lagrangian multiplier 1
DESCRIPTION
analisis optimasiTRANSCRIPT
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
1/95
OPTIMASI BERSYARAT DENGAN MENGGUNAKANMULTIPLIER
LAGRANGEDAN APLIKASINYA PADA BERBAGAI KASUS DALAM
BIDANG EKONOMI
SKRIPSI
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains
Disusun Oleh :
Nama : Mochamad Ridwan
Nim : 4150403040
Program Studi :Matematika S1
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
2/95
ii
PENGESAHAN
SKRIPSI
Optimasi Bersyarat dengan MenggunakanMultiplier Lagrangedan
Aplikasinya pada Berbagai Kasus dalam Bidang Ekonomi.
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 23 Agustus 2007
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M.Si
NIP. 130781011 NIP. 130815345
Pembimbing Utama, Ketua Penguji,
Drs. Mashuri, M.Si Drs. Wardono, M.Si
NIP.131993875 NIP.131568905
Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,
Drs. Supriyono, M.Si Drs. Mashuri, M.Si
NIP. 130815345 NIP.131993875
Anggota Penguji,
Drs. Supriyono, M.Si
NIP. 130815345
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
3/95
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2007
Penulis,
Mochamad Ridwan
NIM. 4150403040
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
4/95
iv
MOTTO DAN PERUNTUKAN
MOTTO
Akal i t u ment er i yang menasehat i . Hat i i t u adal ah
r aj a yang menent ukan. Har t a i t u sat u tamu yang akan
berangkat . Kesenangan i t u masa yang di t i nggal kan.
Wakt u ki t a l ahi r , ki t a menangi s dan or ang- or ang di
sekel i l i ng ki t a t er senyum. J al ani l ah hi dup ki t a
sedemi ki an sehi ngga pada wakt u ki t a meni nggal , ki t at er senyum dan or ang- or ang di sekel i l i ng ki t a
menangi s.
Bermi mpi l ah t ent ang apa yang i ngi n kamu i mpi kan,
per gi l ah ke t empat - t empat kamu i ngi n per gi . J adi l ah
seper t i yang kamu i ngi nkan, kar ena kamu hanya
memi l i ki sat u kehi dupan dan sat u kesempat an untuk
mel akukan hal - hal yang i ngi n kamu l akukan.
PERUNTUKAN
Puji syukur kepada Allah swt atas terselesainya skripsi ini.
Inilah karya yang harus kulakukan untuk menjadikan diriku sebaik-baiknya.
Kuperuntukan karya ini kepada:
1. Bapak ali achmadi dan ibu wahyuningsih2. Mochamad zamroni
3. Revillia ardhi4. Drs. Khaerun, M.Si, alm
5. Semua saudara dan kerabat6. Guru dan sahabatku
7. The MATe8. Semua dosen dan sahabatku di juruasan matematika angkatan 2003
9. All my lovely friends.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
5/95
v
ABSTRAK
Mochamad Ridwan (4150403040), Optimasi Bersyarat DenganMenggunakan Multiplier Lagrange Dan Aplikasinya Pada Berbagai Kasus
Dalam Bidang Ekonomi, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas
Negeri Semarang
Sering kali kita diharuskan untuk mengoptimumkan suatu fungsi, tetapi
ada syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain fungsi yang hendak
dioptimumkan menghadapi suatu kendala (constraint).Kasus optimasi bersyarat
semacam ini banyak dijumpai dalam bidang ekonomi. Misalnya seseorang hendak
memaksimumkan utilitas, atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi
pendapatan, atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya namunterikat pada fungsi produksi. Untuk menentukan nilai optimum kasus tersebut kita
dapat menggunakan Multiplier Lagrange, yakni dengan membentuk sebuah
fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak dioptimumkan
di tambah hasil kali penggandaLagrangedengan fungsi kendalanya.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana
mencari nilai optimum suatu fingsi dengan kendala fungsi lain dengan
menggunakan Multiplier Lagrange serta Bagaimana menerapkan optimasi
bersyarat menggunakan Multiplier Lagrange dalam kasus (contoh) khususnya
dalam bidang ekonomi. Sedangkan tujuan penulisan skripsi ini adalah
menentukan nilai optimum suatu fungsi dengan kendala fungsi lain dengan
menggunakan Multiplier Lagrange, serta menerapkan metode tersebut untuk
menyelesaikan berbagai kasus (contoh) yang berhubungan dengan optimasi
bersyarat khususnya dalam bidang ekonomi.
Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan pustaka terhadap buku-buku atau
literatur yang terkait dengan permasalahan yang diangkat. Dari tinjauan pustaka
tersebut, kemudian dibahas materi-materi yang terkait dengan permasalahan
tersebut secara mendalam.
Berdasarkan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa dalam langkah-
langkah mentukan nilai ekstrim bersyarat dengan metode Multiplier Lagrange
syarat perlu bagi masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan untuk
optimasi dengan kendala. Sedangkan untuk mengetahui sifat fungsi Lagrangepada nilai kritisnya digunakan matriks Hessian Berkendala (Bordered Hessian).
Contoh penerapan Multiplier Lagrange dalam bidang ekonomi adalah
menentukan keseimbangan konsumsi dan keseimbangan produksi. Keseimbangan
konsumsi artinya suatu keadaan atau tingkat kombinasi konsumsi beberapa
macam barang yang memberikan kepuasan optimum. Sedangkan keseimbangan
produksi artinya suatu keadaan atau tingkat penggunaan kombinasi faktor-faktor
produksi secara optimum, yakni suatu tingkat pencapaian produksi dengan
kombinasi biaya terendah ( least cost combination)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
6/95
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
petunjuk dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul Optimasi Bersyarat dengan Menggunakan Multiplier
Lagrangedan Aplikasinya pada Berbagai Kasus dalam Bidang Ekonomi.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
4. Drs. Mashuri, M.Si, Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, danarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Drs. Supriyono, M.Si, Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan,dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Drs. Khaerun, M.Si, Dosen wali dan bapak saya, yang senantiasamembimbing penulis selama menjalani masa studi di Universitas Negeri
Semarang.
7.
Ayah, ibu serta Adikku yang senantiasa mendoakan serta memberikan
dorongan baik secara moral maupun spiritual dan segala yang tak ternilai.
8. Revillia Ardhi yang telah memberikan waktu, perhatian dan semua yang takterlupakan sehingga penulis ingin segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat serta adikku di The MATe (IM,MP,AM,BB,SG) yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepada penulis.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
7/95
vii
10. Teman-temanku Tjokro, Ubaedi, Aryo, Boim, Bisma dan semua MahasiswaMatematika angkatan 2003, terima kasih atas semuanya.
11. Kelurga Besar Baitul Jannah Cost Mbah Dukun, Mas Amin, Sugeng W,Mas Azinar, U.D. Gandi dan Bambang yang selalu memberi teladan yang
baik bagi penulis.
12. Orang-orang yang tanpa sengaja memberikan inspirasi, motivasi, dansemangat agar cepat diselesaikannya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat dan dibaca.
Semarang, Agustus 2007
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
8/95
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
PENGESAHAN................................................................................................ ii
PERNYATAAN................................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Permasalahan ........................................................................................ 4C. Batasan Masalah ................................................................................... 4D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Fungsi.................................................................................................... 8B. Limit Fungsi.......................................................................................... 9C. Kekontinuan Fungsi .............................................................................. 14D. Turunan Fungsi Satu Variabel .............................................................. 18E. Konsep Turunan.................................................................................... 21
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
9/95
ix
F. Turunan Parsial ..................................................................................... 25G. Fungsi Naik dan Fungsi Turun.............................................................. 26H. Maksimum Relatif dan Minimum Relatif Fungsi Satu Variabel .......... 30I. Kecekungan........................................................................................... 35J. Nilai Ekstrim Fungsi Dua Variabel....................................................... 37K. Matrik Definit Positif............................................................................ 38L. Matriks Hessian..................................................................................... 41M.Utilitas Marjinal .................................................................................... 47
N. Produk Marjinal .................................................................................... 49BAB III. METODE PENELITIAN
A. Menentukan Masalah ............................................................................ 52B. Penarikan Simpulan .............................................................................. 52C. Studi Pustaka......................................................................................... 52D. Analisis dan Pemecahan Masalah......................................................... 53E. Merumuskan Masalah ........................................................................... 53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Nilai Extrim Fungsi Bersyarat .............................................................. 54B.
Menentukan Nilai Ekstrim Suatu Fungsi Bersyarat dengan
MenggunakanMultiplier Lagrange ...................................................... 55
C. Syarat Perlu dan Syarat Cukup Untuk Menghitung Nilai EkstrimBersyarat ............................................................................................... 56
D. PenerapanMultiplier Lagrange dalam Bidang Ekonomi .................... 601. Utilitas Marjinal Persial dan Keseimbangan Konsumsi ................. 60
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
10/95
x
2. Produk Marjinal Persial dan Keseimbangan Produksi.................... 69BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................... 79B. Saran...................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
11/95
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Fungsif:X Y..............................................................................8
Gambar 2. ilustrasi tentang limit.....................................................................10
Gambar 3. 52
232lim
2
2=
x
xx
x...................................................................... 11
Gambar 4. Fungsi kontinu................................................................................ 14
Gambar 5. Fungsi naik dan fungsi turun.......................................................... 27
Gambar 6. Ilustrasi nilai stasioner fungsi......................................................... 28
Gambar 7 . Garfik fungsi 35 53)( xxxf = ................................................... 29
Gambar 8. Maksimum relatif dan minimum relatif ......................................... 31
Gambar 9 . Garfik fungsi 46)( 23 += xxxf .............................................. 34
Gambar 10. Flowchart menentukan maksimum relatif dan minimum relatif.. 35
Gambar 11. cekung ke atas dan cekung ke bawah........................................... 36
Gambar 12. grafik fungsiZ = f(x) = x3+ xy
2- 4xy +1.................................... 44
Gambar 13. Bentuk kurva fungsi utilitas ......................................................... 47
Gambar 14. Bentuk kurva fungsi U = 90 Q 5 Q2danMU = 90 10 Q....... 48
Gambar 15. Kurva fungsif (X) = 9 X2 X
3 danMP = P = 18 X 3X2....... 50
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
12/95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahSeperti yang kita ketahui bahwa matematika terapan berperan sebagai
ilmu pengetahuan pembantu yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan
lainnya, terutama bagi ilmu pengetahuan eksak, dan akhir-akhir ini juga bagi
ilmu pengetahuan sosial, termasuk didalamnya ilmu ekonomi. Peranan itu
sekarang semakin bertambah meluas dan mendalam.
