kerajaan islam di indonesia

52
KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA

Upload: ecstasya

Post on 20-Jan-2017

691 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA

Page 2: Kerajaan Islam di indonesia

• ASSYFA ZAHRA W• MOH. FAISAL REZA • MUH. FARIZ NUGROHO• MUH. FAUZAN NURSYAMSI • TOBIAS HABONARON• SIFAH FAUZIAH

Page 3: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN ISLAM Kerajaan Islam yang berdiri di Indonesia yang dibawa dari Kerjaan Turki

Usmani merupakan salah satu cikal bakal umat Islam di Indonesia. Masuknya agama islam ke nusantara (indonesia) pada abad 6 akhir

dibawa oleh Syech Abdul Kadir Jailani periode I atau Pase Pertama, telah membawa banyak perubahan dan perkembangan pada masyrakat,budaya

dan pemerintahan. Perubahan dan Perkebangan tersebut terlihat jelas dengan berdirinya kerajaan-kerajaan yang bercorak islam,Kehadiran Islam

sebagian besar dibawa oleh para pedagang Gujarat Timur Tengah. Pastinya kita dengar Kerajan Islam Samudara Pasai di Sumatra, Demak di

Jawa dll. Berikut ini Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia yang pernah berdiri dan menyebarkan pengaruhnya di Indonesia

Page 4: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN SAMUDRA

PASSAI@ 1 0 6 2 0 1 5 - H A K C I P T A D I L I N D U N G I U N D A N G - U N D A N G

Page 5: Kerajaan Islam di indonesia

Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang

lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.Belum begitu banyak bukti arkeologis tentang kerajaan ini untuk dapat digunakan sebagai bahan kajian sejarah. Namun beberapa sejarahwan memulai menelusuri

keberadaan kerajaan ini bersumberkan dari Hikayat Raja-raja Pasai, dan ini dikaitkan dengan beberapa makam raja serta penemuan koin berbahan emas dan

perak dengan tertera nama rajanya.Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar

tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368),

musafirMaroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan Portugal pada tahun1521.

Page 6: Kerajaan Islam di indonesia

PEREKONOMIAN KESULTANANSAMUDERA PASAI

Pasai merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya, dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil.

Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham) yang dibuat 70%

emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat.Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju. Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi rata-rata 2.5 meter yang disekat menjadi beberapa bilik,

dengan lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan.

Page 7: Kerajaan Islam di indonesia

No Periode Nama Sultan atau Gelar Catatan dan peristiwa penting1 1267 -

1297 Sultan Malikussaleh  (Meurah Silu) Pendiri Samudra Pasai

2 1297 - 1326 Sultan Al-Malik azh-Zhahir I / Muhammad I Koin emas mulai diperkenalkan

3 1326 - 133? Sultan Ahmad I Penyerangan ke Kerajaan Karang

Baru, Tamiang4 133? -

1349 Sultan Al-Malik azh-Zhahir II Dikunjungi Ibnu Batutah

5 1349 - 1406 Sultan Zainal Abidin I Diserang Majapahit

6 1406 - 1428 Ratu Nahrasyiyah Masa kejayaan Samudra Pasai

7 1428 - 1438 Sultan Zainal Abidin II

8 1438 - 1462 Sultan Shalahuddin

9 1462 - 1464 Sultan Ahmad II

10 1464 - 1466 Sultan Abu Zaid Ahmad III

11 1466 - 1466 Sultan Ahmad IV

12 1466 - 1468 Sultan Mahmud

13 1468 - 1474 Sultan Zainal Abidin III Digulingkan oleh saudaranya

14 1474 - 1495 Sultan Muhammad Syah II

15 1495 - 1495 Sultan Al-Kamil

16 1495 - 1506 Sultan Adlullah

17 1506 - 1507 Sultan Muhammad Syah III Memiliki 2 makam

18 1507 - 1509 Sultan Abdullah

19 1509 - 1514 Sultan Ahmad V Malaka jatuh ke tangan Portugis

DAFTAR NAMA SULTAN KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Page 8: Kerajaan Islam di indonesia

