kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

Upload: samidnawa

Post on 06-Jul-2018

257 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    1/12

    K umpulan

    Ceri bt daAsur

    By: Ragel

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    2/12

    Tentang yang nulis:Orang nggak jelas yang suka

    mendramatiskan sesuatu….,E-book nggak jelas ini gue persembahin buat:

    ♥ Diri gue sendiri :D♥ Seorang sahabat berinisial “N”. karena gue yakin lodoang yang mau baca ni cerita absurd ini.

    By: ©Ragel ☺P R O L O G

    Pagi yang damai. Tak biasanya mentari

    menampakkan sinarnya beberapa hari terakhir ini, tapi

    pagi ini ia mau menyapa bumi kembali. Menyapa

    jemuran-jemuran apek yang telah lama menantikannya.

    Seperti biasa, ia masih molor di kasurnya. Terlalu

    nyaman, mungkin. Alarm yang distelnya sejak seminggu

    lalu itu hanya mampu berteriak-teriak. Tapi tetap saja tak

    digubris oleh Si penyetel alarmnya tersebut. Hingga satu

    suara yang sangat dikenalinya itu mengusiknya,

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    3/12

    1.REMEDIAL = GAGALNYA RENCANA INDAH

    “Huh…., akhirnya semesteran kelar juga,”gadisitu menarik napas panjang kemudian mengembuskannya.

    Setidaknya akhir-akhir ini ia akan punya waktu istirahatwalaupun hanya beberapa hari.

    Libur mungkin bagaiakan sebuah oase ditengahdehidrasi yang amat sangat. Bagi seseorang berstatus

    –PELAJAR- yang berada di tingkat akhir. Baik itu anakingusan –kelas 6 SD-, bocah yang beranjak puber –kelasSMP- ataupun yang mulai beranjak ke tahap “d e w a s a”

    –mungkin-, seperti gadis itu yang sudah duduk di kelas 12SMA. Bagaimana tidak? Tugas, les, itu, dan ini adalahmenu wajib sehari-sehari yang mau ataupun tidak mauharus ditelannya.

    Awal pagi liburan yang normal-normal saja. Ahralat! Bukan liburan, lebih tepatnya alpa yangmenyenangkan. Wajar-wajar saja daripada kegiatanclassmeeting yang penuh kegiatan olahraga itu tak adayang menarik minatnya sama sekali. Ia memilih alpasebagai alternatif paling baik pagi itu, mungkin tidurseharian di kost an lebih menentramkan otak. Pikirnya,hingga ada suara…..Tok Tok

    Tok Tak ada yang menyahut ketukan lemah pada daun

    pintu tersebut.Dok Dok Dok

    Maka orang yang mengetuk itu menambah“kekuatannya”. Mungkin terlalu lemah. Pikirnya.

    Namun, masih tak ada suara juga dari dalam sana.Dok Dok Dok

    “Woy Bogenfil buka pintunya! Pelajaranasdfghjkl remedial nih,”teriak orang itu, masih aktifmenggedor-gedor pintu kost an yang malang tersebut.

    “Hah?! Pelajaran asdfghjklremedial?,”orang yang di balik pintu kost an itu tadikesadarannya sebenarnya tinggal 5 watt. Tapi setelahmendengar pelajaran asdfghjkl remedial ia langsungterbangun dan membuka pintu kost nya. Maklumlah

    pelajaran asdfghhjkl adalah pelajaran yang paling horor di

    kelasnya.“Iya bener! Buruan elo siap-siap ke sekolah,suruh bawa buku pelajaran asdfghjkl dari kelas 10.Buruan gak boleh nitip, gue dapet info dari orang yang

    paling dipercaya sama guru mata pelajaran asdfghjkl nih,

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    4/12

    Si Melati.”“Oke deh, elo tunggu ya gue siap-siap dulu.

    Lagian guru asdfghjkl itu emang nyebelin sih.”Alhasil, rencana Bogenfil untuk berlayar indah di pulau

    kapuk harus gagal pagi itu. Karena ia langsung ngibrit pakai seragam. Mengacaukan tumpukkan bukunya yangtelah tertata rapi hanya untuk mencari buku pelajaranasdfghjkl dari kelas 10. Memasukkannya ke tas, danlangsung cabut ke sekolah bersama orang yangmenggedor-gedor pintu kost anya tadi.

