kelompok 9 kerajaan tidore (sejarah kelas ii sma/ma ~ kerajaan islam di indonesia)

18
KELOMPOK 9 SADRI SAFINATU N NAJAH SARI VIVIANIE Sadri Safi na Safi na Sadr i Sadr i Sari Sari Safin a Sad r i Sari SEJARAH KERAJAAN TIDORE Sari Safina Sadri Saf ina Sadri

Upload: mulia-fathan

Post on 22-Jun-2015

16.203 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

II IPA 3 of MAN Model B. Aceh Group Project Documentary,., hope u enjoy it guys,.,. :) thanks

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KELOMPOK 9

SADRI

SAFINATUN NAJAH

SARI

VIVIA

NIE

Sadri

Safina

Safina

Sadri

Sadri

Sari

Sari

Safina Sa

dri

Sari

SEJARAH KERAJAAN TIDORE

Sari

Safina

Sadri

Safina Sadri

Page 2: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Tahukah kalian??Apa itu kerajaan

Tidore???

Page 3: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Merupakan salah satu kerajaan islam di maluku yang cukup menonjol peranannyaMerupakan salah satu pilar yang membentuk Kie Raha bersama dengan kerajaan ternate, kerajaan moti , dan kerajaan Mati anMerupakan pusat pengembangan agama islam di kawasan kepulauan ti mur Indonesia sejak dulu kalaMerupakan salah satu pembentuk Ulisiwa, Ulisiwa adalah persekutuan Sembilan beraudara yang terdiri dari Tidore, Makian, Halmahera, pulau Raja Ampat, Kai, Papua, Jailolo, dan pulau-pulau yang terletak di kepulauan Halmahera sampai ke Irian Barat

Page 4: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Kerajaan TidorePengertian: Nama tidore merupakan gabungan dari dua rangkaian kata, yaitu bahasa Arab dialek Irak; anta thadore yang artinya “kamu datang” dan bahasa Tidore; to ado re yang artinya “aku telah sampai”. Nama tersebut menggantikan nama yang awalnya Kie Duko.Letak: di sebelah selatan Kerajaan Ternate.Tahun berdiri: sekitar abad ke-13, sedangkan menurut catatan Kesultanan Tidore, kerajaan ini berdiri sejak Jou Kolano Sahjati naik tahta pada 12 Rabiul Awal 502 H (1108 M). Namun sumber tersebut tidak menjelaskan secara jelas tentang letak ibukota dari kerajaan ternate. Sedangkan tahun kerajaan ini memeluk agama islam yaitu pada tahun1471(menurut catatan portugis) yang dibawa oleh Ciriliyah, Raja Tidore yang kesebelas. Ciriliyah atau Sultan Jamaluddin bersedia masuk Islam berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab.

Page 5: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

IBUKOTA

KERAJAAN

Sejak awal berdiri hingga raja keempat belum bisa dipastikan letaknya, setelah itu tejdi beberapa kali pemindahan pusat kerajaan, diantaranya adalah:

Pada masa Jou Kolano Bunga Mabunga Balibung, diperkirakan pusat kerajaan terletak di Balibunga yang hingga kini masih diperdebatkan letaknya.,dimana ada yang mengatakan berada di utara Tidore dan ada pula yang mengatakan berada di pedalaman Tidore selatan.Pada masa pemerintahan sultan Ciriliyati, yaitu pada tahun 1495 M pusat kerajaan berada di Gam Tina.Pada masa pemerintahan sultan Mansur, yaitu pada tahun 1525 M ia memindahkan pusat kerajaan dengan mendirikan perkampungan baru di Rum Tidore Utara yang berdekatan dengan Ternate dan diapit oleh Tanjung Mafugogo dan pulau Maitara. Dengan keadaan laut yang indah dan tenang, lokasi ibukota baru ini cepat berkembang dan menjadi pelabuhan yang ramai.Pada masa Sultan Mole Majimo (Alauddin Syah), yaitu pada tahun 1600 M ibukota dipindahkan ke Toloa di selatan Tidore.Perpindahan terakhir yaitu pada masa Sultan Saifudin (Jou Kota), ibukota dipindahkan ke Limao Timore.