PENINGGALAN KESULTANAN SAMUDERA PASAI

Nisan Sultan Malik Al-Saleh

Page 9: Kerajaan Islam di indonesia

KESULTANAN DEMAKKesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama

dan terbesar di pantai utara Jawa ("Pasisir"). Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit, kemudian muncul

sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi dari kebesaran MajapahitKerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau

Jawa dan Indonesia pada umumnya. Walau tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Demak

ialah Mesjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan oleh Walisongo.Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di

kampung Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah

Page 10: Kerajaan Islam di indonesia

DAFTAR NAMA RAJA KESULTANAN DEMAK1.Raden PatahRaden Patah adalah pendiri dan raja pertama di Demak. Pada masa pemerintahannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan bantuan para wali, Demak diperluas hingga meliputi Jepara, Pati, Rembang, Semarang, kepulauan di selat Karimata dan beberapa daerah di Kalimantan. Kerajaan ini menguasai beberapa pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik.Perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar. Dengan bantuan Sembilan Wali (Wali Songo), Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa dan wilayah Nusantara bagian timur. Oleh para wali, di Demak didirikan Masjid Agung Demak yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.2.Pati UnusPati Unus berkuasa tahun 1518 M sampai tahun 1521 M. Karena jasanya memimpin armada Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus mendapatkan sebutan "Pangeran Sabrang Lor". Pemerintahan Pangeran Sabrang Lor tidak berlangsung lama, karena setelah 3 tahun memerintah beliau sakit dan wafat tahun 1521 M. Pati Unus meninggal tanpa menurunkan anak. Sebagai penggantinya adalah adiknya yang bernama Raden Trenggono yang kemudian bergelar Sultan Trenggono.

Page 11: Kerajaan Islam di indonesia

3. Sultan Trenggono ( 1521 - 1546 )Sultan Trenggono adalah adik Pati Unus dan putra ketiga Raden Patah. Di bawah pemerintahannya wilayah Demak bertambah luas. Tahun 1522, armada laut Demak di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) mengadakan penyerangan dimulai dari Banten, Sunda Kelapa, kemudian ke Cirebon. Ketiga daerah ini semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada saat itu juga Portugis bekerja sama dengan Pajajaran untuk menguasai Sunda Kelapa. Pada tahun 1527 M, Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis. Dalam pertempuran ini, Portugis mengalami kekalahan. Fatahillah menggantikan nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Saat pemindahan nama ini ditetapkan sebagai berdirinya kota DKI Jakarta.Berkat keberhasilan keberhasilan Demak memperluas wilayahnya ke barat, Sultan Trenggono merencanakan perluasan wilayahnya ke timur.

Page 12: Kerajaan Islam di indonesia

Tujuan utamanya adalah Pasuruan Jawa Timur. Tetapi, Sultan Trenggono tidak berhasil bahkan wafat pada tahun 1546 M. Sepeninggal Sultan

Trenggono, di Demak terjadi perebutan kekuasaan antara putra sulung Sultan Trenggono yang bernama Sunan Prawoto dengan Pangeran

Sekar, kakak Sultan Trenggono. Pangeran Sekar kalah dan meninggal, Kemudian, Sunan Prawoto menjadi raja Demak. Sunan Prawoto tidak

lama menjadi raja di Demak, terjadi pemberontakan oleh Arya Penangsang anak Pangeran Sekar. Dalam peperangan itu, Sunan

Prawoto gugur. Arya Penangsang mendapat perlawanan dari menantu Sultan Trenggono yang bernama Pangeran Hadiri (Sultan Kalinyamat),

tetapi tidak berhasil. Pangeran Hadiri meninggal oleh Arya Penangsang..

Page 13: Kerajaan Islam di indonesia

PENINGGALAN KESULTANAN DEMAK

Page 14: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN TERNATE

@ 1 0 6 2 0 1 5 - H A K C I P T A D I L I N D U N G I U N D A N G - U N D A N G

Page 15: Kerajaan Islam di indonesia

Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu

dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara.

Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki

peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad

ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat

perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Pada masa jaya

kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi bagian utara,

timur dan tengah, bagian selatan kepulauanFilipina hingga

sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik

Page 16: Kerajaan Islam di indonesia

KEDATANGAN ISLAM DI MALUKU

Tak ada sumber yang jelas mengenai kapan awal kedatangan Islam di Maluku Utara khususnya Ternate. Namun

diperkirakan sejak awal berdirinya kerajaan Ternate masyarakat Ternate telah mengenal Islam mengingat banyaknya

pedagang Arab yang telah bermukim di Ternate kala itu. Beberapa raja awal Ternate sudah menggunakan nama bernuansa Islam namun kepastian mereka maupun keluarga kerajaan memeluk

Islam masih diperdebatkan. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad

ke-15.

Page 17: Kerajaan Islam di indonesia

Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500). Beberapa langkah yang diambil Sultan Zainal

Abidin adalah meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan sultan, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, syariat

Islam diberlakukan, dan membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Langkah-langkahnya ini

kemudian diikuti kerajaan lain di Maluku secara total, hampir tanpa perubahan. Ia juga mendirikan madrasah yang pertama di Ternate.

Sultan Zainal Abidin pernah memperdalam ajaran Islam dengan berguru pada Sunan Giri di pulau Jawa. Di sana dia dikenal sebagai

Sultan Bualawa (Sultan Cengkih).

Page 18: Kerajaan Islam di indonesia

STRUKTUR KESULTANAN TERNATEPada masa–masa awal suku Ternate dipimpin oleh para momole. Setelah

membentuk kerajaan jabatan pimpinan dipegang seorang raja yang disebut kolano. Mulai pertengahan abad ke-15, Islam diadopsi secara total oleh

kerajaan dan penerapan syariat Islam diberlakukan.Sultan Zainal Abidin meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan gelar sultan.

Para ulama menjadi figur penting dalam kerajaan.

Page 19: Kerajaan Islam di indonesia

Setelah sultan sebagai pemimpin tertinggi, ada jabatan jogugu (perdana menteri) dan fala raha sebagai para penasihat. Fala raha atau empat rumah adalah empat klan

bangsawan yang menjadi tulang punggung kesultanan sebagai representasi para momole pada masa lalu, masing–masing dikepalai seorang kimalaha. Mereka yaitu Marasaoli, Tomagola, Tomaito dan Tamadi. Pejabat–pejabat tinggi kesultanan umumnya berasal dari

klan–klan ini. Bila seorang sultan tak memiliki pewaris maka penerusnya dipilih dari salah satu klan. Selanjutnya ada jabatan –

jabatan lain Bobato Nyagimoi se Tufkange (Dewan 18), Sabua Raha, Kapita Lau, Salahakan, Sangaji, dll.

Page 20: Kerajaan Islam di indonesia

PENINGGALAN

KESULTANAN TERNATE

Masjid Sultan Ternate

Page 21: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN BANTEN

@ 1 0 6 2 0 1 5 - H A K C I P T A D I L I N D U N G I U N D A N G - U N D A N G

Page 22: Kerajaan Islam di indonesia

Kesultanan Banten adalah sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Tatar Pasundan, Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar

tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan

militer serta kawasan perdagangan.Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam

penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang

dinamakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri

sendiri.

Page 23: Kerajaan Islam di indonesia

Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa, yang diwaktu bersamaan

penjajah dari Eropa telah berdatangan dan menanamkan pengaruhnya. Perang saudara, dan persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun perdagangan, serta ketergantungan akan persenjataan telah melemahkan hegemoni Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan Banten akhir runtuh pada tahun 1813setelah sebelumnya Istana

Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan, dan pada masa-masa akhir pemerintanannya, para Sultan Banten tidak

lebih dari raja bawahan dari pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.

