kopi

5
A. Hama Penyakit Tanaman Kopi Bubuk buah (Stephanoderes hampei) Penyebabnya sejenis kumbang kecil, menggerek buah kopi yang masih muda dan tua. Hama ini berupa serangga dan merupakan hama utama pada tanaman kopi. Akibat dari serangganya dapat: a. Menggugurkan Buah Muda - Buah muda yang digerek akan gugur. - Buah yang gugur dapat mencapai 7-14% b. Menurunkan Mutu Kopi - Biji kopi berlubang. - Serangan dapat mencapai 40-50% dari berat produksi kopi. c. Menurunkan Berat Kopi - Karena biji kopi berlubang maka berat kopi turun/susut. - Penyusutan dapat mencapai 30-50% dari berat yang terserang. Hama ini hanya dapat diketemukan hidup dan berkembang pada kopi. Tanda-tandanya: - Buah-buah muda yang terserang menjadi kuning dan mudah gugur. - Buah-buah tua yang terserang tidak jelas perbedaannya dengan buah yang tidak terserang. - Terdapat tanda adanya lubang-lubang gerekan kecil disekitar pucuk buah. Pengendalian: - Memetik buah yang terserang dan mengumpulkan buah-buah yang gugur lalu dibakar. - Mengurangi naungan atau mengadakan pemangkasan, agar kebun tidak gelap. - Penggunaan insektisida Dimecron 50 SCW, tamaron, agrothion, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc/liter air. Bubuk cabang (Xylosandrus morstati) Bubuk cabang ini berupa kumbang kecil, yang betina berukuran 11,5 mm. Bubuk betina mampu bertelur 50-80

Upload: ibhe123

Post on 26-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kopi

TRANSCRIPT

A. Hama Penyakit Tanaman Kopi

Bubuk buah (Stephanoderes hampei)

Penyebabnya sejenis kumbang kecil, menggerek buah kopi yang masih muda dan tua. Hama ini berupa serangga dan merupakan hama utama pada tanaman kopi.Akibat dari serangganya dapat:a. Menggugurkan Buah Muda- Buah muda yang digerek akan gugur.- Buah yang gugur dapat mencapai 7-14%b. Menurunkan Mutu Kopi- Biji kopi berlubang.- Serangan dapat mencapai 40-50% dari berat produksi kopi.c. Menurunkan Berat Kopi- Karena biji kopi berlubang maka berat kopi turun/susut.- Penyusutan dapat mencapai 30-50% dari berat yang terserang.Hama ini hanya dapat diketemukan hidup dan berkembang pada kopi.Tanda-tandanya:- Buah-buah muda yang terserang menjadi kuning dan mudah gugur.- Buah-buah tua yang terserang tidak jelas perbedaannya dengan buah yang tidak terserang.- Terdapat tanda adanya lubang-lubang gerekan kecil disekitar pucuk buah.

Pengendalian:- Memetik buah yang terserang dan mengumpulkan buah-buah yang gugur lalu dibakar.- Mengurangi naungan atau mengadakan pemangkasan, agar kebun tidak gelap.- Penggunaan insektisida Dimecron 50 SCW, tamaron, agrothion, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc/liter air. Bubuk cabang (Xylosandrus morstati)Bubuk cabang ini berupa kumbang kecil, yang betina berukuran 11,5 mm. Bubuk betina mampu bertelur 50-80 butir. Di Indonesia banyak dijumpai Bubuk Cabang Hitam (Xylosandrus Morstati) yang lebih berbahaya.Tanda-tanda Serangan.- Hama ini menggerek cabang/wiwilan dengan membuat lubang gerekan yang tidak tentu (dapat dari samping, atas, maupun dari bawah).- Cabang atau wiwilan yang digerek masih muda berumur 6-12 bulan.- Lubang gerekan berdiameter 1mm.

Di dalam empulur penggerek membuat rongga saluran sepanjang 3 cm.- Cabang yang digerek menjadi patah atau kering.- Rongga saluran gerekan tumbuh jamur.

- Kerugian akibat ini dapat mencapai 20% dari produksi

Pencegahan.

a. Memperbaiki kondisi tanaman kopi, dengan cara:

- Pada musim hujan naungan tidak boleh terlalu gelap.

- Memperbaiki pengolahan tanah, pemupukan,

pencegahan nematoda dan penyakit akar. Bila kondisi

tanaman kopi kuat, cabang yang digerek akan sembuh

kembali.

b. Menghemat perkembangan cendawan.

- Pada musim penghujan naungan harus dikurangi.

c. Memusnahkan sumber infeksi.

- Cabang-cabang yang terserang dan kering dipotong, dikumpulkan kemudian dibakar.- Jangan menggunakan pohon pelindung yang merupakan tanaman inang dari bubuk cabang, misalnya Crotalaria, kelapa sawit, mahoni dan lainnya. Karat daun (Hemileia Vastratrix)

Terutama menyerang kopi Arabika, yang Robusta agak tahan.

