kerajaan kalingga/holing

19
Kerajaan Kalingga Disusun Oleh : Amam Baharullah (04) Cheryl Brigita V. (08) Izzatul Nafilah F. (16) Mega Maduratna J. (18) RP. Ach. Akbar S. (30) Taffana Dianti (33)

Upload: tafffana

Post on 21-Jan-2018

3.381 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Kalingga/Holing

Kerajaan KalinggaDisusun Oleh :

Amam Baharullah (04)

Cheryl Brigita V. (08)

Izzatul Nafilah F. (16)

Mega Maduratna J. (18)

RP. Ach. Akbar S. (30)

Taffana Dianti (33)

Page 2: Kerajaan Kalingga/Holing

Asal Usul Kerajaan

Kondisi Geografis

Kehidupan Kerajaan Kalingga

Masa Kejayaan

Penyebab Runtuhnya Kerajaan

Peninggalan

Page 3: Kerajaan Kalingga/Holing

Asal-Usul Kerajaan Kalingga Kalingga adalah kerajaan

bercorak Budha di Jawa Tengah sekitar abad ke-7 M. Nama

“Kalingga” berasal dari sebuah nama kerajaan yang terdapat di

wilayah India Selatan. Lokasinya masih diperdebatkan,

kemungkinan di sekitar Blora dan Cepu (Jawa Tengah). Sumber

sejarah kerajaan ini kebanyakan diperoleh dari sumber Cina,

tradisi atau kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang

disusun berabad-abad kemudian.

Asal-Usul Kerajaan Kalingga

Page 4: Kerajaan Kalingga/Holing

Letak wilayahnya masihdiperdebatkan. Berita Cina dari DinastiTang menyebut Kalingga sebagai She-p’odan letaknya di Laut Selatan berbatasandengan P’o-Li(Bali) di Timur, To-p’o-teng(Sumatra) di Barat, Lautan di Selatandan Chen-la(Kamboja) di Utara.

Pada pertengahan musim panas,apabila orang mendirikan gnomon setinggi8 kaki, bayangannya akan jatuh ke selatandengan panjang dua kaki empat inci.Berdasarkan perhitungan tsb, letakkalingga berada pada posisi 68’LU. Olehkarena itu, Kalingga tidak mungkin beradadi Jawa.

Kondisi Geografis

Page 5: Kerajaan Kalingga/Holing

Akan tetapi, keberadaan berita tersebut di bantah para

sejarawan yang mengatakan bahwa penulis berita Cina membuat suatu

kesalahan. Seharusnya waktu yang dicatat adalah pertengahan musim

dingin sehingga bayangan dari gnomon jatuh di sebelah utara. Dengan

demikian, Kerajaan Kalingga terletak di sekitar pantai utara Jawa

Tengah.

Keberadaan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, didukung para

sejarawan Belanda seperti N.J. Krom, George Coedes, W.F Mayer, dan

W.J. Van der Meulen. Mereka berpendapat bahwa pusat Kalingga

berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalingan dan Kabupaten

Jepara sekarang.

Page 6: Kerajaan Kalingga/Holing

Kehidupan Politik

Kehidupan Ekonomi

Kehidupan Agama

Kehidupan Sosbud

Berbagai Macam Aspek Kehidupan Kerajaan Kalingga

Page 7: Kerajaan Kalingga/Holing

Pada abad VII masehi Kalingga dipimpin oleh Ratu Sima yang

menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil dan bijaksana. Dia

melarang rakyatnya untuk mengambil barang yang bukan milik mereka

yang tercecer di jalan.

Menurut naskah Carita Parahyangan, Ratu Sima memiliki cucu

bernama Sanaha yang menikah dengan Raja Brantasenawa dari

Kerajaan Galuh. Sanaha memiliki anak bernama Sanjaya yang kelak

menjadi Raja Kerajaan Mataram Kuno dan mendirikan Dinasti Sanjaya.

