modul kurikulum 2013

Upload: salimi-moh

Post on 29-Oct-2015

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STRUKTUR KOMPETENSI DAN TEMATIK INTEGRATIF1

    MODUL

    Oleh:

    DHARMA KESUMA2

    MOH SALIMI3

    PUSAT PENGKAJIAN PEDAGOGIK

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    JUNI, 2013

    1 Disajikan dalam Pelatihan Kurikulum 2013 di SD Alam Pelopor Rancaekek Bandung

    2 Ketua Pusat Pengkajian Pedagogik UPI

    3 Anggota Pusat Pengkajian Pedagogik UPI, Hp: 085224508828, E-mail: [email protected]

  • BAGIAN 1

    KOMPETENSI DAN TEMATIK INTEGRATIF

    Tujuan

    Setelah mengikuti sesi ini, Anda akan dapat:

    1. Memahami struktur kompetensi dalam kurikulum 2013 2. Memahami esensi pembelajaran tematik integratif

    Materi

    Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

    JENJANG KELAS

    I-II III-IV V-VI

    4 butir KI 4 butir KI 4 butir KI

    Sejumlah KD Sejumlah KD Sejumlah KD

    Sejumlah Mapel Sejumlah Mapel Sejumlah Mapel

    TEMATIK-INTEGRATIF

    Pembelajaran-KI-KD-Mapel

    KI

    KD

    MAPEL

    PROSES BELAJAR

    Kategori Kompetensi Inti

    - KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual,

    - KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial

    - KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan

    - KI-4 untuk Kompetensi Inti keterampilan

    Logika/alur pemahaman

    Proses penyusunan maupun pemahamannya (dan bagaimana membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar kelompok 3. Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4. Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1 dan 2.

    KD-KI

    - Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung KI-1) atau kelompok 1,

    - Kelompok kompetensi dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau kelompok 2

    - Kelompok kompetensi dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3, dan

    - Kelompok kompetensi dasar keterampilan (mendukung KI-4).atau kelompok 4.

    Pembelajaran Tematik-Integratif

    Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI.

    Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.

    Pengintegrasian tersebut dilakukan melalui pendekatan intra-disipliner, multi-disipliner, inter-disipliner, dan trans-disipliner.

  • Pembelajaran Tematik-Integratif

    Integrasi intra-disipliner adalah usaha mengintegrasikan kompetensi-kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh pada tiap mata pelajaran. Pendekatan ini dilakukan dengan merumuskan keempat kelompok kompetensi dasar sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya.

    Pembelajaran Tematik-Integratif Integrasi multi-disipliner dan inter-disipliner dilakukan dengan

    membuat berbagai mata pelajaran SD/MI terkait satu sama lain sehingga dapat saling memperkuat, dapat menghindari terjadinya tumpang tindih, dan dapat menjaga keselarasan kemajuan tiap mata pelajaran.

    Keterkaitan berbagai mata pelajaran tersebut terbentuk dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.

    Pendekatan ini dilakukan dengan merumuskan kompetensi dasar yang diikat oleh Kompetensi Inti sebagai integrator horisontal antar mata pelajaran dalam satu jenjang kelas. Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Sedangkan integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran menjadi satu.

    Pembelajaran Tematik-Integratif

    Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.

    Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik.

    Pembelajaran Tematik-Integratif Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain.

    Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan. Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia seperti ini dilakukan secara utuh melalui penggabungan sebagian kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

    Kedua ilmu pengetahuan ini menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik baik untuk siswa maupun untuk guru.

    Catatan/ Refleksi:

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________

  • BAGIAN 2

    ANALISIS KOMPETENSI DASAR (KD)

    Tujuan

    Setelah mengikuti sesi ini, Anda akan dapat:

    1. Menganalisis KD untuk menemukan Materi dan Kompetensi 2. Memahami prasyarat tercapainya KD 3. Menyusun Indikator Pencapaian Kompetensi

    Materi

    A. Pengetahuan Menurut Bloom (Anderson dkk., 2001)

    Tipe-tipe Utama Dimensi Pengetahuan dan Sub-subnya

    TIPE-TIPE UTAMA DAN SUB-SUB TIPE

    CONTOH-CONTOH

    A. PENGETAHUAN FAKTUALUnsur-unsur dasariah yang para siswa harus ketahui agar memahami sebuah disiplin atau memecahkan masalah di dalamnya A.1 Pengetahuan tentang Terminologi

    Kosa kata teknis, simbol-simbol musik

    A.2 Pengetahuan tentang rincian dan unsur spesifik

    Sumber-sumber alami yang utama, sumber-sumber informasi yang reliabel

    B. Pengetahuan KonseptualSaling-perhubungan antarunsur dasariah dalam sebuah struktur besar yang membuat mereka berfungsi secara bersamaan B.1 Pengetahuan tentang Klasifikasi dan Kategori

    Periode-periode waktu geologis, bentuk-bentuk kepemilikan bisnis

    B.2 Pengetahuan tentang Prinsip dan Generalisasi

    Teorema Pithagorean, hukum supply and demand

    B.3 Pengetahuan tentang Teori, Model, dan Struktur

    Teori evolusi, struktur Konggres Amerika Serikat

    C. Pengetahuan ProseduralBagaimana melakukan sesuatu, metode-metode inquiri, dan kriteria untuk penggunaan keterampilan, algoritma, teknik-teknik, dan metode-metode C.1 Pengetahuan tentang Subject- specific Skill dan algoritma

    Keterampilan-keterampilan yang digunakan dalam melukis dengan watercolors, whole number division algorithm

    C.2 Pengetahuan tentang Subject- specific Techniques dan metode- metode

    Teknik-teknik interviu, metode ilmiah

    C.3 Pengetahuan tentang Kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur-prosedur yang sesuai

    Kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan menerapkan sebuah prosedur yang melibatkan hukum Newton kedua, kriteria yang digunakan untuk men-judge kelayakan penggunaan sebuah metode tertentu untuk mengestimasi biaya-biaya bisnis

  • D. Pengetahuan MetakognitifPengetahuan kognisi pada umumnya juga kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi yang dimiliki diri sendiri D.1 Pengetahuan Strategik

    Pengetahuan tentang kerangka sebagai sebuah sarana penangkapan struktur dari sebuah unit materi ajar dalam sebuah buku ajar, pengetahuan tentang penggunaan heuristics

    D.2 Pengetahuan tentang Tugas-tugas Kognitif, mencakup pengetahuan kondisional dan kontekstual yang sesuai

    Pengetahuan tentang tipe-tipe tes yang digunakan para guru, pengetahuan tentang tuntutan-tuntutan kognitif dan tugas-tugas kognitif

    D.3 Pengetahuan Diri Pengetahuan bahwa pengeritikan esai-esai adalah sebuah kekuatan pribadi, sedangkan penulisan esai-esai adalah sebuah kelemahan pribadi; kesadaran tentang tingkat pengetahuan yang dimiliki diri sendiri

    B. Perbuatan yang Baik (Depdiknas, 2010)

    Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Kaarakter Bangsa

    NILAI DESKRIPSI

    1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

    agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan

    ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama

    lain.

    2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

    sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

    tindakan, dan pekerjaan.

    3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

    suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

    berbeda dari dirinya.

    4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

    berbagai ketentuan dan peraturan.

    5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

    mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

    menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

    6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara

    atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

    7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

    orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

    8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama

    hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

    9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

    lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

    dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

    10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

    menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

    kepentingan diri dan kelompoknya.

    11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

  • NILAI DESKRIPSI

    kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

    terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

    ekonomi, dan politik bangsa.

    12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

    menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

    mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

    13. Bersahabat/

    Komuniktif

    Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,

    bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

    14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang

    lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

    15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

    bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

    16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

    kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

    mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

    kerusakan alam yang sudah terjadi.

    17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan

    pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

    18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

    dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap

    diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

    budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

    C. Kompetensi

    Definisi Kompetensi

    Sebuah kompetensi sebuah karakteristik yang mendasari dari seorang individu yang berkaitansecara kausal dengan kinerja efektif beracuan-kriteria dan/atau kinerja superior dalam sebuahpekerjaan atau situasi (Spencer & Spencer,1993: 13).

    Karakteristik yang mendasari berarti kompetensiadalah sebuah bagian yang cukup mendalam danbertahan dari kepribadian seseorang dan dapatmemprediksi perilaku dalam berbagai situasi dantugas-tugas pekerjaan.

    Definisi Kompetensi

    Berkaitan secara kausal artinya bahwa sebuahkompetensi menyebabkan atau memprediksiperilaku dan kinerja.

