lampiran laporan pegawai sistem air pendingin
TRANSCRIPT
PORTO FOLIO
PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
Materi; Komponen Utama, & Prinsip Pengoperasian
Peralatan Sistem Air Pendingin
NAMA : OPAN ROPANDI
NIP : 6182211K3
PT.INDONESIA POWER
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN KAMOJANG
UNIT PLTP DARAJAT
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
I. FUNGSI & ALIRAN FLUIDA SISTEM PENDINGIN
1.1 Fungsi & Aliran Fluida pada Sistem Pendingin Utama
1.1.1 Fungsi Sistem Pendingin Utama
Sistem ini mempertahankan vakum pada sisi pembuangan turbin dengan
mengalirkan air pendingin ke kondensor untuk mengkondensasikan uap
pembuangan turbin.
1.1.2 Aliran Fluida pada Sistem Pendingin Utama
Air pendingin dari basin cooling tower dialirkan melalui katup masuk
kondensor kemudian air tersebut mengkondensasikan uap bekas dari turbin
dengan cara menyemprotkan air pendingin melalui nozzle-nozzle. Air hasil
kondensasi uap pada kondensor kemudian dipompakan oleh dua buah Main
Cooling Water Pump (MCWP) menuju Hot water basin cooling tower. Air dari Hot
water basin cooling tower kemudian dispray melalui nozzle-nozzle sehingga
menjadi butiran-butiran kecil dan didinginkan dengan cara kontak langsung
dengan udara. Air akan turun akibat gaya gravitasi dan ditampung di cold water
basin. Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke kondensor yang terlebih
dahulu melewati empat buah bar screen agar air yang masuk kondensor bebas
dari lumpur.
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
1.2 Fungsi & Aliran Fluida pada Sistem Pendingin Bantu
1.2.1 Fungsi & Aliran Fluida pada Sistem Pendingin Primary
1.2.1.1 Fungsi Sistem Pendingin Primary
Sistem pendingin primary berfungsi untuk; mendinginkan air pendingin ,
mengkondensasikan NCG pada intercondensor dan separator LRVP (liquid Ring
Vacuum Pump), serta sebagai perapat poros MCWP pada saat MCWP akan
dioperasikan.
1.2.1.2 Aliran Fluida pada Sistem Pendingin Primary
Air pendingin primary berasal dari cooling tower, yang kemudian
dipompakan oleh primary intercooler pump (PIP) menuju intercooler dan inter
serta after condensor. Air yang masuk ke intercooler berfungsi untuk
mendinginkan air pendingin secondary. Air pendingin primary yang masuk ke inter
dan after kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan NCG (not condensing
gas) dari kondensor, air hasil kondensasi NCG dialirkan kembali ke kondensor.
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
1.2.2 Fungsi & Aliran Fluida pada Sistem Pendingin
1.2.2.1 Fungsi Sistem Pendingin
Sistem pendingin sekundary berfungsi untuk mendinginkan
instalasi/peralatan minyak pelumas, udara pendingin generator, dan udara
kompresor.
1.2.2.2 Aliran Fluida pada Sistem Pendingin
Air pendingin berasal dari water storage tank kemudian dipompakan oleh
treated water transfer pump menuju header tank, dari header tank air di alirkan
menuju saluran pendingin , kemudian air di sirkulasikan pada pendingin sekundary
menggunakan secondaray intercooler pump (SIC) menuju instalasi/peralatan
pendingin minyak pelumas, pendingin udara generator, dan udara kompresor. Air
yang keluar dari pendingin minyak pelumas, pendingin udara generator, dan
pendingin udara kompresor kemudian dialirkan ke intercooler untuk didinginkan,
keluar dari intercooler air pendingin di sirkulasikan kembali ke saluran pendingin
sekundary menggunakan secondary intercooler pump (SIC).
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
II. KOMPONEN SISTEM AIR PENDINGIN
2.1 Komponen Sistem Air Pendingin Utama
Sistem air pendingin utama meliputi kondensor, pompa air pendingin utam,
dan cooling tower. Sistem ini mempertahankan vakum pada sisi pembuangan
turbin dengan mengalirkan air pendingin yang cukup untuk mengkondensasikan
uap pembuangan turbin.
