lagrangian multiplier 1

Upload: alfina-juwita-maharani

Post on 15-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis optimasi

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    1/95

    OPTIMASI BERSYARAT DENGAN MENGGUNAKANMULTIPLIER

    LAGRANGEDAN APLIKASINYA PADA BERBAGAI KASUS DALAM

    BIDANG EKONOMI

    SKRIPSI

    Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1

    untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains

    Disusun Oleh :

    Nama : Mochamad Ridwan

    Nim : 4150403040

    Program Studi :Matematika S1

    Jurusan : Matematika

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2007

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    2/95

    ii

    PENGESAHAN

    SKRIPSI

    Optimasi Bersyarat dengan MenggunakanMultiplier Lagrangedan

    Aplikasinya pada Berbagai Kasus dalam Bidang Ekonomi.

    Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika

    dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari : Kamis

    Tanggal : 23 Agustus 2007

    Panitia Ujian

    Ketua, Sekretaris,

    Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M.Si

    NIP. 130781011 NIP. 130815345

    Pembimbing Utama, Ketua Penguji,

    Drs. Mashuri, M.Si Drs. Wardono, M.Si

    NIP.131993875 NIP.131568905

    Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,

    Drs. Supriyono, M.Si Drs. Mashuri, M.Si

    NIP. 130815345 NIP.131993875

    Anggota Penguji,

    Drs. Supriyono, M.Si

    NIP. 130815345

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    3/95

    iii

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau

    seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

    Semarang, Agustus 2007

    Penulis,

    Mochamad Ridwan

    NIM. 4150403040

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    4/95

    iv

    MOTTO DAN PERUNTUKAN

    MOTTO

    Akal i t u ment er i yang menasehat i . Hat i i t u adal ah

    r aj a yang menent ukan. Har t a i t u sat u tamu yang akan

    berangkat . Kesenangan i t u masa yang di t i nggal kan.

    Wakt u ki t a l ahi r , ki t a menangi s dan or ang- or ang di

    sekel i l i ng ki t a t er senyum. J al ani l ah hi dup ki t a

    sedemi ki an sehi ngga pada wakt u ki t a meni nggal , ki t at er senyum dan or ang- or ang di sekel i l i ng ki t a

    menangi s.

    Bermi mpi l ah t ent ang apa yang i ngi n kamu i mpi kan,

    per gi l ah ke t empat - t empat kamu i ngi n per gi . J adi l ah

    seper t i yang kamu i ngi nkan, kar ena kamu hanya

    memi l i ki sat u kehi dupan dan sat u kesempat an untuk

    mel akukan hal - hal yang i ngi n kamu l akukan.

    PERUNTUKAN

    Puji syukur kepada Allah swt atas terselesainya skripsi ini.

    Inilah karya yang harus kulakukan untuk menjadikan diriku sebaik-baiknya.

    Kuperuntukan karya ini kepada:

    1. Bapak ali achmadi dan ibu wahyuningsih2. Mochamad zamroni

    3. Revillia ardhi4. Drs. Khaerun, M.Si, alm

    5. Semua saudara dan kerabat6. Guru dan sahabatku

    7. The MATe8. Semua dosen dan sahabatku di juruasan matematika angkatan 2003

    9. All my lovely friends.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    5/95

    v

    ABSTRAK

    Mochamad Ridwan (4150403040), Optimasi Bersyarat DenganMenggunakan Multiplier Lagrange Dan Aplikasinya Pada Berbagai Kasus

    Dalam Bidang Ekonomi, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas

    Negeri Semarang

    Sering kali kita diharuskan untuk mengoptimumkan suatu fungsi, tetapi

    ada syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain fungsi yang hendak

    dioptimumkan menghadapi suatu kendala (constraint).Kasus optimasi bersyarat

    semacam ini banyak dijumpai dalam bidang ekonomi. Misalnya seseorang hendak

    memaksimumkan utilitas, atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi

    pendapatan, atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya namunterikat pada fungsi produksi. Untuk menentukan nilai optimum kasus tersebut kita

    dapat menggunakan Multiplier Lagrange, yakni dengan membentuk sebuah

    fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak dioptimumkan

    di tambah hasil kali penggandaLagrangedengan fungsi kendalanya.

    Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana

    mencari nilai optimum suatu fingsi dengan kendala fungsi lain dengan

    menggunakan Multiplier Lagrange serta Bagaimana menerapkan optimasi

    bersyarat menggunakan Multiplier Lagrange dalam kasus (contoh) khususnya

    dalam bidang ekonomi. Sedangkan tujuan penulisan skripsi ini adalah

    menentukan nilai optimum suatu fungsi dengan kendala fungsi lain dengan

    menggunakan Multiplier Lagrange, serta menerapkan metode tersebut untuk

    menyelesaikan berbagai kasus (contoh) yang berhubungan dengan optimasi

    bersyarat khususnya dalam bidang ekonomi.

    Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan pustaka terhadap buku-buku atau

    literatur yang terkait dengan permasalahan yang diangkat. Dari tinjauan pustaka

    tersebut, kemudian dibahas materi-materi yang terkait dengan permasalahan

    tersebut secara mendalam.

    Berdasarkan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa dalam langkah-

    langkah mentukan nilai ekstrim bersyarat dengan metode Multiplier Lagrange

    syarat perlu bagi masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan untuk

    optimasi dengan kendala. Sedangkan untuk mengetahui sifat fungsi Lagrangepada nilai kritisnya digunakan matriks Hessian Berkendala (Bordered Hessian).

    Contoh penerapan Multiplier Lagrange dalam bidang ekonomi adalah

    menentukan keseimbangan konsumsi dan keseimbangan produksi. Keseimbangan

    konsumsi artinya suatu keadaan atau tingkat kombinasi konsumsi beberapa

    macam barang yang memberikan kepuasan optimum. Sedangkan keseimbangan

    produksi artinya suatu keadaan atau tingkat penggunaan kombinasi faktor-faktor

    produksi secara optimum, yakni suatu tingkat pencapaian produksi dengan

    kombinasi biaya terendah ( least cost combination)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    6/95

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

    petunjuk dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

    skripsi yang berjudul Optimasi Bersyarat dengan Menggunakan Multiplier

    Lagrangedan Aplikasinya pada Berbagai Kasus dalam Bidang Ekonomi.

    Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

    1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri

    Semarang.

    4. Drs. Mashuri, M.Si, Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, danarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

    5. Drs. Supriyono, M.Si, Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan,dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

    6. Drs. Khaerun, M.Si, Dosen wali dan bapak saya, yang senantiasamembimbing penulis selama menjalani masa studi di Universitas Negeri

    Semarang.

    7.

    Ayah, ibu serta Adikku yang senantiasa mendoakan serta memberikan

    dorongan baik secara moral maupun spiritual dan segala yang tak ternilai.

    8. Revillia Ardhi yang telah memberikan waktu, perhatian dan semua yang takterlupakan sehingga penulis ingin segera menyelesaikan skripsi ini.

    9. Sahabat serta adikku di The MATe (IM,MP,AM,BB,SG) yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepada penulis.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    7/95

    vii

    10. Teman-temanku Tjokro, Ubaedi, Aryo, Boim, Bisma dan semua MahasiswaMatematika angkatan 2003, terima kasih atas semuanya.

    11. Kelurga Besar Baitul Jannah Cost Mbah Dukun, Mas Amin, Sugeng W,Mas Azinar, U.D. Gandi dan Bambang yang selalu memberi teladan yang

    baik bagi penulis.

    12. Orang-orang yang tanpa sengaja memberikan inspirasi, motivasi, dansemangat agar cepat diselesaikannya skripsi ini.

    Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat dan dibaca.

    Semarang, Agustus 2007

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    8/95

    viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

    PENGESAHAN................................................................................................ ii

    PERNYATAAN................................................................................................ iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv

    ABSTRAK........................................................................................................ v

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

    DAFTAR ISI..................................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Permasalahan ........................................................................................ 4C. Batasan Masalah ................................................................................... 4D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................... 6

    BAB II. LANDASAN TEORI

    A. Fungsi.................................................................................................... 8B. Limit Fungsi.......................................................................................... 9C. Kekontinuan Fungsi .............................................................................. 14D. Turunan Fungsi Satu Variabel .............................................................. 18E. Konsep Turunan.................................................................................... 21

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    9/95

    ix

    F. Turunan Parsial ..................................................................................... 25G. Fungsi Naik dan Fungsi Turun.............................................................. 26H. Maksimum Relatif dan Minimum Relatif Fungsi Satu Variabel .......... 30I. Kecekungan........................................................................................... 35J. Nilai Ekstrim Fungsi Dua Variabel....................................................... 37K. Matrik Definit Positif............................................................................ 38L. Matriks Hessian..................................................................................... 41M.Utilitas Marjinal .................................................................................... 47

    N. Produk Marjinal .................................................................................... 49BAB III. METODE PENELITIAN

    A. Menentukan Masalah ............................................................................ 52B. Penarikan Simpulan .............................................................................. 52C. Studi Pustaka......................................................................................... 52D. Analisis dan Pemecahan Masalah......................................................... 53E. Merumuskan Masalah ........................................................................... 53

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.Nilai Extrim Fungsi Bersyarat .............................................................. 54B.

    Menentukan Nilai Ekstrim Suatu Fungsi Bersyarat dengan

    MenggunakanMultiplier Lagrange ...................................................... 55

    C. Syarat Perlu dan Syarat Cukup Untuk Menghitung Nilai EkstrimBersyarat ............................................................................................... 56

    D. PenerapanMultiplier Lagrange dalam Bidang Ekonomi .................... 601. Utilitas Marjinal Persial dan Keseimbangan Konsumsi ................. 60

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    10/95

    x

    2. Produk Marjinal Persial dan Keseimbangan Produksi.................... 69BAB V. PENUTUP

    A. Simpulan ............................................................................................... 79B. Saran...................................................................................................... 82

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    11/95

    xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Fungsif:X Y..............................................................................8

    Gambar 2. ilustrasi tentang limit.....................................................................10

    Gambar 3. 52

    232lim

    2

    2=

    x

    xx

    x...................................................................... 11

    Gambar 4. Fungsi kontinu................................................................................ 14

    Gambar 5. Fungsi naik dan fungsi turun.......................................................... 27

    Gambar 6. Ilustrasi nilai stasioner fungsi......................................................... 28

    Gambar 7 . Garfik fungsi 35 53)( xxxf = ................................................... 29

    Gambar 8. Maksimum relatif dan minimum relatif ......................................... 31

    Gambar 9 . Garfik fungsi 46)( 23 += xxxf .............................................. 34

    Gambar 10. Flowchart menentukan maksimum relatif dan minimum relatif.. 35

    Gambar 11. cekung ke atas dan cekung ke bawah........................................... 36

    Gambar 12. grafik fungsiZ = f(x) = x3+ xy

    2- 4xy +1.................................... 44

    Gambar 13. Bentuk kurva fungsi utilitas ......................................................... 47

    Gambar 14. Bentuk kurva fungsi U = 90 Q 5 Q2danMU = 90 10 Q....... 48

    Gambar 15. Kurva fungsif (X) = 9 X2 X

    3 danMP = P = 18 X 3X2....... 50

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    12/95

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang MasalahSeperti yang kita ketahui bahwa matematika terapan berperan sebagai

    ilmu pengetahuan pembantu yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan

    lainnya, terutama bagi ilmu pengetahuan eksak, dan akhir-akhir ini juga bagi

    ilmu pengetahuan sosial, termasuk didalamnya ilmu ekonomi. Peranan itu

    sekarang semakin bertambah meluas dan mendalam.