    Beracuan kriteria artinya bahwa sebuahkompetensi memprediksi secara aktual siapayang bekerja baik atau buruk, ketika diukurdengan sebuah kriteria spesifik atau standar.

  • Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Kompetensi adalah karakteristik-karakteristikyang mendasari orang-orang danmengindikasikan pola perilaku ataupemikiran, berlaku pada berbagai situasi, danbertahan selama waktu yang cukup panjang (Boyatzis, 1982 dalam Spencer & Spencer, 1999: 9).

    Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Lima Tipe Karakteristik Kompetensi:

    1. Motif.

    2. Traits (sifat fisik)

    3. Konsep-diri-sendiri

    4. Pengetahuan

    5. Keterampilan

    Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Motif adalah hal-hal yang orang secarakonsisten pikirkan dan inginkan yang menyebabkan lahirnya tindakan. Motif mendorong, mengarahkan, dan memilih perilaku ke arah tindakan-tindakan atau tujuan-tujuan tertentu dan menjauhi yang lainnya. Contoh: Orang yang memiliki motif berprestasi

    secara konsisten mengatur tujuan-tujuan yang menantang untuk dirinya sendiri, mengambiltanggung jawab pribadi untuk menyelesaikanmereka, dan memanfaatkan umpan-balik untukbekerja lebih baik.

    Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Traits adalah karakteristik-karakteristik fisik dan respon-respon konsisten terhadap situasi atau informasi. Contoh: Waktu reaksi dan penglihatan yang baik adalah kompetensi-

    kompetensi sifat fisik dari pilot pesawat tempur.

    Kontrol-diri emosional dan inisiatif adalah "respon-respon konsistenterhadap situasi" yang lebih kompleks. Beberapa orang tidak"mempersalahkan" orang lain dan bertindak "di atas dan melampauituntutan tugasnya" untuk memecahkan masalah yang ada. Traits iniadalah karakteristik dari para pimpinan yang berhasil

    Motiv dan kompetensi adalah operant atau master traits yang intrinsikyang memprediksi apa yang akan orang lakukan dalam pekerjaanmereka jangka panjang, tanpa supervisi yang ketat.

    Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Konsep-diri-sendiri adalah sikap-sikap, nilai-nilai, atau imaji-diri-sendiri.

    Contoh: Keyakinan-diri, kepercayaan seseorang bahwaia dapat menjadi efektif dalam hampir semua situasiadalah bagian dari konsep seseorang tentang dirinya.

    Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Pengetahuan adalah informasi yang seseorang milikidalam bidang pengetahuan khusus.

    Contoh: Pengetahuan seorang ahli bedah tentangsyaraf-syaraf dan otot-otot pada badan manusia.

    Pengetahuan bersifat kompleks

    Skor-skor dalam tes pengetahuan sering gagal memprediksi kinerja pekerjaan karenamereka gagal mengukur pengetahuan dan keterampilan dalam cara-cara aktualpenggunaannya dalam pekerjaan.

    Pertama, banyak tes pengetahuan mengukur memori dangkal, ketika apa yang sesungguhnya penting adalah kemampuan menemukan informasi.

    Memori tentang fakta-fakta khusus adalah kurang penting ketimbang mengetahuifakta-fakta yang mana yang ada yang relevan dengan sebuah masalah khusus, dandimana menemukannya ketika memerlukannya.

    Ke dua, tes-tes pengetahuan ditujukan pada "responden". Tes-tes ini mengukurkemampuan penerima tes untuk memilih respon yang tepat dari beberapa responyang tersedia, tetapi bukan berdasarkan apa yang seseorang dapat perbuatberdasarkan pengetahuannya. Misalnya, kemampuan memilih dari lima item yang mana yang merupakan argumentasi yang efektif adalah sangat berbeda darikemampuan untuk bertahan dalam sebuah situasi konflik dan berargumentasi secarapersuasif. Yang terakhir, pengetahuan yang dimiliki seseorang sebaik-baiknya dapatmemprediksi apa yang seseorang dapat lakukan, bukan apa yang ia akan lakukan.

    Karakteristik-karakteristik yang Mendasari

    Keterampilan: Kemampuan melaksanakan sebuah tugas fisikatau mental tertentu. Contoh: Keterampilan fisik seorang dokter gigi adalah menambal

    sebuah gigi tanpa merusak syarafnya; kemampuan seorangpemerogram komputer adalah mengorganisasi 50.000 lines of code dalam tatanan runtun logis.

    Kompetensi-kompetensi keterampilan mental atau kognitifmencakup berpikir analitis (memproses pengetahuan dandata, menentukan sebab-akibat, mengorganisasi data danperencanaan) dan berpikir konseptual (mengenali pola-poladalam data kompleks).

  • D. Ragam Kompetensi Pada bahasan ini, akan ragam kompetnsi yang telah dikembangkan oleh beberapa ahli,

    diantaranya:

  • Taksonomi Kognitif Bloom (Anderson dkk., 2001) KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

    ALTERNATIF

    DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH

    SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR

    PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

    1. MENGINGATMencari dan menemukan pengetahuan dari memori jangkapanjang 1.1 Mengenali ulang (Mengidentifikasi)

    Menentukan pengetahuan dalam memori jangka-panjang yang konsisten dengan material yang tersaji (yakni, Mengenali tahun-tahun dari kejadian-kejadian penting dalam sejarah Indonesia)

    Meminta siswa mengidentifikasi yang mana sisi dari sebuah bangun datar

    Studi pengamatan ciri-ciri bangun datar

    Refleksi: Mengapa, misalnya, sisi bangun datar disebut sisi?

    1.2 Mengingat ulang (Mencari-temu)

    Mencari-temu pengetahuan relevan dari memori jangka-panjang (yakni, Mengingat ulang tahun-tahun kejadian penting dalam sejarah Indonesia)

    Meminta siswa mencari temu dari sejumlah bilangan yang menunjukkan tahun-tahun, yang mana yang merupakan tahun kemerdekaan Republik Indonesia

    Mengingat Hari Kemerdekaan RI, juga hubungannya dengan hari-hari/tahun-tahun dari kejadian sebelumnya

    Refleksi: Mengapa tahun 1945? Ada apa saja sekitar tahun 1945 itu?

    KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

    ALTERNATIF

    DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-

    CONTOH

    SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR

    PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

    2. MemahamiMengkonstruksi makna dari pesan-pesan instruksional, mencakup komunikasi lisan, tertulis, dan grafis

    2.1 Menginterpretasi/ Menafsir (Klarifikasi, paraphrasing, menyajikan-ulang, translasi)

    Mengubah sebuah bentuk sajian (yakni, sajian numerik) ke bentuk lainnya (yakni, sajian verbal) (yakni, Mem-paraphrase-kan pembicaraan-pembicaraan dan dokumen-dokumen penting)

    Menyelesaikan perhitungan dari soal cerita.

    Mendiskusikan komponen-komponen pokok soal cerita atau bagaimana memahami soal cerita

    Berlatih menyelesaikan soal cerita

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    Meminta siswa memperterang (mengklarifikasi) maksud dari sebuah larik dari sebuah puisi.

    Mendiskusikan ide/ide-ide yang terkandung dalam sebuah larik puisi

    Berlatih mengklarifikasi isi dari sebuah larik puisi

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    Meminta siswa mengulang secara singkat isi sebuah ide/gagasan/konsep/kalimat/ paragraf sehingga menjadi lebih jelas (mem-parafrasa)

    Mendiskusikan isi sebuah paragraf

    Berlatih menyajikan ulang isi paragraf secara ringkas dan lebih jelas

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    Meminta siswa menceritakan ulang sebuah cerita pendek secara singkat (translasi).

    Mendiskusikan isi sebuah cerita pendek

    Berlatih menceritakan-ulangnya secara lebih ringkas

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

  • Meminta siswa menyajikan ulang secara utuh sebuah paragraf ringkas (translasi)

    Mendiskusikan isi sebuah paragraf ringkas

    Berlatih menyajikan-ulangnya menjadi lebih utuh

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    2.2 Mengeksemplifikasi/ Menyontohkan (Mengilustrasikan, mencontohkan)

    Menemukan sebuah contoh spesifik atau ilustrasi dari sebuah konsep atau prinsip (yakni, Memberi contoh-contoh berbagai gaya lukisan artistik yang penting)

    Meminta siswa memberikan sebuah contoh (harus berbeda dari yang sudah diketahui siswa sebelumnya)

    Mendiskusikan arti sebuah konsep atau prinsip, mengikutsertakan beberapa contohnya

    Praktik meencari contoh-contohnya yang relevan

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    2.3 Mengklasifikasi (Kategorisasi, subsuming)

    Menentukan bahwa sesuatu termasuk kedalam sebuah kategori (yakni, konsep atau prinsip) (yakni, Mengklasifikasi kasus-kasus nirtatanan mental yang sudah diobservasi atau dideskripsikan)

    Meminta siswa membuat klasifikasi dari benda-benda yang tersedia di atas meja

    Mendiskusikan arti klasifikasi

    Praktik membuat klasifikasi

    Refleksi: mendiskusikan (mengapa?) hasil kerja siswa

    Meminta siswa memasukkan sebuah anggota kedalam golongannya

    Mendiskusikan arti klasifikasi

    Praktik memasukkan berbagai anggota (benda, peristiwa)kedalam golongannya yang relevan.

