laporan pasti 1

49
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan praktikum serta Laporan Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I. Adapun isi dari laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan selama praktikum berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian Praktikum dan merupakan syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I. Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen serta staf pengajar Mata kuliah Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I yang selalu membimbing dan mengajari kami dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal penyusunan laporan ini. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan Laporan akhir ini. i

Upload: evarcrazy89

Post on 11-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

perancangan produk

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan praktikum serta Laporan Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I. Adapun isi dari laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan selama praktikum berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian Praktikum dan merupakan syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I.Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen serta staf pengajar Mata kuliah Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri I yang selalu membimbing dan mengajari kami dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal penyusunan laporan ini. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan Laporan akhir ini. Sebagai manusia biasa kami merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini. Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini, kami ucapkan terimakasih. Jakarta, 16 April 2015 PenulisDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR GAMBAR4BAB I PENDAHULUAN51.1Latar Belakang Masalah51.2Latar Belakang Perancangan61.3Perumusan Masalah71.4Tujuan71.5Batasan Masalah71.6Sistematika Penulisan8BAB II TINJAUAN PUSTAKA102.1Mind Mapping (Pemetaan Pikiran)102.1.1Cara Membuat Mind Mapping142.1.2Manfaat Mind Mapping152.2Brainstroming162.2.1 Tujuan dan Manfaat Brainstorming172.2.2 Fungsi Brainstorming182.2.3 Tahapan dari teknik brainstorming18BAB III METODE PENELITIAN203.1Mind Mapping (Peta Pikiran)203.1.1 Langkah langkah Mind Mapping203.1.2 Hasil Mind Mapping213.2Data Spesifikasi Produk223.3Brainstorming223.3.1Membentuk Kelompok dan Menetapkan Pimpinan223.3.2Menginformasikan Aturan-aturan dalam Brainstorming223.3.3Pemimpin Kelompok Meolontarkan Pernyataan Masalah Awal233.3.4Masing-masing Anggota Diberi Waktu Tenang untuk Menggali Gagasan233.3.5Setiap Anggota Diminta Menuliskan Gagasan pada Kertas-kertas Sendiri233.3.6Antar Anggota Kelompok Saling Bertukar Kertas Satu Sama Lain263.3.7Melakukan Istirahat Sejenak untuk Mencari Gagasan-gagasan Baru263.3.8Mengumpulkan Kertas-kertas dan Setelah Periode Tertentu Dilakukan Evaluasi293.4Hasil Rancangan Akhir29BAB IV ANALISIS314.1Analisis314.1.1AnalisisLangkah langkah Mind Mapping314.1.2Analisis Langkah-langkah Brainstorming31BAB V KESIMPULAN345.1Kesimpulan345.2Saran35

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Kursi Belajar24Gambar 3. 2 Kursi Santai24Gambar 3. 3 Kursi Belajar25Gambar 3. 4 Desain Kursi Santai Berserat bahan Karbon25Gambar 3. 5 Kursi Lipat tipe Lesehan26Gambar 3. 6 Desain Kursi dan Meja26Gambar 3. 7 Kursi Belajar29Gambar 3. 8 Kursi Santai30

Gambar 5. 1 Kursi Lipat untuk belajar35Gambar 5. 2 Kursi Lipat untuk bersantai35

iBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahDi jaman yang serba modern ini kursi merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang sangat diperlukan dalam kegiatan sehari-hari, seperti bekerja semua manusia pasti sangatlah memerlukan kursi untuk beristirahat setelah banyak melakukan aktifitas, kursi juga harus memiliki nilai kenyamanan ketika didudukin. Sehingga menjadi nilai lebih bagi produk kursi tersebut, banyak juga sekarang kursi yang memiliki ragam model dan fungsi yang beraneka ragam sehingga daya jual kursi tersebut menjadi naik.Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen. Produk dapat diwujudkan berdasarkan bentuk, ukuran dan jenisnya. Kursi merupakan benda yang paling diperlukan dan dibutuhkan terutama pada interior rumah. Kursi juga merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimana manusia membutuhkan kursi untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.Kursiadalah sebuahperabotanrumah yang biasa digunakan sebagai tempat duduk. Pada umumnya, kursi memiliki 4kakiyang digunakan untuk menopang berat tubuh di atasnya. Beberapa jenis kursi, sepertibarstool, hanya memiliki 1 kaki yang terletak di bagian tengah. Kadang-kadang kursi juga dilengkapi dengansandaran kaki.Kursi lipatmultifungsi merupakan salah satu kursi yang dapat dimulti fungsikan menjadi sebuah produk lain, perkembangan kursi lipat ini memang sangat pesatdikarenakan munculnya sebuah inovasi-inovasi baru dalam pembuatan kursi-kursi tersebut mulai dari desain bentuk yang minimalis, warna yang variatif, dan desain-desain bergaya klasik dengan texture warna kayu yang alami menjadikan produk tersebut menjadi suatu produk yang terlihat menarik.

