laporan itp padi (versi anief)

28

Click here to load reader

Upload: aufal-riuscira

Post on 23-Oct-2015

260 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Pangan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PANGAN (AGH 340)

BUDIDAYA PADI SAWAH dan PENGARUH PERLAKUAN

PEMUPUKAN pada PADI (Oryza Sativa)

Disusun oleh :

Aufal Anief Mangkubumi (A24110172)

Asisten Praktikum :

Fitri Gumayanti (A24100149)

Arini Falahiyah (A24100154)

Erna Siaga (A24100157)

Yulisda Eka Wardani (A24100189)

Gerland Akhmadi (A24100197)

Donatila Faranso (A24100204)

Dosen :

Dr. Ir. Heni Purnamawati, M.Sc Agr.

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

PENDAHULUAN

Latar belakang

Beras merupakan bahan pangan sebagian besar penduduk Indonesia

(96,87% penduduk Indonesia) dan merupakan penyumbang lebih dari 65%

kebutuhan kalori (Pranolo, 2001). Perkembangan produksi padi baik di Indonesia

maupun negara lain penghasil padi terjadi setelah tahun 1960 dengan lahirnya

revolusi hijau. Teknologi revolusi hijau telah mentransformasikan pertanian

menjadi pertanian berinput luar tinggi (High External Input Agriculture, HEIA).

Peningkatan produksi Yang tinggi disebabkan oleh peningkatan input dari luar

terutama pupuk urea yang sangat tinggi, namun penggunaan aplikasi pupuk kimia

yang tinggi tersebut tanpa pengembalian bahan organik ke lahan menyebabkan

ketidak seimbangan hara tanah dan penurunan efisiensi serta meningkatkan

pencemaran lingkungan. Oleh karena itu muncul sistem pertanian yang berinput

luar rendah dan berkelanjutan (Low External Input Sustainable Agriculture,

LEISA) atau sering disebut dengan pertanian organik.

Selain itu permasalahan komoditas pangan yang masih bertumpu pada

beras menyisakan pekerjaan rumah bagi setiap pihak untuk mereduksi

permasalahan yang terjadi. Permasalahan yang timbul misalnya konversi lahan

sawah hingga menurunkan produktivitas, gangguan organisme penyakit tanaman,

kesulitan produksi dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehingga

melakukan ekspor besar-besaran, pengupayaan pasca panen bahkan penerapan

regulasi pertanian, dll. Berdasarkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengasah

kemampuan sumberdaya manusia dalam meningkatkan komoditas pertanian

beras. Salah satu yang dapat dilakukan adalah memberikan pembelajaran kepada

mahasiswa terkait bagaimana budidaya padi. Dengan kata lain urgensi

produktivitas dan budidaya padi menjadi latar belakang kegiatan pembelajaran

mahasiswa dan menganalisis bagaimana proses tersebut dilakukan serta mengkaji

hasil yang telah dicapai dalam laporan akhir budidaya padi.

Pada praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan ini mahasiswa

diajarkan cara budi daya padi sawah dengan berbagai metode, perlakuan pupuk

dan sistem pertanian seperti HEIA dan LEISA.

Page 3: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai karakter agronomi padi sawah.

2. Mahasiswa dapat menerapkan budi daya padi sawah dengan teknologi terpilih

3. Mahasiswa dapat menerapkan teknik pengamatan berbagai peubah pada penelitian padi sawah.

BAHAN DAN METODE

1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru Institut

Pertanian Bogor pada hari Rabu pukul 07.00-10.00 WIB.

2. Bahan dan Alat

Benih padi varietas Mentik Wangi

Pupuk anorganik (NPK Kujang 30:6:8)

Pupuk Organik (Pupuk kandang)

Pupuk hayati

Pestisida

Peralatan budi daya (meteran, Ajir, ember, timbangan, landak)

3. Metodologi

a. Perlakuan masing-masing kelompok :

P1: HEIA, 400 kg/ha pupuk NPK Kujang 30:6:8

P2: LEISA, 300 kg/ha pupuk PK Kujang 30:6:8 + pupuk kandang

10 ton per hektar

P3: LEISA, 200 kg/ha pupuk PK Kujang 30:6:8 + pupuk kandang

10 ton per hektar + pupuk cair hayati

Page 4: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

P4: LEISA, 100 kg/ha pupuk PK Kujang 30:6:8 + pupuk kandang

10 ton per hektar + Pupuk cair hayati

P5: Pupuk kandang 10 ton/ha + pupuk cair hayati

b. Satu kelompok besar mendapatkan 1 perlakukan pupuk

c. Memasang ajir yang diikat dengan rafia untuk jarak tanam

d. Menanam padi sesuai dengan ajir yang dipasang

e. 1 MST dilakukan penyulaman.

