kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

33

Upload: kartika-dwi-rachmawati

Post on 25-Dec-2014

547 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1
Page 2: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

KELOMPOK 4 :Khusnul Khotimah

M. Imam KurniawanPawit Fuji Lestari

Siti Mutia NurfalahSyifa Dwi Ulayya

KOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Page 3: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

A. Surah Al-Baqarah Ayat 148

Ayat ini merupakan salah satu ayat yang memberi motivasi kepada kita untuk senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan. Berlomba-lomba dalam kebaikan bukan sekedar dari akal manusia tetapi juga dari agama. sebab terkadang sesuatu yang baik menurut akal, belum tentu baik menurut agama. akan tetapi, baik menurut agama, sudah tentu baik pula menurut akal. perbuatan yang baik harus selalu diajarkan, dicontoh, dan dibiasakan.

Page 4: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

1. Lafal Ayat :

2ق0وا 4ب ت >يه4ا ف4اس6 0لD و2ج6ه4ة@ ه0و4 م0و4ل 2ك �و4لHه0 0م0 الل 2ك 6ت2 ب 4أ 0وا ي 0ون 4ك 6ن4 م4ا ت 4ي ات2 أ 6ر4 ي 6خ4 �ال

ي6ءW ق4د2ير@ 0ل> ش4 Hه4 ع4ل4ى\ ك 2نH الل �ج4م2يعaا إ2. Terjemahan Ayat :

Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepada-Nya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah/2 : 148)

Page 5: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

3. Penjelasan Ayat :

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa bagi setiap pemeluk suatu agama mempunyai kiblatnya sendiri. Bahkan, tiap-tiap kiblat pun mempunyai tujuan dan arah sendiri. Kaum muslimin mempunyai kiblat yang ditetapkan langsung oleh Allah dan tujuan kiblatnya semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah. Pada zaman dahulu Nabi Ibrahim a.s berkiblat ke Masjidil Haram, Umat Yahudi berkiblat ke Baitul Maqdis, Umat Nasrani ke arah timur, namun dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk berkiblat ke Ka’bah dan ini berlaku untuk semua.

Page 6: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Allah pun juga memerintahkan kita untuk giat bekerja serta berlomba-lomba dalam kebaikan yang berarti menaati dan patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat yang tinggi. diantaranya berlomba dalam menuntut lmu, bersedekah dan melakukan amalan-amalan positif lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kondisi/suasana yang dinamis dan senantiasa bersemangat. Allah akan membalas orang yang beriman, berbuat baik dan suka menolong dengan surga dan berada didalamnya kekal selama-lamanya.

Page 7: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

B. Surat Fatir Ayat 32Allah telah menurunkan Al-Qur’an pada Rasulullah untuk menjadi pedoman bagi dirinya dan umatnya. Tetapi masih ada sikap-sikap mengambil Al-Qur’an sebagai pedoman hidup seperti yang disebutkan dalam surat Fatir.

Page 8: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Dan diakhir ayat Allah pun menegaskan kepada manusia agar berhati-hati dalam bertindak dan bertingkah laku karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan.

Page 9: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

1. Lafal Ayat :6ه0م6 4ا ف4م2ن 4اد2ن ب 4ا م2ن6 ع2 6ن Hذ2ين4 اص6ط4ف4ي 4اب4 ال 2ت 6ك 4ا ال 6ن ث و6ر4

4 0مH أ �ثات2 6ر4 ي 6خ4 2ال 2ق@ ب اب 6ه0م6 س4 4ص2د@ و4م2ن 6ه0م6 م0ق6ت ه2 و4م2ن 4ف6س2 2ن 2م@ ل ظ4ال

6ف4ض6ل0 2ك4 ه0و4 ال Hه2 ذ4\ل 2ذ6ن2 الل 2إ �ب

2ير0 4ب 6ك ال2. Terjemahan Ayat :

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (QS: Faathir Ayat: 32)

Page 10: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

3. Penjelasan Ayat :

Allah telah menurunkan Al-Qur’an sebagai kitab mulia yang membenarkan kitab-kitab lain. Diantara mereka menzalimi diri sendiri, ada pula yang bersikap pertengahan yaitu melaksanakan kewajiban dan meninggalkan keharaman. Namun terkadang mereka meninggalkan perkara yang disunahkan dan melakukan perkara yang dimakruhkan. Ada juga yang bersikap segera melakukan kebaikan dengan izin Allah. Golongan ini selalu melakukan perbuatan yang diwajibkan dan disunahkan serta meninggalkan perkara yang diharamkan dan dimakruhkan.

