laporan praktikum · laporan praktikum pengenalan tanaman semusim oleh : golongan f/kelompok 2 1....

43
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. Muhammad Gazza Daffa Viali (171510701024) LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM

Oleh :

Golongan F/Kelompok 2

1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021)

2. Muhammad Gazza Daffa Viali (171510701024)

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman berdasarkan karakteristiknya terbagi menjadi dua yaitu, tanaman

semusim dan tanaman tahunan. Tanaman yang memiliki siklus hidup satu musim

atau dalam waktu sekitar 3 bulan disebut tanaman semusim (annual). Tanaman

semusim melalui siklus hidupnya selama semusim kemudian mati. Tanaman

semusim biasanya merupakan tanaman pangan, dan hortikultura,

Persebaran tanaman semusim dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal,

seperti iklim (tropis atau subtropis), topografi (dataran rendah atau dataran tinggi),

dan jenis tanah yang digunakan untuk menanam. Beras merupakan pemanfaatan

tanaman semusim jika dilihat dari sisi kebutuhan. Tanaman semusim dominan

menghasilkan berbagai hasil panen mulai dari tanaman pangan, tanaman hias,

sehingga sangat menguntungkan petani yang membudidayakannya, contohnya

adalah tanaman padi dan tanaman jagung.

Tanaman padi sangatlah penting peranannya karena masyarakat Indonesia

mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Tanaman padi di Indonesia

sangatlah banyak yang membudidayakannya termasuk setiap desa pasti ada yang

menanan tanaman tersebut. Selain tanaman padi ada tanaman jagung yang juga

tergolong tanaman semusim. Jagung juga banyak peminatnya di pasar sebagai

bahan makanan. Tanaman jagung juga tidak kalah dengan tanaman padi yang

banyak pembudidayanya, tanaman jagung sangatlah sering dibudidayakan oleh

petani-petani di pedesaan. Tanaman kacang hijau yang juga tergolong tanaman

semusim adalah sebuah hasil produk pertanian yang nantinya banyak fungsinya,

seperti untuk campuran pada sebuah minuman atau campuran dalam suatu

makanan.

Tanaman padi, jagung, dan kacang hijau memerlukan jenis lahan yang

cocok untuk membudidayakannya. Jika media tanam yang digunakan dan iklim di

sekitar lahan pas untuk penanaman tanaman tersebut, maka akan menghasilkan

hasil produk yang lebih baik dan juga nantinya dapat meningkatkan hasil

produksi. Jenis lahan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

2

Tanaman padi merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan di lahan

yang basah. Tanaman jagung dan kacang hijau merupakan tanaman yang dapat

dibudidayakan di lahan yang kering. Fase hidup tanaman padi, jagung, dan kacang

hijau pada dasarnya sama yaitu perkecambahan, vegetatif, dan generatif. Fase

perkecambahan adalah fase di mana tanaman mulai berkecambah yaitu dimulai

dari proses imbibisi. Fase vegetatif adalah fase di mana organ vegetatif tanaman

seperti akar, daun, dan batang mulai tumbuh dengan baik sehingga tanaman akan

kuat dalam menopang tubuhnya. Fase generatif adalah fase di mana organ

generatif seperti bunga dan buah mulai tumbuh dengan baik. Fase generatif terjadi

penyerbukan antara serbuk sari dan putik. Hasil dari penyerbukan tersebut berupa

buah.

1.2 Tujuan

Supaya mahasiswa mengetahui dan mengenal jenis-jenis tanaman

semusim dan fungsinya bagi manusia beserta morfologi, taksonomi, habitat, dan

teknik budidayanya.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Mangoendijojo (2003), tanaman berdasarkan siklus hidupnya

dibagi menjadi tiga, yaitu tanaman semusim (annual), tanaman dua musim

(biennial), dan tanaman tahunan (perennial). Siklus hidup tanaman tergantung

pada jangka waktu yang diperlukan sebuah tanaman untuk dapat tumbuh mulai

dari zigot atau bahan tanaman sampai memproduksi bunga, buah, ataupun biji.

Variasi yang terjadi untuk semusim semi, setiap golongan tanaman dapat dijumpai

berdasarkan faktor genetik atau lingkungan.