    Dengan beratnya tugas yang dibebankan kepada matematika sebagai

    alat, maka alat itu sendiri telah mengalami berbagai pembaharuan dan

    perkembangan. Meluasnya penggunaan matematika juga dalam ilmu sosial

    jelas terlihat pada ilmu ekonomi. Sebelum perang dunia kedua, analisis

    ekonomi terutama dilakukan secara verbal. Perlu dikemukakan bahwa

    ekonomika verbal pun tidak luput sama sekali dari pemakaian matematika

    yaitu dalam bentuk analisis geometri dengan diagram-diagram, namun

    pemakaian hitung diferensial dan integral, persamaan diferensial dan diferensi,

    aljabar vektor dan matriks pada umumnya belum digunakan.

    Harus diakui bahwa sejak akhir abad 19 memang sudah ada juga ahli-

    ahli ekonomi yang menggunakan matematika untuk analisis ekonomi, dan

    ahli-ahli matematika yang menerapkan analisis matematika pada ilmu

    ekonomi seperti Jevons, Marshall, Walras, namun jumlahnya masih sedikit.

    Baru setelah perang dunia kedua ekonomika matematis mengalami

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    13/95

    2

    perkembangan yang pesat. Buku-buku ekonomi banyak mengandung analisis

    matematika dan banyak karangan dalam majalah-majalah ekonomi

    berorientasikan matematika.

    Matematika adalah suatu cabang logika yang menyediakan suatu

    kerangka sistematis. Dalam matematika, definisi, aksioma, dan anggapan-

    anggapan dinyatakan secara tepat dengan menggunakan lambang-lambang

    sedangkan kesimpulannya dapat ditarik dengan proses analisis deduktif.

    Sedangkan ilmu ekonomi adalah ilmu yang memusat pada konsep-konsep

    kuantitatif, misalnya: harga, biaya, tingkat upah, investasi, penghasilan, dan

    laba. Dari kedua hal diatas dapat disimpulkan bahwa analisis ekonomi tidak

    bisa dilepaskan dari matematika. Apabila variabel ekonomi dinyatakan dengan

    lambang-lambang maka nilainya dinyatakan secara matematis. Matematika

    menyediakan teknik untuk menganalisis arti diantara lambang-lambang

    tersebut, yang berarti juga arti dari variabel-variabel yang diwakilinya. Oleh

    karena itu banyak analisis ekonomi yang kemudian menggunakan analisis

    matematika terapan.

    Didalam matematika maupun ekonomi kita mengenal masalah

    optimasi (masalah yang berhubungan dengan keputusan yang terbaik,

    maksimum, minimum atau paling , jika ada banyak kemungkinan,

    bagaimana kita mendapatkan yang terbaik ?, mana yang paling baik ?). Dalam

    kehidupan sehari hari, baik disadari maupun tidak, sebenarnya orang selalu

    melakukan optimasi untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi opimasi yang

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    14/95

    3

    dilakukan masyarakat awam lebih banyak dilandasi oleh intuisi daripada teori

    optimasi.

    Pada diferensial fungsi majemuk kita mengenal konsep diferensial

    parsial. Dalam diferensial fungsi majemuk kita juga dapat melakukan

    penyelidikan mengenai kedudukan-kedudukan khusus dari sebuah fungsi

    seperti halnya diferensial pada sebuah fungsi dengan satu variabel bebas.

    Nilai-nilai ekstrim (maksimum atau minimum) dari sebuah fungsi majemuk

    dapat dicari dengan menggunakan konsep diferensial parsial.

    Dalam penerapannya sering kali kita diharuskan untuk

    mengoptimumkan (menentukan nilai ekstrim) dari sebuah fungsi, yakni

    menentukan nilai maksimum atau minimum suatu fungsi, tetapi ada syarat

    yang harus dipenuhi. Dengan kata lain fungsi yang hendak dioptimumkan

    menghadapi suatu kendala (constraint).Kasus optimasi bersyarat semacam ini

    banyak dijumpai dalam bidang ekonomi. Misalnya seseorang hendak

    memaksimumkan utilitas, atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi

    pendapatan, atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya

    namun terikat pada fungsi produksi. Maka suatu cara yang dapat digunakan

    untuk menentukan titik ekstrim dari suatu fungsi yang bersyarat adalah dengan

    menggunakan Pengganda Lagrange, yakni dengan cara membentuk sebuah

    fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak

    dioptimumkan di tambah hasil kali pengganda Lagrange dengan fungsi

    kendalanya.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    15/95

    4

    Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mencoba menuangkannya

    kedalam penulisan skripsi dengan judul Optimasi Bersyarat dengan

    MenggunakanMultiplier Lagrangedan Aplikasinya pada Berbagai Kasus

    dalam Bidang Ekonomi.

    B. PermasalahanRumusan masalah yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah

    sebagai berikut.

    a. Bagaimana mencari nilai optimum suatu fungsi dengan kendala fungsi laindengan menggunakanMultiplier Lagrange?

    b. Bagaimana penerapan optimasi bersyarat dengan menggunakan MultiplierLagrangedalam berbagai kasus (contoh) dalam bidang ekonomi?

    C. Batasan MasalahDalam penyusunan skripsi ini, membahas tentang Multiplier

    Lagrange.Metode tersebut digunakan untuk menentukan nilai ekstrim suatu

    fungsi dengan kendala fungsi lain. Selanjutnya menerapkan metode tersebut

    untuk menyelesaikan optimasi bersyarat dalam contoh, khususnya dalam

    bidang ekonomi.

    D. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    16/95

    5

    a. Mengetahui penggunaan Multiplier Lagrange dalam menentukan nilaioptimum suatu fungsi dengan kendala fungsi lain.

    b. Menerapkan Multiplier Lagrange dalam menyelesaikan berbagai kasus(contoh) yang berhubungan dengan optimasi bersyarat khususnya dalam

    bidang ekonomi.

    E. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

    a. Bagi Penulis1) Membantu penulis dalam menerapkan ilmu-ilmunya sehingga dapat

    semakin memantapkan pemahaman mengenai teori-teori yang di

    peroleh selama mengikuti perkuliahan serta mampu menerapkan

    ilmunya dalam kehidupan nyata.

    2) Menambah wawasan penulis tentang metode Multiplier Lagrange,serta dapat mencari solusi Optimal dari kasus yang berhubungan

    denganMultiplier Lagrange.

    b. Bagi Jurusan1)

    Dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan

    bagi mahasiswa.

    2) Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaanuntuk mahasiswa matematika, terlebih bagi mahasiswa yang hendak

    melakukan penelitian serupa.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    17/95

    6

    F. Sistematika Penulisan SkripsiSistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian

    awal, bagian isi, dan bagian akhir.

    Bagian awal skripsi berisi halaman judul, lembar pengesahan, lembar

    pernyataan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar

    gambar.

    Bagian isi terdiri dari 5 bab, meliputi hal-hal sebagai berikut.

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab I berisi latar belakang ,permasalahan, batasan masalah,

    tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan

    skripsi.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Pada bab II berisi tentang materi dan teori-teori yang

    berhubungan dengan permasalahan yang dibuat dalam penelitian

    ini yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Pada bab III Memaparkan tentang prosedur dan langkah-langkah

    yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi menentukan

    masalah, merumuskan masalah, studi pustaka, analisis dan

    pemecahan masalah, penarikan simpulan.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Pada bab IV berisikan pembahasan dan analisis dari penelitian.

    BAB V : PENUTUP

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    18/95

    7

    Pada bab V Berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan

    saran yang ditujukan untuk pembaca umumnya dan bagi penulis

    sendiri khususnya.

    Bagian akhir berisikan daftar pustaka sebagai acuan penulis dan

    lampiran-lampiran yang mendukung kelengkapan skripsi.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    19/95

    8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. FungsiDefinisi 1

    Sebuah fungsi f adalah suatu aturan korespondensi (padanan) yang

    menghubungkan setiap obyek xdalam suatu himpunan, yang disebut daerah

    asal, dengan sebuah nilai tunggal f(x)dari suatu himpunan kedua. Himpunan

    nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasilfungsi.

    (Purcell and Varberg, 2003: 39).

    Ilustrasi fungsi diberikan pada gambar 1

    Gambar 1. Fungsif:X Y

    Definisi 2

    Fungsi adalah relasi antara dua himpunan, untuk setiap elemen di

    domainberkorespondensi tepat satu dengan elemen di range.

    (Harshbarger and Reynold,1989:52)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    20/95

    9

    Definisi 3

    Notasi Fungsi. Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf

    tunggal seperti f atau g (dapat diganti dengan huruf yang lain). Maka f(x),

    yang dibaca fdarix atau fpadax, menunjukan nilai yang diberikan olehf

    kepadax.

    (Purcell and Varberg, 1987: 48).

    Contoh fungsi dalam bidang ekonomi seperti fungsi permintaan, fungsi

    penawaran, fungsi biaya, fungsi utilitas, fungsi produksi dan lain lain.

    B. Limit FungsiDefinisi 4.

    Misalkan f sebuah fungsi yang terdefinisi pada suatu selang buka I,

    RI yang memuat a, kecuali mungkin pada a itu sendiri. Maka limit f(x)

    untukxmendekati aadalahL, ditulis:

    Lxfax

    =

    )(lim ax0apabilaLf(x)00 , maka kita gambarkan garis mendatar +=Ly dan

    =Ly dan grafikf (lihat gambar 2(a)). Jika Lxfax

    =

    )(lim , maka kita dapat

    menemukan suatu bilangan 0> sedemikian rupa sehingga jika kita batasi x

    berada dalam selang ( ) + aa , dan ambil ax , maka kuva y=f(x)

    terletak antara garis +=Ly dan =Ly .(lihat gambar 2(b)). Dapat dilihat

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    21/95

    10

    bahwa jika suatu yang demikian telah ditemukan, maka hal ini juga akan

    berlaku untuk yang lebih kecil.

    (a) (b)Gambar 2. ilustrasi tentang limit

    Contoh 1

    Buktikan bahwa 52

    232lim

    2

    2=

    x

    xx

    x

    Bukti

    Analisis pendahuluan

    Kita mencari delta sedemkian hingga

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    22/95

    11

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    23/95

    12

    Definisi 5.

    Misalkanf terdefinisi pada selang buka (a, b) maka limitf untukxmendekati

    a dari kanan adalahL, ditulis:

    Lxfax

    =+

    )(lim jika +

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    24/95

    13

    Bukti (point 4)

    Misalkan Lxfcx = )(lim dan Mxgcx = )(lim .

    maka 0> , terdapat 01> dan 02> sehingga

    2)(

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    25/95

    14

    C. Kekontinuan FungsiDefinisi 7

    Fungsifdikatakan kontinu dititikx = ajika memenuhi kondisi berikut :

    1. f(a) ada2. )(lim xf

    axada

    3. )()(lim afxfax

    =

    Jika satu atau lebih kondisi diatas tidak dipenuhi maka fungsi f dikatakan

    diskontinu di titikx = a.

    (Harshbarger and Reynold,1989:127)

    Ilustrasi kekontinuan fungsi pada gambar 4.

    Gambar 4. Fungsif(x) kontinu dititik a

    Contoh 2

    Apakah fungsi1

    1)(

    2

    +

    =

    x

    xxf , untuk 1x kontinu dititikx= 1 ?