Dengan beratnya tugas yang dibebankan kepada matematika sebagai
alat, maka alat itu sendiri telah mengalami berbagai pembaharuan dan
perkembangan. Meluasnya penggunaan matematika juga dalam ilmu sosial
jelas terlihat pada ilmu ekonomi. Sebelum perang dunia kedua, analisis
ekonomi terutama dilakukan secara verbal. Perlu dikemukakan bahwa
ekonomika verbal pun tidak luput sama sekali dari pemakaian matematika
yaitu dalam bentuk analisis geometri dengan diagram-diagram, namun
pemakaian hitung diferensial dan integral, persamaan diferensial dan diferensi,
aljabar vektor dan matriks pada umumnya belum digunakan.
Harus diakui bahwa sejak akhir abad 19 memang sudah ada juga ahli-
ahli ekonomi yang menggunakan matematika untuk analisis ekonomi, dan
ahli-ahli matematika yang menerapkan analisis matematika pada ilmu
ekonomi seperti Jevons, Marshall, Walras, namun jumlahnya masih sedikit.
Baru setelah perang dunia kedua ekonomika matematis mengalami
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
13/95
2
perkembangan yang pesat. Buku-buku ekonomi banyak mengandung analisis
matematika dan banyak karangan dalam majalah-majalah ekonomi
berorientasikan matematika.
Matematika adalah suatu cabang logika yang menyediakan suatu
kerangka sistematis. Dalam matematika, definisi, aksioma, dan anggapan-
anggapan dinyatakan secara tepat dengan menggunakan lambang-lambang
sedangkan kesimpulannya dapat ditarik dengan proses analisis deduktif.
Sedangkan ilmu ekonomi adalah ilmu yang memusat pada konsep-konsep
kuantitatif, misalnya: harga, biaya, tingkat upah, investasi, penghasilan, dan
laba. Dari kedua hal diatas dapat disimpulkan bahwa analisis ekonomi tidak
bisa dilepaskan dari matematika. Apabila variabel ekonomi dinyatakan dengan
lambang-lambang maka nilainya dinyatakan secara matematis. Matematika
menyediakan teknik untuk menganalisis arti diantara lambang-lambang
tersebut, yang berarti juga arti dari variabel-variabel yang diwakilinya. Oleh
karena itu banyak analisis ekonomi yang kemudian menggunakan analisis
matematika terapan.
Didalam matematika maupun ekonomi kita mengenal masalah
optimasi (masalah yang berhubungan dengan keputusan yang terbaik,
maksimum, minimum atau paling , jika ada banyak kemungkinan,
bagaimana kita mendapatkan yang terbaik ?, mana yang paling baik ?). Dalam
kehidupan sehari hari, baik disadari maupun tidak, sebenarnya orang selalu
melakukan optimasi untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi opimasi yang
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
14/95
3
dilakukan masyarakat awam lebih banyak dilandasi oleh intuisi daripada teori
optimasi.
Pada diferensial fungsi majemuk kita mengenal konsep diferensial
parsial. Dalam diferensial fungsi majemuk kita juga dapat melakukan
penyelidikan mengenai kedudukan-kedudukan khusus dari sebuah fungsi
seperti halnya diferensial pada sebuah fungsi dengan satu variabel bebas.
Nilai-nilai ekstrim (maksimum atau minimum) dari sebuah fungsi majemuk
dapat dicari dengan menggunakan konsep diferensial parsial.
Dalam penerapannya sering kali kita diharuskan untuk
mengoptimumkan (menentukan nilai ekstrim) dari sebuah fungsi, yakni
menentukan nilai maksimum atau minimum suatu fungsi, tetapi ada syarat
yang harus dipenuhi. Dengan kata lain fungsi yang hendak dioptimumkan
menghadapi suatu kendala (constraint).Kasus optimasi bersyarat semacam ini
banyak dijumpai dalam bidang ekonomi. Misalnya seseorang hendak
memaksimumkan utilitas, atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi
pendapatan, atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya
namun terikat pada fungsi produksi. Maka suatu cara yang dapat digunakan
untuk menentukan titik ekstrim dari suatu fungsi yang bersyarat adalah dengan
menggunakan Pengganda Lagrange, yakni dengan cara membentuk sebuah
fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak
dioptimumkan di tambah hasil kali pengganda Lagrange dengan fungsi
kendalanya.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
15/95
4
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mencoba menuangkannya
kedalam penulisan skripsi dengan judul Optimasi Bersyarat dengan
MenggunakanMultiplier Lagrangedan Aplikasinya pada Berbagai Kasus
dalam Bidang Ekonomi.
B. PermasalahanRumusan masalah yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut.
a. Bagaimana mencari nilai optimum suatu fungsi dengan kendala fungsi laindengan menggunakanMultiplier Lagrange?
b. Bagaimana penerapan optimasi bersyarat dengan menggunakan MultiplierLagrangedalam berbagai kasus (contoh) dalam bidang ekonomi?
C. Batasan MasalahDalam penyusunan skripsi ini, membahas tentang Multiplier
Lagrange.Metode tersebut digunakan untuk menentukan nilai ekstrim suatu
fungsi dengan kendala fungsi lain. Selanjutnya menerapkan metode tersebut
untuk menyelesaikan optimasi bersyarat dalam contoh, khususnya dalam
bidang ekonomi.
D. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
16/95
5
a. Mengetahui penggunaan Multiplier Lagrange dalam menentukan nilaioptimum suatu fungsi dengan kendala fungsi lain.
b. Menerapkan Multiplier Lagrange dalam menyelesaikan berbagai kasus(contoh) yang berhubungan dengan optimasi bersyarat khususnya dalam
bidang ekonomi.
E. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi Penulis1) Membantu penulis dalam menerapkan ilmu-ilmunya sehingga dapat
semakin memantapkan pemahaman mengenai teori-teori yang di
peroleh selama mengikuti perkuliahan serta mampu menerapkan
ilmunya dalam kehidupan nyata.
2) Menambah wawasan penulis tentang metode Multiplier Lagrange,serta dapat mencari solusi Optimal dari kasus yang berhubungan
denganMultiplier Lagrange.
b. Bagi Jurusan1)
Dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan
bagi mahasiswa.
2) Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaanuntuk mahasiswa matematika, terlebih bagi mahasiswa yang hendak
melakukan penelitian serupa.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
17/95
6
F. Sistematika Penulisan SkripsiSistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian awal skripsi berisi halaman judul, lembar pengesahan, lembar
pernyataan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
gambar.
Bagian isi terdiri dari 5 bab, meliputi hal-hal sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab I berisi latar belakang ,permasalahan, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan
skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab II berisi tentang materi dan teori-teori yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibuat dalam penelitian
ini yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab III Memaparkan tentang prosedur dan langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi menentukan
masalah, merumuskan masalah, studi pustaka, analisis dan
pemecahan masalah, penarikan simpulan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV berisikan pembahasan dan analisis dari penelitian.
BAB V : PENUTUP
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
18/95
7
Pada bab V Berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran yang ditujukan untuk pembaca umumnya dan bagi penulis
sendiri khususnya.
Bagian akhir berisikan daftar pustaka sebagai acuan penulis dan
lampiran-lampiran yang mendukung kelengkapan skripsi.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
19/95
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. FungsiDefinisi 1
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan korespondensi (padanan) yang
menghubungkan setiap obyek xdalam suatu himpunan, yang disebut daerah
asal, dengan sebuah nilai tunggal f(x)dari suatu himpunan kedua. Himpunan
nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasilfungsi.
(Purcell and Varberg, 2003: 39).
Ilustrasi fungsi diberikan pada gambar 1
Gambar 1. Fungsif:X Y
Definisi 2
Fungsi adalah relasi antara dua himpunan, untuk setiap elemen di
domainberkorespondensi tepat satu dengan elemen di range.
(Harshbarger and Reynold,1989:52)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
20/95
9
Definisi 3
Notasi Fungsi. Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf
tunggal seperti f atau g (dapat diganti dengan huruf yang lain). Maka f(x),
yang dibaca fdarix atau fpadax, menunjukan nilai yang diberikan olehf
kepadax.
(Purcell and Varberg, 1987: 48).
Contoh fungsi dalam bidang ekonomi seperti fungsi permintaan, fungsi
penawaran, fungsi biaya, fungsi utilitas, fungsi produksi dan lain lain.
B. Limit FungsiDefinisi 4.
Misalkan f sebuah fungsi yang terdefinisi pada suatu selang buka I,
RI yang memuat a, kecuali mungkin pada a itu sendiri. Maka limit f(x)
untukxmendekati aadalahL, ditulis:
Lxfax
=
)(lim ax0apabilaLf(x)00 , maka kita gambarkan garis mendatar +=Ly dan
=Ly dan grafikf (lihat gambar 2(a)). Jika Lxfax
=
)(lim , maka kita dapat
menemukan suatu bilangan 0> sedemikian rupa sehingga jika kita batasi x
berada dalam selang ( ) + aa , dan ambil ax , maka kuva y=f(x)
terletak antara garis +=Ly dan =Ly .(lihat gambar 2(b)). Dapat dilihat
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
21/95
10
bahwa jika suatu yang demikian telah ditemukan, maka hal ini juga akan
berlaku untuk yang lebih kecil.
(a) (b)Gambar 2. ilustrasi tentang limit
Contoh 1
Buktikan bahwa 52
232lim
2
2=
x
xx
x
Bukti
Analisis pendahuluan
Kita mencari delta sedemkian hingga
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
22/95
11
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
23/95
12
Definisi 5.
Misalkanf terdefinisi pada selang buka (a, b) maka limitf untukxmendekati
a dari kanan adalahL, ditulis:
Lxfax
=+
)(lim jika +
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
24/95
13
Bukti (point 4)
Misalkan Lxfcx = )(lim dan Mxgcx = )(lim .
maka 0> , terdapat 01> dan 02> sehingga
2)(
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
25/95
14
C. Kekontinuan FungsiDefinisi 7
Fungsifdikatakan kontinu dititikx = ajika memenuhi kondisi berikut :
1. f(a) ada2. )(lim xf
axada
3. )()(lim afxfax
=
Jika satu atau lebih kondisi diatas tidak dipenuhi maka fungsi f dikatakan
diskontinu di titikx = a.
(Harshbarger and Reynold,1989:127)
Ilustrasi kekontinuan fungsi pada gambar 4.
Gambar 4. Fungsif(x) kontinu dititik a
Contoh 2
Apakah fungsi1
1)(
2
+
=
x
xxf , untuk 1x kontinu dititikx= 1 ?
