gg i aw alt i ng g i ak hi rt i ng g i awa l
x 100%
16.5 cm15.7 c m16.5 c m
x 100%
4.84 % (memenuh i s y ar a t )
c. Uji Kadar air
Tidak dilakukan, karena alat moisture balance sedang mengalami kerusakan
d. Hasil akhir granul
Berat akhir granul : 249.1 gram
Berat teoritis granul : 300 gram
ber a t a k h ir g r anu lb e r a t t eor i t is ganul
x 100 %
249.1 g r am300 gr am
x 100 %
83.03 % (meme nuh i s y a r a t )
II.4. Pencetakan Tablet
- Dicetak granul ke dalam mesin tablet sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
- Dilakukan evaluasi mutu tablet.
II.5. Evaluasi Sediaan Tablet
Tabel 5. Tabel Evaluasi Sediaan Tablet
NAMA PRODUK TABLET PARACETAMOLKOMPOSISI /
FORMULA
PERTABLET
Zat aktif = paracetamol : 100 mg
Zat pengikat = corn starch sol : 45 mg
Penghancur dalam = perfiller : 60 mg
Pengisi = laktosa : 56.6 mg
Penghancur luar = perfiller : 30 mg
Glidan/anti aderen = talk : 6 mg
Mg stearate : 2.4 mgLaporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 11
Syarat : Mendekati 100%. bagus
-
BESAR BATCH Dibuat 1000 tablet = 300mg x 1000= 300.000 (300gr)WARNA/BENTUK Putih/bulat
CETAKAN Sisi atas = rata
Ssi bawah = rataDIAMETER
(20TABLET)
1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,01cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 102cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,021cm 1,02cm 1,02cm
Syarat : tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1/3 tablet
TEBAL (20 TABLET) 0,5 0,5 0,5025 0,5 0,50,51 0,5 0,5 0,5 0,510,5075 0,5 0,51 0,51 0,50,5 0,51 0,51 0,51 0,5
BERAT (20 TABLET) 0,4134 gr 0,4234 gr 0,4223 gr 0,4173 gr 0,4190 gr0,4132 gr 0,4168 gr 0,4199 gr 0,4117 gr 0,4212 gr0,4196 gr 0,4167 gr 0,4114 gr 0,4113 gr 0,4142 gr0,4193 gr 0,4152 gr 0,4247 gr 0,4143 gr 0,4140 gr
Berat teoritis mesin = 400 mg
Syarat 2 tablet : 5% => 0,4 g 5% = 0,38 g dan 0,42 g
Syarat 1 tablet : 10% => 0,4 g 10% = 0,36 g dan 0,44 g
Tidak ada 2 tablet pun yang melebihi 0,42 g atau kurang dari 0,38 g
dan tidak ada 1 tablet pun yang melebihi 0,44g dan kurang dari 0,36 g
:: Tablet Memenuhi Syarat::KEKERASAN
(20 TABLET)
5 kp 4,6 kp 4,8 kp 4,8 kp 4,2 kp5 kp 5 kp 4 kp 4,2 kp 4,2 kp
4,4 kp 5 kp 4,4 kp 5,2 kp 4,2 kp4,6 kp 4,8 kp 4,6 kp 4 kp 4,01 kp
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 12
-
Syarat : 4-12 Kp
FRIABILITY keterangan I IIBerat awal 4,1 gr 4,1 grBerat akhir 3,8 gr 3,9 gr
Friability = gram awal - gram akhir x 100%
Gram awal
I = 4,1gr - 3,8 gr x 100% = 7,31%
4,1 gr
II = 4,1 gr - 3,9 gr x 100% = 4, 87%
4,1gr
Syarat : < 1 %
:: Tidak Memenuhi Syarat::WAKTU HANCUR
(20 TABLET)
I II2,42 detik 3,19 detik
Syarat : kurang dari 15 menit
::Memenuhi Syarat::
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 13
-
UJI DISOLUSI
(20 TABLET)
No BlankoI 0,015 A
No Larutan bakuI 0,396 AII 0,391 A
Rata rata =
0,3935
No Larutan ujiI 0,951 A
0,951 AII 0,891 A
0,883 AIII 0,893 A
0,890 A
K ad ar sam p l e= Cu jiCbak u
x A bak uAu j i
x 100%
A PCT murni = 0,3935 A
A Blanko = 0,015 A
t abun g 1 k anan= Cu jiCbak u
x Ab akuA u ji
x 100%
1,17,5
x 0,39350,951
x 100 %
6,07 %
t abun g 1 k i r i= C u jiCba ku
x A bak uAu j i
x 100%
1,17,5
x 0,39350,951
x 100 %
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 14
-
6,07 %
t abun g 2 k anan= Cu jiCbak u
x Ab ak uAu j i
x 100%
1,17,5
x 0,39350,891
x 100 %
