kumpulan cerita wayang

Upload: totos20

Post on 13-Oct-2015

251 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    1/44

    Alap-alapan Sukesi

    Lakon ini oleh sebagian dalang disebut Sastrajendra. Prabu Sumali mengumumkan sayembara, bahwa siapayang dapat menjabarkan ilmu Sastra Jendra Pangruwating Diyu, akan dapat menjadi suami putrinya, yaituDewi Sukesi.

    Ilmu yang disayembarakan ini adalah ilmu rahasia, yang hanya diketahui para dewa. Karenanya, tidak adaseorang pun yang mencoba mengikuti sayembara itu.

    Di Kerajaan Lopakapala, Prabu Danaraja meminta ayahnya, yaitu Begawan Wisrawa, untuk melamarkanDewi Sukesi baginya. Karena itu, Begawan Wisrawa lalu berangkat ke Alengka untuk mengikuti sayembara.

    Karena ilmu yang akan dijabarkan adalah ilmu rahasia, maka Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi harusberada di ruang tertutup.

    Pada saat Begawan Wisrawa memulai ajarannya, kahyangan geger, karena pengaruh ilmu itu. Untukmencegah penyebarluasan ilmu itu Batara Guru dan Dewi Uma turun ke dunia. Batara Guru menyusup ke

    raga Wisrawa, sedangkan Dewi Uma ke raga Dewi Sukesi. Akibatnya hubungan antara guru dan muridmerubah menjadi hubungan antara pria dan wanita yang dimabuk asmara.

    Karena peristiwa ini akhirnya Begawan Wisrawa dikawinkan dengan Dewi Sukesi. Berita perkawinan ini

    membuat Prabu Danaraja murka. Ia lalu mengerahkan bala tentara Lokapala untuk menyerbu Alengka gunamenghukum ayahnya, yang dianggapnya telah mengkhianatinya.

    Sewaktu Begawan Wisrawa dan Prabu Danaraja berperang tanding, Batara Narada datang melerai.Dikatakan oleh Narada, bahwa Dewi Sukesi memang merupakan jodoh bagi Wisrawa

    Anggada Duta

    Menjelang pecah perang antara bala tentara kera yang memihak Ramawijaya dengan tentara raksasa dariKerajaan Alengka, Ramawijaya mengutus Anggada untuk memberi ultimatum kepada Prabu Dasamuka.

    Waktu Anggada bertemu Prabu Dasamuka, raja Alengka itu menghasutnya dengan mengatakan bahwaAnggada sebenarnya adalah keponakannya, dan kematian Resi Subali ayah Anggada, adalah akibat

    perbuatan Rama. Termakan oleh hasutan itu Anggada kembali dan langsung menyerang Rama. UntunglahGunawan Wibisana dan Anoman berhasil menyadarkan Anggada.

    Anggada lalu kembali ke Alengka dan memberi laporan palsu bahwa Rama dan Laksmana sudah tewas.Ketika Prabu Dasamuka sedang bersuka ria mendengar berita baik itu, Anggada menyerangnya, danberhasil merampas serta melarikan mahkota raja Alengka itu, dan kemudian melarikan diri. Usaha prajuritAlengka untuk menangkapnya sia-sia saja.

    Mahkota Alengka itu dipersembahkan pada Ramawijaya, tetapi Rama kemudian menyerahkannya padaPrabu Sugriwa.

    Anoman DutaPrabu Dasamuka menyerahkan Dewi Sinta yang diculiknya, di bawah pengawasan Dewi Trijata di TamanArgasoka, kemenakannya.

    Sementara Regawa alias Rama terus mencari istrinya yang hilang. Ia sudah mendapat petunjuk dari Jatayu

    bahwa Sinta diculik raja Alengka bernama Prabu Dasamuka. Perjalan Rama ke Alengka disertai Laksamana,adiknya, dan Prabu Sugriwa serta seluruh bala tentara Kerajaan Guwakiskenda.

    Setelah membangun perkemahan di daerah Mangliawan, Ramawijaya mengutus Anoman untuk menjadiduta, menemui Dewi Sinta di Keraton Alengka.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    2/44

    Hal ini membuat iri Anggada, sehingga terjadi perkelahian dengan Anoman. Rama kemudian menyadarkanAnggada, bahwa nanti akan ada tugas penting lainnya bagi Anggada.

    Perjalanan Anoman ke Alengka ternyata penuh hambatan. Mulanya ia berjumpa dengan Dewi Sayempraba,salah seorang istri Prabu Dasamuka. Anoman dirayu, dan diberi hidangan buah-buahan beracun. AkibatnyaAnoman menjadi buta. Untunglah ia ditolong oleh Sempati, burung raksasa yang pernah dianiaya olehDasamuka. Berkat pertolongan Sempati, kebutaan Anoman dapat disembuhkan. Ia juga ditolong oleh

    Begawan Maenaka, saudara tunggal bayu-nya, sehingga dapat sampai ke negeri Alengka.

    Sesampainya di Alengka, Senggana pergi ke Taman Argasoka bertemu dengan Dewi Sinta denganmembawa cincin pemberian Rama. Dalam pertemuan itu Dewi Sinta menyerahkan tusuk kondenya, denganpesan agar disampaikan kepada Ramawijaya, dengan pesan bahwa Sinta masih tetap setia pada suaminya.

    Setelah menyelesaikan misinya sebagai duta, Anoman sengaja membuat dirinya ditangkap. Peristiwapenyusupan itu membuat Dasamuka marah, maka ia memerintahkan membakar hidup-hidup Senggana.

    Setelah bulunya terbakar, Anoman melepaskan diri dari ikatan, dan berlompatan kesana-kemari membakarKeraton Alengka. Setelah menimbulkan banyak kerusakan, ia pulang menghadap Ramawijaya

    Anoman LairDewi Anjani yang bersedih hati karena wajahnya yang cantik berubah ujud menjadi wajah kera.

    Atas nasihat ayahnya, Begawan Gotama, ia bertapa nyantoka, serupa katak berendam di Telaga Madirda(ada versi yang menjebut Telaga Nirmala), hanya kepala saja yang muncul di permukaan air. Selamaberbulan-bulan, Dewi Anjani hanya makan benda-benda yang hanyut dipermukaan air dan lewat di depanmulutnya.

    Pada suatu hari Batara Guru sedang melanglang buana, memeriksa keadaan dunia. Ketika ia terbangmelintasi Telaga Mandirda, dilihatnya tubuh seorang wanita berendam di telaga yang bening itu. Seketikagairahnya bergejolak, sehingga jatuhlah kama benih (mani) nya, menimpa sehelai daun asam muda. Daunasam muda itu melayang jatuh ke permukaan telaga, tepat di depan mulut Dewi Anjani. Segera saja Anjani

    memakan daun asam muda itu (di masyarakat Jawa daun asam muda disebut sinom).

    Begitu daun asam muda itu ditelan, Dewi Anjani merasa dirinya mengandung. Segara ia mencari-cari siapayang menjadi penyebabnya. Ketika ia melihat Batara Guru melayang-layang di atasnya, segera ia menuntuttanggung jawab atas janin yang dikandungnya. Batara Guru tidak mengelak tangung jawab itu.

    Ketika saatnya melahirkan, Batara Guru mengirim beberapa orang bidadari untuk menolong kelahiran bayiyang berujud kera putih mulus itu. Selanjutnya Dewi Anjani diruwat sehingga menjadi cantik kembali danhidup di kahyangan.

    Bayi yang lahir itu diberi nama Anoman.Di kahyangan, ketika Batara Guru sedang memangku bayi Anoman, Batara Narada menertawakannya.Segera Batara Guru menghampirinya, dan menempelkan sehelai daun nila di punggung Narada, dan

    seketika itu juga di punggung Batara Narada menggelendot seekor bayi kera berwarna biru nila. Bayi keraitu diberi nama Anila. Para dewa yang hadir tertawa semua.

    Karena merasa ditertawakan, Batara Guru lalu memerintahkan para dewa untuk menciptakan seekor kerabagi anak mereka masing-masing.

    Arjunasasra Gugur

    Prabu Garbamurti dari Jonggarba akan membalas dendam kepada Arjuna Sasrabahu atas kematianayahnya. Rama Bargawa bersedia membantunya.Prabu Garbamurti mendatangi tempat Dewi Citrawati yang sedang berpesta dengan delapan ratus putri raja,

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    3/44

    dengan cepat Garbamurti menculik salah satu putri raja, tetapi patih Kartanadi dapat menggagalkan danGarbamurti dibunuh. Sekarang Rama Bargawa datang menantang Arjunasasra untuk merentangkan busursakti Bargawastra. Arjunasasra dapat merentangkan busur itu tetapi tiba-tiba membalik dan sekaligusmembunuh Arjunasasra. Namun terdengar suara bahwa Bargawa akan terbunuh oleh pemuda tampan yangbernama Regawa atau Ramawijaya.

    Arjunasasra Lahir

    Prabu Kartawirya alias Partawirya mengundang Bambang Suwandageni, saudara sepupunya, untuk hadir

    pada upaca siraman, karena permaisurinya, Dewi Danuwati telah mengandung tujuh bulan.Sesaat setelah upacara itu selesai, datanglah utusan dari Kerajaan Lokapala, bernama Gohmuka, yangmenyampaikan pesan agar Dewi Danuwati boleh dibawa ke Lokapala untuk dijadikan permaisuri PrabuWisrawana alias Danaraja.

    Mendengar permintaan itu Suwandageni marah dan menghajar Gohmuka, yang lalu lari pulang ke

    negaranya. Setelah melaporkan kegagalan tugasnya, Prabu Danaraja lalu menyiapkan bala tentaranyauntuk menyerbu Maespati. Ia juga minta bantuan seorang brahmana sakti yang berujud raksasa, bernamaBegawan Wisnungkara.

    Sementara itu di kahyangan, Batara Wisnu diperintahkan oleh Batara Guru untuk turun ke dunia gunamemelihara ketentraman. Batara Wisnu dengan senjata Cakra lalu merasuk ke janin bayi yang dikandungoleh Dewi Danuwati.

    Beberapa saat kemudian, Dewi Danuwati melahirkan seorang putra, yang oleh Prabu Kartawirya diberi namaArjunawijaya, alias Arjuna Sasrabahu. Anehnya, bayi itu lahir dengan menggenggam senjata Cakra.Sementara itu balatentara Kerajaan Lokapala yang dipimpin oleh Prabu Danaraja telah sampai di tapal batasMaespati. Prabu Kartawirya bersama Suwandageni berangkat untuk menghadang musuh. Senjata Cakrayang digenggam putranya yang baru lahir dibawa ke medan perang.

    Dalam perang tanding antara Begawan Wisnungkara dengan Suwandageni berlangsung seru. PrabuKartawirya lalu meminjamkan senjata Cakra pada Suwandageni. Dengan senjata itu Begawan Wisnungkaratak bisa berbuat apa-apa. Badannya hancur lebur terkena senjata Cakra.

    Prabu Danaraja yang berhadapan dengan Prabu Kartawirya yang bersenjatakan Cakra, seketika luluhsemangatnya. Prabu Danaraja sadar bahwa ia berhadapan dengan senjata sakti dari kahyangan. Karena itu

    ia segera lari pulang ke Lokapala.

    Arjunasasra Rabi

    Dikisahkan usaha Prabu Dasamuka untuk membunuh dan memenggal kepala 1000 orang pendeta di dunia.Untuk melaksanakannya, ia menugasi raksasa sakti bernama Yaksamuka.

    Waktu hendak membunuh Begawan Jumanten dari Pertapaan Giriretno, usaha Yaksamuka dihalangi olehBambang Kertanadi, putra sang Begawan. Yaksamuka kalah dan lari, tetapi dikejar Bambang Kartanadi.Dalam pelariannya raksasa Alengka itu bertemu dengan Arjunawijaya, lalu minta perlindungan.

    Setelah Bambang Kartanadi dapat menyusul, Arjunawijaya menghalangi niat Bambang Kartanadimembunuh Yaksamuka. Mereka berperang, sehingga Bambang Kartanadi takluk. Yaksamuka dan BambangKartanadi lalu bersama-sama mengabdi pada Arjunasasra.

    Keduanya juga mengikuti Arjunawijaya pergi ke Tunjungpura, untuk melamar Dewi Citralangeni. Setelah

    dapat menenuhi segala persyaratan, Arjunawijaya menikah dengan Dewi Citralangeni, lalu membawanyapulang ke Kerajaan Maespati.

    Bambang Kartanadi tetap mengikuti Arjunawijaya, tetapi Yaksamuka pulang kembali ke Alengka karenaBambang Kartanadi masih tetap mengancamnya. Ternyata sesampainya di Alengka, Yaksamuka dibunuh

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    4/44

    oleh Prabu Dasamuka karena dianggap gagal menunaikan tugas.

    Ayodya Bedah

    Prabu Banaputra dan permaisuri Dewi Kukilawati di Ayodya sedang merawat putrinya Dewi Raguwati aliasSuksalya, karena sakit lumpuh.

    Berkat bantuan raja pertapa bernama Begawan Rawatmaja dan raja burung raksasa bernama Sempati,Dewi Raguwati dapat disembuhkan. Setelah sembuh Raguwati diserahkan kepada Rawatmaja dan dibawa ke

    pertapaannya.Sementara itu Prabu Rahwana dari Alengka marah, karena merasa keingiannya mempersunting Raguwatimendapat halangan, segera mengejar Rawatmaja.

