keratitits

27
Kelompok 4 Andini yuliani (03012017) Andry yonathan (03012018) andre (03012019) Angeline zhang (03012020) Angeline amelia (03012021) Angger satria (03012022) Anin asmoro (03012023) Aninda dinar (03012024) Anastasia adila (03012025) Annisa kamilah(03012026) Anto triwibowo (03012027) Kristine indria (03012145)

Upload: andry-yonatha

Post on 17-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Seminar Kasus FK Trisakti

TRANSCRIPT

Keratitis

Kelompok 4 Andini yuliani (03012017)

Andry yonathan (03012018)andre (03012019)Angeline zhang (03012020)Angeline amelia (03012021)Angger satria (03012022)Anin asmoro (03012023)

Aninda dinar (03012024)Anastasia adila (03012025)Annisa kamilah(03012026)Anto triwibowo (03012027)Kristine indria (03012145)

, 20thRiwayat: Kontak LensaBuramKelilipanBerairMata merahNeovaskularisasiIritasiKelilipanMenggosokProduksi airmata Mata kering

Hipotesis:KeratitisKonjungtivitis

Rini seorang foto model (usia 20 th) , tiba-tiba mata kirinya terasa seperti kelilipan . Ia menggosok (mengucek) mata kirinya berulang kali tapi masih terasa kelilipan. Lalu ia melepaskan lensa kontaknya. Rini memakai lensa kontak warna pada korneanya hanya untuk kepentingan kosmetik . Besok harinya , saat bangun tidur mata masih terasa kelilipan , tampak merah , berair dan pengelihatan buram . Kasus I mengapa mataku merah ????

Terminologi Kornea : merupakan tempat masuknya cahaya kedalam bola mataKelilipan: benda asing yang masuk ke kornea Pengelihatan buram : pengelihatan tidak jelasMata merah: suatu peradangan / inflamasi mata yg secara klinis disebabkan oleh pelebaran pembuluh darahLensa kontak: lensa yang menempel pada mata / selaput bening yang dipergunakan seseorang dengan gang pengelihatan untuk memperbaiki pengelihatannya atau untuk penggunaan kosmetik

Pemakaian lensa kontakO2Mata menjadi buram

Anatomi Mata

Histologi kornea

Kornea Jaringan bening, avaskular , membentuk 1/6 bagian depan bola mata, diameter 11 mmPertemuan kornea sklera disebut limbusPemberian nutrisi : melalui humor aqueous & air mataTerdiri dari 5 lapisan : epitel, membrana Bowman, stroma, membrana Descemet, & endotelium Mengandung banyak serabut syaraf.

Lapisan kornea

1. Epitel: - Kerusakan pd epitel akan sembuh dg segera - peka terhadap sentuhan -> fungsi proteksi2. Membran Bowman- letak di bawah epitel- bila terjadi kerusakan sembuh dengan jaringan parut3. Stroma: - Bagian kornea paling tebal. Meliputi 90 % tebal kornea. - Mirip jaringan fibrosa bening. 4. Mebran descemet:- merupakan lapisan tipis,sangat kuat dan lentur5. Endotelium-fungsi : mengatur jumlah cairan dalam kornea

Persarafan korneaPersarafan kornea berasal dari divisi oftalmik nervus trigeminus. Percabangan nervus ini berasal dari ruang perikoroidal, menembus sklera dan membentuk pleksus. Pleksus ini akan menyebar secara radier dan kemudian masuk ke stroma kornea. Serat saraf ini akan kehilangan selaput mielin dan bergabung membentuk pleksus subepitel kornea. Cabang terminal nervus ini akan menembus lapisan Bowman, menyebar dan membentuk pleksus intraepitel. Saraf ujung bebas inilah yang responsif terhadap nyeri dan suhu. Akibat dari banyaknya persarafan, hal ini menyebabkan kornea sangat sensitif terhadap berbagai stimuli.

Refleks KorneaStimulus terhadap n. Trigeminus di kornea, palpebra dan konjungtiva yang disebut refleks kedip sensoris/reflek korneaRefleks ini berlangsung cepat yaitu 0,1 detik.Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan.