6,478 %
t abun g 2 k i r i= C u jiCb aku
x A bak uAu j i
x 100%
1,17,5
x 0,39350,883
x 100 %
6,537 %
t abun g 3 k anan= Cu j iC bak u
x Aba kuA u ji
x 100%
1,17,5
x 0,39350,893
x 100 %
6,464 %
t abun g 3 k ir i= Cu jiCbak u
x A bak uAu j i
x 100%
1,17,5
x 0,39350,890
x 100 %
6,486 %
Tidak Memenuhi SyaratUJI KADAR Perhitungan kadar paracetamol
Zat aktif = 100mg x 20 = 2000mg
Berat 20 tablet = 8099,4 mg
Maka :
s e r buk=za t a k t i f
x=75 mg
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 15
Syarat: tidak
kurang
-
x=75 x 8099,4 mg
2000
303,7275 mg = 0,30372 g
menimbang s ebe narn y a=0,3043 g
x=75 x 304,3 m g303,7275 mg
=75,1413 mg
Hasil uji spektrofotometri
spektroLarutan
Baku pct
Larutan
Uji PctBlank
257 nm 0,424 A 0,301 A 0,000 A
Perhitungan hasil
Lar u t an U ji ALar u t an Bak u A
X mg Ser buk T eo r i t ism g Se r bu k ya ng d i t im bang
x mg z a t ak t i f d i t imban gmg za t ak t i f s t an t a r
x 100%
0,301 A0,424 A
X 303,7275mg304,3mg
x 75,1413mg75mg
x 100%
70 . , 828 %
Tidak Memenuhi SyaratWadah Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan rapat.
Uji disolusi FI IV hal 650
- Media disolusi : 900 ml larutan dapar fosfat pH 5,8
- Alat tipe 2 : 50 rpm
- Prosedur : lakukan penetapan jumlah C8H9NO2 yang terlarut
dengan mengukur serapan filtrate larutan uji jika perlu diencerkan dengan
media disolusi dan serapan larutan baku paracetamol BPFI dalam media
yang sama pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 243
nm.
- Toleransi : dalam waktu 30 menit harus larut kurang dari 80 %
(Q) C8H9NO2 dari jumlah yang tertera pada etiket.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 16
-
Penetapan kadar
- Kelarutan zat aktif: larut dalam air mendidih dan NaOH 1N, mudah larut
dalam etanol.
- Penetapan kadar zat aktif : spektrofotometer UV.
- Larutan baku : timbang sejumlah paracetamol BPFI, larutkan dalam
air hingga kadar lebih kurang 12 g/ml.
- Larutan uji :
1. Ditimbang seksama lebih kurang 8099,4 mg.2. Dimasukkan ke labu 100 ml.3. Diencerkan dengan NaOH 0,1 N sebanyak 50 mL dan air
hingga tanda.
4. Dimasukkan 10 ml larutan ke dalam labu 100ml.5. Diencerkan dengan NaOH 0,1 N 10 mL dan air hingga
tanda batas dan campur.
6. Diencerkan kembali dengan memasukkan 10 mL larutantersebut kedalam labu ukur 100 mL kemudian ditambahkan
NaOH 10 mL dan air sampai batas.
- Prosedur : ukur serapan larutan uji dan larutan baku pada panjang
gelombang serapan maksimum 257 nm.
- Blanko: air dan 25 mL NaOH 0,1 N
- Perhitungan pembuatan larutan
- Larutan NaOH 0,1N sebanyak 1000ml
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 17
-
- N = grB E x
1.000l
gr = N . B E . l
1.000
- gr = 0,1 . 40 . 10 00
1.000
- gr = 4 gram
- Larutan HCl 0,1N sebanyak 1.000ml Larutan KH2PO4 0,2N sebanyak
2.000ml
- N = grB E x
1.000l N =
grB E x
1.000l
- gr = N . B E . l
1.000 gr = N . B E . l
1.000
- gr = 0,1 . 36,5 . 1.000
1.000 gr =
0,2 . 136 . 2.0001.000
- gr = 3,65 gram gr = 54,4 gram
II.6. Pembahasan
Kami melakukan pembuatan tablet paracetamol dengan metode granulasi basah,
karena merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir kurang baik dan memiliki jarak lebur
168172oC sehingga paracetamol memilikin ketahanan dalam panas dan tahan akan lembab,
sehingga cocok dengan proses pembuatan dengan metode granulasi basah.
