kata pengantarbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...penyusunan lkpj ini dibuat...

230

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala
Page 2: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah Tahun Anggaran 2016 dapat disusun.

Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini dibuat guna memenuhi

ketentuan Pasal 69 Ayat (7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah yang menyatakan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban memberikan laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan

keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

Salah satu kewajiban dimaksud bahwa pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala

Daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Daerah

(LKPJ). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau Tahun 2016 disusun

berdasarkan RKPD yang merupakan penjabaran tahunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah tahun 2013-2018.

Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat

melaporkan evaluasi kinerja Kepala Daerah selama 1 (satu) tahun untuk masing-masing sektor

pembangunan, dengan analisis perbandingan antara rencana dan realisasi program

pembangunan, selanjutnya dilakukan evaluasi kinerja masing-masing sektor yang dilengkapi

dan didukung dengan data dan perkembangan yang dicapai.

Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada Dewan yang terhormat,

sebagai kewajiban menurut ketentuan Undang-Undang yang berlaku, juga sebagai wujud

tanggung jawab Pemerintah Daerah, yaitu Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom

sebagai Badan Eksekutif Daerah, kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau melalui

DPRD Kabupaten Lamandau atas pelaksanaan pembangunan di Daerah ini.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih atas

kerjasama yang baik dari semua pihak termasuk Jajaran Pemerintah serta masyarakat

Kabupaten Lamandau yang telah memberikan dukungannya dalam rangka ikut menyukseskan

Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan di Kabupaten

Lamandau.

Semoga Laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan sebagai tolak ukur dalam

memantapkan strategi kebijakan Pembangunan Daerah pada masa yang akan datang untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BUPATI LAMANDAU,

Ir. MARUKAN, M.A.P

Page 3: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum ……………………………………………….................. 2

B. Gambaran Umum Daerah ............................................................... 3

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Visi dan Misi .................................................................................... 27

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah .............................................. 28

C. Prioritas Daerah .............................................................................. 33

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah ................................................. 36

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah ................ 37

2. Target dan Realisasi Pendapatan ............................................. 40

3. Permasalahan dan Solusi ........................................................ 51

B Pengelolaan Belanja Daerah …………………....…….................... 52

1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah ........................................ 52

2. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 ......... 54

3. Permasalahan dan Solusi ........................................................ 61

C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah ................................................ 62

1. Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah .................................... 62

2. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah T. A 2015 .............. 63

3. Permasalahan dan Solusi ........................................................ 65

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan................................................. 66

1. Pendidikan ............................................................... 66

2. Kesehatan ................................................................ 88

3. Lingkungan Hidup ...................................................... 73

4. Pekerjaan Umum ....................................................... 86

5. Penataan Ruang ........................................................ 93

6. Perencanaan Pembangunan ....................................... 94

7. Perumahan ............................................................... 96

8. Kepemudaan dan Olahraga ........................................ 98

Page 4: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

iii

9. Penanaman Modal ..................................................... 101

10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ............................. 102

11. Kependudukan dan Catatan Sipil ................................... 105

12. Ketenagakerjaan ....................................................... 107

13. Ketahanan Pangan .................................................... 109

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ......... 113

15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ................... 115

16. Perhubungan ............................................................ 116

17. Komunikasi dan Informatika .......................................... 118

18. Pertanahan ............................................................... 121

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ..................... 122

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

............................................................................... 126

21. Pemberdayaan Masyarakat Desa ................................ 146

22. Sosial ....................................................................... 148

23. Kebudayaan ............................................................. 151

24. Statistik ................................................................... 154

25. Kearsipan ................................................................ 154

26. Perpustakaan ........................................................... 155

B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan ................................... 156

1. Kelautan dan Perikanan ............................................. 156

2. Pertanian .................................................................. 157

3. Kehutanan ................................................................ 159

4. Energi dan Sumber Daya Mineral ................................ 164

5. Pariwisata ................................................................. 166

6. Industri .................................................................... 167

7. Perdagangan ............................................................. 169

8. Ketransmigrasian ....................................................... 170

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. Tugas Pembantuan Yang Diterima ………………………………… 173

B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan ………………………………… 176

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah ................................................. 182

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga............................ 184

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah ................... 190

D. Pembinaan Batas Wilayah ............................................... 192

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ……………………. 207

F. Pengelolaan Kawasan Khusus ……………………………………….. 211

Page 5: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

iv

G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum......... 213

BAB VII PENUTUP ............................................................................. 216

Page 6: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah dan Luas Wilayah Kecamatan, Kelurahan dan Desa ..................... 4

Tabel 1.2 Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Batas Indikatif .............................. 6

Tabel 1.3 Sungai di Kab. Lamandau ......................................................................... 8

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Kab. Lamandau Per Kecamatan Tahun 2016 ............... 10

Tabel 1.5 Laju Pertumbuhan Penduduk Kab. Lamandau Tahun 2011-2016 .............. 10

Tabel 1.6 Perkembangan IPM, AHH, HLS, RLS dan Pengeluaran Per kapita Kab.

Lamandau 2011 - 2015 .............................................................................. 11

Tabel 1.7 APK dan APM Tahun 2013 - 2016 Tk. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK... 13

Tabel 1.8 Pengeluaran Rata – rata Perkapita Sebulan Menurut Golongan

Pengeluaran dan Kelompok Barang di Kabupaten Lamandau (Rupiah)

tahun 2015................................................................................................. 13

Tabel 1.9 Komoditas Unggulan Kabupaten Lamandau .............................................. 14

Tabel 1.10 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADH Berlaku 2011-2015........................ 17

Tabel 1.11 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADH Konstan 2011-2015....................... 18

Tabel 1.12 Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Tahun 2010-2014 ............................... 19

Tabel 1.13 PDRB Perkapita Kab. Lamandau 2011-2015 ............................................. 21

Tabel 1.14 Jumlah Penduduk Miskin & Tingkat Kemiskinan Tahun 2011-2015 ........... 22

Tabel 1.15 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kab. Lamandau Tahun 2011-2015 24

Tabel 1.16 Gini Ratio Menurut Status Pekerjaan dari Lapangan Usaha Utama di

Kabupaten Lamandau Tahun 2015 ........................................................... 26

Tabel 2.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Lamandau .................................. 30

Tabel 3.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA. 2016 ................................ 41

Tabel 3.2 Target dan Realisasi Penerimaan PAD Menurut Jenis Pendapatan TA.

2016......................................................................................................... 42

Tabel 3.3 Target dan Realisasi Pajak Daerah TA. 2016 Menurut Jenis Pajak.......... 43

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Retribusi Daerah TA. 2016 Menurut Jenis Retribusi 44

Tabel 3.5 Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

TA. 2016 Menurut Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan

Milik Daerah (BUMD) ............................................................................... 45

Tabel 3.6 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah TA. 2016 45

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Dana Perimbangan TA. 2016 ................................. 47

Tabel 3.8 Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

Menurut Jenis Pendapatan TA. 2016 ....................................................... 47

Tabel 3.9 Target dan Realisasi DAU TA. 2016 ........................................................ 48

Tabel 3.10 Target dan Realisasi DAK TA. 2016......................................................... 48

Tabel 3.11 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA. 2016.. 49

Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2016 ........ 50

Tabel 3.13 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2016 ........ 50

Tabel 3.14 Target dan Realisasi Dana Penyesuaian TA. 2016 .................................. 51

Page 7: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

vi

Tabel 3.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Lamandau TA. 2016 56

Tabel 3.18 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2016 .................... 58

Tabel 3.19 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA. 2016 .............................. 59

Tabel 3.20 Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2016 Menurut Organisasi atau Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD).............................................................. 60

Tabel 3.21 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kab. Lamandau TA. 2016 ..... 63

Tabel 3.22 Target dan Realisasi Penyertaan Modal pada PDAM .............................. 64

Tabel 3.23 Target dan Realisasi Penyertaan Modal pada PD. Bajurung Raya .......... 64

Tabel 3.24 Tabel Pembagian Laba/Deviden PT. Bank Kalteng kepada Pemerintah

Kabupaten Lamandau ............................................................................. 64

Tabel 3.25 Target dan Realisasi Penyertaan Modal pada PT. JAMKRIDA ................ 65

Tabel 4.1 Realisasi Peserta KB Aktif Kabupaten Lamandau Per Kecamatan Tahun

2016 ............................................................................................... 116

Tabel 4.2 Peraturan Bupati Lamandau tentang TUPOKSI dan Uraian Tugas SKPD

Kabupaten Lamandau Tahun 2016 .......................................................... 140

Tabel 4.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2011-2016 .................. 145

Tabel 4.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2011-2016..................... 145

Tabel 5.1 Jumlah Anggaran ADD Per Desa Tahun 2016 ........................................ 178

Tabel 6.1 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Bulik ......................... 200

Tabel 6.2 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Menthobi Raya......... 200

Tabel 6.3 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Bulik Timur…............ 200

Tabel 6.4 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Belantikan Raya ........ 201

Tabel 6.5 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Batangkawa …............ 202

Tabel 6.6 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Lamandau… .............. 202

Tabel 6.7 Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Sematu Jaya ............. 203

Tabel 6.8 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Sematu Jaya

………………………………………………………………………….…............ 203

Tabel 6.9 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Lamandau

………………………………………………………………………….…............ 203

Tabel 6.10 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Bulik Timur

………………………………………………………………………….…............ 203

Tabel 6.11 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Belantikan Raya

………………………………………………………………………….…............ 203

Tabel 6.12 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Menthobi Raya dan Kecamatan

Sematu Jaya ………………………………………………………….…............ 204

Tabel 6.13 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Menthobi Raya dan Kecamatan Bulik

Timur ………………………………………………………………….…............ 204

Tabel 6.14 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan Bulik dan

Kecamatan Bulik Timur ………………………………………….…............ 204

Tabel 6.15 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Belantikan

Raya ……………………………………………………………….…............ 204

Page 8: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

vii

Tabel 6.16 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik Timur dan Kecamatan Belantikan

Raya ……..………………………………………………………….…............ 204

Tabel 6.17 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan

Batangkawa ..…………………………………………………….…............ 204

Tabel 6.18 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau, Bulik Timur dan Belantikan

Raya ……………………………………………………………….…............ 204

Tabel 6.19 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau dan Kecamatan

Batangkawa …………………………..................................................... 205

Tabel 6.20 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang

………………….………………………..................................................... 205

Tabel 6.21 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Delang dan Kecamatan Batangkawa

….………………………………….............................................................. 205

Tabel 6.22 Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik Timur dan Kecamatan

Belantikan Raya ….……………………..................................................... 206

Tabel 6.23 Bencana Yang Terjadi Pada Tahun 2016 Di Kabupaten Lamandau

……………………………………………..................................................... 207

Tabel 6.24 Sumber Dan Jumlah Anggaran Untuk Penanganan Bencana .................. 208

Page 9: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Lamandau ................................................... 3

Gambar 2 Diagram Perbandingan Penduduk Kab. Lamandau berdasarkan Jenis

Kelamin Tahun 2016.................................................................................. 8

Gambar 3 Diagram Perbandingan Penduduk Kab. Lamandau berdasarkan Jenis

Kelamin per Kecamatan Tahun 2016 ........................................................ 9

Gambar 4 Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kab. Lamandau 2011-2016..... 10

Gambar 5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kab. Lamandau 2011-2014....... 23

Gambar 6 Diagram PDRB Perkapita Kab. Lamandau 2011-2015............................... 21

Gambar 7 Diagram Jumlah Penduduk Miskin Kab. Lamandau 2011-2015 ................. 22

Gambar 8 Grafik Tingkat Kemiskinan Kab. Lamandau 2011-2015.............................. 23

Gambar 9 Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kab.Lamandau 2011-2015.. 24

Gambar 10 Diagram Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA. 2016............................ 40

Gambar 11 Diagram Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA. 2014 -

TA. 2015 ................................................................................................... 41

Gambar 12 Diagram Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA. 2016 .................... 48

Gambar 13 Diagram Proporsi Belanja Daerah TA. 2016 .............................................. 55

Gambar 14 Diagram Proporsi Belanja Daerah (Belanja Tidak Langsung dan Belanja

Langsung) TA. 2015 – TA. 2016 ................................................................ 55

Page 10: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 1

BAB IPENDAHULUAN

Kabupaten Lamandau merupakan kabupaten pemekaran yang berdiri bersama 7 (tujuh)

Kabupaten pemekaran lainnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002. Dari 8

(delapan) Kabupaten yang berdiri tersebut, 7 (tujuh) kabupaten lainnya berasal dari status

wilayah/Administratif Pembantu Bupati, sedangkan Kabupaten Lamandau satu-satunya

kabupaten yang berasal dari kecamatan.

Dengan berangkat dari wilayah setingkat kecamatan tersebut, jika dibandingkan dengan

7 (tujuh) kabupaten pemekaran lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah, kondisi awal Kabupaten

Lamandau berada setingkat di bawah 7 (tujuh) kabupaten pemekaran lainnya.

Namun pada perkembangan Kabupaten Lamandau yang akan memasuki usia 15 tahun

ini, Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD Kabupaten Lamandau dan seluruh

komponen masyarakat di Kabupaten Lamandau, dengan semangat ”Bahaum Bakuba” telah

melaksanakan pembangunan secara bertahap dan hasilnya dapat dilihat adanya perubahan

pola hidup masyarakat di berbagai sektor, yang menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih

baik dari sebelumnya.

Mengacu kepada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

dalam Pasal 67 menyatakan bahwa kepala daerah wajib menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan

ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Selanjutnya, Pasal 71 ayat (2)

menyatakan Kepala daerah menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) kepada DPRD yang dilakukan 1 (satu) kali

dalam 1 (satu) tahun paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Secara

prinsip LKPJ merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran yang telah

dilaksanakan oleh Kepala Daerah kepada masyarakat yang direpresentasikan oleh DPRD,

sesuai dengan dokumen perencanaan kegiatan yang telah tertuang dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD).

LKPJ Kepala Daerah sekurang-kurangnya berisi penjelasan mengenai: (i) Kebijakan

Umum Anggaran (KUA); (ii) Pengelolaan keuangan daerah secara makro, termasuk pendapatan

dan belanja daerah; (iii) Penyelenggaraan urusan desentralisasi; (iv) Penyelenggaraan tugas

pembantuan; dan (v) Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

A. Dasar HukumDasar hukum sebagai rujukan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Bupati Lamandau Tahun 2015 sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Page 11: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 2

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan,

Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten

Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito

Timur di Provinsi Kalimantan Tengah.

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah.

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat

Daerah.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan

Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2014 tentang tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau

Tahun 2013-2018.

14. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 27 Tahun 2015 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2016.

15. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2016 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2016.

16. Peraturan Bupati Lamandau Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.

17. Peraturan Bupati Lamandau Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2016.

Page 12: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 3

B. Gambaran Umum Daerah1. Kondisi Geografis Daerah

a. Letak Geografis

Kabupaten Lamandau berada di daerah khatulistiwa terletak pada 1º 9' sampai

dengan 3º 36' Lintang Selatan dan 110º 25' sampai dengan 112º 50' Bujur Timur.

b. Batas Administrasi Daerah

Secara administratif Kabupaten Lamandau berbatasan dengan:

1). Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan

Kabupaten Seruyan.

2). Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.

3). Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukamara dan Provinsi

Kalimantan Barat.

4). Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukamara dan Provinsi

Kalimantan Barat.

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Lamandau

c. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Lamandau 6.414 Km2 dengan rincian sebagai berikut:

1). Pertanian tanaman pangan : 11.100 Ha

2). Perkebunan : 17.468 Ha

3). Kehutanan : 585.292 Ha

4). Perumahan/Danau/Sungai/Rawa : 23.900 Ha

5). Hutan Tanaman Industri : 3.640 Ha

Page 13: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 4

d. Pembagian Administrasi Pemerintahan

Kabupaten Lamandau yang semula hanya terdiri dari 3 (tiga) kecamatan (Kec.

Bulik, Kec. Lamandau, Kec. Delang), 3 (tiga) Kelurahan, dan 79 Desa, pada tahun

2005, 3 (tiga) kecamatan tersebut dimekarkan menjadi 8 (delapan) Kecamatan sesuai

Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 05 Tahun 2005 tentang

Pembentukan Kecamatan Bulik Timur, Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan

Sematu Jaya, Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Batang Kawa.

Selanjutnya pada tahun 2009, Dusun Batu Hambawang yang berada di

Kecamatan Sematu Jaya berubah statusnya menjadi Desa definitif sesuai Peraturan

Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 05 Tahun 2009 tentang Pembentukan Desa

Batu Hambawang di Kecamatan Sematu Jaya.

Tabel 1.1Jumlah dan Luas wilayah Kecamatan, Kelurahan dan Desa

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA LUAS WILAYAH(Km²) KETERANGAN

1 Bulik 665,55 Kec. Induk1 Nanga Bulik 75,02 Kelurahan

2 Kujan 30,10 Desa

3 Guci 103,00 Desa

4 Batu Kotam 61,58 Desa

5 Bumi Agung 8,20 Desa

6 Sumber Mulya 7,25 Desa

7 Bukit Indah 15,00 Desa

8 Arga Mulya 21,50 Desa

9 Bunut 108,00 Desa

10 Sungai Mentawa 103,00 Desa

11 Beruta 18,40 Desa

12 Tamiang 108,00 Desa

13 Perigi Raya 3,00 Desa

14NangaPamalontian 3,5 Desa

2 Lamandau 1.333,00 Kec. Induk1 Tapin Bini 174,9 Kelurahan

2 Kawa 163,00 Desa

3 Penopa 125,00 Desa

4 Suja 185,00 Desa

5 Sekoban 144,00 Desa

6 Bakonsu 91,00 Desa

7 Cuhai 142,00 Desa

8 Karang Taba 142,00 Desa

9 Tanjung Beringin 82,00 Desa

10 Sungai Tuat 76,00 Desa

11 Samu Jaya 8,1 Desa

3 Delang 685,00 Kec. Induk1 Kudangan 67,00 Kelurahan

2 Sepoyu 111,00 Desa

3 Riam Tinggi 43,00 Desa

Page 14: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 5

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA LUAS WILAYAH(Km²) KETERANGAN

4 Landau Kantu 35,00 Desa

5 Nyalang 95,00 Desa

6 Lopus 36,00 Desa

7 Kubung 36,00 Desa

8 Sekombulan 60,00 Desa

9 Riam Penahan 101,00 Desa

10 Penyombaan 90,00 Desa

11 Hulu Jojabo 11,00 Desa

4 Bulik Timur 1.074,72Kec.

Pemekaran1 Merambang 112,00 Desa

2 Batu Tunggal 105,00 Desa

3 Nanga Kemujan 101,00 Desa

4 Sepondam 98,00 Desa

5 Toka 107,00 Desa

6 Nanga Koring 104,00 Desa

7 Sungkup 111,00 Desa

8 Nanga Palikodan 105,00 Desa

9 Nuangan 103,00 Desa

10 Pedongatan 108,00 Desa

11 Suka Maju 8,00 Desa12 Bukit Jaya 12,72 Desa

5 Menthobi Raya 620,88Kec.

Pemekaran1 Melata 110,00 Desa

2 Nanuah 102,00 Desa

3 Topalan 44,00 Desa

4 Batu Ampar 94,00 Desa

5 Lubuk Hiju 123,00 Desa

6 Bukit Makmur 7,00 Desa

7 Bukit Raya 60,00 Desa

8 Modang Mas 27,25 Desa

9 Mukti Manunggal 21,63 Desa

10 Sumber Jaya 15,00 Desa11 Bukit Harum 17,00 Desa

6 Sematu Jaya 86,85Kec.

Pemekaran

12

PurwarejaBina Bhakti

25,406,50

DesaDesa

3 Tri Tunggal 8,00 Desa

4 Jangkar Prima 14,00 Desa

5 Mekar Mulya 9,95 Desa

6 Wonorejo 8,00 Desa7 Batu Hambawang 15,00 Desa8 Rimba Jaya 29,00* Desa

7BelantikanRaya 1.263,00

Kec.Pemekaran

1 Bayat 99,00 Desa

2 Nanga Belantikan 93,00 Desa

Page 15: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 6

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA LUAS WILAYAH(Km²) KETERANGAN

3 Sungai Buluh 53,00 Desa

4 Belibi 70,00 Desa

5 Karang Besi 124,00 Desa

6 Benuatan 103,00 Desa

7 Kahingai 82,00 Desa

8 Nanga Matu 114,00 Desa

9 Petarikan 228,00 Desa

10 Sumber Cahaya 8,00 Desa

11 Bintang Mengalih 196,00 Desa12 Tangga Batu 93,00 Desa

8 Batang Kawa 685,00Kec.

Pemekaran1 Kinipan 54,00 Desa

2 Ginih 61,00 Desa

3 Batu Tambun 85,00 Desa

4 Benakitan 80,00 Desa

5 Liku 85,00 Desa

6 Mengkalang 65,00 Desa

7 Karang Mas 105,00 Desa

8 Kina 116,00 Desa9 Jemuat 34,00 Desa

Jumlah 6.414,00

Luas wilayah Kabupaten Lamandau pada perkembangannya mengalami

perubahan berdasarkan data tata batas antar kabupaten. Luas yang semula 6.414

Km2 bertambah menjadi 7.846,91 Km2 (luas indikatif). Sampai dengan tahun 2015

batas wilayah yang sudah definitif adalah dengan Kabupaten Seruyan dan

Kabupaten Kotawaringin Barat, sedangkan yang masih indikatif adalah dengan

Kabupaten Sukamara dan Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Ketapang dan

Kabupaten Melawi).

Tabel 1.2Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Batas Indikatif

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (Km²)

1 Bulik 8512 Lamandau 1.311,893 Delang 520,934 Bulik Timur 1.651,535 Menthobi Raya 960,636 Sematu Jaya 242,437 Belantikan Raya 1.665,768 Batang Kawa 642,74

Kabupaten Lamandau 7.846,91Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau Bidang Tata Ruang, 2016

Page 16: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 7

Sesuai semangat otonomi daerah yaitu meningkatkan dan mendekatkan

pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat di desa, maka Pemerintah Kabupaten Lamandau melalui Perda Nomor

4 Tahun 2013 melakukan pemekaran desa (5 desa). Adapun desa yang dibentuk

tersebut antara lain : Desa Hulu Jojabo di Kecamatan Delang, Desa Samu Jaya di

Kecamatan Lamandau, Desa Perigi Raya di Kecamatan Bulik, Desa Pamalontian di

Kecamatan Bulik, dan Desa Rimba Jaya di Kecamatan Sematu Jaya.

Pada Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Lamandau telah resmi menambah

desa baru/definitif setelah keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 39

Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administratif Pemerintahan tanggal 2

Februari 2015. Sehingga jumlah Desa yang tersebar di 8 (delapan) Kecamatan di

Kabupaten Lamandau berjumlah 85 Desa dan 3 Kelurahan.

e. Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Lamandau yaitu terdiri dari rawa dataran rendah,

dataran tinggi dan perbukitan, yang juga dialiri oleh beberapa sungai besar maupun

kecil yang masih menjadi urat nadi perekonomian di Lamandau.

Permukaan wilayah Lamandau sebagian besar adalah berupa daratan yang

relatif bergelombang dengan transisi antara 0 – 25%. Kondisi ini merupakan

bentukan dari perbukitan lemah yang banyak dijumpai pada wilayah sebelah barat.

Sedangkan cekungan dapat ditemukan pada daerah yang masih berupa rawa.

Geologi permukaan tanah di kawasan Lamandau terdiri dari lapisan humus, jenis

tanah latosol dan podsolik merah kuning yang tahan erosi namun memiliki tingkat

resapan yang sangat kecil. Ketinggian wilayah bervariasi antara 25 – 500 meter dari

permukaan laut.

Tingkat kesuburan lahan di Kabupaten Lamandau yang berada antara kelas II

sampai dengan kelas III, sangat memungkinkan untuk dikembangkan dan

ditingkatkannya kegiatan Sektor Pertanian terutama Sub Sektor Tanaman Bahan

Makanan dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan.

Wilayah Kabupaten Lamandau memiliki potensi sumber daya alam yang

melimpah, khususnya potensi bahan tambang seperti bijih besi, emas, galena

bauksit, serta jenis mineral ikutan lainnya seperti Zync, Pyrite, dan lain-lain. Dari total

luas Lamandau sebesar 6.414.400 Ha tercatat 120.242 Ha yang telah dikelola oleh

kuasa pertambangan.

Kabupaten Lamandau termasuk daerah yang beriklim tropis Type A

berdasarkan zone iklim, yaitu jumlah bulan basah lebih banyak dibandingkan dengan

bulan kering. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai bulan

September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Mei.

Curah hujan berkisar antara 2.000 – 2.500 mm/tahun. Curah hujan tertinggi pada

bulan Maret dan terendah pada bulan Juli. Suhu udara antara 23º – 32ºC dengan

suhu rata-rata 27,48ºC, dengan suhu maksimum berkisar antara 31º - 33ºC dan

minimum antara 21,9º - 23,4ºC. Kelembaban udara berkisar antara 81% - 89%, yang

Page 17: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 8

berarti tergolong daerah yang memiliki udara yang cukup lembab. Kecepatan angin

0,4 – 0,7 knot.

Untuk kondisi hidrologi Kabupaten Lamandau terdiri dari sungai-sungai baik

besar maupun kecil. Salah satu aliran sungai terbesar yang melalui wilayah

Kabupaten Lamandau adalah Sungai Lamandau dengan beberapa anak sungai.

Sungai Lamandau beserta anak-anak sungainya memiliki fungsi utama sebagai jalur

transportasi masyarakat dan sumber mata pencaharian serta aktivitas kehidupan

sehari-hari.

Tabel 1.3Sungai di Kabupaten Lamandau

No. Nama Sungai Panjang(km)

DapatDilayari (km)

Rata-rataKedalaman

(m)Lebar(m)

1 Sungai Bulik 45 45 5 302 Sungai Lamandau 65 65 6 653 Sungai Belantikan 52 52 4 234 Sungai Matu 21 21 3,5 85 Sungai Batang Kawa 65 65 6 256 Sungai Delang 57 40 5 187 Sungai Kungkung 20 - 2 4

Sumber: BPS Kabupaten Lamandau

2. Gambaran Umum DemografisPenduduk Kabupaten Lamandau berdasarkan data SIAK Dinas Dukcapil tahun

2016 mencapai 85.772 jiwa terdiri dari Laki-laki 45.317 jiwa (52,83%) dan Perempuan

40.455 jiwa (47,17%), sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Lamandau tahun 2015

mencapai 89.022 jiwa terdiri dari laki-laki 47.112 jiwa (52,92%) dan Perempuan 41.910

jiwa (47,08%), sehingga laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Lamandau

adalah sebesar -3,79% yang mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2015

sebesar 1,39%. Angka jumlah penduduk mengalami penurunan karena ada 2 (dua)

faktor yang mempengaruhi yaitu :

a. Terdapat data penduduk ganda

b. Adanya data anomali sehingga tercatat pada tahun bersangkutan

Gambar 2.Diagram Perbandingan Penduduk Kabupaten Lamandau berdasarkan Jenis

Kelamin Tahun 2016

Adapun Rincian jumlah penduduk per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

45,31740,455Laki-Laki Perempuan

Page 18: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 9

Tabel 1.4Jumlah Penduduk Kab.Lamandau Per Kecamatan Tahun 2016

NNo. Kecamatan KK Penduduk (Jiwa)

Laki-Laki Perempuan Jumlah1. Lamandau 2.639 4.284 3.895 8.1792. Delang 1.782 2.994 2.730 5.7243. Bulik 10.702 16.824 14.979 31.8034. Bulik Timur 2.183 3.681 3.293 6.9745. Menthobi Raya 3.451 5.834 5.142 10.9766. Sematu Jaya 3.761 6.383 5.649 12.0327. Belantikan Raya 2.256 3.851 3.409 7.2608. Batang Kawa 863 1.466 1.358 2.824

Tolal 27.637 45.317 40.455 85.772Sumber: SIAK Dinas DUKCAPIL Kabupaten Lamandau 2017.

Gambar 3.Diagram Perbandingan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan

Tahun 2016

Tabel 1.5Laju Pertumbuhan Penduduk Kab. Lamandau

Tahun 2011-2015

No. Tahun Jumlah Penduduk(Jiwa) LPP %

1. 2011 75.516 2,942. 2012 80.602 6,733. 2013 83.502 3,604. 2014 87.805 5,155. 2015 89.022 1,396. 2016 85.772 -3,79

Sumber: SIAK Dinas DUKCAPIL Kabupaten Lamandau 2016

4,2842,994

16,824

3,681

5,834 6,383

3,851

1,4663,895

2,730

14,979

3,293

5,142 5,649

3,4091,358

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

Lamandau Delang Bulik Bulik Timur MenthobiRaya

SematuJaya

BelantikanRaya

BatangKawa

Laki-Laki Perempuan

Page 19: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 10

Gambar 4.Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lamandau

Tahun 2011-2016

Untuk melihat bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam

memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya dapat dilihat dari salah

satu indikator pembangunan yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Terdapat 3

(tiga) dimensi dasar pembentuk IPM, yakni umur panjang dan hidup sehat (a long and

healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of

living).

Pada tahun 2010, United Nations Development Programme (UNDP) mengubah

metodologi perhitungan IPM, baik komponen maupun agregasinya. Tiga dimensi

penyusun IPM tersebut antara lain: indeks kesehatan yang diukur dengan angka

harapan hidup pada saat lahir (AHH), indeks pendidikan yang diukur dengan kombinasi

antara harapan lama sekolah (HLS) yang dihitung pada usia 7 tahun keatas

menggantikan angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (RLS) pada

penduduk 25 tahun keatas, dan indeks pengeluaran yang diukur dengan pengeluaran

per kapita dan paritas daya beli (metode baru menggunakan 96 komoditas, dimana 66

adalah komoditas makanan dan sisanya nonmakanan).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lamandau terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun yang menunjukkan pembangunan manusia di

Kabupaten Lamandau mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015

sebesar 68,30 jika dibandingkan dengan IPM tahun 2011 sebesar 65,99 maka selama

kurun waktu lima tahun telah terjadi peningkatan sebesar 2,31. Kondisi tersebut

didukung oleh meningkatnya angka harapan hidup (lamanya hidup), meningkatnya

tingkat pengetahuan berupa harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah serta

meningkatnya standar hidup yang layak berupa pengeluaran konsumsi per kapita yang

disesuaikan.

2.94

6.73

3.6

5.15

1.39

-3.79

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

2011 2012 2013 2014 2015 2016

LPP

Page 20: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 11

Tabel 1.6Perkembangan IPM, AHH, HLS, RLS dan Pengeluaran Per kapita Kabupaten

Lamandau Tahun 2011 – 2015

TAHUN IPMAngka Harapan

Hidup (AHH)(Tahun)

Harapan LamaSekolah (HLS) (%)

Rata-rata LamaSekolah(Tahun)

Pengeluaran Perkapita yang

disesuaikan (Rp. 000)2011 65,99 68,81 11,17 7,21 9.793,702012 66,49 68,90 11,34 7,38 9.837,382013 67,23 68,98 11,75 7,55 9.881,252014 67,53 69,07 11,80 7,67 9.925,312015 68,30 69,12 12,43 7,68 9.998,00

Sumber: IPM Kabupaten Lamandau 2015/2016

Angka IPM Kabupaten Lamandau tahun 2015 sebesar 68,30 menurut skala

internasional masuk dalam kategori sedang (60,00-69,99) dan menempati urutan ke-6 di

wilayah Kalteng setelah Kota Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Barito Timur, Gunung

Mas dan Kotawaringin Timur.

Sebagai salah satu indikator kesehatan, angka harapan hidup (AHH) digunakan

untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia yang diartikan sebagai umur yang

mungkin dicapai seseorang yang lahir pada tahun tertentu. Tinggi rendahnya AHH

sangat dipengaruhi oleh perilaku hidup, gizi, serta kondisi lingkungan seseorang. Makin

meningkatnya pelayanan, ketersediaan dan akses kemudahan terhadap pelayanan

kesehatan, maka sangat berpengaruh terhadap AHH seseorang.

Pada tahun 2011 AHH Kabupaten Lamandau sebesar 68,81 tahun, kemudian

meningkat 68,90 tahun pada tahun 2012 dan terus meningkat hingga pada tahun 2015

mencapai 69,12 tahun, artinya pada tahun 2015, rata-rata umur penduduk lebih panjang

0,31 tahun dibanding AHH tahun 2011. Peningkatan ini tidak lepas dari upaya

Pemerintah Kabupaten Lamandau, melalui Dinas melaksanakan berbagai program

peningkatan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan pengelolaan lingkungan

sehat serta peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan.

Komponen pembentuk IPM yang kedua yaitu meningkatnya Harapan Lama

Sekolah (HLS) yang dihitung pada anak usia 7 tahun keatas untuk mengikuti kebijakan

program wajib belajar milik pemerintah. Indikator ini menggambarkan kondisi

pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang.

HLS Kabupaten Lamandau pada tahun 2011 sebesar 11,17 tahun sedangkan

tahun 2015 sebesar 12,43 tahun, artinya dalam lima tahun ini persentase penduduk usia

15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis meningkat 10,13 persen.

Peningkatan ini disebabkan karena usaha dari Pemerintah Kabupaten Lamandau untuk

menciptakan penduduk yang memiliki sumber daya yang lebih berkualitas melalui

berbagai program yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Pengajaran seperti

penambahan jumlah guru, peningkatan kualitas sumber daya tenaga pengajar,

penambahan sarana dan prasarana pendidikan, serta program lainnya.

Page 21: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 12

Selanjutnya, rata-rata lama sekolah (RLS) merupakan ukuran yang lebih nyata

dalam mengukur kualitas sumber daya manusia. Indikator ini merupakan kumulatif

jumlah tahun yang ditempuh oleh seseorang dalam mengikuti pendidikan formal yang

dihitung sampai jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan atau kelas/tingkat tertinggi

yang pernah diduduki. RLS mengindikasikan makin tingginya pendidikan yang dicapai

oleh masyarakat di suatu daerah. Untuk meningkatkan RLS pemerintah telah

mencanangkan program Wajib Belajar 9 Tahun atau pendidikan dasar sampai dengan

tingkat SLTP.

Karena rata-rata lama sekolah yang dipakai mengikuti standard internasional

UNDP yaitu mencakup penduduk usia tua yang sebagian besar tidak menamatkan SD,

maka RLS di Kabupaten Lamandau sebesar 7,68 tahun yang berarti pada umumnya

penduduk usia 25 tahun keatas di Kabupaten Lamandau menempuh pendidikan sampai

kelas satu SMP.

RLS tahun 2010 sebesar 6,92 tahun, kemudian terus mengalami peningkatan

setiap tahun dan pada tahun 2015 naik menjadi 7,68 tahun. Peningkatan RLS ini

mengindikasikan kesadaran dari masyarakat Kabupaten Lamandau terhadap program

pemerintah mengenai program wajib belajar 9 tahun semakin meningkat.

Selain HLS dan RLS, parameter keberhasilan pembangunan pendidikan juga

ditandai dengan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi

Murni (APM). APK menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam

pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Bila dilihat pada setiap jenjang

pendidikan, APK tertinggi terdapat pada tingkat SD dan terendah pada tingkat

SMA/SMK. Hal ini dapat disimpulkan bahwa walaupun belum seluruh masyarakat

bersekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya, namun tingkat kesadaran penduduk

akan pendidikan, terutama pada usia SD relatif cukup tinggi. Hal ini juga sangat

berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah penduduk

kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah

yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi APM berarti makin

banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan

tertentu. Nilai ideal APM untuk semua jenjang adalah sekitar 100% atau lebih. APM

digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah di suatu

jenjang pendidikan yang sesuai.

Adapun APK dan APM Tahun 2013 sampai dengan dan Tahun 2016 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Page 22: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 13

Tabel 1.7Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2013-

Tahun 2015 tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMKNo. Tingkat

SekolahTahun

APK APM2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016

1. SD/MI 104,07 103,46 113,53 100,47 93,29 96,87 98,65 87,792. SMP/MTs 94,18 76,71 83,76 102,20 73,56 63,45 75,79 76,173. SMA/MA/SMK 75,36 75,50 59,46 81,67 57,97 42,81 50,02 76,51

Sumber: Dinas DIKJAR Kabupaten Lamandau 2017

Dari tabel diatas tahun 2016 menunjukkan bahwa APK pada jenjang pendidikan

SD/MI terdapat 0,47 persen penduduk yang berusia diluar 7 – 12 tahun yang bersekolah

di SD/MI. Untuk APM tertinggi tahun 2016 terdapat pada jenjang pendidikan SD/MI yang

menunjukkan bahwa terdapat 87,79 persen penduduk berusia 7 – 12 tahun yang

bersekolah di SD/MI.

Komponen pembentuk IPM lainnya yaitu Pengeluaran Per kapita yang

disesuaikan, dimana komponen ini memberikan gambaran tingkat daya beli masyarakat.

Tingkat kesejahteraan dikatakan meningkat jika terjadi peningkatan Pengeluaran Per

kapita yaitu peningkatan nominal pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dari tingkat

inflasi pada periode yang sama. Menurunnya tingkat pendapatan berakibat makin

besarnya jumlah penduduk yang hidup tidak sesuai dengan standar hidup layak atau

berada di bawah garis kemiskinan.

Pada tahun 2015 prioritas pengeluaran penduduk Kabupaten Lamandau

didominasi untuk non makanan yaitu 51,14 persen, sementara untuk konsumsi makanan

sebesar 48,86 persen.

Tabel 1.8Pengeluaran Rata – rata Perkapita Sebulan Menurut Golongan Pengeluaran dan

Kelompok Barang di Kabupaten Lamandau (Rupiah) tahun 2015Golongan Pengeluaran Kelompok Barang

Makanan Bukan Makanan Jumlah< 150.000 - - -

150.000 – 199.999 103.524 62.163 165.687200.000 – 299.999 - - -300.000 – 499.999 302.000 113.157 415.157500.000 – 749.999 382.096 256.337 638.433750.000 – 999.999 502.619 364.140 866.759

1.000.000 – 1.499.999 637.058 553.070 1.190.1271.500.000 keatas 941.795 1.805.061 2.746.856

Jumlah 562.052 588.174 1.150.225Sumber : Data Pokok Pembangunan Kabupaten Lamandau 2015/2016

3. Kondisi EkonomiSalah satu indikator kinerja pembangunan suatu daerah diukur melalui indikator-

indikator makro ekonomi yang secara umum telah diakui dan diberlakukan. Pencapaian

Page 23: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 14

perekonomian suatu daerah merupakan gambaran dari prestasi pemerintahan daerah

dalam memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut, serta upaya untuk mengatasi

kendala-kendala yang ada di daerah. Indikator pencapaian pembangunan ekonomi yang

secara umum diakui adalah : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan tingkat inflasi, tingkat kemiskinan.

Sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Kabupaten Lamandau tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh

Kabupaten Lamandau yaitu Pertanian (sub sektor Tanaman Bahan Makanan,

Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan), dan Pertambangan.

a. Potensi Unggulan DaerahPada umumnya potensi unggulan Kabupaten Lamandau adalah dari jenis

komoditas Sektor Pertanian (sub sektor Kehutanan dan Perkebunan). Hal ini

terutama didukung oleh 3 (tiga) faktor utama yaitu dukungan pasar ekspor,

dukungan sumber daya manusia dan keterlibatan masyarakat. Berdasarkan hasil

kajian produk unggulan daerah telah dilakukan identifikasi komoditas yang

dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Lamandau sebagaimana tabel 1.8 dibawah

ini.

Tabel 1.9Komoditas Unggulan Kabupaten Lamandau

Sub Sektor Komoditas Unggulan Nilai LQ

Pertanian KedelaiKacang Hijau

3,62,5

Perkebunan dan Holtikultura LadaDurian

22,19,9

Peternakan DombaKambing

9,64,7

Sumber : Buletin Litbang Kabupaten Lamandau tahun 2015

Karena banyaknya komoditas yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten

Lamandau berdasarkan hasil analisis LQ, maka komoditas yang diambil sebagai

komoditas unggulan adalah komoditas prioritas yakni komoditas dengan nilai LQ

tertinggi untuk masing – masing sub sektor, atau nilai LQ lebih besar satu. Khusus

untuk tanaman sub sektor perkebunan dan holtikultura, komoditas durian dipilih

sebagai pilihan kedua walaupun berdasarkan LQ berada pada urutan ketiga setelah

duku, hal ini dilakukan pilihan dengan pertimbangan komoditas durian memiliki nilai

ekonomis yang lebih tinggi.

Pariwisata juga menjadi salah satu Produk Unggulan Daerah dari hasil kajian

tahun 2015. Berikut hasil analisa terhadap potensi sub sektor pariwisata di Kabupaten

Lamandau dari hasil kajian Produk Unggulan Daerah :

Potensi Masalah Analisis

Kabupaten Lamandaumemiliki landscape alamipegunungan perbukitan

- Jarak menuju tempat –tempat wisata tersebutrelatif cukup jauh

Pariwisata merupakansector yang perlu untukdikembangkan di

Page 24: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 15

Potensi Masalah Analisis

dengan hutan alami dibagian barat-utara sertaterdapat potensi sungaidengan jeram dan airterjun.

dengan kualitas jalanyang rendah danketersediaan moda yangterbatas

- Tempat – tempat wisatamasih belum dilengkapifasilitas yang memadai

Kabupaten Lamandauyang strategis untukmenunjangpengembangan pariwisataKabupaten Lamandauperlu dibuat masterplanpariwisata KabupatenLamandau yangkomprehensif di dalamnyamemuat : RencanaAtraksi, RencanaServis/Fasilitas, RencanaTransportasi, RencanaInformasi dan

Kabupaten Lamandauberdekatan denganKabupaten KotawaringinBarat yang memilikipotensi wisata TamanNasional Tanjung Putting(TNTP). Wisatawan lokaldan asing yang berwisatadi TNTP memiliki alternatifwisata ke KabupatenLamandau

- Belum optimalnyapromosi terhadappotensi wisata yangterdapat di KabupatenLamandau

- Belum optimalnyakerjasama antarpemerintah daerah danpemerintah daerahdengan stakeholder dibidang pariwisata (agenperjalanan, biro wisata,dll)

Dengan adanya Produk Unggulan Daerah maka hal-hal yang dapat dicapai

suatu wilayah yaitu:

a. Pengembangan sektor ekonomi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

karena komoditas yang akan dikembangkan telah ditentukan berdasarkan

potensi daerah.

b. Karena ditentukan berdasarkan potensi ekonomi masyarakat, maka PUD dapat

dengan mudah dikembangkan.

c. Percepatan peningkatan perekonomian dapat tercapai dengan baik karena PUD

ditentukan berdasarkan komoditas potensial yang memiliki nilai ekonomis

tertinggi dalam wilayah.

d. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya terutama dalam industri

pengelolaan PUD.

Berdasarkan fakta analisa, perencanaan pengembangan dan kesimpulan,

maka direkomendasikan sebagai berikut :

1. Indikasi program yang disusun berlaku khusus untuk semua komoditi / produk

unggulan yang sudah dikaji secara akedemis sesuai prioritas, sebaiknya

pengembangan dilaksanakan secara bertahap dan dengan komitmen yang tinggi

dari pemerintah daerah melalui instansi teknis/SKPD terkait.

2. Indikasi program dapat dipergunakan untuk pengembangan produk lain yang

berpotensi akan dikembangkan sebagai produk unggulan sesuai sesuai kebijakan

Pemerintah Kabupaten Lamandau, seperti misalnya komoditi gaharu dan jengkol.

3. Komoditi lain ini bisa berpotensi sebagai produk unggulan tetapi penetapannya

sebagai produk unggulan harus memperhatikan kondisi existing dan

Page 25: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 16

pengembangan produk turunannya, serta sesuai ketentuan Peraturan Mendagri

Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan

Daerah.

b. Perkembangan Ekonomi MakroPerekonomian di Kabupaten Lamandau hingga tahun 2015 secara umum

bergerak ke arah yang lebih baik, ditandai dengan meningkatnya beberapa indikator

makro ekonomi antara lain pertumbuhan Produk Domestik Regional Brutto (PDRB),

pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita dan laju inflasi.

1) Produk Domestik Regional Brutto (PDRB)Perkembangan PDRB Kabupaten Lamandau dari tahun 2011-2015

mengalami peningkatan. Berdasarkan harga konstan yaitu dari

Rp. 2.204,96 milyar di tahun 2011, meningkat menjadi Rp. 2.881,28 milyar di

tahun 2015, atau selama kurun waktu 5 (lima) tahun terjadi peningkatan sebesar

Rp. 676,32 milyar. Sedangkan berdasarkan harga berlaku yaitu sebesar Rp.

2.371,70 milyar pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 3.657,80 milyar pada

tahun 2015, atau selama kurun waktu 5 (lima) tahun terjadi peningkatan sebesar

Rp. 1.286,10 milyar.

PDRB ADHB menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat

dinikmati oleh penduduk suatu daerah serta menggambarkan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun. Besarnya

peran masing-masing kategori/lapangan usaha dalam pembentukan total PDRB

ADHB mencerminkan struktur perekonomian wilayah yang bersangkutan. Pada

tahun 2015, perekonomian Kabupaten Lamandau didominasi oleh 3 (tiga)

kategori/lapangan usaha ekonomi yakni Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

berkontribusi 30,66 persen; Pertambangan dan Penggalian memberikan share

sebesar 16,16 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 12,33 persen. Lapangan

usaha dengan kontribusi terbesar berikutnya adalah Konstruksi sebesar 12,01

persen dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor,

dengan sebesar 8,19 persen. Sementara peranan lapangan usaha lainnya,

masing-masing memberikan kontribusi yang cukup kecil yaitu dibawah 6 persen.

Selain itu, juga PDRB ADHB Kabupaten Lamandau pada tahun 2010

memberikan kontribusi sebesar 3,64 persen terhadap PDRB Provinsi Kalimantan

Tengah, dan pada tahun 2015 kontribusinya meningkat menjadi 3,66 persen.

Dalam Periode 2011-2015 hanya empat kabupaten/kota saja yang mampu

berperan diatas 10 persen yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten

Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas dan Kota Palangka Raya, selebihnya

masing-masing memberikan kontribusi berkisar antara 2,00 persen hingga 8,00

persen, termasuk Kabupaten Lamandau.

Page 26: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 17

Tabel. 1.10PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) Tahun 2011-2015

Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 2015/2016

No. Lapangan UsahaPDRB ADH Berlaku (jutaan rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015

A. Pertanian, Kehutanan, dan perikanan 745.861,9 841.335,5 900.418,3 1.038.561,1 1.121.374,8

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan danJasa Pertanian 645.997,2 743.824,1 803.571,7 937.274,7 1.006.811,2

a. Tanaman Pangan 69.490,5 74.213,2 76.723,3 83.662,3 87.886,2

b. Tanaman Hortikultura 15.267,1 16.425,9 17.579,0 18.611,2 17.801,2

c. Tanaman Perkebunan 494.215,9 576.128,1 622.322,0 738.973,0 792.875,4

d. Peternakan 57.940,1 66.414,2 74.669,4 82.117,3 93.432,1

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 9.083,6 10.642,7 12.278,1 13.910,9 14.816,2

2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 83.095,2 78.326,9 75.329,4 77.235,2 86.633,7

3. Perikanan 16.769,4 19.184,5 21.517,2 24.051,1 27.929,9

B. Pertambangan dan Penggalian 450.998,9 534.916,1 638.462,7 608.295,0 591.027,4

1. Pertambangan Minyak, Gas danPanas Bumi - - - - -

2. Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3. Pertambangan Bijih Logam 426.770,6 506.036,1 606.116,8 571.452,2 546.473,9

4. Pertambangan dan PenggalianLainnya 24.228,4 28.880,0 32.345,9 36.842,7 44.553,5

C. Industri Pengolahan 280.229,5 312.441,3 341.951,3 401.328,4 450.949,2

D. Pengadaan Listrik dan Gas 324,0 340,8 331,6 380,4 530,6

1. Ketenagalistrikan 280,2 291,0 277,2 319,3 462,9

2. Pengadaan Gas dan Produksi Es 43,7 49,8 54,4 61,0 67,7

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang 571,9 665,7 766,6 878,6 1.004,6

F. Konstruksi 239.519,7 298.553,6 338.733,4 386.027,6 439.218,5

G. Perdagangan Besar dan Eceran; ReparasiMobil dan Sepeda Motor 184.715,0 210.308,7 225.357,0 260.932,8 299.477,7

H. Transportasi dan Pergudangan 65.531,5 70.219,9 73.908,6 80.686,4 91.525,4

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Darat 34.114,1 37.739,8 41.414,8 48.167,8 56.096,4

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai Danau danPenyeberangan 28.291,7 28.986,0 28.564,9 28.080,2 30.307,0

5. Angkutan Udara - - - - -6. Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir 3.125,7 3.494,1 3.928,8 4.438,5 5.122,0

I. Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum 20.249,4 21.807,8 23.502,4 25.533,4 28.484,0

1. Penyediaan AKomodasi 649,2 734,9 812,4 900,0 1.002,9

2. Penyediaan Makan Minum 19.600,3 21.072,9 22.690,1 24.633,3 27.481,1

J. Informasi dan Komunikasi 26.611,9 29.813,8 33.454,9 38.364,4 42.851,3

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 26.403,8 31.249,3 36.106,2 41.643,7 45.701,9

1. Jasa Perantara Keuangan 18.125,2 21.149,2 24.796,9 28.866,4 31.738,62. Asuransi dan Dana Pensiun 7.257,9 8.902,9 9.939,4 11.204,6 12.194,23. Jasa Keuangan Lainnya 1.010,9 1.186,3 1.357,9 1.559,6 1.755,14. Jasa Penunjang Keuangan 9,9 10,9 12,0 13,1 14,0

L. Real Estate 28.723,7 31.774,0 34.804,9 38.187,4 41.677,5

M,N Jasa Perusahaan 1.000,0 1.230,0 1.458,3 1.672,8 1.956,3

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanandan Jaminan Sosial Wajib 122.936,4 140.367,0 156.786,6 174.750,1 198.379,1

P. Jasa Pendidikan 120.942,8 136.473,8 156.486,4 176.951,5 207.967,0

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 43.622,5 48.539,3 54.378,9 62.698,4 73.045,6

R,S,T,U Jasa Lainnya 13.461,0 15.257,3 16.940,7 19.396,9 22.631,7

JUMLAH 2.371.704,0 2.725.293,8 3.033.848,8 3.356.288,8 3.657.802,4

Page 27: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 18

Tabel. 1.11PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK) Tahun 2011-2015

No. Lapangan UsahaPDRB ADH Berlaku (jutaan rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015A.

Pertanian, Kehutanan, dan perikanan 667.352,4 703.655,1 712.108,0 789.413,7 848.243,51. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa

Pertanian 572.877,3 614.737,6 629.205,5 707.759,0 762.217,7

a. Tanaman Pangan 63.863,5 64.952,4 64.956,8 67.508,9 66.341,5b. Tanaman Hortikultura 14.196,0 14.594,8 14.861,3 15.296,9 13.880,3c. Tanaman Perkebunan 433.342,9 469.871,9 479.983,8 551.874,7 604.268,7d. Peternakan 53.197,4 56.447,7 59.874,0 62.837,8 67.148,7e. Jasa Pertanian dan Perburuan 8.277,5 8.870,7 9.529,6 10.240,8 10.578,5

2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 79.134,6 72.752,8 65.838,6 63.695,2 66.280,93. Perikanan 15.340,5 16.164,8 17.063,9 17.959,5 19.744,9

B. Pertambangan dan Penggalian 413.007,8 426.976,1 520.550,2 494.186,0 493.838,11. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas

Bumi0,0 0,0 0,0 0,0

2. Pertambangan Batubara dan Lignit 0,0 0,0 0,0 0,0

3. Pertambangan Bijih Logam 390.947,0 402.369,8 493.792,7 465.480,9 461.750,64. Pertambangan dan Penggalian Lainnya 22.060,8 24.606,3 26.757,5 28.705,1 32.087,5

C. Industri Pengolahan 274.316,4 293.424,2 297.858,6 337.969,1 368.608,6D. Pengadaan Listrik dan Gas 348,2 370,8 391,3 416,2 455,0

1. Ketenagalistrikan 306,4 326,9 345,2 367,6 403,52. Pengadaan Gas dan Produksi Es 41,8 43,9 46,1 48,6 51,5

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang

532,4 579,8 632,2 678,0 728,4

F. Konstruksi 227.581,5 263.827,3 285.166,8 316.064,8 347.613,6G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor178.515,6 193.617,4 203.453,8 220.043,1 239.977,9

H. Transportasi dan Pergudangan 63.576,0 66.295,7 67.645,8 71.155,3 75.148,51. Angkutan Rel 0,0 0,0 0,0 0,0 0,02. Angkutan Darat 33.374,0 36.418,3 38.799,6 42.600,5 46.321,5

3. Angkutan Laut 0,0 0,0 0,0 0,0 0,04. Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan 27.180,1 26.604,9 25.297,5 24.729,8 24.660,3

5. Angkutan Udara 0,0 0,0 0,0 0,06. Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir 3.021,9 3.272,5 3.548,7 3.824,9 4.166,7

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 18.714,1 19.125,5 19.563,9 20.243,1 21.052,31. Penyediaan Akomodasi 639,8 679,6 725,4 776,6 834,42. Penyediaan Makan Minum 18.074,3 18.445,9 18.838,5 19.466,5 20.217,9

J. Informasi dan Komunikasi 26.346,4 29.395,6 32.260,6 35.574,3 38.263,0K. Jasa Keuangan dan Asuransi 25.259,2 27.868,4 30.309,4 33.374,7 35.028,5

1. Jasa Perantara Keuangan 17.139,0 18.288,2 20.091,6 22.459,1 23.908,82. Asuransi dan Dana Pensiun 7.100,5 8.391,4 8.928,8 9.529,2 9.637,33. Jasa Keuangan Lainnya 1.010,2 1.178,6 1.278,7 1.375,9 1.471,74. Jasa Penunjang Keuangan 9,6 10,1 10,3 10,5 10,7

L. Real Estate 27.833,7 29.591,2 30.897,7 32.507,9 33.849,1

M,N Jasa Perusahaan 933,2 1.059,2 1.162,8 1.269,7 1.392,7

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanandan Jaminan Sosial Wajib 113.218,0 122.839,5 128.141,9 135.883,0 147.422,4

P. Jasa Pendidikan 114.679,7 123.602,4 133.271,1 145.553,1 158.876,3

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 40.337,5 42.978,8 45.894,0 49.193,3 53.731,8R,S,T,U Jasa Lainnya 12.407,1 13.471,3 14.396,5 15.752,3 17.053,2

JUMLAH 2.204.959,1 2.358.678,3 2.523.704,5 2.699.277,7 2.881.283,0

Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 2014/2015

Page 28: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 19

2) Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran makro mengenai hasil

dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh pelaku ekonomi

disuatu daerah yang terdiri dari pemerintah, perusahaan, maupun rumah tangga.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu gambaran dari

peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan kemakmuran dan

taraf hidup. Karena itu pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan yang lebih

cepat dibandingkan laju pertumbuhan penduduknya merupakan salah satu

indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi yang diharapkan juga terjadi

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa tenaga kerja,

teknologi dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal dapat berupa investasi dari

luar daerah dan ekspor keluar daerah.