    Ketika Rahwana dan Rawatwaja berperang tanding, Dewi Ragu pergi melarikan diri ke Hutan Dandaka danbertemu dengan Dasarata serta Begawan Yogisrawa. Dasarata memuja bunga menjadi Dewi Ragu tiruan

    dan diberikan Rahwana. Dewi Raguwati selamat. Namun, ketika Rahwana tahu bahwa dirinya tertipu, iamarah dan pergi ke Kahyangan Suralaya.

    Sesudah Rahwana mengamuk, Batara Endra memberinya tiga orang bidadari cantik sebagai gantinya

    yakni: Dewi Tari, Dewi Kiswani, dan Dewi Triwati. Dengan memiliki tiga bidadari ini kerinduan terhadapRaguwati dapat terlupakan. Beberapa waktu kemudian Dewi Kiswani diberikan pada Kumbakarna, Dewi

    Triwati diberikan kepada Gunawan Wibisana, sedangkan Dasamuka hanya memperistri Dewi Tari.

    Bedah Lokapala

    Termasuk lakon pakem, lakon ini menceritakan keangkaramurkaan Prabu Rahwana raja Alengka, yangmembuat prihatin Prabu Danaraja, raja Lokapala. Karena itu Danapati mengutus Gohmuka untukmengantarkan surat peringatan sekaligus nasehat kepada Rahwana.

    Rahwana membaca surat Danapati sangat murka, Gohmuka dibunuhnya; kemudian segera menyusunkekuatan menyerang Lokapala.

    Peperangan antara pasukan Alengka dan Lokapala pun terjadi. Rahwana bertanding dengan Danapati,keduanya sama-sama sakti. Namun, peperangan belum selesai, dewa telah menjemput kematian Danapati,untuk dinobatkan sebagai pelengkap caturlokapala (keempat dewa penguasa dunia). Karena itu Rahwanagugat kepada dewa, minta agar Danapati dihidupkan kembali. Batara Guru tidak mengabulkan, sebagai

    pengganti Rahwana dianugerahi umur panjang.

    Ketika Rahwana kembali dari kahyangan, ia bertemu dengan Widawati. Rahwana jatuh cinta, namun ditolak,bahkan Widawati bunuh diri ke dalam api, sehingga Rahwana mabuk asmara.

    Brubuh Alengka

    Dasamuka marah besar karena telah banyak kehilangan bala tentaranya dalam perang melawan balatentara Ramawijaya. Di sisi lain barisan Rama semakin kuat dan maju. Karena telah banyak makan korbanyang berjatuhan maka Dasamuka sendiri yang akan menghadapinya.

    Sebelum berangkat ke medan laga, Prabu Dasamuka menemui Dewi Sinta. Sekali lagi, istri Rama itu

    dirayunya, tetapi Sinta tetap menolak. Karena birahi Dasamuka telah memuncak, kama benih (mani) rajaAlengka itu jatuh, menimpa sehelai daun Nagasari. Ketika tertiup angin, daun yang telah ternoda kamabenih itu melayang jatuh di hadapan Dewi Trijata, dan menjelma menjadi seorang bayi raksasa.Oleh Trijata, bayi itu dinamai Dasawilukrama.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    5/44

    Karena kesal pada Dewi Trijata yang selalu menghalangi niatnya merayu Sinta, Dasamuka mengutuk Trijatakelak akan kawin dengan seekor kera tua yang buruk rupanya.

    Adapun di pihak Rama, selain saudaranya yang maju, ia sendiri yang akan menghadapi Dasamuka.Dasamuka menggunakan Aji Pancasona Bumi, sedangkan Rama menggunakan siasat untuk tidak bisamempertemukan antara kepala dan badan Dasamuka, akhirnya Dasamuka mati terbunuh oleh Rama.

    Bukbis

    Bukbis, yang berujud makhluk mengerikan, adalah salah seorang anak Prabu Dasamuka, raja Alengka. Iamempunyai saudara tunggal ibu, yakni Trigangga yang berujud kera. Mereka dilahirkan oleh Dewi

    Sayempraba dan tinggal di Kadipaten Kutawindu, bersama ibunya.

    Ketika sudah dewasa keduanya menghadap ke Istana Alengka, tetapi Dasamuka tidak mengakuinya sebagaianak, kecuali bila dapat membunuh Rama dan Laksmana.

    Bukbis dan Trigangga lalu menyusup ke Pesangrahan Suwelagiri, menggunakan Aji Panyirep, dan menculikRama serta Laksmana, dibawa ke Kutawindu. Anoman mengejar, tetapi dihalangi Trigangga. Terjadi perang

    tanding. Mereka lalu dilerai oleh Batara Narada, yang kemudian menjelaskan bahwa sesungguhnyaTrigangga adalah anak kandung Anoman.

    Anak beranak ini lalu bahu membahu melawan Bukbis. Namun ketika Bukbis mengenakan topeng waja,Anoman dan Trigangga kewalahan, karena dari mata topeng waja itu keluar sinar sakti yang dapatmenghanguskan lawannya.

    Atas nasihat Gunawan Wibisana, Anoman melawan Bukbis sambil membawa sebuah cermin besar. Dengancermin itu ia membalikkan sinar sakti Bubis, sehingga makluk itu binasa.

    Rama dan Laksamana kemudian dibebaskan, dan Trigangga selanjutnya berjuang di pihak Rama.

    Cupu Manik Astagia

    Di Pertapaan Grastina, Dewi Indradi, istri Begawan Gotama sedang asyik dengan permainan Cupu ManikAstagina, yang dapat membuatnya dapat menikmati keadaan alam. Tiba-tiba, putri sulungnya, yaitu DewiAnjani datang memergokinya. Dewi Anjani meminjam alat permainan itu.

    Dewi Indradi meminjamkannya, dengan syarat jangan sampai diketahui oleh adik-adiknya. Namun, DewiAnjani justru memamerkan kepada kedua adiknya, Guwarsa dan Guwarsi. Akibatnya Cupu Manik Astaginaitu menjadi rebutan, sehingga terjadi keributan.

    Begawan Gotama yang sedang bersamadi menjadi terganggu. Dan, alangkah terkejutnya, ketika ia

    mengetahui bahwa yang menjadi pangkal keributan adalah Cupu Manik Astagina, yang diketahuinya milikBatara Surya.Dewi Indradi yang ditanya tentang asal usul Cupu Manik Astagina itu, tidak berani menjawab. Ia hanyamembisu saja. Hal ini membuat Resi Gotama amat marah dan mengutuk Dewi Indradi menjadi tugu, lalumembuangnya jauh-jauh, jatuh di dekat perbatasan Kerajaan Alengka.

    Setelah itu, Cupu Manik Astagina dibuangnya pula, dan jatuh di Telaga Sumala. Dewi Anjani, Guwarsa, danGuwarsi, diikuti oleh pamong mereka Endang Suwareh, Jembawan, dan Menda, semuanya berlari mengikuti

    Cupu Manik Astagina yang dibuang ayah-nya. Gurarsa dan Guwarsi yang lari lebih cepat daripada DewiAnjadi, lebih dulu sampai ke Telaga Sumala. Keduanya langsung terjun ke telaga itu, dan menyelammencari cupu itu.Begitu menyelam, ujud keduanya berubah menjadi kera. Begitu pula Jembawan dan Menda, yang mengikutikedua anak Begawan Gotama itu.

    Dewi Anjani dan Endang Suwareh yang tiba kemudian, tidak terjun, tetapi hanya membasuh muka untukmengurangi rasa lelahnya. Dan, seketika itu juga wajah mereka berubah pula menjadi wajah kera.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    6/44

    Betapa sedih hati mereka ketika mengetahui bahwa ketampanan dan kecantikan mereka telah hilang dankini berujud kera.

    Dengan penuh penyesalan mereka kembali ke pertapan, dan mohon pada Resi Gotama agar ujud merekadikembalikan seperti semula. Namun, Resi Gotama mengatakan bahwa perubahan ujud mereka sudahmenjadi kehendak dewata. Namun, walaupun ujudnya kera, mereka masih dapat menunaikan darma. Untukitu, mereka disarankan untuk bertapa.

    Dasamuka Bandan/Sumantri Gugur

    Diceritakan rencana Prabu Dasamuka dari Alengka menyerbu Kerajaan Maespati dengan tujuan merebut

    Dewi Citrawati dari tangan Prabu Arjuna Sasrabahu. Dalam perjalanan, di tepi sungai dekat batas kerajaan,Prabu Dasamuka mengistirahatkan dulu pasukan Alengka.

    Tiba-tiba air sungai itu meluap sehingga mengenai perkemahan pasukan Alengka. Dasamuka marah danmencari penyebab banjir mendadak itu. Ternyata penyebab banjir itu adalah tubuh Prabu Arjuna

    Sasrabahu, yang melakukan triwikrama melintang sungai sehingga airnya terbendung. Dengan demikian

    Dewi Citrawati dapat bersenang-senang berenang di sungai itu.

    Patih Suwanda mencoba menghalangi niat Dasamuka menyerang Prabu Arjuna Sasrabahu. Sumantri aliasPatih Suwanda akhirnya gugur sebab taring Prabu Dasamuka terisi oleh arwah Sukasrana, adiknya yangmati terbunuh karena tidak sengaja.

    Kematian Patih Suwanda membuat Arjuna Sasrabahu marah. Dengan panah sakti Kalamanggaseta iameringkus Dasamuka. Raja Alengka itu dibawa ke Maespati dan dipertontonkan di alun-alun. Karena

    permohonan Patih Prahasta, akhirnya Prabu Arjuna Sasrabahu membebaskan Dasamuka dengan syarattidak boleh lagi berlaku sewenang-wenang.

    Dasamuka Lair

    Kebahagiaan raja Alengka, Prabu Sumali yang mendapat cucu, dengan kelahiran anak-anak BegawanWisrawa dan Dewi Sukesi. Kedua pasangan ini melahirkan empat anak. Yang pertama Dasamuka, laluKumbakarna, dan ketiga bernama Sarpakenaka. Ketiganya berujud raksasa. Anak bungsu lahir sebagai

    ksatria tampan, dinamakan Gunawan Wibisana.

    Setelah menanjak dewasa, oleh Begawan Wisrawa keempatnya disuruh bertapa di Gunung Gohkarna.Mereka pun lalu berangkat ke Gunung Gohkarno yang terkenal angker. Masing-masing mengambil tempatyang terpisah.

    Tapa mereka ternyata menimbulkan goncangan di kahyangan. Batara Guru lalu mengutus Batara Naradauntuk menghentikan tapa keempat putra Begawan Wisrawa itu.

    Kepada keempat orang itu Batara Narada menanyakan, apa tujuan tapa mereka. Dasamuka menjawab, iaingin menjadi orang yang sakti, tidak ada orang yang mengalahkannya, dan dapat terujud semua yang

    diinginkannya. Kumbakarna menjawab, ia ingin selalu dapat makan enak dan kenyang, dan dapat tidurpulas selama ia mau. Sarpakenaka, satu-satunya perempuan dari putra Wisrawa menjawab, ia ingin agardapat melampiaskan nafsu birahinya; sedangkan Gunawan Wibisana menjawab bahwa ia ingin agar selaludapat berpihak pada kebenaran, dan berani menyatakan kebenaran.Batara Narada mengabulkan permohonan mereka, tetapi juga mengingatkan, bahwa segala sesuatu selalu

    ada batasnya, dan segara sesuatu mesti mengandung resiko, semuanya memerlukan pengorbanan.

    Setelah itu keempatnya pulang, dan beberapa waktu kemudian Prabu Sumali mengangkat Dasamukasebagai raja, karena Begawan Wisrawa menolak menduduki takhta Alengka.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    7/44

    Dasarata Rabi

    Di negara Alengka, Prabu Dasamuka memerintahkan Patih Prahasta untuk melamarkan Dewi Kekayi danDewi Sumitrawati, putri Prabu Kusumaraja dari Kerajaan Benggala atau Bindarata.

    Prabu Kusumaraja mengadakan sayembara, siapa yang dapat mengalahkan Somalawan, keponakan raja, iaberhak mempersunting Dewi Kekayi dan Dewi Sumitrawati. Yang dapat mengalahkan Somalawan ternyataadalah Prabu Dasarata, raja Ayodya. Dengan demikian, Dasarata memperistri kakak beradik putri Benggalaitu.

    Namun, rupanya, Somalawan juga menginginkan kedua putri itu. Karena itu, setelah kalah dari Prabu

    Dasarata, Somalawan lari mengadu pada ayahnya Resi Kala dari Pertapaan Taksikenda.

    Sang Resi, mengdapat pengaduan itu segera beangkat ke Benggala untuk menghajar Prabu Dasarata.Dalam perjalanan ia berjumpa dengan Patih Prahasta, yang ternyata juga akan melamar Dewi Kekayi danDewi Sumitrawati. Keduanya lalu berperang tanding. Prahasta kalah dan lari pulang ke Alengka.

    Prabu Dasamuka yang mendapat laporan Prahasta, langsung berangkat ke Benggala. Ia mengamuk,menghancurkan negeri itu dan membunuh Prabu Kusumaraja, Resi Kala, dan Somalawan.

    Setelah itu ia memburu Prabu Dasarata, tetapi setelah bertemu, Dasarata dapat menipunya. Raja Ayodya

    itu mengatakan bahwa Dewi Kekayi dan Dewi Sumitrawati kini berada di Pertapaan Kutarungu untukmenambah ilmu. Prabu Dasamuka puas dengan keterangan itu dan pulang ke Alengka, sedangkan Dasaratapulang ke Ayodya.

    Indrajid Lena

    Di Negara Alengka Prabu dasamuka merasa gusar karena senapati Alengka sudah banyak yang mati.Senapati terakhir adalah Kumba-kumba dan Aswani Kumba, keduanya putra Kumbakarna, telah gugurkarena kepala mereka diadubenturkan oleh Anoman.