Penyelesaian
1. f(1) = 02. 0)(lim
1=
xf
x
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
26/95
15
3. )1(0)(lim1
fxfx
==
Jadif(x) kontinu dititik x = 1
Teorema 2.
Jika f dan g kontinu pada a, dan c adalah konstanta, maka fungsi-fungsi
berikut juga kontinu di a:
(i) f + g(ii) f g(iii) cf(iv) fg(v) 0)(, agjika
g
f.
( Stewart, 1998:119).
Bukti:
(i) Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukanf + gkontinu di a
Karenaf dangkontinu di amaka
)()(lim afxfax
=
dan )()(lim agxgax
=
Diperoleh:
[ ])()(lim))((lim xgxfxgfaxax
+=+
)(lim)(lim xgxfaxax
+=
)()( agaf +=
))(( agf+= .
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
27/95
16
Jadi terbuktif + gkontinu di a.
(ii)Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukanf - gkontinu di a
Karenaf dangkontinu di amaka
)()(lim afxfax
=
dan )()(lim agxgax
=
Diperoleh:
[ ])()(lim))((lim xgxfxgf axax =
)(lim)(lim xgxfaxax
=
)()( agaf =
))(( agf= .
Jadi terbuktif - gkontinu di a.
(iii)Dipunyaif kontinu di a, c adalah konstanta
Ditunjukan cf kontinu di a
Karenaf kontinu di amaka
)()(lim afxfax
=
Diperoleh:
)(lim)(lim xfcxcfaxax
=
)(afc=
Jadi terbukti c f kontinu di a.
(iv)Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukanf gkontinu di a
Karenaf dangkontinu di amaka
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
28/95
17
)()(lim afxfax
=
dan )()(lim agxgax
=
Diperoleh:
[ ])().(lim))((lim xgxfxfgaxax
=
)(lim).(lim xgxfaxax
=
)().( agaf=
))(( agf=
Jadi terbuktif . gkontinu di a.
(v)Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukan
g
fkontinu di a
Karenaf dangkontinu di amaka
)()(lim afxfax = dan )()(lim agxgax =
Diperoleh:
=
)(
)(lim))((lim
xg
xfx
g
f
axax
)(lim
)(lim
xg
xf
ax
ax
= ,dengan 0)(lim
xgax
)(
)(
ag
af=
= )(ag
f
Jadi terbuktig
fkontinu di a.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
29/95
18
D. Turunan Fungsi Satu VariabelDefinisi 8
Turunan fungsifpada bilangan adinyatakan denganf(a)adalah :
f(a)=0
limh h
afhaf )()( +, jika limitnya ada.
Jika kita menuliskan x = a + h, maka h = x adan hmendekati 0 jika dan
hanya jika x mendekati a. Maka turunan juga dapat ditentukan dengan
persamaan berikut :
f(a)=0
limx
ax
afxf
)()(
(Stewart, 1998:146).
Contoh 3
Jikaf(x) = 4 x2, tentukanf(x)
Penyelesaian
Dari definisi didapat
f(x) =h
xfhxf
h
)()(lim
0
+
=h
xhx
h
22
0
4)(4lim
+
=h
xhxhx
h
222
0
4)2(4lim
++
=h
xhxhx
h
222
0
4484lim
++
=h
hxh
h
2
0
48lim
+
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
30/95
19
= hxh
48lim0
+
= 8x
Definisi 9
Turunan sebagai fungsi. Diberikan sebarang bilangan x yang bersifat
limit ini ada maka kita berikan nilai f(x) pada x. Sehingga f dipandang
sebagai fungsi baru, disebut turunan dari f karena fungsi f telah diturunkan
darifdengan menggunakan operasi limit. Dareah definisi fadalah himpunan
{xf(x)ada}. Sehingga turunan darif(x)dituliskan :
f(x)=0
limh h
xfhxf )()( +
(Stewart, 1998:153).
Contoh 4
Jikaf(x) = x3 2x, carilah rumus untukf(x).
Penyelesaian
Dari definisi dipunyai
f(x) =h
xfhxf
h
)()(lim
0
+
=h
xxhxhx
h
]2[)](2)[(lim
33
0
++
=h
xxhxhxhhxx
h
22233lim
33223
0
++++
=0
limh h
hhxhhx 233 322 ++
=0
limh
3x2+ 3xh + h
2 2
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
31/95
20
= 3x22.
Definisi 10
Notasi Turunan. Jika kita menggunakan notasi tradisional y = f(x)
untuk menunjukan variabel bebas adalah x dan variabel takbebas adalah y,
maka beberapa notasi alternatif yang dapat digunakan sebagai notasi turunan
adalah sebagai berikut:
f(x)=y= dx
dy
= dx
df
= dx
d
f(x)=Df(x)=Dxf(x)
(Stewart, 1998:158).
Teorema 3
Turunan mengimplikasikan kekontinuan
Jikaf(c) ada makafkontinu di c
(Purcell and Varberg, 1987: 114).
Bukti
Kita perlu memperlihatkan bahwa )()(lim cfxfcx
=
. Kita mulai dengan
melukiskanf(x) secara khas
cxcxcx
cfxfcfxf
+= ),.(
)()()()(
Oleh karena itu
=
)(lim xfcx
+
).(
)()()(lim cx
cx
cfxfcf
cx
= )(lim.)()(
lim)(lim cxcx
cfxfcf
cxcxcx
+
=f(c) + f(c) . 0
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
32/95
21
= f(c)
Kebalikan teorema ini tidak benar. Jika fungsi f kontinu di c, maka tidak
berarti bahwa f mempunyai turunan di c. Hal ini dapat ditunjukan dengan
meninjau fungsi xxf =)( dititik 0. fungsi ini kontinu di 0, namun tidak
mempunyai turunan dititik tersebut. Perhatikan bahwa
h
h
h
h
h
fhf=
+=
+ 00)0()0(
Jadi
1limlim)0()0(
lim000
===+
+++ h
h
h
h
h
fhf
hhh
Sedangkan
1limlim)0()0(
lim000
=
==+
h
h
h
h
h
fhf
hhh
Karena limit kiri dan limit kanan berlainan,h
fhf
h
)0()0(lim
0
+
tidak ada.
Oleh karena ituf(0) tidak ada.
E. Konsep Turunan1. Aturan Fungsi Konstan
Jikaf(x) = k, dimanak adalah konstanta, makaf(x) = 0.
2. Aturan Fungsi IdentitasJikaf(x) = x, makaf(x) = 1.
3. Aturan PerpangkatanJikaf(x) = xn, dengan n bilangan riil, makaf(x) = nxn-1.
4. Aturan Kelipatan konstan
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
33/95
22
Jikaf(x) = ku(x), dimana k adalah konstanta, makaf(x) = ku(x).
5. Aturan JumlahJikaf dang fungsi yang terdiferensialkan, maka (f+g)(x) = f(x) + g(x).
6. Aturan selisihJikaf dang fungsi yang terdiferensialkan, maka (f-g)(x) = f(x) - g(x).
7. Aturan PerkalianJika f dan g fungsi yang terdiferensialkan, maka (f.g)(x) = f(x). g(x) +
f(x). g(x).
8. Aturan HasilbagiJika f dan g fungsi yang terdiferensialkan dengan g(x) 0
maka)(
)(')()(')()(
2
'
xg
xgxfxfxgx
g
f =
(Purcell and Varberg, 1987: 117).
Bukti
1. f(x)=0
limh h
xfhxf )()( +=
0limh h
kk= 0
2. f(x)=0
limh h
xfhxf )()( +=
0limh h
xhx +=
0limh h
h= 1
3. f(x)=0
limh h
xfhxf )()( + =0
limh h
xhx nn + )(
=0
limh h
xhnxhhxnn
hnxx nnnnnn +++
++ 1221 ...2
)1(
=0
limh h
hnxhhxnn
nxh nnnn
+++
+ 1221 ...
2
)1(
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
34/95
23
=0
limh
1nnx
= 1nnx
4. AndaikanF(x) =k . f(x) makaF(x)=
h
xFhxF
h
)()(lim
0
+
=h
xfkhxfk
h
)(.)(.lim
0
+
=h
xfhxfk
h
)()(..lim
0
+
=h
xfhxfk
h
)()(lim.
0
+
= k . f(x)
5. AndaikanF(x) = f(x)+g(x) makaF(x)=
h
xFhxF
h
)()(lim
0
+
= [ ] [ ]
h
xgxfhxghxf
h
)()()()(lim
0
++++
=
++
+ h
xghxg
h
xfhxf
h
)()()()(lim
0
= h
xghxg
h
xfhxf
hh
)()(lim
)()(lim 00
++
+
=f(x) + g(x)
6. AndaikanF(x) = f(x) - g(x)makaF(x)=
h
xFhxF
h
)()(lim
0
+
=
[ ] [ ]h
xgxfhxghxf
h
)()()()(
lim0
++
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
35/95
24
=
+
+ h
xghxg
h
xfhxf
h
)()()()(lim
0
=h
xghxg
h
xfhxf
hh
)()(lim
)()(lim
00
+
+
=f(x) - g(x)
7. AndaikanF(x) = f(x).g(x)makaF(x)=
h
xFhxF
h
)()(lim
0
+
=h
xgxfhxghxf
h
)().()().(lim
0
++
=h
xgxfxghxfxghxfhxghxf
h
)().()().()().()().(lim
0
+++++
=
++
++
h
xfhxfxg
h
xghxghxf
h
)()().(
)()().(lim
0
=h
xfhxfxg
h
xghxghxf
hhh
)()(lim).(
)()(lim).(lim
000
++++
= )(').()(').( xfxgxgxf +
8. AndaikanF(x) =)(
)(
xg
xfmaka
F(x)=
h
xFhxF
h
)()(lim
0
+
=h
xg
xf
hxg
hxf
h
)(
)(
)(
)(
lim0
+
+
=)().(
1.
)().()().(.lim
0 hxgxgh
hxgxfhxfxg
h +
++
=
)().(
1.
)().()().()().()().(lim
0
hxgxgh
hxgxfxgxfxfxghxfxg
h
+
+++
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
36/95
25
=
+
+
+ )().(
1)()()(
)()()(lim
0 hxgxgh
xghxgxf
h
xfhxfxg
h
= [ ])().(
1)(')()(')(
xgxgxgxfxfxg
=)(
)(')()(')(2 xg
xgxfxfxg
F. Turunan ParsialDefinisi 11.
Misalkan f suatu fungsi dua variabel x dan y. Turunan parsial f
terhadapxadalah suatu fungsi, yang dinyatakan olehD1f,yang nilai fungsinya
disetiap titik (x, y)dalam domainf diberikan oleh :
D1f(x, y)=x
yxfyxxf
x
yxf
x
+=
),(),(lim
),(
0, apabila limit ini ada.