f. 3 MST dilakukan pengukuran BWD

g. 4 MST dilakukan pemilihan tanaman contoh

h. Pengamatan tanaman contoh yang meliputi tinggi tanaman, jumlah

makan dan BWD, dilakukan juga penyiangan gulma dan pembuangan

hama keong.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Page 5: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Tinggi tanaman

 Sumber Keragaman

6 MST 7 MST 8 MST 9 MST

Ulangan 0.0709tn 0.3346tn 0.3170tn 0.1328tn

Perlakuan 0.0090tn 0.1386tn 0.1383tn 0.0627tn

Jumlah anakan

Sumber Keragaman 

6 MST 7 MST 8 MST 9 MST

Ulangan 0.5988tn

0.3464tn

0.3508tn

0.2725tn

Perlakuan 0.0271tn

0.1681tn

0.0168* 0.0512tn

BWD

Sumber Keragaman

6 MST 7 MST 8 MST 9 MST

Ulangan 0.1234tn

0.0259* 0.2977tn

0.0049**

Perlakuan 0.2697tn

0.4290tn

0.3411tn

0.1986tn

Pembahasan

Praktikum dilaksanakan pada lahan sawah beririgasi dengan ukuran petak

percobaan seluas 4 x 5 m2. Pengolahan tanah dilakukan dengan sistem olah tanah

sempurna (maksimum tillage) yaitu meliputi pembajakan, penggaruan dan

perataan. Pada saat pengolahan tanah pupuk kandang disebar dan dibenamkan.

Benih disemai pada bedengan semai (nursery) yang telah disiapkan.

Sebelumnya benih direndam dengan air garam agar dapat diketahui benih mana

yang layak tanam dan tidak layak tanam. Benih yang layak tanam akan tenggelam

dalam larutan tersebut sedangkan benih yang tidak layak tanam akan terapung

karena pertumbuhan sel-sel benih kurang sempurna. Bibit dipindah tanam pada

umur 14 hari dengan 1-2 bibit per lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan

Page 6: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

adalah jarak tanam legowo 2:1 dengan jarak antar tanaman 20 x 20 x 40 cm.

Pupuk cair hayati yang diaplikasikan mengiktui prosedur yang tercantum pada

kemasan. Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang

memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah. Menghendaki tanah

lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm.

Penanaman dengan menggunakan varietas unggul penting dalam

menghasilkan produksi padi yang baik dan melimpah. Pada praktikum ini, kami

menggunakan benih padi varietas Mentik Wangi. Persemaian juga penting

diperhatikan dan dipelihara dengan baik hingga bibitnya dapat ditanam di lahan

sawah yang telah disediakan. Luas lahan semai seluas sekitar 4 - 5% dari luas

lahan tanam. Lokasi persemaian harus dipilih yang pengairannya mudah dikelola,

baik dan dekat dengan lahan tanam. Tanah diolah secara sempurna dan dibuat

bedengan berukuran lebar 1-1,2m dan panjang sesuai dnegan ukuran petakan.

Setelah itu benih ditebar langsung di atasnya, persemaian dipupuk 10-20 g N agar

bibit tumbuh lebih baik.

Pada Praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan ini dilakukan

pengamatan pada padi dengan berbagai macam perlakuan yang berbeda pada

masing-masing kelompok praktikum. Ada lima perlakuan yang dilakukan, yaitu

P1: HEISA, 400 kg/ha pupuk NPK Kujang 30:6:8, P2: LEISA, 300 kg/ha pupuk

NPK + pupuk kandang 10 ton/ha, P3: LEISA, 200 Kg/ha NPK + pupuk kandang

+ pupuk cair hayati, P4: LEISA, 100 Kg/ha NPK + pupuk kandang + pupuk cair

hayati, P5: Pupuk kandang 10ton/ha + pupuk cair hayati. Variabel yang diamati

adalah bagan warna daun, tinggi tanaman, dan jumlah anakan. Perlakuan tersebut

memberikan dampak berbeda-beda terhadap variabel tanaman yang diamati. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapatkan. Pada tabel bagan warna daun

perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap bagan warna daun padi pada 6