Pada saat pembuatan larutan pengikat (Corn Starch) dilarutkan dengan air mendidih
95oC dimaksudkan agar menjadi suspensi dan kental. Pengggunaan larutan pengikat dengan
menggunakan Corn Starch karena bahan yang murah dan cocok dalam keadaan air yang
panas juga sifatnya yang tidak mengubah struktur zat aktif. Tetapi pada hasil akhir, setelah
menjadi tablet, pengikat ini tidak cukup baik saat dilakukan uji kerapuhan.
Bahanbahan yang digunakan pada pembuatan tablet, zat aktif maupun eksipien
dilakukan pengayakan dengan mesh 30 dimaksudkan agar mendapatkan keseragaman bentuk
granul sehingga pada saat penggabungan zat aktif dengan eksipien terlihat sama atau
homogen. Lalu ditambahkan dengan larutan pengikat di aduk untuk mendapatkan massa
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 18
-
granul yang kompak kemudian di ayak kembali dengan ayakan mesh 8 atau 12 agar terbentuk
granul yang baik, homogen, sifat alir granul yang baik dan pemampatan granul yang baik
sehingga mudah pada saat pencetakan tablet.
Sebelum dilakukan evaluasi granul, terlebih dahulu di keringkan dengan
menggunakan oven pada suhu 4050oC semalaman agar mendapat kadar air yang sesuai
dengan syarat farmakope yaitu kurang dari 5% dan dialasi kain batis supaya sirkulasi
udaranya baik dan tidak melekat ada almunium.
Penambahan zat bahan tambahan (eksipien) berupa penghancur luar, glindan, dan anti
adheren dimasukkan dengan granul yang sudah di keringkan dan di kocok dalam plastik
sebelum melakukan pencetakan tablet, dengan maksud agar memudahkan dalam pencetakan,
mengurangi ada nya unsur O2, dan mencegah terjadi nya tablet yang tidak rata sehingga
terjadi tablet yang kompak.
Pada evaluasi granul, di dapat uji alir granul paracetamol 5,025gr/s artinya bersifat
mudah mengalir. Pada uji pemampatan granul di dapat 4,84% hal ini memenuhi syarat dalam
farmakope yaitu
-
Pada saat melarutkan parcetamol dilarutkan ke dalam NaOH disebabkan sifat
paracetamol sendiri larut dalam NaOH, Penggunaan panjang gelombang 257 nm pada
spektrofotometer dikarenakan pada panjang gelombang tersebut dapat menerima panjang
gelombang tertinggi pada suatu larutan uji.
BAB III
PEMBUATAN TABLET VITAMIN B1 DENGAN METODE GRANULASI
BASAH
III.1. Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan
Berat Tablet = 3000 mg
Berat Batch Pembuatan = 1000 tablet = 300 gram
Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula
Tabel 1. Formula Tablet Vitamin B1
Jenis Zat Nama Zat Formula Jumlah Per TabletPenimbangan
(Jumlah Per Batch)
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 20
II.7. Kesimpulan
Evaluasi granul
Uji kadar air memenuhi syarat
-
Zat AktifTiamin
(vitamin B1)25mg 25mg 25mg x 1000 + 5% = 26,25gr
PengikatCorn starch sol 10% 10/100 x 300 mg = 30 mg 30 mg x 1000 = 30 gr
Aqua qs 1 : 5 (30 x 5 = 150 ml)
Penghancur
dalamPerfiller 20% 20/100 x 300mg = 60mg 60mg x 1000 = 60gr
Pengisi Laktosa ** 146.6 mg 146,6gr
Penghancur
luarPerfiller 10% 10/100 x 300mg = 30mg 30mg x 1000 = 30gr
Glidan /
Anti
Adheren
Talk 2% 2/100 x 300mg = 6mg 6mg x 1000 = 6gr
Mg stearate 0,8% 0,8/100 x 300mg = 2,4mg 2,4mg x 1000 = 2,4gr
Pewarna Qs
III.2. Prosedur Pembuatan
Alat Yang Digunakan :
- Beaker Glass - Spatel - Sarung Tangan - Friabilitas Tester
- Labu Ukur - Batang Pengaduk - Kertas Perkamen - Moisture Balance
- Gelas Ukur - Kompor - Masker - Disolusi Tester
- Baskom - Plastik - Hardness Tester - Spektrofotometer UV
- Jangka Sorong - Penggaris - Timbangan - Termometer
Bahan Yang Digunakan :
- Vitamin B1 - Laktosa
- Corn Strach - Talk
- Aquades - Mg. Stearat
- Perfiller
1. Pencampuran fasa dalam :
Ayak zat aktif, bahan pengikat, penghancur dan pengisi sebelum dicampurkan diayak
menggunakan ayakan mesh 30. Tuang semua bahan ke dalam wadah baskom. Aduk
homogeny. Selama 5 menit.