Dengan cara yang sama, turunan parsialfterhadapyadalah suatu fungsi, yang
dinyatakan oleh D2f, yang nilai fungsinya disetiap (x, y) dalam domainf
diberikan oleh :
D2f(x, y)=y
yxfyyxf
y
yxf
y
+=
),(),(lim
),(
0, jika limit ini ada.
(Leithold, 1991:313).
Contoh 5
Dipunyaif(x,y) =x2- 2x2y + y2tentukanx
yxf
),(dan
y
yxf
),(
Penyelesaian
Dari definisi didapat
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
37/95
26
x
yxf
),(=
x
yxfyxxf
x
+
),(),(lim
0
=x
yyxxyyxxxx
x
++++
)2()(2)(lim
222222
0
=x
yyxxyxyxxyyxxxxx
x
++++
22222222
0
2)(242)(2lim
=x
xyxxyxxx
x
22
0
24)(2lim
= xyxyxxx
242lim0
= 2x - 4xy
y
yxf
),(=
y
yxfyyxf
y
+
),(),(lim
0
=y
yyxxyyyyxx
y
++++
)2()()(2lim
222222
0
= y
yyxxyyyyyxyxx
y
++++
22222222
0
2)(222lim
=y
yyyyx
y
++
22
0
)(22lim
= )22(lim 20
yyxy
++
= -2x2+ 2y
G. Fungsi Naik dan Fungsi TurunDefinisi 12
Dipunyaiy = f(x) fungsi yang terdefinisi pada intervalI, maka:
a. y = f(x)naikpadaI jika untuk setiap pasangan bilanganx1, x2dalamIx1 < x2f(x1) < f(x2).
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
38/95
27
b. y = f(x)turunpadaI jika untuk setiap pasangan bilanganx1, x2dalamIx1 >x2f(x1) > f(x2).
(Purcell and Varberg, 1987: 173).
Ilustrasi fungsi naik dan funsi turun diberikan pada gambar 5
(a) (b)
Gambar 5. Fungsi naik dan fungsi turun
Tes untuk Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Jikaffungsi yang terdiferensial pada selang (a,b), kemudian
Jikaf(x)>0 untuk setiapxdi (a,b), makafnaik di (a,b)
Jikaf(x)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
39/95
28
Nilai Stasioner Fungsi
Gambar 6.
Misal grafik fungsiy = f(x)tersaji dalam gambar 6
Pada ketiga titik A,B,C diperoleh f(a)= f(b)= f(c)=0, ketiga garis
singgungnya sejajar dengan sumbux, danf stasioner pada ketiga titik tersebut.
Untuk titik A, f(a) berubah tanda dari positif-nol-negatif, f dikatakan
mempunyai nilai balik maksimumf(a) pada x = a. Untuk titik B, f(b)
berubah tanda dari negatif-nol-negatif, f dikatakan mempunyai nilai belok
horisontalf(b)padax = b. Untuk titik C,f(c)berubah tanda dari negatif-nol-
positif, f dikatakan mempunyai nilai balik minimumf(c)padax = c
Kesimpulan
Jika f(c) =0 maka f(c) disebut nilai stasioner dari f pada x=c, dan nilai
stasioner mungkin berupa nilai balik maksimum, nilai belok horisontal, atau
nilai balik minimum.
Contoh 6
Tentukan nilai stasioner fungsif(x) = 3x
5
-5x
3
dan tentukan pula jenisnya
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
40/95
29
penyelesaian:
f(x) = 15x4
-15x2
= 15x2
(x+1)(x-1)
nilai stasioner dicapai apabilaf(x) =0
15x2(x+1)(x-1)=0
Diperolehx = 0 ataux = -1 ataux = 1
Untukx = 0, f (0) = 0
Untukx = 1, f (1) = -2
Untukx = -1, f (-1) = 2
f (0) = 0adalah nilai belok horisontal
f (1) = -2 adalah nilai balik minimum
f (-1) = 2 adalah nilai balik maksimum
untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 7
Gambar 7 . Garfik fungsi 35 53)( xxxf =
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
41/95
30
H. Maksimum Relatif dan Minimum Relatif Fungsi Satu VariabelDefinisi 13
1. Fungsifdikatakan maksimum relatifpadax = x1jika ada suatu intervaldisekelilingx1dimanaf(x1)f(x) untuk setiapxdidalam interval tersebut.
2. Fungsi f dikatakan minimum relatif pada x = x2 jika ada suatu intervaldisekelilingx2dimanaf(x2)f(x) untuk setiapxdidalam interval tersebut.
(Harshbarger and Reynolds, 1989:200)
Tes Derivatif Pertama
Andaikanfkontinu pada selang buka (a, b) yang memuat titik krtiisc.
1. Jikaf(x) >0untuk semuaxdalam (a, c) danf(x) 0untuk semuaxdalam (a,c), makafnaik pada (a, c],
Karenaf(x)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
42/95
31
Jadi f(x) > f(c) untuk semua x dalam (a, b), kecuali di x = c. Dapat
disimpulkan bahwaf(c)adalah minimum relatif.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 8. Maksimum relatif dan minimum relatif
Tes Derivatif Kedua
Andaikanfdanfada pada setiap titik pada selang buka (a, b)yang memuat
c, dan andaikanf(c) = 0
1. Jikaf(c) 0makaf(c)adalahnilai minimum relatiff.
(Purcell and Varberg, 1987: 181).
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
43/95
32
Bukti:
1. Dipunyaif(c) = 0, f(c) 0untuk c
cx
xf c
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
44/95
33
Ketaksamaan ini mengimplikasikan bahwaf(x) < 0untuk c== xxxxxf pada )0,(
0)123(123)('
2
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
45/95
34
Gambar 9 . Garfik fungsi 46)( 23 += xxxf
Dengan tes derivatif kedua:
46)( 23 += xxxf
xxxf 123)('2
=
Titik kritis didapat jikaf(x) = 0
0123 2 = xx
0)123( =xx
0=x atau 4=x
126)('' = xxf
Sekarang kita menguji masing-masing titik kritisnya
01212)0(6)0('' ==f
Menurut tes derivatif kedua
karena f(0) < 0maka f(0) = 4adalah nilai maksimum relatif
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
46/95
35
karena f(0) > 0maka f(4) = -28adalah nilai minimum relatif
Untuk mempermudah menentukan titik maksimum relatif dan minimum relatif
suatu fungsi, alurnya dapat dilihat dalam flowchart berikut :
Gambar 10. Flowchart menentukan maksimum relatif dan minimum relatif
(Mizrahi and Sullivan, 1976: 149)
I. KecekunganDefinisi 14
a. Fungsiy=f(x)dikatakan cekung ke ataspada selang (a,b) jika garis tangensetiap titik pada selang (a,b) selalu berada di bawah grafik y=f(x). (gambar
11(a))
b. Fungsi y=f(x) dikatakan cekung ke bawah pada selang (a,b) jika garistangen setiap titik pada selang (a,b) selalu berada di atas grafik y=f(x).
(gambar 11(b))
(Mizrahi and Sullivan, 1976: 165)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
47/95
36
(a) (b)
Gambar 10. cekung ke atas dan cekung ke bawah
Definisi 15
Asumsikan turunan pertama dan turunan kedua dari fungsif(x) ada.
Jika f(x) > 0untuk setiap xpada intervalI, maka maka f(x) cekung ke atas
pada intervalI
Jikaf(x)< 0 untuk setiapxpada intervalI, maka makaf(x) cekung ke bawah
pada intervalI
(Harshbarger and Reynolds, 1989:217)
Definisi 16 (inflection point)
Titik (b,f(b)) dinamakan titik balik (inflection point) jika kurva f
cekung ke bawah pada satu sisi titik (b,f(b)) dan cekung ke atas pada sisi yang
lain. Turunan kedua darif akan sama dengan 0 atau tidak terdefinisi.
(Harshbarger and Reynolds, 1989:218)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
48/95
37
J. Nilai Ekstrim Fungsi Dua VariabelDefinisi 17
1. Fungsi f dari dua peubah dikatakan mempunyai nilai maksimum relatifpada titik (x0,y0) jika ada bola buka B((x0,y0);r) demikian hingga
f(x0,y0)f(x,y)untuk semua (x,y) didalamB.
2. Fungsi f dari dua peubah dikatakan mempunyai nilai minimum relatifpada titik (x0,y0) jika ada bola buka B((x0,y0);r) demikian hingga
f(x0,y0)f(x,y)untuk semua (x,y) didalamB.
(Leithold, 1991:380).
Tes untuk Menentukan Maksimum dan Minimum Fungsi Dua Variabel
(uji parsial kedua)
Dipunyaiz = f(x,y)suatu fungsi dua variabel
0=
=
y
z
x
zpada titik (a,b)
Dan semua turunan kedua kontinu disana. untuk
D = Zxx. Zyy (Zxy)2
a. Jika D>0 dan2
2
x
z
>0 dan
2
2
y
z
>0 pada (a,b), maka terjadi minimum
relatif pada (a,b)
b. Jika D>0 dan2
2z
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
49/95
38
d. JikaD=0pada (a,b), maka tes gagal.(Harshbarger and Reynolds, 1989:420)
K. Matrik Definit PositifDefinisi 18
Bentuk kuadrat padax1, x2, ..., xnadalah ekspresi yang dapat kita tulis sebagai
[ ]
n
n
x
x
x
Axxx
M
2
1
21 ,....,,
DenganAadalah matriks simetrik n x n
Jadi misalkan
=
n
2
1
x
x
x
XM
maka bentuk diatas dapat ditulis sebagaiXtA X
(Howard Anton, 1992:316)
Contoh 8
Bentuk kudrat dalam dua peubah (x dan y) didefinisikan terhadap ekspresi
yang dapat kita tulis sebagai
ax2+ 2bxy + cy2
dengan mengambil nilai a = 2, b = 3, c= 7
diperoleh 2x2+ 6xy +7y2
bentuk tersebut dapat diekspresikan dalam bentuk [ ]
y
x
73
32yx
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
50/95
39
Definisi 19.
Bentuk kuadrat Xt
A X disebut definit positif jika Xt
A X> 0 untuk semua
0x , sedangkan matrik simetriAkita sebut matrik definit positif jika X tA X
adalah bentuk kuadrat definit positif.
