“kyai khasan besari : biografi dane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/skripsi mas...

87
“KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DAN PERANANYA BAGI PONDOK PESANTREN GEBANG TINATAR TEGALSARI PONOROGO (1797-1867 M)” SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Oleh : Muhammad Sam’ani 216-13-017 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: doanhuong

Post on 19-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

“KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DAN

PERANANYA BAGI PONDOK PESANTREN GEBANG

TINATAR TEGALSARI PONOROGO (1797-1867 M)”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora

Oleh :

Muhammad Sam’ani

216-13-017

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

ii

Page 3: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

iii

Page 4: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

iv

Page 5: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

v

MOTTO

“Kebahagiaan, Kesempurnaan, dan Keselamatan adalah cita-cita dan tujuan hidup.

Meskipun berat dan terjal jalan yang harus diusahakan dengan penuh kesadaran.

Senang, gembira rasa hati, hidup sepanjang masa dialam keabadian yang abadi.”

Serat Wedho Rogo

(R. Ng. Ronggowarsito)

Page 6: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

vi

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani Bonari dan

Bani Boyaman serta, Keluarga Besar IAIN Salatiga, sebagai syarat tugas akhir

perkuliahan di IAIN Salatiga serta sebagai salah satu sumbangan pengetahuan

bagi para mahasiswa.

Page 7: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

vii

ABSTRAK

Penelitian ini berusaha membahas tentang biografi Kyai Ageng Khasan

Besari tahun 1797-1867 M. Penelitian ini juga berusaha mengangkat tentang

pengaruh Kyai Khasan Besari dan peranannya bagi masyarakat Tegalsari dan

terhadap Keraton Surakarta Adiningrat. Dalam penelitian ini juga akan dipaparkan

bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Gebang Tinatar dan kondisinya

sebelum dan sesudah Kyai Khasan Besari.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan menggunakan empat tahapan

metode sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.

Berdasarkan metode tersebut penulis mengambil sebuah Kesimpulan bahwa (1)

Kyai Khasan Besari adalah putra dari Kyai Muhammad Ilyas Besari dan

merupakan Pengageng yang membawa Pondok Pesantren Gebang Tinatar kepada

puncak kejayaan. (2) Kyai Khasan Besari berperan aktif dalam mengasuh pondok

dan memberikan pendidikan terhadap masyarakat Tegalsari. (3) Kyai Khasan

Besari selain berpengaruh kepada masyarakat Tegalsari juga mempunyai

pengaruh terhadap Kasunanan Surakarta Adiningrat dan berhasil menikahi Putri

Pakubuwono III yaitu Bra. Murtosiyah.

Keyword : Kyai Khasan Besari, Pondok Pesantren Gebang Tinatar, Ponorogo,

Sejarah.

Page 8: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

viii

ABSTRACT

This research tries to discuss about Kyai Ageng Khasan Besari biography from

1797-1867 M. This research also try to raise about the influence of Kyai Khasan

Besari and its role for Tegalsari community and to Surakarta Adiningrat Palace. In

this research will also explain how the history of Pondok Pesantren Gebang

Tinatar and its condition before and after Kyai Khasan Besari.

This study is analytical descriptive and uses four stages of historical method of

heuristics, verification, interpretation and historiography. Based on the method the

author took a Conclusion that (1) Kyai Khasan Besari is the son of Kyai

Muhammad Ilyas Besari and is Pengageng who brought Pondok Pesantren

Gebang Tinatar to the top of glory. (2) Kyai Khasan Besari plays an active role in

raising cottages and providing education to Tegalsari people. (3) Kyai Khasan

Besari in addition to the influence to the public Tegalsari also have influence on

Surakarta Adiningrat Sunanate and managed to marry Princess Pakubuwono III is

Bra. Murtosiyah.

Keyword: Kyai Khasan Besari, Pondok Pesantren Gebang Tinatar, Ponorogo,

History.

Page 9: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Nama

ا

ة

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ز

ش

س

ش

ص

ض

ط

ظ

Alif

ba‟

ta‟

sa‟

jim

kha

dal

żal

ra‟

zai

sin

syin

s ad

d ad

Tidak dilambangkan

b

t

s

j

h

kh

d

z|

r

z

s

sy

s

d

t

z

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

Page 10: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

x

ع

غ

ف

ق

ك

ل

و

و

ء

ي

„ain

gain

fa

qaf

kaf

lam

mim

nun

waw

ha‟

hamzah

ya

g

f

q

k

l

m

n

w

h

'

Y

koma terbalik

ge

ef

qi

ka

„el

„em

„en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap

يتعددة

عدة

ditulis

ditulis

Muta'addidah

„iddah

C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h

حكة

عهة

كساية األونيبء

شكبة انفطس

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

'illah

Karāmah al-auliyā'

Zakāh al-

D. Vokal Pendek

__ ___

فعم

fathah

ditulis

ditulis

A

fa'ala

Page 11: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xi

_____

ذكس

_____

يرهت

kasrah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

i

żukira

u

yażhabu

E. Vokal Panjang

جاىلية

تنسي

Kasrah + ya‟ mati

كرين

فروض

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

jāhiliyyah

ā

tansā

i

karim

ū

F. Vokal Rangkap

بينكن

قول

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan

Apostrof

اتىا ditulis a‟antum

Page 12: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xii

اعدت

نئ شكستى

ditulis

ditulis

u‟iddat

la‟in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan

huruf "al".

انقسا

انقيبس

انسبء

انشس

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

al-Qur‟ān

al-Qiyās

al-Samā‟

al-Syam

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوى انفسوض

اهم انسة

ditulis

ditulis

żawi al-

ahl al-sunnah

Page 13: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xiii

KATA PENGANTAR

من الرحيمحبسم اهلل الر اللهم صل على سيدنا محمد

Alhamdulillahi robbil „alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur

kehadirat Alloh SWT atas segala ni‟mat dan rahmat-NYA yang telah diberikan

kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan tiada suatu halangan apapun. Sholawat serta salam senantiasa

terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita

nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti. Sekripsi ini berjudul:

“KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI, PERAN, DAN PENGARUHNYA BAGI

PONDOK PESANTREN GEBANG TINATAR TEGALSARI PONOROGO (1797-

1867 M)”

Penulisan penelitian ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Benni Ridwan, M. Hum. Selaku Dekan Fakultas Usuluddin

Adab dan Humaniora IAIN Salatiga.

Page 14: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xiv

3. Bapak Haryo Aji Nugroho, S. Sos., MA. Selaku Ketua Jurusan Sejarah

Peradaban Islam IAIN Salatiga. Serta yang telah membimbing penulis

untuk menyelesaikan Skripsi ini.

4. Bapak Adif Fahrizal, MA. selaku pendengar setia segala keluh kesah

penulis selama menyusun skripsi ini dan membantu memberikan banyak

masukan yang sangat berguna bagi penulis.

5. Bapak dan ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penutis.

6. Seluruh Keluarga Besar Bani Bonari dan Bani Boyaman yang memberikan

bantuan do‟a untuk kesuksesan skripsi ini.

7. Kepada Adinda Siti Fitriatul Laila yang selalu memberikan semangat dan

doanya untuk penyelesaian skripsi ini.

8. Untuk segenap teman-teman Sejarah Peradaban Islam yang memberikan

do‟a dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang

tidak bisa kami sebutkan satu per satu semoga semua amal bantuan dalam

bentuk apapun mendapat balasan yang sebaik-baiknya di sisi Alloh SWT.

Kami menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna, make penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Salatiga, 27 Juni 2017

Penusun

Muhammad Sam‟ani

Page 15: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………..i

HALAMAN NOTA DINAS …………………………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………………iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… v

ABSTRAK ………………………………………………………………….... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ……………………………………………... x

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. xii

DAFTAR ISI …………………………………………………………...…. xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….…… 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ………………………………………….…. 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………………………….... 5

D. Kajian Pustaka …………………………………………………………….... 5

E. Kerangka Teori …………………………………………………….……..… 7

F. Metode Penelitian …………………………………………………..…….… 9

G. Sistematika Penulisan ………………………………………………..….…. 17

BAB II : BIOGRAFI KHASAN BESARI

A. Riwayat Hidup Khasan Besari ……………………………………….... 19

B. Jenjang Pendidikan Khasan Besari ……………………………………. 23

C. Pemikiran Khasan Besari …………………………………………..….. 27

BAB III: PERAN KHASAN BESARI

A. Bidang Sosial …………………………………………………….… 31

B. Bidang Keagamaan ………………………………………………… 34

C. Bidang Politik ……………………………………………………… 37

BAB IV : KONDISI PONDOK PESANTREN GEBANG TINATAR SEBELUM

DAN SESUDAH KHASAN BESARI

A. Masuknya Islam di Ponorogo ………………………………………. 41

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Gebang Tinatar …………..… 45

Page 16: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xvi

C. Sejarah Pondok Pesantren Gebang Tinatar Sebelum Kyai Khasan

Besari ……………………………………………………………….. 48

D. Perkembangan Pondok Pesantren Gebang Tinatar Sesudah Khasan

Besari ……………………………………………………………...... 53

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 58

B. Saran ………………………………………………………………... 60

DAFTAR PUSAKA …………………………………………………………... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

NO Lampiran Foto

1 LAMPIRAN 1 Makam Batoro Katong Setono Jenangan Ponorogo

2 LAMPIRAN 2 Makam Kyai Ageng Muhammad Besari Tegalsari

Jetis Ponorogo

3 LAMPIRAN 3 Makam Kyai Ageng Khasan Besari Tegalsari Jetis

Ponorogo

4 LAMPIRAN 4 Ndalem Agung Tegalsari Tegalsari Jetis Ponorogo

5 LAMPIRAN 5 Tempat Tidur Kyai Khasan Besari Tegalsari Jetis

Ponorogo

6 LAMPIRAN 6 Masjid Tegalsari Tegalsari Jetis Ponorogo

7 LAMPIRAN 7 Makam Tegalsari Tegalsari Jetis Ponorogo

8 LAMPIRAN 8 Lukisan Kyai Ageng Muhammad Besari

9 LAMPIRAN 9 Serat Babad Surakarta

10 LAMPIRAN 10 Serat Ronggowarsito

Page 18: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah mencatat bahwa kepustakaan santri sudah dikenal sejak zaman

ke XVI. Kitab-kitab berbahasa arab serta terjemahannya yang menjadi dasar

dari kitab kuning telah ada pada masa itu. Hal ini terbukti dari naskah-naskah

paling awal yang masih ada hingga sekarang yang dibawa ke Eropa sekitar

tahun 1600. Karya-karya tersebut beredar ketika islam mempunyai kekuatan

yang sangat besar di Pulau Jawa.1

Dari kepustakaan dan karya-karya yang di bawa ke Eropa itu, banyak

yang berpendapat bahwa peradaban santri pada saat itu sangat dominan,

mengingat pada proses selanjutnya kepustakaan santri akan sangat

mempengaruhi kepustakaan – kepustakaan di Keraton. Yang berarti sebuah

legitimasi sebuah kekuasaan pada saat itu, harus berasal dari penguasa

keagamaan yang dalam hal ini berarti Kyai ataupun Pesantren2.

Menurut R. Strohtman yang dikutip oleh Enjang Muhaemin3, disamping

merupakan sistem agama, yaitu sistem politik, sebagai contoh Nabi

Muhammad SAW disamping Rasul juga menjadi seorang pemimpin sebuah

1 Abdullah,taufik. & Lapian A.B. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah Dan Kedatangan

Peradaban Islam. (Jakarta : PT . Ichtiar Baru van hoeve), hal. 181-182 2Ibid. hal. 183

3Enjang Muhaemin, 1994. “Potret Ulama dalam Bingkai Politik,”Pelita, No. 6373, Th. XXI

(Jum‟at, 15 Juli), hlm. 4.

Page 19: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

2

negara. Dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa ulama, bahkan jauh sebelum

Indonesia merdeka telah memerankan peran ganda tersebut. Peran ini

setidaknya dilakukan para ulama hingga dekade 80-an dengan adanya

depolitisasi dan deideologisasi rezim Orde Baru. Selain itu, berdirinya Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) turut mereduksi makna dan peran

ulama dalam konteks keagamaan di Indonesia. Karena itu, jika dewasa ini

disebut istilah “ulama” dikalangan Sunni, maka yang muncul dalam benak

kita adalah sosok seorang ahli fikih yang pemahamannya sudah terlepas dari

persoalan-persoalan sosial, politik, dan ekonomi4.

Dalam kontek ini yang dinamakan Ulama‟ yaitu seorang kyai, Pada

zaman dahulu orang jika mau belajar mengucap syahadat dan dapat belajar

tentang agama islam harus pergi ke pengajian-pengajian dan rumah para guru

atau kyai.5 Kyai berkedudukan sebagai tokoh sentral dalam tata kehidupan

masyarakat dan pesantren, sekaligus sebagai pemimpin pesantren.

Sebagai tokoh sentral, maka nilai kepesantrenannya banyak tergantung

pada kepribadian Kyai sebagai suri teladan dan sekaligus pemegang

kebijaksanaan mutlak dalam tata nilai pesantren. Dalam hal ini peran kyai

sangat besar sekali dalam bidang penanganan iman, bimbingan amaliyah,

penyebaran dan pewarisan ilmu, pembinaan akhlak, pendidikan beramal, dan

memimpin serta menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh santri dan

4Afif Muhammad. 1997 “Ulama dan Umara,”Pikiran Rakyat, No. 138, Th. XXXII (Kamis, 14

Agustus), hlm. 13 5 Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Para Kyai.

