laporan 1 jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Upload: rizkahasanah

Post on 09-Oct-2015

323 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Laporan Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan

TRANSCRIPT

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTILABSTRACTPlant seeds or plant Angiospermae divided into two monocots and dicots. Monocot plants are plants that have a single seed pieces and dicots have two seed pieces of seed. In this practicum we have to compare the vascular in monocots plants and dicotyledonous, exactly in the roots and stems of plants. Observations on plant stems and roots of monocots and dicots do aims to study the network systems in the roots and stems of monocots and dicots, learn the system and file type carrier on the trunk and roots of monocots and dicots plants, as well as studying the type of stele in roots and stems of plants monocot and dikkotil.These observations were made by observing the anatomical structure of roots and stems of monocots and dicots plants under a microscope. Particularly focused on observations using preparations preserved and fresh preparations. Materials used include preparations preserved the roots and stems of monocots Zea mays, roots and stems preserved dicotyledonous Arachis hypogaea, fresh preparations dicotyledonous stems X and trunks Areca catechu L. Starting from the observation with a small magnification/weak to determine the composition of tissue found in the trunk. Then the magnification of the sector if the observation is then performed on small magnifications less clear. Observations were drawn in the book of job ( picture book ), respectively and annotated transporter beam .From the observations it appears that, monocots and dicots plants have the same network, the epidermis, cortex, prenkim, phloem and xylem. However, there are differences in the presence of cambium on file veins. In addition, the plant has a file system monoktil collateral enclosed carrier, which is in contrast to dicots are open collateral. Type in the root stele is haplostele monocot Zea mays. Dicotyledonous roots Arachis hypogaea is Atacnostele. And the Zea mays stem Atacnostele, while the stem Arachis hyogaea is Actinostele. Keywords : root , stem , dicots , monocots , vascular , open collateral , the collateral covered , steleABSTRAKTumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji dibagi menjadi dua yaitu monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki satu biji keping dan dikotil memiliki dua biji keping biji. Praktikum ini mengenai jaringan pada tumbuhan mokotil dan dikotil tumbuhan, tepatnya pada bagian akar dan batang tumbuhan. Pengamatan mengenai batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil dilakukan bertujuan untuk mempelajari sistem jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil, mempelajari sistem dan tipe berkas pengangkut pada batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil, serta mempelajari tipe stele pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikkotil. Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati struktur anatomi akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil di bawah mikroskop. Pengamatan menggunakan preparat awetan dan preparat segar. Bahan yang digunakan meliputi preparat awetan akar dan batang monokotil Zea mays, preaparat awetan akar dan batang dikotil Arachis hypogaea, preparat segar batang dikotil X dan batang Areca catechu L. Dimulai dari pengamatan dengan perbesaran kecil / lemah untuk mengetahui susunan jaringan yang terdapat pada batang. Kemudian perbesaran satu sektor selanjutnya dilakukan jika pengamatan pada perbesaran kecil kurang jelas. Hasil pengamatan digambar dibuku kerja (buku gambar) masing-masing dan diberi keterangan berkas pengangkutnya. Hasil pengamatan tmenunjukkan tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki jaringan yang sama, epidermis, korteks, prenkim , floem dan xylem. Namun terdapat perbedaan mengenai kehadiran kambium pada berkas pembuluhnya. Selain itu, tumbuhan monoktil memiliki sistem berkas pengangkut kolateral tertutup, yang berbeda dengan dikotil yaitu kolateral terbuka. Tipe stele pada akar monokotil Zea mays adalah haplostele. Akar dikotil Arachis hypogaea adalah Atacnostele. Dan pada batang Zea mays Atacnostele, sedangkan pada batang Arachis hyogaea Actinostele. Begitu juga pada preparat segar batang dikotil X dan monokotil Areca catechu L.Kata kunci : akar, batang , dikotil, monokotil, , jaringan, , kolateral terbuka, kolateral tertutup, stelePENDAHULUANSelain secara morfologi, tumbuhan juga dapat diamati secara anatomi. Pengamatan secara anatomi dengan bantuan mikroskop, yang bertujuan agar pengamatan yang dilakukan semakin jelas dan mempunyai bukti sehingga memperkuat alasan morfologi tumbuhan. Pada kesempatan ini, kami melakukan praktikum mengenai jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil termasuk ke dalam divisi Spermatophyta, yaitu tumbuhan berbiji khususnya berbiji tertutup (Angiospermae). Pengamatan pada jaringan monokotil dan dikotil bertujuan untuk mempelajari secara anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil, perbedaan jaringan pada akar dan batang monokotil, perbedaan jaringan pada akar dan batang monokotil serta perbedaan akar dan batang monokitl dan dikotil. Tumbuhan monokitl adalah tumbuhan berkeping satu dengan contoh pengamatan pada tumbuhan Zea mays, sedangkan tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berkeping dua dengan contoh pengamatan pada tumbuhan Arachis hypoghaea. Menurut(Brotowidjoyo, 1989), Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan. Sedangkan menurut ahli lainnya, jaringanadalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukung pertumbuhan pada tumbuhan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semuadikelompokkan menjadi jaringan.Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi duaya itu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen.Tentu saja jaringan pada akar dan batang monokotil ini berbeda. Karena mempunyai struktur dan susunan anatomi yang berbeda jua, berkeping satu dan berkeping dua. Masalah yang dapat kita bahas dalam praktikum ini, antara lain :1. Bagaimana perbandingan antara sistem jaringan pada akar monokotil dan dikotil2. Bagaimana perbandingan antara sistem jaringan pada batang monokotil dan dikotil3. Bagaimana perbandingan antara berkas pengangkut pada batang monokotil dan dikotil4. Bagaimana perbandingan antara berkas pengangkut pada akar monokotil dan dikotil5. Bagaimana perbandingan tipe stele pada batang monokotil dan dikotil dan6. Bagaimana perbandingan tipe stele pada akar monokotil dan dikotil.Melalui praktikum ini, diharapkan tidak terjadi kekeliruan lagi dalam melihat preparat tanaman monokotil dan dikotil secara anatomi, baik sistem jaringannya, susunan berkas pengangkutnya maupun tipe stele baik menggunakan preparat awetan maupun preparat segar agar kedepannya pengamatan ini dapat menjadi bekal yang cukup dalam mendalami anatomitumbuhan. Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut (Rompas, dkk.2011. 4:13)..Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball, 1992).Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya . Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis.Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).Jaringan meristem memiliki ciri-ciri, antara lain: aktif membelah dan belum mengalami deferensiasi, berukuran kecil dan berdinding tipis, memiliki nukleus yang relative kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak sitoplasma, serta berbentuk kuboid atau prismatic.Jaringan dewasa adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif membelah dan telah mengalami deferensiasi.Jaringan pelindung, berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus. Jaringan epidermis, berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, tempat masuknya air dan mineral pada akar muda, epidermis air untuk transpirasi. Untuk keluar masuknya O2 dan CO2. Jaringan gabus, berfungsi menggantikan fungsi epidermis jika epidermis hilang, rusak, mati, atau tidak aktif lagi serta untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air (Junaidi, 2010. Online). Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan meristematik yaitu protoderm. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikoma(Rompas, dkk.2011. 4:13). Jaringan dasar (parenkim), adalah jaringan yang terletak hampir di semua bagian tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat bagi jaringan-jaringan lain, berperan dalam fotosintesis, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan untuk penyembuhan luka. Terdiri atas dua jenis, yaitu sklerenkim dan klorenkim. Sklerenkim adalah jaringan parenkim dengan rongga udara yang luas, sedangkan klorenkim adalah jaringan parenkim yang mengandung kloroplas yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.Jaringan penguat (mekanik), berfungsi untuk memperkukuh tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah jaringan hasil diferensiasi jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memperkuat organ tumbuhan. Sedangkan, jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel yang bersifat tidak aktif dan seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan serta berfungsi sebagai penyokong organ (Junaidi, 2010. online).They are two kinds of vascular tissue : xylem and phloem. Xylem consists of a series of dead, hollow cells arranged end to end to form a tube. The walls of these celss are strengthened with extra deposits of cellulose and a complex materil called lignin. The plantss roots absorb water and minerals from the soil to the roots. The xylems carriers water and minerals up from the roots through the stems to the leaves. The are two kinds of xylem cells, vessel elements and tracheids. Phloem carries the organic molecules (primarily sugars and amino acids), produced in the leaves to other parts of the plant where growth or storage take place. The phloem consists of two kinds of cells, sieve tube elements and companion elements. (Frederick C. Ross, 2009). Ada dua jenis jaringan pembuluh pada tanaman, yaitu xylem dan floem. Xylem terdiri dari serangkaian sel mati yang tersusun menyambung dari ujuang ke ujung. Dindingnya yang disebut sel menjadi penguat karena terdiri dari selulosa, dan bahan komplit yang disebut lignin. Akar tanaman menyerap air dan mineral dari tanah. Xylem membawa air tersebut naik dari akar ke batang. Ada dua jenis xylem, yairu jaringan elemen dan trakeid. Floem membawa bahan organik dan memproduksinya ke dalam daun. Ada dua jenis jaringan floem, yaitu elemen tabung dan elemen berkelompok. From an engineering point of view, the xylem is the water distribution network that transmits water from the root collection system to the main consumers, the leaves, in the upper parts of the plant. Transpiration of the leaf mesophyll cells causes a water potential difference between the leaf and the xylem, resulting in water transport. During the growing season the water is lifted up to the leaves by negative pressures, less than atmospheric, created by transpiration(Karam, 2005. 95:1179). Dari sudut pandang teknik, xilem adalah jaringan distribusi air yang mentransmisikan air dari sistem pengumpulan root menjadi konsumen utama, daun, di bagian atas tanaman. Transpirasi dari sel-sel mesofil daun menyebabkan potensi air berbeda antara daun dan xilem, sehingga transportasi air. Selama musim tanam air diangkat ke daun oleh tekanan negatif, kurang dari atmosfer, yang diciptakan oleh transpirasi. Dengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling luas. Para ahli membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil, dinamai demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan dikotil, yang memiliki dua kotiledon (Campbell, 2003).a. Tumbuhan monokotilTumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea . Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).b. Tumbuhan dikotilKacang tanah merupakan tumbuhan dikotil (berordo rotales) dan dari famili papilionaceae. Arachis hypogeae atau kacang tanah merupakan tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga dengan dua daun lembaga serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung yang khusus. Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium(Soeprapto, 1994). Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989). Despite the problems with recognizing basal angiosperm taxa, the conventional distinctions between dicotyledons and monocotyledons are still quite useful. The main morphological differences between monocotyledons and dicotyledons are, respectively, embryo with a single cotyledon vs. embryo with two cotyledons. It is thanks to the extreme plasticity of their vegetative and reproductive organs that angiosperms have become so widely and successfully established; their genesis was the ultimate link in the ongoing chain of evolution of our planets plant kingdom. It is universally agreed that monocotyledons are derived from primitive dicotyledons, and that monocotyledons must follow rather than precede dicotyledons in any proper linear sequence. Few conclusions have been published by botanists as to which traits are more advanced or more primitive (Bognounou, 2011). Meskipun masalah dengan mengakui basal angiosperma taksa, perbedaan konvensional antara dicotyledons dan monokotil masih cukup berguna. Perbedaan utama antara morfologi monokotil dan dicotyledons masing-masing adalah, embrio dengan kotiledon tunggal vs embrio dengan dua. Hal ini berkat plastisitas ekstrim vegetatif dan organ reproduksi yang angiosperma telah menjadi begitu luas dan berhasil mendirikan asal usul mereka adalah link utama dalam rantai sedang berlangsung evolusi tanaman kerajaan planet kita. Hal ini universal disepakati bahwa monokotil yang berasal dari dicotyledons primitif, dan bahwa monokotil harus mengikuti daripada mendahului dicotyledons dalam urutan linier yang tepat. Beberapa kesimpulan telah diterbitkan oleh ahli botani untuk yang sifat-sifat yang lebih maju atau lebih primitif. Tujuan dari praktikum ini yaitu pengenalan jaringan untuk mengetahui perbedaan struktur organ dikotil dan monokotil melalui penampang melintang pada akar dan batang organ tanaman Zea mays, Arachis hypogaea. Manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui perbedaan-perbedaan struktur organ pada dikotil dan monokotil yang dapat dilihat dari penampang melintang akar dan batang dari tanaman jagung sebagai monokotil dan kacang tanah sebagai dikotil, mengetahui perbedaan tipe berkas pengangkut pada dikotil dan monokotil serta mengetahui tipe stele yang terdapat pada kedua tipe ini.

