laporan drainase

37
LAPORAN PRAKTIKUM KERJA DRAINASE DI SUSUN OLEH NAMA : ARIZONA MAHAKAM KELAS : 2MRK2 NIM : 1341320095 KELOMPOK : 1 1

Upload: fan-ndem

Post on 15-Sep-2015

1.271 views

Category:

Documents


157 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

PEMASANGAN SALURAN RIO BETIN SETENGAH LINGKARAN

LAPORAN

PRAKTIKUM KERJA DRAINASE

DI SUSUN OLEHNAMA

: ARIZONA MAHAKAMKELAS

: 2MRK2NIM

: 1341320095KELOMPOK: 1JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

2015DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN

i

KATA PENGANTAR

iiDAFTAR ISI

iii

BAB I PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

31.2 Ruang Lingkup

31.3 Perkembangan

4BAB II DASAR TEORI 52.1. Pengertian 52.2. Penggunaan Drainase 52.3. Fungsi dan Tujuan Pekerjaan Drainase 62.4. Jenis Drainase.. 82.5. Penampang Saluran.. 8

2.6. Jenis Air Buangan... 11

2.7. Klasifikasi Sistem Pembuangan Air. 112.8. Peralatan Yang Digunakan Untuk Pekerjaan Drainase 12BAB III PEMASANAGAN STAKE OUT DAN GALIAN TANAH SALURAN TERBUKA.. 13

3.1 Pemasangan Stake Out 13

3.2 Galian Tanah 17

3.3 Pemasangan Buis Beton Setengah Lingkaran. 20

3.3 Pemasangan Pasangan Bata. 25

BAB IV PENUTUP

284.1 Kesimpulan

284.2 Saran

28BAB I

PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Sebelum pembahasan tentang lembaran job sheet praktek kerja drainase terlebih dahulu penulis uraikan sedikit tentang dasar teori teknik drainase. Pada dasarnya sistem drainase yang kita jumpai ada beberapa jenis, diantaranya yaitu drainase pertanian yang biasa digunakan untuk pengeringan lahan pertanian. Drainase jalan raya berfungsi untuk menjaga kondisi jalan raya tidak tergenang air hujan sehingga merusak badan jalan bahkan dengan genangan air ini akan merusak kontruksi jalan raya itu. Drainase perkotaan berfungsi untuk mengeringkan areal perkotaan dari air limbah rumah tangga dan air hujan yang merupakan preoritas utama dalam memberikan pelayan kepada masyrakat kota. Drainase gedung yang berfungsi untuk menjaga pengaliran air limbah gedung secara baik dan memenuhi syarat kesehatan.1.2 RUANG LINGKUP

Sistem drainase merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung oleh karena itu perencanaan dan perancangan sistem drainase haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri.

Perencanaan dan perancangan sistem drainase dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar pelaksanaan, dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan perancangan element lainnya dalam gedung.

1.3 PERKEMBANGAN Perkembangan tentang ilmu drainase ini sudah banyak memiliki kemajuan yang sangat tinggi seperti system pembuangan ideal yang sering digunakan oleh Negara-negara eropa dan Negara-negara maju.Air limbah rumah tangga dibuang pada suatu tempat pengolahan limbah yang khusus(water tritman plant) areal treatmeantini biasanya ditempatkan diluar kota disalurkan melalui pipa property drains ke pipa main sewer dan terus ke pipa induk (pipa main out fall), lalu ke treatment plant dimana dari rumah penduduk diolah sehingga memisahkan bahan organik lain lain diolah menjadi pupuk organic sedangkan air disaring dan dibuang ke laut setelah melalui proses normalisasi yang steril, yang aman terhadap ligkungan.BAB IIDASAR TEORI2.1 PENGERTIAN.Drainase merupakan pekerjaan pembuatan saluran pembuangan. Baik air buangan hujan, air permukaan maupun air buangan dari kamar mandi, dapur dan WC. Secara umum drainase didefisinikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu.

Sedangkan drainase perkotan adalah ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang ada dikawasan kota tersebut.

Dengan demikian kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada atambahan desain seperti keterkaitan dengan tata guna lahan, keterkiatan dengan master plan drainase kota, keterkaitan dengan masalah social ( kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase kota ) dan lain-lain.

2.2 PENGGUNAAN DRAINASE

Pemakaian atau pemasangan pekerjaan drainase digunakan pada berbagai bangunan yang berhubungan dengan pengerjaan pengeringan atou pembuangan zat cair ( Air ) yang dapat mengurangi umur pakai maupun merusak bangunan tersebut.