Jakarta;LP3ES.hal.18

Page 20: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

3

masyarakat.6 Dan dalam hal pemikiran kyai lebih banyak berupa

terbentuknya pola berpikir, sikap, jiwa, serta orientasi tertentu untuk

memimpin sesuai dengan latar belakang kepribadian kyai.

Dari uraian diatas Nampak nya peneliti merasa tertari untuk meneliti

tentang sosok Kyai yang termasyhur dan memiliki peranan sentral dan

mampu membuat perubahan-perubahan bagi sosial kemasyarakatan di

lingkunganya. Sehingga dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

adalah sosok Kyai Khasan Besari dari Pondok Pesantren Gebang Tinatar di

Tegalsari Jetis Ponorogo.

Salah satu sebab peneliti tertarik untuk meneliti Kyai Khasan Besari

karena peneliti sendiri merupakan salah seorang dari putra daerah tersebut

secara tidak langsung peneliti merasa terpanggil untuk mengetahui lebih

dalam tentang sejarah lokal yang berkaitan dengan sosok kharismatik Kyai

Khasan Besari tersebut. Kuntowijoyo mengatakan bahwa salah satu alasan

pemilihan topik karena kedekatan Emosional yang artinya peneliti berasal

dari daerah yang sama dengan tempat atau tokoh yang akan diteliti dalam

rangka berbakti pada tempat kelahiran.7

Selain itu, menurut Ir. Soekarno dalam pidatonya pada HUT RI 17

Agustus 1966 mengatakan bahwa“bangsa yang besar merupakan bangsa

yang menghargai jasa para pahlawannya” dan salah satu cara untuk

menghargai jasa pahlawan adalah dengan mengetahui kesejarahan dan sepak

6 M Habib Chirzin, Pondok Pesantren : Sebagai Bentuk Masyarakat Belajar. Yogyakarta:Majlis

Luhur Persatuan Taman Siswa. Hal. 94.

7 Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. Hal. 70

Page 21: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

4

terjangnya. Imam Ghozali, juga mengatakan “Man „arofa Nafsahu Faqod

„arofa Robbahu” dan menurut pemahaman peneliti, yang dimaksud „arofa

nafsahu bukan hanya sebatas mengetahui dirinya, akan tetapi juga

mengetahui kesejarahannya serta mengetahui sejarah leluhurnya, karena

dengan mengetahui itu semua, maka manusia akan menghargai dan

menghormati diri sendiri sebagai manusia dan sebagai makhluk yang paling

sempurna8.

Selain itu, menurut peneliti dengan mengetahui sejarah para leluhur,

merupakan sebuah batu loncatan sekaligus cermin masa lalu di mana

kesejarahan yang jelek jangan sampai terulang di masa sekarang maupun

mendatang, dan yang baik harapanya bisa mengulangnya di masa sekarang

maupun di masa yang akan datang.

Alasan berikutnya yang membuat Peneliti tertarik melakukan penelitian

terhadap Kyai Khasan Besari ini yaitu adanya hubungan erat dengan

Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dan salah seorang istri Kyai Khasan

Besari merupakan Putri dari Pakubuwono III. Hubungan itulah yang ingin

peneliti ungkap lebih mendalam, dengan menggunakan metode ilmiah dan

kajian sejarah, sehingga dapat menjadi suatu pengetahuan yang baru dan

dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

8 Afandi. Safuan, Ihya Ulumuddin Imam Al Gozali (terj.).(Solo: sendang ilmu).hal. 15-16

Page 22: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

5

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk membatasi penelitian ini kami membatasinya pada Biografi, peranan, serta

kondisi sebelum dan sesudah kepemimpinan Kyai Khasan Besari pada tahun 1797-1867

M. untuk rumusan Masalah sebagai Berikut :

1. Bagaimana biografi Khasan Besari?

2. Bagaimana peran Khasan Besari ?

3. Bagaimana kondisi pondok pesantren sebelum dan sesudah kepemimpinan

Khasan Besari?

C. Tujuan penelitian dan kegunaan penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui biografi Khasan Besari.

2. Untuk mengungkap peran Khasan Besari.

3. Untuk mengetahui kondisi pondok pesantren sebelum dan sesudah

kepemimpinan Khasan Besari.

D. Kajian Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini kami akan menghadirkan beberapa

pustaka yang telah lebih dahulu pernah ditulis oleh seseorang dalam

beberapa tulisannya, yang pertama yaitu buku H.J de Graaf, dalam bukunya

Kemelut di Kartasura Abad XVI, yang diterjemahkan oleh Temprint Jakarta,

buku ini menjelaskan tentang keadaan keraton saat Geger Pecinan dan

Page 23: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

6

pelarian Pakubuwono II ke Tegalsari yang tidak lain adalah ke Pondok

Pesantren Gebang Tinatar.

Dalam buku Babad Solo karangan RM Sajid, juga melakukan hal

yang sama hanya sedikit menyinggung tentang Tegalsari. Dalam buku karya

Harucokro, Khalifah Rosululloh di Jawa 1778-1855 yang diterbitkan Radya

Pustaka Surakarta juga hanya memberikan gambaran pelarian Pakubuwono

II ke Tegalsari secara singkat. Dalam buku Raden Ngabehi Ronggowarsito

karangan Any Andjar yang diterbitkan Aneka Ilmu Semarang pada tahun

1980, juga menjelaskan sedikit tentang belajarnya Raden Mas Bagus Burhan

ke Pondok Pesantren Gebang Tinatar, tetapi juga tidak khusus membahas

tentang sejarahnya. Yosodipuro I, Babad Geger Pecinan, radya pustaka

(1729-1802)9. Menjelaskan tentang Proses Runtuhnya Keraton Kartasura

dan Pelarian Pakubuwono II dan Berguru Kepada Kyai Khasan Besari.

Pustaka berikutnya dari Skripsi saudara As‟ari dari UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta tentang Pemikiran Kh. Badri Mashduqi. Skripsi ini

menjelaskan tentang pemikiran dan juga biografi Kh. Badri Masduqi.

Namun pemikiran dalam bidang politik yang dimaksud yaitu dalam

kehidupan partai di Indonesia. Skripsi dari Tri Sundari berjudul Peran

Politik Kyai Di Pedesaan (Studi Kasus Di Kecamatan Wangon, Kabupaten

Banyumas), merupakan Mahasiswi dari UNNES Semarang. Skripsinya juga

mengulas tentang bagaimana peran-peran kyai dalam masyarakat.

Berikutnya juga Skripsi dari UIN Sunan Kalijaga milik Alina Nihaya

9 Yosodipuro I, Babad Geger Pecinan, Radya Pustaka (1729-1802).

Page 24: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

7

Marzuqoh tentang (Peran Sosial Kiai Kampung Di Desa Salamrejo

Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung) hampir keseluruhan

skripsi itu sama, membahas tentang peranan Kyai. Sedangkan penelitian ini

lebih menekankan kepada peran dalam kehidupan pondok pesantren dan

keraton Surakarta di Daerah Ponorogo.

E. Kerangka Teoritis

Sebelum tahun 1960-an pusat-pusat pendidikan pesantren di Jawa

dan Madura lebih dikenal dengan nama pondok. Menurut Zamakhsyari

Dhofier 10

, istilah pondok berasal dari pengertian asrama-asrama para santri,

pondok atau tempat tinggal yang terbuat dari bambo berasal dari kata bahasa

Arab fundug yang berarti hotel atau asrama. Perkataan pesantren berasal dari

kata santri, yang dengan awalan pe di depan dan akhiran an, berarti tempat

tinggal para santri. Profesor Johns berpendapat, bahwa istilah santri dari

bahasa Tamil, yang berarti guru ngaji11

, sedangkan C.C Berg berpendapat

bahwa istilah tersebut berasal dari shastri yang dalam bahasa India berarti

orang-orang yang tahu buku-buku suci agama suci, atau seorang sarjana ahli

kitab suci agama Hindu.12

10

Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Para Kyai. hal.18 11

Ibid. hal.18

12

C.C Berg. 1932. “Indonesia” dalam H.A.R.Gibb (ed), Wither Islam? A Survey of modern

movement in the moslem world, London, hal 257

Page 25: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

8

Dalam pesantren tidak bisa terlepas dari elemen-elemen khusus yaitu

Pondok, masjid, santri dan kyai. Pondok atau asrama bagi para santri,

merupakan ciri khas tradisi pesantren yang membedakannya dengan sistem

pendidikan tradisional di masjid-masjid yang berkembang di kebanyakan

wilayah Islam di negara – negara lain. Bahkan sistem asrama ini pula yang

membedakan pesantren dengan sistem pendidikan surau di daerah

Minangkabau.13

Masjid harus ada dikarenakan dalam tradisi Islam, masjid

merupakan tempat ibadah umat Islam dan wajib adanya di dalam pesantren,

karena seorang muslim tidak terlepas dari peribadahan yang harus dilakukan

oleh umat muslim.

Yang paling pokok dalam peranan pesantren yaitu tentang pemimpin

di masyarakat atau pemimpin sebenarnya. Dan kyai mempunyai peranan itu.

Seorang kyai memiliki kewibawaan politik serta peranan politik yang

dibutuhkan masyarakat, mungkin bisa bersifat patrimonial, rasional, maupun

kharismatik. Karena pemimpin seperti itulah akan membawa kemakmuran

bukan malah menimbulkan malapetaka14

.

Dalam perkembangan metodologi sejarah, peneliti harus mampu

menganalisis pristiwa yang akan diteliti dengan berbagai cabang ilmu.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan konsep-konsep tentang

peran pesantren dan juga Kyai dalam masyarakat yang dipandang relevan

13

Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Para Kyai. hal.45

14

Amrulloh Achmad. 1983.Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta : Prima Duta. Hal.

87-88.

Page 26: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

9

untuk membantu mengungkap sejarah tentang peran Kyai Khasan Besari

dan biografinya. Dalam tulisan ini, peneliti akan mencoba menghadirkan

beberapa temuan baru yang akan di interpretasikan setelah memandang dari

beberapa sisi seperti, dari segi sejarah, politik dan juga pendekatan budaya.

Sedangkan untuk mengetahui Kondisi Pondok Pesantren Gebang

Tinatar dari masa ke masa peneliti akan menggunakan teorinya A. Mujib

Dan Subhan M. dalam bukunya Intelektualisme Pesantren15

dan juga disana

menjelaskan peranan Para Kyai. Peneliti sengaja menggunakan buku tentang

pesantren ini, mengingat Kyai dan Pesantren itu bagaikan Dua sisi mata

uang yang tidak bisa dipisahkan. Untuk selanjutnya peneliti akan

menganalisisnya dengan teori politik Kyai yang digunakan Zamakhsari

Dhofier dalam bukunya Tradisi Pesantren.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian secara terminologi terdiri dari dua kata metode

dan penelitian. Kata metode pada awalnya berasal dari bahasa Yunani yaitu

methodos yang berarti cara atau jalan menuju, sedangkan penelitian yaitu

suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

guna untuk memperoleh suatu informasi untuk tujuan tertentu. Metode

penelitian menurut Sugiyono16

adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan

data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

15

Mujib A. M Subhan. 2004. Intelektualisme Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka)

16

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D

(Bandung: alfabeta)hal. 6

Page 27: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

10

dibuktikan menjadi suatu pengetahuan tertentu sehingga dalam gilirannya

dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi

masalah.

Menurut Gilbert J. Garragan, S.J.17

, metode penelitian sejarah yaitu

seperangkat asa dan aturan yang sistematik yang di desain guna membantu

secara efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya

secara kritis, dan menyajikan sintesis hasil-hasil yang dicapainya, yang pada

umumnya dalam bentuk tertulis.

Metode penelitian itu terdiri dari empat tahap utama yang pertama,

yaitu : pengumpulan data (Heuristik), kritik sumber (Verifikasi), analisa

(Interpretasi), dan penulisan (Historiografi).

1. Pengumpulan Data

Tahap pertama adalah heuristik atau pengumpulan sumber.

Menurut Carrard, Heruristik adalah sebuah kegiatan mencari sumber-

sumber atau mendapatkan data-data, atau materi sejarah, atau evidensi

sejarah.18

Sumber sejarah dapat berupa bukti yang ditinggalkan manusia

yang menunjukkan segala aktifitasnya di masa lampau, baik berupa

peninggalan-peninggalan maupun catatan-catatan. Sumber ini dapat

ditemukan di perpustakaan-perpustakan, dari internet, dan untuk arsip

dapat diperoleh di kantor-kantor atau instansi-instansi tertentu. Dalam

17

Gilbert J. Garragan, S.J. 1957. A Guide to Historical Method. (New York.Fordham Univercity

Press). Hal 33.

18

Philippe carrard, 1992. Poetics The New History. Frenchhistorical Discourse From Braudel To

Chartier, (London : the johns Hopkins university Press, Baltimore). Hal. 2-4

Page 28: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

11

penelitian ini, peneliti menggunakan sumber yang berupa buku-buku dan

internet. Menurut Lucey19

, sebuah sumber sejarah dapat berupa suatu

produk dari kegiatan-kegiatan manusia yang memuat informasi tentang

kehidupan manusia, meskipun produk ini awalnya tidak dimaksudkan

untuk memberikan informasi kepada generasi kemudian, serta dapat juga

sumber itu direncanakan untuk memberikan informasi kepada generasi

selanjutnya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan

data-data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun kajian ini

yakni:

a) Penelitian Kepustakaan

Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian

yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk

hasil penelitian, baik yang telah maupun yang belum

dipublikasikan. Dalam kajian kepustakaan ini, peneliti akan

mengadakan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan informasi-

informasi serta data-data yang berkaitan dengan peristiwa

sejarah tersebut.