    Kini tinggal Megananda yang masih hidup dan yang menjadi harapannya, disamping Narataka. Keduanyaharus berhadapan dengan Jaya Anggada.Indrajit maju ke medan laga didampingi kedua adaknya, Begasura dan Kuntalabahu.

    Panah Nagapasa semula bisa membunuh Laksmana, tetapi adik Ramawijaya itu bisa hidup lagi berkatkesaktian Rama. Akhirnya Narataka, anak Dasamuka yang tersisa, dibunuh oleh Jaya Anggada dan panahpusaka Guwawijaya milik Rama bisa menghancurkan Megananda.

    Begitu terkena panah, badan Indrajit musnah menjadi mega yang melayang di antara awan

    Kembang Dewaretna

    Prabu Dasamuka, raja Alengka, berpikir keras untuk memenangkan perang melawan bala tentara kera anakbuah Ramawijaya.

    Untuk memenangkan perang, Dasamuka merebut Kembang Dewaretna dari tangan Batara Danaraja aliasBatara Kuwera. Sang Dewa berusaha mempertahankan, tetapi gagal. Ia kemudian mencipta seekor keraberbulu kuning dari seekor kumbang yang selama ini selalu bersama dengan Kembang Dewaretna. Kerajadi-jadian itu dinamakan Kapi Pramuja, dan diperintahkan mengabdi pada Sri Rama.

    Setelah Kapi Pramuja menghadap Rama, ia diperintahkan mengambil kembali Kembang Dewaretna yangdirampas Dasamuka.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    8/44

    Sebelum berangkat ke Alengka, Kapi Pramuja lebih dulu menghadap Batara Surya dan mohon agar dewa itumenciptakan seribu matahari.

    Sewaktu orang Alengka, termasuk Prabu Dasamuka, sedang mengagumi sinar matahari di langit, KapiPramuja menyusup ke Keraton Alengka. Dengan penciumannya yang amat tajam, Kapi Pramuja berhasilmenemukan Kembang Dewaretna dan membawanya kabur dari Alengka.

    Dasamuka marah besar pada Patih Prahasta karena hilangnya Kembang Dewaretna, karena Prahastalahyang diserahi tanggung jawab. Raja Alengka itu mengingatkan bahwa Prahasta masih punya tanggungjawab lain, yaitu menjaga pedang pusaka Kyai Mentawa. Prahasta harus mempertaruhkan jiwanya untukmenjaga pedang itu.

    Dalam pada itu, setelah menerima Kembang Dewandaru, Rama yakin bahwa prajurit keranya akan menangkarena bunga sakti itu berkhasiat melindung keselamatan para kera.

    Agar lebih yakin akan datangnya kemenangan, Rama memerintahkan Patih Anila untuk merampas pedang

    Kyai Mentawa dari Alengka. Anila berangkat ke Alengka, dan untuk merampas pedang itu terpaksaberperang tanding dengan Patih Prahasta.

    Anila kewalahan, dan melarikan diri, tetapi tetap dikejar Prahasta. Sesampainya di perbatasan Alengka danHutan Dandaka, Anila melihat sebuah tugu batu. Segera dicabutnya tugu itu, dan digunakan untuk memukulkepala Prahasta.

    Seketika itu juga Prahasta roboh, dan gugur. Tugu yang digunakan sebagai gada lenyap, dan muncullahbidadari Dewi Indradi.

    Tugu itu ternyata penjelmaan Dewi Indradi yang dikutuk. Setelah berubah ujud menjadi bidadari, ia segerakembali ke Kahyangan.

    Kumbakarna Gugur

    Gunawan Wibisana dan Kumbakarna menyadarkan abangnya, Prabu Dasamuka, bahwa menculik Dewi Sintaadalah salah. Keduanya minta agar Prabu Dasamuka mau mengembalikan Sinta secara baik-baik kepada

    Ramawijaya.

    Usul itu bukan diterima baik, tetapi malahan membuat Dasamuka marah. Gunawan Wibisana diusir,sedangkan Kumbakarna karena kesal segera pulang dan tidur.

    Waktu bala tentara Alengka kewalahan menghadapi musuh, Prabu Dasamuka mengutus Indrajit agarmembangunkan Kumbakarna. Setelah bangun dan menghadap, Dasamuka memaki-maki adiknya sebagaiorang tidak tahu diri dan kerjanya hanya makan dan tidur. Karena tersinggung, Kumbakarna memuntahkanseluruh makanan yang pernah disantapnya dalam keadaan utuh dan segar. Sesudah itu ia mengenakanpakaian serba putih dan berangkat ke medan laga.

    Kumbakarna akhirnya berhadapan dengan Laksmana. Ksatria itu menggunakan panah sakti Naracabala.

    Mula-mula dibidiknya kedua lengan Kumbakarna, setelah itu kedua kakinya. Sesudah kaki dan tanganKumbakarna buntung, Anoman memimpin prajurit kera mengeroyok Kumbakarna.

    Kumbakarna gugur dengan tubuh terpotong-potong. Ia gugur demi membela negrinya dari seranganmusuh.

    Rama Gandrung

    Regawa alias Ramawijaya akan menjadi raja untuk menggantikan Dasarata, tetapi dari Dewi Kekayi

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    9/44

    menuntut agar anaknya yang bernama Baratalah yang dijadikan raja.

    Barata menolak naik takhta dan minta agar Regawa tetap berada di Ayodya, tetapi Regawa tetap padapendiriannya semula, lalu ia pergi dari Ayodya bersama istrinya menjalani masa pembuangan di HutanDandaka.

    Di tengah hutan Regawa bertanding melawan dengan Karadusana yang menjadi utusannya Sarpakenaka,

    adik Dasamuka. Karadusana kalah. Setelah itu Regawa melanjutkan perjalanan ke Gunung Argasoka, danditerima baik oleh Sutignayogi.

    Di halaman tersebut terlihatlah seekor kijang kecil.Karena Sinta menginginkannya maka binatang itu, dipanahnya, tidak lama kemudian berubah menjadiseekor raksasa besar, penjelmaan Kalamarica.Dewi Sinta yang tanpa dikawal oleh seorangpun lalu diculik oleh Dasamuka. Atas petunjuk Jatayu makaRegawa tidak dapat mengejarnya dan Jatayu hampir mati karena kelelahan. Regawa merasa sedih karenatelah kehilangan pengikut yang setia.

    Rama Obong

    Dewi Trijata adalah abdi setia Dewi Sinta sejak pada waktu berada di Alengka lalu mengikuti Sri Ramasampai di Ayodya. Kapi Jembawan, seorang kera tua, jatuh cinta kepadanya dan merubah ujudnya sebagaiLesmana agar dapat bertemu dengan Trijata. Namun perbuatannya dapat dibongkar oleh Anoman makaberubah ujud semula Jembawan. Peristiwa ini dilaporkan kepada Sang Rama, yang selanjutnya KapiJembawan diperintahkan pergi ke Gunung Kutarunggu bersama Dewi Trijata.

    Di perjalanan ia bertemu dengan Mayaretna anak Prabu Janaka dari Kerajaan Mantili yang jatuh cintakepada Dewi Sumekar. Dalam mimpinya ia melihat wanita muda yang cantik dan dikira Dewi Sinta. Ataspetunjuk Kapi Jembawan pangeran itu diminta menemui Rama dan bergabung.

    Ramawijaya kemudian memutuskan akan masuk ke dalam api pembakaran dan meninggalkan pesan yangterakhir kepada Wibisana agar memerintah negeri Alengka. Ramawijaya juga mengatakan bahwa Anomanakan berumur panjang dan diminta bertempat tinggal di Gunung Kendalisada guna menjaga Gunung

    Somawana sebagai kuburan Rahwana. Sedangkan Laksmana menjelaskan bahwa kelak ia akan menjelmapada Kakrasana, seorang pangeran dari Madura.

    Setelah semuanya siap maka Ramawijaya, Dewi Sinta dan Laksmana masuk ke dalam perapian. Demikianjuga Mayaretna bersama Dewi Sumekar juga mengikuti Rama masuk ke perapian. Sedangkan kendaraanMayaretna yaitu gajah Jaka Maruta serta kuda Balang Anteban masuk ke dalam Hutan Sokarembe.

    Rama Tambak

    Ramawijaya setelah menerima laporan mengenai kekuatan musuh maka ia memerintahkan untuk segeramenyerang Alengka. Namun ada kesulitan karena harus menyeberangi lautan, maka ia memerintahkankepada Sugriwa dan Anoman membuat bendungan.

    Para prajurit kera dikerahkan untuk mengambil batang pohon dan batu yang berada di PasanggrahanMaliawan, tetapi mereka mendapat gangguan sekelompok kera hitam di bawah pimpinan Endang Suwarehdan Bambang Suweda, anak Suwareh, tapi gangguan itu dapat dikalahkan, bahkan kemudian dipaksamembantu membuat bendungan.

    Setelah bendungan menjelang selesai tiba-tiba diterjang gelombang besar sehingga batang-batang pohonitu hanyut. Hal ini membuat Sri Rama marahmaka ia melepaskan anak panah Suwarah Geni ke dalam laut dan seketika itu air surut.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    10/44

    Tak lama kemudian Sang Hyang Baruna menampakan diri serta berjanji akan membantu dalam pembuatanbendungan, asalkan Rama mengembalikan air laut yang surut itu, sehingga makhuk di laut tidak mati.Dalam waktu yang singkat bendungan dapat diselesaikan serta para bala tentara kera mulaimenyeberang menuju ke Alengka.

    Diperjalanan tentara Rama dihadang oleh raksasa dari Alengka yakni Agsraba, Rahibaya, Yuyurumpung danRahirebata. Mereka menyerang bala tentara kera sehingga menjadi kalang kabut.

    Para raksasa dari utusan Rahwana itu akhirnya dapat dibunuh oleh prajurit kera yang bernama KapiYasraba, Kapi Rekata dan Kapi Menda. Pada waktu itu keadaan bendungan sangat mengkhawatirkan karenaadanya gangguan dari prajurit Alengka. Sementara Anoman sangat khawatir akan keselamatan tentarayang melewati bendungan itu, maka Anoman melakukan triwikrama, tubuhnya menjadi besar danmembawa para prajurit kera ke daratan Alengka dan membangun Pesanggrahan di Swelagiri.

    Sementara itu Rahwana membuat tipu muslihat kepada Sinta untuk meyakinkan bahwa Rama danLaksmanatelah mati, ia memenggal kepala Trikala dan Kalasekti, yaitu dua orang raja taklukannya.Setelah melihat penggalan dua kepala ksatria itu Dewi Sinta sangat sedih. Namun, Dewi Trijata yang setia

    kepada menaruh curiga dan mengadakan penyelidikan, ia pergi ke Swelagiri dan bertemu dengan Anoman.Trijata mendapat penjelasan bahwa Rama dan Laksmana masih segar bugar. Dengan demikian ia akandapat menentramkan hati Sinta.

    Sarpakenaka juga ikut mencampuri urusan ini, ia mengutus Anggrisana ke Swelagiri dan membaur sebagaikera, dengan tujuan membuat kekacauan serta huru-hara. Tindakannya itu dapat diketahui Anoman makaAnggrisana ditangkap dan telinganya dipotong dan diminta kembali ke Alengka.

    Setelah tiba di Alengka, Sarpakenaka sangat marah melihat utusannya terluka, ia pergi melawan Anomansendiri, tetapi akhirnya ia terbunuh oleh Anoman.

    Rama Tundung

    Setelah memboyong Dewi Sinta, putri Mantili, sebagai istrinya ke Kerajaan Ayodya, ayah Rama, yaitu PrabuDasarata berniat mengangkatnya sebagai raja.

    Namun niat Dasarata ini dihalangi Dewi Kekayi, istri ketiga sang Prabu. Dasarata diingatkan bahwa raja itupernah berjanji akan meluluskan dua permintaan Dewi Kekayi.

    Adapun permintaan Kekayi adalah agar Dasarata mengangkat Barata, anaknya, sebagai raja. Yang kedua,mengusir Ramawijaya dari Kerajaan Ayodya dan harus hidup sebagai orang buangan di Hutan Dandakaselama 12 tahun. Kepergian Rama dan Sinta diikuti oleh Laksmana, adik tirinya.

    Walaupun tidak setuju, Prabu Dasarata terpaksa memenuhi tuntutan itu. Setelah membatalkanpengangkatan Ramawijaya sebagai putra mahkota dan mengusirnya bersama istrinya, raja Ayodya itusangat menyesal, sehingga meninggal dunia. Ternyata Barata tidak mau naik takhta menggantikanayahnya, bahkan menyusul Rama dan Laksmana di Hutan Dandaka.

    Setelah bertemu, Rama menganjurkan Barata menjadi raja, dengan membekalinya ajaran Hasta Brata.

    Sinta Obong

    Setelah Ramawijaya dan anak buahnya berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Alengka, dan tewasnyaPrabu Dasamuka dan Dewi Sinta dibebaskan, Ramawijaya kembali ke Ayodya.

    Beberapa waktu setelah Ramawijaya menjadi raja di Ayodya, ia mendengar desas-desus, bahwa rakyatAyodya tidak yakin akan kesucian Dewi Sinta, karena istri Rama itu 12 tahun lamanya berada dalamsekapan Prabu Dasamuka.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    11/44

    Keraguan rakyat Ayogya yang mempengaruhi Ramawijaya itu membuat Dewi Sinta merasa perlu untukmembuktikan kesuciannya. Kemudian Dewi Sinta minta agar dirinya dibakar hidup-hidup, dan bilamanatubuhnya tidak termakan api, berarti ia tetap suci, walaupun selama 12 tahun berada di dalam kekuasaanDasamuka.

