laporan spektroskopi gamma kl.9

Upload: susanti

Post on 04-Jun-2018

349 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    1/11

    Spektroskopi Gamma

    I. LATAR BELAKANGSinar gamma sebenarnya hampir sama dengan sinar-x, hanya saja sinar-x lebih lemah.

    Sinar gamma ini dihasilkan oleh suatu bahan radioaktif. Sinar gamma adalah termasuk sinaryang tidak dapat dilihat oleh mata untuk itu perlu adanya detektor.

    Spektroskopi adalah alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi

    radionuklida pemancar sinar . Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati spektrum

    karakteristik yang ditimbulkan oleh interaksi radiasi dengan material detektor. Unsur

    radioaktif yang digunakan dalam percobaan ini adalah Cs-137, Co-60 dan Ba-133. Unsur

    radioaktif alam dan buatan menunjukkan aktivasi radiasi yang sama, yaitu radiasi sinar ,

    sinar dan sinar .Detektor yang digunakan dalam spektroskopi gamma adalah detektor sintilasi NaI

    (Tl). Detektor sintilator merupakan detektor yang bekerja berdasarkan proses kelipan yang

    terjadi ketika suatu bahan berinteraksi dengan foton. Kristal NaI merupakan sintilator organik

    yang sering digunakan untuk spektroskopi . Detektor NaI(Tl) sering digunakan karena

    memiliki efisiensi tinggi meskipun resolusinya rendah. Dari hasil pencacahan dari detektor

    sintilator ini dapat digunakan untuk mengetahui prinsip kerja, dapat mengetahui pembuatan

    spectrum, dan pengukuran tenaga sinar gamma () dari detektor tersebut.

    (Khopal, 2003)

    II. TUJUAN1. Mempelajari spektrum isotop Cs-1372. Mempelajari spektrum isotop Co-603. Mengkalibrasi detektor dengan isotop Cs-137 dan isotop Co-604. Menggunakan hasil kalibrasi detektor untuk menentukan energi gamma dari suatu sumber

    radioaktif yang tidak/ belum diketahui energinya (isotop Ba-133).

    III. TINJAUAN PUSTAKASinar gamma sebenarnya hampir sama dengan sinar-X, hanya saja sinar-X lebih lemah

    dari sinar gamma. Sinar gamma ini dihasilkan oleh suatu bahan radioaktif. Sinar gamma

    adalah termasuk sinar yang tidak dapat dilihat oleh mata, untuk itu perlu adanya detektor.

    Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang

    yang sangat pendek (dalam orde ) yang dipancarkan oleh inti atom yang tidak stabil yang

    bersifat radioaktif. Setelah inti atom memancarkan partikel , - (elektron), + (positron),atau setelah peristiwa tangkapan elektron, inti yang masih dalam keadaan tereksitasi tersebut

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    2/11

    akan turun ke keadaan dasarnya dengan memancarkan radiasi gamma. Sebagai contoh,

    peluruhan unsur 137Cs menjadi 137Ba melalui peluruhan - yang diikuti pemancaran radiasi

    .

    137Cs 137Ba + -1 + -2 +

    Skema peluruhan 137Cs dapat dilihat pada gambar 1.

    Gambar 1. Skema Peluruhan 137Cs

    Detektor yang umum digunakan dalam spektroskopi gamma adalah detektor sintilasi

    NaI (Tl). Detektor ini terbuat dari bahan yang dapat memancarkan kilatan cahaya apabila

    berinteraksi dengan sinar gamma. Efisiensi detektor bertambah dengan meningkatnya volume

    kristal sedangkan resolusi energi tergantung pada kondisi pembuatan pada waktupengembangan kristal. Sinar gamma yang masuk ke dalam detektor berinteraksi dengan atom-

    atom bahan sintilator menimbulkan efek fotolistrik, hamburan compton dan produksi

    pasangan dan akan menghasilkan kilatan cahaya dalam sintilator. Keluaran cahaya yang

    dihasilkan oleh kristal sintilasi sebanding dengan energi sinar gamma.