Melalui penelitian kepustakaan ini, sumber-sumber buku

dapat dijadikan sebagai referensi dalam Penelitian ini. sumber

19

William Lucey, 1984. History : Method And Interpretation, Garland Publishing,Inc, (new York

and London:). Hal.27-43.

Page 29: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

12

perpustakaan yang akan dikaji adalah perpustakaan Daerah

Ponorogo, Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta, Perpustakaan

Mangkunegaran Surakarta (Rekso Pustoko), Perpustakaan Keraton

Surakarta (Sasono Pustoko).

b) Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan

peneliti dengan secara langsung ke lapangan untuk meneliti serta

mencari data-data dan informasi yang berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti, agar dapat dibahas berdasarkan informasi atau

bukti data-data yang ditemukan. Ada dua teknik yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data-data dan informasi penelitian

lapangan, yaitu:

- Pengamatan (observasi)

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan peneliti

untuk mengamati secara langsung jejak-jejak sejarah yang

ditinggalkan oleh Kyai Khasan Besari.

- Tradisi lisan / Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik yang dilakukan dalam

pengumpulan data dengan mencermati penuturan-penuturan

informasi yang sifatnya turun-temurun dan dapat memberikan

keterangan terhadap masalah yang akan diteliti untuk

Page 30: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

13

membantu mengungkap bukti-bukti sejarah untuk di kemudian

dijadikan fakta-fakta dalam rangka penyusunan penelitian ini,

misalnya dengan mengadakan wawancara langsung dengan

orang-orang yang mengetahui tentang hal-hal yang berkenaan

sejarah Kyai Khasan Besari.

2. Kritik sumber / Verifikasi

Penulisan sejarah dikenal dua macam sumber yaitu sumber

primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari

seseorang dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan panca indra

yang lain atau dengan alat mekanis. Sumber skunder adalah merupakan

kesaksian dari siapapun yang bukan saksi mata, yakni dari orang yang

tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Kritik sumber merupakan

verifikasi sumber yaitu pengujian kebenaran atau ketetapan dari sumber

sejarah. Kritik sumber ada dua yaitu kritik ekstern untuk menguji

otentitas suatu sumber dan kritik intern untuk menguji kredibilitas

sumber. Di dalam penelitian ini kritik sumber digunakan untuk menguji

otentitas sumber-sumber dan sejauh mana tingkst kredibilitas sumber-

sumber yang berkaitan tentang Kyai Khasan Besari dan juga Pondok

Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo Jawa Timur.

Page 31: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

14

- Kritik eksternal

Menurut Helius Sjamsuddin20

kritik eksternal ialah cara

melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari

sumber sejarah. Apakah fakta peninggalan atau dokumen itu

merupakan yang sebenarnya, bukan palsu. Berbagai tes dapat

dipergunakan untuk menguji keaslian tersebut, misalnya untuk

menetapkan umum dokumen melibatkan tanda tangan, tulisan

tangan, kertas, cat, bentuk huruf, penggunaan bahasa, dan lain-lain.

Sejauh ini, yang peneliti gunakan untuk kritik eksternal ini meliputi

kualitas suatu sumber dan bentuk serta kondisi suatu sumber secara

kasat mata. Dan ada beberapa sumber yang peneliti kritik dengan

mencocokkan dengan data-data arkeologis yang ada.

- Kritik Internal

Setelah memperoleh suatu dokumen diuji melalui kritik

eksternal, berikutnya dilakukan kritik internal. Menurut Daliman,

kritik internal adalah uji kebenaran informasi suatu dokumen21

.

Walaupun dokumen itu asli, tetapi apakah mengukapkan gambaran

yang benar, Bagaimana mengenai penulis dan penciptanya, apakah ia

jujur, adil dan benar-benar memahami faktanya, dan banyak lagi

pertanyaan yang bisa muncul seperti di atas. Sejarawan harus benar-

benar yakin bahwa datanya otentik dan akurat, jika datanya otentik

20

Helius Sjamsuddin. 2012. Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : ombak ). Hal. 104

21

A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta : ombak).. Hal. 73.

Page 32: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

15

dan akurat, maka sejarawan bisa memandang data tersebut sebagai

bukti sejarah yang sangat berharga untuk ditelaah secara serius.

Untuk kritik internal suatu dokumen ini, peneliti mengujinya dengan

mempertimbangkan aspek isi dari semua sumber yang diperoleh dari

lapangan tentang Kyai Khasan Besari dan Pondok Pesantren Gebang

Tinatar.

3. Interpretasi

Tahap ketiga adalah interpretasi atau penafsiran sejarah. Menurut

Daliman, interpretasi adalah menafsirkan atau memberi makna terhadap

fakta-fakta ataupun bukti-bukti sejarah untuk kemudian dilanjutkan ke

proses historiografi22

. Dalam tahap ini dilakukan analisis berdasarkan

data-data yang diperoleh, yang akhirnya dihasilkan suatu sintesis dari

seluruh hasil penulisan yang utuh, atau disebut dengan historiografi.

Setelah penulis mengkomunikasikan hasil penelitiannya, maka disebut

tulisan atau karya sejarah. Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah

dan merangkai fakta tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang

harmonis dan masuk akal. Dari berbagai fakta yang ada, kemudian perlu

disusun agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada

ditafsirkan, sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta

yang ada, selanjutnya untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-

mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis,

22

Ibid. Hal. 81.

Page 33: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

16

interpretasi yang bersifat deskriptif saja belum cukup. Dalam

perkembangan terakhir, sejarawan masih dituntut untuk mencari

landasan penafsiran yang digunakan dan berusaha menganalisis

peristiwa tersebut. Agar menjadi sebuah penelitian yang menarik,

peneliti harus menyajikannya dengan penelitian berbasis deskriptif

analitis. Setelah peneliti mendapatkan sumber dan melakukan kritik,

semua sumber yang dianggap relevan dengan penelitian tentang Kyai

Khasan Besari ini, peneliti melakukan interpretasi dengan kaidah-kaidah

yang sesuai dengan prosedur. Sebagai contoh setelah memperoleh babad

ronggowarsito peneliti melakukan kritik baik internal maupun eksternal

setelah itu melakukan penafsiran dengan berdasarkan prosedur yang

berlaku.

4. Historiografi

Setelah melakukan proses interpretasi dan analisis, proses kerja

mencapai tahap akhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah. Proses

penulisan dilakukan agar fakta-fakta yang sebelumnya terlepas satu

sama lain dapat disatukan, sehingga menjadi satu perpaduan yang logis

dan sistematis dalam bentuk narasi kronologis. Menulis sejarah

merupakan suatu kegiatan intelektual dan ini suatu cara yang utama

untuk memahami sejarah23

.

23

Paul Veyne, Writing History. 1984. Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina moore-

rinvolucri, Middletown,connect,( Wesleyan Univercity Press). Hal. 121.

Page 34: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

17

Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah

dengan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk

penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang

ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk

kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu.

perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya.

Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti

pokok-pokok pemikiran yang diajukan. Proses terakhir yang peneliti

lakukan yaitu menuliskan dari semua fakta-fakta tentang Khasan Besari

dan menyusunnya supaya menjadi suatu karya ilmiah yang runtut dan

mudah dipahami.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika ini disusun sebagai penjabaran dari daftar isi atau

outline. Dalam Bab I, peneliti akan menceritakan dan menguraikan tentang

Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Kajian Pustaka,

Kerangka Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Itu semua

merupakan proposal yang berisi gambaran dan penjabaran secara singkat

tentang penelitian yang akan peneliti lakukan.

Dalam BAB II kami akan menjelaskan bagaimana Biografi Kyai

Khasan Besari, yang meliputi Riwayat Hidup Jenjang Pendidikan, dan juga

Pemikiran-pemikirannya.

Page 35: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

18

Dalam Bab III kami akan memaparkan Tentang Peranan Kyai

Khasan Besari dalam Bidang Politik, Bidang Keagamaan, dan Bidang

Sosial.

Pada Bab IV berisi tentang Kondisi Sebelum dan Sesudah Kyai

Khasan Besari. Yang meliputi sekilas Sejarah Pondok Pesantren Gebang

Tinatar, Kondisi Sebelum Kyai Khasan Besari, dan Juga Perkembangan

Setelah Kyai Khasan Besari.

Pada Bab V berisi penutup yang memuat Kesimpulan dan Saran.

Page 36: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

19

BAB II

BIOGRAFI KHASAN BESARI

D. Riwayat Hidup Khasan Besari

Kyai Khasan Besari adalah seorang tokoh ulama terkemuka di abad ke 19 M.

beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Gebang Tinatar Kabupaten Ponorogo. Kyai

Khasan Besari merupakan Putra dari Kyai Muhammad Ilyas Besari yang merupakan

putra dari Kyai Ageng Muhammad Besari. Kyai Ageng Muhammad Besari bersama

Nyai Ageng Mantup mempunyai sembilan orang putra yaitu Ny. Ag. Abdurrahman

Tegalsari, Kyai Ag. Jakub, Kyai Ismangil, Ny. Buchori, Kyai Ageng Haji Iskhaq,

Kyai Muhammad Iskhaq, Kyai Kholifah, Kyai Muhammad Ilyas, (yang nanti akan

berputrakan Kyai Khasan Besari), Ny. Banjarsari, dan Kh. Zaenal Abidin yang

menjadi Sutan/ Raja di Slangor Malaysia.24

Kyai Khasan Besari Lahir pada tahun 1729 M. beliau merupakan putra kedua

dari Kyai Muhammad Ilyas dari istri pertamanya. Khasan Besari memiliki nama

lengkap Kanjeng Kyai Bagus Khasan Besari. Khasan Besari hidup dan dibesarkan di

lingkungan pondok pesantren, sehingga membuatnya menjadi pribadi yang alim,

sosok penyabar, pandai, juga seorang ahli tirakat25

.

Khasan Besari Juga seorang yang gagah punya wajah yang menarik dan postur tubuh

yang tegap, sehingga putri dari Pakubuwono III yaitu Bra. Murtosyah tertarik dan

meminta ayahandanya untuk melamarkan untuknya. Pernikahan itu ketika Khasan

Besari berumur 36 tahun. Karena permintaan putri yang disayanginya, akhirnya pada

tahun 1765 M Khasan Besari dan Bra. Murtosyah menikah dan dikaruniai 6 orang

24

Poernomo. 1985. Sejarah Kyai Ageng Muhammad Besari. Hal. 27 25

Haris, Daryono. 2006. Dari Majaopahit Menuju Pondok Pesantren. Hal 33.

Page 37: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

20

putra. R.M. Martopoero, R.A. Saribanon, R.A. Martorejo, R.M. Cokronegoro, R.M.

Bawadi, R.A. Andawiyah.26

Dalam tradisi masyarakat Jawa ulama‟ atau kyai mempunyai posisi yang

sangat tinggi dalam strata sosial masyarakat. Karena dalam masa pemerintahan

kolonial para pemimpin kekuasaan seperti sultan dan raja lebih menaruh perhatiannya

dalam politik, dan urusan agama diserahkan kepada para kyai. Sedangkan, urusan

agama ini bukan hanya soal hukum saja tapi juga termasuk yang mengatur masalah-

masalah sosial, sehingga kebanyakan kyai memiliki pengaruh yang sangat luas

dipemerintahan dan masyarakat.27

Begitu Juga Kyai Khasan Besari sangat besar pengaruhnya pada masyarakat

khususnya Tegalsari umumnya masyarakat Ponorogo dan Kasunanan Surakarta.

Sampai saat ini pun namanya juga masih sangat dikenal akrab khususnya di

masyarakat Ponorogo. Makamnya sampai kini masih sering dikunjungi peziarah baik

dari daerah Ponorogo sendiri maupun dari luar Ponorogo.

Sejak usia muda, Khasan Besari adalah trah langsung Kyai maksudnya,

Khasan Besari adalah putra Kyai Ilyas dan Kyai Ilyas adalah Putra dari Kyai Ageng

Muhammad Besari, berarti Khasan Besari merupakan cucu dari pendiri pondok

pesantren Gebang Tinatar yaitu Kyai Ageng Muhammad Besari. Tegalsari

merupakan daerah yang sangat subur dan makmur, aman, sentosa, sehingga menjadi

kiblat oleh desa-desa sekitarnya, rakyatnya rukun dan ta‟dzim kepada Khasan

Besari28

.

26

Poernomo. 1985. Sejarah Kyai Ageng Muhammad Besari.hal. 32 27

Zamakhsari. 1982. Tradisi Pesantren. hal.57. 28

Poernomo. 1985.Sejarah Kyai Ageng Muhammad Besari. hal. 32.