Page 24: Kerajaan Islam di indonesia

PEMERINTAHAN KESULTANAN BANTEN

Setelah Banten muncul sebagai kerajaan yang mandiri, penguasanya menggunakan gelar Sultan, sementara dalam lingkaran istana terdapat gelarPangeran Ratu, Pangeran Adipati, Pangeran Gusti, dan Pangeran Anom yang disandang oleh para pewaris. Pada pemerintahan Banten terdapat seseorang dengan gelar Mangkubumi, Kadi, Patih serta Syahbandar yang memiliki peran dalam administrasi pemerintahan.

Page 25: Kerajaan Islam di indonesia

Sementara pada masyarakat Banten terdapat kelompok bangsawan yang digelari dengan tubagus(Ratu

Bagus), ratu atau sayyid, dan golongan khusus lainya yang mendapat kedudukan istimewa adalah terdiri atas

kaum ulama, pamong praja, serta kaum jawara. Pusat pemerintahan Banten berada antara dua buah sungai yaitu Ci

Banten dan Ci Karangantu. Di kawasan tersebut dahulunya juga didirikan pasar,alun-alun dan Istana Surosowan yang dikelilingi

oleh tembok beserta parit, sementara disebelah utara dari istana dibangun Masjid Agung Banten dengan menara

berbentuk mercusuar yang kemungkinan dahulunya juga berfungsi sebagai menara pengawas untuk melihat kedatangan kapal di

Banten.

Page 26: Kerajaan Islam di indonesia

MASA KEJAYAAN KESULTANAN BANTEN

Kesultanan Banten merupakan kerajaan maritim dan mengandalkan perdagangan dalam menopang

perekonomiannya. Monopoli atas perdagangan lada di Lampung, menempatkan penguasa Banten sekaligus

sebagai pedagang perantara dan Kesultanan Banten berkembang pesat, menjadi salah satu pusat niaga yang penting pada masa

itu. Perdagangan laut berkembang ke seluruh Nusantara, Banten menjadi kawasan multi-etnis. Dibantu

orang Inggris,Denmark dan Tionghoa, Banten berdagang dengan Persia, India, Siam, Vietnam, Filipina, Cina dan Jepang

Page 27: Kerajaan Islam di indonesia

Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682) dipandang sebagai masa kejayaan Banten. Di bawah dia, Banten memiliki

armada yang mengesankan, dibangun atas contoh Eropa, serta juga telah mengupah orang Eropa bekerja pada

Kesultanan Banten.Dalam mengamankan jalur pelayarannya Banten juga mengirimkan armada lautnya

ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Barat sekarang) dan menaklukkannya tahun 1661. Pada masa ini Banten juga berusaha keluar dari tekanan yang dilakukan

VOC, yang sebelumnya telah melakukan blokade atas kapal-kapal dagang menuju Banten

Page 28: Kerajaan Islam di indonesia

DAFTAR RAJA KESULTANAN BANTEN

•Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin 1552 - 1570•Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan 1570 - 1585•Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana 1585 - 1596•Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu 1596 - 1647•Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad 1647 - 1651•Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah 1651-1682•Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar AbdulQahar 1683 - 1687•Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya 1687 - 1690

•Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin 1690 - 1733•Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin 1733 - 1747•Ratu Syarifah Fatimah 1747 - 1750•Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri 1753 - 1773•Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin 1773- 1799•Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1799- 1803•Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin 1803 - 1808•Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1809 - 1813

Page 29: Kerajaan Islam di indonesia

PENINGGALAN KESULTANAN BANTEN

Meriam Ki Amuk

Page 30: Kerajaan Islam di indonesia

Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan

pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada

tanggal 8 September 1507.

Mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer,

Berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa,

Memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik,

Mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan,

Menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.

Dari tahun 1496 sampai 1903 Kerajaan Aceh telah :

Page 31: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN ACEH

@ 1 0 6 2 0 1 5 - H A K C I P T A D I L I N D U N G I U N D A N G - U N D A N G

Page 32: Kerajaan Islam di indonesia

A W A L M U L AKesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada

tahun 1496. Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan menyatukan beberapa wilayah

kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie, Nakur. Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian

dari kedaulatan Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru.

Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa

hingga tahun 1537. Kemudian Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1571.

Page 33: Kerajaan Islam di indonesia

K E M A J U A NKesultanan Aceh mengalami masa kejayaan pada kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636) atau Sultan Meukuta Alam. Pada masa kepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Pada tahun 1629, kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka dengan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut.

Serangan ini dalam upaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan semenanjung Melayu. Sayangnya ekspedisi ini gagal, meskipun pada tahun yang sama Aceh menduduki Kedah dan banyak membawa penduduknya ke Aceh.

Page 34: Kerajaan Islam di indonesia

K E M U N D U R A NPenyebabnya adalah :• Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1636 tidak ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah Aceh yang demikian luas. Di  bawah Sultan Iskandar Thani (1637-1641 M), kemunduran itu mulai terasa dan terlebih lagi setelah meninggalnya Sultan Iskandar Thani. 

•Timbulnya pertikaian yang terus-menerus di Aceh antara golongan bangsawan (teuku) dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh. 

•·Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perak, Minangkabau dan Siak.

Page 35: Kerajaan Islam di indonesia

MASJ ID RAYA BAITURRAHMAN

Bangunan ini dibuat oleh Sultan Iskandar Muda tahun 1022 H/1612 M terletak tepat di pusat Kota Banda Aceh dan menjadi pusat kegiatan keagamaan di Aceh Darussalam. Sewaktu agresi tentara Belanda kedua pada 10 April 1873, Masjid Raya Baiturrahman sempat dibakar. Namun kemudian, Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman pada tahun 1877 untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh.

Page 36: Kerajaan Islam di indonesia

BENTENG INDRA PRATA

Benteng ini terletak di desa Ladong, Kec Masjid Raya, Kab Aceh Besar. Disana terdapat sebuah situs sejarah peninggalan kesultanan Aceh yang hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi objek wisata lokal. Meskipun sempat dihantam Tsunami, benteng ini tatap kokoh tak  lapuk dimakan usia meskipun sudah berumur ratusan tahun. Sebenarnya benteng ini dibangun oleh Raja Kerajaan Lamuri, Benteng Indra Patra ini bahkan berlangsung hingga masa Islam di Aceh benteng ini juga dipergunakan sebagai benteng pertahanan bagi Kerajaan Aceh Darussalam.

Page 37: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN CIREBON

@ 1 0 6 2 0 1 5 - H A K C I P T A D I L I N D U N G I U N D A N G - U N D A N G

Page 38: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAANCIREBON

Page 39: Kerajaan Islam di indonesia

A W A L M U L AAwalnya Cirebon adalah hutan belantara. Pada tahun 1445 Masehi, seorang saudagar kaya dari Muarajati bernama Ki Gedeng Tapa (ayah Nyai Subang Larang) membangun gubuk di daerah itu. Sejak saat itu, lambat laun penduduk mulai menempati hutan tersebut dan kemudian menjadi pedukuhan yang bernama Caruban.

Seiring dengan berjalannya waktu, Caruban kemudian menjadi sebuah desa yang cukup ramai. Kemudian penduduk mengangkat seorang Kepala Desa bernama Ki Gedeng Alang-Alang dan sebagai wakilnya adalah Raden Walangsungsang, yang merupakan putra pertama Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang.

Page 40: Kerajaan Islam di indonesia

Setelah Ki Gedeng Alang Alang wafat, Raden Walangsungsang diangkat menjadi sebagai Kepala Desa Caruban yang ke-2 dengan gelar Pangeran Cakrabuana. Di bawah pemerintahan Pangeran Cakrabuana, Caruban berkembang pesat menjadi kota besar yang ramai dan berganti nama menjadi Cirebon. Pangeran Cakrabuana (Raden Walangsungsang) kemudian mendirikan istana Pakungwati dan membentuk Kesultanan Cirebon. Cakrabuana lalu diangkat menjadi raja pertama di Cirebon.

