khutbah shalat gerhana syaikh sholeh fauzan

Download Khutbah Shalat Gerhana Syaikh Sholeh Fauzan

If you can't read please download the document

Upload: mustainabuabdillah

Post on 27-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Khutbah Shalat GerhanaSyaikh Sholeh FauzanMuhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

Dulu di zaman jahiliyah orang-orang menyembah matahari dan bulan. Alloh berfirman: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah. (QS. Fushilat: 41)

Di zaman jahiliyah dahulu jg terdapat anggapan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, itu terjadi krn kematian atau lahirnya seseorang.

Dan memang dahulu terjadi gerhana di masa Nabishallallahu alaihi wasallamkarena kematian anaknya, Ibrahim.

Jadi orang-orang mengira gerhana itu terjadi karena kematian anaknya. Itulah keyakinan jahiliyah yang masih ada dahulu. Lantas Nabishallallahu alaihi wa sallammenerangkan,

Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc , Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah.Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Maka apabila kalian melihat keduanya maka berdoalah dan sholatlah hingga gerhana tersebut hilang (sirna) Maka jika kalian melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Alloh, bertakbirlah, sholatlah dan bersedekahlah (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka terjadinya gerhana bukanlah krn kematian seseorang atau lahirnya seseorang, akan tetapi Allah hanya ingin menakuti hamba-Nya kala itu.

Karena itu ketika gerhana itu terlihat, maka segeralah shalat dan berdoalah kita sampai gerhana tersebut berakhir serta bersedekah.

Gerhana di masa Nabishallallahu alaihi wasallamhanyalah sekali terjadi di Madinah setelah hijrah.

Perlu diketahui bahwa tidak ada yang mengetahui hari kiamat selain AllahTaala.

Beliau kemudian shalat bersama para sahabatnya, yaitu shalat kusuf (shalat gerhana).

Ketika itu beliau keluar denganrida(selendang) dengan penuh khusyu dalam keadaan takut pada AllahTaala. Keadaan beliau kala itu seakan-akan terjadi kiamat.

Beliau memperpanjang bacaan, ruku dan sujudnya. Lama bacaan beliau seperti sedang membaca surat Al Baqarah.

Setelah membaca surat, lalu beliau ruku dengan ruku yang panjang seperti berdiri.

Setelah ruku, (beliau tidak langsung sujud) namun melanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang yang lebih ringan dari yang pertama.

Lalu setelah itu beliau ruku dengan ruku yang lebih ringan dari yang pertama. Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud.

Kemudian beliau berdiri dan melanjutkan rakaat kedua sama dengan cara pada rakaat pertama namun dgn tata cara yang lebih ringan.

Kemudian setelah selesai rakaat kedua (seperti shalat lainnya), beliau salam. Gerhana pun selesai, lantas beliau pun memberikan nasehat pada para sahabatnya. Beliau memberi nasehat sesuai kondisi saat itu.

Intinya di atas, Nabishallallahu alaihi wa sallammelakukan shalat sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat terdapat 2 kali ruku dan 2 kali sujud. Jadi keseluruhan rakaat shalat gerhana terdapat 4 kali ruku dan 4 kali sujud.

Demikianlah tata cara shalat gerhana Rasulullah dan inilah riwayat yg shahih yg lebih kuat dari riwayat lainnya.

Namun memang ada berbagai riwayat yang menerangkan shalat kusuf (gerhana) beberapa kali. Akan tetapi, yang tepat adalah shalat gerhana yang beliau lakukan cuma sekali. Sehingga tidak mungkin kita katakan kadang beliau melakukan cara yang ini dan waktu lain beliau melakukan cara yang lain lagi.

Ingatlah bahwa beliau hanya shalat gerhana sekali saja, sehingga tata cara yang menerangkan shalat gerhana hanyalah satu.

Tata cara yang lebih tepat adalah seperti yang diterangkan dlm hadits yg telah kami sebutkan.

Siapa yg sdh mlkkn spt itu, makaalhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah.

Adapun yang dilakukan oleh sebagian orang yang malah ketika terjadinya gerhana, mereka menanti-nanti datangnya gerhana, menyaksikan prosesnya dan meninggalkan shalat gerhana. Ini sungguh perbuatan orang bodoh dan tanda kurangnya iman mereka. Padahal mereka bisa saja shalat.

Perlu dipahami bahwa boleh saja gerhana ini tanda awal-awal datangnya musibah.

Karena siapa yang mampu membuat sinar matahari dapat akan terus bersinar, begitu pula dengan rembulan?