METODOLOGIPraktikum jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil diadakan pada hari Kamis, 13 Maret 2014. Praktikum dilaksanakan dalam Laboratorium Biologi 1 P Biologi FKIP UNTAN. Praktikum ini diadakan pada jam 15.30-18.00 WIB. Praktikum Jaringan pada akar dan batang monokitl dikotil ini menggunakan bahan berupa preparat awetan akar dan batang dikotil Arachis hypogaea, preparat awetan akar dan batang monokotil Zea mays, preparat segar Areca catechu L dan batang dikotil X, serta akuades. Sedangkan alat yang digunakan berupa mikroskop, silet, cover glass, object glass , gelas ukur dan pipet tetes. Pada praktikum ini, dilakukan dua pengamatan yaitu pengamatan menggunakan preparat awetan akar dan batang monokotil serta pengamatan menggunakan awetan segar batang monokotil dan dikotil. Untuk pengamatan dengan menggunakan awetan ini dilakukan secara bergantian, kelompok 1 mendapat giliran untuk mengamati preparat awetan akar Zea mays dan selanjutnya. Pertama-tama sediaan diletakkan di meja mikroskop, diamati dari perbesaran terkecil dahulu, kemudian dibesarkan untuk mengamati susunan jaringan yang terdapat pada batang maupun akar monokotil. Kemudian dilanjutkan dengan perbesaran selanjutnya jika kurang jelas mengenai susunan berkas pembuluhnya. Setelah itu, pengamatan di bawah mikroskop digambar dan diberi keterangan mengenai macam-macam jaringannya, tipe berkas pembuluhnya dan tipe berkas pengangkutnya. Hal yang sama juga dilakukan untuk pengamatan dengan preparat basah, namun untuk preparat basah ini. Masing-masing kelompok membuat sayatan sendiri mengenai batang monokotil dan dikotil sesuai dengan keinginan kelompok. Sayatan ini dilakukan secaramelintang. Setelah disayat, diletakkan ke dalam gelas objek, diberi air dan ditutup dengan coverglass. Diamati dari perbesaran terkecil kemudian digambar, diberi keterangan dan diwarnai.

