laporanbesar

Upload: muhammad-fakhruddin-hafizh

Post on 05-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan farmasetika

TRANSCRIPT

  • BAB I

    DATA PREFORMULASII.1. Zat Aktif

    1. Parasetamol (Acethaminophen)Pustaka : Farmakope Indonesia ed. IV Hal 649-651,

    DI 88 hal 1087,

    BNF 54 hal 225,

    Connors hal 197

    Rumus Molekul : C8H9NO2

    Berat Molekul : 151,16

    Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit.

    Kelarutan : Larut dalam air mendidih, mudah larut dalam etanol.

    Khasiat : Analgetika dan antipiretika.

    Dosis : Oral 120 mg/5 ml (BNF 54 hal 225)

    Untuk dewasa = 500 mg 1 g setiap 4-6 jam

    Untuk anak 6 12 thn = 250 500 mg setiap 4-6 jam

    Untuk anak 1-5 thn = 120 250 mg setiap 4-6 jam

    pH : 3,8 6,1

    Stabilitas : Asetaminofen merupakan senyawa yang sangat stabil dalam larutan

    air

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

    Identifikasi :

    A. Spektrum serapan IR zat yang telah dikeringkan diatas pengering yang cocok dan

    didipersikan di dalam Kalium Bromida (p) menunjukkan hanya max pada yang

    sama seperti pada Paracetamol BPFI.

    B. Spektrum serapan UV larutan (1 dalam 200.000) dalam campuran asam chloride

    0,1 N dalam methanol P (1 dalam 100) menunjukkan max dan min pada yang

    sama seperti Paracetamol BPFI.

    C. Memenuhi uji identifikasi secara kromatografi lapis tipis, gunakan laritan 1 mg/ml

    dalam methanol P dalam fase gerak Diklorometana P metanhol P.

    Jarak lebur : 168-172oC

    Sisa pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%

    Efek Samping : Reaksi hipersensifitas, gangguan hematologi, pankreatitis akut, dosis

    tinggi terapi jangka lama menyebabkan kerusakan hati.

    Interaksi Obat : Absorpsi melambat dengan obat anti kolinergis analgetik, toksisitas

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 1

  • meningkat bila digunakan bersamaan alkohol, obat anti epilepsy

    meningkatkan respon antikoagulan kumarin

    2. Vitamin B1 (Thiamin Hidroklorida)Pustaka : Farmakope Indonesia IV Hal 784

    DI 88 Hal 2102

    Nama Lain : 3 (4 amino 2-metil 5-pirimidinil) metil

    5 (2-hidroksietil) 4-metil tiazoliuro klorida hidroksida

    Rumus Molekul : C12H17ClN4OS . HCl

    Berat Molekul : 377,27

    Pemberian : Hablur atau serbuk hablur, putih bau khas lemah. Jika bentuk anhidrat

    terpapar udara dengan cepat menyerap air lebih kurang 4%. Melebur

    pada suhu lebih kurang 248o disetai peruraian.

    Dosis : Untuk Defisiensi Vit.B1 :

    Dosis oral vitamin B1 biasanya 5-30 mg sehari, diberikna tunggal

    atau dosis terbagi, selama 1 bulan.

    Untuk anak-anak 10-50 mg sehari diberikan dalam dosis terbagi.

    Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam gliserin, sukar larut dalam etanol,

    tidak larut dalam etanol, tidak larut dalam eter dan dalam benzene.

    Titik Lebur : Tidak lebih dari 2%

    Stabilitas : Vitamin B1 harus dilindungi dari cahaya dan disimpan pada

    temperature dibawah 40oC kemungkinan diantara 15-30oC.

    Susut Pemijaran : Antara 30-33%

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, pada suhu tidak dari 25oC

    Khasiat : Anti Neuretikum, Komponen vitamin B kompleks.

    pH : 2,7 3,4

    OTT : Dengan alkali atau larutan netral dan dengan bahan pengoksidasi dan

    pereduksi. Riboflavin dalam larutan air.

    3. SeledriApium graveolens . L

    Klasifikasi :

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 2

  • Kingdom : Traccheobronta

    Sub devisi : Spermathopita

    Devisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Apiales

    Famili : Apiaceae

    Genus : Apium

    Spesies : Apium graveolens. L

    Seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin (glikosida flavon),

    isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine,

    choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak

    atsiri pada biji antara lain : asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat,

    linoleat, dan petroselinat. Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten,

    seselin, isomperatorin, osthenol, dan isopimpinelin (Sudarsono dkk., 1996).

    Secara tradisional tanaman seledri diguanakan sebagai pemacu enzim

    pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, dan penurun tekanan

    darah. Di samping itu digunakan pula untuk memperlancar keluarya air seni, mengurangi rasa

    sakit pada rematik dan gout, juga digenakan sebagai anti kejang. Selebihnya daun dan batang

    seledri digunakan sebagai sayur dan lalap untuk penyedap masakan (Sudarsono dkk., 1996).

    4. Asetosal

    Rumus kimia : C9H8O4

    Pemerian : Hablur ringan ,serbuk berwarna putih

    Kelarutan : Larut pada 550 bagian air dan 4 bagian etanol

    Wadah : Dalam wadah tertutup baik

    Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol,larut dalam kloroporm dan dalam

    eter,agak sukar larut dalam eter mutlak

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 3

  • Khasiat : Analgetik dan antiperatik

    Efek samping : Iritasi pencernaan, mual,muntah,tukak peptik

    Kontra indikasi : Asma , Tukak peptik ,hemofilia

    I.2. Zat Tambahan (Excipient)

    1. Corn Strach Sol

    Berfungsi sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur. Bila dicetak tanpa kombinasi

    dengan bahan lain 5-10% memiliki sifat lubrikan bahan glindan, kombinasi dengan Mg.

    Stearat > 0,5% sehingga tablet menjadi lunak. Sebagai penghancur sangat efektif untuk

    tablet. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.

    Pemerian = Hablur,Serbuk Putih sangat halus

    Wadah = Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya

    Kelarutan = PTL dalam air dan etanol.

    Titik lebur = 168-172 derajat celcius

    Khasiat = Pengikat dan penghancur

    Efek samping = -

    Kontraindikasi = -

    Interaksi obat = -

    1. Aqua Destilata (Aquades)

    Pustaka : Farmakope Indonesia III Hal 96

    BM : 18,02

    Rumus Molekul : H2O

    Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

    Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es,

    air, dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat

    penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi

    partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 4

  • konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari

    partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan

    merusak fungsi air.

    OTT : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya.

    2. LaktosaPustaka : Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 252-261

    Rumus Molekul : C12H22011 . H2O

    Berat Molekul : 342,30

    Pemerian : Serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih crea, tidak berbau

    dan rasa sedikit manis, stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau.

    Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih,

    sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan

    dalam eter.

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

    Keburukan : Dapat merubah warna dengan adanya basa amin dan Mg Stearat

    dikenal sebagai gula susu.

    Khasiat : Zat tambahan

    3. TalcumPustaka : Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 767

    Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih dan putih kelabu, berkilat, mudah

    melekat pada kulit dan bebas dari butiran

    Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut (air, asam lemah, basa

    lemah, dan pelarut organic).

    Identifikasi :

    A. Campur dengan 500 ml lebih kurang daalm 200 mg Na.karbonat anhidrat dengan 2

    g kalium karbonat anhidrat p dan lebur dalam krus platina.

    B. Setelah melebur tambahkan 100 mg zat uji dan teruskan pemanasan sampai

    melebur sempurna, dinginkan dan pindahkan campuran tersebut kedalam gelas

    piala atau cawan dengan pertolongan 50 ml air panas + HCl P kedalam larutan,

    hingga tidak terbentuk gas lagi.

    C. Kemudian + lagi 10 ml HCl P dan uapkan campuran diatas tangas uap sampai

    kering, dinginkan + 20 ml air, dinginkan dan saring sisa larutan dalam silica.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 5

  • D. Larutan dalam filtrate 2 g NH4Cl P dan 5 ml NH4OH 6 N saring, bila perlu pada

    filtrate + Na Fosfat di basakan Lp termasuk endapan hablur putih Mg ammonium

    fosfat.

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

    Kadar : 1-5%

    Khasiat : Zat tambahan, Glindan

    4. Mg. StearatPustaka : Hand Book Of Pharma Exicipient 5th Hal 430

    Pemerian : Serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah

    khas.

    Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%), dan dalam eter P.

    Identifikasi : Panaskan 1 gr dengan campuran 25 ml air dan 5 ml HCl P, dinginkan

    lapisan minyak memadat pada suhu lebih kurang 50o dan lapisan air

    menunjukkan reaksi Mg

    Pemakaian : Digunakan sebagai lubrikan (0,25-5%)

    OTT : Asam kuat, Alkali, dan Garam besi

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

    Khasiat : Zat tambahan

    5. PEG 4000

    Pustaka : Farmakope Indonesia III Hal 506

    Hand Book Of Pharma Excipient Ed 5 Hal 545-550

    Hand Book Of Pharma Excipient Ed 6 Hal 517

    Rumus Molekul : H(O-CH2-CH2)n OH.

    Berat Molekul : 3000-3700.

    Pemerian : Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading; praktis tidak

    berbau, tidak berasa.

    Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P.

    Titik Lebur : 500 sampai 580 C.

    OTT : Tidak bercampur dengan beberapa zat pewarna.

    Stabilitas : Dapat disterilkan dengan autoklaf, filtrasi dan penyinaran sinar

    gamma.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 6

  • Khasiat : Basis salep, pelarut.

    Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.

    6. PEG 6000 (Carbowax)Pustaka : Hand Book Of Pharma Excipient Hal 545-550

    Rumus Molekul : HOCH2(CH2OCH2)n CH2CH

    Bobot Molekul : 6000

    Pemerian : Praktis tidak berwarna sampai putih, rasa manis, bau tajam

    Kelarutan : Dalam bentuk hidrat, mudah larut dalam air, sangat mudah larut

    dalam air mendidih, larut dalam etanol

    Kegunaan : Lubrikan tablet

    Konsentrasi : 1 5%

    OTT : Penisilin, Fenol, As. Salisilat

    Stabilitas : Stabil dalam air dan larutan yang memiliki BM< 8000. Higroskopis,

    tidak mendukung pertumbuhan bakteri

    Titik Leleh : 550C 630C

    Penyimpanan : Wadah tertutup baik

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 7

  • BAB II

    PEMBUATAN TABLET PARACETAMOL DENGAN METODE

    GRANULASI BASAH

    II.1 Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan

    Berat Tablet = 300 mg

    Berat Batch Pembuatan = 1000 tablet = 300 gram

    Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula

    Tabel 1. Formula Tablet Paracetamol

    Jenis Zat Nama Zat Formula Jumlah Per TabletPenimbangan

    (Jumlah Per Batch)

    Zat Aktif Paracetamol 100mg 100mg 100mg x 1000 + 5% = 105gr

    PengikatCorn starch sol 15% 15/100 x 300 mg = 45 mg 45 mg x 1000 = 45 gr

    Aqua qs 1 : 5 (45 x 5 = 225 ml)

    Penghancur

    dalamPerfiller 20% 20/100 x 300mg = 60mg 60mg x 1000 = 60gr

    Pengisi Laktosa ** 56.6 mg 56,6gr

    Penghancur

    luarPerfiller 10% 10/100 x 300mg = 30mg 30mg x 1000 = 30gr

    Glidan /

    Anti

    Adheren

    Talk 2% 2/100 x 300mg = 6mg 6mg x 1000 = 6gr

    Mg stearate 0,8% 0,8/100 x 300mg = 2,4mg 2,4mg x 1000 = 2,4gr

    II.2. Prosedur Pembuatan

    Alat Yang Digunakan :

    - Beaker Glass - Spatel - Sarung Tangan - Friabilitas Tester

    - Labu Ukur - Batang Pengaduk - Kertas Perkamen - Moisture Balance

    - Gelas Ukur - Kompor Elektrik - Masker - Disolusi Tester

    - Baskom - Plastik - Hardness Tester - Spektrofotometer UV

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 8

  • - Jangka Sorong - Penggaris - Timbangan - Termometer

    Bahan Yang Digunakan :

    - Paracetamol - Laktosa

    - Corn Starch sol. - Talk

    - Aquades - Mg. Stearat

    - Perfiller

    Prosedur Pembuatan PCT

    1. Pembuatan larutan pengikat

    a. Dituang aqua dest ke dalam wadah gelas, sambil diaduk disuspensikan

    kedalamnya bahan pengikat.

    b. Ditambahkan air mendidih (95oC).

    c. Diteruskan pengadukan hingga diperleh cairan yang jernih.

    d. Dimasukkan larutan pengikat dan diaduk hingga homogen.

    1. Granulasi:

    a. Diayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi menggunakan mesh

    30, lalu dicampur dan dituangkan kedalam baskom.

    b. Diaduk homogen selama 5 menit.

    c. Ditambahkan larutan pengikat.

    d. Diaduk hingga menjadi massa yang kompak.

    e. Granulasi basah diayak menggunakan mesh 8.

    f. Dikeringkan granulat didalam lemari pengering yang telah dialasi kain

    batis pada suhu 40 C - 50 C.