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    2.4 Summarizing/ Mengikhtisarkan (Mengabstraksi, generalisasi)

    Mengabstraksi sebuah tema umum atau poin-poin pokok (yakni, Menulis sebuah summary ringkas tentang kejadian-kejadian yang tersaji pada sebuah videotape)

    Meminta siswa: o mendapatkan hal-hal pokok dari sebuah

    wacana; atau o menulis ikhtisar dari suatu kejadian/peristiwa

    Mendiskusikan hal-hal pokok dari sebuah wacana atau peristiwa

    Praktik menuliskan hal-hal pokok tersebut

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    2.5 Menyimpulkan (Menyimpulkan, mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi)

    Menggambarkan sebuah simpulan logis dari informasi yang tersaji (yakni, Dalam pembelajaran bahasa asing, menyimpulkan prinsip-prinsip gramatis dari contoh-contoh)

    Meminta siswa: o menyimpulkan apa yang akan terjadi jika akar

    dari sebuah pohon dibuang (mem-prediksi) o menyimpulkan berapa uang jajan yang akan

    diterimanya bulan depan berdasarkan penerimaannya selama dua bukan terakhir (meng-ekstrapolasi)

    o meng-estimasi nilai yang tepat dalam sebuah deret bilangan yang jomplang (menginterpolasi)

    Mendiskusikan pola-pola prediksi, ekstrapolasi, dan interpolasi.

    Berlatih melakukan prediksi, ekstrapolasi, dan interpolasi

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    2.6 Membandingkan (Mengkontraskan, memetakan, memadankan)

    Mendeteksi kesepadanan/ketidaksepadanan antara dua ide, objek, dan lain-lain (yakni, Membandingkan kejadian-kejadian historis dengan situasi-situasi kontemporer)

    Meminta siswa membandingkan musyawarah dengan pemungutan suara

    Studi pengamatan kegiatan musyawarah dan pemungutan suara dalam pemilihan KM (Ketua Murid)

    Menemukan hal-hal yang sama dan berbeda pada kedua kegiatan tersebut

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

  • 2.7 Menjelaskan/ Mengeksplanasi (Mengkonstruksi model)

    Mengkonstruksi sebuah model sebab-akibat dari sebuah sistem (yakni, Menjelaskan sebab-sebab dari pentingnya kejadian-kejadian abad ke-18 di Perancis)

    Meminta siswa menjelaskan sebab-sebab erosi Studi pengamatan terhadap eksperimen erosi

    Menemukan sebab-sebab dari terjadinya erosi

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    KATEGORI, PROSES KOGNITIF,

    NAMA ALTERNATIF DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-

    CONTOH SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

    3. Mengaplikasi/MenerapkanMelaksanakan atau menggunakan sebuah prosedur dalam sebuahsituasi yang ada 3.1 Mengeksekusi (Melaksanakan)

    Mengaplikasikan sebuah prosedur ke sebuah tugas akrab (yakni, Membagi sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya, keduanya melibatkan bilangan bulat lebih dari satu digits)

    Meminta siswa membagi sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya, keduanya melibatkan bilangan bulat lebih dari satu digits)

    Studi konseptual pembagian dengan RME (Realistic Mathematics Education) (Jika konsep pembagian belum dikuasai siswa)

    Berlatih menyelesaikan soal-soal pembagian

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    3.2 Mengimplementasikan (Menggunakan)

    Mengaplikasikan sebuah prosedur ke sebuah tugas tak-akrab (yakni, Menggunakan Hukum Kedua Newton dalam situasi-situasi yang sesuai dengannya)

    Meminta siswa membuat model periskop (diagram) untuk digunakan di sebuah ruang perlindungan bawah tanah (bunker)

    Studi observasi model periskop di sebuah kapal selam

    Membuat modelnya

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    KATEGORI, PROSES KOGNITIF,

    NAMA ALTERNATIF DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-

    CONTOH SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

    4. MenganalisisMenguraikan material menjadi bagian-bagian pembentuknya dan menentukanbagaimana bagian-bagian ini saling berkaitan dan dengan struktur totalnya atau tujuannya

    4.1 Membeda-bedakan (Diskriminasi, membedakan, memfokuskan, memilih)

    Membedakan bagian yang relevan dan yang tak-relevan atau yang penting dan yang tak-penting dari material yang tersaji (yakni, Membedakan antara bilangan-bilangan yang relevan dan yang tak-relevan dalam dalam sebuah masalah kata-kata matematis (a mathematical word problem)

    Meminta siswa: o menjelaskan hal-hal penting dari sebuah

    cerita o menjelaskan hal-hal penting dari sebuah

    wacana ilmiah o menemukan bilangan-bilangan dan

    operasi-operasi hitung dalam sebuah masalah cerita yang terkait dengan sebuah soal (selanjutnya, menyelesaikan soal tersebut, penerapan, C3)

    Studi membaca cerita/wacana ilmiah dalam rangka menemukan hal-hal penting

    Mendiskusikannya

    Menulis penjelasannya; (selanjutnya menyelesaikan soalnya)

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

  • 4.2 Mengorganisasi (Menemukan koherensi, mengintegrasikan, menyusun kerangka, parsing, menstrukturkan)

    Menentukan bagaimana unsur-unsur sesuai atau berfungsi dalam sebuah struktur (yakni, Menstrukturkan evidensi dalam sebuah deskripsi historis menjadi evidensi untuk dan menentang sebuah eksplanasi historis)

    Meminta siswa: o memadukan/mengintegrasikan berbagai

    informasi tentang sebuah kejadian, dan kemudian menjelaskannya

    o menyusun sebuah kerangka pikir dari sebuah wacana, dan kemudian menjelaskannya

    o Memilah-milah unsur-unsur tata bahasa dari sebuah kalimat, dan kemudian menjelaskannya

    Mendiskusikan hal yang dimaksud

    Berlatih menemukan/menyusun hal yang dimaksud

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    4.3 Mengatribusi (Mendekonstruksi)

    Menentukan sebuah titik pandang, bias, nilai-nilai, atau maksud yang mendasari material yang tersaji (yakni, Menentukan titik pandang pengarang sebuah esai dalam kaitannya dengan perspektif politisnya)

    Meminta siswa menemukan:

    bias si penulis dalam sebuah tulisan/berita

    maksud dari sebuah tulisan

    perspektif politis si penulis dalam sebuah wacana

    Mendiskusikan bias, maksud, perspektif

    Berlatih menemukan bias, maksud, perspektif

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    KATEGORI, PROSES KOGNITIF,

    NAMA ALTERNATIF DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

    5. MengevaluasiMembuat judgement didasarkan atas kriteria dan standar 5.1 Mengecek (Mengkoordinasi, mendeteksi, memantau, mentes)

    Mendeteksi inkonsistensi atau kekeliruan dalam sebuah proses atau produk; menentukan apakah sebuah proses atau produk memiliki konsistensi internal; mendeteksi efektivitas sebuah prosedur ketika ia diimplementasikan (yakni, Menentukan apakah simpulan-simpulan seorang ilmuwan berdasarkan data yang terobservasi)

    Meminta siswa menemukan dan menjelaskan: o koherensi/inkoherensi gagasan kebijakan

    luar negeri Indonesia dalam sebuah wacana tertentu

    o koherensi/inkoherensi negara dalam melindungi segenap warga negara dalam sebuah kejadian yang dilaporkan koran

    Meminta siswa menguji konsistensi antara data dengan simpulan

    Mendiskusikan hal yang dimaksud

    Berlatih menemukan hal yang dimaksud

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    5.2 Mengkritik (Men-judge)

    Mendeteksi inkonsistensi antara sebuah produk dengan kriteria eksternal, menentukan apakah sebuah produk memiliki konsistensi eksternal; mendeteksi kesesuaian sebuah prosedur untuk sebuah masalah yang ada (yakni, Men-judge metode yang mana dari dua metode yang ada yang bersifat terbaik untuk memecahkan sebuah masalah yang ada)

