laporan kasus mata prissilma

Upload: prissilmatania

Post on 15-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lapsus

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUSGLAUKOMA SEKUNDER (FAKOMORFIK) ET CAUSA INTUMENSI LENSA

NAMA PEMBIMBING :dr. BAMBANG RIANTO, Sp.M

DISUSUN OLEHPRISSILMA TANIA JONARDI (1102010221)

BAGIAN ILMU MATA RSUD SUBANGPERIODE MEI- JUNI2014

I. IDENTITAS PASIEN No Rekam medis : 326509

Nama :Ny. E. M Umur: 42 Tahun Jenis Kelamin: Perempuan Agama: Islam Tempat/ tanggal lahir: Subang, 10 Juni 1968 Suku/Bangsa: Sunda Indonesia Pendidikan: SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat:Sumur Kanana, Pagaden Tanggal Pemeriksaan:12 Mei 2014

II. ANAMNESA ( Autoanamnesa )

Keluhan Utama :Mata kanan mendadak buram Keluhan Tambahan: Mata kanan merah, nyeri bila bola mata digerakkan, silau, disertai mual dan sakit kepala. Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan mata kanan mendadak buram semenjak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan penurunan tajam penglihatan pada mata kanan ini disertai dengan mata merah dan bengkak pada mata kanan. Pasien juga menambahkan penglihatan silau apabila terkena sinar matahari atau melihat cahaya terang. Pasien mengeluh nyeri pada mata kanan apabila bola mata digerakkan. Keluhan ini disertai dengan mual dan sakit kepala. Semua keluhan pasien ini dirasakan pasien setelah mata kanan pasien mengalami penurunan tajam penglihatan secara perlahan lahan sejak 6 bulan yang lalu akibat katarak. . Pasien merasa lebih baik setelah meminum obat yang diberikan oleh dokter mata berupa azetolamide dan pilokarpine untuk menurunkan tekanan bola mata. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Diabetes Melitus dan hipertensi disangkal. Riwayat Pernah mengalami benturan atau trauma benda lain disangkal. Riwayat menggunakan kacamata disangkal Pasien mempunyai riwayat katarak beberapa bulan lalu. Riwayat menggunakan obat nyeri/ pegel linu dalam jangka waktu yang lama disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Ibu pasien pernah mengalami penyakit yang serupa dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS GENERALIS Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran: Composmentis Tanda Vital: Tekanan Darah: 130/80 mmHg Nadi: 84 x/ menit Suhu: Tidak diperiksa Frekuensi Napas: 20 x/ menit Berat Badan : Tidak diperiksa Kepala: Normocephal Mata : ( Lihat Status Oftalmologi )

IV. STATUS OFTALMOLOGI

INSPEKSI

Gambar 1.

ODOS

Gerakan bola mata baik kesegala arah

Posisi / Hirschberg

OrtotropiaGerakan bola mata baik kesegala arah

UCVA : 2/60BCVA : tetap

Visus Dasar6/12

Palpasi : teraba keras Tonometri schiotz : 35,8 mmHgTIO

Palpasi :Normal perpalpasiTonometri schiotz : 17,3 mmHg

TenangPalpebra Superior & inferiorTenang

Hiperemis

Injeksi Siliar (+)Injeksi konjuctiva (+)

Konjungtiva Tarsal Superior & Inferior

Konjungtiva BulbiTenang

Tenang

Edema dan keruhKornea Jernih

Dangkal Bilik Mata Depan Sedang

Refleks cahaya -/-Pupil middilatasiBentuk irregular PupilMiosis Refleks pupil -/- (* pasien menggunakan pilokarpin pada mata yang sehat)

Atrofi IrisTenang

keruh dengan ada bercak putih di kapsula anterior Shadow test : -LensaJernihShadow test : -

Refleks fundus -FunduskopiRefleks fundus +

Tonometri (schiotz):Didapatkan penurunan TIO dari 59,1 mmHg pada kunjungan pertama pasien ke poliklinik mata menjadi 35, 8 mmHg pada kunjungan kedua. Slit Lamp Didapatkan kornea edema dan keruh, pupil middilatasi dan lensa keruh dan tebal serta ada bercak putih pada kapsula anterior. V. RESUME Pasien perempuan datang dengan keluhan mata mendadak buram sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini disertai mata merah dan bengkak, silau, nyeri bila bola mata digerakkan, mual dan sakit kepala. keluhan ini dirasakan setelah pasien mengalami penurunan tajam penglihatan secara perlahan - lahan sejak 6 bulan yang lalu akibat katarak. Pada status generalis didapatkan dalam batas normal. Pada status ophtalmologi didapatkan visus OD 2/60, BCVA : tetap. Konjungtiva tarsal superior dan inferior hiperemis. Konjungtiva bulbi terdapat injeksi siliar. Pada kornea didapatkan edema kornea dan kornea keruh. Pada COA didapatkan COA dangkal. Pupil middilatasi, bentuk pupil irregular dan tidak didapatkan refleks pupil. Iris sulit dinilai. Lensa didapatkan keruh. Pada pemeriksaan funduskopi, tidak didapatkan refleks fundus.

VI. DIAGNOSA KERJA Glaukoma Sekunder et causa Intumensi Lensa OD Katarak intumesen OD

VII. DIAGNOSA BANDING Glaukoma sudut tertutup akut primer OD Glaukoma akibat uveitis OD Glaukoma fakolitik OD

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan goniskopi OD Pemeriksaan Lapang pandang OD Pemeriksaan USG OD

IX. PENATALAKSANAAN1. Medikamentosa Karbonik anhidrase inhibitor : azetolamid 250-500 mg IV/ IM dapat diulang dalam 2-4 jam (maksimum 1 g/hari) Alfa adrenergik agonist : apraklonidin 1-2 tetes pada mata 3 kali/ hari Agen hiperosmotik : manitol iv 2 g/ kgBB selama 30 menit Beta bloker : timolol 1 tetes pada mata 2 kali/hari Miotik kuat : pilokarpin 2 %-4 % setiap 15 menit sampai 4 kali pemberian 2. Bedah Iridektomi laser OD Ekstraksi katarak OD

Saran : Dilarang untuk menggosok mata Minum obat secara teratur dan habiskan Kontrol Ke poli mata secara teratur untuk menunggu sampai tekanan TIO 30 mmHG agar dapat dilakukan iridektomi laser Edukasi mengenai pemberian obat sehingga tidak diberikan pada OS yang sehat.

X. PROGNOSISOD : Ad Vitam:ad bonam Ad Functionam:dubia ad malam Ad Sanationam:dubia ad malam Ad Cosmeticam :ad bonam OS : Ad Vitam:ad bonam Ad Functionam:ad bonam Ad Sanationam:ad bonam Ad Cosmeticam :ad bonam