Page 6: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KEHIDUPAN EKONOMI DAN SOSIAL KERAJAAN TIDORE

Kerajaan tidore dikenal penghasil rempah-rempah, sehingga banyak didatangi oleh bangsa-bangsa eropa. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnnya banyak menggunakan hukum islam, contohnya seperti mengangkat sumpah dibawah kitab suci al-qur’an.

Page 7: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

STRUKTUR PEMERINTAHANSistem pemerintahan di Tidore cukup mapan

dan berjalan dengan baik. Struktur tertinggi

kekuasaan berada di tangan sultan. Namun di kerajaan

ini tidak mengenal sistem putra mahkota, karena

sultan dipilih dengan cara menyeleksi calon-calon

yang diajukan dari Dano-dano Folaraha (wakil-wakil

marga dari Folaraha) yang terdiri dari Fola Yade, Fola

Ake Sahu, Fola Rum dan Fola Bagus. Dari nama

tersebut kemudian dipilih satu nama untuk menjadi

sultan.

Raja dalam melaksanakan tugasnya dibantu

oleh suatu dewan wazir, dalam bahasa Tidore disebut

Syara, adat se nakudi. Dewan ini dipimpin oleh sultan

dan pelaksana tugasnya diserahkan kepada Joujau

(perdana menteri). Anggota Dewan wazir terdiri dari

Bobato pehak raha (empat pihak bobato; semcam

departemen) dan wakil dari wilayah kekuasan. Bobato

ini bertugas untuk mengatur dan melaksanakan

keputusan Dewan Wazir.

Page 8: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Empat bobato tersebut adalah:

Pehak labe, semacam departemen agama yang

membidangi masalah syariah. Anggota pehak labe terdiri

dari para kadhi, imam, khatib dan modim.

Pehak adat bidang pemerintahan dan kemasyarakatan

yang terdiri dari Jojau, Kapita Lau (panglima perang),

Hukum Yade (menteri urusan luar), Hukum Soasio (menteri

urusan dalam) dan Bobato Ngofa (menteri urusan kabinet).

Pehak Kompania (bidang pertahanan keamanan) yang

terdiri dari Kapita Kie, Jou Mayor dan Kapita Ngofa.

Pehak juru tulis yang dipimpin oleh seorang berpangkat

Tullamo (sekretaris kerajaan). Di bawahnya ada Sadaha

(kepala rumah tangga), Sowohi Kie (protokoler kerajaan

bidang kerohanian), Sowohi Cina (protokoler khusus

urusan orang Cina), Fomanyira Ngare (public relation

kesultanan) dan Syahbandar (urusan administrasi

pelayaran).

Selain struktur diatas, masih ada jabatan lain yang

membantu menjalankan tugas pemerintahan, seperti Gonone

yang membidangi intelijen dan Serang Oli yang membidangi

urusan propaganda.

Page 9: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KEHIDUPAN EKONOMI

Kerajaan tidore dikenal penghasil rempah-rempah, sehingga banyak didatangi oleh bangsa-bangsa eropa. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, masyarakat Tidore memiliki mata pencaharian bercocok tanam di ladang dengan menanam berbagai jenis tanaman termasuk juga rempah-rempah.

Page 10: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYAAdat: kuatnya relasi antara tidore dengan islam terlihat dalam adat

mereka yaitu Adat ge mauri Syara, Syara mauri Kitabullah (Adat

bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah). Adat ge mauri Syara,

Syara mauri Kitabullah (Adat bersendi Syara, Syara bersendi

Kitabullah)

Sistem yang berhubungan dengan garis kekerabatan: masyarakat

Tidore menganut sistem matrilineal, namun terjadi perubahan ke

arah patrilineal seiring dengan menguatnya pengaruh islam di

Tidore.

Perkawinan yang ideal: Perkawinan antara saudara sepupu (kufu).

Setelah pernikahan, setiap pasangan bebas memilih tempat tinggal,

apakah di lingkungan kerabat suami atau istri.

Page 11: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

Upacara adat: Masyarakat Tidore melakukan berbagai upacara adat untuk

menjaga keharmonisan dengan alam, contohnya seperti upacara Legu Gam

Adat Negeri, Adat Legu Dou, Lufu kie daera se Toloku (mengitari wilayah

diiringi pembacaan do’a selamat), dan sebagainya.