    Kilatan cahaya oleh pipa cahaya dan pembelok cahaya ditransmisikan ke fotokatoda

    dari photomultiplier tube (PMT) kemudian digandakan sebanyak-banyaknya oleh bagian

    pengganda elektron pada PMT. Arus elektron yang dihasilkan membentuk pulsa teganganpada input penguat awal (preamplifier) . Pulsa ini setelah melewati alat pemisah dan

    pembentuk pulsa dihitung dan dianalisis oleh Mulichannel Analyzer (MCA) dengan tinggi

    pulsa sebanding dengan energi gamma.

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    3/11

    Gambar 2. Skema bagan spektrometer sinar gamma.

    Jika energi radiasi yang dipancarkan oleh unsur radioaktif 137Cs diserap seluruhnya

    oleh elektron-elektron pada kristal detektor NaI(Tl) maka interaksi ini disebut efek fotolistrikyang menghasilkan puncak energi (photopeak) pada spektrum gamma (gambar 3) pada daerah

    energi 661,65 keV. Apabila foton gamma berinteraksi dengan sebuah elektron bebas atau

    yang terikat lemah, misal elektron pada kulit terluar suatu atom, maka sebagian energi photon

    akan diserap oleh elektron dan kemudian terhambur. Interaksi ini disebut dengan hamburan

    Compton.

    Gambar 3. Spektrum gamma dari 137Cs

    Titik batas antara interaksi Compton dan foto listrik menghasilkan puncak energi yang

    disebut Compton edge. Puncak Backscatter disebabkan oleh foton yang telah dihamburkan

    keluar ternyata didefleksi balik kedalam detektor sehingga terdeteksi ulang (Krane K, 1992).

    Spektrometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari sprektrometer

    dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang

    tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang

    diabsorbsi. Jadi spektrometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif, jika

    energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang

    gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    4/11

    sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara

    cuplikan dengan blanko ataupun pembanding (Olmos P,1991).

    Tujuan utama pengukuran spektroskopi adalah mengukur energi serta intensitasradiasi. Oleh karena itu semua detektor harus dikalibrasi menggunakan sumber radiasi

    standar, sehingga dapat diperoleh hubungan antara nomor channel dengan energi. Sumber

    radiasi standar yang digunakan biasanya memiliki 2 atau lebih energi yang telah diketahui,

    misalnya dan , serta menghasilkan sentroid di channel dan . Dari 2 buah titik ini

    dapatlah dengan mudah dibuat konversi nomor channel dengan energi. Namun mengingat

    MCA tidak sepenuhnya linier, maka perlu dipilih sumber radiasi standar yang memiliki energi

    radiasi yang berdekatan dengan energi radiasi yang tidak diketahui.

    Tabel 1. Radiasi standar yang sering digunakan

    (Keller P.E, 1995)

    IV. METODOLOGI

    A. Alat dan Bahan

    1. Seperangkat alat spektrometer gamma:

    - Multi Channel Analyzer (MCA) (1 buah)

    - Detector NaI (Tl) (1 buah)

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    5/11

    2. Sumber Radiasi

    Radioaktif Kode Aktivitas(KBq) Tanggal

    Acuan

    Cs-137 13703/10 74,65 2,5 % 1-12-2010

    Co-60 6010/10 85,10 2,5% 1-12-2010

    Ba-133 13315/06 39,59 2,5% 1-12-2010

    B. Cara Kerja

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    6/11

    Gambar 6. Diagram Alir Prosedur Percobaan

    C. Gambar Alat

    V. DATA DAN PEMBAHASANA.DATAData Cacah Latar

    I total: 1000

    CH CT

    1 0

    2 2

    3 0

    4 125 19

    6 11

    7 25

    8 17

    9 17

    10 19

    terlampir

    Data Co-60

    Itotal= 206137

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    7/11

    CH CT

    1 0

    2 0

    3 0

    4 1139

    5 1464

    6 1664

    7 1451

    8 1516

    9 1490

    10 1435

    terlampir

    Data Cs-137

    Itotal= 119668

    CH CT Cs

    1 0

    2 0

    3 0

    4 1140

    5 1532

    6 1598

    7 1564

    8 15099 1525

    10 1475

    terlampir

    Data Co-Cs

    Itotal = 322451

    CH CT(Co+Cs)