    2. Pencampuran akhir:

    a. Diayak granulat yang telas kering dengan ayakan mesh 12.b. Dimasukan granulat kedalam kantong plastik .

    c. Ditambahkan kedalamnya bahan penghancur, glidan/anti edheren yang telah

    diayak dengan mesh 30.

    d. Dikocok kantung plastik selama 5 menit.

    3. Evaluasi granul

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 9

  • a. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong.

    Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).

    b. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam

    gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir

    massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.

    Per h it un gan : T in g g i a k hi rT i n gg i aw al

    x 100%

    c. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah

    dibuat.

    Per h it un gan : B er a t a k h i r g r anu lBe r a t t e or i t i s g r anu l

    x 100%

    d. Pengujian kadar air

    II.3. Hasil Evaluasi Granul

    a. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh

    massa melewati corong.

    Tabel 2. Data Uji Alir Granul

    No. WaktuI 19.8 detikII 20 detik

    Rata-rata 19.9 detik

    Ft=ma ss a

    t

    10019.9

    b. Uji pemampatan granul

    Tabel 3. Data Uji Pemampatan Granul

    No. Tinggi awal Tinggi akhirI 16.5 cm 15.6 cmII 16.5 cm 15.8 cm

    Rata-rata 16.5 cm 15.7 cm

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 10

    Syarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif

  • t in gg i aw alt i ng g i ak hi rt i ng g i awa l

    x 100%

    16.5 cm15.7 c m16.5 c m

    x 100%

    4.84 % (memenuh i s y ar a t )

    c. Uji Kadar air

    Tidak dilakukan, karena alat moisture balance sedang mengalami kerusakan

    d. Hasil akhir granul

    Berat akhir granul : 249.1 gram

    Berat teoritis granul : 300 gram

    ber a t a k h ir g r anu lb e r a t t eor i t is ganul

    x 100 %

    249.1 g r am300 gr am

    x 100 %

    83.03 % (meme nuh i s y a r a t )

    II.4. Pencetakan Tablet

    - Dicetak granul ke dalam mesin tablet sesuai dengan spesifikasi yang telah

    ditentukan.

    - Dilakukan evaluasi mutu tablet.

    II.5. Evaluasi Sediaan Tablet

    Tabel 5. Tabel Evaluasi Sediaan Tablet

    NAMA PRODUK TABLET PARACETAMOLKOMPOSISI /

    FORMULA

    PERTABLET

    Zat aktif = paracetamol : 100 mg

    Zat pengikat = corn starch sol : 45 mg

    Penghancur dalam = perfiller : 60 mg

    Pengisi = laktosa : 56.6 mg

    Penghancur luar = perfiller : 30 mg

    Glidan/anti aderen = talk : 6 mg

    Mg stearate : 2.4 mgLaporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 11

    Syarat : Mendekati 100%. bagus

  • BESAR BATCH Dibuat 1000 tablet = 300mg x 1000= 300.000 (300gr)WARNA/BENTUK Putih/bulat

    CETAKAN Sisi atas = rata

    Ssi bawah = rataDIAMETER

    (20TABLET)

    1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,01cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 102cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,021cm 1,02cm 1,02cm

    Syarat : tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1/3 tablet

    TEBAL (20 TABLET) 0,5 0,5 0,5025 0,5 0,50,51 0,5 0,5 0,5 0,510,5075 0,5 0,51 0,51 0,50,5 0,51 0,51 0,51 0,5

    BERAT (20 TABLET) 0,4134 gr 0,4234 gr 0,4223 gr 0,4173 gr 0,4190 gr0,4132 gr 0,4168 gr 0,4199 gr 0,4117 gr 0,4212 gr0,4196 gr 0,4167 gr 0,4114 gr 0,4113 gr 0,4142 gr0,4193 gr 0,4152 gr 0,4247 gr 0,4143 gr 0,4140 gr

    Berat teoritis mesin = 400 mg

    Syarat 2 tablet : 5% => 0,4 g 5% = 0,38 g dan 0,42 g

    Syarat 1 tablet : 10% => 0,4 g 10% = 0,36 g dan 0,44 g

    Tidak ada 2 tablet pun yang melebihi 0,42 g atau kurang dari 0,38 g

    dan tidak ada 1 tablet pun yang melebihi 0,44g dan kurang dari 0,36 g

    :: Tablet Memenuhi Syarat::KEKERASAN

    (20 TABLET)

    5 kp 4,6 kp 4,8 kp 4,8 kp 4,2 kp5 kp 5 kp 4 kp 4,2 kp 4,2 kp

    4,4 kp 5 kp 4,4 kp 5,2 kp 4,2 kp4,6 kp 4,8 kp 4,6 kp 4 kp 4,01 kp

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 12

  • Syarat : 4-12 Kp

    FRIABILITY keterangan I IIBerat awal 4,1 gr 4,1 grBerat akhir 3,8 gr 3,9 gr

    Friability = gram awal - gram akhir x 100%

    Gram awal

    I = 4,1gr - 3,8 gr x 100% = 7,31%

    4,1 gr

    II = 4,1 gr - 3,9 gr x 100% = 4, 87%

    4,1gr

    Syarat : < 1 %

    :: Tidak Memenuhi Syarat::WAKTU HANCUR

    (20 TABLET)

    I II2,42 detik 3,19 detik

    Syarat : kurang dari 15 menit

    ::Memenuhi Syarat::

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 13

  • UJI DISOLUSI

    (20 TABLET)

    No BlankoI 0,015 A

    No Larutan bakuI 0,396 AII 0,391 A

    Rata rata =

    0,3935

    No Larutan ujiI 0,951 A

    0,951 AII 0,891 A

    0,883 AIII 0,893 A

    0,890 A

    K ad ar sam p l e= Cu jiCbak u

    x A bak uAu j i

    x 100%

    A PCT murni = 0,3935 A

    A Blanko = 0,015 A

    t abun g 1 k anan= Cu jiCbak u

    x Ab akuA u ji

    x 100%

    1,17,5

    x 0,39350,951

    x 100 %

    6,07 %

    t abun g 1 k i r i= C u jiCba ku

    x A bak uAu j i

    x 100%

    1,17,5

    x 0,39350,951

    x 100 %

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 14

  • 6,07 %

    t abun g 2 k anan= Cu jiCbak u

    x Ab ak uAu j i

    x 100%

    1,17,5

    x 0,39350,891

    x 100 %

    6,478 %

    t abun g 2 k i r i= C u jiCb aku

    x A bak uAu j i

    x 100%

    1,17,5

    x 0,39350,883

    x 100 %

    6,537 %

    t abun g 3 k anan= Cu j iC bak u

    x Aba kuA u ji

    x 100%

    1,17,5

    x 0,39350,893

    x 100 %

    6,464 %

    t abun g 3 k ir i= Cu jiCbak u

    x A bak uAu j i

    x 100%

    1,17,5

    x 0,39350,890

    x 100 %

    6,486 %

    Tidak Memenuhi SyaratUJI KADAR Perhitungan kadar paracetamol

    Zat aktif = 100mg x 20 = 2000mg

    Berat 20 tablet = 8099,4 mg

    Maka :