Tanaman semusim tumbuh dan berkembang melalui semua fase

pertumbuhan, dari perkecambahan biji sampai berbunga, menghasilkan, dan

menyebarkan biji pada satu musim, kemudian mati. Negara sub-tropis dikenal

adanya tanaman summer annuals yang pertumbuhannya memerlukan suhu relatif

agak panas. Tanaman ini umumnya terdapat di daerah-daerah yang memiliki

musim warm summer dan cold winter. Biji berkecambah pada musim semi,

kemudian tumbuh serta berkembang dan menghasilkan biji pada musim panas,

dan mati pada musim gugur. Ada juga tanaman winter annuals, yakni tanaman

yang toleran terhadap suhu rendah. Jenis tanaman ini dapat dijumpai di daerah-

daerah yang memiliki musim dingin yang ringan. Contoh tanaman satu musim

sendiri adalah padi, jagung, dan kacang hijau (Mangoendijojo, 2003).

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang

menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia karena mengandung

nutrisi yang diperlukan tubuh. Tanaman padi mempunyai bagian vegetatif dan

generatif. Bagian generatif tanaman padi adalah malai, bunga padi, dan buah padi.

Bagian vegetatif tanaman meliputi tinggi tanaman, warna leher daun, warna

telinga daun, warna helaian daun, warna lidah daun, bentuk lidah daun, warna

pelepah daun, permukaan daun, sudut daun bendera, tinggi batang, warna ruas

batang, warna buku batang, panjang daun, lebar daun, sudut batang, jumlah

anakan, dan kemampuan beranak (Pratiwi, 2016).

Pertumbuhan benih padi dapat dikontrol sehingga dapat menghasilkan

hasil produksi yang maksimum. Perlakuan benih dimulai ketika padi masih

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

4

direndam. Perlakuan bibit menggunakan biomatriconditioning lebih efektif dalam

meningkatkan tingkat pertumbuhan benih padi maksimum, persentase

perkecambahan, dan tingkat pertumbuhan relatif dibandingkan dengan kontrol

(Sutariati et al, 2016).

Umur tanaman atau umur panen bisa diperkirakan sejak tanaman

berbunga. Biasanya padi dapat dipanen 35 hari setelah berbunga. Umur panen

merupakan salah satu karakter yang diperhitungkan oleh petani. Umur yang

pendek lebih disukai karena panen bisa lebih cepat, dengan panen yang lebih

cepat periode panen juga dapat ditingkatkan (Supriyanti dkk, 2015).

Jagung merupakan tanaman serelia yang termasuk bahan pangan penting

karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Bagi orang Indonesia

jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras. Salah satu daerah

yang masyarakatnya mengkonsumsi jagung sebagai pengganti beras adalah

Sulawesi Tenggara. Agar diperoleh hasil panen yang tinggi, tanaman budidaya

harus dapat menghasilkan indeks luas daun yang cukup dengan cepat untuk

menyerap sebagian besar cahaya guna mencapai produksi berat kering

maksimum. Selain itu perbedaan tinggi tanaman antar varietas dipengaruhi oleh

struktur genetik dan lingkungan tumbuh yaitu sinar matahari, tanah, dan air.

Keragaman penampilan menunjukkan bahwa faktor genetik mempunyai pengaruh

yang nyata untuk beradaptasi sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan hasil

tanaman (Arma dkk, 2013).

Perutumbuhan tanaman jagung dipengaruhi oleh herbisida dan jenis

varietasnya. Setiap varietas tanaman jagung memiliki tinggi yang tidak sama.

Sarang dan tinggi jagung dipengaruhi oleh efek utama hibrida dan kedua efek

utama herbisida hibrida dan POST (Williams et al, 2014).

Penyerbukan yang terjadi pada jagung menghasilkan embrio. Embrio

tersebut menghasilkan biji. Masing- masing biji jagung adalah sebuah botanik

yang bersifat caryopsis atau buah basah yang mengandung biji tunggal yang

menyatu dengan jaringan dalam dari buah (Milind et al, 2013).

