kenangan akhir cinta mulia

11
KENANGAN TERAKHIR KENANGAN TERAKHIR BERSAMA RASUL SAW BERSAMA RASUL SAW (detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah SAW) (detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah SAW)

Upload: puspita-ningtiyas

Post on 15-Aug-2015

23 views

Category:

Spiritual


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kenangan Akhir Cinta Mulia

KENANGAN TERAKHIR KENANGAN TERAKHIR BERSAMA RASUL SAWBERSAMA RASUL SAW

(detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah SAW)(detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah SAW)

Page 2: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. lewat kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."bersama aku."

Page 3: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pastiSaat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pastiakan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Page 4: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yangTiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yangberseru mengucapkan salam. “Assalamu’alaikum, berseru mengucapkan salam. “Assalamu’alaikum, Bolehkah saya masuk?“ tanyanya. Tapi Fatimah tidak Bolehkah saya masuk?“ tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.menutup pintu.

Page 5: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?“. "Tak tahulah aku ayah, "Siapakah itu wahai anakku?“. "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.lembut.

Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,“ kata Rasulullah, pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,“ kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Page 6: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Malaikat maut datang menghampiri, tapi RasulullahMalaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullahmenanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?""Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telahmenanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menantimenanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menantikedatanganmu,Yaa Rasulullah" kata jibril.kedatanganmu,Yaa Rasulullah" kata jibril.

Page 7: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Tapi jawaban itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, Tapi jawaban itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernahmendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.didalamnya," kata Jibril.

Page 8: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukanDetik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukantugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.“ Lirih menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.“ Lirih Rasulullah mengaduh. Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega,melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.yang tega,melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Page 9: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat sekali sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. ""Uushiikum bisshalati, wa maa malakat aimanukum Uushiikum bisshalati, wa maa malakat aimanukum - - peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."antaramu."

Page 10: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Sementara di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,Sementara di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, pupuslah kembang hidup insan mulia itu. Dan, pupuslah kembang hidup insan mulia itu.

Page 11: Kenangan Akhir Cinta Mulia

Betapa cintanya Rasulullah saw kepada kita.Betapa cintanya Rasulullah saw kepada kita.

Tapi sudah sebandingkah rasa cinta kita Tapi sudah sebandingkah rasa cinta kita dengan pengorbanan yang telah diberikan dengan pengorbanan yang telah diberikan

Rasul kepada kita ???Rasul kepada kita ???Ataukah kita hanya sibuk dengan cinta semu Ataukah kita hanya sibuk dengan cinta semu

yang justru melempar kita ke jurang yang justru melempar kita ke jurang kehinaan??kehinaan??

Mari kita renungkan dalam hati kitaMari kita renungkan dalam hati kita

Allahumma sholli'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi