klasifikasi tanah_6(1).pdf
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
1/9
KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah umumnya menggunakan dua system yaitu Unified SoilClasifikation System dan AASHTO. Kedua system ini menggunakan indeks – indeks
tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran butiran, batas cair dan indeksplastis.
A. Sistem Klasifikasi Unified.
Suatu tanah diklasifikasikan kedalam tanah berbutir kasar ( kerikil dan pasir ) jika lebih dari 50% tertahan pada saringan no 200 dan sebagai tanah berbutir halus (lanau dan lempung ) jika lebih dari 50% lewat dari saringan no 200, selanjutnyatanah diklasifikasikan kedalam sejumlah kelompok dan subkelompok seperti dalamtabel klasifikasi tanah Unified . Simbol –simbol yang digunakan dalam klasifikasitanah adalah :
G = Kerikil ( Gravel )
S = Pasir ( Sand )
C = Lempung ( Clay )
M = Lanau ( Silt )
O = Lanau atau Lempung Organik ( Organic Silt Or Clay )
Pt = Tanah Gambut dan Tanah Organik Tinggi ( Peat And Highly OrganicSoil ).
W = Gradasi Baik ( Well Graded )
P = Gradasi Buruk ( Pooryl Graded )
H = Plastisitas Tinggi ( High Plasticity )
L = Plastisitas Rendah ( Low Plasticity )
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
2/9
Tabel 2. Klasifikasi Tanah Sistem Unified
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
3/9
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
4/9
Cara penggunaan tabel Klasifikasi Tanah Sistem Unified misalnya dari hasilpengujian laboratorium diperoleh data PL = 16%, LL = 42%, sedang dari analisasaringan diperoleh :
Saringan No % Lolos
4
10
40
200
100
93,2
81,0
61,5
Karena persentase lolos saringan no 200 adalah 61,5%, berarti lebih besardari 50 % maka dalam tabel harus digunakan kolom bawah yaitu butiran halus.Karena nilai LL = 42% maka termaksud CL atau ML. selanjutnya dicari nilai indeksplastis sebesar 26%. Nilai PI dan LL selanjutnya diplot pada diagram plastisitas,
sehingga ditemukan letak titik diataas garis A, yang menempati zone CL. Jadi jenistanah tersebut diklasifikasikan sebagai CL.
Prosedur menentukan klasifikasi tanah sisten Unified adalah sebagai berikut :
1. Tentukan apakah tanah berupa butiran halus atau kasar secara visual ataudengan cara menyaringnya dengan saringan no.200.
2. Jika tanah berupa butiran kasar :
a) Saring tanah dan gambarkan grafik distribusi butirannya.
b) Tentukan persen lolos saringan no.4 jika butiran yang lolos kurang dari 50%,tanah tersebut sebagai kerikil, bila yang lolos lebih dari 50% diklasifikasikan
sebagai pasir.c) Tentukan jumlah butiran yang lolos saringan no.200. jika persentase butiran
yang lolos kurang dari 5%, pertimbangkan bentuk grafik distribusi butirandengan menghitung Cu dan Cc, jika bergradasi baik maka klasifikasikansebagai GW ( bila kerikil ) dan SW ( bila pasir ), jika bergradsi burukklasifikasikan sebagai GP ( bila kerikil ) dan SP ( bila pasir ).
d) Jika persentase butiran yang lolos saringan no.200 diantara 5% – 12% tanahmempunyai simbol dobel dan mempunyai sifat keplastisan ( GW - GM, SW – SM, dsb ).
e) Jika persentase butiran yang lolos saringan no.200 > 12%, harus diadakan
pengujian batas – batas Atterberg dengan menyingkirkan tanah yangtertinggal dalam saringan no.40, kemudian dengan menggunakan diagramplastisitas tentukan klasifikasinya ( GM, GC, SM, SC, GM-GC ATAU SM-SC )
3. Jika tanah berupa butiran Halus :
a) Lakukan pengujian batas – batas Atterberg dengan menyingkirkan tanahyang tertinggal dalam saringan no.40. jika batas cair lebih dari 50,klasifikasikan sebagai H ( plastisitas tinggi ) dan jika kurang dari 50klasifikasikan sebagai L ( plastisitas rendah ).
b) Untuk H, jika plot batas – batas Atterberg pada grafik plastisitas di bawahgaris A, tentukan apakh tanah organik ( OH ) atau anorganik ( MH ), jika
plotnya jatuh digaris A klasifikasikan sebagai CH.
c) Untuk L, jika plot batas – batas Atterberg pada grafik plastisitas di bawahgaris A dan area yang diarsir, tentukan apakh tanah organik ( OL ) atauanorganik ( ML ), berdasarkan warna, bau atau perubahan batas cair danbatas plastisnya dengan mengeringkan di dalam oven.
d) Jika plot batas – batas Atterberg pada grafik plastisitas jatuh pada area yangdiarsir dekat garis A atau nilai LL sekitar 50 maka gunakan simbol dobel.