    s e r buk=za t a k t i f

    x=75 mg

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 15

    Syarat: tidak

    kurang

  • x=75 x 8099,4 mg

    2000

    303,7275 mg = 0,30372 g

    menimbang s ebe narn y a=0,3043 g

    x=75 x 304,3 m g303,7275 mg

    =75,1413 mg

    Hasil uji spektrofotometri

    spektroLarutan

    Baku pct

    Larutan

    Uji PctBlank

    257 nm 0,424 A 0,301 A 0,000 A

    Perhitungan hasil

    Lar u t an U ji ALar u t an Bak u A

    X mg Ser buk T eo r i t ism g Se r bu k ya ng d i t im bang

    x mg z a t ak t i f d i t imban gmg za t ak t i f s t an t a r

    x 100%

    0,301 A0,424 A

    X 303,7275mg304,3mg

    x 75,1413mg75mg

    x 100%

    70 . , 828 %

    Tidak Memenuhi SyaratWadah Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan rapat.

    Uji disolusi FI IV hal 650

    - Media disolusi : 900 ml larutan dapar fosfat pH 5,8

    - Alat tipe 2 : 50 rpm

    - Prosedur : lakukan penetapan jumlah C8H9NO2 yang terlarut

    dengan mengukur serapan filtrate larutan uji jika perlu diencerkan dengan

    media disolusi dan serapan larutan baku paracetamol BPFI dalam media

    yang sama pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 243

    nm.

    - Toleransi : dalam waktu 30 menit harus larut kurang dari 80 %

    (Q) C8H9NO2 dari jumlah yang tertera pada etiket.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 16

  • Penetapan kadar

    - Kelarutan zat aktif: larut dalam air mendidih dan NaOH 1N, mudah larut

    dalam etanol.

    - Penetapan kadar zat aktif : spektrofotometer UV.

    - Larutan baku : timbang sejumlah paracetamol BPFI, larutkan dalam

    air hingga kadar lebih kurang 12 g/ml.

    - Larutan uji :

    1. Ditimbang seksama lebih kurang 8099,4 mg.2. Dimasukkan ke labu 100 ml.3. Diencerkan dengan NaOH 0,1 N sebanyak 50 mL dan air

    hingga tanda.

    4. Dimasukkan 10 ml larutan ke dalam labu 100ml.5. Diencerkan dengan NaOH 0,1 N 10 mL dan air hingga

    tanda batas dan campur.

    6. Diencerkan kembali dengan memasukkan 10 mL larutantersebut kedalam labu ukur 100 mL kemudian ditambahkan

    NaOH 10 mL dan air sampai batas.

    - Prosedur : ukur serapan larutan uji dan larutan baku pada panjang

    gelombang serapan maksimum 257 nm.

    - Blanko: air dan 25 mL NaOH 0,1 N

    - Perhitungan pembuatan larutan

    - Larutan NaOH 0,1N sebanyak 1000ml

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 17

  • - N = grB E x

    1.000l

    gr = N . B E . l

    1.000

    - gr = 0,1 . 40 . 10 00

    1.000

    - gr = 4 gram

    - Larutan HCl 0,1N sebanyak 1.000ml Larutan KH2PO4 0,2N sebanyak

    2.000ml

    - N = grB E x

    1.000l N =

    grB E x

    1.000l

    - gr = N . B E . l

    1.000 gr = N . B E . l

    1.000

    - gr = 0,1 . 36,5 . 1.000

    1.000 gr =

    0,2 . 136 . 2.0001.000

    - gr = 3,65 gram gr = 54,4 gram

    II.6. Pembahasan

    Kami melakukan pembuatan tablet paracetamol dengan metode granulasi basah,

    karena merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir kurang baik dan memiliki jarak lebur

    168172oC sehingga paracetamol memilikin ketahanan dalam panas dan tahan akan lembab,

    sehingga cocok dengan proses pembuatan dengan metode granulasi basah.

    Pada saat pembuatan larutan pengikat (Corn Starch) dilarutkan dengan air mendidih

    95oC dimaksudkan agar menjadi suspensi dan kental. Pengggunaan larutan pengikat dengan

    menggunakan Corn Starch karena bahan yang murah dan cocok dalam keadaan air yang

    panas juga sifatnya yang tidak mengubah struktur zat aktif. Tetapi pada hasil akhir, setelah

    menjadi tablet, pengikat ini tidak cukup baik saat dilakukan uji kerapuhan.

    Bahanbahan yang digunakan pada pembuatan tablet, zat aktif maupun eksipien

    dilakukan pengayakan dengan mesh 30 dimaksudkan agar mendapatkan keseragaman bentuk

    granul sehingga pada saat penggabungan zat aktif dengan eksipien terlihat sama atau

    homogen. Lalu ditambahkan dengan larutan pengikat di aduk untuk mendapatkan massa

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 18

  • granul yang kompak kemudian di ayak kembali dengan ayakan mesh 8 atau 12 agar terbentuk

    granul yang baik, homogen, sifat alir granul yang baik dan pemampatan granul yang baik

    sehingga mudah pada saat pencetakan tablet.

    Sebelum dilakukan evaluasi granul, terlebih dahulu di keringkan dengan

    menggunakan oven pada suhu 4050oC semalaman agar mendapat kadar air yang sesuai

    dengan syarat farmakope yaitu kurang dari 5% dan dialasi kain batis supaya sirkulasi

    udaranya baik dan tidak melekat ada almunium.

    Penambahan zat bahan tambahan (eksipien) berupa penghancur luar, glindan, dan anti

    adheren dimasukkan dengan granul yang sudah di keringkan dan di kocok dalam plastik

    sebelum melakukan pencetakan tablet, dengan maksud agar memudahkan dalam pencetakan,

    mengurangi ada nya unsur O2, dan mencegah terjadi nya tablet yang tidak rata sehingga

    terjadi tablet yang kompak.

    Pada evaluasi granul, di dapat uji alir granul paracetamol 5,025gr/s artinya bersifat

    mudah mengalir. Pada uji pemampatan granul di dapat 4,84% hal ini memenuhi syarat dalam

    farmakope yaitu

  • Pada saat melarutkan parcetamol dilarutkan ke dalam NaOH disebabkan sifat

    paracetamol sendiri larut dalam NaOH, Penggunaan panjang gelombang 257 nm pada

    spektrofotometer dikarenakan pada panjang gelombang tersebut dapat menerima panjang

    gelombang tertinggi pada suatu larutan uji.