    Ketika api mulai berkobar, Batara Agni melindungi tubuh dan pakaian Sinta, sehingga tidak hangus dijilatapi.

    Pada lakon ini juga diceritakan tentang Kapi Jembawan, seekor tua kera yang sedih karena rupanya yangburuk. Sesudah bertapa, Batara Narada datang menemuinya, dan mengatakan bahwa ujud sebagai kerasudah nasibnya. Namun, pada dewa berkenan akan memberikan keturunan yang mulya bagi KapiJembawan. Batara Narada lalu mengubah ujud Jembawan menjadi Laksmana tiruan, dan disuruhmenjumpai Dewi Trijata di Alengka.Dewi Trijata menyanbut kedatangan Laksamana tiruan dengan suka cita karena diam-diam ia memangjatuh cinta pada Laksmana. Terjadilah cumbu rayu di antara mereka.

    Ketika kejadian ini dilaporkan Sri Rama, segera Laksama asli disuruh menjumpai Laksamana tiruan.

    Terjadilah perang tanding antara yang asli dengan yang tiruan, dan saat itu yang tiruan menjelma kembalimenjadi Jembawan.

    Rama kemudian memutuskan Jembawan menjadi suami Dewi Trijata, sebab itu memang sudah jodohnya.

    Subali Gugur

    Setelah berguru pada Resi Subali, dan memperoleh Aji Pancasonya, Dasamuka mencari akal agar gurunya

    itu mati, sehingga di dunia ini hanya Dasamuka seorang yang memiliki ilmu sakti itu.

    Untuk mencapai tujuannya Prabu Dasamuka mengutus Kala Marica untuk berubah rupa menjadi dayangpengasuh Dewi Tara, dan kemudian menghasut Resi Subali.

    Kepada Resi Subali, emban dayang yang sebenarnya adalah Kala Marica itu mengadu, bahwa Dewi Tara kinihidup menderita karena sering disiksa Prabu Sugriwa. Hasutan ini termakan oleh Subali, sehingga resi

    berujud kera itu segera pergi ke Guwakiskanda untuk menghajar adiknya, Sugriwa. Sugriwa kalah,tubuhnya dijepit di dahan pohon kamal.

    Sementara itu, Prabu Dasamuka berhasil menculik Dewi Sinta, dibawa terbang ke Alengka. Dalamperjalanan, seekor burung raksasa melihat peristiwa itu dan mencoba menolong Dewi Sinta. Namun,Dasamuka lebih sakti. Terkena pedang Candrasa, Jatayu luka berat dan jatuh ke bumi.Rama dan Laksmana yang mencari Dewi Sinta menemukan Jatayu yang sedang sekarat. Sebelum ajal,Jatayu sempat memberitahukan bahwa Dewi Sinta diculik Dasamuka dan dibawa ke Alengka. Rama danLaksamana kemudian bertemu dengan Sugriwa yang

    sedang tersisa dijepit dua buah dahan. Sugriwa ditolong. Sebagai rasa terima kasih Sugriwa menyatakan

    kesanggupannya membantu Rama dalam usahanya membebaskan Dewi Sinta.

    Sugriwa kemudian menantang Subali. Namun, dalam perang tanding itu Sugriwa kalah lagi. Rama lalumenyuruh Sugriwa mengenakan janur kuning di lehernya.

    Ketika kakak beradik itu berperang tanding lagi, Rama memanah Subali. Sebelum ajal, Subali bertanya padaRama, mengapa ia mencampuri urusan orang lain.

    Rama menjawab, bahwa ia terpaksa membunuh Subali sebagai hukuman karena Subali mengajarkan ilmuPancasonya pada Rahwana.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    12/44

    Sugriwa-Subali

    Terjadilah keributan keluarga Resi Gotama, di Pertapaan Grastina. Gara-gara anak-anaknyamemperebutkan Cupu Manik Astagina, Resi Gotama marah. Cupu Manik Astagina dibuang, dan istrinya,Dewi Indradi dikutuk menjadi tugu batu, dan dibuang jauh sampai jatuh di Hutan Dandaka, di tepiperbatasan negara Alengka.

    Ketiga anaknya, Guwarsa, Guwarsi, dan Dewi Anjani, memburu Cupu Manik Astagina yang dibuangayahnya, sampai ke Telaga Sumala. Guwarsa dan Guwarsi, diikuti cantrik Jembawan yang mencebut ke

    telaga itu berubah ujud menjadi kera, sedangkan Dewi Anjani yang diikuti emban Sarweah mencuci muka,hanya wajahnya yang berubah menjadi kera.Setelah menjadi kera, Guwarsa berganti nama menjadi Subali, sedangkan Guwarsi menjadi Sugriwa.

    Sementara itu, kahyangan diserbu oleh Patih Lembusura yang meminta bidadari Dewi Supraba dan DewiTara untuk dijadikan istri Prabu Maesasura. Karena para dewa tidak sanggup menandingi kesak-tian PatihLembusura, mereka minta pertolongan Subali dan Sugriwa. Kedua kera itu ternyata sanggup membunuhLembusura.

    Subali dan Sugriwa kemudian pergi ke Kerajaan Guwakiskenda, yang jalan masuknya berupa gua. Subaliberbesan, agar setelah ia masuk ke gua itu, Sugriwa segera menutupnya dengan batu Sela Gilang. Jikananti dari sela batu itu mengalir darah merah, berarti lawannya mati. Dan, Sugriwa harus membuka gua itu

    agar Subali dapat keluar.Namun, jika darah yang keluar berwarna putih, pintu itu jangan dibuka, karena itu berarti Sugriwa yanggugur.

    Setelah ditunggu, beberapa waktu kemudian, keluar darah berwarna merah muda. Sugriwa mengira,abangnya mati bersama musuhnya. Karena itu, ia tidak membuka mulut gua itu, lalu pergi ke kahyanganuntuk melapor.Karena para dewa menganggap Sugriwa berjasa, maka ia dianugerahi Dewi Tara sebagai istrinya.

    Tak lama kemudian datang Subali marah-marah, karena adiknya tidak membukakan pintu. Sugriwamenjelaskan kejadiannya, ia tidak tahu jika darah itu bercampur dengan otak, dan bukan darah putih.

    Subali mau memahami.

    Para dewa pun kemudian memberi anugerah pada Subali, berupa Aji Pancasonya, yang tidak dapat mati,bilamana tubuhnya masih bersentuhan dengan tanah. Kelemahan Aji Pancasonya hanya jika berhadapan

    dengan panah sakti Guwawijaya, milik Batara Wisnu.

    Tambak Undur

    Rahwana telah terbunuh oleh Ramawijaya, selanjutnya ia mengutus Wibisana untuk masuk ke IstanaAlengka terlebih dahulu untuk menemui Sinta. Ternyata Dewi Sinta walaupun masih tetap setia pada Rama

    meskipun telah lama tinggal di Alengka bersama Rahwana, Rama masih meragukan. Untuk mendapatkepastian tentang kesuciannya, Rama meminta Dewi Sinta masuk ke dalam api pembakaran yangdinyalakan dan ternyata ia dapat keluar dari api sebagai gadis remaja yang penuh sinar.

    Setelah keraguan Rama lenyap, ia memerintahkan anak buahnya segera kembali ke Ayodya. Karena

    perjalanannya menyeberangi lautan, Batara Baruna dan Batara Amburawa diperintah untuk membantuRama dan Sinta dengan cara membuat bendungan di atas laut serta pesanggrahan Kuta Giriging.

    Perjalanan Rama dan istrinya menuju Ayodya di tengah tambak (bendungan) mendapat serangan DewiJarini, putri Sarpakenaka yang dibantu Sekesa anak Prabu Sumali dari Krenda Buntala.

    Bala tentara Sekesa menghancurkan bendungan, tetapi berkat kesigapan Anoman para raksasa itu dapatdibunuh. Bahkan Dewi Jarini yang memiliki kekebalan kulit yang berbulu dapat dibinasakan Anoman.

    Selanjutnya Rama dan Sita bertemu lagi dengan Branta serta Trugena di Ayodya, mereka sangat gembiraselanjutnya pesta bersama.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    13/44

    Trikaya Lena

    Pada lakon itu dikisahkan tentang kematian Trikaya alias Atikaya, salah seorang anak Prabu Dasamuka, rajaAlengka. Ketika terjadi peperangan untuk membebaskan Dewi Sinta, Trikaya yang amat mahir dan cekatan

    dalam meluncurkan anak panah, bahu membahu bersama raksasa Mataka berhasil memporakporandakanpasukan kera. Anoman kewalahan menghadapi kedua musuhnya. Baru setelah Kapi Saraba datangmembantunya, Anoman dapat membunuh Ditya Mataka.

    Sedangkan yang membunuh Trikaya adalah Laksmana. Waktu Trikaya melepaskan anak panah pusakabernama Pawaksara, Laksmana menghadapinya dengan anak panah pusaka bernama Surawijaya.Pawaksara artinya panah api, sedangkan Surawijaya artinya pahlawan kemenangan.

    Wibisana Tundung

    Dalam lakon yang termasuk serial Ramayana ini, dua orang adik Prabu Dasamuka, yakni Gunawan Wibisanadan Kumbakarna mencoba mengingatkan bahwa penculikan Dewi Sinta merupakan perbuatan salah. PrabuDasamuka diminta mengembalikan Sinta pada suaminya, Ramawijaya.Peringatan itu membuat Dasamuka marah. Setelah dikata-katai, kedua adiknya itu diusir.

    Karena pengusiran itu Kumbakarna meninggalkan Keraton Alengka, pergi ke Gunung Gohkarna untukbertapa tidur, sedangkan Wibisana pergi meninggalkan Alengka, dengan niat hendak mengabdi padaRamawijaya. Pengabdian Gunawan Wibisana diterima dengan baik oleh Ramawijaya.

    Sementara itu, untuk melemahkan semangat Dewi Sinta, Prabu Dasamuka membunuh dan kemudianmemenggal kepala Prabu Kalaseti dan Prabu Trikala, kakak beradik taklukan Alengka. Keduanya mirip

    dengan Rama dan Laksmana. Kepala kedua orang itu diperlihatkan pada Dewi Sinta.Sinta tidak yakin kalau kepala itu adalah kepala suami dan adik iparnya. Ia menyuruh Dewi Trijata, putriGunawan Wibisana, untuk pergi ke Pasanggrahan Mangliawan guna membuktikan Rama dan Laksamanamasih hidup.

    Setelah Trijata menunaikan tugas itu, ternyata Rama dan Laksmana memang masih hidup.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    14/44

    Abimanyu Gendong

    Arjuna yang pergi dari Kasatrian Madukara. Hal ini menyebabkan para Pandawa sedih, sebab Dewi Subadramasih menyusui Abimanyu yang saat itu masih bayi. Tiba-tiba Prabu Baladewa sebagai utusan Duryudanadatang ingin memboyong Abimanyu beserta Dewi Subadra ke Kerajaan Astina. Namun Abimanyu yangmasih kecil itu selalu menangis dan minta bunga Tunjungseta. Permintaan bayi itu akan diusahakan olehDrona.

    Dewi Subadra dan Abimanyu dibawa Baladewa ke Astina tetapi Dewi Srikandi ingin ikut. Baladewa melarang

    sehingga terjadi pertengkaran. Setelah mereka sampai di tengah hutan, Patih Pragota diperintah Baladewauntuk membawa Abimanyu ke tengah hutan bersama keris Baladewa. Pragota tanggap bahwa Abimanyusupaya dibunuh, tetapi karena tidak sampai hati, Abimanyu ditinggal sendirian di tengah hutan. Di hutan ituAbimanyu dilindungi oleh seekor gajah, burung, dan ular.

    Pada waktu Abimanyu sendirian di tengah hutan ia buang hajad kebetulan mengenai Jaka Prayitna yangbertapa dan Abimanyu dibunuhnya. Peristiwa itu membuat marah sang Gajah yang mengawal Abimanyu.Jaka Prayitna dikejar gajah, burung, dan ular, sampai bertemu dengan Arjuna maka terjadi peperangan.

    Gajah kembali ujudnya yaitu Bima, burung garuda menjadi Gatotkaca dan ular menjadi Antareja, sedangkanAbimanyu dihidupkan Arjuna, dan diminta pergi ke Astina bersama Jaka Prayitna untuk menemui Baladewa.Terjadilah peperangan antara Kurawa dengan Jaka Prayitna dan akhirnya Dewi Subadra dikembalikan

    kepada Arjuna.

    Abimanyu Grogol

    Abimanyu berada di Tegalkuru dan membuat pesanggarahan. Ulah Abimanyu itu membuat marahDuryudana, penguasa Astina dan atas bantuan Begawan Pramana Sejati, Abimanyu dikutuk menjadi arca.

    Sementara di Kasatrian Madukara Dewi Dewi Subadra meminta kepada Arjuna untuk mencari Abimanyu.Pada saat yang sama, Wisanggeni dari Kahyangan Argadahana dan Prabangkara dari Kaindran ingin mencariayahnya. Di tengah jalan mereka bertemu Gatotkaca yang meminta bantuannya untuk menolong Abimanyu

    yang menjadi arca. Wisanggeni memoleskan minyak Candusekti pada arca itu dan Abimanyu hidup kembali.Selanjutnya mereka menuju ke Keraton Astina dan bertemu dengan Arjuna.

