kelompok 8. kerajaan ternate (sejarah kelas ii sma/ma ~ kerajaan islam di indonesia)

13
KELOMPOK 8 RIDHA YAZA SAPUTRI RIZKIKA FADHILAH RUHUL KHALILA KELAS 2ipa3

Upload: mulia-fathan

Post on 22-Jun-2015

17.172 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

II IPA 3 of MAN Model B. Aceh Group Project Documentary,., hope u enjoy it guys,.,. :) thanks

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KELOMPOK 8

RIDHA YAZA SAPUTRIRIZKIKA FADHILAH

RUHUL KHALILA

KELAS 2ipa3

Page 2: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KERAJAAN

TERNATE

Page 3: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Kerajaan gapi atau yang lebih dikenal dengan kerajaan ternate (mengikuti nama ibukotanya) adalah salah satu dari 4 kerajaan islam di Maluku dan merupakan salah satu kerajaan islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Manshur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur nusantara atara abad ke-13 hingga abad ke-17.

Kesultanan ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Di masa jaya kekuasaanya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi utara , timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filiphina hingga sejauh Kepulauan Marshall di pasifik.

Page 4: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)
Page 5: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Asal usulPulau Gapi (kini ternate) mulai ramai diawal abad ke-13, penduduk ternate

awal merupakan warga eksodus dari Halmahera. Awalnya di ternate terdapat 4 kampung yang masing-masing dikepalai olehseorang momole(kepala marga), merekalah yang pertama-tama mengadakan hubungan dengan para pedagang yang datang dari segala penjuru mencari rempah-rempah. Penduduk ternate semakin heterogen dengan bermukimnya pedagan Arab, Jawa, Melayu dan Tionghoa. Oleh karena aktivitas itu yang semakin ramai ditambah ancaman yang sering datang dari para perompak maka atas prakarsa momole Guna pemimpin Tobana diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sabagai raja.Pada tahun 1257 momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai Kolano (raja) pertama dengan gelar Baab Manshur Malamo (1257-1272).

Dibawah pimpinan beberapa generasi penguasa berikutnya, ternate berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah oulau kecil menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar dibagian timur Indonesia khususnya Maluku.

Page 6: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Letak kerajaan

Secara geografis kerajaan ternate terletak di Keulauan Maluku, antara Sulawesi dan Irian Jaya . Letak kerajaan ini sangat strategis dan penting dalam dunia perdagangan pada masa itu. Pasa masa itu kepulauan Maluku merupakan pengjasil rempah-rempah terbesar sehingga dijuluki sebagai “The Spicy Island”.

Page 7: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Organisasi Kerajaan

Pada pertengahan abad ke-15, islam diadopsi secara total oleh kerajaan dan penerapan syariat Islam diberlakukan. Sultan Zainal Abidin meninggalkan gelar Kalano dan menggantinya dengan galar Sultan. Para ulama menjadi figur penting dalam kerajaan.

Setelah Sultan sebagai pemimpin tertinggi, ada jabatan Jogugu (perdana menteri) dan Fala Raha (penasihat).

Page 8: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Raja-Raja yang pernah memimpin di Kerajaan Ternate

• Manshur Malano• Sultan Zaman• Kumalo• Banguhu• Ngora Malamo• Mansterdam• Sidang Arif Malamo• Paji Malamo• Syah Alain• Tulo Malamo

• Kiyo Mabiji• Ngalo Maja• Mainole• Gapi Malamo• Gapi baguna I• Kumalo II• Gise• Gapi Bahuna II• Sultan Zainal Abidin

Page 9: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Sultan yang menyebarkan agama islam

• Sultan Zainal Abidin (sultan pertama)• Sultan Sirullah (sultan kedua)• Sultan Khairun (sultan ketiga)• Sultan Baabullah (Sultan keempat)

Page 10: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Kedatangan Islam

Tak ada sumber yang jelas mengenai kapan awalnya kedatangan Islam di Maluku khususnya Ternate. Namun diperkirakan sejak awal berdirinya kerajaan Ternate masyarakat telah mengenal Islam mengingat banyaknya pedagan Arab yang telah bermukin di Ternate kala itu. Beberapa raja awal Ternate sudah menggunakan nama bernuansa Islam namun kepastian mereka maupun keluarga kerajaan memeluk Islam masih masih diperdebatkan. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad ke-15

Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti Kolano Marhum adalah putranya, Zainal Abidin adalah meninggalkan gelar Kolano dan menggantinya dengan Sultn, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, syariat islam diberlakukan, membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum islam dengan melibatkan para ulama.