Berdasarkan PDRB Kabupaten Lamandau ADHK 2010 (PDRB ADHK

digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, untuk

menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan/setiap sektor dari

tahun ke tahun), kategori yang pertumbuhannya mencapai 9,00 persen pada

tahun 2015 adalah kategori industri pengolahan (9,07 persen), pengadaan listrik

dan gas (9,32 persen), konstruksi (9,98 persen), perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor (9,06 persen), jasa perusahaan (9,69 persen),

jasa pendidikan (9,15 persen), dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial (9,23

persen).

Tabel. 1.12Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Tahun 2011-2015

No. Lapangan UsahaPertumbuhan Ekonomi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,28 5,44 1,20 10,86 7,45

2. Pertambangan dan Penggalian 4,64 3,38 21,92 -5,06 -0,07

3. Industri Pengolahan 6,88 6,97 1,51 13,47 9,07

4. Pengadaan Listrik dan Gas 14,54 6,48 5,52 6,37 9,32

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah danDaur Ulang 9,11 8,91 9,03 7,25 7,43

6. Konstruksi 19,08 15,93 8,09 10,84 9,98

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil danSepeda Motor 7,94 8,46 5,08 8,15 9,06

8. Transportasi dan Pergudangan 3,82 4,28 2,04 5,19 5,61

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,74 2,20 2,29 3,47 4,00

10. Informasi dan Komunikasi 3,74 11,57 9,75 10,27 7,56

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 14,67 10,33 8,76 10,11 4,96

12. Real Estate 7,74 6,31 4,42 5,21 4,13

13. Jasa Perusahaan 15,61 13,50 9,78 9,20 9,69

14. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan danJaminan Sosial Wajib 10,19 8,50 4,32 6,04 8,49

15. Jasa Pendidikan 17,02 7,78 7,82 9,22 9,15

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,32 6,55 6,78 7,19 9,23

Page 29: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 20

No. Lapangan UsahaPertumbuhan Ekonomi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

17. Jasa Lainnya 8,35 8,58 6,87 9,42 8,26

Total Laju PDRB 6,17 6,97 7,00 6,96 6,74Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau 2015/2016

Gambar 5.Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 2011-2015

Perekonomian Kabupaten Lamandau pada tahun 2015 mengalami

perlambatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi dalam 4 tahun terakhir, yaitu

sebesar 6,74 persen. Perlambatan juga dialami oleh 4 (empat) Kabupaten/Kota

lainnya yaitu Sukamara, Seruyan, Katingan dan Barito Timur.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamandau disebabkan oleh

2 sektor yang mempunyai kontribusi besar dalam PDRB mengalami dampak dari

fenomena alam dan regulasi, sebagai berikut :

a) Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang menjadi andalan dalam

menopang perekonomian dengan komoditas seperti kelapa sawit dan padi

(padi gogo maupun padi sawah) terkena dampak fenomena iklim El Nini atau

musim kemarau berkepanjangan yang diklaim terparah dalam 5 tahun

terakhir. Hal ini menyebabkan lesunya aktivitas produksi yang juga

berdampak pada tanaman holtikultura (baik tanaman hortikultura semusim

maupun tahunan).

b) Aktivitas pertambangan bijih logam dengan komoditas yang diandalkan yaitu

Zinc dan Galena masih lesu, dengan angka pertumbuhan negatif (-0,80

persen) pada tahun 2015. Pertumbuhan negatif tersebut sebagai dampak

dari regulasi pembatasan ekspor mineral mentah yang mulai di-launching

awal tahun 2014.

6.17

6.97 7.006.96

6.74

5.6

5.8

6

6.2

6.4

6.6

6.8

7

7.2

2011 2012 2013 2014 2015

LPE

Page 30: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 21

3) Pendapatan PerkapitaPendapatan perkapita adalah besaran pendapatan rata-rata penduduk di

suatu daerah. Indikator ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemakmuran dan

tingkat pembangunan daerah dengan kata lain semakin tinggi/besar pendapatan

perkapitanya maka semakin makmur daerah tersebut.

Tabel 1.13PDRB Perkapita Kab. Lamandau Tahun 2011-2015

TahunPendudukKabupatenLamandau

(Jiwa)

PDRB PerkapitaHarga

Berlaku(Juta Rp.)

Pertumbuhan HargaKonstan

(Juta Rp.)

Pertumbuhan

(%) (%)

2011 65.528 36,19 10,64 33,65 2,402012 67.604 40,31 11,38 34,89 3,692013 69.704 43,52 7,97 36,21 3,772014 71.798 46,75 7,40 37,60 3,842015 73.975 49,45 5,78 38,95 3,60

Sumber: BPS Kabupaten Lamandau Tahun 2017

Gambar 6.Diagram PDRB Perkapita Kab. Lamandau Tahun 2011-2015

Dengan mengetahui pertumbuhan PDRB Per kapita ADHK Kabupaten

Lamandau, maka akan terlihat pertumbuhan nyata atau pertumbuhan riil ekonomi

per kapita penduduk Kabupaten Lamandau. Pertumbuhan riil ekonomi per kapita

penduduk Kabupaten Lamandau selalu meningkat, pada tahun 2011

pertumbuhan riil ekonomi per kapita penduduk Kabupaten Lamandau mencapai

2,86 persen yang kemudian mengalami percepatan pertumbuhan hingga pada

tahun 2015 pertumbuhan riil ekonomi per kapita penduduk Kabupaten Lamandau

mencapai 3,60 persen.

Besaran ini setidaknya mengindikasikan bahwa NTB atau balas jasa faktor

produksi yang dihasilkan oleh satu orang penduduk Kabupaten Lamandau pada

tahun 2011 hingga 2015 selalu meningkat, atau dengan kata lain kegiatan

perekonomian Kabupaten Lamandau yang ditunjukkan melalui kreativitas usaha

36.1940.31

43.5246.75

49.45

33.65 34.89 36.19 37.6 38.95

0

10

20

30

40

50

60

2011 2012 2013 2014 2015

PDRB Perkapita ADHB

PDRB Perkapita ADHK

Page 31: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 22

dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia menjadi lebih pesat seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk Kabupaten Lamandau.

Bila dibandingkan, PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Lamandau selama

tahun 2010 - 2015 selalu berada diatas Provinsi Kalimantan Tengah. Pada tahun

2015 PDRB Perkapita ADHB, Kabupaten Lamandau sebesar Rp. 49,45 Juta

sedangkan Provinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp. 40,14 Juta.

4) Angka KemiskinanProses pembangunan yang dinilai cukup berhasil dan mampu

menghasilkan kemajuan perekonomian Kabupaten Lamandau tentunya

memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Indikasi peningkatan

kesejahteraan tersebut dapat dilihat dari menurunnya angka kemiskinan

Kabupaten Lamandau.

Penduduk miskin di Kabupaten Lamandau selama tahun 2010 – 2015

mengalami penurunan, yaitu sebesar 3.665 jiwa pada tahun 2010, turun menjadi

3.370 jiwa di tahun 2014, atau terjadi penurunan sebesar 295 jiwa dalam kurun

waktu lima tahun, dengan tingkat kemiskinan yang juga mengalami penurunan

yaitu tahun 2011 sebesar 5,18% turun menjadi 3,95% di tahun 2015, atau selama

jangka waktu lima tahun tingkat kemiskinan Kabupaten Lamandau turun sebesar

1,23%.

Tabel. 1.14Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan

Kab. Lamandau Tahun 2011-2015

No. Tahun Penduduk Miskin(Jiwa)

TingkatKemiskinan

(%)1. 2011 3.344 5,182. 2012 3.200 4,663. 2013 3.400 4,874. 2014 3.370 4,665. 2015 2.900 3,95

Sumber: BPS Lamandau, 2017

Gambar 7.Diagram Jumlah Penduduk Miskin Kab. Lamandau

Tahun 2011 – 2015 (jiwa)

Gambar 8.

2,600

2,800

3,000

3,200

3,400

3,600

2011 2012 2013 2014 2015

3,344

3,170

3,420 3,370

2,900

Page 32: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 23

Gambar 8Grafik Tingkat Kemiskinan Kabupaten Lamandau

Tahun 2011-2015 (%)

Sumber : BPS Kabupaten Lamandau, 2017

Bila dibandingkan dengan persentase penduduk miskin Kabupaten/Kota se-

Provinsi Kalimantan Tengah, pada tahun 2015 Kabupaten Lamandau dengan

persentase kemiskinan sebesar 3,95 persen berada di posisi kedua terendah

setelah Kota Palangka Raya (3,91 persen), sementara persentase penduduk

miskin Kabupaten Lamandau berada dibawah Provinsi Kalimantan Tengah (5,94

persen).

5) Tingkat Pengangguran TerbukaSalah satu indikator makro ekonomi adalah Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) yang menunjukkan tingkat keberhasilan program

ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Indikator ini digunakan sebagai bahan

evaluasi keberhasilan pembangunan perekonomian, selain angka kemiskinan.

TPT diukur sebagai persentase jumlah penganggur/pencari kerja terhadap

jumlah angkatan kerja. TPT menggambarkan seberapa banyak angkatan kerja

yang sedang aktif mencari pekerjaan, pengertian menganggur adalah aktif

mencari pekerjaan. Angka TPT Kabupaten Lamandau dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 selalu mengalami penurunan. Namun pada tahun 2013

angka TPT mulai meningkat, pada tahun 2015 terjadi peningkatan hingga

5,00%.

Tingginya pengangguran didominasi oleh pencari pekerjaan dengan

jumlah 1.384 dan jumlah pengangguran terbesar pada pendidikan tamat SMA

sebanyak 683.

5.18

4.66

4.87

4.663.95

6.566.19 5.93 6.03

5.94

2011 2012 2013 2014 2015

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Lamandau (%) Tingkat Kemiskinan Prov. Kalteng (%)

Page 33: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 24

Tabel 1.15Penduduk Umur 15 Tahun ke atas yang Termasuk Pengangguran Terbuka menurut

Jenis Kelamin, Tempat Tinggal dan Pendidikan yang Ditamatkan

PendidikanTertinggi yang

ditamatkan

Laki – laki Perempuan Perkotaan Perdesaan Total

Tidak / BelumTamat SD

55 38 93 - 93

SMP 279 97 - 376 376SMA 305 378 176 507 683SMK 233 147 185 195 380Diploma /Universitas

88 105 105 88 193

Sumber : Penduduk Kabupaten Lamandau 2015/2016

Gambar 9.Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka Kab. Lamandau 2011-2015

Bila dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Tengah, pada tahun 2015 Kabupaten

Lamandau dengan TPT sebesar 5,00 persen berada di posisi kesembilan

setelah Kabupaten Barito Timur (2,14 persen), Gunung Mas (2,70 persen),

Kotawaringin Barat (3,25 persen), Pulang Pisau (3,29 persen), dan Kotawaringin

Timur (3,53 persen), Kapuas (4,07 persen), Seruyan (4,64 persen), Sukamara

(4,68 persen), Barito Utara (4,78 persen). Besaran TPT Kabupaten Lamandau

tahun 2015 berada diatas Provinsi Kalimantan Tengah (4,54 persen).

6) Laju InflasiInflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga barang-

barang pokok masyarakat secara umum mengalami kenaikan dalam waktu yang

panjang, dan juga dapat diartikan turunnya daya jual mata uang suatu negara.

Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada masa

lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena disaat setelah masa lebaran,

2.53

0.92

1.64 2.61

5.00

0

1

2

3

4

5

6

2011 2012 2013 2014 2015

TPT

Page 34: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 25

harga-harga dapat turun kembali. Disamping itu, kenaikan harga dari satu atau

dua barang/jasa saja belum dapat dikatakan inflasi, kecuali bila kenaikan

tersebut telah meluas (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari

harga barang dan jasa lain.

Perhitungan inflasi di setiap kabupaten/kota saat ini menjadi sangat penting,

terlebih lagi dengan adanya Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah

(TPID). Namun, secara resmi perhitungan inflasi oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) saat ini hanya meliputi 82 kota se-Indonesia, termasuk Sampit dan

Palangka Raya, tidak termasuk Nanga Bulik. Dengan keterbatasan data yang

tersedia, perhitungan inflasi di luar cakupan kota SBH (Survei Biaya Hidup)

2012 dapat dilaksanakan, salah satu caranya dengan memanfaatkan data hasil

SBH 2012 yang tersedia di Kota terdekat.

Inflasi Nanga Bulik cenderung mengikuti inflasi Sampit sebagai kota

rujukan/acuan data hasil SBH, bukan Palangka Raya. Hal ini disebabkan Sampit

sebagai mitra kota (sister city) memiliki kemiripan pola konsumsi, adat dan

budaya karena letak geografisnya yang berdekatan.

Secara Nasioal laju inflasi pada tahun 2015 sejumlah 3,35%, dan pada

tahun 2016 sejumlah 3,02%. Sedangkan laju inflasi di Kabupaten Lamandau

pada tahun 2015 sejumlah 5,72%, dan pada tahun 2016 sejumlah 2,46 persen.

7) Distribusi Pendapatan PendudukPertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator dari

keberhasilan pembangunan. Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut

harus dibarengi dengan pemerataan pendapatan masyarakat, sehingga hasil-

hasil pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini menjadi penting karena sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi

tidak diikuti oleh pemerataan pembagian “kue” pembangunan. Sehingga bagi

kelompok yang berpenghasilan tinggi akan semakin kaya dan yang

berpenghasilan rendah akan semakin miskin yang berdampak pada

kesenjangan sosial.

Untuk mengukur itu semua, penghitungan distribusi pendapatan dan Gini

Rasio (GR) sangat diperlukan. Tujuan penghitungan distribusi pendapatan dan

GR adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang besarnya ketimpangan

pendapatan masyarakat dan tingkat pemerataannya.

Secara umum tingkat ketimpangan yang terjadi di Kabupaten Lamandau

relatif sedang, atau dengan kata lain pembagian pendapatan yang diterima

penduduk kurang merata. Hal ini tergambar dari GR Kabupaten Lamandau pada

tahun 2015 sebesar 0,3134. Berdasarkan Tabel 1.14 Gini Ratio terendah

dibawah 0,3 menurut status pekerjaan dari lapangan usaha utama yaitu pada

pekerjaan berusaha dengan dibantu pekerja keluarga/tidak dibayar/buruh tidak

tetap sebesar 0,2887, buruh/karyawan/pegawai sebesar 0,2708 dan pekerja

bebas 0,2604.

Page 35: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab I - pendahuluan 26

Tabel 1.16Gini Ratio Menurut Status Pekerjaan dari Lapangan Usaha Utama

di Kabupaten Lamandau Tahun 2015

No. Status Pekerjaan Gini Ratio 2015

1. Berusaha sendiri 0,3726

2. Berusaha dengan dibantu pekerja keluarga/Tidak

dibayar/Buruh tidak tetap

0,2887

3. Berusaha dengan dibantu buruh/Pekerja tetap 0,4733

4. Buruh/Karyawan/Pegawai 0,2708

5. Pekerja bebas 0,2604

6. Pekerja keluarga/Tidak dibayar 0,4730

Sumber : Distribusi Pendapatan Kabupaten Lamandau 2015/2016

Berbeda dengan hasil Gini Ratio, berdasarkan kriteria Bank Dunia,

tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten Lamandau

masih rendah karena proporsi pengeluaran penduduk 40% terendah

masih di atas 17%.

Page 36: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 27

BAB IIKEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Perumusan kebijakan umum bertujuan untuk menjelaskan cara yang ditempuh di dalam

menterjemahkan strategi ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan. Kebijakan

umum pembangunan memberikan arahan konkrit bagi penentuan program-program

pembangunan untuk menterjemahkan strategi yang telah ditetapkan.

Pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap daerah pada setiap tahun anggaran

seyogyanya berdasarkan hasil evaluasi pembangunan pada tahun anggaran sebelumnya. Dari

hasil evaluasi tersebut dapat diidentifikasi permasalahan yang selanjutnya dijadikan bahan untuk

perencanaan pelaksanaan pembangunan pada tahun anggaran berikutnya. Berdasarkan hasil

evaluasi dan identifikasi permasalahan, selanjutnya disusun suatu arah pembangunan yang

ditujukan untuk memecahkan permasalahan melalui intervensi pembangunan yang dituangkan

kedalam kebijakan pembangunan yang bersifat jangka panjang, menengah dan jangka pendek.

Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan yang memuat satu atau

lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD. Pelaksanaan program-program pembangunan

daerah bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah, sesuai dengan visi

dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Dalam rangka pencapaian misi, tujuan dan sasaran

pembangunan yang berpedoman kepada strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya,

maka disusun program-program pembangunan Kabupaten Lamandau mulai tahun 2014 sampai

dengan 2018.

Setiap program pemerintahan daerah tidak dapat dianggarkan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jika tidak disusun dan ditetapkan dalam Rencana Kerja

Pemerintahan Daerah (RKPD). Sementara itu, RKPD disusun berpedoman kepada Rencana

pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sehingga dengan demikian program

pemerintahan daerah yang disusun dalam RKPD harus konsisten dengan program, indikator kinerja

outcome dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penanggung jawab yang ditetapkan dengan

peraturan daerah tentang RPJMD.

Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Lamandau pada tahun 2014 berpedoman

kepada Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013 – 2018.

A. VISI DAN MISI

A.1. Visi Kabupaten LamandauVisi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamandau,terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik bebas dari KKN yang dilandasikeimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat Kabupaten Lamandau dari segi ekonomi, rasa aman dan tentram dalam

kehidupan bermasyarakat yang didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik

Page 37: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 28

(good Governance) dan bersih dari KKN (clean Goverment) yang dilandasi dengan

meningkatnya kualitas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

A.2 Misi Kabupaten Lamandau

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas ditetapkan sepuluh (10) butir Misi

Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018, yaitu:

1. Membangun ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

dan mengurangi penduduk miskin, angka pengangguran sehingga masyarakat

sejahtera.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar generasi muda memiliki

pengetahuan, keterampilan dan mampu mandiri.

3. Mewujudkan pola hidup masyarakat sehat agar angka harapan hidup meningkat,

angka kematian ibu dan bayi menurun.

4. Menciptakan ketenteraman, keamanan dan kenyamanan masyarakat secara

keseluruhan yang berada di Kabupaten Lamandau.

5. Membuka keterisolasian daerah pedesaan dan kecamatan agar lancarnya

angkutan orang, barang dan jasa.

6. Meningkatkan martabat masyarakat Kabupaten Lamandau melalui keterlibatan

aktif dalam berbagai kegiatan olahraga, adat dan budaya.

7. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bebas dari KKN agar

pemerintahan menjadi kuat, berwibawa, demokratis serta melayani.

8. Menumbuh kembangkan kehidupan beragama agar mempunyai keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

9. Menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu kekuatan ekonomi kerakyatan.

10. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

B. Strategi dan Arah Kebijakan DaerahB.1 Strategi

Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif

tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai strategi pembangunan

yang ditetapkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan diarahkan pada kebijakan untuk

meningkatkan posisi Kabupaten Lamandau yang diukur dari berbagai indikator.

Perumusan langkah-langkah menentukan strategi pembangunan daerah, dapat

dilakukan dengan analisis SWOT. Berdasarkan analisis SWOT akan dibuat pilihan

strategi dengan pertimbangan, yaitu: strength (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (peluang), threat (ancaman).

Di dalam analisis SWOT akan terbagi dalam faktor internal dan faktor eksternal.

Untuk faktor internal terdiri dari: strength dan weakness. Adapun faktor eksternal terdiri

dari: opportunity dan threat.

Page 38: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 29

Faktor Internal:

a. Kekuatan (Strength), terdiri dari:

- Angkatan kerja besar

- Dukungan pemerintah terhadap UMKM

- Terdapat program peningkatan ketahanan pangan

- Luas lahan

- Angka kriminalitas rendah

b. Kelemahan (Weakness), terdiri dari:

- Infrastruktur jalan belum optimal

- Prasarana dasar belum optimal

- Tumpang tindih dan sengketa lahan

Faktor Eksternal:

a. Peluang (Opportunity), terdiri dari:

- Kondisi politik dan keamanan nasional stabil

- Kebijakan pembangunan nasional sejalan dengan prioritas daerah

- Kebijakan reformasi birokrasi yang diterapkan secara nasional

b. Ancaman (Threath), terdiri dari:

- Produk impor berpotensi mematikan usaha lokal

- Penanaman Modal Asing berpotensi menguasai sektor ekonomi strategis

- Dampak perubahan iklim bagi kehidupan masyarakat

Berdasarkan pengolahan menggunakan alat analisis SWOT, diperoleh alternatif

strategi yang memberikan arah yang jelas bagi pencapaian sasaran pembangunan dalam

rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Lamandau 2013-2018.

Adapun strategi tersebut antara lain :

- Strategi 1 : Intensifikasi, Ekstensifikasi, Diversifikasi Komoditi/Pangan;

- Strategi 2 : Pengembangan Sektor Ekonomi;

- Strategi 3 : Pemberdayaan Masyarakat Miskin;

- Strategi 4 : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan,

Kebudayaan dan Olah Raga;

- Strategi 5 : Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat;

- Strategi 6 : Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Sarana dan Prasarana;

- Strategi 7 : Rehabilitasi dan Konservasi Lingkungan Hidup;

- Strategi 8 : Penerapan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik;

- Strategi 9 : Pemberdayaan Tokoh Agama dan Masyarakat;

- Strategi 10 : Peningkatan Sarana dan Prasarana Peribadatan.

Page 39: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 30

B.2. Arah Kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5

(lima) tahun. Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Lamandau dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Lamandau

Visi : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat, Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Bebas Dari KKN YangDilandasi Keimanan Dan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Misi I : Membangun ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi pendudukmiskin, angka pengangguran sehingga masayarakat sejahtera

No. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1

Mengoptimalkanpengelolaan danpemanfaatan potensisumber daya alam.

1Meningkatnya produksidan produktivitas komoditiunggulan daerah.

Strategi 1: Intensifikasi,Ekstensifikasi,Diversifikasi

Komoditi/Pangan

Meningkatkanproduktifitas komoditi

2 Meningkatnya ketahananpangan masyarakat.

Strategi 1: Intensifikasi,Ekstensifikasi,Diversifikasi

Komoditi/Pangan

Meningkatkanproduktifitas pangan

Meningkatkan investasimelalui penyediaanfasilitas dan insentifserta kemitraandengan UMKM,Koperasi dan IKM.

3

Meningkatnya perankelembagaan danpermodalan KUMKM danIKM berbasis komoditidaerah serta berdayasaing.

Strategi 2: PengembanganSektor Ekonomi

Mengembangkankelembagaanpermodalan

4

Meningkatnya investasiyang mendorongkesempatan danpenciptaan lapangan kerjaserta lapangan usaha.

Strategi 2: PengembanganSektor Ekonomi

Mempermudah layananperizinan investasi

5

Menurunnya tingkatpengangguran terbukadan jumlah pendudukmiskin.

Strategi 3: PemberdayaanMasyarakat Miskin

Mengembangkantempat pelatihan kerjaterhadap masyarakatyang belum bekerja

Misi II: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar generasi memiliki pengetahuan, keterampilan, danmampu mandiriNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2

Mewujudkan daerahyang memilikisumberdaya manusiahandal denganproduktivitas tinggiyang menguasi ilmupengetahuan danteknologi.

6

Meningkatnya mutupendidikan danpemerataan pelayananpendidikan.

Strategi 4: PeningkatanAkses dan Kualitas

Pelayanan Pendidikan,Kesehatan, Kebudayaan

dan Olah Raga

Meningkatkan kualitastenaga pendidikan

7

Meningkatnya pembinaandan pemberdayaangenerasi muda.

Strategi 5: PeningkatanPemberdayaan

Masyarakat

Mengembangkantempat pelatihan kerjauntuk generasi muda

8

Meningkatkan kesadaranmasyarakat terutamagenerasi muda atasbahaya minuman keras,narkotika, psikotropika danobat-obatan terlaranglainnya.

Strategi 5: PeningkatanPemberdayaan

Masyarakat

Penyebaran informasitentang bahaya

narkotika, obat-obatanterlarang

9Meningkatkan perangenerasi muda dalamberbangsa dan bernegara

Strategi 5: PeningkatanPemberdayaan

Masyarakat

Pengembanganwawasan kebangsaan

di generasi muda

Page 40: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 31

Misi III: Mewujudkan pola hidup masyarakat sehat agar angka harapan hidup meningkat, angka kematian ibu danbayi menurunNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

3

Meningkatkankualitas pelayanankesehatan.

10Meningkatnya kualitas danaksessibilitas pelayanankesehatan.

Strategi 4: PeningkatanAkses dan Kualitas

Pelayanan Pendidikan,Kesehatan, Kebudayaan

dan Olah Raga

Peningkatan LayananRSUD, Puskesmas

11

Meningkatkan kesadaranmasyarakat akan polahidup sehat danpengelolaan lingkungansehat.

Strategi 4: PeningkatanAkses dan Kualitas

Pelayanan Pendidikan,Kesehatan, Kebudayaan

dan Olah Raga

Peningkatan wawasanmasyarakat terhadap

pola hidup sehat

Meningkatkan kualitashidup dan peranperempuan terutama dibidang kesehatan.

12

Meningkatnya pembinaankesetaraan gender,perlindungan anak dankeluarga berencana.

Strategi 4: PeningkatanAkses dan Kualitas

Pelayanan Pendidikan,Kesehatan, Kebudayaan

dan Olah Raga

PengembanganPemberdayaan

Perempuan

Misi IV: Menciptakan ketentraman, keamanan, dan kenyamanan masyarakat secara keseluruhan yang berada diKabupaten LamandauNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

4

Mewujudkankehidupan yangtenteram, nyaman, danterpeliharanyakeamanan sertasemangatberkebangsaan.

13

Meningkatnya peranpemerintah danmasyarakat dalampemeliharaan ketertibanumum, ketentraman dalamberbangsa dan bernegara.

Strategi 5: PeningkatanPemberdayaan

Masyarakat

Pengembanganpemberdayaanpemerintah dan

masyarakat untukmenjaga ketertiban,

ketentraman,berbangsa dan

bernegara

14

Meningkatnya pembinaankepada penyandangkesejahteraan sosial danpenanggulangan bencana.

Strategi 5: PeningkatanPemberdayaan

Masyarakat

Peningkatanpemberdayaan

masalah kesejahteraansosial

15Meningkatkan nilai danjiwa kebangsaanmasyarakat

Strategi 5: PeningkatanPemberdayaan

Masyarakat

Pengembangan nilaidan jiwa kebangsaan di

masyarakatMisi V: Membuka keterisolasian daerah pedesaan dan kecamatan agar lancarnya angkutan orang, barang, danjasaNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

5

Menyediakaninfrastruktur wilayahyang mampumendukung aktivitasekonomi, sosial,budaya danpengembanganwilayah-wilayahstrategis dan cepattumbuh.

16Tersedianya infrastrukturtransportasi yang handaldan terintegrasi.

Strategi 6: PeningkatanAkses dan Kualitas

Layanan Sarana danPrasarana

Pengembangan saranainfrastuktur transportasi

17

Meningkatnya aksesmasyarakat terhadapsarana dan prasaranadasar pemukiman.

Strategi 6: PeningkatanAkses dan Kualitas

Layanan Sarana danPrasarana

Pengembangan saranadan prasarana

infrastuktur permukiman

18Meningkatnya Kualitasdan kuantitas infrastrukturpenunjang pembangunan.

Strategi 6: PeningkatanAkses dan Kualitas

Layanan Sarana danPrasarana

Pengembangan saranadan prasarana untuk

menunjangpembangunan

19

Meningkatnya partisipasiswasta/pihak ketiga untukpengadaan danpemeliharaan infrastruktur.

Strategi 6: PeningkatanAkses dan Kualitas

Layanan Sarana danPrasarana

Pengembanganpartisipasi swasta/pihakketiga untuk pengadaan

dan pemeliharaaninfrastruktur

Mewujudkanpembangunanberkelanjutan denganmengedepankankeseimbanganlingkungan dan tataruang yang sesuaiperuntukan.

20

Terwujudnya perlindunganfungsi ruang danpencegahan dampaknegatif terhadaplingkungan akibatpemanfaatan ruang.

Strategi 7: Rehabilitasidan Konservasi

Lingkungan Hidup

Pengendalianpemanfaatan ruang

Page 41: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 32

Misi VI: Meningkatkan martabat masyarakat Kabupaten Lamandau melalui keterlibatan aktif dalam berbagaikegiatan olahraga, adat dan budayaNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

6

Meningkatkanapresiasi masyarakatterhadap keragamanseni dan budaya, sertakreativitas seni danbudaya yang didukungoleh suasana yangkondusif dalampenyaluran kreativitasberkesenianmasyarakat.

21

Meningkatnya upayapelestarian danpengembangan adat danbudaya lokal.

Strategi 4: PeningkatanAkses dan Kualitas

Pelayanan Pendidikan,Kesehatan, Kebudayaan

dan Olah Raga

Pengembanganpelestrarian adat dan

budaya lokal

22

Meningkatnya peranpemuda dan prestasiolahraga serta revitalisasinilai-nilai budaya dankearifan lokal.

Strategi 4: PeningkatanAkses dan Kualitas

Pelayanan Pendidikan,Kesehatan, Kebudayaan

dan Olah Raga

Pengembanganmasyarakat di bidangolahraga dan budaya

lokal

Misi VII: Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bebas dari KKN agar pemerintahan menjadi kuat,berwibawa, demokratis serta melayaniNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

7

Meningkatkan tatakelola pemerintahanyang semakintransparan, responsifdan akuntabel

23Meningkatnyaakuntabilitas kinerjapemerintah daerah

Strategi 8: PenerapanReformasi Birokrasi danPeningkatan Pelayanan

Publik

Pengawasan kinerjaorganisasi dan aparatur

24Meningkatnya kualitassumberdaya aparaturpemerintah daerah

Strategi 8: PenerapanReformasi Birokrasi danPeningkatan Pelayanan

Publik

Pengembangan sumberdaya aparatur

25Meningkatnyaakuntabilitas keuanganpemerintah daerah

Strategi 8: PenerapanReformasi Birokrasi danPeningkatan Pelayanan

Publik

Pengawasan kinerjakeuangan daerah

Meningkatkankapasitaskelembagaan untukmenciptakan kepuasanmasyarakat ataslayanan publik.

26

Meningkatnya pelayananpublik yang dapat diaksesdengan mudah dan cepatoleh seluruh lapisanmasyarakat.

Strategi 8: PenerapanReformasi Birokrasi danPeningkatan Pelayanan

Publik

Pengembanganpelayanan publik

Misi VIII: Menumbuh kembangkan kehidupan beragama agar mempunyai keimanan dan ketaqwaan kepada TuhanYang Maha EsaNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

8 Meningkatkan kualitaskehidupan beragama

27

Terwujudnya kehidupansosial yang harmonis,rukun dan damai dikalangan umat beragama.

Strategi 9: PemberdayaanTokoh Agama dan

Masyarakat

Meningkatkankomunikasi antar umat

beragama

28 Meningkatnya sarana danprasarana peribadatan.

Strategi 10: PeningkatanSarana dan Prasarana

PeribadatanPerbaikan sarana danprasarana peribadatan

Misi IX: Menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu kekuatan ekonomi kerakyatanNo. Tujuan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

9 Meningkatkan dayasaing pariwisata

29Meningkatnya peranmasyarakat dalam bidangpariwisata

Strategi 2: PengembanganSektor Ekonomi

Peningkatan peranserta masyarakat dalambidang pariwisata

30 Meningkatnya jumlahwisatawan

Strategi 2: PengembanganSektor Ekonomi Peningkatan jumlah

wisatawan

Misi IX: Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan

10Meningkatkankelestarian lingkunganhidup

31 Meningkatnya kualitaslingkungan hidup

Strategi 7: Rehabilitasidan Konservasi

Lingkungan HidupPeningkatan kualitaslingkungan hidup

Page 42: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

Bab ii – kebijakan pemerintah daerah 33

C. Prioritas DaerahBerdasarkan 9 (sembilan) Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA) dan isu strategis

khususnya dinamika pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang dihadapi

tahun 2016, maka tema pembangunan tahun 2016 adalah “MENINGKATKAN KUALITASPELAYANAN PUBLIK DENGAN KEUNGGULAN INOVASI DAERAH MENUJUMASYARAKAT MAJU SEJAHTERA, BERBASIS SUMBER DAYA DAN KEARIFANLOKAL”. Adapun Prioritas pembangunan Kabupaten Lamandau Tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

Prioritas 1 : EkonomiMeningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menurunkan angka kemiskinan

dengan cara menaikkan income per kapita melalui usaha di berbagai bidang.

Prioritas 2 : PendidikanMeningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru serta meningkatkan

pembangunan sarana prasarana pendidikan.

Prioritas 3 : KesehatanMeningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan RSUD, Puskesmas, Pustu dan Polindes.

Prioritas 4 : Keamanan dan KetentramanMeningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta

penyelesaian sengketa lahan dan konflik sosial lainnya.

Prioritas 5 : Infrastruktur1. Membuka akses jalan desa yang belum terhubung.

2. Peningkatan jalan menuju ibukota kecamatan.

3. Pembangunan alun-alun di pusat kota Nanga Bulik.

4. Pembangunan terminal AKAP dan bandara.

5. Peningkatan akses komunikasi di kecamatan.

6. Peningkatan pembangunan jaringan listrik di seluruh kecamatan.

Prioritas 6 : PemerintahanMeningkatkan kapasitas pemerintah dan melanjutkan reformasi birokrasi serta pengelolaan

anggaran dan pembangunan yang transparan dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Prioritas 7 : Olahraga dan kebudayaanMeningkatkan sarana prasarana olahraga dan pembinaan prestasi olahraga serta

meningkatkan kebudayaan sebagai pendukung kearifan lokal masyarakat di Kabupaten

Lamandau.

Prioritas 8 : KeagamaanMeningkatkan persatuan yang kuat antara pemuda lintas agama dan meningkatkan

kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Lamandau.

Prioritas 9 : PariwisataPembangunan sarana dan prasarana pariwisata serta menjadikan pariwisata sebagai

kekuatan inti ekonomi masyarakat Kabupaten Lamandau.

Prioritas 10 : Lingkungan HidupPembangunan lingkungan hidup yang lestari dan berwawasan lingkungan.

Page 43: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 34

BAB IIIKEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintahan Pusat dan Daerah, daerah (kabupaten/kota) menjadi titik sentral otonomi daerah.

Daerah mempunyai kewenangan otonomi yang didasarkan pada azas desentralisasi dalam

wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Ini berarti daerah diberikan

keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggungjawab

dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan

pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada

masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian

dan evaluasi pembangunan.

Selanjutnya, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya

segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka

Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan keuangan daerah merupakan

salah satu faktor penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan keuangan daerah dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD yang merupakan

dokumen dalam penyusunan APBD dengan memuat pokok-pokok pikiran melalui proses

penjaringan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah

termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun anggaran sebelumnya. Kebijakan

Umum APBD mempertimbangkan pula Rencana Stratejik Pemerintah Daerah dan Dokumen

Perencanaan lainnya, kebijakan Pemerintah Pusat, pertimbangan kondisi sosial, politik, ekonomi

dan isu-isu global yang berkembang di masyarakat.

Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang

lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah

dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD serta kebijakan belanja pemerintah

daerah yang lebih efisien, efektif dan selektif dalam belanja modal serta berorientasi pada

peningkatan ekonomi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik serta penerapan good

governance. Untuk kebijakan pembiayaan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan

daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya. Kebijakan

keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap

kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

Kebijakan Umum APBD (KUA) Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015 mengacu pada Visi

dan Misi Kabupaten Lamandau, disusun dengan memformulasikan pemikiran pemerintah,

Page 44: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 35

aspirasi masyarakat serta pokok-pokok pikiran DPRD, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah bersama-sama

DPRD menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD (KUA). Kebijakan Umum APBD

tersebut menjadi dasar bagi penyusunan PPAS yang merupakan formulasi kegiatan prioritas

yang terpilih dari sejumlah usulan kegiatan dengan mempertimbangkan kondisi anggaran serta

potensi sumber daya yang ada dalam rangka pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. KUA

dan PPAS APBD selanjutnya menjadi pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan

program, kegiatan dan anggaran yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

Kebijakan Umum APBD TA. 2016 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah

Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten Lamandau Nomor: 050/1889/Bapp.C/XI/2015

– Nomor: 170/900.1569/DPRD-LMD/XI/2015, tanggal 19 Desember 2015. Dan Kebijakan Umum

Perubahan APBD TA. 2016 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah

Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten Lamandau Nomor: 050/1105/Bapp.C/IX/2016

– Nomor: 170/900.1228/DPRD-LMD/IX/2016, tanggal 13 September 2016.

Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Nomor : 27 Tahun 2015 Tentang

APBD Kabupaten Lamandau TA. 2016, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10

Tahun 2016 tentang Perubahan APBD Kabupaten Lamandau TA. 2015, Pemerintah Kabupaten

Lamandau bersama unsur Legislatif telah menyusun dan menetapkan anggaran untuk Tahun

Anggaran 2016. APBD Tahun Anggaran 2016 dalam penyusunannya berpedoman kepada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

program/kegiatan pembangunan tahun anggaran 2016, diperlukan kebijakan-kebijakan

pemerintah daerah yang bertujuan mengatur pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah

antara lain (1) Sinkronisasi kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, (2) Penyelarasan

hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten yang sudah terpilah menurut usulan

sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Lamandau, APBN dan sumber pendanaan lainnya

dengan rencana kerja pemerintah khususnya untuk kegiatan yang akan dibiayai dari dana

dekonsentrasi dan tugas pembantuan, (3) Memperhatikan isu-isu strategis SKPD yang berasal

dari RPJMD dan Renstra SKPD Kabupaten Lamandau, (4) Konsistensi rencana kegiatan yang

diusulkan dari hasil Musrenbang dengan rancangan RKP dan Rancangan Renja

Kementerian/Lembaga yang dihasilkan Musrenbang Pusat, (5) Melakukan pembahasan

kesesuaian antara rencana kegiatan yang diusulkan Pemerintah Daerah dengan kegiatan

Kementerian/Lembaga yang akan dilaksanakan di daerah melalui dana tugas pembantuan.

Page 45: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 36

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Otonomi daerah mempunyai makna adanya pelimpahan kewenangan yang

sebelumnya dijalankan oleh Pemerintah Pusat dialihkan kepada Pemerintah Daerah. Hal

tersebut membawa konsekuensi bahwa Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban

menyelenggarakan segala kewenangan yang diberikan untuk mencapai kemakmuran,

kesejahteraan, dan memberi pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada

masyarakat. Untuk dapat menyelenggarakan itu semua diperlukan kemampuan pendanaan

dan pemerintah yang berujung kepada upaya melakukan optimalisasi sumber-sumber

pendapatan daerah.

Sumber pendapatan daerah merupakan seluruh penerimaan yang berasal dari

daerah itu sendiri maupun alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai wujud dari negara

integralistik. Sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pemerintah Pusat

selanjutnya diatur melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Dalam rangka melakukan optimalisasi sumber pendapatan daerah terutama yang

berasal dari penerimaan Asli daerah, mempunyai dampak yang tanpa disadari melupakan

substansi dan nilai-nilai pelayanan. Hal ini sering terjadi dimana suatu Instansi Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat, disisi lain efek pelayanan tersebut memberi dampak kepada penerimaan

daerah sehingga SKPD menghadapi dualisme fungsi yang saling kontraproduktif. Kondisi ini

pada akhimya akan mengakibatkan tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari dan konsisten

dalam menjalankan kebijakan terutama terhadap peraturan daerah yang mengatur

mengenai fungsi-fungsi kelembagaan. Pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari hal

tersebut sehingga kebijakan yang diterapkan dalam menggali sumber-sumber penerimaan

daerah tetap memperhatikan aspek pelayanan dan senantiasa menciptakan iklim yang

kondusif bagi berkembangnya dunia usaha, serta memperhatikan kepentingan masyarakat

miskin.

Dalam rangka mewujudkan visi daerah dan percepatan pelaksanaan pembangunan

berkelanjutan di Kabupaten Lamandau, tentunya diperlukan pembiayaan. Untuk itu

Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berusaha menggali semua potensi sumber

pendapatan. Upaya ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kebijakan

antara lain :

1) Meningkatkan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber

pendapatan;

2) Mencegah kebocoran terhadap sumber-sumber pendapatan daerah;

3) Meningkatkan kemampuan operasional secara merata dan berkesinambungan, serta

meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait;

4) Meningkatkan kemampuan operasi di semua lini;

5) Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dari segi pendapatan.

Page 46: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 37

Strategi penerimaan daerah untuk tahun 2016 tetap memperhatikan sektor

perekonomian daerah dan nasional, dimana dalam rangka peningkatan pendapatan daerah

melalui intensifikasi dan ekstensifikasi baik terhadap subyek maupun obyek pajak dan

retribusi daerah maupun lain-lain pendapatan daerah tanpa mengkesampingkan potensi

pendapatan yang lain.

Prioritas pendapatan daerah diarahkan untuk selalu meningkatkan sumber

pendapatan yang sah dengan prinsip tidak memberatkan masyarakat dan tidak

mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan digunakan semata-mata

hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan DaerahPendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai nilai

kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui

rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak

Pemerintah Daerah dalam 1 (satu) Tahun Anggaran yang tidak perlu dibayar kembali

oleh daerah. Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Kabupaten

Lamandau Tahun Anggaran 2016 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional

yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Pada tahun 2016, pendapatan

daerah Kabupaten Lamandau bersumber dari pendapatan asli daerah, dana

perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan daerah tersebut

masih didominasi oleh penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan yang

meliputi bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi

khusus. Diakui bahwa kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan

daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah masih sangat rendah.

Meskipun pada prinsipnya sebagai daerah otonom seyogianya lebih mengandalkan

pada kemampuan sendiri untuk membiayai pelaksanaan pembangunan dan

penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau khususnya untuk

meningkatkan target pendapatan asli daerah meliputi: memperkuat produk hukum

daerah yang berkaitan dengan berbagai sumber pendapatan asli daerah serta

menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah lainnya. Hasilnya, dapat dilihat dari

kecenderungan peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah dalam beberapa

tahun terakhir.

Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah akan terus dilakukan

langkah-langkah :

a. Penggalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan asli daerah,

meningkatkan pendataan potensi pajak/retribusi daerah serta meningkatkan

pemungutan pajak/retribusi daerah;;

b. Penerapan Teknologi Informasi dalam pendataan wajib pajak baru PBB;

c. Meningkatkan kemampuan profesional SDM melalui pendidikan dan pelatihan

teknis bidang pendapatan;

d. Kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan pengurusan izin usaha;

Page 47: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 38

e. Meningkatkan koordinasi, konsultasi maupun rekonsiliasi khususnya bagi

pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan maupun Bantuan Keuangan

dari Provinsi, sehingga diharapkan realisasi pendapatan tersebut dapat terlaksana

secara transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan

kesadaran membayar pajak/retribusi;

g. Melakukan pendataan ulang terhadap asset atau kekayaan daerah yang dapat

menjadi sumber pendapatan daerah serta mengoptimalkan penggunaannya dalam

memaksimalkan pendapatan daerah;

h. Mengintensifkan dan mengevaluasi semua Peraturan Daerah yang berkaitan

dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan tupoksi

masing-masing Dinas/Badan sampai ke tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa;

i. Pemanfaatan wajib pajak dalam pelaksana pekerjaan local dalam meningkatkan

pendapatan pajak daerah tanpa melalui bagi hasil pajak dengan pajak kabupaten

lain;

j. Mengutamakan produksi lokal dalam pelaksanaan pembangunan daerah, sehingga

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada

kemampuan memenuhi kewajiban pajak/retribusi.

Intensifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan kinerja

aparatur dalam upaya peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah yang ada,

dengan kata lain melakukan upaya optimal dengan jenis pajak dan retribusi yang sudah

ada dan secara terus menerus mengupayakan peningkatan pendapatan dan

minimalisasi tunggakan baik pajak maupun retribusi yang sudah ada atau dimiliki.

Sedangkan ekstensifikasi adalah suatu upaya mencari terobosan baru dengan

perluasan jenis pajak dan retribusi yang mempunyai potensi untuk meningkatkan

pendapatan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan penerimaan melalui

pajak daerah dan retribusi daerah, tergantung pada dua hal, yaitu:

a. Komitmen pemerintah daerah;

b. Metode/cara pemungutan pajak dan retribusi tersebut dilakukan.

Komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan PAD tercermin dari besarnya nilai

PAD yang ditargetkan dalam APBD. Semakin besar PAD yang ditargetkan

menunjukkan bahwa pemerintah daerah mempunyai komitmen yang kuat dalam

menggali dan memanfaatkan potensi PAD yang ada di daerahnya. Sedangkan cara

pemungutannya, khususnya untuk Pajak Daerah, dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu self assesment system dan official assesment system.

Self assesment system adalah sistem pemungutan pajak daerah, dimana wajib

pajak menghitung sendiri jumlah pajak yang harus dibayar. Perhitungan tersebut

tentunya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam sistem

ini wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri serta melaporkan pajak

Page 48: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 39

yang harus dibayar kepada dinas/instansi yang terkait. Sedangkan Official assesment

system adalah suatu sistem pemungutan pajak, besarnya jumlah pajak yang harus

dibayar dihitung oleh petugas pajak. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan dalam

menghitung dan melakukan pemungutan pajak sepenuhnya ada pada aparatur

perpajakan.

Dengan menggunakan official assesment system ini berarti pemerintah daerah

harus didukung sumber daya yang memadai baik secara kualitas maupun secara

kuantitas. Selain itu, dengan menggunakan official assesment system ini harus

memiliki kemampuan adaptif dalam menangkap peluang dan perubahan-perubahan

untuk dipertimbangkan dalam melakukan official assesment system.

Pemungutan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Lamandau, pada

umumnya melalui kegiatan official assesment system. Sehingga secara periodik perlu

dilakukan pembaharuan data (updating). Hasil assesment bulan/tahun sebelumnya,

diperbaharui untuk dipakai sebagai dasar pemungutan pada bulan/tahun sekarang atau

bulan/tahun berikutnya. Dalam kata lain, Pemerintah Kabupaten Lamandau perlu

melakukan re-assesment terhadap jumlah wajib pajak dan besaran pajak yang harus

dibayar.

Ada beberapa alasan mengapa kegiatan updating perlu dilakukan: (1) setting

ekonomi-sosial dalam wilayah Kabupaten Lamandau senantiasa berubah, yang

tentunya akan mengubah jumlah PAD yang berpotensi untuk di pungut. (2) adanya

tuntutan peraturan perundang-undangan untuk senantiasa memperbaiki dan

mengoptimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. (3) adanya tuntutan

masyarakat (melalui lembaga legislatif) kepada pemerintah daerah (lembaga eksekutif)

untuk senantiasa meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan intensifikasi dan

ekstensifikasi Pendapatan Daerah Tahun 2016 meliputi:

a. Penggalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan asli daerah,

meningkatkan pendataan potensi pajak/retribusi daerah serta meningkatkan

pemungutan pajak/retribusi daerah.

b. Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dan

retribusi daerah, menyiapkan sarana untuk pemasangan iklan, pekan panutan

pembayaran PBB, pemberian penghargaan bagi petugas pemungut yang

berprestasi, penegakan sanksi bagi wajib pajak/wajib retribusi yang tidak

memenuhi kewajibannya.

c. Meningkatkan koordinasi dengan para pengusaha serta memberi kesempatan

kepada pengusaha berpartisipasi dalam mengelola dan melaksanakan

pembangunan khususnya bagi yang telah memenuhi kewajiban pajak/retribusi.

d. Mengutamakan produksi lokal dalam pelaksanaan pembangunan daerah, sehingga

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada

kemampuan memenuhi kewajiban pajak/retribusi.

e. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan

kesadaran membayar pajak/retribusi.

Page 49: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 40

f. Melakukan pendataan ulang terhadap aset atau kekayaan daerah yang dapat

menjadi sumber pendapatan daerah serta mengoptimalkan penggunaannya dalam

memaksimalkan pendapatan daerah.

g. Mengintensifkan dan mengevaluasi semua Peraturan Daerah yang berkaitan

dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan memfungsikan tupoksi

masing-masing Dinas/Badan sampai ketingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa.

h. Meningkatkan koordinasi, konsultasi maupun rekonsiliasi khususnya bagi

pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan maupun Bantuan Keuangan

dari Provinsi, sehingga diharapkan realisasi pendapatan tersebut dapat terlaksana

secara transparan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Target dan Realisasi PendapatanPada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan belanja

sebesar Rp. 980.400.313.956,- dan menargetkan pendapatan sebesar

Rp. 952.336.160.776,- sehingga terdapat defisit anggaran sebesar

Rp. 28.064.153.180,-. Realisasi pendapatan dan belanja masing-masing sebesar

Rp. 924.533.126.609,52 dan Rp. 897.087.180.776,44 sehingga terdapat selisih surplus

sebesar Rp. 27.445.945.833,08.

Kontribusi Pendapatan Daerah masih didominasi oleh pendapatan yang

bersumber dari Dana Perimbangan yang ditargetkan sebesar

Rp. 792.826.235.764,- dengan realisasi sebesar Rp. 762.929.663.203,- atau 96,23%

yang memberikan kontribusi sebesar 82,52%, sedangkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang ditargetkan sebesar Rp. 39.192.217.410,00,- realisasinya sebesar Rp.

43.807.368.048,14 atau 111,78% baru dapat memberikan kontribusi sebesar 4,74%

sedangkan dari Lain-lain Pendapatan Yang Sah dari target sebesar

Rp. 120.317.707.602,00,- realisasinya sebesar Rp. 117.796.095.358,38 atau 97,90%

hanya memberikan kontribusi sebesar 12,74%. Hal ini menunjukkan bahwa

ketergantungan APBD Kabupaten Lamandau kepada Pemerintah Pusat masih sangat

besar. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2015, maka terlihat bahwa adanya

pergeseran kontribusi dari jenis pendapatan daerah yang menunjukkan terjadinya

peningkatan kontribusi dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pada tahun 2015

kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 5,05%, Dana Perimbangan sebesar

84,24% dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar 10,71%.

Gambar 10.Diagram Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA.2016

4.74%

82.52%

12.74%

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dana Perimbangan

Lain-Lain Pendapatan Daerah YangSah

Page 50: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 41

Gambar 11.Diagram Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah

TA.2014, TA.2015 dan TA. 2016

Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah TA. 2016 secara terperinci dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4 PENDAPATAN 952.336.160.776,00 924.533.126.609,52 97,08 1004.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 39.192.217.410,00 43.807.368.048,14 111,78 4,744.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 13.118.572.668,00 15.915.091.383,00 121,32 1,724.1.2 Hasil Retribusi Daerah 6.800.666.210,00 7.501.114.561,00 110,30 0,81

4.1.3Hasil Pengelolaan Kekayaan DaerahYang Dipisahkan 4.897.522.046,00 4.897.522.046,46 100,00 0,53

4.1.4Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah YangSah 14.375.456.486,00 15.493.640.057,68 107,78 1,68

4.2 DANA PERIMBANGAN 792.826.235.764,00 762.929.663.203,00 96,23 82,514.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 74.089.314.864,00 66.166.884.565,00 89,31 7,164.2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 466.229.206.000,00 466.229.206.000,00 100,00 50,434.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 252.507.714.900,00 230.533.572.638,00 91,30 24,93

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 120.317.707.602,00 117.796.095.358,38 97,90 12,744.3.1 Pendapatan Hibah 2.105.000.000,00 1.392.253.209,00 66,14 0,15

4.3.3Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi danPemda lainnya 24.879.575.602,00 22.713.126.149,38 91,29 2,46

4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 93.333.132.000,00 93.690.716.000,00 100,38 10,13

4.3.5Bantuan Keuangan dari Provinsi atauPemda Lainnya 0,00

Jumlah Pendapatan 952.336.160.776,00 924.598.911.629,52 97,09 100,00Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

Page 51: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 42

Gambar 12.Diagram Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA.2016

Sumber Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Anggaran dan realisasi

pendapatan tahun 2016 dapat dijelaskan dibawah ini:

a. Pendapatan Asli DaerahSumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari empat jenis, yaitu: Pajak

Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Rincian anggaran

dan realisasi masing-masing jenis sampai akhir tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.Target dan Realisasi Penerimaan PAD Menurut Jenis Pendapatan TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 39.192.217.410,00

43.807.368.048,14

111,94

4,75

4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 13.118.572.668,00

15.915.091.383,00

121,32

1,72

4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 6.800.666.210,00 7.501.114.561,00 110,30

0,81

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan DaerahYang Dipisahkan 4.897.522.046,00 4.897.522.046,46 100,0

0 0,53

4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah YangSah

14.375.456.486,00

15.493.640.057,68

107,78

1,68

Sumber: BKD Kabupaten Lamandau, 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari total target PAD tahun 2016 sebesar

Rp. 39.192.217.410,- realisasinya sebesar Rp. 43.807.368.048,14 atau 111,94%.

Dari empat komponen PAD tersebut diatas, Pendapatan Pajak Daerah merupakan

komponen penyumbang terbesar yakni dengan kontribusi sebesar 1,72%

sedangkan yang paling kecil adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan yang hanya memberikan kontribusi sebesar 0,53%. Rincian capaian

dari masing-masing komponen dapat dilihat pada uraian berikut:

0.00100,000,000,000.00200,000,000,000.00300,000,000,000.00400,000,000,000.00500,000,000,000.00600,000,000,000.00700,000,000,000.00800,000,000,000.00

Pendapatan AsliDaerah (PAD)

Dana Perimbangan Lain-Lain PendapatanDaerah Yang Sah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan Lain-Lain Pendapatan Daerah YangSah

Target 39,192,217,410.00 792,826,235,764.00 120,317,707,602.00Realisasi 43,807,368,048.14 762,929,663,203.00 117,796,095,358.38

Target Realisasi

Page 52: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 43

1) Pajak DaerahRealisasi Pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah Tahun 2016

ditargetkan sebesar Rp. 13.118.572.668,- dan realisasinya sebesar

Rp. 15.915.091.383,- atau 121,32%. Kontribusi paling besar untuk jenis Pajak

Daerah Kabupaten Lamandau adalah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) yang menyumbang sebesar Rp. 8.889.074.943,- atau

55,85%, sedangkan yang paling kecil adalah dari Pajak Hiburan yang hanya

memberikan kontribusi sebesar Rp. 18.270.000,- atau 0,11%.