Bangunan-bangunan tersebut adalah :

Rumah tinggal.

Pekerjaan penyaluran/ pembuangan air hujan dan limbah domestic ( buangan dari kamar mandi/ WC, dapur, air cucian dll ).

Perkantoran Asrama.

Hotel.

Kampus / Sekolahan.

Rumah Sakit.

Pabrik-Pabrik / Industrial Estate

Stadion / Kompleks Olahraga

Kompleks Perumahan / Real Estate.

Padang / Lembah Golf.

Jalan Raya.

Lapangan Terbang / Bandara.

Pelabuhan Laut.

Bendungan / Waduk.

Bhumi perkemahan.

Tempat tempat rekreasi.

Tempat Penngolahan/Pembuangan Sampah Akhir (TPA), dll.2.3 Fungsi Dan Tujuan Pekerjaan Drainase

2.3.1 Untuk Pengeringan

Adakalanya di sekitar suatu kompleks perumahan penduduk terdapat rawa-rawa atou suatu lapangan yang digenangi air. Keadaan lingkungan yang seperti ini dapat mendatangkan wabah penyakit bagi penduduk yang tinggal di sekitar area tersebut. Oleh karena genangan air atau rawa tersebut telah menjadi sarang berbagai penyakit seperti Malaria, Cholera, Demam berdarah dan lain-lainnya. Untuk menghindari hal itu diperlukan suatu sistem drainase yang baik agar tidak terjadi genangan air agar lingkungan di situ sehat, aman, dan sejahtera.

2.3.2 Untuk Pencegahan Banjir

Ada daerah-daerah tertentu yang hujannya turun sering seperti pada saat musim sekarang curah hujan hampir di daerah-daerah di wilayah Indonesia curah hujan sangat tinggi jadi hampir tiap harti terjadi hujan, kalau saluran drainase tidak dibuat dengan baik maka banjir akan terjadi di mana-mana. Maka saluran drainase harus difungsikan sebagai mana mestinya.

2.3.3 Untuk Pembuangan Air Kotor

Air buangan dari industri adalah penyebab pencemaran lingkungan , kerena air buangan ini mengandung berbagai macam bahan kimia, sampah-sampah pabrik, dll. Banyak ikan dan hewan ternak penduduk mati disebabkan air lingkungan mereka tercemari oleh air buangan dari industri atau di sebut dengan air limbah pabrik. Untuk mencegah agar lingkungan tempat tinggal penduduk tidak tercemari, maka buangan dari industri harus dialirkan secara khusus dengan melalui pengolahan limbah yang sesuai dengan semestinya agar pada saat dialirkan ke pembuangan air, tidak berbahaya karena sudah steril.

2.3.4 Penyuplaian Air Untuk Penduduk

Dalam suatu kota pada umumnya, air yang dibutuhkan penduduk didatangkan dari suatu kabupaten pada umumnya, air yang dibutuhkan penduduk tersebut akan dialirkan kerumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa yang diinstalasi sedemikian rupa agar air tersalurkan dengan lancar dan baik ke konsumen.

2.3.5 Jenis Saluran

Saluran drainase pada umumnya ada yang terbuka dan ada juga yang terbuka. Tetapi layaknya pada saluran terbuka untuk mengalirkan air buangan yang relative tidak berbau , seperti air hujan maupun air permukaan ( rembesan system irigasi, mata air, dll ).

Sedangkan Saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air buangan dari kamar mandi, WC, dapur, cucian maupun buangan hasil proses industry.2.4 JENIS DRAINASE

Saluran drainasi pada umumnya terbuka atau tertutup. Tetapi selayaknya pada saluran terbuka hanya untuk mengalirkan air buangan yang relatif tidak berbau, seperti air hujan maupun air permukaan (rembesan sistem irigasi, mata air, dll).

Sedangkan saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air buangan dari kamar mandi, WC, dapur, cucian maupun buangan hasil proses industri.

2.5 PENAMPANG SALURAN

Ada berbagai macam penampang saluran yang digunakan , tetapi pada saluran terbuka banyak digunakan saluran berpenampang segi empat maupun trapezium. Untuk penampang saluran tertutup, banyak digunakan pipa saluran berpenampang bulat.