2. Pencampuran akhir:
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 21
-
Masukkan granulfasa dalam kantong plastic, tambahkan ke dalamnya bahan
penghancur, glidan dan ati adheren yang telah diayak dengan mesh 30. Kocok
kantong plastic selama 10 menit, Hingga homogeny.
3. Evaluasi granul
a. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong.
Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).
b. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam
gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir
massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.
Per h it un gan : T in g g i a k hi rT i n gg i aw al
x 100%
c. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah
dibuat.
Per h it un gan : B er a t a k h i r g r anu lBe r a t t e or i t i s g r anu l
x 100%
d. Pengujian kadar air
Meggunakan moisture balance
III.3. Hasil Evaluasi Granul
a. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh
massa melewati corong.
Tabel 2. Data Uji Aliran Granul
No. WaktuI 17,58 detikII 17,57 detik
Rata-rata 17,5 detik
Ft=ma ss a
t
10017,5
b. Uji pemampatan granul
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 22
Syarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif
-
Tabel 3. Data Uji Pemampatan Granul
No. Tinggi awal Tinggi akhirI 17,4 cm 16,1 cmII 17,4 cm 16,3 cm
Rata-rata 17,4 cm 16,2 cm
t in gg i aw alt i ng g i ak hi rt i ng g i awa l
x 100%
17,4 c m16,2 c m17,4 c m
x 100%
6,89 % (meme nuh i s ya r a t )
c. Uji Kadar airTidak Dilakukan
d. Hasil akhir granulBerat akhir granul : 241,8 gram
Berat teoritis granul : 300 gram
ber a t a k h ir g r anu lb e r a t t eor i t is ganul
x 100 %
241,8 g r am300 g r am
x 100 %
80,6 % (memenuh i s y ar a t )
III.4. Pencetakan Tablet
- Dicetak granul ke dalam mesin tablet sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
- Dilakukan evaluasi mutu tablet.
III.5. Evaluasi Sediaan Tablet
- Tabel 2. Tabel Evaluasi Sediaan Tablet
NAMA PRODUK TABLET VITAMIN B1
KOMPOSISI /FORMULA
PERTABLET
Zataktif = Vitamin B1
Zat pengikat = corn starch solAquaPenghancurdalam = perfiller
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 23
Syarat : < 20% aliran bagus
Syarat :Mendekati 100%. bagus
-
Pengisi = laktosaPenghancurluar = perfillerGlidan/anti aderen = talkMg stearate
BESAR BATCH Dibuat 1000 tablet = 300mg x 1000= 300.000 (300gr)WARNA/BENTUK Hijau muda/bulat
CETAKAN Sisiatas = rataSsibawah = rata
DIAMETER(20TABLET)
1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,01cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 102cm 1,02cm1,02cm 1,01cm 1,03cm 1,02cm 1,03cm1,02cm 1,02cm 1,021cm 1,02cm 1,04cm
Syarat : tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1/3 tablet
TEBAL (20 TABLET) 0,42cm 0,45cm 0,44cm 0,45cm 0,45cm0,45cm 0,45cm 0,45cm 0,45cm 0,45cm0,45cm 0,147cm 0,42cm 0,45cm 0,45cm0,147cm 0,45cm 0,45cm 0,144cm 0,45cm
BERAT (20 TABLET) 0,4381gr 0,4401 gr 0,4424 gr 0,4423 gr 0,4405 gr0,4401 gr 0,4379 gr 0,4258 gr 0,4425 gr 0,4372 gr0,4397 gr 0,4401 gr 0,4379 gr 0,4419 gr 0,4440 gr0,4333 gr 0,4380 gr 0,4426 gr 0,4335 gr 0,4400 gr
Berat teoritis mesin = 400 mg
Syarat 2 tablet : 5% => 0,4 g 5% = 0,38 g dan 0,42 g
Syarat 1 tablet : 10% => 0,4 g 10% = 0,36 g dan 0,44 g
Tidak ada 2 tablet pun yang melebihi 0,42 g atau kurang dari 0,38 g dan
tidak ada 1 tablet pun yang melebihi 0,44g dan kurang dari 0,36 g
:: 50% Tablet Tidak Memenuhi Syarat::KEKERASAN (20 TABLET)
9,8 kp 9,6 kp 10,4kp 10 kp 11,8kp11,2kp 9,4kp 11kp 12 kp 9,6kp11,4kp 11,8kp 10,2 kp 9 kp 12,4kp8,6kp 10,8kp 9,4kp 9,4 kp 11,4 kp
