konsep perjuangan islam di dalam tafsir al-tibyᾹn
TRANSCRIPT
KONSEP PERJUANGAN ISLAM
DI DALAM TAFSIR AL-TIBYᾹN
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Al-Quran Tafsir
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Oleh
AMIRUL IZWAN BIN RUKMAN
NIM : IAT 301170003
PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
ii
NOTA DINAS
iii
PENYATAAN ORISINALITAS
iv
PENGESAHAN
v
MOTTO
تلون في سبيلهۦ صف ين كأن هم اإن ٱلله يحب ٱلذين ي ق﴾٤﴿ رصوص م ب ن
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.1
1 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009) Halaman 551
vi
PERSEMBAHAN
ن ٱلرحيم بسم ٱلله ٱلرحمSegala puji saya ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena memberikan saya
kekuatan dan nikmat untuk saya menhasilkan tulisan ini. Dan juga kepada
junjungan besar baginda Rasulullah S.A.W yang telah berjungan menyampaikan
agama Islam sehingga dapat kita merasai nikmat iman dan nikmat Islam yang
merupakan nikmat yang terbesar bagi kita.
Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada kedua orang tua saya yaitu
Umatillah Binti Embong dan arwah ayah saya Rukman Bin Mat Zin yang telah
membesarkan saya sehingga saya menjadi dewasa yang telah banyak berkorban
dari segi harta dan tenaga agar saya menjadi insan yang berguna.
Kupersembahkan ucapan terima kasih karena selalu mendukung usaha saya selama
ini supaya saya dapat menjadi orang yang Berjaya terutamanya daripada kakak saya
iaitu Siti Nurbaya Binti Rukman dan seterusnya kepada Nur Najihah Binti Rukman,
Ishak Bin Rukman Dan Isma Ariff Bin Rukman yang selalu menhiburkan saya
diwaktu senang mahupun susah.
Tidak lupa juga Bapak Drs. H. M. Thahir Rahman, M.HI selaku Dosen Pembimbing
I, dan M. Habibullah, M.Fil.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi
tunjuk ajar dan membantu serta meluangkan waktu dalam membimbing
penyelesaian skripsi ini.
Serta tidak lupa Terima kasih kepada semua Asatizah Wa Ustazah-Ustazah Yang
Telah Mengajarku Di Madrasah Darul Ihsan, Ma’ahad Darul Quran Rusila Dan
Kolej Universiti Darul Qur’an Islamiyyah (KUDQI), Ust Kamaruzaman, Ust
Muhammad Hanafiah dan semua sahabatku Luqman Hakim, Wan Fadli,
Muhammad Miqdad, Hanif Farhan, Ahmad Farhan, Abdullah Razaki, Hambali dan
Izzuddin rakan fakultas satu jurusan yang banyak membantu ketika saya
mendapatkan ilmu.
Serta sahabat-sahabatku di Indonesia atau pun yang berada di Malaysia yang telah
memberikan semangat dan dorongan di kala suka mahu pun duka, semoga
persahabatan kita tetap terjalin dengan baik dan semoga ini semua menjadi
kenangan yang terindah dalam hidup.
“Jazakallahukhairan khatira”
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakagi oleh realitas yang memprihatinkan dan
memerlukan perhatian, yaitu munculnya sabuah konsep yang ada didalam Tafsir
At-Tibyan iaitu konsep Perjuangan Islam, yang mengambarkan perjuangan Islam
yang harus dilakukan oleh umat Islam pada hari ini. Hal ini mendorong peneliti
untuk mengemukakan bagaimana perjuangan Islam itu harus diaplikasikan dalam
kehidupan kita yang berhadapan dengan musuh-musuh Islam samaada musuh
daripada orang kafir ataupun dari orang Islam itu sendiri.
Pendekatan penelitian yang penulis menggunakan adalah (library research)
dalam tehnis deskriptif kualitatif ekploratif, dimana peneliti akan menulis dalam
proses pencarian data tidak perlu terjun kepada lapangan dengan survey maupun
observasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dekomentasi,
dengan menerapkan empat tehnik analisis data yaitu analisis histori, isu, reflektif
fan kritis.
Hasilnya penulis menemukan bahwa didalam Tafsir Al-Tibyān itu memiliki
sebuah konsep yang lengkap dalam metode memperjuangkan Islam. Dimana
perjuangan Islam yang harus dilakukan oleh mereka yang beriman itu menerusi
sesebuah organisasi atau Jemaah iaitu kumpulan Islam. Akhirnya penulis
merekomendasikan kepada umat Islam supaya berjuang dalam keadaan organisasi
atau Jemaah Islam agar Islam itu menjadi kuat dan dapat diamalkan oleh semua
umat Islam.
viii
KATA PENGANTAR
ن ٱلرحيم بسم ٱلله ٱلرحم
لام على أشرف الأنبياء والمرسلي الحمد لله رب العالمين والصلاة و وعلى اله وصحبه ن الس أما ب عد أجمعين
Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq dan hidayah ke jalan yang
benar. Hanya Engkaulah sebaik-baik pembimbing dan penolong. Selawat dan salam
atas junjungan Nabi Muhammad serta keluarga dan sahabat Baginda, karena
dengan berkat dan rahmat-Nya judul “KONSEP PERJUANGAN ISLAM
DIDALAM TAFSIR AL-TIBYĀN” ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Skripsi ini disusun sebagai memenuhi syarat untuk memperolehi gerlar Sarjana
Strata Satu (S.I) Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama dalam Jurusan Ilmu Al-
Quran dan Tafsir, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Tidak lupa juga rasa terima
kasih yang mendalam penulis ucapkan kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. M. Thahir Rahman, M.HI selaku Dosen Pembimbing I, dan
M.Habibullah, M.Fil.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dan
meluangkan waktu dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Ermawati, MA, selaku Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas
Usuluddin dan Studi Agama
3. Ibu Sajida Putri. S.ud. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akedemik yang
membimbing dari semester lima sampai semester sembilan.
4. Bapak Dr. H. Abdul Ghaffar, M.Ag, selakuDekanFakultasUsuluddindanStudi
Agama.
5. Bapak Dr.Masiyan, M.Ag, H.Abdullah Firdaus, Lc., MA., Ph.D, Dr. Pirhat
Abbas, M.Ag. selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Usuluddin dan Studi
Agama.
6. Bapak Prof. Dr. H.Su’aidi Asy’ari, MA. Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Usuluddin dan Studi Agama Universitas
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
8. Para Karyawan dan tenaga administrasi Fakultas Usuluddin dan Studi Agama
9. Para karyawan dan pegawai Perpustakaan Provinsi Jambi maupun
Perpustakaan Fakultas Usuluddin dan Studi Agama
10. Kedua orang tua, adik-adik dan keluarga besar penulis.
11. Sahabat-sahabat Jurusan Ilmu-Al-Quran dan Tafsir Fakultas Usuluddin dan
Studi Agama Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
12. Sahabat-sahabat dari Malaysia yang selalu memberikan kata-kata semangat.
13. Serta sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberi sokongan dan inspirasi
kepada penulis.
ix
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kekurangan
dan kekeliruan, baik teknik penulisan, analisa, maupun dalam mengungkapkan
argumentasi pada bahasan skripsi ini. Karena itu penulis mengharapkan
kelapangan dada pada semua pihak yang budiman dan sekaligus memperbaiki
sebagaimana mestinya.
Demikianlah ucapan hormat penyusun, semoga jasa dan budi baik mereka menjadi
amal baik dan diterima oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya,
hanya kepada Allah jualah penyusun memohon ampunan dan petunjuk dari segala
kesalahan.
Jambi, 25 Oktober 2019
Penyusun
AMIRUL IZWAN BIN RUKMAN
IAT 301170003
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
NOTA DINAS ............................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. iii
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
C. Batasan Masalah................................................................................ 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
F. Metode Penelitian ............................................................................. 9
G. Sistemetika Penulisan ..................................................................... 10
BAB II SEKILAS TENTANG PENAFSIR AL-TIBYĀN
A. Biografi Pengarang ......................................................................... 12
B. Karya .............................................................................................. 18
C. Latar Belakang Penulisan ............................................................... 20
D. Metode dan Corak .......................................................................... 21
E. Sistemetika Penulisan ..................................................................... 23
F. Kelebihan dan kekurangan ............................................................. 24
BAB III GAMBARAN PERJUANGAN ISLAM DALAM A-QURAN
SECARA UMUM
A. Definisi Tentang Perjuangan Islam. ............................................... 26
1. Maksud Perjuangan Islam .......................................................... 26
2. Pandangan Penafsir dan Ulama’Tentang Perjuangan Islam ...... 32
B. Ayat-Ayat Yang Menjelaskan Tentang Perjuangan Islam ............. 41
1. Ayat Makiyyah ........................................................................... 41
2. Ayat Madaniyyah ....................................................................... 42
xi
BAB IV KONSEP PERJUANGAN ISLAM DIDALAM TAFSIR AL-TIBYĀN
A. Langkah didalam perjuangan Islam .............................................. 44
B. Harus berjuang melalui Jemaah atau organisasi Islam ................. 51
C. Analisis Perjuangan Dalam Demokrasi ......................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 71
B. Saran ............................................................................................... 72
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI2
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
ṭ ط ’ ا
ẓ ظ b ب
‘ ع t ت
gh غ th ث
f ف j ج
q ق ḥ ح
k ك kh خ
l ل d د
m م dh ذ
n ن r ر
h ه z ز
w و s س
٬ ء sh ش
y ي ṣ ص
ḍ ض
B. Vokal dan Harkat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
ىا ā ا a ا ī
وا á اى u ا aw
وا i ا ū ىا ay
2 Mohd. Arifullah – Bambang Husni Nugroho Kayra Ilmiah (Fak. Ushuluddin UIN STS
Jambi, Jambi,2016) Halaman 149
xiii
C. Tā’ Marbtūṭah
Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:
1. Tā’ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
Ṣalāh صلاة
Mir’āh مراة
2. Ta Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan
dammah, maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
Wizārat al-Tarbiyah وزارة التربية
Mir’āt al-zaman مراة الزمن
3. Ta Marbutah yang berharkat tanwin maka translitnya adalah /tan/tin/tun.
Contoh:
Arab Indonesia
Fajannatan فجنة
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perjuangan Islam merupakan salah satu perkara yang perlu dijadikan asas
penting bagi memastikan islam itu dalam keadaan lengkap. Perjuangan Islam
adalah merupakan perjuangan para nabi dalam usaha meletakakan Allah sebagai
tuhan yang mencipta dan menta’bir alam ini. Dalam peristiwa hijrah Nabi
Muhammad S.A.W yang mengisahkan bagaimana Rosulullah S.A.W berjuang
sedaya upaya untuk memastikan islam itu tertegak dimuka bumi ini dan
memastikan islam itu memetintah.
Ramai orang yang mengkaitkan islam itu dengan hanya sekadar lima
perkara seperti yang dinyatakan didalam hadits Nabi:
ول الله عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عن هما قال : سمعت رس له وأن محمدا لم ي قول : بني الإسلام على خمس : شهادة أن لا إله إلا الصلى الله عليه وس
3رسول الله وإقام الصلاة وإي تاء الزكاة وحج الب يت وصوم رمضان. ]رواه الترمذي ومسلم [ Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh Khottob radiallahuanhuma
dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Islam dibangun di atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan
bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim).
Konsep agama Islam adalah agama yang mencakup semua aspek
kehidupan semua urusan manusia harus dilakukan dengan Islam. Apakah dalam
keluarga, muamalat, pemerintah dan sebagainya, semuanya dibahas dalam agama
Islam, sehingga tidak mengherankan bahwa Islam juga akan membahas masalah
perjuangan Islam.
Aktivitas yang mulia seperti dakwah dan perjuangan merupakan wadah
sekaligus merupakan sektor terpenting dalam pembentukan pemuda-pemuda
sebagai agen of the Change penyebarluasan Islam. Didalamya terdapat sebuah
proses penyelenggaraan aktivitas atau usaha yang dilakukan secara sedar dan
3 Mustafa Abdul Rahman kitab hadits 40 (Selangor: dewan pustaka fajar, 2016) halaman
119
2
sengaja dalam usaha meningkatkan taraf dan tata nilai hidup manusia dengan
berlandaskan kepada ketentuan Allah SWT dan Rosulullah SAW, dengan kata lain
perjuangan Islam adalah mengajak manusia dengan hikmah (bijaksana) untuk
mengikuti petunjuk Allah dan Rosul4.
Kitab suci ini merupakan sumber syariat yang secara harfiyyah berarti
sumber mata air yang tidak akan pernah kering. Itu artinya Al- Quran adalah sumber
ajaran islam yang mencakupi akidah, akhlak , hukum pergaulan baik antara manusia
maupun manusia dengan alam, hubungan internasional, dan lain sebagainya.5
Al-Quran secara taks tidak akan pernah berubah, tetapi penafsiran atas teks
selalu berubah sesuai dengan konteks ruang dan waktu manusia. Karenanya Al-
Quran selalu membuka ruang untuk dikaji dan diteliti dialalisis dan ditafsirkan
dengan pelbagai alat, metode dan pendekatan untuk mengauk isi sejatinya. Aneka
metode dan tafsir diajukan sebagai jalan untuk membedah makna terdalam dari Al-
Quran.6
Jihad (Arab: جهاد) menurut syariat Islam adalah berjuang dengan daya dan
upaya sekerasnya. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu
menegakkan Din (atau bisa diartikan sebagai agama) Allah atau menjaga Din tetap
tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran.
Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan
kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan
pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan
penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi dengan damai dan saling
mengasihi. Namun dalam berjihad, Islam melarang pemaksaan dan kekerasan,
termasuk membunuh warga sipil yang tidak ikut berperang, seperti wanita, anak-
anak, hingga manula.
Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad; Jihad dalam bentuk
perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti
halnya perang yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili Madinah melawan
4 Hamzah Ya‟cub, Publistik dan Islam, (Bandung: Diponegoro, 1986) halaman. 9. 5 Dr. kadar M. yusuf, M.ag Studi Al-Quran (Jakarta: Amzah, 2012) Edisi 2 halaman. 185 6 Prof. Dr Umar Syihab, M.A Kontekstualitas al-Quran Kajian Tematik atas Ayat-Ayat
Hukum dalam Al-Quran (Jakarta: pemadani, 2005), cet 3. halaman 3
3
Makkah dan sekutu-sekutunya. Alasan perang tersebut terutama dipicu oleh
kezaliman kaum Quraisy yang melanggar hak hidup kaum Muslimin yang berada
di Makkah (termasuk perampasan harta kekayaan kaum Muslimin serta
pengusiran).7
Salah satu tafsir yang hendak digunakan untuk membedah noktah-noktah
Al-Quran adalah tafsir tahlili, satu metode tafsir Al-Quran yang memaparkan segala
aspek yang terkandung didalam yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-
makna yang tercakup didalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan
mufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut.8
Perjuangan Islam merupakan perjuangan yang sukar, karena itu Allah akan
memberikan ganjaran yang besar bagi mereka yang berada didalam arena
perjuangan. Karena Islam itu agama yang sempurna dan pengikut kepada agama
Islam mesti mengamalkan islam secara menyeluruh dan tidak bisa diambil
sebahagian dan meninggalkan sebahagian yang lainnya. Ini bersesuaian dengan
firman Allah (QS. Al-Baqarah: 208):
لم كافة ولا ت تبع يطان إنه لمم عدوم مبين وا خطوات الش يا أي ها الذين آمنوا ادخلوا في الس ﴿٨٠٢﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah
(menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena
sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.”9
Perintah memeluk Islam secara kaffah adalah membangun keimanan yang
kuat untuk menginternalisasikan ajaran Islam pada semua aktivitas hidup, baik
aktivitas individu atau kelompok, yang bersifat vertikal maupun horizontal, urusan
ukhrawi maupun duniawai, dimana dan kapanpun. Di penghujung ayat yang sama,
orang mukmin dilarang mengikuti program-program atau missi syaitan, karena
syetan adalah musuh yang paling berbahaya bagi umat manusia. Oleh karena itu
7 Wikipedia, “Jihad” , diakses melalui alamat https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad#cite_
note-1 Tanggal 22 januari 2019 8 Nasrhuddin Baidan, Metodologi Penafsir Al-Quran. (Yogyakarta: Glaguh Uhiv, 1998)
halaman. 31 9 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 40
4
semua programnya, meskipun secara fisik kelihatan menguntungkan, tetapi pada
akhirnya akan menjatuhkan manusia ke jurang kesesatan. Untuk menutup gerak
prjuangan mereka adalah mengamalkan ajaran Islam secara utuh sehingga tidak ada
ruang bagi mereka melakukan penyesatan.10
Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh mereka yang berjuang Islam
untuk memastikan keberhasilan pekerjaan mereka:
1. Tujuan perjuangan yang jelas.
2. Metode menuju tujuan yang jelas.
3. Berpegang teguh (Iltizam) dengan Tujuan dan jalan yang jelas.
Sebenarnya tujuan perjuangan merupakan daya tenaga yang sangat besar
bagi para petugas yang bekerja untuk Islam. Seterusnya dengan kefahaman ini ia
dapat memelihara tenaga-tenaga ini dari dicurahkan dan disia-siakan kepada
perkara sampingan dan pertarungan yang langsung tidak mempunyai hubungan
dengan Tujuan asasi yang diperjuangkan sama ada dekat mahupun jauh. Sedangkan
amal Islami ini memerlukan kepada seluruh kekuatan tenaga kemampuan
dipusatkan untuk Tujuan yang dituju.
Dari studi manhaj Islam dan dari pengamatan dan renungan terhadap kitab
Allah dan dari pengalaman-pengalaman yang dilalui secara praktikal di dalam
berbagai marhalah atau peringkat sejarah Islam jelaslah bahawa Tujuan asal bagi
agama (Islam) ini ialah supaya manusia mengabdikan diri kepada Tuhanya sama
ada dalam kehidupan peribadi mahupun dalam masyarakat. Mereka mengabdikan
diri kepada Allah di dalam mesjid semasa mendirikan sembahyang dan mereka juga
mengabdikan diri kepada Allah di dalam toko semasa berjual-beli, menjadikan
mereka abdi kepada-Nya dalam melaksanakan pemerintahan, menjadikan mereka
abdi kepada Tuhannya dalam masa memohon dia juga menjadikan sebagai abdinya
semasa melaksanakan hukuman dan keadilan.11
Sama pentingnya memahami Tujuan yang jelas, maka harus memahami
bahwa berjuang untuk Islam berarti berjuang atau bekerja untuk melaksanakan
10 Rahman Ritonga Memahami Islam Secara Kaffah (Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah IAIN Bukittinggi, 2016) Halaman 118-119 11 Fathi Yakan apa arti saya menganut islam, (Selangor: dewan pustaka fajar, 2010)
halaman. 126
5
Syariat Allah di atas muka bumi ini dengan menggantikan tempat undang-undang
hawa nafsu dan Taghut sekarang ini dengan Syariat Allah karena manhaj dan
Syariat Allah itu telah sempurna, tidak perlu diatasinya lagi. Di dalamnya terdapat
akidah yang agung, akhlak yang mulia, sistem perundangan yang luas, mendalam
serta mempunyai sifat keanjalan yang sesuai untuk semua masa dan tempat.
Berdasarkan kefahaman ini maka jangka masa dan sejauh mana kita bisa
hidup bersama dengan sistem jahiliah itu perlu ditentukan berdasarkan kekuatan
dan kemampuan sebagai satu proses pemberontakan terhadapnya karena yang
menjadi Tujuan penentangan ini ialah untuk menggantikan jahiliah itu kepada
Islam. Oleh yang demikian setiap amal atau kerja yang tidak dapat menolong
tercapainya Tujuan ini atau tidak memberi apa-apa saham ke arah tercapainya cita-
cita tersebut adalah dianggap sebagai kerja yang lebih banyak mendatangkan
kelalaian dari kebaikan.12
Perjuangan Islam harus diaplikasikan bersama Jemaah Islam, karena
dengan Jemaah Islam, maka Islam itu akan menjadi kuat dan Islam tidak berpecah
kepada banyak kelompok. Perpecahan antara umat Islam pada hari ini
menyebabkan Islam itu menjadi lemah dan musuh-musuh Islam akan berkuasa
diatas muka bumi ini.
Setiap individu muslim wajib merialisasikan segala tuntutan Islam dan
berusaha menegakkan Daulah Islamiyyah. Justeru itu, berada didalam Jemaah
Islam dan saf yang tersusun rapi adalah suatu kewajipan yang diwajibkan oleh
Islam bagi melaksankan tujuan diatas.13 Sabda nabi S.A.W:
ت لزم جماعة المسلمين وإمامهم
Yang bermaksud: “wajiblah kamu bersama-sama dengan Jemaah muslimin dan
pimpinan(ketua) mereka.