Penampang Saluran Terbuka

a. Saluran Segi Empatb. Saluran Segi Empat Dengan Saluran Kecil (Cunnette)

c. Saluran Trapesium

d. Saluran Trapesium Dengan Saluran Kecil (Cunnette)

e. Saluran Bentuk Lainnya

f. Penampang Saluran Tertutup

2.6 JENIS AIR BUANGAN Jenis air buangan atau limbah baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuhan dibagi menjadi 4 golongan :

1. Air kotor : yangberasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat saniter lainnya.

2. Air bekas : air yang berasal dari bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur dan sebagainya.

3. Air hujan : dari atap, halaman.4. Air buangan :yang berasal dari pabrik, laboratorium rumah sakit, tempat pemotongan hewan dan air buangan yang bersifat radioaktif. 2.7 KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN AIR

Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam bebrapa klasifikasi menurut jenisair buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi dimana saluran itu dipasang.

1.Klasifikasi menurut jenis air buangan

Sistem pembuangan air kotor

Sistem pembuangan air bekas

Sistem pembuangan air hujan

Sistem pembuangan air khusus

Sistem pembuangan air dapur

2. Klasifikasi menurut cara pembuangan air Sistem pembuangan air campuran

Sistem pembuangan terpisah

Sistem pembuangan tak langsung

3. Klasifikasi menurut cara pengaliran

Sistem grafitasi

Sistem bertekanan 4. Bak kontrol

Bak kontrol di pasang dimana pipa bawah tanah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang atau pada lokasi-lokasi yang mirip penempatan lobang pembersih. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan ukuran pipa dan cukup besar untuk memudahkan pembersihan. Pada dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan dipasang tumpukan batu koral setabal 15cm atau lebih. Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120 kali diameter dalam pipanya. Dibawah ini diperlihatkan contoh bak kontrol dengan pasangan batu bata.2.8 PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK KERJA DRAINASE2.8.1 ALAT UKUR DAN PENGATUR

1. meteran lipat

2. baja ukur

3. benang

4. waterpass

5. unting-unting

6. siku

7. meteran gulung

2.8.2 ALAT PEMUKUL DAN PEMUTAR

1. obeng

2. palu besi

3. palu kayu

4. palu kayu bundar

5. pembentk timah hitam

2.8.3 ALAT GALIAN TANAH DAN PASANGAN MANUAL

1. blincok

2. linggis

3. sekop runcing

4. sekop ujung rata

5. sendok semen

6. skrap

7. ruskam kayu

BAB IIIPEMASANAGAN STAKE OUT DAN GALIAN TANAH SALURAN TERBUKA3.1 PEMASANAGAN STAKE OUTA. TUJUAN1. dapat memasang memasang stake out dan galian tanah untuk saluran tanah secara baik dan benar.

2. mampu memasang stake out untuk saluran drainase sesuai dengan kemiringan dasar saluran yang ditentukan secara benar.

3. dapat menggali tanah untuk saluran terbuka berdasarkan karakter tanah yang digali dengan kemiringan talud yang cocok.

4. mampu menenytukan kemiringan dasar saluran dilapangan sesuai dengan material yang dipakai.

5. menggunakan perlatan kerja secara benar dan sesuai dengan fungsinya.

B. DASAR TEORI :

Stake out merupakan papan duga (Bouwplank). Dingunakan untuk titik pedoman yang menentukan letak pemasangan jalur pipa yang dilengkapi dengan penentuan arah aliran air dan penentuan kemiringan pemasangan pipa/roil.sehingga dengan adanya stake out ini menjadi tolok ukur semua pekerjaan yang dilaksanakan. Stake out dibuat dari papan , panjang berkisar 130 cm dipaku pada dua batang patok kayu dolken ataupun balok broti 5x7cm dengan panjang patok 100 cm. Stake out dipasang pada daerah hulu saluran dan dihilirnya, dengan pajang saluran menurut gambar kerja.