    Penyelesaian

    1. f(1) = 02. 0)(lim

    1=

    xf

    x

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    26/95

    15

    3. )1(0)(lim1

    fxfx

    ==

    Jadif(x) kontinu dititik x = 1

    Teorema 2.

    Jika f dan g kontinu pada a, dan c adalah konstanta, maka fungsi-fungsi

    berikut juga kontinu di a:

    (i) f + g(ii) f g(iii) cf(iv) fg(v) 0)(, agjika

    g

    f.

    ( Stewart, 1998:119).

    Bukti:

    (i) Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukanf + gkontinu di a

    Karenaf dangkontinu di amaka

    )()(lim afxfax

    =

    dan )()(lim agxgax

    =

    Diperoleh:

    [ ])()(lim))((lim xgxfxgfaxax

    +=+

    )(lim)(lim xgxfaxax

    +=

    )()( agaf +=

    ))(( agf+= .

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    27/95

    16

    Jadi terbuktif + gkontinu di a.

    (ii)Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukanf - gkontinu di a

    Karenaf dangkontinu di amaka

    )()(lim afxfax

    =

    dan )()(lim agxgax

    =

    Diperoleh:

    [ ])()(lim))((lim xgxfxgf axax =

    )(lim)(lim xgxfaxax

    =

    )()( agaf =

    ))(( agf= .

    Jadi terbuktif - gkontinu di a.

    (iii)Dipunyaif kontinu di a, c adalah konstanta

    Ditunjukan cf kontinu di a

    Karenaf kontinu di amaka

    )()(lim afxfax

    =

    Diperoleh:

    )(lim)(lim xfcxcfaxax

    =

    )(afc=

    Jadi terbukti c f kontinu di a.

    (iv)Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukanf gkontinu di a

    Karenaf dangkontinu di amaka

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    28/95

    17

    )()(lim afxfax

    =

    dan )()(lim agxgax

    =

    Diperoleh:

    [ ])().(lim))((lim xgxfxfgaxax

    =

    )(lim).(lim xgxfaxax

    =

    )().( agaf=

    ))(( agf=

    Jadi terbuktif . gkontinu di a.

    (v)Dipunyaif dangkontinu di aDitunjukan

    g

    fkontinu di a

    Karenaf dangkontinu di amaka

    )()(lim afxfax = dan )()(lim agxgax =

    Diperoleh:

    =

    )(

    )(lim))((lim

    xg

    xfx

    g

    f

    axax

    )(lim

    )(lim

    xg

    xf

    ax

    ax

    = ,dengan 0)(lim

    xgax

    )(

    )(

    ag

    af=

    = )(ag

    f

    Jadi terbuktig

    fkontinu di a.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    29/95

    18

    D. Turunan Fungsi Satu VariabelDefinisi 8

    Turunan fungsifpada bilangan adinyatakan denganf(a)adalah :

    f(a)=0

    limh h

    afhaf )()( +, jika limitnya ada.

    Jika kita menuliskan x = a + h, maka h = x adan hmendekati 0 jika dan

    hanya jika x mendekati a. Maka turunan juga dapat ditentukan dengan

    persamaan berikut :

    f(a)=0

    limx

    ax

    afxf

    )()(

    (Stewart, 1998:146).

    Contoh 3

    Jikaf(x) = 4 x2, tentukanf(x)

    Penyelesaian

    Dari definisi didapat

    f(x) =h

    xfhxf

    h

    )()(lim

    0

    +

    =h

    xhx

    h

    22

    0

    4)(4lim

    +

    =h

    xhxhx

    h

    222

    0

    4)2(4lim

    ++

    =h

    xhxhx

    h

    222

    0

    4484lim

    ++

    =h

    hxh

    h

    2

    0

    48lim

    +

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    30/95

    19

    = hxh

    48lim0

    +

    = 8x

    Definisi 9

    Turunan sebagai fungsi. Diberikan sebarang bilangan x yang bersifat

    limit ini ada maka kita berikan nilai f(x) pada x. Sehingga f dipandang

    sebagai fungsi baru, disebut turunan dari f karena fungsi f telah diturunkan

    darifdengan menggunakan operasi limit. Dareah definisi fadalah himpunan

    {xf(x)ada}. Sehingga turunan darif(x)dituliskan :

    f(x)=0

    limh h

    xfhxf )()( +

    (Stewart, 1998:153).

    Contoh 4

    Jikaf(x) = x3 2x, carilah rumus untukf(x).

    Penyelesaian

    Dari definisi dipunyai

    f(x) =h

    xfhxf

    h

    )()(lim

    0

    +

    =h

    xxhxhx

    h

    ]2[)](2)[(lim

    33

    0

    ++

    =h

    xxhxhxhhxx

    h

    22233lim

    33223

    0

    ++++

    =0

    limh h

    hhxhhx 233 322 ++

    =0

    limh

    3x2+ 3xh + h

    2 2

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    31/95

    20

    = 3x22.

    Definisi 10

    Notasi Turunan. Jika kita menggunakan notasi tradisional y = f(x)

    untuk menunjukan variabel bebas adalah x dan variabel takbebas adalah y,

    maka beberapa notasi alternatif yang dapat digunakan sebagai notasi turunan

    adalah sebagai berikut:

    f(x)=y= dx

    dy

    = dx

    df

    = dx

    d

    f(x)=Df(x)=Dxf(x)

    (Stewart, 1998:158).

    Teorema 3

    Turunan mengimplikasikan kekontinuan

    Jikaf(c) ada makafkontinu di c

    (Purcell and Varberg, 1987: 114).

    Bukti

    Kita perlu memperlihatkan bahwa )()(lim cfxfcx

    =

    . Kita mulai dengan

    melukiskanf(x) secara khas

    cxcxcx

    cfxfcfxf

    += ),.(

    )()()()(

    Oleh karena itu

    =

    )(lim xfcx

    +

    ).(

    )()()(lim cx

    cx

    cfxfcf

    cx

    = )(lim.)()(

    lim)(lim cxcx

    cfxfcf

    cxcxcx

    +

    =f(c) + f(c) . 0

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    32/95

    21

    = f(c)

    Kebalikan teorema ini tidak benar. Jika fungsi f kontinu di c, maka tidak

    berarti bahwa f mempunyai turunan di c. Hal ini dapat ditunjukan dengan

    meninjau fungsi xxf =)( dititik 0. fungsi ini kontinu di 0, namun tidak

    mempunyai turunan dititik tersebut. Perhatikan bahwa

    h

    h

    h

    h

    h

    fhf=

    +=

    + 00)0()0(

    Jadi

    1limlim)0()0(

    lim000

    ===+

    +++ h

    h

    h

    h

    h

    fhf

    hhh

    Sedangkan

    1limlim)0()0(

    lim000

    =

    ==+

    h

    h

    h

    h

    h

    fhf

    hhh

    Karena limit kiri dan limit kanan berlainan,h

    fhf

    h

    )0()0(lim

    0

    +

    tidak ada.

    Oleh karena ituf(0) tidak ada.

    E. Konsep Turunan1. Aturan Fungsi Konstan

    Jikaf(x) = k, dimanak adalah konstanta, makaf(x) = 0.

    2. Aturan Fungsi IdentitasJikaf(x) = x, makaf(x) = 1.

    3. Aturan PerpangkatanJikaf(x) = xn, dengan n bilangan riil, makaf(x) = nxn-1.

    4. Aturan Kelipatan konstan

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    33/95

    22

    Jikaf(x) = ku(x), dimana k adalah konstanta, makaf(x) = ku(x).

    5. Aturan JumlahJikaf dang fungsi yang terdiferensialkan, maka (f+g)(x) = f(x) + g(x).

    6. Aturan selisihJikaf dang fungsi yang terdiferensialkan, maka (f-g)(x) = f(x) - g(x).

    7. Aturan PerkalianJika f dan g fungsi yang terdiferensialkan, maka (f.g)(x) = f(x). g(x) +

    f(x). g(x).

    8. Aturan HasilbagiJika f dan g fungsi yang terdiferensialkan dengan g(x) 0

    maka)(

    )(')()(')()(

    2

    '

    xg

    xgxfxfxgx

    g

    f =

    (Purcell and Varberg, 1987: 117).

    Bukti

    1. f(x)=0

    limh h

    xfhxf )()( +=

    0limh h

    kk= 0

    2. f(x)=0

    limh h

    xfhxf )()( +=

    0limh h

    xhx +=

    0limh h

    h= 1

    3. f(x)=0

    limh h

    xfhxf )()( + =0

    limh h

    xhx nn + )(

    =0

    limh h

    xhnxhhxnn

    hnxx nnnnnn +++

    ++ 1221 ...2

    )1(

    =0

    limh h

    hnxhhxnn

    nxh nnnn

    +++

    + 1221 ...

    2

    )1(

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    34/95

    23

    =0

    limh

    1nnx

    = 1nnx

    4. AndaikanF(x) =k . f(x) makaF(x)=

    h

    xFhxF

    h

    )()(lim

    0

    +

    =h

    xfkhxfk

    h

    )(.)(.lim

    0

    +

    =h

    xfhxfk

    h

    )()(..lim

    0

    +

    =h

    xfhxfk

    h

    )()(lim.

    0

    +

    = k . f(x)

    5. AndaikanF(x) = f(x)+g(x) makaF(x)=

    h

    xFhxF

    h

    )()(lim

    0

    +

    = [ ] [ ]

    h

    xgxfhxghxf

    h

    )()()()(lim

    0

    ++++

    =

    ++

    + h

    xghxg

    h

    xfhxf

    h

    )()()()(lim

    0

    = h

    xghxg

    h

    xfhxf

    hh

    )()(lim

    )()(lim 00

    ++

    +

    =f(x) + g(x)

    6. AndaikanF(x) = f(x) - g(x)makaF(x)=

    h

    xFhxF

    h

    )()(lim

    0

    +

    =

    [ ] [ ]h

    xgxfhxghxf

    h

    )()()()(

    lim0

    ++

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    35/95

    24

    =

    +

    + h

    xghxg

    h

    xfhxf

    h

    )()()()(lim

    0

    =h

    xghxg

    h

    xfhxf

    hh

    )()(lim

    )()(lim

    00

    +

    +

    =f(x) - g(x)

    7. AndaikanF(x) = f(x).g(x)makaF(x)=

    h

    xFhxF

    h

    )()(lim

    0

    +

    =h

    xgxfhxghxf

    h

    )().()().(lim

    0

    ++

    =h

    xgxfxghxfxghxfhxghxf

    h

    )().()().()().()().(lim

    0

    +++++

    =

    ++

    ++

    h

    xfhxfxg

    h

    xghxghxf

    h

    )()().(

    )()().(lim

    0

    =h

    xfhxfxg

    h

    xghxghxf

    hhh

    )()(lim).(

    )()(lim).(lim

    000

    ++++

    = )(').()(').( xfxgxgxf +

    8. AndaikanF(x) =)(

    )(

    xg

    xfmaka

    F(x)=

    h

    xFhxF

    h

    )()(lim

    0

    +

    =h

    xg

    xf

    hxg

    hxf

    h

    )(

    )(

    )(

    )(

    lim0

    +

    +

    =)().(

    1.

    )().()().(.lim

    0 hxgxgh

    hxgxfhxfxg

    h +

    ++

    =

    )().(

    1.