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) merupakan salah satu bahan pangan

yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Kacang hijau

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

5

tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat maka kacang hijau memiliki

tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Teknik budidaya dan penanaman yang

relatif mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki prospek yang baik untuk

menjadi peluang usaha bidang agrobisnis. Dalam budidayanya pemberian pupuk

organik cair dan pemberian pupuk TSP berpengaruh berbeda nyata terhadap

jumlah polong kacang hijau per tanaman, tetapi interaksi kedua perlakuan tersebut

berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap jumlah polong kacang hijau per

tanaman. Umur panen kacang hijau akan semakin cepat seiring dengan

peningkatan pemberian pupuk TSP (Bagus dkk, 2014)

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

6

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Pengantar Ilmu Tanaman acara 5 tentang “Pengenalan

Tanaman Semusim“ dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 November 2017 pukul

10.30-11.30 WIB di Agrotechno Park Jubung-Universias Jember

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Meteran

2. Kamera

3. Meja dada

4. ATK

5. Tabel pengamatan

6. Penggaris kayu 1m

3.2.2 Bahan

1. Tanaman padi

2. Tanaman jagung

3. Tanaman kacang hijau

3.3 Pelaksanaan Praktikum

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menetapkan objek tanaman yang akan diamati

3. Menggambar bentuk tanaman yang akan diamati dan memberi keterangan

bagian-bagiannya.

4. Mengisi tabel pengamatan dan mendokumentasikan kegiatan praktikum.

3.4 Variabel Pengamatan

1. Jenis tanaman dan taksonominya

2. Gambar keseluruhan tanaman

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

7

3. Bagian-bagian tanaman

4. Ciri-ciri morfologi tanaman

5. Habitat tanaman

6. Grafik pertumbuhan tiap fase

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan praktikum selanjutnya akan

dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

8

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Tanaman Padi

1. Deskripsi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Poales

Famili : Graminae

Genus : Oryza Linn

Spesies : Oryza sativa L.

2. Dokumentasi (Fase) Tinggi Deskripsi (Morfologi)

Fase : 10 HST

10 cm Daun berwarna hijau muda dan

cerah

Memiliki daun yang masih

segar

Daun terdiri dari 1-2 lembar

Batang masih lunak

Akar masih lunak

Fase : 20 HST

21 cm Warna daun hijau muda

Sudah ditanam di sawah

Daun masih dapat dhitung

Kemunculan akar sekunder

(adventitious) membentuk

sistem perakaran serabut

permanen menggantikan

radikula

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

9

Fase : 34 HST

36 cm Warna daun hijau

Jumlah pertambahan daun

semakin banyak

Warna batang hijau

Tinggi tanaman terus

bertambah

Jumlah anakan bertambah

Fase : 48 HST

37 cm Warna daun hijau, daun sudah

membuka dan semakin lebat

Warna batang hijau

Karakteristk dari fase ini

terdapat pada leher daun serta

helaian daun

Perkembangan daun terlihat

jelas

Perakaran serabut

Fase : 62 HST

39 cm Warna batang hijau tua

Daun sudah membuka semua

Warna daun hijau

Panjangnya bervariatif antar

daun

Akar serabut tertancap kuat

Pemanjangan batang secara

cepat

4.1.1 Tanaman Kacang Hijau

1. Deskripsi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophya

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

10

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseols radiates L.

2. Dokumentasi (Fase) Tinggi Deskripsi (Morfologi)

Fase : Perkecambahan (VE)

18 cm Masih terdapat kotiledon yang

terangkat di atas permukaan

tanah

Muncul daun muda 2 helai

Batang berdiameter kecil,

lunak, berair, dan berwarna

hijau

Akar serabut

Umur 10 HST

Fase : Kotiledon (VC)

19,5 cm Kotiledon lepas

Daun muda mulai melakukan

fotosintesis

Fokus pada pertumbuhan akar,

batang, dan daun

Batang mengalami

perpanjangan, diameter kecil,

lunak, berair, berwarna hijau

kecoklatan

Terdapat dua helai daun yang

telah terbuka berbentuk elips,

tepi daun rata

Umur 20 HST

Fase : Vegetatif 3 (V3) 26 cm Terdapat 3 buku dengan daun

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

11

yang terbuka

Tiap buku terdiri dari 2-3 helai

daun

Daun berbentuk bulat, tepi rata,

tulang daun melengkung

Terdapat daun muda pada

pucuk

Batang tegak, diameter kecil,

keras, dan berwarna hijau.