    BAB III

    PEMBUATAN TABLET VITAMIN B1 DENGAN METODE GRANULASI

    BASAH

    III.1. Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan

    Berat Tablet = 3000 mg

    Berat Batch Pembuatan = 1000 tablet = 300 gram

    Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula

    Tabel 1. Formula Tablet Vitamin B1

    Jenis Zat Nama Zat Formula Jumlah Per TabletPenimbangan

    (Jumlah Per Batch)

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 20

    II.7. Kesimpulan

    Evaluasi granul

    Uji kadar air memenuhi syarat

  • Zat AktifTiamin

    (vitamin B1)25mg 25mg 25mg x 1000 + 5% = 26,25gr

    PengikatCorn starch sol 10% 10/100 x 300 mg = 30 mg 30 mg x 1000 = 30 gr

    Aqua qs 1 : 5 (30 x 5 = 150 ml)

    Penghancur

    dalamPerfiller 20% 20/100 x 300mg = 60mg 60mg x 1000 = 60gr

    Pengisi Laktosa ** 146.6 mg 146,6gr

    Penghancur

    luarPerfiller 10% 10/100 x 300mg = 30mg 30mg x 1000 = 30gr

    Glidan /

    Anti

    Adheren

    Talk 2% 2/100 x 300mg = 6mg 6mg x 1000 = 6gr

    Mg stearate 0,8% 0,8/100 x 300mg = 2,4mg 2,4mg x 1000 = 2,4gr

    Pewarna Qs

    III.2. Prosedur Pembuatan

    Alat Yang Digunakan :

    - Beaker Glass - Spatel - Sarung Tangan - Friabilitas Tester

    - Labu Ukur - Batang Pengaduk - Kertas Perkamen - Moisture Balance

    - Gelas Ukur - Kompor - Masker - Disolusi Tester

    - Baskom - Plastik - Hardness Tester - Spektrofotometer UV

    - Jangka Sorong - Penggaris - Timbangan - Termometer

    Bahan Yang Digunakan :

    - Vitamin B1 - Laktosa

    - Corn Strach - Talk

    - Aquades - Mg. Stearat

    - Perfiller

    1. Pencampuran fasa dalam :

    Ayak zat aktif, bahan pengikat, penghancur dan pengisi sebelum dicampurkan diayak

    menggunakan ayakan mesh 30. Tuang semua bahan ke dalam wadah baskom. Aduk

    homogeny. Selama 5 menit.

    2. Pencampuran akhir:

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 21

  • Masukkan granulfasa dalam kantong plastic, tambahkan ke dalamnya bahan

    penghancur, glidan dan ati adheren yang telah diayak dengan mesh 30. Kocok

    kantong plastic selama 10 menit, Hingga homogeny.

    3. Evaluasi granul

    a. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong.

    Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).

    b. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam

    gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir

    massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.

    Per h it un gan : T in g g i a k hi rT i n gg i aw al

    x 100%

    c. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah

    dibuat.

    Per h it un gan : B er a t a k h i r g r anu lBe r a t t e or i t i s g r anu l

    x 100%

    d. Pengujian kadar air

    Meggunakan moisture balance

    III.3. Hasil Evaluasi Granul

    a. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh

    massa melewati corong.

    Tabel 2. Data Uji Aliran Granul

    No. WaktuI 17,58 detikII 17,57 detik

    Rata-rata 17,5 detik

    Ft=ma ss a

    t

    10017,5

    b. Uji pemampatan granul

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 22

    Syarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif

  • Tabel 3. Data Uji Pemampatan Granul

    No. Tinggi awal Tinggi akhirI 17,4 cm 16,1 cmII 17,4 cm 16,3 cm

    Rata-rata 17,4 cm 16,2 cm

    t in gg i aw alt i ng g i ak hi rt i ng g i awa l

    x 100%

    17,4 c m16,2 c m17,4 c m

    x 100%

    6,89 % (meme nuh i s ya r a t )

    c. Uji Kadar airTidak Dilakukan

    d. Hasil akhir granulBerat akhir granul : 241,8 gram

    Berat teoritis granul : 300 gram

    ber a t a k h ir g r anu lb e r a t t eor i t is ganul

    x 100 %

    241,8 g r am300 g r am

    x 100 %

    80,6 % (memenuh i s y ar a t )

    III.4. Pencetakan Tablet

    - Dicetak granul ke dalam mesin tablet sesuai dengan spesifikasi yang telah

    ditentukan.

    - Dilakukan evaluasi mutu tablet.

    III.5. Evaluasi Sediaan Tablet

    - Tabel 2. Tabel Evaluasi Sediaan Tablet

    NAMA PRODUK TABLET VITAMIN B1

    KOMPOSISI /FORMULA

    PERTABLET

    Zataktif = Vitamin B1

    Zat pengikat = corn starch solAquaPenghancurdalam = perfiller

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 23

    Syarat : < 20% aliran bagus

    Syarat :Mendekati 100%. bagus

  • Pengisi = laktosaPenghancurluar = perfillerGlidan/anti aderen = talkMg stearate

    BESAR BATCH Dibuat 1000 tablet = 300mg x 1000= 300.000 (300gr)WARNA/BENTUK Hijau muda/bulat

    CETAKAN Sisiatas = rataSsibawah = rata

    DIAMETER(20TABLET)

    1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,01cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 102cm 1,02cm1,02cm 1,01cm 1,03cm 1,02cm 1,03cm1,02cm 1,02cm 1,021cm 1,02cm 1,04cm

    Syarat : tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1/3 tablet

    TEBAL (20 TABLET) 0,42cm 0,45cm 0,44cm 0,45cm 0,45cm0,45cm 0,45cm 0,45cm 0,45cm 0,45cm0,45cm 0,147cm 0,42cm 0,45cm 0,45cm0,147cm 0,45cm 0,45cm 0,144cm 0,45cm

    BERAT (20 TABLET) 0,4381gr 0,4401 gr 0,4424 gr 0,4423 gr 0,4405 gr0,4401 gr 0,4379 gr 0,4258 gr 0,4425 gr 0,4372 gr0,4397 gr 0,4401 gr 0,4379 gr 0,4419 gr 0,4440 gr0,4333 gr 0,4380 gr 0,4426 gr 0,4335 gr 0,4400 gr

    Berat teoritis mesin = 400 mg

    Syarat 2 tablet : 5% => 0,4 g 5% = 0,38 g dan 0,42 g

    Syarat 1 tablet : 10% => 0,4 g 10% = 0,36 g dan 0,44 g

    Tidak ada 2 tablet pun yang melebihi 0,42 g atau kurang dari 0,38 g dan

    tidak ada 1 tablet pun yang melebihi 0,44g dan kurang dari 0,36 g

    :: 50% Tablet Tidak Memenuhi Syarat::KEKERASAN (20 TABLET)