Hadits ini menerangkan kepada kita supaya bersama dalam Jemaah Islam
dan Jemaah Islam mesti bersatu dan tidak berpecah, apabila Jemaah Islam itu
12 Fathi Yakan apa arti saya menganut islam, (Selangor: dewan pustaka fajar, 2010) Bab 6
halaman. 129 13 Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang Tafsir At-tibyan Surah As-soff (Kuala Lumpur: Jurdi
Resources, 2011 halaman. 11
6
berpecah-belah maka Islam akan menjadi lemah dan tidak bias menhadapi musuh-
musuh Islam keran itu Allah berfirman didalam QS Ali-imron, ayat 103:
ولا اوٱعتصموا بحبل ٱلله جميع ب ين فألف ليمم إذ كنتم أعداءء ع ٱذكروا نعمت ٱلله و ت فرقوا
نبنعمته فأصبحتم ق لوبمم لك ي ب ي ن ن م حفرة شفا على وكنتم اۦء إخو ها كذ ن ٱلنار فأنقذكم م ﴾٣٠١﴿ٱلله لمم ءايتهۦ لعلمم ت هتدون
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk14
Ayat ini memerintahkan seluruh kaum muslimin untuk bersatu di atas jalan
Allah dan melarang kita untuk berpecah-belah. Disebutkan dalam ayat ini,
bahwa “persatuan yang diperintahkan adalah persatuan di atas kitab dan Sunnah”
atau di atas tali Allah. Barang siapa yang melepaskan diri atau mengambil jalan lain
selain jalan Allah, maka dialah yang memisahkan diri dari jama’ah kaum muslimin
dan berarti dialah yang menyebabkan terjadinya perpecahan.15
Dengan ini seluruh para ulama Ahlus Sunnah mengganggap bahawa tetap
bersama Jema’ah adalah merupakan prinsip dasar Ahlus Sunnah. Oleh karena itu
mereka dikenali sebagai “Ahlus Sunnah Wal Jamaah Abdullah Bin Mas’ud R. A
barkata “Wahai manusia wajib atas kalian untuk taat dan tetap bersama jama’ah
Karena itu adalah tali Allah Azzawajalla. Yang Allah perintahkan untuk
memegangnya. Apa yang kalian tidak sukai di dalam jama’ah adalah lebih baik dari
pada apa yang kalian sukai di dalam perpecahan”.16
Maka berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengkaji apa yang dimaksudkan dengan perjuangan perjuang islam dan bagaimana
konsepnya menurut Tafsir Al-Tibyān karya Tuan Guru Haji Abdul Hadi Bin Haji
14 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman76 15 Muhammad Umar As-Sewed “mempererat persatuan, menjauhi perpecahan” Diakses
melalui alamat https://kaahil.wordpress.com/2010/05/07/ 28 Januari 2019 16 Asy- Syari’ah al- Anjuri hal 13: irsyadul bariyah Halalaman 39
7
Awang yang merupakan penafsir diera moderen yang menggunakan Al-Quran
Hadits sebagai dalil didalam perjuangan islam.
B. Rumusan Masalah:
Rumusan masalah merupakan perkara yang penting dalam sesuatu
penelitian agar perbahasan dapat lebih terarah dan tersusun. Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, yang berkait dengan konsep perjuangan Islam didalam
Tafsir Al-Tibyān maka peneliti mengambil rumusan seperti berikut:
1. Apa yang dimaksudkan dengan Perjuangan Islam
2. Perjuangan Islam menurut Tafsir Al-Tibyān karangan Tuan Guru Haji
Abdul Hadi.
3. Analisas Perjuangan Islam Yang berkonsepkan Demokrasi
C. Batasan Masalah:
Batasan masalah pada dasarnya berfungsi memberikan batasan-batasan
yang tegas terhadap permasalahan sehingga peneliti menjadi terfokus pada suatu
masalah dan tidak melebar kepada masalah lainya. Oleh itu, penulis skirpsi ini akan
memfokuskan kepada beberapa ayat yang digunapakai dalam skirpsi ini, iatu
didalam QS As-soff ayat 4 dan ayat 11, didalam QS Al-Hujurāt ayat 15 didalam QS
Ali Imron ayat 110.
D. Tujuan dan kegunaan penelitian
Dari permasalah diatas, maka penelitian ini penelitian ini memiliki tujuan
dan kegunaan seperti berikut:
1) Tujuan penelitian:
a. Untuk mengetahui apa itu perjuangan Islam
b. Untuk mengetahui konsep perjuangan Islam menurut tafsir Al-Tibyān
c. Untuk mengetahui anaalisa perjuangan Islam yang berkonsepkan
Demokrasi
2) Kegunaan penelitian:
Apabila tujuan hendak dicapai dapat terlaksana, maka penelitian ini diharap
dapat berguna:
8
a. Sebagai satu pandangan bagi penulis pribadi dan masyarakat dalam
memahami perjuangan Islam dari sudut pala fikir pengarang Tafsir Al-
Tibyān.
b. Sebagai satu perjuangan Islam didalam dunia era baru, yang tidak
berteraskan perperangan namun hanya bersistemkan demokrasi
c. Dapat mengaplikasikan demokrasi sebagai satu perjuangan Islam.
E. Tinjauan Pustaka
Penulis akan meneliti beberapa ayat Al-Quran dan berbicara tentang
perjuangan Islam melalui penelitian (library research). Terdapat banyak kitab tafsir
yang telah ada sekarang sebagai rujukan kepada para pengkaji yang memiliki
hubungannya dalam bidang tafsir.
Untuk tidak terjadinya pengulangan penelitian, maka peneliti telah
membuat prapenelitian terhadap tema penelitian supaya tidak terjadi pengulangan
penelitian. Diantara tinjauan yang dilakukan adalah:
Skipsi yang berjudul “konsep islam menurut pandangan Quraish Shihab
dalam tafsir Al-Misbah” karya Mohari (NIM 09530014) UIN Sunan Kalijaga
Yokyakarta 2015 yang mengkaji tentang konsep islam secara mendalam didalam
skipsi beliau dan juga menkaji tentang pandangan islam menurut Quraish Shihab.
Skirpsi yang berjudul “KONSEP JIHAD MENURUT SURAH AS SHAFF”
karya MOHD JAINUDIN HJ PERAN Mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Prodi Manajemen Dakwah NIM. 15040309 UIN Ar-Raniry
Darussalam, Banda Aceh yang merumuskan didalam skirpsinya berkaitan
perjuangan islam atau jihat didalam QS As-Saff dan meneliti konsep perjuangan
islam itu.
Skirpsi yang berjudul “KARAK TERISTIK TAFSIR KONTEMPORER DI
MALAYSIA (STUDI TAFSIR AL-TIBYᾹN KARYA TUAN GURU HAJI
ABDUL HADI AWANG) yang dihasilkan oleh Zahid Bin Mat Dui Nim
1331030059 di UIN Raden Indan Lampung. Yang membuat analisa kontemporar
tafsir Al-Tibyān tersebut.
9
Peneliti juga telah membuat prapenelitian dan hasilnya penelitian yang
bertemakan “Konsep perjuangan Islam menurut Tafsir Al-Tibyān” masih lagi belum
diteliti oleh mana-mana pihak dan sekaligus menjadikan penelitian ini amat
menarik dan amat berguna sebagai satu penelitian yang baru
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian keperpustakaan (library research),
dimana peneliti akan menulis dalam proses pencarian data tidak perlu terjun
kepada lapangan dengan survey maupun observasi.
2. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penelitian
keperpustakaan melalui langkah-langkah sepertimana berikut:
a. Data yang dikumpul harus melalui sumber primar dan sumber sekunder data
dikumpulkan sebanyak mungkin guna pengayaan analisis.
b. Data tersebut dikodifikasikan dan sesuai dengan kerangka acuan.
c. Meletakkan cek dan ricek untuk meneliti kelengkapan data.
d. Mengkonsultasikan data tersebut kepada pembimbing skirpsi, jika
pembimbing menganggap data itu telah cukup barulah dilanjutkan pada
langkah berikutnya, namun sebaiknya jika data itu belum memadai, maka
peneliti harus mencari kembali.
3. Sumber dan jenis data
1. Sumber data.
Sumber data diperoleh dengan mengumpulkan semua buku-buku yang
berkaitan dengan penelitian, baik dari bagian bahan perpustakaan maupun
sumber lainya, yang berguna dalam memperolehi hasil yang optimal.
2. Jenis data.
Data dikelompokkan menjadi dua bahagian, yaitu:
a. Data prima
Data prima merupakan data pokok yang tampak dominan dengan
mempelajari buku-buku yang menjadi landasan dalam mempertegas analisa
10
penulis terhadap permasalahan penelitian. Data primer tersebut diantaranya
diambil dari pelbagai rujukan seperti beriku:
1. Al-Quran Karim
2. Hadits Rosulullah S.A.W
3. Kitab Tafsir Al-Tibyān Karangan Tuan Guru Haji Abdul Hadi
Awang
b. Data Skunder
Data Skunder yaitu data selain data primer. Data ini bias diperoleh melalui
buku, artikel, jurnal dan sebagainya yang memiliki hubungannya dengan
masalah yang dibahas.
4. Metode analisi data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptis berarti
menggambarkan secara procedural alternative pemecahan masalah dengan
memunculkan keadaan objek yang tengah dikaji.17 Metode deskriptif bias juga
dinamakan dengan metode yang digunakan untuk mendeskripsikan segala hal yang
berkaitan dengan pokok permasalahan, menyelidik, serta melakukan sistemesi
sedemikian rupa yang nantinya berujung pada pengambilan kesimpulan.18
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari data-data literatur dokumentasi, atau berbagai sumber
lainya yang berkaitan dengan bahasa penelitian. Data-data yang diperoleh dan
terkumpul dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis melalui teknik atau metode
analisis data yaitu, metode analisis deskriftif. Metode deskriftif yaitu merupakan
data yang ada kaitannya dengan permasalahan sesuai dengan keterangan yang
didapat. Dalam penelitian ini juga peneliti mengunakan pendekatan metode al-
Tahlily adalah metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-
Quran dari seluruh aspeknya. Di dalam tafsirnya, penafsiran menurut runtunan
ayatsebagai mana yang telah di susun dalam mushaf. Para penafsiran Tahlily ini
ada yang terlalu bertele-tele dengan uraian panjang lebar, dan sebaliknya ada yang
17 Hadawi Nawawi, Metode Penelitian bidang solial (Yogyakarta, Gajah Muda University
Press, 1995) Halaman. 61 18 Suntrisno Hadi, Metodelogi Research I (Yogyakarta; Fak Pidkologi UGM, 1987),
Halaman. 3
11
terlalu sederhana dan ringkas. Kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan
penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan ayat-ayat lain. sebagaimana yang
telah tersusun di dalam mushaf., Penafsir membahas mengenai Asbab An-Nuzul
(latar belakang turunnya ayat) dan dalil-dalil yang berasal dari Rasul, atau Sahabat,
atau para Tabi'in, dan sering pula bercampur baur dengan pendapat para penafsir
itu sendiri dan diwarnai oleh latar belakang pendidikannya, dan sering pula
bercampur baur dengan pembahsan- pembahasan dan lainnya yang dipandang dapat
membantu memahami nash Al-Qur'an tersebut.
G. Sistemetika penulisan
Untuk memberikan gambaran awal agar mempermudahkan penulisan
skirpsi ini, maka disusun sistemetika penulisan yang terdiri daripada lima ban
dengan rincian seperti berikut:
Bab I membahaskan tentang lata belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, tinjauan
keperpustakaan, metode penelitian dan sistemetika penulisan.
Bab II sekilas membahas tafsir Al-Tibyān. Biografi pengarang, karya, lata
belakang pengarang, metode dan corak, sistemetika penulisan serta keunggulan dan
keemahan Tafsir Al-Tibyān.
Bab III ini mengungkap secara gambaran umum tentang perjuangan islam.
Selanjutnya ayat-ayat tang berkaitan dengan perjuangan islam, pada bahagian awal
penulis mencantumkan pengertian perjuangan islam secara umumnya. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui terlebuh dahulu tentang perjuangan islam, beserta
hadits yang membahaskan tentang perjuang islam.
Bab IV penulis akan menulis dan menerengkan Konsep Perjuangan Islam
menurut Tafsir Al-Tibyān karya Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang. Yang
menerangkan konsep perjuangan Islam dalam sistem demokrasi. Serta perjalanan
dalam menghadapi cabaran dalam perjuangan islam.
Bab V merupakan penutup penelitian, berisikan perbahasan tentang
kesimpulan pada akhir penelitian dan saran-saran dari penelitian.
12
BAB II
LATAR BELAKANG PENAFSIR AL-TIBYᾹN TUAN GURU HAJI ABDUL
HADI BIN AWANG.
Al-Quran Al-Karim yang merupakan otoritas pertama dan utama dalam
agama Islam, Memandan bahwa Alam sementara beserta isinya bukanlah
merupakan realitas-realitas independen apalagi terakhir (ulmimate) melalui tanda-
tanda dari kebesaran dan keberadaan Tuhan Firman Allah QS Al-Bakarah ayat 164:
ت وٱلرض وٱختلف ٱليل وٱلن هار وٱلفلك و تجري في ٱلبحر بما ينفع ٱلتيإن في خلق ٱلسم فيها من كل داءبة به ٱلرض ب عد موتها وبث فأحيا ٱلناس وماء أنزل ٱلله من ٱلسماءء من ماءء
﴾٤٣١﴿ي عقلون قوم ل لءيت رض وٱل ٱلسماءء ب ين ٱلمسخر وٱلسحاب ٱلر يح وتصريف Artinya :Sesungguhnya pada pada penciptaan langit dan bumi, pengantian malam
dan siang, kapal yang berlayar dilaut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi
manusia, apa yang diturun oleh Allah dari langit barupa air, lalu dengan itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia terangkan didalamnya
bermacam-macam binatang dan perkisaran angina dana wan yang dikendalikan
antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang mengerti.19
Meskipun begitu jelasnya sikap ayat-ayat tentang ilmu, baik ilmu alam atau
ilmu social dalam Al-Quran, namun para pakar tafsir dalam perjalanan sejarah
dunia tafsir Al-Quran, Tetap sahaja menjadikan ilmu pengetahuan sebagai objek
kajian yang eksistensinya masih diperdebatkan dikalangan para peneliti Al-Quran.
Padahal bentuk atau jenis tafsir muktakhir ini, jadi dikaitkan dengan suatu ide
“islamisasi Pengetahuan” atau apa pun namanya misalnya : “ universalisme ilmu
pengetahuan”, akan menuduki faktor yang strategis dalam perkembangan ilmu
pengatahuan.20Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad dalam bahasa Arab.
Secara teologis, versi Al-Quran dalam bahasa Arablah yang dianggap sebagai Al-
Quran yang asli, firman yang berasal langsung dari Allah, dan dibaca dalam praktik
19 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 25 20 Nasaruddin Umar Metode Tafsir ayat-ayat sains & sosial (amzah: Jakarta, 2012)
Halaman. 1
13
ibadah. Tidak satupun terjemahan yang bias disejajarkan dengan Al-Quran, atau
sebagai firman Allah, dan tidak ada satupun dari terjemahan ini yang memiliki
satatus yang sama dengan versi Arabnya. Terjemahan dipandang kaum Muslim
hanya sebagai alat untuk memahami makna-makna Al-Quran. Semua muslim, Arab
maupun non-Arab, mempelajari dan membaca Al-Quran atau sebahagian darinya,
dalam bahasa Arab, dengan maksudmendapatkan kepuasan dan berkah pengucapan
firman suci; firman inilah yang terucap dari mulut Nabi dan dibaca oleh ssahabat-
sahabanya, maupun oleh generasi Muslim berikutnya, di negeri-negeri yang
berbeda dan dipanjang era Islam. Tak ada satu terjemahan pun yang bias menempati
kedudukan ini. Para pemerhati dari kalangan Kristen akan menyedari bahwa Al-
Quran sama sekali berbeda dari Injil.21
A. BIOGRAFI PENGARANG
1. KELAHIRAN
Dato’ Seri Tuan Guru Haji Abdul Abdul Hadi Awang atau nama sebenarnya
Haji Abdul Hadi Bin Haji Awang beliau dilahirkan pada 6 Zulhijjah 1366
bersamaan 20 oktober 1947 di Kampung Rusila, sebuah perkampungan nelayan
yang terletak berhampiran Bandar Marang, Terengganu yang mana nama Ayahnya
Tuan Guru Haji Awang merupakan seorang ulama’ tempatan dan aktivis politik
yang dikenali ramai di Terengganu. Beliau merupakan anak ke lima dari sembilan
orang adik beradik dan dibesarkan di dalam asuhan agama yang kuat daripada
ayahnya sendiri. Haji abdul Hadi mula memasuki alam persekolahan pada tahun
1995 di Sekolah Kebangsaan Rusila dan pendididkan menengah di Sekolah Agama
Marang dan Sekolah Menengah Sultan Zainal Abidin(SMUZA).22
2. KELUARGA
Mempunyai dua orang isteri yaitu Puan Hajjah Zainab bt. Awang, 47 tahun
dan Dr. Norzita Taat, 37 tahun. Anak 13 orang. Dengan isteri pertama beliau
mempunyai 11 orang anak manakala dengan isteri kedua, beliau mempunyai 2
21 Muhammad Abdul Halim Memahami Al-Quran (Bandung, Marja, 2002) Halaman 22 22 Riduan Mohamad nor, Abdul Hadi Awang, murabbi,ideoloege,pemimpin,Jundi
resources(1706325-W)cetakan pertama:mei 2009, halaman 5
14
orang anak. Anak sulong beliau berumur 22 tahun dan kini belajar di Universiti
Iman, Yaman.
3. PENDIDIKAN
Mula belajar di Sekolah Kebangsaan Rusila, Marang kemudian Sekolah
Agama Marang dan seterusnya mengambil senawi di Sekolah Agama Sultan Zainal
Abidin, Kuala Terengganu. Disamping itu belajar agama, Bahasa Arab serta politik
dari ayah sendiri yaitu Tuan Guru Haji Awang Muhamad. Melanjutkan pelajaran
ke Universiti Islam Madinah dengan biasiswa dari Kerajaan Arab Saudi dari tahun
1969 - 1973. Tamat dengan B. A (Syariah). Melanjutkan pelajaran ke Universiti Al-
Azhar ke peringkat M.A (Siasah Syariyyah) dan berjaya menamatkannya dalam
masa 2 tahun sahaja (1974 - 1975)
Anak sulung beliau ialah Ustaz Muhammad Khalil Abdul Hadi, merupakan
alumni Universiti Al-Iman Yaman dan kini menggalas jawatan Ketua Dewan
Pemuda PAS Malaysia dan Pengerusi Lajnah Antarabangsa, Dewan Pemuda PAS
Malaysia dan wakil Rakyat Dewan undangan Negeri Adun Batu buruk.
Bakat dan kecemerlangan akademiknya telah dikesan semenjak bangku
persekolahan lagi dimana kemudiannya beliau dutawarkan dengan biasiswa
kerajaan Arab Saudi untuk menuntut di peringkat Ijazah Sarjana Muda di Universiti
Islam Madinah. Haji Abdul Hadi telah melanjutkan pengajiannya sehingga
peringkat Sarjana dalam bidang Siasah Syariah di Universiti Al-Azhar, Mesir dan
tamat pengajian pada tahun 1976. Rakan-rakan pelajar Malaysia sezaman dengan
beliau telahmengesahkan tentang minat mendalam Abdul Hadi kepada ilmu dan
budaya membaca.
Beliau mengambil kesempatan belajar di luar negara dengan belajar
berkitab dengan sheikh-sheikh terkenal di Mesir dan Madinah sehingga disegani
oleh pelajar-pelajar Malaysia di negsrs tersebut. latar belakang Mesir sebagai pusat
ilmu islam dan juga latar belakang komflik rejim dengan ikhwanul muslimin juga
turut memberikan pengalaman berharga kepada beliau, juga bumi Madinah sebagai
pertapakan negara islam yang dipimpin oleh Nabi SAW telah menjiwai Abdul Hadi
15
Awang dengan citra perjuangan “ membentuk pemerintahan islam sebagai aqidah
dan kaedah bernegara.23
Beliau melanjutkan pelajaran ke Universiti Islam Madinah untuk
peringkat Ijazah Sarjana Muda Syariah, di bawah pembiayaan Kerajaan Arab
Saudi dengan sokongan daripada Naib Presiden Universiti Islam Madinah ketika
itu, Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.Setelah kira-kira empat tahun berada
di Semenanjung Arab (1969-1973), beliau berjaya mendapat ijazah pertamanya
dalam bidang Syariah Islam. Seterusnya, beliau melanjutkan pelajaran
peringkat Ijazah Sarjana di Universiti Al-Azhar, Kaherah, Mesir, dalam jurusan
Siyasah Syar’iyyah (Sains Politik) dari tahun 1974 hingga 1976.24
Kegiatan politik, beliau terlibat dalam politik karena minatnya yang
mendalam terhadap politik Islam karena ayahnya merupakan aktivis politik Hizbul
Muslimin cawangan Terengganu. (Hizbul Muslimin ialah parti Islam yang hayat
paling singkat akibat tekanan daripada British). Ayah Haji Abdul Hadi, Tuan Guru
Haji Awang Abdul Rahman merupakan ulama’ yang mendampingi masyarakat
dengan menyampaikan kuliah-kuliah Agama. Ayahnya Tuan Guru haji Awang
dikatakan memberikan pengaruh besar kepada Haji Hadi untuk mencintai
perjuangan Islam dan sentiasa memperkatakan tentang kewajiban ummat untuk
bangkit mempertahankan Islam. Haji Abdul Hadi. semasa beliau menuntut di
Universiti Islam Madinah, Beliau telah menerima pendedahan pemikiran Ikhwanul
muslimin secara serius apabila dua tokoh ikhwanul Muslimin yaitu professor Dr
Muhammad Al-Wakeel dan Syeikh Said Hawa (berasal dari syiria menjadi mentor
politik Islam beliau. Haji Abdul Hadi sekali lagi menerima pengaruh ikhwanul
muslimin secara langsung dan merupakan pelajar yang pintar yang mendapat
perhatian tokoh-tokoh ikhwanul Muslimin.
Haji Abdul Hadi menghabiskan waktu emas zaman muda dengan menuntut
Ilmu agama. apalagi berada di bumi Madinah yang menjadi mata saksi bumi
perjuangan Nabi SAW. Haji Abdul Hadi yang menjadi pengunjung Masjid Nabawi
23 Riduan Mohamad nor,Abdul Hadi Awang,murabbi,ideoloege,pemimpin,Jundi
resources(1706325-W)cetakan pertama:mei 2009,7,8 24 Nur,Abdul Hadi Awang,6
16
juga mendatangi ulama’ besar di Madinah untuk menambahkan Ilmu.begitulah juga
semasa berada di Mesir beliau sangat serius bertalaqqi dengan ulama’ dan ini
ditambah dengan hobinya.25
Pandangan Tokoh Dunia Terhadap Tok Guru Haji Abdul Hadi Bin Hj
Awang, Syaikh Said Hawa, tokoh gerakan Islam dunia:
“Semasa menuntut di Universiti Madinah lagi, Haji Hadi yang didedahkan
pemikiran Ikhwan secara serius sudah terserlah ketokohannya sebagai pemimpin
ulama mu’tabar di rantau ini”.