    Meminta siswa: o menilai pola makan masing-masing

    dengan standar empat sehat lima sempurna

    o kecukupan zat asam dari pohon-pohon yang ada di sebuah RT dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di RT tersebut

    o menilai lingkungan sekolahnya berdasarkan standar sekolah sehat

    Mendiskusikan hal yang dimaksud

    Berlatih menemukan hal yang dimaksud

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

  • KATEGORI, PROSES KOGNITIF,

    NAMA ALTERNATIF DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

    6. MengkreasiMenyusun unsur-unsur secara bersamaan untuk membentuk sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional; mereorganisasi unsur-unsur menjadi sebuah pola atau struktur baru 6.1 Generate (Memunculkan)

    Memunculkan hipotesis-hipotesis alternatif didasarkan atas kriteria (yakni, Men-generate hipotesis-hipotesis untuk menjelaskan sebuah fenomena yang terobservasi)

    Meminta siswa:

    membuat dugaan/hipotesis yang menjelaskan perang Imam Bonjol berdasarkan beberapa fakta yang terbatas (kemudian mencari fakta-fakta lebih jauh lagi untuk menolak atau menerima hipotesis yang dibuatnya)

    membuat hipotesis yang menjelaskan pergerakan separatis berdasarkan beberapa berita surat kabar (kemudian mencari fakta-fakta lebih jauh lagi untuk menolak atau menerima hipotesis yang dibuatnya)

    mendeskripsikan jawaban atas pertanyaan apa/apa saja penyebab mogoknya mobil?berdasarkan sejumlah kejadian yang dialami sebelum sebuah mobil mogok.

    Mendiskusikan apa yang dimaksud dengan hipotesis

    Berlatih membuat hipotesis

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    6.2 Merencanakan

    Menggawaikan sebuah prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas (yakni, Merencanakan sebuah research paper tentang sebuah topik historis yang ada)

    Meminta siswa:

    membuat usulan penelitian tentang pertumbuhan padi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya

    merancang pola kebersihan rumah berdasarkan ciri-ciri perilaku tikus

    Merancang usulan untuk menjamin kebersihan sekolah setiap hari

    Mendiskusikan apa yang dimaksud

    Praktik membuat usulan

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

    6.3 Memproduksi Menciptakan sebuah produk (yakni, Membangun lingkungan buatan untuk sebuah kepentingan spesifik)

    Meminta siswa:

    membuat model visual yang mendeskripsikan peristiwa fotosintesis berdasarkan sebuah wacana tertulis yang mendeskripsikan fotosintesis

    menulis sebuah Cerpen/drama/novel

    menciptakan sebuah solusi untuk sebuah masalah

    Mendiskusikan apa yang dimaksud

    Praktik apa yang dimaksud

    Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

  • Taksonomi Moral Lickona

    Pengetahuan Moral Lickona 1. Kesadaran moral

    Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi Definisi: Melek moral atau ketajaman (dalam menangkap/melihat) moral, antonimnya adalah buta moral. Ini adalah kemampuan menangkap isu moral, yang sering implisit, dari suatu objek/peristiwa. Kompetensi ini menurut hemat penulis sama dengan kemampuan C2 (memahami, khususnya, interpretasi) dari Taksonomi Tujuan-Tujuan Kognitif Bloom. Dalam bahasa Lickona sendiri, kesadaran moral adalah kemampuan: to use their intelligence to see when a situation requires moral judgmentand then to think carefully about what the right course of action is. ( menggunakan kecerdasan mereka untuk melihat kapan sebuah situasi mempersyaratkan pertimbangan moraldan kemudian berpikir secara cermat tentang apa tindakan yang sebaiknya.) Orang dapat menangkap secara intuitif sebuah isu moral dari sebuah objek/peristiwa; dan sebaliknya, buta moral. Contoh orang yang buta moral yaitu orang yang menganggap martabat diri bergantung pada tampilan fisik atau harta. Ketersinggungan kita ketika menyaksikan orang kaya menganiaya orang miskin adalah contoh ketajaman moral kita. Rasa haru yang muncul ketika kita menyaksikan perbuatan luhur tertentu, adalah juga contoh ketajaman moral. Kesadaran moral terjadi sebelum kita melakukan pertimbangan moral dan pembuatan-putusan moral.

    Hidup dalam lingkungan orang-orang yang melek moral (conditioning). Pendidik harus menjadi teladan dalam ketajaman moral ini.

    Pengalaman-tak-langsung, dapat dilakukan dengan mempelajari peristiwa-peristiwa historis yang relevan dan biografi tokoh yang memiliki ketajaman penglihatan moral (termasuk karya fiksi).

    Siswa diminta mengidentifikasi isu moral dari sebuah objek/peristiwa

    Siswa diminta mengeksplisitkan isu moral dari sebuah objek/peristiwa.

    2. Pengetahuan nilai moral Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Ini adalah ethical literacy, literasi etis, kemampuan hasil belajar teori-teori tentang berbagai nilai etis, seperti: menghargai kehidupan dan kebebasan, bertanggung jawab terhadap orang lain, kejujuran, ketidakmemihakan, toleransi, sopan-santun/tenggang rasa, disiplin diri, integritas (teguh pada prinsip moral), kebaikan hati, berbelas-kasih, dan keberanian. Literasi etis termasuk pemahaman tentang bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi. Ini berarti kemampuan menerjemahkan/mengalihbahasakan (translasi) nilai-nilai abstrak menjadi perilaku moral konkrit.

    Belajar kognitif, C1-C6 tentang teori-teori nilai; dapat disebut sebagai pengajaran nilai-nilai (teaching of values).

    Diskusi-diskusi peristiwa-peristiwa konkrit yang melibatkan isu nilai dapat meningkatkan kognisi nilai-nilai.

    Siswa diminta: Menyebutkan nilai moral tertentu. Menginterpretasi nilai moral dari sebuah

    komunikasi tertulis. Menerjemahkan nilai moral tertentu. Melakukan ekstrapolasi berdasarkan

    sebuah nilai tertentu. Menerapkan nilai moral tertentu pada

    suatu situasi (baru).

    3. Memahami sudut pandang lain Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

  • Memahami sudut pandang lain adalah kemampuan menerima sudut pandang orang lain, memahami sebuah situasi sebagaimana orang lain memahaminya, mengimajinasikan bagaimana orang lain berpikir, mereaksi, dan berperasaan. Kemampuan ini sebuah prasyarat penting untuk perilaku moral sosial, menghargai dan bertanggung jawab terhadap orang lain.

    Pengalaman belajar yang otentik untuk kemampuan ini adalah dengan mempraktikkan pengambilan perspektif (sudut pandang) orang lain pada para siswa. Pengalaman belajar yang kognitif dapat dilakukan dengan antara lain menganalisis sudut pandang orang lain atau budaya lain.

    Siswa diminta: Menginterpretasi secara objektif

    perasaan dan pikiran orang lain. Menerjemahkan perasaan dan pikiran

    orang lain. Mengekstrapolasi perasaan dan pikiran

    orang lain (Bloom: C2: interpretasi, translasi, ekstrapolasi).

    4. Penalaran moral Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Memahami makna apa itu bermoral dan mengapa harus bermoral? Mengapa memenuhi janji itu penting? Mengapa harus kerja dengan sebaik-baiknya? Mengapa harus berbagi dengan orang yang membutuhkan? Ini adalah kemampuan analisis hubungan (C4) dari Bloom. Penalaran moral anak-anak berkembang, mereka belajar apa yang dapat dianggap sebagai alasan moral yang baik dan alasan moral yang buruk.

    Pengalaman belajarnya adalah melalui belajar kognitif, C4 (analisis), tentang perbuatan bermoral.

    Siswa diminta: Menyediakan alasan atas suatu perbuatan

    moral. Menjelaskan alasan atas suatu perbuatan

    moral. Menginterpretasi alasan dari suatu

    perbuatan moral (Bloom: C2 dan 4). 5. Pembuatan putusan

    Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi Proses orang menjadi memiliki putusan. Biasanya orang menghadapi masalah atau dilemma moral. Apa pilihan saya? Apa konsekuensi yang mungkin dari berbagai tindakan bagi orang yang terkena pengaruh putusan saya? Apa tindakan yang memaksimalkan konsekuensi yang baik dan diyakini penting untuk nilai yang dpertaruhkan?