Pada tahun 1479 Masehi, Raja Cakrabuana mengundurkan diri dan digantikan oleh keponakannya yang bernama Syarif Hidayatullah atau biasa kita kenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Syarif Hidayatullah adalah putra Nyai Rara Santang (adik Cakrabuana/Walangsungsang) dengan Syarif Abdullah dari Mesir.

Page 41: Kerajaan Islam di indonesia

K E M A J U A NKerajaan Cirebon berada pada puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah

putra wanita asal Galuh-Caruban yaitu Nhay Lara Santang adik dari Pangeran Cakrabuwana pemimpin

Caruban yang menikah dengan Mauana Sultan Muhammad. Ketika Syarif Hidayat berusia duapuluh

tahun, ia pergi ke Makkah berguru kepada Syeh Tajamudin Al ubri, di sini ia tinggal selama dua tahun, setelah tamat dari Syeh Tajamudin kemudian Syarif

Hidayat, meneruskan pelajaran kepada Syeh Ataillah Syazalli, masih di Mekkah juga selama dua tahun (Sunardjo, 1983:51). Ketika Cirebon mengalami

kejayaan pada masa Syarif Hidayatullah sudah tidak diragukan lagi, karena pengalaman ilmu yang didapat

sangat luar biasa.

Page 42: Kerajaan Islam di indonesia

K E M U N D U R A N1. kematian Panembahan Girilaya, sehingga

terjadinya kevakuman kekuasaan 2. terjadinya perpecahan antar putra putra raja

cirebon 3.adanya ikut campur VOC dalam mengatur

tatanan kerajaan Cirebon

Page 43: Kerajaan Islam di indonesia

KERAJAAN MATARAM

ISLAM@ 1 0 6 2 0 1 5 - H A K C I P T A D I L I N D U N G I U N D A N G - U N D A N G

Page 44: Kerajaan Islam di indonesia

A W A L M U L A

berdiri tahun 1582, terletak didaerah Kota Gede sebelah tenggara kota Yogyakarta,  kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan yang mengklaim masih keturunan penguasa Majapahit.

Page 45: Kerajaan Islam di indonesia

Asal usul kerajaan ini adalah berasal dari sebuah kadipaten dibawah Kesultanan Pajang ( Sultan hadiwijaya),berpusat  di

Bumi Mentaok  yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya  mengalahkah Arya Penangsang, selanjutnya Ki Ageng Pemanahan mulai membangun Mataram sebagai tempat pemukiman baru dan persawahan, akan tetapi

kehadiranya didaerah ini dan usaha pembangunanya mendapatkan tanggapan penguasa setempat, misalnya Ki

Ageng Giring, Ki Ageng Tembayat dan Ki Ageng Mangir.

Page 46: Kerajaan Islam di indonesia

K E J A Y A A N

Setelah Sutawijaya mangkat, tahta kerajaan diserahkan oleh putranya, Mas Jolang (Prabu Hanyokrowati) yang dikenal juga sebagai Panembahan Sedo ing Krapyak. Setelah itu tahta beralih sebentar ke tangan putra keempat Mas Jolang yang bergelar Adipati Martoputro. Ternyata Adipati Martoputro menderita penyakit syaraf sehingga tahta beralih ke putra sulung Mas Jolang yang bernama Mas Rangsang pada masa pemerintahan Mas Rangsang,Mataram mengalami masa keemasan. Pada masa pemerintahan Sultan Agung, muncul kembali para bupati yang memberontak, seperti Bupati Pati, Lasem, Tuban, Surabaya, Madura, Blora, Madiun, dan Bojonegoro.