C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN:

Alat yang dipakai adalah :

1. Meteran lipat

2. Meteran gulung panjang 50 cm

3. Slang plastik 12 mm

4. Gergaji potong

5. Martilbesar

6. Pensil

7. Siku-siku

8. Martil kecil

9. Unting-unting

10. Cangkul

11. Skop

12. LempakBahan yang dipakai:

1. Kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)

2. Benang

3. Paku 2 inci

4. Papan meranti tebal 2 cm.

D. KESELAMATAN KERJA

1. Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja

2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya

3. tempatkan alat pada tempatnya (tool box)

4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya

5. jangan memaksa alat,bila tumpul tajamkan terlebih dahulu

6. jangan bersenda gurau sedang bekerja

7. Pusatkan pikira pada pekerjaan dan harus kosentrasi

8. Usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)

9. Jangan menggunakan alat yang belum tau cara penggunaannya

10. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum

E. LANGKAH KERJA

1. Tentukan lokasi yang baik untuk memasang stake out dan pasang stake out sesuai gambar kerja yang ada pada job sheet

2. Potong kayu patok berupa dolken/broti sesuai kebutuhan dengan panjang masing-masing 100 cm, lakukan pemasangan dua batang patok pada hulu saluran (patok A), pasang sejajar dan tegak lurus terhadap jalur saluran yang akan digali, pasang papan horizontal sebagai stake out dan levelkan agar rata. Tinggi dari dasar tanah terhadap Papan adalah 80cm.3. Ukur panjang saluran yang akan digali seperti ukuran pada gambar, jauhkan galian dari stake out 25 cm, pasang dua patok lagi sebagai stake out hilir (patok B)sama posisinya seperti pada patok hulu

4. Lakukan leveling kedua stake out menggunakan slang air agar rata beri tanda dengan pensil pada patok hilir

5. Kemiringan dasar galian sudah ditentukan sebesar 0,5% cara menghitungnya adalah panjang saluran yang akan dikerjakan dikalikan dengan factor kemiringan 0,5% panjang saluran yang dikerjakan tiap kelompok adalah 6m sehingga penurunan hanya 3cm, maka tandai pada patok hilir (B) dengan cara turunkan 3 cm dari garis leveling artinya beda tinggi patok A (hulu) dengan patok B (hilir) sebesar 3 cm

6. Pasang papan stake out pada patok tepat digaris yang sudah diturunkan 3 cm tadi lalu pakukan dengan kokoh.7. Ambil titik tengah saluran dengan membagi dua panjang stake out sebagai as galian, tentukan ukuran bukaan saluran dan ukuran dasarnya sesuai gambar pasang paku sebagai As galian, tentukan ukuran bukan saluran dan ukuran dasarnya sesuai dengan gambar danpasang paku sebagai tempat mengikat benang.Lakukanlah pekerjaan yang sama pada pekerjaan stake out baik hulu atau stake out hilir.

8. Sebelum menggalikan tanah unting-unting pada benang batas galian ketanah sambil memberi tanda dengan menaburkan kapur searah dengan benang, sebagai batas pinggir saluran yang akan digali. Bisa juga menggunakan benang pembatas tetapi patut diketahui agar menjaga benang tidak putus saat melaksanakan pekerjaan.

3.2 GALIAN TANAH

A. TUJUAN

1. dapat menggali tanah untuk saluran terbuka berdasarkan karakter tanah yang digali dengan kemiringan talud yang cocok.

2. mampu menenytukan kemiringan dasar saluran dilapangan sesuai dengan material yang dipakai.

3. menggunakan perlatan kerja secara benar dan sesuai dengan fungsinya.

B. DASAR TEORIGalian tanah merupakan pekerjaan selanjutnya setelah stake out dipasang. Galian tanah untuk saluran tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan pada stake out, tanah digali mempuyai talud yang sesuai dengan karakter tanah. Bila tanah cadas (keras) talud galian bisa tegak, namun bila tanah berpasir maka talud ukuran dalam 1 juga ukuran miring seperti dibawah ini :

Gambar : kemiringan talud

Sifat tanah dan karakteristiknya perku diketahui agar pada saat digali tidak terjadi longsoran yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

C. DAFTAR ALAT Alat yang dipakai adalah :

1. Meteran lipat

2. Meteran gulung panjang 50 cm 3. Martil Besar 4. Martil kecil 5. Cangkul 6. Skop 7. LempakD. KESELAMATAN KERJA

1. Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja 2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya3. Tempatkan alat pada tempatnya (tool box)4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya 5. Jangan memaksa alat,bila tumpul tajamkan terlebih dahulu 6. Jangan bersenda gurau sedang bekerja7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus kosentrasi8. Jangan menggunakan alat yang belum tau cara penggunaannya9. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum

E. LANGKAH KERJA1. Penggalian tanah berbeda untuk tiap masing masing kelompok. Dikarenakan sesuai teori air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.

2. Cangkul tanah sesuai rencana galian 6m untuk masing masing kelompok, bila pada tahap penggalian menemukan kendala yaitu batu gunakan lempak untuk mencongkel batu ataupun bisa menggunakan linggis untuk mencongkelnya.