Page 11: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KEDATANGAN PORTUGAL DAN PERANG SAUDARADimasa pemerintahan Sultan Bayanullah (1500-1521), ternate semakin berkembang,

rakyatnya diwajibkan berpakaian secara islami, teknik pembuatan perahu dan senjata yang diperoleh dari orang Arab dan Turki digunakan untuk memperkuat pasukan Ternate. Di masa ini pula datang orang Eropa pertama di Maluku, Loedwijk de Bartomo (Ludovico Varthema) tahun 1506. Tahun 1512 pertugal untuk pertama kalinya menginjak kaki di Ternate dibawah pimpinan Franscisco Serrao, atas persetujuan Sultan, Portugal diizinkan mendirikan pos dagang di Ternate.

Portugal datang bukan semata-mata untuk berdagang melainkan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah Pala dan Cengkih di Maluku. Untuk itu terlebih dulu mereka harus menaklukkan Ternate. Sultan Bayanullah wafat meninggalkan pewaris-pewaris yang masih sangat belia. Janda sultan, permaisuri Nukila dan Pangeran Taruwese, adik almarhum sultan bertintak sebagai wali. Permaisuri yang asal Tidore bermaksud memersatukan Ternate dengan Tidore dibawah satu mahkota yakni salah satu dari kedua puteranya, pangeran Hidayat dan pangeran Abu Hayat. Sementara pengeran mengiginkan tahta bagi dirinya sendiri.

Portugal memanfaatkan kesempatan ini dan mengadu domba keduanya ingga pecah perang saudara. Kubu permaisuri Nukila didukung Tidore sedang pengeran didukung oleh Portugal. Setelah meraih kemenangan pangeran Taruwese justru dikhianati dan dibunuh Portugal. Gubernur Portugal bertindak sebagai penasihat kerajaan dan dengan pengaruh yang dimiliki berhasil membujuk dewan kerajaan untuk mengangkat pangeran Tabariji sebagai sultan. Ketika sultan tabariji menunjukkan sikap bermusuhan, ia difitnah dan dibawa ke Goa-India. Disana ia dipaksa untuk menandatangani perjanjian menjadikan Ternate sebagai kerajaan Kristen dan vasal kerajaan Portugal, namun perjanjian itu ditolak mentah-mentah oleh sultan Kahirun (1534-1570).

Page 12: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Pengusiran PortugalPerlakuan Portugal terhadap saudara-saudaranya

membuat Sultan Khairun geram dan bertekad mengusir Portugal dari Maluku. Tindak-tindak bangsa barat yang satu ini juga menimbulkan kemarahan rakyat yang akhirnya berdiri dibelakang sultan Khairun.

Sejak masa sultan Bayanullah, Ternate telah menjadi salah satu dari tiga kesultanan terkuat dan pusat islam utama di Nusantara pada abad ke -16 selain Aceh dan Demak setelah jatuh kesultanan Malaka tahun 1511. Ketiganya membentuk Alinsi Tiga untuk membendung sepak terjang Portugal di Nusantara.

Page 13: Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Kedatangan Belanda

Sepeninggal Sultan Baabullah Ternate mulai melemah, Spanyol yang telah bersatu dengan Portugal tahun 1580 mencoba menguasai kembali Maluku dengan menyerang Ternate. Kekalahan demi kekalahan yang diderita memaksa Ternate meninta bantuan Belanda tahun 1603. Ternate akhirnya sukses menahan spanyol namun dengan imbalan yang amat mahal. Belanda perlahan-lahan menguasai ternate, tanggal 26 juni 1607 Sultan Ternate mendatangani kontrak monopoli VOC di Maluku sebagai imbalan bantuan Belanda melawan Spanyol.