Umur 32 HST

Fase : Vegetatif buku n

(Vn)

27 cm Terdapat 7 buku dengan daun

yang terbuka

Tiap buku terdiri dari 2-3 helai

daun

Daun berbentuk bulat, tepi rata,

tulang daun melengjung

Masing-masing daun pada

buku sudah terisi penuh

Umur 48 HST

Fase : Generatif 2

(pengisian polong)

42 cm Terdapat polong dengan bentuk

silindris memanjang, berbulu,

diameter kecil, dengan

sebagian belum terdapat biji,

biji masih lunak

Terdapat banyakbuku dengan

daun banyak

Buku tersusun berselang-seling

Semua daun terbuka penuh

Umur 62 HST

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

12

4.1.1 Tanaman Jagung

1. Deskripsi

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

2. Dokumentasi (Fase) Tinggi Deskripsi (Morfologi)

Fase : Perkecambahan

10 cm Radikula muncul dari kulit

benih

Koleoriza memanjang

menembus pericarp kemudian

radikula menembus koleoriza

Plumula tertutup oleh koleoptil

Koleoptil muncul ke

permukaan tanah

Kecambah muncul sekitas 4-5

HST

Fase : Vegetatif 1

36 cm Daun terbuka 3-5 helai

Berlangsung pada saat tanaman

berumur 10-18 hari setelah

berkecambah

Akar seminal sudah mulai

berhenti tumbuh

Akar nodul sudah mulai aktif

Titik tumbuh berada di bawah

permukaan tanah

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

13

Suhu rendah akan menghambat

keluarnya daun, meningkatkan

jumlah daun, dan menunda

bunga jantan

Fase : Vegetatif 2 (V2)

80 cm Daun terbuka 6-10 helai

Berlangsung pada saat tanama

berumur 18-35 hari setelah

berkecambah

Titik tumbuh sudah berada di

atas permukaan tanah

Perkembangan dan penyerapan

akar sangat cepat

Pemanjangan batang

berlangsung cepat

Fase : Vegetatif 4 (V4)

200 cm Tahap fase tasseling (berbunga

jantan) ditandai adanya cabang

terakhir dari bunga jantan

sebelum kemunculan bunga

betina

Tahap V4 dimulai 2-3 hari

sebelum rambut tongkol

muncul

Tinggi tanaman sudah hampir

mencapai maksimum

Biomassa bagian vegetatif

sudah maksimum, yaitu sekitar

50% dari total bobot kering

tanaman

Fase : Reproduktif 1 (R1) 210 cm Munculnya rambut dari dalam

tongkol yang tertutup kelobot

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

14

Biasanya dimulai 2-3 hari

setelah tasseling

Rambut tongkol muncul dan

siap diserbuki selama 2-3 hari

Bakal biji hasil pembuahan

tumbuh dalam satu struktur

tongkol dengan dilindungi oleh

3 bagian penting yaitu glume,

lemma, dan palea serta

memiliki warna putih di luar

biji

Serapan N dan P sangat cepat

sementara K sudah hampir

lengkap.

4.1.4 Tinggi Tanaman Padi

Grafik 1. Tinggi Tanaman Padi

Tanaman padi memiliki tinggi yang berbeda mulai dari umur 10 HST, 20

HST, 34 HST, 48 HST, dan 62 HST. Tinggi tanaman padi pada umur 10 HST

adalah 10 cm. Tanaman padi pada umur 20 HST adalah 21 cm, umur 34 HST

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

10 HST 20 HST 34 HST 48 HST 62 HST

Tinggi Tanaman Padi

Tinggi Tanaman Padi

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

15

adalah 36 cm. Umur 48 HST dengan tinggi 37cm dan umur 62 HST dengan

tinggi 39 cm.

4.1.5 Tinggi Tanaman Kacang Hijau

Grafik 2. Tinggi Tanaman Kacang Hijau

Tanaman padi memiliki tinggi yang berbeda mulai dari VE (Fase

Perkecambahan), VC (Kotiledon), V3, Vn, dan G2. Tinggi tanaman padi pada VE

adalah 18 cm. Tanaman padi pada VC adalah 19,5 cm, V3 adalah 26 cm. Saat Vn

dengan tinggi 27 cm dan G2 dengan tinggi 42 cm.