Page 47: Kerajaan Islam di indonesia

Untuk menundukkan pemberontak itu, Sultan Agung mempersiapkan sejumlah besar pasukan, persenjataan, dan

armada laut serta penggemblengan fisik dan mental. Usaha Sultan Agung akhirnya berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram

berhasil menguasai seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan.  Ia memindahkan lokasi kraton ke Karta (Jw. "kertå", maka muncul sebutan pula "Mataram Karta"). Akibat

terjadi gesekan dalam penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, Mataram

lalu berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon dan terlibat dalam beberapa peperangan antara Mataram

melawan VOC. Untuk menguasai seluruh Jawa, Sultan Agung mencoba merebut Batavia dari tangan Belanda.

Page 48: Kerajaan Islam di indonesia

Namun usaha Sultan mempersiapkan pasukan di bawah pimpinan Tumenggung Baureksa dan Tumenggung Sura Agul-agul pada tahun 1628 untuk mengempung Batavia mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut menyebabkan Mataram bersemangat menyusun kekuatan

yang lebih terlatih, dengan persiapan yang lebih matang. Maka pada pada 1629, pasukan Sultan Agung kembali menyerbu Batavia. Kali

ini, ki Ageng Juminah, Ki Ageng Purbaya, ki Ageng Puger adalah para pimpinannya. Penyerbuan dilancarkan terhadap benteng Hollandia,

Bommel, dan Weesp. Akan tetapi serangan ini kembali dapat dipatahkan, hingga menyebabkan pasukan Mataram ditarik mundur

pada tahun itu juga.

Page 49: Kerajaan Islam di indonesia

K E M U N D U R A N

Kerajaan Mataram Islam runtuh akibat adanya campur tangan VOC sejak zaman pemerintahan Sunan Amangkurat 1 (Sultan Amangkurat Senapati ing Alaga Ngabdur

Rahman Sayidin Panatagama) yang meliputi hal politik untuk melawan Trunajaya. Akibatnya muncul pemberontakan Trunajaya (Madura) yang dibantu oleh Pangeran Kajoran dan para pejabat dan masyarakat yang sudah sangat tertekan. Tanggal 28 Juni 1677 Trunajaya berhasil merebut istana Plered. Amangkurat I dan Mas Rahmat melarikan diri ke barat. Istana Plered berhasil direbut kembali oleh Pangeran Puger

(Kanjeng Susuhunan ing Alaga Ngabdur Rahman Sayidin Panata Gama) yang menyerang dari Jenar.

Page 50: Kerajaan Islam di indonesia

Kekacauan politik dari masa kemasa akhirnya dapat terselesaikan pada masa Pakubuana III  setelah wilayah Mataram dibagi menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Suarakarta  tanggal 13 Februari 1755, pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti , perjanjian Giyanti adalah kesepakatan yang

dibuat oleh pihak VOC, pihak Mataram( diwakili oleh Pakubuwana III) dan kelompok pangeran Mangkubumi. Nama Giyanti diambil dari lokasi penjanjian tersebut ( ejaan Belanda, sekarang tempat itu

berlokasi didukuh Kerten , Desa Jantiharjo) ditenggara kota Karanganyar, Jawa Tengah, perjanjian ini menandai berakhirnya

kerajaan Mataram yang sepenuhnya independen.

Page 51: Kerajaan Islam di indonesia

Berdasarkan perjanjian ini wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah disebelah timur kali Opak dikuasai oleh pewaris tahta

Mataram yaitu Sunan Pakubuwana III dan tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah barat diserahkan kepada

 Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I yang berkedudukan di Yogyakarta. Perpecahan

terjadi lagi dengan munculnya Mangkunegara ( R.M Said) yang terlepas dari kesunanan Surakarta dan Pakualaman

( P. Nata Kusuma) , dan keempat pecahan Mataram Kesultanan Mataram tersebut masih melanjutkan dinasti masing – masing ,

bahkan pecahan Mataram tersebut terutama kesultanan Yogyakarta masih cukup besar dan diakui masyarakat hingga sekarang.

Page 52: Kerajaan Islam di indonesia

THANK YOU FOR BEING

YOU

X O X O