kerajaan mataram islam

21
Kerajaan Mataram Islam Dewi Kaneswara Wresti A (08) Diyah Novi Sekarini (09) Isnaini Khoirunnisa (16) Tangguh Junior R (26)

Upload: diyah-novi-sekarini

Post on 11-Feb-2017

299 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam

Dewi Kaneswara Wresti A (08)Diyah Novi Sekarini (09)Isnaini Khoirunnisa (16)Tangguh Junior R (26)

Page 2: Kerajaan Mataram Islam

Awal Mula Kerajaan Mataram IslamLahirnya Mataram Islam berkaitan dengan perkembangan kerajaan

Pajang. Sebelum menjadi raja Pajang dengan gelar Sutan Hadiwijaya (1546-1586), Joko Tingkir atau Mas Karebet harus berperang melawan Adipati Jipang yang bernama Arya Penangsang. Joko Tingkir dapat mengalahkan Arya Penangsang berkat bantuan Danang Sataujaya. Namun, kemenangan itu terjadi karena strategi bagus yang diberikan oleh ayah Danang Sataujaya (yaitu Ki Ageng Pemanahan) dan tokoh lainnya yang bernama Penjawi. Oleh karena itu, Sutan Hadiwijaya memberi hadiah tanah Mentaok (sekitar Kota Gede Yogyakarta) kepada Ki Ageng Pemanahan. Kemudian, Ki Ageng Pemanahan membangun Mentaok menjadi sebuah Kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Pajang.

Danang Sataujaya (putra Ki Ageng Pemanahan) menjadikan Kadipaten yang dibangun ayahnya itu menjadi sebuah kerajaan baru yang bernama Mataram Islam. Saat itu, setelah Sutan Hadiwijaya wafat, Pajang merosot. Danang menjadi raja pertama Mataram dengan gelar Panembahan Senopati (1584-1601). Selama masa kepemimpinanya, semua daerah di Jawa bagian tengah dan timur (kecuali Blambangan) berhasil ia taklukkan.

Page 3: Kerajaan Mataram Islam

Raja-Raja yang Berkuasa di Kerajaan Mataram Islam1. Ki Ageng Pamanahan ( Ki Gede Pamanahan )2. Sutawijaya ( Danang sutawijaya )3. Raden Mas Jolang ( Panembahan Hanyakrawati /

Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram )

4. Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma )( Raden Mas Jatmika )

5. Amangkurat I (Sri Susuhunan Amangkurat Agung)

6. Amangkurat II (Raden Mas Rahmat )7. Amangkurat III (Raden Mas Sutikna )

Page 4: Kerajaan Mataram Islam

Luas Wilayah Kerajaan Mataram Islam

Page 5: Kerajaan Mataram Islam

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam

Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jaman Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itu menyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut Moejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agung memakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa kerajaan Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak terbagi-bagi.

Page 6: Kerajaan Mataram Islam

Runtuhnya Kerajaan Mataram

 Sultan Agung meninggal pada tahun 1645. Ia diganti oleh putranya yang bergelar Amangkurat I. Pemerintahan Amangkurat I diwarnai dengan banyak  pembunuhan/kekejaman. Pada tahun 1674 terjadi Perang Trunajaya. Ibukota Mataram jatuh dan Amangkurat I melarikan diri untuk mencari bantuan VOC. Akan tetapi sampai di Tegalarum, Amangkurat I jatuh sakit dan akhirnya wafat.

Page 7: Kerajaan Mataram Islam

Ia digantikan oleh Amangkurat II yang sangat tunduk kepada VOC. Pada akhirnya Trunajaya berhasil dibunuh oleh Amangkurat II dengan bantuan VOC. Karena tuntutan VOC kepadanya untuk membayar ganti rugi biaya dalam perang Trunajaya, Mataram lantas mengalami kesulitan keuangan. Dalam kesulitan itu ia berusaha ingkar kepada VOC.Hubungan Amangkurat II dengan VOC menjadi tegang dan semakin memuncak setelah Amangkurat II mangkat dan digantikan Amangkurat III yang juga menentang VOC.

Page 8: Kerajaan Mataram Islam

Pihak VOC tidak setuju dengan penobatannya. Pihak VOC lantas mengakui Paku Buwana I sebagai raja Mataram. Hal ini menyebabkan terjadinya Perang Perebutan Mahkota I. Akhirnya Amangkurat III menyerah dan ia dibuang ke Sailan oleh VOC. Paku Buwana I wafat dan digantikan oleh Amangkurat IV, dalam pemerintahannya dipenuhi dengan pemberontakan dan terjadilah Perang Perebutan Mahkota II. VOC berpihak pada Amangkurat IV sehingga para pemberontak berhasil ditaklukkan dan dibuang ke Sri Langka dan Afrika Selatan.