4.1.6 Tinggi Tanaman Jagung

Grafik 2. Tinggi Tanaman Kacang Hijau

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

VE VC V3 Vn G2

Tinggi Tanaman Kacang Hijau

Tinggi Tanaman Kacang Hijau

0

50

100

150

200

250

Perkecambahan V1 V2 V4 R1

Tinggi Tanaman Jagung

Tinggi Tanaman jagung

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

16

Tanaman jagung memiliki tinggi yang berbeda mulai dari perkecambahan,

V1, V2, V4, dan R1. Tinggi tanaman jagung pada fase perkecambahan adalah 10

cm. Tanaman jagung pada V1 adalah 36 cm, V2 adalah 80 cm. Saat V4 dengan

tinggi 200 cm dan R1 dengan tinggi 210 cm.

4.2 Pembahasan

Tanaman semusim adalah tanaman yang siklus hidupnya dilalui hanya

dalam satu musim atau dalam waktu kurang lebih 3-4 bulan. Tanaman semusim

melalui siklus hidupnya kemudian mati. Siklus hidup tanaman semusim di

berbagai daerah berbeda karena faktor eksternal yaitu iklim. Iklim sangat

mempengaruhi hidup tanaman semusim. Tanaman semusim yang hidup di

wilayah dengan empat musim berbeda dengan yang hidup di wilayah dua musim.

Secara umum tanaman semusim memiliki jenjang pertumbuhan yang

disebut juga dengan fase. Fase yang dilalui tanaman semusim adalah fase

perkecambahan, vegetatif, reproduksi, dan pematangan. Setiap tanaman semusim

memiliki waktu yang berbeda dalam melalui fase tersebut. Fase perkecambahan

adalah fase di mana dimulainya proses pertumbuhan yang diawali dengan proses

imbibisi sehingga biji mendapatkan nutrisinya dari air. Proses imbibisi terjadi

ketika biji terendam dengan air sehingga dapat mengaktifkan enzim pertumbuhan

biji. Biji yang tumbuh memunculkan radikula dan plumula yaitu calon akar dan

calon batang.

Fase vegetatif adalah fase di mana mulai berkembangnya organ vegetatif

tanaman seperti akar, batang, dan daun. Pada fase vegetatif tanaman akan tumbuh

secara maksimal sehingga saat akhir fase vegetatif tanaman dapat mengalami fase

generatif dengan normal. Fase reproduksi adalah fase di mana tanaman

mengalami penyerbukan yang dibantu oleh angin atau makhluk hidup lainnya

seperti manusia dan hewan. Fase reproduksi dapat menentukan banyaknya

tanaman yang dapat bereproduksi dengan normal dengan arti tidak mengalami

gangguan pada saat terjadi penyerbukan. Fase pematangan adalah fase di mana

hasil dari reproduksi mengalami pematangan. Fase pematangan dapat menentukan

hasil tumbuh tanaman dalam bentuk biji maupun buah.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

17

Tanaman semusim biasanya didominasi dengan tanaman pangan,

hortikultura, dan tanaman berbunga. Tanaman pangan yang termasuk tanaman

semusim antara lain, padi, jagung, dan kacang hijau. Tanaman pangan tersebut

melalui siklus hidupnya dalam satu musim atau sekitar 3-4 bulan.

Padi tipe Ciherang memiliki masa tanam maksimal 116 hingga 125 hari.

Padi Ciherang memiliki ketahanan pada hama wereng serta hawar daun atau biasa

disebut dengan kresek. Tinggi yang dicapai maksimal adalah 107 hingga 115 cm

dengan jumlah anakan sekitar 14 hingga 17. Hasil panen Padi Ciherang kurang

lebih 6 sampai 7 ton per hektar. Karakteristik beras yang dihasilkan adalah beras

pulen dengan gabah berbentuk ramping. Budidaya tanaman padi dilakukan dengan

cara pengolahan tanah, persemaian, penanaman, perawatan, dan pemanenan.

Padi memiliki tiga fase hidup yaitu fase vegetatif, fase generatif, dan fase

pematangan. Fase vegetatif tanaman padi dilalui mulai dari awal pembenihan

hingga 60 hari. Fase vegetatif memiliki tahapan yaitu tahap imbibisi, tahap

menumbuhkan tunas baru, tahap pindah tanam, dan tahap akhir masa vegetatif.

Tahap imbibisi menghasilkan 1 tunas baru yang memakan waktu selama 0-5 hari.

Tahap penumbuhan tunas baru terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-21. Hari ke-

21 tanaman mulai pindah tanam dari media pembibitan ke sawah. Fase vegetatif

berakhir pada hari ke-10. Berakhirnya fase vegetatif ditandai dengan telah tumbuh

dengan baik organ vegetatif tanaman sehingga dapat melalui fase generatif.

