laporan reaktor tubular deslia

Upload: ira-triasi-nainggolan

Post on 16-Jul-2015

318 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PROSES KIMIA I Neraca Massa pada Reaktor Tubular DISUSUN OLEH: Kelompok I 1.ANDRI SAPUTRA(0807035563) 2.DESLIA PRIMA(1007033835) 3.JEFFRI SATRIA(1007035429) LABORATORIUM DASAR PROSES & OPERASIONAL PABRIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011 ABSTRAK Untukmenyusunneracamassapadasistemyangbereaksi,dikenalistilahreaktan pembatas, reaktan ekses, dan konversi reaksi. Tujuan dari percobaan ini yakni melakukan kalibrasilajualirpompayangdigunakanpadareactor,mengetahuipengaruhlajualir terhadapkondisisteady-state(keadaankonstan)danmembandingkanhasilkonversi antaratitrasidengankonduktivitas.Caraataumetodedalampercobaaniniyakni mengalirkanNaOH(tangkiI)denganetilasetat(tangkiII)denganmenggunakanpompa dengankecepatan5dan7(pompa1),5dan9(pompa2)lalumenghitunglajualirdari reaksi (NaOH + etil asetat), kemudianhasil dari laju alir (ml/menit) dititrasi dengan HCl untukpengujiankosentrasiNaOHdanmembandingkanhasilkonversiantaratitrasi dengankonduktivitas.NilaikonversiNaOHdaripengukurantitrasiadalah0,893(speed setting5(pompa1),7(pompa2))dan0,96(speedsetting5(pompa1),9(pompa2)). Sedangkanpadapengukurankonduktivitas,nilaikonversiyangdiperolehadalah0,5 (speedsetting5(pompa1),7(pompa2))dan0,51(speedsetting5(pompa1)dan9 (pompa 2)). BABI PENDAHULUAN A. Tujuan Percobaan 1.Melakukan kalibrasi laju alir pompa yang digunakan pada reaktor. 2.Mengetahui pengaruh laju alir terhadap kondisi steady-state. 3.Membandingkan hasil konversi antara titrasi dengan konduktivitas. B.Dasar Teori Kalibrasi Kalibrasimerupakanperbandingankinerjainstrumendengansuatustandarakurat telahspakati.Kalibrasimenjaminbahwapengukuranyangakuratdandalambatas spesifikasiyangdisyaratkandariinstrumenproses.Kalibrasisecarasingkatdapat digambarkansebagaisuatuaktivitaspengujianinstrumendengancaramembandingkan hasil penujukkan instrument tersebut dengan nilai/referensi yang telah diketahui. Referensi merupakan nilai acuan /nilai pembandingyang standarnya sudah ditetapkan.Alasan utama untukkalibrasiadalahbahwainstrumenyangpalingbaikpunjugamengalamidriftserta akan kehilangan kemampuan untuk memberikan pengukuran yang akurat. Sumber-sumber yang mempengaruhi hasil kalibrasi: -Prosedur Kalibrasiharusdilakukansesuaidenganprosedurstandaryangtelahdiakui. Kesalahanpemahamanprosedurakanmembuahkanhasilyangkurangbenardan tidakdapatdipercaya.Pengesetansistemharustelitisesuaidenganaturan pemakaian alat, agar kesalahan dapat dihindari. -KalibratorKalibrator harus mampu telusurke standar Nasional dan atau Internasional. Tanpa memilikiketelusuran,hasilkalibrasitidakakandiakuiolehpihaklain.Demikian pula ketelitian, kecermatan dan kestabilan kalibrator harus setingkat lebih baik dari pada alat yang dikalibrasi. -Tenaga pengkalibrasi Tenagapengkalibrasiharusmemilikikeahliandanketerampilanyangmemadai, karenahasilkalibrasisangattergantungkepadanya.Kemampuanmengoperasikan alatdankemampuanvisualnya,umumnyasangatdiperlukan,terutamauntuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh penalaran posisi skala. -Periode kalibrasi Periodekalibrasiadalahselangwaktuantarasatukalibrasisuatualatukurdengan kalibrasiberikutnya.Periodekalibrasitergantungpadabeberapafaktorantaralain pada kualitas metrologis alat ukur tersebut, frekuensi