Page 38: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

21

Sebagai pemuka agama secara tradisional berasal dari keluarga yang

berpengaruh, Ulama dan Kyai merupakan faktor pemersatu dalam tatanan sosial

pedesaan29

. Hirokosi Hiroko mengatakan:

“Bahkan dewasa inipun, para penduduk desa mengatakan bahwa desa-desa

tanpa ulama mungkin runtuh sendiri. Karena kesulitan untuk mempersatukan

komunitas-komunitas yang berbeda. Beberapa ulama‟ menerima tawaran

keluarga-keluarga kaya untuk pindah ke desa-desa mereka guna

mengembangkan dan mempraktikkan ilmu agamanya disana”30.

Nampaknya alasan inilah yang menyebabkan Sunan Pakubuwono IV dari

Surakarta saat itu menetapkan Khasan Besari menjadi lurah yang mengatur

tampu kepemimpinan di desa Tegalsari.31

Khasan Besari memiliki 9 istri dan mempunyai 16 Putra, di antaranya:

Dari istri pertama yaitu Putri Kyai Ageng Tuban, yaitu:

a) Kyai Ag. Ilham Tegalsari

b) Ny. Ag. Sarabi

Dari Istri Ke dua yaitu Putri Tumenggung Raden Bei Prawiropuro Ngelorok,

yaitu:

a) R. Bei Imam Besari

b) R. Bei Nada Besari

Dari Istri ke tiga yaitu Nyai Mas Ayu Pacitan Putri Demang, yaitu:

a) Ny. Ag. Khasanpuro Gontor Mlarak

29

Manfred. Ziemek. Pesantren dalam perubahan sosial. (P3M;Jakarta)1986. Hal.136 30

Hiroko. Horikosi. 1976. A Tradisional Leader in a time of change.hal. 223-224. 31

Haris, Daryono. 2006. Dari Majaopahit Menuju Pondok Pesantren. Hal.232.

Page 39: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

22

Dari istri ke empat yaitu Nyai Rasinah Tegalsari, yaitu:

a. Kyai Ag. Tirto Besari Ngrukem

Dari istri ke lima yaitu RA. Murthosiyah/Cokrowinotonegoro Putri Sunan

Paku Buwono III, yaitu:

a. R. Martopuro

b. R. Ayu Kasan Rifangi

c. R. Ayu Martoredjo

d. RM. Adipati Cokronegoro

e. RM. Bawadi

f. R. ayu Andawiyah (Salamah)

Dari istri ke enam Nyai Ageng Ajeng Demang mempunyai putra :

a. Kyai Kasan Kholifah

b. Kyai Wongsodipuro

c. Kyai Mertosari

Dari istri ke tujuh dan delapan yaitu jandanya Tumenggung Jogo Karyo dan

Putri dari Yogyakarta tidak mempunyai putra.

Dan dari istri kesembilan Yang berasl dari Nganjuk berputrakan.

a. Kyai Ageng Khasan Punijo.32

Keseluruh putra Kyai Khasan Besarimenjadi orang-orang berpengaruh

didaerahnya masing-masing dan khusus kepada Raden Mas Cokronegoro

32

Purnomo. 1985. Sejarah Kyai Ageng Muhammad Besari. hal.8

Page 40: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

23

merupakan Bupati Ponorogo tahun 1856-1882 M. Dan Ia pernah mendapat

gelar Gouvernement Goud SterOrde Van Orange Nasau Koninklyke

Nederlandche Leger dari Kraton Payung Emas Belanda33

.

Dimasa tuanya Kyai Khasan Besari ditunggui oleh putra-putrinya dan

di tangan beliaulah Pondok Pesantren Gebang Tinatar mencapai puncak

kejayaannya dan mempunyai santri mencapai 16000 orang, dari berbagai

wilayah di pulau Jawa. Khasan Besari menutup usianya pada tahun 1867 M

dalam usia 138 tahun.

E. Jenjang Pendidikan Khasan Besari

Salah satu komponen terpenting dalam dunia pesantren adalah Kyai, kyai

mempunyai peranan penting dalam dunia pesantren maupun masyarakat karena

seorang kyai adalah public figurebagi golongan tersebut, hampir semua perkataannya

dianggap sebagai sabda yang harus ditaati dan dipercaya sepenuh hati. Kyai adalah

seorang pemimpin pondok dan seorang muslim yang “alim”, berpendidikan maju,

yang mampu membaca, menafsirkan, serta mengajarkan Al- Qur‟an dan juga

memberikan ulasan-ulasan terpenting dari bahasa arab.34

Untuk menjadi seorang Kyai, seorang pemula harus maju melangkah melalui

berbagai tingkatan. Pertama-tama biasanya merupakan kerabat dekat dari seorang

kyai. Setelah merampungkan studinya di berbagai pesantren, kyai yang lebih tua

melatihnya untuk membangun pesantrennya sendiri.35

Hal ini sama dengan Kyai

Khasan Besari pada awalnya Khasan Besari sebagai pengganti ayahnya yaitu Kyai

33

Purwowijoyo. 1985. Babad Ponorogo Jilid IV,dinas pariwisata dan seni budaya;Ponorogo. Hal.

29. 34

Binder, I. 1960. Islamic “Tradition And Politics The Kyaji And The Alim”.Comperative Studies

In Society And History. January. Hal. 250. 35

Zamakhsari. 1982. Tradisi Pesantren. Hal. 72.

Page 41: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

24

Khasan Ilyas, karena dianggap oleh Pakubuwono IV Kyai Khasan Ilyas hanya

menyuruh santri-santrinya memperkaya Sang Kyai, dan para santri tidak

mendapatkan pendidikan tentang Agama Islam. Akhirnya Kyai Khasan Ilyas dipecat

oleh Pakubuwono IV dan digantikan oleh Kyai Khasan Besari.36

Dalam serat Ronggowarsito diceritakan ketika Ronggowarsito bersama Ki

Tanujoyo datang ke Tegalsari dan menyampaikan surat dari Kakeknya yaitu Mas

Bagus Banjar atau sering disebut Raden Yosodipuro I. memang ketika Kanjeng

Sinuwun Pakubuwono II lari ke Ponorogo, tak lama setelah itu ada beberapa orang

ingin mengabdikan dirinya kepada Raja, dan menyusul ke Pondok Pesantren Gebang

Tinatar.namun yang diterima hanya Raden Yosodipuro I, yaitu kakek dari R. Ng.

Ronggowarsito. Dari situ penulis mengambil kesimpulan bahwa Kyai Khasan Besari

dulu juga belajar Ilmu dari Kakeknya yaitu tentang agama, maupun tentang sastra dan

juga kejawen.

Sebagai seorang Putra Kyai, Khasan Besari rupanya menyadari bahwa secara

tidak langsung mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan tradisi keluarga Kyai,

yang berarti harus mempersiapkan diri melanjutkan estafet kepemimpinan. Sebagai

seorang yang terlahir dari Keluarga Santri37, Khasan Besari telah terbiasa dengan

kehidupan Pesantren yang serba sederhana bahkan bisa dibilang kurang.

Tradisi yang lain dari sebuah pesantren yaitu tentang pendidikan sufisme.

Dengan melakukan praktik-praktik ibadah seperti sholat-sholat sunah, dzikir, wirid

dan rotib38

. Juga dengan cara tirakat, puasa-puasa sunah dan lain-lain.

Pendidikan yang seperti itu nampaknya sangat memberikan kesan mendalam

36

Fokkens,F. 1877. De Priesterschool te Tegalsari, Batavia‟s Hage: Bruining. Hal.384

37 Santri adalah seseorang yang belajar kepada seorang kyai, menurut Noer Kholis Majid berasal

dari kata Cantrik yang berarti seorang yang selalu mengikuti guru dengan maksud belajar.

- Norcholis. M. Bilik-bilik Pesantren, Paradigma : Jakarta. 1997. 38

Bruinessen M. 1995. Kitab Kuning,Pesantren dan Tarekat.Mizan ; Bandung. hal.20.

Page 42: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

25

bagi Khasan Besari. Dikemudian hari pendidikan tersebut akan ditularkan

kepada santri-santrinya salah satunya R. Ng. Ronggowarsito.

Selain belajar di pondok, proses selanjutnya seorang santri adalah

menjadi pengurus pondok dalam Buku Pesantren Dalam Perubahan Sosial

Dr. Manfred Ziemek39

.

“Dalam suatu Proses pendidikan Simultan yang hampir organis, siswa

pesantren tingkat Lanjutan setelah beberapa tahun pendidikan dasar

terus mengambil alih tugas mengajar santri yang lebih muda. Tahap

karir yang khas dari Pesantren yaitu mengambil alih tugas administrasi

sebagai Lurah Pondok. Menjadi ustadz Kyai Muda (dalam masyarakat

lebih dikenal sebagai Gus), Badal Kyai, dan Seterusnya.”

Dalam tradisi orang-orang pesantren, naik haji merupakan hal penting

dari sebuah pendidikan, selain sebagai syariat islam naik haji juga sebagai

legalitas seorang santri untuk menyempurnakan ilmunya. Selain menunaikan

ibadah, pergi ke mekkah juga dimanfaatkan oleh para ulama‟-ulama‟ jawa

untuk belajar tentang berbagai ilmu agama, karena mekkah dianggap sebagai

pusat peradaban intelektualisme islam.

Pendidikan Kyai Khasan Besari lebih banyak dipelajari dari kakeknya

dan para guru di pesantrennya. Dari guru-gurunya Khasan Besari banyak

belajar tentang ilmu Fiqih, alat, tafsir, hadist, dan juga sastra. Sebagai seorang

guru dari R. Ng. Ronggowarsito, tentunya Khasan Besari dalam bidang sastra

mempunyai pengetahuan yang sangat mumpuni. Khususnya dalam sastra

39

Manfred, Z. 1986. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. 133-134

Page 43: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

26

Jawa. Mengingat R. Ng. Ronggowarsito adalah Pujangga Keraton Surakarta

Hadiningrat yang sangat terkenal.

F. Pemikiran Kyai Khasan Besari

Dari serat Ronggowarsito karangan tim ronggowarsito tahun 1935

diceritakan bahwa:

“sareng sampun dumugi ing Ponorogo, Mas Ngabehi Ronggowarsito

lajeng sowan kanjeng Kyahi Imam Besari, ngaturaken seratipun

ingkang Romo Raden Tumenggung Sastronagoro, sasampunipun serat

dipun tampi, lajeng sami dipun paringi pasugoto sawontenipun”

yang artinya setelah sampai di Ponorogo, mas Ngabehi Ronggowarsito

menghadap dan memberikan surat dari ayahandanya Raden Tumenggung

Sastronegoro, setelah surat diterima, lalu diberikan sambutan seadanya.

Berdasarkan kalimat diatas penulis mengambil sebuah pendapat bahwa titik

pertama yang ditekankan Khasan Besari yaitu tentang bagaimana menjamu

tamu. Ketika seorang tamu berkunjung ke Pondok Pesantren Gebang Tinatar,

tamu tersebut disambut dengan jamuan seadanya.

Hal tersebut masih terjaga sampai saat ini, umumnya di tengah

masyarakat Ponorogo khususnya yang tinggal di Desa Tegalsari Ponorogo.

Pemikiran tentang menjamu tamu ini, sesuai dengan hadist Rosululloh

SAW.

هن يؤهن باهلل واليوم اآلخر فليكرم ضيفو )رواه البخارى والوسلن(

Page 44: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

27

“Dan Barang Siapa beriman kepada Alloh dan Hari Akhir hendaknya

memuliakan Tamunya. (H.R. Bukhori dan Muslim)”40

Tidak dapat dipungkiri bahwa Khasan Besari selain juga sebagai

seorang yang ahli dalam mengajarkan Al-qur‟an juga seorang ahli dalam

Hadist di masanya. Sehingga tingkah laku yang diajarkan oleh Khasan Besari

terhadap santri-santrinya selalu disandarkan dengan Al-Qur‟an dan As-sunah.

Pemikiran selanjutnya yaitu setiap santri baru maka dikenalkanlah

kepada semua santri-santrinya yang lama. Berikut adalah cuplikan dari Serat

Ronggowarsito yang menceritakan tentang serat tersebut.

“adat ingkang sampun kalampahan saben kanjeng kyahi Imam Busyari

anampeni murid enggal sedoyo muridipun lami sami dipun

kelempaaken, perlu ditepangaken dhateng murid enggal ingkang nembe

dateng wau sarto dipun semerepaken akrapaning babasan, dados

tanduking babasanipun poro murid dhateng kancanipun, naming kantun

anglampahi dhateng dawuhipun kanjeng kyahi Imam Busyari kemawon

sarto lajeng sami keparingan nedha sasarengan wonten ngarsanipun

kanjeng kyahi, sabibaring nedha lajeng sami kedawuhan maos kitab

utawi qur‟an miturut punopo kesagedanipun piyambak-piyambak.”

Dari data di atas dapat diketahui bahwa, Kyai Khasan Besari

menanamkan suatu kebersamaan yang luar biasa dengan cara mengenalkan

Santri baru kepada santri lama, dengan dilanjutkan makan bersama yang

disaksikan langsung oleh Kyai Khasan Besari. Selain sebagai pengenalan,

40

Aminah A.D. Hadist Arba‟in Nawawiyah(Bandung: PT. ALMA‟ARIF) HAL.39

Page 45: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

28

makan bersama ini juga akan membuat santri mudah akrab satu dengan yang

lain baik yang lama, maupun santri baru.