1.2 Latar Belakang PerancanganPada masa kinidimanabanyak masyarakat Indonesia yang telahmencapai taraf hidup tingkat menengah. Hal ini akan mempengaruhi gaya hidupkebanyakan masyarakat Indonesia. Seiring dengan gaya hidup masyarakatIndonesia yang makin berkembang, maka akan menyebabkan semakin banyaknyamanusia Indonesia yang ingin hidup lebih nyaman.Adanya perubahan tingkathidup manusia Indonesia mengakibatkan naiknya popularitas perabotan rumah dalam kehidupan masyarakat saat ini, perabotan rumah tersebutdapat berupameja, kursi, lemari, rak buku, dan lain-lain.yang sangat dibutuhkan dalam bidang pekerjaan seperti kursi kantor, kursi santai dan kursi untuk belajar.Salah satukursiyang dirancangdalam tugas Perancangan Analisa Sistem Teknik Industri ini adalahkursi untuk penunjang aktivitas sehari-hari dalam ruangan maupun luar ruangan yaitu kursi lipat multifungsi.Keterangan kursi lipat ini secara efektif dan baik serta dapat berfungsi sebagaimana yang kita perlukan dalam ruang belajar. Kemajuan jaman saat ini dimana produk kursi lipat dapat dijadikan sebagai nilai estetik untuk desain ruang belajar, ruang kerja maupun ruang keluarga, karena kursi merupakan suatu produk yang banyak sekali fungsinya bagi para masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.Kursi juga merupakan salah satu desain interior yang menjadi suatu kebutuhan yang harus dimiliki manusia diberbagai ruangan, guna untuk melengkapi desain yang didalam ruangan, sehingga isi ruangan menjadi lebih indah dan menarik. Sesuai perkembangan kursi lipat saat ini yang kebanyakan dibuat dengan desain yang membuat para penggunannya merasa nyaman ketika duduk dikursi tersebut sehingga menjadi nilai lebih bagi kursi lipat ini dan selain nilai kenyamanan, kursi lipat ini juga harus didesain seminimalis mungkin. karena memang desain minimalis itu sederhana. Oleh sebab itu dalam segi desain, perancang membuat suatu inovasi dari kursi lipat yang ada saat ini, dengan memanfaatkan nilai multifungsi dengan tambahan meja yang diletakkan pada bagian bawah kursi kemudian ditarik untuk membentuk sebuah meja. selain itu, meja tersebut juga bisa dimultifungsikan sebagai sanggahan kaki apabila kursi lipat tersebut ingin digunakan untuk bersantai. Dengan konsep desain klasik, minimalis, memilih nilai multifungsi pada kursi lipat. Karena kursi lipat saat ini kurang memanfaatkan nilai multifungsi dan hanya mengunggulkan aspek desain minimalis karena masyarakat memang suka yang sederhana dalam ruang belajar.Kursi lipat ini mempunyai nilai multifungsi yang berbeda dengan kursi lipat pada umunya yang memudahkan pengguna saat menggunakannya. memiliki kelebihan yaitu dengan memutar yang memakai sebuah engsel dengan rotasi 90 derajat maka bangku tersebut bisa menjadi sebuah kursi santai dengan rasa nyaman yang tinggi. Selain itu, kursi lipat ini juga bisa dijadikan untuk belajar karna sanggahan yang digunakan untuk kaki pada saat bersantai, bisa diubah menjadi sebuah meja belajar yang mempunyai nilai multifungsi.1.3 Perumusan MasalahDalam laporan ini dirumuskan beberapa masalah diantaranya :1) Bagaimana desain pada Kursi Lipat yang dapat mempercantik ruangan serta bisa digunakan di dalam maupun di luar ruangan?2) Apakah desain tambahan pada Kursi Lipat sehingga menambah kesan nyaman dan menarik para pengguna?1.4 TujuanTujuan dari pembuatan Multi-Folding Chair ini adalah untuk menghasilkan desain baru dari Kursi Lipat yang sesuai dengan fungsi utama dan fungsi tambahan yang dibutuhkan oleh pengguna kursi yaitu untuk mendapatkan kenyamanan saat duduk atau melepas lelah.1.5 Batasan MasalahDalam pembuatan laporan ini perlu dibatasi masalah untuk pembuatan Kursi Lipat. Yaitu bagaimana caranya untuk membuat Kursi Lipat yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga dapat memuaskan pengguna kursi. Fungsi utama yang dibutuhkan antara lain untuk mendapatkan kenyamanan saat duduk, sedangkan fungsi tambahannya adalah untuk menambah kesan menarik dengan menambahkan meja atau sanggahan kaki.1.6 Sistematika PenulisanSistematika penulisan digunakan untuk memudahkan pembahasan, penulisan ini dibagi menjadi lima bab yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut:

BAB I PendahuluanDalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan batasan masalah serta sistematika penulisan dari laporan akhir.