    Arjuna kemudian berperang tanding melawan Begawan Pramanasejati tetapi tidak dapat me-ngalahkan.Akhirnya Kresna minta bantuan Semar untuk melawan Pramanasejati dan kembali berujud semula yaituBatari Durga dan pulang ke Setra Gandamayit.

    Abimanyu Gugur

    Terkadang disebut Angkawijaya Gugur, yang tergolong lakon pakem, adalah bagian dari serial lakon-lakonBaratayuda. Dalam lakon itu diceritakan tentang kegundahan Abimanyu karena ia tidak diijinkan turun kegelanggang Baratayuda. Baru pada hari ke tigabelas, Abimanyu diperkenankan ikut berperang.

    Pada hari itu, Arjuna dan Bima terpancing mengejar lawan-lawannya sampai keluar gelanggang. Dengan

    demikian di tengah gelanggang, Abimanyu menjadi pusat sasaran musuh. Abimanyu akhirnya tewas dengan

    tubuh penuh luka. Namun gugurnya Abimanya berhasil membunuh Lesmana Mandrakumara, aliasSarojakusuma, putra mahkota Astina. Putra Mahkota Astina itu mati ketika hendak mencoba menjadipahlawan dengan membunuh Abimanyu yang telah terkepung. Abimanyu akhirnya gugur setelah dikeroyokpara Kurawa, dan kepalanya dihantam gada Kyai Glinggang milik Jayadrata.

    Sebelumnya, dari pihak Pandawa, telah gugur tiga orang ksatria putra Arjuna lainnya, yakni Brantalaras,Bambang Sumitra, dan Wilugangga. Ketiganya gugur terkena panah Begawan Drona. Inilah yang terutamamembuat Abimanyu mengamuk, kehilangan kewaspadaan, dan akhirnya terjebak dalam perangkap siasatperang Kurawa.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    15/44

    Dalam pewayangan diceritakan, gugurnya Abimanyu juga disebabkan termakan oleh sumpahnyasendiri.Dulu, sebelum menikah dengan Dewi Utari, untuk meyakinkan bahwa ia masih perjaka, Abimanyuberkata: "Aku masih perjaka. Jika aku berkata tidak benar, kelak aku akan mati dengan tubuh penuh anakpanah."

    Abiyasa Lair/Palasara Rabi

    Cerita ini mengisahkan tentang Palasara yang menjadi pertapa besar dan sedang diuji oleh Hyang Gurumelalui bidadari tetapi tidak berhasil. Oleh Hyang Guru dicoba lagi dengan Narada merubah dirinya menjadi

    sepasang burung emprit dan bersarang di gelung Palasara, tetapi juga tidak dihiraukannya. Namun setelahia mengetahui kedua burung itu tidak mengurus anaknya ia marah dan mengejar burung itu.

    Sesampainya ditepi Sungai Gangga, Begawan Palasara bertemu dngan Dewi Durgandini dan dapat menebakteka-teki akhirnya menjadi istrinya dan Palasara membuat istana di Hutan Gajah Oya.

    Perkawinannya melahirkan seorang anak diberi nama Kresnadwipayana (Abyasa). Selama tinggal di tepiSungai Gangga, dari perahu Durgandini, lahir Kencakarupa dan Rupakenca, Dewi Rekatawati, dan Rajamala.Dalam hal ini ia tidak jadi meneruskan memburu burung dan kembali ke Gajah Oya. Sementara itu ketigaputra angkat Palasara , yaitu Kencakarupa, Rupakenca dan Rajamala mengadakan pembrontakan di Wirata,

    tetapi dikalahkan oleh Durgandana.

    Palasara kemudian meninggalkan Dewi Durgandini. Dewi Durgandini kemudian diperistri Oleh Sentanu.

    Adon-adon Rajamala

    Pangeran Wratsangka dan Utara menghadap ayahnya Prabu Matswapati dan memohon agar sang Rajamencari jago untuk menandingi Rajamala, yang menjadi jago dari Kencakarupa dan Rupakenca. Sang Rajamemberikan nasehat agar menemui Lurah Wijakangka yang kemungkinan dapat mencarikan jago.Perjalanan mereka tidak sia-sia, ternyata lurah pasar itu mengatakan adiknya, Abilawa akan siap menjadi

    jago, maka bersama-sama mereka pergi ke tempat Jagal Walakas.

    Namun yang dicari tidak ada dan mendengar bahwa adiknya berada di hutan, segera ia mencarinya danmenemukannya. Ia sedang tidur di bawah pohon beringin. Wijakangka membangunkannya dengan caramenarik rambut yang ada pada ibu jari kakinya. Abilawa terbangun, karena merasa terganggu tidurnya, iamarah dan mengangkat ke udara Wijakangka. Namun setelah dijelaskan ia tenang kembali dan sanggupmenjadi jago melawan Rajamala.

    Sementara Pamadi yang diikuti Semar, Gareng dan Petruk berada di hutan dan bertemu sepasang raksasayang akan memangsanya, tetapi setelah Arjuna melepaskan panahnya kedua raksasa itu berubah ujudmenjadi Dewa Brahma dan istrinya, Rarasati. Ia memerintahkan kepada Arjuna agar pergi ke alun-alunWirata dan menghadiahkan senjata Bramasta untuk membunuh Rajamala. Namun, Pamadi harus menyamarsebagai wanita dengan nama Kandi Wrahatnala.

    Di alun-alun Wirata perang tanding Rajamala melawan Abilawa dimulai. Jagal Abilawa berhasil melemparkanmusuhnya sehingga tidak bergerak. Teman-temannya menolongnya dengan melemparkan Rajamala kedalam kolam yang berisi air berkhasiat yang dapat menyembuhkan. Akibatnya, Rajamala segar bugar ke

    luar dari kolam dan menyerang Abilawa, begitu berulangkali dan Abilawa tidak dapat membunuhnya. Hal inidilihat oleh Kandi Wrahatnala, maka ia memberikan senjata Bramasta kepada Semar agar dimasukkan kedalam kolam dan seketika itu air kolam mendidih dan berbusa.

    Pada waktu Rajamala jatuh dan dimasukkan ke dalam kolam ia tidak segar bugar tetapi tubuhnya hancurlebur dan mati. Kencakarupa dan Rupakenca melihat jagonya mati maka mengejar Abilawa dan dalam

    pengejarannya ia bertemu dengan Kandi Wrahatnala maka ia jatuh cinta dan ingin mengawininya.

    Selanjutnya Kandi Wrahatala mengabdi kepada Dewi Utari dan sanggup menolong Kencakarupa. Pada suatuhari ia diutus Utari untuk membawa surat untuk Kencaka. Kesempatan ini digunakan Kencakarupa untuk

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    16/44

    merayunya tetapi Wrahatnala lari ke tempat lurah Pasar Wijakangka. Ia terus mengejarnya, tetapiWrahatnala terus menghindar dan pergi ke tempat Abilawa di pejagalan.Kencaka datang di tempat JagalWalakas dan meminta Wrahatnala, maka terjadi perang tanding antara kedua ksatria itu.

    Dengan senjata kuku Pancanaka, Kencakarupa dan Rupakenca terbunuh oleh Abilawa dan jenazahnyadibakar.

    Aji Narantaka 1

    Beberapa tahun sebelum pecah Baratayuda, tanpa izin dari para Pandawa, Gatotkaca mengajak saudara-saudaranya, para putra Pandawa, mengadakan latihan perang di Tegal Kurusetra.

    Latihan perang ini dianggap sebagai provokasi oleh pihak Kurawa. Prabu Anom Duryudana lalumemerintahkan para putra Kurawa di bawah pimpinan Dursala, putra Dursasana, untuk membubarkanlatihan perang itu.

    Di Tegal Kurusetra Dursala menyampaikan perintah Duryudana untuk bubar. Gatotkaca dan saudara-saudaranya menolak perintah itu. Akibatnya pecah perang di antara mereka. Dalam perang tanding, Dursala

    menggunakan Aji Gineng, sehingga Gatotkaca toboh, terluka berat. Para putra Pandawa mengundurkan diridari gelanggang, sedangkan Antareja membawa tubuh Gatotkaca ke tempat yang aman. Antareja lalu

    mengobati Gatotkaca hingga sembuh.

    Setelah sembuh Gatotkaca bertekad untuk membalas kekalahannya. Ia lalu berguru pada Resi Seta. SangResi memberinya ilmu sakti bernama Aji Narantaka.

    Dalam perjalanan mencari Dursala untuk membalas dendam, Gatotkaca bertemu dengan Dewi Sumpani.

    Wanita ini ingin diperistri, tetapi Gatotkaca memberi syarat, jika wanita itu dapat menahan pukulan denganAji Narantaka, Gatotkaca bersedia memperistrinya. Dewi Sumpani ternyata kuat, karena itu Gatotkacamenerimanya sebagai istri.

    Setelah bersua dengan Dursala, terjadi lagi perang tanding di antara mereka. Dursala kalah dan tewasseketika terkena Aji Narantaka.

    Aji Narantaka 2

    Di Negara Astina Prabu Duryudana, Patih Harya Sangkuni dan kerabat kerajaan Astina sedangmembicarakan perihal berdiamnya keluarga Pandawa di Tegal Kuru Setra, ini menunjukan bahwa negaraAstina segera ingin dikuasai lagi pihak Pandawa.

    Untuk mengembalikan Negara Astina kepihak Pandawa, Prabu Duryudana merasa sayang dan tidak rela,

    untuk itu segala daya upaya dicari untuk membinasakan keluarga Pandawa agar tidak selalu mengusik-usiknegara Astina yang memang menjadi haknya.

    Begawan Dorna lalu mengusulkan agar Dursala muridnya dapat diberi tugas tersebut. Tetapi sebelumDursala pergi ke Tegal Kuru Setra untuk membinasakan pihak Pandawa, Dursala harus tanding lebih dahulu

    dengan Prabu Baladewa, sebab Prabu Baladewa menyangsikan kemampuan dan kesaktian R.Dursala.Setelah perang tanding dengan Prabu Baladewa, maka dengan diiringi bala tentara Kurawa berangkatlahR.Dursala ke Tegal Kuru Setra.

    Kedatangan R.Dursala di Tegal Kuru Setra menjadikan keributan dan perkelahian, namun para putra

    Pandawa dan Pandawa tak satupun mampu menandingi kesaktian R.Dursala. Dengan Aji Gineng pemberiangurunya (Pisaca ), R.Dursala mengalahkan semua kerabat Pandawa.

    Kemampuan Aji Gineng bila digunakan dan mengenai seseorang, maka orang yang terkena aji Gineng akanhancur lebur, dan R,Gatotkaca terkena aji Gineng tidak mampu menahanya dan gemetar tubuhnya.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    17/44

    Dengan sisa-sisa tenaganya R.Gatotkaca melarikan diri untuk menghadap Resi Seta. Oleh Resi SetaR.Gatotkaca diberi Aji Narantaka untuk menandingi Aji Gineng milik R.Dursala. Setelah mendapatkankesaktian dan aji Narantaka, R.Gatotkaca kembali menemui Dursala.

    Melihat kedatangan R.Gatokaca, Dursala lalu menghantamnya dengan aji Gineng namun dapat ditangkisdengan aji Narantaka milik Gatotkaca. Benturan Aji Gineng milik R.Dursala dan Aji Narantaka milik

    R.Gatotkaca menimbulkan suara yang dahsyat. Akhirnya Aji Gineng tidak dapat mengalahkan Aji Narantakamilik Gatotkaca, akibatnya tubuh R.Dursala hancur lebur terkena hantaman Aji Narantaka. Dengan kematianR.Dursala, bala tentara Kurawa kucar-kacir dan melarikan diri kembali ke negara Astina untuk memberikabar kematian R.Dursala.

    Gatotkaca dengan memiliki Aji Narantaka, sesumbar barang siapa wanita yang mampu menahan AjiNarantaka miliknya, ia akan diperistri. Ternyata Dewi Sampani mampu menahan Aji Narantaka miliknya,maka diperistrilah Dewi Sampani dan berputra Jaya Sumpena.

    Alap-alapan Dursilawati

    Pada suatu hari Prabu Suyudana kehilangan adiknya putri yakni Dursilawati yang telah bertunangan denganJayadrata. Untuk itu sang Raja mengutus Adipati Karna yang diikuti Kurawa mencari putri itu. Di perjalanan

    bertemu dengan Kala Bancuring, Kala Mingkalpa dan Kala Pralemba utusan Prabu Kuranda Geni dariTirtakadasar, yang ingin pergi ke Astina dan terjadi perkelahian.

    Sementara Arjuna yang diikuti Semar, Gareng, Petruk sedang lewat di tengah hutan tiba-tiba mendengartangis wanita yang berada di atas punggung gajah yakni Dursilawati. Tanpa pikir panjang Arjuna segeramemberi pertolongan dengan melepaskan panah angin untuk mengusir gajah itu serta membebaskan sang

    Putri, yang selanjutnya akan dibawa ke Astina. Namun diperjalanan Arjuna diserang oleh Kurawa danditangkap, diikat kemudian ditahan di Astina.

    Prabu Kurandageni yang mendengar berita bahwa bala tentaranya terbunuh maka ia mengutus embanKepetmega untuk menculik Dursilawati. Perjalanan Kepetmega membuahkan hasil sehingga membuat gusarPrabu Suyudana. Untuk itu ia minta pertolongan Arjuna agar dapat menemukan kembali Dursilawati. KaliArjuna sanggup tetapi ia minta Jayadrata mengikutinya dan kedua ksatria itu menuju Tirtakadasar.