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    5/12

    2.D E N D A M

    Sore yang tak terlalu cerah. Gerimis sudah

    mengikuti sejak gadis itu beranjak dari rumahnya tadi.Diantar oleh sang Kakak, sore ini ia berencana kembali kemarkasnya. Kost an tercinta, setelah 2 Minggu liburan.

    “Aduh kangen banget gue sama My lovely kamarkost,”curhat gadis yang rambutnya dikucir kuda tersebutsama Mamanya. Mama hanya menanggapi curhatan

    putrinya tersebut dengan sindiran halus,“Oh jadi ceritanya lebih betah di kost nih?,”ia

    yang tak ingin membuat sang Mama kecewa pun buru- buru menyanggah, “Hemmm, lebih betah di rumahdonk,”ungkap gadis itu yang berbanding terbalik dengansuara hatinya.

    Ia dibonceng oleh Kakaknya. Seperti biasa, sangKakak selalu mengantarnya sampai kost an yang jauhnyalebih dari 30 Kilometer. Itu sih, bukan gadis itu yangngukur tapi udah ketentuan dari sononya. Motor matic itumeliuk-liuk gesit di atas jalan perbukitan yang berkelok-kelok, kadang menanjak kadang menukik tajam. Kadang

    berbelok, kadang lurus. Sesekali terjebak Dalamkubangan lumpur, tapi karena si empunya sudah sangatahli dengan medan di daerah tersebut, maka itu bukanmerupakan masalah besar. Ia sangat menikmati

    perjalanannya bersama sang Kakak, hingga tiba-tiba…

    Grek Motor matic itu mogok saat telah melewati dua

    kampung dari tempatnya. Terpaksa ia turun dan berteduhdi bawah pohon Asam besar yang berada di pinggir jalan,untunglah pohon itu mampu melindunginya dari rintikgerimis kecil yang sampai saat ini masih saja turun itu.Sementara sang Kakak pergi mencari bengkel terdekat,karena ia sudah hafal, Jika Si Matic mogok secara tiba-tiba gini pasti rantainya yang bernasalah. Si empunya sih

    biasa-biasa saja menghadapi medan berlumpur, tapi Si Matic nya yang nggak biasa.

    “Bogenfil, kamu sedang apa di situ?,”merasanamanya dipanggil ia pun menoleh. Ternyata benar, adaorang yang memanggilnya dalam mobil truk. Sesaatkeningya mengerut. Supir truk?. Begitu kira-kira ekspresiyang tampak pada raut wajahnya, samar-samar. Karenaterhalang oleh rintik gerimis kecil.

    “Kok anda tau nama saya?,”heran gadis itu.Tangannya memainkan rumput ilalang yang secara

    spontan dicabutnya. Orang yang disebutnya supir truk taditurun, mengelap sejenak wajahnya dengan handuk kecilyang tersampir di pundaknya. Membuat kadarkebingungan Bogenfil semakin bertambah. Sesaat iamemandangi raut supir truk tersebut,

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    6/12

    “Dra-De-Ragon?!,”ucapnya dengan muluttercekat. Ia ingat, itu wajah Dragon. Paras angkuh yangmencampakkannya beberapa bulan yang lalu. Wajah yangmenghianatinya untuk berpaling pada wanita lain. Ya

    wanita! Kenyataan Dragon menghinati gadis malang itudemi seseorang yang terlanjur dijadikan –wanita-nya.Dragon yang sekarang sungguh kontras. Bogenfil

    hampir saja tak mengenali wajah lusuh itu, 180º berbanding terbalik dengan wajah angkuhnya dulu. Saatcowok itu masih banyak duit, saat apapun yangditunjuknya bisa dibelinya. Tapi lihat sekarang! Dragonseorang supir truk?! Oh God! Damn!