Pencapaian prosentase realisasi nilai pajak paling tinggi dari target

anggaran yang ditentukan untuk tahun 2016 dicapai oleh Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan yaitu 160,39% disusul Pajak Restoran yaitu 135,77%,

sebaliknya pencapaian realisasi pajak paling rendah adalah Pajak Air Tanah,

yang realisasinya sebesar 21,78%. Rincian anggaran dan realisasi pajak

daerah selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3.Target dan Realisasi Pajak Daerah TA. 2016 Menurut Jenis Pajak

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.1.1 PAJAK DAERAH 13.118.572.668,00 15.915.091.383,00 121,32 100,00- Pajak Losmen/Hotel/Rumah Kos 125.000.000,00 100.093.100,00 80,07 0,63- Pajak Rumah Makan/Restoran 575.000.000,00 780.650.092,00 135,77 4,91- Pajak Hiburan 22.000.000,00 18.270.000,00 83,05 0,11- Pajak Reklame 224.500.000,00 198.564.884,00 88,45 1,25- Pajak Penerangan Jalan 1.782.000.000,00 1.936.784.332,00 108,69 12,17- Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan 1.000.000.000,00 1.603.861.295,00 160,39 10,08

- Pajak Air Bawah Tanah 50.000.000,00 10.890.000,00 21,78 0,07- PBB P2 2.000.000.000,00 2.376.902.737,00 118,85 14,93- BPHTB 7.340.072.668,00 8.889.074.943,00 121,10 55,85

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

2) Retribusi DaerahPenerimaan Retribusi Daerah Tahun 2016 dibagi menjadi 3 (tiga)

yaitu Retribusi Jasa Umum, Jasa Usaha dan Perizinan Tertentu. Retribusi

Daerah ditargetkan sebesar Rp. 6.800.666.210,- dan realisasinya sebesar

Rp. 7.501.114.561,- atau 110,30% dengan kontribusi terbesar dari Retribusi

Jasa Umum yaitu jenis Retribusi Pelayanan Kesehatan Klaim BPJS (RSUD

Kabupaten Lamandau) sebesar 24,00%. Sedangkan kontribusi paling kecil

adalah Retribusi Pemanfaatan Ruang untuk Menara Telekomunikasi sebesar

0,14%.

Realisasi paling besar untuk komponen Retribusi Jasa Usaha dicapai

oleh Retribusi Tempat Khusus Parkir yang mencapai 111,73% dari anggaran

sebesar Rp. 83.800.000,-. Sedangkan realisasi paling kecil adalah Retribusi

Pelayanan Tempat Olah Raga yang mencapai 74,00%.

Page 53: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 44

Untuk komponen Retribusi Perizinan Tertentu, realisasi paling besar

dicapai oleh Retribusi Izin Gangguan tempat usaha/Kegiatan kepada Orang

Pribadi yang mencapai 159,11% dari target anggaran sebesar

Rp. 427.800.000,-. Namun, juga ada 1 (satu) objek Retribusi Perizinan

Tertentu yang tidak terealisasi yakni Retribusi Pemberian Izin Trayek kepada

Badan. Target/Anggaran dan realisasi Retribusi Daerah secara rinci dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4.Target dan Realisasi Retribusi Daerah TA. 2016 Menurut Jenis Retribusi

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.1.2

RETRIBUSI DAERAH 6.800.666.210,00 7.501.114.561,00 111,27 100,00Retribusi Jasa Umum 4.778.338.210,00 5.261.884.063,00 110,12 69,54- Pelayanan Pelayanan Kesehatan -

Puskesmas 100.000.000,00 254.059.500,00 254,06 3,36

- Pelayanan Kesehatan -RSUD 2.169.976.410,00 1.800.929.367,00 82,99 23,80- Pelayanan Persampahan/Kebersihan 53.650.000,00 55.155.000,00 102,81 0,73- Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 40.000.000,00 60.340.000,00 150,85 0,80- Penggantian Biaya Cetak Peta - - - 0,00- Retribusi Pemanfaatan Ruang Untuk

Menara Telekomunikasi - 10.247896,00 100 0,14

- Pelayanan Pasar 172.711.800,00 158.147.800,00 91,57 2,09- Pelayanan Kesehatan - Klaim BPJS

(RSUD Kab. Lamandau) 2.052.000.000,00 2.710.473.500,00 132,09 35,82

- Pengujian Kendaraan Bermotor 190.000.000,00 212.531.000,00 111,86 2,81

Retribusi Jasa Usaha 743.128.000,00 737.603.500,00 99,26 9,75- Pemakaian Kekayaan Daerah -

Penyewaan Tanah dan Bangunan 641.100.000,00 626.747.500,00 97,76 8,28

- Retribusi Terminal - Tempat Parkir u/Kendaraan Penumpang dan BisUmum

2.028.000,00 2.050.000,00 101,08 0,03

- Tempat Khusus Parkir 75.000.000,00 83.800.000,00 111,73 1,11- Pemeriksaan Kesehatan Hewan

sesudah dipotong 20.000.000,00 21.306.000 106,53 0,28

- Pelayanan Tempat Olah Raga 5.000.000,00 3.700.000 74,00 0,05

Retribusi Perizinan Tertentu 1.279.200.000,00 1.501.626.998,00 117,39 20,02- Izin Mendirikan Bangunan 441.400.000,00 339.897.295,00 77,00 4,53- Izin Gangguan Tempat

Usaha/Kegiatan Kepada OrangPribadi

427.800.000,00 680.684.903,00 159,11 9,07

- Pemberian Izin Trayek Kepada Badan 10.000.000,00 0,00 0,00 0,00- Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja

Asing (IMTA) 400.000.000,00 481.044.800,00 120,26 6,41

Sumber: BKD Kabupaten Lamandau, 2017

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dirinci menurut

obyek pendapatan yang mencakup: Bagian Laba Atas Penyertaan Modal

Pada Perusahaan Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Bank Pembangunan

Kalteng (BPK). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah tersebut pada tahun 2016

dianggarkan sebesar Rp. 4.897.522.046,- dan realisasinya sebesar

Page 54: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 45

Rp. 4.897.522.046,46 atau 100,00%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel

dibawah ini:

Tabel 3.5.Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan TA.

2016 Menurut Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah(BUMD).

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.1.3HASIL PENGELOLAANKEKAYAAN DAERAH YANGDIPISAHKAN

4.897.522.046,00 4.897.522.046 100,00 100,00

Bagian Laba Atas PenyertaanModal Pada Perusahaan MilikDaerah/BUMD- PT. Bank Pembangunan

Kalteng (BPK) 4.897.522.046,00 4.897.522.046 100,00 100,00

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang SahLain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah disediakan untuk

menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis Pajak

Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan. Secara umum dari anggaran sebesar Rp. 14.375.456.486,00,-

realisasinya sebesar Rp. 15.493.640.057,68 atau 107,78%. Dari jumlah

tersebut realisasi terbesar diperoleh dari Pendapatan Pembayaran Hutang

pensiun Dapem Induk sebesar 674,04%. Ada 2 (dua) komponen yang tidak

dianggarkan tetapi turut berkontribusi yaitu Pendapatan dari Pembayaran

Piutang Pajak dan Pendapatan dari pembayaran piutang retribusi. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini:

Tabel 3.6.Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.1.4LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLIDAERAH YANG SAH 14.375.456.486,00 15.493.640.057,68 107,78 100,00

Hasil Penjualan Aset Daerahyang Tidak Dipisahkan :- Hasil Penjualan Aset

Tetap Lainnya 105.000.000,00 122.445.600 116,61 0,79

Penerimaan Jasa Giro :- Jasa Giro Kas Daerah 548.660.774,00 948.328.272,00 172,84 6,12Penerimaan Bunga Deposito :- Rekening Deposito pada

Bank Kalteng 8.874.665.664,00 10.463.542.409,00 117,9 67,53

Penerimaan DendaKeterlambatan PelaksanaanPekerjaan :- Denda keterlambatan

Bidang PerencanaanPembangunan

115.169.472,00 243.244.857,81 212,48 1,57

Pendapatan Denda Pajak :- Pendapatan Denda Pajak 0,00 10.580,00 100 0,00

Page 55: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 46

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

Kendaraan Bermotor- Denda Pajak Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor 3.911.550,00 10.052.565,00 257,00 0,06

- Denda Pajak Bumi danBangunan Perdesaan danPerkotaan (PBB P2)

6.588.622,00 18.527.142,00 281,20 0,12

Pendapatan Denda Retribusi :- Pendapatan Denda retribusi

jasa umum administrasi 69.988.000,00 209.670.000,00 299,58 1,35

- Pendapatan DendaRetribusi PemakaianKekayaan Daerah

18.190.600,00 14.759.150,00 81,14 0,10

- Pendapatan DendaRetribusi Izin MendirikanBangunan

7.500.000,00 3.983.160,00 53,11 0,03

- Pendapatan Retribusi IzinGangguan 15.469.080,00 28.549.280,00 184,56 0,18

Pendapatan dariPengembalian:- Pendapatan Lainnya 675.791.126,00 2.212.829.278,47 327,44 14,28- Pendapatan dariPengembalian TemuanInspektorat dan BPK

1.216.411.447,00 815.822.030,40 67,07 5,27

Pendapatan Dana Kapitasi JKN:- Pendapatan Dana KapitasiJKN 2.693.094.251,00 0 0 0

Pembayaran Hutang PensiunDapem Induk :- Pembayaran Hutang

Pensiun Dapem Induk 25.015.900,00 168.566.500,00 674,04 1,09

Pendapatan dan PembayaranPiutang Pajak :- Piutang Pajak Bumi dan

Bangunan 0,00 15.410.733,00 100,00 0,10

Pendapatan dari PembayaranPiutan Retribusi :- Piutang Retribusi Pelayanan

Kesehatan RSUD 0,00 122.955.000,00 100,00 0,79

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

b. Dana PerimbanganDana Perimbangan merupakan pendapatan yang berasal dari Pemerintah

Pusat. Dana Perimbangan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Bagi Hasil Pajak

dan Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam; Dana Alokasi Umum (DAU); dan

Dana Alokasi Khusus (DAK). Realisasi Dana Perimbangan TA. 2016 sebesar

Rp. 762.929.663.203,- atau 96,23% dari anggaran sebesar

Rp. 792.826.235.764,- dan merupakan jenis pendapatan dengan kontribusi terbesar

yaitu mencapai 82,51% dari total realisasi Pendapatan Daerah. Berikut penjelasan

pada tabel 3.7 :

Tabel 3.7.Target dan Realisasi Dana Perimbangan TA. 2016

Page 56: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 47

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.2 DANA PERIMBANGAN 792.826.235.764,00 762.929.663.203,00 96,23 100,004.2.1 Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak 74.089.314.864,00 66.166.884.565,00 89,31 8,674.2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 466.229.206.000,00 466.229.206.000,00 100,00 61,114.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 252.507.714.900,00 230.533.572.638,00 91,30 30,22

Sumber: BKD Kabupaten Lamandau, 2017

Secara terperinci target dan realisasi Dana Perimbangan per jenis objeknya

dapat dilihat pada uraian berikut:

1) Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan PajakJenis Pendapatan ini dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu Bagi

Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam (SDA). Bagi Hasil

Pajak terealisasi sebesar Rp. 33.863.823.223,- atau 96,44% dari target sebesar

Rp. 35.114.850.876,- dengan kontribusi terbesar disumbang oleh jenis objek

Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 45,37%.

Sedangkan Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA terealisasi sebesar

Rp. 32.303.061.342,- atau 82,88% dari target sebesar Rp. 38.974.463.988,-

dengan kontribusi terbesar diperoleh dari jenis objek Bagi Hasil Iuran Eksplorasi

dan Iuran Eksploitasi (Royalti) sebesar 20,55%.

Adapun rincian realisasi objek Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8.Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

Menurut Jenis Pendapatan TA. 2016KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.2.1Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil BukanPajak 74.089.314.864,00 66.166.884.565,00 89,31 100,00

Bagi Hasil Pajak 35.114.850.876,00 33.863.823.223,00 96,44 51,18- Bagi Hasil Pajak Penghasilan (PPh)

Psl 25 dan Psl 29 Wajib Pajak OPdlm negeri

1.043.228.546,00 1.575.725.715,00 151,04 2,38

- Bagi Hasil Pajak Cukai Tembakau 64.736,00 100,00- Bagi Hasil dari Pajak PPh pasal 21 5.043.263.000,00 2.264.846.681,00 44,91 3,42- Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan

Bangunan 29.028.359.330,00 30.023.186.091,00 103,43 45,37

Bagi Hasil Bukan Pajak/ (SDA) 38.974.463.988,00 32.303.061.342,00 82,88 48,82- Iuran Pungutan Hasil Perikanan 0 163.379.100,00 100 0,25- Provisi Sumber Daya Hutan 9.024.647.988,00 10.985.060.666,00 121,72 16,60- Dana Reboisasi 10.895.530.000,00 4.902.988.500,00 45,00 7,41- Iuran Tetap (Land-rent) 2.683.412.000,00 1.886.748.608,00 70,31 2,85- Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi

(Royalti) 14.671.304.000,00 13.596.359.781,00 92,67 20,55

- Iuran Pungutan PengusahaanPerikanan 1.089.194.000,00 452.025.539,00 41,50 0,44

- Iuran Pertambangan Minyak Bumi 408.175.000,00 318.117.448,00 77,94 0,48- Iuran Pertambangan Gas Bumi 202.201.000,00 161.760.800,00 80,00 0,24

Page 57: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 48

Sumber: BKD Kabupaten Lamandau, 2017

2) Dana Alokasi Umum (DAU)Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan

kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) setiap tahunnya

sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai

kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan

besaran yang berbeda sesuai formulasi statistik yang kompleks antara lain

menggunakan variabel jumlah penduduk dan luas wilayah. Dana Alokasi Umum

(DAU) merupakan kontributor terbesar terhadap kelompok Pendapatan Dana

Perimbangan. Pada tahun 2016 Dana Alokasi Umum dianggarkan sebesar Rp.

466.229.206.000,- realisasinya 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.9Target dan Realisasi DAU TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.2.2 Dana Alokasi Umum 466.229.206.000,00 466.229.206.000,00 100,00 100,00Dana Alokasi Umum (DAU) 466.229.206.000,00 466.229.206.000,00 100,00 100,00

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

3) Dana Alokasi Khusus (DAK)Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari APBN kepada

provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan

khusus yang merupakan urusan Pemerintah Daerah dan sesuai prioritas

nasional, dengan besaran yang berbeda sesuai perhitungan indeks berdasarkan

kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Dana Alokasi Khusus (DAK)

merupakan kontributor terbesar ketiga setelah DAU dan Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak (SDA) terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan,

bahkan terhadap Pendapatan Daerah. Pada tahun 2016 Dana Alokasi Khusus

terdiri dari 13 bidang urusan beserta tambahan usulan daerah dengan total

anggaran sebesar Rp. 252.507.714.900,- realisasinya 91,30%. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10Target dan Realisasi DAK TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 252.507.714.900,00 230.533.572.638,00 100,00 100,00DAK Bidang Pendidikan 2.154.480.000,00 2.154.480.000,00 100,00 0,93DAK Bidang Kesehatan 10.372.086.000,00 10.423.813.466,00 100,50 4,52DAK Bidang Infrastruktur Jalan 169.885.410.000,00 150.894.041.843,00 88,82 65,45DAK Bidang Infrastruktur Air Minum 278.390.000,00 222.712.000,00 80,00 0,10DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi 227.770.000,00 182.216.000,00 80,00 0,08DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 644.180.000,00 646.154..458,00 100,31 0,28

Page 58: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 49

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

DAK Bidang Pertanian 1.966.750.000,00 1.971.758.639,00 100,25 0,86DAK Bidang Lingkungan Hidup 420.831.000,00 325.133.000,00 77,26 0,14DAK Bidang Keluarga Berencana 407.547.000,00 274.611.097,00 67,38 0,12DAK Bidang Kehutanan 463.350.800,00 161.634.000,00 34,88 0,07DAK Bidang Perdagangan 789.516.000,00 569.778.001,00 72,17 0,25DAK Bidang Perhubungan 119.394.000,00 119.394.000,00 100,00 0,05DAK Bidang Infrastruktur PublikDaerah 33.265.020.000,00 31.681.267.634,00 95,24 13,74

DAK Non Fisik Bantuan OperasionalPAUD 1.644.000.000,00 1.644.000.000,00 100,00 0,71

Tunjangan Profesi Guru PNSD(Sertifikasi) 25.250.094.100,00 25.250.094.100,00 100,00 10,95

Tambahan Penghasilan Guru PNSD(Non-Sertifikasi) 1.407.000.000,00 1.407.000.000,00 100,00 0,61

DAK Non Fisik Bantuan OperasionalKesehatan 2.640.000.000,00 2.226.784.500,00 84,35 0,97

DAK Non Fisik Bantuan AkreditasiPuskesmas 85.196.000,00 0 0 0

DAK Non Fisik Bantuan JaminanPersalinan 243.850.000,00 0 0 0

Dak Non Fisik Bantuan Operasional KB 242.850.000,00 378.699.000,00 155,94 0,16

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

4) Lain – Lain Pendapatan Daerah Yang SahLain – lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari Pendapatan Hibah,

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya, Dana Penyesuian dan

Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya, serta

Sumbangan Pihak Ketiga.

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2016 dianggarkan

sebesar Rp. 120.317.707.602,- realisasinya sebesar Rp. 117.796.095.358,38

atau 97,90%. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 120.317.707.602,00 117.796.095.358,38 97,90 1004.3.1 Pendapatan Hibah 2.105.000.000,00 1.392.253.209,00 69,87 1,18

4.3.3Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsidan Pemda lainnya 24.879.575.602,00 22.713.126.149,38 91,29 19,28

4.3.4Dana Penyesuaian dan OtonomiKhusus 93.333.132.000,00 93.690.716.000,00 100,38 79,54

4.3.5Bantuan Keuangan dari Provinsiatau Pemda Lainnya

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

a) Pendapatan HibahRealisasi Pendapatan Hibah Tahun 2016 sebesar

Rp. 1.392.253.209,- atau 66,14% dari anggaran sebesar Rp.

Page 59: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 50

2.105.000.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.12Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.3.1 Pendapatan Hibah 2.105.000.000,00 1.392.253.209,00 66,14 100Pendapatan Hibah dariBadan/Lembaga/ OrganisasiSwasta Dalam NegeriBadan/lembaga/organisasi swastaBidang Kehutanan dan Perkebunan 1.605.000.000,00 1.268.611.969,00 79,04 91,12

Badan/lembaga/organisasi swastaBidang Pertambangan 500.000.000,00 123.641.240,00 24,73 8,88

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau 2017

b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2016 sebesar

Rp. 22.713.126.149,38 atau 91,29% dari anggaran sebesar

Rp. 24.879.575.602,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.13Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2016

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dariProvinsi dan Pemda lainnya 24.879.575.602,00 22.713.126.149,38 91,29 100,00

Dana Bagi Hasil Pajak dariProvinsi- Pajak Kendaraan Bermotor 7.458.768.745,00 8.127.519.360,81 108,97 35,78- Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor 5.909.535.974,00 6.160.046.541,26 104,24 27,17

- Pajak Bahan Bakar KendaraanBermotor 11.499.431.598,00 8.380.420.225,42 72,88 36,90

- Bagi Hasil Pajak Pengambilandan Pemanfaatan AirPermukaan

11.839.285,00 45.140.021,89 381,27 0,20

Sumber : BKD Kabupaten Lamandau, 2017

c) Dana Penyesuaian dan Otonomi KhususRealisasi Dana Penyesuaian tahun 2016 sebesar

Rp. 93.690.716.000,- atau 100,38% dari target sebesar Rp.

93.333.132.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3.13Target dan Realisasi Dana Penyesuaian TA. 2015

KodeRek. Uraian

Target Realisasi(%)

Kontri-(Rp.) (Rp.) busi (%)

Page 60: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 51

4.3.4Dana Penyesuaian dan OtonomiKhusus 93.333.132.000,00 93.690.716.000,00 100,38 100

Dana Penyesuaian- Tunjangan Profesi Guru PNSD 0 0 0 0- Tambahan Penghasilan Guru

PNSD / Non Sertifikasi 0 0 0 0

- Dana Insentif Daerah 40.089.924.000,00 40.089.924.000,00 100 42,79- Pendapatan Dana Proyek

Pemerintah Daerah danDesentralisasi (DP2D2)

0 357.584.000 100 0,38

- Dana Desa (APBN) 53.243.208.000,00 53.243.208.000,00 100 56,83Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

3. Permasalahan dan Solusia. Permasalahan

Dalam pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah banyak

hambatan baik dari internal SKPD maupun dari eksternal SKPD pengelola. Untuk

itu dapat disampaikan kendala, permasalahan/hambatan yang dihadapi dilapangan

sebagai berikut :

1) Keterbatasan sumber daya manusia, yang ada di DPPKAD sehingga tidak

dapat melakukan pengawasan/pemantauan secara optimal terhadap aktivitas

usaha yang berkaitan dengan pajak daerah.

2) Tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak /retribusi masih

rendah.

3) Belum adanya sanksi yang tegas bagi para wajib pajak yang melanggar

ketentuan Peraturan Daerah tentang pajak.

b. SolusiBerdasarkan permasalahan diatas, dapat disampaikan solusi atau upaya

pemecahan masalah dalam rangka Pengembangan dan Peningkatan Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Lamandau sebagai berikut :

1) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, magang, study

banding dll.

2) Meningkatkan intensitas dan efektifitas pendataan dan penagihan PAD.

3) Dalam rangka meningkatkan kesadaran wajib pajak/retribusi perlu

dilaksanakan sosialisasi, pemyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat

yang lebih efektif dan tepat sasaran.

4) Menyempurnakan sistem dan prosedur pemungutan dan pengaturan serta

penatausahaan penerimaan PAD.

B. Pengelolaan Belanja Daerah1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Page 61: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 52

Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai

pengurangan kekayaan bersih. Belanja daerah dirinci menurut urusan pemerintahan

daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek

belanja. Adapun Arah dan Kebijakan Umum Belanja Daerah, tetap mengacu pada

Kebijakan Umum Belanja Daerah yang telah ditetapkan, sesuai dengan prinsip

anggaran kinerja yang telah disepakati untuk dilaksanakan secara penuh. Oleh sebab

itu, Belanja Daerah diarahkan pada pelaksanaan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)

setiap Dinas, Badan, Satuan Unit Kerja dalam melaksanakan Administrasi Pemerintah,

Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat sesuai dengan ketersediaan dana yang ada.

Arah dan kebijakan belanja daerah ditetapkan dengan menyesuaikan kebutuhan

pembangunan daerah dan target pendapatan dan penerimaan daerah, yaitu sebagai

berikut:

a. Mempercepat reformasi kelembagaan ekonomi dan mewujudkan iklim usaha yang

kondusif;

b. Penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana;

c. Peningkatan Aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan;

d. Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan pedesaan;

e. Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor;

f. Percepatan pembangunan infrastruktur;

g. Pembangunan desa perbatasan dan desa terisolir;

h. Perencanaan belanja daerah dengan menerapkan pendekatan anggaran berbasis

kinerja;

i. Pengalokasian anggaran belanja dengan menggunakan asas efisiensi, asas

ekonomis dan asas efektivitas;

j. Belanja daerah diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan.

Langkah kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2016 dalam upaya

peningkatan pembangunan daerah sebagai berikut :

a. Kebijakan dalam bidang infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi dan drainase)

meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam kota, peningkatan jalan

dalam ibukota, pembukaan/peningkatan jalan menuju kecamatan, jalan dalam

ibukota kecamatan, jalan dari kecamatan menuju desa, jalan antar kecamatan dan

desa sedangkan jalan di lingkungan desa diarahkan melalui apdes, peningkatan

jaringan irigasi serta pemeliharaan, pembangunan dan peningkatan pertamanan

pembangunan infrastruktur sanitasi masyarakat, penataan fasilitas umum;

b. Dalam bidang kesehatan fokus dalam meningkatkan kapasitas dan pelayanan

kesehatan RSUD, Puskesmas, Pustu dan Polindes serta pemberantasan penyakit

menular. Bidang kesehatan lebih difokuskan kepada pengadaan obat – obatan,

bahan logistik dan bahan habis pakai medis terutama untuk Rumah Sakit Umum

Daerah, Puskesmas, Pustu dan Polindes. Layanan kepada penduduk miskin di

puskesmas jaringannya. Pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan

Page 62: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 53

sebagai upaya memacu paramedis, dokter agar selalu bersaing dalam peningkatan

kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah daerah menyediakan

biaya operasional dan pemeliharaan pada setiap Puskesmas yang ada di

Kabupaten Lamandau agar pelayanan kesehatan, ketersediaan pengadaan obat

berjalan lancar. Selain itu terdistribusinya media promosi kesehatan sehingga

meningkatkan pemahaman masyarakt akan kesehatan. Penanggulangan malaria

dan penyakit filariasis dilaksanakan secara intensif setiap tahunnya dalam rangka

pencegahan. Peningkatan pelayanan dasar kesehatan dilaksanakan dengan

pembangunan posyandu, pembangunan/rehab pustu, polindes/puskesmas. Untuk

RSUD Kabupaten Lamandau dilaksanakan pengadaan obat – obatan dan logistik

rumah sakit, pengadaan bahan habis pakai medis RSUD, pengadaan alat – alat

kesehatan, alat kesehatan PONEK serta pembangunan gedung ICU. Pemerintah

daerah juga menyiapkan insentif anggaran biaya pendidikan bagi tenaga dokter

yang berminat untuk mengikuti pendidikan spesialis. Meningkatkan perbaikan gizi

dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat akan terus dilaksanakan agar

pengetahuan kesehatan meningkat dan semakin baik. Inventarisasi dan pemetaan

tanaman obat tradisional asli daerah juga dilakukan dalam rangka pelestarian

tanaman obat lokal;

c. Pada bidang pendidikan telah dicanangkan pendidikan gratis mulai tingkat

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD sampai dengan SLTA. Pada tingkat

pendidikan PAUD/ Taman Kanak-kanak (TK) dibangun pembangunan gedung

sekolah dan pengelolaannya serta pelaksanaan Lomba Kreatifitas Siswa PAUD

Tingkat Kabupaten. Pembangunan unit sekolah baru serta rehabilitasi

sekolah/ruang belajar, pengadaan meubeler sekolah, pembangunan dan

rehabilitasi rumah dinas guru/kepala sekolah, perpustakaan dan laboratorium dari

tingkat SD sampai dengan SLTA/SMK terus ditingkatkan termasuk penyiapan

tenaga guru dan peningkatan kualitas pendidik melalui pendidikan formal (program

S1 dan S2), pelatihan serta sertifikasi guru. Pemerintah daerah juga menyiapkan

alokasi dana dalam APBD untuk membantu penyelesaian tugas akhir bagi

mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikannya serta menyiapkan anggaran

bagi generasi muda berprestasi dan berhasil melalui seleksi Calon Praja untuk

mengikuti pendidikan pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Serta

memberikan beasiswa bagi putra/putri Kabupaten Lamandau dari setiap

desa/kelurahan, disamping itu disediakan pula beasiswa bagi siswa – siswi dari

keluarga yang kurang mampu. Pembangunan perguruan tinggi (politeknik) pada

tahun 2016 merupakan lanjutan pembangunan gedung kantor dan ruang kuliah

politeknik;

d. Penyediaan sumber daya listrik bagi masyarakat dilakukan PT. PLN (Persero)

Ranting Nanga Bulik. Pada tahun 2016 ini, Pemerintah Daerah merencanakan

pembangunan PLTS terpusat di desa Kahingai dan desa Bintang Mengalih,

Kecamtan Belantikan Raya, pembangunan jaringan tegangan menengah dan

Page 63: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 54

jaringan tegangan rendah di desa Bukit Jaya, Kecamatan Bulik Timur. Sedangkan

untuk masyarakat di wilayah lainnya dengan membangun secara bertahap serta

pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Serta dilakukannya

pemeliharaan rutin PJU PLTS agar daya tahan pakai lebih lama;

e. Penyediaan air bersih tetap menjadi prioritas dengan cara meningkatkan

kemampuan pelayanan PDAM Nanga Bulik. Dalam rangka meningkatkan

pelayanan PDAM terhadap masyarakat tentunya dibarengi dengan peningkatan

kualitas air bersih dan kelancaran air yang disalurkan pihak PDAM pada

pelanggannya. Pada kecamatan yang memiliki sumber air bersih dari perbukitan,

maka penyediaan air bersih dihasilkan untuk daerah-daerah tersebut bersumber air

bersih terdekat. Selain daerah tersebut diatas penyediaan air bersih pada wilayah

lainnya dilakukan dengan pembuatan sumur gali.

f. Bidang sarana dan prasarana perhubungan, pada tahun 2016 dengan prioritas

pembangunan bandara yaitu untuk perencanaan, persiapan, pelaksanaan,

penyerahan, perencanaan, pengadaan tanah fasilitas perhubungan bandara.

Sedangkan penyelenggaraan untuk jembatan timbang merupakan wewenang dari

Provinsi Kalimantan Tengah dan masih dilakukan studi kelayakan dari dinas

terkait. Serta pelaksanaan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan

Fasilitas LLAJ;

g. Di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta

ketahanan pangan, diprioritaskan untuk peningkatan kesejahteraan petani,

peningkatan ketahanan pangan, peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan, pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, produksi

dan pemasaran hasil ternak. Serta pengembangan budidaya perikanan dan

perikanan tangkap. Di bidang kehutanan, pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi

hutan, pembangunan demplot gaharu, pemeliharaan rehabilitasi hutan pengkayaan

Tahura, pengamanan areal konservasi bukit raya dan Penambahan Pembangunan

Puslitbang Gaharu.

2. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah,

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, klasifikasi Belanja menurut jenis belanja, terdiri dari:

a. Belanja Tidak Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja

Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/

Kabupaten/Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga.

Page 64: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 55

b. Belanja Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan

Belanja Modal.

Adapun total anggaran belanja daerah pada tahun anggaran 2016 sebesar

Rp. 980.400.313.956,- dan terealisasi sebesar Rp. 897.087.180.776,44 atau 91,50%

dari yang dianggarkan, dengan proporsi 38,83% Belanja Tidak Langsung dan 61,17%

Belanja Langsung. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan jumlah anggaran

Rp. 853.989.622.957,-, maka terlihat bahwa adanya peningkatan jumlah anggaran

belanja sebesar 14,80%.

Gambar 13.Diagram Proporsi Belanja Daerah TA. 2016

Gambar 14.Diagram Proporsi Belanja Daerah

(Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung)TA.2015 - TA.2016

Belanja Daerah TA. 2016 secara terinci adalah sebagai berikut:

Belanja TidakLangsung, 38.83%

Belanja Langsung,61.17%

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

0.00

200,000,000,000.00

400,000,000,000.00

600,000,000,000.00

800,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

TA. 2015 TA. 2016Belanja Langsung 501,577,723,200.39 548,729,413,599.44Belanja Tidak Langsung 288,135,253,756.20 348,357,767,177.00

Page 65: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 56

Tabel 3.15Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kab. Lamandau TA. 2016

KodeRek. Uraian

Anggaran SetelahPerubahan

(Rp.)

Realisasi(%) Proporsi

(%)(Rp.)

5 BELANJA 980.400.313.956,00 897.087.180.776,44 91,50 100,005.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 376.187.073.365,00 379.309.279.586,08 92,60 38,83

5.2 BELANJA LANGSUNG 604.213.240.591,00 548.729.413.599,44 90,82 61,17

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

Rincian per komponen belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Belanja Tidak LangsungBelanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2016

dianggarkan sebesar Rp. 376.187.073.365,00 dan terealisasi sebesar

Rp. 348.357.767.177 atau 92,60%. Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau

Tahun 2016 terdiri dari:

a.1) Belanja Pegawai

Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan

tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada PNS/CPNS

yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kabupaten

Lamandau, termasuk gaji, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan

anggota DPRD, gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

serta penghasilan/penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan

kesejahteraan pegawai yakni dengan memberikan tambahan

penghasilan/tunjangan daerah sesuai kemampuan keuangan daerah. Belanja

Pegawai tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp. 265.976.859.376,- terealisasi

sebesar Rp. 241.986.892.309,- atau 90,98% dengan proporsi sebesar

26,97%.

a.2) Belanja Hibah

Belanja hibah bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan tugas

pemerintah daerah dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah.

Anggaran untuk belanja hibah dialokasikan dalam APBD Kabupaten

Lamandau Tahun Anggaran 2016 diberikan pada pemerintah desa,

lembaga/organisasi berupa hibah kepada umat Islam, hibah kepada umat

Protestan, hibah kepada umat Katolik, hibah kepada umat Hindu, LPTQ,

LPP, hibah untuk panitia peringatan hari – hari besar keagamaan, FKUB,

hibah kepada Forum Kesatuan Gereja, hibah kepada penyelenggara

STQ/MTQ, fungsi pendidikan, hibah kepada Yayasan Lantang Torang (fungsi

pendidikan), fungsi kesenian, Dewan Adat Dayak, Dekranasda, Wredatama,

Karang Taruna, Organisasi Kewanitaan, KORPRI, Kwarcab. Pramuka, KONI,

KNPI, Persatuan Wartawan, LSM dan Ikatan Bidan Indonesia. Pada tahun

Page 66: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 57

2016 dari anggaran sebesar Rp. 16.494.298.000,- terealisasi sebesar Rp.

14.439.498.000 atau 87,54% dengan proporsi 1,61%.

a.3) Belanja Bantuan Sosial.

Belanja bantuan sosial bertujuan untuk melindungi individu, keluarga,

dan/atau masyarakat dari akibat krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau

fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum; dan untuk

melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari kemungkinan

terjadinya resiko sosial. Pada tahun anggaran 2016, Pemerintah Kabupaten

Lamandau menganggarkan bantuan sosial untuk membantu pelaksanaan

kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, kelompok masyarakat,

anggota masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam belanja bantuan

social kepada anggota masyarakat pada fungsi pendidikan, bantuan lansia

dan penyandang cacat serta anak yatim piatu. Serta bantuan bencana alam

dan musibah.

Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 dialokasikan belanja bantuan

sosial yang digunakan untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang bersifat

sosial kemasyarakatan. Dalam belanja bantuan sosial tersebut dialokasikan

anggaran untuk Bantuan BLM-PNPM MP Generasi, bantuan sosial kepada

anggota masyarakat pada fungsi pendidikan. Dari anggaran sebesar Rp.

2.337.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.696.633.250,- atau 72,58% dengan

proporsi 0,19%.

a.4) Belanja Bagi Hasil.

Anggaran untuk belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan

pemerintah desa dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja

daerah Tahun Anggaran 2016. Dalam rangka pelaksanaan Pasal 72 ayat (1)

huruf c dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan belanja Bagi Hasil Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah kepada pemerintah desa yang ada di

Kabupaten Lamandau paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari pajak

daerah dan retribusi daerah Pemerintah Kabupaten Lamandau. Dari

anggaran sebesar Rp. 1.354.376.621,-terealisasi sebesar Rp.

1.074.967.235,- atau 79,37% dengan proporsi 0,12%.

a.5) Belanja Bantuan Keuangan.

Pada Tahun Anggaran 2016, Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap

menganggarkan bantuan keuangan yang digunakan untuk bantuan

keuangan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Desa disesuaikan

dengan kemampuan keuangan daerah setela alokasi belanja yang

diwajibkan oleh peraturan perundang – undangan dipenuhi oleh pemerintah

daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2016.

Page 67: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 58

Sedangkan bantuan keuangan kepada pemerintahan desa berupa Alokasi

Dana Desa (ADD) dan desa adat, Pemerintah Kabupaten Lamandau

menganggarkan alokasi dana untuk desa dan desa adat yang diterima dari

APBN dalam jenis belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa

dalam APBD Tahun anggaran 2016 untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan serta pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan Alokasi Dana

Desa (ADD) untuk pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh per seratus)

dari dana perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau

dalam APBD Tahun Anggaran 2016 setelah dikurangi DAK sebagaimana

diatur dalam Pasal 72 ayat (4) dan ayat (6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa.

Alokasi anggaran bantuan keuangan kepada pemerintah desa meliputi

operasional dan tunjangan damang, tunjangan sekretaris damang, tunjangan

mantir adat kecamatan dan kelurahan, alokasi dana desa, TPAD dan honor

mantir desa, dana desa yang berasal dari APBN, ADD selanjutnya

dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Bantuan keuangan juga diberikan kepada partai politik, kepada APKASI

Pusat dan Provinsi, serta FORSEDASI. Dari anggaran sebesar Rp.

89.483.777.192,- terealisasi sebesar Rp. 89.159.776.383,00 atau 99,64%

dengan proporsi 9,94%.

a.6) Belanja Tidak Terduga.

Pada tahun 2016 kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap

menganggarkan belanja tidak terduga untuk menanggulangi kegiatan yang

sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah

daerah seperti penanggulangan bencana alam/kejadian luar biasa (KLB) dan

bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, dana pendamping DAK

yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada tahun

anggaran 2016, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah

tahun – tahun sebelumnya yang telah ditutup. Kegiatan yang bersifat tidak

biasa yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan

terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintah demi terciptanya keamanan,

ketentraman dan ketertiban. Dari anggaran sebesar Rp. 540.162.176,-

terealisasi nihil atau 0% dengan proporsi 0%.

Rincian anggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.16Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2016

KodeRek. Uraian Anggaran Setelah

Perubahan (Rp.)Realisasi

(%) Proporsi(%)(Rp.)

5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 376.187.073.365,00 348.357.767.177,00 92,60 38,83

Page 68: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 59

KodeRek. Uraian Anggaran Setelah

Perubahan (Rp.)Realisasi

(%) Proporsi(%)(Rp.)

5.1.1 Belanja Pegawai 265.976.859.376,00 241.986.892.309,00 90,98 26,975.1.4 Belanja Hibah 16.494.298.000,00 14.439.498.000,00 87,54 1,615.1.5 Belanja Bantuan Sosial 2.337.600.000,00 1.696.333.250,00 72,58 0,19

5.1.6 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemdes 1.354.376.621,00 1.074.967.235,00 79,37 0,12

5.1.7Belanja Bantuan Keuangan kepadaProvinsi/Kabupaten/Kota danPemdes

89.483.777.192,00 89.159.776.383,00 99,64 9,94

5.1.8 Belanja Tidak Terduga 540.162.176,00 - - 0,00Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

b. Belanja LangsungBelanja Langsung Pemerintah Kabupaten Lamandau tahun anggaran

2016 dianggarkan sebesar Rp. 604.213.240.591,- dan terealisasi sebesar

Rp. 548.729.413.599,44 atau 90,82%.

b.1) Belanja Pegawai pada Belanja Langsung meliputi Honorarium PNS,

Honorarium Non PNS, Uang Lembur PNS, dan Belanja Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS. Pada tahun 2016 Belanja Pegawai

dianggarkan sebesar Rp. 55.312.621.187,- terealisasi sebesar

Rp. 49.039.179.940,- atau 88,66 % dengan proporsi sebesar 5,47%.

b.2) Belanja Barang dan Jasa pada tahun 2016 dianggarkan sebesar

Rp. 191.496.550.233,- terealisasi sebesar Rp. 168.634.753.945,12 atau

88,06% dengan proporsi sebesar 18,79%.

b.3) Belanja Modal pada tahun 2016 Belanja Modal dianggarkan sebesar

Rp. 357.404.069.171,00 terealisasi sebesar Rp. 331.055.479.714,32 atau

92,63% dengan proporsi tertinggi yaitu sebesar 36,90%. Belanja modal ini

dominan digunakan untuk belanja jalan, irigasi dan jaringan dengan proporsi

68,45% dari total belanja modal.

Rincian anggaran dan realisasi Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.17Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA. 2016

KodeRek. Uraian Anggaran Setelah

Perubahan (Rp.)Realisasi

(%) Proporsi(%)(Rp.)

5.2 BELANJA LANGSUNG 604.213.240.591,00 548.729.413.599,44 90,82 61,175.2.1 Belanja Pegawai 55.312.621.187,00 49.039.179.940,00 88,66 5,475.2.2 Belanja Barang dan Jasa 191.496.550.233,00 168.634.753.945,12 88,06 18,795.2.3 Belanja Modal 357.404.069.171,00 331.055.479.714,32 92,63 36,90Sumber : Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau 2017

Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja menurut organisasi atau

SKPD tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 69: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 60

Tabel 3.18Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2016

Menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

No. SKPD Anggaran Belanja(Rp.)

Realisasi %(Rp.)

1. Dinas DIKJAR 175.894.015.587,00 160.439.504.385,00 91,242. Dinas Kesehatan 51.323.143.891,00 43.515.348.994,28 84,793. RSUD Lamandau 28.333.528.303,00 23.560.613.381,02 83,154. Dinas Pekerjaan Umum 293.764.914.133,00 268.499.257.308,96 91,445. BAPPEDA 9.916.510.711,00 9.098.197.877,00 91,756. DISHUBKOMINFO 9.273.551.638,00 5.812.364.870,00 62,687. Badan Lingkungan Hidup 5.651.303.536,00 5.498.797.656,00 97,308. DISDUKCAPIL 6.462.432.399,00 6.040.890.302,00 93,489. BPPPAKB 5.841.327.076,00 5.606.541.956,00 95,9810. DISOSNAKERTRANS 8.867.426.489,00 7.909.433.771,00 89,20

11. DISPERINDAGKOP danUMKM 15.167.098.675,00 14.627.896.471,00 96,44

12. DISPARSENIBUD 14.649.242.537,00 14.232.095.683,00 97,1513. DISPORA 6.899.851.849,00 6.440.787.510,00 93,3514. Badan KESBANGPOL 5.600.131.250,00 5.339.183.742,00 95,3415. BPBD 5.222.734.099,00 5.029.265.190,00 96,3016. SATPOL PP 9.223.415.632,00 9.107.419.976,00 98,7417. DPRD 4.084.567.785,00 3.733.508.505,00 91,4118. KDH/WKDH 522.887.739,00 473.012.331,00 90,4619. Sekretariat Daerah 59.421.340.999,00 53.044.056.339,94 89,2720. Sekretariat DPRD 19.920.324.922,00 19.163.842.896,00 96,2021. Inspektorat 4.914.141.088,00 4.544.517.440,00 92,4822. DPPKAD 122.340.836.422,00 117.750.760.920,00 96,2523. BPPTPM 4.690.175.938,00 4.560.059.519,00 97,2424. BKPP 11.144.807.398,00 9.948.781.759,00 89,2725. Kec. Bulik Timur 2.764.350.704,00 2.752.754.884,00 85,1626. Kec. Bulik 4.857.597.734,00 4.731.936.701,00 99,5827. Kec. Lamandau 3.241.056.114,00 3.219.917.795,00 97,4128. Kec. Delang 3.639.128.621,00 3.580.535.555,50 99,3529. Kec. Sematu Jaya 2.255.649.309,00 2.178.472.659,00 98,3930. Kec. Menthobi Raya 2.489.326.134,00 2.485.258.721,00 96,5831. Kec. Belantikan Raya 3.635.481.223,00 3.515.781.448,00 99,8432. Kec. Batang Kawa 2.855.408.177,00 2.846.676.439,00 96,7133. BPPKP 8.461.612.758,00 8.101.250.645,10 99,7934. BPMDes 6.204.213.813,00 5.770.573.585,00 95,7535. Kantor PUSTARDA 4.815.578.511,00 4.669.986.589,64 93,0136. DISTANAKAN 17.133.483.224,00 15.106.002.338,00 96,9837. DISHUTBUN 19.923.212.717,00 16.756.107.918,00 88,1738. DISTAMBEN 11.407.730.228,00 11.021.963.597,00 84,10

JUMLAH BELANJA 980.397.719.950,00 896.012.213.541,44 91,53Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pekerjaan Umum merupakan SKPD

dengan jumlah anggaran tertinggi yaitu mencapai Rp. 293.764.914.133,00,- dan

terealisasi sebesar Rp. 268.499.257.308,96 atau 91,44% dan proporsi belanjanya

terhadap total anggaran belanja yaitu sebesar 27,38%. Hal ini seiring dengan

komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD serta mendukung

Program Strategis Nasional untuk membuka keterisolasian dengan meningkatkan

infrastruktur di daerah baik di dalam kota maupun di kecamatan/desa, seperti

Page 70: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 61

peningkatan jalan, pembangunan jembatan, pembangunan jaringan irigasi,

peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana air bersih

perkotaan/pedesaan, pembangunan sistem air limbah komunal berbasis

masyarakat/MCK Plus, penataan Stadion Olahraga, pembangunan dan

peningkatan pertamanan (lanjutan penataan alun-alun), kemudian terus

mengupayakan terbangunnya jalan penghubung antar desa ke ibukota kabupaten

dan lain-lain.

Sedangkan Dinas Pendidikan dan Pengajaran merupakan SKPD dengan

jumlah anggaran tertinggi kedua yaitu mencapai Rp. 175.849.015.587,- dan

terealisasi sebesar Rp. 160.439.504.385,- atau 91,24%. Hal ini menunjukkan

keseriusan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD

dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

3. Permasalahan dan Solusia. Permasalahan/kendala

- Pada dasarnya permasalahan umum yang dihadapi daerah saat ini terkait

dengan belanja daerah adalah Pemerintah Daerah seringkali dihadapkan pada

tingginya kebutuhan daerah yang tidak seimbang dengan kemampuan

keuangan daerah. Sementara disisi lain masyarakat menuntut adanya

perbaikan kualitas pelayanan dimana hal ini tentunya memerlukan sumber

daya yang cukup besar dalam merealisasikannya.

b. Solusi:

Dalam menghadapi situasi ini diperlukan penanganan ataupun solusi sebagai

upaya pemecahan masalah yang antara lain :

- Menetapkan skala prioritas belanja daerah yang memerlukan pembiayaan

yang besar pula dan melakukan penghematan belanja seperti membayar

honorarium dan perjalanan dinas secara selektif dan proporsional;

- Memilih kegiatan yang memberikan dampak multiplier effect bagi peningkatan

sektor pembangunan lain;

- Menetapkan standar analisis belanja dalam bentuk Standar Biaya Umum

(SBU) dan standar harga barang dan jasa (SHBJ + BGN) yang menjadi acuan

atau batas tertinggi dalam penganggaran belanja daerah;

- Pengendalian dan pengukuran untuk alokasi anggaran masing-masing

kegiatan untuk menilai kewajaran pembebanan biaya dalam pelaksanaan

kegiatan;

- Merealisasikan anggaran belanja sesuai kebutuhan riil karena tidak semua

alokasi belanja kegiatan/program yang telah dianggarkan harus dihabiskan.

Page 71: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 62

C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah1. Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan di terima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan merupakan

transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan

Belanja Daerah. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan

pengeluaran pembiayaan.

Berkaitan dengan defisit APBD TA. 2016 sebagaimana tergambar dalam tabel 2

pada Bab III, maka defisit tersebut ditutup dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun

anggaran sebelumnya (SILPA), yang berasal dari efisiensi dan efektivitas penggunaan

anggaran belanja dan pelampauan realisasi pendapatan daerah tahun 2015.

a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan mencakup sisa lebih perhitungan anggaran tahun

sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah

yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian

pinjaman dan penerimaan piutang daerah. SiLPA mencakup pelampauan PAD,

pelampauan penerimaan dana perimbangan, penerimaan lain-lain pendapatan

daerah yang sah.

Pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2016, terdapat SiLPA tahun 2015 yangakan digunakan untuk menutup defisit anggaran saldo Dana Bagi HasilSumberdaya Alam Dana Reboisasi (DBH SDA DR), sisa DAK dan pembiayaankegiatan lainnya.

b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan

modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan pemberian

pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dianggarkan untuk

pembentukan dana cadangan Pesparawi Tingkat Provinsi Tahun 2017, penyertaan

modal di PT. Bank Kalteng, PDAM dan Perusahaan Daerah Bajurung Raya serta

pada PT. JAMKRIDA Kalimantan Tengah.

Kondisi umum pembiayaan dalam Rancangan APBD Kabupaten Lamandau

tahun anggaran 2016 dari sisi peneriman, baru bersumber pada jenis penerimaan yaitu

sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA). Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten

Lamandau belum melakukan kebijakan lain yang merupakan sumber pembiayaan.

Sedangkan pengeluaran untuk pembiayaan masih untuk membayar penyertaan modal

(Investasi) daerah pada PT. Bank Pembangunan Kalteng, PT. JAMKRIDA Kalteng,

penyertaan modal pada PDAM dan Perusahaan Daerah Bajurung Raya. Kebijakan ini

berdasarkan :

- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 01 Tahun 2015 tanggal 04 Februari 2015

tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Kepada

Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau.

Page 72: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 63

- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 17 Tahun 2009 tanggal 31 Desember

2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau kepada

Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau.

- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 02 Tahun 2015 tanggal 04 Februari 2015

tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada PT.

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.

- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 05 Tahun 2014 tanggal 04 Pebruari 2014

tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada PT.

Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016Pembiayaan Daerah pada tahun 2016 untuk Penerimaan pembiayaan

dianggarkan sebesar Rp.125.983.907.771,00,- dan terealisasi 100% dari target.

Sedangkan Pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 19.730.000.000,- dan

terealisasi 61,99% dari target. Proyeksi Defisit pada APBD Tahun Anggaran 2016

yakni sebesar Rp. 28.064.153.180,- maka Pembiayaan/netto dianggarkan sebesar Rp.

106.253.907.771,- dan SiLPA Tahun Berkenaan sebesar Rp. 78.189.754.591,-. Pada

pelaksanaannya APBD tahun 2016 tidak mengalami defisit karena adanya

penghematan/efisiensi dari sisi tendensi belanja sebesar Rp. 63.010.099.031,08

sehingga SiLPA tahun berikutnya menjadi Rp. 141.199.853.604,08. Adapun rincian

Pembiayaan Daerah dan realisasi tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.19.Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kab. Lamandau TA. 2016

KodeRek. Uraian Anggaran Setelah

Perubahan (Rp.)Realisasi (%)(Rp.)

6 PEMBIAYAAN6.1 PENERIMAAN 125.983.907.771,00 125.983.907.771,00 100,00

6.1.1 Penggunaan Sisa Lebih PerhitunganAnggaran (SiLPA) 125.983.907.771,00 125.983.907.771,00 100,00

6.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - -6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - -

Jumlah Penerimaan 125.983.907.771,00 125.983.907.771,00 100,00

6.2 PENGELUARAN 19.730.000.000,00 12.230.000.000,00 61,996.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 12.500.000.000,00 5.000.000.000,00 40,00

6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)Pemda 7.230.000.000,00 7.230.000.000,00 100,00

6.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - -Jumlah Pengeluaran 19.730.000.000,00 12.230.000.000,00 61,99Pembiayaan Netto 106.253.907.771,00 113.753.907.771,00 107,06

SISA LEBIH PERHITUNGANANGGARAN TAHUN BERKENAAN 78.189.754.591,00 141.199.853.604,08 180,59

Sumber: BKD Kabupaten Lamandau 2017

Penyertaaan Modal Pemerintah Daerah Kab. Lamandau terdiri dari 4 yaitu : PDAM, PD

Bajurung Raya dan Bank Kalteng Serta yang baru dimulai PT. JAMKRIDA.

Page 73: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 64

- PDAM : Ketersediaan air minum Kabupaten Lamandau perlu di tunjang dengan

penyertaan modal oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau agar terpenuhinya

kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaanya air minum yang merupakan salah

satu perwujudan kesejahteraan sosial.

Tabel 3.20Perkembangan Target dan Realisasi

Penyertaan Modal pada PDAMSUMBER DANA TARGET (Rp) REALISASI

(Rp)APBD TA 2010 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-APBD TA 2011 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-APBD TA 2012 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-APBD TA 2013 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-APBD TA 2014 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-APBD TA 2015 2.000.000.000,- 2.000.000.000,-APBD TA 2016 600.000.000,- 600.000.000,-

JUMLAH 7.600.000.000,- 7.600.000.000,-Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau 2017

- PD Bajurung Raya : Mengelola potensi sumber daya lokal di berbagai bidang

secara berkesinambungan agar mencapai kemandirian dan diharapkan dapat

berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Tabel 3.21Perkembangan Target dan Realisasi

Penyertaan Modal pada PD. Bajurung Raya

SUMBER DANA TARGET (Rp) REALISASI(Rp)

APBD TA 2009 350.000.000,- 350.000.000,-APBD TA 2010 600.000.000,- 600.000.000,-APBD TA 2011 600.000.000,- 600.000.000,-APBD TA 2012 600.000.000,- 600.000.000,-APBD TA 2013 600.000.000,- 600.000.000,-APBD TA 2014 1.200.000.000,- 1.200.000.000,-APBD TA 2015 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-APBD TA 2016 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-

JUMLAH 5.950.000.000,- 5.950.000.000,-Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau 2017

- Penyertaan Modal pada PT.BANK KALTENG : meningkatkan daya saing dan guna

mengantisipasi perkembangan ekonomi global serta mendorong pertumbuhan

perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah.

Tabel 3.22Perkembangan Penyertaan Modal dan Pembagian Laba (Deviden)

PT. Bank Kalteng kepada Pemerintah Kabupaten Lamandau

No. TahunNilai

PenyertaanModal

Deviden Tanggal MasukKe Kasda

1 2003 500.000.000 - -

Page 74: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB III – KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 65

No. TahunNilai

PenyertaanModal

Deviden Tanggal MasukKe Kasda

2 2004 1.000.000.000 - -3 2005 1.750.000.000 327.438.285,52 20064 2006 3.000.000.000 861.762.316,05 20075 2007 5.000.000.000 1.152.664.727,62 20086 2008 5.000.000.000 2.035.144.071,00 09 Juli 097 2009 6.000.000.000 1.580.874.129,51 02 Jun 20108 2010 6.000.000.000 1.946.772.559,00 28 Juni 20119 2011 9.500.000.000 2.143.244.375,99 25 Juni 2012

10 2012 14.375.000.000 3.034.692.521,26 29 Mei 201311 2013 16.750.000.000 3.622.428.605,35 30 Juni 201412 2014 19.500.000.000 4.760.649.871,36 18 Juni 201513 2015 4.880.000.000 4.897.522.046,46 14 Juni 201613 2016 4.880.000.000 Belum Realisasi 2017

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau 2017

- Penyertaan Modal pada PT. JAMKRIDA : salah satu upaya meningkatkan

kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan dunia usaha guna

meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Tengah khususnya

Kabupaten Lamandau.

Tabel 3.23Perkembangan Penyertaan Modal dan Pembagian Laba( Deviden)

PT. JAMKRIDA kepada Pemerintah Kabupaten Lamandau

Sumber DanaNilai

PenyertaanMoal

Deviden Tanggal MasukKe Kasda

APBD TA 2014 1.500.000.000,- - -APBD TA 2015 750.000.000,- 20.051.965,50 27 Juli 2016APBD TA 2016 750.000.000,- Belum realisasi 2017

Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lamandau, 2017

3. Permasalahan dan Solusia. Permasalahan/kendala yang dihadapi antara lain:

- PDAM dan PD. Bajurung Raya belum mampu berkontribusi kepada

pendapatan daerah;

b. Solusi yang dapat dilaksanakan yaitu:

- PDAM dan PD. Bajurung Raya harus mampu menciptakan terobosan dan

inovasi baru dalam pelaksanaan kegiatan agar mencapai target yang

diinginkan sehingga pada saatnya nanti dapat mandiri dan berkontribusi untuk

PAD Kabupaten Lamandau.

Page 75: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 66

BAB IVPENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah menggunakan azas desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkan

pembagian urusan pemerintahan yang didasarkan pada pemikiran bahwa selalu terdapat

berbagai urusan pemerintahan yang menyangkut terjaminnya kelangsungan pelaksanaan

pemerintahan daerah. Dalam kaitan ini Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah didasarkan pada pelaksanaan urusan pemerintahan,

yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan ini ditetapkan dengan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah

Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan

Daeran Nomor 01 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013 – 2018.