HASIL DAN PEMBAHASANPraktikum Jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil menggunakan preparat awetan dan preparat segar. Preparat awetan yang diamati yaitu awetan akar dan batang monokotil Zea mays, awetan akar dan batang dikotil Arachis hypogaea. Preparat segar yang digunakan yaitu batang dikotil tumbuhan X dan batang monokotil tumbuhan Arecha catechu L.

Tabel 1 Pengamatan Preparat Awetan Akar dan Batang Monokotil Zea mays dan Dikotil Arachis hypogaea. 1. Preparat Awetan : Akar Zea maysPerbesaran : 10 x 10 kali2. Preparat Awetan : Akar Arachis hypogaeaPerbesaran : 10 x 10 kali

Gambar 1. Struktur Anatomi Akar Monokotil Gambar 2. Struktur Anatomi Akar Dikotil

KETERANGAN1. Epidermis2. Korteks3. Endodermis4. Floem5. Xylem6. Perisikel7. ParenkimKETERANGAN1. Epidermis 2. Endodermis3. Perisikel4. Korteks 5. Xylem6. Floem7. Parenkim8. Kambium

TIPEKOLATERAL : TERTUTUPTIPE KOLATERAL : TERBUKA

TIPE STELE : Tipe Haplostele (Xilem Padat Dikelilingi Floem)TIPE STELE :Ataktostele (Stele Yang Memilki Ikatan Pembuluh Yang Tersebar)

3. Preparat Awetan : Batang Zea maysPerbesaran : 4 x 10 kali4. Preparat Awetan : Batang Arachis hypogaeaPerbesaran : 4 x 10 kali

Gambar 3. Struktur Anatomi Batang MonokotilGambar 4. Struktur Anatomi Btang Dikotil

KETERANGAN1. Epidermis2. Endodermis3. Xylem4. Floem5. Empulur

KETERANGAN1. Epidermis2. Korteks3. Endodermis4. Floem5. Xylem6. Kambium7. Empulur

TIPE KOLATERAL : TERTUTUPTIPE KOLATERAL : TERBUKA

TIPE STELE :Ataktostele (Stele Yang Memilki ikatan Pembuluh Yang Tersebar)TIPE STELE : Tipe Aktinostele (Xilem Disentral)