Siapa pula yang bisa menjamin bahwa sinar matahari yang tertutup tadi bisa kembali, begitu pula rembulan?

Bukankah jika sinar keduanya itu hilang menandakan hari kiamat?

Bukankah bisa jadi peristiwa ini adalah awal-awal datangnya adzab?

Nas-alullaha al afiyah(kita meminta pada Allah keselamatan).

Lihatlah bagaimana yang mengutarakan pernyataan sesat di atas benar-benar telah tertipu dan benar-benar jahil.

Kita mohon pada Allah keselamatan dan moga kita dihilangkan dari berbagai kejelekan.

Semoga Allah menganugerahkan pada kita taubat yang ikhlas, dan moga Allah beri kita taufik dalam perkataan dan perbuatan.

Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.

Ini semua dengan kehendak Allah demi menakut-nakuti hamba-Nya.

Nas-alullaha as salaamah wal afiyah(kita meminta pada Allah keselamatan).

Namun ada sebagian orang yang menyangka terjadinya gerhana hanyalah peristiwa alamiah karena perputaran matahari dan bulan saja.

Lalu mereka nyatakan bahwa yang meyakini gerhana itu terjadi karena Allah ingin menakut-nakuti hamba-Nya sehingga diperintahkan shalat (gerhana), itu hanyalah anggapan khurofat.

Sungguh mereka yang menyatakan semacam ini, berarti mengutarakan sesuatu kekufuran, tidak lain & tidak bukan itu adalah pernyataan kufur.

Masa mereka menyatakan ini khurofat? Kalau demikian berarti menyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menyebarkan khurofat?

Kita berlindung pada Allah dari pemahaman sesat semacam itu.

Seorang muslim atau seorang hamba tentu tidak bisa campur tangan dalam hal-hal tadi, namun ia hanya bisa tunduk dan pasrah serta beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Para pakar memang bisa memperkirakan kapan gerhana itu datang, dapat diketahui dengan perhitung-perhitungan ketika melihat pergerakan bulan dan matahari. Hal ini dapat dikenal dari ilmu falak.

Namun hal ini tidaklah menghalangi manusia untuk shalat sebagaimana diperintahkan.

Gerhana juga menandakan bahwa sesuatu bisa berubah dengan kehendak Allah, Dia-lah yang menjadikan gerhana tersebut ada.

Ringkasnya, kita wajib yakin, patut, dan takut pada Allah saat keadaan seperti ini.

Dan sekali lagi perlu dipahami bahwa gerhana adalah diantara tanda-tanda kiamat.

Perlu diketahui bahwa setelah nabi berhijrah, gerhana hanya terjadi sekali, itu baru terjadi selama 10 tahun.

Namun coba kita lihat sekarang, gerhana terjadi setiap tahun, yaitu terjadi gerhana matahari dan bulan silih berganti.

Apakah ada perbedaan antara sholat gerhana matahari dan bulan, dan apakah dilaksanakan sendiri-sendiri atau berjamaah dimasjid ?

Pendapat yang rjih adalah, tidak ada bedanya antara sholat gerhana matahari dan bulan. Disunnahkan untuk melakukannya secara berjamaah di masjid, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Qudmah.

Walaupun dibolehkan melakukannya secara sendiri-sendiri, namun mengamalkannya secara berjamaah adalah lebih utama, sebab nabi melakukan sholat gerhana secara berjamaah dan disunnahkan untuk mengamalkannya di masjid. (al-Mughn III/323)Tentang berita akan terjadinya gerhanaSyaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaiminrahimahullahditanya :Apakah tidak lebih baik untuk memberitakan bahwa akan terjadi gerhana matahari (kusuf) supaya manusia bisa mempersiapkan diri ?

Syaikhrahimahullahmenjawab: Menurut pendapatku, yang lebih baik adalah tidak memberitakan bahwa akan terjadi gerhana. Karena datangnya gerhana matahari yang secara tiba-tiba kepada manusia akan lebih membekas pada diri seseorang.

Oleh karena itu kita dapati bahwa tatkala manusia mengetahui sebabhissidari gerhana matahari sehingga menjadikan mereka mengetahui terjadinya gerhana sebelum waktunya. Pengaruh pada hati manusia karena terjadinya gerhana tersebut lemah sekali.

Dan sebaliknya, pada masa lalu manusia belum mengetahui perkara ini. Jika terjadi gerhana matahari mereka sangat takut sekali, sampai-sampai mereka menangis dan pergi menuju masjid dalam keadaan takut. Allah-lah tempat meminta pertolongan.