Fase generatif tanaman padi memiliki tahapan yaitu tahap inisiasi

bunga/pembuntikan, tahap munculnya malai sampai keluar bulir padi, dan tahap

pengisian bulir padi. Tahap inisiasi bunga atau pembuntikan adalah tahapan di

mana tanaman padi mulai tumbuh dan muncul ke permukaan batang. Tahap

inisiasi bunga terjadi setelah berakhirnya masa vegetatif yaitu 7 hari setelah masa

vegetatif berakhir atau setelah 67 hari. Tahap selanjutnya adalah tahap munculnya

malai hingga keluar bulir padi. Malai adalah kumpulan bunga padi. Pada saat

pembungaan, malai akan tegak berdiri sehingga dapat diserbuki dengan mudah.

Tahap munculnya malai hingga keluar bulir padi terjadi setelah 7 hari tahap

inisiasi bunga atau setelah 74 hari. Munculnya bulir padi terjadi ketika malai atau

bunga padi sudah diserbuki sehingga terjadi penyerbukan dan menghasilkan bulir

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

18

padi yang masih kosong Tanaman padi akan melewati tahap pengisian bulir yang

terjadi selama 30 hari. Tahap pengisian bulir adalah tahap di mana bulir padi hasil

penyerbukan yang masih kosong mulai terisi. Bulir padi yang sudah terisi

mengakibatkan malai tidak berdiri tegak tetapi melengkung atau merunduk ke

bawah.

Fase pematangan adalah fase di mana tanaman padi mulai mematangkan

bulir padi. Fase pematangan terjadi dalam beberapa tahap yaitu tahap masak susu,

tahap masak setengah matang, dan tahap matang penuh. Tahap masak susu adalah

tahap di mana padi dalam keadaan masak susu atau bulir padi masih berisi cairan

berupa pati. Tahap masak setengah matang adalah tahap di mana pati tersebut

membentuk kristal dan mulai mengeras. Tahap matang penuh adalah tahap di

mana bulir padi sudah terisi dengan sempurna sehingga siap untuk dipanen.

Selain tanaman padi juga ada tanaman jagung yang tergolong tanaman

semusim. Tanaman jagung melalui siklus hidupnya selama 3 bulan. Siklus hidup

tanaman jagung ada tiga yaitu, perkecambahan, vegetatif, dan generatif. Tahap

perkecambahan terjadi selama 3 sampai 4 hari. Perkecambahan dilakukan di

media perkecambahan seperti di dalam bak atau polybag, hal tersebut dilakukan

untuk menghindari biji yang hilang karena hanyut oleh air.

Fase vegetatif tanaman jagung dimulai ketika tanaman jagung berumur 10

hari. Fase vegetatif tanaman jagung terdiri dari V1 hingga V4. V1 berlangsung

selama 10 hingga 18 hari setelah berkecambah. Daun yang terbuka sempurna

berjumlah 3 sampai 5 helai. V2 terjadi ketika tanaman jagung berumur 18 sampai

35 hari setelah berkecambah. Fase V2 menghasilkan daun sempurna berjumlah 6

sampai 10 helai. Fase ini terjadi perkembangan dan penyebaran akar dengan

sangat cepat sehingga tesla dan tongkol mulai berkembang. Fase selanjutnya

adalah V3 yang terjadi saat jagung berumur 33 hingga 50 hari setelah

berkecambah. Fase V4 terjadi saat jagung berumur 42 sampai 52 hari setelah

berkecambah. Bunga jantan atau tesla terbentuk pada fase ini sehingga fase ini

disebut dengan fase vegetatif akhir. Fase V4 ditandai dengan munculnya bunga

jantan tetapi belum terjadi penyerbukan (teasling). Berakhirnya fase vegetatif

menandakan bahwa akan dimulainya fase generatif.

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

19

Fase generatif tanaman jagung terjadi dalam 4 tahap yaitu R1, R2, R3, dan

R4. Tahap R1 atau silking adalah tahap terbentuknya bunga jantan (tesla) yang

terjadi selama 2-3 hari. Tahap R2 adalah tahap di mana bunga jantan (tesla) sudah

siap menyerbuki bunga betina. Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari yang

dilepas oleh bunga jantan (tesla) menyentuh permukaan rambut tongkol yang

masih segar. Setiap helai rambut tongkol menandai banyaknya embrio yang akan

dihasilkan. Penyerbukan yang terjadi akan membentuk embrio pada jagung.