BAB II Tinjauan PustakaBab ini mengemukakan secara singkat teori-teori yang berhubungan dan berkaitan dengan masalah yang akan dibahas untuk menunjang landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah dan analisa pembahasan, yaitu mengenai Mind Mapping dan Brainstorming.

BAB III Metodologi PenelitianPada bab ini berisikan secara singkat mengenai metode/ pembuatan yang digunakan atau tahapan dalam pembuatan mind mapping dan brainstorming.

BAB IV HasilPada bab ini berisikan mengenai analisa data yang telah didapatkan terhadap metode yang digunakan, hasil dan gambar teknik dari jas hujan serta hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya yang berdasarkan landasan teori yang digunakan.

BAB V PenutupMerupakan bab terakhir dari laporan ini yang berisi kesimpulan dari hasil penulisan dan saran - saran yang diberikan penulis berkaitan dengan penulisan ini.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mind Mapping (Pemetaan Pikiran) Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup da sedang bekerja (Taufik Bahaudin, 1999: 53). Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (199: 152) menjelaskan, peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam. Mind mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa. Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain. Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%. Beberapa manfaat memiliki mind map antara lain : 1) Merencana 2) Berkomunikasi 3) Menjadi Kreatif 4) Menghemat Waktu 5) Menyelesaikan Masalah 6) Memusatkan Perhatian 7) Menyusun dan Menjelaskan Fikiran-fikiran 8) Mengingat dengan lebih baik 9) Belajar Lebih Cepat dan Efisien 10) Melihat gambar keseluruhan Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu : 1) Cara ini cepat 2) Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda 3) Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain. 4) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind mapping. (Sugiarto,Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir.)Cara membuat mind mapping, terlebih dahulu siapkan selembar kertas kosong yang diatur dalam posisi landscape kemudian tempatan topik yang akan dibahas di tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal. Usahakan menggunakan gambar, simbol atau kode pada mind mapping yang dibuat. Dengan visualisasi kerja otak kiri yang bersifat rasional, numerik dan verbal bersinergi dengan kerja otak kanan yang bersifat imajinatif, emosi, kreativitas dan seni. Dengan ensinergikan potensi otak kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah menangkap dan menguasai materi pelajaran. Selain itu, siswa dapat menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap cabang pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta bukan kalimat. Setiap garis-garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dan diusahakan garis-garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup da sedang bekerja (Taufik Bahaudin, 1999: 53). Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (199: 152) menjelaskan, peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam. Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan memberikan titik-titik rujukan pada masa lalu dan perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan dibentuk melalui berfikir, bergerak dan mengalami hidup (rangsangan inderawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya (Eric Jensen. 2002:21) Secara umum otak kiri memainkan peranan penting dalam pemrosesan logika.kata-kata, matematika dan urutan atau yang disebut sebagai otak yang berkaitan dengan pembelajaran akademis. Otak kanan berkaitan dengan irama, rima, musik. Gambar dan imajinasi atau yang disebut sebagai otak berkaitan dengan aktivitas kreatif. Kedua belahan otak ini dihubungkan oleh corpus collosum yang secara konstan manyeimbangkan pesan-pesan yang datang dan menggabungkan gambar yang abstrak dan holistik dengan pesan kongkret dan logis (Gordon Dryden Jeannette Vos. 2003:125). Sebagian besar orang hanya menggunakan otak kirinya sebagai berkomunikasi dan perolehan informasi dalam bentuk verbal ataupun tertulis. Bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung yang digunakan adalah otak belahan kiri. Dalam proses belajar siswa selalu dituntut untuk mempergunakan