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
5/9
B. Sistem Klasifikasi AASHTO ( American association of state highway andtransportation officials ).
Sistem ini berguna untuk menentukan kualitas tanah guna perencanaantimbunan jalan. Base, Subbase dan subgrade.
AASHTO membagi tanah kedalam 8 kelompok, A – 1 sampai A – 8termaksud sub-subkelompok. Tanah – tanah dalam tiap kelompoknya dievaluasiterhadap indeks kelompoknya yang dihitung dengan rumus – rumus empiris.Pengujian yang digunakan hanyalah analisa saringan dan batas – batas Atterberg. Sistem klasifikasi dapat dilihat dalam tabel 3.
Indeks kelompok ( group index ) digunakan untuk mengevaluasi tanah –tanah dalam kelompoknya. Indeks kelompok dihitung dengan persamaan :
GI = ( F – 35)[ 0,2 + 0,005(LL – 40)] + 0,01(F – 15)(PI – 10)
Keterangan :
GI = indeks kelompok ( group index )
F = persen material lolos saringan no.200
LL = batas cair
PI = indeks plastisitas
Tanah granular diklasifikasikan dalam klasifikasi A-1 sampai A-3. Tanah A-1granular yang bergradasi baik, A-3 tanah pasir yang bergradasi buruk. Tanah A-2termaksud tanah granular ( kurang dari 35% lewat saringan no.200) tetapi masihterdiri atas lanau dan lempung tanah berbutir halus diklasifikasikan dari A-4 sampaiA-7, yaitu tanah lempung-lanau perbedaan keduanya didasarkan pada batas –
batas Atterberg.
Gambar 2. Nilai batas – batas atterberg untuk subkelompokA-4, A-5, A-6,dan A-7
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
6/9
2
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
7/9
Contoh soal 1 :
Analisa saringan dan plastisitas pada 2 sampel tanah ditunjukan pada tabel berikut :
No. SrgnDiameter Butiran
( mm )
Tanah I
( % lolos )
Tanah II
( % lolos )
4
10
40
100
200
LL
PL
PI
4,75
2,00
0,425
0,15
0,075
100
92
87
78
61
21
15
6
96
89
41
8
5
-
-
Nonplastis
Klafikasikan kedua jenis tanah tersebut.
Penyelesaian :
Gambar kurva distribusi butiran untuk kedua jenis tanah tersebut. Dapat dilihatdalam gambar 3.
Tabel 3. Klasifikasi Tanah Sistem AASHTO
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
8/9
Tanah 1.
Dari gambar 3 terlihat > 50% lolos saringan no.200 ( 61% ), jadi tanahtersebut berupa tanah butiran halus. Olehnya itu batas – batas Atterbrg dibutuhkanuntuk klasifikasinya. Dari nilai LL = 21 dan PI = 6, menurut diagram plastisitas tanah
tersebut termaksud tanah CL – ML.Tanah 2.
Termaksud tanah berbutir kasar sebab hanya 5% lolos saringan no.200 (61% ). Dari tabel 2 dapat dibaca bahwa tanah memiliki dobel symbol yakni SP-SMtergantung dai nilai Cu dan Cc – nya.
Dari grafik distribusi butiran diperoleh D60 = 0,73 mm, D30 = 0,34 mm, D10 =0,15 mm.
Koefisien Keseragaman :
Koefisien gradasi :
Tanah bergradasi baik jika Cc diantara 1 dan 3, sedang Cu > 6, karena tanah initidak masuk dalam kriteria tersebut sehingga dikatakan bergradasi buruk. Karenabutiran halus lanau ( nonplastis ), klassifikasi tanah tersebut adalah SM.
Contoh soal 2 :
Dua jenis tanah kohesif diuji menurut standar pengujian batas cair dan batasplastis. Batas plastis dari tanah X adalah 22% dan tanah Y adalah 32%. Jelaskantanah – tanah ini dan kemungkinan klasifikasinya. Data hasil pengujian batascairnya terdapat dalam tabel berikut.
Jumlah PukulanKadar Air ( w )
Tanah X Tanah Y79
14
0,520,490,47
Gambar 3. Distribusi Butiran
Cu =D10
D60 0,73
= 4,87 < 6 = 0,15
Cc =( D10 ).( D60 )
( D30 )= 1,06 < 1 =
0,15 x 0,73
( 0,34 )
-
8/20/2019 KLASIFIKASI TANAH_6(1).pdf
9/9
161921
0,780,750,73
28
30
0,35
0,3331 0,6634 0,323845
0,620,60
Penyelesaian : Plot data pada tabel kedalam diagram batas cair seperti dalam gambar berikut.
Dari gambar di atas dapt dilihat bahwa tanah X mempunyai batas cair LL = 37%sedang tanah Y , LL = 69%.
Tanah X.
PI = LL – PL = ( 37 – 22 )% = 15%
PI = 15% dan LL = 37%. Dari diagram plastisitas tanah adalah lempung inorganicdengan plastisitas rendah ( CL ).
Tanah Y.
PI = ( 69 – 32 )% = 37%
PI = 37% dan LL = 32%. Dari diagram plastisitas tanah adalah lempung inorganicdengan plastisitas tinggi ( CL ).