MST-9 MST. Ulangan perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap bagan

warna daun pada 6 MST dan 8 MST sedangkan perlakuan pupuk berpengaruh

nyata pada bagan warna daun saat 7 MST dan berpengaruh sangat nyata terhadap

bagan warna daun pada 9 MST. Tabel tinggi tanaman menunjukkan bahwa

perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi pada 6

Page 7: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

MST – 9 MST. Ulangan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi

pada 6 MST – 9 MST. Tabel jumlah anakan menunjukkan perlakuan pupuk tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada 6 MST, 7 MST dan 9 MST

sedangkan pada 8 MST perlakuan pupuk berpengaruh nyata terhadap jumlah

anakan. Ulangan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada 6 MST –

9 MST. Data tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap

pertumbuhan tanaman padi dengan perlakuan pupuk sistem LEISA maupun

HEISA. Tetapi, seharusnya terdapat perbedaan terhadap perlakuan pupuk sistem

LEISA dan HEISA. Jika diamati secara visual di lapangan terdapat perbedaan

warna daun dan ketinggian tanaman serta kesuburan tanaman padi. Namun, hal itu

kembali pada objektivitas pengamat tanaman padi di lahan tersebut.

Di lahan padi yang ditanami oleh praktikan terdapat OPT yang terdiri dari

hama, penyakit dan gulma. Gulma yang tumbuh di lahan padi praktikan antara

lain E. Collonum, Monochoria vaginalis, Leisia hexandra, Echinochloa crusgalli,

Ciperus iria, Cyperus diformis, fimbristilis miliaceae dan lain sebagainya.

Penanggulangan gulma tersebut dilakukan dengan mencabutnya dan

menenggelamkan secara manual atau dengan cara menggosok permukaan lahan

yang terdapat gulma dengan landak. Hama yang ditemui di lahan praktikum padi

sawah antara lain belalang dan keong. Penanggulangan hama keong dengan

mengambil keong dan telurnya secara manual kemudian dibuang ke tempat yang

jauh dari lahan praktikum padi sawah, sedangkan hama belalang belum

ditanggulangi. Pada daun padi ada yang berwarna kuning, kemungkinan warna

kuning tersebut tanda-tanda kekurangan unsur N namun tidak menutup

kemungkinan terkena penyakit.

Adapun kesalahan-kesalahan praktikan dalam pengamatan padi yaitu:

berbedanya asumsi praktikan dalam mengamati Bagan Warna Daun, tidak

akuratnya praktikan dalam mengukur tinggi tanaman padi, kebingungan dalam hal

menghitung anakan tanaman padi yang tumbuh merumpun dan banyak sehingga

adakalanya tidak akurat. Praktikum selanjutnya diharapkan agar pengamatan

dapat dilaksanakan dengan baik sehingga diperoleh data-data dan hasil yang lebih

akurat.

Page 8: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

KESIMPULAN

Praktikum budidaya dan pengamatan padi sawah pada mata kuliah ITP, karakter agronomi yang diamati adalah jumlah makan, tinggi tanaman padi, Bagan Warna Daun dan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Terdapat perbedaan pengaruh antara pemberian pupuk atau asing-masing metode perlakuan dengan tinggi tanaman, warna daun dan jumlah makan padi.

DAFTAR PUSTAKA

Pranolo, T. 2001. Status Beras Kondisi Petani dan Lembaga Pangan. Dalam :

Agribisnis dan Ketahanan Pangan : Akselerasi Inovasi dan Penerapan

teknologi Padi, Seminar dan Ekspose Inovasi Teknologi Padi: Menjawab

tantangan Perberasan Nasional. Departemen Pertanian. Jakarta. 14 hal.