Prof Dr. Muhammad Al-Wakeel, Pensyarah Kanan Universiti Islam
Madinah “Haji Hadi mempunyai fikiran yang tajam dan menerima pengaruhh
Ikhwanul Muslimin secara langsung dan merupakan pelajar yang pintar yang
mendapat perhatian daripada tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin”
Dr. Najmuddin Erbakan, Bekas Perdana Menteri Turki:
“Kewibawaan Haji Hadi ada sedikit kelainan daripada tokoh-tokoh popular
PAS yang terdahulu karena kepopularitinya bukan sahaja dalam Parti, tapi di luar
Parti sehingga ada di antara orang-orang yang bermusuh dengan PAS menyatakan,
“Haji Hadi bercakap Benar…betul…baik”
Butros Ghali, Setiausaha Agong Badan Antarabangsa:
“Haji Hadi adalah wakil rakyat dan ulama yang unik, hidupnya sederhana,
rumahnya kayu kampung tanpa peralatan adalah cukup mewah baginya dan sekali
sekala sanggup turun ke laut menjadi nelayan walaupun ketika itu masih menjadi
Menteri Besar Terengganu”
Syeikh Mahmud Al Siyyam mantan imam masjid Al Aqsa dan ketua
Rabitah Ulama Palestin: Kalau kamu mahu belajar feqah, belajarlah dengan Syeikh
Abdul Hadi. kalau kamu mahu belajar politik, belajarlah dengan Syeikh Abdul
Hadi. kalau kamu mahu belajar sejarah, belajarlah dengan Syeikh Abdul Hadi..26
25 Riduan Mohamad nor,Abdul Hadi Awang,murabbi,ideoloege,pemimpin,Jundi
resources(1706325-W)cetakan pertama:mei 2009,7,8 26 Ahmad Sofi Jundullah “Pandangan Tokoh Dunia Terhadap Tok Guru Haji Abdul Hadi
Bin Hj Awang” Diakses melalui alamat http://ulamasedunia.org/2016/12/28/pandangan-tokoh-
dunia-terhadap-tok-guru-haji-abdul-hadi-bin-hj-awang/ 28 Juni 2019
17
Mewakili gerakan Islam Malaysia. Ahli Jawatankuasa Penyelaras
Gabungan Parti-parti Politik Islam bagi menangani isu Palestin, berpusat di
Amman, Jordan pada 1990.Ahli al-Majma' al-Alami li al-Taqrib Baina al-Mazahib
al-Islamiah (Majlis Antarabangsa bagi Pendekatan Mazhab-mazhab Islam),
berpusat di Tehran, Iran.27Ahli Jawatankuasa Sekretariat Islam Antarabangsa bagi
Mempertahankan Baitul Maqdis yang berpusat di Amman, Jordan. Anggota
Delegasi ahli Parlimen parti-parti Islam yang dipimpin oleh Dr. Najmuddin
Erbakan, bekas Perdana Menteri Turki menemui Setiausaha Agung PBB, Boutros
Boutros Ghali serta menemui Ahli Senat Amerika Syarikat.28 Anggota Delegasi
Ahli-ahli Parlimen Parti Islam melawat Eropah yang diketuai oleh Dr Necmettin
Erbakan.
Anggota Delegasi pemimpin parti Islam seluruh dunia menemui raja-raja
serta presiden negara-negara Asia Barat sebelum Perang Teluk.Anggota Delegasi
pemimpin gerakan Islam dunia ke Baghdad atas jemputan Perdana Menteri
Iraq, Saddam Hussien semasa krisis Perang Teluk. Ahli Jawatankuasa Sekretariat
Gerakan Islam Antarabangsa yang berpusat di Istanbul, Turki pada 1994.Sering
diundang menghadiri Ijtima' Am yang dianjurkan Jamaat-e-Islami Pakistan, dan
beberapa gerakan Islam Indonesia seperti Partai Keadilan Sejahtera dan Partai
Bulan Bintang.29Diberi penghormatan menyampaikan ucapan bertajuk
'Kebangkitan Islam: Kebijaksanaan Menanganinya' di Persidangan Antarabangsa
Kebangkitan Islam di Tehran pada 24 September 2011. Persidangan yang disertai
oleh 700 perwakilan dari seluruh negara umat Islam itu membincangkan konflik
terkini yang berlaku di Asia Barat seperti di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman
,Syria dan Palestin.
Kongres tersebut turut dihadiri oleh pemimpin dari An-Nahdah Tunisia,
Rashid al-Ghannushi; dari HAMAS Palestin, Ismail Haniyeh dan Khaled Meshal;
dari Ikhwanul Muslimin Mesir, Muhammad Badie; dari Jamaat-e-Islami Pakistan,
Syed Munawwar Hassan; dan dari Ikhwanul Muslimin Syria, Riyadh al-Sakfa.
27 Riduan Mohamad Nur,Abdul Hadi Awang,murabbi,ideoloege,pemimpin,Jundi
resources(1706325-W)cetakan pertama:mei 2009.33 28 Nur,Abdul Hadi Awang,34 29 Nur,Abdul Hadi Awang,35
18
Kongres tersebut turut menerima ucaptama dari dua pemimpin Negara. Islam, Dr
MohammedMurs (Mesir)dan Mahmoud Ahmadinejad (Iran)Dilantik sebagai
Timbalan Presiden Kesatuan Ulama Muslimin Sedunia, bersama-sama Dr Ahmad
Raysuni dan Sheikh Al-Khalili yang diketuai oleh Dr Yusuf Al-Qaradhawi pada
tahun 2014. Timbalan-timbalan presiden KUIS terkini adalah Dr Ahmad Raisuni
dari Maghribi, Dr Ahmad Khalili bermazhab Ibadhi dari Oman, dan juga Dato’ Seri
Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang mewakili umat Islam rantau Asia tenggara.
Dato’ Seri Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang adalah orang melayu pertama dipilih
sebagai timbalan. Diberi penghormatan menyampaikan Syarahan Perdana di
Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Universiti Teknologi Nanyang,
Singapura pada 28 April 2015.30
B. KARYA PENAFSIR
Antara karya-karyanya ialah Mukhtasar Tarikh Harakah Islamiah Fi
Maliziya (Ringkasan Sejarah Gerakan Islam di Malaysia), Kesatuan Ulamak
Muslimin Sedunia, 2017 (Diterbitkan dalam Bahasa Arab). Al-Islam wa 'Alaqatuhu
bil-Irhab (Islam dan Hubungannya dengan Keganasan), Kesatuan Ulamak
Muslimin Sedunia, 2017 (Diterbitkan dalam Bahasa Arab). Fiqh Al-Solaah: Bagi
Memahami Ibadah Sembahyang, 2015. Islam Satu-satunya Penyelesaian:
Maktabah Barakah, 2014. Tafsir Al-Tibyān: Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 83-160,
Penerbitan Harakah, 2014. Tafsir Al-Tibyān: Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 1-82,
Penerbitan Harakah, 2014. Tafsir Surah Al-Kahfi, Aisyah Humaira Publications,
2014.Fiqh siyasah Khulafa ar-Rasyidin: Amirul Mukminin Umar ibn Alkhatab:
MDQ Enterprise, 2013. Aqidah dan Perjuangan (bersama Ustaz Fadzil Mohd
Noor): Jundi Resources, 2012. Tafsir Al-Tibyān dalam Mentafsirkan Al-Quran
Surah Al Hujurat, Jundi Resources, 2011. Tafsir Al-Tibyān Dalam Mentafsirkan Al-
Quran: Surah Al-Saff: Jundi Resources. 2011. Politik dan Agama Mengikut
Perspektif Islam: Jundi Resources, 2011. Tafsir Al-Tibyān Surah Yasin: Nufair
Street, 2009. Mutiara 2 Tok Guru: Membangun Ummah (bersama Tuan Guru Nik
30 Office Attire “Rsis Distinguished Public Lecture” Diakses melalui alamat
https://www.rsis.edu.sg/event/rsis-seminar-by-dato-seri-tuan-guru-abdul-hadi-awang-president-
pan-malaysian-islamic-party-pas/ - .VhB3nWB97IU Tanggal 7 Juni 2019
19
Aziz Nik Mat): Nufair Steert, 2008. Beriman kepada Qadak & Qadar: PTS
Publications & Distributors, 2008. Beriman kepada Hari Akhirat: PTS Islamika,
2008. Beriman kepada Malaikat & Kitab : PTS Islamika, 2007. Beriman kepada
Rasul : PTS Publications, 2007.. Beriman kepada Allah: PTS Islamika ; 2007. Inilah
Akidah Muslim : PTS Publications & Distributors, 2007. Ramadan: Tetamu Yang
Dirindui : PTS Islamika, 2007.31 Muqaddimah Aqidah Muslimin (edisi baru):
Sarjana Media, 2006. Islam At Tibyān Dalam Mentafsirkan Al-Quran: Surah Al-
Baqarah. Nufair Street, 2004 : Fikrah, Harakah & Daulah : Dewan Pustaka Fajar,
2005. Darul Tauzi' wal-Nasyr al-Islamiyyah, 2004 : Percetakan Yayasan Islam
Terengganu Sdn Bhd, 2003. Tafsir Surah Al-Hasyr & Al-Fil : As-Syabab Media,
2002.Tafsir Surah al-Hujurāt : As-Syabab Media, 2002. At-Tibyān Dalam
Mentafsirkan Al-Quran Surah Luqman : As-Syabab Media, 2002. Tafsir Surah
Yaasin : Menyelami Lubuk Hati Al-Quran : Penerbitan Muttaqin, 2000. Tafsir al-
Quran Surah al-Baqarah : Siri 6 (Jihad Di Jalan Allah): Dewan Muslimat Sdn Bhd,
2000. Tafsir al-Quran Surah al-Baqarah : Siri 5 (Mencapai Dua Kemenangan):
Dewan Muslimat Sdn Bhd, 2000.Tafsir al-Quran Surah al-Baqarah : Siri 4 (Tauhid
Rububiyyah dan Uluhiyyah): Dewan Muslimat Sdn Bhd, 1999Tafsir al-Quran
Surah al-Baqarah : Siri 3 (Usaha Jahat Yahudi): Dewan Muslimat Sdn Bhd, 1999.32
Tafsir Surah Yasin : Menyelami Lubuk Hati Al-Quran, Penerbitan Muttaqin Sdn
Bhd. 1999. Tafsir al-Quran Surah al-Baqarah : Siri 2 (Umat Yang Dimurkai):
Dewan Muslimat Sdn Bhd, 1998. Tafsir al-Quran Surah al-Baqarah : Siri 1
(Petunjuk Golongan Muttaqin): Dewan Muslimat Sdn Bhd, 1998. At Tibyān Dalam
Mentafsirkan Al-Quran Surah Al-Hasyr : Lajnah Tarbiyah dan Latihan Kepimpinan
PAS Pusat, 1993. At Tibyān Dalam Mentafsirkan Al-Quran Surah Al-Saff : Lajnah
Tarbiyah dan Latihan Kepimpinan PAS Pusat, 1993. Aqidah dan Kepimpinan,
Jabatan Penerangan PAS Pusat, 1992. Beriman kepada Rasul: Pustaka Aman, 1992.
Fiqh Al-Harakah dari Sirah Nabawiyyah (Jilid 2): Dewan Pustaka Fajar, 1992.
Beriman kepada Hari Akhirat: Pustaka Aman Press Sdn Bhd, 1991. Beriman
kepada Qada dan Qadar: Pustaka Aman, 1990. Beriman kepada Malaikat dan
31 Nur,Abdul Hadi Awang,52
20
Beriman kepada Kitab: Pustaka Aman, 1990. Beriman kepada Allah (Siri Aqidah
Muslimin), Pustaka Aman Press Sdn Bhd, 1988. Muqaddimah Aqidah Muslimin:
Pustaka Aman, 1988. Fiqh Al-Harakah dari Sirah Nabawiyyah (Jilid 1): Dewan
Pustaka Fajar, 1987. Tarbiah Islamiah Harakiah: Peranannya dalam Pembentukan
Jamaah : GG Edar, 1987 Konsep Negara Islam dan Tujuannya : GG Edar, 1986
Uslub Dakwah : GG Edar, 1986 Muqaddimah Aqidah Muslimin : Gedung Gua,
1985 Konsep dan Tujuan Negara Islam : Simposium Negara Islam, 1985 Rahsia
Kekuatan Tentera Allah : Penerbitan Mujahid, 1984 Hizbullah dan Hizbul Syaitan
: Penerbitan Gedung Ummah, 1984 Jika Islam mentadbir : wawancara U.P.I. Paul
Wedel dengan Haji Abdul Hadi b. Hj. Awang : Penerbitan Gedung Ummah, 1984
Islam Tulen : Himpunan Khutbah : Penerbitan Gedung Ummah, 1984 Siapa
Menganut Ajaran Sesat? : GG Edar, 1984 Batas-batas Iman dan Kufur : Pustaka
Damai, 1983 Era Generasi Gemilang (bersama Fathi Yakan), Penerbitan Gedung
Ummah, 1983 Islam : Menyelesaikan Masalah Ummat dan Negara : Media Islam,
1981 Kebangkitan Ummat Islam : Satu Gagasan : Media Islam, 1981 Ke arah
penyelarasan dan pengembelingan tenaga ahli dan masyarakat untuk
memperkuatkan gerakan dakwah Islamiah : Seminar Pembangunan Islam
Terengganu, 197733.
Abdul Hadi Awang telah disenaraikan salah seorang 500 muslim yang
berpengaruh di dunia oleh The Royal Islamic Strategic Studies yang berpangkalan
di Amman, Jordan. Beliau telah diberikan pengiktirafan ini menerusi kategori
Pendakwah & Pembimbing Rohani (Preachers & Spritual Guides) dalam
keluaran The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims edisi 2016.
C. LATAR BELAKANG PENULISAN
Terasa berat dan gerun untuk saya menulis tafsir Al-Quran kerna ia
merupakan kitab Allah dan kalimahNya tang maha suci daripada segala sifat
kekurangan. Sekiranya diturunkan kepada bukit serta gunung, nescaya khusyuk dan
menjadi retak lantaran kehebatan dan kebesaran Al-Quran dan manusia yang
menafsirkanya tidak akan mampu menggali segala hakikat dan menhuraikanya
33 Zahirul nukman “Abdul Hadi Awang” Diakses melalui alamat
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_Awang#cite_note-46 Tanggal 30 Juni 2019
21
walau dikerah segala tenaga dan disambungkan segala bahan. Tetapi
menyampaikanya dan menhuraikanya supaya difahami, adalah satu kewajiban.
Demikianlah betapa beratnya berada dipersimpangan ini.
Oleh kerna, terlalu banyak masalah-masalah disamping masalah yang sedia
ada memerlukan petunjuk Al-Quran dan menghuraikanya supaya difahami, maka
saya tampil kehadapan memohon pertolongan Allah supaya mengikhlaskan hati dan
amalan serta diberi ilmu dan beramal dengan ilmu bagi menyatakan ilmu yang
ternyata dan tersirat daripada kitab mukjizat ini. Saya juga bersedia menerima
tambahan dan pembetulan daripada muslimin dan muslimat khususnya dalam
menunaikan kewajiban menyatakan Islam daripada sumbernya yang asal dihadapan
manusia yang dilanda keruntuhan agama-agama dan ideologo-ideologi yang tiada
hubungan dengan agama Allah.
Dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, saya berpandukan kepada ayat-
ayat Al-Quran yang menafsirkannya, hadits-hadits Rasulullah saw, tafsir para
ulama salaf dan khalaf disamping mengaitkannya dengan beberapa hal-hal semasa
yang dihadapi oleh umat Islam zaman kini, supaya mereka peka dengan keadaan
mereka dan peranan mereka sebagai umat yang mendapat petunjjuk dan cahaya
ditengah manusia yang sedang mencari kebenaran dan sesungguhnya kebenaran itu
hanya dari Allah yang tidak bias diragukan lagi.34
Haji Abdul Hadi Awang juga banyak menulis buku-buku sebagai panduan
kepada ahli-ahli PAS terutamanya sebagai rujukan dalam acara “usrah” seperti
Muqadimah Akidah Muslim, Pemerintahan didalam Islam, Penghujung kehidupan,
Islam: Fikrah, Harakah Daulah, Tafsir Al-Tibyān Fiqh Al-Harakah, Koleksi
Khutbah Jumaat dan Hari Raya serta pelbagai jenis buku.35
D. METODE DAN CORAK.
Metodologi tafsir adalah ilmu tentang metode penafsiran Al-Quran. Dapat
dibedakan antara metode tafsir dan metodologi tafsir. Metode tafsir adalah cara-
34 Tuan Guru Haji Abdul Hadi Tafsir Surah Al-Hujuraat (jundi resources: Selangor, 2010)
kata pengantar 35 Riduan Mohamad nor,Abdul Hadi Awang,murabbi,ideoloege,pemimpin,Jundi
resources(1706325-W)cetakan pertama:mei 2009.52
22
cara menafsirkan Al-Quran, sedang metodologi tafsir adalah tentang cara
penafsiran Al-Quran.36
Metode tafsir adalah kerangka yang diguna dalam menafsirkan Al-Quran,
sedangkan seni atau tekniknya adalah cara yang dipakai ketika menerapkan kaidah
yang tertuang di dalam metode. Apapun, metodologi tafsir ialah pembahasan
tentang metode-metode penafsiran.
Para ulama’ mengklafikasikan tafsir kepada tiga bahagian: Pertama, Tafsir
Al-Riwayah atau bisa disebut sebagai Tafsir Al-Naqldan lebih dikenali sebagai
Tafsir Bi Ma’tsur. Kedua, Tafsir Ad-Dirayah atau lazim disebut sebagai Tafsir Bi
Al-Ra’yi. Ketiga Tafsir Al-Isyarah dan kebiasaannya lebih dikenali dengan Tafsir
Al-Isyari.
Harus diakui bahwa metode-metode tafsir yang ada atau dikembangkan
selama ini memliki keistimewaan dan kelemahan-kelemahannya. Masing-masing
dapat digunakan dengan tujuan yang ingin dicapai, Dalam penyusunan suatu karya
tafsir terdapat beberapa metode yang boleh digunakan oleh mufassir diantaranya
adalah metode tahlily, ijmaly, muqoron dan maudhu’i. 37
Tuan Guru Haji Abdul Hadi dalam penulisan beliau menggunakan metode
tahlily dan maudhu’i sebagai satu metode yang beliau gunakan ini karena kitab-
kitab tafsir Al-Tibyān yang beliau menulisnya menggunakan metode ini sebagai
jalan penafsiranya, beliau mendalami satu ayat dengan begitu terus memahami
menkaji dan tadabbur maksud daripada ayat itu. Menafsifkannya dengan melihat
ayat yang lain yaitu tafsir Al-Quran bi Al-Quran ada juga melalui hadits yaitu tafsir
Al-Quran bi Hadits dan beliau juga meneliti asbab-asbab nuzulnya suatu ayat,
mengambil kisah kenapa turunya suatu ayat.
Tafsir Al-Tibyān menggunakan gabungan diantara metode maudhu’i dan
tahlily. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat kepada teknik penyusunan pada
setiap naskah yang dibukukan. Penerangan metode maudhu’i yang membahas per
36 Zahid Bin Mat Dui “ Studi Agama : Karakteristik tafsir kontemporer diMalaysia” Tesis
(Lampung Program Gelar Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
2017), halaman 35 37 M. Quraish Shihab Kaidah Tafsir (lentera hati, Tenggara, 2013) halaman 378
23
surah dan metode tahlily yang menjelakan penafsiran ayat secara rinci menjadikan
Tafsir Al-Tibyān bermodelkan Maudhu’i tahlily.38
Adapun corak tafsirannya adalah beliau lebih kepada tafsir bil Ma’thur dan
tafsir bil Al- ra’yi karena beliau meneliti banyak sejarah-sejarah yang berlaku
dizaman Rasulullah saw sebagai garis pandu untuk meneliti sesuatu yang terjadi
ketika itu, beliau juga menjadikan sirah yang terjadi dizaman Rasulullah sebagai
kitab yang beliau karang yaitu Fiqh Harakah terus mengambilnya sebagai hukum
yang terjadi ketika ini, disamping itu menggunakan ijtihadnya sesuai dengan apa
yang berlaku pada hari ini.
E. SESTEMETIKA PENULISAN
Setiap penulisan sudah pasti ada sestemetikanya, kitab yang beliau karang
tidak kurang daripada 100 buah kitab dari kitab tafsir dan kitab-kitab lainya , maka
tidak hairanlah beliau memiliki cara untuk menulis kitab agar mudah difahami oleh
mereka yang membaca dan menelitinya. Didalam penulisan Tuan Guru Haji Abdul
Hadi beliau selalu menggunakan ayat Al-Quran sebagai dalil utama beliau dan
setiap kitab-kitabnya tidak akan pernah keluar daripada mengeluarkan sepotong
ayat daripada Al-Quran.
Karya yang Tuan Guru Haji Abdul Hadi hasilkan beliau memulainya
dengan muqaddimah terus kata-kata beliau mengapa menulis buku ini, mengambil
pesan-pesan daripada ulama’ yang berada diMalaysia seperti Al-Marhum Tuan
Guru Nik Abdul Aziz dan sedikit permulaan daripada kata penerbit.
Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang beberapa perkara pokok permasalahan
yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkan. Ketika menafsirkan surah Al-
Hujurāat ayat 6, beliau secara panjang lebar menjelaskan tentang arti fasik
disertakan dengan hukum, hikmah kisah kaitannya dengan kondisi masyarakat saat
ini. 39
38 Zahid Bin Mat Dui “Studi Agama: Karakteristik tafsir kontemporer diMalaysia” Tesis
(Lampung Program Gelar Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
2017), halaman 95
39 Abdul Hadi Awang At-Tibyan: Tafsir Surah Al-Hujurat, (Jundi ; Kuala Lumpur,
Resources, 2015) halaman x
24
Didalam tafsir karyanya beliau akan menulis daftar isi sebagai jalan untuk
pembaca agar lebih mudah dan senang untuk difahami seterusnya menulis ayat-
ayat Al-Quran surah yang menjadi tafsiran beliau. Tuan Guru Haji Abdul Hadi juga
memasukkan ayat-ayat dari surah yang lain sebagai penguat didalam surah yang
beliau tafsirkan itu, seterusnya menggunakan hadits sebagai hujjah kedua beliau.
Disamping itu juga, beliau mengambil juga kata-kata dari ulama’ yang terdahulu
seperti Syeikh Kadir Jailani Imam Syafi’i dan sebagainya dan diakhir dengan
ucapan wallahuaklam.
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KELEBIHAN
1. Kelebihan
Diantara kelebihan Tafsir Al-Tibyān karangan Tuan Guru Haji Abdul Hadi
adalah beliau menuliskan dan menjelaskan tafsir secara rinci berkait suatu
permasalahan dengan membuat sub-sub terendiri mengenai permasalahan tersebut.
Ini dapat memudahkan pembaca untuk memahami pokok permasalahan yang
terdapat dalam ayat yang ditafsirkan.40
Supaya pembaca daripada negara Malaysia memahami mengenai tafsir
sesuatu surah, beliau menulis kitab didalam Bahasa Melayu (Malaysia) bahasa
negara asal kelahiranya. Dan menjadikan tafsir ini mudah difahami bagi warga
Malaysia.
2. Kekurangan
Tidak menjelaskan secara rinci sumber kutipan dalam suatu penafsiran
suatu ayat Al-Quran Tuan Guru Haji Abdul Hadi mengambil rujukan daripada
beberapa ahli berkait permasalahan tertentu akan tetapi tidak dinyatakan dari mana
sumber tersebut diambil sehingga pembaca sukar untuk mendapatkan sumber
kutipan atau referensi yang diperlukan41
40 Zahid Bin Mat Dui “Studi Agama : Karakteristik tafsir kontemporer diMalaysia” Tesis
(Lampung Program Gelar Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
2017), halaman 125 41 Zahid Bin Mat Dui “Studi Agama : Karakteristik tafsir kontemporer diMalaysia” Tesis
(Lampung Program Gelar Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
2017), halaman 96
25
Selain itu juga, tafsir beliau masih lagi dalam Bahasa Melayu sahaja, ini
menjadikan tafsirnya hanya beredar dikalangan warga negara Malaysia sahaja dan
tidak sampai ke negara lainnya, tidak diterjemahkan kepada mana-mana Bahasa
seperti Bahasa arab dan ingglish dan Bahasa lainnya.
26
BAB III
GAMBARAN PERJUANGAN ISLAM DALAM AL-QURAN SECARA
UMUM
A. Definisi tetang Perjuangan Islam.
1. Maksud daripada Perjuangan Islam
Perjuangan Islam adalah perjuangan menegakkan agama Allah, perjuangan
Islam bukanlah perjuangan yang bisa dibilang perkara yang biasa sahaja. Ianya
adalah berTujuan memastikan agama Allah itu diamalkan secara keseluruhan dan
bukan diamalkan hanya sekadar sebahagian sahaja.
Mendengar kata jihad, jihad dan jihad yang secara serampangan dipahami
dengan maksud berjuang dan berjuang. Namun tidak banyak dari mereka yang tahu
arti dari jihad, tata caranya, dan tujuan sebenarnya. Karena ketidaktahuan, yang
dihasilkan bukan sesuatu yang sebenarnya menjadi tujuan inti dari jihad itu sendiri.
Jihad berasal dari perkataan Al-Juhdu bermakna Al-Taqah; berjuang dengan
segala kemampuan dan kekuasaan. Dan perkataan Al-Jahdu dengan makna Al-
Masyaqqah; berjuang dengan segala keupayaan dan kesusahan. Orang yang
berjihad dijalan Allah SWT akan diberi ganjaran yang besar yaitu dimasukkan ke
dalam syurga. Berjihad ialah berusaha dengan bersungguh-sungguh bagi
mempertahankan agama Islam dan mengatasi segala penentangan-penentangan.
Berjuang bagi menegakkan kalimah Allah SWT. Memenangkan Islam dengan harta
dan jiwa raga. Jihad merupakan satu kewajiban dan perintah daripada Allah.42
Jihad dalam pengertian bahasa berasal dari akar kata jahd yang bermakna
“berusaha sungguh-sungguh dengan mengerahkan segenap kemampuan.” Dalam
makna yang lebih luas jihad mempunyai pengertian menanggulangi musuh yang
tampak, setan, dan hawa nafsu. Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT QS Al-
Hajj, ayat 78 :
42 Dewan Ulama’ Pas Taujihad Pilihan Raya (DUPP Publications, Kuala Lumpur, 2018)
halaman 133
27
ين من حرج هدوا في ٱلله حق جهادهۦ هو ٱجت بىمم وما جعل عليمم في ٱلد رهيم م وج لة أبيمم إب ذا ليمون ٱلرسول شهيدا عليمم وتمونوا ش داءء على ه هو سمىمم ٱلمسلمين من ق بل وفي ه
فنعم ٱلمولى و ة وٱعتصموا بٱلله هو مولىمم ة وءاتوا ٱلزكو ﴾٨٢﴿ عم ٱلنصير ن ٱلناس فأقيموا ٱلصلو
Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia
telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.
(Ikutilah) agama nenek mo-yangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu
orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar
Rasul (Mu-hammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi
saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah shalat; tunaikanlah zakat, dan
berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik-baik pe-
lindung dan sebaik-baik penolong.43
Jihad bermakna luas yakni bersungguh-sungguh dan bekerja keras
melakukan kebaikan. Menurut ulama, jihad dapat dimanifestasikan dengan hati,
menyebarkan syariat Islam, dialog dan diskusi dalam konteks mencari kebenaran,
mempersembahkan karya bagi kemanfaatan Muslimin dan dengan melawan
kekafiran. Artinya, jihad dapat dilakukan dengan berbagai cara, bukan hanya
dengan mengangkat senjata.44
Sedangkan makna “Sabilillah” dalam ayat tersebut menurut pendapat
mayoritas ulama adalah melakukan segala bentuk ketaatan sehingga
mengentaskan kebodohan dan kemiskinan merupakan contoh-contoh jihad dalam
makna semacam ini. Ibnul Jauzi berkata di dalam kitabnya Zadul Masir fi Ilmit
Tafsir.
يع ق وله ت عالى : }وجاهدوا فى الله { في هذا الجهاد ثلاثة أق وال. أحدها : أنه فعل جم الطاعات، هذا ق ول الكثرين
Artinya, “Ada tiga pendapat di dalam arti jihad di dalam firman Allah ini. Yang
pertama adalah melakukan segala bentuk ketaatan, dan ini pendapat mayoritas
ulama’.”
Dalam Islam, kewajiban berjihad hanyalah dalam tataran perantara
(wasilah) dengan sebuah tujuan utama membawa petunjuk (hidayah) kepada umat
manusia untuk menuju agama Allah sehingga ketika dengan media dakwah maupun
43 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 341 44 Mohammad Sibromulisi “Jihad Dan Ketentuan Pengamalannya”
https://islam.nu.or.id/post/read/84152/jihad-dan-ketentuan-pengamalannya tanggal 9 Juli 2019
28
transformasi pengetahuan hidayah sudah dapat tercapai, cara-cara seperti ini jauh
lebih baik daripada harus mengangkat senjata.
Jihad (Arab: جهاد) menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-
sungguh. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu
menegakkan Din (atau bisa diartikan sebagai agama) Allah atau menjaga Din tetap
tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran.
Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan
kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan
pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan
penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi dengan damai dan saling
mengasihi. Namun dalam berjihad, Islam melarang pemaksaan dan kekerasan,
termasuk membunuh warga sipil yang tidak ikut berperang, seperti wanita, anak-
anak, hingga manula.45
Makna jihad adalah perjuangan dalam segala bentuk dan bidangnya untuk
menegakkan agama Allah. Jadi perjuangan untuk tanah air bukan fisabilillah,
perjuangan untuk bangsa bukanlah perjuangan fisabillah perjuangan untuk
kemarahan saja, bukan juga fi sabilillah. Perjuangan untuk kekayaan dan pangkat
bukanlah juga fi sabilillah.
Pernah suatu ketika dalam perang Uhud, ketika Rasulullah Sallallahu 'alaihi
wasallam melihat mayat-mayat yang bergelimpangan syahid di medan perang
Uhud, Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam telah menunjukkan kepada dua mayat:
"Mayat ini masuk syurga dan mayat ini masuk neraka." Mayat yang ditunjukkan
oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam masuk syurga itu, orang ramai
mengetahui asalnya dia adalah orang kafir dan mayat yang ditunjukkan oleh
Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam pergi ke neraka bahwa orang melihat dia
berperang di pihak umat Islam. Setelah menyelidiki dan memeriksa mayat-mayat
yang dikatakan berada di surga, tampaknya orang itu memeluk Islam tanpa sadar
dan dia berperang melawan umat Islam dengan setia dan tulus, dan dia mati syahid
karena menegakkan kalimah Allah. Adapun mayat yang dikatakan masuk neraka
45 Wikipedia, “Jihad” , diakses melalui alamat https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad#cite
_note-1 Tanggal 22 juni 2019
29
walaupun dia berperang di pihak orang Islam dan berperang bersama- sama dengan
Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, tetapi setelah diselidik dan dikaji, ternyata
orang itu berperang karena dia orang Madinah yang berperang karena
mempertahankan bumi Madinah. Maka dia mati masuk neraka, karena dia
berperang bukan karena menegakkan kalimah Allah.46
Berperang karena fahaman nasionalisme ini merupakan satu fahaman yang
paling diperkatakan orang, sehingga kita menjadi keliru dan seterusnya kita
memahami Melayu itu Islam dan Islam itu Melayu, 'Arab itu Islam, Islam itu 'Arab.
Sudah menjadi kebiasaan kepada kita kata-kata seperti itu dengan kita tidak
menyedari hakikat dan asal-usulnya. Kita tidak dapat menafikan bahawa perasaan
kasih dan cinta kepada keluarga adalah perasaan yang ada dalam hati mereka, tetapi
perasaan itu tidak boleh dijadikan 'aqidah dan pegangan. Yang menjadi 'aqidah dan
pegangan ialah keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ialah Islam yang
kita sanjung tinggi dan kita junjung, dan kita anggap sebagai salah satu yang lebih
tinggi daripada segala yaag lain.
Takrif jihad secara ringkas diadalam Tafsir An-Naisabury dinyatakan
bahwa :
بذل مجهود في حصول القصود
Artinya : Mengerahkan segala jerih payah untuk mencapai tujuan.
Jihad itu jika dinyatakan secara mutlak tanpa qayyid maksudnya adalah
Qital (Perang) dan mengerahkan segala kemampuan daripadanya untuk
meninggikan Kalimatullah. Dan ta’rif jihad yang lebih mendasardan lebih dalam
adalah yang dinyatakan dalam Mazhab Hanafi yaitu : mencurahkan kemampuan
dan kekuatan dengan berperang dijalan Allah SWT, dengan jiwa, harta, lisan dan
selainya.47
Menurut Ibnu Rushd:
46 Hj Abdul Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah (Dewan Pustaka Fajar,
Selangor, 2010) Halaman 305 47Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah (Pustaka At-Tibyan,
Terengganu, 2010) halaman 140
30
المراد به قتال المفار لإعلاء كلمة الله تعالىوأن لفظ الجهاد إذا أطلق ف
Artinya: Bahawasanya perkataan ‘jihad fi sabilillah’ bila dinyatakan secara
mutlak, maka dengan kemutlakannya itu tidak dapat diartikan selain dari:
Memerangi orang kafir bagi meninggikan kalimah Allah
Jihad ialah apabila disebut maka ianya akan memberi maksud yaitu perang,
terdapat juga pandangan yang tidak bermaksud kearah itu, bahkan telah ditetapkan
secara umum dan bukan tertakluk kepada peperangan sahaja, antara pandangan lain
ialah:
1. Berjihad melawan hawa nafsu ialah dengan mempelajari urusan agama
kemudian beramal denganya seterusnya menyampaikan kepada orang
lain.
2. Berjihad melawan syaitan juga ialah dengan membersihkan diri dari
segala jenis syubhah serta perhiasan nafsu syahwat.
3. Berjihad menentang orang kafir ialah merangkumi dengan tangan, harta,
perkataan dan hati
4. Berjihad menentang orang fasiq pula ialah merangkumi dengan tangan,
kemudian dengan perkataan dan kemudian dengan hati.48
Jihad merupakan salah satu perkara yang disyariatkan oleh Allah SWT
kepada umat Islam, ianya menjadi salah satu tajuk utama yang disebutkan oleh
Allah SWT dalam Al-Quran Al-Karim, bahkan terlalu banyak ayat Al-Quran yang
menceritakan tentang kelebihan serta keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada
mereka yang berjihad.49 Firman Allah SWT QS Al-Bakarah, ayat 216 :
اشي تحبوا أن وعسىء لمم ر خي وهو اشي تمرهوا أن وعسىء لمم كتب عليمم ٱلقتال وهو كره ﴾٨٣١﴿ٱلله ي علم وأنتم لا ت علمون و لمم شرم وهو
Artinya: Diwajibkan keatas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan
bagi kamu, tetapi boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagimu.
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.50
48 Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah (Pustaka At-Tibyan:
Terengganu, 2010) halaman 141 49 Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah (Pustaka At-Tibyan:
Terengganu, 2010) halaman 139 50 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 34
31
يق قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم ي قول ما ت رك ق وم الجهاد ف ى أن أبا بمر الصد سبيل الله إلا ضرب هم الله بذل ولا أقرق وم المنمر بين أظهرهم إلا عمهم الله بعقاب.
Artinya : Telah berkata Abu Bakar : As Siddiq RA bahawa beliau mendengar
Rasulullah berkata : Tidak meninggalkan satu kaum itu akan jihad pada jalan
Allah kecuali Allah timpakan keatas mereka dengan kehinaan dan tidak
mencegah satu kaum itu akan kemunkaran yang zahir dikalangan mereka kecuali
Allah akan timpakan kepada mereka dengan balasan azab.51
Kelompok yang beriman hendaklah berjuang menegakkan Islam tanpa
mempedulikan sikap kelompok yang benci Islam dan perjuanganya. Sesungguhnya
Allah telah menyatakan didalam ayat surah as-saff bahawa antara pahala yang
diberi oleh Allah kepada pejuang-pejuang ialah apabila orang membencinya karena
menegakkan Islam. Kebencian manusia diatas upaya menegakkan Islam akan
digandakan pahala oleh Allah kepada para pejuangnya. Ini adalah pemberian Allah
kepada hamba-hambaNya QS. As-Saff ayat 10:
رة ﴾٣٠﴿ مألي عذاب م ن تنجيمم يءأي ها ٱلذين ءامنوا هل أدلمم على تج
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu
perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?”52
Para ulama’ tafsir meriwayatkan bahawa terdapat dikalangan sahabat yang
bertemu Rasulullah S.A.W lalu berkata: “Alangkah gembiranya kami wahai
rasulullah, kalua tuan dapat menujjukkan kepada kami suatu perniagaan yang
paling dikasihi oleh Allah, lalu kami berniaga dengan perniagaan itu!” Justeru Allah
menurunkan ayat ini dan sebagai jawapan dan balasan pada ayat yang seterusnya
QS. As-Saff, ayat 11.
ر لمم خي لمم وأنفسمم ذ هدون في سبيل ٱلله بأمو كنتم إن مم ل ت ؤمنون بٱلله ورسولهۦ وتج
﴾٣٣﴿ ت علمون (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahui,
51 Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah 139 52 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 552
32
Bisnes yang dimaksudkan ialah beriman kepada Allah dan kepada Rasul-
Nya dengan keimanan yang sebenarnya, tanpa syak, tanpa zhan dan tanpa wahan.
Dengan keimanan yang sebenar itulah dibina di atasnya segala amal yang soleh.
Sekiranya tidak ada iman maka amal yang soleh tidak diterima oleh Allah Justeru
itu kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang kafir dan murtad tidak diberi pahala
oleh Allah Sesungguhnya imanlah yang menjadi tempat atau wadah untuk
diletakkan segala amalan yang baik di dalamnya.
“Jihad” berasal daripada perkataan (جهد) yakni kelakukan sesuatu dengan
cara yang bersungguh-sungguh. Maksud berjihad dalam ayat ini ialah bersungguh-
sungguh dalam menegakkan agama Allah dengan mengorbankan harta, benda jiwa
dan guga nyawa. Inilah perniagaan yang dimasudkan oleh Allah.53
Kewajiban berjihad hampir dilupai oleh sebahagian besar umat Islam,
akibat daripada pendidikan Islam sebenar telah diselewengkan oleh penjajah dan
anak didik mereka. Kelompok ini memasukkan kefahaman mereka ke dalam
pemikiran umat Islam menyebabkan tenggelamnya kewajiban berjihad membela
agama, menegakkan Islam dan memerangi golongan kuffar yang menceroboh dan
memusnahkan kepentingan Islam dan umatnya. Mereka mendefinisikan jihad yang
lebih utama dizaman ini ialah jihad ekonomi, jihad menghapuskan kemiskinan,
membangunkan negara dan sebagainya. Meraka lupa bahwa pemikiran dan tindak-
tanduk mereka itu telah dikuasai oleh musuh islam, yaitu roh musuh telah menyerap
masuk ke dalam jasad mereka.54
2. Pandangan Penafsir dan Ulama’ Tentang Perjuangan Islam.
A. Pandangan penafsir
Menurut Tafsir Ibnu Katsir didalam menafsirkan Ayat dari QS. Al-Tau’bah
ayat 41:
53 Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff (Jundi Resources, Kuala
Lumpur, 2011) Halaman 59 54 Dewan Ulama’ Pas Taujihad Pilihan Raya (DUPP Publications, Kuala Lumpur, 2018)
halaman 135
33
هدوا وثقالا اٱنفروا خفاف لمم وج ر ٱلله سبيل في وأنفسمم بأمولمم خي ت علمون كنتم إن لمم ذ
﴿٤٣﴾ “Berangkatlah kamu baik dalam rasa ringan mahupun berat, dan berjihadlah
dengan harta dan jiwamu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui”.55
Mu'tamir bin Sulaiman berkata dari ayahnya: "Seorang Hadhrami
diberitahu, bahwa ada sekelompok orang yang berpura-pura sakit dan renta, lalu
berkata: 'Saya tidak berdosa,' maka Allah menurunkan: (وثقالا ا)ٱنفروا خفاف
Berangkatlah kamu dengan perasaan ringan ataupun berat. Allah menyerukan
keberangkatan yang bersifat menyeluruh bersama Rasulullah pada perang Tabuk
untuk memerangi musuh- musuh Allah, orang-orang kafir Romawi dari kalangan
Ahli Kitab. Allah mewajibkan keberangkatan dalam segala keadaan, giat dan
terpaksa, sulit dan mudah.56
Ali bin Zaid berkata dari Anas, dari Abi Thalhah: "Orang-orang tua para
pemuda, Allah tidak menerima alasan apa pun, kemudian dan ia berangkat ke Syam
dan berperang hingga gugur menjadi syahid.”
Setelah itu, Allah memberikan dorongan untuk melakukan infak di jalan-
Nya serta dan ridha Rasul-Nya. mengorbankan jiwa untuk mendapatkan ridha-Nya
Firman Allah didalam Al-Quran yang bermaksud "Dan berjihadlah dengan harta
dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui." Yakni, hal ini lebih baik bagimu di dunia dan di akhirat, karena yang
kamu infakkan hanya sedikit akan tetapi yang kamu dapatkan dari rampasan perang
sangat banyak, ditambah dengan kemuliaan yang akan kamu dapatkan di akhirat,
untuk itu Allah berfirman QS. Al-Bakarah, ayat 216:
اشي تحبوا أن وعسىء لمم ر خي وهو اشي تمرهوا أن وعسىء لمم كتب عليمم ٱلقتال وهو كره ﴾٨٣١﴿ ٱلله ي علم وأنتم لا ت علمون.و لمم شرم وهو
55 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 194 56 Dr. Abdullah Bin Muhammad Bin Abdulrahman Tafsir Ibnu Katsir IV (pustaka iman
syafi’i, Insonesia 2017) halaman 178
34
“Diwajibkan keatas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagi kamu,
tetapi boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagimu. Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”.57
Firman Allah QS. As-Saff, ayat 4:
تلون في سبيلهۦ صف ين كأن هم اإن ٱلله يحب ٱلذين ي ق ﴾٤﴿ رصوصم ب ن
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.58
Allah menjelaskan kepada mereka bahwa mereka diuji melalui
peperangan Uhud, namun mereka berpaling dari Rasulullah seraya
meninggalkan beliau. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya yang berkenaan
dengan hal tersebut:” Hai orang-orang Yang beriman, mengapa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?” Padahal menurut firman-Nya:
"Orang yang paling Aku cintai di antara kamu adalah siapa yang berperang di
jalan-Ku."