belahan otak kiri ketika menerima materi pelajaran. Materi pelajaran akan diubah dan diolah dalam bentuk ingatan. Terkadang siswa tidak dapat mempertahankaan ingatan tersebut dalan jangka waktu yang lama. Hal itu disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara kedua belahan otak yang akhirnya dapat menimbulkan terganggunya kesehatan fisik dan mental seseorang. Untuk menyeimbangkan kecenderungan salah satu belahan otak maka diperlukan adanya masukan musik dan estetika dalam proses belajar. Masukan musik dan estetika dapat memberikan umpan balik positif sehingga dapat menimbulkan emosi positif yang membuat kerja otak lebih efektif (Bobbi de Porter dan Hernacki.1999:38) Otak tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi dan teratur melainkan harus mencari, memilih, merumuskan dan merangkainya dalam gambar-gambar, simbol-simbol, suara, citra, bunyi dan perasaan sehingga informasi yang keluar satu persatu dihubungkan oleh logika, diatur oleh bahasa dan menghasilkan arti yang dipahami. Teknik mencatat dapat terbagi menjadi dua bagian. Pertama catat, tulis, susun (CTS), yaitu teknik mencatat yang mampu mensinergiskan kerja otak kiri dengan otak kanan, sehingga konsentrasi belajar dapat meningkat sepuluh kali lipat. Catat, tulis, susun, menghubungkan apa yang didengaran menjadi poin-poin utama dan menuliskan pemkiran dan kesan dari materi pelajaran yang telah dipelajari (Bobbi de Portyer dan Hernacki, 1999: 152). 2.1.1 Cara Membuat Mind Mapping Mind Map dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan bantuan software. Walaupun tidak ada ketentuan yang baku, tetapi ada beberapa hal yang bisa dijadikan pedoman dalam menyusun Mind Map, (khususnya untuk Mind Map yang dibuat secara manual): Contoh Mind Map:a. Mulai dari tengah untuk menentukan Topik Sentral (menentukan pohon), dibuat dalam kertas kosong bentuk landscape, disertai gambar berwarna. b. Tentukan Topik Utama (menentukan cabang) sebagai bagian penting dari Topik Sentral. c. Tentukan Sub Topik sebagai ranting yang diambil dari Topik Utama d. Secara kreatif gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi seluruh peta pikiran Anda. e. Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal (maksimal 2 kata), dengan huruf kapital atau huruf kecil. f. Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara Topik Sentral dengan Topik Utama dan Sub Topik. Untuk stimulasi visual, gunakan warna dan ketebalan yang berbeda untuk masing-masing alur hubungan. g. Kembangkan Mind Map sesuai gaya Anda sendiri. h. Untuk memahami suatu teks, Anda terlebih dahulu harus membaca teks tersebut untuk memperoleh gambaran mental (mental image) yang menyeluruh dan bermakna. 2.1.2 Manfaat Mind Mapping Mind Map dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang bersifat personal maupun kolaboratif. Khusus, dalam konteks pembelajaran, Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif. Mahasiswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya, Mahasiswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikan di kelas, dan Mahasiswa dapat mempetakan aneka aktivitas lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan maupun pelaksaanaannya. Dengan Mind Map, Mahasiswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta. Penggunaan Mind Map tampaknya cukup efektif membantu mahasiswa ketika sedang mengikuti Ujian Skripsi. Skripsi yang sedemikian tebal dapat direduksi dalam satu atau dua halaman saja. 2.2 Brainstroming Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a problem with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau penyerbuan dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu sidang serbuan gagasan untuk memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan teknik brainstorming, setiap siswa dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan yang sebanyak-banyak mungkin untuk kemudian dicatat. Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa terkecuali. Dalam prosesnya, tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik terjadap sesuatu ide yang dilontarkan. Osborn dalam Gie (1995) mensyaratkan 4 ketentuan dalam melaksanakan teknik brainstorming yaitu: 1) Kritik tidak diperkenankan 2) Pengaliran ide secara bebas dianjurkan 3) Kualitas lebih diharapkan 4) Penggabungan dan penyampuran dicari Selain menyumbangkan gagasan sendiri, setiap peserta diharapkan menyarankan bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih baik atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu lagi ide. 2.2.1 Tujuan dan Manfaat Brainstorming Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang ketat. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi masalah Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut. Menganalisis situasi Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh tim kerja tersebut saat ini. Mengalirkan ide-ide baru Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Menganalisis ide-ide Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Menentukan alternatif pemecahan masalah Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide yang telah disepakati bersama. Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki masalah Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran dari peserta brainstorming. 2.2.2 Fungsi Brainstorming Brainstorming ada karena adanya kreativitas manusia untuk memunculkan ide-ide creative. Seperti sumbangan saran yang memuat ide-ide untuk di jadikan sebuah pertimbangan dan menjadi satu kepumakatan. Brainstorming adalah alat populer yang menolong kita menyebabkan timbulnya pemecahan kreatif masalah. Benar-benar berguna kalau kita mau lolos dari pola mapan yang basi berpikir, agar anda bisa memperkembangkan cara baru memandang hal, juga menolong kita mengatasi banyak persoalan bahwa bisa membuat kelompok memecahkan masalah proses hampa dan tak memuaskan.2.2.3 Tahapan dari teknik brainstorming Sebelum membuat produk baru maka dilakukan kegiatan brainstorming. Adapun langkah-langkah kegiatan brainstorming adalah sebagai berikut: Pertama, Anda kumpulkan semua orang yang ingin Anda explore ide-idenya Undanglah mereka ke suatu tempat yang membantu mereka untuk fresh. Tujuannya adalah agar saat pelaksanaan brainstorming, para peserta dalam keadaan segar dan fun sehingga ide ide akan muncul Ajukan permasalahan yang sedang dihadapi mahasiswa agar mengatasi kejenuhan selama liburan semester Minta setiap orang berfikir kemudian mengajukan idenya masing masing. Pada tahap ini ide apapun yang keluar harus ditampung dan dicatat. Jangan dibatasi atau dibantah. Setelah semua ide ditulis, saatnya Anda mendiskusikan ide mana yang paling mungkin dilaksanakan berdasarkan kondisi dan kemampuan perusahaan Ambilah dua atau tiga yang paling mungkin untuk dibawa ke rapat di level manajerial yang lebih tinggi berdasarkan pilihan terbanyak. Jangan lupa ide ide yang lain tetap harus diarsipkan karena tidak menutup kemungkinan suatu saat ide ide tersebut bisa direalisasikan.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Mind Mapping (Peta Pikiran)3.1.1 Langkah langkah Mind Mapping Alat dan Bahan: 1) Software Mindmap 2) Data spesifikasi produk yang sudah ada yang akan di rancang melalui mindmap Prosedur: 1) Membentuk kelompok dan menetapkan pimpinan. a. Ketua: Lutfia Nurizzati (41612010053)b. Anggota: Viqi Rizki Alfiana (41612010056) Tris Harsono (41612010025) Nuryadi Kurniawansyah (41612010050) Anangga Isman (41612010046) 2) Kelompok harus bersifat nonharikal. 3) Pemimpin kelompok berperan sebagai fasilitator. 4) Gunakan software Mindmap untuk menentukan atribut dari produk yang akan dibuat. 5) Mulai dari tengah untuk menentukan Topik Sentral (menentukan pohon), dibuat dalam kertas kosong bentuk landscape, disertai gambar berwarna. 6) Tentukan Topik Utama (menentukan cabang) sebagai bagian penting dari Topik Sentral. 7) Tentukan Sub Topik sebagai ranting yang diambil dari Topik Utama 8) Secara kreatif gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi seluruh peta pikiran Anda. 9) Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal (maksimal 2 kata), dengan huruf kapital atau huruf kecil. 10) Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara Topik Sentral dengan Topik Utama dan Sub Topik. Untuk stimulasi visual, gunakan warna dan ketebalan yang berbeda untuk masing-masing alur hubungan. 11) Kembangkan Mind Map sesuai gaya Anda sendiri. 12) Untuk memahami suatu teks, Anda terlebih dahulu harus membaca teks tersebut untuk memperoleh gambaran mental (mental image) yang menyeluruh dan bermakna.3.1.2 Hasil Mind Mapping