    Setelah tiba ditempat penyekapan Dewi Dursilawati, Arjuna mengajukan pertanyaan, apakah Dursilawati

    bersedia menjadi istri Jayadrata. Setelah mendapat jawaban yang pasti maka Jayadrata dimintamembebaskan sendiri Dursilawati di ruang Prabu Kuranda Geni.

    Akhirnya Arjuna dapat membunuh Kuranda Geni dan membebaskannya dan dibawa ke Astina. MakaSuyudana mengawinkan pasangan itu. Sedangkan gajah yang menculik Dursilawati datang tetapi dapatdibunuh Bima.

    Alap-alapan Setyaboma

    Terkadang juga disebut lakon Kresna Pujangga. Begawan Drona dan Prabu Kalakresna adalah dua di antara

    banyak pihak yang ingin memperistri Dewi Setyaboma, putri Prabu Setyajid dari Kerajaan Lesanpura. Satusyarat yang harus ditempuh para pelamar sang Dewi, adalah harus sanggup mengalahkan kesaktianSetyaki, adik Dewi Setyaboma. Drona yang didukung oleh Kurawa, menunjuk Dursasana sebagai wakilDrona pada adu kesaktian itu. Ternyata Dursasana kalah, walaupun para Kurawa yang lain datangmembantunya.

    Setelah Dursana dan para Kurawa serta raja-raja yang lain dikalahkan, datanglah Arjuna

    memasuki gelanggang sayembara. Ternyata Arjuna menang. Namun Dewi Setyaboma belum mau

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    18/44

    menerima kemenangan Arjuna, sebelum ksatria Pandawa itu dapat menguraikan tebakannya Rasa sejatidan sejatining rasa. Arjuna bingung menghadapi tebakan itu dan karenanya ia minta waktu.

    Pada saat itulah Dewi Setyaboma diculik Patih Kalawresni dan dibawa ke Kerajaan Dwarawati, ke hadapanPrabu Kalakresna.Saat itulah Arjuna dan Narayana datang membebaskan Dewi Setyaboma. Patih Kalawresni dan PrabuKalakresna dikalahkan. Narayana juga sanggup menguraikan tebakan Setyaboma, sehingga ialah yang

    kemudian menjadi suami Dewi Setyaboma.

    Alap-alapan Larasati

    Kyai Antagopa yang bertempat tinggal di Widarakandang wilayah Mandura mempunyai anak Rarasati, sertamempunyai anak angkat Bratajaya dan Narayana. Rarasati telah dewasa dan cantik maka banyak pria yangmelamar. Agar ia mendapatkan suami yang terhormat maka kakaknya, yakni Udawa mengadakansayembara perang tanding, ia sendiri jagonya. Banyak para raja dan pangeran yang melamar termasuk

    Jayapitana putra mahkota dari Astina yang telah mendapat restu Drestarastra. Ia datang ke Widarakandangbersama Sengkuni, Dursasana, Jayadrata mencoba memasuki sayembara perang tetapi Suyudana kalah.

    Sementara Arjuna diberitahu oleh Abiyasa bahwa Dewi Rarasati itu diperuntukan kepadanya, oleh karena itu

    ia diperintah untuk segera datang di Kademangan Wirakandang. Semar memberikan nasehat agar Rarasatidilarikan tetapi Arjuna menolak dan memutuskan akan mengikuti sayembara perang.

    Setelah tiba di Widarakandang sebenarnya ia merupakan tamu yang ditungu-tunggu, tetapi Arjuna tetapakan mengadakan perang tanding. Narayana mentertawakan dan mengatakan bahwa sayembara itu hanyatipu muslihat Udawa agar supaya Dewi Rarasati tidak diambil orang lain, karena menurut dewa, Rarasatitelah ditentukan sebagai istri Permadi.Arjuna tidak senang mendengar keterangan itu dan ia tetap ingin perang tanding. Sekarang perang tandingdimulai dan akhirnya Udawa kalah dan Udawa me-nyerahkan Rarasati kepada Arjuna.

    Alap-alapan Surtikanti

    Dalam lakon ini, diceritakan keresahan Prabu Salya setelah mendapat laporan tentang adanya seseorangyang serupa dengan Permadi (Arjuna semasa muda) sering memasuki keputren pada malam hari.

    Karena secara tak langsung Permadi menjadi tertuduh, ia menyanggupi akan menangkap orang yangmelarikan putri Prabu Salya itu dalam waktu satu minggu. Melalui perang tanding seru, akhirnya Permadibisa menangkapnya. Ternyata yang sering datang ke keputren menjumpai Dewi Surtikanti adalahSuryaputra alias Karna.

    Sementara itu, dibantu oleh Permadi, Suryaputra berhasil mengalahkan Prabu Karnamandra, raja Awangga.

    Sesudah menjadi raja di Awangga, Suryaputra alias Adipati Karna dikawinkan dengan Dewi Surtikanti, atasusaha Permadi alias Arjuna.

    Alap-alapan Setyaboma

    Terkadang juga disebut lakon Kresna Pujangga. Begawan Drona dan Prabu Kalakresna adalah dua di antarabanyak pihak yang ingin memperistri Dewi Setyaboma, putri Prabu Setyajid dari Kerajaan Lesanpura. Satusyarat yang harus ditempuh para pelamar sang Dewi, adalah harus sanggup mengalahkan kesaktian

    Setyaki, adik Dewi Setyaboma. Drona yang didukung oleh Kurawa, menunjuk Dursasana sebagai wakilDrona pada adu kesaktian itu. Ternyata Dursasana kalah, walaupun para Kurawa yang lain datangmembantunya.

    Setelah Dursana dan para Kurawa serta raja-raja yang lain dikalahkan, datanglah Arjuna

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    19/44

    memasuki gelanggang sayembara. Ternyata Arjuna menang. Namun Dewi Setyaboma belum maumenerima kemenangan Arjuna, sebelum ksatria Pandawa itu dapat menguraikan tebakannya Rasa sejatidan sejatining rasa. Arjuna bingung menghadapi tebakan itu dan karenanya ia minta waktu.

    Pada saat itulah Dewi Setyaboma diculik Patih Kalawresni dan dibawa ke Kerajaan Dwarawati, ke hadapanPrabu Kalakresna.Saat itulah Arjuna dan Narayana datang membebaskan Dewi Setyaboma. Patih Kalawresni dan Prabu

    Kalakresna dikalahkan. Narayana juga sanggup menguraikan tebakan Setyaboma, sehingga ialah yangkemudian menjadi suami Dewi Setyaboma.

    Alap-alapan Ulupi

    Arjuna rindu terhadap Dewi Anggraini . Kerinduan Arjuna itu diketahui oleh Batara Kamajaya, yangkemudian mendatanginya dan menjelaskan bahwa ada seorang wanita yang wajah dan tindak tanduknyamirip dengan Dewi Angraini, tempatnya di Pertapaan Yasarata. Nama wanita itu adalah Dewi Ulupi atauPalupi, anak Begawan Kanwa.Siapa yang dapat mengalahkan Antasena, dia berhak menjadi suami Dewi Ulupi.

    Berita diadakannya sayembara bagi Dewi Ulupi didengar oleh Dursasana dari Kerajaan Astina danDewasrani dari Kerajaan Tunggul Malaya yang juga ingin melamar Dewi Ulupi. Dursasana dan Jayadrata

    maju perang melawan Antasena, dengan mudah terlempar oleh kesaktian Antasena. Demikian jugaDewasrani juga mengalami nasib yang sama.Akhirnya Arjuna datang, dan dapat memenang-kan sayembara itu, sehingga ia berhak mengawini DewiUlupi.

    Antarja Lair

    Di negara Saptapratala, Hyang Anantaboga, resi Abiyasa, para Pandawa, berkumpul untuk menunggu DewiNagagini yang akan melahirkan putera, berkatalah resi Abiyasa,"Hyang Anantaboga perkenankanlahnagagini saya bawa ke negara Amarta, jika bayi telah lahir, akan saya serahkan kembali ." Hyang

    Anantaboga menyetujuinya, dan berangkatlah Resi Abiyasa dengan Dewi Nagagini beserta pada Pandawakembali ke Amarta. Sesampainya di Amarta telah hadir pula Hyang Kanekaputra dan para bidadari,berkatalah Hyang Narada,"gara-gara telah terjadi , tak lain dan tak bukan, titahku resi Abiyasa akanmenurunkan ke-alusan-nya Gandamana, lagipula aku datang di Amarta atas nama Hyang guru, untuk

    menyaksikan kelahiran bayi Nagagini". Tak lama setelah Hyang Narada bersabda, lahirlah bayi darikandungan Dewi Nagagini.

    Resi Abiyasa diberitahu oleh Hyang Kanekaputra, bahwa Hyang Guru berkenan memberi nama kepada sibayi: Senaputra, Antarja, lagipula diberi wahyu kesaktian racun hru pada gigi taringnya si bayi. Untukmendapatkan kelemasan ototototnya, diseyogyakan si bayi diadu perang, dikemudian hari bayi akan

    menjadi jagonya para dewa. Setelah Hyang Narada selesai bersabda, kembalilah ke Suralaya diiring padabidadari . Negara Amarta pada waktu yang bersamaan , dikepung oleh musuh, raja dari Paranggumiwang,bernama Prabu Salksadewa, datang akan menuntut balas dendam kematian ayahnya prabu Kaskaya, yangdibunuh oleh prabu Pandudewanata, ayah dari Prabu Yudistira dari negara Wanamarta.

    Berkatalah Hyang Anantaboga,"Biarlah si Antarja menghadapi musuh dari Paranggumiwang, Werkudarabimbinglah puteramu ke medan laga". Prabu Saksadewa mati oleh Anantareja, prajurit Paranggumiwang,patih Kalasudarga, emban Saksadewi tak dapat pula menandingi Antarja, mati kesemuanya oleh puteraRaden Arya Werkudara, Antareja.

    Seluruh istana besukacita merayakan kemenangan, Hyang Ananboga membawa cucunya Raden Anatarejakembali ke Saptapratala.

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    20/44

    Antarja Takon Bapa

    Di kerajaan Astina Prabu Nagabagendo, Begawan Durna menghadap Prabu Duryudana, oleh Begawan Durnadikatakan bahwa anak muridnya yang bernama Nagabagendo bersedia menjadi duta untuk membinasakanPandawa. Setelah semua mufakat, berangkatlah Begawan Durna diiringi Prabu Nagabagendo menujunegeri Amarta, namun diperjalanan bertemu dengan R. Sentyaki dan R. Udawa kesatria dari Dwarawati.

    Setelah mengetahui bahwa Prabu Nagabagendo akan menjadi perusuh dan membahayakan keluargaPandawa, kedua satria tersebut lalu berperang dengan Prabu Nagabagendo dam kedua satria digertak Prabu

    Nagabagendo, R. Udawa jatuh dilapangan negeri Amarta dan R. Sentyaki jatuh di negeri Amarta. Begitu R.Sentyaki mendapat dirinya berada di negeri Amarta, segera melaporkan akan mara bahaya yang akanmenimpa pihak Pandawa, belum selesai melaporkan kejadian yang dialami pihak Pandawa, datang PrabuNagabagendo untuk merebut kekuasaan Amarta, maka terjadilah peperangan dan pihak Pandawa tak adayang dapat mengalahkan kesaktian Prabu Nagabagendo.

    Akhirnya berdasarkan saran Prabu Kresna, bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Nagabagendo adalahkesatria yang berkulit sisik seperti ular, maka R. Angkawijaya ditugaskan untuk mencari satria yang

    dimaksud. Sementara itu di sumur Jalatunda, R. Pudak Kencana menghadap kakeknya, Sang HyangHanantaboga untuk diberitahu siapa sebenarnya ayahnya dan dimana berada.

    Oleh Sang Hyang Hanantaboga diberitahu bahwa ayahndanya ada di negeri Amarta bersemayam di

    Kasatrian Jodipati. Dengan diiringi kakeknya, R. Pudak Kencana pergi menuju kasatrian Jodipati dan ditengah jalan bertemulah ia dengan R. Angkawijaya yang sedang mencari jago untuk melawan PrabuNagabagendo. Sesampainya di negeri Amarta, R. Pudak Kencana bertemu dengan R. Werkudara, namun R.Werkudara akan mengakui sebagai anaknya bila mampu membinasakan Prabu Nagabagendo. Akhirnya R.Pudak Kencana berperang melawan Prabu Nagabagendo dan binasa, oleh kakeknya R. Pudak Kencana dapatdihidupkan kembali dengan air kehidupan yang disebut Tirta Kamandanu serta R. Pudak Kencana diberikesaktian Ajian Upas Onto.

    Dengan kesaktian Upas Onto, R. Pudak Kencana dapat membinasakan Prabu Nagabagendo dan bala tentaraKurawa dapat dikalahkan oleh Pandawa beserta putra-putranya.

    Dengan kematian Prabu Nagabagendo negeri Amarta menjadi aman, tentram dan damai serta R.PudakKencana menjadi bagian keluarga besar Pandawa dan beralih nama R.Antareja.

    Antasena Rabi

    Prabu Duryudana, Prabu Baladewa, patih Sangkuni dan R.Tirtanata sedang bersidang di Balairung istanaAstina untuk membahas pelaksanaan perkawinan putra mahkota negeri Astina R. Suryakusuma denganDewi Janaka yang telah dipersuntingkan dan dipertunangkan dengan R. Antasena putra R. Werkudara.

    Prabu Duryudana percaya dengan kelihaian Pendeta Durna bahwa pertunangan Dewi Janakawati dengan R.