pemakaian, pemeliharaan atau penyimpanandantiingkatketelitiannya.Periodekalibrasidapatditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat, waktu kalender atau gabungan dari keduanya. -LingkunganLingkungandapatmenyebabkanpengaruhyangsangatbesarterhadapkalibrasi terutamauntukmengkalibrasikalibrator.Misalnyakondisisuhu,kelembaban, getaranmekanikmedanlistrik,medanmagnetik,medanelektromagnetik,tingkat penerangan dan sebagainya. -Alat yang dikalibrasi Alatyangdikalibrasiharusdalamkeadaanmaksimal,artinyadalamkondisijalan dengan baik, stabil dan tidak terdapat kerusakan yang mengganggu. Pengertian Konversi Konversimemilikipengertianbahwauntukmengetahuisejauhmanareaksitelah berlangsungatauuntukmengetahuijumlahmolhasiluntuksetiappenggunaanmolsalah satu pereaksi atau basis. Secara rumus dinyatakan: Xa = feed A molreaktan A mol Reaktor Tubular Untukmenyusunneracamassapadasistemyangbereaksi,dikenalistilahreaktan pembatas,reaktanekses(reaktanberlebih)dankonversireaksisertayield.DuareaktanA dan B berada dalam perbandingan stoikiometri jika perbandingan mol Ayang ada dengan molByangadasamadenganperbandinganstoikiometridaripersamaanreaksi.Jika reaktan yang ada tersebut tidak dalam perbandingan stoikiometri, berarti salah satu berupa reaktanpembatasdanyanglainnyaadalahreaktanekses(reaktanberlebih).Reaktan pembatas adalah reaktan yang pertama kali habis bereaksi untuk reaksi yang sempurna atau reaktantersebutberadadalamjumlahyanglebihkecildibandingkanperbandingan stoikiometridenganreaktanlainnya.Konversireaksiadalahperbandinganmoldarisuatu reaktanyangbereaksidenganmolumpanreaktantersebut.Sedangkanyieldadalah perbandingan berat hasil dengan berat umpan.Reaktandisuplaikedalamreaktorkemudianreaktanditutupdanreaksi berlangsung.Tidakadapenambahanreaktandanpelepasanprodukdalamreaktor. Temperaturdidalamreaktordijagakonstandanpencampuranlarutandapatdilakukan secarapengadukan.Neracamassadidalamreaktorterjadisaatpelepasanprodukdari reaktan.Produkdarireaksiiniakanmemperlihatkanpenggunaanmolreaktanyang berfungsi sebagai basis. Persamaanneracamassasecaraumumuntuksistemyangmelibatkanreaksipadareaktor kontinyu: Input + produk output zat yang bereaksi = akumulasi ...(1) Pada percobaan ini sistemnya adalah reaksi saponifikasi etil asetat dengan NaOH dapat di tulis: NaOH + CH3COOC2H5 CH3COONa + C2H5OH ..(2) Neraca massa total pada reaktor tubular: Fa+ Fb = Ft ...(3) Neraca massa komponen NaOH pada reaktor : Ft . a0 Ft . a1 Ft . a0 . xa = d ( v . a1 ) / dt ..(4) Jika tercapai keadaan steady-state, maka akumulasi (da1/dt)= 0,Sehingga persamaan (4) dapat diubah menjadi: Xa = (a0 - a1 ) / a0...(5) a0 padapersamaan(5)merupakankonsentrasiNaOHdalampencampurumpan (konsentrasi NaOH masuk reaktor). a1 adalah konsentrasi NaOH sisa keluar reaktor dan Xa merupakankonversireaksi.Hubungana0dengankonsentrasiNaOHdalamtangkiumpan (a) dapat dinyatakan sebagai berikut: a0 = ( Fa / Ft ) .a ..(6) Hubungankonsentrasietilasetatdalamtangki(b)dengankonsentrasietilasetat dalam pencampuran umpan ( b0 ) dinyatakan dengan persamaan berikut: b0 = ( Fa / Ft) . b ......(7) Volumereaktoradalahtetapyaitu0,400dm3.Denganmetodetitrasikonsentrasi NaOHdalamtangkidantitrasiNaOHsisakeluaranreaktor,makakonversireaksiNaOH dapatdilakukandenganpengukurankonduktivitasprodukreaktor.Adapunpersamaan yang digunakan sebagai berikut :a1= (aoo - a0)001 0aAao AA A+((