Urusan Wajib terdiri dari Pendidikan; Kesehatan; Lingkungan Hidup; Pekerjaan Umum;

Penataan Ruang; Perencanaan Pembangunan; Perumahan; Kepemudaan dan Olahraga;

Penanaman Modal; Koperasi dan UKM; Kependudukan dan Catatan Sipil; Ketenagakerjaan;

Ketahanan Pangan; Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera; Perhubungan; Komunikasi dan Informatika; Pertanahan; Kesatuan

Bangsa dan Politik Dalam Negeri; Otda, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan, Perangkat

Daerah, Kepegawaian, dan Persandian; Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Sosial;

Kebudayaan; Statistik; Kearsipan; dan Perpustakaan. Sedangkan Urusan Pilihan terdiri dari :

Kelautan dan Perikanan; Pertanian; Kehutanan; Energi dan Sumber Daya Mineral; Pariwisata;

Industri; Perdagangan; dan Ketransmigrasian.

Realisasi pelaksanaan program, kegiatan, beserta permasalahan dan solusi disajikan dalam

uraian sebagai berikut:

A. Urusan Wajib yang Dilaksanakan, Target dan Realisasi serta Permasalahan dan Solusi1. Pendidikan

Program dan kegiatan urusan wajib Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan

Pengajaran (Disdikjar). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur:

1) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal dengan Pagu Anggaran Rp.

101.604.705,- terealisasi sebesar 67.998.000,- atau 66,92% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pendidikan dan pelatihan formal bagi para ASN di lingkup Dinas Pendidikan dan

Pengajaran

2) Kegiatan Pelantikan dalam jabatan fungsional kepala sekolah, pengawas dan

UPS/PLS dengan Pagu Anggaran Rp. 100.000.000,- terealisasi Rp. 81.948.750,-

Page 76: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 67

atau 81,95% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pelantikan kepala sekolah, pengawas dan UPS/PLS.

3) Kegiatan Penyusunan penetapan angka kredit jabatan fungsional guru dengan

Pagu Anggaran Rp. 59.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 56.400.775,- atau 95,59%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksanannya penyusunan penetapan angka kredit jabatan fungsional guru/UKP.

4) Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat dengan Pagu

Anggaran Rp. 27.569.351,- terealisasi sebesar Rp. 14.519.000,- atau 52,66% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

sosialisasi pelaksanaan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat.

b. Program Pendidikan Anak Usia Dini:

1) Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.701.030.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.688.276.428,- atau 99,25% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pembangunan gedung PAUD di 4 desa yaitu desa Modang Mas,

desa Bina Bhakti, desa Sungkup, Desa Jangkar Prima.

2) Kegiatan Pengelolaan TK dengan Pagu Anggaran Rp. 288.000.000,- terealisasi

sebesar 288.000.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terpenuhinya BOP PAUD sebanyak 62

sekolah/kelompok.

3) Kegiatan Lomba Kreatifitas Siswa PAUD Tingkat Kabupaten dengan Pagu

Anggaran Rp. 178.539.350,- terealisasi sebesar Rp. 178.539.350,- atau 100% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Lomba Kreatifitas Siswa PAUD Tingkat.

4) Kegiatan Pelatihan Dapodik PAUD-DIKMAS dengan Pagu Anggaran

Rp. 95.415.000,- terealisasi sebesar Rp. 91.723.000,- atau 96,13% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pelatihan Dapodik PAUD – DIKMAS.

5) Kegiatan Lomba Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten dengan Pagu

Anggaran Rp. 48.002.919,- terealisasi sebesar Rp. 23.662.919 atau 49,29% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya lomba

apresiasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten.

6) Kegiatan Penyelenggaraan PAUD dengan pagu anggaran Rp. 1.644.000.000,-

terealisasi Rp. 1.603.800,- atau 97,55% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyelenggaraan PAUD sebanyak 1

kegiatan.

c. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun:

1) Kegiatan Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

dengan Pagu Anggaran Rp. 321.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 320.350.000,-

atau 99,80% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari

Page 77: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 68

kegiatan ini adalah Terlaksananya Pembangunan rumah dinas kepala sekolah,

guru, penjaga sekolah di beberapa lokasi yaitu desa Perigi, desa Bakonsu, desa

Kangkalo.

2) Kegiatan penambahan ruang kelas sekolah dengan pagu anggaran

Rp. 216.900.000,- terealisasi Rp. 216.300.000,- atau 99,72% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya penambahan

ruang kelas sekolah.

3) Kegiatan Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

dengan pagu anggaran Rp. 350.000.000,- terealisasi Rp. 316.089.400,- atau

90,31% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini terbangunnya

jaringan instalasi listrik sekolah beserta perlengkapannya.

4) Kegiatan Pengadaan alat praktik dan peraga siswa dengan pagu anggaran

Rp. 327.292.624,- terealisasi Rp. 327.292.240,- atau 100% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengadaan alat praktik dan

peraga siswa sebanyak 1 paket.

5) Kegiatan Pengadaan meubeler sekolah dengan pagu anggaran Rp. 436.150.000,-

terealisasi Rp. 433.950.000,- atau 99,50% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengadaan alat praktik dan peraga siswa

sebanyak 1 paket.

6) Kegiatan Lomba OSN SD Tingkat Kabupaten dan Provinsi dengan pagu anggaran

Rp. 97.543.000,- terealisasi sebesar Rp. 87.927.000,- atau 90,14% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya lomba OSN SD

tingkat kabupaten dan provinsi sebanyak 2 kegiatan.

7) Kegiatan Lomba O2SN SD Tingkat Kabupaten dan Provinsi dengan pagu

anggaran Rp. 149.646.000,- Terealisasi sebesar Rp. 130.716.000,- atau 87,35%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

lomba O2SN SD tingkat kabupaten dan provinsi sebanyak 2 kegiatan.

8) Kegiatan Manajemen dan Monitoring BOS dengan pagu anggaran

Rp. 125.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 115.225.000,- atau 92,18% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya manajemen

dan monitoring BOS sebanyak 2 kegiatan.

9) Kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD dengan pagu

anggaran Rp. 117.290.000,- terealisasi sebesar Rp. 112.375.000,- atau 95,81%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional SD sebanyak 2 kegiatan.

10) Kegiatan Pelaksanaan US dan UASPN SD/MI dengan pagu anggaran

Rp. 210.860.900,- terealisasi sebesar Rp. 178.308.148,- atau 84,56% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya US dan UASPN

SD/MI sebanyak 1 kegiatan.

11) Kegiatan Pelaksanaan UN dan US Tingkat SLTP dengan pagu anggaran

Rp. 197.060.900,- terealisasi sebesar Rp. 181.704.621,- atau 92,21% dan tingkat

Page 78: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 69

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya Un dan US

tingkat SLTP sebanyak 1 kegiatan.

12) Kegiatan Pembangunan USB, Perpustakaan, RKB, Rehap RKB, Pengadaan

Mebeluair dan Sarana Pendidikan (SD) dengan Pagu Anggaran

Rp. 911.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 910.650.000,- atau 99,87% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya Pembangunan USB, Perpustakaan, RKB, Rehab RKB, Pengadaan

Mebeluair dan Sarana Pendidikan (SD) sebanyak 1 paket.

13) Kegiatan Pembangunan USB, Perpustakaan, RKB, Rehap RKB, Pengadaan

Mebeluair dan Sarana Pendidikan (SMP) dengan Pagu Anggaran Rp.

1.728.390.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.726.293.000,- atau 99,88% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya Pembangunan USB, Perpustakaan, RKB, Rehab RKB, Pengadaan

Mebeluair dan Sarana Pendidikan (SMP) sebanyak 1 paket.

14) Kegiatan Lomba OSN SMP Tingkat Kabupaten dan Provinsi dengan Pagu

Anggaran Rp. 130.480.000,- terealisasi sebesar Rp. 101.397.000,- atau 77,71%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Lomba OSN SMP Tingkat Kabupaten dan Provinsi.

15) Kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP dengan Pagu

Anggaran Rp. 202.992.000,- terealisasi sebesar Rp. 165.467.000,- atau 81,51%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP.

16) Kegiatan Lomba O2SN SMP Tingkat Kabupaten dan Provinsi dengan Pagu

Anggaran Rp. 274.012.000,- terealisasi sebesar Rp. 228.107.000,- atau 83,25%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Lomba O2SN SMP Tingkat Kabupaten dan Provinsi.

d. Program Pendidikan Menengah:

1) Kegiatan pembangunan gedung sekolah dengan Pagu Anggaran

Rp. 4.085.330.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.667.960.000,- atau 89,78% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan gedung sekolah sebanyak 1 paket.

2) Kegiatan Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

dengan Pagu Anggaran Rp. 200.000.000,- dan terealisasi sebesar

Rp. 199.446.048,- atau 99,72% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembangunan jaringan instalasi

listrik sekolah dan perlengkapannya sebanyak 1 paket.

3) Kegiatan Pengadaan mebeluer sekolah dengan Pagu Anggaran Rp. 719.040.000,-

terealisasi sebesar Rp. 717.388.100,- atau 99,77% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

Pengadaan mebeluer sekolah.

Page 79: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 70

4) Kegiatan Penyelenggaraan paket C setara SMU dengan Pagu Anggaran Rp.

10.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 8.203.750,- atau 82,04% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terselenggaranya paket C setara SMU.

5) Kegiatan Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan

menengah dengan Pagu Anggaran Rp. 5.000.000,- terealisasi Rp. 3.121.000,-

atau 62,42% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan

menengah sebanyak 1 kegiatan.

6) Kegiatan Lomba Cerdas Cermat 4 (empat) Pilar Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara Tingkat SLTA dengan Pagu Anggaran Rp. 115.821.000,- terealisasi

sebesar Rp. 91.556.000,- atau 79,05% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Lomba Cerdas Cermat 4

(empat) Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat SLTA sebanyak 1

kegiatan.

7) Kegiatan Pelaksanaan Lomba Keterampilan Siswa (LKS/SMK) dengan Pagu

Anggaran Rp. 90.790.000,- terealisasi sebesar Rp. 75.890.000,- atau 83,59% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pelaksanaan Lomba Keterampilan Siswa (LKS/SMK) sebanyak 1

kegiatan.

8) Kegiatan Pemberian Bantuan Operasional Sekolah SLTA dengan Pagu Anggaran

Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 270.500.000,- atau 90,17% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terpenuhinya Pemberian Bantuan Operasional Sekolah SLTA.

9) Kegiatan Pelaksanaan Lomba Olimpiade Sains Nasional dengan Pagu Anggaran

Rp. 126.522.500,- terealisasi sebesar Rp. 87.709.500,- atau 69,32% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya Pelaksanaan Lomba Olimpiade Sains Nasional sebanyak 1

kegiatan.

10) Kegiatan Pelaksanaan Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dengan Pagu

Anggaran Rp. 95.166.000,- terealisasi sebesar Rp. 89.226.000,- atau 93,76% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pelaksanaan Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional sebanyak

1 kegiatan.

11) Kegiatan Pelaksanaan Lomba Debat Bahasa Inggris dengan Pagu Anggaran

Rp. 46.824.000,- terealisasi sebesar Rp. 40.167.000,- atau 85,75% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pelaksanaan Lomba Debat Bahasa Inggris sebanyak 1 kegiatan.

12) Kegiatan Festival dan Lomba Seni Nasional dengan Pagu Anggaran

Rp. 82.602.000,- terealisasi sebesar Rp. 72.352.000,- atau 87,59% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Festival dan Lomba Seni Nasional.

Page 80: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 71

13) Kegiatan Manajemen BOS SMA dengan Pagu Anggaran Rp. 10.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 9.030.000,- atau 90,30% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terpantaunya Pelaksanaan

Manajemen BOS SMA.

14) Kegiatan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dengan Pagu Anggaran

Rp. 78.752.000,- terealisasi Rp. 66.312.000,- atau 84,20% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya Olimpiade

Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).

15) Kegiatan Pelaksanaan US dan UN Tingkat SLTA dengan Pagu Anggaran Rp.

199.460.900,- terealisasi sebesar Rp. 184.086.591,- atau 92,29% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tercapainya

Pelaksanaan US dan UN Tingkat SLTA.

16) Kegiatan Lomba Cerdas Cermat Bidang Studi dengan Pagu Anggaran

Rp. 79.752.000,- terealisasi Rp. 59.422.000,- atau 74,51% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran dari kegiatan ini ada terselenggaranya Lomba Cerdas

Cermat Bidang Studi.

17) Kegiatan Penataan halaman sekolah dengan pagu anggaran Rp. 543.646.312,-

terealisasi Rp. 538.944.977,- atau 99,14% dan tingkat pencapaian sebesar 100%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah tertatanya halaman sekolah sebanyak 1 paket.

19) Kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia dengan Pagu Anggaran

Rp. 46.842.000,- terealisasi sebesar Rp. 34.340.000,- atau 73,31% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Lomba Debat Bahasa Indonesia.

20) Kegiatan Lomba Paduan Suara, Tari, Baca Puisi dan Cipta Lagu dengan pagu

anggaran Rp. 150.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 125.595.000,- atau 83,73%

dan tingkat capaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya Lomba

Paduan Suara, Tari, Baca Puisi dan Cipta Lagu.

e. Program Pendidikan Non Formal:

1) Kegiatan Pelaksanaan UNPK Paket A,B dan C dengan Pagu Anggaran

Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 45.990.150,- atau 91,98% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terdatanya

Pelaksanaan UNPK Paket A,B dan C.

f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan:

1) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tindakan Kelas dengan Pagu Anggaran Rp.

76.813.000,- terealisasi sebesar Rp. 72.173.000,- atau 93,96% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Tindakan Kelas.

2) Kegiatan Manajemen Sertifikasi Pendidik dengan Pagu Anggaran Rp. 27.704.000,-

terealisasi sebesar Rp. 27.685.000,- atau 99,93% dan tingkat pencapaian kegiatan

Page 81: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 72

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Manajemen

Sertifikasi Pendidik di Kabupaten Lamandau.

3) Kegiatan Manajemen UKG dengan Pagu Anggaran Rp. 46.707.000,- terealisasi

NIHIL.

4) Kegiatan Olimpiade Sains Guru MIPA Tingkat SLTP dengan Pagu Anggaran

Rp. 46.707.000,- terealisasi sebesar Rp. 29.072.000,- atau 62,24% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Terlaksananya Olimpiade Sains Guru MIPA Tingkat SLTP.

5) Kegiatan Olimpiade Sains Guru MIPA Tingkat SLTA dengan Pagu Anggaran

Rp. 53.437.000,- terealisasi sebesar Rp. 36.532.000,- atau 68,36% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Olimpiade Sains Guru MIPA Tingkat.

6) Kegiatan Sosialisasi dan Pendataan Ujian Nasional (UN) dengan Pagu Anggaran

Rp. 37.011.000,- terealisasi sebesar Rp. 32.131.000,- atau 86,81% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Sosialisasi dan Pendataan Ujian Nasional (UN) tingkat SD, SMP dan

SLTA.

7) Kegiatan Olimpiade Sains Guru MIPA Tingkat SD dengan Pagu Anggaran

Rp. 43.457.000,- terealisasi sebesar Rp. 27.672.000,- atau 63,68% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya Olimpiade Sains Guru MIPA Tingkat SD.

8) Kegiatan Penyusunan kurikulum Muatan Lokal dengan Pagu Anggaran

Rp. 97.171.500,- terealisasi sebesar Rp. 50.233.600,- atau 51,70% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya

kurikulum muatan lokal.

9) Kegiatan Seleksi dan Penghargaan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas

Berprestasi tingkat kabupaten dan Pengiriman ke Provinsi dengan pagu anggaran

Rp. 55.104.000,- terealisasi Rp. 21.164.000,- atau 38,41% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya seleksi dan

penghargaan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas berprestasi tingkat kabupaten

dan pengiriman ke Provinsi.

10) Kegiatan Seleksi Siswa Berprestasi SD,SMP,SMA,SMK Tingkat Kabupaten dan

Pengiriman Ke Provinsi dengan pagu anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi

Rp. 18.756.000 atau 75,02% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan

ini adalah terlaksananya kegiatan seleksi siswa berprestasi SD, SMP, SMA, SMK

tingkat kabupaten dan pengiriman ke provinsi.

g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan:

1) Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Layanan DAPODIK (Internet) dengan Pagu

Anggaran Rp. 16.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 15.900.000,- atau 99,38% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Page 82: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 73

terlaksananya Terlaksananya Pemeliharaan Jaringan Layanan DAPODIK

(Internet) selama 1 tahun.

2) Kegiatan Manajemen dan Monitoring Aset Sekolah dengan Pagu Anggaran

Rp. 81.150.000,- terealisasi sebesar Rp. 73.772.570,- atau 96,76% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terdatanya

Manajemen dan Monitoring Aset Sekolah sebanyak 194 sekolah.

3) Kegiatan Penyusunan Profil Pendidikan dengan pagu anggaran Rp. 350.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 347.512.000,- atau 99,29% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya profil pendidikan

tahun 2016.

h. Program Pendidikan Perguruan Tinggi:

1) Kegiatan Pembangunan Gedung dengan Pagu Anggaran Rp. 796.412.068,-

terealisasi sebesar Rp. 791.191.040,- atau 99,34% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pembangunan Gedung Politenik Lamandau.

2) Kegiatan Manajemen dan Monitoring Beasiswa Mahasiswa dengan Pagu

Anggaran Rp. 60.000.000,- terealisasi Rp. 44.836.000,- atau 74,73% dan tingkat

pencapaian 100%.

3) Kegiatan Beasiswa Untuk Siswa Berprestasi dengan Pagu Anggaran

Rp. 2.027.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.986.888.750,- atau 97,98% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terpenuhinya Beasiswa Untuk Siswa Berprestasi.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau dalam

melaksanakan program dan kegiatan Urusan Kesehatan tahun 2016 tidak terdapat

permasalahan yang berarti dan semua kegiatan dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

2. KesehatanProgram dan kegiatan urusan wajib Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan

RSUD Lamandau. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016 yang dilaksanakan

Dinas Kesehatan, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur:

1) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal dengan Pagu Anggaran

Rp. 135.565.000,- terealisasi sebesar Rp. 105.845.500,- atau 78,08% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pendidikan dan pelatihan sebanyak 10 kali.

Page 83: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 74

b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan:

1) Kegiatan Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan Pagu Anggaran

Rp. 3.359.856.700,- terealisasi sebesar Rp. Rp3.179.845.626,- atau 94,64% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 10 paket.

c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat:

1) Kegiatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas jaringannya

dengan Pagu Anggaran Rp. 1.157.690.000,- terealisasi sebesar

Rp 1.055.351.000,- atau 91,16% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan kesehatan gratis 1

tahun.

2) Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan dengan Pagu Anggaran

Rp. 179.957.853,- terealisasi sebesar Rp. Rp163.426.500,- atau 90,81% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyelenggaraan penyehatan lingkungan 1 tahun.

3) Kegiatan PM2L Bidang Kesehatan dengan Pagu Anggaran Rp. 33.080.000,-

terealisasi sebesar Rp 32.856.500,- atau 99,32% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan PM2L

Bidang Kesehatan yaitu pengobatan massal, pelayanan kesehatan, penyuluhan

tentang PHBS di sekolah, pembinaan dan penilaian rumah sehat serta pengadaan

obat - obatan di 3 desa (Perigi, Bakonsu, Hulu Jojabo) .

4) Kegiatan Penilaian tenaga kesehatan teladan dengan Pagu Anggaran

Rp. 31.830.000,- terealisasi sebesar Rp. 30.424.600,- atau 95,58% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya kegiatan Penilaian tenaga kesehatan teladan sebanyak 1 kali.

5) Kegiatan Operasional Gudang Farmasi dengan Pagu Anggaran Rp. 41.560.000,-

terealisasi sebesar Rp 41.459.000,- atau 99,76% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terdistribusinya obat dengan baik

selama 1 tahun.

6) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Bulik dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.193.164.450,- terealisasi sebesar Rp. 81.157.935,- atau 6,80% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Bulik selama 1 tahun.

7) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Sematu dengan Pagu Anggaran

Rp. 432.144.800,- terealisasi sebesar Rp. 79.387.000,- atau 18,37% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Sematu selama 1 tahun.

8) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Delang dengan Pagu Anggaran

Rp. 482.706.824,- terealisasi sebesar Rp. 75.548.000,- atau 15,65% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Delang selama 1 tahun.

Page 84: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 75

9) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Tapin Bini dengan Pagu Anggaran

Rp. 368.371.117,- terealisasi sebesar Rp. 47.860.000,- atau 12,99% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Tapin Bini selama 1 tahun.

10) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Kinipan dengan Pagu Anggaran

Rp. 209.599.475,- terealisasi sebesar Rp. 56.170.000,- atau 41,73% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Kinipan selama 1 tahun.

11) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Bayat dengan Pagu Anggaran

Rp. 231.464.532,- terealisasi sebesar Rp. 69.214.500,- atau 29,90% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Bayat selama 1 tahun.

12) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Merambang dengan Pagu Anggaran

Rp. 246.770.575,- terealisasi sebesar Rp. 46.616.500,- atau 18,89% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Merambang selama 1 tahun.

13) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Melata dengan Pagu Anggaran

Rp. 543.866.698,- terealisasi sebesar Rp. 60.470.000,- atau 11,12% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Melata selama 1 tahun.

14) Kegiatan Pengelolaan Labkesda Kabupaten Lamandau dengan Pagu Anggaran

Rp. 147.840.000,- terealisasi sebesar Rp. 146.702.926,- atau 99,23%dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Labkesda selama 1 tahun.

15) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Kawa dengan Pagu Anggaran

Rp. 186.120.575,- terealisasi sebesar Rp. 35.058.000,- atau 18,84% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Kawa selama 1 tahun.

16) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Arga Mulya dengan Pagu Anggaran

Rp. 154.602.654,- terealisasi sebesar Rp. 25.275.000,- atau 16,35% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Arga Mulya selama 1 tahun.

17) Kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Kesehatan dengan Pagu Anggaran

Rp. 101.620.000,- terealisasi sebesar Rp. 101.510.750,- atau 99,89% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

peningkatan kesehatan masyarakat 1 tahun.

18) Kegiatan Pengelolaan Puskesmas Bukit Jaya dengan Pagu Anggaran

Rp. 249.930.548,- terealisasi sebesar Rp. 51.290.000 atau 20,52% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

operasional Puskesmas Bukit Jaya selama 1 tahun.

19) Kegiatan Magang Tenaga Laboratorium dengan Pagu Anggaran Rp. 121.380.000,-

terealisasi sebesar Rp. 118.082.675,- atau 97,28% dan tingkat pencapaian 100%.

Page 85: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 76

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas tenaga

laboratorium 1 tahun.

20) Kegiatan Magang Kedaruratan Kebidanan dengan Pagu Anggaran

Rp. 106.720.000,- terealisasi sebesar Rp. 103.964.900,- atau 97,42% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya

ketrampilan bidan dalam menolong persalinan 1 tahun.

21) Kegiatan Operasi Katarak Gratis dengan Pagu Anggaran Rp.122.520.000,-

terealisasi sebesar Rp. 100.563.500,- atau 82,08% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya operasi katarak gratis

sebanyak 1 kali.

22) Kegiatan Kunjungan Dokter Spesialis ke Puskesmas dengan Pagu Anggaran Rp.

60.000.000,- terealisasi Rp. 48.472.500,- atau 80,79% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah Adanya kunjungan dokter

spesialis ke puskesmas selama 1 tahun.

d. Program Pengawasan Obat dan Makanan:

1) Kegiatan Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya dengan

Pagu Anggaran Rp. 21.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.876.004,- atau 95,76%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pengawasan pangan di Kabupaten Lamandau 1 kegiatan.

2) Kegiatan Inventarisasi dan Pemetaan Tanaman Obat Tradisional Asli Daerah

dengan Pagu Anggaran Rp. 91.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 91.467.351,- atau

99,86% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah meningkatnya tenaga kesehatan dalam pengelolaan obat 1 kegiatan.

3) Kegiatan Pilot Project Pelayanan Kefarmasian dengan Pagu Anggaran

Rp. 41.730.000,- terealisasi sebesar Rp. 41.240.000,- atau 98,83% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pilot Project Pelayanan Kefarmasian daerah 1 kegiatan.

e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat :

1) Kegiatan Pengembangan Media Informasi dengan Pagu Anggaran

Rp. 66.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 65.870.000,- atau 99,80% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebanyak 1 kali.

f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat:

1) Kegiatan Pemberian tambahan makanan dan vitamin dengan Pagu Anggaran

Rp. 91.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 90.890.000,- atau 99,88% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pemantauan status gizi masyarakat 1 kegiatan.

2) Kegiatan Pertemuan Evaluasi Program Gizi dengan Pagu Anggaran

Rp. 42.060.000,- terealisasi sebesar Rp. Rp37.636.500,- atau 89,48% dan tingkat

Page 86: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 77

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya KMS Bayi/Balita (PMT sampai di masyarakat).

3) Kegiatan Pemantauan Status Gizi dengan Pagu Anggaran Rp. 51.300.000,-

terealisasi sebesar Rp. 50.800.000,- atau 99,03% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tercukupinya gizi bayi balita 1

paket.

4) Kegiatan Sosialisasi Pemberian Tablet FE Pada Remaja Putri dengan Pagu

Anggaran Rp. 46.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 44.433.175,- atau 95,97% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Tersosialisasinya pemberian tablet FE pada remaja sebanyak 1 kegiatan.

5) Kegiatan Pertemuan Peningkatan Cakupan ASI Ekslusif dengan Pagu Anggaran

Rp. 46.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 41.267.250,- atau 89,13% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Adanya

peningkatan cakupan ASI ekslusif sebanyak 1 kegiatan.

g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular :

1) Kegiatan Penyemprotan/fogging sarang nyamuk dengan Pagu Anggaran Rp.

97.020.000,- terealisasi sebesar Rp. 67.483.000,- atau 95,79% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Penyemprotan/Fogging sarang nyamuk dengan lancar sebanyak 2

kali.

2) Kegiatan Peningkatan Imunisasi dengan Pagu Anggaran Rp. 267.440.000,-

terealisasi sebesar Rp. 247.345.450,- atau 92,49% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan

imunisasi di Kabupaten Lamandau, cakupan desa/kelurahan UCI di 11

Puskesmas.

3) Kegiatan Peningkatan Surveilance Epidemilogi dan Penanggulangan Wabah

dengan Pagu Anggaran Rp. 50.700.000,- terealisasi sebesar Rp. 48.497.600,-

atau 95,66% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari

kegiatan ini adalah meningkatnya surveilance epidemiologi dan penanggulangan

wabah di masyarakat sebanyak 2 kegiatan.

4) Kegiatan Pemberantasan Penyakit Filariasis dengan Pagu Anggaran

Rp.351.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 350.675.000,- atau 99,72% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Persentase

jumlah kasus yang ditangani dengan sebanyak 1 laporan.

5) Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS dengan Pagu Anggaran Rp. 54.613.000,-

terealisasi sebesar Rp. 47.216.200,- atau 86,46% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terdatanya penderita HIV AIDS

di Kabupaten Lamandau sebanyak 1 laporan.

5) Kegiatan Penanggulangan P2 Kusta dengan Pagu Anggaran Rp. 48.850.000,-

terealisasi sebesar Rp. 48.762.000,- atau 99,82% dan tingkat pencapaian kegiatan

Page 87: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 78

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Persentase jumlah kasus - kasus

yang ditangani sebanyak 1 laporan.

6) Kegiatan Pemberantasan Penyakit Tidak Menular dengan Pagu Anggaran

Rp. 112.270.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.022.500,- atau 95,33% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Persentase

jumlah kasus - kasus yang ditangani sebanyak 1 kegiatan.

7) Kegiatan Penanggulangan Malaria dengan Pagu Anggaran Rp. 673.566.416,-

terealisasi sebesar Rp. 557.023.500,- atau 82,70% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tercapainya jumlah

kasus-kasus yang ditangani di 11 Puskesmas.

8) Kegiatan Penanggulangan kasus TBC dengan Pagu Anggaran Rp. 157.159.000,-

terealisasi sebesar Rp. 149.882.000,- atau 95,37% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tercapainya jumlah

kasus-kasus yang ditangani sebanyak 1 laporan.

h. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Pustu dan Jaringannya:

1) Kegiatan Pembangunan/rehab pustu polindes dengan Pagu Anggaran

Rp. 6.249.720.237,- terealisasi sebesar Rp. 6.173.926.024,- atau 98,79% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan Bangunan Kesehatan sebanyak 24 paket dan

pembangunan gedung tempat kerja lainnya sebanyak 12 paket.

i. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Remaja:

1) Kegiatan Lomba Balita Sehat dengan Pagu Anggaran Rp. 96.400.000,- terealisasi

sebesar Rp. 87.701.500,- atau 90,98% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya dokumen laporan kegiatan 1

dokumen.

2) Kegiatan Pelatihan Dokter Kecil dengan Pagu Anggaran Rp. 57.520.000,-

terealisasi sebesar Rp. 50.587.500,- atau 87,95% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya dokumen laporan

kegiatan 1 dokumen.

3) Kegiatan Evaluasi Program KIA dengan Pagu Anggaran Rp. 42.060.000,-

terealisasi sebesar Rp. 40.968.000,- atau 97,40% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya dokumen laporan

kegiatan 1 dokumen.

4) Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan dengan Pagu Anggaran Rp. 48.380.000,-

terealisasi sebesar Rp. 39.169.500,- atau 80,96% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya dokumen laporan

kegiatan 1 dokumen.

Page 88: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 79

j. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak:

1) Kegiatan Pembinaan Desa Siaga dengan Pagu Anggaran Rp. 109.080.000,-

terealisasi sebesar Rp. 71.423.500,- atau 65,48% dan tingkat pencapaian kegiatan

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan Desa

Siaga.

2) Kegiatan Pertemuan dan pelacakan kasus AMP dengan Pagu Anggaran

Rp. 42.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 40.769.500,- atau 96,15% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah cakupan

kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 84,90%, komplikasi kebidanan yang ditangani

sebanyak 100%, pertolongan persalinan sebanyak 50,21%, pelayanan nifas 84%,

neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100% dan kunjungan bayi 28,53%.

3) Kegiatan Evaluasi Kemitraan Bidan dan Dukun dengan Pagu Anggaran

Rp. 42.060.000,- terealisasi sebesar Rp. 37.874.500,- atau 90,05% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini Adanya kerjasama

antara bidan dan dukun dalam membantu persalinan sebanyak 1 kegiatan.

4) Kegiatan Pertemuan Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

dengan Pagu Anggaran Rp. 42.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 40.347.000,- atau

95,16% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terdatanya ibu melahirkan yang mempunyai resiko tinggi 1 kegiatan.

k. Program Kebijakan Manajemen Pembangunan Kesehatan :

1) Kegiatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan dengan Pagu

Anggaran Rp. 142.550.000,- terealisasi sebesar Rp. 141.459.764,- atau 99,24%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya Dokumen perencanaan dan pengendalian program, Profil Kesehatan,

Profil Puskesmas, Dokumen RKA/DPA sebanyak 4 dokumen.

2) Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Program Gizi,KIA Se Kabupaten Lamandau

dengan Pagu Anggaran Rp. 26.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 25.997.500,- atau

99,99% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pemantauan Pelaksanaan Program Gizi,KIA Se Kabupaten

Lamandau.

3) Kegiatan Koordinasi dan Supervisi ke Pelayanan Kesehatan Swasta dengan Pagu

Anggaran Rp. 26.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 11.270.000,- atau 43,35% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Koordinasi dan Supervisi ke Pelayanan Kesehatan Swasta.

Permasalahan dan Solusi

Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan program

dan kegiatan Urusan Kesehatan tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang berarti

dan semua kegiatan dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

Page 89: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 80

Adapun program dan kegiatan urusan wajib Kesehatan pada tahun 2016 yang

dilaksanakan RSUD Lamandau, sebagai berikut :

a. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit :

1) Kegiatan Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.384.330.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.318.135.493,26,- atau 95,22%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

Terlaksananya pengadaan 25 jenis alat-alat kesehatan Rumah Sakit.

2) Kegiatan Pengadaan obat-obatan rumah sakit dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.117.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 757.317.064,- atau 67,80% dan

tingkat pencapaian kegiatan 67,80%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pengadaan 136 jenis obat – obatan Rumah Sakit.

3) Kegiatan Pembangunan Gedung ICU Pagu Anggaran Rp. 1.962.067.366,-

terealisasi sebesar Rp. 1.962.067.366,- atau 100% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pembangunan gedung ICU sebanyak 1 paket.

4) Kegiatan Pembangunan Mushola dengan Pagu Anggaran Rp. 415.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 411.100.000 atau 99,06% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pembangunan Gedung Mushola sebanyak 1 paket.

5) Kegiatan Penataan Halaman RSUD dengan Pagu Anggaran Rp. 200.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 199.250.000,- atau 99,63% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

terlaksananya penataan halaman Rumah Sakit sebanyak 1 paket.

6) Kegiatan Perbaikan Instalasi Listrik dengan Pagu Anggaran Rp. 200.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 184.296.200,- atau 92,15% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

perbaikan instalasi listrik sebanyak 1 paket.

7) Kegiatan Pengerasan Jalan dengan Pagu Anggaran Rp. 790.780.000,-

terealisasi sebesar Rp. 790.780.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengerasan jalan di lingkungan Rumah Sakit sebanyak 1 paket.

8) Kegiatan pembangunan gedung ATM dengan Pagu Anggaran

Rp. 130.000.000,- terealisasi sebesar Rp 129.000.000,- atau 99,23% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan gedung ATM sebanyak 1 paket.

b. Program Pelayanan Kesehatan Spesialistik :

1) Kunjungan Dokter Spesialis dengan Pagu Anggaran Rp. 911.327.000,-

terealisasi sebesar Rp. 467.575.000,- atau 51,31% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kunjungan 5 dokter spesialis, realisasi dari keluaran adalah kunjungan 2 dokter

spesialis.

Page 90: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 81

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang terjadi pada RSUD Kabupaten Lamandau dalam urusan

kesehatan yaitu :

a. Kegiatan pengadaan obat – obatan Rumah Sakit tidak terlaksana 100% karena

proses pengadaan yang dilaksanakan melalui e – katalog tidak bisa terpenuhi

seluruhnya. Hal ini dikarenakan stok obat tidak tersedia.

Solusi : kegiatan pengadaan obat – obatan perlu dilaksanakan pada awal tahun dan

segera mewujudkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar penyediaan stok

obat – obatan bisa lebih fleksibel dan otonom.

b. Kegiatan kunjungan dokter spesialis yang tersedia hanya 2 jenis spesialis yaitu

obgyn dan bedah karena sarana dan prasarana yang ada belum lengkap. Solusi :

bekerjasama dengan Departemen Kesehatan untuk kunjungan dokter spesialis

kemudian sebagai pendukung praktek dokter spesialis sarana dan prasarana akan

dilengkapi pada tahun berikutnya serta mengirim Dokter Umum RSUD Lamandau

untuk mengikuti pendidikan Dokter Spesialis.

c. Kegiatan Pembangunan Mushola sempat mengalami keterlambatan selama 2 (dua)

hari. Solusi : menambah jumlah pekerja bangunan jam kerja.

3. Lingkungan HidupProgram dan kegiatan urusan wajib Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan

Lingkungan Hidup (BLH). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai

berikut:

a. Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Persampahan:

1) Kegiatan Penyediaan Sarana Persampahan PM2L dengan Pagu Anggaran Rp.

52.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 51.630.200,- atau 98,34% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya tong dan bak sampah Sebanyak 6 Unit di 3 desa lokasi PM2L.

2) Kegiatan peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana

persampahan dengan Pagu Anggaran Rp. 128.600.000,- terealisasi sebesar

Rp. 128.460.350,- atau 99,89% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terkelolanya sarana dan prasarana pengelolaan

persampahan pada bangsal sampah untuk 1 tahun.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup:

1) Kegiatan Pengawasan Dampak Lingkungan Terhadap Dunia Usaha dengan pagu

anggaran Rp. 28.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 27.850.000,- atau 99,46% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengawasan dampak lingkungan terhadap dunia usaha selama 1 tahun.

2) Kegiatan Pelaksanaan Program ADIPURA dengan Pagu Anggaran

Rp. 41.963.750,- terealisasi sebesar Rp. 35.756.300,- atau 85,21% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

meningkatnya pemahaman dan partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam

menciptakan lingkungan yang bersih dan teduh.

Page 91: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 82

3) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai dengan Pagu Anggaran

Rp. 64.308.750,- terealisasi sebesar Rp. 59.079.002,- atau 91,87% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya data hasil analisa kualitas air sungai di Kabupaten Lamandau selama

1 tahun.

4) Kegiatan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian

Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah B3 dengan Pagu Anggaran

Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 29.404.000,- atau 98,01% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah ketaatan

Perusahaan dalam rangka Pengendalian Pencemaran Air, Pencermaran Udara

dan Pengelolaan Limbah B3.

5) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara dengan Pagu Anggaran Rp. 62.430.000,-

terealisasi sebesar Rp. 61.909.800,- atau 99,17% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pemantauan Kualitas Udara pada 5 perusahaan.

6) Kegiatan Pameran Lingkungan Hidup Tingkat Nasional dengan Pagu Anggaran

Rp. 166.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 164.772.212,- atau 98,96% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pameran Lingkungan Hidup Tingkat Nasional 1 kali.

7) Kegiatan Pelaksanaan SPM Bidang LH dengan Pagu Anggaran Rp. 60.300.000,-

terealisasi sebesar Rp. 59.253.335,- atau 98,26% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya

terlaksananya pelaksanaan SPM bidang Lingkungan Hidup di 8 perusahaan.

8) Kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Sumber Pencemaran Air dengan Pagu

Anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 23.794.600,- atau 95,18% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya kegiatan identifikasi dan inventarisasi sumber pencemaran air

dalam bentuk data-data sebanyak 1 paket.

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam:

1) Kegiatan Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem dengan Pagu

Anggaran Rp. 20.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.168.400,- atau 95,84%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pendataan keanekaragaman hayati dan ekosistem di

Kabupaten Lamandau.

2) Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan

konservasi SDA dengan Pagu Anggaran Rp. 27.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 26.393.000,- atau 97,75% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam

peran serta Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dalam 1 Tahun.

Page 92: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 83

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup:

1) Kegiatan Penyusunan Data Sumber Daya Alam dan Status Lingkungan Hidup

Daerah (SLHD) Pagu Anggaran Rp. 30.001.250,- terealisasi sebesar

Rp. 26.634.200,- atau 88,78% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendataan Sumber Daya Alam

dan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 1 paket.

2) Kegiatan Pelaksanaan Program ADIWIYATA dengan Pagu Anggaran

Rp. 43.488.750,- terealisasi sebesar Rp. 39.652.400,- atau 91,18% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya sosialisasi pelaksanaan program ADIWIYATA. Hasil dari

program/kegiatan ini adalah Sekolah Dasar Negeri 6 Nanga Bulik mendapatkan

Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional pada tanggal 13 Desember 2016

berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK.882/MENLHK/P2SDM/SDM.2/11/2016.

e. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup :

1) Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Laboratorium dengan Pagu

Anggaran Rp. 331.961.250,- terealisasi sebesar Rp. 329.259.983,- atau 99,19%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah meningkatnya kenyamanan dalam pelaksanaan kegiatan Laboratorium

selama 1 tahun.

f. Program Pemantauan Hukum/Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup:

1) Kegiatan Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Lingkungan dengan Pagu

Anggaran Rp. 96.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 96.183.600,- atau 99,52%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Kegiatan Komisi Penilai AMDAL.

2) Kegiatan Pemantauan RKL/UPL dengan Pagu Anggaran Rp. 34.420.000,-

terealisasi sebesar Rp. 33.867.400,- atau 98,39% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Kegiatan Pemantauan RKL/RPL dalam waktu 1 tahun.

3) Kegiatan Penanganan Sengketa Lingkungan Hidup dengan Pagu Anggaran

Rp. 27.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 27.352.200,- atau 99,46% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penanganan sengketa lingkungan hidup dalam waktu 1 tahun.

4) Kegiatan Monitoring Pengelolaan Lingkungan Terhadap Dunia Usaha dengan

Pagu Anggaran Rp. 33.750.000,- terealisasi sebesar Rp. 33.258.400,- atau

98,54% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya monitoring terhadap pengelolaan lingkungan hidup oleh

Perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Lamandau sebanyak

10 perusahaan.

Page 93: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 84

g. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) :

1) Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) dengan Pagu

Anggaran Rp. 49.335.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.197.700,- atau 99,72%

dan tingkat pencapaian kegiatan 90%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya kegiatan sanitasi permukiman selama 1 tahun

h. Program Pengadaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup :

1) Kegiatan penyediaan peralatan dan media laboratorium dengan pagu anggaran

Rp. 147.706.470,- terealisasi sebesar Rp. 145.805.000,- atau 98,71% dan tingkat

pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyediaan peralatan dan media laboratorium yang berupa alat

sampling - tanah/sedimen dan alat pengambilan sampel 1 paket.

2) Kegiatan penyediaan alat laboratorium pemantauan kualitas udara dengan Pagu

Anggaran Rp. 481.625.300,- terealisasi sebesar Rp. 473.373.000,- atau 98,29%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tersedianya alat laboratorium pemantauan kualitas udara yaitu Realtime

Particulate Air Monitor, Portable Gas Sampler, dan Weather Station.

3) Kegiatan Penyediaan Peralatan Alat Laboratorium Pemantauan Kualitas Air dan

Limbah Cair dengan Pagu Anggaran Rp. 174.479.000,- terealisasi sebesar Rp

170.170.000,- atau 97,53% dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya peralatan alat laboratorium

pemantauan kualitas air dan limbah cair yaitu Water Quality Mater Aqua Plus,

Current meter / Flow meter, Alat Ukur Kedalaman Sungai, DO Water Sampler.

i. Program pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung mitigasi dan adaptasi

perubahan iklim :

1) Kegiatan Pembuatan Taman Sekolah dengan Pagu Anggaran Rp. 48.150.000,-

terealisasi sebesar Rp. 477.146.980,- atau 99,1% dan tingkat pencapaian

kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya Taman

Sekolah untuk mendukung Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sebanyak 3

Paket.

2) Kegiatan Pengadaan Sel Surya (Solar Cell) Untuk Hutan Kota dengan Pagu

Anggaran Rp. 70.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 68.612.500,- atau 98,02%

dan tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terpasangnya Lampu penerangan untuk Hutan Kota yang ramah

lingkungan sebanyak 5 Unit.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang terjadi pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten

Lamandau dalam urusan Lingkungan Hidup yaitu :

Page 94: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 85

1. Kegiatan penyediaan sarana persampahan di 3 desa lokasi PM2L belum optimal

dalam pengelolaannya karena belum tersedianya Tempat Pembuangan Akhir

Sampah (TPA). Solusi : perlunya pemberian penyuluhan mengenai pengelolaan

sampah dengan cara pemilahan (sampah organik diproses untuk kompos sedangkan

anorganik dipergunakan untuk daur ulang/dimanfaatkan kembali).

2. Kegiatan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran

Udara dan Pengelolaan Limbah B3 dilakukan dalam rangka Pemantauan

Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan

Limbah B3 pada usaha/kegiatan yang ada di Kabupaten Lamandau, terkait dengan

hal tersebut ada beberapa perusahaan yang belum melaksanakan perizinan

dikarenakan belum operasional. Solusi : mensosialisasikan dan menyurati seluruh

usaha/kegiatan agar melaksanakan apa yang tertuang dalam dokumen lingkungan

yang dimiliki salah satunya perizinan dalam rangka pengendalian Pencemaran Air,

Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah B3.

3. Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara ditujukan pada usaha/kegiatan yag

menghasilkan dampak terhadap kualitas udara. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Lamandau bertugas melaksanakan pemantauan ke perusahaan berdasarkan

kewajiban yang tertuang dalam dokumen lingkungan. Dari hasil pemantauan

sebagian perusahaan belum menyampaikan laporan secara rutin terkait pemantauan

udara (seperti kualitas udara ambient, emisi sumber tidak bergerak dari cerobong

boiler dan genset, kebisingan, kebauan, dan getaran. Untuk jumlah perusahaan yang

dipantau belum seluruhnya dapat dijangkau, hal ini dikarenakan keterbatasan

anggaran tersedia untuk kegiatan tersebut. Solusi : Pada tahun 2017 diusulkan

penambahan anggaran agar kegiatan pemantauan kualitas udara bias menjangkau

ke seluruh perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Lamandau.

4. kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Sumber Pencemaran Air merupakan

implementasi dari Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun

2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air, pada pasal 4 ayat (1)

disebutkan bahwa Bupati/walikota melaksanakan inventarisasi sumber pencemar air

skala kabupaten/kota, namun dalam pelaksanaannya belum seluruhnya dapat

terdata hal ini dikarenakan sebagian besar lokasi sulit dijangkau ditambah

terbatasnya sarana dan prasarana, serta aparatur yang belum memadai. Solusi :

perlu adanya kerjasama dengan pihak ketiga yang membidangi hal tersebut (dalam

bentuk kontrak kerja) yang nantinya secara bertahap bertugas mendata

usaha/kegiatan yang ada di setiap kecamatan untuk selanjutnya dilakukan

pemetaan.

5. Kegiatan Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Lingkungan sampai dengan saat ini

(Tahun 2016) Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup belum

Page 95: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 86

terbentuk, hal ini dikarenakan ada beberapa persyaratan yang belum dapat dipenuhi,

ditambah lagi berkurangnya personil/aparatur yang memiliki kompetensi

(bersertifikasi) karena mutasi dan promosi.. Solusi : Memenuhi persyaratan Komisi

Penilai AMDAL Kabupaten yang belum lengkap, menarik kembali aparatur (yang

dimutasi / promosi) yang telah memiliki kompetensi penilai AMDAL dan Tenaga

Teknis membidangi.

4. Pekerjaan UmumProgram dan kegiatan urusan wajib Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatannya meliputi :

1) Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara dengan pagu

anggaran Rp. 3.371.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.347.895.000,- atau

99,30% dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terbangunnya perumahan dinas Polres Lamandau, perumahan dinas KEJARI dan

penambahan lanjutan pembangunan kantor KODIM serta rehab bangunan kantor

PKK Bumi Agung.

b. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

1) Kegiatan Pembangunan Jalan Kabupaten, dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.121.529.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.115.529.000,- atau 99,47% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terbangunnya jalan penghubung antar desa ke ibukota yaitu Jalan Menuju Lokasi

PLTBG POME di Kecamatan Bulik dan DED Pembangunan Jalan Kabupaten.

2) Kegiatan pembangunan jembatan dengan pagu anggaran Rp. 800.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 793.184.700,- atau 99,15% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya DED Pembangunan

Jembatan TA. 2017 sebanyak 2 paket.

c. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

1) Kegiatan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong dengan pagu anggaran

Rp. 933.770.063,- terealisasi sebesar Rp. 929.124.063,- atau 99,50% dengan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari ini adalah terlaksananya pembangunan

drainase / gorong – gorong di Jln. WR. Supratman, Jln. Padat Karya dan

perencanaan pembangunan saluran drainase dan gorong – gorong perkotaan

TA. 2017.

2) Kegiatan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong pedesaan dengan pagu

anggaran Rp. 260.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 256.588.750,- atau 98,69%

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari ini adalah terpenuhinya

peningkatan pembangunan saluran drainase dan gorong – gorong yang berupa

Page 96: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 87

perencanaan pembangunan saluran drainase dan gorong – gorong perdesaan

TA. 2017.

d. Program Peningkatan dan Pemeliharaan Tempat Pembuangan Sampah

1) Kegiatan peningkatan kebersihan dalam kota dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 1.310.671.725,- terealisasi sebesar Rp. 1.308.693.223,- atau 99,85% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

peningkatan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah yang meliputi :

pembangunan kantor, pembangunan jalan operasional dalam TPA (lanjutan),

pengadaan bak sampah, pengadaan jaringan listrik genset, pembangunan rumah

genset, pengadaan mesin generator, pengadaan mesin pompa (kompresor),

pengadaan mesin pompa air.

e. Program Pembangunan Sistem Informasi/ Data base Jalan dan Jembatan

1) Kegiatan penyusunan sistem informasi/database jembatan dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 498.289.000,- terealisasi sebesar Rp. 498.289.000,- atau

100% dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini tersusunnya

penyusunan sistem informasi / database jalan dan jembatan dengan melalui web

GIS (Geographic Information System) jalan dan jembatan Kabupaten Lamandau.

f. Program Pemeliharaan Kebersihan

1) Kegiatan pemeliharaan kebersihan dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 3.894.220.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.594.497.534,- atau 92,30% dengan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah Terpenuhinya

operasional pemeliharaan kebersihan dalam kota nanga bulik sebanyak 1 paket.

g. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan lainnya

1) Kegiatan peningkatan jaringan irigasi dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 2.685.842.374,- terealisasi sebesar Rp. 2.647.487.400,- atau 98,57% dengan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya

operasional jaringan irigasi D.I Batu Kotam, D.I Bayat, D.I Melata, D.I Kudangan.

h. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

1) Kegiatan Peningkatan distribusi penyediaan air baku dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 722.749.982,- terealisasi sebesar Rp. 713.394.482,- atau 98,71%

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya

jaringan air baku di Desa Kudangan (rehabilitasi), Desa Nyalang (rehabilitasi),

Desa Riam Tinggi (peningkatan) dan Desa Batu Tambun (pembangunan).

Page 97: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 88

i. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

1) Kegiatan Penyediaan prasarana dan sarana air limbah dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 909.388.061,- terealisasi sebesar Rp. 907.244.400,- atau 99,76%

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

infrastruktur sanitasi di Desa Landau Kantu, Desa Liku, Desa Benuatan, Desa

Nanga Kemujan, Desa Samu Jaya, Desa Nanuah, Desa Batu Hambawang, dan

Desa Guci.

2) Kegiatan Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 5.589.292.640,- terealisasi sebesar

Rp. 5.390.359.125,- atau 96,44% dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah terpenuhinya sarana sanitasi umum berupa toilet umum yang

berlokasi di 8 (delapan) kecamatan.

3) Kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 2.242.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.215.378.950,- atau 98,81

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

ketersediaan sarana sanitasi sistem air limbah komunal berbasis masyarakat.

Adapun hasil dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

a) Pembangunan MCK Desa Landau Kantu

b) Pembangunan MCK Desa Hulu Jajabo

c) Pembangunan MCK Desa Riam Penahan

d) Pembangunan MCK Desa Riam Sepoyu

e) Pembangunan MCK Desa Riam Tinggi

f) Pembangunan MCK Desa Nyalang

g) Pembangunan MCK Desa Lopus

h) Pembangunan MCK Desa Penyombaan

i) Pembangunan MCK Desa Sekombulan

j) Pembangunan MCK Rumah Adat Rumbang Rongas

j. Program Pengendalian Banjir

1) Kegiatan Pengendalian Banjir Kabupaten Lamandau dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 6.316.554.384,- terealisasi sebesar Rp. 6.284.434.155,- atau 99,49%

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengendalian banjir melalui normalisasi dan penyiringan sungai, sebagai berikut :

a) Normalisasi Sungai RT. 5 di Desa Tri Tunggal

b) Normalisasi Sungai di Kel. Nanga Bulik Jalur Polres - Perkantoran - Samliba

c) Normalisasi Sungai di Kel. Nanga Bulik Jalur Padat Karya tembus ke arah

Pasar Induk

d) Normalisasi Sungai Dawak

e) Normalisasai Anak Sungai Samaliba dari Bumi Agung ke Sungai Samaliba

f) Penyiringan Sungai Lamandau di Kelurahan Nanga Bulik

g) Penyiringan Sungai Kungkung di Kelurahan Kudangan

Page 98: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 89

h) Pembangunan Saluran Induk Pengendalian Banjir di RT. 12 (Jl. Gaharu &

Komplek SMK 2)

i) Pemeliharan Sungai-Sungai di Kel. Nanga Bulik

k. Program Pembangunan Infrastruktur perdesaan

1) Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkungan Pedesaan dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 2.029.120.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.021.496.350,- atau 99,62%

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

peningkatan pembangunan jalan lingkungan samping kantor Desa Kujan dan

pembangunan gapura/gerbang Desa Riam Panahan serta pembangunan sarana

akses tempat wisata Desa Riam Tinggi, Desa Setongah, Desa Lopus.

l. Program Pembangunan Jalan Lingkungan Perkotaan

1) Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkungan Perkotaan dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 4.417.365.811,- terealisasi sebesar Rp. 4.414.665.311,3 atau

99,94% dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terpenuhinya peningkatan pembangunan jalan lingkungan perkotaan. Adapun

lokasi jalan tersebut, sebagai berikut :

a) PeningkatanJalan Lingkungan Trans Lokal (Jl. Ulin, Melati I/II/III)

b) Peningkatan Jalan Cempaka ke Pemakaman Batu Bisa (Lanjutan)

c) Peningkatan Jalan Cempaka

d) Peningkatan Jalan Niaga (Lanjutan)

e) Peningkatan/ Pemeliharaan Jalan Rimba

f) Peningkatan Gg. Jiarah (Lanjutan)

g) Peningkatan Jl. Kertawana Samping RM. Andah

m. Program Peningkatan Jalan dan Jembatan

1) Kegiatan peningkatan jalan dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 158.053.188.656,- terealisasi sebesar Rp. 141.793.250.584,66 atau 89,71%

dengan tingkata pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terpenuhinya peningkatan jalan Kabupaten sebagai berikut :

a) Peningkatan Jalan Simpang HPH Bukit Jaya - Sukamaju - Merambang

b) Peningkatan Jalan Sepoyu - Benakitan - Kinipan

c) Peningkatan Jalan Simpang Sepaku - Perigi

d) Peningkatan Jalan Simpang HPH - Tapin Bini

e) Pengawasan Jalan Paket 1 (Kegiatan No. 03,05,07 dan 34)

f) Peningkatan Jalan Nasional Km.14 - Bukit Sawa

g) Peningkatan Jalan Bundaran E - Bukit Sawa

h) Peningkatan Jalan Simpang Jalan Nasional - Sumber Mulya

i) Peningkatan Jalan Bumi Agung - Arga Mulya

j) Peningkatan Jalan Kecamatan Delang di Kudangan

k) Peningkatan Jalan Pangeran Antasari

Page 99: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 90

l) Peningkatan Jalan Batu Kotam - Guci

m) Peningkatan Jalan Batu Ampar - Lubuk Hiju

n) Peningkatan Jalan Topalan - Batu Ampar

o) Pembangunan Jalan Nasional Km.9 - Jalan 60 Meter

p) Pembangunan Jalan Nasional Km.11 - Jalan 60 Meter

q) Pembangunan Jalan Nasional Km.2 - Jalan Bakrie

r) Peningkatan Jalan Simpang HPH - Bayat

s) Pembangunan Jalan Kujan - Jalan Bakrie

t) Peningkatan Jalan Arga Mulya - Bukit Indah

u) Peningkatan Jalan Bukit Raya - Mukti Manunggal - Modang Mas - Topalan

v) Peningkatan Jalan UPT Tapin Bini - Sekoban

w) Peningkatan Jalan Suka Maju - Bukit Jaya - Sumber Cahaya

x) Peningkatan Jalan Nasional - Penyombaan

y) Peningkatan Jalan Bukit Raya - Bukit Makmur

z) Peningkatan Jalan Benakitan - Liku - Mengkalang - Karang Mas

aa) Peningkatan Jalan Kecamatan Menthobi Raya di Melata

bb) Peningkatan Jalan Kecamatan Belantikan Raya di Bayat

cc) Peningkatan Jalan Kecamatan Batangkawa di Kinipan

dd) Peningkatan Jalan Kecamatan Bulik Timur di Merambang

ee) Peningkatan Jalan Kecamatan Sematu Jaya di Purwareja

ff) Peningkatan Jalan Simpang Jalan Nasional - Jangkar Prima - Mekar Mulya

gg) Peningkatan Jalan Simpang Jalan Nasional - Bina Bhakti

hh) Peningkatan Jalan Simpang Jalan Nasional - Tri Tunggal

ii) Peningkatan Jalan Simpang Jalan Nasional – Wonorejo

jj) Peningkatan Jalan Tjilik Riwut - Rt. 08

kk) Peningkatan Jalan Maskaya Pangaruh

ll) Peningkatan Jalan Fatmawati

mm) Peningkatan Jalan Kubau

nn) Peningkatan Jalan Kujan - Batu Kotam

oo) Peningkatan Jalan RA. Kartini

pp) Peningkatan Jalan Nanga Bulik - Bunut- Sei Mentawa

qq) Peningkatan Jalan Panglima Batur

rr) Peningkatan Jalan WR. Supratman

ss) Peningkatan Jalan Jagui Mamud

tt) Peningkatan Jalan Nasional - Jalan Mess Desa

uu) Peningkatan Jalan Perumda - Alun-alun

vv) Peningkatan Jalan Nasional Km. 7 (samping Gereja Katholik)

ww) Peningkatan Jalan Bunut - Sei Mentawa

xx) Peningkatan Jalan Sepaku - Nanga Bulik Seberang (DAU)

Page 100: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 91

n. Program Sarana dan Prasarana Jaringan Air Bersih Ibu Kota Kecamatan

1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Air Bersih Perkotaan dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 9.376.768.251,- terealisasi Rp. 8.185.441.454,- atau 87,29% dengan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

peningkatan pembangunan sarana dan prasarana jaringan air bersih di Ibukota

Kecamatan. Adapun pekerjaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

a) Penyusunan Master Plan & DED SPAM IKK Menthobi Raya

b) Peningkatan Sarana/ Prasarana Air Bersih Kota Nanga Bulik

c) Perencanaan Pembangunan IPA PDAM Kab. Lamandau TA. 2017

d) Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor PDAM Kab. Lamandau TA. 2017

o. Program Penataan Fasilitas Umum

1) Kegiatan Pembangunan Stadion Olahraga dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 7.557.417.200,- terealisasi sebesar Rp. 7.491.099.500,- atau 99,12% dengan

tingkat pencapaian sebesar 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

pembangunan stadion olahraga Kabupaten Lamandau berupa peningkatan

sarana/prasarana pendukung, pemeliharaan stadion olahraga, pemasangan listrik

stadion, Perencanaan Peningkatan Sarana/Prasarana Pendukung Stadion

Olahraga, Pembangunan Pagar Segi Empat Stadion dan Pemeliharaan Stadion

Olahraga, Perencanaan Pembangunan Lintasan Atletik.

2) Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 847.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 835.743.788,- atau

98,67% dengan tingkat pencapaian sebesar 100%. Keluaran dari kegiatan ini

adalah terpenuhinya kegiatan percepatan pembangunan sanitasi pemukiman di

Kabupaten Lamandau.

p. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber

Daya Air Lainnya

1) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi SDA dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 603.784.000,- terealisasi Rp. 585.425.950,- atau 96,96%

dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya

pembangunan embung dan bangunan penampungan air lainnya.

q. Program Sarana dan Prasana Umum

1) Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Keagamaan dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 5.331.148.862,- terealisasi Rp. 5.291.543.750,- atau

99,26% dengan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terbangunnya sarana prasarana keagamaan sebagai berikut :

a) Pembangunan Masjid Agung Nanga Bulik

b) Perencanaan

c) Pengawasan

d) Perencanaan masjid Raudatul Janah Nanga Bulik

Page 101: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 92

e) Perencanaan Rehap Kantor LPTQ , Rehap Pagar dan Penataan Halaman

LPTQ dan Pembangunan Rumah Kopel (4 Pintu)

f) Pembangunan GKE Haleluya Nanga Bulik

g) Pembangunan Gereja Khatolik Nanga Bulik

h) Pembangunan gereja Khatolik Desa Melata

i) Perencanaan

j) Pengawasan

k) Perencanaan Pembangunan Gereja GKE Haleluya Nanga Bulik,

Pembangunan Poliknik Kesehatan Yakes dan Pembangunan Gereja GBI

Victory Nanga Bulik

l) Perencanaan Pembangunan Gereja Katholik Nanga Bulik, Pembangunan

Gereja Raja Semesta Alam dan Pembangunan Gereja Katholik Desa Melata

m) Perencanaan Rehab Gedung LPP Lamandau, Pembangunan/Rehab Pagar

LPP Lamandau, Penataan Halaman Gedung LPP, Pembangunan Rumah

Jaga LPP dan Pembangunan Drainase LPP

n) Pembangunan Balai Hindu Kaharingan

o) Pembangunan Rumah Ibadah Hindu Dharma

p) Perencanaan

q) Pengawasan

r) Perencanaan Pembangunan Balai Hindu Kaharingan dan Pembangunan

Rumah Ibadah Hindu Dharma TA. 2017

r. Program Penyelesaian Pembangunan Jalan dan Jembatan

1) Kegiatan Pembangunan Jembatan dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 29.572.064.505,- terealisasi Rp. 26.769.567.476,- atau 90,52% dengan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terbangunnya

jembatan di Kabupaten Lamandau yang tersebar di beberapa lokasi yaitu :

a) Pembangunan Jembatan Sungai Delang (Desa Batu Tambun)

b) Pembangunan Jembatan Batu Tatal

c) Pembangunan Jembatan Fuyusan

d) Pembangunan Jembatan Palikodan

e) Pembangunan Jembatan Sungai Jaal

f) Pengawasan Jembatan

g) Pembangunan Jembatan Palikodan (lanjutan)

Permasalahan dan SolusiPermasalahan/hambatan yang terjadi dalam bidang pekerjaan umum adalah

dalam bidang Bina Marga, bidang Cipta Karya dan Pengairan.

1). Dalam pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah yaitu pengadaan

tanah kolam retensi/PKL, pengadaan tanah pembangunan jalan alun – alun – Bunut

dan pengadaan tanah Jln. Nasional km 7 (samping Gereja Katolik) serta pengadaan

tanah Jln. Simpang Sepaku – Perigi mengalami gagal lelang karena tidak ada

Page 102: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 93

penyedia jasa yang memenuhi persyaratan. Solusi : Pekerjaan pengadaan tanah

dari kegiatan tersebut dianggarkan kembali pada tahun berikutnya.

5. Penataan RuangProgram dan kegiatan urusan wajib Penataan Ruang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum (PU). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Perencanaan Tata Ruang, kegiatannya meliputi :

1) Kegiatan perencanaan tata ruang wilayah dengan pagu anggaran

Rp. 826.986.997 terealisasi sebesar Rp. 753.458.661,- atau 91,11 persen dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah Terpenuhinya

penyusunan PERDA RTRW Kabupaten Lamandau dengan pengadaan peralatan

pendukung yaitu pengadaan GPS Navigasi, PC untuk pemetaan, citra satelit

resolusi tinggi (1 – 0,5 m).

b. Program Perencanaan Kota, Kegiatannya yaitu:

1) Kegiatan perencanaan dan penataan ruang kota dengan pagu anggaran

Rp. 1.028.172.000,- terealisasi sebesar Rp. 977.944.400,- atau 95,11% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tercapainya

pelaksanaan tata kelola perencanaan kota yang baik. Adapun pekerjaan dari

kegiatan ini meliputi :

a) Penataan Landmark Simpang Tiga Jalan Negara - Jangkar Prima

b) Penataan Landmark Jalan Bukit Hibul Selatan - Jalan Negara

c. Program Pembangunan dan Penataan Tempat Pemakaman Umum (TPU)

1) Kegiatan Pembangunan dan Peningkatan Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Kabupaten Lamandau dengan pagu anggaran Rp. 1.058.375.008,- terealisasi

sebesar Rp. 1.058.260.008,- atau 99,99% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya penyediaan tempat pemakaman

umum (TPU) yang baik dan tertata pada 3 TPU yaitu TPU Translokal (lanjutan),

TPU Km. 9 (lanjutan), TPU jln. Cempedak (lanjutan).

d. Program Pemeliharaan Taman dan Tempat Pemakaman Umum

1) Kegiatan Pemeliharaan Pertamanan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU)

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2.748.290.000,- terealisasi sebesar

Rp. 2.391.807.093,- atau 87,03% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah terpenuhinya penyediaan taman kota dan sarana rekreasi

bagi masyarakat kota Nanga Bulik sebanyak 1 paket.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Lamandau dalam

melaksanakan program dan kegiatan urusan Penataan Ruang tahun 2016 tidak terdapat

permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

Page 103: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 94

6. Perencanaan PembangunanProgram dan kegiatan urusan wajib Perencanaan Pembangunan dilaksanakan oleh

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Adapun program dan kegiatan

pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan berikut :

1) Penyusunan Rancangan RKPD dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 498.470.000,- terealisasi sebesar Rp. 307.120.502,- atau 61,61% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya

dokumen RKPD Kabupaten Lamandau sebanyak 2 dokumen.

2) Penyusunan KUA PPAS dengan pagu anggaran sebesar Rp. 29.500.000,-

terealisasi sebesar Rp. 28.728.200,- atau 97,38% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen KUA PPAS

Kabupaten Lamandau sebanyak 2 dokumen.

3) Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan, dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 554.260.000,- terealisasi sebesar Rp. 504.503.908,-

atau 91,02% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya rapat evaluasi dan rapat koordinasi pengendalian di

Kabupaten Lamandau sebanyak 16 kali.

4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Dana Alokasi Khusus dan dana Tugas

Pembantuan, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 148.131.200,- terealisasi

sebesar Rp. 122.919.300,- atau 82,98% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya monev dan koordinasi Dana

Alokasi Khusus/Tugas Pembantuan, dan tersusunnya laporan pelaksanaan Dana

Alokasi Khusus/Tugas Pembantuan sebanyak 6 kali.

5) Revisi RPJMD Kabupaten Lamandau, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 451.510.000,- terealisasi sebesar Rp. 347.304.505,- atau 76,92% dan tingkat

pencapaian 80%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya

dokumen revisi RPJMD Kabupaten Lamandau sebanyak 1 dokumen.

b. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Koordinasi Kegiatan PM2L, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 102.190.000,-

dan terealisasi sebesar Rp. 95.609.100,- atau 93,56% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Koordinasi

Kegiatan PM2L di 3 desa (Perigi Raya, Bakonsu, Hulu Jojabo)

2) Penyusunan Perencanaan dan Laporan Penanggulangan Kemiskinan Daerah,

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 119.641.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

113.631.000,- atau 94,98% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari

kegiatan ini adalah terlaksananya koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah

sebanyak 2 kali.

3) Pelaporan Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan

Pemerintahan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 141.244.800,- terealisasi

Page 104: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 95

sebesar Rp. 140.134.789,- atau 99,21% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya koordinasi Perencanaan

Pembangunan bidang ekonomi, sosial budaya dan pemerintahan ke dalam dan

ke luar daerah sebanyak 26 kali.

4) Monitoring, Evaluasi dan pelaporan hasil pembangunan bidang ekonomi, sosial

budaya dan pemerintahan, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 64.870.000,-

terealisasi sebesar Rp. 63.712.500,- atau 98,22% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya monitoring, evaluasi dan

pelaporan hasil pembangunan bidang ekonomi, sosbud dan pemerintahan di

Kabupaten Lamandau dan tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi

sebanyak 16 kali.

d. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam dengan kegiatan

sebagai berikut :

1) Pelaporan Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana wilayah,

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 116.900.000,- dan terealisasi sebesar

Rp. 111.386.738,- atau 95,28% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Koordinasi Perencanaan Pembangunan

Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah ke dalam dan ke luar daerah sebanyak

12 kali.

2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang sarana dan prasarana pelaksanaan

Perencanaan Pembangunan, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 56.010.000,-

terealisasi sebesar Rp. 55.910.000,- atau 99,82% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Monitoring,

Evaluasi dan Pengendalian bidang Sarana dan Prasarana di Kabupaten

Lamandau sebanyak 16 kali.

3) Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP), dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 200.762.000,- terealisasi sebesar Rp. 192.988.940,- atau 96,13%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersusunnya review MPS sebanyak 1 dokumen.

4) Studi Penyusunan Database Sanitasi Kabupaten, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 200.762.000,- terealisasi sebesar Rp. 192.988.940,- atau 96,13%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terancangnya WEB GIS Sanitasi Kabupaten Lamandau.

e. Program Difusi dan Pemanfaatan IPTEK dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Lamandau, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 134.342.900,- terealisasi sebesar Rp. 120.050.100,- atau

89,36% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya koordinasi penelitian dan pengembangan daerah sebanyak 1 kali.

2) Penerbitan dan Publikasi Buletin Litbang Kabupaten Lamandau, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 73.108.900,- terealisasi sebesar Rp. 71.649.500,- atau

Page 105: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 96

98,00% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya Buletin Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Lamandau

sebanyak 1 Buletin.

f. Program Difusi dan Pemanfaatan IPTEK dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Dewan Riset Daerah Kabupaten Lamandau, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 307.936.000,- terealisasi sebesar Rp. 293.917.500,- atau 95,45% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya

dokumen hasil Musyawarah DRD Kabupaten Lamandau tentang Agenda Riset

Daerah sebanyak 1 dokumen.

Permasalahan dan SolusiDalam menjalankan kegiatannya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Lamandau masih menghadapi hambatan/kendala antara lain:

1. Rendahnya Realisasi penyerapan Kegiatan Koordinasi Penyusunan Data SIPD

disebabkan belanja perjalanan dinas luar daerah tidak bisa terserap secara optimal

karena tidak ada undangan terkait kegiatan teresebut dimaksud.

Solusi : Mengoptimalkan koordinasi dan konsultasi terkait kegiatan koordinasi

penyusunan data SIPD.

2. Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rancangan RKPD rendahnya realisasi

penyerapan anggaran disebabkan karena adanya gagal lelang aplikasi e-planning

yang direncanakan pada APBD perubahan.

Solusi : Mengusulkan kembali belanja aplikasi e-planning pada tahun 2017 dan

menjadwalkan pelaksanaan lelang pada triwulan I.

3. Dalam pelaksanaan kegiatan Revisi RPJMD Kabupaten Lamandau rendahnya

realisasi kegiatan pada saat penyusunan kegiatan Revisi RPJMD Kabupaten

Lamandau, terkendala pada penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun

2016 tentang Perangkat Daerah yang baru terlaksana pada Bulan Juni 2016 untuk

kemudian menunggu penetapan Perubahan Peraturan Daerah tentang Perangkat

Daerah yang baru ditetapkan pada tanggal 21 November 2016. Hal ini

mengakibatkan pelaksanaan penyusunan Revisi RPJMD mundur dari jadwal

seharusnya .

Solusi : Penyusunan rancangan Peraturan Daerah Perubahan/ Revisi RPJMD

Kabupaten Lamandau diusulkan kembali pada tahun 2017 dan pelaksanaan

kegiatan dijadwalkan pada Triwulan I APBD 2017.

7. PerumahanProgram dan kegiatan Urusan wajib Perumahan dilaksanakan oleh Dinas PU Bidang

Cipta Karya, namun pelaksanaannya belum maksimal sehubungan keterbatasan

anggaran, sehingga selama ini untuk melaksanakan urusan wajib Perumahan dibantu

oleh Satuan Kerja lainnya namun tetap dilakukan pengawasan dan pembinaannya oleh

Dinas PU melalui Bidang Cipta Karya.

Page 106: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 97

Adapun program dan kegiatan Perumahan pada Dinas PU pada tahun 2016, sebagai

berikut:

a. Program Pengembangan Perumahan, kegiatannya meliputi:

1) Pembangunan Mess Desa se – Kabupaten Lamandau dengan Pagu Anggaran

Rp. 7.639.796.330,- terealisasi sebesar Rp. 7.592.328.774,- atau 99,38% dan

tingkat pencapaian kegiatan 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan mess desa se-kabupaten lamandau. Adapun

pembangunan tersebut meliputi :

a) Pendataan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Lamandau;

b) Pembangunan Pos Jaga Mess Desa;

c) Pembangunan Aula dan Kantin Mess Desa;

d) Pembangunan Gerbang Mess Desa;

e) Pengaspalan Jalan Lingkungan dan Pembangunan Saluran Drainase Mess

Desa;

f) Perencanaan Pembuatan Gapura Kabupaten Lamandau dan Rehab Gapura

Selamat Datang Kabupaten Lamandau (Simpang Sulung);

g) Perencanaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Sanitasi dan Air Bersih

Mess Desa dan Pembangunan Pos Jaga;

h) Perencanaan Pembuatan Sumur BOR Dalam.

Satuan Kerja terkait dengan bidang perumahan antara lain Sekretariat Daerah. Adapun

program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatannya antara lain :

1) Kegiatan Pembangunan Rumah Dinas dengan Pagu Anggaran

Rp. 4.759.109.590,- terealisasi sebesar Rp. 4.700.006.775,- atau 98,76% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan rumah dinas sebanyak.

2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas dengan Pagu Anggaran

Rp. 19.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 18.823.185,- atau 97,87% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

terlaksananya pemeliharaan rumah dinas 200 m2.

Satuan Kerja lainnya antara lain Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

(BPMDes). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa,

kegiatannya yaitu:

1) Pembinaan Administrasi dan Koordinasi Program Mamangun Tuntang

Mahaga Lewu (PM2L) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 77.293.750,-

terealisasi Rp. 76.979.202,- atau 99,59% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pembinaan

Administrasi dan Koordinasi Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu

(PM2L) di 3 desa yaitu Perigi Raya, Bakonsu dan Hulu Jojabo.

Page 107: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 98

2) Pembangunan Pagar Desa dan Rehap Rumah Masyarakat dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 161.000.000,- terealisasi Rp. 160.450.000,- atau

99,66% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya rehap rumah masyarakat sebanyak 15 rumah.

3) Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 40.638.750,- terealisasi Rp. 39.294.700,- atau 96,69% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan percepatan pembangunan sanitasi permukiman 1 dokumen.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan dalam bidang perumahan tahun 2016 yakni berkaitan dengan

keterbatasan anggaran, namun Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berupaya

melakukan terobosan atau langkah dalam hal penanganan bidang perumahan. Selain

penanganan perumahan dilingkungan Pemda (perumahan dinas), juga telah

dilaksanakan penanganan perumahan untuk kepentingan masyarakat diantaranya

pelaksanaan kegiatan “BEDAH RUMAH” yaitu bantuan rehab rumah bagi warga yang

kurang mampu secara berkelanjutan tiap tahun. Selain itu, Pada tahun 2016 juga

dilaksanakan kegiatan rehab rumah warga yang tidak memenuhi syarat di 3 desa PM2L

(Desa Bakonsu 3 rumah, Desa Desa Hulu Jojabo 3 rumah, Desa Perigi Raya 3 rumah).

Selanjutnya, Pemerintah Daerah juga mengusahakan dana diluar APBD (APBN) dalam

penanganan perumahan yakni dengan selalu berkoordinasi dengan Pemprov dan

Kemenpera.

8. Kepemudaan dan OlahragaProgram dan kegiatan urusan wajib Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas

Pemuda dan Olahraga (DISPORA). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga, kegiatannya yaitu :

1) Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga dengan Pagu

Anggaran Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 99.738.000,- atau 99,74%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pembangunan 2 buah lapangan volly.

b. Program Peningkatan Peran serta kepemudaan, kegiatannya yaitu :

1) Pemuda Penggerak Pembangunan di Pedesaan dengan Pagu Anggaran Rp.

207.945.494,- terealisasi sebesar Rp. 185.544.000,- atau 89,23% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Penempatan Pemuda Penggerak Pembangunan di 6 Desa yaitu di (Jemuat, Liku,

Benuatan,Nanga Matu,Cuhai,Ginih) masing – masing sebanyak 1 orang.

2) Pelaksanaan Paskibra Tingkat Provinsi dengan Pagu Anggaran Rp. 85.338.250,-

terealisasi sebesar Rp. 81.156.250,- atau 95,10% dan tingkat pencapaian 100%.

Page 108: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 99

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengiriman Peserta

Paskibra Tingkat Provinsi tahun 2016 sebanyak 4 Orang.

3) Pelaksanaan Paskibra Tingkat Kabupaten dengan Pagu Anggaran

Rp. 607.867.200,- terealisasi sebesar Rp. 606.127.200,- atau 99,71% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pelatihan Peserta Paskibra Tingkat Kabupaten tahun 2016 sebanyak 72 orang.

4) Pelaksanaan Pertukaran Pemuda Antar Provinsi dengan Pagu Anggaran Rp.

25.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 25.000.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah telaksananya

seleksi Calon Peserta Pertukaran Pemuda Tingkat Kabupaten untuk Mengikuti

Seleksi Tingkat Provinsi sebanyak 2 orang.

5) Pelaksanaan Lomba Dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda dengan Pagu

Anggaran Rp. 73.906.000,- terealisasi sebesar Rp. 73.906.000,- atau 100% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya 2 cabang lomba yaitu gerak jalan dan futsal.

6) Pemilihan Pemuda Pelopor dengan Pagu Anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 5.750.000,- atau 23,00% dan tingkat pencapaian 23%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terpilihnya pemuda pelopor sebanyak 3 orang

namun tidak terealisasi.

7) Pembinaan Drum Band dengan pagu anggaran Rp. 300.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 298.200.000,- atau 99,40% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

dari kegiatan pembinaan drum band adalah terbinanya anggota drum band

sebanyak 10 orang selama 1 tahun.

c. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, kegiatannya yaitu :

1) Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi di tingkat daerah dengan Pagu Anggaran

Rp. 99.774.000,- terealisasi sebesar Rp. 51.000.000,- atau 51,12% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terbinanya 6

cabang olahraga berprestasi yaitu atletik, panahan, tinju, taekwondo, pencak

silat dan karate.

2) Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi dengan Pagu Anggaran

Rp. 58.425.000,- terealisasi sebesar Rp. 58.425.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%.. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

lomba sebanyak 1 kali yaitu panjat pinang, lari karung, tarik tambang, dan jalan

sehat.

3) Perlombaan Olah Raga dalam rangka hari olah raga dengan Pagu Anggaran

Rp. 75.391.000,- terealisasi sebesar Rp. 75.391.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

lomba dalam rangka hari olahraga sebanyak 1 cabang yaitu gerak jalan.

4) Pekan Olah Raga Pelajar tingkat Kabupaten dengan Pagu Anggaran

Rp. 156.691.000,- terealisasi sebesar Rp. 156.691.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Page 109: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 100

Pekan Olah Raga Pelajar tingkat Kabupaten sebanyak 9 cabang terealisasi 5

cabang yaitu atletik, tenis meja, bulu tangkis, sepak takraw, pencak silat.

5) Pekan Olah Raga Pelajar tingkat Provinsi dengan Pagu Anggaran

Rp. 206.903.607,- terealisasi sebesar Rp. 205.515.000,- atau 99,33% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

keikutsertaan dalam Pekan Olah Raga Pelajar tingkat Provinsi sebanyak 9

cabang terealisasi 5 cabang yang diikuti yaitu atletik, tenis meja, bulu tangkis,

sepak takraw, pencak silat.

6) Liga Pendidikan Indonesia Tingkat Kabupaten dengan Pagu Anggaran

Rp. 156.691.000,- terealisasi sebesar Rp. 156.657.250,- atau 99,98% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Penjaringan Club Sepak Bola (Sekolah) untuk Mengikuti Liga Pendidikan

Indonesia Tingkat Provinsi yang di ikuti oleh 2 klub yaitu 1 klub SMA dan 1 klub

SMP.

3) Liga Pendidikan Indonesia Tingkat Provinsi dengan Pagu Anggaran

Rp. 57.656.000,- terealisasi sebesar Rp. 57.146.000,- atau 99,12% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah keikutsertaan 2

klub dalam LPI Tingkat Provinsi.

b. Program Pembinaan Pramuka, kegiatannya yaitu:

1) Penataan dan Pembangunan Bumi Perkemahan dengan Pagu Anggaran

Rp. 600.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 597.920.500,- atau 99,65% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penataan dan pembangunan bumi perkemahan yaitu

pembangunan pintu gerbang, pembangunan gazebo, penataan lapangan.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang dihadapi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten

Lamandau dalam melaksanakan program dan kegiatan Urusan Kepemudaan dan

Olahraga tahun 2016 yaitu :

a. Kegiatan Pemilihan Pemuda Pelopor untuk tahun 2016 belum ada pemuda yang

terpilih karena berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Provinsi, peserta dari

lamandau belum memenuhi syarat yang telah di tetapkan secara nasional.

Solusi : Dispora bekerjasama dengan pihak kecamatan untuk melakukan seleksi ke

sekolah – sekolah sebagai persiapan peserta yang akan dikirim di tahun 2016.

b. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi

hanya bisa dilaksanakan sebanyak 5 cabang karena adanya keterbatasan

anggaran.

Solusi : sesuai target dalam renstra cabang olahraga yang belum dilaksanakan, akan

diselenggarakan pada tahun 2017.

c. Kegiatan Liga Pendidikan Indonesia Tingkat Provinsi, para peserta LPI Provinsi tidak

terkirim karena ada pembatalan dari pihak provinsi sementara Dispora Kabupaten

Page 110: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 101

Lamandau sudah melakukan persiapan dan dana sudah digunakan untuk

pengadaan kaos tim dan perlengkapan pertandingan.

Solusi : peserta akan dikirim pada tahun 2017 dan perlengkapan pertandingan akan

digunakan pada tahun 2017.

9. Penanaman ModalProgram dan kegiatan urusan wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal. Adapun program dan kegiatan pada

tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, kegiatan antara lain:

1) Pengembangan potensi unggulan daerah, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 148.560.000,- terealisasi Rp. 148.423.704,- atau 99,91% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

informasi potensi unggulan daerah 1 buku.

2) Penyelenggaraan pameran dan promosi di dalam dan luar negeri

Rp. 60.181.250,- terealisasi Rp. 60.141.553,- atau 99,93% dan tingkat

pencapaian 100%.Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

pameran di dalam dan di luar negeri sebanyak 3 kali.

3) Pembinaan, monitoring dan evaluasi PMA, PMDN dan PBS, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 22.225.000,- terealisasi Rp. 21.865.000,- atau 98,38% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi PMA, PMDN dan PBS

sebanyak 1 laporan.

4) Fasilitasi pameran pembangunan tingkat kabupaten, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 28.200.000,- terealisasi Rp. 28.200.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

pameran pembangunan tingkat kabupaten 1 kali.

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, kegiatan antara lain:

1) Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Penanaman

Modal, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 131.250.000,- terealisasi

Rp. 130.882.408,- atau 99,72% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemantauan, pembinaan dan

pengawasan penanaman modal 12 bulan.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang dihadapi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan

Penanaman Modal Kabupaten Lamandau tahun 2016 yaitu:

1. Belum tersedianya Data Base potensi investasi Kabupaten Lamandau. Solusi :

Melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk menentukan produk unggulan

Kabupaten Lamandau.

Page 111: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 102

2. Belum tersedianya peta potensi investasi Kab. Lamandau. Solusi : Agar disediakan

anggaran dalam Penyusunan Peta Potensi dan Profil Investasi Kabupaten

Lamandau.

3. Masih terbatasnya bahan-bahan promosi tentang potensi unggulan daerah

Kabupaten Lamandau berupa profile dari komoditas unggulan dalam bentuk

booklet/leaflet maupun VCD. Solusi : Melakukan kajian terhadap produk-produk

lokal yang layak dipromosikan dan dapat dijadikan sebagai produk unggulan

Kabupaten Lamandau.

4. Masih sangat rendahnya Kepatuhan dan ketaatan para investor dalam

menyampaikan LKPM. Solusi : Secara proaktif melakukan penagihan LKPM ke

perusahaan yang tidak aktif menyampaikan laporan LKPM.

5. Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Lamandau tidak

memiliki kantor perwakilan di Nanga Bulik sehingga sangat sulit melakukan

pembinaan dan koordinasi. Solusi : Mewajibkan perusahaan yang beroperasi di

Kabupaten Lamandau untuk membuka kantor perwakilan di Nanga Bulik.

10. Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahProgram dan kegiatan urusan wajib Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,

dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM). Adapun program

dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Penciptaan Iklim Yang Kondusif Bagi Koperasi, dengan kegiatan antara lain:

1) Penyusunan Perencanaan Penyusunan Program Pemberdayaan Koperasi

dengan Pagu Anggaran Rp. 160.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 142.455.500,-

atau 89,03% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Koordinasi Perencanaan Penyusunan Program

Pemberdayaan Koperasi 3 kali.

2) Monitoring dan Evaluasi Koperasi di Desa PM2L dengan Pagu Anggaran Rp.

30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 29.623.100,- atau 98,74% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Monitoring dan Evaluasi Koperasi di 3 Desa PM2L.

b. Program Penciptaan Iklim Usaha UKM Yang Kondusif, dengan kegiatan antara lain:

1) Penyusunan Profil UMKM dengan Pagu Anggaran Rp. 87.750.000,- terealisasi

sebesar Rp. 87.044.398,- atau 99,20% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya Profil Data Base UMKM 1 dokumen.

2) Pendataan Pedagang Kaki Lima dengan pagu anggaran Rp. 105.300.000,-

terealisasi sebesar Rp. 104.784.000,- atau 99,51% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendataan pedagang kaki lima

selama 12 bulan.

Page 112: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 103

3) Pemberdayaan usaha mikro dan kecil dengan pagu anggaran Rp. 105.300.000,-

terealisasi sebesar Rp. 99.294.000,- atau 94,30% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemberdayaan usaha mikro dan

kecil selama 12 bulan.

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah, dengan kegiatan antara lain:

1) Inventarisasi UMKM dengan Pagu Anggaran Rp. 74.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 72.447.999,- atau 97,90% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Inventarisasi UMKM sebanyak 1 kali.

2) Pengembangan UMKM dengan pagu anggaran Rp. 80.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 78.925.000,- atau 98,66% dan tingkat pencapaian 100%. keluaran

dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengembangan UMKM sebanyak 1 kali.

3) Sertifikasi hak atas tanah UMKM dengan pagu anggaran Rp. 97.500.000,-

terealisasi sebesar Rp. 72.315.000,- atau 74,36% dan tingkat pencapaian 100%.

keluaran dari kegiatan ini terlaksananya sertifikasi hak atas tanah UMKM

sebanyak 3 UMKM.

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan kegiatan antara lain:

1) Pemeringkatan Koperasi dengan Pagu Anggaran Rp. 50.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 49.343.250,- atau 98,69% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pemeringkatan Koperasi 1 kali

kegiatan.

2). Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi Primer dan Sekunder Tingkat

Kabupaten dengan Pagu Anggaran Rp. 44.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 34.392.000,- atau 78,16% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi

Primer dan Sekunder Tingkat Kabupaten 1 kali.

3). Pelatihan Tatakelola Organisasi Bagi Pengurus, Pengawas dan Manajemen

Koperasi dengan Pagu Anggaran Rp. 57.730.000,- terealisasi sebesar

Rp. 53.406.000,- atau 92,51% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelatihan tata kelola organisasi bagi

pengurus, pengawas dan manajemen sebanyak 1 kali.

4). Pelatihan Audit Bagi Pengawas, Pengurus dan manajemen Koperasi dengan

Pagu Anggaran Rp. 123.248.000,- terealisasi sebesar Rp. 119.678.000,- atau

97,10% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pelatihan Audit Bagi Pengawas, Pengurus dan manajemen

Koperasi 1 kali.

5). Bimtek Pembuatan Badan Hukum Koperasi Bagi Gerakan Koperasi dengan

Pagu Anggaran Rp. 58.574.325,- terealisasi Rp. 56.388.176,- atau 96,27% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Page 113: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 104

Bimtek pembuatan badan hukum koperasi bagi gerakan koperasi sebanyak 1

kali.

6) Pembentukan PD Bank Perkreditan Rakyat dengan pagu anggaran

Rp. 397.750.000,- terealisasi Rp. 250.283.410,- atau 62,92% dan tingkat capaian

100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembentukan PD Bank

Perkreditan Rakyat 1 unit.

7) Pembinaan dan Penilaian Koperasi Berprestasi dengan pagu anggaran

Rp. 60.000.000,- terealisasi Rp. 52.926.900,- atau 88,21% dan tingkat capaian

100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan dan penilaian

koperasi berprestasi sebanyak 3 koperasi.

8) Penyusunan Ranperda Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi dengan pagu

anggaran Rp. 111.640.000,- terealisasi Rp. 109.368.500,- atau 97,97% dan

tingkat capaian 100%. Keluaran dari kegiatan terlaksananya penyusunan

ranperda pemberdayaan dan perlindungan koperasi 1 kali.

9) Peningkatan Ekonomi Wanita melalui Koperasi dengan pagu anggaran

Rp. 44.750.000,- terealisasi Rp. 44.640.000,- atau 99,75% dan tingkat capaian

100%. keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya peningkatan ekonomi

wanita melalui koperasi 1 kali.

c. Program Peningkatan Akses Terhadap Sumber Daya Produktif Koperasi, dengan

kegiatan antara lain :

1) Pelatihan Akuntansi Koperasi Dengan Sistem Aplikasi dengan Pagu Anggaran

Rp. 68.665.000,- terealisasi sebesar Rp. 68.659.500,- atau 99,99% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pelatihan Akuntansi Koperasi Dengan Sistem Aplikasi sebanyak 1 kali.

f. Program Pengembangan Produk dan Pemasaran bagi Koperasi, dengan kegiatan

antara lain :

1) Partisipasi pada Pameran Koperasi / HARKOPNAS dengan Pagu Anggaran

Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 97.236.350,- atau 97,24% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

partisipasi dalam Pameran Koperasi / HARKOPNAS sebanyak 4 kali.

g. Program Peningkatan Kualitas Daya Saing SDM Koperasi, dengan kegiatan antara

lain :

1) Diklat Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Koperasi dengan

Pagu Anggaran Rp. 46.916.675,- terealisasi sebesar Rp. 46.916.675,- atau

100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Diklat Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus

Koperasi 1 kali.

2) Bimtek Manajemen Pengelolaan KSP/USP dengan Pagu Anggaran

Rp. 63.750.000,- terealisasi sebesar Rp. 63.379.400,- atau 99,42% dan tingkat

Page 114: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 105

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Bimtek Manajemen Pengelolaan KSP/USP 1 kali.

h. Program Pengembangan Produk dan Pemasaran Bagi UMKM, dengan kegiatan

antara lain :

1) Pameran Produk UMKM dengan Pagu Anggaran Rp. 98.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 93.484.000,- atau 95,39% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pameran Produk UMKM 1 kali .

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil Menengah (Disperindagkopdan UMKM) Kabupaten Lamandau dalam

melaksanakan program dan kegiatan Urusan Perdagangan tahun 2016 tidak terdapat

permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

11. Kependudukan dan Catatan SipilProgram dan kegiatan urusan wajib Kependudukan dan Catatan Sipil dilaksanakan oleh

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Adapun program dan kegiatan

pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan antara lain:

1) Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (membangun, updating dan

pemeliharaan) dengan pagu anggaran Rp. 12.499.992,- terealisasi sebesar Rp.

12.474.996,- atau 99,80% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari

kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan perangkat dan membangun

updating demi tertib administrasi 1 tahun.

2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan dengan pagu anggaran Rp.

50.338.500,- terealisasi sebesar Rp. 33.502.500,- atau 66,55% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terpenuhinya

koordinasi pelaksanaaan kebijakan kependudukan untuk 8 kecamatan.

3) Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan dengan pagu

anggaran Rp. 49.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.570.500,- atau 99,94% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

laporan informasi kependudukan 1 laporan.

4) Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Kependudukan dengan pagu

anggaran Rp. 2.401.924.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.318.363.230,- atau

96,52% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terpenuhinya pelayanan publik yang semakin baik, tersedianya operator SIAK di

8 kecamatan, Registrar Desa, Registrar Kecamatan dan operator SIAK di dinas

dengan jumlah keseluruhan sebanyak 116 orang.

5) Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil dengan pagu

anggaran Rp. 7.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 7.650.000,- atau 100% dan

Page 115: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 106

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terpenuhinya peningkatan kapasitas aparat kependudukan dan catatan sipil yaitu

dengan terlaksananya bimbingan untuk THL sebanyak 116 orang di lingkungan

Disdukcapil.

6) Sosialisasi Kebijakan Kependudukan, dengan pagu anggaran Rp. 71.050.000,-

terealisasi sebesar Rp. 67.419.000,- atau 94,89% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi

kebijakan kependudukan untuk 8 kecamatan dengan peserta tiap kecamatan 10

orang.

7) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran Rp. 36.972.000,-

terealisasi sebesar Rp. 36.802.300,- atau 99,54% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya monitoring, evaluasi dan

pelaporan untuk menjalankan tupoksi Dinas Dukcapil.

8) Penyediaan Informasi Yang Dapat Diakses Masyarakat, dengan pagu anggaran

Rp. 16.040.000,- terealisasi sebesar Rp. 16.030.000,- atau 99,94% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

informasi yang dapat diakses oleh masyarakat Kabupaten Lamandau

(pembuatan data penduduk, pembuatan kalender, pembuatan grafik jumlah

penduduk).

9) Pemeliharaan Peralatan e-KTP, dengan pagu anggaran Rp. 7.200.000,-

terealisasi sebesar Rp. 6.580.000,- atau 91,39% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terpeliharanya peralatan e-KTP

sebanyak 9 unit terdiri dari 8 unit di kecamatan dan 1 unit di dinas.

10) Sosialisasi kebijakan pencatatan sipil, dengan pagu anggaran Rp. 43.119.000,-

terealisasi sebesar Rp. 43.119.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi

kebijakan pencatatan sipil di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Bulik Timur,

Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Delang.

11) Partisipasi Pelayananan Administrasi dan Koordinasi Program PM2L dengan

pagu anggaran Rp. 36.050.000,- terealisasi sebesar Rp. 35.699.400,- atau

99,03% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya kegiatan pelayanan administrasi dan koordinasi di desa binaan

PM2L sebanyak 3 desa.

12) Penyusunan Peraturan Daerah dengan pagu anggaran Rp. 1.700.000,-

terealisasi Nihil. Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunya

rancangan Perda mengenai Adminduk

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamandau

dalam melaksanakan program dan kegiatan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang berarti atau semua pelaksanaan program

Page 116: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 107

dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku.

12. KetenagakerjaanProgram dan kegiatan urusan wajib Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans). Adapun program dan kegiatan pada

tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan:

1) Kegiatan Dewan Pengupahan Kabupaten Lamandau dengan Pagu Anggaran

Rp. 88.993.000,- terealisasi sebesar Rp. 78.111.528,- atau 87,77% dan tingkat

pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini adalah terlaksananya

rapat rencana survey kebutuhan hidup layak.

2) Kegiatan Pemeriksaan Berkala Penerapan Norma Kerja dan Norma K3 dengan

Pagu Anggaran Rp. 20.307.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.661.500,- atau

96,82% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini

adalah terlaksananya Pemeriksaan Berkala Penerapan Norma Kerja dan Norma

K3 pada 20 perusahaan.

4) Kegiatan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dengan Pagu

Anggaran Rp. 41.715.000,- terealisasi sebesar Rp. 41.033.000,- atau 98,27%

dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini adalah

terlaksananya fasilitasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial pada

20 perusahaan.

5) Kegiatan Sosialisasi penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS di tempat

kerjadengan Pagu Anggaran Rp.30.042.000,- terealisasi sebesar

Rp. 29.936.000,- atau 99,65% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari Kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi penanggulangan dan

pencegahan HIV AIDS di tempat kerja pada 3 perusahaan.

6) Kegiatan Sosialisasi Anti Penyalahgunaan Narkoba di Tempat Kerja dengan

Pagu Anggaran Rp. 20.042.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.042.000,- atau

100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini adalah

terlaksananya Sosialisasi penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS di tempat

kerja pada 3 perusahaan.

7) Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pengupahan dengan Pagu Anggaran

Rp. 67.992.000,- terealisasi sebesar Rp. 66.916.000,- atau 98,42% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini adalah terlaksananya

sosialisasi kebijakan pengupahan sebanyak 1 kali.

8) Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Anggota LKS Bipartit di perusahaan

dengan Pagu Anggaran Rp. 57.342.000,- terealisasi sebesar Rp. 56.466.000,-

atau 98,47% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini

adalah terlaksananya Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Anggota LKS Bipartit

pada 5 perusahaan.

Page 117: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 108

b. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja :

1) Kegiatan Perencanaan Tenaga Kerja Makro Daerah Kabupaten Lamandau

dengan Pagu Anggaran Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 71.858.700,-

atau 95,81% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini

adalah terlaksananya kegiatan penyusunan perencanaan tenaga kerja makro

sebanyak 1 laporan.

2) Kegiatan Penyusunan Informasi Pasar Kerja dengan Pagu Anggaran

Rp. 51.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 46.550.000,- atau 91,27% dan tingkat

pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan penyusunan informasi pasar kerja sebanyak 1 laporan.

3) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing dengan

Pagu Anggaran Rp. 62.540.000,- terealisasi sebesar Rp. 61.911.000,- atau

98,99% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini

adalah terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing

sebanyak 1 laporan.

4) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing dengan

Pagu Anggaran Rp. 62.540.000,- terealisasi sebesar Rp. 61.911.000,- atau

98,99% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini

adalah terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing

di 12 perusahaan.

5) Kegiatan Koordinasi Penyusunan Rencana Program Penempatan dan Informasi

Pasar Kerja dengan Pagu Anggaran Rp. 45.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

42.166.300,- atau 93,70% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari

Kegiatan ini adalah Terlaksananya Koordinasi Penyusunan Rencana Program

Penempatan dan Informasi Pasar Kerja sebanyak 1 laporan.

6) Kegiatan Sosialisasi Syarat-syarat dan Tata Cara Pembuatan AK. I s/d AK. V

dengan Pagu Anggaran Rp. 107.460.000,- terealisasi sebesar Rp. 103.960.000,-

atau 96,74% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran (Output) dari Kegiatan ini

adalah Terlaksananya Sosialisasi Syarat-syarat dan Tata Cara Pembuatan AK. I

s/d AK. V sebanyak 1 kegiatan.

7) Kegiatan Sosialisasi Wajib Lapor Lowongan Perusahaan Bagi Setiap

Perusahaan dengan Pagu Anggaran Rp. 124.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 116.230.000,- atau 93,73% dan tingkat pencapaian 100 %. Keluaran

(Output) dari Kegiatan ini adalah Terlaksananya Sosialisasi Wajib Lapor

Lowongan Perusahaan Bagi Setiap Perusahaan sebanyak 1 kegiatan.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans)

Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan program dan kegiatan Urusan

Ketenagakerjaan tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat

diselenggarakan sebagaimana mestinya.

Page 118: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 109

13. Ketahanan PanganProgram dan kegiatan urusan wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan oleh Badan

Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP). Adapun program dan kegiatan

pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program peningkatan kesejahteraan petani, kegiatannya yaitu :

1) Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

80.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 78.500.000,- atau 98,13% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pelatihan petani dan pelaku agribisnis di 8 Desa (Desa Nanga Pamalontian, Desa

Rimba Jaya, Desa Bukit Harum, Desa Pedongatan, Desa Karang Besi, Desa

Tanjung Beringin, Desa Hulu Jojabo, Desa Liku).

2) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 51.195.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.220.000,- atau

96,14% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyuluhan/pendampingan petani dan pelaku agribisnis mengenai

pengembangan usaha agribisnis selama 12 bulan di 74 Desa.

3) Peningkatan kemampuan lembaga petani, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

23.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 22.700.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

peningkatan kemampuan lembaga petani. Adapun kegiatan ini berupa lomba

antar kelompok tani tingkat Kabupaten Lamandau dengan hasil lomba sebagai

berikut :

a) Juara I : Kelompok Tani Karya Tani, Desa Modang Mas

b) Juara II : Kelompok Tani Umbang Nelon, Desa Batu Kotam

c) Juara III : Kelompok Tani Dokat Silingan,

b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), kegiatannya

yaitu:

1) Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 22.920.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.914.400,- atau 95,61% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyusunan date base potensi produksi pangan 1 paket dalam

bentuk Buku Neraca Bahan Makanan (NBM), Pola Pangan Harapan (PPH) dan

Prognosa HBKN.

2) Kegiatan Penyuluhan sumber pangan alternatif, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 40.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 39.880.000,- atau 99,70% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

penyuluhan sumber pangan alternatif di 8 Desa (Desa Liku, Desa Nanga

Belantikan, Desa Bukit Raya, Desa Nanga Pamalontian, Desa Purwareja, Desa

Sepondam, Desa Tapin Bini,dan Desa Lopus).

3) Kegiatan Penyuluhan Pasca panen dan pencatatan hasil pangan di Desa PM2L

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 24.000.000,- terealisasi sebesar

Page 119: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 110

Rp. 23.979.000,- atau 99,89% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyuluhan dan pencatatan hasil pangan

di 3 desa (Desa Perigi Raya, Desa Bakonsu dan Desa Hulu Jojabo).

4) Kegiatan Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 82.000.000,- dan tidak terealisasi.

5) Kegiatan Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 32.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 30.715.787,- atau

95,99% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya keikutsertaan Kabupaten Lamandau dalam kegiatan Hari Pangan

Sedunia Tingkat Nasional 1 kali.

6) Kegiatan Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia Tingkat Kabupaten dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 19.450.000,- terealisasi sebesar Rp. 15.950.000,-

atau 82,01% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terselenggaranya Hari Pangan Sedunia Tingkat Kabupaten 1 kali.

7) Kegiatan Laporan Berkala Kondisi Ketahan Pangan Daerah Dalam Rapat Dewan

Ketahanan Pangan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 38.685.000,- terealisasi

sebesar Rp. 36.983.600,- atau 95,60% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyampaian Laporan Berkala

Kondisi Ketahan Pangan Daerah Dalam Rapat Dewan Ketahanan Pangan 1 kali.

Kegiatan ini dilaksanakan di Nanga Bulik yang menghadirkan Narasumber

Direktur Eksekutif Pusat Layanan Usaha Terpadu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Kalteng, Ketua KTNA Kab. Lamandau, Kepala Bidang Pertanian

DISTANAKAN Kab.Lamandau dan Kepala Bidang Ketersediaan dan Cadangan

Pangan BP2KP Kab. Lamandau).

8) Kegiatan Demplot Usaha Tani dengan pagu anggaran sebesar Rp. 41.120.000,-

terealisasi sebesar Rp. 41.078.500,- atau 99,90% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya Demplot Usaha Tani di 8

Kecamatan (pada Balai Penyuluh Pertanian/BPP).

9) Kegiatan Penyelenggaraan Pekan Daerah Petani Nelayan (PEDA) dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 150.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 141.679.700,- atau

94,05% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terselenggaranya Pekan Daerah Petani Nelayan (PEDA) sebanyak 1 kali.

c. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, kegiatannya

yaitu:

1) Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 51.360.000,- terealisasi sebesar Rp. 43.144.000,- atau

100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksanannya pertemuan rutin penyuluh selama 12 bulan sebanyak 11 kali.

2) Pengembangan SDM dan Kelembagaan Petani, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 5.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.000.000,- atau 100% dan tingkat

Page 120: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 111

pencapaian 50%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanannya

pengiriman petani ke luar daerah sebanyak 2 Kali.

d. Program Pengembangan Cadangan Pangan/Beras Daerah, kegiatannya yaitu:

1) Pembinaan Pengelolaan Lumbung Pangan, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 25.930.000,- terealisasi sebesar Rp. 24.153.000,- atau 93,15% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanannya

pembinaan pengelolaan lumbung pangan 12 bulan.

e. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan, kegiatannya yaitu:

1) Pendampingan Aksi Desa Mandiri Pangan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

98.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 97.934.500,- atau 99,73% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanannya

pendampingan aksi desa mandiri pangan pada 5 desa.

2) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

30.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 29.890.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanannya

Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan pada 3 kecamatan yaitu Lamandau,

Delang dan Belantikan Raya.

3) Pemantauan dan Analisa Akses Pangan Masyarakat, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 41.770.000,- terealisasi sebesar Rp. 41.232.800,- atau 95,02% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksanannya Pemantauan dan Analisa Akses Pangan (Analisa Sistem

Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Analisa Peta Kerentanan Pangan

(FSVA)) Masyarakat selama 12 bulan.

4) Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 38.680.000,- terealisasi sebesar Rp. 38.120.401,- atau

98,55% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksanannya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

selama 12 bulan. Kegitan ini berupa Monitoring dan Evaluasi di 30 Kelompok

Wanita Tani/ KWT atau 30 Desa di Kabupaten Lamandau.

5) Lomba Toga (Tanaman Obat Keluarga) Tingkat Kabupaten dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 115.710.000,- terealisasi sebesar Rp. 115.660.500,- atau

99,96% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan adalah

terlaksananya Lomba Toga Tingkat Kabupaten sebanyak 1 kali. Hasil dari

kegiatan ini adalah :

a) Juara I : Desa Bayat

b) Juara II : Desa Sukamaju

c) Juara III : Desa Guci

d) Juara Harapan I : Desa Bina Bhakti

e) Juara Harapan II : Desa Samu Jaya

f) Juara Harapan III : Desa Bukit Makmur

Page 121: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 112

6) Lomba Toga (Tanaman Obat Keluarga) Tingkat Provinsi dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 41.955.000,- terealisasi sebesar Rp. 41.735.500,- atau 99,48% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan adalah terlaksananya Lomba

Toga Tingkat Provinsi sebanyak 1 kali. Desa yang mewakili lomba ini yaitu Desa

Mukti Manunggal Kecamatan Menthoby Raya yang berhasil mendapatkan

Juara II (dua).

7) Lomba B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) Tingkat Kabupaten dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 79.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 51.890.000,-

atau 65,68% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan adalah

terlaksananya Lomba B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) Tingkat

Kabupaten sebanyak 1 kali. Dari hasil pelaksanaan lomba diperoleh juara

sebagai berikut :

a) Juara I : TP – PKK Kecamatan Menthobi Raya

b) Juara II : TP – PKK Kecamatan Sematu Jaya

c) Juara III : TP – PKK Kecamatan Bulik

d) Juara Harapan I : TP – PKK Kecamatan Lamandau

e) Juara Harapan II : TP – PKK Kecamatan Belantikan Raya

f) Juara Harapan III : TP – PKK Kecamatan Bulik Timur

8) Lomba B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) Tingkat Provinsi dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 65.575.000,- terealisasi sebesar Rp. 65.042.200,-

atau 99,19% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan adalah

terlaksananya Lomba B2SA (Beragam Bergizi Seimabang dan Aman) Tingkat

Provinsi sebanyak 1 kali. Lomba ini diwakili oleh TP-PKK Kec. Menthobi Raya.

9) Penanganan Pasca Panen / Pengolahan Hasil Pertanian dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 72.809.000,- terealisasi sebesar Rp. 71.359.000,- atau 98,01% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan adalah terlaksananya

Penanganan Pasca Panen / Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak 1 kali.

Pelaksanaan kegiatan ini berupa Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal Berbahan

Dasar Singkong (Non Beras dan Non Terigu) di Kabupaten Lamandau, dengan

narasumber dari Praktisi Balai Besar Industri Agro Bogor.

Permasalahan dan SolusiDalam pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan Pelaksana Penyuluhan

dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2016, terdapat 1

kegiatan yang tidak terealisasi yaitu Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia (HPS)

Tingkat Provinsi. Permasalahan yang terjadi adalah pemerintah Kabupaten Barito Timur

selaku penyelenggaran tidak melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun 2016. Adapun

kegiatan tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur akan diselenggarakan pada

tahun 2017.

Page 122: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 113

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakProgram dan kegiatan urusan wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga

Berencana (BPPPAKB) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD).

Adapun program dan kegiatan BPPPAKB pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan,

kegiatannya yaitu :

1) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran

Rp. 10.000.000,- terealisasi Rp. 9.990.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya monitoring, dan

evaluasi hasil kegiatan pada bidang Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak sebanyak 1 laporan.

2) Sosialisasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak

(P2TP2A), dengan pagu anggaran Rp. 69.862.370,- terealisasi Rp. 69.597.200,-

atau 99,62% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tersedianya Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan

Anak (P2TP2A) dan mengurangi diskriminasi terhadap perempuan serta

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melindungi hak

perempuan dan anak – anak di 4 kecamatan.

3) Kegiatan Penyuluhan Tentang Perlindungan Anak bagi Murid Setingkat SLTP

dan SLTA, dengan pagu anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi

Rp. 24.997.500,- atau 97,96% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan partisipasi guru serta

murid untuk menjadi agen penyebar informasi Undang – Undang Perlindungan

Anak dengan di 7 sekolah setingkat SLTP/SLTA dengan jumlah 70 peserta.

4) Pengembangan Kabupaten Layak, dengan pagu anggaran Rp. 342.730.100,-

terealisasi Rp. 342.208.950,- atau 99,85% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terciptanya dan terbentuknya Pusat

Layanan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Lamandau serta fasilitas

penunjang untuk memenuhi hak anak dengan target awal terbentuk 4 sekolah

ramah anak dan 1 puskesmas ramah anak serta 1 rumah sakit ramah anak dan

1 perpustakaan ramah anak.

b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, kegiatannya

antara lain :

1) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran Rp.

10.000.000,- terealisasi Rp. 9.695.000,- atau 96,95% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan

monitoring dan evaluasi hasil kegiatan pada bidang Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak sebanyak 1 laporan.

2) Sosialisasi P2WKSS, dengan pagu anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi

Rp. 24.730.000,- atau 98,92% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

Page 123: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 114

dari kegiatan ini adalah meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan wanita

desa binaan P2WKSS sehingga mampu meningkatnkan peran wanita menuju

keluarga sehat dan sejahtera dengan target 50 wanita.

3) Kegiatan Sosialisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI), dengan pagu anggaran

Rp. 22.500.000,- terealisasi Rp. 22.200.000,- atau 98,67% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

sosialisasi gerakan sayang Ibu (GSI) 1 kali. Adapun outcome dari kegiatan ini

adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Gerakan Sayang

Ibu (GSI) sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi dan balita dan

meningkatnya partisipasi Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di 2 kecamatan.

4) Kegiatan Pembinaan Kader Gerakan Sayang Ibu (GSI), dengan pagu anggaran

Rp. 22.500.000,- terealisasi Rp. 22.282.500,- atau 99,03% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

pembinaan kader Gerakan Sayang Ibu (GSI) sebanyak 50 kader.

c. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak,

kegiatannya sebagai berikut :

1) Sosialisasi, Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran Rp. 10.000.000,-

terealisasi Rp. 9.990.000,- atau 99,90% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Laporan Monitoring dan Evaluasi

Hasil Pembangunan Bidang Kelembagaan sebanyak 1 laporan.