    Antasena dapat digagalkan yang akhirnya Dewi Janakawati akan dipersandingkan dengan R. Suryakusuma.Prabu Kresna sedang bingung atas permintaan putranya Samba untuk dikawinkan dengan Janakawati,mengingat Dewi Janakawati telah dipertunangkan dengan R. Antasena putra Werkudara. Prabu DasaKumara raja negeri Krenda Bumi juga tergila-gila dengan Dewi Janakawati dan ingin memperistri, makadengan diikuti adiknya Prabu Dewa Pratala beserta bala tentaranya pergilah Prabu Dasa Kumara menuju

    Kasatrian Madukara.

    R. Janaka menghadapi banyaknya pelamar yang ingin mempersunting putrinya Dewi Janakawati, akhirnya

    diadakan sayembara bertanding, dengan ketentuan siapa yang kalah dipersilahkan pulang kenegeri asalnya,dan barang siapa berbuat curang dinyatakan pihak yang kalah. Maka R. Samba, R. Suryakusuma, PrabuDasa Kumara dan R. Antasena saling berhadapan mengadu kesaktian. Yang akhirnya R. Antasenamemenangkan sayembara untuk memiliki Dewi Janakawati.

    Melihat R. Antasena yang tidak berhias dan bersehaja, Dewi Janakawati tidak mau dipersandingkan,akhirnya R. Janaka dengan senjata Kyai Pamuk menhajar R. Antasena dan keanehan terjadi bahwa R.Antasena tidak binasa dan luka terkena senjata R. Janaka justru sebaliknya menjadi kesatria yang tampan,

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    21/44

    gagah dan perkasa sehingga Dewi Janakawati bersedia dipersandingnya perkawinan Dewi Janakawatidengan R. Antasena, Prabu Dewa Pratala mengamuk di kesatrian Madukara sebab kakandanya Prabu DasaKumara telah ditolak lamarannya memperistri Dewi Janakawati tetapi hal ini bisa ditangani oleh putraPendawa. Prabu Dewa Pratala yang mengamuk dapat dikalahkan R. Antasena dan melarikan diri sambilmenculik Dewi Pergiwati istri Gatotkaca yang akhirnya terjadilah saling kejar mengejar diangkasa dan PrabuDewa Pratala dapat dibinasakan R. Gatotkaca.

    Dengan binasanya Prabu Dewa Pratala negeri Amarta menjadi tenang dan R.Suryakusuma besertapengiringnya kembali ke negeri Astina, Prabu Kresna dan R.Samba juga kembali ke negeri Dwarawati.

    Arimba Lena

    Lakon ini menceritakan perjalanan Dewi Kunti dan kelima anaknya di hutan, setelah pergi dari KahyanganSaptapretala. Mereka bertemu dengan Prabu Arimba, raja Pringgadani. Arimba ingin membalas dendam ataskematian Prabu Trembaka, ayahnya, yang dibunuh oleh Prabu Pandu Dewanata.

    Perkelahian antara Arimba dengan Bima tidak dapat dicegah oleh Dewi Arimbi, adik Arimba yang jatuh cintapada Bima.

    Prabu Arimba akhirnya tewas, dan Dewi Arimbi menjadi istri Bima, walaupun sebelumnya Bima menolak.Setelah Dewi Arimbi dirias oleh Dewi Kunti dan Puntadewa sehingga berubah menjadi gadis cantik, dengan

    demikian Bima bersedia menikahinya.

    Arjuna Banteng

    Ada seorang wanita yang bernama Sriwitari yang jatuh cinta dengan Arjuna. Karena cintanya ditolak,Arjuna dikutuk menjadi banteng.

    Sementara itu Prabu Kresna menerima surat ancaman dari Prabu Siwandakala dari Kerajaan Medang

    Sawanda, yang menyatakan bahwa Kerajaan Dwarawati akan ditaklukkan.

    Para senapati Kerajaan Dwarawati ternyata tidak ada yang dapat menandingi kesaktian Siwandakala,sehinga Kresna minta bantuan seekor banteng, yang sebenarnya penjelmaan Arjuna, untuk melawanSiwandakala.Sewaktu banteng itu terkena senjata candrasa, seketika itu juga berubah menjadi Arjuna, sedangkanSiwandakala akhirnya dapat dikalahkan, dan berubah ujud menjadi Batara Kala

    Arjuna Lair 1

    Dewi Kunti, permaisuri Pandu raja di Astinapura akan melahirkan putra yang ke tiga. Ketika itu di Suralayaterjadi huru-hara dan keributan (gara-gara). Dalam waktu yang sama Dewi Maerah permaisuri Prabu

    Basudewa juga akan melahirkan putranya.

    Sementara Batara Wisnu menerima perintah dari Batara guru agar jiwanya merasuk ke dalam putra PrabuPandu yang ketiga, sedangkan badannya agar masuk pada putra Dewi Maerah. Sementara Pandu, Abiyasa,Ambiki dan Ambahini berada di kamar bersalin menjaga Kunti, tiba-tiba rombongan Batara Narada danbidadari datang, kemudian sinar terang merasuk ke dalam tubuh Kunti.

    Seketika itu ia melahirkan putra yang memiliki paras yang luar biasa bagusnya melebihi sinar bulan danBatara Endra datang serta mengangkat bayi bayi sebagai anaknya dan memberi nama Pamadi (Pamade),Arjuna alias Endratanaya. Setelah itu ia menghadiahkan panah Kyai Bramastra.Negara Astina diserang musuh dari Srawantipura yang dipimpin raja raksasa Andrawalika. Atas perintah

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    22/44

    Abiyasa, Pamadi diminta menghadapi musuh yang dibantu Patih Gandamana dan akhirnya Ardawalika matiterbunuh dari tangan Arjuna. Dalam kematiannya ia mengancam kelak dalam perang Baratayuda akanmembalas dendam.

    Arjuna Lair 2Syahdan Hyang Siwahbuja, menerima Hyang Narada dan mendengarkan laporannya, bahwasanya gara-garaterjadi, dikarenakan Dyah Maerah permaisuri raja Mandura dan Dyah Kuntinalibrata permaisuri prabuPandudewanata dari kerajaan Astina, keduanya mereka mengandung dan sudah masanya bayi lahir, akan

    tetapi hal tersebut hanya menunggu sabda Hyang Siwahbuja.

    Kepada Hyang Narada, Hyang Guru bersabda,Wahai kakanda Hyang Narada, sampaikanlah pesankukepada Hyang Wisnu dan Sri, bahwasanya kepada mereka saya perintahkan untuk menitis kepada DyahMaerah dan Dyah Kuntinalibrata. Wisnu, seyogyanya kehalusannya nanti pada Pandawa, yaitu bayi yangakan terlahir berilah nama raden Arjuna, juga Pamadi, , kewadagannya nantinya pada bayi yang akan

    terlahir dari Dyah Maerah, berikan nama raden Narayana, juga Kesawa. Sri juga demikian, kehalusannyapada Dyah Wara Subadra, dan kewadagannya pada Dyah Jembawati berikan juga nama Dyah Nawangsasi.,mundurlah Hyang Narada, dan setelah kepada mereka dijelaskan perintah Hyang Padawinenang, keduanyadibawa oleh Hyang Narada, turun ke bumi, bukan lagi berujud dewa, akan tetapi dalam bentuk cahaya.

    Prabu Basudewa, raja Mandura, mendapatkan wisik dewata, bahwasanya kelak Dewi Maerah permaisuriraja, akan melahirkan bayi gundangkasih, satu nantinya berwujud putih dan satu hitam, pula dewa

    bersabda nantinya yang putih adalah penjelmaannya Hyang Basuki, adapun yang hitam Hyang Wisnu.Adapun permaisuri yang muda, Dewi Badrahini, akan melahirkan seorang puteri, itu pula besok akan adabidadari, Dewi Sri yang menjelmanya kepada sianak yang akan terlahir.

    Terdengar berita, bahwasanya Dewi Kuntilanibrata, permaisuri raja Astina, Pandudewanata sudah masanyaakan melahirkan bayi, akan hal itu sang prabu Basudewa berkehendak akan menghadirinya ke Astina. DiAstina Pandudewanata menungguhi Dewi Kuntinalibrata melahirkan bayinya. Hayu-hayu, bersabdalah HyangNarada kepadanya dengan diiring para bidadari, dengan mengheningkan cipta, suatu cahaya berlalu sudahmasuk ke kandungan Dyah Kunti, terlahirlah bayi dari kandunagn Dewi Kunti, dengan disaksikan pulabagawan Kresnadipayana, demikian pula Hyang Endra. Seorang bayi terlahir lelaki, oleh Hyang Endra bayi

    diangkat menjadi putera, diberinya nama Endratanaya, pula diberi senjata yang berupa panah bernamaBramasta. Hyang Endra dan Hyang Narada setelah selesai menunaikan tugasnya segera kembali ke

    kahyangan.

    Pada kalanya prabu Pandudewanata menjamu prabu Basudewa, prabu Bismaka, dengan dihadap pula paraPandawa, seorang prajurit juga melaporkan kepada sang prbau, musuh dari negara Srawantipura, prabu

    Ardawalika dating, maksud akan membalas dendam kematian bapaknya dari Palasara.

    Prabu Pandudewanata memerintahkan kepada segenap wadya supaya menanggulangi musuh yang dating,resi Abiyasa memerintahkan kepada Arya Widura, dan Arjuna supaya dibawa pula dalam medan peperanganmelawan Ardawalika.

    Prabu Ardawalika dapat dibunh Arjuna, dan mengancam,Hai Arjuna, akan kubalas kematianku pada

    kalanya Baratayuda sang Arjuna menjawabnya,Besok ataupun sekarang, bagiku siap menanggulanginya.

    Widura dan patih Arya Gandamana memunahkan musuh-musuh dari Srawantipura, bala yaksa matiterbunuh kesemuanya. Seluruh istana Astina, sangat bersenang hati, musuh telah sirna, merekamerayakannya dengan segenap anggota keluarga istana.

    Arjuna Papa 1

    Di istana Astina, dihadapan patih sakuni, prabu Suyudana berkata, Pamanda patih sakuni, sesudahnyaadinda Arjuna mati diracun, iba rasa hatiku, sekarang kuperintahkan, kepada ratu sabrang prabu

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    23/44

    Jayasutikna hendaknya dapat memusnahkan para Pandawa, jika terlaksana, akan kupenuhi permintaannyameminang ananda Dewi Lesmanawati, berangkatlah patih Sakuni, resi Durna, dan para Kurawa untukmenyampaikan pesan prabu Suyudana.

    Hyang Baruna beserta puterinya retna Suyakti, iba rasa hatinya melihat Arjuna terapung-apung disamudera, berkatalah, Wahai, raden Arjuna, kusembuhkan raden dari perbuatan para Kurawa yangmeracuni raden, baiklah raden segera berangkat ke Sigrangga. Adapun putramu Abimanyu dan Irawan,

    telah berada di Astina, sembuhlah raden Arjuna dari keracunannya, sambil mengucapkan terimaksih,berangkatlah Arjuna ke gua Srigangga.

    Pula telah berkumpul, Sri Kresna dengan prabu Yudistira, Nakula, Sadewa dan Werkudara, kesemuanyaakan menuju ke istana Astina, tak lain akan mencari Arjuna, demikian pula Gatutkaca, Anantasena,kesemuanya telah berangkat untuk mencari pamandanya Arjuna.

    Dewi Banowati terperanjat hatinya melihat raden Arjuna sudah ada di kamarnya, setellah berbincang-bincang, masuklah raden Abimanyu dan Irawan, dengan isyarat darii ayahandanya, diseyogyakan menujuke ruangan lain, lajulah raden Abimanyu ke gupit Mandragini, dan bertemulah dengan puteri ratu sabrang,

    Dewi Sutiknawati. Para inang pengasuh dari puteri tersebut, sangat terheran-heran melihat tindak-tanduksang puteri Dewi Sutiknawati dan raden Abimanyu, takut jika dipersalahkan oleh prabu Jayasutikna, lajulahpara inang untuk melapor.

    Sri Suyudana, prabu Jayasutikna dan para Kurawa lengkap di istana sedang mereka berbincang-bincang,masuklah inang Dewi Sutiknawati, melaporkan, bahwasanya di gupit Mandragini terdapat pencuri, tak adalain, mencuri asmara Dewi Sutiknawati. Marahlah Suyudana, demikian pula Jayasutikna, lajulah mereka

    dengan maksud akan menangkap si pencuri, ikut serta pula para Kurawa dibelakangnya.

    Perang terjadi sangat rame, Prabu Jayasutikna mati terbunuh oleh raden Arjuna, Suyudana akhirnyameminta maaf, Pandawa bersedia pula memaafkannya.

    Arjuna Papa 2

    Prabu Duryudana, Druna dan Patih Sengkuni membuat kesepakatan akan mengundang Pandawa ke Astinauntuk jamuan makan. Namun dibalik itu sebenarnya Pandawa akan diracuni agar mati semua. Pandawa

    datang di Astina memenuhi undangan serta tidak menduga akan adanya akal busuk yang dirancangSengkuni. Para Kurawa gembira akan kedatangan Pandawa dan setelah menyantap makanan para Pandawa

    jatuh ke tanah dan mati.Suyudana memerintahkan agar jenazah Bima dibuang ke sumur Jalatunda, lalu jenazah Arjuna dilempar ketengah samudera, sedangkan jenazah Yudistira, Nakula, dan Sadewa dimasukkan ke Gua Sigrangga.