    Mengalami secara simulatif konflik atau dilemma nilai, dapat juga konflik nilai yang dialami orang lain, kemudian membuat putusan nilai, dan mengkajinya. Menurut Lickona, pendekatan apa-pilihan-saya dan apa-konsekuensi-konsekuensinya untuk membuat putusan-putusan moral telah diajarkan bahkan sejak pada anak pra sekolah.

    Siswa diminta: Memiliki putusan nilai lengkap dengan

    konsekuensinya yang sudah terkaji secara baik, atas konflik nilai yang tersedia.

    6. Pengetahuan-diri Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Kemampuan melihat-kembali perilaku sendiri dan mengevaluasinya. Pengembangan pengetahuan-diri termasuk kekuatan dan kelemahan karakter diri sendiri dan bagaimana mengkompensasi kelemahan tersebut, di antaranya yang hampir universal merupakan tendensi manusia, yaitu melakukan apa yang kita inginkan dan kemudian membelanya dengan cara yang tidak adil.

    Pengalaman belajar dapat disediakan dengan meminta siswa membuat jurnal etis/akhlak/budi pekertidengan mencatat kejadian-kejadian moral dalam penghidupan mereka, respon-respon mereka dalam kejadian moral tersebut, dan adakah respon ini dapat dipertanggungjawabkan secara etis.

    Menilai: Perkembangan kejujuran individu dalam

    melihat diri sendiri. Perkembangan upaya-upaya mengatasi

    kelemahan diri. Iklim sosial kejujuran dalam kelompok (dampak sosial yang mungkin, misalnya jika masing-masing jurnal tersebut didiskusikan dalam kelompok).

  • Perasaan Moral Lickona 1. Hati nurani/nurani

    Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi Nurani memiliki dua sisi: sisi kognitifpengetahuan tentang apa yang baikdan sisi emosionalmerasa wajib melakukan apa yang baik. Nurani yang matang mencakup, di samping merasakan kewajiban moral, juga kapasitas untuk rasa bersalah konstruktif. Jika nurani anda merasa wajib untuk berbuat sesuatu, anda akan merasa bersalah jika tidak melakukannya. Kapasitas untuk rasa bersalah konstruktif juga membantu kita dalam menolak godaan.

    Berlatih menghadapi kasus-kasus yang menuntut individu mengekspresikan nuraninya adalah sebuah pengalaman belajar yang penting. Latihan ini akan terbentuk salah satunya melalui stimulasi yang mendorong individu mengekspresikan nuraninya.

    Perbuatan dan ucapan yang sesuai nurani perlu mendapat penghargaan atau dirayakan untuk menunjukkan bahwa masyarakat atau kelompok menuntut individu untuk berbuat sesuai dengan nurani.

    Diskusi kasus-kasus penggunaan atau pengabaian nurani adalah juga pengalaman belajar yang penting.

    Hasil belajarnya yang otentik adalah kapasitas untuk merasa bersalah dan merasa wajib untuk perbuatn moral.

    Pada tatarannya lebih rendah, adalah ekspresi-ekspresi nurani ini melalui kata-kata.

    2. Harga diri Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Ini adalah kemampuan merasa bermartabat karena memiliki kebaikan atau nilai luhur. Studi-studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan harga diri yang tinggi lebih resisten terhadap tekanan dari teman-teman sebaya dan lebih mampu mengikuti putusan mereka sendiri ketimbang mereka dengan harga-diri rendah. Ketika kita menilai secara positif diri kita sendiri, kita lebih mungkin memperlakukan orang lain dengan cara positif. Jika kita menilai rendah diri sendiri atau tidak memiliki harga-diri, akan sulit untuk memperpanjang penghargaan untuk orang-orang lain. Harga-diri yang tinggi pada dirinya sendiri tidak menjamin karakter yang baik. Sangat mungkin adanya untuk memiliki harga-diri yang didasarkan atas hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan karakter baikseperti harta, tampilan bagus, popularitas, atau kekuasaan. Bagian dari tantangan kita sebagai pendidik adalah membantu anak-anak mengembangkan harga-diri positif yang didasarkan atas nilai-nilai seperti tanggungjawab, kejujuran, dan kebaikan hati dan keyakinan pada kapasitas sendiri untuk kebaikan.

    Perbuatan baik yang dilakukan seseorang sering membuat orang merasa senang atau bahagia karena melakukannya.

    Refleksi dan diskusi-diskusi mengenai peritiwa ini barangkali merupakan suatu pengalaman belajar yang penting.

    Siswa diminta berbuat baik dan membuat laporan reflektif atas perbuatannya.

    3. Empati Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Empati adalah identifikasi diri pada, atau pengalaman tidak langsung tentang, keadaan orang lain. Empati membantu kita keluar dari diri sendiri dan masuk kedalam diri orang lain. Ini adalah sisi emosional dari pengambilan-perspektif

    Para peserta didik dapat berlatih melakukan empati di bawah bimbingan guru. Setelah berlatih, guru dapat membimbing mereka untuk mendiskusikannya.

    Siswa dimintamengungkapkan apa yang dirasakan orang lain. Bertoleransi. Menghargai perbedaan sikap.

    4. Cinta kebaikan

  • Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi Bentuk tertinggi dari karakter mencakup ketertarikan sejati/tulus pada kebaikan. Psikologiwan Boston College Kirk Kilpatrick menulis: Dalam pendidikan untuk kebajikan, hati dilatih sebagaimana juga kesadaran. Orang bijak belajar tidak hanya membedakan kebaikan dan keburukan tetapi juga mencintai kebaikan dan membenci keburukan.

    Para guru dapat berpaling pada sastra sebagai cara mananamkan perasaan tentang kebaikan dan kejahatan. Ketika anak-anak menjumpai para penjahat dan pahlawan dalam halaman-halaman dari sebuah buku yang baik, mereka merasa tertolak oleh kejahatan dan tertarik pada kebaikan tanpa kuasa menahannya. Ketika orang mencintai kebaikan, mereka mendapatkan rasa senang dalam melakukan kebaikan. Mereka memiliki hasrat moral, bukan hanya kewajiban moral. Potensi ini dikembangkan melalui program-program peer tutoring dan pelayanan masyarakat di sekolah-sekolah.

    Tantangan bagi siswa untuk berbuat baik. (Upaya-upaya pribadi dan dalam kelompok untuk berbuat baik.)

    5. Kontrol diri Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Definisi: Emosi dapat menenggelamkan penalaran. Inilah mengapa kontrol-diri adalah sebuah kebajikan moral yang niscaya. Kontrol-diri membantu kita bermoral bahkan ketika kita tidak ingin bermoral, ketika sedang marah pada sesuatu, misalnya. Kontrol-diri juga niscaya untuk mengekang kesukaan-diri.

    Pengalaman-pengalaman belajar dalam bentuk menolak kesenangan atau kebencian demi kebaikan.

    Hasil belajar: Tekun belajar/bekerja, menunda kesenangan. Tugas-tugas belajar diselesaikan dengan baik. Memiliki kegiatan harian yang baik untuk pengembangan diri dan lingkungannya.

    6. Rendah hati Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Rendah hati adalah sisi afektif dari pengetahuan-diri. Rendah hati terdiri atas keterbukaan yang sejati pada kebenaran dan kemauan untuk bertindak memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Rendah hati juga membantu kita mengatasi rasa bangga. Rasa bangga adalah sumber dari arogansi, prasangka, dan merendahkan orang lain. Rasa bangga yang terluka mengempani kemarahan dan menutup munculnya sikap memaafkan. Rendah hati adalah penjaga terbaik melawan perbuatan jahat.

    Berlatih terbuka terhadap kebenaran, dari mana pun sumbernya, dan mau memperbaiki kesalahan-kesalahan diri sendiri.

    Hasil belajar: Mengakui kebenaran pendapat orang lain. Mengaku bersalah jika melakukan kesalahan. Memberikan penghargaan terhadap pendapat orang lain.

  • Tindakan Moral Lickona 1. Kompetensi

    Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah putusan dan perasaan moral menjadi tindakan moral yang efektif. Kompetensi moral sering merupakan suatu tantangan pribadi bagi seseorang. Seseorang bisa jadi sudah memahami makna solat wajib dan ingin melaksanakannya, tetapi ia tetap saja tidak melaksanakannya. Ini adalah tantangan bagi pendidik ketika menghadapi peserta didik yang demikian.