Gambar 3. 1Hasil Mind Mapping3.2 Data Spesifikasi Produk Data spesifikasi produk merupakan batasan awal yang diberikan untuk mengembangkan produk tersebut. Adapun batasan yang diberikan adalah sebagai berikut : Kursi Multifungsi : Besi (steel) , Busa, dan Pegas.Kursi yang kita usulkan ini akan menjadi kursi yang berbeda dengan kursi yang ada. Keunggulan kursi multifungsi ini di antara nya : bisa di gunakan sebagai kursi belajar dan bisa di gunakan sebagai kursi bersantai.3.3 Brainstorming Sebelum membuat Kursi Multifungsi ini maka dilakukan kegiatan brainstorming. Adapun langkah-langkah kegiatan brainstorming adalah sebagai berikut: 3.3.1 Membentuk Kelompok dan Menetapkan Pimpinan Kelompok telah dibentuk terlebih dahulu dengan nama Kelompok 3 yaitu : Ketua : - Lutfia Nurizzati (41612010053) Anggota : - Viqi Rizki Alfiana (41612010056) - Nuryadi Kurniawansyah(41612010039) - Tris Harsono (41612010025) - Anangga Isman (41614010003) 3.3.2 Menginformasikan Aturan-aturan dalam Brainstorming Pimpinan kelompok yang telah dipilih menginformasikan aturan-aturan dalam melakukan brainstorming. Adapun aturan-aturan dalam brainstorming adalah sebagai berikut : 1) Kelompok haruslah terdiri dari 5 orang 2) Kelompok diharapkan menghasilkan sebanyak-banyaknya jumlah gagasan dan ide3) di harapkan memberikan kritik terhadap setiap gagasan 4) Gagasan yang kelihatan aneh tetap diterima 5) Usahakan semua gagasan dinyatakan secara singkat dan jelas 6) Suasana dalam brainstorming harus rileks, tenang, dan bebas 7) Kegiatan sebaiknya berlangsung dalam waktu tidak lebih dari 30 menit 3.3.3 Pemimpin Kelompok Meolontarkan Pernyataan Masalah AwalAdapun permasalahan yang dilontarkan oleh pimpinan kelompok sebagai permasalahan awal adalah perancangan desain jas hujan multifungsi yang sesuai dengan keinginan konsumen.3.3.4 Masing-masing Anggota Diberi Waktu Tenang untuk Menggali GagasanPimpinan kelompok memberi waktu tenang kepada anggota untuk menggali gagasan selama 30 menit. 3.3.5 Setiap Anggota Diminta Menuliskan Gagasan pada Kertas-kertas SendiriSetelah memikirkan gagasan untuk perancangan desain Kursi Multifungsi, maka pimpinan kelompok memberi kesempatan pada anggota untuk menggambarkan gagasan yang ada dipikiran mereka pada kertas-kertas yang telah disediakan. Adapun gagasan yang digambarkan adalah sebagai berikut: A. Gagasan Kursi Multifungsi Viqi Rizki

