kemukjizatan adalah menetapkan kelemahan
DESCRIPTION
mukjizatTRANSCRIPT
Kemukjizatan adalah menetapkan kelemahan.Kelemahan menurut pengertian umum ialah
ketidakmampuan mengerjakan sesuatu ,lawan dari kemampuan.Apabila kemukjizatan telah
terbukti , maka nampaklah kemampuan mu’jiz (sesuatu yang melemahkan).Yang dimaksud
dengan I’jaz dalam perbicaraan ini ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam
pengakuannya sebagai Rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk
menghadapi mukjizatnya yang abadi, iaitu al-Qur’an, dan kelemahan generasi –generasi
sesudah mereka.Dan mukjizat adalah sesuatu hal yang luar biasa yang disertai tantangan
dan selamat dari perlawanan.Al-Quran mempunyai pelbagai mukjizat. Antara mukjizat Al-
Quran ialah akan sentiasa dijamin oleh Allah daripada ditokok tambah atau dikurangkan
kandungan di dalamya untuk dijadikan pedoman dan panduan umat manusia sehinggalah
hari kiamat.Sebagaimana firman Allah SWT:
ظ�ون� ف� لح� له� ان�ا و� الذ�ك�ر لن�ا ن�ز� ن� ن�ح� ان�ا
Maksudnya: Sesungguhnya Kamilah Yang menurunkan Al-Quran, dan Kamilah Yang
memelihara dan menjaganya.
(Surah Al-Hijr ayat 9)
Mukjizat al-Quran dapat dibahagikan kepada tiga bahagian iaitu bahasa isi kandungan dan
ilmu.
Mukjizat al-Quran Dari Segi Bahasa:
Bahasa yang dikandung oleh al-Qur’an adalah bahasa yang mana orang Arab tidak
mampu untuk menandinginya, dan bahasa itu tidak keluar dari aturan-aturan kalam mereka,
baik lafaz dan huruf-hurufnya maupun susunan dan uslubnya. Akan tetapi al-Qur’an jalinan
huruf-hurufnya serasi, ungkapannya indah, uslubnya manis, ayat-ayatnya teratur, serta
memperhatikan situasi dan kondisi dalam berbagai macam bayannya, baik dalam jumlah
ismiyah maupun fi’liyah-nya, dalam nafi’ dan isbat-nya, dalam zikr dan hazf-nya, dalam
tankir dan ta’rif-nya, dalam taqdim dan ta’khir-nya, dalam itnab dan I’jaz-nya, dalam umum
dan khususnya, dalam muthlaq dan muqayyad-nya, dalam nas dan fahwa-nya, maupun
dalam hal lainnya. Dalam hal-hal tersebut dan yang serupa al-Qur’an telah mencapai
puncak tertinggi yang tidak sanggup kemampuan bahasa manusia untuk menghadapinya.
Setiap manusia memusatkan perhatiannya pada al-Qur’an, ia tentu akan mendapatkan
rahsia-rahsia kemukjizatan aspek bahasanya tersebut. Ia dapatkan kemukjizatan itu dalam
keteraturan bunyinya yang indah melalui nada huruf-hurufnya ketika ia mendengar harakat
dan sukunnya, madd dan ghunnahnya, fasilah dan maqta’nya, sehingga telinga tidak pernah
merasa bosan, bahkan ingin sentiasa terus mendengarnya.
Kemukjizatan itu pun dapat ditemukan dalam lafaz-lafaznya yang memenuhi hak setiap
makna pada tempatnya. Tidak satupun diantara lafaz-lafaz itu yang dikatakan sebagai
kelebihan.Juga tak ada seseorang peneliti terhadap suatu tempat (dalam al-Qur’an)
menyatakan bahwa pada tempat itu perlu ditambahkan sesuatu lafaz karana ada
kekurangaKemukjizatan itu pun dapat ditemukan dalam lafaz-lafaznya yang memenuhi hak
setiap makna pada tempatnya. Tidak satupun diantara lafaz-lafaz itu yang dikatakan
sebagai kelebihan.Juga tak ada seseorang peneliti terhadap suatu tempat (dalam al-Qur’an)
menyatakan bahwa pada tempat itu perlu ditambahkan sesuatu lafaz kerana ada
kekurangan.
Orang Arab tidak mempunyai kalam yang merangkum fasahahah, gharabah (keanehan),
perancangan yang indah, makna yang halus dan faedah yang berlimpah, hikmah yang
meruah, keserasian balaghah dan keterampilan bara’ah sebanyak dan dalam kadar seperti
itu. Kata-kata hikmah (bijak) mereka hanyalah beberapa kata dan sejumlah lafaz. Dan para
penyairnya pun hanya mampu mengubah beberapa buah qasidah. Itupun mengandung
kerancuan dan kontradiksi serta pemaksaan dan kekaburan. Sedangkan al-Qur’an, yang
sedemikian banyak dan panjang, ke-fasahahannya sentiasa indah dan serasi, sesuai
dengan apa yang digambarkan Allah:
ث�م� م� ب�ه� ر� و�ن� ي�خ�ش� ال�ذ�ين� ل�ود� ج� ن�ه� م� ع�ر$ ش� ت�ق� ث�ان�ي� م� ا اب�ه* ت�ش� م$ ك�ت�اب*ا د�يث� ال�ح� ن� س� أ�ح� ل� ن�ز� الل�ه�
الل�ه� ذ�ك�ر� �ل�ى إ م� ل�وب�ه� و�ق� ل�ود�ه�م� ج� ت�ل�ين�
Maksudnya: Allah telah menurunkan yang paling baik (yaitu) al- yang serupa (mutu ayat-
ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah
(Surah Az-Zumar ayat 23)
الل�ه� غ�ي�ر� ن�د� ع� م�ن� ك�ان� ل�و� و� ءان� ر� ال�ق� ون� ي�ت�د�ب�ر� ال� أ�ف�
ا ك�ث�ير* ا ت�ل�ف* اخ� يه� ف� د�وا ل�و�ج�
Maksudnya: Tidakkah mereka memikirkan isi Al-Qur'an? Kalaulah Al-Qur'an itu bukan dari
sisi Allah, nescaya mereka akan dapati perselisihan yang banyak di dalamnya.
Betapa menakjubkan rangkaian al-Qur’an dan betapa indah susunannya. Tak ada
kontradiksi dan perbedaan di dalamnya, padahal ia memberikan banyak segi yang
merangkuminya, seperti kisah dan nasihat, argumentasi, hikmah dan hukum, tuntunan dan
peringatan, janji dan ancaman, kabar gembira dan berita duka, serta akhlak mulia, pekerti
tinggi, perilaku baik dan lain sebagainya. Sementara itu kita dapatkan kalam pujangga
pentolan, penyair ulung dan orator agitator akan berbeda-beda dan berlainan sesuai dengan
hal-hal tersebut. Diantara penyair ada yang hanya pandai memuji tetapi tidak pandai
mencaci. Ada yang unggul dalam kelalaian tetapi tidak pandai dalam peringatan. Ada pula
yang pandai melukiskan unta dan kuda, memberikan perjalanan malam, menggambarkan
peperangan, taman, kamar, senda gurau, cumbuan dan lain-lainnya yang dapat
merangkumi dalam syair dan dituangkan dalam kalam.