Tahap R3 adalah tahap di mana jagung sudah masak susu. Tahap ini terjadi 18

sampai 22 hari setelah silking. Embrio membentuk biji dengan kandungan air

sekitar 80%. Tahap masak susu ditandai dengan biji yang mulai terisi menjadi pati

yang berwarna putih susu. Tahap selanjutnya adalah tahap R4 yaitu tahap di

mana terjadi pengerasan dan masak secara fisiologis. Pengerasan terjadi dalam

rentang waktu 35 sampai 42 hari setelah silking. Masak fisiologis terjadi pada hari

ke-55 sampai hari ke-65 setelah silking.

Kacang hijau adalah salah satu contoh tanaman semusim. Tanaman kacang

hijau melalui siklus hidupnya yaitu fase vegetatif, reproduksi, dan senescense.

Fase vegetatif tanaman kacang hijau dilalui dalam beberapa tahap seperti VE, VC,

V1 sampai Vn, dan vegetatif akhir. VE adalah keadaan dimana tanaman kacang

hijau mulai berkecambah. Perkecambahan dilakukan di dalam media tanam

seperti pada kapas basah dan tanah dalam polybag. VC adalah keadaan di mana

kotiledon mulai membuka. Kotiledon membuka untuk melakukan fotosintesis

sementara sebelum daun mulai tumbuh. Tahap V1 hingga Vn adalah tahap di

mana daun mulai terbuka dengan sempurna. Daun tersebut tumbuh pada buku-

buku tanaman kacang hijau. Tahap vegetatif akhir adalah tahap di mana tanaman

kacang hijau melakukan penyempurnaan organ-organ vegetatif seperti akar,

batang, dan aun. Tahap ini ditandai dengan munculnya bunga.

Fase reproduksi tanaman kacang hijau memiliki beberapa tahapan yaitu,

R1, R2, R3, dan R4. Tahap R1 adalah tahap di mana terjadi penyerbukan putik

oleh benang sari sehingga menghasilkan polong. Tahap R2 adalah tahap di mana

polong yang dihasilkan terisi dengan sempurna. Tahap R3 adalah tahap di mana

polong yang sudah terisi dengan sempurna terjadi pemasakan sehingga siap untuk

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

20

dipanen. Tahap R4 adalah tahap di mana polong-polong tersebut dapat dipanen.

Fase selanjutnya adalah fase senescense. Fase senescense adalah fase di mana

tanaman kacang hijau akan layu dan mati. Fase sesescense disebut juga dengan

fase menuju kematian.

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

21

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Padi Ciherang mengalami fase vegetatif pada umur 10 HST dengan tinggi 10

cm, umur 20 HST dengan tinggi 21 cm, umur 34 HST dengan tinggi 36 cm,

umur 48 HST dengan tinggi 37 cm, dan umur 62 HST dengan tinggi 39 cm.

2. Kacang hijau melalui fase perkecambahan (VE) dengan tinggi 18 cm, fase

kotiledon (VC) dengan tinggi 19,5 cm, fase V3 dengan tinggi 26 cm, Vn

dengan tinggi 27 cm, dan G2 dengan tinggi 42 cm.

3. Jagung melalui fase perkecambahan dengan tinggi 10 cm, V1 dengan tinggi

36 cm, V2 dengan tinggi 80 cm, V4 dengan tinggi 200 cm, dan R1 dengan

tinggi 210 cm.

5.2 Saran

Praktikan seharusnya mematuhi instruksi asisten laboratorium dalam

pelaksanaan praktikum sehingga praktikan tidak mengalami gangguan pada saat

berjalannya praktikum. Praktikan seharusnya lebih kondusif dalam pelaksanaan

praktikum sehingga praktikum dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Praktikan

seharusnya sarapan terlebih dahulu untuk menghindari kelaparan pada saat

praktikum di lapang dilaksanakan.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

22

DAFTAR PUSTAKA

Arma, M. J., U. Fermin., L. Sabaruddin. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Jagung

(Zea mays L.) dan Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Melalui

Pemberian Nutrisi Organik dan Waktu Tanam dalam Sistem Tumpang

Sari. Agroteknos, 3(1): 1-7.