............................................................................................( 8 ) aoo = 0 jika a0 < b0 dan aoo = ( a0 - b0 ) jika a0 > b0 ............................................................( 9 ) A0 = Aa0 ( asumsi c0 = 0 ) ...............................................................................................( 10 ) A0 = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( T 294 ) ) . a0 ; T > 294 ........................................................( 11 ) Aao pada persamaan (8) dapat ditentukan: Aao = Acoo + Aaoo .............................................................................................................( 12 ) Acoo = 0,070 ( 1 + 0,0284 ( T 294 ) ) . coo ; T > 29........................................................(13 ) Aaoo = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( T 294 ) ) . aoo, jika aoo = 0 ................................................( 14 ) Coo = b0, untuk b0 < a0 dan coo = a0 untuk b0 > a0 ...........................................................( 15 ) BABII METODOLOGI PERCOBAAN 2.1. Alat dan Bahan a.Alat: 1.Reaktor tubular dengan kelengkapan 2.Stopwatch 3.Gelas ukur 4.Gelas piala 5.Buret 6.Erlenmeyer 7.Pipet tetes 8.Batang pengaduk b. Bahan: 1.Etil asetat2.Air deion 3.HCL 0,01 N 4.IndikatorPP 2.2. Prosedur Percobaan a.Kalibrasi Pompa Feed -Kedua tangki feed reagen diisi dengan air -Pompa no. 1 dihidupkan dengan set kontrol kecepatan 4 -Air yang terpompa keluar ditampung dengan gelas ukur pada periode waktu 1 menit selama 5 kali untuk menentukan laju alir. -Percobaan diulang dengan setting kecepatan 6,8, dan 10. -Percobaan diulangi pada pompa no. 2 b.Pembuatan Larutan Umpan Pembuatan larutan NaOH dan etil asetat masing-masing dibuat sebanyak 5 liter dengan konsentrasi 0,05 M. Untuk larutan NaOH ini dititrasi dengan larutan HCl 0,01 N. c.Menentukan Konversi NaOH yang bereaksi Untukmenentukankonversidilakukandengan2carayaitudenganpengukuran konduktivitasdandengantitrasi.Dengankonduktivitasdiperolehdata konduktivitaspadakondisisteadystate.Sedangkandengantitrasidiperolehdari titrasiNaOHpadakondisisteady-state.Denganmemakaipersamaanyangada, maka konversi dapat ditentukan. 2.3. Gambar dan keterangan alat ( Reaktor Tubular dan Kelengkapannya ) Alat ini terdiri dari beberapa bagian : -Tangki Reaktan (2) Tangki reaktan ini terdiri dari dua buah dengan kapasitas volume masing-masing 5 liter.Padabagianbawahtangkidilengkapidengandrainvalveyangberfungsi untuk mengosongkan tangki. -Pompa Umpan Tipe pompa paristaltik dengan kemampuan pada range 0-95 ml per menit. Operasi normal dilakukan dengan switch toggle (16) pada posisi manual. Untuk pengaturan kecepatan pompa dapat diatur dengan memutar potensiometer. -Sirkulator Air Panas Sirkulatorairpanasinidigunakan,jikareaktordioperasikandiatastemperatur kamar. Air dipanaskan dengan elemen pemanas dalam sirkulator, dipompa dengan pompa sirkulasi yang terletak dalam sirkulator. Air dikembalikan ke priming vessel (21)setelahdipanaskan.Sistemsirkulasidioperasikanpadatekanansub-atmosfherikuntukmeningkatkankeamanan.Primingvesselinidigunakanuntuk mengisi awal sirkulator dan reactor serta untuk menghembuskan udara. -Kontrol Temperatur Automatis Kontrol temperatur dijalankan dengan sirkulasi pemanas atau pendingin air melalui