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan
dengan keadaan perang. Ada seseorang berkata: "Aku telah berperang." padahal
dia sama sekali tidak berperang. "Aku telah menikam," padahal dia tidak
melakukannya. "Aku telah memukul," padahal ia tidak memukul. "Aku telah
bersabar," padahal tidak pernah bersabar.59
Didalam tafsir jalalain, dalam menafsirkan ayat 216, didalam surah Al-
Baqarah, beliau menerangkan kecenderungan nafsu pada syahwat atau keinginan-
keinginan yang pasti akan mencelakakannya, siapa tahu bahwa dalam peperangan
waktu kamu membencinya –tersembunyi kebaikan misalnya kemenangan dan harta
rampasan atau mati syhahid dan beroleh pahala. Sebaliknya dalam meninggalkanya
walaupun menyenangkan hatimu terdapat keburukan misalnya kehinaan dan
kemiskinan serta luputnya pahala dan Allah maha mengetahui apa-apa yang baik
57 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 34 58Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 551 59Dr. Abdullah Bin Muhammad Bin Abdulrahman Tafsir Ibnu Katsir IX (pustaka iman
syafi’i, Insonesia 2017) halaman 512
35
bagimu, sedangkan kamu tidak mengetahui demikian, maka bersegeralah
melakukan apa yang diperintah Allah kepadamu60
Menurut Ibnu Qayyim, dalam penafsiran ayat didalam QS An-Nisa, Ayat
95:
ل هدون في سبيل ٱلله بأمو ر أولي ٱلضرر وٱلمج عدون من ٱلمؤمنين غي هم وأنفسهم لا يستوي ٱلق عدين درجة لهم وأنفسهم على ٱلق هدين بأمو ه ٱلحسنى وفضل ٱلله ٱلل وعد لام وك فضل ٱلله ٱلمج
عدين أجرا عظيم هدين على ٱلق ﴾٩٥﴿ اٱلمج
“Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (tidak turut berperang) tanpa
mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad dijalan Allah dengan
harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad atas
orang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing Allah
janjikan(pahala) yang baik (syurga) dan Allah memlebihkan orang-orang yang
berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar”.61
Allah menafiakan persamaan antara orang-orang mukmin yang duduk dan
tidak dengan orang-orang yang berjihad. Kemudian Allah mengabarkan kelebihan
satu derajat orang-orang yang berjihad atas orang-orang yang tidak berjihad.
Kemudian Allah mengabarkan kelebihan pertama atas yang kedua adalah beberapa
darajat.
Ada sesuatu yang mengangap musykil dalam memahami ayat ini. Disatu
sisi, jika orang yang duduk (dalam menyebut kedua) asalah orang-orang yang tidak
mempunyai udzur, yang karenanya orang-orang yang berjihad dilebih keatas
mereka beberapa derajat, sama dengan orang-orang yang duduk karena ada udzur
(dalam menyebut pertama), berarti orang-orang berjihad memang lebih utama
secara mutlak daripada orang-orang yang duduk karena ada udzur, sementara
mereka sama sekali tidak sama dengan orang yang berjihad? Karena dengan begitu
ada kesamaan hokum antara Al-mustastsnā (sesuatu yang dikecuali) dengan Al-
mustastsnā minhu (yang dikecuali karenanya). Sudah barang tentu ini adalah
sesuatu yang musykil.62
60 Iman Jalaluddin Al-Mahali Tafsir Jalalain (sinar baru, Bandung, 2004) halaman 117
61 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 94 62 Syaikh Muhammad Uwais An-Nadwy Tafsir Ibnu Qayyim (Darul Falah, Jakarta, 2004)
Halaman 258
36
Ketahuilah dengan sesungguh-sungguh bahwa segala sesuatu harus
diabadikan untuk agama, termasuklah harta dan jiwa, bahkan tidak hanya kedua hal
ini. Ayat 41 didalam surah Al-Tau’bah ini menyatakan, dan berjihadlah dijalan
Allah dengan harta milik kalian dan diri kalian, (karena) yang demikian itu adalah
lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. Oleh itu, berjihad dengan jiwa bagi
orang-orang miskin dan berjihad dengan harta dan jiwa bagi orang-orang kaya
merupakan kewajiban agama.63Firman Allah QS. As-Saff, ayat 10, 11 dan 12:
رة يء ت ؤمنون بٱلله ورسولهۦ ﴾٣٠﴿تنجيمم م ن عذاب أليم أي ها ٱلذين ءامنوا هل أدلمم على تجر لمم خي لمم وأنفسمم ذ هدون في سبيل ٱلله بأمو ي غفر لمم ﴾٣٣﴿نتم ت علمون إن ك لمم وتج
من طي بة ذنوبمم ويدخلمم جنت ر ومس ه لك ٱلفوز ي جنت عدن ف تجري من تحتها ٱلن ذ ﴾٣٨﴿ ٱلعظيم
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu
perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu)
kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.
niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang
baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung.64
B. Pandangan Ulama’
Sesungguhnya Jihad itu adalah satu fardu (satu kewajiban). Ia adalah ujian
daripada Allah. Allah SWT mulakan kalimah kutiba كتب: dituntut keatas kamu
berperang, ayat lain kutiba diwajibkan keatas kamu berpuasa.
Menurut Dr Abdullah Al-Azzam berjihad adalah satu kewajiban, ia adalah
salah satu dari kewajiban yang diturunkan oleh Allah SWT dari langit ke tujuh.
Kewajiban ini seperti mendirikan solat dan puasa. Firman Allah SWT QS. Al-Hajj,
ayat,39:
وإن ٱلل ت لون بأن هم ظلموا ﴾١٩﴿ ه على نصرهم لقدير أذن للذين ي ق
63 Allamah Kamal Faqih Imani Tafsir Nuzul Quran ( Al-Huda, Jakarta, 2004) Halaman 450 64 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 552
37
“Diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya
mereka dizalimi. Dan sesungguhnya, Allah Mahakuasa menolong mereka itu”. 65
Asy-Syahid Hasan Al-Banna menegaskan dengan Jihad merupakan
kewajiban yang berterusan sehingga ke hari Kiamat. Termasuklah maksud hadits
Rasulullah SAW: “ sesiapa yang mati tanpa berperang dan tidak mempunyai niat
untuk berperang maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah”.
Perjuangan untuk menegakkan kalimah Allah adalah masalah yang sangat
luas. Demikian al-Imam al-Syahid Hasan al-Banna, dalam risalahnya menyatakan:
"Apa yang dikatakan jihad di jalan Allah, yang dikatakan sebagai perjuangan
menegakkan kalimah Allah adalah segala kekuatan dan kontribusi yang diberikan
oleh manusia untuk menjunjung tinggi dan meninggikan kalimah Allah Subhanahu
wa Ta'ala, apakah dengan senjata, secara lisan atau tulisan. " Oleh karena itu, dalam
Al-Qur'an ada ayat-ayat dalam bentuk perintah perang, selain hadis Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam.66
Al-Imam Fakhrur Razi telah menyebut dalam tafsirnya bahawa jihad itu
terbahagi kepada tiga bahagian. Pertama; jihad seseorang dengan dirinya sendiri
yaitu menghadapi hawa nafsunya sendiri. Kedua; jihad di antara dirinya dengan
makhluk yang yang lain yaitu dalam menghadapi harta benda dan kemewahan.
Ketiga; jihad menghadapi musuh-musuh Allah yang menentang agama-Nya.
Sesumgguhnya jihad yang paling besar ialah sebagaimana yang dinyatakan
oleh hadits sahih yang disebut oleh Al- Iman Nawawi dalam Riyadhus salihin yaitu:
أفضل الجهاد كلمة حق امام سلطان جائر.
“Jihad yang paling afdhal ialah berkata benar dalam menhadapi pemerintah yang
zalim”
Berkata benar dalam menhadapi pemerintah yang zalim adalah merupakan
jihad yang paling afdhal melebihi jihad yang lainnya.67
65 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 337 66 Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah Halaman 313 67 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 60
38
Al-Imam Hasan Al-Banna pernah menegaskan: “ Islam mewajibkan jihad
ke atas penganut-penganutnya bukanlah bertujuan mencari permusuhan di antara
sesame manusia, bukan pula untuk membuka jalan ke jurang tamak kepada harta
benda dengan cara merampas secara kekerasan. Sebaliknya jihad diwajibkan
semata-mata bertujuan untuk menjamin keamanan am dan perdamaian dengan
menunaikan perutusan agama yang diamanahkan Allah keatas bahu setiap orang
Islam. Amanah menyampaikan risalah agama yang memberi petunjuk kepada
manusia supaya manusia menuju kearah pintu gerbang keadilan dan kebenaran”.
Firman Allah QS. Al-Tau’bah, ayat 41:
هدوا وثقالا اٱنفروا خفاف لمم وج ر ٱلله سبيل في وأنفسمم بأمولمم خي ت علمون كنتم إن لمم ذ
﴿٤٣﴾
“Berangkatlah kamu baik dalam rasa ringan mahupun berat, dan berjihadlah
dengan harta dan jiwamu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui”.68
Imam Syafi’I berkata, “Ayat-ayat ini mencakup arti bahwa seluruh jihad,
dan berangkat perang pada khususnya, wajib bagi orang yang mampu. Tidak
seorang pun ditolerir untuk tidak berangkat jihad, sebagaimana shalat, haji dan
zakat. Tidak seorang pun yang tidak diwajibkan melaksanakan kewajiban-
kewajiban ibadah ini, sebab orang lain tidak bisa menggantikan pelaksanaan
kewajiban ini karena amal seseorang dalam jihad tidak dicatat untuk orang lain.
Ayat ini mencakup bahwa makna fardunya tidak seperti makna fardhu shalat.
Maksudnya, kewajiban jihad merupakan fardhu kifayah, sehingga orang yang
melakukan fardhu kifayah di dalam jihad terhadap kaum musyrikin ini telah
melaksanakan fardhu dan nafilah, serta mengeluarkan orang yang tidak berangkat
jihad dari dosa.69
Iman Syafi’I berkata, “Allah berfirman, ‘kalau yang kamu serukan kepada
mereka itu keuntungan yang mudah diperolehi dan perjalanan yang tidak beberapa
68 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 194 69 Majdi Bin Mansor Bin Sayyid Asy-Syuri Tafsir Imam Syafi’I (Pustaka Azzam, Jakarta,
2003) halaman 210
39
jauh, pasti mereka mengikutimu’. Didalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa
kewajiban jihad di tempat dekat atau jauh, penjelasan ini bisa didapati di banyak
tempat’.70
Jihad untuk meninggikan kalimah Allah SWT hukum asalnya fardhu
kifayah, apabila terdapat umat Islam yang lain melakukannya, apabila pemerintahan
Islam memerintahkannya maka hukumnya wajib (fardhu ain) sama seperti solat,
puasa dan haji.
Menurut Ibnu dalam kitabnya Al- Mughni, jihad hukumnya adalah fardhu
kifayah, bisa jadi fardhu ain, jika:
1. Pasukan musuh dan muslim mulai bersemuka, maka haram tentera Islam
melarikan diri ke belakang wajib teruskan perjuangan.
2. Orang kafir menyerang negara Islam, maka hukumnya wajib, (fardhu ain)
bagi seluruh warga bangkit berjihad.
3. Arahan pemerintah berjihad, maka wajib ditaati.
Menurut Dr. Abdul Qadir Audah, sesungguhnya jihad adalah
mengorbankan nyawa dan harta untuk mempertahankan Islam dan kaum muslim.
Kerna itu Jihad merupakan kewajban yang mana tidak bisa disenketakan sama
sekali.71
Ayat-ayat yang selalu menerangkan hokum berperang melawan malawan
orang yahudi, dan hakikat keadaan mereka yang sebenarnya seperti pengkhianatan
yang mereka lakukan berulang kali, pelanggaran perjanjian, dan sebagainya. Ayat
ini menerangkan Perang tabuk, yaitu perang kaum muslim mempertahankan diri
dari ancaman nasrani bangsa Romani dan orang-orang arab yang menetap disekitar
daerah Syam (Syiria) diwilayah perbatasan dan sesudah hijrah hendak menyerang
medinah. Firman Allah SWT QS Al-Tau’bah, Ayat 38,29:
70 Sayyid Asy-Syuri Tafsir Imam Syafi’I halaman 211 71 Dewan Ulama’ Pas Taujihad Pilihan Raya (DUPP Publications, Kuala Lumpur, 2018)
halaman 139
40
رضيتم بٱلحي وة أ يءأي ها ٱلذين ءامنوا ما لمم إذا قيل لمم ٱنفروا في سبيل ٱلله ٱثاق لتم إلى ٱلرض يا في ٱلءخرة إلا قليل
ن ة ٱلد فما متع ٱلحي ويا من ٱلءخرة ن بمم عذابا إلا ﴾١٢﴿ٱلد تنفروا ي عذ
ركم ق وما ويست بدل األيم ﴾١٩﴿ دير ق ٱلله على كل شيء و ا شي تضروه ولا غي “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu,
“Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kamu merasa berat dan ingin
tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia
daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. (38) Jika kamu
tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan
azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak
akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu”.(39)72
Perkataan infiru pada awal ayat 39 adalah fi’il amr (menujjukan perintah)
dari nafara- yanfiru – nafiran, yang berarti terkejut karena sesuatu lalu lari,
bersegeralah kepada sesuatu, atau berhenti menyerah diri. Jadi pengertian Infiru
Fisabilillah bersegeralah kamu, atau berangkatlah kemu dengan segera dan
serahkanlah diri pada jalan Allah. Ayat 38 dalam surah al-Tau’bah ini mendorong
kaum Muslimin untuk tampil berjuang dijalan Allah. Ia dikemukakan dalam bentuk
teguran, karena sebagian dari mereka bermalas-malasan, dan enggan menyambut
seruan jihad ke Tabut.73
Ayat ini mencela dan mengutuk perbuatan orang-orang yang enggan
berperang meskipun situasi memang sangat sulit. Dari kejadian ini dapat diketahui
dengan jelas, siapa di antara kaum Muslimin yang benar-benar beriman, dan siapa
di antara mereka yang munafik, yang hanya pura-pura beriman. Salah satu tanda
bahwa iman seseorang itu benar ialah dia rela mengorbankan harta dan kalau perlu
jiwanya untuk jihad di jalan Allah, sebagaimana firman Allah swt QS Al-Hujurat,
ayat 15:
72 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 193 73 Kementerian Agama RI Al-Quran Dan Tafsirnya IV (Reserved, Jakarta,2010) halaman
114
41
لهم وأ هدوا بأمو فسهم في سبيل ٱلله نإنما ٱلمؤمنون ٱلذين ءامنوا بٱلله ورسولهۦ ثم لم ي رتابوا وجدقون ﴾٣٥﴿ أولءئك هم ٱلص
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-
orang yang benar”.74
B. Ayat-ayat yang menjelaskan tentang perjuangan Islam.
1. Ayat Makiyyah
لهم وأنفسهم أعظم درجة عند ٱل ٱلذين هدوا في سبيل ٱلله بأمو له وأولءئك هم ءامنوا وهاجروا وج ﴾٨٠﴿ٱلفاءئزون
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan
harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah
orang-orang yang memperoleh kemenangan”.75
تموها و ت رف ل ٱق نمم وأزوجمم وعشيرتمم وأمو ناءؤكم وإخو رة قل إن كان ءاباءؤكم وأب تخشون تجمن ت رضون هاء أحب إليمم م ن ٱلله ورسولهۦ وجهاد تي ي حتى ف ت ربصوا سبيلهۦ يف كسادها ومس
أ
سقين ٱلقوم ي هدي لا وٱلله بأمرهۦ ٱلله ﴾٨٤﴿ ٱلف“Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-
istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang
kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-
Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik”.76
هدوا وثقالا اٱنفروا خفاف لمم وج ر ٱلله سبيل في وأنفسمم بأمولمم خي ت علمون كنتم إن لمم ذ
﴿٤٣﴾ “Berangkatlah kamu baik dalam rasa ringan mahupun berat, dan berjihadlah
dengan harta dan jiwamu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui”.77
74 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 517 75 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 189 76 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 190 77 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 194
42
هدوا مع رسوله ٱست هم وقالوا ذرنا نمن ذنك أولوا ٱوإذاء أنزلت سورة أن ءامنوا بٱلله وج لطول من عدين ﴾٢١﴿ مع ٱلق
"Dan apabila diturunkan suatu surah (yang memerintahkan kepada orang-orang
munafik), “Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya,”
niscaya orang-orang yang kaya dan berpengaruh di antara mereka meminta izin
kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata, “Biarkanlah kami berada
bersama orang-orang yang duduk (tinggal di rumah).”78
2. Ayat Madani
اشي تحبوا أن وعسىء لمم ر خي وهو اشي تمرهوا أن وعسىء لمم كتب عليمم ٱلقتال وهو كره ﴾٨٣١﴿ ٱلله ي علم وأنتم لا ت علمون و لمم شرم وهو
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu.
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.79
إن وأنفقوا في سبيل ٱلل ﴾٣٩٥﴿ لله يحب ٱلمحسنين ٱ ه ولا ت لقوا بأيديمم إلى ٱلت هلمة وأحسن وءا
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri
sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.80
ب تت سبع سنابل في ك لهم في سبيل ٱلله كمثل حبة أن ب لة مثل ٱلذين ينفقون أمو حبة م ائة ل سن عف وٱلله ﴾٨١٣﴿سع عليم و وٱلله يشاءء لمن يض
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir
biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha
Mengetahui”.81
بل أحياءء عند رب هم ي رزقون ا ت ﴾٣١٩﴿ولا تحسبن ٱلذين قتلوا في سبيل ٱلله أمو
“Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki”.82
78 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009) Halaman 200 79 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 34 80 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 30 81 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 44 82 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 72
43
هدوا في سبيلهۦ لعلم ت غوءا إليه ٱلوسيلة وج ﴾١٥﴿ ت فلحون م يءأي ها ٱلذين ءامنوا ٱت قوا ٱلله وٱب “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah
wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah
(berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung”.83
هدوا في سبيل ٱلله وٱلذين ءاووا ونصروءا أولءئك هم ٱل م له ا ؤمنون حق م وٱلذين ءامنوا وهاجروا وج ﴾٨٤﴿ كريم ورزق مغفرة
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan
orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada
orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka
memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia”.84
لهم وأ هدوا بأمو فسهم في سبيل ٱلله نإنما ٱلمؤمنون ٱلذين ءامنوا بٱلله ورسولهۦ ثم لم ي رتابوا وجدقون ﴾٣٥﴿ أولءئك هم ٱلص
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-
orang yang benar”.85
تلون في سبيلهۦ صف إن ٱلله يحب ٱل ين كأن هم اذين ي ق ﴾٤﴿ صوصمر ب ن
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh”.86
رة أي ها ٱل يء ت ؤمنون بٱلله ورسولهۦ ﴾٣٠﴿تنجيمم م ن عذاب أليم ذين ءامنوا هل أدلمم على تجر لمم خي لمم وأنفسمم ذ هدون في سبيل ٱلله بأمو ﴾٣٣﴿نتم ت علمون لمم إن ك وتج
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu
perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih (10) (Yaitu)
kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui”.(11)87
83 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 113 84 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 186 85 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 517 86 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 551 87 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 552
44
BAB IV
KONSEP PERJUANGAN ISLAM DIDALAM TAFSIR AL-TIBYĀN
A. LANGKAH DIDALAM PERJUANGAN ISLAM
Firman Allah QS. As-Saff, ayat 4:
تلون في سبيلهۦ صف ين كأن هم اإن ٱلله يحب ٱلذين ي ق ﴾٤﴿ صوصمر ب ن
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.88
Makna ‘saf’ ialah berbaris dengan teratur sebagaimana saf yang dibuat
ketika mahu mengerjakan solat. Allah S.W.T mengasihi orang-orang beriman yang
berjuang dengan pengaturan rapi dan teratur. Dengan kata lain, mereka mengikuti
aturan pengorganisasian sebagaimana diarahkan oleh para pemimpin dan pemimpin
mereka. Rasulullah mengorganisasi pasukan tentara Islam dalam pertempuran
Uhud sampai kontak antara pundak dan pundak untuk membentuk benteng yang
kuat dan kuat untuk menahan penjajah.89
Dalam perang melawan tentara Romawi, Khalid Ibnul Walid mengorganisir
pasukan Islam berdasarkan bentuk burung yang terdiri atas kepala, tengah, sayap
kanan, sayap kiri, betis dan kaki. Semua anggota pasukan tegas dan tetap di posisi
masing-masing untuk melaksanakan perintah sebagai pemimpin mereka diarahkan.
Ini mengajarkan kita bahwa umat Islam harus terorganisir dengan baik ketika
menghadapi musuh. Tidak cukup bahwa mereka juga harus memiliki taktik dan
strategi, tidak hanya melakukan apa pun yang mereka inginkan. Tanaman semacam
itu adalah pengaturan seperti yang diungkapkan oleh kata-kata:
“Kebenaran yang tidak berperaturan boleh dikalahkan oleh kebatilan yang
teguh dengan dan mempunyai penyusunan yang baik”
Komunitas Muslim harus kuat dalam perlindungan dan pengaturan mereka.
Seseorang tidak dapat merasa bahwa dia tidak penting ketika ditempatkan di tempat
88 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 551 89 Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff (Jundi Resources: Kuala
Lumpur, 2011) Halaman 9
45
dan keadaan tertentu. Ini karena Tuhan menghargai jasa seseorang
berdasarkan ketulusan dan kejujuran masing-masing, terlepas dari di mana dia
berada; baik di depan atau belakang.
Pertempuran perang Uhud adalah pelajaran bagi orang-orang beriman
ketika beberapa sahabat tidak menaati perintah Nabi untuk memerintahkan para
pemanah untuk menjaga sebuah bukit yang sangat penting untuk memastikan
bahwa pasukan Islam tidak diserang oleh musuh. Rasulullah memberi
tanggungjawab kepada mereka untuk tidak meninggalkan bukit, baik selama kita
mencapai kemenangan atau kekalahan.
