laporan kasus mata
DESCRIPTION
asasassasasasTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. ANAMNESIS
a. Identitas
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 32 tahun
Alamat : Jln. M. Yunus, Sungai Rasau, Singkawang Utara
Tanggal Masuk RS : 20 Agustus 2015
b. Keluhan Utama : Mata merah
c. Riwayat Penyakit Sekarang
d. Riwayat Penyakit Dahulu
e. Riwayat Penyakit Keluarga
.
1.2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kuantitatif: E4V5M6, kualitatif : kompos mentis
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : Tidak dilakukan
b. Status generalis
Kepala : Dalam batas normal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Sekret (-), darah (-)
Hidung : Sekret (-), darah (-), deviasi septum (-)
Leher : Dalam batas normal
Dada-Perut :
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada kanan=kiri.
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Suara napas dasar: vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi
(+/-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung, kontur negatif, distensi (+)
Auskultasi : Bising usus melemah 3 x/menit
Perkusi : Timpani di seluruh daerah perut
Palpasi : Defans muscular (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-)
c. Status lokalis
Rectal toucher : Tonus sfingter ani dalam batas normal, ampulla recti
tidak kolaps, polip (-), nyeri difus (-), reflex
bulbokavernosus (+)
NGT : Keluar cairan berwarna hijau
DC : 300 cc (Pukul 14.00 – 18.50)
1.3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (28 Juli 2015)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,3 g/dL 13,2 - 17,3 g/dL
Jumlah Leukosit 18.600 /µL 3.800 – 10.600 /µL
Jumlah Trombosit 504.000 /µL 150.000 – 440.000 /µL
Hematokrit 32 % 40 – 52 %
Jumlah Eritosit 3,88 x 106 /µL 4,4 – 5,9
Golongan Darah O
Waktu Pembekuan (CT) 5’ 30” 5 – 15 menit
Waktu Perdarahan (BT) 2’ 10” 1 – 3 menit
HBsAg Non-reaktif
HIV Non-reaktif
Albumin 2,1 g/dL 3,8 - 5,1 g/dL
Creatinine 0,7 mg/dL 0,7 – 1,5 mg/dL
Urea 55,3 mg/dL 10 – 50 mg/dL
Natrium 142,69 mmol/L
Kalium 3,51 mmol/L
Pemeriksaan Radiologi
Abdomen : Dilatasi usus, air fluid level (-), free air (-)
Thorak-Abdomen : Diafragma kanan terdorong jauh ke superior
1.4. RESUME
Pasien laki-laki, umur 45 tahun datang dengan rujukan dari RSUD Sambas
dengan keluhan nyeri perut sejak ± 7 – 10 hari masuk rumah sakit disertai perut
membesar sejak ± 2 hari ini. Nyeri terasa di seluruh daerah perut. Pasien mengaku
tidak bisa kentut dan tidak bisa BAB ± 2 hari ini. Sebelumnya dijumpai
pembengkakan dan nyeri pada perut kanan atas, BAB sering mencret dengan
frekuensi 3 x/hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat, perut cembung,
kontur negatif, distensi (+), defans muscular (+), dan bising usus melemah
(3x/menit). Pada pemasangan NGT didapat cairan berwarna hijau. Jumlah urin
setelah pemasangan DC pukul 14.00 – 18.45 sebanyak 300 cc. Pemeriksaan rektal
toucher : tonus sfringter ani (+), ampulla rekti tidak kolaps, polip (-), reflex
bulbokavernosus (+), nyeri (-).
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis dan hipoalbumin pada
pemeriksaan darah serta liver cyst rupture pada exploratory laparotomy.
1.5. DIAGNOSIS
- Peritonitis generalisata et causa liver abses rupture
- Peritonitis sekunder et causa liver cyst rupture
1.6. TATALAKSANA
- Membangun akses IV
- Kateterisasi guna monitoring keseimbangan cairan
- Kirim darah untuk FBC (Hb, WCC,), ureum & kreatinin (Na dan K), CRP,
amylase.
- Antibiotik IV yang sesuai walaupun tanpa diagnose yang jelas, terutama
jika memerlukan operasi (misalnya metronidazole 500 mg IV tds +
cefuroxime 750 mg IV tds.
- Konsul dr. Spesialis Bedah : dr. Zepri Sitorus, Sp.B
o Operasi cito laparatomi (persiapan operasi)
1.7. HASIL CITO LAPARATOMI
- Didapatkan peritonitis et causa liver cyst rupture
1.8. DIAGNOSA KERJA
- Peritonitis sekunder et causa liver cyst rupture