    )().()().()().()().(lim

    0

    hxgxgh

    hxgxfxgxfxfxghxfxg

    h

    +

    +++

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    36/95

    25

    =

    +

    +

    + )().(

    1)()()(

    )()()(lim

    0 hxgxgh

    xghxgxf

    h

    xfhxfxg

    h

    = [ ])().(

    1)(')()(')(

    xgxgxgxfxfxg

    =)(

    )(')()(')(2 xg

    xgxfxfxg

    F. Turunan ParsialDefinisi 11.

    Misalkan f suatu fungsi dua variabel x dan y. Turunan parsial f

    terhadapxadalah suatu fungsi, yang dinyatakan olehD1f,yang nilai fungsinya

    disetiap titik (x, y)dalam domainf diberikan oleh :

    D1f(x, y)=x

    yxfyxxf

    x

    yxf

    x

    +=

    ),(),(lim

    ),(

    0, apabila limit ini ada.

    Dengan cara yang sama, turunan parsialfterhadapyadalah suatu fungsi, yang

    dinyatakan oleh D2f, yang nilai fungsinya disetiap (x, y) dalam domainf

    diberikan oleh :

    D2f(x, y)=y

    yxfyyxf

    y

    yxf

    y

    +=

    ),(),(lim

    ),(

    0, jika limit ini ada.

    (Leithold, 1991:313).

    Contoh 5

    Dipunyaif(x,y) =x2- 2x2y + y2tentukanx

    yxf

    ),(dan

    y

    yxf

    ),(

    Penyelesaian

    Dari definisi didapat

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    37/95

    26

    x

    yxf

    ),(=

    x

    yxfyxxf

    x

    +

    ),(),(lim

    0

    =x

    yyxxyyxxxx

    x

    ++++

    )2()(2)(lim

    222222

    0

    =x

    yyxxyxyxxyyxxxxx

    x

    ++++

    22222222

    0

    2)(242)(2lim

    =x

    xyxxyxxx

    x

    22

    0

    24)(2lim

    = xyxyxxx

    242lim0

    = 2x - 4xy

    y

    yxf

    ),(=

    y

    yxfyyxf

    y

    +

    ),(),(lim

    0

    =y

    yyxxyyyyxx

    y

    ++++

    )2()()(2lim

    222222

    0

    = y

    yyxxyyyyyxyxx

    y

    ++++

    22222222

    0

    2)(222lim

    =y

    yyyyx

    y

    ++

    22

    0

    )(22lim

    = )22(lim 20

    yyxy

    ++

    = -2x2+ 2y

    G. Fungsi Naik dan Fungsi TurunDefinisi 12

    Dipunyaiy = f(x) fungsi yang terdefinisi pada intervalI, maka:

    a. y = f(x)naikpadaI jika untuk setiap pasangan bilanganx1, x2dalamIx1 < x2f(x1) < f(x2).

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    38/95

    27

    b. y = f(x)turunpadaI jika untuk setiap pasangan bilanganx1, x2dalamIx1 >x2f(x1) > f(x2).

    (Purcell and Varberg, 1987: 173).

    Ilustrasi fungsi naik dan funsi turun diberikan pada gambar 5

    (a) (b)

    Gambar 5. Fungsi naik dan fungsi turun

    Tes untuk Fungsi Naik dan Fungsi Turun

    Jikaffungsi yang terdiferensial pada selang (a,b), kemudian

    Jikaf(x)>0 untuk setiapxdi (a,b), makafnaik di (a,b)

    Jikaf(x)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    39/95

    28

    Nilai Stasioner Fungsi

    Gambar 6.

    Misal grafik fungsiy = f(x)tersaji dalam gambar 6

    Pada ketiga titik A,B,C diperoleh f(a)= f(b)= f(c)=0, ketiga garis

    singgungnya sejajar dengan sumbux, danf stasioner pada ketiga titik tersebut.

    Untuk titik A, f(a) berubah tanda dari positif-nol-negatif, f dikatakan

    mempunyai nilai balik maksimumf(a) pada x = a. Untuk titik B, f(b)

    berubah tanda dari negatif-nol-negatif, f dikatakan mempunyai nilai belok

    horisontalf(b)padax = b. Untuk titik C,f(c)berubah tanda dari negatif-nol-

    positif, f dikatakan mempunyai nilai balik minimumf(c)padax = c

    Kesimpulan

    Jika f(c) =0 maka f(c) disebut nilai stasioner dari f pada x=c, dan nilai

    stasioner mungkin berupa nilai balik maksimum, nilai belok horisontal, atau

    nilai balik minimum.

    Contoh 6

    Tentukan nilai stasioner fungsif(x) = 3x

    5

    -5x

    3

    dan tentukan pula jenisnya

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    40/95

    29

    penyelesaian:

    f(x) = 15x4

    -15x2

    = 15x2

    (x+1)(x-1)

    nilai stasioner dicapai apabilaf(x) =0

    15x2(x+1)(x-1)=0

    Diperolehx = 0 ataux = -1 ataux = 1

    Untukx = 0, f (0) = 0

    Untukx = 1, f (1) = -2

    Untukx = -1, f (-1) = 2

    f (0) = 0adalah nilai belok horisontal

    f (1) = -2 adalah nilai balik minimum

    f (-1) = 2 adalah nilai balik maksimum

    untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 7

    Gambar 7 . Garfik fungsi 35 53)( xxxf =

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    41/95

    30

    H. Maksimum Relatif dan Minimum Relatif Fungsi Satu VariabelDefinisi 13

    1. Fungsifdikatakan maksimum relatifpadax = x1jika ada suatu intervaldisekelilingx1dimanaf(x1)f(x) untuk setiapxdidalam interval tersebut.

    2. Fungsi f dikatakan minimum relatif pada x = x2 jika ada suatu intervaldisekelilingx2dimanaf(x2)f(x) untuk setiapxdidalam interval tersebut.

    (Harshbarger and Reynolds, 1989:200)

    Tes Derivatif Pertama

    Andaikanfkontinu pada selang buka (a, b) yang memuat titik krtiisc.

    1. Jikaf(x) >0untuk semuaxdalam (a, c) danf(x) 0untuk semuaxdalam (a,c), makafnaik pada (a, c],

    Karenaf(x)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    42/95

    31

    Jadi f(x) > f(c) untuk semua x dalam (a, b), kecuali di x = c. Dapat

    disimpulkan bahwaf(c)adalah minimum relatif.

    (a) (b)

    (c) (d)

    Gambar 8. Maksimum relatif dan minimum relatif

    Tes Derivatif Kedua

    Andaikanfdanfada pada setiap titik pada selang buka (a, b)yang memuat

    c, dan andaikanf(c) = 0

    1. Jikaf(c) 0makaf(c)adalahnilai minimum relatiff.

    (Purcell and Varberg, 1987: 181).

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    43/95

    32

    Bukti:

    1. Dipunyaif(c) = 0, f(c) 0untuk c

    cx

    xf c

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    44/95

    33

    Ketaksamaan ini mengimplikasikan bahwaf(x) < 0untuk c== xxxxxf pada )0,(

    0)123(123)('

    2

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    45/95

    34

    Gambar 9 . Garfik fungsi 46)( 23 += xxxf

    Dengan tes derivatif kedua:

    46)( 23 += xxxf

    xxxf 123)('2

    =

    Titik kritis didapat jikaf(x) = 0

    0123 2 = xx

    0)123( =xx

    0=x atau 4=x

    126)('' = xxf

    Sekarang kita menguji masing-masing titik kritisnya

    01212)0(6)0('' ==f

    Menurut tes derivatif kedua

    karena f(0) < 0maka f(0) = 4adalah nilai maksimum relatif

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    46/95

    35

    karena f(0) > 0maka f(4) = -28adalah nilai minimum relatif

    Untuk mempermudah menentukan titik maksimum relatif dan minimum relatif

    suatu fungsi, alurnya dapat dilihat dalam flowchart berikut :

    Gambar 10. Flowchart menentukan maksimum relatif dan minimum relatif

    (Mizrahi and Sullivan, 1976: 149)

    I. KecekunganDefinisi 14

    a. Fungsiy=f(x)dikatakan cekung ke ataspada selang (a,b) jika garis tangensetiap titik pada selang (a,b) selalu berada di bawah grafik y=f(x). (gambar

    11(a))

    b. Fungsi y=f(x) dikatakan cekung ke bawah pada selang (a,b) jika garistangen setiap titik pada selang (a,b) selalu berada di atas grafik y=f(x).

    (gambar 11(b))

    (Mizrahi and Sullivan, 1976: 165)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    47/95

    36

    (a) (b)

    Gambar 10. cekung ke atas dan cekung ke bawah

    Definisi 15

    Asumsikan turunan pertama dan turunan kedua dari fungsif(x) ada.

    Jika f(x) > 0untuk setiap xpada intervalI, maka maka f(x) cekung ke atas

    pada intervalI

    Jikaf(x)< 0 untuk setiapxpada intervalI, maka makaf(x) cekung ke bawah

    pada intervalI

    (Harshbarger and Reynolds, 1989:217)

    Definisi 16 (inflection point)

    Titik (b,f(b)) dinamakan titik balik (inflection point) jika kurva f

    cekung ke bawah pada satu sisi titik (b,f(b)) dan cekung ke atas pada sisi yang

    lain. Turunan kedua darif akan sama dengan 0 atau tidak terdefinisi.

    (Harshbarger and Reynolds, 1989:218)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    48/95

    37

    J. Nilai Ekstrim Fungsi Dua VariabelDefinisi 17

    1. Fungsi f dari dua peubah dikatakan mempunyai nilai maksimum relatifpada titik (x0,y0) jika ada bola buka B((x0,y0);r) demikian hingga

    f(x0,y0)f(x,y)untuk semua (x,y) didalamB.

    2. Fungsi f dari dua peubah dikatakan mempunyai nilai minimum relatifpada titik (x0,y0) jika ada bola buka B((x0,y0);r) demikian hingga

    f(x0,y0)f(x,y)untuk semua (x,y) didalamB.

    (Leithold, 1991:380).

    Tes untuk Menentukan Maksimum dan Minimum Fungsi Dua Variabel

    (uji parsial kedua)

    Dipunyaiz = f(x,y)suatu fungsi dua variabel

    0=

    =

    y

    z

    x

    zpada titik (a,b)

    Dan semua turunan kedua kontinu disana. untuk

    D = Zxx. Zyy (Zxy)2

    a. Jika D>0 dan2

    2

    x

    z

    >0 dan

    2

    2

    y

    z

    >0 pada (a,b), maka terjadi minimum

    relatif pada (a,b)

    b. Jika D>0 dan2

    2z

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    49/95

    38

    d. JikaD=0pada (a,b), maka tes gagal.(Harshbarger and Reynolds, 1989:420)

    K. Matrik Definit PositifDefinisi 18

    Bentuk kuadrat padax1, x2, ..., xnadalah ekspresi yang dapat kita tulis sebagai

    [ ]

    n

    n

    x

    x

    x

    Axxx

    M

    2

    1

    21 ,....,,

    DenganAadalah matriks simetrik n x n

    Jadi misalkan

    =

    n

    2

    1

    x

    x

    x

    XM

    maka bentuk diatas dapat ditulis sebagaiXtA X

    (Howard Anton, 1992:316)

    Contoh 8

    Bentuk kudrat dalam dua peubah (x dan y) didefinisikan terhadap ekspresi

    yang dapat kita tulis sebagai

    ax2+ 2bxy + cy2

    dengan mengambil nilai a = 2, b = 3, c= 7

    diperoleh 2x2+ 6xy +7y2

    bentuk tersebut dapat diekspresikan dalam bentuk [ ]

    y

    x

    73

    32yx

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    50/95

    39

    Definisi 19.

