laporan praktikum fismektan tantri pembahasan

5
Laeli Dyah Tantri C 240110120077 4.2 Pembahasan Pengukuran shear strength dan cone index tanah merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui potensi tanah terutama kekuatan tanah untuk menahan beban yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian tanah dalam penggunaannya sebagai bahan bangunan atau sebagai media tanam. Pengukuran pertama adalah pengukuran shear strength. Pengukuran shear strength dilakukan dengan menggunakan shearing ring yang dipasang pada ujung spindel. Pengukuran dilakukan dengan memberikan beban secara berkala pada tanah sampai sejauh mana tanah dapat bertahan dan mengalami pergeseran antar partikel tanah tersebut. Pergesaran tersebut dapat dilihat dari tanah yang hancur saat lengan torsi diputar. Besar shear strength dapat dilihat pada angka yang ditunjukkan oleh jarum lengan torsi. Nilai yang ditunjukkan dinyatakan dalam satuan kg/cm 2 atau beban yang dapat ditahan oleh luas luas penampang, dimana penampang yang dimaksud adalah penampang shearing ring sama dengan luas penampang tanah yang dikenakan beban. Pengukuran dilakukan di tiga tempat dengan lubang yang berbeda. Dari hasil pengukuran shear strength pada tiga lubang yang berbeda, diperoleh nilai yang berlainan pada setiap penambahan beban 5 kg. Pada pengukuran di pertama dengan beban 5 kg sampai 25 kg mengalami kenaikan tekanan, dari 0,437 kPa–1,499 kPa. Pada lubang

Upload: frida-pascha-nurfitrianty

Post on 23-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Fismektan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Fismektan Tantri Pembahasan

Laeli Dyah Tantri C240110120077

4.2 Pembahasan

Pengukuran shear strength dan cone index tanah merupakan pengukuran

yang dilakukan untuk mengetahui potensi tanah terutama kekuatan tanah untuk

menahan beban yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

kesesuaian tanah dalam penggunaannya sebagai bahan bangunan atau sebagai

media tanam.

Pengukuran pertama adalah pengukuran shear strength. Pengukuran shear

strength dilakukan dengan menggunakan shearing ring yang dipasang pada ujung

spindel. Pengukuran dilakukan dengan memberikan beban secara berkala pada

tanah sampai sejauh mana tanah dapat bertahan dan mengalami pergeseran antar

partikel tanah tersebut. Pergesaran tersebut dapat dilihat dari tanah yang hancur

saat lengan torsi diputar. Besar shear strength dapat dilihat pada angka yang

ditunjukkan oleh jarum lengan torsi. Nilai yang ditunjukkan dinyatakan dalam

satuan kg/cm2 atau beban yang dapat ditahan oleh luas luas penampang, dimana

penampang yang dimaksud adalah penampang shearing ring sama dengan luas

penampang tanah yang dikenakan beban. Pengukuran dilakukan di tiga tempat

dengan lubang yang berbeda.

Dari hasil pengukuran shear strength pada tiga lubang yang berbeda,

diperoleh nilai yang berlainan pada setiap penambahan beban 5 kg. Pada

pengukuran di pertama dengan beban 5 kg sampai 25 kg mengalami kenaikan

tekanan, dari 0,437 kPa–1,499 kPa. Pada lubang kedua tekanannya tidak stabil,

pada penambahan beban 15 kg mengalami penurunan, dan kemudian naik pada

penambahan beban 20 kg. Angka ini menunjukkan bahwa tanah yang diamati

memiliki kekuatan yang tidak stabil. Pada lubang ketiga mengalami kenaikan dari

0,375 kPa–1,312 kPa. Angka yang diperoleh mengalami fluktuasi yang juga

menunjukkan keadaan tanah yang diamati kurang cocok jika dijadikan tempat

mendirikan bangunan. Jikapun bisa harus dilakukan pengurugan dan pemadan

tanah (kompaksi). Tanah yang diamati kemungkinan cocok digunakan untuk

media tanam. Menurut Poulos (1989) shear strength tanah

bergantung pada komposisi tanah (mineralogi, benruk partikel),

keadaan awal tanah awal (tegangan normal efektif dan

tegangan geser), struktur tanah, kondisi pembebanan.