2) Penyusunan Data Terpilah Gender dan Anak, dengan pagu anggaran

Rp. 15.000.000,- terealisasi Rp. 14.895.000,- atau 99,30% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Data

Terpilah Gender dan Anak sebanyak 1 laporan.

3) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan PUG, dengan pagu anggaran

Rp. 18.250.000,- terealisasi Rp. 18.235.000,- atau 99,92% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya Data

Pembinaan dan Pengembangan PUG sebanyak 1 laporan.

Adapun program dan kegiatan urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa (BPMD) tahun 2016 adalah:

a. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan, kegiatannya yaitu:

1) Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS),

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 65.853.000,- terealisasi Rp. 65.596.200,-

atau 99,16% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat

Sejahtera (P2WKSS) 2 desa.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan

Keluarga Berencana (BPPPAKB) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Page 124: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 115

(BPMD) dalam melaksanakan program dan kegiatan urusan wajib Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang

berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

15. Keluarga Berencana dan Keluarga SejahteraProgram dan kegiatan urusan wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB

dan KS) dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan

Keluarga Berencana (BPPPAKB). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut:

a. Program Keluarga Berencana, kegiatannya yaitu:

1) Pelayanan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 477.118.656,- terealisasi sebesar Rp. 457.964.000,- atau 95,99%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pelayanan KIE sebanyak 16 kali.

2) Pembinaan Keluarga Berencana, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

189.507.384,- terealisasi sebesar Rp. 188.504.375,- atau 99,47% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

dokumen data Keluarga Berencana sebanyak 1 laporan.

3) Pembinaan Kelompok KB Pria, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 40.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 39.820.000,- atau 99,47% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya sosialisasi dan

pembinaan kelompok KB Pria sebanyak 2 kali.

4) Pengelolaan Balai Penyuluh KB, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

40.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 39.820.000,- atau 99,47% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Terkelolanya Balai

Penyuluh KB di 5 kecamatan.

b. Program Pelayanan Kontrasepsi, kegiatannya yaitu :

1) Kegiatan Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 83.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 82.579.000,- atau 99,49% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Meningkatnya pelayanan kontrasepsi KB sebanyak 16 kali.

2) Kegiatan Pelayanan KB Medis Operasi, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

15.010.000,- terealisasi sebesar Rp. 14.930.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 99,47%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pelayanan KB Medis Operasi sebanyak 8 akseptor.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan

Keluarga Berencana (BPPPAKB) dalam melaksanakan program dan kegiatan urusan

wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB dan KS) tahun 2016 tidak

terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

Page 125: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 116

mestinya. Selain itu berdasarkan data dari BPPPAKB realisasi pencapaian terhadap

target peserta KB aktif di Kabupaten Lamandau mencapai 110,45% sebagaimana dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 4.1Realisasi Peserta KB Aktif Kabupaten Lamandau Per Kecamatan Tahun 2016

KECAMATAN JMLPUS TARGET

REALISASI PER METODE KONTRASEPSIJUMLA

H

PENCAPAIAN

TERHADAPTARGET

(%)IUD MOP MOW IMPLA

NTSUNTI

K PIL KONDOM

LAMANDAU 1124 798 1 14 1 53 710 190 10 979 122,68 %

DELANG 1035 709 4 2 3 123 500 268 12 912 128,63 %

BULIK 4400 2891 82 28 58 227 2056 635 46 3132 108,34 %

SEMATU JAYA 2303 1828 70 12 17 220 985 482 20 1806 98,80 %

BULIK TIMUR 1380 1081 1 1 1 105 774 322 9 1213 112,21 %

MENTHOBI RAYA 2149 1716 32 11 3 242 938 363 45 1634 95,22 %

BELANTIKANRAYA 1278 821 9 3 10 144 730 190 6 1092 133,01 %

BATANG KAWA 466 241 1 0 0 48 220 100 2 371 153,94 %

LAMANDAU 14.135 10.085 200 71 93 1162 6.913 2550 150 11.139 110,45 %

Sumber : DP3AP2KB Kabupaten Lamandau Tahun 2017

16. PerhubunganProgram dan kegiatan urusan wajib Perhubungan dilaksanakan oleh Dinas

Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Adapun program dan

kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan :

1) Kegiatan Inventarisasi Sarana dan Prasarana ASDP, dengan Pagu Anggaran

Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 34.790.000,- atau 69,58% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terdatanya Sarana

dan Prasarana ASDP yang terdiri dari 2 unit Speedboat, 100 unit Getek, Klotok

5 Unit, Sampan 145 Unit, Dermaga 1 Unit dermaga pemda di Menthobi Raya.

2) Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum dijalan raya

dengan Pagu Anggaran Rp. 122.440.000,- terealisasi sebesar Rp. 91.660.000,-

atau 74,86% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya penertiban angkutan umum dan barang di jalan raya 6 kali.

3) Kegiatan Pelayanan perijinan di bidang perhubungan dengan Pagu Anggaran

Rp. 63.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 62.790.000,- atau 99,67% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya

perijinan di bidang perhubungan yang berupa paket pengadaan buku uji KIR, Plat

samping/sticker dan barang koasi.

4) Kegiatan Operasional Pengawalan VIP dengan Pagu Anggaran

Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 87.524.100,- atau 99,67% dan tingkat

Page 126: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 117

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terwujudnya

kelancaran dan keamanan perjalanan VIP.

5) Kegiatan Monitoring Sarana dan Prasarana ASDP, dengan Pagu Anggaran Rp.

25.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 23.710.000,- atau 94,84% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terdatanya sarana

dan prasarana ASDP yang terdiri dari 12 unit Speedboat, 134 unit Getek, Klotok

17 Unit, Sampan 245 Unit, Dermaga 4 Unit.

b. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas :

1) Kegiatan Pengamanan Lalu Lintas Hari Besar Keagamaan dengan Pagu

Anggaran Rp. 20.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 14.595.000,- atau 72,98%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pengamanan dalam kegiatan Hari Besar Keagamaan (opeasi

ketupat telabang dan lilin telabang).

2) Kegiatan Pengadaan Rambu – rambu Lalu Lintas dengan Pagu Anggaran Rp.

132.660.000,- terealisasi sebesar Rp. 118.169.100,- atau 89,08% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengadaan cermin tikungan sebanyak 1 paket.

3) Kegiatan Pengendalian dan Pengamanan Lokasi Parkir dengan Pagu Anggaran

Rp. 40.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 39.226.000,- atau 98,07% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pengawasan dan Pengamanan Lokasi Parkir.

4) Kegiatan Survei Inventarisasi Lokasi Parkir, dengan Pagu Anggaran

Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp. 39.395.000,- dan atau 98,49% tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terdatanya lokasi parkir

baru.

5) Kegiatan Pengamanan Lalu Lintas, dengan pagu anggaran Rp. 82.500.000,-

terealisasi Rp. 34.450.000,- atau 41,76%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pengamanan lalu lintas jalan raya.

c. Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan :

1) Kegiatan perencanaan tanah fasilitas perhubungan dengan pagu anggaran

Rp. 430.000.000,- terealisasi Rp. 190.625.000,- atau 44,33% tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen

Perencanaan Pengadaan Tanah Bandar Udara Kabupaten Lamandau.

2) Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah Fasilitas Perhubungan dengan pagu

anggaran Rp. 532.000.000,- terealisasi Rp. 177.799.300,- atau 33,42% tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini terlaksananya tahapan persiapan

pengadaan tanah yang berupa Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Untk

Rencana Bandar Udara Kabupaten Lamandau Oleh Gubernur Kalimantan

Tengah.

Page 127: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 118

3) Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah Fasilitas Perhubungan dengan pagu

anggaran Rp. 2.055.000.000,- terealisasi Rp. 19.975.000,- atau 0,97% tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini terlaksananya tahapan

pelaksanaan pengadaan tanah yang berupa ganti rugi lahan kepada warga.

4) Kegiatan Penyerahan Pengadaan Tanah Fasilitas Perhubungan dengan pagu

anggaran Rp. 75.000.000,- terealisasi nihil.

Permasalahan dan SolusiDalam melaksanakan urusan Perhubungan tahun 2016, Dinas Perhubungan,

Telekomunikasi dan Informatika mengalami permasalahan yaitu :

1. Pada program pembangunan sarana dan prasarana fasilitas perhubungan, Belum

adanya penetapan lokasi pengadaan tanah bandar udara Kabupaten Lamandau

dikarenakan belum di tandatanganinya surat keputusan Gubernur Kalimantan

Tengah tentang Pembentukan Tim Persiapan pengadaan tanah sehingga proses

penetapan lokasi tidak bisa dilaksanakan. Solusi : Mengusulkan kembali Surat

Keputusan Tetang Tim Persiapan Pengadaan Tanah Bandar Udara Kabupaten

Lamandau kepada Gubernur Kalimantan Tengah

2. Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah Fasilitas Perhubungan tidak terlaksana

karena belum selesainya tahapan persiapan pengadaan tanah sehingga tidak

dapat dilakukan ganti rugi. Solusi : Menunggu tahapan penyelesaian persiapan

pengadaan tanah agar dapat dianggarkan kembali.

3. Kegiatan Penyerahan Pengadaan Tanah Fasilitas Perhubungan tidak terlaksana

karena belum selesainya tahapan pelaksanaan pengadaan tanah sehingga tidak

dapat dilakukan sertifikasi. Solusi : Menunggu tahapan pelaksanaan pengadaan

tanah agar dapat dianggarkan kembali.

17. Komunikasi dan InformatikaProgram dan kegiatan urusan wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh Dinas

Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), dan Sekretariat Daerah

serta BAPPEDA. Adapun program dan kegiatan pada Dishubkominfo tahun 2016,

sebagai berikut:

a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Komunikasi :

1) Kegiatan Pemeliharaan Alat Kominfo dengan Pagu Anggaran Rp. 70.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 69.994.000,- atau 99,99% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan paket

hotspot Bundaran Rusa dan Pembayaran Bandwith selama 1 tahun.

b. Program Monitoring Bidang Komunikasi dan Informatika :

1) Kegiatan Monitoring Penempatan Tower/Alat Komunikasi dengan Pagu

Anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 24.970.000,- atau 99,88%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya data letak alat komunikasi.

Page 128: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 119

Adapun program dan kegiatan pada Sekretariat Daerah tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi:

1) Kegiatan Portal Informasi Berbasis Web dengan Pagu Anggaran Rp.

577.100.000,- terealisasi sebesar Rp. 502.843.273,- atau 87,13% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pendampingan portal informasi 1 paket.

b. Program Pembangunan Informasi:

1) Kegiatan Publikasi dan Informasi Kegiatan Pembangunan dengan Pagu

Anggaran Rp. 993.530.000,- terealisasi sebesar Rp. 991.155.253,- atau 99,76%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya informasi kegiatan pembangunan 1 laporan.

2) Kegiatan Kerjasama dengan Media Cetak/Elektronik dengan Pagu Anggaran

Rp. 2.674.335.500,- terealisasi sebesar Rp. 2.673.659.300,- atau 99,97% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terjalinnya

kerjasama dengan media cetak 1 laporan.

3) Kegiatan Sistem Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat dengan Pagu

Anggaran Rp. 20.349.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.300.000,- atau 11,3% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

sistem pelayanan pengaduan masyarakat 1 laporan.

4) Kegiatan Kliping Koran dengan Pagu Anggaran Rp. 50.925.000,- terealisasi

sebesar Rp. 28.847.000,- atau 56,65% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya kliping koran 12 buku.

5) Kegiatan Buletin Bahaum Bakuba dengan Pagu Anggaran Rp. 297.280.000,-

terealisasi sebesar Rp. 296.355.750,- atau 99,69% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya Buletin Bahaum

Bakuba 12 buku.

6) Kegiatan Pengelolaan RSPD dengan Pagu Anggaran Rp. 366.299.856,-

terealisasi sebesar Rp. 302.355.394,- atau 82,54% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya operasional RSPD

1 tahun.

7) Kegiatan Pengelolaan TVRI dengan Pagu Anggaran Rp. 73.279.992,- terealisasi

sebesar Rp. 37.020.132,- atau 50,52% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengelolaan operasional TVRI 1

tahun.

8) Kegiatan Peliputan dan Pendokumentasian Kegiatan Pemda Lamandau dengan

Pagu Anggaran Rp. 287.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 267.937.003,- atau

93,20% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya peliputan dan dokumentasi kegiatan Pemda Lamandau selama

1 tahun.

Adapun program dan kegiatan pada BAPPEDA tahun 2016, sebagai berikut :

Page 129: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 120

a. Program pengembangan data/informasi daerah :

1) Pengembangan Website Kabupaten Lamandau, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 52.065.000,- terealisasi sebesar Rp. 50.055.000,- atau 96,14% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terupdatenya informasi daerah melalui website Bappeda Kabupaten Lamandau

daerah selama 12 bulan.

2) Koordinasi Penyusunan Data SIPD, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 136.270.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 103.007.122,- atau 75,59% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya koordinasi penyusunan data SIPD sebanyak 2 kali.

3) Pembuatan Film Dokumenter Kabupaten Lamandau dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 356.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 349.750.000,- atau 98,02%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terproduksinya film dokumenter Kabupaten sebanyak 1 judul.

4) Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan Penyusunan

Dokumen Perencanaan, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 379.020.000,-

terealisasi sebesar Rp. 356.657.100,- atau 94,10% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya Buku - buku

publikasi Statistik dan Informasi Daerah sebanyak 7 judul buku,

sebagai berikut :

a) Profil Kabupaten Lamandau tahun 2016

b) IPM Kabupaten Lamandau 2015/2016

c) Penduduk Kabupaten Lamandau 2015/2016

d) Distribusi Pendapatan Kabupaten Lamandau 2015/2016

e) Data Pokok Pembangunan Kabupaten Lamandau 2015/2016

f) Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 2015/2016

g) Data Pokok Pembangunan Kecamatan di Kabupaten Lamandau

2015/2016

Permasalahan dan SolusiDalam menangani urusan komunikasi dan informatika, Pemerintah Kabupaten

Lamandau terus melakukan terobosan baru dalam mengikuti perkembangan jaman

atau kemajuan teknologi informasi. Mulai dari pengelolaan Website daerah sampai

penggunaan SIM (Sistem Informasi Manajemen) dalam melaksanakan pekerjaan

antara lain SIM keuangan, SIM ASET Daerah, SIM PP, SIMPEGDA, LPSE, dll. Pada

tahun 2016 Pemkab. Lamandau melanjutkan pengelolaan Portal Informasi Berbasis

Web, dimana Web Portal digunakan untuk membangun komunitas atau koordinasi

dilingkungan SKPD Kabupaten Lamandau, sistem yang ada didalamnya

memungkinkan seorang pengguna untuk mengakses suatu sistem yang lain yang ada

pada lingkungan internal pemerintahan. Contohnya untuk koordinasi surat menyurat

dapat dilakukan melalui portal sehingga memudahkan koordinasi antar SKPD dapat

Page 130: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 121

dikendalikan melalui Web Portal. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya

pemanfaatan teknologi aplikasi oleh SKPD yang telah disediakan. Solusi: perlunya

komitmen bersama seluruh Kepala SKPD untuk menerapkannya. Selain itu data yang

dibutuhkan dalam SIPD belum semua dapat terisi, karena belum semua SKPD

memahami akan arti penting keberadaan SIPD. Selain itu telah diadakan sosialisasi

Permendagri No. 8 Tahun 2014 tentang SIPD pada tahun 2016 di lingkup pemerintah

Kabupaten Lamandau.

18. PertanahanProgram dan kegiatan urusan wajib Pertanahan dilaksanakan oleh Dinas pekerjaan

umum. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur:

1) Kegiatan pelaksanaan pengadaan tanah dengan pagu anggaran

Rp. 9.512.345.782,- terealisasi sebesar Rp. 7.587.120.535,- atau 79,76% dengan

tingkat pencapaian 87,76%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengadaan tanah di 7 lokasi yaitu :

a) Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum untuk

Pembangunan Jalan Bukit Sawa - Bundaran E;

b) Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum untuk

Pembangunan Jalan Nasional Km.14 - Bukit Sawa;

c) Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum untuk

Pembangunan Jalan Perumda - Alun-alun;

d) Pengadaan Tanah KM. 9;

e) Pengadaan Tanah Simpang Sudiro - Bakrie dan Pengadaan Tanah Jl.

Panglima Batur;

f) Pengadaan Tanah KM. 11;

g) Pengadaan Tanah Kujan – Bakrie;

Selain program dan kegiatan urusan wajib Pertanahan yang dilaksanakan oleh Dinas

pekerjaan umum. Terdapat pula program dan kegiatan di Dinas Pertambangan dan

Energi, sebagai berikut :

a. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

1) Kegiatan Pembebasan Lahan Pembangunan Jaringan Pembangkit Listrik PLTBG

dengan Pagu Anggaran Rp. 135.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 135.000.000,-

atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah

terlaksananya tahapan pelaksanaan pengadaan tanah berupa ganti rugi lahan

kepada warga untuk lokasi pembangunan PLTBg di Gemareksa

b. Program Pembangunan Bidang Ketenagalistrikan

1) Kegiatan pembuatan sertifikat tanah dengan pagu anggaran

Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 18.683.600,- atau 62,28% dengan

Page 131: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 122

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya tanah

lokasi PLTD di Desa Kujan.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang ada pada urusan pertanahan yaitu masih banyaknya tanah

yang belum bersertifikat (hanya menggunakan surat keterangan hak milik/surat adat)

serta banyaknya lahan yang tumpang tindih disebabkan belum tertibnya administrasi

kepemilikan tanah. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

melaksanakan kegiatan prona dan melakukan pengukuran ulang untuk menghindari

tumpang tindih lahan, dengan melibatkan instansi terkait.

Solusinya: kegiatan Pengukuran/Sertifikasi Tanah Pemda tersebut tetap

dianggarkan pada tahun berikutnya.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam NegeriProgram dan kegiatan urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Satuan Polisi

Pamong Praja (Satpol PP.) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Adapun program dan kegiatan pada Bakesbangpol tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan:

1) Kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Aparatur Desa Dalam Meningkatkan

Kontramtibmas dengan Pagu Anggaran Rp. 69.717.500,- terealisasi sebesar

Rp. 68.717.100,- atau 98,57% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemberdayaan aparatur desa dalam

meningkatkan kontramtibmas di lokasi PM2L.

2) Kegiatan Belanja Tim Terpadu Tingkat Kabupaten Lamandau Penanganan

Gangguan Dalam Negeri dengan Pagu Anggaran Rp. 229.505.200,- terealisasi

sebesar Rp. 220.274.604,- atau 95,98% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya rasa aman dan ketentraman di

lingkungan masyarakat Kabupaten Lamandau.

3) Kegiatan Pengembangan Komunitas Intelejen Daerah dengan Pagu Anggaran

Rp. 179.056.250,- terealisasi sebesar Rp. 178.040.000,- atau 99,43% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya

kinerja intelejen daerah dalam rangka deteksi dini terhadap gangguan

kamtribmas.

4) Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Narkoba dengan Pagu Anggaran

Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 222.523.700,- atau 89,01% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

sosialisasi penanggulangan narkoba.

b. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan:

1) Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Orang Asing dengan Pagu Anggaran

Rp. 32.378.500,- terealisasi sebesar Rp. 29.800.000,- atau 92,04% dan tingkat

Page 132: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 123

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terkendali dan

terawasinya orang asing.

c. Program Pendidikan Politik Masyarakat:

1) Kegiatan Pemantapan stabilitas Sosial Politik dengan Pagu Anggaran

Rp. 81.989.500,- terealisasi sebesar Rp. 81.971.500,- atau 99,98% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya

pemahaman masyarakat tentang budaya berpolitik.

3) Kegiatan Pembinaan Partai Politik dengan Pagu Anggaran Rp. 61.605.000,-

terealisasi sebesar Rp. 61.200.000,- atau 99,34% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan partai

politik dalam pengadministrasian laporan keuangan dan kegiatan lainnya.

d. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan:

1) Kegiatan Peningkatan wawasan kebangsaan dengan Pagu Anggaran

Rp. 546.586.750,- terealisasi sebesar Rp. 544.225.000,- atau 99,57% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

perayaan Hut RI dan HUT Kab.Lamandau.

2) Kegiatan Sosialisasi Kesatuan Bangsa, Wasbang, Tannas dan Bela Negara

Dalam Menegakkan Ideologi Negara dengan Pagu Anggaran Rp. 73.654.000,-

terealisasi sebesar Rp. 72.409.800,- atau 98,31% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan

masyarakat akan kesbang, wasbang, tannas dan bela negara dalam

menegakkan ideologi negara.

2) Kegiatan Ikrar Bersama Anak Bangsa dengan Pagu Anggaran Rp. 220.428.976,-

terealisasi sebesar Rp. 219.710.000,- atau 99,67% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran

dalam bela negara bagi pemuda kabupaten Lamandau.

Permasalahan dan SolusiSecara umum dalam melaksanakan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri, Badan Kesbangpol Kabupaten Lamandau tahun 2016 tidak terdapat

permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

Adapun program dan kegiatan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang

dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan:

1) Kegiatan Pengendalian keamanan lingkungan dengan Pagu Anggaran

Rp. 49.196.796,-, terealisasi sebesar Rp. 48.501.250,- atau 99,17% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

keamanan lingkungan 12 bulan sebanyak 56 kali .

Page 133: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 124

2) Kegiatan Cipta Kondisi Ketertiban dan Keamanan Hari-Hari Besar Keagamaan

dengan Pagu Anggaran Rp. 12.800.000,-, terealisasi sebesar Rp. 12.720.000,-

atau 99,38% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terciptanya ketentraman dan ketenangan masyarakat dalam

melaksanakan ibadah dan perayaan hari raya sebanyak 4 kali.

b. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat):

1) Kegiatan Operasi Represif Terhadap Gelandangan, Pengemis dan WTS

dengan Pagu Anggaran Rp. 13.000.000,-, terealisasi sebesar Rp. 12.762.600,-

atau 98,17% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tercegahnya perkembangan gelandangan, pengemis dan WTS.

2) Kegiatan Operasi preventif terhadap masyarakat sumber masalah sosial

dengan Pagu Anggaran Rp. 12.000.000,-, terealisasi sebesar Rp. 11.838.500,-

atau 98,65% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tercegahnya perkembangan masalah sosial di masyarakat.

c. Program Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah:

1) Kegiatan Pemantauan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala

Daerah dengan Pagu Anggaran Rp. 99.700.000,-, terealisasi sebesar

Rp. 99.075.200,- atau 99,37% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Penegakan pelanggaran terhadap

Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah selama 12 bulan.

2) Kegiatan Pembentukan sekretariat PPNS dengan pagu anggaran

Rp. 5.000.000,- terealisasi Rp. 4.975.000,- atau 99,50% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran dari kegiatan adalah terbentuknya sekretariat PPNS.

3) Kegiatan PPNS dalam rangka WASMAT LIDRIK, Penyidikan dan persidangan

perkara dengan pagu anggaran Rp. 150.000.000,- terealisasi Rp. 143.509.200,-

atau 99,50% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penegakan pelanggaran terhadap peraturan daerah dan

peraturan kepala daerah selama 12 bulan.

d. Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan Tindak Lanjut Kriminal :

1) Kegiatan Monitoring Pencegahan Peredaran Minuman Keras dan Narkoba

dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 12.000.000,- terealisasi Rp. 11.855.050,-

atau 98,79% dan tingkat pencapaian 100% Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya monitoring tentang bahaya miras dan narkoba selama 12

bulan.

2) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pencegahan Berkembangnya Paktek

Prostitusi dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 19.000.000,- terealisasi

Rp. 18.615.000,- atau 97,97% dan tingkat pencapaian 100% Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya monitoring dan evaluasi pencegahan

praktek prostitusi selama 12 bulan.

Page 134: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 125

Permasalahan dan SolusiSecara umum Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamandau dalam

melaksanakan program Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri tahun 2016

tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

Adapun program dan kegiatan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang

dilaksanakan BPBD pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam dengan kegiatan :

1) Patroli Satgas dan Posko Penanggulangan Kebakaran Hutan, Lahan dan

Pekarangan dengan Pagu Anggaran Rp. 117.935.000,-, terealisasi sebesar

Rp. 116.915.400,- atau 99,14% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Patroli Satgas dan Posko

Penangulangan Kebakaran Hutan, Lahan dan Pekarangan di Kabupaten

lamandau.

2) Kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penangulangan Kebakaran Hutan,

Lahan, dan Pekarangan dengan Pagu Anggaran Rp. 25.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 24.580.000,- atau 98,32% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi pencegahan dan

kesiapsiagaan penangulangan bencana.

c. Program Tanggap Darurat

1) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kejadian Bencana dengan Pagu

Anggaran Rp. 60.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 59.980.000,- atau 99,97%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kejadian Bencana di

Kabupaten Lamandau.

2) Kegiatan Pengadaan Logistik dengan Pagu Anggaran Rp. 26.950.000,-

terealisasi sebesar Rp. 26.900.000,- atau 99,81% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya kebutuhan

dasar/logistik untuk masyarakat terkena bencana di Kabupaten Lamandau.

3) Kegiatan Tanggap Darurat dengan Pagu Anggaran Rp. 26.800.000,- terealisasi

sebesar Rp. 26.800.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyelamatan, evakuasi dan

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat korban bencana di Kabupaten

Lamandau.

d. Program Pasca Bencana

1) Kegiatan Pengendalian Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi dengan Pagu

Anggaran Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.960.000,- atau 99,92%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Page 135: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 126

terlaksananya Pengendalian Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi di

Kabupaten Lamandau.

2) Kegiatan Evaluasi, Pelaporan dan Pendataan Dampak Bencana dengan Pagu

Anggaran Rp. 43.340.000,- terealisasi sebesar Rp. 43.282.000,- atau 99,87%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya dokumen laporan dan pendataan dampak bencana di Kabupaten

Lamandau.

Permasalahan dan SolusiDalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPBD terdapat

permasalahan yang dihadapi yaitu :

1. Jumlah personil BPBD yang tidak seimbang dengan beban tugas yang diberikan.

Solusinya : Penambahan jumlah personil di BPBD Kabupaten Lamandau

khususnya untuk petugas Damkar.

2. Sarana dan prasarana pendukung yang masih minim dibandingkan dengan

jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Lamandau. Solusinya : pada tahun

selanjutnya akan diadakan pengadaan mobil Damkar, mobil patroli, mobil

rescue, mesin pompa Damkar, mobil Damkar mini.

3. Alokasi dana yang minim yang di anggarkan pada BPBD Kab.Lamandau.

Solusinya : diadakan penambahan anggaran untuk pembangunan garasi dan

bengkel mobil Damkar serta pembangunan posko dan asrama petugas Damkar

pada masing-masing Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK).

4. Kurangnya SDM yang terampil, terlatih dan ahli dibidangnya. Solusinya :

Pengadaan tenaga Operator dan Caraka mobil Damkar untuk tahun berikutnya.

5. Belum ditetapkannya Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) pada masing-

masing kecamatan. Solusinya : Menetapkan dengan keputusan Bupati

Lamandau tentang Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) di Kabupaten

Lamandau.

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, PerangkatDaerah, Kepegawaian dan Persandian.

a. Otonomi DaerahProgram dan kegiatan bidang urusan Otonomi Daerah yang dilaksanakan oleh

Sekretariat DPRD tahun 2016, sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah,

kegiatannya yaitu :

a) Kegiatan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah dengan Pagu

Anggaran Rp. 163.064.662,- terealisasi sebesar Rp. 109.056.700,- atau

66,88% dan tingkat pencapaian 91,50%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pembahasan rancangan peraturan daerah.

Page 136: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 127

b) Kegiatan Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah Daerah

dan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama dengan Pagu Anggaran Rp.

58.369.500,- terealisasi sebesar Rp. 30.975.000,- atau 53,07% dan tingkat

pencapaian 96,51%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah

daerah dan tokoh masyarakat/tokoh agama.

c) Kegiatan Rapat-rapat Paripurna, dengan Pagu Anggaran Rp. 326.268.500,-

terealisasi sebesar Rp. 324.099.000,- atau 99,34% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapat-rapat

paripurna.

d) Kegiatan Reses dengan Pagu Anggaran Rp. 192.400.000,- terealisasi

sebesar Rp. 113.175.000,- atau 58,82% dan tingkat pencapaian 60%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tesaringnya aspirasi masyarakat

pada masing-masing daerah.

e) Kegiatan Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke Luar Daerah

dengan Pagu Anggaran Rp.869.331.000,- terealisasi sebesar

Rp. 848.129.644,- atau 98,24% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kunjungan Kerja Pimpinan

dan Anggota DPRD ke Luar Daerah.

6) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD dengan Pagu

Anggaran Rp. 1.358.981.250,- terealisasi sebesar Rp. 1.335.106.362,- atau

98,24% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah adanya peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

7) Kegiatan Sosialisasi peraturan perundang-undangan, dengan Pagu

Anggaran Rp. 74.900.000,- terealisasi Nihil atau 0% dan tingkat pencapaian

0%.

8) Kegiatan Jasa Jaminan Kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD, dengan

Pagu Anggaran Rp. 438.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 393.688.503,00,-

atau 89,88% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah tersedianya jasa jaminan kesehatan pimpinan dan anggota DPRD.

Permasalahan dan SolusiKendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran pada tahun 2016 yaitu pada

kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tidak dapat dilaksanakan

karena banyaknya aspirasi masyarakat yang masuk ke DPRD sehingga jadwal yang

telah disusun tidak dapat terlaksana. Solusi : Sekretariat akan lebih cermat lagi

dalam menyusun jadwal pelaksanaan sosialisasi tersebut.

Program Penataan Daerah Otonomi Baru yang dilaksanakan oleh Sekretariat

Daerah tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Penataan Daerah Otonomi Baru, kegiatannya yaitu antara lain :

1) Kegiatan Percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi antar

daerah dengan Pagu Anggaran Rp. 96.800.000,- terealisasi sebesar

Page 137: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 128

Rp. 95.321.700,00,- atau 98,47%, tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya terlaksananya fasilitasi

penyelesaian tapal batas wilayah 1 tahun.

2) Kegiatan Tata Batas Antar Desa dan Kecamatan dengan Pagu Anggaran

Rp. 65.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 63.950.000,- atau 98,38%, tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

fasilitasi penyelesaian tapal batas kec/desa 1 tahun.

3) Kegiatan Tim Pendataan Rupa Bumi dengan Pagu Anggaran Rp.

60.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 59.690.000,- atau 99,48%, tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

fasilitasi masalah rupa bumi 1 tahun.

4) Kegiatan Penyusunan LPPD dan ILPPD, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 168.625.000,- terealisasi sebesar Rp. 158.137.675,- atau 93,78% dan

tingkat pencapaian 100%.Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersusunnya LPPD dan ILPPD Tahun 2015 1 laporan.

5) Kegiatan Pembinaan dan Monitoring Kegiatan Paten, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 16.042.500,- terealisasi sebesar Rp. 15.979.260,-

atau 99,61% dan tingkat pencapaian 100%.Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya pembinaan dan monitoring kegiatan Paten.

6) Kegiatan Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 20.862.500,- terealisasi sebesar Rp. 19.872.700,- atau 95,26%

dan tingkat pencapaian 100%.Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya kerjasama antar daerah.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan

program Penataan Daerah Otonomi Baru tahun 2016 tidak terdapat permasalahan

yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

Program dan kegiatan bidang urusan Otonomi Daerah yang dilaksanakan oleh

Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal tahun 2016, sebagai

berikut:

a. Program Peningkatan Pelayanan Perijinan, kegiatannya yaitu:

1) Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan Pagu Anggaran Rp.

5.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.550.000,- atau 94,87% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

data tingkat Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 1 kali.

2) Penyelenggaraan Perizinan, dengan Pagu Anggaran Rp. 254.231.000,-

terealisasi Rp. 246.640.000,- atau 97,01% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya Perijinan dan

Investasi 12 bulan.

Page 138: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 129

3) Sosialisasi Pelayanan Perizinan, dengan Pagu Anggaran Rp. 16.500.000,-

terealisasi Rp. 15.920.000,- atau 96,48% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi

pelayanan perijinan di 1 kecamatan.

4) Penyusunan SOP, dengan Pagu Anggaran Rp. 4.500.000,- terealisasi

Rp. 4.500.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyusunan SOP sebanyak 1 laporan.

5) Monitoring Dan evaluasi perizinan, dengan Pagu Anggaran Rp. 15.450.000,-

terealisasi Rp. 15.160.000,- atau 98,12% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya monitoring dan

evaluasi perijinan di 2 kecamatan.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal

Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan urusan Otonomi Daerah tahun 2016

tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

b. Pemerintahan UmumProgram dan kegiatan bidang urusan Pemerintahan Umum yang dilaksanakan oleh

Sekretariat Daerah tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, kegiatannya yaitu :

1) Kegiatan Operasional Unit Layanan Pengadaan, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 1.224.460.224,- terealisasi sebesar Rp. 1.193.687.255,- atau

97,49% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tersedianya operasional ULP 1 tahun.

2) Kegiatan Pengelolaan LPSE, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 1.453.224.015,- terealisasi sebesar Rp. 1.304.853.009,- atau 89,79%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya operasional LPSE selama 1 tahun.

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, kegiatannya yaitu:

1) Rapat Kerja Camat, Kepala Desa/Lurah dan Ketua BPD dengan Pagu

Anggaran Rp. 166.757.240,- terealisasi sebesar Rp. 145.542.250,- atau

87,28% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terselenggaranya Rapat Kerja Camat, Kepala Desa/Lurah dan

Ketua BPD 1 tahun.

2) Kegiatan Pelatihan Administrasi Desa, dengan Pagu Anggaran

Rp. 117.934.250,- terealisasi sebesar Rp. 93.260.625,- atau 79,08% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pelatihan ADD 1 tahun.

Page 139: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 130

3) Kegiatan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Peneliti dan Pengawas

PILKADES dengan Pagu Anggaran Rp. 55.000.000,- terealisasi

Rp. 20.698.000,- atau 37,63% dan tingkat pencapaian 100%.

4) Kegiatan Tim Fasilitasi ADD, dengan Pagu Anggaran Rp. 46.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 45.970.000,- atau 99,93% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya tim fasilitasi ADD

1 tahun.

5) Kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi LPSE, dengan Pagu Anggaran

Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.175.154,- atau 79,18% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pelatihan dan Sosialisasi LPSE 1 tahun.

6) Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Aparatur Desa, dengan Pagu

Anggaran Rp. 123.626.250,- terealisasi sebesar Rp. 117.601.250,- atau

95,13% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pelatihan Peningkatan Kemampuan Aparatur Desa

1 tahun.

c. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/WKDH, terdiri dari:

1) Kegiatan Dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat,

pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan, dengan Pagu

Anggaran Rp. 113.450.000,- terealisasi sebesar Rp. 95.239.000,- atau

83,95% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Dialog/audensi dengan tokoh masyarakat dan

pimpinan ormas 1 tahun.

2) Kegiatan Penerimaan Kunjungan Kerja Pejabat Negara/

Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen/Luar Negeri, dengan

Pagu Anggaran Rp. 225.875.000,- terealisasi sebesar Rp. 202.925.000,-

atau 89,84% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya Kunjungan Kerja Pejabat Negara 1 tahun.

3) Kegiatan Rapat Koordinasi Unsur MUSPIDA, dengan Pagu Anggaran Rp.

60.515.000,- terealisasi sebesar Rp. 11.875.000,- atau 19,62% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terkoordinasinya pelaksanaan pemeriintahan daerah 2 kali.

4) Kegiatan Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah, dengan Pagu

Anggaran Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.900.000,- atau

43,80% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Rapat Koordinasi Pejabat Pemda 1 tahun.

5) Kegiatan Kunjungan Kerja/Inspeksi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

dengan Pagu Anggaran Rp. 260.800.000,- terealisasi sebesar

Rp. 249.185.060,- atau 95,55% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya KunjunganKerja/Inspeksi

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 1 tahun.

Page 140: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 131

6) Kegiatan Rapat dan Kunjungan Kerja KDH/WKDH Ke Luar Daerah dengan

Pagu Anggaran Rp. 770.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 768.363.036,-

atau 99,79% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terkoordinasi Pemkab dengan Pemerintah Pusat/Provinsi

1 tahun.

d. Program Penataan Peraturan Perundangan-Undangan, kegiatannya yaitu :

1) Kegiatan Pembuatan Perda dan Peraturan Kepala Daerah, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 153.280.500,- terealisasi sebesar Rp. 147.565.500,-

atau 96,27% dan tingkat pencapaian 100% Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah tersusunnya produk hukum daerah.

2) Kegiatan Sosialisasi Perda Kabupaten Lamandau dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 193.999.900,- terealisasi sebesar Rp. 193.819.900,- atau

99,91% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya sosialisasi ranperda dan perda daerah 8 kecamatan.

3) Kegiatan Pembentukan Perda dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 32.325.350,- terealisasi sebesar Rp. 30.104.601,- atau 93,13% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya rencana penyusunan produk hukum daerah.

4) Kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 96.549.055,- terealisasi sebesar Rp. 91.493.000,- atau 94,76% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyuluhan hukum terpadu di kecamatan.

e. Program Dokumentasi Hukum Dan Peta Permasalahan Hukum, kegiatannya

yaitu :

1) Bantuan Hukum, Sengketa Hukum, dan Penanganan Pengaduan

Masyarakat, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 245.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 244.990.750,- atau 99,99% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian

Bantuan Hukum, Sengketa Hukum, dan Pengaduan Masyarakat selama

1 tahun.

2) Dokumentasi hukum dan informasi hukum, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 65.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 62.991.850,- atau 96,91% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersusunnya bahan Dokumentasi dan informasi hukum tahun 2014

sebanyak 270 buku.

f. Program Peningkatan Sarana Perekonomian, kegiatannya yaitu :

1) Pendistribusian, Monitoring dan Evaluasi Program Raskin, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 934.195.000,- terealisasi sebesar Rp. 875.905.600,-

Page 141: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 132

atau 93,76% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya monev Raskin di 8 kecamatan.

g. Program Pembangunan Dunia Usaha dan Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat, kegiatannya yaitu :

1) Peningkatan pengetahuan Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan

Perekonomian Masyarakat, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 126.050.000,- terealisasi sebesar Rp. 125.907.900,- atau 99,89% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya bertambahnya pengetahuan dan wawasan UMKM 45 orang.

h. Program Sosialisasi dan Pembinaan Hukum, kegiatannya yaitu :

1) Kegiatan Lomba Kesadaran Hukum dengan pagu anggaran sebesar Rp.

92.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 83.859.843,- atau 91,15% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Lomba Kesadaran Hukum sebanyak 1 kali.

2) Kegiatan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 64.732.500,- terealisasi sebesar

Rp. 62.342.009,- atau 96,31% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini kegiatan ini adalah terlaksananya RANHAM dan

penyusunan laporan RANHAM 1 kali.

3) Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Desa/Kelurahan Sadar Hukum

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 99.049.800,- atau 99,05% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembentukan dan

pembinaan Desa/Kelurahan Sadar Hukum1 tahun.

i. Pengembangan dan Pemantauan Pembangunan, kegiatannya yaitu :

1) Kegiatan Penyiapan Data Informasi serta Laporan Pembangunan di

Lingkungan Sekretariat Daerah, dengan Pagu Anggaran Rp. 77.968.750,-

terealisasi sebesar Rp. 72.995.417,- atau 93,62% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terinventarisasinya dan

teridentifikasinya masalah pembangunan 1 dokumen.

2) Kegiatan Pembinaan Desa Binaan dan PM2L dengan Pagu Anggaran Rp.

75.158.750,- terealisasi sebesar Rp. 51.597.000,- atau 68,65% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksanannya pembinaan desa binaan dan monev PM2L 3 desa.

3) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi PPSP dengan Pagu Anggaran

Rp. 110.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 96.161.700,- atau 86,79% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksanannya monev PPSP 1 dokumen.

Page 142: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 133

4) Kegiatan Pemanfaatan Sistem Database Dukungan Kebijakan Nasional

dengan Pagu Anggaran Rp. 156.906.360,- terealisasi sebesar

Rp. 139.018.829,- atau 88,60% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemanfaatan Sistem

Database Dukungan Kebijakan Nasional 2 dokumen.

j. Program Bidang Keagamaan :

1) Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Remaja (Masjid/ Gereja) dengan Pagu

Anggaran Rp. 55.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 54.655.000,- atau

99,37% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pembinaan generasi muda 70 orang.

2) Kegiatan Bimbingan Keluarga Sakinah dengan Pagu Anggaran

Rp. 55.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 52.903.800,- atau 96,19% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembinaan keluarga muslim 60 orang.

3) Kegiatan Penyelenggaraan Safari Ramadhan dengan Pagu Anggaran

Rp. 89.455.000,- terealisasi sebesar Rp. 88.514.000,- atau 98,95% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terselenggaranya safari ramadhan ke desa.

4) Kegiatan Penyelenggaraan Ibadah Haji dengan Pagu Anggaran

Rp. 247.915.000,- terealisasi sebesar Rp. 231.341.500,- atau 93,13% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya fasilitasi ibadah haji 30 orang.

5) Kegiatan Penyelenggaraan Kunjungan Natal dengan pagu anggaran

Rp. 154.950.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.800.000,- atau 99,26% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terselenggaranya kunjungan natal ke desa.

6) Kegiatan Bimbingan Keluarga Kristen Bahagia dengan Pagu Anggaran

Rp. 65.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 64.480.000,- atau 99,20% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Bimbingan Keluarga Kristen Bahagia 80 orang.

7) Kegiatan Festival Anak Sholeh (FASI) Tingkat Kabupaten Lamandau dengan

Pagu Anggaran Rp. 220.112.500,- terealisasi sebesar Rp. 211.627.500,- dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Festival Anak Sholeh (FASI) Tingkat Kabupaten Lamandau sebanyak 1 kali.

8) Kegiatan Pelaksanaan Wisuda Santri Tingkat Kabupaten Lamandau dengan

Pagu Anggaran Rp. 127.062.500,- terealisasi Rp. 117.997.500,- atau 92,87%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya wisuda santri tingkat Kabupaten Lamandau

9) Kegiatan Pelaksanaan Lomba Seni Paduan Suara Tembang Rohani dengan

pagu anggaran Rp. 400.000.000,- terealisasi Rp. 394.639.000,- atau 98,66%

Page 143: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 134

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya lomba seni paduan suara tembang rohani.

10) Kegiatan Penanganan Pendirian Tempat Ibadah Dan Masalah Sosial

Keagamaan dengan pagu anggaran Rp. 112.957.000,- terealisasi

Rp. 69.297.000,- atau 61,35% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah tertanganinya pendirian tempat ibadah dan masalah

sosial keagamaan.

11) Kegiatan Peningkatan Kegiatan Kerohanian dengan pagu anggaran

Rp. 200.000.000,- terealisasi Rp. 113.060.000,- atau 56,53% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya

penyelenggaraan kegiatan kerohanian.

12) Bantuan alat kesenian Islam dengan pagu anggaran Rp. 5.000.000,- dengan

pagu anggaran Rp. 5.000.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bantuan alat kesenian Islam.

13) Kegiatan Sistem Pengelolaan Pondok Pesantren dengan pagu anggaran

Rp. 50.000.000,- terealisasi Rp. 44.350.000,- atau 88,70% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terbentuknya sistem

pengelolaan pondok pesantren.

k. Program Kesejahteraan Rakyat :

1) Kegiatan Khitanan Massal dengan Pagu Anggaran Rp. 60.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 56.820.000,- atau 94,70% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya khitanan

massal bagi keluarga yang tidak mampu 70 orang.

2) Kegiatan Isbat Nikah dengan Pagu Anggaran Rp. 85.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 83.912.600,- atau 98,72% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya isbat nikah bagi

keluarga tdk mampu 34 orang.

3) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Bidang Kesra dengan Pagu Anggaran

Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 91.896.900,- atau 91,90% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi Bidang Kesra 60 kali.

4) Kegiatan Pembinaan Mental Spiritual/Keagamaan dengan Pagu Anggaran

Rp. 55.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 54.505.000,- atau 99,10% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pembinaan Mental Spiritual/Keagamaan 1 tahun.

5) Kegiatan Sertifikasi Tanah Masyarakat dengan pagu anggaran

Rp. 280.000.000,- terealisasi Rp. 203.030.530,- atau 72,51% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya sertifikasi

tanah masyarakat.

6) Kegiatan Pemeliharaan dan Operasional Mahasiswa dengan Pagu Anggaran

Rp. 125.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 97.843.933,- atau 78,28% dan

Page 144: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 135

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terpeliharanya Asrama dan operasional Mahasiswa 1 tahun.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau dalam

melaksanakan program dan kegiatan urusan Pemerintahan Umum tahun 2016 tidak

terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

Adapun program dan kegiatan di Bidang Pemerintahan Umum yang dilaksanakan

Inspektorat tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH:

1) Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala dengan Pagu

Anggaran Rp. 846.065.000,- terealisasi sebesar Rp. 785.845.000,- atau

92,88% dan tingkat pencapaian 100%. Target Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya Pengawasan Internal secara Berkala sebanyak 127

obrik terealisasi 116 obrik.

2) Kegiatan Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah

Pagu Anggaran Rp. 154.935.000,- terealisasi sebesar Rp. 72.610.000,- atau

46,86% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Penanganan kasus pengaduan di lingkungan

pemerintah daerah 100% atau sebanyak 6 kali penanganan aduan.

3) Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan dengan Pagu Anggaran

Rp. 49.645.000,- terealisasi sebesar Rp. 48.141.100,- atau 96,97% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan selama 1 tahun.

4) Kegiatan Gelar Pengawasan dengan Pagu Anggaran Rp. 53.890.000,-

terealisasi sebesar Rp. 48.865.000,- atau 90,68% dan tingkat pencapaian

100%.Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya gelar

pengawasan sebanyak 1 kali.

5) Kegiatan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu dengan Pagu Anggaran Rp.

89.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 61.925.000,- atau 69,58% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) adalah terlaksananya Pemeriksaan

Dengan Tujuan Tertentu sebanyak 5 kali.

b. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan:

1) Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan dengan Pagu Anggaran Rp. 75.900.000,- terealisasi

Rp. 66.550.200,- atau 87,68% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

Page 145: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 136

(Output) adalah terlaksananya Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa

dan Aparatur Pengawasan sebanyak 7 orang.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Inspektorat Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan

program dan kegiatan urusan Pemerintahan Umum tahun 2016 tidak terdapat

permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

b. Administrasi KeuanganAdapun program dan kegiatan di Bidang Administrasi Keuangan yang dilaksanakan

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) tahun 2016, sebagai

berikut :

a. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan :

1) Kegiatan Rekonsiliasi Realisasi Anggaran SKPD dan PPKD dengan Pagu

Anggaran Rp. 15.548.000,- terealisasi sebesar Rp. 15.011.250,- atau

96,55% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya rekonsiliasi realisasi anggaran SKPD dan PPKD

sebanyak 12 kali.

2) Kegiatan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban APBD dengan Pagu

Anggaran Rp. 169.151.000,- terealisasi sebesar Rp.163.544.824,- atau

96,69% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya penyusunan Laporan Pertanggungjawaban APBD

selama 10 bulan.

4) Kegiatan Pelaporan keuangan Untuk Tingkat Provinsi Dan Pusat dengan

Pagu Anggaran Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.913.301,- atau

99,83% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pelaporan keuangan untuk Tingkat Provinsi dan Pusat

selama 12 bulan.

5) Kegiatan Verifikasi, Analisis Data dan pembuatan SPJ SKPD dan PPKD

dengan Pagu Anggaran Rp. 28.462.500,- terealisasi sebesar

Rp. 19.647.750,- atau 69,03% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Verifikasi, Analisis Data dan

pembuatan SPJ SKPD dan PPKD sebanyak 36 buku.

6) Kegiatan Inventarisasi Aset dan penyusunan Laporan Barang Milik Daerah

dengan Pagu Anggaran Rp. 214.038.000,- terealisasi sebesar

Rp. 186.709.566,- atau 87,23% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Inventarisasi Aset dan

penyusunan Laporan Barang Milik Daerah sebanyak 12 kali.

Page 146: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 137

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah:

1) Kegiatan Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan Pagu Anggaran Rp. 68.150.000,- terealisasi sebesar

Rp. 5.439.800,- atau 7,98% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah tersusunnya Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah sebanyak 50 buku.

2) Kegiatan Pelatihan Aplikasi SIMDA Keuangan Berbasis Akrual dengan Pagu

Anggaran Rp. 286.480.000,- terealisasi sebesar Rp. 26.000.000,- atau

9,08% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pelatihan Aplikasi SIMDA Keuangan Berbasis Akrual

1 kali

3) Kegiatan Penyusunan Rancangan APBD dengan Pagu Anggaran

Rp. 199.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 195.372.141,- atau 98,08% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Penyusunan Rancangan APBD tepat waktu sebanyak 30

buku.

4) Kegiatan Penyusunan Rancangan Perubahan APBD dengan Pagu Anggaran

Rp. 163.098.650,- terealisasi sebesar Rp. 158.677.924,- atau 97,29% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Penyusunan Rancangan Perubahan tepat waktu sebanyak 30

buku.

5) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Jaringan Online dengan Pagu

Anggaran Rp. 229.673.408,- terealisasi sebesar Rp. 195.203.150,- atau

84,99% dan tingkat pencapaian 100%.Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pengelolaan dan pengembangan jaringan online

selama 12 bulan.

6) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Aplikasi SIMDA Keuangan dan

SIMDA Gaji dengan Pagu Anggaran Rp. 37.600.000,- terealisasi sebesar Rp.

34.783.300,- atau 92,51% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pengelolaan dan Pengembangan

Aplikasi SIMDA Keuangan dan SIMDA Gaji selama 12 bulan.

7) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Aplikasi SIMDA Barang Milik

Daerah dengan Pagu Anggaran Rp. 40.844.000,- terealisasi sebesar

Rp. 39.045.800,- atau 95,60% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pengelolaan dan

Pengembangan Aplikasi SIMDA Barang Milik Daerah 12 bulan.

8) Kegiatan Penyusunan Standar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK),

Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) dan Harga Barang/Jasa

(HSBJ) dengan Pagu Anggaran Rp. 118.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 103.019.500,- atau 87,30% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya buku Standar Harga Satuan

Page 147: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 138

Pokok Kegiatan (HSPK), Harga Satuan Bangunan Gedung Negara

(HSBGN) dan Harga Barang/Jasa (HSBJ) 2 semester sebanyak 2 dokumen.

9) Kegiatan Pengelolaan Administrasi Pelaksanaan Anggaran (SPD) dengan

Pagu Anggaran Rp. 20.939.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.880.000,- atau

99,72% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pengelolaan administrasi pelaksanaan anggaran

dalam 12 bulan.

11) Kegiatan Pengelolaan Administrasi Belanja Tidak Langsung ( PPKD) dengan

Pagu Anggaran Sebesar Rp. 51.201.250,- terealisasi Rp. 51.091.825,- atau

99,79% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pengelolaan Administrasi untuk PPKD (bantuan dan

hibah) 12 bulan.

12) Kegiatan Penghapusan Aset/Barang Daerah dengan Pagu Anggaran

Rp. 130.871.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.823.200,- atau 82,39% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya laporan tentang penghapusan Aset/Barang Daerah 1 dokumen.

13) Kegiatan Penatausahaan dan Rekonsiliasi PFK dengan Pagu Anggaran

Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 98.809.475,- atau 98,81% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Penatausahaan dan Rekonsiliasi PFK (SP2D) 12 bulan.

14) Kegiatan Penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dengan Pagu

Anggaran Rp. 20.900.000,- terealisasi NIHIL

15) Kegiatan Pendampingan Perbaikan Data Aset dengan Pagu Anggaran

Rp. 344.158.000,- terealisasi sebesar Rp. 271.418.802,- atau 78,86% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pendampingan perbaikan data aset sebanyak 6 kali.

16) Kegiatan Pelatihan Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja dengan Pagu

Anggaran Rp. 170.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 93.648.303,- atau

55,09% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pelatihan penyusunan anggaran berbasis kinerja

sebanyak 1 kali.

17) Kegiatan Penyusunan Penataan dan Pengelolaan Aset Desa (PM2L) dengan

Pagu Anggaran Rp. 42.322.500,- terealisasi sebesar Rp. 34.382.500,- atau

81,24% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya penyusunan penataan dan pengelolaan aset desa di 3

desa selama 3 bulan.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) dalam melaksanakan kegiatan Bidang Administrasi Keuangan tahun

2016 tidak memiliki permasalahan yang mendasar, hanya perlu pelaksanaannya

saja yang harus lebih baik sehingga mencapai target yang ditetapkan. Solusi : Dinas

Page 148: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 139

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten

Lamandau hanya perlu meningkatkan pencapaian target yang ada dengan

menetapkan estimasi yang lebih tepat pada tahun anggaran selanjutnya.

c. Perangkat DaerahDalam mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Daerah telah dibentuk

kelembagaan daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor

12 Tahun 2004 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Lamandau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Kelembagaan Struktur Organisasi, Tugas

Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau. Sehubungan dengan

telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan beberapa

Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau, antara lain: Peraturan Daerah Nomor 12

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Lamandau, Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Rumah sakit Umum Daerah Lamandau; Peraturan Daerah

Kabupaten Lamandau Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tatakerja

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau; Peraturan Daerah Kabupaten

Lamandau Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan

Kelurahan;Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 13 Tahun 2008 yang telah

diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan

Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau, Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun

2009 Tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Bappeda, Bakesbangpolinmas,

BKPP, BPMDes, BLH, KPPT, Satpol PP.Kabupaten Lamandau;Peraturan Daerah

Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan TatakerjaBadan Pelaksana

Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) dan Badan Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPPPAKB) Kabupaten

Lamandau; Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan

TatakerjaDinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lamandau, dan Dinas Pariwisata,

Seni dan Budaya Kabupaten Lamandau; Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011

Tentang Organisasi dan Tatakerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),

serta Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Lamandau, maka terjadi perubahan nomenklatur pada beberapa SKPD,

yaitu sebagai berikut :

1) Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau.

2) Sekretariat DPRD Kabupaten Lamandau.

3) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Lamandau.

4) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau.

5) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau.

6) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau.

Page 149: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 140

7) Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika Kabupaten Lamandau.

8) Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil Kabupaten Lamandau.

9) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamandau.

10) Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lamandau.

11) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lamandau.

12) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lamandau.

13) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau.

14) Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lamandau.

15) Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Lamandau.

16) Inspektorat Kabupaten Lamandau.

17) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau.

18) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamandau.

19) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Lamandau.

20) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lamandau.

21) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamandau.

22) Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau.

23) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

Kabupaten Lamandau.

24) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lamandau.

25) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten

Lamandau.

26) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamandau.

27) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lamandau.

28) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamandau.

29) Kecamatan Bulik.

30) Kecamatan Lamandau.

31) Kecamatan Delang.

32) Kecamatan Sematu Jaya.

33) Kecamatan Menthobi Raya.

34) Kecamatan Bulik Timur.

35) Kecamatan Belantikan Raya.

36) Kecamatan Batang Kawa.

37) Kelurahan Nanga Bulik.

38) Kelurahan Kudangan.

39) Kelurahan Tapin Bini.