    9,8 kp 9,6 kp 10,4kp 10 kp 11,8kp11,2kp 9,4kp 11kp 12 kp 9,6kp11,4kp 11,8kp 10,2 kp 9 kp 12,4kp8,6kp 10,8kp 9,4kp 9,4 kp 11,4 kp

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 24

  • Syarat : 4 12 Kp

    FRIABILITY Keterangan I IIBeratawal 4,3 gr 4,4 grBeratakhir 4,2 gr 4,3 gr

    Friability = gram awal - gram akhir x 100% Gram awal

    I = 4,3gr 4,2 gr x 100% = 2,32% 4,3gr

    II = 4,4gr - 4,3 gr x 100% = 2,27 % 4,4gr

    WAKTU HANCUR(20 TABLET)

    I II6,29 menit 10,11 menit

    Syarat : kurang dari 15 menitPENETAPAN KADAR

    VITAMIN B1

    Perhitungan kadar vitamin B1

    Zat aktif teoritis = 25mg x 20 = 500mg

    Berat 20 tablet = 8676 mg

    Zat aktif = 100mg

    B1 ditimbang = 1739,8mg

    Maka :

    s e r buk=za t a k t i f

    1739,8 m g=100,265 m g

    x=100 mg

    x=100 x 8676500

    1735,2 m g

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 25

    Syarat: tidak boleh 105%

  • x=1735,2 mg

    100mg=1735,2 mg

    x=100 x 1739,8

    1735,2=100,265 m g

    Hasil Uji Spektrofotometri

    spektroLarutan Baku

    B1Larutan Uji B1 Blanko

    245 nm 0,207 A 0,215 A 0,006 A

    Perhitungan hasil

    Lar u t an U ji ALar u t an B ak u A

    X mg Se r bu k d i t im ban gmg S e r buk t e o r i t i s

    x m g z a t a k t i f s t and a rm g za t a k t i f d i t i mba ng

    x 100%

    0,215 A0,207 A

    X 100,265mg100mg

    x 1739,8mg1735,2mg

    x 100%

    104,416 % (Memenuhi Syarat)

    Penetapan kadar

    - Larutan baku

    1. Timbang seksama Thiamin Hidroksida BPFI.

    2. Dilarutkan dalam 100 mL HCl 0,1 N.3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL4. Diencerkan dengan dipipet 2 mL larutan dan di tambahkan 100 mL

    HCl 0,1 N

    - Larutan uji

    1. Dimasukkan sejumlah bobot setara dari 20 tablet ke labu ukur 100mL, ditambahkan HCl 0,1 N ad 100 mL

    2. Diencerkan dengan mempipet 2 mL filtrate dan di tambahkan HCl0,1N sampai tanda miniskus.

    3. Diencerkan sejumlah filtrate secra kuantitatif dan bertahap denganHCl 0,1N Hingga Kadar Vitamin B1 2ppm.

    Prosedur : Diukur serapan larutan uji dan larutan baku panjang gelombang.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 26

  • Larutan HCl 0,1N sebanyak 1.000ml Larutan KH2PO4 0,2N sebanyak 2.000ml

    N = grB E x

    1.000l N =

    grB E x

    1.000l

    gr = N . B E . l

    1.000 gr = N . B E . l

    1.000

    gr = 0,1 . 36,5 . 1.000

    1.000 gr = 0,2 . 136 . 2.000

    1.000

    gr = 3,65 gram gr = 54,4 gram

    III.6 Pembahasan

    Kami melakukan pembuatan tablet vitamin B1 dengan metode granulasi basah,

    karena dosis per tablet hanya 25 mg dan mempunyai sifat alir yang sudah cukup bagus,

    sedangkan pada vitamin B1 tidak tahan panas dan tidak tahan lembab.

    Bahanbahan yang digunakan pada pembuatan tablet, zat aktif maupun eksipien

    dilakukan pengayakan dengan mesh 30 dimaksudkan agar mendapatkan keseragaman bentuk

    granul sehingga pada saat penggabungan zat aktif dengan eksipien terlihat sama atau

    homogen. Lalu digabungkan zat aktif dengan larutan pengikat, penghancur dan pengisi di

    aduk untuk mendapatkan massa granul yang kompak kemudian di ayak kembali dengan

    ayakan mesh 8 atau 12 agar terbentuk granul yang baik, homogen, sifat alir granul yang baik

    dan pemampatan granul yang baik sehingga mudah pada saat pencetakan tablet.

    Penambahan zat bahan tambahan (eksipien) berupa glindan, dan anti adheren

    dimasukkan dengan granul yang sudah di keringkan dan di kocok dalam plastik sebelum

    melakukan pencetakan tablet, dengan maksud agar memudahkan dalam pencetakan,

    mengurangi ada nya unsur O2, dan mencegah terjadi nya tablet yang tidak rata (bopeng)

    sehingga terjadi tablet yang kompak

    Sebelum dilakukan evaluasi granul, terlebih dahulu di keringkan dengan

    menggunakan oven pada suhu 4050oC semalaman agar mendapat kadar air yang sesuai

    dengan syarat farmakope yaitu kurang dari 5% dan dialasi kain batis supaya sirkulasi

    udaranya baik dan tidak melekat ada almunium.

    Pada evaluasi granul, di dapat uji alir granul vit. B1 5,714gr/s artinya mudah

    mengalir. Pada uji pemampatan granul di dapat 6,894% hal ini memenuhi syarat dalam

    farmakope yaitu

  • Tablet yang telah dicetak memiliki diameter ratarata 1,035cm dan range diameter

    1,02 1,04 cm. Pada syarat farmakope diameter tidak boleh dari 3x tebal dan tidak boleh

  • BAB IV

    PEMBUATAN TABLET BAHAN ALAM DENGAN METODE

    GRANULASI BASAH

    IV.1. Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan

    Berat Tablet = 300 mg

    Berat Batch Pembuatan = 1000 tablet = 300 gram

    Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula

    Tabel 1. Formula Tablet Bahan Alam

    Jenis Zat NamaZat

    FI/Tab Jumlah / Tablet Jumlah penimbangan/batch

    Zat aktif Seledri 50 mg 50mg (50mg1000)+5%=52.500mg

    PengikatCornstarch

    sol15% 15/10030=45mg (451000)=45.000mg=45g

    Aqua qs (1:5) 545=225mlPenghancur

    dalamPerfiller 20% 20/100300=60mg (60mg1000)=60g

    Pengisi Laktosa 300-193,4=106,6mgPenghancur

    luar Perfiller 10% 10/100300=30mg (30mg1000)=30g

    Glidant/antiadheren

    Talk 2% 2/100300=6mg (6mg1000)=6g

    Mgstearate

    0,8% 0,8/100300=2,4mg (24mg1000)=2,4g

    IV.2. Prosedur Pembuatan

    Alat Yang Digunakan :