Malangnya ketika tentara Islam akan menang, para pemanah lupa perintah
Rasul karena mereka merasa bahwa perang akan segera berakhir dan tentara Islam
sudah menang. Segera setelah mereka meninggalkan bukit, para golongan musyrik
melancarkan serangan kilat dari belakang yang menyebabkan orang-orang Islam
menjadi tidak bersedia dan hilang posisi. Dalam suasana yang demikian, 70 sahabat
menjadi syahid, banyak yang terluka sementara Nabi mematahkan giginya dan
berdarah di pipinya. Kemudian orang-orang percaya bertanya: "Mengapa
demikian? Mengapa kita menerima nasib ini? Bukankah kita orang yang beriman?"
Tuhan menjawab pertanyaan mereka: "Ini karenanya dari dirimu sendiri."90
Kadang-kadang beberapa pejuang Islam memiliki niat buruk dan tidak
secara serius menegakkan agama Allah, yang mengakibatkan kelemahan dalam
jihad dan pergumulan firman-Nya. Karena itu Allah memerintahkan kepada orang-
orang yang beriman supaya berjuang dalam keadaan yang teratur dan mengikuti
segala perintah daripada memimpin dikalangan mereka seperti firman Allah dalam
ayat supaya mentaati perintah Allah dan Rasul dan pemimpin dikalangan kamu
Firman Allah QS. An-Nisa’ Ayat 59:
زعتم إلى ف ردوه في شيء يءأي ها ٱلذين ءامن وءا أطيعوا ٱلله وأطيعوا ٱلرسول وأولي ٱلمر منمم فإن ت نر ت ؤمنون كنتم إن وٱلرسول ٱلله
ويلا سن وأح بٱلله وٱلي وم ٱلءخر ذلك خي ﴾٥٩﴿تأ
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian,
90 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 10
46
jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah
(Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.91
Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah adalah ketaatan yang tidak
terbatas. Kita harus menegakkan perintah Allah SWT dan Rasulullah dan
meninggalkan semua larangannya. Dengan mematuhi Allah SWT dan Rasul-Nya,
kita akan diberkati oleh-Nya. Adapun Ketaatan kepada seorang pemimpin tidak
mutlak, itu adalah untuk mematuhi batas-batas yang diizinkan oleh Syariah. Jika
seorang pemimpin memutuskan untuk menyuruh dan melakukan kebaikan maka
harus dipatuhi dan ditaati dan jika pemimpin itu menyuruh kepada kejahatan dan
kemunkaran, tidak perlu mematuhinya.92
Biasanya, bangunan kokoh terbuat dari batu bata kecil dan pasir halus yang
diikat ke semen membuatnya saling menopang. Ini adalah perbandingan antara
orang-orang percaya di antara sesama lelaki mereka bahwa mereka harus memiliki
desain yang teliti dan seketat bangunan yang siap dibangun. Ini adalah bagaimana
membangkitkan agama Allah dalam jihad dan berjuang dalam menegakkan
agamaNya
Setiap individu Muslim harus menyadari tuntutan Islam dan berusaha untuk
menegakkan Negara Islam. Karena itu di dalam jemaah Islam dan perlindungan
terorganisir dengan baik adalah tugas yang diperlukan oleh orang Islam untuk
melaksanakan tujuan tersebut.93
1. Penbentukkan gerakan Islamiyyah individu dan organisasi
Situasi yang berbeda di hari-hari terakhir telah menciptakan kelemahan
berbahaya bagi umat Islam. Tidak hanya itu dapat mempengaruhi kepribadian
mereka sebagai sebuah komunitas, bahkan dapat memisahkan agama yang
merupakan benteng terakhir mereka.
91 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 87 92 Dewan Ulama’ Pas Taujihad Pilihan Raya (DUPP Publications, Kuala Lumpur, 2018)
halaman 64 93 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 11
47
Iman dalam arti benteng tasdiq (pembenaran hati) menolak keraguan tentang
agama Islam dan Islam dalam arti menyerah padanya, di mana seluruh orang telah
terlihat teralienasi dari perasaan dan hati, praktik dan perjuangan. Argumennya
adalah di antara mereka yang dapat dianggap Muslim, yang lahir dari keturunan
Islam, tiba-tiba mengadopsi ideologi yang tidak ada hubungannya dengan mereka,
menjadi pejuang gerakan ideologis, menghalangi (melawan) perjuangan Islam.
Sekarang ada kelalaian dalam memahami Islam dalam kelalaian dalam
menghadirkan Islam, serta kelalaian dalam perjuangan untuk menegakkan Islam.
Ada bencana yang mengguncang iman dan mempengaruhi kedaulatan bangsa dan
negara. Sungguh aneh bahwa peran anti-Islam telah diambil alih oleh orang-orang
yang bernama Islam.
Peran kita sebagai Partai Islam yang berbentuk Harakah, yang secara
fungsional mengubah seluruh sistem sosial menuju Islam, mengharuskan kita
untuk mengenali realitas masyarakat kita saat ini. 94
A. Tidak adanya Islam dalam memainkan peran memimpin umat telah
agama yang perlu menganutnya menhayati Islam secara menyeluruh.
B. Orang-orang yang terobsesi dengan peradaban materialistis yang dibawa
oleh kekuatan kolonial yang terus berubah fikiran umat Islam
C. Munculnya ideologi asing modern ke negara Islam dan praktiknya di
antara kalangan masyarakat
D. Ketidaktahuan umat Islam oleh peran agama mereka yang menyebabkan
mereka mudah menjadi mangsa idologi tersebut.
Dalam menghadapi itu semua adalah tidak mungkin kita bergerak dengan
hanya secara sambilan dan sampingan semata-mata. Kita memerlukan jama'ah
yang mempunyai ciri-ciri Harakah Islamiyyah yang sebenar, dan menyediakan
anggota-anggota yang dapat melengkapkan dirinya dengan sifat-sifat da'i dan
mujahid. Bukan sahaja menyusun struktur pentadbirannya, tetapi mengisinya
dengan suasana dan keadaan yang munasabah dengan risalah yang dibawa dan
94 Hj Abdul Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah (Dewan Pustaka Fajar,
Selangor, 2010) Halaman 186
48
bukan sahaja menyediakan penceramah, penulis, dan tenaga kempen. Kita
berlainan dengan yang lain, karena kita juga adalah mujahid yang berjuang dan
berda'wah dengan ceramah, tulisan dan kempen dan beriman dengan masej yang
dibawa, yang mesti mempunyai sifat-sifat peribadi yang berbeza dengan yang lain
dan cara-cara pimpinan yang bukan sahaja meluahkan dasar kita melalui lisan dan
tulisan sekadar melepas batuk ditangga tetapi biarlah apa yang diluahkan menjadi
ubat yang berkesan menghapuskan penyakit jahiliyyah yang ada.95
Organisasi itu hendaklah mempunyai ilmu jalan untuk memahami sesuatu
bermula dari dasar yang menjadi pegangan juga melaksanakan sistem yang
diperjuangkan di samping menyampaikan apa yang diperjuangkan, ilmu yang
sebenarnya ialah daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala, daripada sumbernya
hendaklah digali oleh pimpinan dan pengikut sehingga jema'ah itu dapat
menguasai segala peraturan tabi'i dan menggunakan segala kekuatannya.
Tidak hanya dasar yang diperjuangkan itu mesti benar tetapi penyusunan
organisasi juga herndaklah diberi perhatian, di mana setiap anggota bermula dari
pemimpin hingga ke bawah dapat memainkan peran dengan betul menurut
kedudukan masing-masing dan betapa hubungan yang erat antara pimpinan dan
pengikut. Dalam kisah tersebut kita melihat bagaimana burung-burung Belatuk
menjalankan tugasnya, dan melaporkan maklumat dengan tepat kepada pemimpin
dan sikap Nabi Sulaiman tidak terburu-buru untuk menerima informasi semacam
itu. Dan manusia dan jin berlomba untuk melaksanakan perintah dari para
pemimpin tanpa harus memberi mereka perintah khusus sejak awal.96
Muslim sejati harus memiliki prinsip yang jelas dan tegas, yaitu untuk
menaati Allah dan memanggil orang-orang untuk percaya kepadanya.
Membersihkan negara dari segala bentuk syirik, sehingga firman Allah begitu
tinggi sehingga merasa berkewajiban untuk menjunjungnya dalam semua bidang,
termasuk politik, ekonomi dan lain-lain harus didasarkan pada Islam. Kelompok
Islam tidak bisa disamakan dengan jahiliyyah, mereka tidak boleh meletakkan kita
95 Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah Halaman 187 96 Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah Halaman 195
49
seperti mereka dan kita janganlah terpengaruh dengan hujah-hujah orang yang
jahil.
Pimpinan hendaklah menyadari tujuan perjuangan, yakni dengan dasar yang
dianut, dan mengerahkan seluruh tenaga untuk itu semua disamping memberi
perhatian kepada tenaga-tenaga perjuangan agar tidak lemah dan cuai, tidak
menyerah kalah menghadapi apa sahaja ancaman dan tidak menjual perjuangan
dengan harga yang murah atau lemah menghadapi rayuan.
Setiap anggota gerakan Muslim harus percaya dan meyakini tentang apa
yang ia perjuangkan, cinta akan tanggung jawab perjuangan untuk melaksanakan
tugas, bahkan jika tidak menerima perintah, ketika keadaan mengharuskan dan
selalu menunggu perintah pemimpin dan berlomba untuk melaksanakannya.97
2. Syarat-syarat dan persediaan pejuang yang beriman
Adalah tugas kita untuk menyatakan persiapan yang harus diambil oleh
para pemimpin jemaah untuk melanjutkan perjuangan besar ini. Di antara bentuk
persiapan adalah:
A. Persiapan Fikrah (pemikiran)
Apakah kita memiliki persiapan (alasan) yang cukup untuk membawa
perjuangan hebat ini? Marilah kita jujur dengan diri kita sendiri sebagai pemimpin,
kita bertanya pada diri sendiri; berapa banyak buku Islam yang telah kita baca dan
pahami? Berapa banyak hadis yang kita baca dan ikuti, apakah kita mengerti dan
memahami? Berapa banyak ayat Al-Qur'an yang kita baca? Kita harus bertanya
pada diri sendiri bahwa tanpa persiapan (pemikiran) yang memadai, kita tidak akan
dapat menghadapi oposisi yang luar biasa yang sedang dilepaskan hari ini pada
pemikiran komunitas Muslim di dalam dan luar negeri. Musuh Muslim di dalam
dan di luar negeri menggunakan alat-alat modern untuk menyerang pemikiran umat
Islam dan komunitas Muslim. Karena orang-orang dan masyarakat Muslim ini
kurang siap untuk menhadapi musuh-musuh mereka, oleh karena itu meraka bisa
dikaburkan dan digulingkan dengan mudah, maka oleh karena itulah pemimpin
Islam dalam semua tingkatan mestilah mempersiapkan diri, karena saudara-
97 Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah Halaman 197
50
saudaralah sekarang ini ditempah sebagai calon untuk menyambung perjuangan ini
(sedang disambung). Persiapan-persiapan fikrah mestilah dilaksanakan, dijadikan
sebagai program penting dalam pergerakan pemuda.
B. Persiapan Jiwa
Sudahkah kita melakukan upaya untuk meningkatkan komitmen dan
istiqomah kita pada 'ibadah' dan ajaran Islam sejalan dengan aspirasi, ambisi, dan
tujuan kita? karena tanpa persiapan jiwa, cukup sulit bagi kita untuk bertemu
dengan oposisi masa kini yang kita rasakan dan merasakan bahwa perlawanan
semakin meningkat sekarang dalam upaya mereka untuk mempertahankan
sekularisme mereka.98
Seorang pejuang dizaman kini menurut sistem yang ada, sama ada dia
adalah seorang penceramah, pengajar, penulis dan sebagainya hendaklah
menyedari perbedaannya dengan yang lain karena dia mempunyai Islam, dia bukan
sahaja berceramah, menulis tentang Islam dan perjuangan, tetapi apa yang
diluahkan itu adalah dari hatinya yang beriman bukan sahaja melalui lisan dan
tulisan yang lahir tetapi juga mempunyai peribadi mu'min dan muslim yang boleh
dicontohi dan dipercayai.
Contoh yang paling dekat kepada kita ialah para Anbiya' dan Mursalin
khususnya Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam dimana sifat-sifat mereka ditulis
di dalam kitab-kitab Tauhid yang disebut sebagai sifat yang wajib:
1. Benar pada perkataan, 'amalan dan niat
2. Amanah, dalam menerima dan melaksanakan risalah.
3. Tabligh yakni menyampaikan risalah kepada manusia.
4. Bijaksana dalam menyampaikan risalah kepada manusia.99
C. Persiapan Gerakan dan strategi.
Mengorganisir organisasi dalam semua peringkat, selagi pimpinan jamaah
Islam tidak meletakkan keutamaan dan tumpuan utama dalam seluruh tindak
tanduk kepada perjuangan Islam, maka selama itulah apa yang kita katakan
98 Hj. Fadhil Mohd Nur Aqidah Dan Perjuangan (Dewan Pustaka Fajar, Selagor, 2009)
Halaman 38 99 Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah Halaman 200
51
persiapan harakah menjadi masalah yang belum selesai. Kita tidak boleh
terpengaruh dengan Hamasah Jama'iyyah karena perjuangan kita adalah
perjuangan yang serius. Kita tidak mahu memperdayakan diri kita dan
memperdayakan masyarakat kalau kita tidak menjadikan perjuangan kita se- bagai
satu perjuangan yang serius karena Islam tidak pernah bermain-main. Islam adalah
satu agama yang serius dan perjuangannya adalah perjuangan yang serius.
Pimpinan harus tahu menilai sejauh mana kekuatan kita dan kita harus ber- tindak
berdasarkan penilaian kita terhadap kekuatan yang ada pada kita, kita jangan
terpengaruh dengan Hamasah Jama’iyyah
Pengalaman-pengalaman pejuang dalam macam-macam aktivitas yang lalu
termasuk pemilu, mendedahkan bahawa Hamasah Jama'iyyah, semangat yang
mendadak timbul dalam perhimpunan-perhimpunan umum telah banyak kali
mengecewakan kita. Sebab itulah Al-Qur'an mengajar kita di mana Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah menunjukkan kepada kita tentang satu peristiwa besar
yang berlaku pada ummat yang terdahulu daripada kita. Peristiwa Talut yang
dihantar untuk memimpin Bani Israel bagi mengalahkan musuh mereka Jalut. Talut
sepertimana yang diterangkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam al-Qur'an
tidak mudah terpengaruh dengan Hamasah Jama iyyah, beliau membuat saringan
demi saringan apabila beliau menerima perintah untuk melancarkan serangan
terhadap Jalut. Beliau mengadakan satu persaringan yang rapi untuk mempastikan
iltizam, istiqamah (komitmen) mereka, memperlihatkan mereka itu benar-benar
patuh kepada pimpinan.100 Dengan sebab itulah terdapat ramai dari bilangan
mereka yang pada peringkat awal menyertai Talut tercicir dalam peringkat
pertengahan jalan karena mereka yang menyertai Talut dalam peringkat awal itu,
menyertainya dengan Hamasah Jama'iyyah, dengan semangat, yang tidak
berlandaskan kepada 'aqidah yang kukuh. Tetapi bagi mereka yang beriman dan
mereka yang yakin dengan kebenaran perjuangan ini yang dipimpin oleh Talut itu
dengan hati yang kebal berkata sepertimana yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu
wa Taala di dalam QS. Al-Bakarah ayat 250-251:
100 Mohd Nur Aqidah Dan Perjuangan halaman 39
52
ر نا صب فرين ٱلقوم على وٱنصرنا أقدامنا ت وث ب اولما ب رزوا لجالوت وجنودهۦ قالوا رب ناء أفرغ علي ٱلمممة وعلمهۥ مما يشاءء ىه ٱلله ٱلملك وٱلح ف هزموهم بإذن ٱلله وق تل داوۥد جالوت وءات ﴾٨٥٠﴿
لمين على فضل ذو ه ٱلل ولمن ٱلرض لفسدت ولولا دفع ٱلله ٱلناس ب عضهم بب عض ﴾٨٥٣﴿ ٱلع“Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa, “Ya
Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami
dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”(250) Maka mereka
mengalahkannya dengan izin Allah, dan Dawud membunuh Jalut. Kemudian
Allah memberinya (Dawud) kerajaan, dan hikmah, dan mengajarinya apa yang
Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan
sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia
(yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam”.(251)101
B. HARUS BERJUANG MELALUI JEMAAH ATAU ORGANISASI
ISLAM
Jamaah dari segi Bahasa berasal dari Bahasa Arab bererti bilangan yang
ramai dari manusia tertentu yang berkumpul di atas satu tujuan.
Dari segi syara’ berdasarkan al-Qur’an dan AsSunnah, Jamaah Islamiyyah
ialah satu jamaah (perkumpulan umat Islam) yang dibentuk oleh ulama’ yang terdiri
daripada ahli al-Halli wa al-aqdi yang berhimpun di atas mandat seorang khalifah
(Amir, imam atau ketua daripada kalangan orang Islam) bagi seluruh umat Islam.
Ia hendaklah dibina di atas kesepakatan dalam urusan Islam yang dipimpin oleh
ahli-ahli Islam dan jamaah ulama’ mujtahidin dengan seorang ketua atau amir.
Pendapat ini mengambil kira tentang kewibawaan ulama’ dalam mengawasi dan
menasihatinya supaya tidak terkeluar dari landasan syariat Islam.102
Sabda Rasulullah akan kewajiban berada didalam Jemaah:
ت لزم جمآعة المسلمين وإمامهمArtinya: Wajiblah kamu bersama-sama dengan Jemaah muslimin dan
pimpinan mereka
Sabda Raslullah lagi:
101 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 41 102 Kumpulan pemuda berjiwa merdeka “sekitar Jemaah Islamiyyah” diakses melalui
alamat: https://dppwp.wordpress.com/usrah/minggu-3-tajuk-i-sekitar-jamaah-islamiyyah/ tanggal
10 Juli 2019.
53
عاب وعليمم ك إن الشيطان ذئب الإنسان كذئب الغنم يأخذ الشاة القاصية والناحية فإيا م والش بالجماعة والعامة والمسجد.
Artinya “Sesungguhnya syaitan itu serigala kepada manusia seperti serigala
kambing juga, Ia menangkap mana mana yang jauh dan terpencil. Maka
janganlah kamu memencilkan diri dan hendaklah kamu berjemaah dan
mencampuri orang ramai serta menghadiri masjid”.
Kaedah feqah juga ada menerangkan wajibnya menyertai kedalam Jemaah
Islamiyyah yaitu:
. ما لا يتم الواجب إلا به ف هو واجب Artinya: Sesuatu yang tidak sempurna yang wajib melainkan dengannya maka
ianya juga menjadi wajib
Negara Islam hanya dapat didirikan dengan kehadiran jemaah Islam dan tidak
mungkin ianya dapat ditegakkan secara individual. Karena itu menjadikan jamaah
Islam sebagai kewajiban bagi umat Islam dan bergabung dengannya juga
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi.103
Kepentingan hidup dalam Jemaah serta organisasi juga dijelakan oleh Allah
didalam Al-Quran supaya Islam itu dapat diamalkan secara total QS. Al-Hajj ayat
41:
ة وأمروا بٱلمعروف ون هو عن ٱلمنمر ولله ا ٱلذين إن ممنهم في ٱلرض أقاموا ٱلصلوة وءات وا ٱلزكوقبة ٱلمور ﴾٤٣﴿ع
“ (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka
melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf
dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan”.104
Dari ayat ini jelas bagi kita bahwa itu adalah kewajiban umat Islam,
selain mereka untuk melakukan sholat dan melakukan tugas ibadah yang
diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik secara wajib atau dengan
sunat, mereka juga harus mengubah bumi ini dengan apa yang diterima Allah
103 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 13 104 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 337
54
Subhanahu wa Ta'ala dengan menjunjung tinggi kebaikan dan pencegahan
kemunkaran. Oleh karena tugas dan tanggungjawab untuk menegak kebaikan
dan mencegah keburukan ini merupakan satu tugas yang amat besar yang tidak
mungkin bisa dilaksanakan secara individual (secara perseorangan), maka Islam
mengarahkan ummatnya atau memerintah kepada penganutnya supaya
mewujudkan jama'ah (mewujudkan ummah, golongan ataupun organisasi) yang
terdiri daripada peribadi-peribadi Muslim yang berada dalam satu jama'ah Islam
yang dapat menjalankan tugas dan tanggung-jawab yang besar itu.105
Jemaah Islam yang dimaksud dalam ayat ini dan wajib bagi kita bersama
untuk memiliki dua tujuan utama - tujuan spesifik dan tujuan bersama.
Tujuan spesifik:
1. Untuk melahirkan individu Muslim dan mengembalikan kepribadian
Islamnya yang sebenarnya kepadaNya.
2. Membangun keluarga Islam yang benar-benar berkontribusi pada
pembentukan individu Muslim dan komunitas Muslim.
3. Membangun komunitas Muslim yang mencerminkan Islam ke masyarakat
yang masih belum menerima Islam.
4. Membangun negara Islam.
5. Menyatukan kembali Muslim yang terpecah seperti yang berlaku pada
masa sekarang.
Tujuan yang umum:
1. Mengabdikan diri kepada Allah Yang Esa sebagaimana yang dijelaskan didalam
QS Adh-Dhariyat, ayat 56:
نس إلا لي عبدون ﴾٥١﴿وما خلقت ٱلجن وٱلإ“Dan ingatlah, aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk
menyembah dan beribadat kepadaKu”.106
105 Hadi Awang Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah Halaman 122 106 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 523
55
2. Melaksanakan kerja-kerja amal makruf dan mencegah segala perkara
kemunkaran ianya dijelaskan didalam QS. Ali-Imron ayat 110.