    Bentuk kuadrat Xt

    A X disebut definit positif jika Xt

    A X> 0 untuk semua

    0x , sedangkan matrik simetriAkita sebut matrik definit positif jika X tA X

    adalah bentuk kuadrat definit positif.

    (Howard Anton, 1992:318)

    Contoh 9

    Dipunyai matrik simetrik berikut :

    A=

    210

    121

    012

    Untuk mengkaji apakah matrik Abersifat definit positif, maka :

    X tA X = [ ]321 xxx

    210

    121

    012

    3

    2

    1

    x

    x

    x

    = [ ]321 xxx

    +

    +

    32

    321

    21

    2

    2

    2

    xx

    xxx

    xx

    = )2()2()2( 3233212211 xxxxxxxxxx ++++

    = 2332322

    22121

    2

    1 222 xxxxxxxxxxx ++

    = 23322

    221

    2

    1 22222 xxxxxxx ++

    = 232

    332

    2

    2

    2

    221

    2

    1

    2

    1 )2()2( xxxxxxxxxx +++++

    = 232

    32

    2

    21

    2

    1 )()( xxxxxx +++

    Dari sini dapat disimpulkan bahwa matrik A bersifat definit positif karena

    memenuhi:

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    51/95

    40

    2

    3

    2

    32

    2

    21

    2

    1 )()( xxxxxx +++ >0

    Kecuali jika 0321 === xxx

    Sebaliknya matrik Adan bentuk kuadratXtA X disebut :

    1. Definit negatifjikaX tA X < 0 , untuk semua 0x .2. Semidefinit positifjikaX tA X 0 , untuk semuax.3. Semidefinit negatifjikaX tA X 0 , untuk semuax.4. Indefinitbila tidak termasuk golongan diatas.

    (Leon,1998 : 309)

    Himpunan syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk-bentuk definit positif

    dan negatif.

    1. Syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk definit positifSuatu himpunan syarat perlu dan syarat cukup bentuk X tA X sebagai

    definit positif adalah

    011>a , 0>2221

    1211

    aa

    aa, 0>

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

    ,......, .0>A

    Jika n minor dari A adalah positif, makaX tA X adalah definit positif. Dan

    XtA X hanya definit positif, jika minor-minor ini positif.

    2. Syarat perlu dan syarat cukup untuk bentuk definit negatifSuatu himpunan syarat perlu dan syarat cukup bentuk X

    tA X menjadi

    definit negatifatau setaranya untuk X t(-A) Xsebagai definit positif adalah

    02221

    1211

    aa

    aa, 0A

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    52/95

    41

    Dimana aijadalah elemen-elemen dari A (bukan A)

    (hadley,1992 : 221)

    L. Matriks HessianDefinisi 20.

    Matrik Hessian adalah matrik yang setiap elemennya dibentuk dari turunan

    parsial kedua dari suatu fungsi. Milsalkan f(x) fungsi dengan nvariabel yang

    memiliki turunan parsial kedua dan turunan-turunanya kontinu, Matriks

    Hessiandarif(x)ditulis H adalah

    H =

    2

    n

    2

    2n

    2

    1n

    2

    n2

    2

    2

    2

    2

    12

    2n1

    2

    21

    2

    2

    1

    2

    x

    f...

    xx

    f

    xx

    f

    .........

    xx

    f...

    x

    f

    xx

    f

    xx

    f...

    xx

    f

    x

    f

    O

    Matrik Hessian dapat digunakan untuk melakukan uji turuanan kedua fungsi

    lebih dari satu variabel, yaitu untuk mengidentifikasi optimum relatif dari nilai

    fungsi tersebut.

    Penggolongan titik stasioner fungsi dua variabel dengan menggunakan

    MatriksHessian

    Misalkanf(x)= F(x1,......,xn)adalah fungsi bernilai real dimana semua turunan

    parsialnya kontinu. Misalkan x0 adalah titik stasioner dari F dan kita

    definisikanH = H(x0)dengan persamaan

    Hij = )( 0, xF ji yx

    H (x0)adalah hessian dariFpadax0.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    53/95

    42

    Titik stasioner dapat digolongkan sebagai berikut :

    1. x0adalah suatu minimum relatif dariFjikaH (x0)definit positif2. x0adalah suatu maksimum relatif dariFjikaH (x0)definit negatif3. x0adalah suatu titik pelana dariFjikaH (x0)indefinit

    (Leon,1998 : 313)

    Untuk lebih memahami penggunaan uji parsial kedua dan matrik Hessian

    diberikan contoh berikut.

    Contoh 10

    DipunyaiZ = f(x,y) = x3+ xy2- 4xy +1

    Tentukan titik kritis dan jenisnya dari Z.

    Penyelesaian ( Dengan uji parsial kedua)

    1) Tentukanx

    Z

    dan

    y

    Z

    x

    Z

    = 3x2+y2-4y ;

    y

    Z

    = 2xy - 4x

    2) Tentukan titik stasioner

    y

    Z

    = 0

    2xy - 4x = 0

    2x(y 4)=0

    x = 0 atauy = 2

    x

    Z

    = 0

    3x2+y

    2-4y = 0, x= 0 3(0)2+y2-4y = 0

    y (y-4) = 0

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    54/95

    43

    y = 0 atauy = 4

    y= 2 3x2

    +22

    -4(2) = 0

    3x2-4= 0

    3x2 = 4

    x12 =3

    4

    x12 = 33

    2

    x = 33

    2ataux = 3

    3

    2

    Titik stasionernya adalah (0, 0), (0, 4), ( 33

    2,2), ( 3

    3

    2 ,2)

    3) Tentukan semua turunan parsial kedua

    2

    2

    xZ

    = 6x ; 2

    2

    yZ

    = 2x

    4222

    =

    =

    y

    yx

    Z

    xy

    Z

    4) Hitung D pada titik stasionerD = Zxx. Zyy (Zxy)

    2

    a. Pada (0, 0), D = ( 0) . ( 0) - 0 = -16b. Pada (0, 4), D = ( 0) . ( 0) - 16 = - 16c. Pada ( 3

    3

    2,2), D = ( 34 ) . ( 3

    3

    4) - 0 = 16

    2

    2

    x

    Z

    = 6 ( 3

    3

    2) = 34

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    55/95

    44

    2

    2

    y

    Z

    = 2 ( 3

    3

    2) = 3

    3

    4

    d. Pada (- 33

    2,2), D = (- 34 ) . (- 3

    3

    4) - 0 = 16

    2

    2

    x

    Z

    = 6 (- 3

    3

    2) = - 34

    2

    2

    y

    Z

    = 2 (- 3

    3

    2) = - 3

    3

    4

    5) Klasifikasi titik stasioner(0, 0) = titik pelana

    (0, 4) = titik pelana

    ( 33

    2,2) = minimum relatif

    ( 332 ,2) = maksimum relatif

    Grafiknya dapat dilihat dalam gambar 12.

    Gambar 12. grafik fungsiZ = f(x) = x3+ xy2- 4xy +1

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    56/95

    45

    Dengan matrikHessian

    1) TentukanxZ dan

    yZ

    x

    Z

    = 3x

    2+y

    2-4y ;

    y

    Z

    = 2xy - 4x

    2) Tentukan titik stasioner

    y

    Z

    = 0

    2xy - 4x = 0

    2x(y 4)=0

    x = 0 atauy = 2

    x

    Z

    = 0

    3x2

    +y2

    -4y = 0, x= 0 3(0)2

    +y2

    -4y = 0

    y (y-4) = 0

    y = 0 atauy = 4

    y= 2 3x2+22-4(2) = 0

    3x2-4= 0

    3x2 = 4

    x12 =3

    4

    x12 = 33

    2

    x = 33

    2ataux = 3

    3

    2

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    57/95

    46

    Titik stasionernya adalah (0, 0), (0, 4), ( 33

    2,2), ( 3

    3

    2 ,2)

    3) Untuk mengetahui jenis titik stasionernya, harus diselidiki matrikHessiannya. Turunan kedua dariZadalah

    2

    2

    x

    Z

    = 6x ;

    2

    2

    y

    Z

    = 2x

    4222

    =

    =

    y

    yx

    Z

    xy

    Z

    4) Jadi matrikHessiannya menjadiH =

    xy

    yx

    242

    426

    Sehingga diperoleh H1= [ ]06x ,

    H2=

    00

    00

    242

    426

    xy

    yx

    Nilai matrikHessianuntuk masing-masing titik ekstrim disajikan dibawah

    ini :

    Titik stasioner

    (x0, y0)Matrik H H1 H2 Sifat H Sifat (x0, y0)

    (0,0)

    04

    40 0 -16 Indefinit Titik pelana

    (0,4)

    04

    40 0 -16 Indefinit Titik pelana

    2,3

    3

    2

    33

    40

    034 34 16

    Definitpositif

    Minimumrelatif

    2,3

    3

    2

    33

    40

    034

    34 16Definit

    negatif

    Maksimum

    relatif

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    58/95

    47

    M.Utilitas Marjinal.Fungsi utilitas ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas

    (kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu

    barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang

    dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik

    puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru

    menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi

    terus menerus ditambah.

    Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi.

    Persamaan utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang

    berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke

    bawah. Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang

    diperoleh dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Secara matematik,

    fungsi utilitas marginal merupakan derivatif pertama dari fungsi utilitas total.

    Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan U = f (Q) dimana U

    melambangkan utilitas total dan Q jumlah barang yang dikonsumsi, maka

    utilitas marjinalnya :

    MU =U =dQdU

    (Dumairy, 1996 :226)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    59/95

    48

    Gambar 13. Bentuk kurva fungsi utilitas

    Karena fungsi utilitas total yang non linier pada umumnya berbentuk fungsi

    kuadrat, fungsi utilitas marjinalnya akan berbentuk fungsi linier. Kurva utilitas

    marjinal (MU) selalu mencapai nol tepat pada saat kurva utilitas total (U)

    berada pada posisi puncaknya.

    Contoh 11.

    U = f (Q) = 90 Q 5 Q2

    MU = U = 90 10 Q

    Umaksimum padaMU = 0

    MU = 0 Q = 9

    Umaksimum = 90 (9) 5(9)2

    = 810 405

    = 405

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 14

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    60/95

    49

    Gambar 14. Bentuk kurva fungsi U = 90 Q 5 Q2danMU = 90 10 Q

    N. Produk Marjinal.Produk marjinal (marjinal product, MP) ialah produk tambahan ysng

    dihasilkan dari suatu unit tambahan faktor produksi yang digunakan. Secara

    matematik, fungsi produk marjinal merupakan derivatif pertama dari fungsi

    produk total. Jika fungsi produk total dinyatakan P = f (X) dimana P

    melambangkan jumlah produk total dan X adalah jumlah masukan, maka

    produk marjinalnya :

    MP = P =dX

    dP

    Karena fungsi produk total yang non-linier pada umumnya berbentuk

    fungsi kubik, fungsi produk marjinalnya akan berbentuk fungsi kuadrat

    (parabolik). Kurva produk marjinal (MP) selalu mancapai nilai ekstrimnya,

    dalam hal ini nilai maksimum, tepat pada saat kurva produk total (P) berada

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    61/95

    50

    pada posisi titik beloknya. Produk total mancapai puncaknya ketika produk

    marjinalnya nol. Sesudah kedudukan ini, produk total menurun bersamaan

    dengan produk marjinal menjadi negatif. Area dimana produk marjinal negatif

    menunjukan bahwa penambahan penggunaan masukan yang bersangkutan

    justru akan mengurangi jumlah produk total.

