kuliah_gulma4

32
PENGENDALIAN GULMA Baca : Birowo, 1977; Edowes, 1977; Moody and de Datta, 1977; Madkar, dkk., 1996; Moody, 1977; Moenandir, 1988; Lambert, 1977; Rukmana dan Saputra, 1999; Soerjani, 1990; Freyer dan Matsunaka, 1977 dll Istilah pengendalian lebih tepat daripada pemberantasan •“Weed Control” : tidak ada keharusan untuk mematikan atau memberantas seluruh gulma, tetapi hanya mengurangi populasi gulma hingga jumlah populasi di bawah ambang ekonomi/ambang ekologi

Upload: anida-futri

Post on 03-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

dcfdsfds

TRANSCRIPT

  • PENGENDALIAN GULMA

    Baca :Birowo, 1977; Edowes, 1977; Moody and de Datta, 1977;Madkar, dkk., 1996; Moody, 1977; Moenandir, 1988;Lambert, 1977; Rukmana dan Saputra, 1999; Soerjani, 1990; Freyer dan Matsunaka, 1977 dll Istilah pengendalian lebih tepat daripada pemberantasanWeed Control : tidak ada keharusan untuk

    mematikan atau memberantas seluruh gulma, tetapi hanya mengurangi populasi gulma hingga jumlah populasi di bawah ambang ekonomi/ambang ekologi

  • 3 USAHA POKOKA. Usaha PreventifB. Usaha EradikasiC. Usaha Pengendalian

    Cara pengendalian dipilih sedapat mungkin ditujukan kepada pengaturan lingkungan sehingga populasi gulma dapat ditekan serendah mungkin, dengan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan (terjadinya pencemaran, membunuh organisme bukan sasaran, erosi dsb)

  • USAHA PREVENTIFMerupakan usaha pencegahan perkembangbiakan dan penyebaran gulma melalui biji (kecil dan ringan)Dapat tercampur dengan benih atau melekat pada alat-alat pertanian (cangkul, bajak dsb)OKI pengetahuan cara perkembangbiakan, cara penyebaran dan sifat biologi gulma merupakan dasar yang penting dalam usaha secara preventifUsaha preventif dapat dilakukan dengan cara :

    Memisahkan/menyeleksi biji gulma dari benih tanamanMembersihkan alat pertanian setelah digunakanMembuat peraturan (mengharuskan benih bebas dari biji gulmaKesadaran, pendidikan dan pengamatan

  • USAHA ERADIKATIFMerupakan usaha pengendalian gulma dengan cara memusnahkan

    gulma sebelum berbunga dan berbiji, sehingga gulma tidak tumbuhSemua jenis gulma tanpa kecuali dimusnahkan tanpa ada yang

    tersisa (baik apabila dilakukan pada areal sempit dan tidak miring)Untuk tanah/lahan yang luas cara ini cukup mahal dan dapat

    menimbulkan dampak negatif yaitu erosi

  • USAHA PENGENDALIANMerupakan usaha menekan populasi gulma sampai pada suatu titik hingga tidak menimbulkan gangguan terhadap tanaman budidaya Dapat dilakukan dengan cara :

    MekanikTeknik budidayaHayati (biologis)Kimia Terpadu (integrated)

  • Pengendalian secara mekanik/fisik (Mechanical Weed Control)Usaha menekan pertumbuhan gulma dengan cara merusak sehingga gulma mati atau terhambat pertumbuhannyaDigunakan alat-alat dari yang paling sederhana sampai dengan alat-alat besar dan bermesin (modern), misal :

    (1) dengan tangan (manual), dicabut (hand weeding) (a) Efektif terhadap gulma semusim maupun tahunan yang masih muda (b) Hanya dapat dilakukan pada areal yang sempit (c) Pada areal yang luas butuh waktu, tenaga dan biaya tinggi (d) Pada gulma tahunan/dewasa masih ada bagian tidak tercabut, sehingga masih ada kemampuan untuk tumbuh kembali

  • (2) dengan cangkul/kored - Dilakukan pada lahan kering - Walau akar gulma tidak seluruhnya terpotong, gulma akan terganggu atau bahkan mati (3) pemotongan dengan alat pemotong (sabit/clurit/arit/ pancong dll) - Biasanya hanya digunakan untuk memotong bagian atas saja,sehingga utk pertanaman semusim tidak dianjurkan - Pemotongan utk mengurangi semak belukar, pada perkebunan karet, kelapa/sawit, kopi, kakako dsb)(4) dengan landak/garu - Biasanya dilakukan pada gulma padi sawah(5) pembakaran/api (fire, flaming, burning) - dilaksanakan di lahan kering (tidak ada pertanaman) - untuk Indonesia masih tergolong mahal