Page 11: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Ketiga kelompok tsb tetap masuk surga meskipun dengan cara yang berbeda-beda sesuai hadis yang diriwayatkan Abu Darda yang intinya :

“Diantara mereka yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada pula yang dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah”.

Page 12: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Sesuai terjemahannya, bagaimana ketiga golongan tsb masuk surga adalah:- Orang yang dahulu berbuat kebaikan dengan

izin Allah (sabiqun bin khairat) adalah orang yang akan masuk surga tanpa hisab

- Orang yang pertengahan (muqtasid) akan masuk surga dihisab dengan hisab yang ringan

- Orang yang menzalimi diri sendiri (zalimun linafsih) adalah orang-orang yang akan masuk surga tetapi dihisab yang lama sesuai amal buruk yang telah dia lakukan di dunia

Page 13: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Berkaitan dengan istilah zalimun linafsih, muqtasid,

dan sabiqun bil-khairat, ar-Razi memberikan 10

penafsiran sebagai berikut:

1. Zalimun linafsih adalah orang yang lebih banyak

kesalahannya, sedangkan muqtasid (cermat)

adalah orang yang seimbang antara kesalahan dan

kebaikannya. Adapun sabiqun bil-khairat adalah

sesuatu yang lebih banyak kebaikannya.

Page 14: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

2. Zalimun linafsih adalah sesuatu yang kulitnya lebih bagus

daripada isinya, sedangkan muqtasid (orang yang cermat)

adalah kesamaan antara kulit dan isinya. Adapun sabiqun

bil-khairat adalah sesuatu yang isinya lebih baik daripada

kulitnya.

3. Zalimun linafsih adalah orang yang bertauhid dengan lidah,

tetapi berbeda dengan sepak terjang hidupnya. Muqtasid

(orang yang cermat) adalah orang yang bertauhid, tetapi

sikap hidupnya ,menahan diri dari perbuatan dosa dengan

terpaksa. Adapun sabiqun bil-khairat adalah orang yang

bertauhid dalam hatinya dan dibuktikan dengan gerak

langkah hidupnya.

Page 15: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

4. Zalimun linafsih adalah orang yang berbuat dosa besar. Muqtasid (orang yang cermat) adalah orang yang berbuat dosa kecil. Adapun sabiqun bil-khairat adalah orang yang ma’sum dari dosa.

5. Zalimun linafsih adalah orang yang membaca Al-

Qur’an dengan tidak mau mempelajari isinya,

apalagi mengamalkannya. Muqtasid (orang yang

cermat) adalah orang yang membaca dan

mengetahui. Adapun sabiqun bil-khairat adalah

orang yang membaca, mengetahui, dan

mengamalkannya.

6. Zalimun linafsih adalah orang yang jahil. Muqtasid

(orang yang cermat) adalah orang yang suka

belajar. Adapun sabiqun bil-khairat adalah orang

yang alim.

Page 16: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

7. Zalimun linafsih adalah orang-orang yang

masy’amah. Muqtasid (orang yang cermat) adalah

orang yang maimanah (menempuh jalan kanan).

Adapun sabiqun bil-khairat adalah orang yang

tampil ke muka mendekati Tuhan.

8. Zalimun linafsih adalah orang yang setelah

dihisab masuk ke neraka. Muqtasid (orang yang

cermat) adalah orang yang setelah dihisab masuk

surga. Adapun sabiqun bil-khairat adalah orang

yang masuk surga tanpa melalui hisab.

Page 17: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

9. Zalimun linafsih adalah orang yang tidak mau berhenti

berbuat maksiat. Muqtasid (orang yang cermat) adalah

orang yang merasa menyesal dan bertobat. Adapun

sabiqun bil-khairat adalah orang yang menyesal dan

bertobat serta tobatnya diterima.