Gambar 3. 2 Kursi Belajar

Gambar 3. 3 Kursi Santai Spesifikasi : Kursi Multifungsi terbuat dari bahan Besi Desain : Desain Kursi dibuat dengan ada tambahan siku pada setiap ujung-ujung nya untuk mempermudah melipat ketika kursi tidak di gunakan.

B. Gagasan Kursi Multifungsi Lutfia Nur Izzati

Gambar 3. 4 Kursi Belajar Spesifikasi : Kursi berbahan besi Desain : di buat senyaman mungkin dengan tambahan bisa di gunakan untuk kursi belajar.C. Gagasan Kursi Multifungsi Tris Harsono

Gambar 3. 5 Desain Kursi Santai Berserat bahan Karbon Spesifikasi : Kursi bebahan besi, kayu, stainless dan busa Desain : Nyaman, efisien mudah dilipat dan dibuka, dapat membantu penggunanya merasa nyaman dan multifungsi.

D. Gagasan Kursi Multifungsi Nuryadi Kurniawansyah

Gambar 3. 6 Kursi Lipat tipe Lesehan Spesifikasi : Produk Berbahan Kayu dan tambahan nya busa Design : tidak menggunakan kaki pada umumnya kursi tetapi di gunakan untuk lesehan.

E. Gagasan Kursi Multifungsi Anangga Isman

Gambar 3. 7 Desain Kursi dan Meja Spesifikasi: Kursi multi-fungsi modular dengan bahan kayu Desain : Kursi multi-fungsi dengan cara mencantolkan lemari ke samping meja dengan mengorbankan kemampuan kursi untuk dilipat.3.3.6 Antar Anggota Kelompok Saling Bertukar Kertas Satu Sama LainSetelah menggambarkan gagasan masing-masing pada kertas sendiri, kertas tersebut ditukar kepada anggota lain. 3.3.7 Melakukan Istirahat Sejenak untuk Mencari Gagasan-gagasan Baru Mengacu pada Gagasan Rekannya Kemudian Dituliskan dalam Kertas Tersebut. Pimpinan kelompok memberikan waktu selama 10 menit untuk memikirkan gagasan rekannya dan menuliskan gagasan yang baru yang mengacu pada gagasan rekannya tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gagasan terbaik. Adapun komentar yang diberikan adalah sebagai berikut: 3.3.7.1 Gagasan Desain Viqi Rizki Alfiana Tanggapan Lulu : Kursi yang di buat haruslah berbahan ramah lingkungan dan tidak mainstream. Tanggapan Nuryadi : Pada bagian ujung kursi di tambahkan busa untuk memberikan kenyamanan pada si pengguna. Tanggapan Tris : Kursi di buat dengan 2 bahan terbuat dari kayu dan besi dan di sesuaikan selera pasar. Tanggapan Anangga : diberikan jarring pada bagian belakang kursi untuk menambah niali fungsi dari kursi sebagai menyimpan barang ketiak kursi di gunakan. 3.3.7.2 Gagasan Desain Anangga Isman Tanggapan Viqi : Kursi di buat dengan full color agar semakin menarik dan bisa di gunakan oleh semua kalangan. Dan di buat pada setiap sendi atau ujung-ujung kursi terdapat pegas agar mempermudah ketika kursi hendak di lipat. Tanggapan Tris : Menurut saya bagian kursi yang awal nya ingin menggunakan busa tapi lebih baik menggunakan serat karbon, sehingga meringankan bobot pada kursi tersebut. Tanggapan Lulu : Desain Kursi sudah bagus tetapi material yang di gunakan belum tau . Tanggapan Nuryadi : Kursi lipatnya terlalu rumit dan masih kurang simple. 3.3.7.3 Gagasan Desain Lulu Tanggapan Nuryadi : Masih terlalu rumit konsep pembuatan nya . Tanggapan Tris : Sangat sederhana, perlu design yang lebih menarik lagi agar dirasa benar-benar kursi multifungsi dengan design yang menarik dan tidak biasa. Tanggapan Viqi : Kursi pada sandaran perlu di tambahkan di ujung ketika di gubakan sebagai kursi santai ada bantalan untuk kaki.. Tanggapan Anangga : Sederhana, perlu penambahan fungsi yang lain.3.3.7.4 Gagasan Desain Tris Harsono Tanggapan Viqi : Cukup rumit namun designnya memang seperti sangat multifungsi dan baru. Tanggapan Lulu : Cukup bagus designnya, namun bahan yang digunakan mungkin harus benar-benar kuat tetapi ringan. Tanggapan Anangga : . Design yang rumit dan bahan-bahan yang digunakan mungkin banyak materialnya namum design yang lumayan bagus dan menunjukan kursi multifungsi. Tanggapan Nuryadi : Material yang di gunakan cukup banyak mungkin karna dari segi design lumayan rumit namun cukup multifungsi designnya dan tidak biasa atau baru.3.3.7.5 Gagasan Desain Nuryadi Tanggapan Viqi : Perlu penambahan fungsi agar dikatakan multifungsi namun design lumayan menarik. Tanggapan Anangga : Lumayan bagus designnya, namun sederhana Tanggapan Tris : Agar ditambahkan bagian-bagian yang memberikan kenyamanan atau multifungsi lebih artinya lumayan sederhana namun cukup menarik designya Tanggahan lulu : Sederhana dan agar ditambahkan fungsi seperti posisi agar lebih nyaman dari bentuknya. 3.3.8 Mengumpulkan Kertas-kertas dan Setelah Periode Tertentu Dilakukan Evaluasi Pimpinan kelompok mengumpulkan kertas-kertas dan melakukan evaluasi untuk memilih dan merancang kembali gambar rancangan jas hujan yang akan dibuat oleh kelompok 3.3.4 Hasil Rancangan Akhir Kursi Lipat Multifungsi

