landasan teori kunyit air etanol

Upload: putri-nur-handayani

Post on 31-Oct-2015

206 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

curcuma domestica

TRANSCRIPT

Landasan Teori KunyitTaksonomi KunyitKingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSub-divisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus: CurcumaSpecies : Curcuma domestica Val.Rimpang kunyit adalah rimpang Curcuma domestica Val. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 3% b/v. Pemerian: bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa tebal.Kadar abu: tidak lebih dari 9%.Kadar abu yang tidak larut dalam asam: tidak lebih dari 1,6%Kadar sari yang terlarut dalam air: tidak kurang dari 15%Kadar sari yang larut dalam etanol: tidak kurang dari 10%Bahan organik asing: tidak lebih dari 2%Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.Isi: minyak atsiri 3-5%, kurkumin, pati, tanin, damar.Penggunaan: koagulan.

Pelarut EtanolEtanol banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O (Ane 2008). Kelarutan zat dalam pelarut tergantung dari ikatannya (polar, semipolar, atau non polar). Etanol termasuk ke dalam pelarut polar, sehingga sebagai pelarut etanol diharapkan dapat menarik zat-zat aktif yang juga bersifat polar (Houghton dan Raman 1998).Bahan aktif dalam rimpang kunyit yang diduga berperan sebagai antibakteri yang diperoleh melalui proses ekstraksi dingin (maserasi) dengan etanol 96% adalah utamanya curcumin dan minyak atsiri, serta sedikit flavonoida. Hal ini disebabkan karena curcumin, minyak atsiri, dan flavonoida dari rimpang kunyit didapatkan paling tinggi melalui proses ekstraksi dengan etanol 96%. Curcumin sebagai senyawa polifenol mempunyai mekanisme antimikroba melalui penghambatan enzim thiolase (enzim sulfhidril) bakteri sehingga ikatan disulfida tidak terbentuk, yang menyebabkan struktur sekunder protein rusak sehingga terjadi denaturasi protein.Selain itu, polifenol juga merupakan senyawa lipofilik yang dapat merusak membran sel bakteri. Minyak atsiri merupakan senyawa terpenoid, yang mekanisme antibakterinya diperkirakan melalui proses destruksi membran sel bakteri.12 Meskipun minyak atsiri merupakan senyawa yang mudah menguap pada suhu kamar, titik didih minyak atsiri (>200oC) lebih tinggi daripada titik didih etanol (78,5oC), sehingga diperkirakan minyak atsiri tetap dapat ditemukan dalam hasil estraksi dingin dengan etanol 96% tersebut.13KurkuminoidKurkuminoid merupakan komponen yang dapat memberikan warna, dan zat ini digunakan baik dalam industri pangan maupun kosmetik. Salah satu fraksi yang terdapat dalam kurkuminoid adalah kurkumin (Sembiring et al. 2006).Kurkumin bermanfaat sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi, dan juga antiinflamasi. Selain itu kurkumin juga diyakini mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan memacu apoptosisi sel kanker. Bahan warna kurkumin dapat juga digunakan untuk memecah penggumpalan darah di otak seperti yang terjadi pada pasien penyakit alzheimer (Dheni 2007). Menurut Purwanti (2008), kandungan kurkumin dalam kunyit adalah 2,38 % per 100 gram kunyit.Partikel kurkumin memiliki bagian dalam yang bersifat hidrofobik dan bagian luar yang bersifat hidrofilik (Dheni 2007). Secara kimia, kurkumin dapat digambarkan sebagai berikut:Struktur kimia kurkumin:

(Sumber: Best 2008)Pelarut AirAir adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O yaitu molekul yang tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak ada rasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia (Arifin 2007). Air memiliki polaritas yang tinggi sehingga air hanya menarik senyawa asam amino, jenis-jenis gula dan glikosida dari tumbuhan (Houghton dan Raman 1998). Ekstraksi dengan menggunakan pelarut air memiliki kekurangan yaitu sejumlah besar bahan pengotor juga ikut terambil dan mudah mengalami kontaminasi mikrobial (Voight 1994).Ekstraksi kunyit dengan pelarut air hanya menarik senyawa kuinon. Reaksi positif ditandai dengan adanya warna kemerahan pada tabung reaksi. Kuinon adalah senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar seperti kromofor pada benzikuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon isoprenoid (Harborne 1987). Menurut Robinson (1995), beberapa senyawa kuinon bersifat racun dan antimikroba yang akan mempercepat persembuhan luka Selain itu, kuinon berfungsi sebagai penghilang rasa sakit (Kumalaningsih 2008).