    Psikologiwan Ervin Staub menemukan bahwa anak-anak yang memiliki pengalaman yang terbimbing dalam role-playing dalam serangkaian situasi bermasalah yang di dalamnya seorang anak membantu anak lainnya pada waktu berikutnya lebih mungkin (dibandingkan dengan anak-anak tanpa pengalaman yang demikian) untuk menyelidiki suara tangisan seorang anak dalam sebuah ruangan. Sebuah studi baru-baru ini atas 400 orang yang membantu orang-orang Yahudi lari dari Nazi menemukan bahwa para penyelamat ini memiliki, di samping nilai-nilai simpati, pemahaman yang kuat tentang kompetensi personal. Pendidik harus mengerahkan berbagai cara untuk menumbuhkan kompetensi moral ini. Pengalaman individual secara mandiri, pengalaman terbimbing, pengalaman dalam kelompok, pemodelan, dan lain-lain dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkannya.

    Hasil belajar: Kemampuan melaksanakan tindakan moral. Berbuat baik. Membantu orang lain berbuat baik.

    2. Keinginan moral Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Menjadi baik sering mempersyaratkan sebuah tindakan nyata dari kemauan, suatu mobilisasi energi moral untuk melakukan apa yang menurut kita harus dilakukan. Kemauan memerlukan emosi berada di bawah kontrol nalar. Kemauan memerlukan penglihatan dan pemikiran tentang semua dimensi moral dari sebuah situasi. Kemauan diperlukan agar kewajiban diletakkan mendahului kesenangan. Kemauan membutuhkan kemampuan untuk menolak godaan, teguh menghadapi tekanan teman sebaya, dan melawan arus. Kemauan adalah inti dari keberanian moral.

    Kemauan sebagai sebuah potensi diri perlu dipahami dan disadari oleh peserta didik melalui bantuan guru. Langkah berikutnya peserta didik diminta mencatat kemauan-kemauan moral apa saja yang tidak dipenuhinya; setelah ini adalah praktik-praktik mewujudkan kemauan ini.

    Hasil belajar: Individu yang berupaya memiliki kemauan melakukan tindakan moral. Konsisten melaksanakan kewajiban moral. Berbuat adil sekalipun terhadap orang yang tidak disukainya. Berdisiplin melakukan suatu tindakan moral.

    3. Kebiasaan (habit) Definisi dan Contoh Pengalaman Belajar Evaluasi

    Dalam banyak situasi tingkah laku moral diuntungkan oleh habit. Orang yang memiliki karakter yang baik, sebagaimana William Bennett tunjukkan, bertindak benar, setia, berani, simpati, dan adil tanpa banyak tergoda oleh hal yang sebaliknya. Mereka bahkan sering tidak berpikir secara sadar tentang pilihan yang baik. Mereka melakukan hal yang baik oleh kekuatan habit.

    Pengalaman belajar: Anak-anak membutuhkan, sebagai bagain dari pendidikan moral mereka, banyak kesempatan untuk mengembangkan habit yang baik, banyak praktek menjadi orang yang baik.

    Hasil belajar: Kebiasaan dalam hal tertentu. Biasa sopan-santun tertentu. Biasa menolong. Biasa adil.

  • Taksonomi Afektif/Karakter Krathwohl

    SUBKATEGORI DEFINISI & CONTOH

    Receiving/Meneri

    ma fenomena:

    Definisi: Individu mulai sadar secara positif akan fenomena.

    Contoh:Mendengarkan orang lain dengan hormat. Memperhatikan dan mengingat nama

    orang yang baru diperkenalkan.

    Responding/Mere

    spon terhadap

    fenomena:

    Definisi:

    Berpartisipasi aktif mempelajari sesuatu. Memperhatikan dan mereaksi terhadap

    fenomena tertentu.

    Hasil-hasil belajar dapat menekankan keinginan untuk merespon, kepatuhan dalam

    merespon, atau kepuasan dalam merespon.

    Contoh: Berpartisipasi dalam diskusi kelas. Memberikan sebuah presentasi. Mengajukan pertanyaan tentang cita-cita, konsep-konsep, model-model baru, dan lain-lain dalam rangka memahami secara penuh. Mengetahui peraturan keamanan dan mempraktikkannya.

    Valuing/

    Menilai:

    Definisi:

    Harga, nilai atau anggapan penting yang seseorang berikan pada sebuah fenomena

    tertentu.

    Ini berkisar dari persetujuan sederhana hingga keadaan komitmen yang lebih kompleks

    terhadap nilai.

    Penilaian didasarkan atas internalisasi sehimpunan nilai spesifik

    Keping-keping petunjuk untuk nilai-nilai ini terekspresikan dalam perilaku terbuka (overt)

    si pebelajar dan sering dapat didentifikasi. Contoh: Mendemonstrasikan keyakinan terhadap proses demokratis. Peka terhadap perbedaan individual dan kultural (keanekaragaman nilai). Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah. Mengajukan sebuah rencana untuk pembaikan sosial dan melaksanakannya dengan komitmen. Memberitahukan kepada manajer hal-hal yang dirasakan dengan kuat.

    Organization/Me

    ngorganisasi:

    Definisi:

    Mengorganisasai nilai-nilai menjadi prioritas-prioritas melalui: mempertentangkan

    berbagai nilai, memecahkan konflik di antara nilai-nilai ini, dan menciptakan sebuah

    sistem nilai yang unik. Contoh: Mengenali kebutuhan untuk menyeimbangkan antara kebebasan dan perilaku bertanggung jawab. Menerima tanggung jawab atas perbuatan sendiri. Menjelaskan peranan dari perencanaan sistematis dalam memecahkan masalah. Menyetujui standar etis profesional. Menciptakan sebuah rencana kehidupan yang harmoni dengan kemampuan, minat, dan keyakinan. Memprioritaskan waktu secara efektif untuk memenuhi kebutuhan organisasi, keluarga, dan diri sendiri.

    Characterization/

    Karakterisasi/Inte

    rnalisasi nilai:

    Definisi:

    Memiliki sebuah sistem nilai yang mengontrol perilaku.

    Perilaku adalah pervasive (hadir dimana-mana, selalu ada), konsisten, prediktif, dan yang

    paling penting, merupakan karakteristik seseorang. Contoh: Memperlihatkan kebergantungan pada diri sendiri ketika bekerja secara mandiri. Bekerja sama dalam aktivitas kelompok (memperlihatkan kerja-tim). Menggunakan sebuah pendekatan objektif dalam memecahkan masalah. Memperlihatkan komitmen profesional pada praktik etis secara harian. Memperbaiki pertimbangan-pertimbangan dan mengubah perilaku berdasarkan evidensi baru. Menghargai orang sebagaimana adanya, bukan sebagaimana tampakannya.

    E. Judgement Profesional Hal ini berkaitan dengan ide/ gagasan dari seorang pendidik dalam menemukan

    kompetensi yang belum disediakan oleh para ahli.

  • Latihan Analisis KD

    Berikut adalah salah satu KI-KD yang ada dalam kurikulum 2013

    Mata Pelajaran : PPKn

    Kelas : IV

    Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

    Menerima, menjalankan, dan menghargai

    ajaran agama yang dianutnya 1.1.Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan

    keragaman agama, suku bangsa, pakaian

    tradisional, bahasa, rumah adat, makanan

    khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di

    lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

    sekitar

    1.2.Menghargai kebersamaan dalam

    keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang

    Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan

    masyarakat sekitar

    Dari KI-KD tersebut, tentukanlah Materi, Kompetensi, Indikator, Pengalaman Belajar, dan

    Evaluasinya pada tabel berikut:

    Catatan:

    1. Pilih salah satu KD 2. Dapat mengerjakan bersama, diskusi dengan teman

  • Mata Pelajaran :

    Kelas :

    KI :

    Kompetensi Dasar Materi Kompetensi Indikator Pengalaman Belajar Penilaian

    Setelah anda mengerjakan, bandingkanlah dengan Draft Silabus Kurikulum yang disediakan oleh Kemdikbud.

  • Catatan/ Refleksi:

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

  • BAGIAN 3

    PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

    Tujuan

    Setelah mengikuti sesi ini, Anda akan dapat:

    1. Memahami struktur pembelajaran tematik integrative 2. Membuat desain pembelajaran tematik integrative

    Materi

    A. Pembahasan Tematiuk Integratif telah disajikan diawal B. Syarat Desain yang baik adalah:

    - Tujuan/Indikator benar dan berharga (life skill) - Pengalaman belajar yang mefasilitasi tercapainya indikator (KI-KD) - Evaluasi yang sesui dengan pengalaman belajar - Keselarasan antara ketiganya

    Latihan Membuat Desain Pembelajaran Tematik Integratif

    Langkah kerja:

    1. Baca dan pahami Draft Silabus Kurikulum yang disediakan oleh Kemdikbud pada tabel di bawah

    2. Buatlah Desain Pembelajaran Tematik Integratif pada format yang telah disediakan 3. Dapat mengerjakan bekerjasama dengan teman

  • SILABUS KELAS IV

    Satuan Pendidikan : SD .................. K I 1. : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya K I .2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

    tetangganya KI 3. : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

    sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

    Mata

    Pelajaran

    Kompetensi Dasar Tema Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

    T E M A 1

    PPKn

    1.1.

