kerajaan mataram kuno
TRANSCRIPT
Kerajaan mataram kuno
aillsya dalillah fadil akbar
fransisca claudia nurhairunasari ridho nugroho
widiyarto sentosa
Apek kehidupan
politik
Pendiri mataram
kuno
Mataram kuno
Keruntuhan mataram
kuno
Benda peninggalan
mataram kuno
Sejarah berdirinya
aspek keagamaan
Aspek kebudayaan
Aspek ekonomi
Sejarah berdirinya kerajaan mataram kuno
• Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering disebut dengan Kerajaan Mataram Kuno sebagai pembeda dengan Mataram Baru atau Kesultanan
Mataram (Islam).
•Kerajaan Mataram didirikan pada abad ke VIII (8) di JawaTengah sebelah barat
kota Magelang.
Letak kerajaan mataram kuno
PENDIRI KERAJAAN MATARAM KUNO
DINASTI SANJAYADINASTI SYALENDRA
EMPU SENDOK
Dinasti sanjaya
Dinasti Sanjaya adalah dinasti yang rajanya menganut agama Hindu, yang dikenal
sebagai pendiri Kerajaan mataram kuno. Dinasti ini menganut agama Hindu aliran
Siwa, dan berkiblat ke Kunjaradari di daerah India. Menurut Prasasti Canggal, wangsa ini didirikan pada tahun 732 M
oleh Sanjaya.
Raja-raja dinasti sanjaya
Raja Sanjaya (717 – 746 M) Rakai Panangkaran (746 – 784 M) Rakai Panunggalan (784 – 803 M)
Rakai Warak (803 – 827 M) Rakai Garung (828 – 847 M) Rakai Pikatan (847 – 855 M)
Rakai Kayuwangi (855 – 885 M) Rakai Watuhumalang (894 – 898 M)
Watukura Dyah Balitung (898 – 913 M)
Sejarah dinasti sanjaya
Sebagai ahli waris Kalingga, Sanjaya kemudian juga menjadi penguasa Kalingga Utara yang disebut Bumi
Mataram dalam tahun 732 M
1. Dinasti Syailendra adalah dinasti yang rajanya beragama budha
2. Peninggalan terbesar Dinasti Syailendra adalah Candi Borobudur yang selesai
dibangun pada masa pemerintahan raja Samaratungga (812-833).
3. dinasti Syailendra di Medang, daerah Jawa Tengah bagian selatan. Dinasti ini berkuasa sejak tahun 752 M dan hidup berdampingan
dengan dinasti Sanjaya.
RAJA –RAJA DINASTI SYAILENDRA
1) Bhanu (752 – 775 M)2) Wisnu (775 – 782 M)3) Indra (782 – 812 M)
4) Samaratungga (812 – 832 M)
sejarah dinasti syailendra
Pada tahun 790, Syailendra menyerang dan mengalahkan Chenla (Kamboja), kemudian sempat berkuasa di sana
selama beberapa tahun.
Tahun 850, era dinasti Syailendra berakhir yang ditandai dengan larinya
Balaputradewa ke Sriwijaya.
DINASTI INSYANA atau empu sendok
Empu Sendok yang memegang pemerintahan setelah Dyah Wawa meninggal merasa
khawatir terhadap serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan Sriwijaya. Empu
Sendok memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa
Timur Sumber lain menyebutkan perpindahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur disebabkan oleh meletusnya gunung merapi
di Jawa Tengah.
EMPU SENDOK MERUPAKAN PELETAK DASAR BERDIRINYA KERAJAAN –KERAJAAN DIJAWA
TIMUR SEPERTI KERAJAAN MEDANG
Aspek Kehidupan Politik
Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram Kuno menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga,
misalnya Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga menggunakan sistem perkawinan politik.
Misalnya pada masa pemerintahan Samaratungga yang berusaha menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya yang bernama Pramodyawardhani(Wangsa Syailendra) dinikahkan
dengan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya).
Wangsa Sanjaya merupakan penguasa awal di Kerajaan Mataram Kuno, sedangkan Wangsa Syailendra muncul
setelahnya yaitu mulai akhir abad ke-8 M. Dengan adanya perkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama
antara Hindu (Wangsa Sanjaya) dan Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.
Aspek EkonomiDaerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah
lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya.Usaha
untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah
dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi.
Aspek keagamaan
Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri
atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hdup rukun dan
saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam
membangun Candi Borobudur.
Aspek kebudayaan
Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peninggalan
berupa prasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782 M), dan prasasti Mantyasih
(Kedu). Selain itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain candi
Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Borobudur, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candi Mendut. Mereka juga telah mengenal
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Selain tiu, masyarakat kerajaan Mataram Kuno juga mampu membuat
syair.
BENDA-BENDA PENINGALAN SEJARAH DI
KERAJAAN MATARAM KUNO
candi prasasti
CANDI BROBUDUR
Candi prambanan
Candi mendut
Candi plaosan
Candi sambisari
Prasasti CanggalDitemukan di halaman Candi Gunung
Wukir di desa Canggal berangka tahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala.
Prasasti Mantyasih Ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng
berangka tahun 907 M yang menggunakan bahasa Jawa Kuno.
prasasti kalasan
ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta.
prasasti kelurakditemukan di desa Prambanan
berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta
RUNTUHNYA KERAJAAN MATARAM KUNO Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan
karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
• Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar
• Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi
• Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya.
THANK YOU