kumpulan abstrak - · pdf fileindonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan...

7

Click here to load reader

Upload: trankhuong

Post on 12-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

KUMPULAN ABSTRAKSeminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | iii

SEMINAR NASIONAL SAINSDAN TEKNOLOGI 2015

KUMPULANABSTRAK

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIANKEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

KUMPULAN ABSTRAKSeminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015

iv | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhDProf. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.

Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si

Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D

Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.EngDra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D

Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D

dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.DDr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.

Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.

Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si

I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si

lUdayana University Press,

Lembaga Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, lxx + 736 hal, 14,8 x 21

SEMINAR NASIONAL SAINSDAN TEKNOLOGI 2015

KUMPULANABSTRAK

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

Page 3: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

BIOETANOL DARI Glacilaria

Yenny Ciawi1)

, Wahyu Dwijani2)

, Ni Made Pharmawati3)

1)Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung

2)Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran,

Badung 2)

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran,

Badung

ABSTRAK

Indonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Sementara itu,

kita mempunyai garis pantai yang sangat panjang yang potensinya baru termanfaatkan sekitar 20 persennya. Bali,

dengan panjang pantai 436,5 km, mempunyai potensi sangat besar untuk mengembangkan bioenergi dari rumput

laut, yaitu bioetanol generasi ke dua (bioetanol bahan bakar). Banyak jenis rumput laut di Bali, baik yang liar

maupun yang sudah dibudidayakan, yang dapat difermentasi menjadi bietanol. Penelitian ini dilakukan secara

komprehensif dengan terlebih dulu menginventarisasi potensi rumput laut sebagai bahan baku bioetanol di perairan

sekitar Bali. Diperoleh 40 jenis rumput laut di pantai Mertasari dan pantai Nusa Lembongan, dan beberapa di

antaranya mempunyai kandungan pati, lemak, serat kasar, dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan fermentasi

bioetanol. Glacilaria sp. dipilih dalam tahap selanjutnya karena kandungan patinya cukup tinggi dan mudah

ditemukan dalam jumlah yang cukup di alam, serta sudah dibudidayakan. Bahan baku ini dihidrolisis dengan asam

sulfat 7% untuk menguraikan patinya menjadi glukosa yang siap diumpankan pada fermentasi. Penelitian terdahulu,

yang menggunakan Saccharomyces cereviceae sebagai produsen, menunjukkan bahwa lama fermentasi optimum

adalah sekitar 5-7 hari tanpa pengadukan. Konsentrasi ammonium sulfat terbaik adalah 1% b/b sedangkan jumlah

ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung rumput laut. Dalam percobaan dehidrasi etanol ditemukan bahwa

temperatur optimum pengaktifan batu kapur adalah 8000C dan jumlah batu kapur berpengaruh signifikan terhadap

kenaikan konsentrasi etanol yang dihasilkan. Karena konsentrasi etanol yang dicapai masih sangat rendah pada

penelitian sebelumnya, dalam penelitian tahun berjalan dilakukan perubahan metode hidrolisis tepung rumput laut.

Dalam hal ini diperbandingkan hasil hidrolisis dengan menggunakan asam sulfat, asam klorida, dan enzim selulase.

Diperoleh hasil sebagai berikut. Hidrolisis dengan menggunakan enzim 800 unit/ml dapat menguraikan tepung

rumput laut menjadi glukosa dengan kadar yang cukup tinggi (48,25%b/b) hampir sama dengan saat menggunakan

asam sulfat 7%b/v (hasil glukosa 45%b/b) dan lebih tinggi dari jika menggunakan HCl 7%b/v (hasil glukosa 16,5%

b/v). Dalam hal ini, yang harus diperhitungkan adalah efek samping asam terhadap kinerja yeast dalam fermentasi

dan terhadap produk etanol yang dihasilkan. Etanol akan tercampur dengan asam dan pada saat dimanfaatkan

sebagai bahan bakar, akan terbentuk uap asam yang dapat mencemari lingkungan. Jika menggunakan enzim, yang

perlu diperhitungkan adalah harga enzim yang tinggi yang akan mempengaruhi harga produk akhir. Jadi, penelitian

selanjutnya akan difokuskan pada optimasi proses fermentasi (kondisi dan teknik fermentasi). Selain itu, akan

dilakukan upaya pencarian produsen etanol yang diharapkan dapat menghasilkan rendemen etanol yang lebih tinggi.

Pada akhir penelitian diharapkan akan diperoleh paket teknologi tepat guna yaitu sistem fermentasi yang mudah

ditangani dan dapat diaplikasikan dalam industri rumahan di daerah terpencil maupun dikembangkan lagi untuk

industri bioenergi. Dalam jangka panjang, penelitian ini bertujuan untuk diversifikasi bahan baku energi terbarukan

dan ramah lingkungan sehingga kita bisa melepaskan diri dari ketergantungan mutlak pada bahan bakar fosil.

Page 4: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

Background

∗ Increased Demand of Biofuels vs limited fossil fuel resources

World Fossil Fuels Consumption 1950-1998 (Worldwatch Institute)

Background

∗ Indonesia has been net-importers of fossil fuel ∗ Indonesia has abundant resources (very long

coastline) ∗ Indonesia located in the tropics

Bioenergy resource:

- Wood - animal fat - Hay/leafs/grass - vegetable oil - tubers - microbial oil - organic waste - used oil - Anorganic waste - Etc.