  • (6) penutup tanah dengan mulsa (mulching), baik mulsa organik (sisa-sisa tanaman) maupun mulsa anorganik (batu kerikil, tatal kayu, plastik hitam perak dsb)(7) Penggenangan (floading) - biasanya dilakukan pada gulma darat (terestrial) - gulma tidak dapat berfotosintesis, dan akhirnya mati(8) Cara mekanik dengan mesin sederhana (mower, cultivator, dsb, dsb) dan mekanik penuh (full mechanized), dengan alat-alat besar dan modern seperti traktor dg rotavator (powered rotary cultivation), weed crusher (utk land clearing), dsb dsb

  • Pengendalian dengan teknik budidaya (culture technique)Mengupayakan tanaman tumbuh lebih awal dp gulma.Mendasarkan kepada kaidah ekologi, yaitu menciptakan kondisi lingkungan agar sesuai utk pertumbuhan tanaman yang dibudi dayakan dengan baik, sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma serendah mungkinBaik dilakukan di daerah pertanian yang telah maju

    (1) Penyediaan benih bebas dari biji gulma (2) Mengatur jarak tanam (crop density/plant spacing) (3) Menggunakan mulsa (mulching) (4) Mengatur rotasi tanaman (crop rotation)

  • Pengendalian gulma dengan cara hayati (biological control))Menggunakan organisme hidup (berupa : tumbuhan, serangga/binatang, ikan dsb)Dasar pemikiran digunakan organisme hidup sebagai pengendali gulma adalah bahwa pada setiap gulma selalu ada musuh alaminya.

  • Pengendalian gulma dengan cara kimawi (chemical control)Pengendalian gulma dengan menggunakan senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh/mematikan gulma yang dsbt herbisida (herbicide, plant killing chemicals)Herbisida merupakan senyawa kimia beracun, selain dapat membunuh/mematikan gulma juga dapat membunuh organisme lain. OKI cara ini harus merupakan pilihan terakhir bila cara lain tidak berhasil

  • HERBISIDARacunHormon tumbuh senyawa kimia baik organik maupun anorganik yg ikut terlibat dan menghambat proses metabolisme tumbuhan Proses yg dihambat herbisida :FotosintesisRespirasiPembelahan selMetabolisme NAktivitas enzim

  • KLASIFIKASI HERBISIDA1. Berdasarkan waktu pemberian (aplikasi)Pra pengolahan tanahHerbisida diaplikasikan pd lahan pertanian sebelum dilakukan pengolahan tanah.Tujuannya utk mengendalikan gulma secara total shg memudahkan pembersihan lahan. Setelah vegetasi mati tanah diolah.Pra tanam (Pre planting)Herbisida diaplikasikan sebelum bhn tanam ditanam. Areal pertanaman disemprot lebih dulu agar pd saat kecambah tan tumbuh tdk terganggu oleh gulma. Herbisida yg digunakan bersifat selektif . Tanah sdh diolah

  • Pasca kecambah

    Herbisida yg diaplikasikan setelah gulma berkecambah, baik sebelum ato setelah ada tanaman.Pra tumbuh (Pre emergence)Herbisida yg diaplikasikan setelah penyebaran benih tp tan maupun gulma bijinya belum berkecambahPasca tanam (Post emergence)Herbisida yg diaplikasikan setelah tan dan gulma tumbuh ato sedah lewat stadia perkecambahan. Penyemprotan di anatara barisan tan.

  • 2. Berdasarkan sasaran aplikasiHerbisida daun (Foliar herbicide)Herbisida yg diaplikasikan melalui daun dan memiliki pengaruh utama thd daunHerbisida tanah (Soil herbicide)Herbisida yg diaplikasikan melalui tanah dan memiliki pengaruh utama thd akar tumbuhan

  • 3. Berdasarkan cara kerjaHerbisida kontak

    Herbisida yg langsung mematikan jaringan2 ato bag gulma yang terkena lar herbisida, terutama bag yg berwarna hijau.Herbisida gol ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan utk memberantas gulma semusim, berwarna hijau, dan perakarannya tdk luas. Didlm jar tumb bhn aktif herbisida kontak tdk ada ato sedikit sekali yg ditranslokasikan.