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 24
-
Syarat : 4 12 Kp
FRIABILITY Keterangan I IIBeratawal 4,3 gr 4,4 grBeratakhir 4,2 gr 4,3 gr
Friability = gram awal - gram akhir x 100% Gram awal
I = 4,3gr 4,2 gr x 100% = 2,32% 4,3gr
II = 4,4gr - 4,3 gr x 100% = 2,27 % 4,4gr
WAKTU HANCUR(20 TABLET)
I II6,29 menit 10,11 menit
Syarat : kurang dari 15 menitPENETAPAN KADAR
VITAMIN B1
Perhitungan kadar vitamin B1
Zat aktif teoritis = 25mg x 20 = 500mg
Berat 20 tablet = 8676 mg
Zat aktif = 100mg
B1 ditimbang = 1739,8mg
Maka :
s e r buk=za t a k t i f
1739,8 m g=100,265 m g
x=100 mg
x=100 x 8676500
1735,2 m g
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 25
Syarat: tidak boleh 105%
-
x=1735,2 mg
100mg=1735,2 mg
x=100 x 1739,8
1735,2=100,265 m g
Hasil Uji Spektrofotometri
spektroLarutan Baku
B1Larutan Uji B1 Blanko
245 nm 0,207 A 0,215 A 0,006 A
Perhitungan hasil
Lar u t an U ji ALar u t an B ak u A
X mg Se r bu k d i t im ban gmg S e r buk t e o r i t i s
x m g z a t a k t i f s t and a rm g za t a k t i f d i t i mba ng
x 100%
0,215 A0,207 A
X 100,265mg100mg
x 1739,8mg1735,2mg
x 100%
104,416 % (Memenuhi Syarat)
Penetapan kadar
- Larutan baku
1. Timbang seksama Thiamin Hidroksida BPFI.
2. Dilarutkan dalam 100 mL HCl 0,1 N.3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL4. Diencerkan dengan dipipet 2 mL larutan dan di tambahkan 100 mL
HCl 0,1 N
- Larutan uji
1. Dimasukkan sejumlah bobot setara dari 20 tablet ke labu ukur 100mL, ditambahkan HCl 0,1 N ad 100 mL
2. Diencerkan dengan mempipet 2 mL filtrate dan di tambahkan HCl0,1N sampai tanda miniskus.
3. Diencerkan sejumlah filtrate secra kuantitatif dan bertahap denganHCl 0,1N Hingga Kadar Vitamin B1 2ppm.
Prosedur : Diukur serapan larutan uji dan larutan baku panjang gelombang.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 26
-
Larutan HCl 0,1N sebanyak 1.000ml Larutan KH2PO4 0,2N sebanyak 2.000ml
N = grB E x
1.000l N =
grB E x
1.000l
gr = N . B E . l
1.000 gr = N . B E . l
1.000
gr = 0,1 . 36,5 . 1.000
1.000 gr = 0,2 . 136 . 2.000
1.000
gr = 3,65 gram gr = 54,4 gram
III.6 Pembahasan
Kami melakukan pembuatan tablet vitamin B1 dengan metode granulasi basah,
karena dosis per tablet hanya 25 mg dan mempunyai sifat alir yang sudah cukup bagus,
sedangkan pada vitamin B1 tidak tahan panas dan tidak tahan lembab.
Bahanbahan yang digunakan pada pembuatan tablet, zat aktif maupun eksipien
dilakukan pengayakan dengan mesh 30 dimaksudkan agar mendapatkan keseragaman bentuk
granul sehingga pada saat penggabungan zat aktif dengan eksipien terlihat sama atau
homogen. Lalu digabungkan zat aktif dengan larutan pengikat, penghancur dan pengisi di
aduk untuk mendapatkan massa granul yang kompak kemudian di ayak kembali dengan
ayakan mesh 8 atau 12 agar terbentuk granul yang baik, homogen, sifat alir granul yang baik
dan pemampatan granul yang baik sehingga mudah pada saat pencetakan tablet.
Penambahan zat bahan tambahan (eksipien) berupa glindan, dan anti adheren
dimasukkan dengan granul yang sudah di keringkan dan di kocok dalam plastik sebelum
melakukan pencetakan tablet, dengan maksud agar memudahkan dalam pencetakan,
mengurangi ada nya unsur O2, dan mencegah terjadi nya tablet yang tidak rata (bopeng)
sehingga terjadi tablet yang kompak
Sebelum dilakukan evaluasi granul, terlebih dahulu di keringkan dengan
menggunakan oven pada suhu 4050oC semalaman agar mendapat kadar air yang sesuai
dengan syarat farmakope yaitu kurang dari 5% dan dialasi kain batis supaya sirkulasi
udaranya baik dan tidak melekat ada almunium.