Kehidupan Politik

Page 8: Kerajaan Kalingga/Holing

Kerajaan Kalingga mengembangkan perekonomian perdagangan

dan pertanian. Kalingga merupakan daerah penghasil kulit penyu,

emas, perak, cula, badak, dan gading sebagai barang dagangan.

Sementara wilayah pedalaman yang subur, dimanfaatkan penduduk

untuk mengembangkan pertanian. Hasil-hasil pertanian yang

diperdagangkan antara lain beras dan minuman. Penduduk Kalingga

dikenal pandai membuat minuman berasal dari bunga kelapa dan bunga

aren. Dari hasil perdagangan dan pertanian terebut, penduduk Kalingga

hidup makmur.

Kehidupan Ekonomi

Page 9: Kerajaan Kalingga/Holing

Kerajaan Kalingga merupakan pusat agama Buddha di Jawa.

Agama Buddha yang berkembang di Kalingga merupakan ajaran

Buddha Hinayana. Pada tahun 664 Seorang pendeta Buddha dari

Cina bernama Hwi-ning berkunjung ke Kalingga. Ia datang untuk

menerjemahkan sebuah naskah terkenal agama Buddha Hinayana

dari bahasa Sansakerta dalam bahasa Cina. Usaha Hwi-ning

dibantu oleh seorang pendeta Buddha dari Jawa bernama

Jnanabadra.

Kehidupan Agama

Page 10: Kerajaan Kalingga/Holing

Penduduk Kalingga hidup dengan teratur. Ketertiban dan

ketentraman sosial di Kalingga dapat berjalan dengan baik berkat

kepepimpinan Ratu Sima yang tegas dan bijaksana dalam

menjalankan hukum dan pemerintahan. Di samping itu, rakyat

sangat menghormati dan mentaati segala keputusan Ratu Sima.

Dalam menegakkan hukum Ratu Sima tidak membedakan antara

rakyat dan anggora kerabatnya sendiri, ia hanya membina dan

sebagi penguasa kerajaan.

Kehidupan Sosbud

Page 11: Kerajaan Kalingga/Holing

Karena sifat Ratu Sima yang sangat keras ia langsung mendirikan

lembaga masyarakat untuk membantu dirinya dalam mengatasi

rakyatnya. Lembaga yang sudah terbentuk sudah memberlakukan

sistem perundang-undangan. Beliau telah membuat dan

menyusun perundang-undangan yang sempurna dengan dibantu

lembaga masyarakat. Hadirnya sistem perundang-undangan

tersebut berjalan dengan baik.

Page 12: Kerajaan Kalingga/Holing

Di bawah kekuasaan Ratu Sima, kerajaan kalingga mengalami

masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup dengan tenteram dan

makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap segala perintah ratu sima

bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani

melanggarnya.

Pada suatu hari, ada seorang raja yang sangat penasaran dengan

kejujuran rakyat holing. Raja itu bernama Raja Tache. Ia berkeinginan

untuk menguji kejujuran rakyat holing. Untuk membuktikannya, raja

Tache mengirim utusan ke holing. Utusan tersebut diperintahkan untuk

meletakkan pundi-pundi emas secara diam-diam di tengah jalan dekat

keramaian pasar. Tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh

pundi-pundi emas tersebut hingga 3 tahun lamanya.

Masa Kejayaan

Page 13: Kerajaan Kalingga/Holing

Namun, pada suatu hari sang putera mahkota sedang berjalan-jalanmelewati pasar tersebut. Ketika berjalan, kaki putera mahkota tidaksengaja menyenggol pundi-pundi emas. Salah seorang warga melihatkejadian itu dan ia melaporkan kepada pemerintah kerajaan. Laporantersebut terdengar oleh Ratu Sima. Ia langsung memerintahkan kepadahakim untuk membunuh anaknya sendiri. Ratu sima menganggap itutindakan kejahatan pencurian.