3. Pinggirkan hasil galian menggunakan skop, tanah galian ini sangat berguna untuk urugan.

4. Pada saat menggali cek terus kedalaman galian sesuai job sheet jangan sampai kedalaman melampaui dari yang ditentukan. Kedalaman awal 50cm dan di titik akhir drainase kedalaman harus 62cm5. Bila galian sudah sempurna, lakukan pemeriksaan ulang kemiringan dasar saluran dengan cara mengukur tinggi benang dengan saluran sama tingginya dari hulu sampai hilir dan lakukan perapihan kemiringan talud serta minta petunjuk instuksur untuk penyempurnaan dan penilaian.

6. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja dan jaga kekompakan sesama teman kerja.

7. Periksakan hasil kerja anda.

8. Gambarkan kembali apa yang sudah anda praktekkan dan buat laporan.

3.3 PEMASANGAN BUIS BETON SETENGAH LINGKARANA. DASAR TEORI :

Buis beton setengah bulat merupakan jenis saluran yang sering digunakan sebagai bahan dasar saluran terbuka. Ukuran ini berfariasi dari ukuran 10 cm hingga berdiameter 50 cm, namun bila pipa beton mencapai diameter 1 m bahkan lebih. Cara menyambung Buis ini yaitu menggunakan mortal /adukan semen spesi dengan campuran 1 : 5 ( 1 semen : 5 pasir ) yang kedapair dengan cara ditempelkan pada daerah sambungan Buis benar- benar sudah lurus serta rapi. Penyambugan dilakukan bila posisi Buis benar-benar sudah lurus serta kemiringan yang benar. Letak mortal ditempatkan dibagian luar dari Buis atau dibagian bawah, selain sebagai penguat sambungan juga berfungsi sebagai pondasi per letekan Buis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar kerja pada job sheet.

B. TUJUAN

1. dapat memasang roil beton setengah lingkaran untuk saluran terbuka dengan ukuran dan kemiringan tertentu secara baik dan benar.2. menyambung Buis beton setengah lingkaran dengan benar.3. memasang Buis beton setengah lingkaran dengan posisi yang benar.C. DAFRTAR ALAT DAN BAHAN :

Alat yang dipakai adalah :

1. Meteran lipat

2. Meteran gulung panjang 50 m

3. Slang pelastik 12 mm ( Slang Timbang )4. Martil besar

5. Pensil

6. Siku-siku

7. Martil kecil

8. Unting-unting

Bahan yang di pakai :

1. Kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)

2. Benang

3. Paku 2 inci

4. Semen

5. Pasir pasang

6. Buis beton 20 cmD. KESELAMATAN KERJA

1. Baca lembar kerja (job sheet) terlebig dahulu sebelm bekerja

2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya

3. Tempatkan alat pada tempatnya(tool box)

4. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya

5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu

6. jangan bersenda gurau sedang bekerja

7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi.

8. usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)

9. jangan menggunakan alat yang belum tahu cara pengguanaannya.

10. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum jelas

E. LANGKAH KERJA

1. Siapkan bahan dan alat serta perhatikan gambar kerja pada jobsheet

2. Letakkan Buis beton pada pinggir galian yang sudah disiapkan secara teratur dan pada posisi yang benar

3. Hamparkan pasir urug pada dasar saluran dengan tebal 2 cm secara merata, siram sedikit dengan air agar padat

4. Susunlah Buis beton pada dasar saluran dalam posisi terlentang, secara bertahap satu persatu denagn cara memberikan mortal (semen spesi)yang sudah diaduk secara homogen pada ujung-ujung Buis tadi

5. Letakkan Buis berikutnya hingga terpasang lurus dengan kemiringan aliran yang sudah ditentukan pada benang yang ada pada stake out

6. Ukur kemiringan pasangan Buis yang sudah dipasang dengan cara menjinjingkan unting-unting pada jalur benang As saluran,beri tanda pada pertemuan antara benang unting unting dan benang As saluran.pindahkan ukuran tersebut dari hulu Buis/saluran hingga hilirnya atau hingga ujung Buis/saluran.

7. Setelah Buis terpasang dengan kemiringan yang benar lalu diwaterpas secara lurus dan rapi,timbunlah sisi kiri dan kanan dengan tanah urug/timbun,padatkan tanah urug tersebut hingga mencapai tinggi 2 cm di bawah bibir Buis

8. beri beton cor dengan campuran 1 semen : 5 pasir ,direskam dengan rata dan rapi.