    “Kok kamu bisa jadi supir truk sih?,”rasa penasaran itu akhirnya membuat Bogenfil bertanya juga.

    “Semua gara-gara wanita itu,”muka Dragon tiba-

    tiba menerawang sedih. Ia kemudian melanjutkankalimatnya, “Ia ternyata matre. Setelah pernikahan iamembawa kabur semua uang dan surat-surat pentingtanah perkebunan sawitku,”ia tersenyum miris sebentar,“aku yang bodoh, karena termakan rayuannya untukmembalikan semua surat-surat penting itu menjadinamanya,”kemudian ia menunduk sebentar, memandangigerimis yang mulai agak sedikit reda, menimbulkan bekasdi jalanan itu, “Aku baru sadar jika aku ninggalin orangsebaik kamu.”sebenarnya ada sebersit rasa iba di hatiBogenfil saat mendengarkan cerita itu, tapi hatinya sudahterlanjur beku. Keras. Tertutup rapat, untuk orang yangdianggapnya “QSCFDERT” tersebut.

    “Aku tau sampai kapanpun kamu nggak bakalanmaafin orang qscfdert kayak aku,”lanjut Dragon yangmenyadari raut acuh Bogenfil. Sementara itu Bogenfilhanya bergeming di tempatnya, sampai ada suara yangmeneriakinya,

    “Woy! Dik buruan, motornya udah bener nih,malah ngobrol sama supir truk,”Bogenfil melangkahmenghampiri Kakaknya. Tak menganggap pertemuansingkat tadi terjadi.

    Entah disebut jahat atau apapun itu, Bogenfil tak peduli. Yang jelas ada sebersit rasa puas setelahmendengarkan cerita Dragon. Mendengar bahwa

    perempuan yang dipilih Dragon dengan mengorbankanhubungannya dulu ternyata bukan orang baik-baik.Perempuan itu malah dianggap Bogenfil sebagai suatukarma bagi Dragon. Meskipun, nuraninya menjerit-jerit,memintanya untuk mengasihani Dragon. Namun semuaitu kalah dengan egonya.

    Sore itu ia balik ke kost an dengan diiringi olehgerimis yang terdengar lebih merdu dari biasanya.

    “Kamar kost ku tercinta. Akudatang……,”batinnya dalam hati. Tersenyummemandang gugusan pelangi yang telah terbentuk dilangit sebelah barat.

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    7/12

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    8/12

    3.PADAMNYA SEBUAH KECERIAAN

    Pagi yang ceria, ini hari kedua masuk sekolah.

    Tapi masih terhitung hari pertama bagi gadis bertubuhtinggi tersebut, maklum sih, soalnya ia baru saja sampai dikostnya kemarin sore. Setelah 2 Minggu waktu liburan iahabiskan di kampung halamannya. Ia sudah menyimpan

    berbagai macam ceita untuk teman akrabnya, orang yangterlalu kurus jika dibandingkan dengannya. Matanyacelingukan di samping kelas, namun ia tak menemukanorang yang dicarinya tersebut.

    “Bogenfil, ngapain lo?,”seseorang yang terlihat baru saja makan gorengan dari kantin itu menyapanya.Bogenfil yang merasa dipanggil pun menengok,

    “Eh elo Seledri, gue nyariin elo. Gue kira elo lagike toilet,”tebak Bogenfil dengan sangat ngawur. Sejakkapan Seledri suka ke toilet pagi-pagi.

    Lalu kedua orang absurd itu pun bercerita-ceritadi dalam kelas. Terkadang hanya terdengar sahutan kecilseperti, “Oh” , “Em” , “Gitu ya?” , “Masa?”, “Terus?” saatsalah satunya bercerita. Tapi suara tawa cekikikanterdengar lebih dominan saat Bogenfil bercerita padaSeledri. Anak-anak lainnya juga pada sibuk cerita itu danini, mungkin tentang liburan mereka masing-masing.