Bahkan tradisi ini masih sering digunakan di pondok-pondok pesantren

di masa dewasa ini, maupun di Tegalsari sendiri. Acara makan bersama ini

biasanya dilakukan saat bulan Robi‟ul Awwal yaitu dalam rangka

memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Ketika ada acara-acara untuk

memperingati hari besar Islam yang lain. Namun sedikit berbeda, jika dahulu

dilakukan oleh para santri, namun saat ini dilakukan oleh para penduduk,

karena pondok yang dulu pernah berjaya di tahun 1800 an itu kini tinggal

namanya saja. Yang tertinggal hanya bangunan Masjid yang masih kokoh

berdiri batu bancik, dalem agung, dan beberapa situs lain. Serta sekarang ada

yayasan MTs dan MA Ronggowarsito yang didirikan sekitar awal tahun 1990

an.

Pemikiran yang lain yaitu Kyai Khasan Besari menerapkan Hukum

Islam di Desa Tegalsari, sehingga pada akhirnya hal ini membuat iri Desa-

desa di sekitar Tegalsari dan banyak yang menirunya. Hal inilah yang

membuat Sunan dari Surakarta menganggap bahwa ini adalah sebuah

penyelewengan dan akhirnya Khasan Besari ditangkap dan dibawa ke

Surakarta.

Selanjutnya, setelah sampai di Surakarta Kyai Khasan Besari

ditempatkan di Masjid Agung Surakarta. Setelah beberapa saat, para santri

Khasan Besari banyak berdatangan untuk menengok Kyainya, sesampainya di

Surakarta para santri diajak untuk mengadakan Sholawatan, dengan suara

Page 46: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

29

Indahnya Khasan Besari mampu memikat Putri Mustosiyah yang merupakan

Putri dari Pakubuwono IV, dan terjadi pernikahan antara Khasan Besari dan

Putri Murtosiyah yang menurunkan beberapa putra salah satunya Raden

Cokronegoro yang menjadi Bupati Ponorogo, dan nanti menurunkan R.

H.O.S. Cokroaminoto.41

41

Purwowijoyo. Babad Ponorogo Jilid IV (Ponorogo : Dinas Pariwisata dan Seni Budaya, 1985)

hal. 29.

Page 47: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

30

BAB III

PERAN KYAI KHASAN BESARI

A. Bidang Sosial

Para Kyai khususnya di daerah Jawa merupakan sektor kepemimpinan

Islam yang dianggap paling dominan dan selama berabad-abad telah

memainkan peranan yang menentukan dalam proses perkembangan sosial,

kultur, dan politik. Berkat pengaruhnya yang besar sekali di masyarakat,

seorang Kyai mampu membawa masyarakatnya kemana ia kehendaki dengan

demikian seorang Kyai mampu mengendalikan keadaan sosial masyarakat

yang penuh dengan perkembangan dan perubahan itu.

Seperti yang dikatakan oleh Horikosi42

, bahwa “Kyai berperan kreatif

dalam perubahan sosial. Bukan karena sang Kyai meredam akibat perubahan

yang terjadi melainkan justru karena mempelopori perubahan sosial dengan

cara sendiri. Kyai yang terkenal dengan memimpin yang tradisional ini

ternyata mampu mengendalikan masyarakat akibat dari perubahan yang terjadi

dengan memberikan solusi yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah

ajaran Islam. Ilmu-ilmu agama Islam digunakan secara kreatif untuk

melakukan antisipasi terhadap kebutuhan akan perubahan, di samping sebagai

alat penentu mana bagian yang esensi dari kehidupan yang tidak dapat

ditawar-tawar lagi dan harus dipertahankan.”

42

Hiroko. Horikosyi. 1976. A. Traditional Leader in a Time of Change : The Kijaji and Ulamah in

West Java. Hal. 223-225.

Page 48: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

31

Peranan Kyai dalam masyarakat seperti uraian diatas merupakan suatu

hal pokok yang sangat mempengaruhi penyebaran Islam di daerah tersebut.

Yang di maksud sosial di sini yaitu pergaulan serta hubungan manusia dan

kelompok manusia, terutama kehidupan dalam masyarakat yang teratur. Istilah

islam yang mengandung demikian ialah muamalat.43

Bahkan dewasa ini pun, para penduduk desa mengatakan bahwa desa-

desa tanpa ulama mungkin runtuh sendiri. Karena kesulitan untuk

mempersatukan komunitas-komunitas yang berbeda. Beberapa ulama‟

menerima tawaran keluarga-keluarga kaya untuk pindah ke desa-desa mereka

guna mengembangkan dan mempraktikkan ilmu agamanya disana.44

Berarti yang menjadi titik berat di sini yaitu peranan Kyai Khasan

Besari dalam bidang sosial, yang berkaitan dengan hubungan Kyai dan

masyarakat serta hubungan kyai dengan lingkungan kehidupannya, unit

terkecil dari sebuah masyarakat yaitu keluarga. Masyarakat sesungguhnya

terdiri atas keluarga-keluarga. Peranan keluarga dalam masyarakat sangat

besar karena bagaimana kondisi keluarga pada saat itu maka begitu pulalah

kondisi masyarakat pada saat itu. Hampir senada dengan Arifin Noor yang

mengatakan bahwa masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk,

sedangkan penduduk merupakan sekumpulan manusia yang duduk dan

menempati pada wilayah tertentu. Masyarakat mengendalikan kondisi sosial

di lingkungannya.45

43

Sidi Ghazalba. Islam Dan Perubahan Sosio Budaya. Jakarta:alhusna.1983. hal.63. 44

Horikosyi. 1976. A. Traditional Leader in a Time of Change. Hal. 224. 45

Arifin Noor. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia. Hal. 45.

Page 49: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

32

Semasa kehidupan Kyai Khasan Besari beliau sangat memperhatikan

hubungan sosialnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan catatan yang ditulis F.

Fokken yang menceritakan bagaimana santri itu banyak yang berasal dari

penduduk desa baik dari desa Tegalsari maupun Desa-desa di sekitaran

Tegalsari. Di Tegalsari merupakan Desa yang tertata rapi karena rumah-rumah

penduduk telah tertata dan para penduduk memagari rumahnya dengan

dinding-dinding dari batu bata dan batu46

. Dari ceritanya peneliti menganalisa

bahwa peranan Kyai Khasan Besari dalam masyarakat sangat besar. Karena

dengan nyantrinya para penduduk ke Gebang Tinatar, maka sikap para

penduduk mulai dari kesopanan, tingkah laku, dan sistem keilmuannya

pastilah akan dibimbing oleh kyainya, yang dalam hal ini adalah Kyai Khasan

Besari.

Hal tersebut dapat pula dilihat dari keterangan dari serat

Ronggowarsito:

“sareng sampun dumugi ing Ponorogo, Mas Ngabehi Ronggowarsito

lajeng sowan kanjeng Kyahi Imam Besari, ngaturaken seratipun

ingkang Romo Raden Tumenggung Sastronagoro, sasampunipun serat

dipun tampi, lajeng sami dipun paringi pasugoto sawontenipun”47

yang artinya setelah sampai di Ponorogo, mas Ngabehi Ronggowarsito

menghadap dan memberikan surat dari ayahandanya Raden Tumenggung

Sastronegoro. Setelah surat diterima, lalu diberikan sambutan seadanya. Dari

46

Fokken.1887. De Priesterscool Te Tegalsari. Hal.334 47

Serat R. Ng. Ronggowarsito koleksi Museom Rekso Pustoko Mangkunegaran Surakarta.

Page 50: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

33

uraian di atas kita dapat mengetahui tentang kesopanan yang diterapkan dan

diajarkan oleh Khasan Besari yaitu tentang bagaimana memuliakan tamunya.

B. Bidang Keagamaan

Dalam bidang keagamaan sudah barang tentu pondok pesantren

menjadi sentra ilmu agama Islam baik dimasa lalu maupun dimasa sekarang,

karena pondok pesantren merupakan sebuah lembaga untuk memperdalam

ilmu keagamaan. Dalam dunia Islam peranan seorang kyai terhadap

masyarakat dalam bidang keagamaan ini lebih dikenal dengan nama dakwah

Islam. Kegiatan dakwah Islam ini merupakan proses yang dilakukan oleh

seorang kyai dan masyarakat. Antara masyarakat dan kyai harus ada hubungan

timbal balik yang seimbang mengingat suatu proses interaksi sosial dilakukan

oleh dua orang atau lebih dan terjadi kesinambungan serta hubungan timbal

balik.48

Dari interaksi sosial itu, maka akan didapatkan sebuah analisa bahwa

interaksi dalam masyarakat akan menimbulkan sebuah aksi baru atau bahkan

pengetahuan baru. Dalam hal ini sebagai sumber ilmu biasanya seorang kyai

seringkali dipahami sebagai seorang yang selalu memahami keagungan dari

kekuasaan Tuhan sehingga tidak jarang mereka dianggap memiliki kedudukan

yang tak terjangkau dimata masyarakat umum. Dari hal itu dapat diketahui

bahwa tugas Kyai tidak hanya mengajar di pesantren tetapi juga menanamkan

nilai-nilai agama di masyarakat. Hal ini selaras dengan pendapat Abdur

48

Amrulloh .1983. Dakwah Islam dan Perubahan sosial. Hal. 122-125

Page 51: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

34

Rahman Wahid “Kyai pengasuh utama pesantren tidak hanya menjadi bapak

dalam pesantren, tetapi bapak dalam masyarakat lingkungannya.49

Dari penjabaran di atas ini sesuai apa yang dilakukan oleh para

Pengageng Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo khususnya

Kyai Khasan Besari, beliau selain menjadi pengasuh atau lebih dikenal dengan

Pengageng Pondok akan tetapi juga menjadi tokoh masyarakat yang dituakan

di Desa Tegalsari dan sekitarnya. Hal ini dijelaskan oleh Purnomo,50

bahwa

Kyai Khasan Besari menerapkan hukum Islam di Tegalsari yang membuat

desa tersebut menjadi aman dan tentram, sehingga membuat iri desa-desa

sekitarnya dan akhirnya membuat hukum yang sama dan diterapkan di desa-

desa mereka. Ketika para sesepuh Desa-Desa sekitar Tegalsari menemui

kesulitan dalam menentukan hokum baik hokum islam maupun hokum adat

mereka berbondong-bondong ke Tegalsari dan mengadukan permasalahannya

kepada Kyai Khasan Besari.

Salah satu peninggalan yang sampai saat ini masih di lakukan di

Tegalsari yaitu pembacaan sholawat Zamzanen. Sholawat ini merupakan

sholawat yang dibaca ketika Kyai Khasan Besari berada di Keraton Surakarta

dan dengan merdunya suara dari Kyai Khasan Besari mampu menarik hati

dari Bra.Murtosiyah yang kemudian dinikahi dan di boyong ke Tegalsari.51

Namun sayang, sholawat ini merupakan ijazah qouli yang artinya sebuah

sholawat yang boleh dihafalkan tapi tidak boleh ditulis. Sehingga, sampai saat

ini tidak ada teks tertulis tentang sholawat Zamzanen ini.

49

Zamakhsari.Dlofir.1982. Tradisi Pesantren. Hal 55-56 50

Poernomo. 1985. Sejarah Kyai Ageng Mohammad Besari. Hal. 23. 51

Haris. D. 2006. Dari Majapahit Menuju Pondok Pesantren. Hal. 232.

Page 52: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

35

Menurut bapak Iman Widodo, salah satu pemerhati Sejarah di

Ponorogo, sholawat zamzanen ini merupakan cikal bakal sholawat yang selalu

dibacakan saat Grebeg Maulud di Keraton Surakarta Adiningrat. Mengingat

bahwa berdirinya Kasunanan Surakarta merupakan bantuan dari Pondok

Pesantren Gebang Tinatar dan bahkan salah satu pusaka kerajaan juga berasal

dari Ponorogo yaitu Keris Kyai Slamet dan juga Kebo Bule yang sekarang

disebut Kebo Kyai Slamet.52

Pemikiran Kyai Khasan Besari lebih banyak dipengaruhi oleh madhab

Syafi‟iyah, karena dalam lingkungan Pondok Tegalsari lebih dominan

mempelajari kitab-kitab dari madzhab Syafi‟iyah. Dan pembelajaran ini secara

tidak langsung mempengaruhi pemikiran tingkah dan pola hidup lingkungan

pesantren. Begitu juga termasuk Kyai Khasan Besari. Sempat dituturkan oleh

salah satu juru kunci makam tegalsari Mbah Sujak53

, bahwa pembelajaran di

Pesantren Tegalsari meliputi kitab-kitab Fiqih dan Hadist yang bermadzhab

Syafi‟iyyah.

C. Bidang Politik

Berwibawa tidaknya sebuah pondok pesantren tergantung pada sosok

kyainya, hal ini merupakan sebuah asumsi yang umum di kalangan pesantren.

Semakin berpengaruhnya sosok kyai dalam masyarakat maka semakin besar

52

Wawancara dengan Bapak Iman Widodo (Budayawan dan Pemerhati Sejarah Ponorogo),

Klaten.03 Oktober 2014.08.30 WIB dan 25 November 2014. 14.30 WIB

53

Wawancara dengan Mbah Sujak pada 7 November 2015. Di kediaman Mbah Sujak.

Page 53: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

36

pula pesantren tersebut. Sebagai salah satu contohnya Pondok Modern Gontor.