Page 2: Laporan Praktikum Fismektan Tantri Pembahasan

Laeli Dyah Tantri C240110120077

Besar shear strength yang didapat tidak memiliki keakuratan atau

ketelitian yang baik dikarenakan alat yang digunakan sudah dalam kondisi yang

kurang baik. Jarum penunjuk pada lengan torsi tidak lagi berada pada angka 0

sehingga kalibrasi yang dilakukan ditak berjalan dengan baik dan menyebabkan

data yang diperoleh pun kurang teliti.

Pengukuran yang kedua adalah pengukuran cone index. Cone

penetrometer di tancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman yang berbeda

dengan pertambahan kedalaman 5 cm. Nilai cone index langsung terlihat pada

pengukur tekanan yang ditunjukkan oleh jarum berwarna merah dan dinyatakan

dalam satuan tekanan Newton, untuk mengetahui nilai cone index harus dibagi

dengan luas penampang kerucut. Pengukuran ini pun dilakukan pada lahan yang

berbeda dengan tiga kali pengukuran.

Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dilahan pengamatan pada

titik ketiga menunjukkan angka yang mengalami kenaikan yang konstan yang

menunjukkan nilai cone index tanah tersebut semakin dalam semakin besar. Pada

titik pertama dan kedua menunjukkan angka tidak stabil, atau menagalami

kenaikan dan penurunan yang tidak konstan. Cone index ditentukan dari

1,5–2 MPa sebagai indikasi yang cukup dan beberapa 

perlambatan pertumbuhan akar, analisa yang berdasarkan nilai

cone index terhadap kedalaman dari tiap sampel lokasinya. Cone

index mempunyai hubungan linear terhadap bulk density dan

dipengaruhi oleh kelembaban (R. K. Taylor et al, 2002). Hasil praktikum

yang hanya berkisaran antara 0,9-1,8 MPa tersebut merupakan keslahan yang

dapat diakibatkan oleh berbagai faktor.

Semakin dalam tanah dan cone index semakin kecil berarti tanah tersebut

semakin dalam semakin banyak mengandung air dan bulk density tanah juga

semakin kecil. Hal ini bisa dikarenakan pada saat menggunakan alat penetrometer

tidak konstan saat menekan ke dalam tanah, selain itu dapat dilihat juga kondisi

saat pengukuran adalah setelah turun hujan. Sedangkan pada tanah yang nilai cone

indexnya semkin meningkat tanah tersebut tertutup rumput saat dilakukan

pengukuran dan kemungkinan air hujan terhalang oleh rumput saat turun.

Page 3: Laporan Praktikum Fismektan Tantri Pembahasan

Laeli Dyah Tantri C240110120077

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pada setiap penambahan beban 5 kg pada titik ke 1, 2, dan 3 rata-rata

shear strngth mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,208 kPa

2. Penambahan beban berbanding lurus dengan peningkatan shear strength

tanah

3. Cone indek tanah yang diukur berkisar antara 0,9-1,8 MPa

4. Kemampuan maksimum tanah dalam menerima tekanan dari luar adalah

sebesar 1,8 MPa

5. Perbedaan hasil praktikum dengan literatur disebabkan oleh kecepatan

tekan yang tidak konstan, ketidak telitian dalam pembacaan tekanan, dan

dikarenakan tanah sangat lembab

6. Pada setiap kedalaman takanan tanah berbeda-beda disebabkan oleh

perbedaan srtuktur dan penyusun tanah

5.2 Saran

1. Sebelum melaksanakan praktikum, praktikam terlebih dahulu membaca

modul yang ada agar dapat mengetahui apa saja yang akan dilakukan pada

saat praktikum.

2. Sebelum praktikum di mulai diharapkan praktikan memperhatikan dosen

atau asisten dosen ketika menyampiakan tutorial pelaksanaan praktikum.

3. Praktikan hendaknya lebih memperhatikan saat menggunakan alat agar

tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan.

4. Alat –alat yang dipakai hendaknya diperiksa dahulu sebelum digunakan

dan harus dalam keadaan bersih.

5. Jumlah alat yang digunakan harus memadai agar paraktikum dapat

berjalan lebih efisien.