Beberapa patih kerajaan tidak setuju dengan keputusan yangdiambil oleh ratu sima. Mereka mengajukan pembelaan untuk puteramahkota kpd Ratu Sima. Mereka meminta agar putera mahkota tidakdibunuh melainkan hanya dipotong kakinya saja. Pembelaan patihkerajaan disetujui oleh ratu sima. Oleh karena itu, untuk menebuskesalahan kaki putera mahkota.

Page 14: Kerajaan Kalingga/Holing

Perkembangan kerajaan ho – ling selanjutnya tidak diketahui

dengan jelas. Kemungkinan dipindahkan ke Jawa Timur. Ada satu

berita dari China yang mengatakan bahwa ibukota kerajaan ho-

ling dipindahkan ke Jawa Timur oleh Ki-Yen mungkin seorang

rakryan, tapi sebab-sebab kepindahan tidak diketahui. Di Malang,

Jawa Timur di desa Dinoyo ditemukan sebuah prasasti berupa

angka tahun 760 M yang isinya mengenai pembuatan sebuah arca

Agastya.

Penyebab Runtuhnya

Page 15: Kerajaan Kalingga/Holing

Prasasti Tukmas• Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi,

tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak,Kecamatan Grabag, Magelang di JawaTengah.

• Bertuliskan huruf Pallawa yang berbahasaSanskerta.

• Isi prasasti menceritakan tentang mata airyang bersih dan jernih. Sungai yangmengalir dari sumber air tersebut disamakandengan Sungai Gangga di India.

• Pada prasasti itu ada gambar-gambar sepertitrisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra danbunga teratai yang merupakan lambangkeeratan hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.

Peninggalan

Page 16: Kerajaan Kalingga/Holing

Prasasti Sojomerto

• Ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan

Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

• Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa

Melayu Kuno

• Berasal dari sekitar abad ke-7 masehi.

• Bersifat keagamaan Siwais.

• Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh

utamanya, Dapunta Selendra, yaitu ayahnya

bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati,

sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs.

Boechari berpendapat bahwa tokoh yang

bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal

raja-raja keturunan Wangsa Sailendra yang

berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.

• Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan

panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm.

Tulisannya terdiri dari 11 baris yang sebagian

barisnya rusak terkikis usia.

Page 17: Kerajaan Kalingga/Holing

Candi Angin

• Candi Angin terdapat di desa

Tempur, Kecamatan Keling,

Kabupaten Jepara. Karena letaknya

yang tinggi tapi tidak roboh terkena

angin, maka dinamakan “Candi

Angin”.

• Menurut para penelitian Candi

Angin lebih tua dari pada Candi

Borobudur. Bahkan ada yang

beranggapan kalau candi ini buatan

manusia purba di karenakan tidak

terdapat ornamen-ornamen Hindu-

Budha.

Page 18: Kerajaan Kalingga/Holing

Candi Bubrah

• Candi Bubrah ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten

Jepara, Jawa Tengah.

• Candi Bubrah adalah salah satu candi Buddha yang berada di dalam kompleks

Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di antara Percandian Rara Jonggrang dan

Candi Sewu. Secara administratif, candi ini terletak di Dukuh Bener, Desa

Bugisan, Kecamatan Prambanan, KabupatenKlaten, Provinsi Jawa Tengah.

• Dinamakan ‘Bubrah’ karena keadaan candi ini rusak (bubrah dalam bahasa

Jawa) sejak ditemukan. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9

pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, satu periode dengan Candi Sewu.

Page 19: Kerajaan Kalingga/Holing

Referensi

http://www.sridianti.com/peninggalan-kerajaan-

kalingga.html

http://www.slideshare.net/SitiNurKhotimah/keraj

aan-kalingga-power-point

http://sorayadwikartika.blogspot.com/2013/09/ke

rajaan-kalingga.html