(Howard Anton, 1992:318)
Contoh 9
Dipunyai matrik simetrik berikut :
A=
210
121
012
Untuk mengkaji apakah matrik Abersifat definit positif, maka :
X tA X = [ ]321 xxx
210
121
012
3
2
1
x
x
x
= [ ]321 xxx
+
+
32
321
21
2
2
2
xx
xxx
xx
= )2()2()2( 3233212211 xxxxxxxxxx ++++
= 2332322
22121
2
1 222 xxxxxxxxxxx ++
= 23322
221
2
1 22222 xxxxxxx ++
= 232
332
2
2
2
221
2
1
2
1 )2()2( xxxxxxxxxx +++++
= 232
32
2
21
2
1 )()( xxxxxx +++
Dari sini dapat disimpulkan bahwa matrik A bersifat definit positif karena
memenuhi:
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
51/95
40
2
3
2
32
2
21
2
1 )()( xxxxxx +++ >0
Kecuali jika 0321 === xxx
Sebaliknya matrik Adan bentuk kuadratXtA X disebut :
1. Definit negatifjikaX tA X < 0 , untuk semua 0x .2. Semidefinit positifjikaX tA X 0 , untuk semuax.3. Semidefinit negatifjikaX tA X 0 , untuk semuax.4. Indefinitbila tidak termasuk golongan diatas.
(Leon,1998 : 309)
Himpunan syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk-bentuk definit positif
dan negatif.
1. Syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk definit positifSuatu himpunan syarat perlu dan syarat cukup bentuk X tA X sebagai
definit positif adalah
011>a , 0>2221
1211
aa
aa, 0>
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
,......, .0>A
Jika n minor dari A adalah positif, makaX tA X adalah definit positif. Dan
XtA X hanya definit positif, jika minor-minor ini positif.
2. Syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk definit negatifSuatu himpunan syarat perlu dan syarat cukup bentuk X
tA X menjadi
definit negatifatau setaranya untuk X t(-A) Xsebagai definit positif adalah
02221
1211
aa
aa, 0A
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
52/95
41
Dimana aijadalah elemen-elemen dari A (bukan A)
(hadley,1992 : 221)
L. Matriks HessianDefinisi 20.
Matrik Hessian adalah matrik yang setiap elemennya dibentuk dari turunan
parsial kedua dari suatu fungsi. Milsalkan f(x) fungsi dengan nvariabel yang
memiliki turunan parsial kedua dan turunan-turunanya kontinu, Matriks
Hessiandarif(x)ditulis H adalah
H =
2
n
2
2n
2
1n
2
n2
2
2
2
2
12
2n1
2
21
2
2
1
2
x
f...
xx
f
xx
f
.........
xx
f...
x
f
xx
f
xx
f...
xx
f
x
f
O
Matrik Hessian dapat digunakan untuk melakukan uji turuanan kedua fungsi
lebih dari satu variabel, yaitu untuk mengidentifikasi optimum relatif dari nilai
fungsi tersebut.
Penggolongan titik stasioner fungsi dua variabel dengan menggunakan
MatriksHessian
Misalkanf(x)= F(x1,......,xn)adalah fungsi bernilai real dimana semua turunan
parsialnya kontinu. Misalkan x0 adalah titik stasioner dari F dan kita
definisikanH = H(x0)dengan persamaan
Hij = )( 0, xF ji yx
H (x0)adalah hessian dariFpadax0.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
53/95
42
Titik stasioner dapat digolongkan sebagai berikut :
1. x0adalah suatu minimum relatif dariFjikaH (x0)definit positif2. x0adalah suatu maksimum relatif dariFjikaH (x0)definit negatif3. x0adalah suatu titik pelana dariFjikaH (x0)indefinit
(Leon,1998 : 313)
Untuk lebih memahami penggunaan uji parsial kedua dan matrik Hessian
diberikan contoh berikut.
Contoh 10
DipunyaiZ = f(x,y) = x3+ xy2- 4xy +1
Tentukan titik kritis dan jenisnya dari Z.
Penyelesaian ( Dengan uji parsial kedua)
1) Tentukanx
Z
dan
y
Z
x
Z
= 3x2+y2-4y ;
y
Z
= 2xy - 4x
2) Tentukan titik stasioner
y
Z
= 0
2xy - 4x = 0
2x(y 4)=0
x = 0 atauy = 2
x
Z
= 0
3x2+y
2-4y = 0, x= 0 3(0)2+y2-4y = 0
y (y-4) = 0
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
54/95
43
y = 0 atauy = 4
y= 2 3x2
+22
-4(2) = 0
3x2-4= 0
3x2 = 4
x12 =3
4
x12 = 33
2
x = 33
2ataux = 3
3
2
Titik stasionernya adalah (0, 0), (0, 4), ( 33
2,2), ( 3
3
2 ,2)
3) Tentukan semua turunan parsial kedua
2
2
xZ
= 6x ; 2
2
yZ
= 2x
4222
=
=
y
yx
Z
xy
Z
4) Hitung D pada titik stasionerD = Zxx. Zyy (Zxy)
2
a. Pada (0, 0), D = ( 0) . ( 0) - 0 = -16b. Pada (0, 4), D = ( 0) . ( 0) - 16 = - 16c. Pada ( 3
3
2,2), D = ( 34 ) . ( 3
3
4) - 0 = 16
2
2
x
Z
= 6 ( 3
3
2) = 34
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
55/95
44
2
2
y
Z
= 2 ( 3
3
2) = 3
3
4
d. Pada (- 33
2,2), D = (- 34 ) . (- 3
3
4) - 0 = 16
2
2
x
Z
= 6 (- 3
3
2) = - 34
2
2
y
Z
= 2 (- 3
3
2) = - 3
3
4
5) Klasifikasi titik stasioner(0, 0) = titik pelana
(0, 4) = titik pelana
( 33
2,2) = minimum relatif
( 332 ,2) = maksimum relatif
Grafiknya dapat dilihat dalam gambar 12.
Gambar 12. grafik fungsiZ = f(x) = x3+ xy2- 4xy +1
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
56/95
45
Dengan matrikHessian
1) TentukanxZ dan
yZ
x
Z
= 3x
2+y
2-4y ;
y
Z
= 2xy - 4x
2) Tentukan titik stasioner
y
Z
= 0
2xy - 4x = 0
2x(y 4)=0
x = 0 atauy = 2
x
Z
= 0
3x2
+y2
-4y = 0, x= 0 3(0)2
+y2
-4y = 0
y (y-4) = 0
y = 0 atauy = 4
y= 2 3x2+22-4(2) = 0
3x2-4= 0
3x2 = 4
x12 =3
4
x12 = 33
2
x = 33
2ataux = 3
3
2
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
57/95
46
Titik stasionernya adalah (0, 0), (0, 4), ( 33
2,2), ( 3
3
2 ,2)
3) Untuk mengetahui jenis titik stasionernya, harus diselidiki matrikHessiannya. Turunan kedua dariZadalah
2
2
x
Z
= 6x ;
2
2
y
Z
= 2x
4222
=
=
y
yx
Z
xy
Z
4) Jadi matrikHessiannya menjadiH =
xy
yx
242
426
Sehingga diperoleh H1= [ ]06x ,
H2=
00
00
242
426
xy
yx
Nilai matrikHessianuntuk masing-masing titik ekstrim disajikan dibawah
ini :
Titik stasioner
(x0, y0)Matrik H H1 H2 Sifat H Sifat (x0, y0)
(0,0)
04
40 0 -16 Indefinit Titik pelana
(0,4)
04
40 0 -16 Indefinit Titik pelana
2,3
3
2
33
40
034 34 16
Definitpositif
Minimumrelatif
2,3
3
2
33
40
034
34 16Definit
negatif
Maksimum
relatif
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
58/95
47
M.Utilitas Marjinal.Fungsi utilitas ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas
(kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu
barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang
dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik
puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru
menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi
terus menerus ditambah.
Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi.
Persamaan utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang
berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke
bawah. Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang
diperoleh dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Secara matematik,
fungsi utilitas marginal merupakan derivatif pertama dari fungsi utilitas total.
Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan U = f (Q) dimana U
melambangkan utilitas total dan Q jumlah barang yang dikonsumsi, maka
utilitas marjinalnya :
MU =U =dQdU
(Dumairy, 1996 :226)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
59/95
48
Gambar 13. Bentuk kurva fungsi utilitas
Karena fungsi utilitas total yang non linier pada umumnya berbentuk fungsi
kuadrat, fungsi utilitas marjinalnya akan berbentuk fungsi linier. Kurva utilitas
marjinal (MU) selalu mencapai nol tepat pada saat kurva utilitas total (U)
berada pada posisi puncaknya.
Contoh 11.
U = f (Q) = 90 Q 5 Q2
MU = U = 90 10 Q
Umaksimum padaMU = 0
MU = 0 Q = 9
Umaksimum = 90 (9) 5(9)2
= 810 405
= 405
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 14
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
60/95
49
Gambar 14. Bentuk kurva fungsi U = 90 Q 5 Q2danMU = 90 10 Q
N. Produk Marjinal.Produk marjinal (marjinal product, MP) ialah produk tambahan ysng
dihasilkan dari suatu unit tambahan faktor produksi yang digunakan. Secara
matematik, fungsi produk marjinal merupakan derivatif pertama dari fungsi
produk total. Jika fungsi produk total dinyatakan P = f (X) dimana P
melambangkan jumlah produk total dan X adalah jumlah masukan, maka
produk marjinalnya :
MP = P =dX
dP
Karena fungsi produk total yang non-linier pada umumnya berbentuk
fungsi kubik, fungsi produk marjinalnya akan berbentuk fungsi kuadrat
(parabolik). Kurva produk marjinal (MP) selalu mancapai nilai ekstrimnya,
dalam hal ini nilai maksimum, tepat pada saat kurva produk total (P) berada
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
61/95
50
pada posisi titik beloknya. Produk total mancapai puncaknya ketika produk
marjinalnya nol. Sesudah kedudukan ini, produk total menurun bersamaan
dengan produk marjinal menjadi negatif. Area dimana produk marjinal negatif
menunjukan bahwa penambahan penggunaan masukan yang bersangkutan
justru akan mengurangi jumlah produk total.
(Dumairy, 1996 :227)
Contoh 12.
Produksi total :
P = f (X) = 9 X 2 X 3
Produk marjinal :
MP = P = 18 X 3X2
P maksimum padaP = 0 yaitu pada X = 6, denganPmaksimum= 108
P berada dititik belok danMP maksimum padaP = (MP) = 0 yaitu pada
X=3. (gambar 15).