10. Zalimun linafsih adalah orang yang mengambil Al-

Qur’an, tetapi tidak mengamalkannya. Muqtasid (orang

yang cermat) adalah orang yang mengambil Al-Qur’an

dan mengamalkannya. Muqtasid (orang yang cermat)

adalah orang yang mengambil Al-Qur’an untuk

diamalkan dan mengajak orang lain supaya

mengamalkannya.

Page 18: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Itulah sebabnya sabiqun bil-khairat disebut al-Kamil al-Mukamil (sempurna lagi menyempurnakan), sedangkan muqtasid (orang yang cermat) disebut orang yang sempurna sendiri dan zalimun linafsih sebagai bentuk kekurangan.

Page 19: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

C. Surah An-Nahl Ayat 97Manusia adalah makhluk allah yang paling

mulia diantara sekian banyak makhluk lain. Tetapi, manusia bisa menjadi makhluk yang paling rendah melebihi rendahnya binatang ternak. Manusia yang termasuk kategori ini adalah manusia yang tidak mau beriman dan beramal saleh. Manusia yang mau beriman dan beramal saleh akan mendapat balasan dari allah dengan balasan yang baik. Seperti yang tertera di surat an-nahl ayat 97 berikut ini :

Page 20: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

1. Lafal Ayat :

4ى\ و4ه0و4 6ث 0ن و6 أ4 4رW أ 2حaا م2ن6 ذ4ك م4ن6 ع4م2ل4 ص4ال

Hه0م6 4ن 4ج6ز2ي 4ن 4ةa و4ل >ب 4اةa ط4ي ي Hه0 ح4 4ن 2ي ي 0ح6 4ن �م0ؤ6م2ن@ ف4ل0ون4 4ع6م4ل 0وا ي 4ان ح6س4ن2 م4ا ك

4 2أ ه0م6 ب 4ج6ر4 أ

2. Terjemahan Ayat :

Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahal yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. an-Nahl/16:97)

Page 21: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

3. Penjelasan Ayat :Ayat ini menampilkan prinsip yang menjadi dasar bagi pelaksanaan janji dan ancaman. Prinsip itu adalah barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dan dia beriman, allh akan memberikan kehidupan yang baik. Maksudnya adalah jika kita berbuat baik maka allah akan membalas dengan kebaikan juga bukan hanya kebaikan di dunia tetapi mendapat pahala yang berlipat ganda di akhirat nanti. Pada ayat tersebut, kata saleh dipahami dalam arti baik, serasi, bermafaat, dan tidak rusak.

Page 22: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Ulama Amal saleh adalah…

Syaikh Muhammad Abduh

Segala perbuatan yang berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok, dan manusia secara menyuluruh

Az-Zamakhsyari Segala perbuatan yang sesuai dengan dalil Al-Quran dan/atau sunah Nabi Muhammad saw.

Kata mu’minun merupakan syarat mutlak bagi penilaian kesalehan amal. Keterkaitan amal saleh dan iman membuat seseorang yang melakukan amal soleh tidak menuntut sebuah imbalan (ikhlas). Ayat ini menjelaskan adanya keterkaitan antara amal saleh dengan iman. Pengakuan iman saja belumlah berarti sebelum dibuktikan amal yang baik.

Page 23: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Kata hayatan tayyibah (kehidupan yang baik) dalam ayat tersebut dikatakan bahwa orang yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Kehidupan itu adalah kehidupan yang diliputi rasa lega, kerelaan, serta kesabaran dalam menerima cobaan dan rasa syukur atas nikmat allah. Sehingga dia selalu menyadari bahwa pilihan Allah swt adalah yang terbaik dan selalu ada hikmah dan manfaat dari sesuatu yang terjadi.

Penafsir Kehidupan yang baik adalah…Ibnu Katsir Ketentraman jiwa walau dari mana pun

datangnya gangguan

Ibnu Abbas Mendapat rezeki halal lagi baik dalam hidup di dunia ini

Ali bin Abi Thalib Rasa tenang dan sabar meski berapa pun dan apa pun cobaan yang diberikan Allah swt menimpanya