9. bila pasangan sudah selesai dan benar ukurannya,maka periksalah kebenarannya kepada instruktur yang membimbing anda untuk dilakukan pengukuran dan penilitian.

10. Periksakan hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan pengecekan dan penilaian.

11. konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja dan jaga kekompakan bersama team kerja.Gambar Kerja

Potongan Melintang Saluran

3.4 PEMASANGAN PASANGAN BATA

A. DASAR TEORI :

Pasangan bata digunakan untuk menahan gaya lateral dari tanah dan samping jalan bila drainase ada di pinggir jalan. Pasangan bata di pinggir jalan selalu diperbesar untuk menghindari kelongsoran. Jika pasangan drainase yang jauh dari jalan menggunakan pasangan setengah bata maka disebelah jalan pas pasangan yang digunakan adalah satu bata.B. TUJUAN

1. Dapat melakukan pasangan bata, baik setengah bata dan pasangan satu bata.2. Memperkuat sisi sisi drainase agar tidak jadi kelongsoran.C. DAFRTAR ALAT DAN BAHAN :

Alat yang dipakai adalah :

1. Meteran lipat2. Meteran gulung panjang 50 m3. Waterpass

4. Cetok Kecil

5. Skop

6. Ember

7. Cangkul

Bahan yang di pakai :

1. Bata

2. Semen3. Pasir pasangD. KESELAMATAN KERJA

1. Baca lembar kerja (job sheet) terlebig dahulu sebelm bekerja2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya3. Tempatkan alat pada tempatnya(tool box)4. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu6. Jangan bersenda gurau sedang bekerja7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi

8. Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara pengguanaannya.9. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum jelas

E. LANGKAH KERJA

1. Buat campuran spesi dengan campuran 1 semen : 5 pasir.

2. Baca job sheet.

3. Sisi sebelah jalan menggunakan pasangan 1 bata sedangkan sisi lain menggunakan pasangan setengah bata. Pasangan 1 bata dan setengah bata telah diajarkan pada semester 1 yang lalu. Sehingga diharapkan mahasiswa masih ingat dan mampu membuatnya.4. Beri spesi pada dasar saluran dan mulailah memberi bata. Tekan bata untuk memadatkan bata pada spesi.

5. Setelah pasangan bata mulai terpasang panjang periksa kelurusan pasangan menggunakan waterpass.

6. Lanjutkan pekerjaan ini hingga panjang yang diperlukan.

7. Pasangan hanya dua lapis saja dikarenakan waktu pekerjaan yang tidak memadai.

8. Bila pasangan sudah selesai dan benar ukurannya,maka periksalah kebenarannya kepada instruktur yang membimbing anda untuk dilakukan pengukuran dan penilitian.

9. Periksakan hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan pengecekan dan penilaian.

10. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja dan jaga kekompakan bersama team kerja.

Gambar Pasangan Bata

BAB IVPENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dalam kerja drainase sangat perlu kita perlukan ketilitian dimana saat kita menetukan ukuran-ukuran yang harus kita patokan. Kerja drainase merupakan salah satu sifat yang harus dilaksanakan didalam tekhnik sipil karena bila nanti kita membuat denah / bangunan kita harus dapat pastikan dimana posisi kedudukannya.

Karena apabila kita tidak melakukannya dengan baik maka akan berakibat yang fatal karena dalam pembuatan instalasi ini harus benar dan tepat, supaya air yang kita ingin buang mengalir ketempat yang telah kita tentukan terlebih dahulu.4.2 SARAN

Kami mengharapkan agar praktek yang kedepan akan lebih memadai fasilitas pendukung dalam kerja drainase dan melengkapi peralatan terutama pompa penguras. EMBED AutoCAD.Drawing.17

EMBED AutoCAD.Drawing.17

Gorong-gorong Segi Empat (Box Culvert)

Gorong-gorong Bulat

Gorong-gorong Bulat Telur

Gorong-gorong Tapal Kuda

1

1

2

1

Tanah Cadas

Tanah Berpasir

Buis beton

Pasir Urug + 5cm

Pasangan 1 Bata

Pasangan Bata

PAGE 3

_1237655225.unknown

_1237750433.unknown

_1365183322.dwg

_1365182843.dwg

_1237750138.unknown

_1237571267.unknown