Berdasarkan hasil pengamatan, mengenai akar monokotil Zea mays dan dikotil Arachis hypogea, terdapaat persamaan struktur jaringan di antara monokotil dan dikotil. Jaringan diantara keduanya yaitu dikotil dan monokotil terdiri atas : jaringan epidermis , endodermis, perisikel, korteks , xylem, floem dan parenkim. Berikut ini merupakan deskripsi umum dari masing-masing jaringan tersebut. 1. Jaringan EpidermisJaringan epidermis baik pada monokotil maupun dikotil terdapat dibagian luar. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan di dalam. Jaringan epidermis ini tersusun atas sel sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet tanpa ruang antar sel.2. Jaringan EndodermisJaringan endodermis merupakan jaringan yang terletak di bagian dalam, ia berbentuk kubus. Endodermis terdiri atas satu lapis sel yang berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.3. KorteksKorteks merupakan bagian yang berbentuk kupus pipih, korteks ini terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat, dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antar sel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas sehingga mampu melakukan fotosintesis. Pada tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit batang.4. XylemXylem ini merupakan berkas pengangkut. Pada akar monokotil xylem berada mengelili berkas pwmbuluh lain di akar monokotil, sedangkan pada akar dikotil, xylemnya berada diluar dan floem berada ditengah. Xylem pada akar berfungsi untuk membawa air dan mineral terlarut. 5. FloemFloem juga merupakan berkas pengangkut, dimana ia berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis. 6. ParenkimJaringan parenkim merupakan tempat pensekresian kerja sel. Nah, pada gambar awetan akar monokotil dan dikotil keduanya memiliki jaringan parenkim yang terletak diantara xylem dan floem. 7. Kambium Namun, ada satu perbedaan, dimana pada akar monokotil tidak memiliki kambium seperti pada akar dikotil. Dapat dilihat pada gambar 1.1 untuk lebih jelasnya, akar monokotil memiliki inti pada bagian tengahnya. Sedangkan akar dikotil tidak memiliki inti, tetapi ia memiliki kambium. Pada akar monokotil,diantara xylem dan floemnya tidak memiliki kambium, sedangkan pada akar dikotil pada diantara xylem dan floemnya memiliki kambium. Kambium ini merupakan titik pertumbuhan sekunder, yang mana ke arah dalam ia akan membentuk xylem dan kearah luar ia akan membentuk floem. Akar monokotil tidak memiliki kambium, oleh sebab itu ia memiliki tipe berkas pengangkut berupa kolateral tertutup. Kambium ini digunakan untuk pertumbuhan sekunder yang letaknya diantara xylem dan floem. Untuk batang dan akar monokotil, mereka tidak melakukan pembelahan sekunder karena tidak terdapat kambium.

Gambar 5 Anatomi Akar Dikotil dan MonokotilGambar 6 Pertumbuhan sekunder pada batang dikotil (Wiryawan, 2013. Online). Pertumbuhan Sekunder, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan jaringan kambium. Jaringan kambium bersifat meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pada tumbuhan dikotil berkayu, pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktivitas sel-sel meristem diantara xilem dan floem. Xilem dibentuk ke arah dalam dan floem dibentuk ke arah luar. Pertumbuhan di bagian dalam lebih cepat daripada pertumbuhan di bagian luar, sehingga mengakibatkan jaringan epidermis dan korteks pada kulit terluar akan rusak (pecah).

Berikut, perbedaan secara detail mengenai Akar dikotil dan monokotil menurut (Wiryawan, 2013. Online). Tabel 2 Perbedaan Jaringan Pada Akar Monokotil Dan Dikotil JaringanAkar DikotilAkar Monokotil

EpidermisBagian terluar akarBagian terluar akar

KorteksDaerah di sebelah dalam epidermisDaerah di sebelah dalam epidermis

EndodermisDi sebelah dalam korteksDi sebelah dalam korteks

PerisikelDi sebelah dalam endodermisDi sebelah dalam endodermis

XilemBerbentuk bintang di pusat, tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama dengan floem.Berdekatan dengan floem.

FloemDi antara jari-jari yang di bentuk oleh xilem, di pisahkan oleh kambium.Berdekatan dengan xilem dan tidak dipisahkan oleh kambium.