Page 9: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

LAMPIRAN

Tabel 1. Tinggi tanaman pada 6 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 2189.403785 437.880757 2.45 0.0709 tn

Perlakuan 4 3291.533688 822.883422 4.61 0.0090 tn

Galat 19 3391.990632 178.525823 3.30Umum 28 8687.575697

Tabel 2. Tinggi tanaman pada 7 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 2297.419121 459.483824 1.23 0.3346 tn

Perlakuan 4 2963.031037 740.757759 1.98 0.1386 tn

Galat 19 7109.62496 374.19079Umum 28 12173.97828

Tabel 3. Tinggi tanaman pada 8 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 2281.803705 456.360741 1.27 0.3170 tn

Perlakuan 4 2846.738475 711.684619 1.98 0.1383 tn

Galat 19 6824.64905 359.19206Umum 28 11689.15818

Tabel 4. Tinggi tanaman pada 9 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 4897.902545 979.580509 1.95 0.1328 tn

Perlakuan 4 5394.444415 1348.611104 2.69 0.0627 tn

Page 10: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Galat 19 9537.59821 501.97885Umum 28 19540.25852

Tabel 5. Jumlah anakan pada 6 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 896.018733 179.203747 0.75 0.5988 tn

Perlakuan 4 3343.108233 835.777058 3.48 0.0271 tn

Galat 19 4562.843267 240.149646Umum 28 8690.546897

Tabel 6. Jumlah anakan pada 7 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 2202.824572 440.564914 1.20 0.3464 tn

Perlakuan 4 2660.993593 665.248398 1.81 0.1681 tn

Galat 19 6973.12178 367.00641Umum 28 11823.83302

Tabel 7. Jumlah anakan pada 8 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 1787.785600 357.557120 1.19 0.3508 tn

Perlakuan 4 4757.375633 1189.343908 3.96 0.0168 *

Galat 19 5707.03507 300.37027Umum 28 12111.55879

Tabel 8. Jumlah anakan pada 9 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Page 11: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Ulangan 5 2626.392600 525.278520 1.39 0.2725 tn

Perlakuan 4 4345.437267 1086.359317 2.87 0.0512 tn

Galat 19 7183.28273 378.06751Umum 28 13884.49310

Tabel 9. Bagan Warna Daun pada 6 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 0.97042083 0.19408417 2.01 0.1234 tn

Perlakuan 4 0.54354583 0.13588646 1.41 0.2697 tn

Galat 19 1.83532917 0.09659627Umum 28 3.29206897

Tabel 10. Bagan Warna Daun pada 7 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 1.66715000 0.33343000 3.30 0.0259 *

Perlakuan 4 0.40615000 0.10153750 1.01 0.4290 tn

Galat 19 1.91785000 0.10093947Umum 28 4.00827586

Tabel 11. Bagan Warna Daun pada 8 MST

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 0.55873333 0.11174667 1.32 0.2977 tn

Perlakuan 4 0.40806667 0.10201667 1.21 0.3411 tn

Galat 19 1.60843333 0.08465439Umum 28 2.63741379

Tabel 12. Bagan Warna Daun pada 9 MST

Page 12: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Sumber keragaman

Db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F hitung Pr > F

Ulangan 5 1.02793333 0.20558667 4.87 0.0049 **

Perlakuan 4 0.28180833 0.07045208 1.67 0.1986 tn

Galat 19 0.80206667 0.04221404Umum 28 2.08810345

Page 13: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Output SAS

The GLM Procedure

Class Level Information

Class Levels Valuesulangan 6 1 2 3 4 5 6perlakuan 5 P1 P2 P3 P4 P5

Number of Observations Read 29Number of Observations Used 29

The GLM Procedure

Dependent Variable: TT6 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 5295.585065 588.398341 3.30 0.0137 Error 19 3391.990632 178.525823 Corrected Total 28 8687.575697 R-Square Coeff Var Root MSE TT6 Mean 0.609558 24.44464 13.36136 54.65966 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2004.051377 400.810275 2.25 0.0917 perlakuan 4 3291.533688 822.883422 4.61 0.0090

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2189.403785 437.880757 2.45 0.0709 perlakuan 4 3291.533688 822.883422 4.61 0.0090

The GLM Procedure

Dependent Variable: TT7 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 5064.35331 562.70592 1.50 0.2167 Error 19 7109.62496 374.19079 Corrected Total 28 12173.97828 R-Square Coeff Var Root MSE TT7 Mean 0.415998 33.13015 19.34401 58.38793 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2101.322276 420.264455 1.12 0.3816 perlakuan 4 2963.031037 740.757759 1.98 0.1386

Page 14: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2297.419121 459.483824 1.23 0.3346 perlakuan 4 2963.031037 740.757759 1.98 0.1386