مرون بٱل ر أمة أخرجت للناس تأ هون عن ٱلمنمر وت ؤم كنتم خي نون بٱلله ولو ءامن معروف وت ن
ر هم لهم اأهل ٱلمتب لمان خي ن سقون وأكث رهم ٱلمؤمنون م ﴾٣٣٠﴿ٱلف“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun
kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”.107
3. Menyampaikan risalah Islam kepada manusia seluruhnya. Firman Allah QS al-
Bakarah ayat 143:
لك جعلنمم أمة جعلنا وما ا شهيد عليمم سول ٱلر ويمون ٱلناس على شهداءء ل تمونوا اوسط وكذلة هاء كنت ٱلتي ٱلقب وإن كانت لمبيرة إلا عقب يه على لب ينق ممن ٱلرسول ي تبع من لن علم إلا علي
نمم إن ٱلله بٱلناس لرءوف ﴾٣٤١﴿حيم ر على ٱلذين هدى ٱلله وما كان ٱلله ليضيع إيمArtinya: Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat
pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat
yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh,
(pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh,
Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.108
4. Menghapuskan segala fitnah dan kekufuran daripada berkuasa diatas muka
bumi ini. Allah S.W.T berfirman QS Al-Anfal, ayat 39:
نة ين ويمون وقتلوهم حتى لا تمون فت ﴾١٩﴿بصير ي عملون بما ٱلله فإن هوا ٱنت فإن لله كلهۥ ٱلد “Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi
Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah
Maha Melihat apa yang mereka kerjakan”.109
Di antara hal-hal yang telah diterima dan tidak dapat diperdebatkan adalah
bahwa setiap organisasi atau jamaah memiliki jamaah Islam atau jamaah yang harus
107 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 64 108 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 22 109 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 181
56
memiliki karakteristiknya sendiri. Dengan demikian, ia dapat dikenali dan dapat
dibedakan dari selain dirinya. Jadi apakah ciri-ciri atau prinsip-prinsip Jemaah
Islamiyyah yang menonjol dan menbedakan dari segala Jemaah atau pertubuhan
dan ideologi yang dibuat oleh manusia diatas muka bumi ini.110
Padahal, karakteristik jamaah Islam telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-
Nya. Ada Quran dan As-Sunnah yang menggambarkan karakteristik jamaah Islam.
Beberapa fitur yang harus tersedia untuk jamaah Islam:
1. Jemaah yang meyakini Islam adalah satu-satunya kekuatan yang dapat
membangun semula ummah, dapat membebaskan semula golongan
mustadha'fin dan menyelamatkan dunia dari kehuru-haraan dan kehancuran.
2. Jemaah yang lahir di atas kesedaran sendiri. Tidak dipengaruhi oleh mana-
mana golongan sama ada dari timur ataupun barat. Lahirnya karena tuntutan
al- Quran dan As-Sunnah. Firman Allah QS. Ali-Imron, ayat 104:
هون عن ٱلمنمر وأولء ن يدعو ولتمن م نمم أمة مرون بٱلمعروف وي ن ئك هم إلى ٱلخير ويأ
﴾٣٠٤﴿ٱلمفلحون “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.111
3. Jemaah yang meyakini kesejagatan sebagaimana firman Allah didalam QS.
Al-Anbiya’, ayat 107:
لمين وماء أرسلنك إلا رحمة ﴾٣٠٨﴿ل لع
“Dan tidaklah kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk
menjadi rahmat bagi sekalian alam”.112
Kedatangan Islam ialah untuk memberi kebahagiaan kepada sekalian
maklut terutamanya kepada manusia. Ianya tidak ditentukan kepada bangsa arab,
melayu dan turki, karena ianya kepada seluruh manusia.
110 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 16 111 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 63 112 Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan 331
57
4. Jemaah Islam yang memperjuangkan Islam itu secara total dan tidak
mengambil sebahagian sahaja. Firman Allah didalam Al-Quran” (QS. Al-
Baqarah: 208).
لم كاءفة ت ت تبعوا ولا يءأي ها ٱلذين ءامنوا ٱدخلوا في ٱلس ﴾٨٠٢﴿مبين عدوم لمم إنهۥ لشيطن ٱ خطو“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah
(menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena
sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian. 113
5. Jemaah yang mengutarakan kebenaran yang tunggal dalam sejarah
perjuangan umat Islam yaitu jemaah yang memperjuangkan apa yang
diperjuangkan oleh ahli sunnah wal jamaah. Sebagaimana sabda Rasulullah
S.A.W:
لا ت زال طائفة من امتى ظاهرين على الحق لا يضرهم من خالفهم حتى يأتي أمر الله.Artinya: Akan terus ada kelompok umatku yang berani melahirkan kebenaran,
tidak mengira kesannya kepada mereka oleh orang-orang yang menyanggahinya
sehingga datangnya suruhan dari Allah.
Inilah amalan dan sikap jemaah Islamiyah. Ia berterus terang dalam
menyatakan kebenaran walaupun di saat orang lain memdiam seribu bahasa.
Meskipun tindakan demi tindakan dikenakan terhadap jemaah Islamiyah tetap
dengan anggotanya, namun perjuangannya sekadar yang termampu dilakukan
olehnya.114
6. Jemaah yang tidak melupakan wadah perjuangan yang bersifat keterbukaan
yang boleh menyatukan anggotanya pada prinsip dan dasar sekalipun mereka
berbeza dalam masalah furu'. Firman Allah QS. Ali-Imron, ayat 64:
ن نا سواءء قل يءأهل ٱلمتب ت عالوا إلى كلمة نمم ب ي ولا اشي بهۦ نشرك ولا ٱلله إلا د ن عب ألا وب ي ﴾١٤﴿أنا مسلمون ولوا ف قولوا ٱشهدوا ب ت فإن ٱلله دون م ن اأرباب ب عضا ب عضنا ي تخذ
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada
satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak
menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
113 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 40 114 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 19
58
pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah.
Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang Muslim.”115
7. Jemaah yang ada dikalangan anggota sifat-sifat Hizbullah Antara sifat-
sifatnya itu ialah :
a) Cintakan Allah dan Allah cintakan mereka
b) Merendah diri sesame muslim yang lain
c) Bersikap tegas terhadap orang bukan mukmin
d) Berjihad pada jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang
mencelanya
e) Memberi kesetiaan kepada Allah, Rasul-Nya dan pemimpin mukmin
f) Mendirikan solat
g) Menunaikan zakat
h) Sentiasa rukuk kepada Allah
Sifat-sifat yang tersebut diatas ada hubungnya dengan firman Allah didalam QS Al-
Ma’idah ayat 54-55:
تي ٱلله بقوم يءأي ها ٱلذين ءامنوا من ي رتد منم على أذلة ويحبونهۥء حب هم ي م عن دينهۦ فسوف يأ
فرين على أعزة ٱلمؤمنين هدون ٱلم يه ي ؤت ٱلله فضل ذلك لاءئم لومة ون يخاف ولا ٱلله سبيل في يجسع عليم يشاءء من ة إنما وليمم ٱلله ورسولهۥ وٱلذين ءامنوا ٱلذين يقيمون ٱل﴾٥٤﴿وٱلله و صلو
ة وهم ركعون ﴾٥٥﴿وي ؤتون ٱلزكو
“Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad
(keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut
terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.(54)
Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk
(kepada Allah)”.(55)116
115 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 58 116 Lajnah pentashihan Mushaf Al-Quran Halaman 117
59
Jemaah yang berjuang secara amali, tidak hanya teori semata-mata dan dia
turun ke medan tidak hanya ditempat tempat tertentu sahaja, sabda Rasululllah:
لا ت زال طائفة من امتى ي قاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة )رواه مسلم(Artinya: Akan terus ada satu golongan umatku yang berjuang di atas kebenaran
dan terus terang sehinggalah ke hari akhirat (kiamat).
Berdasarkan prinsip - prinsip pergerakan islam yang dibentangkan di atas,
dapatlah kita membuat keputusan bahawa mana gerakan Islam yang wujud mestilah
memiliki asas dan Tujuan penubuhannya. Ia ditubuhkan di atas kesedaran sendiri,
bukan disokong oleh rasa tidak puas hati terhadap gerakan Islam yang lain yang
telah sedia ada.
Untuk lebih jelas dan yakin lagi, bahawa gerakan Islam mestilah memiliki
tujuan - tujuan yang disetujui berikut:
1. Memperjuangkan adanya sebuah masyarakat dan pemerintahan yang
terlaksana di dalamnya nilai- nilai Islam dan hukum-hukumnya menuju
keredaan Allah.
2. Mempertahankan kesucian Islam serta kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Untuk merealisasikan tuntutan-tuntutan ini, umat Islam harus melakukan
upaya-upaya berikut:
a) Menyeru umat manusia kepada Syariat Allah dan sunnah Rasul-Nya
melalui dakwah secara lisan, tulisan dan amalan.
b) Memperjuangkan Islam sebagai aqidah dan syariat menjadikannya
sebagai panduan berpolitik dan nasional serta memperkenalkan nilai-
nilai keislaman dalam usaha menegakkan keadilan dan kemajuan di
semua bidang termasuk pemerintahan dan pentadbiran, ekonomi dan
sosial serta pendidikan.
c) Menumbuhkan dan memperkuat ukhuwah persaudaraan dalam
membina Islam dan menumbuhkan rasa di antara orang-orang supaya
mempertahankan kehidupan politik dan sosial yang sehat dan sejahtera.
60
d) Mengajak dan mendorong sesebuah organisasi pertubuhan dan orang-
orang perindividu bagi mengenali dan memahami serta
memperjuangkan hidup islam.
e) Memberikan rencana dan tindakan untuk meningkatkan lembaga serta
masyarakat, dalam bentuk keadilan politik ekonomi dan negara untuk
membela kepentingan umat Islam dan rakyat secara keseluruhan.
f) Berpartisipasi dan bekerjasama dengan badan-badan asosiasi, organisasi
yang tidak bertentangan tujuannya dengan gerakan Islam; bila, di mana
dan ianya mustahak dan sesuai, serta tidak bercanggah dengan syariat
Allah.
g) Memperjuangkan hak dan kepentingan umat Islam di negara ini tanpa
mengabaikan tanggungjawab melaksanakan keadilan terhadap seluruh
rakyat dan tanggungjawab mewujudkan keharmonian antara kaum
dalam negara ini.117
Oleh karena itulah bagi saya, tidak ada alasan mengapa perlunya berbilang-
bilang jemaah yang memperjuangkan perkara yang sama dan mempunyai Tujuan
yang sama. Masalah kelemahan adalah perkara biasa bagi mana-mana organisasi.
Apa yang penting adalah kita tidak mudah berputus asa dan merasa lemah semangat
apabila menghadapi permasalahan.
Al- Iman Asy-Syafie dalam kitab ar-Risalah menerangkan: Mengikut
fahaman saya dalam sabda Rasulullah S.A.W:
ت لزم جمآعة المسلمين وإمامهم
Artinya: Wajiblah kamu bersama-sama dengan Jemaah muslimin dan
kepimpinan mereka.
Bahawa gerakan Islam itu sepatutnya hanya ada satu sahaja, jika memiliki berbilang
Jemaah atau organisasi Islam ini akan menyebabkan umat islam itu berpecah dan
tidak kuat.
117 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 26
61
Meskipun itulah sabda Junjungan Rasulullah dan pendapat para ulama yang
muktabar tetapi kenyataannya tidak sedemikian khususnya di negara Malaysia dan
negara-negara umat Islam.
Ada bermacam-macam pertubuhan dan organisasi yang meraka namakan
sebagai gerakan Islam dinegara ini. Antara faktor penubuhan antaranya seperti
berikut:
1. Gerakan Islam yang sedia ada telah kehabisan Tujuan dan tujuan.
Sedangkan Tujuan dan cita-cita Islam belum lagi tercapai.
2. Gerakan Islam yang sedia ada tidak lengkap dan menyeluruh.,
3. Gerakan Islam yang sedia ada itu mempunyai seribu macam pertanyaan.
Justeru itu mengadakan gerakan Islam yang baru dapat menyelamatkan
mereka yang bekerja di suasana Islam daripada pelbagai tuduhan.
4. Gerakan sedia ada banyak melakukan kesalahan.
Itu adalah di antara argumen andaian yang dikemukakan tatkala mereka
membentuk gerakan Islam yang baru. Kesimpulannya ialah karena rasa tidak puas
hati terhadap gerakan Islam yang sedia ada menyebabkan mereka menubuhkan
gerakan Islam yang baru. Lebih ketara lagi ialah kejahilan dan tidak kenalnya
seseorang itu kepada jemaah yang sedia ada yang memperjuangkan Islam dan rasa
takut menghadapi risiko yang berat jika bersama-sama dengan jemaah yang sedia
ada, lalu mencari jalan selamat dan aman.118
Sekarang perhatikanlah apa natijah daripada penubuhan jemaah Islam yang
baru dengan argumen yang dikemukakan itu.
Apakah organiasi Islam yang baru itu telah mencapai tujuannya? Dan
apakah pertubuhan yang sedia ada telah mencapai tujuannya? Apakah pertubuhan
yang baru lahir itu berjaya mengelakkan diri daripada sebarang tuduhan, dan seribu
satu macam persoalan apabila ia lahir ke alam yang nyata? Kecuali dia masih berada
dalam tanzim sirri (penyusunan yang rahsia).
118 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 28
62
Suatu perkara yang terlalu pahit bagi kita adalah segala alasan yang
diberikan bagi menhalangkan penubuhan Jemaah Islam yang baru itu hancur
berderai apabila berhadapan alam kenyataan, ini kerna:
Tuduhan, tantangan dan kesalahan yang dijangka tidak akan mengenainya
maka perkara itu jugalah yang dihadapinya seratus peratus. Mereka tidak sedar
bahwa sebenarnya yang ditentang itu ialah Islam, walau apa sekalipun nama jemaah
yang memperjuangkannya.
Kecacatan dan keaiban yang selama ini dilihat berada pada orang lain yang
menyebabkan dia menubuhkan jemaah Islam yang baru itu sebenarnya telah
berlaku dan berada pula pada mereka, sedang ia telah menhasilkan satu macam
perpecahan dalam Komunitas Islam.Kita melihat upaya dan kerja-kerja yang
dilakukan semua organisasi Islam yang baru lahir itu tidak lebih daripada apa yang
telah dikerjakan dan dilaksanakan oleh jemaah yang sedia ada. Malahan mereka
baru sahaja memulai perjalanan sedangkan jemaah yang sedia ada sudah jauh maju
ke hadapan.
Selain daripada perkara-perkara di atas organisasi-organisasi yang baru itu
telah menjadi semacam pertubuhan dan gerakan dhirar yang bekerja untuk
meragukan komunitas Islam terhadap kemampuan Islam menyelesaikan masalah
ummah.119
Adalah tidak wajar bagi seorang dokter, apabila dia melihat klinik
sahabatnya kekurangan keahlian, lalu dia menubuhkan klinik yang lain dengan
harapan untuk melahirkan sebuah klinik yang sempurna. Dengan itu kliniknya pula
menghadapi kekurangan spesialis. Adalah lebih baik baginya kalau dia bergabung
dan bekerjasama dengan klinik yang sudah sedia ada Keahliannya dapat
digabungkan dengan kepakaran sahabatnya yang berada di klinik itu.
Kita telah menyatakan bahwa tugasan gerakan Islam adalah tugas para
anbiya' dan mursalin. Dengan perkataan lain tugasan gerakan Islam pada hari ini
adalah lanjutan risalah Nabi Muhammad S.A.W yang antara lainnya ialah
menyatukan umat manusia di bawah kalimah La Ilaha Illallab.
119 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 29
63
Soalnya sekarang ini, bagaimana jemaah Islam itu hendak menjalankan
tugasnya sedang ia sendiri menghadapi masalah, yaitu masalah berbilangnya
jemaah Islam. Apakah jemaah-jemaah itu tidak dapat disatukan? Mungkin dengan
senang hati kita menyatakan tentunya boleh disatukan dengan syarat, jika semua
pihak menginsafi keadaan yang ada dan bersedia kembali ke jalanyang benar.
Kita kembali ke jalan yang benar dengan arti kata bahwa setiap
perkelompok atau jemaah yang ditubuhkan atas dasar tidak puas hati terhadap
jemaah yang sedia ada, bersedia kembali ke jemaah asalnya dan sama-sama
membetulkan sesuatu yang kita tidak berpuas hati dengannya.Jika ini berlaku
permasalahannya dapat diselesaikan secepat mungkin.120
Hal ini lebih meyakinkan kita apabila berhadapan dengan waqi'(keadaan)
yang ada sekarang ini, di mana jemaah Islamiyah yang sedia ada sudah dapat
diakses oleh semua lapisan masyarakat. itulah cara yang sebaik-baiknya mengikut
pandangan saya tetapi mungkin orang lain mengatakan bahwa pandangan itu tidak
adil atau berdasarkan rasa taksub(sombong) sebab saya adalah pendokong cita-cita
perjuangan jemaah Islamiyah yang sedia ada. Walau bagaimanapun saudara boleh
membuat perhitungan dan perkiraan yang baik sama ada pandangan ini benar
ataupun tidak. Jika demikian apakah alasannya: Jauhkan hawa nafsu ketika
membuat penilaian.
Jika ini sulit untuk diterima oleh sahabat-sahabat kita dalam jemaah-jemaah
lain, maka saya utarakan cara yang kedua yaitu: Setiap jamaah yang telah ada harus
membuat ketetapan dan persetujuan untuk kita bekerjasama ke arah mencapai
Tujuan dan cita-cita. Firman Allah QS Al-Ma’idah, ayat 2 :
ن وٱت قوا ٱلله إن ٱوت عاونوا على ثم وٱلعدو لله شديد ٱلعقاب ٱلبر وٱلت قوى ولا ت عاونوا على ٱلإ﴿٨﴾
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.121
120 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 30 121 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 106
64
Kerjasama seperti ini dapat dilakukan apabila setiap kelompok merasa
sama-sama bertanggungjawab untuk mendirikan daulah Islamiyah dalam negara
ini. Jika persetujuan ini dapat diwujudkan, maka perkara-perkara berikut hendaklah
diambil kira yaitu:
1. Setiap jemaah Islam boleh mengekalkan peraturan dan undang tubuh
masing-masing secara berasingan tetapi bersedia untuk mengubah suai
metode bekerja dari masa ke semasa.
2. Setiap jemaah hendaklah bertanggungjawab mengawasi para
anggotanya supaya sentiasa tunduk dan patuh kepada pimpinan umum.
3. Setiap jemaah yang menjadi anggota hendaklah memberikan wala' yang
tidak berbelah bagi kepada pimpinan umum selama mana dia bertindak
mengikut aturan dan peraturan yang telah disepakati.
4. Setiap jemaah yang menjadi anggota pakatan ini tidak boleh sama sekali
menberi dukungan dan pertolongan kepada mana-mana pihak yang
menjadi musuh kepada pakatan ini atau mana-mana anggotanya.
5. Setiap jemaah harus tidak menyerang antara satu sama lain, malahan
sama-sama membela sahabatnya sewaktu menghadapi serangan.
6. Bidang pekerjaan setiap anggota harus dikoordinasikan dengan baik.
7. Untuk mengurus dan mengelola aliansi ini dan memastikannya berjalan
dengan lancar, sebuah kongregasi kepemimpinan harus dibentuk dalam
kesepakatan bersama.122
Justeru itu, Islam tidak akan dapat diamalkan secara menyeluruh apabila
umat Islam itu berpecah-belah dengan adanya Jemaah yang berbilang-bilang, maka
penafsir menyeru kepada semua agar menhindari perpecahan dan memperkuatkan
Islam, sehingga Islam itu dapat diamalkan dari semua aspek kehidupan sama ada
dalam bidang ekonomi, social dan politik semua dapat dikuasai oleh ajaran Allah
S.A.W
122 Abdul Hadi Awang At-Tibyan Surah Assaff Halaman 32
65
C. ANALISIS PERJUANGAN DALAM DEMOKRASI
Demokrasi berasal dari kata demokratia yang merupakan salah satu kata dari
bahasa Yunani. Demokrasi sendiri memiliki arti suatu kekuasaan rakyat. Adapun
secara umum, demokrasi terbagi menjadi dua kata, pertama adalah kata Demos
yang maknanya adalah rakyat. Dan kedua adalah kratos yang maknanya adalah
kekuatan atau kekuasaan.123
Teori yang memisahkan politik daripada agama, adalah sandiwara manusia
sendiri tanpa hidayah daripada Allah SWT. Sehingga menjadikannya tidak
sempurna dan tidak berkekalan. Agama tidak peran sepenuhnya tanpa politik, dan
politik tidak sempurna tanpa agama. Islam juga melarang dengan teokrasi yang
memberi kuasa absolut kepada ahli agama. Menjadikan mereka laksana tuhan
mengongkong akal manusia dan memperhambakan diatas nama agama.