    1 0

    2 03 4214

    4 3064

    5 3110

    6 3060

    7 2924

    8 2943

    9 2879

    10 2859

    Terlampir

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    8/11

    Data Ba

    Itotal=88712

    CH CT Ba

    1 0

    2 0

    3 0

    4 616

    5 965

    6 1033

    7 1244

    8 1428

    9 1588

    10 1794

    Terlampir

    B.PEMBAHASANPercobaan kali ini membahas tentang spektrokopi sinar gamma, dimana spektrokopi gamma

    adalah spektrokopi yang dapat di gunakan untuk menganalisis sumber radioaktif yang kemudian

    dapat digunakan untuk mengindentifikasi unsur antara isotop radioaktif yang ada didalamnya.

    Biasanya untuk mengindentifikasi isotop radioaktif spektrometer gamma di lengkapi dengan suatu

    perangkat lunak atau kalibrasi dan mencocokkan puncak puncak energi foton (photopeak) dengan

    suatu pustaka data nuklir.

    Percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari spektrum isotop Cs-137, mempelajari spektrum

    isotop Co-60, mengkalibrasi detektor dengan isotop Cs-137 dan isotop Co-60 sertamenggunakan hasil kalibrasi detektor untuk menentukan energi gamma dari suatu sumber radioaktif

    yang tidak atau belum diketahui energinya ( isotop Ba-133).

    Dalam percobaan ini alat yang digunakan adalah seperangkat alat spektrometer gamma yang

    terdiri dari Multi Channel Analyser (MCA) yang berfungsi untuk memunculkan grafik cacah.Detektor

    NaI(Tl) berfungsi untuk mendeteksi sinar gamma pada daerah energi 0,1-100 MeV dengan efisiensi

    cukup tinggi. . Pada detektor ini terdiri dari beberapa komponen didalamnya yaitu rangkaian terpaduberbasis komputer personal yaitu kartu yang terdiri high voltage , power supply, charge sensitif pre

    amplifier, sampling amplifier, 100 MHz analog digital converter (ADC) type Mutli Channel Analyzer

    (MCA). Detektor ini juga terdiri dari sebuah tabung photo multi sensitive (PMT) yang berfungsi untuk

    mengukur cahaya dari kristal. Sumber radioaktiv yang digunakan adalah Co-60 dengan aktivitas

    85,10 2,5%, Cs-137 dengan aktivitas 74,65 2,5 % dan Ba-133 dengan aktivitas 39,59

    2,5%. Detektor berfungsi sebagai pendeteksi radioaktif.

    Prinsip kerja dari detektor NaI(Tl) yang digunakan dalam percobaan ini adalah ketika

    sinar gamma masuk kedalam detektor maka akan berinteraksi dengan atom-atom yang berada

    di dalam detektor.Sehingga akan terjadi 3 peristiwa, yaitu efek fotolistrik, effect compton dan

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    9/11

    produksi pasangan. Efek fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma yang mengenai elektron

    pada kulit K dari sebuah atom maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh

    elektron dari kulit yang lain, transisi ini menyebabkan terjadinya efek fotolistrik.

    Sedangkan Efek compton terjadi ketika sinar gamma (dalam hal ini) mengenai elektron

    bebas atau elektron terluar dari suatu atom yang dianggap daya ikatnya sangatlah kecil

    sehingga sama dengan elektron bebas. Apabila sinar gamma ini mengenai elektron bebas

    tersebut, maka akan terjadi hamburan, yang disebut hamburan compton.

    Sedangkan Efek produksi pasangan terjadi ketika sinar gamma melaju di dekat inti atom

    sehingga akan terbentuk pasangan positron dan elektron, dimana syarat terjadinya produksi

    pasangan yaitu energinya 1,02 MeV.

    Dari ketiga efek tersebut, efek compton merupakan interaksi yang paling sering terjadi.