    Menghargai kebhinneka-

    tunggalikaan dan keragaman

    agama, suku bangsa, pakaian

    tradisional, bahasa, rumah adat,

    makanan khas, upacara adat, sosial,

    dan ekonomi di lingkungan rumah,

    sekolah dan masyarakat sekitar

    Indahnya

    Kebersamaan

    Dengan

    sub Tema i :

    Keberagaman

    Budaya Bangsaku

    Kegiatan Pembelajaran dalam tema

    Indahnya kebersamaan akan

    dilaksanakan selama 3 minggu

    1. Mengamati :

    a. Ragam pakaian adat Indonesia

    b. Permainan teman ktika bermain

    peran mempercakapkan ragam

    pakaian adat,

    c. Ragam alat musik daerah ,rumah

    adat, macam-macam agama di

    Indonesia, suku bangsa, makanan

    khas, tarian

    d. Simbol pancasila

    e Pasar tradisional dan melihat

    kegiatan yang terjadi di pasar.

    f. Panca indra baik secara langsung

    maupun melalui gambar

    g. Gambar bencana alam

    Tugas :

    Mencari keberagaman

    yang ada di

    Indonesia

    Membuat kalimat tanya,

    naskah drama

    dlli

    Membuat kesimpulan

    Mendiskusikan berbagai

    topik sesuai

    tema/

    pembelajaran

    Melaporkan hasil diskusi,

    @ 35 menit x 4

    jp x 3 minggu Buku Tematik

    Kelas IV

    Media gambar

    Casette tape recorder

    Bahan daur ulang

    Langsung kunjungan

    edukatif di pasar

    Benda-benda yang menghasilkan

    sumber bunyi :

    alat musik, peluit

    dll

    Perlengkapan untuk eksperimen

    ( bahan daur

    ulang, kaleng,

    benang dll )

    1.2

    Menghargai kebersamaan dalam

    keberagaman sebagai anugerah

    Tuhan Yang Maha Esa di

    lingkungan rumah, sekolah dan

    masyarakat sekitar

    3.1 Memahami makna dan keterkaiatan

    simbol-simbol sila Pancasila dalam

    memahami Pancasila secara utuh

  • 2. Menyimak

    a. Tanggapan yang disampaikan

    teman tentang keberagaman :

    pakaian adat, lagu daerah,

    pagelaran budaya, alat musik,

    upacara adat

    hubungannya dengan semboyan

    bangsa Indonenesia berbeda tetapi

    tetap satu

    b. Tanggapan teman tentang

    pengertian kalimat tanggapan dan

    fungsinya

    c. budaya daerah tentang gotong

    royong dan pantun

    d. pengumuman yang dibacakan

    teman

    e mengenai tata cara penulisan

    kalimat dalam dialog.

    f. tata cara menyusun kalimat

    langsung maupun tak langsung

    3. Membaca :

    a. teks bacaan tentang upacara adat

    b. teks bacaan tentang lompat batu

    Pulau Nias

    c. Teks bacaan tentang. Kebudayaan,

    Kesenian, dan Kebersamaan

    d. artikel teng sumpah pemuda

    4. Menanya

    a. Ragam pakaian adat yang ada di

    Indonesia berkaitan dengan jumlah

    suku bangsa yang ada di

    Indonesia.

    b. Pengertian dan fungsi kalimat

    tanggapan

    eksperimen,

    eksplorasi

    secara lisan

    dan tertulis

    baik dengan

    media

    pendukung

    maupun tanpa

    media

    pendukung

    Observasi :

    keaktifan siswa

    memberi

    tanggapan dan

    melaksanakan

    tugas baik

    individual

    maupun

    kelompok

    Portofolio :

    Mengumpulkan

    gambar pakaian

    adat, syair lagu

    daerah, alat

    musik

    tradisional,

    pagelaran

    budaya dan

    upacara adat,

    makanan, tarian

    daerah dll

    Tes :

    Tes lisan

    Alat peraga langsung diri

    sendiri maupun

    diri teman

    Surat kabar, majalah, tabloid,

    print out internet

    dll

    Alam Indonesia

    3.4.

    Memahami arti bersatu dalam

    keberagaman di rumah, sekolah dan

    masyarakat

    3.5.

    Memahami Nilai-nilai Persatuan

    pada masa Hindu Buddha

    4.1 Mengamati dan menceritakan

    perilaku di sekitar rumah dan

    sekolah dari sudut pandang kelima

    simbol Pancasila sebagai satu

    kesatuan yang utuh

    4.4.

    Mengelompokkan kesamaan

    identitas suku bangsa (pakaian

    tradisional, bahasa, rumah adat,

    makanan khas, dan upacara adat),

    sosial ekonomi (jenis pekerjaan

    orang tua) di lingkungan rumah,

    sekolah dan masyarakat sekitar

    4.5.

    Mensimulasikan nilai-nilai

    persatuan pada masa Hindu Buddha

    dalam kehidupan di masyarakat

    Bahasa

    Indonesia

    1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan

    Yang Maha Esa berupa bahasa

    @ 35 menit x 7

    jp x 3 minggu

  • Indonesia yang diakui sebagai

    bahasa persatuan yang kokoh dan

    sarana belajar untuk memperoleh

    ilmu pengetahuan

    c. alasan adanya perbedaaqn budaya

    5. Mengumpulkan data tentang :

    a. pakaian adat asal murid, syair lagu

    daerah, upacara adat, alat musik

    daerah, suku-suku bangsapagelaran

    budaya.

    b. contoh-contoh kalimat tanya

    c. sumber bunyi

    d. tentang bencana alam yang terjadi

    di Indonesia

    e. peristiwa sumpah pemuda dari

    berbagai sumber ( media cetak,

    media elktronik dll )

    f. kalimat langsung maupun tak

    langsung

    g. Membandingkan gagasan pokok

    yang ditentukan sendiri dengan

    gagasan pokok yang ditulis teman

    6. Asosiasi

    a. berdasarkan tanggapan teman dan

    pernyataan guru, siswa

    menyimpulkan pengertian dan

    fungsi kalimat tanggapan

    b. Berdasarkan data yang diperoleh

    siswa tentang keberagaman yang

    ada di Indonesia baik pakaian adat,

    lagu daerah, alat musik, pagelaran

    budaya, upacara adat maka anak

    dapat menyimpulkan bahwa

    keberagaman itu indah dan cara

    mensikapi keberagaman tersebut

    c. Benda-benda sebagai sumber bunyi

    yang menghasilkan bunyi

    d. fungsi panca indra ( telinga )

    e. Menyimpulkan tentang pengertian

    dan ciri-ciri pantun

    Tes tertulis Tes Tertulis :

    untuk

    mengukur

    penguasaan

    konsep

    Tes perbuatan ( menyanyi,

    eksperimen,

    eksplorasi,

    praktek

    langsung dll )

    Hasil Kerja :

    menilai hasil

    kerja berupa

    daftar unsur-

    unsur

    keberagaman di

    Indonesia

    2.1.

    Memiliki kepedulian terhadap gaya,

    gerak, energi panas, bunyi, cahaya,

    dan energi alternatif melalui

    pemanfaatan bahasa Indonesia

    3.1.

    Menggali informasi dari teks

    laporan hasil pengamatan tentang

    gaya, gerak, energi panas, bunyi,

    dan cahaya dengan bantuan guru

    dan teman dalam bahasa Indonesia

    lisan dan tulis dengan memilih dan

    memilah kosakata baku

    4.1.