2.1.1 Kondensor
Fungsi Kondensor adalah untuk mendinginkan (mengkondensasikan) uap
bekas dari turbin dengan cara menyemprotkan air pendingin utama melalui
noozle-noozle langsung bersingggungan dengan uap bekas sehingga terjadi
perubahan phase dari uap menjadi air dengan temperature ± 50 °C.
Parameter yang dipantau adalah tekanan condensor, level condensor, hot
well temperatur dan ekhaust turbin.
Pada kondensor terdapat vacuum breaker yang berfungsi untuk
mengisolasi tekanan udara luar dengan tekanan dalam ruangan kondensor
sehingga kevakuman kondensor dapat dipertahankan, alat ini akan terus dibuka
selama kondensor belum vakum, dan akan ditutup ketika kondensor vakum.
Vacuum breaker digunakan untuk membuat kevakuman kondensor sebelum
dilakukan rolling turbin.
2.1.2 Main Cooling Water Pump
Main cooling water pump (MCWP) adalah pompa pendingin utama yang
berfungsi untuk memompakan air kondensat dari kondensor ke hot water basin
cooling tower untuk kemudian didinginkan.
Parameter yang dipantau adalah tekanan masuk/keluar pompa, arus dan
tegangan motor, temperatur bearing ,vibrasi motor dan flow air condensat.
2.1.3 Condenser Valve
Condenser valve digunakan untuk mengatur jumlah air pendingin yang
masuk ke kondensor..
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
2.1.4 Start-up Valve
Start-up valve digunakan untuk mengisi kondensor pada saat start awal
(kondisi kondensor masih kosong).
2.1.5 Recirculation Valve
Recirculation valve berfungsi untuk mensirkulasikan air dari MCWP ke
kondensor ketika bukaan MCWP discharge valve kurang dari 10 %. Selain itu
recirculation valve juga berfungsi untuk menjaga kerja MCWP agar tidak overload
ketika bukaan MCWP discharge valve kurang dari 10%.
2.1.6 CWP Discharge Valve
CWP Discharge valve digunakan untuk mengatur jumlah air keluar dari
kondensor sehingga jumlah air di dalam kondensor pada kondisi NWL. Apabila
level air kurang dari NWL maka bukaan katup akan mengecil, sedangkan apabila
level air melebihi NWL maka bukaan katup akan membesar.
2.1.7 Cooling Tower
Cooling Tower berfungsi untuk mendinginkan air dari Kondensor sehingga
temperatur air tersebut turun dari ± 50 °C menjadi ± 29 °C.
Cooling tower yang terpasang di PLTP Darajat terdiri dari 4 ruang dengan
4 kipas hisap paksa.
Air yang dipompakan dari kondensor didistribusikan kedalam bak (Hot
Water Basin) yang terdapat di bagian atas cooling tower. Bak tesebut juga
dilengkapi dengan noozle yang berfungsi utuk memancarkan air sehingga menjadi
butiran butiran kecil dan didinginkan dengan cara kontak langsung dengan udara
pendingin. Setelah terjadi proses pendinginan air menuju bak penampung (Cool
Water Basin) dan seterusnya dialirkan ke kondensor yang sebelumnya melewati 4
buah screen untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat dalam air.
2.2 Komponen Sistem Air Pendingin Bantu
2.2.1 Komponen Sistem Primary Intercooler
2.2.1.1 Inter Condenser & After Condensor
Inter condensor & after condensor berfungsi untuk mengkondensasikan
NCG (Not condensable gass) yang tidak dapat terkondensasi pada kondensor,
gas tersebut dihisap oleh steam ejector tingkat pertama untuk diteruskan ke inter
condensor.
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
Gas-gas yang tidak dapat dikondensasi pada inter condenser dihisap oleh
liquid ring vacuum pump (LRVP) atau steam ejector tingkat 2 untuk diteruskan ke
after condenser. Air hasil kondensasi NCG dikembalikan ke kondensor,
sedangkan sisa gas yang tidak dapat dikondensasikan di buang ke udara.
2.2.1.2 Intercooler
Intercooler berfungsi sebagai alat penukar panas antara air pendingin
primary dengan air pendingin sekundary. Pada intercooler air pendingin primary
dialirkan untuk mendinginkan air pendingin sekundary .