Nutrisi untuk KorneaDalam nutrisinya, kornea bergantung pada difusi glukosa dari aquos humor dan oksigen yang berdifusi melalui lapisan air mata. Sebagai tambahan, kornea perifer disuplai oksigen dari sirkulasi limbus. Kornea selain mendapatkan oksigen dari Aquos humor juga mendapatkan oksigen dari udara luar.

Vaskularisasi kornea Kornea yang sehat adalah avaskular dan tidak memiliki saluran limfatik. Nutrisi sel kornea didapat melalui difusi dari cairan akueus, kapiler pada limbus, dan oksigen yang terlarut dalam film prekorneal.

Anatomi

Konjungtiva Palpebrae conjunctiva-melapisi dinding dalam palpebrae -> fornix conjunctiva -sangat vascular - Muara gld. Lacrimalis,gld. sudorifera , gld. cebacea Ocular (bulbar) conjunctiva -Dari fornix conjunctiva permukaan anterior mata ->limbus cornea -Transparan

Fisiologi aqueous humorAqueous humor Membawa nutrien untuk kornea dan lensa, yaitu struktur yang tidak memiliki aliran darah. Humor aquosus dihasilkan dengan kecepatan sekitar 5 ml/hari oleh suatu jaringan kapiler di dalam badan siliar, suatu turunan khusus lapisan koroid anterior. Caian ini mengalir ke suatu kanalis di tepi kornea dan akhirnya masuk ke darah.Fisiologi air mataAir mata berfungsi sebagai: pelumas, pembersih, dan bahan bakterisida. Air mata di produksi secara terus menerus oleh kelenjar lakrimal di sudut lateral atas di bawah kelopak mata. Cairan pencuci mata ini mengalir di atas permukaan anterior mata dan keluar melalui saluran-saluran halus di sudut mata untuk akhirnya sampai ke bagian belakang saluran hidung.

KlasifikasiKeratitis dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal. Berdasarkan lapisan yang terkena, keratitis dibagi menjadi:1 Keratitis Pungtata (Keratitis Pungtata Superfisial dan Keratitis Pungtata Subepitel)2 Keratitis Marginal3 Keratitis Interstisial

KeratitisDefinisiPeradangan pada kornea, ditandai : Infiltrasi sel radang Edema kornea pada lapisan kornea Bersifat akut atau kronis

EtiologiBakteri : StaphylococcusPseudomonas Sering karena pemakain lensa kontak (Pseudomonas aeruginosa)Virus :Herpes simpleksHerpes zosterJamur :FusariumCandidaProtozoa :Acanthamoeba Sering karena pemakaian lensa kontakEpidemiologiNegara Berkembang insiden Keratitis meningkat karena tinggi pemakain lensa kontak 2-11 per 100.000 orang per tahunUsia 20-29 tahunPerbandingan laki-laki dan perempuan tidak begitu bermakna

Gejala klinis NyeriMata kemerahanPhotopobiaMata berairSekret meningkat

klasifikasiBerdasarkan penyebabnya, keratitis diklasifikasikan menjadi:1 Keratitis Bakteri2 Keratitis Jamur3 Keratitis Virus4 Keratitis HerpetikKeratitis Infeksi Herpes ZosterKeratitis Infeksi Herpes Simplek : Keratitis Dendritik dan Keratitis Disiformis

5 Keratitis Alergi- Keratokonjungtivitis- Keratokonjungtivitis epidemi- Tukak atau ulkus fliktenular- Keratitis fasikularis- Keratokonjungtivitis vernal

Berdasarkan bentuk klinisnya, keratitis diklasifikasikan menjadi:1 Keratitis Flikten2 Keratitis Sika3 Keratitis Neuroparalitik4 Keratitis Numuralis

Komplikasi Sekuele : scar tissuePerforasiKornea leukomaAstigmatisma iregularGlaukoma sekunder

TatalaksanaTujuan:eradikasi penyebab sesuai etiologimenekan reaksi peradanganmempercepat penyembuhan defek epitelmengatasi komplikasimemperbaiki visus

PrognosisPrognosis dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti etiologi, kedalaman, ukuran, dan ada atau tidaknya kondisi penyerta lain.Prognosis kasusDubia ad Bonamkeratitis baru dialami selama 1 hari, apabila tatalaksana dilakukan adekuat dan pasien patuh terhadap tatalaksana, prognosis baik.

SumberIlyas S., Yulianti S.R. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014