Sebagai salah satu masyarakat Ponorogo yang kebetulan bertempat tinggal

tidak jauh dari Pondok Modern Gontor, penulis sering mengamati tentang

peranan dan kiprah Kyai dari Pondok Modern Gontor. Nampaknya, pimpinan

Pondok Modern Gontor sangat berperan aktif dalam dunia pendidikan di

Indonesia bahkan di dunia. Bahkan sering pimpinan Pondok Modern Gontor

melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjalin hubungan dengan pihak

asing seperti Al-azhar dan Universitas-universitas lainnya.

Tak bisa dipungkiri jika peran kyai sangatlah penting dalam

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu pesantren karena

dengan peranan para kyai dalam bidang politiknya seolah mampu membius

masyarakat dan memaksa masyarakat untuk tunduk kepada sang kyai. Tak

jarang masyarakat menganggap sosok kyai merupakan sosok suci yang setiap

perkataannya merupakan petuah yang jika di langgar akan menimbulkan suatu

petaka.54

Yang paling mudah melihat peranan politik para kyai ini dapat dilihat

dari bagaimana memimpin pesantrennya. Karena banyak dari kyai

menganggap bahwa pesantren miliknya maupun pesantren yang mereka

pimpin merupakan sebuah kerajaan kecil yang pusat penentuan hukumnya

harus berasal dan bersumber darinya. Dan tidak ada seorangpun yang boleh

dan mampu menghalangi semua keinginannya. Dan siapapun yang berkunjung

atau berada di lingkungan pesantrennya harus mengikuti semua kebijakannya.

54

Zamakhsari. D. 1982. Tradisi Pesantren. Hal. 56

Page 54: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

37

Dan sering pada masa lampau seorang pemimpin pesantren juga sebagai

pemimpin daerahnya. Misalnya: desa, kademangan, maupun kadipaten55

.

Di Tegalsari pun juga berlaku demikian Kyai Khasan Besari selain

sebagai pengageng Pondok Pesantren Gebang Tinatar juga sebagai Lurah di

Desa Tegalsari. Dan dari data yang terdapat di Ndalem Agung Tegalsari, Kyai

Khasan Besari menerapkan hukum yang sesuai dengan hukum Islam. Sebuah

keberhasilan Kyai Khasan Besari menerapkan hukum Islam di Desa Tegalsari

membuat Desa Tegalsari menjadi kiblat desa-desa di sekitar Tegalsari. Sampai

akhirnya kabar tentang pengaruh Kyai Khasan Besari terdengar oleh telinga

penguasa di Kasunan Surakarta. Merasa khawatir dengan kabar tersebut Kyai

Khasan Besari ditangkap dan dibawa ke Surakarta.56

Setelah beberapa saat di Surakarta nampaknya Kyai Khasan Besari

dapat menarik hati salah satu putri dari Pakubuwono IV dengan indah

suaranya. Dan akhirnya dinikahkanlah Kyai Khasan Besari dengan RA.

Murtosiah pada tahun 1939 M. Dengan menikahnya Kyai Khasan Besari

dengan RA. Murtosiah maka hukuman yang di jalani Kyai Khasan Besari

telah usai. Hal ini,57

sering dilakukan oleh para kyai untuk mendapatkan

sebuah legitimasi kekuasaan dengan menikahi para putri dari sebuah pusat

kekuasaan, seperti putri lurah, demang, kepala daerah tersebut bahkan juga

seorang raja.

55

Ibid. Hal. 56 56

Purnomo, 1985. Sejarah Kyai Ageng Muhammad Besari. Hal. 32 57

Haris D. 2006. Dari Majapahit Menuju Pondok Pesantren. Hal 232-240

Page 55: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

38

Dengan menikahnya Kyai Khasan Besari dengan Putri Pakubuwono

IV. Maka pengaruh serta perkembangan Pondok Pesantren Gebang Tinatar

semakin terkenal banyak masyarakat dan para punggawa kerajaan yang

memondokkan putranya ke Tegalsari. Sebagai contoh yaitu R. Ng.

Ronggowarsito merupakan salah satu putra dari pujangga Kasunanan

Surakarta Hadiningrat yang menuntut Ilmu di Pondok Pesantren Gebang

Tinatar. Dan terbukti dapat mengubah sosok Raden Bagus Burhan (nama kecil

Ronggowarsito) yang bandel dan suka beradu ayam menjadi seorang pemuda

yang tangguh dan pandai, baik dalam ilmu agama maupun ilmu sastra.58

Salah

satu karangannya yang disandarkan pada Kyai Khasan Besari yaitu Kitab

Musarror yang menukil dari Serat Jongko Joyoboyo.

58

Babad Ronggowarsito. Arsip Rekso Pustoko Mangkunegaran.

Page 56: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

39

BAB IV

KONDISI SEBELUM DAN SESUDAH KHASAN BESARI

A. Sejarah Masuknya Islam di Ponorogo

Islam mulai masuk ke Indonesia dan mempengaruhi pola kehidupan

masyarakat Jawa pada masa pertumbuhan dan perluasan Kerajaan Majapahit.

Yang paling menonjol yaitu hubungan antara orang-orang Majapahit dengan

para pedagang dari dataran Asia Kecil (India) dalam bidang perdagangan

sangat kuat sehingga pengaruh islampun juga dapat menyebar luas dengan

sangat pesat. Bisa diartikan bahwa semakin kuat kerajaan Majapahit maka

semakin luas pula Islam masuk dan berkembang59

.

Asal mula nama ponorogo berasal dari dua kata yaitu Pramono dan

Rogo. Pramono yang berarti tahu dan Rogo artinya badan, jadi Ponorogo

adalah orang-orang yang tahu akan kerahasiaan dalam dirinya60

. Dari filosofi

nama inilah nampaknya sangat mempengaruhi terhadap kehidupan masyarakat

Ponorogo. Menurut pengamatan penulis masyarakat Ponorogo pada umumnya

lebih senang belajar olah kebatinan dalam rangka untuk memperoleh sebuah

tujuan dan melakukan tapa brata untuk mengetahui rahasia-rahasia dalam

dirinya.

Kesejarahan Ponorogo dimulai hilangnya kewibawaan Kerajaan

Majapahit sebagai penguasa Pulau Jawa dan sekitarnya. Yaitu pada masa

pemerintahan Prabu Brawijaya V. Sang Prabu yang memperistri Putri dari

59

Zamakhsari.D.1982. Tradisi Pesantren.hal. 8. 60

Purwowijoyo,1985. Babad Ponorogo Jilid I. hal. 63-65

Page 57: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

40

Campa mendapat kritikan dari berbagai kalangan karena telah memperistri

seorang muslim, yang notabenenya merupakan hal yang tabu pada masa

pemerintahan saat itu. Sehingga banyak kerajaan-kerajaan kecil bawahan

Majapahit yang memisahkan diri.61

Salah satunya adalah kademangan Kutu yang sekarang berada di desa

Kutu Ponorogo Selatan. Disana ada seorang Demang yang merupakan salah

satu Pujangga Majapahit yang sangat tangguh ia bernama Ki Demang

Suryangalam. Pada saat itu ia merasa sakit hati karena pendapat-pendapat dan

nasehat-nasehat yang dia ungkapkan sudah tidak didengar lagi oleh sang

Prabu.62

Setelah itu ki demang Suryangalam ini tak mau lagi tunduk kepada

Kerajaan, karena ia menganggap Majapahit sekarang hanya di kendalikan oleh

seorang perempuan. Prabu Brawijaya V sudah beberapa kali memanggil Ki

Demang akan tetapi ia tak mau menghadap. Akhirnya Prabu menyadari bahwa

Ki Demang Suryangalam ini mulai membelot, dan tak mau lagi

mengkiblatkan diri kepada Majapahit.63

Saat Demak Bintoro berdiri, maka Raden Patah mengutus Joko Piturun

atau sering disebut Bathoro Katong untuk menyelidiki dan menyebarkan Islam

di Tanah Wengker. Wengker yang berasal dari kata “Wewengkon Angker”

yang artinya tempat yang angker. Piturun adalah putra dari Prabu Brawijaya V

dari Putri Bagelen, tepatnya berarti adik dari Raden Patah, Pada saat Joko

61

Wawancara dengan Iman Widodo pemerhati sejarah Ponorogo 10 Maret 2014 62

Iman Widodo, 10 Maret 2014 63

Purwowijoyo. 1985. Babad Ponorogo Jilid I. Hal. 63-65.

Page 58: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

41

Piturun atau Raden Katong bisa memasukkan Islam di Ponorogo Raden

Katong mendirikan Kadipaten yang diberi nama Ponorogo. Selanjutnya

keturunan Raden Katong yang mengganti menjadi Adipati di Ponorogo

sebelum tahun 1800 an yang akhirnya nanti pemilihan Bupati Ponorogo

diambil alih oleh Belanda64

.

Menurut Penulis, penugasan Batoro Katong ke Ponorogo juga

merupakan taktik dari Raden Patah untuk mengamankan posisinya sebagai

Penguasa di Demak Bintoro. Mengingat, bahwa Raden Batoro Katong adalah

Putra Mahkota dari Kerajaan Majapahit yang diharapkan oleh Prabu

Brawijaya V untuk menggantikannya di Majapahit. Hal ini, dapat dilihat dari

ungkapan Purwowijoyo dalam Babad Ponorogo yang menyatakan bahwa

Batoro Katong adalah putra mahkota dari Prabu Brawijaya V.65

Berdirinya Kabupaten Ponorogo bisa dilihat dari gambar yang terpahat

pada gapura III masuk makam Bathoro Katong atau lebih dikenal dengan

Condro Sengkolomemet, dari gapura itu terdapat gambar :

1. Orang sedang duduk bersila (Bersemedi)

2. Gambar Pohon Beringin

3. Burung mirip Burung Garuda

4. Gajah

64

Ibid. Hal. 33-40. 65

Purwowijoyo. 1985. Babad Ponorogo Jilid I. Hal. 34

Page 59: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

42

Dari gambar-gambar diatas bisa diartikan menunjukkan angka tahun

yaitu 1408 tahun Saka, jika dibuat angka masehi berarti ditambah 78. Dan

hasilnya adalah 1486 M. Itulah berdirinya Kabupaten Ponorogo66

.

Setelah Islam mampu berkuasa di suatu daerah dan membangun

sebuah Institusi Pemerintahan maka perkembangan islam akan semakin cepat

dan mudah. Menurut Haris Daryono67

:

“Pola atau model pengembangan Agama Islam di Nusantara ini

melalui tiga strategi :

1. Melalui pendirian Kesultanan, contoh Kesultanan Demak Bintoro.

2. Melalui syiar pengembaraan (mengembara), sebagaimana yang

dilakukan oleh para Aulia atau Wali. Pengembang islam yang

tidak punya tahta kerajaan atau kesultanan. Tidak memiliki atau

mewariskan bangunan pondok pesantren.

3. Melalui Pondok Pesantren yaitu tempat atau wahana belajar atau

kompleks diklat pembelajaran agama Islam.

Dari ketiga pola di atas Islam mampu masuk dan berkembang dengan

pesat di Nusantara ini khususnya daerah Jawa. Khusus untuk pesantren

merupakan pola yang menarik dan terstruktur mengenai pendidikannya.

66

Ibid. Hal. 65. 67

Haris daryono.2006.Dari Majapahit Menuju Pondok Pesantren.hal. 170-171

Page 60: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

43

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari

Secara geografis Tegalsari berada di sebelah ujung utara wilayah

kecamatan jetis dengan batas-batas wilayah :

§ Utara : Desa Jabung dan Desa Gandu Kec. Mlarak

§ Selatan : Desa Jetis dan Wonoketro kec. Jetis

§ Barat : Desa Wnoketro Kec. Jetis

§ Timur : Desa Mojorejo dan Karanggebang kec. Jetis.

Adapun luas desa tegalsari adalah 203 Ha dengan perincian 360 Ha

sebagai lahan pemukiman umum, 140 Ha untuk sawah irigasi dan 11,46 Ha

untuk ladang / tegalan. Sedangkan sisanya dipergunakan untuk bangunan

seperti sekolahan, perkantoran, pasar, jalan dan pemakaman. Ketinggian tanah

dari permukaan air laut 105 m, curah hujan 500 mm/th dan suhu udara rata-

rata : 23 C68

.

Dalam serat-serat maupun Babad yang menerangkan tentang

runtuhnya Kasunanan Kartasura dan Berdirinya Kasunanan Surakarta

Adiningrat diceritakan bahwa setelah Geger Pecinan pada tahun 1740 yang

didalangi oleh Raden Mas Garendi menyerbu keraton Kartasura dan berhasil

menjarah dan menghancurkan Keraton Kartasura. Bukti penghancuran ini

dapat dilihat dari Tembok Benteng Srimanganti69

yang merupakan tembok

dalam keraton di sebelah utara. Peninggalan ini berada di dekat kampus IAIN

68

http://desategalsarijetispo.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-desa.html. 69

Benteng Srimanganti adalah sebuah benteng yang mengitari kompleks kedaton, sedang diluar

benteng Srimanganti ada sebuah benteng lagi yang dinamakan Benteng Baluarti.

Page 61: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

44

Kartasura. Tepatnya di desa Krapyak, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa

Tengah.