Tanda-tanda serangan:

- Terdapat bercak-bercak merah kekuning-kuningan pada

bagian bawah daun, sedang pada bagian atas bercak

kekuningan.

- Daun-daun gugur, buah kopi menjadi hitam kering dan mutu

tidak baik.

- Selanjutnya tanaman mati.

Pengendalian:

- Menanam jenis yang tahan seperti robusta atau Arabika S

795, S 288 dan S 333.

- Menjaga tanaman agar tetap baik.

- Menggunakan fungisida Dithane M-45 dosis 2gr/liter air. Bercak daun

Penyakit ini disebabkan oleh jamur C. coffeicola yang dapat muncul di pembibitan sampai tanaman dewasa serta menyerang buah kopi. Daun yang sakit timbul bercak berwarna kuning yang tepinya dikelilingi halo (lingkaran)

berwarna kuning.Penyebaran penyakit melalui spora yang terbawa angin dan aliran air hujan serta alat-alat pertanian.

Pengendalian penyakit dengan sanitasi kebun dan membuang bagian-bagian yang sakit, kemudian membenamkannya di dalam tanah. Mengurangi kelembaban kebun dengan pemangkasan, pengaturan naungan dan membuat parit drainase. Melakukan pemupukan dan hindari penggunaan bibit yang telah terserang penyakit ini.B. Panen dan Pasca Panen

Panen

Pemanenan buah kopi dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak. Penentuan kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua ketika masih muda, berwarna kuning ketika setengah masak dan berwarna merah saat masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe).PengolahanPengolahan biji merah dilakukan dengan metoda pengolahan basah atau semi-basah, agar diperoleh biji kopi kering dengan tampilan yang bagus, sedangkan buah campuran hijau, kuning, merah diolah dengan cara pengolahan kering.

Hal yang harus dihindari adalah menyimpan buah kopi di dalam karung plastik atau sak selama lebih dari 12 jam, karena akan menyebabkan pra-fermentasi sehingga aroma dan citarasa biji kopi menjadi kurang baik dan berbau busuk (fermented).Sortasi (Pemisahan)

Sortasi Buah

Sortasi buah dilakukan untuk memisahkan buah yang bagus (masak, bernas, seragam) dari buah yang tidak bagus (cacat, hitam, pecah, berlubang dan terserang hama/penyakit). Kotoran seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang, karena dapat merusak mesin pengupas.

Sortasi Biji Kopi Beras

Sortasi biji kopi beras bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kotoran-kotoran non kopi seperti serpihan daun, kayu atau kulit kopi. Selain itu juga untuk memisahkan biji kopi berdasarkan ukuran dan cacat biji. Pemisahan berdasarkan

ukuran dapat menggunakan ayakan mekanis maupun dengan manual.Pengemasan dan Penggudangan

a. Kemaslah biji kopi dengan menggunakan karung yang bersih dan baik, serta diberi label sesuaidengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-2907-1999). Simpan tumpukan kopi dalam gudang yang bersih, bebas dari bau asing dan kontaminasi lainnya.b. Karung diberi label yang menunjukkan jenis mutu dan identitas produsen. Cat untuk label menggunakan pelarut non minyak.

c. Gunakan karung yang bersih dan jauhkan dari bau-bau asing.

d. Atur tumpukan karung kopi diatas landasan kayu dan beri batas dengan dinding e. Monitor kondisi biji selama disimpan terhadap kondisi kadar airnya, keamanan terhadap organisme gangguan (tikus, serangga, jamur, dll) dan faktor-faktor lain yang dapat merusak kopi.

f. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penggudangan adalah: kadar air, kelembaban relatif dan kebersihan gudang.g. Kelembaban ruangan gudang sebaiknya 70%.StandardisasiStandar mutu diperlukan sebagai petunjuk dalam pengawasan mutu dan merupakan perangkat pemasaran dalam menghadapi klaim/ketidakpuasan dari konsumen dan dalam memberikan saran-saran ke bagian pabrik dan bagian kebun. Standardisasi meliputi definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, cara pengemasan. Standar Nasional Indonesia Biji kopi menurut SNI No.01-2907-1999. Pada prinsipnya penanganan pasca panen kopi harus memperhatikan keamanan pangan. Oleh karena itu harus dihindari terjadinya kontaminasi dari beberapa hal yaitu :a. Fisik (tercampur dengan benda asing selain kopi, misalnya: rambut, kotoran, dll);b. Kimia (tercampur bahan-bahan kimia);c. Biologi (tercampur jasad renik yang bisa berasal dari pekerja yang sakit, kotoran/sampah di sekitar yang membusuk)