coilyangterletakdalamreaktortubular.Sensortemperatur(13)dirancangdalam reaktoryangberhubungandenganpengontroltemperaturotomatis.Temperatur prosesdisetdenganmenekantombol(23)bersamaandengantombol(24),jika untukmenaikkantemperatur.Sedangkanuntukmenurunkantemperaturdengan menekantombol(23)bersamaandengantombol(25).Untukmenghidupkan sirkulator dengan cara menekan switch toggle (26) pada posisi 1. -Pengukur Konduktivitas Konduktivitasditunjukkanpadamonitor(27)dalamsatuanmilliSiemen.Selama bereaksi,konduktivitasdarilarutanberubah.Daridatainidapatdigunakanuntuk menentukan tingkat konversi dan kecepatan konversi. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.Kalibrasi Pompa Tabel 1. Data hubungan antara Speed Setting dengan Laju Alir pompa 1 dan pompa 2 Speed Setting Laju Alir Pompa 1 ( ml/menit ) Laju Alir Pompa 2 ( ml/menit ) 4 6 8 10 24 43 61,2 80,8 30,4 50,6 71 91 Grafik 1. Hubungan antara Speed Setting dengan Laju Alir pompa 1 Grafik 2. Hubungan antara Speed Setting dengan Laju Alir pompa 2 01020304050607080900 2 4 6 8 10 12Laju Alir (ml/menit) Speed Setting 0204060801000 2 4 6 8 10 12Laju Alir (ml/menit) Speed Setting Dari tabel 1 dan grafik 1 & 2 dapat dilihat bahwa semakin besar speed setting yang digunakan,baikpadapompa1maupunpompa2,makalajualiryangdiperolehakan semakinbesarpula.Halinidisebabkanolehvolumeairyangditampungpadagelasukur semakinbanyakdalamjangkawaktuyangsama,yaitu1menit.Denganbertambahnya volumeairdalamjangkawaktuyangsamaberartilajualirnyasemakincepat.Untuk mendapatkanlajualirpadaspeedsettingtertentu(padareaksiNaOHdenganetilasetat), kita dapat menggunakan persamaan yang ada di dalam kurva kalibrasi. 3.2. Titrasi Larutan NaOH umpan dengan HCL 0,01 N yang telah distandarisasi Tabel 2. Titrasi larutan NaOH umpan dengan HCl 0,01 N Volume NaOH ( ml ) Volume HCL 0,01 N (ml) 10 10 10 16,5 17,4 15,5 UntukmendapatkankonsentrasiNaOHsebelummasukreaktor,dapatdilakukandengan perhitungan rumus pengenceran: VNaOH . NNaOH =VHCl . NHCl 10 . NNaOH =16,5 + 17,4 + 15,5 . 0,01 3 NNaOH=0,016 N 3.3. Menentukan kondisi steady-state Tabel 3. Konduktivitas reaksi pada saat steady state Pada kecepatan pompa 1 (NaOH) = 5 dan pompa 2 (etil asetat) = 7 Waktu (menit)Konduktivitas (mS) 01,20 1.51,17 31,16 4.51,13 61,19 7.51,07 91,16 10,51,17 121,17 13,51,21 151,21 16,51,16 181,13 19,51,13 211,13 Tabel 4. Konduktivitas reaksi pada saat steady state Pada kecepatan pompa 1 (NaOH) = 5 dan pompa 2 (etil asetat) = 9 Waktu (menit)Konduktivitas (mS) 00,90 1.51,17 30,98 4.50,89 60,89 7.50,90 90,92 10,50,99 120,92 13,50,91 150,92 16,50,94 180,96 19,51,06 211,02 22,51,00 241,00 25,51,00 Tabel 5. Titrasi pada keadaan steady-state Pada kecepatan pompa 1 (NaOH) = 5 dan pompa 2 (etil asetat) = 7 Volume NaOH (ml)Volume HCl 0,01 N (ml) 10 10 10 3,2 1 0,9 UntukmendapatkankonsentrasiNaOHsetelahdalamkeadaansteady-state,dapat dilakukan dengan perhitungan rumus pengenceran: VNaOH . NNaOH =VHCl . NHCl 10 . NNaOH =3,2 + 1 + 0,9 . 0,01 3 NNaOH=0,0017 N Tabel 6. Titrasi pada keadaan steady-state Pada kecepatan pompa 1 (NaOH) = 5 dan pompa 2 (etil asetat) = 9 Volume NaOH (ml)Volume HCl 0,01 N (ml) 10 10 10 0,7 0,6 0,6 UntukmendapatkankonsentrasiNaOHsetelahdalamkeadaansteady-state,dapat dilakukan dengan perhitungan rumus pengenceran: VNaOH . NNaOH =VHCl . NHCl 10 . NNaOH =0,7 + 0,6 + 0,6 . 