Pada evaluasi granul, di dapat uji alir granul vit. B1 5,714gr/s artinya mudah
mengalir. Pada uji pemampatan granul di dapat 6,894% hal ini memenuhi syarat dalam
farmakope yaitu
-
Tablet yang telah dicetak memiliki diameter ratarata 1,035cm dan range diameter
1,02 1,04 cm. Pada syarat farmakope diameter tidak boleh dari 3x tebal dan tidak boleh
-
BAB IV
PEMBUATAN TABLET BAHAN ALAM DENGAN METODE
GRANULASI BASAH
IV.1. Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan
Berat Tablet = 300 mg
Berat Batch Pembuatan = 1000 tablet = 300 gram
Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula
Tabel 1. Formula Tablet Bahan Alam
Jenis Zat NamaZat
FI/Tab Jumlah / Tablet Jumlah penimbangan/batch
Zat aktif Seledri 50 mg 50mg (50mg1000)+5%=52.500mg
PengikatCornstarch
sol15% 15/10030=45mg (451000)=45.000mg=45g
Aqua qs (1:5) 545=225mlPenghancur
dalamPerfiller 20% 20/100300=60mg (60mg1000)=60g
Pengisi Laktosa 300-193,4=106,6mgPenghancur
luar Perfiller 10% 10/100300=30mg (30mg1000)=30g
Glidant/antiadheren
Talk 2% 2/100300=6mg (6mg1000)=6g
Mgstearate
0,8% 0,8/100300=2,4mg (24mg1000)=2,4g
IV.2. Prosedur Pembuatan
Alat Yang Digunakan :
- Beaker Glass - Spatel - Sarung Tangan - Friabilitas Tester
- Labu Ukur - Batang Pengaduk - Kertas Perkamen - Moisture Balance
- Gelas Ukur - Kompor - Masker - Disolusi Tester
- Baskom - Plastik - Hardness Tester - Spektrofotometer UV
- Jangka Sorong - Penggaris - Timbangan - Termometer
Bahan Yang Digunakan :
- Seledri - Laktosa
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 29
-
- Corn Strach - Talk
- Aquades - Mg. Stearat
- perfiller
1. Pembuatan larutan pengikat
a. Dituang aqua dest ke dalam wadah gelas, sambil diaduk disuspensikan
kedalamnya bahan pengikat.
b. Ditambahkan air mendidih (95oC).
c. Diteruskan pengadukan hingga diperleh cairan yang jernih.
d. Dimasukkan larutan pengikat dan diaduk hingga homogen.
1. Granulasi:
a. Diayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi menggunakan mesh
30, lalu dicampur dan dituangkan kedalam baskom.
b. Diaduk homogen selama 5 menit.
c. Ditambahkan larutan pengikat.
d. Diaduk hingga menjadi massa yang kompak.
e. Granulasi basah diayak menggunakan mesh 8.
f. Dikeringkan granulat didalam lemari pengering yang telah dialasi kain
batis pada suhu 40 C - 50 C.
2. Pencampuran akhir:
a. Diayak granulat yang telas kering dengan ayakan mesh 12.b. Dimasukan granulat kedalam kantong plastik .
c. Ditambahkan kedalamnya bahan penghancur, glidan/anti edheren yang telah
diayak dengan mesh 30.
d. Dikocok kantung plastik selama 5 menit.
3. Evaluasi granul
a. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong.
Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).
b. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam
gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir
massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.
Per h it un gan : T in g g i a k hi rT i n gg i aw al
x 100%
c. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah
dibuat.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 30
-
Per h it un gan : B er a t a k h i r g r anu lBe r a t t e or i t i s g r anu l
x 100%
d. Pengujian kadar air
Meggunakan moisture balance
IV.3. Hasil Evaluasi Granul
a. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh
massa melewati corong.
Tabel 2. Data Uji Aliran Granul
No. WaktuI 19,6 detikII 20 detik
Rata-rata 19,8 detik
Ft=ma ss a
t
10019,8
b. Uji pemampatan granul
Tabel 3. Data Uji Pemampatan Granul
No. Tinggi awal Tinggi akhirI 16,5 cm 16,0 cmII 16,5 cm 16,2 cm
Rata-rata 16,5 cm 16,1 cm
t in gg i aw alt i ng g i ak hi rt i ng g i awa l
x 100%
16,5 cm16,1 cm16,5 cm
x 100%
2,42 % (memenuh i s y ar a t )
c. Uji Kadar airTidak Dilakukan
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 31
Syarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif
-
d. Hasil akhir granul
Berat akhir granul : 252,5 gram
Berat teoritis granul : 300 gram
ber a t a k h ir g r anu lb e r a t t eor i t is ganul
x 100 %
252,5 g r am300 g r am
x 100 %
84,16 % (memenuh i s y ar a t )
IV.4. Pencetakan Tablet
- Dicetak granul ke dalam mesin tablet sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
- Dilakukan evaluasi mutu tablet.