Tabel 4.2Peraturan Bupati Lamandau Tentang Tugas Pokok,Fungsi dan Uraian Tugas

SKPD Kab. Lamandau Tahun 2016

NOURUT

NOPERBUB JUDUL PERBUB TAHUN TGL PENETAPAN TGL

PENGUNDANGANNO.

BERITADAERAH

1 29 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS PEKERJAAN UMUMKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 302

Page 150: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 141

NOURUT

NOPERBUB JUDUL PERBUB TAHUN TGL PENETAPAN TGL

PENGUNDANGANNO.

BERITADAERAH

2 30 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS BADAN PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH KABUPATENLAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 303

3 31 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS PENDAPATAN,PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETDAERAH KABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 304

4 32 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS KESEHATAN KABUPATENLAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 305

5 33 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS BADAN KESATUAN BANGSA DANPOLITIKKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 306

6 34 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DANPENCATATAN SIPIL KABUPATENLAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 307

7 35 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS BADAN PEMBERDAYAANMASYARAKAT DAN DESAKABUPATENLAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 308

8 36 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUPKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 309

9 37 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS SATUAN POLISI PAMONGPRAJAKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 310

10 38 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS SOSIAL, TENAGA KERJADAN TRANSMIGRASI KABUPATENLAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 311

11 39 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS BADAN PELAYANAN PERIZINANTERPADU DAN PENANAMAN MODALKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 312

12 48 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS SEKRETARIAT DEWANPERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 321

13 49 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGASSEKRETARIATDAERAHKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 322

14 50 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS PERTANIAN, PETERNAKANDAN PERIKANAN KABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 323

15 51 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS PERINDUSTRIAN,PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHAMIKRO KECIL DAN MENENGAHKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 324

16 52 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS BADAN KEPEGAWAIAN,PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATENLAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 325

17 53 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS PENDIDIKAN DANPENGAJARANKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 326

18 54 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS KANTOR PERPUSTAKAAN DANARSIP DAERAH KABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 327

19 55 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAKABUPATEN LAMANDAU

2013 22 Oktober 2013 22 Oktober 2013 328

20 64 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS DINAS KEHUTANAN DANPERKEBUNAN KABUPATEN LAMANDAU

2013 31 Desember2013

31 Desember2013

337

21 65 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIANTUGAS INSPEKTORAT KABUPATENLAMANDAU

2013 31 Desember2013

31 Desember2013

338

Sumber: Bagian Organisasi Setda Kab.Lamandau 2016

Adapun program dan kegiatan Bidang urusan Perangkat Daerah yang dilaksanakan

oleh Sekretariat Daerah pada tahun 2016, sebagai berikut:

Page 151: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 142

a. Program Pembinaan dan Pengembangan Organisasi, dengan kegiatan antara

lain:

1) Kegiatan Pemantauan dan Pelaporan LHKPN, dengan Pagu Anggaran Rp.

100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 89.676.000,- atau 89,68% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya

pengisian LHPKN 1 tahun.

2) Kegiatan Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah, dengan Pagu

Anggaran Rp. 150.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 148.973.663,- atau

99,32% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tertatanya Kelembagaan Perangkat Daerah 1 dokumen.

3) Kegiatan Pembuatan Profil Kelembagaan dan Good Government dengan

Pagu Anggaran Rp. 70.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 65.657.500,- atau

93,80% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tersedianya profil kelembagaan dan Good Government 1 dokumen.

4) Kegiatan Penyusunan Evaluasi Jabatan dengan Pagu Anggaran

Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 197.650.542,- atau 98,83% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersusunnya evaluasi jabatan sebanyak 1 laporan.

5) Kegiatan Penyusunan SOP dengan Pagu Anggaran Rp. 150.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 147.152.000,- atau 98,10% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya LAKIP

Kabupaten 1 dokumen.

6) Kegiatan Penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja dengan

pagu anggaran Rp. 280.861.000,- terealisasi sebesar Rp. 275.083.696,- atau

97,94% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja

sebanyak 1 laporan.

7) Kegiatan Penyusunan LAKIP Kabupaten/Sosialisasi dan Pendampingan

BPKP dengan Pagu Anggaran Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 300.685.754,- atau 85,91% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya LAKIP Kabupaten 1 dokumen.

8) Kegiatan Seleksi Direksi Perusda Bajurung Raya dengan Pagu Anggaran

Rp. 50.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.885.000,- atau 98,59% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Seleksi Direksi Perusda Bajurung Raya 1 kegiatan.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau

dalam melaksanakan program dan kegiatan urusan Perangkat Daerah tahun 2016

tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

Page 152: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 143

d. KepegawaianAdapun program dan kegiatan Bidang Kepegawaian yang dilaksanakan Badan

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur:

1) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi CPNS Daerah dengan

Pagu Anggaran Rp. 747.990.000,- terealisasi sebesar Rp. 746.872.000,-

atau 99,85% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya Diklat Prajabatan pada tahun 2016 bagi calon

PNS : CPNS Golongan II = 20 Orang, CPNS Golongan III = 27 Orang.

2) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah dengan

Pagu Anggaran Rp. 1.092.413.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.090.082.000,-

atau 99,78% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan

ini adalah terlaksananya Diklat Struktural bagi PNS : Diklat PIM Tingkat IV =

24 Orang, Diklat PIM Tingkat III = 16 Orang, Diklat PIM Tingkat II = 2 Orang

3) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS

Daerah dengan Pagu Anggaran Rp. 162.620.000,- terealisasi sebesar

Rp. 143.027.200,- atau 87,95% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan

Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah sebanyak 9 orang.

4) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS

Daerah dengan Pagu Anggaran Rp. 162.620.000,- terealisasi sebesar

Rp. 143.027.200,- atau 87,95% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan

Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah sebanyak 9 orang.

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur :

1) Kegiatan Seleksi Penerimaan Calon PNS dengan Pagu Anggaran

Rp. 108.310.000,- terealisasi sebesar Rp. 104.491.800,- atau 96,47% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya koordinasi seleksi penerimaan calon PNS.

2) Kegiatan Pembangunan/ Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian Daerah (SIMPEGDA) dengan Pagu Anggaran

Rp. 66.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 48.100.000,- atau 72,88% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pengembangan SIMPEGDA.

3) Kegiatan Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas dengan Pagu

Anggaran Rp. 1.508.761.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.449.222.100,-, atau

96,05% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terbantunya dana pendidikan PNS dan Ikatan Dinas tahun anggaran

2016, dengan rincian sebagai berikut :

a) Bantuan Tugas Belajar S.I keperawatan = 22 Orang

b) Bantuan Tugas Belajar D.IV = 0 Orang

Page 153: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 144

c) Bantuan Tugas Belajar S.2 = 4 Orang

d) Bantuan Tugas Belajar S.3 = 0 Orang

e) Bantuan PPDS = 4 Orang

f) Bantuan ikatan Dinas ( IPDN ) = 5 Orang

4) Kegiatan Penyelenggaraan Penerimaan Calon Praja IPDN dengan Pagu

Anggaran Rp. 44.318.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.692.000,- atau

49,69% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya penerimaan calon Praja IPDN sebanyak 3 orang yang

berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA).

5) Kegiatan Pelantikan Pejabat Struktural/Eselon dengan Pagu Anggaran Rp.

54.950.000,- terealisasi sebesar Rp. 52.650.000,- atau 95,81% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pelantikan Pejabat Struktural/Eselon 2 kali dalam setahun

6) Kegiatan Pengambilan Sumpah/Janji PNS dengan Pagu Anggaran

Rp. 37.350.000,- terealisasi NIHIL.

7) Kegiatan Pengurusan Usul Kenaikan Pangkat dengan Pagu Anggaran

Rp. 179.438.000,- terealisasi sebesar Rp. 177.806.500,- atau 99,09% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pengurusan usul kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau. Pelaksanaan pengurusan

usul dibagi menjadi 2 periode yaitu periode 1 April 2016 usul kenaikan

pangkat berjumlah 187 orang, periode 1 Oktober 2016 usul kenaikan pangkat

berjumlah 157 orang.

8) Kegiatan Penyusunan rencana karir PNS, dengan Pagu Anggaran

Rp. 890.180.000,- terealisasi sebesar Rp. 260.264.700,- atau 29,24% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini terlaksananya

tes kompetensi sebanyak 2 kali dan terealisasi 1 kali

9) Kegiatan Penanganan kasus – kasus pelanggaran disiplin, dengan pagu

anggaran Rp. 9.997.500,- terealisasi sebesar Rp. 5.997.500,- atau 60% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

penanganan kasus – kasus disiplin.

10) Kegiatan Seleksi Penerimaan Tenaga Kontrak, dengan pagu anggaran

Rp. 236.195.000,- terealisasi sebesar Rp. 229.093.400,- atau 96,99% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

seleksi penerimaan tenaga kontrak yang diikuti oleh oleh 990 peserta dan

287 peserta yang lolos

Dalam mendukung pelaksanaan pemerintahan selain dukungan dana, faktor

yang tidak kalah penting adalah ketersediaan sumber daya aparatur. Di tahun 2016

jumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau adalah sejumlah

2.745 orang. Dengan rincian berdasarkan Pendidikan sebagai berikut :

Page 154: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 145

Tabel 4.3Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2011-2016

No. TahunPendidikan

JumlahSD SLTP SLTA D-1 D-2 D-3 D.IV S-1 S-2 S-3

1 2011 15 45 916 2 413 391 17 1.051 28 0 2.8782 2012 27 23 776 39 313 372 21 1.222 37 0 2.8303 2013 20 25 715 38 269 360 23 1.311 50 1 2.8124 2014 19 25 674 26 228 368 48 1.480 68 1 2.9375 2015 22 26 665 2 223 408 45 1.548 82 2 3.0236 2016 20 24 640 2 213 396 1362 86 2 2.745

Sumber: BKPP Kab.Lamandau 2017

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Lamandau di tahun 2016

mengalami penurunan cukup banyak disbanding tahun – tahun sebelumnya, hal ini

dikarenakan banyaknya pegawai yang purna tugas dan adanya aturan moratorium

PNS.

Sedangkan Jumlah PNS Pemerintah Kabupaten Lamandau berdasarkan

Golongan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2011-2016

No. TahunGolongan

JumlahI II III IV

1 2011 39 1.283 1.275 281 2.8782 2012 29 1.165 1.334 302 2.8303 2013 27 1.062 1.386 337 2.8124 2014 25 993 1.573 346 2.9375 2015 29 965 1.655 374 3.0236 2016 24 856 1.527 338 2.745

Sumber: BKPP Kab. Lamandau 2017

Permasalahan dan Solusia. Kegiatan penyelenggaraan penerimaan calon praja IPDN tidak optimal

pelaksanaannya karena 2 orang calon yang mengikuti seleksi gagal atau tidak

lolos dalam tes.

Solusi : secara komprehensif menyeleksi calon – calon praja yang potensial

untuk diikutsertakan dalam penerimaan calon praja IPDN. Selain itu melakukan

simulasi atau try out guna persiapan menghadapi tes seleksi.

b. Kegiatan pengambilan sumpah/janji PNS tidak terlaksana karena sertifikat

prajabatan golongan II belum selesai.

Solusi : kegiatan pengambilan sumpah/janji dianggarkan kembali pada tahun

2017.

Page 155: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 146

21. Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProgram dan kegiatan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilaksanakan

oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMDes). Adapun program dan

kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, kegiatannya yaitu:

1) Dana Pendamping Administrasi Kegiatan (PAK) PNPM Generasi, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 220.704.125,- terealisasi Rp. 218.860.690,- atau 99,16%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Administrasi Kegiatan PNPM Generasi di 5 kecamatan.

2) Identifikasi dan Pameran/Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional, dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 163.478.500,- terealisasi Rp. 149.306.251,- atau

91,33% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya identifikasi dan Pameran/Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG)

Nasional 1 kali.

3) Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Bagi Murid SD, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 174.448.000,- terealisasi Rp. 171.175.500,- atau 98,12%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Bagi Murid

SD sebanyak 722 siswa.

4) Monitoring dan Evaluasi Fisik Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM MP), dengan pagu anggaran sebesar Rp. 24.560.000,- terealisasi

Rp. 23.810.000,- atau 96,95% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Fisik Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM MP) di 5 kecamatan.

b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, kegiatannya yaitu:

1) Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Desa /Kelurahan

(POSYANTEKDES/KEL), dengan pagu anggaran sebesar Rp. 48.693.750,-

terealisasi Rp. 34.876.000,- atau 71,62% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pembentukan Pos Pelayanan

Teknologi Desa /Kelurahan (POSYANTEKDES) sebanyak 1 POSYANTEKDES.

2) Lomba Pasar Desa, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 54.234.125,- terealisasi

Rp. 53.721.400,- atau 99,05% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Lomba Pasar Desa di 3 pasar desa.

3) Pelatihan Pengurus BUMDES, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 63.690.000,-

terealisasi Rp. 57.205.300,- atau 97,44% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelatihan pengurus 40 BUMDES.

4) Sosialisasi dan Pembentukan BUMDES, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 47.223.750,- terealisasi Rp. 47.181.150,- atau 99,91% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi dan

pembentukan 4 BUMDES.

Page 156: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 147

5) Monev Pengelolaan Dana Bantuan Desa, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 14.602.500,- terealisasi Rp. 14.482.000,- atau 99,17% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Monitoring dan

Evaluasi pengelolaan Dana Bantuan Desa.

c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, kegiatannya

antara lain:

1) Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 56.246.125,- terealisasi Rp. 55.144.251,- atau 98,04% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (MUSRENBANGDES) di 83

desa/kelurahan.

2) Pembinaan Administrasi dan Koordinasi Program PM2L, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 77.293.750,- terealisasi Rp. 76.979.202,- atau 99,59% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pembinaan Penyusunan APBDes.

3) Penyelenggaraan perlombaan Desa dan Kelurahan, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 201.986.250,- terealisasi Rp. 198.372.200,- atau 98,21% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

perlombaan Desa/Kelurahan di 8 Kecamatan.

4) Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 209.885.625,- terealisasi Rp. 196.346.101,- atau 93,55%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di 83

Desa.

5) Penyusunan Manual dan Profil Desa dengan pagu anggaran sebesar Rp.

148.856.250,- terealisasi Rp. 148.240.500,- atau 99,59% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Penyusunan Profil

Desa di 88 desa/kelurahan.

6) Kelompok kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu (POKJANAL) dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 81.135.000,- terealisasi Rp. 79.124.500,- atau 97,52% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Kelompok kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu (POKJANAL) di 84 posyandu

aktif.

7) Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 40.638.750,- terealisasi Rp. 39.294.700,- atau 96,69% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya koordinasi

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman.

8) Pembinaan Desa dengan pagu anggaran sebesar Rp. 87.944.500,- terealisasi Rp.

87.280.000,- atau 99,24% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari

kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan ke 40 desa.

Page 157: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 148

d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

a. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Bidang Manajemen Pemerintahan Desa

dengan Pagu Anggaran Sebesar Rp. 146.640.000,- terealisasi Rp. 132.349.900,-

atau 90,25 % dan tingkat pencapaian 100% Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Bidang Manajemen

Pemerintahan Desa 70 peserta.

b. Sosialisasi Tentang Perencanaan Desa dengan Pagu Anggaran Sebesar Rp.

23.845.000,- terealisasi Rp. 23.815.000,- atau 99,87 % dan tingkat pencapaian

100% Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi

tentang perencanaan desa di 8 kecamatan.

c. Sosialisasi dan Implementasi Aplikasi Keuangan Desa dengan Pagu Anggaran

Sebesar Rp. 156.395.000,- terealisasi Rp. 135.935.000,- atau 86,92 % dan

tingkat pencapaian 100% Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya sosialisasi dan implementasi aplikasi keuangan desa kepada 60

peserta.

Selain BPMDes, Pemerintah Kabupaten Lamandau juga melibatkan semua SKPD

dilingkup Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam menangani urusan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa, yaitu dengan memprogramkan kegiatan dalam rangka

berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat

yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMDes) dalam

melaksanakan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2016 tidak

terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

22. SosialProgram dan kegiatan urusan wajib Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut :

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya :

1) Kegiatan Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) petugas dan pedamping

sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya dengan Pagu

Anggaran Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 70.600.000,- atau 94,13% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

meningkatnya jumlah pendamping dan aparatur desa yang diberdayakan

sebanyak 23 orang.

2) Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Berusaha Bagi Keluarga Miskin dengan Pagu

Anggaran Rp. 32.835.000,- terealisasi sebesar Rp. 32.022.500,- atau 97,53% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya bimbingan / penyuluhan berusaha bagi keluarga miskin sebanyak

50 KK.

Page 158: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 149

3) Kegiatan Pendampingan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Bantuan Jaminan

Sosial Lanjut Usia (JSLU) dengan Pagu Anggaran Rp. 100.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 97.966.450,- atau 97,97% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya bantuan Jaminan Sosial Lanjut Usia

(JSLU) sebanyak 100 orang.

4) Kegiatan Pendampingan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak Huni (RSTLH) dengan Pagu Anggaran Rp. 125.000.000,-

terealisasi Rp. 121.482.013,- atau 97,19% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendampingan kegiatan

pemberdayaan fakir miskin melalui rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni

(RSRTLH) sebanyak 30 rumah.

5) Kegiatan Pendampingan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Kegiatan

Penanggulangan Kemiskinan Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari

Kemensos RI dengan Pagu Anggaran Rp. 100.000.000,- terealisasi

Rp. 99.582.400,- atau 99,58% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah tersedianya bantuan KUBE sebanyak 500 KK.

b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial :

1) Kegiatan Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap

cepat darurat dan kejadian luar biasa dengan Pagu Anggaran Rp. 174.800.000,-

terealisasi sebesar Rp. 174.427.880,- atau 99,79% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tertanganinya masalah-masalah

strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa

1 laporan.

2) Kegiatan Sosialisasi Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai

Bersyarat/Program Keluarga Harapan) dengan Pagu Anggaran Rp. 70.206.250,-

terealisasi sebesar Rp. 69.286.250,- atau 98,69% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Sosialisasi Jaminan

Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai Bersyarat/Program Keluarga Harapan)

kepada 50 KK.

3) Kegiatan Pelatihan Ketrampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

dengan Pagu Anggaran Rp. 229.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 210.180.000,-

atau 91,70% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pelatihan Ketrampilan Bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial sebanyak 25 orang.

4) Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Panti Sosial dengan Pagu

Anggaran Rp. 15.000.000,- terealisasi NIHIL

5) Kegiatan Pelatihan Ketrampilan Menjahit Bagi Warga Fakir Miskin dengan Pagu

Anggaran Rp. 400.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 390.810.000,- atau 97,60%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pelatihan ketrampilan menjahit bagi warga fakir miskin sebanyak

16 orang.

Page 159: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 150

c. Program Pembinaan Anak Terlantar :

1) Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Belajar Dan Berusaha Bagi Anak Terlantar

dengan Pagu Anggaran Rp. 28.490.000,- terealisasi sebesar Rp. 27.838.000,-

atau 97,71% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya bimbingan/penyuluhan belajar dan berusaha bagi anak

terlantar sebanyak 30 orang.

2) Kegiatan Pemberdayaan Anak Terlantar/Putus Sekolah dengan Pagu Anggaran

Rp. 20.512.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.058.000,- atau 97,79% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pemberdayaan anak terlantar/putus sekolah sebanyak 30 orang.

d. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma:

1) Kegiatan Pendayagunaan para Penyandang Cacat dan eks Trauma dengan

Pagu Anggaran Rp. 25.932.000,- terealisasi sebesar Rp. 24.192.000,- atau

93,29% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pendayagunaan para Penyandang Cacat dan eks Trauma

sebanyak 10 orang.

e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial:

1) Kegiatan Pemberdayaan Karang Taruna dengan Pagu Anggaran

Rp. 52.260.000,- terealisasi sebesar Rp. 55.830.000,- atau 99,24% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pemberdayaan Karang Taruna sebanyak 1 kegiatan

2) Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial

dengan Pagu Anggaran Rp. 39.070.000,- terealisasi sebesar Rp. 39.070.000,-

atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tercapainya penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kesetiakawanan sosial 1 kali.

3) Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Perlindungan Bagi Lanjut Usia dengan

Pagu Anggaran Rp. 53.235.000,- terealisasi sebesar Rp. 52.415.000,- atau

98,46% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pengembangan Kelembagaan Perlindungan Bagi Lanjut Usia

selama 12 bulan.

4) Kegiatan Sosialisasi Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga dengan Pagu

Anggaran Rp. 34.513.500,- terealisasi sebesar Rp. 32.463.500,- atau 94,06% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Sosialisasi Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga

sebanyak 1 kali .

Page 160: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 151

f. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial:

1) Kegiatan Penertiban Tuna Susila/Gelandangan/Pengemis/WTS/Waria/

Terlantar/Cacat dengan Pagu Anggaran Rp. 16.361.000,- terealisasi sebesar

Rp. 16.285.000,- atau 99,54% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah terlaksananya Penertiban Tuna

Susila/Gelandangan/Pengemis/WTS/Waria/Terlantar/Cacat sebanyak 15 orang.

Permasalahan dan SolusiDalam pelaksanaan urusan wajib sosial oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dalam melaksanakan urusan wajib Sosial tahun 2016 terdapat

permasalahan berikut ini :

a. Pada kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Panti Sosial pembangunan

panti sosial tidak terlaksana karena atas arahan Bupati Lamandau lokasi untuk

pembangunan panti sosial lebih baik memanfaatkan tanah Pemda Kab. Lamandau.

Solusi : dianggarkan kembali pada tahun 2017 dan pembangunan dilaksanakan di

atas tanah milik Pemda Kab. Lamandau.

23. KebudayaanProgram dan kegiatan urusan wajib Kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata,

Seni dan Budaya (Disparsenibud). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Nilai Budaya, kegiatannya :

1) Pembangunan Museum Daerah, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 495.200.000,- terealisasi Rp. 494.600.000,- atau 99,88% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pembangunan museum daerah tahap 3.

2) Pembangunan Balai Seni dan Budaya Desa, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 200.000.000,- terealisasi Rp. 199.500.000,- atau 99,75% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

prasarana gedung kesenian dan budaya di 1 desa.

b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, kegiatannya :

1) Pengelolaan karya cetak dan karya rekam, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

1.755.300.000,- terealisasi Rp. 1.731.125.000,- atau 98,62% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

shooting script film legenda daerah 1 paket.

2) Pembinaan Budaya Olah Raga Tradisional Daerah dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 30.000.000,- terealisasi Rp. 29.400.000,- atau 98,00% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pembinaan olahraga sumpitan 12 bulan.

3) Peningkatan Kuantitas aset Seni dan Budaya dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 141.350.000,- terealisasi Rp. 138.941.000,- atau 98,30% dan tingkat

Page 161: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 152

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

penambahan aset seni dan budaya di 8 sanggar.

4) Peningkatan Sumber Daya Manusia Seni dan Budaya dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 307.400.000,- terealisasi Rp. 293.829.600,- atau 98,85% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya studi banding pariwisata seni dan budaya ke daerah maju lain

sebanyak 1 kali.

5) Pembentukan dan Pembinaan Karakter Kepariwisataan, Seni dan Budaya

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 39.000.000,- terealisasi Rp. 38.970.000,-

atau 99,92% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pelatihan saka pariwisata 12 bulan.

6) Pembinaan Kelompok dan Sanggar Seni Budaya dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 50.400.000,- terealisasi Rp. 49.446.000,- atau 98,11% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pembinaan sanggar seni 12 bulan.

7) Peningkatan Prasarana Aset Budaya dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 498.168.000,- terealisasi Rp. 497.468.000,- atau 99,86% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pembangunan Kantor Dewan Adat Daerah Kabupaten Tahap ke 3.

8) Revitalisasi Adat Hidup dan Adat Mati Daerah dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 400.500.000,- terealisasi Rp. 312.693.000,- atau 78,08% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

seminar terpadu tentang adat hidup dan adat mati daerah 1 kali.

b. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, kegiatannya terdiri dari :

1) Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 45.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 45.600.000,- atau 100% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pelatihan kelompok paduan suara kabupaten 12 bulan.

2) Penyelenggaraan festival budaya daerah, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

2.688.530.250,- terealisasi sebesar Rp. 2.687.032.600,- atau 99,94% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pagelaran budaya daerah 1 kali.

3) Pelaksanaan pameran budaya HUT Kalteng, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 23.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 23.000.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pameran budaya pada HUT Kalteng 1 kali.

4) Festival seni budaya tingkat pelajar SLTA Provinsi, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 71.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 70.640.000,- atau 99,49% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Festival seni budaya tingkat pelajar SLTA Provinsi 1 kali.

Page 162: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 153

5) Paduan suara gita bahana nusantara tingkat provinsi, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.520.000,- atau 97,60% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya paduan suara gita bahana nusantara tingkat provinsi 1 kali.

6) Penyelenggaraan Lomba/festival kesenian dan budaya tingkat kabupaten,

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 375.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 368.290.000,- atau 98,21% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya festival seni budaya kabupaten

Hulu Arai 1 kali.

7) Penyelenggaraan Lomba/festival kesenian dan budaya tingkat Provinsi dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 570.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 566.797.000,- atau 99,44% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya festival seni budaya propinsi 1

kali.

8) Penyelenggaraan Acara Adat Budaya Daerah dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 141.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 140.710.000,- atau 99,79% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya acara adat budaya daerah bebantan laman 1 kali.

9) Festival seni reog dengan pagu anggaran sebesar Rp. 150.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 150.000.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya festival seni reog 1 kali.

10) Pelaksanaan Pawai Budaya Tingkat Provinsi dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 27.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 27.000.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pawai budaya tingkat provinsi 1 kali.

11) Pelaksanaan Pagelaran Kesenian dan Budaya Daerah dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 413.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 410.911.300,- atau 100%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pagelaran kesenian dan budaya daerah 1 kali.

12) Pelaksanaan pemilihan bujang dara daerah dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 172.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 171.700.000,- atau 99,83% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pemilihan bujang dara daerah 1 kali.

13) Pelaksanaan lomba seni vokal lagu dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 127.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 125.545.000,- atau 98,47% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya lomba seni vokal lagu 1 kali.

c. Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya, kegiatannya

terdiri dari :

1) Upacara adat penerimaan tamu daerah, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 35.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 33.702.800,- atau 99,94% dan tingkat

Page 163: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 154

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

acara adat penerimaan tamu 13 kali dan pembuatan gerbang pantan 1 set.

2) Peningkatan Pengelolaan Kemitraan Seni Budaya Daerah, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 270.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 269.830.000,-

atau 96,29% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya peningkatan pengelolaan kemitraan seni budaya daerah.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau

dalam melaksanakan program dan kegiatan urusan Kebudayaan tahun 2016 tidak

terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

24. StatistikProgram dan kegiatan urusan wajib Statistik dilaksanakan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Data/Informasi, kegiatannya:

1) Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan dokumen

perencanaan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 379.020.000,- terealisasi

sebesar Rp. 356.657.100,- atau 94,10% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah tersusunnya Buku-buku Statistik dan Informasi

Daerah Tahun 2015/2016 (Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten

Lamandau, Buku Penduduk Kabupaten Lamandau, Buku Profil Daerah

Kabupaten Lamandau, Buku Data Pokok Pembangunan Kabupaten Lamandau,

Buku Data Pokok Pembangunan Kecamatan Kabupaten Lamandau, Buku IPM

Kabupaten Lamandau, Buku Distribusi Pendapatan Kabupaten Lamandau).

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang terjadi dalam bidang Statistik yaitu terbatasnya tenaga

aparatur bidang statistik, sehingga kinerja belum optimal. Solusinya memberdayakan

tenaga aparatur yang ada, dan mengusahakan mengikuti diklat/bimtek. Disamping itu,

juga melakukan koordinasi/konsultasi serta bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Lamandau khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan akan data

statistik sektoral.

25. KearsipanProgram dan kegiatan urusan wajib Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut :

b. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi dengan kegiatan :

1) Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Kearsipan dengan pagu anggaran

Rp. 79.366.000,- terealisasi Rp. 74.452.400,- atau 93,81 dan tingkat

Page 164: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 155

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

bimbingan teknis bagi 50 Arsiparis Desa dan Kecamatan.

2) Penyusunan Jadwal Retensi Arsip (JRA) dengan pagu anggaran Rp.

61.380.000,- terealisasi Rp. 60.445.900,- atau 98,48% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedia 2 buah JRA yaitu kepegawaian

dan keuangan.

c. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan dengan kegiatan :

1) Pengadaan Sarana Penyimpanan dengan pagu anggaran Rp. 42.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 41.000.000,- atau 97,62% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 4 lemari arsip dan 250 box

arsip.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang terjadi yaitu Tugas pokok dan fungsi Kantor Perpusatakaan dan

Arsip Daerah khususnya urusan Kearsipan, kinerjanya masih belum maksimal karena

keterbatasan tenaga arsiparis atau tenaga teknis yang memahami teknik Arsip Daerah.

Solusi : Mengusulkan penambahan tenaga arsiparis, melaksanakan

koordinasi/konsultasi ke Provinsi, dan mengirim staf untuk mengikuti diklat/bimtek.

26. PerpustakaanProgram dan kegiatan urusan wajib Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut :

a. Program Pengembangan dan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan,

kegiatannya:

1) Penyelenggaraan lomba bercerita tingkat SD dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 36.828.000,- terealisasi sebesar Rp. 35.034.200,- atau 95,13% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

lomba bercerita di tingkat TK/MI.

2) Pembangunan Perpustakaan Desa dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 1.441.230.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.427.442.260,- atau 99,04% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

telaksananya pembangunan perpustakaan desa sebanyak 8 unit yang berlokasi

di Desa Beruta, Desa Kahingai, Desa Samu Jaya, Desa Lubuk Hiju, Desa Bukit

Jaya, Desa Cuhai, Desa Batu Kotam

3) Sosialisasi Minat Baca Masyarakat dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 46.795.840,- terealisasi sebesar Rp. 45.495.000,- atau 97,22% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Sosialisasi Minat Baca Masyarakat di 8 kecamatan.

4) Penyediaan Bahan Perpustakaan Umum Daerah dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 66.097.000,- atau 66,10%

dan tingkat pencapaian 66,10%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Page 165: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 156

tersedianya bahan perpustakaan umum daerah sebanyak 1000 eksemplar

terealisasi 614 eksemplar buku.

5) Pengembangan Minat dan Budaya Baca dengan pagu anggaran sebesar Rp.

53.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.182.500,- atau 91,39% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kunjungan ke 100 sekolah di desa dan kelurahan.

6) Penyediaan Peralatan Perpustakaan Desa dengan pagu anggaran sebesar Rp.

33.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 33.600.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya rak

dan meja masing – masing sebanyak 8 unit di 8 Perpustakaan Desa.

7) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perpustakaan Desa dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 50.000.000,-

atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah tersusunnya Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 1 buah.

8) Penyelenggaraan Lomba Perpustakaan Desa dan Sekolah dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 48.130.000,- terealisasi sebesar Rp. 45.782.500,- atau

100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya lomba di 8 perpustakaan desa, 8 perpustakaan sekolah SD/MI

dan perpustakaan sekolah SMP/MTs.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang terjadi pada urusan wajib perpustakaan yaitu:

1. terbatasnya Sumber Daya Manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Solusi : pada tahun berikutnya akan diusulkan penambahan pegawai.

2. Minimnya sarana dan prasarana penunjang kearsipan.

Solusi : akan dilaksanakan pengadaan sarana dan prasarana secara bertahap.

B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan, Target dan Realisasi serta Permasalahan dan Solusi1. Kelautan dan Perikanan

Program dan kegiatan urusan pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Distanakan). Adapun program dan kegiatan pada

tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan:

1) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan dengan Pagu Anggaran

Rp. 959.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 948.388.400,- atau 98,87% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini tersedianya sarana

budidaya perikanan sebanyak 3 paket.

2) Kegiatan Pengembangan Balai Benih Ikan dengan Pagu Anggaran

Rp. 410.542.767,- terealisasi sebesar Rp. 395.767.400,- atau 96,40% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya sarana

pembibitan ikan di BBI selama 1 tahun.

Page 166: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 157

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lamandau

dalam melaksanakan program dan kegiatan Urusan Kelautan dan Perikanan tahun

2016 tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan

sebagaimana mestinya.

2. PertanianProgram dan kegiatan urusan pilihan Pertanian dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,

Peternakan dan Perikanan (Distanakan). Adapun program dan kegiatan pada tahun

2016, sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani :

1) Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis dengan Pagu Anggaran

Rp. 372.330.000,- terealisasi sebesar Rp. 234.325.100,- atau 62,93% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah Terlaksananya

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, dan Pendampingan Kelompok GP-PTT

sebanyak 2 Poktan.

2) Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis dengan

Pagu Anggaran Rp. 120.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 118.547.500,- atau

98,79% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Tersedianya Media Sarana Pendukung Penyuluhan di 8 BPP di seluruh

kecamatan.

3) Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani

dengan Pagu Anggaran Rp. 116.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 59.283.500,-

atau 50,84% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah meningkatnya sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani 4

poktan.

4) Kegiatan Krida Pertanian/Hari Pangan Sedunia (HPS) dengan Pagu Anggaran

Rp. 205.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 181.721.500,- atau 88,64% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Krida Pertanian/Hari Pangan Sedunia sebanyak 1 kali.

b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan:

1) Kegiatan Penyusunan data base potensi produksi pangan dengan Pagu

Anggaran Rp. 97.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 46.942.500,- atau 48,20%

dan tingkat pencapaian 100%.Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersusunnya/tersedianya data base potensi produksi pangan.

2) Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian dengan

Pagu Anggaran Rp. 265.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 208.508.800,- atau

78,50% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian di

83 gapoktan.

Page 167: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 158

3) Kegiatan Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dengan

Pagu Anggaran Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 196.175.000,- atau

98,09% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Tersedianya Sarana Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak

5 unit.

4) Kegiatan Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija dengan Pagu

Anggaran Rp. 1.303.685.500,- terealisasi sebesar Rp. 962.654.200,- atau

73,84% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Bertambah Intensifnya Budidaya Padi, Kedelai dan Produk Unggulan (talas

kuning dan terong asam) seluas 2.560 Ha.

5) Kegiatan Pengembangan pertanian pada lahan kering dengan Pagu Anggaran

Rp. 328.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 315.125.500,- atau 96,07% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengembangan pertanian pada lahan kering seluas 100 Ha.

6) Kegiatan Pengembangan perbenihan/ perbibitan dengan Pagu Anggaran

Rp. 2.681.612.851,- terealisasi sebesar Rp. 2.349.049.740,- atau 87,60% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Berkembangnya Sarana dan prasarana BBP sebanyak 3 unit.

6) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pasar dengan Pagu Anggaran

Rp. 28.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 27.684.000,- atau 98,17% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

sistem informasi pasar sebanyak 12 Dokumen.

7) Kegiatan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan,

produk pertanian dengan pagu anggaran Rp. 834.888.000,- terealisasi sebesar

Rp. 778.701.000 atau 93,27% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah tersedianya sarana produksi tanaman pangan sebanyak

3.500 m.

c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak:

1) Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

dengan Pagu Anggaran Rp. 1.013.424.002,- terealisasi sebesar

Rp. 1.004.849.500,- atau 99,15% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit menular di 8 kecamatan.

e. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan:

1) Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan ternak dengan Pagu

Anggaran Rp. 674.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 667.507.500,- atau 98,96%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak 2 unit.

2) Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat Pagu Anggaran Rp.

350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 347.600.000,- atau 99,31% dan tingkat

Page 168: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 159

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat sebanyak 160 ekor.

d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

1) Pengadaan Sarana Dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna dengan

pagu Rp. 155.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 126.273.700,- atau 81,47% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah tersedianya

Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna sebanyak 1 unit.

Tahun 2016, Pertanian Tanaman Pangan mengalami peningkatan hasil

produksi, tetapi masih tetap diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

pangan masyarakat. Selama empat tahun terakhir mengalami kenaikan signifikan atau

surplus dan mampu berswasembada beras. Pada tahun 2016, produksi beras

Kabupaten Lamandau sebanyak 17.416,02 ton sedangkan kebutuhan beras konsumsi

sebanyak 9.007 ton, sehingga mengalami surplus sebesar 8.409 ton.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Lamandau dalam melaksanakan program dan kegiatan Urusan Pertanian tahun 2016

tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

3. KehutananProgram dan kegiatan urusan pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan

Perkebunan (Dishutbun). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai

berikut:

a. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, kegiatannya antara lain :

1) Kegiatan Pengadaan Inokulon Gaharu dengan Pagu Anggaran

Rp. 277.708.750,- terealisasi sebesar Rp. 275.676.750,- atau 99,27% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pengadaan Inokulon Gaharu sebanyak 332 botol.

2) Kegiatan Pembangunan Demplot Gaharu dengan Pagu Anggaran

Rp. 78.110.000,- terealisasi sebesar Rp. 72.150.000,-, atau 92,37% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terbangunnya

demplot gaharu seluas 5 hektar.

5) Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Mutu Demplot Gaharu dengan Pagu

Anggaran Rp. 37.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 36.932.000,- atau 97,70% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya

demplot gaharu 5 Ha

6) Kegiatan Hari Menanam Indonesia dengan Pagu Anggaran Rp. 168.925.000,-

terealisasi sebesar Rp. 166.261.500,- atau 99,84% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanya Hari Menanam Pohon

Indonesia (HMPI) 1 kali.

Page 169: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 160

7) Kegiatan Pemeliharaan Hutan Percontohan dengan Pagu Anggaran

Rp. 28.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 28.560.000,- atau 99,86% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanya

pemeliharaan Hutan Percontohan 10 Ha.

8) Kegiatan Pengembangan Areal Tanaman Kehutanan dengan Pagu Anggaran

Rp. 596.089.999,- terealisasi sebesar Rp. 591.674.998,- atau 99,26% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pengembangan Areal Tanaman Kehutanan 25 Ha.

9) Kegiatan Gerakan Menanam Pohon dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.063.770.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.057.807.000,- atau 99,44% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksanya

Gerakan Menanam Pohon 150.000 bibit.

10) Kegiatan Produksi dan Pemanenan dengan pagu anggaran Rp. 60.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 59.690.000,- atau 99,48% dan tingkat capaian 100%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya alat produksi dan pemanenan

sebanyak 1 paket.

11) Kegiatan Pengkayaan Hutan Rakyat Desa Kubung (DAK) dengan pagu anggaran

Rp. 1.629.849.309,- terealisasi NIHIL

b. Program pemberdayaan Penyuluh Perkebunan Dan Kehutanan, kegiatannya

antara lain yaitu :

1) Kelembagaan dan Pendataan Statistik Kehutanan dan Perkebunan, dengan

Pagu Anggaran Rp. 153.144.000,- terealisasi sebesar Rp. 140.819.000,- atau

91,95% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pendataan Statistik Kehutanan dan Perkebunan 1

tahun.

2) Demplot Lebah Madu Alam, dengan Pagu Anggaran Rp. 62.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 61.500.000,- atau 99,11% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya demplot lebah

madu alam seluas 5 ha.

3) Pelatihan Lebah Madu Alam, dengan Pagu Anggaran Rp. 20.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 20.000.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelatihan lebah madu

alam pada 2 kelompok.

4) Pelatihan Banding Budidaya Kakao, dengan Pagu Anggaran Rp. 20.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 20.000.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelatihan lebah madu

alam pada 2 kelompok.

5) Pelatihan Pembinaan Petani Karet dan Kelembagaan UPPB, dengan Pagu

Anggaran Rp. 182.723.000,- terealisasi sebesar Rp. 182.717.940,- atau

99,99% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

Page 170: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 161

adalah terlaksananya pembinaan petani karet dan kelembagaan UPPB

selama 12 bulan.

c. Program Peningkatan Produksi Perkebunan:

1) Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengolahan Pupuk Organik, dengan Pagu

Anggaran Rp. 282.602.000,- terealisasi Rp. 279.690.300,- atau 98,97% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya Sarana dan Prasarana Pengolahan Pupuk Organik 1 unit.

2) Kegiatan Pengembangan Kebun Rakyat, dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.934.446.000,- terealisasi Rp. 1.806.026.880,- atau 98,17% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pengembangan kebun rakyat seluas 150 ha.

3) Sarana dan Prasarana Pembibitan Kehutanan dan Perkebunan, dengan Pagu

Anggaran Rp. 153.050.000,- terealisasi sebesar Rp. 152.235.000,- atau

99,47% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah peningkatan sarana dan prasarana pembibitan kehutanan dan

perkebunan 1 unit.

4) Pemeliharaan dan Peningkatan Mutu Demplot Kopi, dengan pagu anggaran

Rp. 136.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 130.593.450,- atau 95,60% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya peningkatan mutu demplot kopi seluas 2 ha.

5) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Benih, dengan pagu

anggaran Rp. 271.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 270.647.000,- atau

99,69% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah meningkatnya Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Benih.

d. Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L):

1) Kegiatan Pembangunan Kebun Karet dengan Pagu Anggaran

Rp. 211.750.000,- terealisasi sebesar Rp. 209.005.000,- atau 98,70% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah adanya

kebun karet desa 10 Ha.

e. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan :

1) Kegiatan Pemantauan Kebakaran Hutan dan Illegal Logging dengan Pagu

Anggaran Rp. 42.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 42.894.000,- atau 99,99%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tertibnya peredaran hasil Hutan dan Illegal Logging 5 kasus.

2) Kegiatan Penangkaran Rusa Alam dengan Pagu Anggaran

Rp. 1.151.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.139.482.600,- atau 99,05% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Penangkaran Rusa Alam 1 paket.

Page 171: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 162

3) Kegiatan Sarana dan Prasarana Perlindungan dan Pengamanan Hutan

dengan pagu anggaran Rp. 161.634.000,- terealisasi NIHIL.

4) Kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Banteng Belantikan dengan pagu

anggaran Rp. 80.250.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.300.000,- atau 98,82%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pelestarian dan pengembangan benteng Belantikan sebanyak 1 paket.

5) Kegiatan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan pagu anggaran

Rp. 91.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 89.160.000,- atau 97,76% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah pencegahan kebakaran

hutan dan lahan sebanyak 1 paket.

6) Kegiatan Penanggulangan Bencana Kebakaran dengan pagu anggaran

Rp. 50.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.200.000,- atau 97,43% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

penanggulangan bencana kebakaran sebanyak 1 paket.

f. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan :

1) Kegiatan pengamanan areal konservasi Bukit Raya dengan Pagu Anggaran

Rp. 515.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 508.280.000,- atau 98,70% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya inventarisasi kawasan hutan sepanjang 10 km.

g. Program Pengembangan dan Penelitian Gaharu :

1) Kegiatan Penambahan Pembangunan Puslitbang Gaharu dengan Pagu

Anggaran Rp. 1.163.874.450,- terealisasi sebesar Rp. 1.117.384.000,- atau

98,69% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya peningkatan sarana penelitian dan pengembangan

gaharu 1 unit

2) Kegiatan Sertifikasi Sumber Benih Gaharu dengan Pagu Anggaran Rp.

215.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 211.635.000,- atau 98,05% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Sertifikasi Sumber Benih Gaharu 25 pohon.

Permasalahan dan SolusiPermasalahan/kendala yang terjadi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam

melaksanakan program dan kegiatan tahun 2016 secara umum pencapaian kinerja dapat

dikategorikan berhasil walaupun dalam pencapaiannya masih didapati permasalahan

dan hambatan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi, antara lain :

a. Kegiatan yang bersumber dari Dana DAK Kehutanan tidak bisa dilaksanakan karena

terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

bahwa kewenangan kabupaten bidang kehutanan hanya mengelola Taman Hutan

Raya (Tahura), sedangkan lokasi rencana pelaksanaan kegiatan yang bersumber

dari dana DAK.

Page 172: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 163

Solusi : Mengkoordinasikan dengan pemegang kebijakan mengenai teknis

pelakasanaan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam hal ini Dinas Kehutanan

Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

b. Rendahnya tingkat pendidikan petani mengakibatkan adopsi teknologi masih rendah

sehingga kemampuan dalam menghadapi kebijakan yang berubah-ubah rendah,

kemampuan daya saing rendah.

Solusi : Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia baik petani sebagai pelaku

usaha aparatur melalui kursus, magang, sekolah lapang, pendidikan dan pelatihan

worshop sesuai dengan program dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamandau

serta kebutuhan.

c. Minat kawula muda dalam bidang kehutanan dan perkebunan belum cukup besar

namun sudah ada peningkatan yang cukup baik.

Solusi : Meningkatkan minat kawula muda dalam bidang kehutanan dan perkebunan

melalui berbagai kegiatan antara lain wisata alam dan wisata agro.

d. Sengketa lahan masyarakat tekait tumpang tindih lahan antar masyarakat maupun

dengan pihak perusahaan yang masih terjadi.

Solusi : Pemerintah daerah dalam upaya penyelesaian persoalan terkait tumpang

tindih lahan antar masyarat maupun dengan pihak perusahaan, sudah membentuk

tim terpadu tingkat kabupaten sesuai SK Bupati Lamandau Nomor :

188.45/94/II/HUK/2016 tanggal 23 Februari 2016 tentang pencegahan, penertiban

dan penyelesaian gangguan usaha perkebunan. Dalam penyelesaian permasalahan

azas musyawarah dan mufakat yang selalu dipimpin oleh bupati. Apabila fasilitasi

musyawarah mufakat melalui jalan buntu, maka masih-masing pihak disarankan

menempuh jalur hukum sebagai pemutus terakhir.

e. Di lapangan masih dijumpai adanya alih fungsi lahan pertanian (sawah) menjadi

lahan kebun (kelapa sawit).

Solusi : Pemerintah daerah telah memberikan solusi akan masalah alih fungsi

lahan, seperti :

1) Instrumen insentif dan disinsentif bagi pemilik lahan sawah dan pemerintah

setempat

2) Instrumen rencana tata ruang wilayah (RTRW)

3) Tahapan lanjutan berupa penetapan lahan pertanian menetap baik pada lahan

sawah maupun pada lahan kering, pada saatnya ditetapkan dalam peraturan

daerah (perda) atau peraturan bupati maupun peraturan desa.

4) Jangka pendek yang akan diputuskan oleh pemerintah daerah yaitu meneribkan

instruksi Bupati Lamandau bahwa terhadap arel pertanian definitif yang telah

beralih fungsi berupa tanaman tahunan (kelapa sawit) diberikan tenggang waktu

selalu satu daur produksi dan secepatnya harus kembali kepada fungsi semula

yaitu tanaman pertanian, sedangkan untuk lahan reboisasi (HL) harus

diupayakan data-data pendukungnya bersama perangkat desa dan

pengembalian sesuai fungsinya.

Page 173: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 164

4. Energi dan Sumber Daya MineralProgram dan kegiatan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh

Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben). Adapun program dan kegiatan pada tahun

2016, sebagai berikut :

a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan :

1) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan Pagu Anggaran

Rp. 25.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 23.125.000,- atau 92,50% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah tersedianya laporan

hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pertambangan pada 10 perusahaan.

2) Kegiatan Promosi Potensi ESDM Kabupaten Lamandau dengan Pagu Anggaran

Rp. 147.048.215,- terealisasi sebesar Rp. 130.809.471,- atau 88,96% dan tingkat

pencapaian 92,08%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan promosi potensi ESDM Kabupaten Lamandau pada 4 kegiatan

pameran.

3) Kegiatan Pengujian laboratorium kualitas mineral logam setiap pengapalan

(shipment) dengan Pagu Anggaran Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 68.239.881,- atau 90,99% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

kegiatan ini adalah tersedianya laporan pengujian laboratorium kualitas mineral

logam setiap pengapalan (shipment) sebanyak 4 shipment.

4) Kegiatan Rekonsiliasi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dengan Pagu

Anggaran Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 67.076.328,- atau 89,44%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah tersedianya

laporan hasil rekonsiliasi PNBP bidang usaha pertambangan sebanyak 4 kali

rekon.

b. Program Pengawasan Dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak

Lingkungan :

1) Kegiatan Monitoring dan Pengawasan Penertiban Pengendalian Pertambangan

Rakyat Tanpa Ijin (PETI) Terpadu dengan Pagu Anggaran Rp. 121.535.153,-

terealisasi sebesar Rp. 121.412.500,- atau 99,90% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya Monitoring dan

Pengawasan Penertiban Pengendalian Pertambangan Rakyat Tanpa Ijin (PETI)

Terpadu di 3 kecamatan.

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan:

1) Kegiatan Pemeliharaan PJU dengan Pagu Anggaran Rp. 100.223.500,-

terealisasi sebesar Rp. 100.223.500,- atau 98,59% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan PJU

mercuri di Nanga Bulik.

2) Kegiatan Pemeliharaan PJU PLTS dengan Pagu Anggaran Rp. 130.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 128.900.000,- atau 99,15% dan tingkat pencapaian

Page 174: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 165

100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan PJU

PLTS sebanyak 10 unit.

2) Kegiatan Pergeseran PJU dengan Pagu Anggaran Rp. 130.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 129.300.000,- atau 99,46% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pergeseran PJU di Nanga Bulik.

d. Program Pembangunan Bidang Ketenagalistrikan:

1) Kegiatan Pembangunan Jaringan Listrik Tegangan Menengah dan Rendah

dengan Pagu Anggaran Rp. 2.476.411.000,- terealisasi sebesar

Rp. 2.475.008.101,- atau 99,94% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) kegiatan ini adalah tersedianya jaringan listrik tegangan menengah

dan jaringan tegangan rendah di Desa Bukit Jaya.

2) Kegiatan Pengadaan dan Penataan PJU dengan Pagu Anggaran

Rp. 444.748.400,- terealisasi sebesar Rp. 444.748.400,- atau 100% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

pengadaan dan penataan PJU di Nanga Bulik.

3) Kegiatan Pembangunan PLTS Terpusat dengan Pagu Anggaran

Rp. 4.265.618.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.265.618.000,- atau 100% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

pengadaan dan pemasangan PLTS terpusat di Desa Kahingai dan Petarikan.

4) Kegiatan Pengadaan Lampu Hias dengan Pagu Anggaran

Rp. 150.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 149.724.054,- atau 99,82% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

pengadaan lampu hias di Desa Kujan

e. Program Pembinaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pengusahaan Minyak

dan Gas:

1) Kegiatan Monitoring dan Pengawasan Pengendalian Distribusi dan Tata Niaga

BBM dengan Pagu Anggaran Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 30.000.000,- atau 100% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

kegiatan ini adalah termonitornya pelaksanaan HET pada lembaga penyalur di

3 kecamatan.

f. Program Perencanaan Wilayah Geologi dan Konservasi Sumber Daya Mineral:

1) Kegiatan Survey Potensi Bahan Galian dengan Pagu Anggaran

Rp. 4.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.000.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah tersedianya data dan

Informasi tentang Potensi Bahan Galian.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten

Lamandau dalam melaksanakan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral

Page 175: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 166

tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan

sebagaimana mestinya.

5. PariwisataProgram dan kegiatan urusan pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas

Pariwisata, Seni dan Budara (Disparsenibud). Adapun program dan kegiatan pada tahun

2016, sebagai berikut:

a. Program pengembangan pemasaran pariwisata, kegiatannya terdiri dari :

1) Pelaksanaan promosi pariwisata di dalam dan di luar, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 274.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 257.788.055,- atau 94,08%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya ekspose promosi pariwisata di luar daerah 2 kali.

2) Penyediaan Sarana Promosi Pariwisata, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

95.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 95.000.000,- atau 100% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah tersedianya alat

promosi pariwisata sebanyak 4 jenis.

4) Peningkatan Pengelolaan Aset Promosi Pariwisata, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 29.953.200,- atau 99,84% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

tersedianya material pengisian aset promosi 1 paket.

b. Program pengembangan destinasi pariwisata, kegiatannya terdiri dari :

1) Dukungan Pengelolaan Aset Wisata, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 65.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 63.740.000,- atau 98,06% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

penyelenggaraan festival balayah rakit 1 kali.

c. Program pengembangan kemitraan, kegiatannya terdiri dari :

1) Pengembangan dan penguatan informasi data base, dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.860.000,- atau 99,30% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini terlaksananya

penggalian database kepariwisataan selama 12 bulan.

2) Pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya,

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 29.950.000,- atau 99,83% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini terbentuknya forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata

dan budaya.

3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan

pariwisata, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 88.000.000,- terealisasi

sebesar Rp. 87.725.000,- atau 99,83% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini terlaksananya sosialisasi kepariwisataan sebanyak 2

kali.

Page 176: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 167

4) Peningkatan Konsultasi dan Koordinasi Atar Pelaku Pariwisata Dengan Dewan

Pembina Pariwisata Daerah, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 47.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 45.805.000,- atau 97,46% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini terlaksananya forum komunikasi

pelaku usaha pariwisata sebanyak 1 kali.

5) Pelatihan Peningkatan Pengelolaan Industri Jasa Pariwisata, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 47.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 45.805.000,- atau

97,46% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya pelatihan industri pariwisata sebanyak 1 kali.

6) Peningkatan Jaringan Kerjasama Kemitraan Pariwisata dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 225.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 189.500.000,- atau 84,22

dan tingkat capaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya

penyambutan peserta Wonderful Sail Indonesia sebanyak 1 kali.

7) Pelaksanaan Travel Agent Gathering dengan pagu anggaran

Rp. 110.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 104.350.000,- atau 94,86% dan

tingkat capaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya Travel

Agent Gathering sebanyak 2 kali.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Pariwasata, Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten

Lamandau dalam melaksanakan program dan kegiatan urusan Kebudayaan tahun 2016

tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana

mestinya.

6. IndustriProgram dan kegiatan urusan pilihan Industri dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM).

Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah:

1) Pengembangan IKM Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya dengan Pagu

Anggaran Rp. 175.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 173.859.400,- atau 99,35%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya penyaluran bantuan peralatan IKM kepada 4 IKM.

2) Kegiatan Pengembangan Promosi Produk IKM Binaan Dekranasda dengan

Pagu Anggaran Rp. 151.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 150.443.100,- atau

99,30% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya promosi produk dari 5 IKM.

3) Kegiatan Pendampingan Teknis Desain Anyaman Rotan dengan pagu anggaran

Rp. 42.634.000,- terealisasi sebesar Rp. 42.634.000 atau 100% dan tingkat

capaian 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendampingan

teknis bagi IKM anyaman rotan sebanyak 1 kali

Page 177: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 168

4) Kegiatan Pengembangan IKM Asiri Melalui AP3MA, dengan Pagu Anggaran

Rp. 127.700.000,- terealisasi sebesar Rp. 121.590.000,- atau 99,10% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

pelatihan Industri Kecil dan Menengah Asiri 1 kali.

5) Kegiatan Pelatihan Kemasan Minuman Tradisional, dengan pagu anggaran

Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 40.108.000,- atau 80,22% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pelatihan Kemasan Minuman Tradisional 1 kali.

6) Kegiatan Monitoring Bantuan Peralatan pada IKM, dengan pagu anggaran

Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp.39.600.000,- atau 99% dan tingkat pencapaian

100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya monitoring bantuan

peralatan pada IKM pada 8 kecamatan.

b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri:

1) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Aparatur Perindustrian dengan Pagu

Anggaran Rp. 20.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 18.214.000,- atau 91,07%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Teknis Aparatur Perindustrian

sebanyak 4 orang.