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
62/95
51
Gambar 15. Kurva fungsif (X) = 9 X 2 X 3 danMP = P = 18 X 3X 2
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
63/95
52
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah studi pustaka.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
A. Menentukan MasalahDalam tahap ini dilakukan pencarian sumber pustaka dan memilih
bagian dalam sumber pustaka tersebut yang dapat dijadikan sebagai
permasalahan.
B. Merumuskan MasalahTahap ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang telah
ditemukan, yakni bagaimanakah penggunaan Multiplier Lagrange untuk
menentukan nilai ekstrim (maksimum atau minimum) fungsi bersyarat
dengan fungsi kendala berbentuk persamaan, serta mencari contoh kasus nyata
dalam bidang ekonomi yang merupakan terapan dariMultiplier Lagrange.
C. Studi PustakaDalam tahap ini dilakukan kajian sumber-sumber pustaka dengan cara
mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan,
mengumpulkan konsep pendukung seperti definisi dan teorema serta
membuktikan teorema-teorema yang diperlukan untuk menyelesaikan
permasalahan. Sehingga didapat suatu ide mengenai bahan dasar
pengembangan upaya pemecahan masalah
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
64/95
53
D. Analisis dan Pemecahan MasalahAnalisis dan pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mempelajari dan mengkaji dengan menggunakan referensi yang adatentang bagaimana menurunkan model matematikanya.
b. Mengetahui secara jelas tentang langkah-langkah menentuan nilai ekstrimsuatu fungsi, baik fungsi satu variabel maupun fungsi dua variabel.
c. Mencari nilai ekstrim dari suatu fungsi bersyarat dengan menggunakanMultiplier Lagrange, serta menerapkannya dalam kasus (contoh),
khususnya dalam bidang ekonomi.
E. Penarikan SimpulanTahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian. Penarikan simpulan
dari permasalahan yang dirumuskan berdasarkan studi pustaka dan
pembahasanya.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
65/95
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Nilai Extrim Fungsi BersyaratDalam masalah optimasi terdapat dua bentuk optimasi yaitu, optimasi
fungsi tak bersyarat dan optimasi fungsi bersyarat. Kita sudah mengenal
beberapa cara untuk menyelesaikan bentuk yang pertama seperti uji turunan
pertama, uji turunan kedua, untuk fungsi satu variabel, serta uji parsial kedua
untuk fungsi dua variabel, semuanya telah diuraikan pada bab sebelumya.
Sedangkan untuk jenis yang kedua merupakan jenis yang paling banyak kita
jumpai dalam kehidupan nyata. Banyak aplikasi dari pemodelan matematika
dalam optimasi fungsi yang mensyaratkan beberapa kondisi atau syarat untuk
diperoleh suatu solusi optimal. Syarat ini yang mengoptimumkan fungsi
tujuan. Persoalan dengan model tersebut dinamakan optimasi bersyarat.
Bentuk umum dari optimasi fungsi dengan kendala adalah sebagai
berikut:
Tentukan nilai dari variabel keputusan (nilai ekstrim)X = {x1, x2, , xn}
yang memaksimumkan (meminimumkan) fungsi dari permasalahan:
Maksimumkan (Minimumkan)z = f(X)
Dengan kendalag1(X)(, =, ) b1
g2(X)(, =, ) b2
.
gi(X)(, =, ) bi , i = 1, 2, , m
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
66/95
55
dimana f(X) merupakan fungsi tujuan (objective function), dan
gi(X)(, =, ) bimerupakan fungsi kendala.
Tapi dalam penulisan skripsi ini akan diuraikan optimasi fungsi dengan
kendala persamaan.
B. Menentukan Nilai Ekstrim Suatu Fungsi Bersyarat denganMenggunakanMultiplier Lagrange.
Metode Multiplier Lagrange merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk menentukan titik ekstrim fungsi berkendala, dimana semua
fungsi kendalanya berbentuk persamaan. Teknik matematika Multiplier
Lagrange telah dikembangkan untuk mengatasi masalah optimasi dengan
kendala persamaan dalam suatu bentuk sedemikian hingga syarat perlu bagi
masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan. Metode ini paling
banyak dipakai dengan pertimbangan prinsip kerjanya sederhana dan mudah
dimengerti.
Bentuk persoalan dari optimasi fungsi dengan kendala persamaan
dirumuskan sebagai berikut:
Maksimumkan (Minimumkan)z = f(X), X = {x1, x2, , xn}
Dengan kendalag1(X) = b1
g2(X) = b2
gi(X) = bi, i = 1, 2, , m.
Dimanaf(X)fungsi yang hendak dioptimumkan (fungsi tujuan) dangi(X) = bi
adalah fungsi kendala (equality constraint). Untuk menentukan nilai ekstrim
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
67/95
56
dari persoalan tersebut digunakan pangganda i dengan fungsi kendala ke i
dan persamaan fungsi lagrangenya:
=
+=m
i
ii XgXfXL1
)()(),( .
Fungsi baru lagrange dapat pula dibentuk dengan cara mengurangkan fungsi
yang hendak dioptimumkan terhadap hasil kali dengan fungsi kendala,
hasilnya tetap sama kecuali pada tanda hasil perhitungan . Perlu diketahui
bahwa pengali lagrange disini adalah suatu variabel tak tentuyang hanya
bersifat pembantu.
C. Syarat Perlu dan Syarat Cukup Untuk Menghitung Nilai EkstrimBersyarat
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Teknik matematika
Multiplier Lagrange telah dikembangkan untuk mengatasi masalah optimasi
dengan kendala persamaan dalam suatu bentuk sedemikian hingga syarat perlu
bagi masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan. Uraian dari syarat
perlu serta syarat cukup tersebut adalah sebagai berikut.
1. Syarat perlu (necessary conditions) untuk ekstrim relatifSyarat perlu bagi sebuah fungsif (X)dengan kendalagi(X) = 0 , dengan i
= 1,2,...,m agar mempunyai extrim relatif dititik X* adalah derivasi
pertama dari fungsi lagrangenya yang didefinisikan sebagai
),...,,,,...,,( 2121 mnxxxLL = , terhadap setiap argumennya mempunyai
nilai 0 atau
0......2121
=
==
=
=
==
=
mn
LLL
x
L
x
L
x
L
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
68/95
57
2. Syarat cukup (sufficient conditions) untuk ekstrim relatifSeperti pada kasus optimasi tanpa kendala, syarat cukup pada kasus ini
juga diekspresikan dalam bentuk determinan. Posisi determinan matriks
Hessian pada optimasi dengan kendala persamaan digantikan dengan apa
yang disebutBordered Hessian. Syarat cukup ini diterapkan setelah syarat
perlu dipenuhi dan digunakan untuk mengetahui prilaku dari L ),( iX
pada nilai kritisnya. Bentuk dariBordered Hessian yang dilambangkan HB
tersebut sebagai berikut :
=
2
n2n1nn
n2
2
2122
n121
2
11
n21
b
x
L
xx
L
xx
L
x
g
xx
L
x
L
xx
L
x
g
xx
L
xx
L
x
L
x
g
x
g
x
g
x
g0
H
L
MOMMM
L
L
L
Syarat tersebut harus diekspresikan dalam bordered principal minor. Dari
Bordered Hessiandiatas, maka bordered principal minornya adalah :
=
2
2
2
12
2
2
21
2
2
1
2
1
21
2
x
L
xx
L
x
g
xx
L
x
L
x
g
x
g
x
g0
H
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
69/95
58
=
2
3
2
23
2
13
2
3
32
2
2
2
2
12
2
2
31
2
21
2
2
1
2
1
321
x
L
xx
L
xx
L
x
g
xx
L
x
L
xx
L
x
g
xx
L
xx
L
x
L
x
g
x
g
x
g
x
g0
3H
Dan seterusnya. Kemudian,
a.Jika H2, H3, ....., Hn= H < 0 , Bordered Hessianadalah definit positif,yang merupakan syarat cukup untuk minimum relatif, sehingga X*
adalah minimum relatif.
b.Jika H2> 0 , H3 < 0 , H4> 0 , dan seterusnya,Bordered Hessian adalahdefinit negatif, yang merupakan syarat cukup untuk maksimum relatif,
sehinggaX*maksimum relatif.
Perlu diingat bahwa pemeriksaan dimulai dari H2bukan dari H1
Contoh 1.
Carilah nilai extrim dari fungsif(x,y) = x3+ y3+ xydengan syaratx + y -4 = 0
Penyelesaian :
Optimumkan : f (x,y) = x3+ y3+ xy
Dengan kendala : g (x, y) = x + y 4.
Diperoleh fungsi baruLagrange:
F (x, y, ) = f (x,y)+ g (x, y) atau
F (x, y, ) = x3+ y3+ xy + ( x + y 4)
Syarat perlu untuk mendapatkan titik extrim :
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
70/95
59
0=
=
=
F
y
F
x
F
x
F
= 3x2+ y + = 0 .........................................................(1)
y
F
= 3y2+ x + = 0 ........................................................ (2)
F=x + y - 4 = 0 ...............................................................(3)
Dari persamaan (1) dan (2)
= - (3x2+ y )
= - (3y2+ x )
3x2+ y = 3y2+ x .................................................................(4)
Dari persamaan (3) diperolehy = 4 x , subtitusikan ke persamaan(4)
3 x2
+ (4 x) = 3 ( 4 - x)2
+ x
3 x2+ 4 x = 48 24x + 3x2+ x
22 x = 44
x = 2
x = 2 x + y 4= 0 y = 2
Padax =2dany = 2Fungsi tujuannya memberikan nilai ekstrimf (x,y) = 20
Syarat cukup untuk menguji sifat titik stasioner :
Untuk mengetahui perilaku fungsi
F (x, y, ) = x3+ y3+ xy + ( x + y 4)padax =2,y = 2
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
71/95
60
=
2
22
2
2
2
2
y
L
xy
L
y
g
yx
L
x
L
x
gy
g
x
g0
H
=
y
x
0
H2
611
161
11
Pada titik (2, 2) diperoleh nilai H2
=
1211
1121
110
H2 = -22
jadi nilaiLpada (2,2) adalah minimum relatif.
D. PenerapanMultiplier Lagrange dalam Bidang Ekonomi.1. Utilitas Marjinal Persial dan Keseimbangan Konsumsi.
Dalam kenyataan sehari-hari, seorang konsumen tidak hanya
mengkonsumsi satu macam barang tetapi berbagai macam. Jika kepuasan
konsumen dilambangkan dengan U dan barang-barang yang
dikonsumsinya dilambangkan dengan qi (i = 1, 2, ,..., n ), maka fungsi
utilitasnya dapat dituliskan dengan notasi U = f (q1, q2, ......, qn).
Seandainya untuk menyederhanakan dianggap bahwa seorang konsumen
hanya mengkonsumsi dua macam barang, katakanlah X dan Y, maka
fungsi utilitasnya adalah :
U = f(x, y)
Derivatif pertama dari U merupakan utilitas marjinal parsialnya
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
72/95
61
x
U
adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barangX
y
U
adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barang Y
Untuk U = konstanta tertentu, fungsi utilitas U = f(x, y) merupakan suatu
persamaan kurva indiferensi, yaitu kurva yang menunjukan berbagai
kombinasi konsumsi barang Xdan Y yang memberikan tingkat kepuasan
yang sama.
Keseimbangan konsumsi maksudnya adalah suatu keadaan atau
tingkat kombinasi konsumsi beberapa macam barang yang memberikan
kepuasan optimum. Secara geometri, keseimbangan konsumsi terjadi pada
persinggungan kurva indiferensi dengan garis anggaran konsumen (budget
line). Garis anggaran adalah garis yang mencerminkan kemampuan
konsumen membeli berbagai macam brang berkenaan dengan harganya
masing-masing dan pendapatan konsumen. Jika pendapatan konsumen
berjumlahMserta harga barangXdan barang Ymasing-masingPxdanPy
per unit, persamaan budget line-nya dapat ditulis dengan notasi
M = x.Px + y.Py
Tingkat kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum
atau keseimbangan konsumsi dapat dicari dengan Multiplier Lagrange.
Dalam hal ini fungsi utilitas U = f (x,y)dimaksimumkan terhadap fungsi
anggaranM = x.Px + y.Py. Diperolehfungsi baruLagrange:
F (x, y) = f (x, y) + ( x.Px + y.Py M)
Agar F maksimum :
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
73/95
62
F x(x, y) =0 fx(x, y) + .Px= 0 ...............................................(1)
F y(x, y) =0 fy(x, y) + .Py= 0 ...............................................(2)
Selanjutnya perhatikan :
Utilitas total : U = f(x, y)
Utilitas marjinal :MU = U = f (x, y)
Utilitas marjinal barangX:MUx = f x(x, y) =x
U
Utilitas marjinal barang Y:MUy = f y(x, y) =y
U
Dari persamaan (1) :fx(x, y) + .Px= 0 x
x
P
y)(x,f=
Dari persamaan (2) :fy(x, y) + .Py= 0 y
y
P
y)(x,f=
diperoleh
y
y
x
x
P
y)(x,f
P
y)(x,f= berakibat
y
y
x
x
P
MU
P
MU=
Dapat diartikan pula bahwa keseimbangan konsumsi akan tercapai apabila
hasil bagi utilitas marjinal masing-masing barang terhadap harganya
bernilai sama.
Contoh 2.
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang X dan Y
dicerminkan oleh fungsi U = x2y3. jumlah pendapatan konsumen 1.000
rupiah, harga X dan harga Y per unit masing masing 25 rupiah dan 50
rupiah.
a) Bentuklah fungsi utilitas marjinal untuk masing-masing barang.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
74/95
63
b) Berapa utilitas marjinal tersebut jika konsumen mengkonsumsi 14 unitXdan 13 unit Y?
c) Jelaskan apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Ykepuasan konsumen optimum atau tidak?
d) Hitunglah kombinasi konsumsi X dan Y yang memberikan kepuasanoptimum, buktikan pula bahwa pada tingkat kepuasan optimum
tersebuty
y
x
x
P
MU
P
MU
=
Penyelesaian :
a) U = x2y3Utilitas marjinal barangX : MUx =
x
U
= 2 x y3
Utilitas marjinal barang Y:MUy = y
U
= 3 x
2
y2
b) Jikax= 14 dany= 13MUx = 2(14).(13)
3= 61516
MUy = 3(14)2.(13)2= 99372
c)x
x
P
MU=
25
61516= 2460,64
y
y
P
MU=
50
99372= 1987,44
y
y
x
x
P
MU
P
MU
Berarti kombinasi konsumsi 14 unitXdan 13 unit Ytidak memberikan
kepuasan optimum, tidak terjadi keseimbangan konsumsi.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
75/95
64
d) U = x2y3M = x.Px + y.Py
1000 = 25x + 50y
25x + 50y -1000 = 0
Dari dua persamaan di atas diperoleh fungsi baruLagrange:
F (x, y)= x2y3+ ( 25x + 50y -1000)
=x2y3+ 25 x + 50 y -1000
Agar F maksimum:
F x= 2x y3 + 25= 0 - =
25
2xy3..................................(1)
F y= 3 x2y2 + 50= 0 - =
50
y3x 22.............................(2)
Berdasarkan (1) dan (2) ,
25
2xy3=
50
y3x 22100x y3= 75x2y2
y = x4
3
25x + 50y -1000 = 0
25x + 50 ( x4
3
)-1000 = 0
x = 16
x = 16 ,y= )16(4
3= 12
U = x2y3= (16)2(12)3= 442368
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
76/95
65
Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16
unitXdan 12 unit Y, dengan nilai kepuasan U= 442368.
Untukx= 16 dany= 12,
MUx = 2(16).(12)3= 55296
MUy = 3(16)2.(12)2= 110592
x
x
P
MU=
25
55296= 2211,84
y
y
P
MU=
50
110592= 2211,84
y
y
x
x
P
MU
P
MU= ( terbukti )
Contoh 3.
Kepuasan seorang konsumen dari kombinasi dua barang pakaian dan
makanan ditunjukan oleh fungsi U = 4x2+2y2+5, dengan x menyatakan
pakaian dan y menyatakan makanan. Jumlah pendapatan konsumen 90.000
rupiah, harga pakaian dan harga makanan per unit masing masing 5.000
rupiah dan 1.000 rupiah. Hitunglah kombinasi konsumsi pakaian dan
makanan yang memberikan kepuasan optimum.
Penyelesaian :
U = 4x2+2y2+5
M = x.Px + y.Py
90000 = 5000x + 1000y
5000x + 1000y -90000 = 0
Dari dua persamaan di atas diperoleh fungsi baruLagrange:
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
77/95
66
F (x, y)= 4x2+2y2+5+ ( 5000x + 1000y -90000)
= 4x2+2y2+5 + 5000 x + 1000 y -90000
Agar F maksimum:
F x= 8 x + 5000= 0 - =
5000
8x..................................(1)
F y= 4 y + 1000= 0 - =
2500
4y..................................(2)
Berdasarkan (1) dan (2) ,
5000
8x=
1000
4y20000y= 8000x
y = x5
2
5000x + 2500y -90000 = 0
5000x + 2500 ( x5
2) -90000 = 0
6000 x = 90000
x = 15
x = 15 ,y= )15(5
2= 6
U = 4x2+2y2+5= 4(15)2+2(6)2+5 = 977
Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16 unit
pakaiandan 6 unit makanan, dengan nilai kepuasan U= 977.
Contoh 4.
Dipunyai fungsi utilitas untuk dua komoditas yang diberikan oleh fungsi
U= x2y dan anggaran pengeluaran 3x + 6y =18, berapa nilaixdanyyang
memberikan kepuasan optimum
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
78/95
67
Penyelesaian :
Maksimumkan U= x2
y
Dengan kendala 3x + 6y =18
Dari dua persamaan di atas diperoleh fungsi baruLagrange:
L =x2y +( 3x + 6y -18)
L =x2y + 3 x + 6 y -18
Agar L makasimum
Lx = 2 x y + 3 = 0 - =3
2xy............................................(1)
Ly = x2+ 6 = 0 - =
6
x 2.................................................(2)
Berdasarkan (1) dan (2) ,
3
2xy
= 6
x 2
y = x4
1
3x + 6y =18
3x + 6 ( x4
1) =18
x = 4
x = 4
y = (4)4
1
= 1
U= x2y= 42. 1= 16
Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16 unit
x dan 6 unity, dengan nilai kepuasan U= 16.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
79/95
68
Contoh 5.
Seorang konsumen mempunyai 280 $ untuk membayar dua komoditas,
komoditas pertama seharga 2 $ per unit dan komoditas ke dua seharga 5 $
per unit. Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi dua komoditas tersebut
dicerminkan oleh fungsi U =100 x0.25y0.75. Hitunglah kombinasi konsumsi
dua komoditas tersebut yang memberikan kepuasan optimum.
Penyelesaian :
Maksimumkan U =100 x0.25y0.75
Dengan kendala 2x + 5y = 280
Diperoleh fungsi baruLagrange:
L (x, y) = 100 x0.25y0.75 +(2x + 5y 280)
Agar L maksimum :
Lx(x, y) = 25 x-0.75y0.75 +2=0 - =
2
y25x 0.75-0.75........................(1)
Ly(x, y) = 75 x0.25y-0.25 +5= 0 - =
5
y25x -0.250.25......................(2)
L(x, y) = 2x + 5y 280 = 0
Berdasarkan (1) dan (2) ,
2
y25x 0.75-0.75=
5
y25x -0.250.25
10 -0.250.25yx = 25 0.75-0.75yx
0.75
0.75
0.25
0.25
x
25y
y
10x=
10x = 25 y
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
80/95
69
x= y2
5
2x + 5y 280 = 0
2( y2
5) + 5y 280 = 0
y = 28
y = 28x =70
artinya untuk mencapai kepuasan optimum dari dua komoditas tersebut,
konsumen harus membeli 70 unit komoditas pertama dan 28 unit
komoditas kedua.
2. Produk Marjinal Persial dan Keseimbangan Produksi.Untuk memproduksi suatu barang pada dasarnya diperlukan
beberapa macam faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, bahan
baku, mesin-mesin dan sebagainya. Jika jumlah keluaran yang dihasilkan
dilambangkan dengan P dan masukan yang diguanakan dilambangkan
dengan xj (j= 1, 2, ,..., n ), maka fungsi produkasinya dapat dituliskan
dengan notasiP = f(x1, x2, x3, ......, xn).
Sebagian dari masukan yang digunakan sudah barang tentu
merupakan masukan tetap, sementara sebagian lainnnya adalah masukan
variabel. Selanjutnya jika untuk memproduksi suatu barang dianggap
hanya ada dua macam masukan variabel ( misalkanKdanL), maka fungsi
produksinya secara pasti dapat dinyatakan dengan,
P = f (k, l)
Derivatif pertama merupakan produk marjinal parsialnya.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
81/95
70
k
P
adalah produk marjinal berkenaan dengan masukanK.
l
P
adalah produk marjinal berkenaan dengan masukanL.