IV.5. Evaluasi Sediaan Tablet
Tabel 5. Data Evaluasi Sediaan Tablet
NAMA PRODUK TABLET BAHAN ALAM (Seledri)KOMPOSISI /
FORMULAPERTABLET
Zataktif = SeledriZat pengikat = corn starch solAquaPenghancurdalam = perfillerPengisi = laktosaPenghancurluar = perfillerGlidan/anti aderen = talkMg stearate
BESAR BATCH Dibuat 1000 tablet = 300mg x 1000= 300.000 (300gr)WARNA/BENTUK Hijau / bulat
CETAKAN Sisiatas = rataSsibawah = rata
DIAMETER(20TABLET)
1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 102cm 1,02cm1,02cm 1,05cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm
Syarat : tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1/3 tablet
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 32
Syarat : mendekati 100%. bagus
-
TEBAL (20 TABLET) 0,42cm 0,4cm 0,425cm 0,4cm 0,4cm0,4cm 0,45cm 0,4cm 0,45cm 0,4cm0,4cm 0,25cm 0,485cm 0,4cm 0,45cm0,45cm 0,4cm 0,425cm 0,4cm 0,4cm
BERAT (20 TABLET) 0,4251gr 0,4112 gr 0,4083gr 0,4185 gr 0,4118 gr0,4145 gr 0,3958 gr 0,4183 gr 0,4054 gr 0,4154 gr0,4193 gr 0,4116 gr 0,3970 gr 0,3854 gr 0,4115 gr0,4198 gr 0,4128 gr 0,4141 gr 0,4303 gr 0,4134 gr
Syarat farmakope : range berat = gram
KEKERASAN (20 TABLET)
8,2 kp 8,4 kp 9kp 9,6 kp 8kp7,8kp 9,8kp 7,2kp 9,6kp 10kp10,2kp 8,2kp 9 kp 8,8kp 8,6kp9,2kp 7,2kp 8,8kp 9kp 8,4 kp
Syarat : 4 12 KpFRIABILITY Keterangan I II
Beratawal 4,1 gr 4,1 grBeratakhir 3,9 gr 4,0 gr
Friability = gram awal - gram akhir x 100% Gram awal
I = 4,1gr 3,9 gr x 100% = 5,12% 3,9gr
II = 4,1gr - 4,0gr x 100% = 2.43% 4,1gr
WAKTU HANCUR(20 TABLET)
I II4,17 menit 5,34 menit
Syarat : kurang dari 15 menit
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 33
-
IV.6. Pembahasan
Kami melakukan pembuatan tablet bahan alam dengan zat aktif SELEDRI dengan
metode granulasi basah, karena merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir kurang baik,
bentuknya yang kurang seragam, tahan panas dan tahan akan lembab, sehingga cocok dengan
proses pembuatan dengan metode granulasi basah.
Pada pembuatan larutan pengikat (Corn Starch) dilarutkan dengan air mendidih 95oC
dimaksudkan agar menjadi suspensi dan kental. Pengggunaan larutan pengikat dengan
menggunakan Corn Starch karena bahan yang murah dan cocok dalam keadaan air yang
panas juga sifatnya yang tidak mengubah struktur zat aktif.
Bahanbahan yang digunakan pada pembuatan tablet, zat aktif maupun eksipien
dilakukan pengayakan dengan mesh 30 dimaksudkan agar mendapatkan keseragaman bentuk
granul sehingga pada saat penggabungan zat aktif dengan eksipien terlihat sama atau
homogen. Lalu ditambahkan dengan larutan pengikat di aduk untuk mendapatkan massa
granul yang kompak kemudian di ayak kembali dengan ayakan mesh 8 atau 12 agar terbentuk
granul yang baik, homogen, sifat alir granul yang baik dan pemampatan granul yang baik
sehingga mudah pada saat pencetakan tablet.
Sebelum dilakukan evaluasi granul, terlebih dahulu di keringkan dengan
menggunakan oven pada suhu 4050oC semalaman agar mendapat kadar air yang sesuai
dengan syarat farmakope yaitu kurang dari 10% untuk bahan alam dan dialasi kain batis
supaya sirkulasi udaranya baik dan tidak melekat ada almunium.