0,01 3 NNaOH = 0,00063 N Daritabel3dan4dapatdilihatbahwasemakinlamaperiodewaktunya,maka konduktivitasnyaakansemakintinggi.Nilaikonduktivitasiniakandigunakanuntuk menghitung konversi NaOH. 3.4. Menentukan konversi NaOH yang bereaksi -Kecepatan alir dari NaOH(Fa1)= 33,39 ml/menit = 0.00056 L/s -Kecepatan alir dari NaOH(Fa2)= 33,39 ml/menit = 0.00056 L/s -Kecepatan alir CH3COOC2H5(Fb1)= 60,75 ml/menit = 0.001 L/s -Kecepatan alir CH3COOC2H5(Fb2)= 80,97 ml/menit = 0.0013 L/s -Konsentrasi NaOH dalam tangki(a)= 0,05 (mol/L) -Konsentrasi CH3COOC2H5 dalam tangki (b)= 0,05 (mol/L) 3.5. Konversi NaOH berdasarkan pengukuran titrasi Tabel 7. Konversi NaOH berdasarkan pengukuran titrasi Grafik3.HubunganantaralajualirEtilAsetatdengankonversiNaOH dengan menggunakan titrasi 0.840.860.880.90.920.940.960.9860.75 80.97Konversi NaOH Laju Alir Etil Asetat (ml/menit) Laju Alir Pompa 1 NaOH (ml/menit) Laju Alir Pompa 2 Etil Asetat (ml/menit) Konversi 33,3960,750,893 33,3980,970,96 3.6. Konversi NaOH berdasarkan pengukuran konduktivitas Tabel 8. Konversi NaOH berdasarkan pengukuran konduktivitas Grafik4.HubunganantaralajualirEtilAsetatdengankonversiNaOH dengan menggunakan konduktivitas Daritabel7dan8danjugagrafik3dan4dapatdilihatbahwadenganlajualir NaOH yang tetap dan laju alir Etil Asetat yang semakin besar, didapat nilai konversi yang semakintinggi.Halinidisebabkankarenasemakincepatlajualirmakasemakincepat partikeldalamsuatularutanbertumbukandenganpartikellainnya.Sehingga mengakibatkan konversi semakin meningkat. 0.4940.4960.4980.50.5020.5040.5060.5080.510.51260.75 80.97Konversi NaOH Laju Alir Etil Asetat (ml/menit) Pompa 1 NaOH (ml/menit) Pompa 2 Etil Asetat (ml/menit) Konversi 33,3960,750,5 33,3980,970,51 BAB IV KESIMPULAN 1.Darikalibrasiyangtelahdilakukandapatdisimpulkanbahwasemakinbesarspeed setting yang digunakan, maka akan semakin besar juga laju alir yang didapat. 2.Padakondisisteady-stateuntukkecepatanpompa1(NaOH)=5danpompa2(etil asetat)=7,padawaktuawalkonduktivitasnya1,2dansetelah21menit konduktivitasnya menjadi 1,13. Sedangkan untuk kecepatan pompa 1 (NaOH) = 5 dan pompa2(etilasetat)=9,padawaktuawalkonduktivitasnya0,9dansetelah25,5 menitkonduktivitasnyamenjadi1,00.Jadi,padakondisisteady-stateuntukspeed settingyangberbedamemilikihubunganbahwasemakinrendahspeedsettingyang digunakanmaka konduktivitasnya akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya. 3.Nilaikonversipadatitrasi,yangmanasemakinbesarsuplaietilasetat,maka konversinyasemakinbesar,yaitu0,893dan0,9.Begitujuganilaikonversipada konduktivitas,semakinbesarsuplaietilasetatnya,makakonversinyasemakinbesar, yaitu 0,5 dan 0,51. DAFTAR PUSTAKA Runtah. 2011. Reaktor tubular. Jakarta : Laboratorium Kimia SMU. Edu, Nur. 2010. Pengertian Kalibrasi. Jakarta : Education. TimLaboratorium Dasar-Dasar Proses KimiaI Program Studi D3 Teknik Kimia Fakultas TeknikUniversitasRiau.2011.PenuntunPraktikumDasar-DasarProsesI. Pekanbaru:LaboratoriumDasarProsesdanOperasiPabrikProgramStudiD3 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau. LAMPIRAN A.Pembuatan Larutan Umpan 1.NaOH 0,05 M sebanyak 5 Liter. ) liter ( V 1 x BMmassaM= 51 x 40massaM 0.05 = Massa = 10 gram Jadi NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 5 liter larutan adalah 10 gram NaOH. 2.Etil Acetat 0,05 M sebanyak 5 Liter. M =