EmpulurBagian tengahBagian tengah

(Wiryawan, 2013. Online). Jika dilihat pada tabel, pada tumbuhan monokotil dan dikotil memamng banyak terdapat persamaan. Seperti letak epidermis yang berada dibagia terluar, kemudian korteks disebelah epidermis bagian dalam, dan enodermis pada bagian dalammnya lagi. Kemudian letak perisikel juga masih sama, yang membedakan adalah letak berkas pengangkut dan ada tidaknya kambium. Untuk bagian batang monokotil dan dikotil ini, susunan jaringan antara keduanya juga tidak berbeda jauh seperti pada akar. Terdapat jaringan epidermis, endodermis, korteks, xylem, floem, dan empulur. Untuk ciri-ciri dan fungsinya sudah dijelaskan pada bagian tas. Kemudian perbedaannya juga sama yaitu terdspat pada ada tidaknya kambium. Batang monokotil Arachis hypogea memiliki kambium diantara xylem dan floemnya karena melakukan pertumbuhan sekunder. Sedangkan batang Zea maystidak. Perhatikan gambar 5 dan 6 untuk lebih jelas. Gambar literatur ini sesuai dengan pengamatan pada praktikum yang kami lakukan. Adapun beberapa hal yang menyamakan dan membedakan batang monokotil dan dikotil menurut penulis yaitu a. Jaringan epidermis batang sama-sama terletak dibagian terluar. Begitu juga dengan letak endodermis, korteks dan empulur batang. Terletak pada bagian yang sama. b. Susunan berkas pengangkutan pada dikotil tersusun teratur dalam lingkaran, meliputi xilem, floem, dan kambium pembuluh. Xilem terletak di bagian dalam sedangkan floem teletak lebih luar, dan kambium pembuluh terletak di antara keduanya.c. Pola susunan berkas pembuluh pada monokotil tersusun tersebar, namun tetap mengikuti pola kolateral. Artinya, xilem terletak pada posisi lebih dalam dari pada floem, seperti diperlihatkan pada gambar. Bulatan besar adalah xilem (protoxilem &metaxilem) sedangkan bulatan kecil berwarna biru yang terletak lebih luar adalah floem, bukan mengelilingi xilem.Perhatkan gambar penampang melintang batang monokotil dan dikotil :

Gambar 7 Penampang melintang batang dikotil dan monokotil (Junaidi, 2010. Online). Pada gambar, dapat terlihat jelas bahwa hasil pengamatan sama dengan hasil gambar. Pada dikotil, gambar kiri. Terlihat susunan berkas pengangkut yang teratur, xylem dan floemnya itu beraturan letaknya, dengan kambium yang berada di tengah-tengah. Sedangkan pada gamabr monokotil, gamabr kanan, berkas pembuluhnya tersebara. Dikarenakan tidak ada kambium. Selanjutnya untuk tipe berkas pengangkut, pada akar dan batang monokotil dan dikotil terdapat perbedaan. Sesuai dengan Prof dr Sri Mulyani dalam bukunya yang berjudul Anatomi Tumbuhan, terdapat beberapa tipe berkas pengangkut. Untuk bagian monokotil, memiliki tipe berkas pengangkut berupa kolateral tertutup. Contohnya yaitu pada akar dan batang Zea mays. 1) Kolateral TertutupTipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim sebagai penghubung. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan Monokotil.Yang kedua, awetan preparat akar dan batang dikotil Arachis hypogea, memiliki tipe berkas pengangkut berupa kolateral terbuka.

2) Kolateral TerbukaPada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, kambium merupakan penghubung antara xilem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas pengangkut dan kambium interfasikuler bila kambiumnya terletak di luar berkas pengangkut. Kambium fasikuler berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam.Dan yang ketiga, bikolateral jika floem dan xylem letaknya bergantian. Namun tidak terdapat pada sediaan praktikum.

3) BikolateralBikolateral merupakan tipe ikatan pembuluh dimana xilem diapit oleh floem luar dan floem dalam. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae (Suku terung-terungan).

Gambar 8 Tipe-tipe berkas pengangkut tumbuhan monokotil dan dikotil (Junaidi, 2010. Online). Mengenai tipe stele pada monokotil dan dikotil juga terdapat perbedaan. Stele pada akar monokotil Zea mays berbentuk Hapstole, sedangkan tipse stele pada akar dikotil Arachis hypogea berbentuk atakstole. Hapstole pada akar monokotil dikarenakan pada penampang melintang preparat awetan tersebut, tampak berkas pengangkutnya yaitu xylem dan floem, dimana inti silinder dari xylem ini dikelilingi oleh cincin floem. Sedangkan pada akar dikotil Arachis hypogea, tipe stelenya yaitu atakstole. Karena ikatan pembuluh pada penampang melintang dikotil ini tersebar.