Aims of Research: - To produce bioethanol as fuel ∗ To obtain information on seaweed chemical content ∗ To obtain information on factors influencing the production of

bioethanol from seaweeds

Seaweeds

• Green Seaweeds, red eaweeds (Rhodophyceae), brown seaweeds (Phaeophyceae)

• Polysaccharide content: cellulose, alginate • Wild seaweed: Ulva, Rhodopyceae sp., etc. • Commercial seaweeds: Eucheuma cottoni,

Glacillaria, Sargassum sp.

- (scienceclarified.com)

1

Page 5: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

Some of wild seaweeds

Ulva compressa

Rhodophyta = rumput laut merah

Ulva casso

Ulva = sea lettuce

Advantages of Seaweeds ∗ Available abundantly in nature, gratis ∗ cultivatable, relatively fast growing and do not

compete with food ∗ Indonesia has 1,1 million ha coastal resources, only

20% exploited

Sanur Beach

Results

1 1 3.1600 0.019444 0.0143 6.4966

2 2 3.1362 0.040278 0.0104 20.1120

3 3 0.6163 0.049270 0.0338 15.2955

4 4 3.6956 0.009259 0.0260 31.0084

5 6 1.8589 0.004630 0.0182 6.5842

6 8 0.2000 0.061314 0.0091 33.1804

7 13 1.1767 0.006019 0.0377 10.9232

8 14 0.7190 0.046350 0.0883 19.8681

9 15 1.8951 0.003704 0.0468 29.1600

10 16 1.3538 0.007407 0.0234 29.2766

11 17 1.3966 0.014815 0.0584 66.2270

12 18 1.0924 0.056569 0.0169 19.6803

13 19. 0.7343 0.009722 0.0623 9.6929

14 20 0.3990 0.043431 0.0078 23.6905

NO Kode % lemak Kadar pati

g/L

Protein

(%)

Serat Kasar (%)

15 9 0.4191 0.003704 0.0519 30.2674

16 25 1.1577 0.428571 0.0000 38.3643

17 28 0.8748 0.044545 0.0130 44.7933

18 30 2.2311 0.029545 0.1558 40.0320

19 32 2.3071 0.273256 0.0545 33.6642

20 35 2.6389 0.012727 0.0442 26.5339

21 A-6 0.8746 0.080645 0.1078 23.5106

22 B-5 1.3100 0.019545 0.0818 40.9581

23 B-8 2.4915 0.050909 0.0390 25.8225

24 B-9 0.8964 0.043077 0.0701 36.0584

25 B-22 0.0398 0.040909 0.0961 38.1883

26 B-34 0.8388 0.021364 0.0351 22.8063

27 36 0.4396 0.021364 0.0519 37.5050

28 37 -0.7974 0.008721 0.0844 54.2332

29 15/X 3.4181 0.133721 0.0325 38.1600

30 Lendir 2.1493 0.013182 0.0779 20.8424

31 29 0.4769 0.666667 0.0519 44.9600

32 27 0.0800 0.513228 0.0221 54.6688

33 C-10 -0.3990 0.423280 0.0091 74.2606

34 12 0.4781 0.042328 0.0675 34.2105

35 38 -0.0798 0.772487 0.0260 66.4280

2

Page 6: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

Species with high content of crude fibre, starch and fat

PRELIMINARY STUDY ON THE PRODUCTION OF BIOETHANOL FROM Codium geppiorum USING ACTIVATED LIMESTONE FROM NUSA PENIDA

Raw Material of BIOETHANOL

Codium geppiorum

Content of Codium geppiorum

0

10

30

20

60

50

40

70

Karbohidrat Lemak

69.1

5.15

Pers

enta

se

Kandungan

(Puspaningrat, dkk., 2011)

Karbohidrat

Lemak

PROCESS ????

HASIL PENELITIAN

Hasil Bioetanol dari Alga Codium geppiorum

Kadar Etanol yang Dihasilkan pada Proses Pembuatan Bioetanol dari Codium geppiorum dengan Variabel Konsentrasi Ragi dan Waktu Fermentasi yang Berbeda

HASIL PENELITIAN Hasil Dehidrasi Etanol dengan Batu Kapur Teraktivasi

Kadar Etanol yang Dihasilkan pada Proses Dehidrasi dengan Variasi Suhu Aktivasi dan Massa Batu Kapur Nusa Penida

3

Page 7: KUMPULAN ABSTRAK - · PDF fileIndonesia sudah menjadi net-importir minyak bumi untuk ... dan protein yang cukup tinggi sebagai umpan ... ragi terbaik adalah 5 gram per 25 gram tepung

Hasil hidrolisis Glacilaria dengan H2SO4

Hasil hidrolisis Glacilaria dengan HCl

Hasil hidrolisis Glacilaria dengan selulase

Kromatogram alkohol hasil fermentasi

Catatan: - produsen: Saccharomyces cereviceae

- T: suhu kamar - T: 5 hari

Anggota Penelitian: ∗ Yenni Ciawi (FT) ∗ NGAM Dwi Adhi Suastuti (MIPA Kimia) ∗ Wiwik Susanah Rita (MIPA Kimia) ∗ Made Pharmawati (MIPA Biologi) ∗ Wahyu Dwijani Sulihingtyas (MIPA Kimia) ∗ Yan Ramona (MIPA Biologi) ∗ Putu Widayanti (S1 Kimia) ∗ I Wayan Karta (S2 Kimia) ∗ Putu Widyastuti (S2 Kimia) ∗ Yohannes (S1 Kimia) ∗ Yuliani Anaawang (S2 Biologi) ∗ Novy (S2 Biologi)

Terima kasih

4