    Jenazah Arjuna yang terapung-apung di lautan terlihat oleh Sang Hyang Baruna dan putrinya yakni Suyakti(istri Arjuna) pada waktu Arjuna membunuh raja raksasa Kala Roga dari Kerajaan Guadasar. Sebagai balasjasa maka Arjuna dihidupkan kembali oleh Sang Hyang Baruna dan diperintah untuk pergi ke GuaSigrangga. Arjuna segera menuju ke Gua Sigrangga dan di sana bertemu dengan Dewi Suparti istri SangHyang Antaboga yang sedang menunggui jenazah Yudistira, Nakula, dan Sadewa.

    Arjuna meminta agar saudara-saudaranya dihidupkan kembali dan permohonan itu dikabulkan. Tidak lamaBima juga datang di tempat itu setelah dihidupkan kembali oleh Hyang Antaboga pada waktu ia berada disumur Jalatunda.

    Arjuna Sendang

    Arjuna merasa karena dapat mengalahkan Prabu Jatikusuma dari Parang Gubarja. Batara Guru tidak senangdengan kecongkakan Arjuna itu dan dikutuk menjadi sendang (kolam air) atas permintaan Jatikusuma.Arjuna sadar apa yang terjadi maka mohon kepada dewa agar semua mata air mengalir ke sendang. Tidaklama antaranya, para bidadari resah karena tidak ada air, sehingga mereka turun ke hutan Krendayanamenemukan kolam terus mandi dan mereka juga harus berada di dalam kolam bersama Begawan

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    24/44

    Banyurasa (Arjuna) dan lama kelamaan tidak mau kembali ke kahyangan.

    Sementara itu ada putri cantik bernama Dewi Nilawati dan Dewi Suwarsi duduk di tepi sendang. Arjunajatuh cinta pada keduanya. Pada waktu akan dicium, kedua putri itu berubah menjadi Dewa Guru danNarada, yang kemudian kembali ke Kayangan.Jatikusuma menyerang tetapi dapat dikalahkan Arjuna.

    Arjuna Terus

    Raja Astina Prabu Suyudana berkenan duduk di singgasana kerajaan, dihadap oleh Pandita Praja DhahyangDurna, Adipati Karna, Patih Sakuni, saudara-saudara raja tampak juga Raden Arya Dursusana, Raden AryaKartamarma, Raden Arya Jayadrata, Raden Arya Durmagati, Raden Arya Citraksa dan Raden Arya Citraksi.Konon di pasewakan Prabu Suyudana menguraikan keheranannya perihal berita yang tersiar bahwasanyasaudaranya Pandawa mengalami keelokan-keelokan kehidupannya, yang tak lain tentu atas perkenan dewa.Untuk jangan sampai raja selalu dirundung keheranan, dikeluarkanlah perintah untuk menyelidiki kebenaran

    berita tersebut. Tugas diberikan kepada Patih Arya Sakuni, Dipati Karna beserta para Korawa. Selesaiperintah raja, pertemuan di pasewakan pada waktu itu segera dibubarkan. Raja meninggalkan pasewakan,selanjutnya berkenan bertemu dengan permaisuri Dewi Banowati. Kepada sang Permaisuri dijelaskan,bahwasanya atas kehendak raja telah diutus Patih Sakuni, Dipati Karna dan para Korawa pergi ke praja

    Amarta, untuk menyatakan kebenaran berita, bahwasanya Pandawa mengalami keelokan-keelokan dalamkehidupannya.

    Konon Sri Kresna raja di negara Dwarawati sangat rindu kepada adik-adiknya Pandawa, kepada merekayang menghadapnya, yalah putra mahkota Raden Arya Samba, Raden Arya Setyaaka dan Raden AryaSetyaki, Patih Udawa diperintahkan untuk tetap berada di istana. Sesuai titah raja, segera Sri Kresna melajuke praja Amarta.Di Kerajaan Guwamiring, Prabu Jatayaksa sedang mengadakan perembukan dengan Patih Jataketu, danemban raja bernama Jatayaksi. Permasalahan berkisar kepada tersiarnya berita, bahwasanya raja dariKerajaan Srawantipura bernama Prabu Sukendra berputra-putri bernama Dyah Sarimaya yang teramat elokparasnya. Raja Guwamiring berketetapan diri untuk melamarnya, kepada punggawa praja ialah dtya tertuabernama Kalameru diserahi tugas menyampaikan surat lamaran ke hadapan raja Srawantipura. Setelahditerima perintah raja, bermohon dirilah Kalameru untuk melaksanakan tugas raja. Kepergiannya disertai

    wadyabala Kerajaan Guwamiring parjurit andalan raja kesemuanya berwujud raksasa si Kalayaksa,Kalanindita, Kalakarawu. Di pertengahan perjalanannya mereka bertemu dengan wadyabala dari Kerajaan

    Astina, terjadilah perselisihan rembug sehingga memuncak menjadi peperangan. Wadya yaksa terpaksamundur tak tahan menghadapi wadyabala Astina, namun kedua-duanya menyadari tak perlunya dilanjutkanperselisihan tersebut, sehingga kedua-duanya pun melanjutkan perjalanannya masing-masing.

    Di Gunung Retawu, bermukimlah seorang pertapa yang suci bernama Begawan Abiyasa. Konon pada suatuhari dipacrabakan pertapaan Begawan Abyasa menerima kedatangan cucunya yang bernama RadenAngkawijaya. Ditanyailah Raden Angkawijaya, berdatang sembah menceriterakan bahwasanyakedatangannya di pertapaan diutus ayahandanya ialah Raden Arjuna dengan maksud mohon doa restuterkabulkanlah apa yang dicita-citakan ayahandanya. Seetlah sang Begawan memberikan jawabanseperlunya, kepada Raden Angkawijaya dipersiapkan segara meninggalkan pertapaan Wukir Retawu, untuksegera kembali diiringikan Kyai Semar, Nalagareng, dan Petruk.

    Di Kerajaan Srawantipura Prabu Sukendra membicarakan perihal keadaan putra-putrinya yang bernamaDyah Sarimaya dengan Patih Kalakismaya. Raja bersabda, " Wahai Kakanda Patih Kalakismaya, alangkahsedihnya keadaan saya ini. Bukanlah aib yang kusandang,melihat putriku Dyah Sarimaya mengandung taktetntu ayahnya? Justru keadaan ini lebih mempersulit lagi, sebab banyak sudah para ratu lain negeri yangmengajukan lamaran, bagaimana sikapku menghadapi mereka Paman Patih?." Patih Kalakismayamempersilakan, sebaiknya kepada putri Sarimaya ditanyai saja, bagaimana duduk perkara sebenarnya. Rajamenerima usul Patih Kalakismaya, segera menemui putrinya di dalam kraton.

    Kepada Dyah Sarimaya raja bertanya," Wahai buah hatiku, Anakku Sarimaya, cobalah berterus-terang

    ceritakanlah kepada aku, bagaimana asal-mulanya anakku mengandung? Dan siapakah gerangan yang telahberbuat denganmu itu?." Dyah Sarimaya dengan berterus-terang melaporkan keadaan dirinya dari awalsampai akhir, bahwasanya sampai dalam keadaan mengandung, sebab bertemu dengan seorang satriyaMadukara bernama Raden Arjuna. Agaknya keterangan yang jujur dari putri Sarimaya tak dapat begitu saja

    www.rajaebookgratis.com

  • 5/23/2018 Kumpulan Cerita Wayang

    25/44

    diterima oleh Prabu Sukendra. Tampak raja sangat meluap amarahnya, kepada putranya bersabdalah sangRaja, " Wahai Anakku Mayakusuma, coba perhatikan kejadian kakakmu itu, sudah mengandung tak keruanlagi lakinya. Bagiku hidup di dunia ini sudah tak ada gunanya lagi, aib yang kuderita. Tak pantaslah bagiseorang raja yang disegani oleh para raja negeri lain, berputra tak keruan tingkah-lakunya, sebaiknya akutak suadi melihatnya saja," kepada Raden Mayakusuma dan Patih Kalakismaya diperintahkan untuk segeramenghukum Dyah Sarimaya, dengan jalan dibakar hidup-hidup. Perintah segera dilaksanakan, DyahSarimaya tampak terbakar di api unggun, namun tak mati. Kelihatan Raden Arjuna di dalam api unggun itu

    bertemu dengan istrinya ialah Dyah Sarimaya. Setelah berpesan kepada Dyah Sarimaya, Raden Arjunakembali ke praja Madukara.

    Di Kearajaan Amarta, Prabu Puntadewa menerima kedatangan raja Dwarawati Prabu Kresna, tampak jugahadir Raden Arya Wrekodara, Raden Nakula, dan Sadewa. Pembicaraan berkisar perihal Raden Arjuna yangsudah sekian lamanya tak tampak sowan ke praja Amarta. Selagi mereka berbincang-bincang masuklahAdipati Karna dan Patih Arya Sakuni diiringi pula oleh para Korawa. Raden Arya Dursasana, Raden AryaKartamarma, Raden Arya Durmagati, Raden Arya Jayadrata, Raden Arya Citraka, dan Raden Arya Citraksi.Seluruh yang hadir membulatkan tekad untuk menemui Raden Arjuna di praja Madukara.

    Raden Arjuna yang bergelar Sang Prabu Arjuna sedang duduk dihadap oleh putra-putranya, Raden AryaGatutukaca, Raden Angkawijaya, Kyai Semar, Nalagareng, dan Petruk. Hari itu Prabu Arjuna berkenanmemberikan perintah, " Wahai Putra-pitraku, hari ini siapa saja yang berkunjung ke Madukara, hendaknyatak melambung keris (senjata)," para putra mengiyakan perintah, pamandanya. Segera Prabu Arjuna masukkedalam kedaton, para putra berjaga-jaga kalau ada tamu berkunjung ke Madukara. Tak lama datanglahSri Kresna dan Raden Arya Wrekodara, Raden Arya Gatutkaca berdatang sembah kepada kepadaayahandanya Raden Arya Wrekodara menyampaikan pesan Prabu Arjuna, jika hendak masuk ke Madukara

    keris harap ditanggalkan. Peringatan yang disampaikan oleh putranya Raden Arya Gatutkaca dianggap olehRaden Wrekodara agak janggal, tak layak lagi seorang ksatriya menanggalkan kerisnya, apa lagikelengkapan sopan- santun berbuasana. Dalam benaknya Raden Wrekodara mengguman," Ah, ada-ada sajaArjuna ini ", segera segala peringatan tak diindahkannya, masuklah Raden Arya Wrekodara ke dalamruangan tamu di praja Madukara. Namun apa yang terjadi, selagi melangkahi pintu utama, Raden AryaWrekodara sudah berubah warna, berganti menjadi wujud seorang wanita. Menyadari dirinya telah berubah

    jenis, undurlah Raden Arya Wrekodara mengurungkan niatnya. Disusul kemudian oleh Sri Kresna, RadenAngkawijaya menyongsongnya, dan berdatang sembah sambil berkata. " Uwa Prabu Kresna, RamandaArjuna berpesan semua tamu yang masuk ke dalam praja Madukara, mohon senjata ditinggalkan"' namunPrabu Kresna pun tak menuruti permintaan Raden Angkawijaya. Selagi memaksa masuk ke dalam, berubahpula keadaan Prabu Kresna menjadi wanita. Sri Kresna menyadarinya, agaknya merasa malu takmengindahkan permohonan Raden Angkawijaya, baliklah Sri Kresna dengan tak mengucap sepatah kata

    pun kepada Raden Angkawijaya. Namun dalam hatinya sangat masgul, apakah gerangan yang terjadidengan adiknya Arjuna bertingkah sedemikian rupa. Untuk meyakinkan keadaan tersebut, lajulah Sri Kresnaterbang menuju ke tempat Dewa Suralaya. Tak lain akan mencari sebab-musabab kejadian tersebut.

    Di kadewatan Suralaya, Hyang Girinata berembug dengan Hyang Narada, sabda Hyang Girinata. " Kakanda

    Narada, apakah gerangan yang menjadikan gara-gara (huru-hara) di lingkungan Suralaya ini?". HyangNarada melapor pada Hyang Girinata, bahwasanya Suralaya, bahwasanya Suralaya dalam keadaan gara-gara tak lain dikarenakan Prabu Kresna naik ke kadewatan. Belum usai Hyang Narada melapor,menghadaplah Sri Kresna kepada Hyang Girinata menceriterakan bahwasanya diretyapada Arjunasedang mempertontonkan kesaktiannya, yang tak ubahnya seperti lalaning jagat. (Lalaning Jagad dapatdiartikan bahwasanya Janaka menjadi jagonya para dewa, dikarenakan kesaktiannya ). Hyang Siwah

    setelah mendengar laporan Sri Kresna amat murka, Hyang Narada diutusnya kemretyapada untuk menemuiArjuna, dan berangkatlah Hyang Narada melakukan tugas tersebut. Sampailah sudah di praja Madukara,Raden Arya Gatutkaca menyongsong kedatangan Hyang Narada, tak ketinggalan Raden Angkawijaya.

    Dengan segala kerendahan hati kedua ksatriya memberitakan perihal segala peraturan tata cara yangdipesankan oleh ramandanya Prabu Arjuna, ialah barang siapa yang akan memasuki praja Madukara takdiperkenankan membawa serta senjata pada dirinya. Hyang Narada tentu saja tak dapat menerimaperlakuan peraturan yang sedemikian itu, apa lagi merasa dirinya sebagai seorang dewa dan menjadi

    utusan Hyang Girinata. Murkalah Hyang Narada kepada kedua istrinya tersebut, memaksakan dirinya untukmasuk melangkahi pintu gapura utama Madukara. Apa yang terjadi, tak ubahnya seperti yang terdahulu,barubah pulalah rupa dari dirinya sudah berubah menjadi wanita segera meninggalkan pura Madukara,kembali melapor ke Suralaya. Adapun Sri Kresn