Gambar 9 Tipe stele protostele, salah satunya haplostele dan atacstele (Wiryawan, 2013. Online). Kemudian tipe stele pada batang monokotil, yaitu berbentuk Atakstele, yaitu sama dengan batang dikotil yang atakstele. Dan tipe stele pada batang dikotil adalah aktinostele yaitu berkas pembuluh yang teratur tersusun, xylem berada di bagian sentral dan floem berada diluar. Namun keduanya di ikat oleh kambium.Tabel 3 Pengamatan Preparat Segar Batang Monokotil Arecha Catechu L dan Dikotil Tumbuhan XPreparat segar : Batang Areca catechu LPerbesaran : 4 x 105. Preparat Segar : Batang Dikotil XPerbesaran : 4 X 10

Gambar 10 Struktur Anatomi Batang Monokotil Gambar 11 Struktur Anatomi Batang Dikotil

KETERANGAN1. Epidermis2. Xylem3. Floem4. Endodermis

KETERANGAN1. Epidermis2. Korteks3. Endodermis4. Floem5. Xylem6. Empulur 7. Kambium

TIPE KOLATERAL : TERTUTUPTIPE KOLATERAL : TERBUKA

TIPE STELE : Ataktostele (Stele Yang Memilki ikatan Pembuluh Yang Tersebar)TIPE STELE : Tipe Aktinostele (Xilem Disentral)

Untuk pengamatan dengan preparat segar ini, hasil yang ditunjukkan lebih jelas. Dimana preparat segar diamati untuk melakukan perbandingan dengan preparat awetan, dan hasilnya pada gambar penampang melintang ini, baik segar maupun awetan mempunyai susunan struktur jaringan yang sama. Mereka terdiri dari epidermis, endodermis, korteks, berkas pengankut seperti xylem dan floem, empulur. Dan bedanya juga terletak pada kambium. Untuk tipe berkas pengangkutnya, monokotil berupa kolateral tertutup dan dikotil berupa kolateral terbuka. Tipe stelenya juga sama, yaitu monokotil atakstele dan dikotil aktinostele. Perbedaan mendasar terletak pada susunan berkas pengangkut, tipe berkas pengangkut dan tipe stele serta ada tidaknya kambium. Tabelnya sengaja dibuat penulis terpisah yaitu untuk melakukan perbandingan mana preparat awetan dan mana preparat segar. KESIMPULANPraktikum ini mengenai Jaringan pada akar dan batang tumbuhan Monokotil dan Dikotil. Jaringan merupakan kumpulansel-sel yang berhubunganeratsatusama lain danmempunyaistrukturdanfungsi yang sama. Jaringan anatomi pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaa. Walaupun sam-sama memiliki jaringan umum seperti epidermis, korteks, endodermis, empulur, parenkim dan perisikal, namun pada berkas pengangkutnya yang terdiri dari xylem, floem ini memiliki perbedaan. Monokotil hanya memiliki berkas pengankut berupa xylem dan floem. Sedangkan dikotil, baik akar maupun batang memiliki berkas pengangkut xylem, floem dan kambium. Kambium dimiliki oleh berkas pengangkut dikotil, karena pada dikotil terjadi pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk floem. Pada tumbuhan dmonokotil, jaringan jaringan yang dimilikinya berasal dari sistem apikal dan meristem interkalar. Sedangkan pada dikotil hanya dari meristem apikal saja. Yang kedua, selain pada keberadaan kambium, tiper berkas pengangkut untuk monokotil dan dikotil juga berbeda. Tipe berkas pengangkut pada monokotil berupa kolateral tertutup, yang artinya tidak memiliki kambium. Sedangkan pada dikotil kolateral terbuka karena memiliki kambium. Kambium pada kolateral terbuka berfungsi sebagai penghubung antara xylem dan floem. Tipe berkas pengangkut pada dikotil tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat dan tertutup. Tipe berkas pengangkut pada batang monokotil terdapat sebaran yang tidak beraturan yang saling berhubungan didalam sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka.Pada batang dikotil berkas pengangkutnya teratur dan membentuk seperti lingkaran. terdapat berbagai macam tipe stele, yaitu eustele,sifonostele ektofloik, dan sifonostele amfifloik.Selain itu, letak berkas pembuluhnya juga berbeda. Pada monokotil, ada yang berpusat atau hopstele, tersebar atau atacnostele. Sedangkan pada dikotil, kebanyakan berkas pembuluhnya tersusun rapi dengan floem di luar dan xylem di dalam berkat adanya kambium untuk melakukan pertumbuhan sekunder. Oleh sebb itu, ia memiliki tipe stele cylem berada dibagian cental atau actinostele.