    - Beaker Glass - Spatel - Sarung Tangan - Friabilitas Tester

    - Labu Ukur - Batang Pengaduk - Kertas Perkamen - Moisture Balance

    - Gelas Ukur - Kompor - Masker - Disolusi Tester

    - Baskom - Plastik - Hardness Tester - Spektrofotometer UV

    - Jangka Sorong - Penggaris - Timbangan - Termometer

    Bahan Yang Digunakan :

    - Seledri - Laktosa

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 29

  • - Corn Strach - Talk

    - Aquades - Mg. Stearat

    - perfiller

    1. Pembuatan larutan pengikat

    a. Dituang aqua dest ke dalam wadah gelas, sambil diaduk disuspensikan

    kedalamnya bahan pengikat.

    b. Ditambahkan air mendidih (95oC).

    c. Diteruskan pengadukan hingga diperleh cairan yang jernih.

    d. Dimasukkan larutan pengikat dan diaduk hingga homogen.

    1. Granulasi:

    a. Diayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi menggunakan mesh

    30, lalu dicampur dan dituangkan kedalam baskom.

    b. Diaduk homogen selama 5 menit.

    c. Ditambahkan larutan pengikat.

    d. Diaduk hingga menjadi massa yang kompak.

    e. Granulasi basah diayak menggunakan mesh 8.

    f. Dikeringkan granulat didalam lemari pengering yang telah dialasi kain

    batis pada suhu 40 C - 50 C.

    2. Pencampuran akhir:

    a. Diayak granulat yang telas kering dengan ayakan mesh 12.b. Dimasukan granulat kedalam kantong plastik .

    c. Ditambahkan kedalamnya bahan penghancur, glidan/anti edheren yang telah

    diayak dengan mesh 30.

    d. Dikocok kantung plastik selama 5 menit.

    3. Evaluasi granul

    a. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong.

    Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).

    b. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam

    gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir

    massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.

    Per h it un gan : T in g g i a k hi rT i n gg i aw al

    x 100%

    c. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah

    dibuat.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 30

  • Per h it un gan : B er a t a k h i r g r anu lBe r a t t e or i t i s g r anu l

    x 100%

    d. Pengujian kadar air

    Meggunakan moisture balance

    IV.3. Hasil Evaluasi Granul

    a. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh

    massa melewati corong.

    Tabel 2. Data Uji Aliran Granul

    No. WaktuI 19,6 detikII 20 detik

    Rata-rata 19,8 detik

    Ft=ma ss a

    t

    10019,8

    b. Uji pemampatan granul

    Tabel 3. Data Uji Pemampatan Granul

    No. Tinggi awal Tinggi akhirI 16,5 cm 16,0 cmII 16,5 cm 16,2 cm

    Rata-rata 16,5 cm 16,1 cm

    t in gg i aw alt i ng g i ak hi rt i ng g i awa l

    x 100%

    16,5 cm16,1 cm16,5 cm

    x 100%

    2,42 % (memenuh i s y ar a t )

    c. Uji Kadar airTidak Dilakukan

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 31

    Syarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif

  • d. Hasil akhir granul

    Berat akhir granul : 252,5 gram

    Berat teoritis granul : 300 gram

    ber a t a k h ir g r anu lb e r a t t eor i t is ganul

    x 100 %

    252,5 g r am300 g r am

    x 100 %

    84,16 % (memenuh i s y ar a t )

    IV.4. Pencetakan Tablet

    - Dicetak granul ke dalam mesin tablet sesuai dengan spesifikasi yang telah

    ditentukan.

    - Dilakukan evaluasi mutu tablet.

    IV.5. Evaluasi Sediaan Tablet

    Tabel 5. Data Evaluasi Sediaan Tablet

    NAMA PRODUK TABLET BAHAN ALAM (Seledri)KOMPOSISI /

    FORMULAPERTABLET

    Zataktif = SeledriZat pengikat = corn starch solAquaPenghancurdalam = perfillerPengisi = laktosaPenghancurluar = perfillerGlidan/anti aderen = talkMg stearate

    BESAR BATCH Dibuat 1000 tablet = 300mg x 1000= 300.000 (300gr)WARNA/BENTUK Hijau / bulat

    CETAKAN Sisiatas = rataSsibawah = rata

    DIAMETER(20TABLET)

    1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 102cm 1,02cm1,02cm 1,05cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm 1,02cm

    Syarat : tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1/3 tablet

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 32

    Syarat : mendekati 100%. bagus

  • TEBAL (20 TABLET) 0,42cm 0,4cm 0,425cm 0,4cm 0,4cm0,4cm 0,45cm 0,4cm 0,45cm 0,4cm0,4cm 0,25cm 0,485cm 0,4cm 0,45cm0,45cm 0,4cm 0,425cm 0,4cm 0,4cm

    BERAT (20 TABLET) 0,4251gr 0,4112 gr 0,4083gr 0,4185 gr 0,4118 gr0,4145 gr 0,3958 gr 0,4183 gr 0,4054 gr 0,4154 gr0,4193 gr 0,4116 gr 0,3970 gr 0,3854 gr 0,4115 gr0,4198 gr 0,4128 gr 0,4141 gr 0,4303 gr 0,4134 gr

    Syarat farmakope : range berat = gram

    KEKERASAN (20 TABLET)

    8,2 kp 8,4 kp 9kp 9,6 kp 8kp7,8kp 9,8kp 7,2kp 9,6kp 10kp10,2kp 8,2kp 9 kp 8,8kp 8,6kp9,2kp 7,2kp 8,8kp 9kp 8,4 kp

    Syarat : 4 12 KpFRIABILITY Keterangan I II

    Beratawal 4,1 gr 4,1 grBeratakhir 3,9 gr 4,0 gr

    Friability = gram awal - gram akhir x 100% Gram awal

    I = 4,1gr 3,9 gr x 100% = 5,12% 3,9gr

    II = 4,1gr - 4,0gr x 100% = 2.43% 4,1gr

    WAKTU HANCUR(20 TABLET)

    I II4,17 menit 5,34 menit

    Syarat : kurang dari 15 menit

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 33

  • IV.6. Pembahasan

    Kami melakukan pembuatan tablet bahan alam dengan zat aktif SELEDRI dengan

    metode granulasi basah, karena merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir kurang baik,

    bentuknya yang kurang seragam, tahan panas dan tahan akan lembab, sehingga cocok dengan

    proses pembuatan dengan metode granulasi basah.

    Pada pembuatan larutan pengikat (Corn Starch) dilarutkan dengan air mendidih 95oC

    dimaksudkan agar menjadi suspensi dan kental. Pengggunaan larutan pengikat dengan

    menggunakan Corn Starch karena bahan yang murah dan cocok dalam keadaan air yang

    panas juga sifatnya yang tidak mengubah struktur zat aktif.