2.2.1.3 Primary Intercooler Pump (Pompa Pendingin Primary)
Primary intercooler pump adalah pompa pendingin primary, berfungsi
untuk memompa air pendingin primary dari cold basin cooling tower yang masuk
ke intercooler, inter condensor, after condensor, dan perapat poros MCWP.
2.2.2 Secondary Intercooler
Secondary intercooler adalah pendingin sekundary, berfungsi untuk
mendinginkan instalasi/peralatan minyak pelumas, udara pendingin generator, dan
udara kompresor.
2.2.2.1 Treated Water Transfer Pump
Treated water transfer pump berfungsi untuk memompa air dari water
storage menuju water header tank. Air pada tangki ini digunakan sebagai air
secondary intercooler. Treated water transfer pump terdiri dari dua buah yaitu
pompa A/B, hal itu bertujuan agar pompa yang satu bisa terus beroperasi ketika
pompa lainya dilakukan pemeliharaan.
2.2.2.2 Secondary Intercooler Pump (Pompa Pendingin Sekundary)
Secondary intercooler pump adalah pompa pendingin sekundary, berfungsi
untuk memompa air pendingin sekundary dari intercooler ke instalasi/peralatan
minyak pelumas, udara pendingin generator, dan udara kompresor.
2.2.2.3 Lube Oil Cooler
Lube oil cooler adalah pendingin minyak pelumas setelah melumasi
bearing turbin dan generator, berfungsi untuk menjaga tingkat kekentalan minyak
pelumas agar viskositas minyak pelumas tetap sesuai standar. Prinsip kerjanya
adalah memindahkan panas dari minyak pelumas ke air pendingin .
2.2.2.4 Generator air Cooler
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
Generator air cooler adalah pendingin udara generator, berfungsi untuk
menjaga temperature udara di dalam generator agar sesuai dengan batasan
operasi, prinsip kerjanya adalah memindahkan panas dari udara yang keluar
generator ke air pendingin sekundary.
2.2.2.5 Compressor Air Cooler
Compressor air cooler adalah pendingin udara kompresor, berfungsi untuk
menjaga temperature udara di dalam kompresor agar sesuai dengan batasan
operasi, prinsip kerjanya adalah memindahkan panas dari udara yang keluar
kompresor ke air pendingin .
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I
.PENGOPERASIAN SISTEM AIR PENDINGIN
III. PENGOPERASIAN PERALATAN SISTEM AIR PENDINGIN
2.1 Persiapan Operasi
• Mempelajari perintah kerja dan data peralatan untuk pekerjaan pengoperasian
peralatan air pendingin yang diterima dari supervisor/mentor.
• Mengidentifikasi peralatan dan kebutuhan alat yang diperlukan untuk operasi
peralatan air pendingin
• Menyiapkan gambar PID, SOP/IK dan form pencatat data yang berkaitan
dengan pengoperasian peralatan tersebut.
• Menyiapkan APD, peralatan kerja, dan tempat kerja
• Memastikan bahwa peralatan system air pendingin tidak dalam pekerjaan
pemeliharaan dan telah dibebaskan dari kondisi terisolasi, siap untuk
dioperasikan.
Catatan;
- Setiap pekerjaan harus ada perintah kerjanya.
- Setiap peralatan harus di-identifikasi untuk siap dioperasikan.
- Tidak ada alat kerja, gambar PID, dan data yang terlupakan.
- Sebelum memulai pekerjaan, APD telah dipakai.
2.2 Pelaksanaan
• Meminta izin dari operator control room untuk mengoperasikan peralatan air
pendingin, menjalankan pompa air pendingin sesuai dengan prosedur.
• Memeriksa urutan start, ampere meter, tekanan air pada header, dan
pembukaan katup venting udara atau kerja primary pump.
• Memeriksa pembukaan katup air masuk dan keluar kondensor
2.3 Pelaporan
• Lapor ke control room bahwa pengoperasian peralatan air pendingin sudah
dilaksanakan dan regu pelaksana stand by di local.
• Membuat berita acara/laporan pengoperasian pada format yang sudah
dilaksanakan.
• Pengoperasian peralatan air pendingin dinyatakan selesai.
Opan Ropandi – Indonesia Power – NIP: 861033036-I