Untuk P = konstanata tertentu, fungsi produksi P = f (k, l) merupakan
suatu persamaan isoquant, yaitu kurva yang menunjukan berbagai
kombinasi penggunaan masukan K dan L yang menghasilkan keluaran
dalam jumlah sama.
Keseimbangan Produksi maksudnya adalah suatu keadaan atau
tingkat penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi secara optimum,
yakni suatu tingkat pencapaian produksi dengan kombinasi biaya terendah
( least cost combination). Secara geometri, keseimbangan produksi terjadi
pada persinggungan isocost dengan isoquant. Isocost adalah kurva yang
mencerminkan kemampuan produsen membeli berbagai macam masukan
berkenaan dengan harga masing-masing masukan dan jumlah dana yang
dimilikinya. Jika jumlah dana yang dianggarkan untuk membeli masukan
Kdan masukanLadalah sebesarM,serta harga masukanKdan masukanL
masing masing Pkdan Pl, persamaan isocost-nya dapat dituliskan dengan
notasiM = k . Pk+ l . Pl.
Tingkat kombinasi penggunaan masukan yang optimum atau least
cost combination dapat dicara denganMultiplier Lagrange. Dalam hal ini
fungsi produksi P = f (k, l) dimaksimumkan terhadap fungsi isocost
M = k . Pk+ l . Pl.
Fungsi tujuan yang hendak dioptimumkan :P = f (k, l)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
82/95
71
Fungsi kendala yang dihadapi :M = k . Pk+ l . Pl.
k . Pk+ l . Pl-M =0
Fungsi baruLagrange:F ( k,l) = f (k,l) + (k . Pk+ l . PlM)
Syarat perlu agarF ( k,l) maksimum :
Fk( k,l) = 0 fk( k,l) + .Pk= 0...............................................(1)
Fl( k,l) = 0 fl( k,l) + .Pl= 0................................................(2)
Dari (1) dan (2) nilai k dan nilai l dapat dicari. Selanjutnya nilai P
maksimum dapat dihitung.
Selanjutnya perhatikan :
Produksi total : P = f (k, l)
Produksi marjinal barang K :MPK = f k(k, l) =k
P
Produksi marjinal barang L :MPL = f l(k, l) =l
P
Pengembangan lebih lanjut dari persamaan (1) dan (2) diatas akan
menghasilkan
(1) fk( k,l) + .Pk= 0 fk( k,l) = - .Pk, k
k
P
l)(k,f=
(2)fl( k,l) + .Pl= 0 fl( k,l) = - .Pl, l
l
Pl)(k,f=
Dengan demikian, syarat keseimbangan produksi dapat juga dirumuskan :
l
l
k
k
P
l)(k,f
P
l)(k,f= berakibat
l
L
k
K
P
MP
P
MP=
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
83/95
72
Dapat diartikan pula bahwa produksi optimum dengan biaya kombinasi
biaya terendah akan tercapai apabila hasil bagi produk marjinal masing-
masing masukan terhadap harganya bernilai sama.
Contoh 6.
Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk membeli masukan K
dan masukanL. Harga per unit masukanKadalah 4 rupiah dan masukanL
adalah 3 rupiah. Fungsi produksinya adalahP = 12 kl.
a) Berapa unit masing-masing masukan seharusnya ia gunakan agarproduksinya optimum, dan berapa unit keluaran yang dihasilkan dari
kombinasi tersebut.
b) Buktikan bahwa untuk mencari tingkat produksi optimum berlakuketentuan
l
L
k
K
P
MP
P
MP= .
Penyelesaian :
a) Fungsi produksi yang akan dioptimumkan :P = f(k, l) = 12 klFungsi isocost yang menjadi kendala :M = k . Pk+ l . Pl.
96 = 4.k + 3.l
96 - 4.k - 3.l = 0
Dari dua persamaan diatas diperoleh fungsi baruLagrange:
F (k, l)= 12 kl + ( 96 - 4.k - 3.l)
F (k, l)= 12 kl + . 96 - .4.k - . 3.l
Agar F maksimum :
Fk (k, l) = 0danFl (k, l) = 0
Fk (k, l) = 12 l - 4 = 0 =3 l
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
84/95
73
Fl (k, l) = 12 k - 3 = 0 =4 k
3 l = 4 k
96 = 4.k + 3.l
96 = 4 k + 4 k k = 12
l = )12(3
4= 16
P = 12 kl = 12(12)(16) = 2304
Jadi agar produksinya optimum seharusnya digunakan kombinasi 12
unitKdan 16 unitL. Dengan hasil 2304 unit.
b) P = 12 klMPK = f k(k, l) =
k
P
= 12 l
MPL = f l(k, l) = l
P
= 12 k
UntukPk= 4, Pl= 3, k = 12, l = 16:
k
K
P
MP=
4
12.l=
4
(16)12=48
l
L
P
MP=
3
12.k=
3
(12)12= 48
l
L
k
K
P
MP
P
MP= ( terbukti )
Contoh 7.
Suatu pabrik memproduksi dua jenis mesin , x dan y, fungsi biaya
gabungan dari dua mesin tersebut adalah C (x, y) = x2+ 3xy -6y , untuk
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
85/95
74
meminimalkan biaya, berapa banyak mesin dari keduanya harus
diproduksi, jika total mesin yang diproduksi 42.
Penyelesaian :
Minimalkan C (x, y) = x2+ 3xy -6y
Dengan kendala :x + y = 42
Dari dua persamaan diatas diperoleh fungsi baruLagrange:
F (x, y)= x2+ 3xy -6y + ( x + y - 42 )
Agar F minimum :
Fx(x, y)= 2x + 3y + = 0 -= 2x + 3y......................................(1)
Fy(x, y)= 3x 6 + = 0 -= 3x 6............................................(2)
F (x, y)= x + y 42 = 0 x = 42 y............................................(3)
Berdasarkan (1) dan (2) ,
2x + 3y = 3x 6
x = 3 y + 6..........................................................................................(4)
Berdasarkan (3) dan (4) ,
42 y = 3 y + 6
y = 9
y = 9 x = 33
jadi biaya minimum diperoleh jikax = 33danx= 9
Contoh 8.
Fungsi produksi dari pabrik ABC adalah P (x, y) = x2 + 3 xy - 6x ,
dimanaxdanymewakili dua masukan yang berbeda, tentukan nilaixdan
yyang memaksimumkan produksi jikax + y = 40
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
86/95
75
Penyelesaian :
MaksimumkanP (x, y) = x2
+ 3 xy - 6x
Dengan kendalax + y = 40
Diperoleh fungsi baruLagrange :
L (x, y) = x2+ 3 xy - 6x + ( x + y 40)
AgarLmaksimum :
Lx(x, y) = 2x + 3y - 6 + = 0 -= 6-3y2x+ ...........................(1)
Ly(x, y) = 3x + = 0 -= 3x ........................................................(2)
L(x, y) = x + y 40 = 0 x = 40- y
Berdasarkan (1) dan (2) ,
6-3y2x+ = 3x
2 (40- y) + 3 y 6 = 3(40- y)
y = 11,5
y = 11,5x = 28,5
jadi produksi maksimum diperoleh jikax = 11,5danx= 28,5
Contoh 9.
Seorang petani mempunyai dua tanaman,Xdan Y. Ditunjukan biaya untuk
memproduksi x unit tanaman X adalah x2 + 1200 dan biaya untuk
memproduksi y unit tanaman Y adalah 3y2 + 800. jika dia mempunyai
pesanan 1200 unit. Berapa banyak masing-masing tanaman harus
diproduksi untuk memenuhi pesanan, yang meminimumkan biaya
produksi.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
87/95
76
Penyelesaian :
Minimumkan C(x, y) = (x2
+ 1200) +(3y2
+ 800)
=x2+ 3y2+2000
Dengan kendala :x + y =1200
Diperoleh fungsi baruLagrange:
F (x, y)= x2+ 3y2+2000 + ( x + y -1200)
Agar F maka minimum
Fx(x, y)= 2x + = 0 -= 2x .......................................................(1)
Fy(x, y)= 6y + = 0 -= 6y.........................................................(2)
F (x, y)= x + y -1200 = 0 x = 1200 - y
Berdasarkan (1) dan (2) ,
2x = 6y
x = 3y
1200 y = 3y
y = 300
y = 300 x = 1200 300 = 900
jadi masing-masing tanaman yang harus diproduksi yang meminimumkan
biaya produksi adalahy = 300 dan x = 900
Contoh10.
Sebuah perusahaan mempunyai tiga pabrik yang memproduksi barang
dagangan yang sama. Jika pabrik A memproduksi x satuan, pabrik B
memproduksi y satuan, pabrik C mamproduksi z satuan, berturut-turut
dengan biaya pembuatan ( 3x2+ 200)dolar, (y2+ 400) dolar, ( 2z2+ 300)
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
88/95
77
dolar. Jika harus mengisi permintaan sebanyak 1100 satuan, tentukan
bagaimana produksi tersebut harus dibagikan kepada ketiga pabrik itu agar
dicapai biaya pembuatan yang minimum.
Penyelesaian
Minimumkan C(x, y) = (3x2+ 200) +(y2+ 400) +( 2z2+ 300)
= 3x2+ y2+2z2+ 900
Dengan kendala :x + y + z = 1100
Diperoleh fungsi baruLagrange:
F (x, y) = 3x2+ y2+2z2+ 900 + ( x + y + z 1100)
Agar F maka minimum
Fx(x, y)= 6x + = 0 -= 6x .......................................................(1)
Fy(x, y)= 2y + = 0 -= 2y .........................................................(2)
Fz(x, y)= 4z + = 0 - = 4z .........................................................(3)
F (x, y)= x + y + z 1100 = 0 x = 1100 y z ........................(4)
Berdasarkan (1) dan (2) ,
6x = 2y y = 3x
Berdasarkan (1) dan (3) ,
6x = 4z z = x23
Dari persamaan (4)
x = 1100 3x x2
3
x = 200
x = 200
y = 600
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
89/95
78
x = 200z = 300
jadi agar dicapai biaya pembuatan yang minimum, pabrik A memproduksi
200 satuan, pabrik B memproduksi 600 satuan dan pabrik C memproduksi
300 satuan.
-
7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1
90/95
79
BAB V
PENUTUP
A. SimpulanBerdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.Langkah-langkah menentukan nilai ekstrim suatu fungsi dengan kendalafungsi lain menggunakanMultiplier Lagrangeadalah sebagai berikut :
a. Maksimumkan (Minimumkan)z = f(X), X = {x1, x2, , xn}Dengan kendalag1(X) = b1
gi(X) = bi, i = 1, 2, , m.
b. Diperoleh fungsi baruLagrange:=
+=m
i