SARANSebaiknya, dalam melakukan praktikum. Praktikan diajak untuk lebih serius, kemudian diawasi. Karena pada praktikum pertama ini, praktikan menlalukan sendiri pengamatan tanpa arahan yang begitu jelas. Kemudian, masalah rolling. Sepertinya lebih memakan waktu. Alangkah baik jika preparat yang digunakan tersedia dalam jumlah banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Bognounou, Fidle at all. (2011). Stand structure of Monocotyledons and Dicotyledons in different successional stages in Corcovado National Park, Costa Rica pp 35. Burkina Faso : University of Ouagadougou. Life Sciences and Earth Sciences Training and Research DepartmentBrotowidjoyo. (1989). Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.Campbell, N. A. (2003). Biologi. Jakarta: Erlangga.Frederick C. Ross, D. B. (2009). Conceps in Biology. Thirteenth Edition. . New York: Mc Graw-Hill International Edition.Junaidi, Wawan. (2010). Ciri-Ciri Jaringan Meristem. (online) http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/10/ciri-ciri-jaringan-meristem.html. Diakses tanggal 18 Maret 2014. Karam, Gebran N. (2005). Biomechanical Model of the Xylem Vessels in Vascular Plants.Vol 95: pp 1179. Beirut, Lebanon : Lebanese American University, Byblos.

Kimball, J. (1992). Biologi. Jakarta: Erlangga.Prawiro. (1997). Biologi Sains. Jakarta: Bumi Aksara.Rompas, Yulanda dkk. (2011). Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Manado : Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado. Saktiyono. (1989). Biologi 2. Jakarta : Bumi Aksara.Soeprapto. (1994). Biologi Jilid 1. Semarang: Universitas Diponegoro Press.Wiryawan, Ajierizky. (2013). Jaringan pada Tumbuhan Monokotil dan Dikotil. (online).http://ajierizkynabawiirawan.blogspot.com/2013/09/jaringanpada-tumbuhan-monokotil-dan dikotil.html. Dikases tanggal 20 Maret 2014.

LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan :1. Apakah perbadaan letak jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil baik pada akar maupun batang?Jawab:Letak perbedaannya adalah ada atau tidaknya kambium. Pada dikotil memiliki kambium sehingga letak berkas pembuluhnya tersusun rapi. Dengan xylem di dlam dan floem diluar dihubungkan oleh kambium. Sedangkan untuk tumbuhan monokoitl, susunan berkas pengangkut pada akar dan abtang tidak teratur dalam artian tersebar.

2. Bagaimana air masuk ke dalam xilem?Jawab :Pengangkutan air dan mineral diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan ekstra vaskular. Pada pengangkutan ekstravaskular, setelah sampai di sel epidermis akar, air akan bergerak di antara sel sel korteks. Untuk memasuki silinder pusat (stele), air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis, dan setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di antara sel-sel. pengangkutan ekstravaskular dapat terjadi secara apoplas dan simplas. Secara apoplas melalui dinding selnya. menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)

3. Jelaskan bagaimana air masuk ke dalam xilem melalui beberapa jaringan akar!Jawab :Pertama-tama air diserap oleh rambut akar, kemudian air masuk atau melewati korteks menuju silinder pusat tapi terlebih dahulu melewati endodermis yang terletak di antara korteks dan stele (silinder pusat). Dimana di endodermis terdapat pita kaspari. Setelah itu air pun diterima oleh xilem baru ke seluruh tubuh.

4. Bagaimana hasil pengamatan pada preparat segar dengan slide awetan?Jawab :Hasil pengamatan pada preparat awetan terlihat jelas dari pada preparat segar. Susunan pada preparat awetan lebih jelas, berkas pengangkutnya terang. tidak seperti pada preparat segar berkas pengangkutnya ada yang tidak tampak. Karena slide awetan diberikan sejenis bahan yang dapat memperjelas bagian yang diamati seperti silica gel dan cairan pewarna. Sedangkan preparat segar tidak diberi perlakuan kecuali direndam dengan air biasa.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotilPage 23