    “Eh kamu udah masuk, Say?,”Melati –Si jenius-yang selalu memanggil Bogenfil dengan sebutan “Say”itu menghampiri mereka berdua. Menghentikan suaracekikikan dari Seledri. Melati adalah gadis jenius yangmenganggap Bogenfil seperti adiknya sendiri, untuk itu iaselalu memanggil Bogenfil dengan sebutan “Say”kepanjangan dari “Sayang” bukan “Sayton” lho ya….

    “Udah dong, masa mau liburan terus sihtetehku,”Bogenfil tersenyum pada Melati.

    “Eh kalian berdua udah tau info menarik, belum?,”tak biasanya Melati bersikap heboh. Namun, pagi yang tak biasa itu ia melakukannya. Sontak Bogenfildan Seledri pun menyahut, “Apaan?”

    “Pelajaran lkjhgfdsa diilangin,”seru Melatisambil menepukkan kedua tangannya ke udara. Ia terlihat

    begitu semangat menyampaikan kabar gembira tersebut.Pelajaran lkjhgfdsa adalah pelajaran horor kedua setelah

    pelajaran asdfghjkl.“Wah beneran?! Asyik yesss!”sesaat Bogenfil

    dan Seledri pun bersorak-sorak. Sampai teriak-teriaknggak jelas malahan.

    Tiba-tiba ponsel Bogenfil bergetar. Sebuah pesan.

    Dengan pelan gadis itu membukanya, begini isi pesannya: “Info bagi anak kelas 12 A.1 bahwa pelajaran ABC yangtadinya di ajar oleh Bu Zxcvbnm saja akan mengalamiperubahan jadwal, yaitu hari A di ajar oleh guru yangtadinya mengajar pelajaran lkjhgfdsa dan hari B olehBu zxcvbnm lagi”

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    9/12

    “Njirrrrr,”teriak Bogenfil Spontan. Ia langsungmembagi-bagikan kabar yang ia peroleh dari Kepsek itu

    –ceritanya Bogenfil dekat sama Kepsek, keponakannya-

    dan seketika itu seisi kelas pun memiliki reaksi yangsama. Karena sebenarnya bukan pelajaran lkjhgfdsa-nyayang mereka benci, tapi sistem mengajar gurunya.Mereka merasa percuma saja pelajaran itu dihapus, tapimereka masih akan bertatap muka dengan orang yangmereka sebut guru lkjhgfdsa itu secara formal di kelas.Seketika itu juga keceriaan yang tadi begitu menggebu-gebu menguap. Tak berbekas.

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    10/12

    4.Tragedi = Berkah

    Bogenfil masih berbungkus selimut tebal di

    dalam kamar kost nya. Hari jumat ini ia enggan untuk berangkat ke sekolah pagi-pagi, alasannya adalah pagi inisekolahnya mengadakan –senam rutin- setiap hari Jumat.Ia benci segala jenis olahraga, termasuk senam sekalipun.Ck! Parah! Mungkin begitulah orang akan berkata, tapi iatak sendirian membenci hal bernama olahraga itu. Temansebangkunya juga memiliki pemikiran yang 100% sama.

    “Bogenfil, Bogenfil,”suara teriakan sekaligusgedoran pintu itu begitu mengusiknya. Dengan kesadaranyang setengah-setengah ia pun beranjak untuk membuka

    pintu. Ternyata itu adalah Bu Kost, ia memanggilnyaTante gfdsahjkl.

    Orang yang menurutnya sangat menyebalkan.Bagaimana tidak? Air saja kalau anak kost harus nimbadari sumur yang kedalamannya dalem banget. Padahal iasendiri tinggal memutar keran, tapi anak kost nggak boleh

    pakai keran. Kalau mati lampu rumahnya diterangi olehPLTD (Pembangkit listrik tenaga diesel) yang dinyalakanoleh suaminya. Tapi kost an tercinta dibiarkan gelap gulita.Tapi walaupun begitu Bogenfil tetap sayang sama kostanini.

    “Ada apa Tante gfdsahjkl?,”tanya Bogenfil saatkesadarannya sudah terkumpul penuh.