Akibat dari penyerbuan tersebut, terpaksa Susuhunan Pakubuwono II

harus mengungsi ke Ponorogo dan tinggal beberapa saat di Pondok Pesantren

Gebang Tinatar, disamping sebagai pelarian Pakubuwono juga memperdalam

Ilmu agama dan juga Ilmu kanuragannya70

.Cerita ini dapat ditemui dalam

Babad Giyanti, Babad Pakepung, Babad Tanah Jawi, Maupun Babad

Kartasura.

Dari catatan diatas peneliti dapat mengambil sebuah analisa ketika

pada tahun 1742 seorang pembesar dari Kartasura telah menetap disana. Maka

dari itu Pondok Pesantren Gebang Tinatar dapat dipastikan berdiri sebelum

tahun 1742. Karena mustahil sebuah pondok pesantren akan muncul tiba-tiba

tanpa ada proses pendiriannya. Menurut buku Sejarah Kyai Ageng

Mohammad Besari, Pondok Pesantren Gebang Tinatar Berdiri pada tahun

1700 M71

.

Pada awal berdirinya sebuah pesantren biasanya dimulai dari adanya

seseorang yang dianggap mempunyai pengetahuan lebih tentang agama Islam,

lalu warga sekitar berbondong-bondong mendatanginya dan belajar kepadanya

tentang agama Islam. Biasanya orang yang dianggap mempunyai pengetahuan

70

Yasadipuro.Babad Giyanti. (TERJ).Surakarta: N.V. Boedi Oetama. 1820 M. 71

Poernomo.1985. Babad Kyai Ageng Muhammad Besari.hal. 21.

Page 62: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

45

lebih ini disebut Kyai. Kyai merupakan elemen paling esensial dari suatu

pesantren. Pertumbuhan suatu pesantren terletak pada kemampuan kyai nya72

.

Untuk para santri yang dari jauh biasanya membuat tempat tinggal non

permanen disekitar rumah kyai maupun masjid tempat para santri belajar.

Begitu juga dengan Pondok Pesantren Gebang Tinatar, sebagai pondok

pertama di Indonesia Gebang Tinatar Juga mempunyai pola yang sama dengan

pola di atas. Hal ini pernah diungkapkan oleh Martin Van Bruinessen.

Pesantren Tegalsari, pesantren tertua yang masih berfungsi sampai beberapa

tahun lalu. Tegalsari waktu itu memiliki sistem yang paling baik. Artinya

sebuah pondok pesantren yang memiliki Masjid, Rumah Kyai, dan juga sistem

pendidikan yang jelas73

.

Kyai Ageng Muhammad Besari adalah Pendiri sekaligus pemimpin

Pondok Pesantren Gebang Tinatar yang pertama. Kyai Ageng Muhammad

Besari merupakan putra dari kiyai Ageng Abu Amil Anom Besari putra dari

kiyai Ageng Abdul Mursad putra dari Demang II Ngadi Luwih putra dari

Demang I Ngadi Luwih putra dari Demang Irawan Kediri yang merupakan

putra dari Bra. Retno Manik yang merupakan putri dari putri Prabu Brawijaya

IV Majapahit.

Kyai Ageng Muhammad Besari meninggal pada tahun 1747 M. setelah

wafatnya Kyai Ag. Muhammad Besari maka kepemimpinan Putranya

72

Zamakhsari. D. 1982. Tradisi Pesantren.hal. 55. 73

Bruinessen.MV.1995. Kitab Kuning.hal. 17

Page 63: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

46

dilanjutkan oleh putra kyai Ag. Muh.Besari yaitu Kyai Khasan Ilyas yang

memimpin dari 1747-1758 M74

.

C. Pondok Pesantren Gebang Tinatar Sebelum Kyai Khasan Besari

Telah diketahui sebelumnya bahwa menurut kyai Purnomo salah satu

keturunan dari Kyai Ageng Muhammad Besari. Bahwa berdirinya Pondok

Pesantren Gebang Tinatar sekitar tahun 1700 M. dalam suatu pristiwa

pendirian suatu Institusi di masa lalu seringkali tidak ada sebuah

pendokumentasian secara tertulis maupun tercatat.

Memang pada zaman dahulu pesantren merupakan suatu kekuasaan

kecil dalam masyarakat dan mempunyai kedudukan tersendiri dalam hati

masyarakat. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Zamakhsari Dlofir

dalam bukunya Tradisi Pesantren.75

“ Kebanyakan Kyai di Jawa beranggapan bahwa suatu pesantren dapat

di ibaratkan suatu kerajaan kecil dimana Kyai merupakan sumber

mutlak, dari kekuasaan dan kewenangan (power and authority) dalam

kehidupan dan lingkungan pesantren.”

Dari sistem di atas dapat mempengaruhi sampai sistem pergantian

pemimpin pondok pesantrenpun juga berdasarkan garis keturunan keturunan

(Nasab). Para kyai-kyai selalu memberikan perhatian khusus terhadap putra-

putranya untuk di kemudian hari diharapkan dapat menggantikannya di

74

Haris .D. 2006.Dari Majapahit Menuju Pondok Pesantren.Hal.228. 75

Zamakhsari. D. 1982. Tradisi Pesantren. Hal. 55.

Page 64: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

47

kemudian hari.76

Di pondok pesantren Gebang Tinatarpun juga berlaku sistem

yang sama. Setelah Kyai Muhammad Besari meninggal maka putranya yang

bernama Kyai Khasan Ilyas lah yang menggantikannya sebagai Pemimpin

pondok.

Dalam kepemimpinannya hanya tinggal meneruskan apa yang telah

dirintis oleh ayahandanya. Kyai Khasan Ilyas yang menjadi pengasuh pondok

pesantren dan lurah perdikan tegalsari pada tahun 1747. Berdasarkan data

yang ada, Kyai Ageng Ilyas dianggap kurang cakap dalam mengatasi pondok

pesantren tegalsari. Selain itu, masa kepemimpinannya juga tidak panjang

hanya sekitar sebelas tahun ia menjadi pengageng dan lurah Tegalsari. Kasan

Ilyas hanya sibuk dengan pekerjaannya dan melakukan pembangunan

terhadap masjid dan pondok, tetapi melalaikan pendidikan agama para santri

dan anak-anaknya. Tepatnya pada hari rabu legi tanggal 27 Dzulqo‟dah tahun

1170 hijriyah/ 1750 Masehi77

.

Kyai khasan iliyas memiliki tiga istri dengan sebelas putra dan

putrid, di antaranya:

a. Dari Istri Pertama Mempunyai Lima Orang Anak

1. Kyai Khasan Yahya

2. Kyai Bagus Khasan Besari

3. Kyai Shoheb

4. Nyai Askiram

76

Ibid. hal. 62 77

Seti Pramoedyo.1940. Silsilah Kyai Ageng Muhammad Besari.(Madiun:Yayasan Kyai Ageng

Muhammad Besari)

Page 65: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

48

5. Nyai Zaenal Arif

b. Dari istri kedua memiliki lima orang anak

1. Kyai Mangat

2. Kyai Shihab Budin

3. Nyai Mukhibak

4. Nyai Khatinul Khasan Tangkeb

5. Kyai Sastroatmojo

c. Dari istri ketiga mempunyai seorang putri

1. Nyai Imam Sebaweh78

Setelah meninggalnya Kyai Khasan Ilyas maka putra yang paling

berhak menggantinya adalah putra tertua dari istri pertama yaitu Kyai Kasan

Yahya. Sama halnya dengan Kyai Kasan Ilyas, Kyai Kasan Yahya juga tidak

memberikan hal yang membuat Pondok Tegalsari maju walaupun memimpin

pada 40 tahun memimpin Pondok.

Catatan F. Fokken dalam bukunya De Priesterschool Te Tegalsari79

,

menjelaskan tentang kepemimpinan dua kyai tersebut. Dan kyai Kasan

Ilyaslah yang banyak melakukan pembangunan terhadap masjid dan pondok

sehingga lupa mempersiapkan anaknya untuk menjadi penggantinya kelak.

Fokken juga menjelaskan bahwa selama kepemimpinan Kyai Kasan Ilyas

78

Poernomo.1985. Babad Kyai Ageng Muhammad Besari.Hal. 2 79

Fokkens,F.1877. De Priesterschool te Tegalsari, Batavia‟s Hage: Bruining.Hal. 334.

Page 66: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

49

Tegalsari diambang kemunduran. Karena pendidikan para santri tidak

mendapat pendidikan agama lagi, dan hanya disibukkan memotong padi,

menanam kedelai dan memperkaya kyainya. Sehingga pristiwa itu diketahui

oleh Penguasa dari Soloyaitu Pakubuwono IV dan akhirnya turun surat

pemecatan terhadap Kyai Kasan Yahya. Untuk kemudian kekuasaan

diserahkan kepada adiknya yaitu Kyai Ageng Khasan Besari. Lebih mendalam

pemecatan ini karena pada sebelum tahun 1963 Pengageng Pondok juga

menjabat sebagai Lurah Tegalsari.

Kyai Khasan Yahya sendiri mempunyai dua Istri dan 13 Putra dan

Putri.

Dari Istri pertama memilik 9 orang anak, yaitu:

1. Kyai Modjo Tegalsari

2. Kyai Setrodiwidjo

3. Nyai Imam Tabri

4. Kyai Kasan Rifangi

5. Kyai Ngabdulloh

6. Kyai Abdul Rohman

7. Kyai Kasan Redjo

8. Kyai Aspari

9. Kyai Askandar

Dan dari Istri keduanya mempunyai 4 orang anak :

1. Kyai Kunakijat

Page 67: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

50

2. Nyai Makijo

3. Nyai Saidin

4. Nyai Tirto Muhammad.

Ada sebuah data arkeologis berupa tulisan (data epigrafi) berwujud

dua baris kalimat dengan huruf arab pegon dan berbahasa jawa karma. Pernah

dibaca Drs. Kuntoro Wiryomartono dan dibantu oleh Drs. Humam seorang

dosen fakultas Ilmu Budaya dari UGM Yogyakarta. Yang menunjukkan angka

1188 H atau 1774 M. Sementara kalimat kedua berisi “Ingkang Yasa Kyai

Ageng”. Yang itu dinisbatkan kepada Kyai Kasan Ilyas mengingat pada saat

itu masa kepemimpinan Kyai Kasan Ilyas.

D. Perkembangan Pondok Pesantren Gebang Tinatar Sesudah Khasan

Besari

Setelah meninggalnya Kyai Khasan Besari nampaknya Pondok

Pesantren Tegalsari kehilangan karismanya. Meskipun pondok masih tetap

berdiri tetapi lambat namun pasti pondok ini mulai berkurang santrinya sedikit

demi sedikit. Tercatat dalam buku De Priesterschool te Tegalsari80

bahwa

setelah kyai Khasan Besari meninggal maka penggantinya tidak ada yang

menyamainya dalam ilmu tentang keislaman maupun dalam ilmu tentang

kanuragan.

80

F. Fokken.1877. De Priesterschool te Tegalsari, hal. 335.

Page 68: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

51

Fenomena tentang seorang kyai yang dipandang mempunyai ilmu

tinggi baik dalam ilmu nyata maupun ilmu kanuragan ini dibenarkan oleh

Martin Van Bruinessen dalam bukunya Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat,

Martin mengatakan bahwa :

“Kharisma Kyai didasarkan kepada kemampuan spiritual dan

kemampuan memberi berkah karena hubungannya dengan alam ghoib.

Kuburannya pun dapat dipercayai memberikan berkah”

Bahkan senada dengan Martin, Zamakhsari Dlofir pun juga

mengungkapkan hal yang sama, bahwa kharisma seorang kyai tidak terlepas

dari pengetahuannya tentang hal yang tidak nyata atau gaib. Dengan

pengetahuaanya yang serba bisa menjawab semua tantangan ini maka Kyai

akan dianggap telah memenuhi syarat sebagai wakil dari Tuhan untuk

menentukan sebuah hokum. Selain itu Dhofir juga memaparkan bahwa

ketakdziman masyarakat terutama pedesaan kepada kyai nya merupakan

ketakdziman mutlaq, artinya ketakdziman ini bukan hanya kepada sosok sang

kyai saja melainkan juga kepada para keluarga dan kerabat-kerabat yang

masih mempunyai hubungan dengan kyai.81

Mungkin hal diataslah yang dirasakan para pengganti dari kyai Khasan

Besari, suatu kenikmatan yang diberikan kepada keluarga dan para kerabat

Kyai Khasan Besari membuat mereka lalai dan terbuai dalam keterlenaan.

Sehingga, untuk melanjutkan sebuah pendidikan dan melakukan tirakat

dengan jalan puasa dan lain sebagainya merasa tiak tertarik. Karena

81

Zamakhsari.D.1982. Tradisi Pesantren. hal 55-60

Page 69: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

52

menganggap tanpa harus dengan begitu para kerabat kyai akan mendapat

kehormatan yang cukup dari berbagai lapisan masyarakat.

Ada beberapa orang kyai yang menggantikan Kyai Khasan Besari

setelah meninggal, yang dicatat Fokken dan diceritakan ada dua orang yang

menarik yaitu Kyai Khasan Rifangi yang merupakan putra dari Kasan Besari

dari Istri ke V dan Kyai Kasan cholifah yang merupakan putra dari Kasan

Besari dari Istri ke VI. Sedikit penjelasan dari Fokken tentang pemberian

tanah kepada Kyai Khasan Rifangi di desa Karanggebang tepatnya disebelah

timur Desa Tegalsari.Dan juga pemberian tanah Pohlimo yang masuk desa

Karanggebang namun posisinya sedikit jauh yaitu di sebelah tenggara Desa

Tegalsari kira-kira 7-10 KM dari Desa Tegalsari82

.