Page 9: Kerajaan Mataram Islam

Amangkurat IV meninggal diganti oleh Paku Buwana II. Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan China terhadap VOC. Paku Buwana II memihak China. Namun VOC berhasil menaklukan pemberontak China. Hal ini membuat Paku Buwana II merasa ketakutan dan berganti berpihak kepada VOC. Hal ini menyebabkan timbulnya pemberontakan China menggempur kraton, hingga Paku Buwana II melarikan diri ke Panaraga. Dengan bantuan VOC kraton dapat direbut kembali tetapi kraton telah porak poranda.

Page 10: Kerajaan Mataram Islam

Hubungan manis Paku Buwana II dengan VOC menyebabkan rasa tidak suka golongan bangsawan. Terjadilah pemberontakan terhadap raja. Paku Buwana II menugaskan adiknya, untuk mengenyahkan kaum pemberontak dengan janji akan memberikan hadiah. Tetapi Paku Buwana II mengingkari janjinya,sehingga Mangkubumi melakukan pemberontakan bersama Raden Mas Said. Mulailah terjadi Perang Perebutan Mahkota III.Paku Buwana tak mampu menghadapinya akhirnya ia jatuh sakit dan wafat. Namun menurut pengakuan Hogendorf, Wakil VOC Paku Buwana II menyerahkan tahtanya kepada VOC. Sejak saat itulah VOC merasa berdaulat atas Mataram. Atas inisiatif VOC, putra mahkota dinobatkan menjadi Paku Buwana III.

Page 11: Kerajaan Mataram Islam

Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasulnanan Surakarta. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti. Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah. Walaupun demikian sebagian masyarakat Jawa beranggapan bahwa Kesultanan Yogyakarta dan Kasulnanan Surakarta adalah "ahli waris" dari Kesultanan Mataram.

Page 12: Kerajaan Mataram Islam

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Page 13: Kerajaan Mataram Islam

I. Sumber- Sumber Berita:

Babad Tanah Djawi1. Babad Meinsma2. Serat Kandha3. Serat Centini4. Serat Cabolek5. Serat Dharma Wirayat (yang sangat populer sebagai karya Sri

Paku Alam III.)6. Serat Nitipraja7. Babad Sangkala8. Babad Sankalaniang Momana9. Sadjarah Dalem

Page 14: Kerajaan Mataram Islam

II. Seni dan Tradisi

1. Sastra Ghending karya Sultan Agung2. Tahun Saka

Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan tahun Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan

3. Kerajinan PerakPerak Kotagede sangat terkenal hingga ke

mancanegara, kerajinan ini warisan dari orang-orang Kalang.

Page 15: Kerajaan Mataram Islam

4. Kalang ObongUpacara tradisional kematian orang Kalang,

upacara ini seperti Ngaben di Bali, tetapi upacara Kalang Obong ini bukan mayatnya yg dibakar melainkan pakaian dan barang-barang peninggalannya

5. Kue KipoMakanan tradisional ini sangat khas dan

hanya ada di Kotagede, terbuat dari kelapa, tepung, dan gula merah.

Page 16: Kerajaan Mataram Islam

6. Pertapaan Kembang LampirKembang Lampir merupakan petilasan Ki

Ageng Pemanahan yang terletak di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Tempat ini merupakan pertapaan Ki Ageng Pemanahan ketika mencari wahyu karaton Mataram.

Page 17: Kerajaan Mataram Islam

III. Bangunan- Bangunan, Benda Pusaka, dan Lainnya:

1. Segara Wana dan Syuh BrataAdalah meriam- meriam yang sangat indah

yang diberikan oleh J.P. Coen (pihak Belanda) atas perjanjiannya dengan Sultan Agung. Sekarang meriam itu diletakkan di depan keraton Surakarta dan merupakan meriam yang paling indah di nusantara.

Page 18: Kerajaan Mataram Islam

2. Puing - puing / candi- candi Siwa dan Budha di daerah aliran Sungai Opak dan Progo yang bermuara di Laut Selatan.

3. Batu Datar di Lipura yang tidak jauh di barat daya Yogyakarta

4. Baju “keramat” Kiai Gundil atau Kiai Antakusuma5. Masjid Agung Negara

Masjid Agung dibangun oleh PB III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.

Page 19: Kerajaan Mataram Islam

6. Masjid Jami PakuncenMasjid Jami Pekuncen yang berdiri di Tegal Arum, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan salah bangunan peninggalan Islam yang dibuat Sunan Amangkurat I sebagai salah satu tempat penting untuk penyebaran Islam kala itu.

7. Gerbang Makam Kota GedeGerbang ini adalah perpaduan unsur bangunan Hindu dan Islam.

Page 20: Kerajaan Mataram Islam

8. Masjid Makam Kota GedeSebagai kerajaan Islam, Mataram memiliki banyak peninggalan masjid kuno, inilah masjid di komplek makam Kotagede yang bangunannya bercorak Jawa.

9. Bangsal Duda10. Rumah Kalang11. Makam Raja- Raja Mataram di Imogiri

Page 21: Kerajaan Mataram Islam

Thank you