Page 24: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Rasulullah saw. Adalah teladan paling baik dalam kehidupan ini, termasuk dalam beramal. Ini adalah salah satu hadis mengenai orang yang beramal saleh yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah berikut ini. Artinya: Dari Jabbir bin Abdullah r.a., ia berkata, ‘‘Rasulullah saw. Berkhotbah kepada kami, lalu beliau bersabda, ‘Wahai manusia, bertobatlah kamu kepada alllah sebelum kamu mati, bergegaslah kamu mengerjakan amal saleh sebelum kamu sibuk, dan ciptakanlah hubungan kepada orang-orang disekelilingmu dan hubungan kepada Tuhanmu dengan memperbanyak zikir Kepada-Nya serta banyak bersedekah dalam keadaan rahasia dan terang-ternangan, miscaya akan imurahkan rezekimu, diberi pertolongan, dan diperbaiki keadaanmu‘.“ (H.R. Ibnu majah no.1071)

Page 25: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada kita untuk selalu bertaubat kepada Allah, mengerjakan amal saleh, serta menciptakan hubungan dengan sesama manusia dan kepada Allah.

a) Bertaubat Kepada AllahSeorang muslim tidak akan mau melakukan hal yang dilarang allah, akan tetapi kuatnya godaan setan,dia dapat terjerumus perbuatan dosa,sebagai orang beriman mestinya dia segera menyadari kesalahanya lalu memohon maaf kepada Allah swt. Seorang muslim yang terlanjur melakukan dosa besar, tetapi segera insaf dan menyesal dan bertobat. Allah langsung memaafkan dosanya. Tobat yang dimaksud adalah taubatan nasuhah yaitu tobat yang sebenarnya.

Page 26: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Sebagaimana Allah berfirman berikut ini :

Page 27: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:` Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu `.(QS. At-tahrim 66:8)

Page 28: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Tobat nasuha adalah tobat yang memenuhi 3 syarat yaitu :Berhenti dari perbuatan dosa yang dilakukanMenyesal atas perbuatan itu dan meminta ampun

kepada Allah SWTBerketetapan hati agar tidak akan mengulangi

perbuatan dosa tersebut dan diiringi perbuatan baik.

Apabila dosa itu berhubungan dengan manusia ditambah syarat lain yaitu meminta maaf dan mengembalikkan apa yang harus dibalikkan.

Page 29: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

b) Mengerjakan amal sholeh kita di perintahkan untuk mengerjakan amal

sholeh selama ada kesempatan dan sebelum ada kesibukan. Amal soleh adalah perbuatan baik yang di gariskan oleh agama dan amal soleh memiliki sangat luas cakupanya , yaitu segala perbuatan yang didasari oleh iman, baik berupa tenaga, pikiran, maupun harta yang mendatangkan kebaikan untuk dirinya dan orang lain.Balasan orang berbuat amal saleh adalah memperoleh kehidupan yang baik dan mendapat surga firdaus sebagaimana Allah berfirman :

Page 30: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (QS AL-Kahfi/ 18 : 107 – 108)

Page 31: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

c) Menciptakan Hubungan Baik kepada Sesama Manusia dan kepada Allah Swt.

Manusia adalah makhluk sosial, dimana antara satu dan lainya saling ketergantungan dan membutuhkan. Oleh karena itu, manusia tidak dapat hidup sendiri. Pantaslah kita disuruh untuk menciptakan hubungan baik kepada sesama manusia, sebagaimana firman Allah :

6ع4ل4ى .. .. 0وا 4ع4او4ن و4ت6ع0د6و4 6م2و4ال 2ث 4ىاإل 6ع4ل 0وا 4ع4او4ن 4ت Hق6و4ىو4ال و4الت 6بر> .... ال

Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS AL-Maidah/5 : 2)

Page 32: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Upaya menciptakan hubungan baik frngan Allah Swt., dilakukan melalui banyak dzikir kepada Allah Swt., seperti dengan mengerjakan sholat dan membaca tasbih serta tahmid.

Hن2ي 2ن 4ه4 إ 2ل إ Hه0 ال4 4االل ن4 2ي أ 0د6ن 4اف4اع6ب 4ن 2الH أ 2 إ 4ق2م و4أ

6ر2 2ذ2ك ة4 ل الصHال4

Artinya : Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS At-taha/20 : 14)

Page 33: Kompetisi dalam kebaikan (kel. 4) 1

Pertanyaan: Nisrina: Sabiqun bil khairat adalah orang

yang ma’sum dari dosa, bagaimana cara kita bisa ma’sum dari dosa