Bahasa yang digunakan: adalah bahasa Tidore yang tergolong dalam

rumpun non-Autronesia.

Sastra: masyarakat tidore mengembangkan sastra lisan dan sastra tulisan.

Sastra Lisan, seperti dola bololo (semacam peribahasa atau pantun kilat),

dalil tifa (ungkapan filosofis yang diiringi alat tifa atau gendang), dan

sebagainya.

Sastra Tulisan, dapat dilihat dari peninggalan manuskrip-manuskrip

kesultanan tidore.

Upacara Legu Dou

Page 12: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

SULTAN YANG MEMERINTAH KERAJAAN TIDORE

Dari sejak awal berdirinya hingga saat ini, telah

berkuasa 38 orang sultan di Tidore. Saat ini, yang

berkuasa adalah Sultan H. Djafar Syah.

Susunan Kolano (Raja) yang pernah memerintah Kerajaan

Tidore sebelum masuknya agama Islam terdiri dari

delapan orang Kolano.

Sedangkan setelah masuknya agama islam, susunan

sultannya mencapai 30 sultan.

Adapun sultan yang pada masanya kerajaan tidore

mencapai masa kejayaan adalah sultan Sultan Nuku (1780-

1805 M).

Page 13: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

SULTAN NUKUSultan Nuku adalah pemimpin yang cerdik, berani, ulet, dan waspada.

Beberapa usaha yang dilakukan oleh sultan Nuku adalah sebagai berikut:

Menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang

dibantu Inggris. Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate.

Sementara itu, Inggris tidak mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang

biasa.

Memperluas wilayah kekuasaan, meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera,

Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua.

Menata sistem pemerintahan dengan baik, sehingga pemerintahan dapat

berjalan dengan baik dan rakyatnya sejahtera.

Berjuang untuk mengusir Belanda dari seluruh kepulauan Maluku, termasuk

Ternate, Bacan dan Jailolo. Perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan

menyerahnya Belanda pada Sultan Nuku pada 21 Juni 1801 M. Dengan itu,

Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo kembali merdeka dari kekuasaan asing.

Page 14: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KEDATANGAN PORTUGIS, SPANYOL, DAN BELANDA KE MALUKU

Pada abad ke 16 M, orang Portugis dan Spanyol datang ke Maluku –termasuk

Tidore– untuk mencari rempah-rempah, momonopoli perdagangan kemudian menguasai

dan menjajah negeri kepulauan tersebut. Dalam usaha untuk mempertahankan diri, telah

terjadi beberapa kali pertempuran antara kerajaaan-kerajaan di Kepulauan Maluku

melawan kolonial Portugis dan Spanyol. Terkadang, Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo

bersekutu sehingga kolonial Eropa tersebut mengalami kesulitan untuk menaklukkan

Tidore dan kerajaan lainnya.

Sepeninggal Portugis, datang Belanda ke Tidore dengan tujuan yang sama:

memonopoli dan menguasai Tidore demi keuntungan Belanda sendiri. Dalam sejarah

perjuangan di Tidore, sultan yang dikenal paling gigih dan sukses melawan Belanda adalah

Sultan Nuku (1738-1805 M). Selama bertahun-tahun, ia berjuang untuk mengusir Belanda

dari seluruh kepulauan Maluku, termasuk Ternate, Bacan dan Jailolo. Perjuangan tersebut

membuahkan hasil dengan menyerahnya Belanda pada Sultan Nuku pada 21 Juni 1801 M.

Page 15: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

KERUNTUHAN KERAJAAN TIDORE

Kerajaan ini mengalami keruntuhan disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Namun, tidak beberapa lama, akhirnya sultan tidore dan sultan ternate sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh spanyol dan portugis untuk kepentingan mereka sendiri, maka sultan tidore dan ternate bersatu dan berhasil mengusir Spanyol dan Portugis dari kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama, karena pada akhir abad ke-18 M tidore berhasil ditaklukkan oleh VOC yang dikirim Belanda dan Belanda berhasil menguasai tidore.

Page 16: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)

PENINGGALAN-PENINGGALAN KERAJAAN TIDORE

Gambar Benteng Tore di Tidore

Gambar benteng Tohula

Page 17: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)
Page 18: Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)