0,05 M =

Vacetat=24,5 ml Jadi volume etil asetat sebanyak 24,5 ml diencerkan ke dalam 5 Liter air deion. 3.HCL 0.01 N sebanyak 600 ml V1 . N1=V2 . N2 VHCl=600 x 0,01 12 VHCL=0.5 ml Jadi HCl sebanyak 0,5 ml diencerkan kedalam 600 ml air deion. B.Konversi NaOH berdasarkan pengukuran titrasi -LajuAlirpompa1=33,39ml/menitdanpompa2=60,75ml/menit,makanilai konversinya : a0= 0,016 a1= 0,0017 ( )( )0,8930,0160,0017 - 0,0160a1a0aaX = == -LajuAlirpompa1=33,39ml/menitdanpompa2=80,97ml/menit,makanilai konversinya : a0= 0,016 a1= 0,00063 ( )( )0,960,0160,00063 - 0,0160a1a0aaX = == C.Konversi NaOH berdasarkan pengukuran konduktivitas-LajuAlirpompa1=33,39ml/menitdanpompa2=60,75ml/menit,makanilai konversinya : Ft=Fa1 + Fb1 = 0,00056 L/s + 0,001 L/s=0,00156 L/s tFaF0a =. a =

x0,05 = 0.018 tFaF0b =. b =

x0,05 = 0.018 karena a0 < b0, makaaoo = 0 A0 = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( T 294 ) ) . a0 ; T = 300 K = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( 300 294 ) ) (0,018) = 0,021 siemens coo = a0, untuk b0 > a0 Acoo = 0,07 ( 1 + 0,0284 ( T 294 ) ) . coo ; T = 300 K = 0,07 ( 1 + 0,0284 ( 300 294 ) ) (0,018) = 0,0077 siemens Aaoo = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( T 294 ) ) . aoo = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( 300 294 ) ) . 0 = 0 siemens Aao = Acoo + Aaoo

= 0,0077 siemens + 0 siemens = 0,0077 siemens A1 = Konduktivitas pada saat konstan konduktivitas air murni = (1,13 - 0.17) x 10-3 = 0.00096 siemens a1 = ( aoo - a0 ) 0aA0A1A0A+(((

ao a1= ( ) 0,0180,0077 - 0,021 0 +((

0,00096 021 , 00,018 = 0,009 ( )( )5 , 0 ===0,0180,009 0,0180a1a0aaX -Laju Alir pompa 1 = 33,39 ml/menit dan pompa 2 =80,97 ml/menit, maka nilai konversinya : Ft = Fa + Fb = 0,00056 L/s + 0,0013 L/s = 0,00186 L/s tFaF0a =. a =

x0,05 = 0,015 tFaF0b =. b =

x0,05 = 0.015 karena a0 < b0, makaaoo = 0 A0 = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( T 294 ) ) . a0 ; T = 300 K = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( 300 294 ) ) (0,015) = 0,018 siemens coo = a0, untuk b0 > a0 Acoo = 0,07 ( 1 + 0,0284 ( T 294 ) ) . coo ; T = 300 K = 0,07 ( 1 + 0,0284 ( 300 294 ) ) (0,015) = 0,0065 siemens Aaoo = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( T 294 ) ) . aoo = 0,195 ( 1 + 0,0184 ( 300 294 ) ) . 0 = 0 siemens Aao = Acoo + Aaoo

= 0,0065 siemens + 0 siemens = 0,0065 siemens A1 = Konduktivitas pada saat konstan konduktivitas air murni = (1,00 - 0.17) x 10-3 = 0.00083 siemens a1 = ( aoo - a0 ) 0aA0A1A0A+(((

ao a1= ( ) 0,0150,0065 - 0,018 0 +((

0,00083 018 , 00,015 = 0,0074 ( )( )51 , 0 ===0,0150,0074 0,0150a1a0aaX