    (Dumairy, 1996 :227)

    Contoh 12.

    Produksi total :

    P = f (X) = 9 X 2 X 3

    Produk marjinal :

    MP = P = 18 X 3X2

    P maksimum padaP = 0 yaitu pada X = 6, denganPmaksimum= 108

    P berada dititik belok danMP maksimum padaP = (MP) = 0 yaitu pada

    X=3. (gambar 15).

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    62/95

    51

    Gambar 15. Kurva fungsif (X) = 9 X 2 X 3 danMP = P = 18 X 3X 2

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    63/95

    52

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah studi pustaka.

    Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

    A. Menentukan MasalahDalam tahap ini dilakukan pencarian sumber pustaka dan memilih

    bagian dalam sumber pustaka tersebut yang dapat dijadikan sebagai

    permasalahan.

    B. Merumuskan MasalahTahap ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang telah

    ditemukan, yakni bagaimanakah penggunaan Multiplier Lagrange untuk

    menentukan nilai ekstrim (maksimum atau minimum) fungsi bersyarat

    dengan fungsi kendala berbentuk persamaan, serta mencari contoh kasus nyata

    dalam bidang ekonomi yang merupakan terapan dariMultiplier Lagrange.

    C. Studi PustakaDalam tahap ini dilakukan kajian sumber-sumber pustaka dengan cara

    mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan,

    mengumpulkan konsep pendukung seperti definisi dan teorema serta

    membuktikan teorema-teorema yang diperlukan untuk menyelesaikan

    permasalahan. Sehingga didapat suatu ide mengenai bahan dasar

    pengembangan upaya pemecahan masalah

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    64/95

    53

    D. Analisis dan Pemecahan MasalahAnalisis dan pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-langkah

    sebagai berikut :

    a. Mempelajari dan mengkaji dengan menggunakan referensi yang adatentang bagaimana menurunkan model matematikanya.

    b. Mengetahui secara jelas tentang langkah-langkah menentuan nilai ekstrimsuatu fungsi, baik fungsi satu variabel maupun fungsi dua variabel.

    c. Mencari nilai ekstrim dari suatu fungsi bersyarat dengan menggunakanMultiplier Lagrange, serta menerapkannya dalam kasus (contoh),

    khususnya dalam bidang ekonomi.

    E. Penarikan SimpulanTahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian. Penarikan simpulan

    dari permasalahan yang dirumuskan berdasarkan studi pustaka dan

    pembahasanya.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    65/95

    54

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Nilai Extrim Fungsi BersyaratDalam masalah optimasi terdapat dua bentuk optimasi yaitu, optimasi

    fungsi tak bersyarat dan optimasi fungsi bersyarat. Kita sudah mengenal

    beberapa cara untuk menyelesaikan bentuk yang pertama seperti uji turunan

    pertama, uji turunan kedua, untuk fungsi satu variabel, serta uji parsial kedua

    untuk fungsi dua variabel, semuanya telah diuraikan pada bab sebelumya.

    Sedangkan untuk jenis yang kedua merupakan jenis yang paling banyak kita

    jumpai dalam kehidupan nyata. Banyak aplikasi dari pemodelan matematika

    dalam optimasi fungsi yang mensyaratkan beberapa kondisi atau syarat untuk

    diperoleh suatu solusi optimal. Syarat ini yang mengoptimumkan fungsi

    tujuan. Persoalan dengan model tersebut dinamakan optimasi bersyarat.

    Bentuk umum dari optimasi fungsi dengan kendala adalah sebagai

    berikut:

    Tentukan nilai dari variabel keputusan (nilai ekstrim)X = {x1, x2, , xn}

    yang memaksimumkan (meminimumkan) fungsi dari permasalahan:

    Maksimumkan (Minimumkan)z = f(X)

    Dengan kendalag1(X)(, =, ) b1

    g2(X)(, =, ) b2

    .

    gi(X)(, =, ) bi , i = 1, 2, , m

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    66/95

    55

    dimana f(X) merupakan fungsi tujuan (objective function), dan

    gi(X)(, =, ) bimerupakan fungsi kendala.

    Tapi dalam penulisan skripsi ini akan diuraikan optimasi fungsi dengan

    kendala persamaan.

    B. Menentukan Nilai Ekstrim Suatu Fungsi Bersyarat denganMenggunakanMultiplier Lagrange.

    Metode Multiplier Lagrange merupakan salah satu cara yang dapat

    digunakan untuk menentukan titik ekstrim fungsi berkendala, dimana semua

    fungsi kendalanya berbentuk persamaan. Teknik matematika Multiplier

    Lagrange telah dikembangkan untuk mengatasi masalah optimasi dengan

    kendala persamaan dalam suatu bentuk sedemikian hingga syarat perlu bagi

    masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan. Metode ini paling

    banyak dipakai dengan pertimbangan prinsip kerjanya sederhana dan mudah

    dimengerti.

    Bentuk persoalan dari optimasi fungsi dengan kendala persamaan

    dirumuskan sebagai berikut:

    Maksimumkan (Minimumkan)z = f(X), X = {x1, x2, , xn}

    Dengan kendalag1(X) = b1

    g2(X) = b2

    gi(X) = bi, i = 1, 2, , m.

    Dimanaf(X)fungsi yang hendak dioptimumkan (fungsi tujuan) dangi(X) = bi

    adalah fungsi kendala (equality constraint). Untuk menentukan nilai ekstrim

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    67/95

    56

    dari persoalan tersebut digunakan pangganda i dengan fungsi kendala ke i

    dan persamaan fungsi lagrangenya:

    =

    +=m

    i

    ii XgXfXL1

    )()(),( .

    Fungsi baru lagrange dapat pula dibentuk dengan cara mengurangkan fungsi

    yang hendak dioptimumkan terhadap hasil kali dengan fungsi kendala,

    hasilnya tetap sama kecuali pada tanda hasil perhitungan . Perlu diketahui

    bahwa pengali lagrange disini adalah suatu variabel tak tentuyang hanya

    bersifat pembantu.

    C. Syarat Perlu dan Syarat Cukup Untuk Menghitung Nilai EkstrimBersyarat

    Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Teknik matematika

    Multiplier Lagrange telah dikembangkan untuk mengatasi masalah optimasi

    dengan kendala persamaan dalam suatu bentuk sedemikian hingga syarat perlu

    bagi masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan. Uraian dari syarat

    perlu serta syarat cukup tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Syarat perlu (necessary conditions) untuk ekstrim relatifSyarat perlu bagi sebuah fungsif (X)dengan kendalagi(X) = 0 , dengan i

    = 1,2,...,m agar mempunyai extrim relatif dititik X* adalah derivasi

    pertama dari fungsi lagrangenya yang didefinisikan sebagai

    ),...,,,,...,,( 2121 mnxxxLL = , terhadap setiap argumennya mempunyai

    nilai 0 atau

    0......2121

    =

    ==

    =

    =

    ==

    =

    mn

    LLL

    x

    L

    x

    L

    x

    L

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    68/95

    57

    2. Syarat cukup (sufficient conditions) untuk ekstrim relatifSeperti pada kasus optimasi tanpa kendala, syarat cukup pada kasus ini

    juga diekspresikan dalam bentuk determinan. Posisi determinan matriks

    Hessian pada optimasi dengan kendala persamaan digantikan dengan apa

    yang disebutBordered Hessian. Syarat cukup ini diterapkan setelah syarat

    perlu dipenuhi dan digunakan untuk mengetahui prilaku dari L ),( iX

    pada nilai kritisnya. Bentuk dariBordered Hessian yang dilambangkan HB

    tersebut sebagai berikut :

    =

    2

    n2n1nn

    n2

    2

    2122

    n121

    2

    11

    n21

    b

    x

    L

    xx

    L

    xx

    L

    x

    g

    xx

    L

    x

    L

    xx

    L

    x

    g

    xx

    L

    xx

    L

    x

    L

    x

    g

    x

    g

    x

    g

    x

    g0

    H

    L

    MOMMM

    L

    L

    L

    Syarat tersebut harus diekspresikan dalam bordered principal minor. Dari

    Bordered Hessiandiatas, maka bordered principal minornya adalah :

    =

    2

    2

    2

    12

    2

    2

    21

    2

    2

    1

    2

    1

    21

    2

    x

    L

    xx

    L

    x

    g

    xx

    L

    x

    L

    x

    g

    x

    g

    x

    g0

    H

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    69/95

    58

    =

    2

    3

    2

    23

    2

    13

    2

    3

    32

    2

    2

    2

    2

    12

    2

    2

    31

    2

    21

    2

    2

    1

    2

    1

    321

    x

    L

    xx

    L

    xx

    L

    x

    g

    xx

    L

    x

    L

    xx

    L

    x

    g

    xx

    L

    xx

    L

    x

    L

    x

    g

    x

    g

    x

    g

    x

    g0

    3H

    Dan seterusnya. Kemudian,

    a.Jika H2, H3, ....., Hn= H < 0 , Bordered Hessianadalah definit positif,yang merupakan syarat cukup untuk minimum relatif, sehingga X*

    adalah minimum relatif.

    b.Jika H2> 0 , H3 < 0 , H4> 0 , dan seterusnya,Bordered Hessian adalahdefinit negatif, yang merupakan syarat cukup untuk maksimum relatif,

    sehinggaX*maksimum relatif.

    Perlu diingat bahwa pemeriksaan dimulai dari H2bukan dari H1

    Contoh 1.

    Carilah nilai extrim dari fungsif(x,y) = x3+ y3+ xydengan syaratx + y -4 = 0

    Penyelesaian :

    Optimumkan : f (x,y) = x3+ y3+ xy

    Dengan kendala : g (x, y) = x + y 4.

    Diperoleh fungsi baruLagrange:

    F (x, y, ) = f (x,y)+ g (x, y) atau

    F (x, y, ) = x3+ y3+ xy + ( x + y 4)

    Syarat perlu untuk mendapatkan titik extrim :

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    70/95

    59

    0=

    =

    =

    F

    y

    F

    x

    F

    x

    F

    = 3x2+ y + = 0 .........................................................(1)

    y

    F

    = 3y2+ x + = 0 ........................................................ (2)

    F=x + y - 4 = 0 ...............................................................(3)

    Dari persamaan (1) dan (2)

    = - (3x2+ y )

    = - (3y2+ x )

    3x2+ y = 3y2+ x .................................................................(4)

    Dari persamaan (3) diperolehy = 4 x , subtitusikan ke persamaan(4)

    3 x2

    + (4 x) = 3 ( 4 - x)2

    + x

    3 x2+ 4 x = 48 24x + 3x2+ x

    22 x = 44

    x = 2

    x = 2 x + y 4= 0 y = 2

    Padax =2dany = 2Fungsi tujuannya memberikan nilai ekstrimf (x,y) = 20

    Syarat cukup untuk menguji sifat titik stasioner :

    Untuk mengetahui perilaku fungsi

    F (x, y, ) = x3+ y3+ xy + ( x + y 4)padax =2,y = 2

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    71/95

    60

    =

    2

    22

    2

    2

    2

    2

    y

    L

    xy

    L

    y

    g

    yx

    L

    x

    L

    x

    gy

    g

    x

    g0

    H

    =

    y

    x

    0

    H2

    611

    161

    11

    Pada titik (2, 2) diperoleh nilai H2

    =

    1211

    1121

    110

    H2 = -22

    jadi nilaiLpada (2,2) adalah minimum relatif.