Barus, W. A., H. Khair., M. A. Siregar. 2014. Respon Pertumbuhan dan Produksi

Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) Akibat Penggunaan Pupuk Organik

Cair dan Pupuk TSP. Agrium, 19(1): 1-11.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta:

Kanisius.

Milind, P., dan D. Isha. 2013. Zea Maize: A Modern Craze. Pharmacy. 4(6): 39-

43.

Pratiwi, S. H. 2016. Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Sawah Pada

Berbagai Metode Tanam Dengan Pemberian Pupuk Organik. Gontor

AGROTECH, 2(2): 1-19.

Supriyanti, A., Supriyanta., dan Kristamtini. 2015. Karakteristik Dua Puluh Padi

(Oryza sativa L.) Lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Vegelatika,

4(3): 29-41.

Sutariati, G. A. K., A. Khaeruni., Y. B. Pasolon., Muhidin., dan L. Mudi. 2016.

The Effect of Seed Bio-invigoration Using Indigenous Rhizobacteria to

Improve Viability and Vigor of Upland Rice (Oryza sativa L.) Seeds.

Pharm Tech Research, 9(12): 565-573.

Williams, M. K., R. W. Heiniger., W. J. Everman., dan D.L. Jordan. 2014. Weed

Control and Corn (Zea mays) Response to Planting Pattern and Herbicide

Program with High Seeding Rates in North Carolina. Agriculture. 14(1):

1-8.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

23

LAMPIRAN DATA

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

24

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

25

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

26

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

27

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

28

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

29

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

30

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

31

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

32

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

33

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

34

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

35

DOKUMENTASI

Gambar 1. Padi umur 10 HST Gambar 2. Padi umur 20 HST

Gambar 3. Padi umur 34 HST Gambar 4. Padi umur 48 HST

Page 37: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

36

Gambar 5. Padi umur 62 HST Gambar 6. Kacang Hijau Fase VE

Gambar 7. Kacang Hijau Fase VC Gambar 8. Kacang Hijau Fase V3

Page 38: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

37

Gambar 9. Kacang Hijau Fase Vn Gambar 10. Kacang Hijau Fase G2

Gambar 11. Jagung Fase Perkecambahan Gambar 12. Jagung Fase V1

Page 39: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

38

Gambar 13. Jagung Fase V2 Gambar 14. Jagung Fase V4

Gambar 14. Jagung Fase R1

Page 40: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

39

LITERATUR

Arma, M. J., U. Fermin., L. Sabaruddin. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Jagung

(Zea mays L.) dan Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Melalui

Pemberian Nutrisi Organik dan Waktu Tanam dalam Sistem Tumpang

Sari. Agroteknos, 3(1): 1-7.

Barus, W. A., H. Khair., M. A. Siregar. 2014. Respon Pertumbuhan dan Produksi

Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) Akibat Penggunaan Pupuk Organik

Cair dan Pupuk TSP. Agrium, 19(1): 1-11.

Page 41: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

40

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta:

Kanisius.

Milind, P., dan D. Isha. 2013. Zea Maize: A Modern Craze. Pharmacy. 4(6): 39-

43.

Page 42: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

41

Pratiwi, S. H. 2016. Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Sawah Pada

Berbagai Metode Tanam Dengan Pemberian Pupuk Organik. Gontor

AGROTECH, 2(2): 1-19.

Supriyanti, A., Supriyanta., dan Kristamtini. 2015. Karakteristik Dua Puluh Padi

(Oryza sativa L.) Lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Vegelatika,

4(3): 29-41.

Page 43: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN SEMUSIM Oleh : Golongan F/Kelompok 2 1. Sheila Natasya Anindia Putri (171510301021) 2. ... pertumbuhan, dari perkecambahan

42

Sutariati, G. A. K., A. Khaeruni., Y. B. Pasolon., Muhidin., dan L. Mudi. 2016.

The Effect of Seed Bio-invigoration Using Indigenous Rhizobacteria to

Improve Viability and Vigor of Upland Rice (Oryza sativa L.) Seeds.

Pharm Tech Research, 9(12): 565-573.

Williams, M. K., R. W. Heiniger., W. J. Everman., dan D.L. Jordan. 2014. Weed

Control and Corn (Zea mays) Response to Planting Pattern and Herbicide

Program with High Seeding Rates in North Carolina. Agriculture. 14(1):

1-8.