The GLM Procedure

Dependent Variable: TT8 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 4864.50913 540.50101 1.50 0.2164 Error 19 6824.64905 359.19206 Corrected Total 28 11689.15818 R-Square Coeff Var Root MSE TT8 Mean 0.416156 28.50526 18.95236 66.48724

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2017.770659 403.554132 1.12 0.3815 perlakuan 4 2846.738475 711.684619 1.98 0.1383

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2281.803705 456.360741 1.27 0.3170 perlakuan 4 2846.738475 711.684619 1.98 0.1383

The GLM Procedure

Dependent Variable: TT9 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 10002.66032 1111.40670 2.21 0.0693 Error 19 9537.59821 501.97885 Corrected Total 28 19540.25852 R-Square Coeff Var Root MSE TT9 Mean 0.511900 28.97489 22.40488 77.32517 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 4608.215904 921.643181 1.84 0.1538 perlakuan 4 5394.444415 1348.611104 2.69 0.0627

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F

Page 15: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

ulangan 5 4897.902545 979.580509 1.95 0.1328 perlakuan 4 5394.444415 1348.611104 2.69 0.0627

The GLM Procedure

Dependent Variable: JA6

Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 4127.703630 458.633737 1.91 0.1126 Error 19 4562.843267 240.149646 Corrected Total 28 8690.546897 R-Square Coeff Var Root MSE JA6 Mean 0.474965 57.41742 15.49676 26.98966 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 784.595397 156.919079 0.65 0.6626 perlakuan 4 3343.108233 835.777058 3.48 0.0271

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 896.018733 179.203747 0.75 0.5988 perlakuan 4 3343.108233 835.777058 3.48 0.0271

The GLM Procedure

Dependent Variable: JA7 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 4850.71123 538.96791 1.47 0.2293 Error 19 6973.12178 367.00641 Corrected Total 28 11823.83302

R-Square Coeff Var Root MSE JA7 Mean 0.410249 62.62533 19.15741 30.59052

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2189.717642 437.943528 1.19 0.3495 perlakuan 4 2660.993593 665.248398 1.81 0.1681

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2202.824572 440.564914 1.20 0.3464

Page 16: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

perlakuan 4 2660.993593 665.248398 1.81 0.1681

The GLM Procedure

Dependent Variable: JA8 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Mode 9 6404.52372 711.61375 2.37 0.0543 Error 19 5707.03507 300.37027 Corrected Total 28 12111.55879 R-Square Coeff Var Root MSE JA8 Mean 0.528794 60.30483 17.33119 28.73931 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 1647.148086 329.429617 1.10 0.3944 perlakuan 4 4757.375633 1189.343908 3.96 0.0168

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 1787.785600 357.557120 1.19 0.3508 perlakuan 4 4757.375633 1189.343908 3.96 0.0168

The GLM Procedure

Dependent Variable: JA9 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Mode 9 6701.21037 744.57893 1.97 0.1023 Error 19 7183.28273 378.06751 Corrected Total 28 13884.49310 R-Square Coeff Var Root MSE JA9 Mean 0.482640 77.23254 19.44396 25.17586 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2355.773103 471.154621 1.25 0.3269 perlakuan 4 4345.437267 1086.359317 2.87 0.0512

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 2626.392600 525.278520 1.39 0.2725 perlakuan 4 4345.437267 1086.359317 2.87 0.0512

The GLM Procedure

Page 17: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Dependent Variable: BWD6 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 1.45673980 0.16185998 1.68 0.1643 Error 19 1.83532917 0.09659627 Corrected Total 28 3.29206897 R-Square Coeff Var Root MSE BWD6 Mean 0.442500 11.43080 0.310799 2.718966 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 0.91319397 0.18263879 1.89 0.1434 perlakuan 4 0.54354583 0.13588646 1.41 0.2697 Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 0.97042083 0.19408417 2.01 0.1234 perlakuan 4 0.54354583 0.13588646 1.41 0.2697

The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD7 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 2.09042586 0.23226954 2.30 0.0604 Error 19 1.91785000 0.10093947 Corrected Total 28 4.00827586 R-Square Coeff Var Root MSE BWD7 Mean 0.521527 12.51845 0.317710 2.537931 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 1.68427586 0.33685517 3.34 0.0249 perlakuan 4 0.40615000 0.10153750 1.01 0.4290

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 1.66715000 0.33343000 3.30 0.0259 perlakuan 4 0.40615000 0.10153750 1.01 0.4290

The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD8 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 1.02898046 0.11433116 1.35 0.2767