    D. PenerapanMultiplier Lagrange dalam Bidang Ekonomi.1. Utilitas Marjinal Persial dan Keseimbangan Konsumsi.

    Dalam kenyataan sehari-hari, seorang konsumen tidak hanya

    mengkonsumsi satu macam barang tetapi berbagai macam. Jika kepuasan

    konsumen dilambangkan dengan U dan barang-barang yang

    dikonsumsinya dilambangkan dengan qi (i = 1, 2, ,..., n ), maka fungsi

    utilitasnya dapat dituliskan dengan notasi U = f (q1, q2, ......, qn).

    Seandainya untuk menyederhanakan dianggap bahwa seorang konsumen

    hanya mengkonsumsi dua macam barang, katakanlah X dan Y, maka

    fungsi utilitasnya adalah :

    U = f(x, y)

    Derivatif pertama dari U merupakan utilitas marjinal parsialnya

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    72/95

    61

    x

    U

    adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barangX

    y

    U

    adalah utilitas marjinal berkenaan dengan barang Y

    Untuk U = konstanta tertentu, fungsi utilitas U = f(x, y) merupakan suatu

    persamaan kurva indiferensi, yaitu kurva yang menunjukan berbagai

    kombinasi konsumsi barang Xdan Y yang memberikan tingkat kepuasan

    yang sama.

    Keseimbangan konsumsi maksudnya adalah suatu keadaan atau

    tingkat kombinasi konsumsi beberapa macam barang yang memberikan

    kepuasan optimum. Secara geometri, keseimbangan konsumsi terjadi pada

    persinggungan kurva indiferensi dengan garis anggaran konsumen (budget

    line). Garis anggaran adalah garis yang mencerminkan kemampuan

    konsumen membeli berbagai macam brang berkenaan dengan harganya

    masing-masing dan pendapatan konsumen. Jika pendapatan konsumen

    berjumlahMserta harga barangXdan barang Ymasing-masingPxdanPy

    per unit, persamaan budget line-nya dapat ditulis dengan notasi

    M = x.Px + y.Py

    Tingkat kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum

    atau keseimbangan konsumsi dapat dicari dengan Multiplier Lagrange.

    Dalam hal ini fungsi utilitas U = f (x,y)dimaksimumkan terhadap fungsi

    anggaranM = x.Px + y.Py. Diperolehfungsi baruLagrange:

    F (x, y) = f (x, y) + ( x.Px + y.Py M)

    Agar F maksimum :

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    73/95

    62

    F x(x, y) =0 fx(x, y) + .Px= 0 ...............................................(1)

    F y(x, y) =0 fy(x, y) + .Py= 0 ...............................................(2)

    Selanjutnya perhatikan :

    Utilitas total : U = f(x, y)

    Utilitas marjinal :MU = U = f (x, y)

    Utilitas marjinal barangX:MUx = f x(x, y) =x

    U

    Utilitas marjinal barang Y:MUy = f y(x, y) =y

    U

    Dari persamaan (1) :fx(x, y) + .Px= 0 x

    x

    P

    y)(x,f=

    Dari persamaan (2) :fy(x, y) + .Py= 0 y

    y

    P

    y)(x,f=

    diperoleh

    y

    y

    x

    x

    P

    y)(x,f

    P

    y)(x,f= berakibat

    y

    y

    x

    x

    P

    MU

    P

    MU=

    Dapat diartikan pula bahwa keseimbangan konsumsi akan tercapai apabila

    hasil bagi utilitas marjinal masing-masing barang terhadap harganya

    bernilai sama.

    Contoh 2.

    Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang X dan Y

    dicerminkan oleh fungsi U = x2y3. jumlah pendapatan konsumen 1.000

    rupiah, harga X dan harga Y per unit masing masing 25 rupiah dan 50

    rupiah.

    a) Bentuklah fungsi utilitas marjinal untuk masing-masing barang.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    74/95

    63

    b) Berapa utilitas marjinal tersebut jika konsumen mengkonsumsi 14 unitXdan 13 unit Y?

    c) Jelaskan apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Ykepuasan konsumen optimum atau tidak?

    d) Hitunglah kombinasi konsumsi X dan Y yang memberikan kepuasanoptimum, buktikan pula bahwa pada tingkat kepuasan optimum

    tersebuty

    y

    x

    x

    P

    MU

    P

    MU

    =

    Penyelesaian :

    a) U = x2y3Utilitas marjinal barangX : MUx =

    x

    U

    = 2 x y3

    Utilitas marjinal barang Y:MUy = y

    U

    = 3 x

    2

    y2

    b) Jikax= 14 dany= 13MUx = 2(14).(13)

    3= 61516

    MUy = 3(14)2.(13)2= 99372

    c)x

    x

    P

    MU=

    25

    61516= 2460,64

    y

    y

    P

    MU=

    50

    99372= 1987,44

    y

    y

    x

    x

    P

    MU

    P

    MU

    Berarti kombinasi konsumsi 14 unitXdan 13 unit Ytidak memberikan

    kepuasan optimum, tidak terjadi keseimbangan konsumsi.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    75/95

    64

    d) U = x2y3M = x.Px + y.Py

    1000 = 25x + 50y

    25x + 50y -1000 = 0

    Dari dua persamaan di atas diperoleh fungsi baruLagrange:

    F (x, y)= x2y3+ ( 25x + 50y -1000)

    =x2y3+ 25 x + 50 y -1000

    Agar F maksimum:

    F x= 2x y3 + 25= 0 - =

    25

    2xy3..................................(1)

    F y= 3 x2y2 + 50= 0 - =

    50

    y3x 22.............................(2)

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    25

    2xy3=

    50

    y3x 22100x y3= 75x2y2

    y = x4

    3

    25x + 50y -1000 = 0

    25x + 50 ( x4

    3

    )-1000 = 0

    x = 16

    x = 16 ,y= )16(4

    3= 12

    U = x2y3= (16)2(12)3= 442368

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    76/95

    65

    Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16

    unitXdan 12 unit Y, dengan nilai kepuasan U= 442368.

    Untukx= 16 dany= 12,

    MUx = 2(16).(12)3= 55296

    MUy = 3(16)2.(12)2= 110592

    x

    x

    P

    MU=

    25

    55296= 2211,84

    y

    y

    P

    MU=

    50

    110592= 2211,84

    y

    y

    x

    x

    P

    MU

    P

    MU= ( terbukti )

    Contoh 3.

    Kepuasan seorang konsumen dari kombinasi dua barang pakaian dan

    makanan ditunjukan oleh fungsi U = 4x2+2y2+5, dengan x menyatakan

    pakaian dan y menyatakan makanan. Jumlah pendapatan konsumen 90.000

    rupiah, harga pakaian dan harga makanan per unit masing masing 5.000

    rupiah dan 1.000 rupiah. Hitunglah kombinasi konsumsi pakaian dan

    makanan yang memberikan kepuasan optimum.

    Penyelesaian :

    U = 4x2+2y2+5

    M = x.Px + y.Py

    90000 = 5000x + 1000y

    5000x + 1000y -90000 = 0

    Dari dua persamaan di atas diperoleh fungsi baruLagrange:

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    77/95

    66

    F (x, y)= 4x2+2y2+5+ ( 5000x + 1000y -90000)

    = 4x2+2y2+5 + 5000 x + 1000 y -90000

    Agar F maksimum:

    F x= 8 x + 5000= 0 - =

    5000

    8x..................................(1)

    F y= 4 y + 1000= 0 - =

    2500

    4y..................................(2)

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    5000

    8x=

    1000

    4y20000y= 8000x

    y = x5

    2

    5000x + 2500y -90000 = 0

    5000x + 2500 ( x5

    2) -90000 = 0

    6000 x = 90000

    x = 15

    x = 15 ,y= )15(5

    2= 6

    U = 4x2+2y2+5= 4(15)2+2(6)2+5 = 977

    Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16 unit

    pakaiandan 6 unit makanan, dengan nilai kepuasan U= 977.

    Contoh 4.

    Dipunyai fungsi utilitas untuk dua komoditas yang diberikan oleh fungsi

    U= x2y dan anggaran pengeluaran 3x + 6y =18, berapa nilaixdanyyang

    memberikan kepuasan optimum

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    78/95

    67

    Penyelesaian :

    Maksimumkan U= x2

    y

    Dengan kendala 3x + 6y =18

    Dari dua persamaan di atas diperoleh fungsi baruLagrange:

    L =x2y +( 3x + 6y -18)

    L =x2y + 3 x + 6 y -18

    Agar L makasimum

    Lx = 2 x y + 3 = 0 - =3

    2xy............................................(1)

    Ly = x2+ 6 = 0 - =

    6

    x 2.................................................(2)

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    3

    2xy

    = 6

    x 2

    y = x4

    1

    3x + 6y =18

    3x + 6 ( x4

    1) =18

    x = 4

    x = 4

    y = (4)4

    1

    = 1

    U= x2y= 42. 1= 16

    Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16 unit

    x dan 6 unity, dengan nilai kepuasan U= 16.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    79/95

    68

    Contoh 5.

    Seorang konsumen mempunyai 280 $ untuk membayar dua komoditas,

    komoditas pertama seharga 2 $ per unit dan komoditas ke dua seharga 5 $

    per unit. Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi dua komoditas tersebut

    dicerminkan oleh fungsi U =100 x0.25y0.75. Hitunglah kombinasi konsumsi

    dua komoditas tersebut yang memberikan kepuasan optimum.

    Penyelesaian :

    Maksimumkan U =100 x0.25y0.75

    Dengan kendala 2x + 5y = 280

    Diperoleh fungsi baruLagrange:

    L (x, y) = 100 x0.25y0.75 +(2x + 5y 280)

    Agar L maksimum :

    Lx(x, y) = 25 x-0.75y0.75 +2=0 - =

    2

    y25x 0.75-0.75........................(1)

    Ly(x, y) = 75 x0.25y-0.25 +5= 0 - =

    5

    y25x -0.250.25......................(2)

    L(x, y) = 2x + 5y 280 = 0

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    2

    y25x 0.75-0.75=

    5

    y25x -0.250.25

    10 -0.250.25yx = 25 0.75-0.75yx

    0.75

    0.75

    0.25

    0.25

    x

    25y

    y

    10x=

    10x = 25 y

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    80/95

    69

    x= y2

    5

    2x + 5y 280 = 0

    2( y2

    5) + 5y 280 = 0

    y = 28

    y = 28x =70

    artinya untuk mencapai kepuasan optimum dari dua komoditas tersebut,

    konsumen harus membeli 70 unit komoditas pertama dan 28 unit

    komoditas kedua.

    2. Produk Marjinal Persial dan Keseimbangan Produksi.Untuk memproduksi suatu barang pada dasarnya diperlukan

    beberapa macam faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, bahan

    baku, mesin-mesin dan sebagainya. Jika jumlah keluaran yang dihasilkan

    dilambangkan dengan P dan masukan yang diguanakan dilambangkan

    dengan xj (j= 1, 2, ,..., n ), maka fungsi produkasinya dapat dituliskan

    dengan notasiP = f(x1, x2, x3, ......, xn).

    Sebagian dari masukan yang digunakan sudah barang tentu

    merupakan masukan tetap, sementara sebagian lainnnya adalah masukan

    variabel. Selanjutnya jika untuk memproduksi suatu barang dianggap

    hanya ada dua macam masukan variabel ( misalkanKdanL), maka fungsi

    produksinya secara pasti dapat dinyatakan dengan,

    P = f (k, l)

    Derivatif pertama merupakan produk marjinal parsialnya.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    81/95

    70

    k

    P

    adalah produk marjinal berkenaan dengan masukanK.

    l

    P

    adalah produk marjinal berkenaan dengan masukanL.