Demokrasi Barat diciptakan atas kebijaksanaan rakyat menggantikan
kediktatoran, karena tekanan untuk menanggung beban kekejaman tirani kekuasaan
absolut pemerintah dan agama serta aristokrasi. Inti dari persamaan Demokrasi
dengan Islam adalah untuk memerangi ketidakadilan dan mengembalikan hak-hak
rakyat. Pilih cara damai untuk mengubah kekuasaan. Berbeda dengan demokrasi
kuno yang awalnya diciptakan di Athen sebelum jaman, itu tidak lengkap, karena
hanya beberapa yang dianggap berhak secara politik. Sedangkan untuk bawahan
tidak memiliki hak dan dapat diperlakukan dengan cara apa pun.124
Demokrasi secara etimologi berasal dari kata demos yang berarti rakyat atau
penduduk suatu tempat dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi
Demos-cratein atau demokrasi adalah keadaan negara di mana dalam sistem
pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,di Negara-negara Barat
keadaan ini timbul setelah merasakai sulit dan pahitnya pemerintahan bila dipegang
123 Nur Sayid Santoso Kristeva “Demokrasi” diakses melalui alamat
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi Tanggal 3 Juli 2019 124 Haji Abdul Hadi Awang Islam Satu-satunya Penyelesaian (Maktabah Barakah,
Selangor, 2014) halaman 37
66
oleh satu orang atau satu golongan tertentu, sehingga kekuasaan tersebut mesti
dipisah ke dalam beberapa lembaga sebagaimana dikemukakan oleh antara lain
seperti Montesquieu, John Locke dan lain-lain.125
Pendemokrasian berbeda pada berbagai negara, tergantung bagaimana
negara tersebut memberikan keluasan hak dan kewajiban kepada rakyatnya dalam
hal pemerintahan. Misalnya kepentingan masyarakat tersalurkan lewat senat, partai
dan parlemen Dari keadaan inilah terbentuk dan timbul perbedaan pendemokrasian
tersebut di atas pada masing-masing negara. Sebagian negara memberikan begitu
banyak kebebasan kepada warganya sebagai pewujudan menghormati hak-hak
individual seperti di Amerika Serikat, tetapi akibatnya bukankah negara paling
modern di dunia ini, angka kejahatannya paling tinggi pula, terutama dalam hal
perzinaan, perkosaan, homoseks pembunuhan dan perampokan (terutama
disebabkan karena bebasnya memperdagangkan senjata api dan minuman keras).
Sebagian negara lagi begitu dikontrol dengan dalih bahwa kekuasaan di
tangan satu partai rakyat proletar, yang kemudian partai itu sendiri ukan
menyuarakan kepentingan rakyat tetapi kepentingan partai sehingga semakin lama
semakin terikat. Jadi jangan harapkan rakyar dapat mengkritik pemerintah seperti
di Rusia dan Cina, tetapi akibatnya pemerintah menjadi dominan di bawah partai,
serba rahasia dan tanpa tanggung jawab, karena tanggung jawab pemerintah kepada
rak- yat hanya dalam hati nurani saja (Moral Responsibility).126
Jihad pada masa kini boleh dikategorikan kepada dua:
1. Jihad Qital (perang)
2. Jihad Siasi (politik)
Jihad Qital (perang) Ini adalah jihad melawan orang-orang kafir dan mereka
yang berpaling dari ajaran Islam melalui senjata. Ini adalah asal mula jihad dalam
Islam. Karena itu, ia juga memegang posisi tinggi dalam agama. itu dianggap
125 Drs H. Inu Kencana Syafi’e Ilmu Pemerintahan dan Al-Quran (Bumi Aksara, Jakarta,
1995) halaman 142 126 Kencana Syafi’e Ilmu Pemerintahan dan Al-Quran 143
67
sebagai satu-satunya praktik Rasulullah (saw) untuk menyempurnakan Islam
karena tanpanya Islam akan rusak.127 Rasulullah (saw) mengatakan:
يف حتى عن ابن عمر قال ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يعثت ب ين يدي الس اعة بالس ي عبد الله وحده لا شريك له
Artinya: Dari Ibnu Umar RA bahawa Nabi SAW telah berkata "Saya dibesarkan
dengan pedang sebelum berlaku Hari Kiamat sehingga hanya Allah yang
disembah dan tidak ada sekutu bagiNya"
Jihad Siasi (Politik) adalah jihad untuk memperbaiki pemerintah dan
pemerintah sesuai dengan hukum Islam, Ini didasarkan pada beberapa hadits:
اد أفضل فقال : أي الجه –الله ) صلى الله عليه وسلم ( بمني وروي أن رجلا قام إلى رسول .؟ فقال عليه السلام : " أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر"
Artinya: Dikisahkan bahwa seorang pria bangun untuk Rasulullah (semoga damai
besertanya) ketika berada di Mina dan bertanya apa jihad yang paling penting?
Utusan Allah (saw) menjawab bahwa jihad yang paling penting adalah berbicara
kebenaran di depan sultan yang zalim.128
Pemilu adalah merupakan jihadis. Berpartisipasi dalam pemilihan adalah
amal Islam yang disertai dengan pengorbanan harta dan jiwa. Gerakan Islam siap
menghadapi kemungkinan membunuh dan melukai diri mereka sendiri. Mereka
sadar akan firman Allah SWT QS Al-Tau’bah, ayat 41:
هدوا وثقالا اٱنفروا خفاف لمم وج ر ٱلله سبيل في وأنفسمم بأمولمم خي ت علمون كنتم إن لمم ذ
﴿٤٣﴾ “Berangkatlah kamu baik dalam rasa ringan mahupun berat, dan berjihadlah
dengan harta dan jiwamu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui”.129
Hari pemilihan adalah fenomena yang muncul, di mana umat Islam harus
mengarahkan pandangan mereka apakah akan berpartisipasi dalam pemilihan atau
127 Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah 142 128 Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah 143 129 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 194
68
tidak. Apakah itu menerima siapa pemimpinnya dan apakah itu menguntungkan
Islam atau tidak.130
Semua cara hidup manusia yang sistematik memerlukan politik, ekonomi,
pendidikan dan sebagainya. Kemudian Islam berbeza dengan agama, ideologi atau
teori-teori lain dalam penciptaan manusia. Agama-agama lain memisahkan
perkara-perkara hidup dari agama di mana agama tidak harus campur tangan dalam
hal-hal politik dan ekonomi. Ideologi dan teori adalah hak asasi manusia untuk
diciptakan dengan alasan, pengetahuan dan pengalaman, sehingga mereka harus
dipisahkan dari agama.
Al-Qur'an mengesahkan tujuan atau kebijaksanaan manusia yang diciptakan
oleh Tuhan dengan sifat dan ciri-ciri yang berbeza dari makhluk lain seperti
malaikat, jin dalam makhluk ghaib, binatang yang berperilaku dan bergerak tanpa
alasan, dan makhluk (tak bergerak) kayu dan batu. Manusia adalah manusia,
mempunyai sifat rohani, bijak, boleh bergerak dan hidup dalam masyarakat madani.
Jadi Tuhan menetapkan tiga Tujuan dan menciptakan hikmat manusia, yaitu:
Ibadah, Khilafah dan Amanah.131
Dengan berpartisipasi dalam pemilihan, kekuatan Islam dapat diperkuat. Ini
penting untuk menjaga Islam dari kehancuran di mana pemerintah terdiri dari
orang-orang yang tidak peduli dengan agama. Pemilihan juga merupakan bidang
khotbah yang terbuka, ini bisa dilakukan dengan ceramah, brosur dan sejenisnya.
Dengan kekuatan yang ada melalui kehancuran penindasan Islam dapat
mengendalikan pengkhianatan, penipuan dan kejahatan yang dilakukan. Memang,
Jihad Islam terjadi ketika dakwah dan niat baik Islam digagalkan oleh musuh
sampai orang-orang menjadi sesat dan tertindas. Pada saat ini perang diperlukan.
Terutama ketika ketidakadilan merajalela dalam menekan kesadaran Islam dan
kebangkitannya.132
Perubahan yang telah terjadi di dunia barat ke demokrasi modern, mengikuti
studi orientalis dari ajaran Islam, adalah karena mereka sangat tertarik pada Islam.
130 Dewan Ulama’ Pas Taujihad Pilihan Raya 140 131 Haji Abdul Hadi Awang Islam Satu-satunya Penyelesaian (Maktabah Barakah,
Selangor, 2014) halaman 28 132 Dewan Ulama’ Pas Taujihad Pilihan Raya 141
69
Ketika buku-buku ilmu politik Islam dimasukkan dalam penelitian ini. Akhirnya
mempengaruhi reformasi politik yang mengubah sistem pemerintahan setelah
kebangkitan Perancis, Inggris dan lainnya. Mereka mulai mengenali cara-cara
memberikan hak kepada rakyat jelata. Sebelumnya mereka meluncurkan sebuah
revolusi rakyat yang melahap massa rakyat dan membunuh para raja dan penguasa
mereka dengan dendam. Kelemahan demokrasi modern adalah mereka tidak
menerima Islam secara keseluruhan. Agama Kristen, bagaimanapun, tidak lengkap,
karena diubah dari pamflet para Rasul, bukan ajaran Yesus yang benar dan para
nabi zaman dahulu. Al-Quran mengungkapkan pelanggaran dalam beberapa ayat,
termasuk firman Allah Ali-Imron, ayat 64:
ن نا سواءء قل يءأهل ٱلمتب ت عالوا إلى كلمة نمم ب ي ولا اشي بهۦ نشرك ولا ٱلله إلا د ن عب ألا وب ي ﴾١٤﴿أنا مسلمون ب دوا ٱشه ف قولوا ت ولوا فإن ٱلله دون م ن اأرباب ب عضا ب عضنا ي تخذ
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada
satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak
menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah.
Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang Muslim.”133
Ini berarti bahwa mereka yang disembah sebagai tuhan adalah di antara para
pemimpin dan imam yang membentuk hukum mereka sendiri tentang hal-hal yang
tidak diizinkan oleh Allah. Dalam hal-hal di luar nalar manusia dan batasan studi
manusia, ia telah menciptakan hukum, peraturan, dan berbagai teori yang berbahaya
bagi manusia.
Islam adalah rahmat Allah yang tak terbatas dan sifat adilnya yang tak
terhitung jumlahnya kepada hamba-hamba-Nya. Hal itu terungkap dalam sejumlah
hal secara umum dan khusus mengenai kerasulan Muhammad S.A.W. Islam yang
dibawanya telah menunjukkan sistem politik paling sukses dalam sejarah manusia.
Dari Adam sampai Nabi Muhammad S.A.W bergabung dengan para pemuda
Khulafa Rasyidin dan para pemimpin yang benar mengikuti jejaknya. Kekuatan
hebat dari bantingan selama empat belas abad (lebih dari 1300 tahun, berkali-kali
133 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemahan &
Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Halaman 58
70
lebih besar dari sebelum dan sesudahnya) dapat dilihat dengan jelas akan kejatuhan
pemerintah Islam setelah meninggalkan ajarannya. Adapun kehancuran pemerintah
lain dari ajaran Islam karena penyimpangan sifat manusia dan membuka ruang
kelemahannya yang membawa banyak kehancuran sendiri lebih dari kekejaman,
karena hilangnya perhitungan agama dalam politik karena kebijaksanaan para
pemimpin, masih menderita dari kelemahan makhluk yang sangat tertarik pada
bimbingan daripada Allah.134
Ini adalah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi walaupun ada hukum
ciptaan dari manusia, tetapi itu tidak mengendalikan akal dan perasaan yang
bersama nafsu. Ketika tidak ada aspek spiritual dari perhitungan dosa dan pahala,
balasan setelah kematian yang didasarkan pada ajaran agama, yang lahir dari
kepercayaan pada Allah Maha Berkuasa. Percaya pada Islam daripada Allah,
membuat semua bangsa dan kerajaan di bawah-Nya dengan tanggungjawab
diamanahkan dan dihisab.
Ketika politik dipisahkan dari agama, maka manusia yang berkuasa yang
memerintah dan memerintah merasa dirinya berada di luar daripada kerajaan Allah.
Oleh karena itu lahirlah slogan: Agama untuk Allah, urusan dunia terserah manusia.
134 Haji Abdul Hadi Awang Islam Satu-satunya Penyelesaian (Maktabah Barakah,
Selangor, 2014) halaman 39
71
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap penelitian semestinya akan menjawab setiap permasalah yang ada
didalam perbahasan tersebut, maka ianya tidak lengkap apabila permasalah itu tidak
terjawab. Oleh karena penafsir itu, adalah orang yang tinggal dinegara Malaysia,
maka corak pemikiranya lebih cenderung terhadap apa yang berlaku didalam
negaranya dan tempat beliau menuntut ilmu menjadikan beliau memahami
perjuangan Islam harus dilakukan sedemikian disini peneliti menetapkan tiga
kesimpulan daripada permasalahan:
1. Perjuangan bisa dikatogerikan kepada bermacam maksud, ada yang
memahaminya sebagai belajar ada juga yang memahaminya sebagai perang,
namun apa yang ingin saya maksudkan disini adalah Jihad atau berjuang
dalam menegakkan agama Islam yang merupakan perkara yang perlu
dilaksanakan oleh masyarakat yang mengucap dua kalimah syahadah,
supaya agama Islam itu lebih tinggi daripada segala hal yang lain. Dan ianya
menjadi perkara wajib bagi penganut agama islam dalam
memperjuangkanya. Jika sekiranya Islam itu hanya solat, puasa, zakat dan
haji, dan tidak kepada hal lainnya maka Islam itu tidak akan menjadi
sempurna, Islam merupakan agama yang sempurna dan lengkap dari semua
bidangnya karena itulah islam harus berada ditempat yang tinggi. Oleh itu,
perjuang untuk menjadikan agama itu dapat diamalkan secara keseluruhan
merupakan fardu ain bagi umat Islam ketika ini karena negara Islam masih
lagi belum ada, dan menjadi fardu kifayah apabila sudah tertegak negara
Islam.
2. Munurut penafsir Al- Tibyān yaitu Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang di
dalam kitab Tafsir surah As-Saffnya. Perjuangan Islam perlu melalui sebuah
Jemaah atau organisasi, dan organisasi tersebut adalah yang benar-benar
menjadikan Al-Quran dan As-sunnah sebagai panduan utama dan sebagai
jalan keluar apabila datangnya suatu hukum dan masalah yang baru. Ianya
perlu dipimpin oleh dikalangan para ulama’-ulama’ orang-orang alim yang
72
faham tentang ajaran Islam secara mendalam dan menyebarkan tentang
kebenaran agama kepada semua lapisan masyarakat.
3. Organisasi Islam atau Jemaah Islam itu harus menyertai dan mengambil
tempat dalam bidang politik dan menerima demokrasi walaupun demokrasi
itu bukan datang daripada ajaran Islam sebagai dijadikan metode untuk
berjuang, karena demokrasi adalah kuasa yang ditentukan oleh masyarakat
yang berada dinegara atau negeri tersebut. Islam bisa menerima demokrasi
kerna ia merupakan metode yang lebih aman jika dibandingkan dengan
berperang. Yang menentukan pemimpin disesebuah negara adalah
rakyatnya, jika mejoriti rakyat disebuah negara itu adalah muslim maka
negara itu perlu mengamalkan ajaran Islam secara total, tetapi apa yang
berlaku hari ini negara Islam tidak mahu melaksanakan hukum-hukum
Islam walaupun dipimpin oleh pemimpin yang beragama Islam. Ini kerna
berlaku pemimpin itu bukan pemimpin yang menggunakan Al-Quran dan
As-Sunnah sebagai hujjah dan menjadikan fahaman libralisme,
nasionalisme, kapitalisme dan sebagainya sebagai pemikiran meraka.
B. SARAN
Kepada umat Islam kita harus bersama dengan Jemaah dan organisasi Islam
kerna apabila kita tidak berada didalam Jemaah Islam ianya akan menyebabkan
Islam itu semakin lama semakin jauh dari umatnya dan ajaran Islam itu akan
dilupakan oleh penganutnya
Kita haruslah berjuang dengan harta dan nyawa supaya Islam itu dapat
diamalkan didalam negara kita agar kehidupan kita didunia ini dalam keadaan
selamat aman dan harmoni, melupakan perjungan Islam merupakan perkara buruk
bagi umatnya yang akan menimpa dimasa hadapan, dan berjuanglah dengan
sepenuh tenaga dan upaya dan bersungguh-sungguh dalam menjaga agama Islam
yang mulia ini.
Daftar Pustaka
Buku
Rahman, Mustafa Abdul kitab hadits 40 (Selangor : Dewan Pustaka Fajar, 2016)
Ya‟cub, Hamzah, Publistik dan Islam, (Bandung : Diponegoro, 1986)
M.yusuf, M.ag, Dr. kadar Studi Al-Quran (Jakarta : Amzah, 2012) Edisi 21 Prof.
Dr Umar Syihab, M.A Kontekstualitas al-Quran Kajian Tematik atas Ayat-
Ayat Hukum dalam Al-Quran (Jakarta : pemadani, 2005),
Baidan Nasrhuddin, Metodologi Penafsir Al-Quran. (Yogyakarta : Glaguh Uhiv,
1998)
Yakan, Fathi apa arti saya menganut islam,(Selangor : Dewan Pustaka Fajar, 2010)
Awang, Tuan Guru Haji Abdul Hadi Tafsir Al-Tibyān Surah As-soff (Kuala
Lumpur : Jurdi Resources, 2011
Departemen Agama, Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Al-Qur’an Terjemahan
& Asbabul Nuzul (Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), Nawawi,Hadawi
Metode Penelitian bidang solial (Yogyakarta, Gajah Muda University
Press, 1995)
Hadi,Suntrisno Metodelogi Research I (Yogyakarta ; Fak Pidkologi UGM, 1987)
Umar, Nasaruddin Metode Tafsir ayat-ayat sains & sosial (Jakarta, amzah, 2012)
Abdul Halim, Muhammad Memahami Al-Quran (Bandung, Marja, 2002)
Nor, Riduan Mohamad,Abdul Hadi Awang ,Murabbi,Ideoloege ,Pemimpin, Jundi
resources(1706325-W)cetakan pertama:mei 2009
Awang, Tuan Guru Haji Abdul Hadi Tafsir Surah Al-Hujuraat (Selangor, jundi
resources, 2010)
Mat Dui, Zahid Bin “ Studi Agama : Karakteristik tafsir kontemporer diMalaysia”
Tesis (Lampung Program Gelar Pascasarjana Universitas Islam Negeri
(UIN) Raden Intan Lampung 2017)
Pas, Dewan Ulama’ Taujihad Pilihan Raya (DUPP Publications, Kuala Lumpur,
2018)
Awang, Hj Abdul Hadi Islam, Fikrah, Harakah dan Daulah ( Dewan Pustaka
Fajar, Selangor, 2010)
Lajnah Tarbiyah Dan Perkaderan Manhaj Daurah Tadribiyyah (Pustaka At-
Tibyan, Terengganu, 2010)
Abdulrahman, Dr. Abdullah Bin Muhammad Tafsir Ibnu Katsir IV (pustaka iman
syafi’i, Insonesia 2017)
Al-Mahali, Iman Jalaluddin Tafsir Jalalain ( sinar baru, Bandung, 2004)
Uwais, Syaikh Muhammad An-Nadwy Tafsir Ibnu Qayyim (Darul Falah, Jakarta,
2004)
Awang, Haji Abdul Hadi Islam Satu-satunya Penyelesaian (Maktabah Barakah,
Selangor, 2014)
Imani, Allamah Kamal Faqih Tafsir Nuzul Quran ( Al-Huda, Jakarta, 2004)
Sayyid Asy-Syuri, Majdi Bin Mansor Bin Tafsir Imam Syafi’I (Pustaka Azzam,
Jakarta, 2003)
RI, Kementerian Agama Al-Quran Dan Tafsirnya IV (Reserved, Jakarta,2010)
Syafi’e. Drs H. Inu Kencana Ilmu Pemerintahan dan Al-Quran (Bumi Aksara,
Jakarta, 1995)
Mohd Nur, Hj. Fadhil Aqidah Dan Perjuangan (Dewan Pustaka Fajar, Selagor,
2009)
Ritonga, Rahman Memahami Islam Secara Kaffah (Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah IAIN Bukittinggi, 2016) Halaman 118-119
Web-site
Wikipedia, “Jihad” , diakses melalui alamat
https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad#cite_note-1 Tanggal 22 januari 2019
As-Sewed, Muhammad Umar “mempererat persatuan, menjauhi perpecahan”
Diakses melalui alamat https://kaahil.wordpress.com/2010/05/07/ 28
Januari 2019
Jundullah, Ahmad Sofi “Pandangan Tokoh Dunia Terhadap Tok Guru Haji Abdul
Hadi Bin Hj Awang” Diakses melalui alamat
http://ulamasedunia.org/2016/12/28/pandangan-tokoh-dunia-terhadap-tok-
guru-haji-abdul-hadi-bin-hj-awang/ 28 Juni 2019
Office Attire “Rsis Distinguished Public Lecture” Diakses melalui alamat
https://www.rsis.edu.sg/event/rsis-seminar-by-dato-seri-tuan-guru-abdul-
hadi-awang-president-pan-malaysian-islamic-party-pas/ - .VhB3nWB97IU
Tanggal 7 Juni 2019
Nukman, Zahirul “Abdul Hadi Awang” Diakses melalui alamat
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_Awang#cite_note-46
Tanggal 30 Juni 2019
Sibromulisi, Mohammad “Jihad Dan Ketentuan Pengamalannya”
https://islam.nu.or.id/post/read/84152/jihad-dan-ketentuan-pengamalannya
Tanggal 9 Juli 2019
Wikipedia, “Jihad” , diakses melalui alamat
https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad#cite_note-1 Tanggal 22 juni 2019
Santoso Kristeva, Nur Sayid “Demokrasi” diakses melalui alamat
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi Tanggal 3 Juli 2019
CURRICULUM VITAE
A. Infomasi Diri
Nama : Amirul Izwan Bin Rukman
Tempat & Tgl Lahir : Hospital Hulu Terengganu, 1 oktober 1995
Pekerjaan : Student/Mahasiswa
Alamat : No.5 Kampung Paya Rapat, Jalan Kampung Baung
21700 Kuala Berang,Terengganu
B. Riwayat Pendidikan
S1 UIN STS Jambi : 2017-2019
Kolej Universiti Darul Quran Islamiyyah (KUDQI) : 2016-2013
Ma’ahad Darul Quran (MDQ) : 2013-2007
Madrasah Darul Ehsan (MDI) : 2006-2001
C. Penhargaan akademis
1. KUDQI : 2.6
2. MDQ : Maqbul
3. MDI : 4A, 3B, 1D
4. Riwayat Organisasi/Pekerjaan
1. TYDP PKPMI Cawangan Jambi 2018/2019
2. Azatizah di Madrasah Darul Ansar 2017
3. Presiden Pelajar Kudqi 2016/17