    *

  • Herbisida sistemik

    Herbisida yg mematikan gulma dgn terlebih dahulu masuk mel akar ato kutikula epidermis dan stomata, kmd ditranslokasikan ke seluruh bag jaringan gulma dan langsung mengganggu proses metabolisme jaringan tersebut shg gulma tsb akan mengalami kematian total Berdasarkan sifat selektivitasSuatu jenis herbisida yg hanya mematikan satu jenis tumb/gulma tanpa mengganggu tumb yg lain

  • Faktor yg mempengaruhi selektivitas herbisida :Peranan TumbuhanBeda MorfologiTumb yg berukuran tinggi dgn batang yg toleran thd herb, mk gulma yg berada dekat pmk tanah yg menerima herb lebih banyakDaun yg memp stomata lbh banyak akan menyerap herb lbh banyak dp daun yg tua dgn kutikula yg kerasDaun yg berkedudukan tegak, sempit dan berlilin herb tdk mudah menempel dibanding daun yg datar, luas dan tdk berlilinPerakaran yg dlm lbh toleran dp perakaran dangkal

  • B. Beda Fisiologis

    Pengaruh herb thd tumb dihubungkan dgn proses fotosintesis dan respirasiC. Beda BiofisikaAbsorpsi dan stabilitas membran dpt menentukan suatu tumb dpt terbunuh ato tdk. Adakalanya herb tdk dpt ditranslokasikan krn terikat dlm tubuh tumb, dpt pula krn adanya peristiwa fisika shg herb tdk aktifD. Reaksi BiokimiaReaksi yg terjadi dlm tumb dihubungkan dgn reaksi interaksi herb dgn enzim. Enzim adlah molekul2 protein yg bertugas sbg katalisator, shg adanya enzim dpt mengaktifkan ato menghambat kerja herb

  • E. Umur TumbuhanTumb yg cepat tumbuh lbh peka dp yg lambat tumbuh. Tumb muda lbh mudah terbunuh oleh herb dp yg sudah tua2. Peranan HerbisidaBentuk molekulKeragaman btk mol herb dpt mengubah dan memodifikasi pengaruhnya thd tumbDosis/KonsentrasiDosis ato konsentrasi herb dpt menentukan terjadinya hambatan ato pemacuan pertumb tumb. Dosis herb pd dosis/konsentrasi tertentu dpt bersifat selektif, tp bila dosis/konsentrasi diturunkan/dinaikkan berubah menjadi tdk selektif.

  • C. Formulasi dan Mode of ActionSelektivitas ditentukan oleh btk formulasi dan mode of action suatu herb. Formulasi non polar lbh mudah masuk ke dalam daun tumb dp yg polar.3. Peranan Lingkungan dan Cara AplikasiCahayaPanj dan intensitas cahaya mthr dpt menyebabkan bbrp herb terdekomposisi shg mempengaruhi selektivitas herb.AirKelemb tanah berpengaruh thd absorpsi herb oleh akar, sdgkn CH berpengaruh thd pencucian herb

  • Suhu

    Suhu mempengaruhi masuk dan pergerakan herb dlm tubuh tumb serta berpengaruh pd daya penguapannyaAnginAngin berpengaruh pd hsl semprotan pd daun maupun tanah, spt drift, desikasi dan cepatnya penguapanTanahAbsorpsi, pencucian, degradasi, dan persistensi herb dlm tanah dipengaruhi mineral, kadar liat, bahan organik, pH, dan mikro organisme Faktor lingk yg dominan thd selektivitas herb adl tipe tanah, CH atau pengairan dan suhu

  • Cara aplikasi sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengendalian gulmaMisal: Aplikasi yg mengurangi kontak dgn tan budidaya dan memperbanyak kontak dgn gulma. Caranya dgn semprotan terarah, dlm alur, setempat dan langsung.Berdasarkan sifat selektivitas herb dibagi :Herbisida selektifHerb yg dpt menekan ato mematikan jenis tumb tertentu dlm suatu populasi tumb campuranHerbisida non selektifHerb yg dpt menekan ato mematikan seluruh jenis tumb, termasuk tan pokok

  • 5. Berdasarkan bentuk formulasiTepung dapat larut (Soluble Powder/SP)Tepung dpt basah (Wetable Powder/WP)Konsentrat dpt teremulsi (Emulsifiable Concentrate /EC, E)Konsentrat larut air (Water Soluble Concentrate/WSC)Cairan dapat alir (Flowable/F dan Sprayable/S)Butiran (Granule/G)

  • Keuntungan (segi positif) pengendalian gulma dengan herbisida

    (1) memerlukan tenaga sedikit (2) waktu aplikasi singkat mencakup areal yang luas (3) bahaya erosi kecil (4) tempat-tempat yang tidak mungkin dilakukan secara mekanis dapat dilakukan secara kimiawi