Pondok Pesantren Gebang Tinatar surut dan akhirnya mengalami

keruntuhan diperkirakan sekitar tahun 1963. Perkiraan ini dibuktikan dengan

penghapusan tanah perdikan berdasarkan “PP NO. 13 Tahun 1946” yang

berisi tentang :

Pasal 1

Yang dianggap sebagai desa perdikan, ialah semua desa-desa yang

dalam tata negara Belanda dinamakan "Vrije Desa" (Gouv.Besl.no. 25,

tanggal 20-12-1912; Bijbl.No. 7847).

Pasal 2

82

F. Fokken. 1877. De Priesterschool te Tegalsari. Hal. 334.

Page 70: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

53

Menteri Dalam Negeri menyelenggarakan usaha penghapusan desa-desa

perdikan, dengan mengingat kepada keadaan masing-masing daerah dan

mengingat kepentingan mereka yang langsung bersangkutan.”

Dengan terbitnya UU tersebut maka istilah Pengageng Tegalsari

menjadi dihapuskan tercatat Desa Tegalsari menjadi sebuah tanah perdikan

dari tahun 1742 sampai 1946 sekitar 204 tahun. Menurut Haris Daryono

Pondok Pesantren Gebang Tinatar runtuh tahun 1963 M.83

Berikut adalah para Pengageng Tegalsari menurut Drs. Haris Daryono,

S.H., M.M. :

1. Kyai Ageng Mochammad Besari (1674-1747 M )

2. Kyai Kasan Ilyas (1747- 1758 M )

3. Kyai Kasan Yahya (1758-1797 M )

4. Kyai Ageng Bagus Khasan Besari (1797-1867 M)

5. Kyai Kasan Anom I (1867-1877 M )

6. Kyai Kasan Cholifah (1877-1902M)

7. Kyai Kasan Anom II (1902-1943M)

8. Kyai Kasan Anom III (1943-1945M)

9. Kyai Kasan Ismangil (1945-1949 M)

10. Kyai Iksan Halim (1949-1954 M)

11. Kyai Ahmad Amin Adi Kusumo (1954- 1960 M)

12. Kyai Al-Yunani (1960-1962M)

83

Haris .D. 2006.Dari Majapahit Menuju Pondok Pesantren.hal. 258

Page 71: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

54

Walaupun telah runtuh namun keharuman nama Tegalsari Ponorogo

masih bisa dirasakan sampai penelitian ini disusun. Walaupun kini pondok

sudah tidak berdiri lagi, Masjid dan Dalem Agung Kyai Kasan Besari masih

berdiri kokoh. Dan beberapa situs makam dan peninggalan masih terawat. Dan

kini Tegalsari menjadi salah satu tujuan wisata religi di Kab. Ponorogo Jawa

Timur.

Dan setiap malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Romadhon, Tegalsari

selalu ramai dikunjungi ribuan peziarah dan ribuan jamaah.guna berziarah ke

makam tegalsari dan melakukan sholat sunnah untuk mencari berkah malam

lailatul qodar.

Page 72: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

55

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kyai Khasan Besari dilahirkan di Tegalsari pada tahun 1729 M.

Merupakan putra kedua dari Kyai Khasan Ilyas dengan istri pertamanya.

Ketika muda Kyai Khasan Besari bernama Bujang Lancur. Diusianya ke 36

tahun Kyai Khasan Besari menikah dengan Putri dari Pakubuwono III yaitu

Bra.Murtosiyah.

Kyai Khasan Besari ahli dalam bidang keagamaan dan sastra, hal ini,

dapat dilihat dari karangan-karangan R. Ng. Ronggowarsito yang merupakan

bimbingan dari Kyai Khasan Besari.Kyai Khasan Besari mendapat pendidikan

dari kakeknya yaitu Kyai Ageng Muhammad Besari. Kyai Khasan Besari

merupakan penganut Madzhab Syafi‟iyah.

Peninggalan budaya dari Kyai Khasan Besari, yaitu:

1. Adab sopan santun yang diajarkan Kyai Khasan Besari kepada para santri

dan masyarakat Tegalsari yaitu bagaimana menyambut dan menerima

tamu.

2. Budaya menyapa, ramah sopan santun kepada orang yang lebih tua.

3. Memberikan hidangan kepada tamu yang datang dari jauh.

Page 73: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

56

Peninggalan tradisi keagamaan dari kyai Khasan Besari yaitu:

1. Sholat sunah berjamaah di malam ganjil sepuluh terakhir bulan romadhon.

2. Sholawat maulud.

3. Selamatan di masjid setelah sholat ied, baik idul fitri maupun iedul adha.

Sejarah Pondok Pesantren Gebang Tinatar sendiri, berdiri pada tahun

1700 M. Dengan pendiri Kyai Ageng Muhammad Besari. Kyai Ageng

Muhammad Besari merupakan murid dari Kyai Donopuro Setono yang diberi

hadiah tanah perdikan di timur sungai setono sekarang sungai Tegalsari dan

mendirikan pesantren disana yang diberi nama Pondok Pesantren Gebang

Tinatar.

Pakubuwono II menjadi murid dari Kyai Ageng Muhammad Besari

dan memberikan tanah perdikan karena berhasil menyelamatkan Pakubuwono

dari serbuan pasukan cina saat Geger Pecinan. Setelah wafat Kyai Ageng

Muhammad Besari digantikan oleh Kyai Khasan Ilyas dan seterusnya

digantikan oleh Kyai Khasan Yahya dan setelah tahun 1797 Kyai Khasan

Yahya turun dan digantikan oleh Kyai Ageng Khasan Besari. Kyai Ageng

Khasan Besari menjadi Pengageng Pondok Pesantren Gebang tinatar selama

kurang lebih 70 tahun.

Kyai Khasan Besari wafat pada tahun 1867 Masehi dan meninggalkan

7 istri dan 16 orang putra. Pondok Pesantren Gebang Tinatar Benar-benar

runtuh sebagai pondok yang mandiri dan bebas pajak pada tahun 1963 dengan

peraturan pemerintah nomor 13 tahun 1946 tentang penghapusan tanah

perdikan.Dengan penghapusannya Tegalsari menjadi tanah perdikan maka

Page 74: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

57

kekuasaan Tegalsari dan Pondok Pesantren Gebang Tinatar juga pelan-pelan

menghilang dari peradaban.

B. SARAN

Setelah Penulis melakukan survey di lapangan, akhirnya Penulis

banyak menemui kesulitan-kesulitan yang dikarenakan kurangnya perhatian

terhadap peninggalan-peninggalan Sejarah dari Kyai Ageng Hasan

Besari.Sebagai saran untuk yayasan dan juga keluarga Ndalem Agung, untuk

lebih memperhatikan kesejarahan-kesejarahan tentang para leluhurnya.Karena

menurut Imam Ghazali Man „arofa nafsahu faqod „arofa Rabbahu, yang

berarti “Barang siapa yang mengetahui tentang dirinya serta tentang sejarah

Leluhurnya atau lebih dikenal dengan Nasabnya, maka dia akan khusyu‟

dalam beribadah sampai dengan tingkatan tertinggi, yaitu mengetahui

Tuhannya.”

Untuk membuka jalan Penulis sedikit menyinggung tentang beberapa

penelitian tentang Kyai Ageng Hasan Besari yaitu tentang Kyai Doropuro,

tentang peran serta Kyai Noer Shodiq serta tentang Kyai Mu‟min.

Page 75: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

58

DAFTAR PUSTAKA

Amrulloh. Achmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Prima

Duta. 1983. Hal. 87-88.

A.Daliman. Metode Penelitian Sejarah,Yogyakarta: Ombak. 2012. Hal. 73, 81.

Afandi. Safuan, Ihya Ulumuddin Imam Al Gozali (terj.), Solo: sendang

ilmu.hal.15-16

Babad R. Ng. Ronggowarsito ,Team Ronggowarsitan, 1900.

Berg, C.C.“Indonesia” dalam H.A.R.Gibb (ed), Wither Islam? A Survey of

modern movement in the moslem world, London, 1932, hal 257

Carrard Philippe, Poetics The New History. Frenchhistorical discourse from

braudel to chartier, Baltimore and London: the johns Hopkins university

Press, 1992, Hal. 2-4.

Fokkens,F.,De Priesterschool te Tegalsari, Batavia‟s Hage: Bruining, 1877.

Gilbert J. Garragan, S.J, A Guide to Historical Method, New York:Fordham

Univercity Press, 1957 Hal 33.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2013. Hal. 70

Lucey, William, history, method and interpretation, New York and London:

garland publishing,inc, 1984, Hal.27-43

Mujib A. M Subhan, Intelektualisme Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka.2004

M. Dawam. Rahardjo,. Pergulatan Dunia Pesantren. Jakarta: Perhimpunan

Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1985, Hal 6-10.

M Habib Chirzin, Pondok Pesantren : Sebagai Bentuk Masyarakat Belajar.

Yogyakarta:Majlis Luhur Persatuan Taman Siswa. Hal. 94.

Sartono. Kartodirdjo, The Peasant‟s Revolt in Banten in 1888, Singapore Institute

of Southeast Asian Studies: Oxford University Prees, 1932.

Page 76: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

59

Sjamsuddin, Helius, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak , 2012, Hal. 104

Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D

Bandung: alfabeta, 2009, hal. 6

Veyne, Paul, Writing History, Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina

moore-rinvolucri, Middletown,connect, Wesleyan Univercity Press, 1984,

Hal. 121.

Yosodipuro I, Babad Geger Pecinan, radya pustaka (1729-1802).

Yosodipuro I,Babad Surakarta, radya pustaka (1729-1802).

Zamakhsyari, Tradisi pesantren studi tentang pandangan hidup para kyai,

Jakarta: LP3ES, 1982, hal.18,45.

Sumber Media Lain

Enjang Muhaemin, “Potret Ulama dalam Bingkai Politik,”Pelita, No. 6373, Th.

XXI (Jum‟at, 15 Juli 1994), hlm. 4.

Dr. H. Afif Muhammad, MA., “Ulama dan Umara,”Pikiran Rakyat, No. 138, Th.

XXXII (Kamis, 14 Agustus 1997), hlm. 13.

Wawancara.

Bapak Iman Widodo (Budayawan dan Pemerhati Sejarah Ponorogo), Klaten. 03

Oktober 2014. 08.30 WIB dan 25 November 2014. 14.30 WIB

Mbah Sujak (Juru Kunci Makam Tegalsari), Tegalsari Jetis Ponorogo. 07

November 2015. 11.30 WIB.

Agus Setyo Wacono (Keturunan Kyai Khasan Ilyas). Tegalsari Jetis Ponorogo.

08 November 2015. 14.43 WIB.

Page 77: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

60

Skripsi

Skripsi dari As‟ari dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang Pemikiran Kh.

Badri Mashduqi.

Skripsi dari Tri Sundari berjudul Peran Politik Kyai Di Pedesaan (Studi Kasus Di

Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas), merupakan Mahasiswi dari

UNS Semarang.

Skripsi dari UIN Sunan Kalijaga milik Alina Nihaya Marzuqoh tentang (Peran

Sosial Kiai Kampung Di Desa Salamrejo Kecamatan Selopampang

Kabupaten Temanggung).

Page 78: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran-lampiran

Lampiran 1

Makam Batoro Katong

Setono Jenangan Ponorogo

Page 79: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 2

Makam Kyai Ageng Muhammad Besari

Tegalsari Jetis Ponorogo

Page 80: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 3

Makam Kyai Ageng Khasan Besari

Tegalsari Jetis Ponorogo

Page 81: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 4

Ndalem Agung Tegalsari

Tegalsari Jetis Ponorogo

Page 82: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 5

Tempat Tidur Kyai Khasan Besari

Tegalsari Jetis Ponorogo

Page 83: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 6

Masjid Tegalsari

Tegalsari Jetis Ponorogo

Page 84: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 7

Makam Tegalsari

Tegalsari Jetis Ponorogo

Page 85: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 8

Lukisan Kyai Ageng Muhammad Besari

Page 86: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

Lampiran 9

Serat Babad Surakarta

Page 87: “KYAI KHASAN BESARI : BIOGRAFI DANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2809/1/SKRIPSI MAS ANI.pdf · vi PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami persembahkan untuk keluarga besar Bani

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

I. Data Pribadi

1. Nama : Muhammad Sam‟ani

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 29 Juli 1994

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Status Pernikahan : Belum Kawin

6. Warga Negara : Indonesia

7. Alamat KTP : RT: 02/RW: 02 Joresan II Mlarak

Ponorogo

8. Alamat Sekarang : Jl. Arwana. RT. 02/RW. 07 Grogol

Blotongan Sidorejo Salatiga

9. Nomor Telepon / HP : 085736551459

10. E-mail : [email protected]

[email protected]

11. Kode Pos : 63472

II. Pendidikan Formal :

Periode

(Tahun)

Sekolah / Institusi Alamat Jenjang

Pendidikan

1999 - 2001 RA Muslimat NU Joresan Mlarak Ponorogo TK

2001 - 2007 SD Joresan Joresan Mlarak Ponorogo SD

2007 - 2010 Mts. Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo SMP

2010 - 2013 MA Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo SMA

-

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga,10 Agustus 2017

Muhammad Sam‟ani