Untuk menguji mutu tablet bahan alam (seledri), dilakukan pengujian sama seperti
pada pengujian tablet parasetamol, hanya saja tidak dilakukan uji disolusi dan penetapan
kadar, karena tidak ada ketetapan yang tertulis pada tablet bahan alam. Keseragaman bobot
yang dimiliki tablet seledri tidak memenuhi syarat, karena ada 2 tablet yang tidak memenuhi
syarat dari 20 tablet sample. Ini dapat dikarenakan ukuran granul yang tidak seragam
sehingga berpengaruh terhadap massa tablet. Pada tablet bahan alam memang terjadi
kesulitan saat pembuatan massa granul, karena bahan alam menyerap air, sehingga perlu di
tambahkan air sampai membentuk massa granul yang kompak, setelah itupun masih sulit
kompak dan ukuran granul terlihat tidak seragam.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 34
-
IV.7. Kesimpulan
Evaluasi granul
Uji Aliran granul bersifat mudah mengalir
Uji pemampatan memenuhi syarat
-
BAB V
SUPPOSITORIA
V.1. Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan
Berat Per Suppositoria = 2.000 mg = 2 gram
Berat Batch Pembuatan = 50 suppositoria = 100 gram
Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula
2. Formula
Zat Aktif Formula Jumlah per
Suppositoria
Jumlah per batch
Asetosal 100 mg 100 mg+5%=105 105mgX50=5250 mg
PEG 4000 1 bagian 1/4X2100 mg=525 mg 525 mgX50=26250 mg
PEG 6000 3 bagian 3/4X2100 mg = 1575 mg 1575 mgX50=78750 mg
Berat per Supp = 2000 mg = 2 gram
Besar Batch = 50 suppositoria = 100 gram
Berat Basis = 2000 mg + 10% =2200 mg
2200.100 = 2100 mg
3.Prosedur pembuatan
a. Basis suppositoria di lelehkan hingga benar-benar meleleh dan
homogenkan
b. Dispersikan zat aktif ke dalam basis yang telah meleleh menggunakan
pengaduk atau mixer sampai homogen sambil tetap di hangatkan
c. Campuran yang telah homogen di tuangkan ke dalam cetakan
suppositoria
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 36
-
d. Cetakan di masukkan ke dalam freezer hingga benar-benar membeku
e. Suppositoria yang telah membeku di keluarkan dari cetakan untuk
evaluasi
4. Evaluasi Suppositoria
a) Uji penampilan = warna , bentuk, baku
b) Uji keseragaman bobot = Dilakukan terhadap 20 suppositoria ,di
timbang satu persatu
c) Uji waktu hancur = Di lakukan terhadap 3 suppositoria pada suhu 36-
38Oc
a. Uji penampilan
Uji keterangan
Warna Putih
Bentuk Torpedo
Bau Khas amonia
b. Uji keseragaman bobot
2,2 2,0 2,2 2,1 2,2
2,2 2,0 2,2 2,2 2,1
2,2 2,2 2,1 2,1 2,1
2,1 2,1 2,0 2,0 2,0
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 37
-
X=42,320
=2,115 g r am
Range berat = 2,0 g- 2,2 g
c. Uji waktu hancur
10 menit 58 detik==658 detik
11 menit 09 detik== 669 detik
Kesimpulan
Sediaan Suppositoria memenuhi syarat waktu hancur yaitu kurang dari 60 menit
5. Pembahasan
Basis suppositoria dilakukan pelelehan bersama zat aktif untuk membuat keduanya
homogen. Pada saat pencampuran dilakukan pengadukan agar larutan tidak lengket. Pada
suppositoria yang kami buat berat suppositoria sekitar 2 gram. Cetakan yang sudah jadi di
masukkan ke dalam frezzer dimaksudkan agar suppositoria menjadi beku dan tidak meleleh.
Pada evaluasi suppositoria uji penampilan didapat warna yang seragam putih
berbentuk torpedo, dan berbau khas amonia. Pada uji keseragaman bobot, didapat rata-rata
2,115gr dan range 2,0 2,2 gr pada syarat farmakope IV hal 16-17 berat suppositoria 2
gram. Pada uji waktu hancur, didapat 10 menit 58 detik dan 11 menit 9 detik/ 3 suppositoria
artinya sesuai syarat farmakope kurang dari 60 menit dengan basis larut air.
6. Kesimpulan
Waktu hancur 10 menit 58 detik dan 11 menit 9 detik memenuhi syarat.
Berat rata-rata suppositoria 2,115 gram.
Suppositoria memenuhi uji organoleptic
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 38
-
DAFTAR PUSTAKA
Depkes Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Republik Indonesia. Jakarta
Depkes Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi 4. Republik Indonesia. Jakarta
Depkes Indonesia. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Republik Indonesia. Jakarta
Depkes Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Departemen Republik
Indonesia. Jakarta Hal 30-35
Sulaiman. 2007. Perbandingan Availabilitas In Vitro Tablet Metronidazol Produk Generik
Dan Produk Dagang. Jakarta
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 39
-
Nugrahani. 2005 Karakterisik Granul dan Tablet Propranolol Hidroklorida dengan Metode
Granulasi Peleburan. Jakarta
Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M., Wibowo,
S., dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan
Penggunaan, 44-52, Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta.
Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 40