Gambar 3. 8 Kursi Belajar

Gambar 3. 9 Kursi Santai

BAB IVANALISIS4.1 Analisis4.1.1 AnalisisLangkah langkah Mind MappingTujuan Analisis :Setelah mengerjakan analisis ini, diharapkan mampu:1. Mengolah ide bersama-sama dengan cara brain storming.2. Mendesain produk dengan cara yang scientific dan metodelogis.Alat dan Bahan :1. Software Autocaddan Visio.2. Atributdan data produk yang sudah dirancang melalui mind map.Prosedur Analisis: Membentuk kelompokAnggota: - Viqi Rizki Alfiana Lutfia Nur Izzati Nuryadi Kurniawansyah Tris Harsono Anangga Chandraditya Isman3. Kelompok dapat memberikan idenya masing-masing secara seimbang4. Mengolah dan mencatat ide-ide yang telah dikumpulkan5. Membuat Mind map untuk memperjelas kelebihan dan kekurangan dari produk6. Kelompok menggarap ide masing-masing anggota7. Melakukan finishing konsep produk4.1.2 Analisis Langkah-langkah Brainstorming4.1.2.1 Menetapkan PimpinanKetua: Lutfia Nur Izzati4.1.2.2 Meninjau Ulang Konsep ProdukKelompok meninjau ulang konsep produk yang telah dipilih, yaitu kursi lipat multi-fungsi. Kami meninjau kembaili apakah ide ini realistis atau tidak. Dan apakah ide ini merupakan produk yang kelompok ini ingin ciptakan.4.1.2.3 Mengolah Ide Fitur ProdukMencari tahu fitur apa yang diinginkan oleh target pasar. Apakah mereka sudah puas dengan produk yang sudah ada dipasar, dan bila tidak apa fitur yang mereka inginkan untuk kursi lipat4.1.2.4 Mengelola GagasanAnggota diberikan waktu untuk memikirkan gagasan mereka sendiri kami meluangkan waktu 5 menit, agar masing-masing anggota dapat memikirkan apa inovasi baru yang akan dimasukkan pada desain akhir dari kursi lipat multi-fungsi ini.4.1.2.5 Menuangkan IdeKelompok menuliskan ide mereka masing-masing kekertas setelah memikirkan ide mereka masing-masing, anggota menuliskan gagasan ide produk mereka kedalam kertas, bersama dengan gambar desain produk mereka. 4.1.2.6 Bertukar PendapatAnggota menuliskan pendapat atas ide anggota yang lain anggota-angota saling bertukar kertas, lalu mereka menganalisa gagasan teman mereka dan memberikan pendapat mereka masing-masing atas ide tersebut, lalu mereka terus bertukar kertas dan menganalisa sampai semua anggotas udah memberikan pendapat masing-masing.4.1.2.7 Anggota Diberikan WaktuUntuk Mencerna Ulang Ide-ide Yang Telah DianalisaJadi analisa dari produk masing-masing anggota adalah sebagai berikut : Analisis Rancangan Viqi Rizki AlfianaKeunggulan rancangan: efisien, ramah lingkungan, simpleKelemahan rancangan: material yang di gunakan belom jelas Analisis Rancangan Lutfia Nur IzzatiKeunggulan rancangan: Bisa Dilipat, modernKelemahan rancangan: kemungkinan mengeluarkan budget yang besar Analisis Rancangan Nuryadi KurniawansyahKeunggulan rancangan: kuat, tahan lama, bisa diguakan semua kalanganKelemahan rancangan:sulit di implementasikan dalam prototype Analisis Rancangan Tris HarsonoKeunggulan rancangan: nyaman, ringan, hemat ruangKelemahan rancangan:Material mahal, sulit dibuat Analisis Rancangan Anangga Chandraditya IsmanKeunggulan rancangan:Kokoh, banyak fiturKelemahan rancangan: Berat, sulit dibawa-bawa, tidak bisa dilipat4.1.2.8 Penyempurnaan Ide Anggota menyempurnakan ide-ide untuk desain akhir anggota-anggota memutuskan ide-ide apa yang akan dipakai dan apa saja yang ditambahkan.4.1.2.9 Analisa Desain AkhirSetelah kegiatan analisa mind maping dan brainstorming selesai dilakukan, Desain akhir kelompok merupakan seperti berikut ini :Kursi lipat multi-fungsi dibuat memakai material fiber, sehingga kursi dapat mudah dibawa. Kursi menggunakan Desain Viqy dimana meja dapat menjadi senderan kakiKursi diwarnai dengan 2 warna dasar untuk meningkatkan estetika. Meja dapat digunakan bila ingin mengerjakan sesuatu.

BAB VKESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Dari kegiatan Mind Mapping yang telah dibuat oleh kelompok 3 dapat disimpulkan sebagai berikut : Dalam pembuatan Kursi Multi Fungsi ini cukup rumit dan dengan banyak pemikiran-pemikiran menarik dari teman-teman kelompok 3 ini dapat menimbulkan berbagai pemikiran-pemikiran yang menarik pula. Dari pembuatan ide baru ini terdapat banyak ide-ide baru yang kami terapkan pada produk Kursi Multi Fungsi tersebut diantaranya dari Kursi Multi Fungsi yang sudah ada kami tambahkan beberapa fungsi yaitu :1. Penambahan Design atau fungsi pada kursi tersebut yaitu selain bisa dilipat, kursi tersebut juga bisa disesuaikan dengan keadaan yang kita inginkan, seperti dipakai untuk santai dengan menarik bahannya yang berada di bawah kursi dengan dipanjangkan ke depan.2. Bahan yang digunakan bahan yang kualitasnya bagus diantaranya memakai material seperti stainleess, kayu, besi dan busa. Berikut hasil akhir rancangan Kursi Multi Fungsi dari Kelompok 3 :

Gambar 5. 1 Kursi Lipat untuk belajar

Gambar 5. 2 Kursi Lipat untuk bersantai5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan perancangan produk Kursi Multi Fungsi ini adalah sebagai berikut: Sebaiknya fasilitas, material dan bahan yang dibutuhkan lebih diperhatikan lagi dan dimaksimalkan lagi. Anggota Kelompok yang melakukan Brainstorming dan Mind Maping dituntut untuk lebih memahami langkah-langkah pembuatannya. Anggota kelompok harus mengetahui aturan-aturan dalam Brainstorming dan Mind Maping. Sebaiknya perlu pedoman berupa modul atau buku agar tidak terjadi kesulitan dalam pengerjaan laporan dan pencarian narasumber. Pembagian tugas masing-masing lebih dimaksimalkan lagi supaya dalam penyusunan laporan dapat maksimal dan tidak terjadi mis komunikasi antar anggota kelompok.6