    “Kebakaran! Bogenfil dapur tantekebakaran!,”jadilah pukul 6 yang rencananya masih akania pakai untuk tidur lima belasan menit lagi itu gagal. Ialangsung ngibrit bantuin Tante gfdsahjkl buat padaminapi. Bahaya juga jika apinya merembet ke rumah kost.Pikir Bogenfil. Untung apinya belum terlalu parah.

    Terpaksa setelah itu Bogenfil siap-siap keSekolah. Tapi otak liciknya selalu berputar, ya ia tak jadi

    berangkat mengendap-ngendap saat semua anak sedangsenam dengan lewat pagar belakang sekolah, tapi ia akan

    pura-pura sakit agar terbebas dari senam. Ia bersiap untukmandi.

    Saat kembali ke kamar Bogenfil sangat terkejut.Sepiring nasi. 2 potong ayam goreng. Satu toples kerupuk.2 telor mata sapi. Segelas es campur segar. Dari mana asalsemua itu? Keningnya mengernyit beberapa saat, hinggaia menyadari ada kertas kecil di bawah piring nasi. Ia

    buru-buru memakai seragam kemudian membaca kertaskecil yang ternyata surat tersebut. Begini isinya:“Ini dari tante, Bogenfil. Makasih, ya udah bantuin

    tante padamin api. Ya udah tante mau berangkatke pasar dulu.”Bogenfil agak jengkel bercampur senang dengan

    semua itu. Ia senang karena hari ini ada makanan tanpaharus repot-reot masak. Jengkel karena kelakuan Ibu

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    11/12

    Kostnya yang ajika ada maunya aja baru akan bersikap baik padanya.

    “Wah sering-sering aja kebakaran,”batinBogenfil jengkel.

  • 8/17/2019 Kumpulan cerpen kehidupan sehari-hari

    12/12

    5.YA UDAH DEH….☺ ☻

    Siang bolong gini udara panas banget. Begitulah

    keluh sebagian murid yang berada dalam kelas 12 A.1 itu,termasuk murid yang duduk di bangku deket jendela dannomor dua dari depan tersebut. Bogenfil. Nama gadis itu, iamenggunakan sampul bukunya untuk kipas-kipas.

    “Say, makan yuk!,”biasa…., itu adalah –Melati- yangselalu bagi-bagi bekal makan siangnya. Tapi Bogenfil malahmenggeleng, “Nggak ah Teteh, aku lagi males makan nih.Tadi pagi udah sarapan soalnya,”Melati berkata halus,.

    “Ih…, aneh kamu ini Say. Sarapan ya sarapan,sekarang kan waktunya makan siang.”

    “Eh beneran lho teh,”sahut Bogenfil ngotot.Tiba-tiba masuk seorang guru, sontak Melati dan

    Bogenfil pun menghentikan perdebatannya. Sementara ituSeledri yang merupakan teman sebangku Bogenfil pun hanyamenjadi pengamat diam sejak perdebatan itu dimulai.

    “Maaf mengganggu sebentar,”guru itu mulai berbicara. Murid-murid ada yang memperhatikan, ada yangmasih sibuk ceita sambil bisik-bisik, ada juga yang bersikapacuh –whatever-. “Untuk kelas ini nanti diinfokan ada

    bimbingan belajar mendadak untuk persiapan UN. Untuk itunanti jangan pulang dulu.”

    “Yesss..,”Melati bersorak dalam hati. Ia jadi punyaalasan untuk memaksa Bogenfil makan siang. Karena ia tauBogenfil merupakan orang yang susah makan, padahal ia

    punya sakit mag. Melati nggak mau temannya itu sampaisakit. Kan repot nanti dia di kost an.

    “Ya sudah itu saja yang mau saya sampaikan. Terimakasih atas perhatiannya,”ucap guru itu dengan PD-nya. Ya,soalnya yakin deh hanya sebagian murid yang benar-benarmemperhatikannya.

    “Tu kan Say, nanti les. Makan yuk,”Melati masihterus saja membujuk Bogenfil. Akhirnya Bogenfilmengangguk setuju juga, “Ya udah deh Teh, lagi pula nantikan les.”

    Seledri ikut tersenyum senang karena kali ini Melati berhasil membujuk Bogenfil untuk makan siang.