    Mengamati, mengolah, dan

    menyajikan teks laporan hasil

    pengamatan tentang gaya, gerak,

    energi panas, bunyi, dan cahaya

    dalam bahasa Indonesia lisan dan

    tulis dengan memilih dan memilah

    kosakata baku

    Matematika 2.1

    Menunjukkan perilaku patuh, tertib

    dan mengikuti prosedur dalam

    melakukan operasi hitung

    campuran

    @ 35 menit x 6

    jp x 3 minggu

    2.3

    Menunjukkan perilaku adil dalam

    membagi suatu benda kepada teman

    sekelompok dengan rata-rata

  • jumlah yang sama

    f. Menyimpulkan isi pengumuman

    yang didengarnya

    7. Eksperimen / eksplorasi

    a. membuat alat musik dari bahan

    daur ulang

    b. Perambatan bunyi pada benda

    padat

    c. Mengetahui sumber sumber bunyi dan menemukan sifat-sifat bunyi.

    d. Mencari sumber bunyi harmonis

    melalui permainan alat musik

    tanpa arahan guru dan dengan

    arahan guru

    e. Menguji Rambatan Bunyi Melalui

    Air

    f. menemukan gagasan utama dari

    setiap paragraf

    8. Komunikasi

    a. Mendiskusikan cara memainkan

    alat musik sehinngga menghasilkan

    nada yang harmonis (

    menjadi sumber bunyi yang

    harmonis )

    b Menyampaikan tanggapan hasil

    eksperimen cara

    memainkan alat musik yang

    harmonis

    c. Menyampaikan saat perlunya

    sebuah bilangan dilakukan

    pembulatan

    d. perilaku yang mencerminkan nilai-

    nilai pancasila

    e. Menjawab pertanyaan guru tentang

    makna sila-sila dalam Pancasila

    f. Mendiskusikan dalam kelompok

    makna sila dalam Pacaila dan

    3.2

    Menerapkan penaksiran dalam

    melakukan penjumlahan, perkalian,

    pengurangan dan pembagian untuk

    memperkirakan hasil perhitungan

    3.11

    Menunjukkan pemahaman

    persamaan antara sepasang ekspresi

    menggunakan penambahan,

    pengurangan, dan perkalian

    4.1

    Mengemukakan kembali dengan

    kalimat sendiri , menyatakan

    kalimat matematika dan

    memecahkan masalah dengan

    efektif permasalahan yang

    berkaitan dengan KPK dan FPB,

    satuan kuantitas, desimal dan

    persen terkait dengan aktivitas

    sehari-hari di rumah, sekolah, atau

    tempat bermain serta memeriksa

    kebenarannya

    IPA 1.1.

    Bertambah keimanannya dengan

    menyadari hubungan keteraturan

    dan kompleksitas alam dan jagad

    raya terhadap kebesaran Tuhan

    yang menciptakannya, serta

    mewujudkannya dalam pengamalan

    ajaran agama yang dianutnya

    @ 35 menit x 3

    jp x 3 minggu

    3.4.

    Membedakan berbagai bentuk

    energi melalui pengamatan dan

  • mendeskripsikan pemanfaatannya

    dalam kehidupan sehari-hari

    pengamalannya dalam kehidupan

    sehari-hari

    g. Bekerja kelompok mendiskusikan

    hasil eksperimen rambatan bunyi

    pada benda padat

    h. Mengkomunikasikan hasil

    eksperimen dan diskusi kelompok

    menyimpulkan sumber bunyi yang

    harmonis dari alat musik tradisional

    ; perambatan bunyi pada benda

    padat dalam bentuk laporan ilmiah.

    i.. Mendiskusikan bagian indra

    pendengar

    j. Mengkomunikasikan hasil

    eksplorasi dan atau diskusi

    kelompok menyimpulkan

    perambatan bunyi pada benda cair/

    air dalam bentuk laporan ilmiah.

    k.. Menyimpulkan hasil diskusi

    berdasarkan eksplorasi bacaan

    tentang kalimat utama pada setiap

    paragraf

    l.. Mengidentifikasi ciri-ciri khusus

    provinsi siswa bedaraskan

    makanan, bahasa, pakaian dan

    tarinya

    m. Menyanyi lagu daerah

    n. Mempresentasikan slogan yang

    dibuat siswa tentang penga -ma

    lan Pancasila sila ke-4

    o.. Menyampaikan cara mensikapi jika

    ada bencana alam baik secara lisan

    maupun tertulis

    p. Mengkomunikasikan dengan

    gambar dan lisan permasalahan

    sosial yang aktual yang ada dalam

    masyarakat

    q.. Meneruskan informasi berantai dari

    3.5

    Memahami sifat-sifat bunyi melalui

    pengamatan dan keterkaitannya

    dengan indera pendengaran

    4.4.

    Menyajikan hasil percobaan atau

    observasi tentang bunyi

    IPS 1.2

    Menjalankan ajaran agama dalam

    berfikir dan berperilaku sebagai

    penduduk Indonesia dengan

    mempertimbangkan kelembagaan

    sosial, budaya, ekonomi dan politik

    dalam masyarakat

    @ 35 menit x 3

    jp x 3 minggu

    2.3

    Menunjukkan perilaku santun,

    toleran dan peduli dalam

    melakukan interaksi sosial dengan

    lingkungan dan teman sebaya

    3.5

    Memahami manusia dalam

    dinamika interaksi dengan

    lingkungan alam, sosial, budaya,

    dan ekonomi

    4.5.

    Menceritakan manusia dalam

    dinamika interaksi dengan

    lingkungan alam, sosial, budaya,

    dan ekonomi

    Seni Budaya

    dan

    1.1.

    Mengagumi ciri khas keindahan @ 35 menit x 5

    jp x 3 minggu

  • Prakarya karya seni dan karya kreatif

    masing-masing daerah sebagai

    anugerah tuhan

    teman tentang suatu pengumuman

    r. Menyusun karangan tengan

    pengalaman melihat pertunjukkan

    kesenian daerah

    s. Membuat brosur tentang ajakan

    menyaksikan pagelaran budaya.

    t. Menyusun kalimat tanya

    g. Mengkomunikasikan slogan yang

    dibuatnya

    h... Mengkomunikasikan naskah drama

    yang disusunnya dalam permainan

    drama sederhana

    9. Praktek langsung

    a.. Olah raga jalan jinjit, jalan biasa

    b. Lari estafet

    c. Gerakan dasar senam irama

    ( kayang, kopstand dll )

    d. Menggambar pemandangan alam

    e Membuat naskah drama dan

    memerankan hasil drama.tentang

    Sumpah Pemuda dll

    f.. Membuat kalimat tak langsung dari

    kalimat langsung yang ada

    g. Meringkas teks bacaan tentang.

    Kebudayaan, Kesenian, dan

    Kebersamaan

    h. Berlatih menaksir penjumlahan

    bilangan untuk memperkirakan

    hasil perhitungan.

    i. Berlatih menaksir hasil

    pengurangan untuk memperkirakan

    hasil perhitungan

    j. Berlatih menaksir hasil operasi

    bilangan.

    2.1

    Menunjukkan sikap berani

    mengekspresikan diri dalam

    berkarya seni

    3.1

    Mengenal tempat- tempat industri,

    bersejarah, dan seni pertunjukan di

    daerah setempat

    4.1

    Menggambar alam berdasarkan

    pengamatan keindahan alam

    4.7

    Menyanyikan solmisasi lagu wajib

    dan lagu daerah yang harus dikenal

    4.8

    Memainkan alat musik melodis

    lagu yang telah dikenal sesuai

    dengan isi lagu

    Pendidikan

    jasmani, olah

    raga dan

    kesehatan

    1.2.

    Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh

    harus dipelihara dan dibina, sebagai

    wujud syukur kepada sang Pencipta

    @ 35 menit x 4

    jp x 3 minggu

    3.1

    Memahami tinggi dan berat badan

    ideal dan pengaruhnya terhadap

    pertubuhan dan perkembangan

    4.1

    Mempraktikkan kombinasi gerak

    dasar untuk membentuk gerakan

  • dasar atletik jalan dan lari yang

    dilandasi konsep gerak melalui

    permainan dan atau tradisional

    4.2.

    Mempraktikkan variasi dan

    kombinasi pola gerak dasar

    lokomotor, non-lokomotor, dan

    manipulatif dalam permainan bola

    kecil yang dilandasi konsep gerak

    dalam berbagai permainan dan atau

    olahraga tradisional bola kecil

    4.4.

    Mempraktikkan kombinasi pola

    gerak dominan untuk membentuk

    keterampilan/ teknik dasar senam

    (seperti: hand stand, kayang, dsb)

    dan kombinasi pola gerak dominan

    posisi statis dan dinamis, tumpuan

    dan gantungan (misalnya: gerak

    hand stand berpasangan) secara

    berpasangan

  • DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

    Kelas :

    Tema :

    Waktu :

    Kegiatan Awal (deskripsikan bagaimana anda mengawali pembelajaran):

    Kegiatan Inti (deskripsikan inti pembelajaran):

  • Kegiatan Akhir (deskripsikan bagaimana anda mengakhiri pembelajaran):

    Evaluasi (deskripsikan bagaimana anda melakukan evaluasi serta instrument apa saja yang

    anda butuhkan):

    Catatan:

    Jika tempat yang tersedia tidak cukup, anda bisa mengerjakan di kertas lain (tambahan).

  • Catatan/ Refleksi:

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________