    Hal ini diakibatkan karena tenaga yang digunakan untuk melepas elektron juga yang lebih

    besar. Dan dari ketiga efek tersebut akan menghasilkan sintilasi atau pancaran cahaya,

    pancaran cahaya ini akan diteruskan ke fotokatoda yang dapat menguraikan cahaya menjadi

    electron-elektron. Elektron ini masih lemah, sehingga harus dikuatkan dayanya oleh pre

    amplifier, dan dikuatkan tinggi pulsa dengan amplifier. Lalu elektron tadi dimasukkan ke

    Photo Multiplier Tube (PMT) yang terdiri dari tegangan bertingkat dan banyak katoda,

    keluaran dari PMT menjadi berganda.

    Percobaan yang pertama yaitu mengamati cacah latar. Dimana cacah latar ini mengindentifikasi

    besarnya radiasi pada lingkungan sekitar seperti cahaya, udara, dan sebagainya. Dari radiasilingkungan yang terdeteksi maka didapat data besarnya intesitas radiasi pada detektor tersebutsetelah 1 menit waktu yang telah di setting. Dari cacah latar tersebut diperoleh data antaraCH& CT, kemudian dari hasil dicatat hingga 255 data. Intensitas total yang terukur yaituItot=1000 A/s. Dari hasil pengamatan tersebut didapat grafik hubungan antara CT vs CH sebagai

    berikut:

    Gambar 7. Grafik Cacah Latar Radiasi

    0 50 100 150 200 250 300

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Grafik hubungan CT & CH Cacah Latar

    CT

    CH

    CT

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l ua t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l ua t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l ua t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l ua t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l ua t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l ua t i o n

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    10/11

    Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa dalam lingkungan sekitar kita terdapat

    radioaktif.Pada hasil grafik yang diperoleh dapat dilihat bahwa grafiknya acak, tidak stabil hal ini

    dikarenakan cacah latar diperoleh langsung dari alam, sehingga hasilnya tidak terpaku pada jenis

    sumber radiaktif tertentu.

    Percobaan yang kedua yaitu mempelajari spektrum isotop Cs-137 . Untuk percobaan kali ini

    menggunakan sumber radioaktif Cs-137 dengan aktivitas 74,65%2,5 dan dengan tanggal acuan 1

    Desember 2010. Radioaktif tersebut diletakkan pada muka detektor hal tersebut dilakukan guna

    untuk mendeteksi adanya radiasi pada bahan tersebut dengan ralat kecil. Untuk mendapatkan

    puncak-puncak pada layar maka harus ditunggu 60 detik sampai terbentuk puncak-puncaknya.

    Kemudian diambil data CT dan CH hingga 255 data. Intensitas total yang diperoleh adalah 119668

    A/s. Dari data tersebut dapat grafik hubungan CH vs CT sebagai berikut :

    Gambar 8. Grafik Cacah Radiasi sumber radiasi Cs-137

    Titik batas antara interaksi Compton dan foto listrik menghasilkan puncak energi yang

    disebut Compton edge. Puncak Backscatter disebabkan oleh foton yang telah dihamburkan keluar

    ternyata didefleksi balik kedalam detektor sehingga terdeteksi ulang.

    Pada grafik tersebut dapat dilihat pada isotop Cs-137 terdapat 1 ( 1 photopeak) pada

    chanel 71 dan CT 8225, untuk mencari resolusi spektrum Cs-137 maka dapat dihitung :

    (1)

    Dimana FWHM Cs-137 = 14 maka Dari hasil tersebut resolusi yang didapat lebih

    besar dari energi menengah ( 5%- 15%) sehingga untuk membedakan energi radiasi kurang akurat

    atau kurang telirti. Dari hasil pengamatan pada grafik diketahui besarnya Itot: 13703.

    0 50 100 150 200 250 300

    -500

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    Grafik Hubungan CT&CH Cs-137

    CT

    CH

    CT

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n

    O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n O r i g i n P r o 8 E v a l u a t i o n

  • 8/13/2019 Laporan Spektroskopi Gamma Kl.9

    11/11