    Kelemahan (segi negatif) pengendalian gulma dengan herbisida

    (1) Herbisida adalah racun, harus hati-hati (2) Aplikasi yang salah membahayakan tanaman pokok, ternak dan manusia (3) Perlu pengetahuan dasar tentang herbisida dan ketrampilan mengaplikasikannya

  • PENGEDALIAN/PENGELOLAAN GULMA SECARA TERPADU (Integrated Weed Control/Management)Penggunaan semua teknik pengendalian yang cocok utk menekan pertumbuhan gulma sampai pada batas yang tidak merugikan terhadap hasil pertanian (lihat Gambar Ambang Ekonomi)Dilakukan sekaligus dua cara atau lebih dan yang penting harus diperhatikan adalah tidak merusak lingkungan

  • Konsep pengendalian gulma terpaduSuatu konsep terpadu (integrated) di dalamnya mengandung pengertian terpadu dari berbagai disiplin utk mengidentifikasi masalah dengan tepat, yaitu : terpadu horisontal yang disebut terpadu antar disiplin di satu pihak dan terpadu vertikal di lain pihak (lihat Gambar)Misalnya terpadu antar disiplin (hama, patogen dan gulma) pada saat melakukan pengendalian dalam praktek, juga perlu merumuskan bagaimana cara pengendalian yang akan dipilih dan dilaksanakan pada terpadu vertikal

  • Pendekatan horisontal

    KomponenPengendalianPengertiansistemIdentifikasiGulmaPengendalianalamiKompleksitasGulmaTeknik sampingAmbangEkonomidllPreventifPemanfaatanTeknikBudidayaPengendalian HayatiPengendalian FisikPengendalian MekanikPengendalian PerundanganPengendalian PestisidadllGambar : Skema PGT, tdd pendekatan horisontal, strategi pengelolaan dan pendekatan vertikal (Sorjani, 1990)

  • PGT dapat dikembangkan dengan memperhatikan :Keadaan lingkungan (environmental condition)- Pengubahan lingk utk budidaya tanaman akan menimbulkan perubahan lingk, shg keseimbangan terganggu, akan muncul gulma- Adanya gulma, harus ada pengendalian, tp tdk boleh menimbulkan gangguan keseimbangan lingk, perlu bbg cara pengendalian yg paling cocok- Lihat gulma apa saja yang ada- Potensi pertumbuhan gulma, banyak atau tdk(2) Hindarkan tindakan yang merugikan (to avoid the useless action)(injurious action)(harmfull action)

  • (3) Usahakan mempertahankan kerugian minimum (minimum injury/minimum damage)(4) Kondisi wilayah (Land condition) - Apakah daerah bukaan baru atau bukan ? - Rencana pengendalian hrs sudah disiapkan utk jangka pendek maupun jangka panjang - Pengamatan jenis gulma (merugikan ?) - Pengamatan lingkungan - Tindakan pengendalian (cara mana yang paling tepat)

  • Tatalaksana PGT (Rukmana dan Saputra, 1999)Pengamatan jenis/spesies gulmaa) Perhatikan jenis/spesies gulma yang adab) Tentukan jenis/spesies gulma yang merugikanc) Catat karakteristik/sifat pertumbuhannyaPenelaahan lingkungana) Perhatikan kondisi lingkunganb) Identifikasi kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan gulma utamaTindakan PengendalianMenentukan teknik pengendalian yang baik, serasi dan terpadu dengan memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, toksikologi, dan sosial

  • PGT harus disesuaikan dengan jenis tanaman budidaya

    No.Areal PertanamanKomponen Pengendalian Terpadu1.Jagung dan padi gogo (lahan kering)Pembersihan lahan, pengolahan tanah yang baik, perlakuan benih (seed treatment) agar benih bebas biji gulma, penggunaan varietas unggul kompetetitif terhadap gulma, jarak tanam yang tepat, penyiangan dengan cangkul/kored, pemupukan berimbang, aplikasi herbisida selektif2.Tanaman semusim (tomat, semangka, melon dll)Pembersihan lahan, pengolahan tanah yang baik, pupuk kandang, mulsa jerami atau PHP, varietas unggul, perlakuan benih, jarak tanam tepat, pencabutan gulma3.Perkebunan karet dan Kelapa sawitPupuk kandang, penyiangan dengan cangkul, legume cover crop, aplikasi herbisida yang bijaksana

    *