    Untuk P = konstanata tertentu, fungsi produksi P = f (k, l) merupakan

    suatu persamaan isoquant, yaitu kurva yang menunjukan berbagai

    kombinasi penggunaan masukan K dan L yang menghasilkan keluaran

    dalam jumlah sama.

    Keseimbangan Produksi maksudnya adalah suatu keadaan atau

    tingkat penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi secara optimum,

    yakni suatu tingkat pencapaian produksi dengan kombinasi biaya terendah

    ( least cost combination). Secara geometri, keseimbangan produksi terjadi

    pada persinggungan isocost dengan isoquant. Isocost adalah kurva yang

    mencerminkan kemampuan produsen membeli berbagai macam masukan

    berkenaan dengan harga masing-masing masukan dan jumlah dana yang

    dimilikinya. Jika jumlah dana yang dianggarkan untuk membeli masukan

    Kdan masukanLadalah sebesarM,serta harga masukanKdan masukanL

    masing masing Pkdan Pl, persamaan isocost-nya dapat dituliskan dengan

    notasiM = k . Pk+ l . Pl.

    Tingkat kombinasi penggunaan masukan yang optimum atau least

    cost combination dapat dicara denganMultiplier Lagrange. Dalam hal ini

    fungsi produksi P = f (k, l) dimaksimumkan terhadap fungsi isocost

    M = k . Pk+ l . Pl.

    Fungsi tujuan yang hendak dioptimumkan :P = f (k, l)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    82/95

    71

    Fungsi kendala yang dihadapi :M = k . Pk+ l . Pl.

    k . Pk+ l . Pl-M =0

    Fungsi baruLagrange:F ( k,l) = f (k,l) + (k . Pk+ l . PlM)

    Syarat perlu agarF ( k,l) maksimum :

    Fk( k,l) = 0 fk( k,l) + .Pk= 0...............................................(1)

    Fl( k,l) = 0 fl( k,l) + .Pl= 0................................................(2)

    Dari (1) dan (2) nilai k dan nilai l dapat dicari. Selanjutnya nilai P

    maksimum dapat dihitung.

    Selanjutnya perhatikan :

    Produksi total : P = f (k, l)

    Produksi marjinal barang K :MPK = f k(k, l) =k

    P

    Produksi marjinal barang L :MPL = f l(k, l) =l

    P

    Pengembangan lebih lanjut dari persamaan (1) dan (2) diatas akan

    menghasilkan

    (1) fk( k,l) + .Pk= 0 fk( k,l) = - .Pk, k

    k

    P

    l)(k,f=

    (2)fl( k,l) + .Pl= 0 fl( k,l) = - .Pl, l

    l

    Pl)(k,f=

    Dengan demikian, syarat keseimbangan produksi dapat juga dirumuskan :

    l

    l

    k

    k

    P

    l)(k,f

    P

    l)(k,f= berakibat

    l

    L

    k

    K

    P

    MP

    P

    MP=

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    83/95

    72

    Dapat diartikan pula bahwa produksi optimum dengan biaya kombinasi

    biaya terendah akan tercapai apabila hasil bagi produk marjinal masing-

    masing masukan terhadap harganya bernilai sama.

    Contoh 6.

    Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk membeli masukan K

    dan masukanL. Harga per unit masukanKadalah 4 rupiah dan masukanL

    adalah 3 rupiah. Fungsi produksinya adalahP = 12 kl.

    a) Berapa unit masing-masing masukan seharusnya ia gunakan agarproduksinya optimum, dan berapa unit keluaran yang dihasilkan dari

    kombinasi tersebut.

    b) Buktikan bahwa untuk mencari tingkat produksi optimum berlakuketentuan

    l

    L

    k

    K

    P

    MP

    P

    MP= .

    Penyelesaian :

    a) Fungsi produksi yang akan dioptimumkan :P = f(k, l) = 12 klFungsi isocost yang menjadi kendala :M = k . Pk+ l . Pl.

    96 = 4.k + 3.l

    96 - 4.k - 3.l = 0

    Dari dua persamaan diatas diperoleh fungsi baruLagrange:

    F (k, l)= 12 kl + ( 96 - 4.k - 3.l)

    F (k, l)= 12 kl + . 96 - .4.k - . 3.l

    Agar F maksimum :

    Fk (k, l) = 0danFl (k, l) = 0

    Fk (k, l) = 12 l - 4 = 0 =3 l

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    84/95

    73

    Fl (k, l) = 12 k - 3 = 0 =4 k

    3 l = 4 k

    96 = 4.k + 3.l

    96 = 4 k + 4 k k = 12

    l = )12(3

    4= 16

    P = 12 kl = 12(12)(16) = 2304

    Jadi agar produksinya optimum seharusnya digunakan kombinasi 12

    unitKdan 16 unitL. Dengan hasil 2304 unit.

    b) P = 12 klMPK = f k(k, l) =

    k

    P

    = 12 l

    MPL = f l(k, l) = l

    P

    = 12 k

    UntukPk= 4, Pl= 3, k = 12, l = 16:

    k

    K

    P

    MP=

    4

    12.l=

    4

    (16)12=48

    l

    L

    P

    MP=

    3

    12.k=

    3

    (12)12= 48

    l

    L

    k

    K

    P

    MP

    P

    MP= ( terbukti )

    Contoh 7.

    Suatu pabrik memproduksi dua jenis mesin , x dan y, fungsi biaya

    gabungan dari dua mesin tersebut adalah C (x, y) = x2+ 3xy -6y , untuk

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    85/95

    74

    meminimalkan biaya, berapa banyak mesin dari keduanya harus

    diproduksi, jika total mesin yang diproduksi 42.

    Penyelesaian :

    Minimalkan C (x, y) = x2+ 3xy -6y

    Dengan kendala :x + y = 42

    Dari dua persamaan diatas diperoleh fungsi baruLagrange:

    F (x, y)= x2+ 3xy -6y + ( x + y - 42 )

    Agar F minimum :

    Fx(x, y)= 2x + 3y + = 0 -= 2x + 3y......................................(1)

    Fy(x, y)= 3x 6 + = 0 -= 3x 6............................................(2)

    F (x, y)= x + y 42 = 0 x = 42 y............................................(3)

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    2x + 3y = 3x 6

    x = 3 y + 6..........................................................................................(4)

    Berdasarkan (3) dan (4) ,

    42 y = 3 y + 6

    y = 9

    y = 9 x = 33

    jadi biaya minimum diperoleh jikax = 33danx= 9

    Contoh 8.

    Fungsi produksi dari pabrik ABC adalah P (x, y) = x2 + 3 xy - 6x ,

    dimanaxdanymewakili dua masukan yang berbeda, tentukan nilaixdan

    yyang memaksimumkan produksi jikax + y = 40

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    86/95

    75

    Penyelesaian :

    MaksimumkanP (x, y) = x2

    + 3 xy - 6x

    Dengan kendalax + y = 40

    Diperoleh fungsi baruLagrange :

    L (x, y) = x2+ 3 xy - 6x + ( x + y 40)

    AgarLmaksimum :

    Lx(x, y) = 2x + 3y - 6 + = 0 -= 6-3y2x+ ...........................(1)

    Ly(x, y) = 3x + = 0 -= 3x ........................................................(2)

    L(x, y) = x + y 40 = 0 x = 40- y

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    6-3y2x+ = 3x

    2 (40- y) + 3 y 6 = 3(40- y)

    y = 11,5

    y = 11,5x = 28,5

    jadi produksi maksimum diperoleh jikax = 11,5danx= 28,5

    Contoh 9.

    Seorang petani mempunyai dua tanaman,Xdan Y. Ditunjukan biaya untuk

    memproduksi x unit tanaman X adalah x2 + 1200 dan biaya untuk

    memproduksi y unit tanaman Y adalah 3y2 + 800. jika dia mempunyai

    pesanan 1200 unit. Berapa banyak masing-masing tanaman harus

    diproduksi untuk memenuhi pesanan, yang meminimumkan biaya

    produksi.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    87/95

    76

    Penyelesaian :

    Minimumkan C(x, y) = (x2

    + 1200) +(3y2

    + 800)

    =x2+ 3y2+2000

    Dengan kendala :x + y =1200

    Diperoleh fungsi baruLagrange:

    F (x, y)= x2+ 3y2+2000 + ( x + y -1200)

    Agar F maka minimum

    Fx(x, y)= 2x + = 0 -= 2x .......................................................(1)

    Fy(x, y)= 6y + = 0 -= 6y.........................................................(2)

    F (x, y)= x + y -1200 = 0 x = 1200 - y

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    2x = 6y

    x = 3y

    1200 y = 3y

    y = 300

    y = 300 x = 1200 300 = 900

    jadi masing-masing tanaman yang harus diproduksi yang meminimumkan

    biaya produksi adalahy = 300 dan x = 900

    Contoh10.

    Sebuah perusahaan mempunyai tiga pabrik yang memproduksi barang

    dagangan yang sama. Jika pabrik A memproduksi x satuan, pabrik B

    memproduksi y satuan, pabrik C mamproduksi z satuan, berturut-turut

    dengan biaya pembuatan ( 3x2+ 200)dolar, (y2+ 400) dolar, ( 2z2+ 300)

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    88/95

    77

    dolar. Jika harus mengisi permintaan sebanyak 1100 satuan, tentukan

    bagaimana produksi tersebut harus dibagikan kepada ketiga pabrik itu agar

    dicapai biaya pembuatan yang minimum.

    Penyelesaian

    Minimumkan C(x, y) = (3x2+ 200) +(y2+ 400) +( 2z2+ 300)

    = 3x2+ y2+2z2+ 900

    Dengan kendala :x + y + z = 1100

    Diperoleh fungsi baruLagrange:

    F (x, y) = 3x2+ y2+2z2+ 900 + ( x + y + z 1100)

    Agar F maka minimum

    Fx(x, y)= 6x + = 0 -= 6x .......................................................(1)

    Fy(x, y)= 2y + = 0 -= 2y .........................................................(2)

    Fz(x, y)= 4z + = 0 - = 4z .........................................................(3)

    F (x, y)= x + y + z 1100 = 0 x = 1100 y z ........................(4)

    Berdasarkan (1) dan (2) ,

    6x = 2y y = 3x

    Berdasarkan (1) dan (3) ,

    6x = 4z z = x23

    Dari persamaan (4)

    x = 1100 3x x2

    3

    x = 200

    x = 200

    y = 600

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    89/95

    78

    x = 200z = 300

    jadi agar dicapai biaya pembuatan yang minimum, pabrik A memproduksi

    200 satuan, pabrik B memproduksi 600 satuan dan pabrik C memproduksi

    300 satuan.

  • 7/13/2019 Lagrangian Multiplier 1

    90/95

    79

    BAB V

    PENUTUP

    A. SimpulanBerdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil

    kesimpulan sebagai berikut:

    1.Langkah-langkah menentukan nilai ekstrim suatu fungsi dengan kendalafungsi lain menggunakanMultiplier Lagrangeadalah sebagai berikut :

    a. Maksimumkan (Minimumkan)z = f(X), X = {x1, x2, , xn}Dengan kendalag1(X) = b1

    gi(X) = bi, i = 1, 2, , m.

    b. Diperoleh fungsi baruLagrange:=

    +=m

    i