    Bahanbahan yang digunakan pada pembuatan tablet, zat aktif maupun eksipien

    dilakukan pengayakan dengan mesh 30 dimaksudkan agar mendapatkan keseragaman bentuk

    granul sehingga pada saat penggabungan zat aktif dengan eksipien terlihat sama atau

    homogen. Lalu ditambahkan dengan larutan pengikat di aduk untuk mendapatkan massa

    granul yang kompak kemudian di ayak kembali dengan ayakan mesh 8 atau 12 agar terbentuk

    granul yang baik, homogen, sifat alir granul yang baik dan pemampatan granul yang baik

    sehingga mudah pada saat pencetakan tablet.

    Sebelum dilakukan evaluasi granul, terlebih dahulu di keringkan dengan

    menggunakan oven pada suhu 4050oC semalaman agar mendapat kadar air yang sesuai

    dengan syarat farmakope yaitu kurang dari 10% untuk bahan alam dan dialasi kain batis

    supaya sirkulasi udaranya baik dan tidak melekat ada almunium.

    Untuk menguji mutu tablet bahan alam (seledri), dilakukan pengujian sama seperti

    pada pengujian tablet parasetamol, hanya saja tidak dilakukan uji disolusi dan penetapan

    kadar, karena tidak ada ketetapan yang tertulis pada tablet bahan alam. Keseragaman bobot

    yang dimiliki tablet seledri tidak memenuhi syarat, karena ada 2 tablet yang tidak memenuhi

    syarat dari 20 tablet sample. Ini dapat dikarenakan ukuran granul yang tidak seragam

    sehingga berpengaruh terhadap massa tablet. Pada tablet bahan alam memang terjadi

    kesulitan saat pembuatan massa granul, karena bahan alam menyerap air, sehingga perlu di

    tambahkan air sampai membentuk massa granul yang kompak, setelah itupun masih sulit

    kompak dan ukuran granul terlihat tidak seragam.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 34

  • IV.7. Kesimpulan

    Evaluasi granul

    Uji Aliran granul bersifat mudah mengalir

    Uji pemampatan memenuhi syarat

  • BAB V

    SUPPOSITORIA

    V.1. Formula Sediaan, Perhitungan, &, Penimbangan

    Berat Per Suppositoria = 2.000 mg = 2 gram

    Berat Batch Pembuatan = 50 suppositoria = 100 gram

    Penimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari Formula

    2. Formula

    Zat Aktif Formula Jumlah per

    Suppositoria

    Jumlah per batch

    Asetosal 100 mg 100 mg+5%=105 105mgX50=5250 mg

    PEG 4000 1 bagian 1/4X2100 mg=525 mg 525 mgX50=26250 mg

    PEG 6000 3 bagian 3/4X2100 mg = 1575 mg 1575 mgX50=78750 mg

    Berat per Supp = 2000 mg = 2 gram

    Besar Batch = 50 suppositoria = 100 gram

    Berat Basis = 2000 mg + 10% =2200 mg

    2200.100 = 2100 mg

    3.Prosedur pembuatan

    a. Basis suppositoria di lelehkan hingga benar-benar meleleh dan

    homogenkan

    b. Dispersikan zat aktif ke dalam basis yang telah meleleh menggunakan

    pengaduk atau mixer sampai homogen sambil tetap di hangatkan

    c. Campuran yang telah homogen di tuangkan ke dalam cetakan

    suppositoria

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 36

  • d. Cetakan di masukkan ke dalam freezer hingga benar-benar membeku

    e. Suppositoria yang telah membeku di keluarkan dari cetakan untuk

    evaluasi

    4. Evaluasi Suppositoria

    a) Uji penampilan = warna , bentuk, baku

    b) Uji keseragaman bobot = Dilakukan terhadap 20 suppositoria ,di

    timbang satu persatu

    c) Uji waktu hancur = Di lakukan terhadap 3 suppositoria pada suhu 36-

    38Oc

    a. Uji penampilan

    Uji keterangan

    Warna Putih

    Bentuk Torpedo

    Bau Khas amonia

    b. Uji keseragaman bobot

    2,2 2,0 2,2 2,1 2,2

    2,2 2,0 2,2 2,2 2,1

    2,2 2,2 2,1 2,1 2,1

    2,1 2,1 2,0 2,0 2,0

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 37

  • X=42,320

    =2,115 g r am

    Range berat = 2,0 g- 2,2 g

    c. Uji waktu hancur

    10 menit 58 detik==658 detik

    11 menit 09 detik== 669 detik

    Kesimpulan

    Sediaan Suppositoria memenuhi syarat waktu hancur yaitu kurang dari 60 menit

    5. Pembahasan

    Basis suppositoria dilakukan pelelehan bersama zat aktif untuk membuat keduanya

    homogen. Pada saat pencampuran dilakukan pengadukan agar larutan tidak lengket. Pada

    suppositoria yang kami buat berat suppositoria sekitar 2 gram. Cetakan yang sudah jadi di

    masukkan ke dalam frezzer dimaksudkan agar suppositoria menjadi beku dan tidak meleleh.

    Pada evaluasi suppositoria uji penampilan didapat warna yang seragam putih

    berbentuk torpedo, dan berbau khas amonia. Pada uji keseragaman bobot, didapat rata-rata

    2,115gr dan range 2,0 2,2 gr pada syarat farmakope IV hal 16-17 berat suppositoria 2

    gram. Pada uji waktu hancur, didapat 10 menit 58 detik dan 11 menit 9 detik/ 3 suppositoria

    artinya sesuai syarat farmakope kurang dari 60 menit dengan basis larut air.

    6. Kesimpulan

    Waktu hancur 10 menit 58 detik dan 11 menit 9 detik memenuhi syarat.

    Berat rata-rata suppositoria 2,115 gram.

    Suppositoria memenuhi uji organoleptic

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 38

  • DAFTAR PUSTAKA

    Depkes Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Republik Indonesia. Jakarta

    Depkes Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi 4. Republik Indonesia. Jakarta

    Depkes Indonesia. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Republik Indonesia. Jakarta

    Depkes Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Departemen Republik

    Indonesia. Jakarta Hal 30-35

    Sulaiman. 2007. Perbandingan Availabilitas In Vitro Tablet Metronidazol Produk Generik

    Dan Produk Dagang. Jakarta

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 39

  • Nugrahani. 2005 Karakterisik Granul dan Tablet Propranolol Hidroklorida dengan Metode

    Granulasi Peleburan. Jakarta

    Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M., Wibowo,

    S., dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan

    Penggunaan, 44-52, Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta.

    Laporan Farmaseutika II kelompok 2 C | 40