Page 18: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

Error 19 1.60843333 0.08465439 Corrected Total 28 2.63741379 R-Square Coeff Var Root MSE BWD8 Mean 0.390148 12.39012 0.290954 2.348276 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 0.62091379 0.12418276 1.47 0.2468 perlakuan 4 0.40806667 0.10201667 1.21 0.3411

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 0.55873333 0.11174667 1.32 0.2977 perlakuan 4 0.40806667 0.10201667 1.21 0.3411

The GLM Procedure

Dependent Variable: BWD9 Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 9 1.28603678 0.14289298 3.38 0.0121 Error 19 0.80206667 0.04221404 Corrected Total 28 2.08810345 R-Square Coeff Var Root MSE BWD9 Mean 0.615887 9.230605 0.205461 2.225862 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 1.00422845 0.20084569 4.76 0.0055 perlakuan 4 0.28180833 0.07045208 1.67 0.1986

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F ulangan 5 1.02793333 0.20558667 4.87 0.0049 perlakuan 4 0.28180833 0.07045208 1.67 0.1986

The GLM Procedure

Level of ------------TT6----------- ------------TT7----------- ------------TT8----------- perlakuan N Mean Std Dev Mean Std Dev Mean Std Dev P1 6 59.6500000 3.5081334 64.2833333 3.0590303 70.2166667 3.1757939 P2 6 45.5383333 26.0632541 52.0916667 30.0312573 56.3416667 33.5157637 P3 6 66.5000000 6.0199668 62.5833333 21.5749314 75.0800000 10.2310508

Page 19: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

P4 6 60.8333333 4.1538737 69.1333333 5.0871079 75.6833333 3.7722230 P5 5 38.0000000 21.5401950 40.9400000 24.4647297 52.8400000 26.6691395

Level of ------------TT9----------- ------------JA6----------- ------------JA7----------- perlakuan N Mean Std Dev Mean Std Dev Mean Std Dev P1 6 81.6500000 4.7022335 20.5500000 4.6029338 21.1666667 5.4213160 P2 6 61.3833333 38.3753784 32.3166667 21.0806467 35.7625000 22.4399852 P3 6 90.7333333 12.1756588 18.1333333 4.2734841 28.5000000 26.7012359 P4 6 89.7716667 5.4441176 20.0666667 5.3802107 22.3833333 6.3461537 P5 5 60.2400000 38.9620713 47.2600000 26.9021932 48.0500000 26.1967555

Level of ------------JA8----------- ------------JA9----------- -----------BWD6----------- perlakuan N Mean Std Dev Mean Std Dev Mean Std Dev P1 6 20.0333333 5.1325108 16.3333333 4.1950765 2.76666667 0.47187569 P2 6 36.9900000 25.1370603 37.7333333 32.3004438 2.86666667 0.46332134 P3 6 17.5666667 4.6800285 13.8166667 2.5063253 2.70833333 0.20595307 P4 6 21.1500000 6.2336987 18.0166667 6.7324339 2.75000000 0.22583180 P5 5 51.8000000 31.2247498 42.9400000 32.5847050 2.46000000 0.19493589

Level of -----------BWD7----------- -----------BWD8----------- -----------BWD9----------- perlakuan N Mean Std Dev Mean Std Dev Mean Std Dev P1 6 2.58333333 0.45789373 2.45000000 0.45055521 2.05000000 0.08366600 P2 6 2.68333333 0.41190614 2.39166667 0.29396712 2.31666667 0.25429641 P3 6 2.55000000 0.47222876 2.49166667 0.27279418 2.28333333 0.35449495 P4 6 2.53333333 0.29439203 2.20000000 0.22803509 2.23333333 0.31411251 P5 5 2.30000000 0.18708287 2.18000000 0.14832397 2.25000000 0.295

Page 20: Laporan ITP Padi (Versi Anief)

DOKUMENTASI KEGIATAN

PRAKTIKUM BUDIDAYA PADI SAWAH

Gb 2. Pengamatan tinggi taman padi

Gb 3. Pengamatan warna daun dengan BWD

Gb 1. Lahan praktikum budi daya padi sawah

Gb 4. Bulir padi yang mulai berisi pada tanaman contoh

Gb 5. Pendataan hasil pengamatan

Gb 6. Tanaman padi sawah yang sudah berisi

Gb 7. Lahan praktikum budidaya padi sawah