2) Kegiatan Pengadaan Mesin TTG bagi IKM dengan Pagu Anggaran

Rp. 60.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 59.299.000,- atau 98,83% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

Pengadaan Mesin TTG bagi IKM 4 paket.

c. Program Pengembangan Sentra Sentra Industri Potensial:

1) Kegiatan Bantuan Peralatan Produksi dan Pembentukan Kelompok Pengrajin di

Desa dengan Pagu Anggaran Rp. 90.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 87.985.000,- atau 97,76% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

dari kegiatan ini adalah tersalurnya bantuan peralatan produksi dan

pembentukan kelompok pengrajin di 3 Desa PM2L.

2) Kegiatan Pembangunan Showroom Kerajianan beserta Peralatannya dengan

Pagu Anggaran Rp. 198.835.000,- terealisasi sebesar Rp. 198.677.600,- atau

99,92% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya pembangunan Workshop Anyaman Rotan Beserta Peralatannya

1 paket.

3) Kegiatan Pembangunan Workshop Kerajinan Sumpit Beserta Peralatannya

dengan Pagu Anggaran Rp. 128.845.000,- terealisasi sebesar Rp. 128.383.600,-

atau 98,22% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya Pembangunan Workshop Kerajinan Sumpit Beserta

Peralatannya 1 paket.

5) Kegiatan Pembangunan Workshop dan Pusat Kuliner Makanan Khas kudangan

Beserta Peralatannya dengan Pagu Anggaran Rp. 198.430.000,- terealisasi

Page 178: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 169

sebesar Rp. 198.068.600,- atau 99,82% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran

(Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pembangunan Workshop dan

Pusat Kuliner Makanan Khas kudangan Beserta Peralatannya 1 paket.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan

program dan kegiatan Urusan Industri tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang

berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

7. PerdaganganProgram dan kegiatan urusan pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop

dan UMKM). Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016, sebagai berikut:

a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Pedagangan:

1) Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa dengan Pagu

Anggaran Rp. 55.120.000,- terealisasi sebesar Rp. 50.004.800,- atau 90,72% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 2 kecamatan.

2) Kegiatan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah dengan Pagu Anggaran

Rp. 123.012.000,- terealisasi Rp. 120.812.000,- atau 98,21% dan tingkat

pencapaian 100%. Kegiatan terlaksananya pengembangan UPT Kemetrologian

Daerah 12 bulan.

3) Kegiatan Peningkatan Pengawasan Barang Strategis dengan Pagu Anggaran

Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp. 35.310.000,- atau 88,28% dan tingkat

pencapaian 100%. Kegiatan terlaksananya Pengawasan Barang Strategis

selama 12 bulan.

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor:

1) Kegiatan Partisipasi Pameran Dalam dan Luar Daerah dengan Pagu Anggaran

Rp. 188.496.000,- terealisasi sebesar Rp. 176.125.000,- atau 93,44% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

partisipasi pameran dalam dan luar daerah 4 kali.

2) Kegiatan Partisipasi Pameran APKASI dengan Pagu Anggaran

Rp. 143.454.000,- terealisasi sebesar Rp. 142.053.165,- atau 99,02% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

Partisipasi Pameran APKASI 1 kali.

c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri:

1) Kegiatan Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan

operasional dengan Pagu Anggaran Rp. 40.220.000,- terealisasi sebesar

Rp. 7.607.400,- atau 18,91% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output)

Page 179: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 170

kegiatan ini adalah terlaksananya penyempurnaan perangkat peraturan,

kebijakan dan pelaksanaan operasional bagi 4 kecamatan.

2) Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk dengan Pagu

Anggaran Rp. 903.292.200,- terealisasi sebesar Rp. 867.861.431,- atau 96,08%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah

terlaksananya Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk 1 paket .

3) Kegiatan Pelaksanaan Pasar Murah dengan Pagu Anggaran Rp. 72.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 70.395.058,- atau 97,77% dan tingkat pencapaian 100%.

Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pasar murah di 2

kecamatan.

4) Kegiatan Pembangunan Pasar Induk Nanga Bulik dengan Pagu Anggaran

Rp. 5.349.633.980,- terealisasi sebesar Rp. 5.324.243.780,- atau 99,53% dan

tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

Pembangunan Pasar Induk Nanga Bulik 1 paket.

5) Kegiatan Pengelolaan Pasar-pasar di Nanga Bulik dengan Pagu Anggaran

Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 97.764.430,- atau 97,76% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya

Pengelolaan Pasar-pasar di Nanga Bulik selama 1 tahun.

6) Kegiatan Pelaksanaan Pasar Penyeimbang Kabupaten dengan Pagu Anggaran

Rp. 76.750.000,- terealisasi sebesar Rp. 74.983.400,- atau 97,70% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pasar

penyeimbang sebanyak 1 kali.

7) Kegiatan Pendataan Pedagang/Pasar di Kabupaten Lamandau dengan Pagu

Anggaran Rp. 50.619.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.129.000,- atau 97,06%

dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah

terlaksananya Pendataan Pedagang/Pasar di Kabupaten Lamandau selama

1 tahun.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah (Disperindagkopdan UMKM) Kabupaten Lamandau dalam melaksanakan

program dan kegiatan Urusan Perdagangan tahun 2014 tidak terdapat permasalahan

yang berarti atau dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.

8. KetransmigrasianProgram dan kegiatan urusan pilihan Ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun program dan kegiatan pada tahun 2016,

sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Transmigrasi Baru :

1) Kegiatan Pengembangan Areal Potensial permukiman Transmigrasi, dengan

Pagu Anggaran Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 244.332.119,- atau

Page 180: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB IV – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 171

91,87% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya dukungan bagi pengembangan areal potensial permukiman

transmigrasi baru 1 laporan.

2) Kegiatan Penyusunan dokumen rencana satuan kawasan permukiman (RSKP),

dengan Pagu Anggaran Rp. 375.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 364.114.300,-

atau 97,10% dan tingkat pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini

adalah terlaksananya kegiatan perencanaan kawasan permukiman transmigrasi

1 dokumen.

b. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Transmigrasi:

1) Koordinasi dan Konsultasi Penjaringan Siswa Berprestasi Calon Penerima

Beasiswa Daerah Transmigrasi dan Eks Transmigrasi, dengan Pagu Anggaran

Rp. 50.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 49.167.800,- atau 98,34% dan tingkat

pencapaian 100%. Keluaran (Output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

koordinasi dan konsultasi penjaringan siswa berprestasi calon penerima

beasiswa daerah transmigrasi dan eks transmigrasi pada 1 UPT.

Permasalahan dan SolusiSecara umum Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Lamandau dalam melaksanakan program dan kegiatan Urusan Ketransmigrasian tahun

2016 tidak terdapat permasalahan yang berarti atau dapat diselenggarakan

sebagaimana mestinya.

Page 181: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 172

BAB VPENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dimana pengaturan kewenangan Pemerintahan terbagi menjadi

Kewenangan Pusat, Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur

penugasan Pemerintah kepada Daerah dan Desa serta penugasan dari Provinsi atau

Kabupaten kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan

pembangunan yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber

daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan

mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi tugas.

Pemberian Tugas Pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan

umum. Tujuan pemberian tugas Pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas

dan penyelesaian permasalahan serta membantu pengembangan pembangunan bagi

Daerah dan Desa.

Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Lamandau memperoleh alokasi dana

APBN untuk penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama sebesar

Rp. 6.832.405.000,- yang terdiri dari:

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp. 3.498.007.000,-

2. Dana Urusan Bersama (UB) sejumlah Rp. 3.334.398.000,-

Namun pada Dana APBN tersebut terdapat Revisi DIPA Tugas Pembantuan dari

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan

Kementerian Dalam Negeri terkait penghematan anggaran sesuai dengan Instruksi

Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan

Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, sehingga pada DIPA Tugas Pembantuan

ada pengurangan sejumlah Rp. 252.732.000,- yaitu pada DIPA Tugas Pembantuan

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lamandau pengurangan sebesar

Rp. 214.650.000,- dan pada DIPA Tugas Pembantuan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kab. Lamandau pengurangan sebesar Rp. 38.082.000,- , selain itu

terdapat revisi pada DIPA Dana Urusan Bersama (DUB) dari Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tanggal 28 Juli 2016 terdapat

penambahan pagu anggaran pada Belanja Hibah Luar Negeri (HLN) yaitu BOK PAUD

sebesar Rp. 1.449.500.000,- sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas

Page 182: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 173

Pembantuan dan Urusan Bersama yang diselenggarakan di Kabupaten Lamandau

menjadi sebesar Rp. 8.029.173.000,- yang terdiri:

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp. 3.245.275.000,-

2. Dana Urusan Bersama (UB) sejumlah Rp. 4.783.898.000,-

Selain penyelenggaraan Tugas Pembantuan yang diterima, Pemerintah

Kabupaten Lamandau juga melakukan penyelenggaraan Tugas Pembantuan yang

diberikan kepada Desa yang bersumber dari APBD Kabupaten Lamandau dalam bentuk

Alokasi Dana Desa (ADD) untuk 85 Desa sejumlah Rp. 35.000.000.000,-

Adapun penyelenggaraan kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama yang

diterima dan Tugas Pembantuan yang diberikan dijelaskan dalam uraian berikut :

A. TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA YANG DITERIMA1. DASAR HUKUM

Dasar hukum Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama yang diterima

Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

a. DIPA Nomor : SP DIPA-067.08.4.350222/2016;

b. DIPA Nomor : SP DIPA-010.08.4.140933/2016;

c. DIPA Nomor : SP DIPA-067.03.5.350234/2016.

2. INSTANSI PEMBERI TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA

Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam penyelenggaraan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama pada tahun 2016, yang ditugaskan dari

Kementerian/Lembaga:

a. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

1. Nomor DIPA : SP DIPA-067.08.4.350222/2016

2. Instansi Pemberi Tugas :Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

Transmigrasi

b. Kementerian Dalam Negeri

1. Nomor DIPA : SP DIPA-010.08.4.140933/2016

2. Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

c. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

1. Nomor DIPA : SP DIPA-067.03.5.350234/2016

2. Instansi Pemberi Tugas : Direktorat Jenderal Pembangunan Dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa;

Page 183: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 174

3. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PELAKSANA TUGASPEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA

Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Lamandau yang

melaksanakan tugas pembantuan dan urusan bersama adalah sebagai

berikut:

a. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lamandau (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pengembangan

Kawasan Transmigrasi melalui DIPA Nomor : SP DIPA-

067.08.4.350222/2016 dengan anggaran sebesar Rp. 2.676.364.000,-

b. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Lamandau (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan

Pencatatan Sipil melalui DIPA Nomor : SP DIPA-010.08.4.140933/2016

dengan anggaran sebesar Rp. 568.911.000,-

c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Lamandau (UB)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui DIPA Nomor : SP DIPA-

067.03.5.350234/2016 dengan anggaran sebesar Rp. 4.783.898.000,-

4. PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Pelaksanaan program dan kegiatan pada dasarnya mengacu pada

Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), Pedoman Umum (Pedum) dan

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) serta Petunjuk Teknis (Juknis) yang telah

ditetapkan secara berjenjang sesuai dengan kewenangan pengelolaan Dana

Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama. Berikut akan dijelaskan tentang

pelaksanaan program dan kegiatan dari DIPA yang diterima:

a. DIPA Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

melaksanakan Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Transmigrasi dengan anggaran Rp.2.676.364.000,- terealisasi sebesar

Rp.2.400.708.547,- atau 89,70%

Adapun kegiatannya :

- Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Pengembangan Kawasan Transmigrasi, keluaran kegiatan antara lain

Program dan anggaran berbasis kinerja satuan kerja 1 Dokumen,

Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Berbasis Kinerja

Satker 1 Dokumen, Laporan Pelaksanaan Tugas dan Kinerja 17

Laporan dan Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan;

Page 184: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 175

- Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di

Kawasan Transmigrasi, keluaran kegiatan berupa Jalan 1 Km;

- Kegiatan Pengembangan Usaha Transmigrasi, keluaran kegiatan

Lahan Usaha Produktif dan Produksi Komoditas Tanaman Pangan dan

Non Tanaman Pangan di Satuan Permukiman/Kawasan Transmigrasi

100 Ha;

- Kegiatan Sosial Budaya Transmigrasi, keluaran kegiatan Layanan

sosial budaya di SP/Kpb/Kawasan1 SP/KPB/KWSN dan Lembaga

Pemerintah dan Masyarakat yang terbentuk dan berfungsi di

Sp/Kpb/Kawasan 6 lembaga.

b. DIPA Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil,

melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dengan anggaran sebesar Rp. 568.911.000,- terealisasi

sebesar Rp. 485.791.455,- atau 85.39% kegiatannya Pengembangan

Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu, keluaran kegiatan

berupa Laporan Penyelenggaraan Adminduk 1 Laporan;

c. DIPA Dana Urusan Bersama, melaksanakan Program Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan anggaran sebesar

Rp. 4.783.898.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.742.692.000,- atau 99,14%,

kegiatannya yaitu Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar.

5. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT

1. PERMASALAHAN

Permasalahan dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan

Bersama di Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2016:

a. DIPA Pembinaan Pengembangan Masyarakat & KawasanTransmigrasi:

Pada DIPA Pembinaan Pengembangan Masyarakat & Kawasan

Transmigrasi dilakukan revisi 1 dan revisi 2, akibat terjadinya revisi

karena adanya penghematan maka kegiatan Bantuan ternak ikan dan

pengadaan obat-obatan tidak jadi dilaksanakan.

b. DIPA Kependudukan dan Pencatatan Sipil:

Pada DIPA Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilakukan revisi1,

revisi 2 dan revisi 3, akibat revisi ini maka ada beberapa kegiatan yang

tidak bisa dilaksanakan 100% antara lain:

Page 185: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 176

- Pengadaan blanko Kartu Keluarga dan Formulir Dokumen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

- Honorarium Panitia yang seharusnya dibayarkan 10 bulan hanya

bisa dibayarkan 7 bulan;

- Perjalanan Dinas Pelayanan ke desa-desa.

c. DIPA Dana Urusan Bersama:

Pada DIPA Dana Urusan Bersama dilakukan revisi 1 tanggal 10 Maret

2016 karena terjadi pembukaan blokir pagu anggaran dan revisi 2

tanggal 28 Juli 2016 disebabkan adanya penambahan anggaran

sejumlah Rp. 1.449.500.000,- , walaupun terjadi 2 kali revisi pada

DIPA Dana Urusan bersama, namun hal tersebut tidak menghambat

pelaksanaan dilapangan.

2. TINDAK LANJUT

Meningkatkan koordinasi dengan KPPN maupun Kementerian/Lembaga

(K/L), sehingga dapat meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis

maupun administratif.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN1. DASAR HUKUM

Dasar hukum tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah

Kabupaten Lamandau kepada Pemerintah Desa di Kabupaten Lamandau

Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten

Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten

Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten

Murung raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah;

2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah ;

6) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah;

7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Undang-Undang Nomor

Page 186: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 177

12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

8) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Desa;

9) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan

Keuangan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah;

10) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

12) Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa;

13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa

14) Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11Tahun 2015 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Di Kabupaten Lamandau;

2. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DITUGASPEMBANTUANKAN

Tugas pembantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Lamandau

pada tahun 2016 adalah Urusan Otonomi Desa dalam bentuk Pemberian

Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada

Pemerintah Desa yang dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintahan

Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan

masyarakat desa.Pemberian Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagi Hasil Pajak

dan Retribusi Daerah merupakan wujud dari pemenuhan hak Desa untuk

menyelenggarakan Otonomi Desa agar tumbuh dan berkembang mengikuti

pertumbuhan dan Desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman, partisipasi,

otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Adapun tujuan diberikannya Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagi Hasil

Pajak dan Retribusi Daerah tersebut antara lain :

1) Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan Desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai

kewenangannya;

2) Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara

partisipatif sesuai dengan potensi desa;

3) Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat desa;

Page 187: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 178

4) Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

3. SUMBER DAN JUMLAH ANGGARAN

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan pendapatan desa yang

bersumber dari total Alokasi Dana Desa sebesar 10% berasal dari Dana

Alokasi Umum setelah dikurangi Alokasi Dasar untuk Belanja Pegawai Negeri

Sipil, dan dibagi secara proporsional kepada setiap Desa.

ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan

keuangan desa dalam APBDesa tahun 2016 yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lamandau TA. 2016 yaitu

dari Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa. Berdasarkan

Peraturan Bupati Lamandau Nomor 49 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Pembagian Dan Penetapan Alokasi Dana Desa Kabupaten LamandauTahun

Anggaran 2016, jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) untuk 85 Desa TA. 2016

yaitu sejumlah Rp.35.000.000.000,- (tiga puluh lima milyar rupiah).

Adapun rincian jumlah anggaran per Desa dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:Tabel 5.1 Jumlah Anggaran ADD Per Desa TA. 2016

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN LAMANDAU

1 SUNGAI TUAT 247,058,824 269,188,731 516,247,555

2 TANJUNGBERINGIN 247,058,824 250,284,009 497,342,832

3 CUHAI 247,058,824 108,519,309 355,578,1334 KAWA 247,058,824 175,092,285 422,151,1095 KARANG TABA 247,058,824 114,875,521 361,934,3446 PENOPA 247,058,824 164,569,443 411,628,2677 SUJA 247,058,824 139,502,882 386,561,7058 SEKOBAN 247,058,824 171,466,129 418,524,9529 BAKUNSO 247,058,824 209,219,853 456,278,677

10 SAMU JAYA 247,058,824 71,315,243 318,374,066

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN DELANG

11 RIAM PANAHAN 247,058,824 161,251,659 408,310,48212 SEPOYO 247,058,824 289,752,764 536,811,58813 NYALANG 247,058,824 170,959,531 418,018,355

Page 188: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 179

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

14 RIAM TINGGI 247,058,824 107,194,287 354,253,11115 LANDAU KANTU 247,058,824 103,763,435 350,822,25916 LOPUS 247,058,824 328,998,833 576,057,65617 KUBUNG 247,058,824 382,131,515 629,190,33818 SEKOMBULAN 247,058,824 574,069,175 821,127,99919 PENYOBAAN 247,058,824 268,984,945 516,043,76820 HULU JOJABO 247,058,824 38,089,293 285,148,117

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN BULIK

21 SUNGAIMENTAWA 247,058,824 80,001,957 327,060,781

22 GUCI 247,058,824 81,416,654 328,475,47823 BATU KOTAM 247,058,824 273,339,580 520,398,40324 KUJAN 247,058,824 235,496,433 482,555,25625 BUNUT 247,058,824 209,027,465 456,086,28826 BERUTA 247,058,824 180,696,829 427,755,65327 TAMIANG 247,058,824 124,320,858 371,379,68228 BUMI AGUNG 247,058,824 183,820,390 430,879,21429 SUMBER MULYA 247,058,824 150,971,672 398,030,49530 BUKIT INDAH 247,058,824 246,885,849 493,944,67331 ARGO MULYO 247,058,824 89,134,041 336,192,86432 PERIGI RAYA 247,058,824 43,246,979 290,305,802

33 NANGAPAMALONTIAN 247,058,824 49,002,375 296,061,199

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN BULIK TIMUR

34 NANGAPALIKODAN 247,058,824 82,603,239 329,662,063

35 SUNGKUP 247,058,824 133,960,423 381,019,24636 NUANGAN 247,058,824 76,452,306 323,511,12937 NANGA KORING 247,058,824 133,647,615 380,706,43938 TOKA 247,058,824 85,690,722 332,749,54639 SEPONDAM 247,058,824 99,786,351 346,845,17540 MARAMBANG 247,058,824 507,502,536 754,561,35941 PEDONGATAN 247,058,824 190,182,083 437,240,907

Page 189: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 180

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

42 BATU NUNGGAL 247,058,824 349,816,404 596,875,228

43NANGAKEMUJAN 247,058,824 65,937,176 312,995,999

44 BUKIT JAYA 247,058,824 195,341,491 442,400,31545 SUKA MAJU 247,058,824 117,468,878 364,527,702

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desa per-

Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN SEMATU JAYA

57 BINA BHAKTI 247,058,824 139,617,844 386,676,66858 WONOREJO 247,058,824 192,198,668 439,257,49259 MEKAR MULYA 247,058,824 160,690,916 407,749,740

60 JANGKARPRIMA 247,058,824 172,829,091 419,887,915

61 PURWOREJO 247,058,824 230,838,747 477,897,57062 TRI TUNGGAL 247,058,824 152,653,645 399,712,468

63 BATUHAMBAWANG 247,058,824 102,141,715 349,200,538

64 RIMBA JAYA 247,058,824 45,917,214 292,976,037

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desa per-

Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

65 NANGA BELANTIKAN 247,058,824 123,526,731 370,585,555

No. NamaKecamatan/Desa

Alokasi DasarAlokasi

BerdasarkanFormula

Pagu AlokasiDana Desaper-Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN MENTHOBI RAYA

46 MELATA 247,058,824 121,822,500 368,881,32347 NANUAH 247,058,824 136,007,028 383,065,85248 BATU AMPAR 247,058,824 185,505,214 432,564,03749 LUBUK HIJAU 247,058,824 178,725,727 425,784,55150 TOPALAN 247,058,824 108,143,420 355,202,24451 BUKIT MAKMUR 247,058,824 185,623,663 432,682,48752 MODANG MAS 247,058,824 150,281,100 397,339,92453 BUKIT RAYA 247,058,824 196,633,474 443,692,297

54 MUKTIMANUNGGAL 247,058,824 211,132,161 458,190,984

55 SUMBER JAYA 247,058,824 129,780,842 376,839,66656 BUKIT HARUM 247,058,824 167,977,425 415,036,249

Page 190: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati LamandauTahun 2016

BAB V – PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA 181

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desa per-

Desa

66 SUNGAI BULUH 247,058,824 231,045,386 478,104,20967 TANGGA BATU 247,058,824 139,134,871 386,193,69468 SELIBI 247,058,824 158,305,646 405,364,46969 BAYAT 247,058,824 430,295,691 677,354,51570 KARANG BESI 247,058,824 105,875,146 352,933,97071 BANUATAN 247,058,824 93,195,179 340,254,00372 KAHINGGAI 247,058,824 175,762,596 422,821,41973 NANGA MATU 247,058,824 92,055,925 339,114,74874 BINTANG MANGALIH 247,058,824 127,127,077 374,185,90175 PETARIKAN 247,058,824 125,907,740 372,966,56476 SUMBER CAHAYA 247,058,824 132,505,353 379,564,177

No. NamaKecamatan/Desa Alokasi Dasar

AlokasiBerdasarkan

Formula

Pagu AlokasiDana Desa per-

Desa

(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)KECAMATAN BATANG KAWA

77 BATU TAMBUN 247,058,824 71,173,563 318,232,38778 KINIPAN 247,058,824 127,569,963 374,628,78779 GINIH 247,058,824 198,793,824 445,852,64780 BENAKITAN 247,058,824 88,423,108 335,481,93281 LIKU 247,058,824 71,928,687 318,987,51082 MENGKALANG 247,058,824 96,352,266 343,411,09083 KARANG MAS 247,058,824 160,886,444 407,945,26784 KINA 247,058,824 84,472,188 331,531,01185 JEMUAT 247,058,824 112,163,072 359,221,895

JUMLAH 21,000,000,000 14,000,000,000 35,000,000,000

Sumber : Bagian Pemerintahan Setda, 2016.

Penggunaan dana ADD untuk masing-masing desa setelah ditetapkan

besarnya untuk masing-masing desa digunakan untuk membiayai belanja

pada bidang pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan

pembinaan masyarakat.

4. SARANA DAN PRASARANA

Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2016 dilaksanakan dimasing-masing Desa

(85 Desa) di 8 (delapan) kecamatan. Adapun sarana dan prasarana penunjang

kegiatan ADD tersebut antara lain : Gedung kantor desa, Peralatan kantor,

kendaraan dinas (sepeda motor/ klotok), dan lain-lain.

Page 191: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 182

BAB VIPENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan pada pasal 6 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 bahwa penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan

meliputi kerjasama antar daerah, kerjasama dengan pihak ketiga, koordinasi dengan

instansi vertikal di daerah, pembinaan batas wilayah, pencegahan dan penanggulangan

bencana, pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah,

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum dan tugas-tugas umum

Pemerintahan lainnya yang dilaksanakan oleh daerah.

Penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN

Pemerintah Kabupaten Lamandau pada tahun 2016 mengadakan kerjasama

antar daerah antara lain dengan:

- Pemerintah Kota Surabaya Kerjasama tentang Kerjasama Jaringan Lintas

Perkotaan tujuan kesepakatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas

pemerintahan, pembangunan, perekonomian daerah dan kesejahteraan

masyarakat di Kota Surabaya dan Kabupaten Lamandau;

- Pemerintah Kotawaringin Barat tentang Kerjasama Urusan Pemerintahan,

Kesehatan, Perhubungan, Pariwisata, Pekerjaan Umum, Perpustakaan

Dan Kearsipan Serta Keamanan Dan Ketertiban Daerah Perbatasan tujuan

kesepakatan bersama ini adalah untuk mewujudkan kerja sama teknis dan

operasional urusan pemerintahan, kesehatan, perhubungan, pariwisata,

pekerjaan umum, perpustakaan dan kearsipan serta keamanan dan

ketertiban daerah perbatasan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau

dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATANKerjasama antar daerah tahun 2016 berdasarkan Penjanjian

Kerjasama, antara lain:

a. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan

Pemerintah Kota Surabaya yang tercantum dalam Nota Kesepakatan

Bersama Nomor : 415.4/2605/436.2.3/2016, 134.4/22/KSAD-

KB/ADPEM.2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang Kerja Sama Jaringan Lintas

Perkotaan;

Page 192: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 183

b. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat yang tercantum dalam

Kesepakatan Bersama Nomor : Nomor : 134.4/23/KSAD-KB/ADPEM.2015,

134.4/49/PEM tanggal 4 Mei 2015 tentang Kerjasama Urusan

Pemerintahan, Kesehatan, Perhubungan, Pariwisata, Pekerjaan Umum,

Perpustakaan Dan Kearsipan Serta Keamanan Dan Ketertiban Daerah

Perbatasan:

1) Obyek yang menjadi kesepakatan bersama dalam kerjasama ini

meliputi:

Penyelesaian tata batas antar daerah, peningkatan pelayanan

kesehatan, pengembangan pariwisata, penggunaan Ruangan Very

Important Person (VIP) Bandara Iskandar, laboratorium pengujian

mutu pekerjaan infrastruktur, pengelolaan perpustakaan dan kearsipan

serta penyelenggaraan keamanan dan ketertiban daerah perbatasan.

2) Ruang lingkup kesepakatan bersama ini adalah meliputi:

teknis dan operasional urusan pemerintahan, kesehatan, pariwisata,

perhubungan, pekerjaan umum, perpustakaan dan arsip serta

keamanan dan ketertiban daerah perbatasan.

3) Bentuk kerja sama kebijakan dan pengaturan meliputi:

Penyelesaian tata batas antar Kabupaten, pembangungan wilayah

perbatasan antar Kabupaten, penyelenggaraan keamanan dan

ketertiban daerah perbatasan dan kerja sama promosi wisata.

4) Bentuk kerja sama pelayanan antar daerah meliputi:

Pelayanan rujukan pasien dari RSUD Kabupaten Lamandau ke RSUD

Sultan Immanudin Pangkalan Bun, pelayanan rujukan orang dengan

penderita HIV-AIDS (ODHA) dari RSUD Kabupaten Lamandau ke

RSUD Sultan Immanudin Pangkalan Bun.

5) Bentuk kerja sama pengembangan sumber daya manusia meliputi:

Magang Pilot Project Pelayanan Kefarmasian bagi Tenaga Apoteker

dan Teknis Farmasi serta Tenaga Paramedis dari Puskesmas

Kabupaten Lamandau di Puskesmas Arut Selatan Kabupaten

Kotawaringin Barat, Magang Tenaga Laboratorium Puskesmas dari

Kabupaten Lamandau di Laboratorium Daerah Kabupaten

Kotawaringin Barat, Magang kegawatdaruratan persalinan bagi tenaga

bidan Puskesmas dari Kabupaten Lamandau di RSUD Sultan

Imanudin Kabupaten Kotawaringin Barat, Pelatihan dan magang bagi

pengelola perpustakaan dan kearsipan, serta Pelatihan dan magang

bagi pelaku pariwisata.

Page 193: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 184

6) Bentuk kerja sama pelayanan dengan pembayaran retribusi, meliputi :

Laboratorium pengujian mutu pekerjaan infrastruktur, Penggunaan

Ruangan VIP Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun untuk tamu VIP

Kabupaten Lamandau.

7) Biaya yang diperlukan sebagai akibat dibuatnya kesepakatan bersama

ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

masing-masing Kabupaten, dimana pelaksanaan kesepakatan

bersama ini mulai berlaku pada tahun anggaran 2015, dengan

melibatkan SKPD antara lain : Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan

Umum, Dinas Perhubungan, Komnunikasi dan Informasi, Setda,

Kantor Satpol PP, kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah serta

Rumah Sakit Umum Daerah.

Salah satu SKPD yang telah menindaklanjuti Kesepakatan Bersama

tersebut adalah Kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau

dengan RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun tentang Magang Kegawat

Darurat Persalinan Bagi Tenaga Bidan di RSUD Sultan Imanuddin

Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor :134.4/33/KSAD-

PKS/ADPEM.2016 pada tanggal 10 Oktober 2016, dengan jangka waktu

pelaksanaan MoU selama 10 (sepuluh) hari, sumber anggaran dari APBD

Kabupaten Lamandau, Pagu sebesar Rp. 108.175.000,00 dan Realisasi

sebesar Rp. 104.451.850,00 (96,56%).

c. Perjanjian Kerjasama Antara Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau

Dengan RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun Tentang Magang

Kegawatdaruratan Persalinan Bagi Tenaga Bidan Dan Magang Tenaga

Laboratorium Bagi Tenaga Perawat Di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan

Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 134.4/33/KSAD-

PKS/ADPEM.2016 yang ditandatangani pada tanggal 10 Oktober 2016.

3. Permasalahan dan SolusiPelaksanaan kerjasama antar daerah ini secara umum tidak mengalami

hambatan.

B. KERJASAMA ANTAR DAERAH DENGAN PIHAK KETIGAKerjasama dengan pihak ketiga yang telah dilaksanakan Pemerintah

Kabupaten Lamandau pada tahun 2016, diantaranya adalah:

1. Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Dokter Spesialis (dr. T. Gunawan,

Sp.B)

Page 194: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 185

b. Nama MoU : Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan

Pelayanan Spesialis Bedah Melalui

Dokter Spesialis Untuk Penanganan

Pelayanan Kesehatan Bedah Di

rumah Sakit Umum Daerah

Lamandau

c. Nomor MoU : 050.8/03/III/RSUD/2016

d. Tanggal MoU : 1 Maret 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 6 bulan

f. Sumber anggaran : APBD Kabupaten Lamandau

2. Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Dokter Spesialis (dr. Henty Mulyati

Agustina)

b. Nama MoU : Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan

Pelayanan Spesialis Kandungan

(OBYGN) Melalui dokter

Spesialis/Residen Kunjungan Untuk

Penanganan Pelayanan Kesehatan

Kandungan (OBYGN) Di Rumah

Sakit Umum Daerah Lamandau

c. Nomor MoU : 134.4/02/KSAD.PKS/2016

d. Tanggal MoU : 1 September 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 6 bulan

f. Sumber anggaran : APBD Kabupaten Lamandau

3. Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : RSUD Sultan Imanudin Pangkalan

Bun

b. Nama MoU : Perjanjian Kerjasama Magang

Kegawat Darurat Persalinan Bagi

Tenaga Bidan Dan Magang Tenaga

Laboratorium Bagi Tenaga Perawat

Di RSUD Sultan Imanuddin

Pangkalan Bun Kabupaten

Kotawaringin Barat

c. Nomor MoU : 134.4/33/KSAD-KS/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 10 Oktober2016

Page 195: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 186

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 1 Tahun

f. Sumber anggaran : Pihak Pertama

4) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : BPJS Kesehatan Cabang Sampit

b. Nama MoU : Program Jaminan Kesehatan

Nasional Bagi Penduduk Yang

Didaftarkan Oleh Pemerintah Daerah

c. Nomor MoU : 134.4/01/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 5 Januari 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 12 Bulan

f. Sumber anggaran : Dari Para Pihak

5) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Dirjen Energi Baru Terbarukan dan

Konservasi Energi Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral

b.Nama MoU : Program Pembangunan Pembangkit

Tenaga Listrik Tenaga Biogas

Berbasis Limbah Cair Kelapa Sawit

(POME)

c. Nomor MoU : 134.4/23/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 4 April 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 1 Tahun

f. Sumber anggaran : dari Para Pihak

6) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Institut Pemerintahan Dalam Negeri

b. Nama MoU : Kerjasama Pendidikan dan

Kepamongprajaan

c. Nomor MoU : 427/146.1/IPDN.NTB/2016

(Pihak Pertama)

134.4/32/KSAD-

KB/ADPEM.2016(Pihak Kedua)

d. Tanggal MoU : 30 Agustus 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 5 Tahun

f. Sumber anggaran :

Page 196: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 187

7) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Politeknik Negeri Jember

b. Nama MoU : Kerjasama Pendirian dan

Pengembangan Politeknik Lamandau

c. Nomor MoU : 134.4/25/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 14 Juni 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 1 Tahun

f. Sumber anggaran : APBD Kabupaten Lamandau

8) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Universitas Terbuka

b. Nama MoU : Kebijakan Penyelenggaraan Program

Peningkatan Kompetensi dan

Kualifikasi Tenaga Kesehatan dari

Jenjang Pendidikan Menengah dan

Diploma I menjadi Diploma III yang

diselenggarakan melalui Pendidikan

Tinggi Jarak Jauh (PTJJ)

c. Nomor MoU : 134.4/2/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 16 Maret 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 5 Tahun

f. Sumber anggaran : Pihak Kesatu

9) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Universitas Palangka Raya

b. Nama MoU : Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi, Penelitian Dan

Pengabdian Kepada Masyarakat

c. Nomor MoU : 134.4/03/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 20 Januari 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 3 Tahun

f. Sumber anggaran : APBD Kabupaten Lamandau

10) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri

(STAKN) Palangka Raya

Page 197: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 188

b. Nama MoU : Penyelenggaraan Tri Dharma

Perguruan Tinggi dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia

c. Nomor MoU : 134.4/25/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 9 Juni 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 1 Tahun

f. Sumber anggaran :

11) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang Pangkalan Bun Kanwil

DKJN Kalselteng Dirjen Kekayaan

negara Kementerian

b. Nama MoU : Pengembangan Manajemen Aset

Daerah

c. Nomor MoU : 134.4/23/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 23 Juni 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 5 Tahun

f. Sumber anggaran : APBD Kabupaten Lamandau (DPA

DPKAD)

12) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Pengadilan Negeri Pangkalan Bun

b. Nama MoU : Dukungan Pelaksanaan Kegiatan

Sidang Keliling

c. Nomor MoU : 134.4/27/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 28 Maret 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 1 Tahun

f. Sumber anggaran : APBD Kabupaten Lamandau

13) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang

Kalimantan Tengah

b. Nama MoU : Penanganan Korban dan

Penyelesaian Santunan Kecelakaan

Lalu Lintas

Page 198: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 189

c. Nomor MoU : 134.4/20/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 1 Mei 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 3 Tahun

f. Sumber anggaran : dari Para Pihak dan/atau dari sumber

lain yang sah dan tidak mengikat

14) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : PT. Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Tengah Cabang Nanga

Bulik

b. Nama MoU : Penyimpanan Uang Pemerintah

Daerah Kabupaten Lamandau

c. Nomor MoU : 134.4/29/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 4 April 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 5 Tahun

f. Sumber anggaran :

15) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : PT. Tabungan Negara (Persero) Tbk

Cabang Palangka Raya

b. Nama MoU : Penyaluran Kredit Konsumer pada

Aparatur Sipil Negara di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Lamandau

g. Nomor MoU : 134.4/26/KSAD-KB/ADPEM.2016

h. Tanggal MoU : 14 Maret 2016

i. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 1 Tahun

j. Sumber anggaran : Para Pihak

16) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Kejaksaan Negeri Lamandau

b. Nama MoU : Tim Pengawal dan Pengaman

Pemerintah dan Pembangunan

Daerah Kabupaten Lamandau

c. Nomor MoU : 134.4/ /KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 25 Agustus 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 5 Bulan

f. Sumber anggaran :

17) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : PT. Taspen (Persero)

Page 199: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 190

b. Nama MoU : Perawatan Peserta Jaminan

Kecelakaan Kerja PT. Taspen

(persero)

c. Nomor MoU : 134.4/05/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU :

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 3 Tahun

f. Sumber anggaran : dari Para Pihak dan/atau dari sumber

lain yang sah dan tidak mengikat

18) Kerjasama dengan pihak ketigaa. Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Pemerintah Kota Surabaya

b. Nama MoU : Kerjasama Jaringan Lintas Perkotaan

c. Nomor MoU : 134.4/22/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 31 Mei 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 3 Tahun

f. Sumber anggaran :

19) Kerjasama dengan pihak ketigaa.Pihak ketiga yang diajak kerjasama : Badan Pusat Statistik Kabupaten

Lamandau

b. Nama MoU : Kerjasama Penyusunan dan

Pembuatan Dokumen Data-data

Angka Statistik Kabupaten Lamandau

c. Nomor MoU : 134.4/23/KSAD-KB/ADPEM.2016

d. Tanggal MoU : 30 Maret 2016

e. Jangka waktu pelaksanaan MoU : 3 Tahun

f. Sumber anggaran : dari Para Pihak

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN

Dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan telah dilakukan koordinasi dengan instansi vertikal untuk

mewujudkan keserasian antara kebijakan-kebijakan daerah dengan kebijakan

provinsi dan pusat.

Koordinasi dengan instansi vertikal diantaranya dilaksanakan dalam

bentuk rapat koordinasi lengkap dengan Bupati selaku pimpinan penyelenggara

pemerintahan daerah didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD)

dengan seluruh instansi vertikal yang ada di Kabupaten Lamandau diantaranya

Page 200: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 191

Kantor BPN, BPS, Kantor Kemenag dan BUMN yang ada di wilayah Kabupaten

Lamandau. Rapat koordinasi dapat dilaksanakan secara rutin atau insidentil

terutama dalam menyikapi permasalahan yang bersifat khusus yang memerlukan

koordinasi secara menyeluruh untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya

permasalahan yang lebih besar.

2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATANKegiatan koordinasi dengan instansi vertikal yang telah dilaksanakan

Pemerintah Kabupaten Lamandau tahun 2016 antara lain:

1) Bidang keagamaan, pertanahan, kepolisian dan perpajakan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau,

yaitu dengan Kementerian Agama, BPN, Kepolisian, dan Perpajakan, tentang

Kebutuhan Guru Agama, dan siswa; Sertifikat tanah kantor dan sekolah;

Kerjasama Penyuluhan Narkoba, dan lalulintas; Penyuluhan perpajakan.

Frekuensi koordinasi setahun minimal 1 kali;

2) Bidang penanggulangan bencana, yang dilaksanakan oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah, dengan Polres Lamandau, Koramil

Nanga Bulik yaitu tentang Antisipasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor,

Antisipasi Bencana;

3) Bidang pertambangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan Dan

Energi Kabupaten Lamandau dengan Dirjen Mineral dan Batu bara di Jakarta

tentang Pelaporan dan Kebijakan Teknis, dengan frekuensi koordinasi

selama 4 kali per tahun. Permasalahan yang dialami yaitu jarak koordinasi

yang jauh serta kurangnya anggaran mengakibatkan lambatnya tanggapan

apabila melalui surat sehingga harus datang langsung;

4) Bidang sosial dan transmigrasi, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dengan Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi R.I, Kementerian Sosial R.I, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Prov. Kalteng dan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.

Frekuensi Koordinasi sebanyak ± 5-10 kali;

5) Bidang ketertiban dan keamanan lingkungan, yang dilaksanakan oleh

Bakesbangpol Kabupaten Lamandau dengan Kepolisian Resor Kabupaten

Lamandau tentang koordinasi ketertiban dan keamanan lingkungan.

Frekuensi koordinasi dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan;

6) Bidang statistik, yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Lamandau

dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamandau, dalam rangka

kerjasama swakelola dalam penyusunan Buku Statistik Kabupaten

Lamandau dengan frekuensi koordinasi selama 8 (delapan) bulan.

Page 201: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 192

Permasalahan yang sering dialami adalah Kepala Badan/staf kadang tidak

berada di tempat/sedang dinas luar sehingga koordinasi sering menjadi

terhambat:

7) Bidang Pertanahan, yang dilakukan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten

Lamandau dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Lamandau yaitu tentang

Penerbitan Sertifikasi Tanah Masyarakat di Kabupaten Lamandau. Frekuensi

koordinasi dilaksanakan selama kurang lebih 6 (enam) bulan.

8) Bidang Kepemudaan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Lamandau dengan Polres Lamandau dan Koramil, dalam rangka

kegiatan Seleksi dan Pelatihan Paskibraka. Frekuensi Koordinasi sebanyak 2

Kali dalam 1 Tahun;

9) Bidang Keuangan daerah, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten

Lamandau dengan BPKPdan BPK RI tentang Pengembangan dan

Pengelolaan Sistem Informasi Untuk Akses Data Pada Pemerintah

Kabupaten Lamandau Dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Daerah;

10) Bidang Perhubungan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lamandau dengan Polres Lamandau

dalam rangka Peningkatan disiplin Angkutan LLASDP dan Pengendalian

disiplin pengoperasian angkutan umum. Frekuensi koordinasi dilakukan Per

semester. Permasalahan yang dihadapi diantaranya rendahnya disiplin

masyarakat dalam mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

melakukan koordinasi secara rutin dengan pihak Kepolisian didalam

melakukan pengendalian dan penertiban angkutan jalan dan sungai.

3. PERMASALAHAN DAN SOLUSIDalam melaksanakan kegiatan koordinasi dengan instansi vertikal,

Pemerintah Kabupaten Lamandau tidak menemui permasalahan/kendala yang

berarti, atau dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya terutama

pelaksanaannya yang bersifat rutin tiap tahun.

D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam pembinaan batas

wilayah adalah terkait dengan kepastian hukum wilayah administratif

Kabupaten,sehingga pelaksanaan pembangunan wilayah Kabupaten Lamandau

dapat secara terpadu, lestari, optimal, seimbang dan serasi, sesuai dengan

Page 202: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 193

karakteristik, fungsi, dan predikatnya.Pembinaan batas wilayah terus dilakukan,

mengingat pentingnya kepastian hukum akan batas wilayah terutama batas antar

Kabupaten yang masih belum menghasilkan titik temu.

2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATANProgram dan kegiatan dalam rangka pembinaan batas wilayah yang

dilaksanakan pada tahun 2016 yaitu Program Penataan Daerah Otonomi Baru,

Kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi

Antar Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 96.800.000,- terealisasi

sebesar Rp. 95.321.700,- atau 98,47%. Satuan Kerja Perangkat Daerah

pelaksanaan (SKPD) pembinaan batas wilayah adalah Bagian Administrasi

Pemerintahan (Adpem) Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau.

Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Percepatan

Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi Antar Daerah di tahun 2016

adalah :

- Rapat-rapat pertemuan baik antar Tim Tata Batas Tingkat Kabupaten.

- Rapat-rapat pertemuan dengan Tim Tata Batas Tingkat Provinsi;

- Pelacakan tanda-tanda batas di wilayah-wilayah yang merupakan daerah

perbatasan oleh Tim tata Batas Kabupaten;

Secara umum penyelesaian tata batas di Kabupaten Lamandau, dibagi

menjadi beberapa segmen, yaitu batas antar kabupaten/provinsi, batas antar

kecamatan dan batas antar desa, yang masing-masing akan diuraikan sebagai

berikut :

1) Batas antar Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Barat danKabupaten Sukamara.

Mengenai batas antara Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin

Barat dan Kabupaten Sukamara, telah diadakan beberapa kali pertemuan,

diantaranya pertemuan segitiga antara Bupati Lamandau, Bupati Kotawaringin

Barat dan Bupati Sukamara pada tahun 2006 di Pangkalan Bun, dimana dari

hasil pertemuan tersebut telah dituangkan dalam Berita Acara Hasil Rapat

Koordinasi tentang penyelesaian tata batas antara Kabupaten Kotawaringin

Barat, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara.

Inti dari kesepakatan tersebut adalah ketiga Kabupaten sepakat untuk

menyelesaikan tata batas adminsitrasi pemerintahan Kabupaten sesuai dengan

yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 yang mengatur

tentang pembentukan 8 (delapan) Kabupaten baru di Kalimantan Tengah.

Page 203: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 194

Dalam pertemuan tersebut juga disepakati bahwa peta yang menjadi

pegangan kerja semua tim sejak awal hanyalah peta yang telah disepakati dan

ditanda tangani secara bersama oleh ketiga Bupati. Di dalam peta tersebut, telah

tercantum tata batas sementara untuk selanjutnya menjadi tugas tim untuk

menyelesaikannya.

Pertemuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan di

Sukamara pada tahun 2006, dimana hasil dari pertemuan tersebut juga

dituangkan dalam sebuah Berita Acara. Dalam pertemuan tersebut Tim Tata

Batas Lamandau mengusulkan batas berdasarkan batas alam, jalan negara

sehingga nantinya batas-batas tersebut mudah dikenali dan bersifat permanen.

Diusulkan pula untuk langsung meninjau lokasi titik-titik batas yang menjadi usul

Tim Tata Batas Kabupaten Lamandau.

Dalam peninjauan ke lapangan ternyata tidak terjadi kesepakatan antara

kedua belah pihak, karena Tim Tata Batas Kabupaten Sukamara bersikeras

memakai peta acuan yang telah ditandatangani oleh ketiga Bupati untuk

langsung dapat ditetapkan menjadi peta batas. Padahal kenyataan pada saat

peninjauan di lapangan tersebut yang dihadiri oleh masing-masing tim tata batas

dari kedua Kabupaten, ditemukan masih terdapat patok/pilar batas permanen

antara Desa Kujan (Kabupaten Lamandau) dan Desa Kenawan (Kabupaten

Sukamara).

Karena kedua belah pihak, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lamandau

dan Pemerintah Kabupaten Sukamara masih belum ada kesepakatan, maka

diusulkan penyelesaian tata batas antar kedua Kabupaten ini difasilitasi oleh Tim

Tata Batas dari Provinsi Kalimantan Tengah. Kedua belah pihak juga telah

mengadakan pertemuan lanjutan, dimana pihak pemerintah Kabupaten

Lamandau telah mengajukan solusi berupa tukar guling lahan, namun hal ini

masih ditolak oleh pihak pemerintah Kabupaten Sukamara, sehingga

permasalahan ini telah dikoordinasikan ke pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan

Tengah dalam hal ini Biro Tata Praja untuk menjadi mediator antara kedua belah

pihak Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara, dan juga difasilitasi oleh

Kementerian Dalam Negeri RI.

Pada tahun 2011 telah dilakukan pelacakan mengenai tanda-tanda batas di

wilayah-wilayah yang merupakan perbatasan oleh Tim Tata Batas Kabupaten

Lamandau dengan Tim Tata Batas Kabupaten Sukamara yang difasilitasi oleh

Tim Tata Batas Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, sampai dengan akhir tahun

2015, masih belum adanya titik temu antara kabupaten Lamandau dan

Kabupaten Sukamara, karena antara kedua belah pihak masih belum

menemukan kesepahaman tentang penyelesaian titik batas tersebut.

Page 204: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 195

Selanjutnya pada tanggal 22 April 2016, bertempat di Ruang Rapat Biro

Pemerintahan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, telah dilaksanakan Rapat

Koordinasi Rencana Verifikasi Batas Antara Kabupaten Lamandau dengan

Kabupaten Sukamara, dengan kesepakatan bahwa akan dilaksanakan

pengecekan lapangan antara kedua kabupaten yang difasilitasi oleh tim pusat

dan provinsi pada tanggal 22-29 April 2016.

Pada tanggal 26 April 2016 tim dari provinsi dan pusat yang terdiri dari

unsur kemendagri, Direktorat Topografi Angkatan Darat, Badan Informasi

Geospasial serta dari Biro Pemerintahan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

datang ke Kabupaten Lamandau, yang kemudian melaksanakan verifikasi

lapangan antar batas kedua kabupaten pada tanggal 27 April 2016. Namun pada

kesempatan tersebut, pihak Kabupaten Sukamara tidak mau ikut survey ke lokasi

batas, dengan alasan mereka bersikukuh dengan batas versi mereka, sehingga

kemudian verifikasi lapangan tetap dilanjutkan tanpa kehadiran perwakilan

Kabupaten Sukamara,yang meninjau lokasi batas usul Kabupaten Lamandau dan

batas usul Kabupaten Sukamara.

Untuk tata batas Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin Barat,

pada tahun 2015 telah diadakan beberapa kali rapat/pertemuan yang difasilitasi

oleh pihak Provinsi Kalimantan Tengah yaitu pada tanggal 17 Februari 2015

membahas kesiapan Tim Tata Batas dalam rangka peninjauan lapangan yang

akan difasilitasi oleh pihak Provinsi Kalimantan Tengah. Selanjutnya pada

tanggal 27 April 2015 dilaksanakan pertemuan di Aula Kantor Kecamatan

Sematu Jaya yang ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan titik batas antara

Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada tanggal 7 Mei

2015 kembali dilaksanakan rapat penataan batas antara Kabupaten Lamandau

dan Kabupaten Kotawaringin Barat yang juga difasilitasi oleh pihak Provinsi

Kalimantan Tengah dan rapat pada tanggal 9 Juni 2015 pada rapat tersebut

kedua Tim Tata Batas Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin Barat

sepakat dan bisa menerima titik batas yang berhimpitan diantara kedua

kabupaten.

Dengan telah disepakatinya 25 titik yang menjadi batas antara Kabupaten

Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin Barat, diambil kesepakatan untuk

ditindaklanjuti dengan Penandatangan Berita Acara Kesepakatan Bersama

antara Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin Barat yang diketahui

oleh Gubernur Kalimantan Tengah untuk selanjutnya akan disampaikan kepada

Menteri Dalam Negeri untuk ditetapkan menjadi Keputusan Menteri Dalam

Negeri.

Page 205: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 196

Penandatangan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten

Lamandau dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat yang diketahui oleh

Gubernur Kalimantan Tengah telah ditandatangani pada tanggal 10 Juli 2015

untuk selanjutnya telah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk

ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri, namun sampai dengan

berakhirnya tahun 2015 Peraturan Menteri Dalam Negeri masih belum keluar.

Pada tanggal 24-26 Agustus 2016, telah dilaksanakan pembahasan

segmen batas antar daerah antara Kabupaten Kotawaringin Barat dengan

Kabupaten Lamandau bertempat di Hotel Zuri Express, Jakarta, yang pada

intinya menyepakati 82 titik segmen batas antar kedua Kabupaten.

2) Batas antar Kabupaten Lamandau dengan Kabupaten Seruyan.Untuk penyelesaian tata batas antara Kabupaten Lamandau dengan

Kabupaten Seruyan, telah diadakan pertemuan di Seruyan pada tahun 2006.

Dalam pertemuan disepakati bahwa peta yang digunakan adalah peta citra

landsat yang sudah diretifikasi dengan tetap mengacu pada Peta Bakorsurtanal.

Pada pertemuan tersebut juga disepakati bahwa pelacakan titik koordinat

pada garis batas Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Seruyan akan dilakukan

peninjauan langsung ke lapangan oleh Tim Tata Batas Kabupaten Lamandau

dan Tim Tata Batas Kabupaten Seruyan dengan difasilitasi oleh Tim Tata Batas

Provinsi Kalimantan Tengah.

Menindaklanjuti hasil dari pertemuan tersebut, kedua tim langsung turun

meninjau ke lapangan, terutama mensurvey 4 (empat) titik koordinat yang telah

ditentukan sebelumnya. Dari hasil peninjauan ke lapangan tersebut, telah

disepakati oleh kedua pihak mengenai titik koordinat batas antar kedua

Kabupaten, yang ditandai dengan pemasangan patok pilar sementara yang

terbuat dari tonggak kayu untuk mempermudah pemasangan pilar/patok batas

yang permanen, sehingga masih terdapat 6 (enam) titik koordinat yang belum

dilakukan peninjauan ke lapangan masih dalam tahap perundingan/rapat, yang

dilaksanakan di Kuala Pembuang pada tanggal 28 November 2012 dengan hasil

kesepakatan akan dibentuk tim kecil yang terdiri dari pihak kecamatan dan desa

yang berbatasan untuk mencari informasi mengenai rute perjalanan dalam

rangka mencapai titik batas kedua kabupaten.

Pada tanggal 16 Oktober 2014 telah diadakan rapat antara kedua

Kabupaten yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Seruyan dengan hasil kedua

Kabupaten sepakat untuk penyelesaian batas mengacu kepada 24 titik batas

yang telah ditetapkan oleh pihak Provinsi Kalimantan Tengah, dari 24 titik batas

tersebut telah disepakati 12 titik batas dan telah ditetapkan dengan Berita Acara,

Page 206: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 197

kedua Kabupaten sepakat untuk melakukan survey lapangan terhadap titik batas

yang belum disepakati yang direncanakan akan dilaksanakan pada minggu

keempat bulan Oktober 2014.

Selanjutnya pada tanggal 5 November 2014 kedua Kabupaten survey

lapangan terhadap titik batas yang belum disepakati, dari hasil cek lapangan

terhadap 12 titik yang belum disepakati, kedua tim tata batas sepakat terdapat

pergeseran titik koordinat batas dan telah ditetapkan dengan Berita Acara

Kesepakatan.

Dengan telah disepakatinya 24 titik yang menjadi batas antara Kabupaten

Lamandau dan Kabupaten Seruyan, diambil kesepakatan untuk ditindaklanjuti

dengan Penandatangan Berita Acara Kesepakatan Bersama antara Kabupaten

Lamandau dan Kabupaten Seruyan yang diketahui oleh Gubernur Kalimantan

Tengah untuk selanjutnya akan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk

ditetapkan menjadi Keputusan Menteri Dalam Negeri.

Penandatangan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten

Lamandau dan Pemerintah Kabupaten Seruyan yang diketahui oleh Gubernur

Kalimantan Tengah telah ditandatangani pada tanggal 10 Juli 2015 untuk

selanjutnya telah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk ditetapkan

menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri, namun sampai dengan berakhirnya

tahun 2015 Peraturan Menteri Dalam Negeri masih belum keluar.

Pada tanggal 24-26 Agustus 2016, telah dilaksanakan pembahasan

segemen batas antar daerah antara Kabupaten Seruyan dengan Kabupaten

Lamandau bertempat di Hotel Zuri Express, Jakarta, yang pada intinya

menyepakati 40 titik segmen batas antar kedua Kabupaten.

3) Batas antar Kabupaten Lamandau dengan Kabupaten Ketapang danKabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat.

Untuk penyelesaian tata batas antara Kabupaten Lamandau Provinsi

Kalimantan Tengah dengan Provinsi Kalimantan Barat, dimana wilayah yang

berbatasan adalah Kecamatan Batang Kawa, Kecamatan Delang, Kecamatan

Lamandau dan Kecamatan Belantikan Raya. pada tanggal 12 November 2013

telah diadakan rapat koordinasi percepatan penyelesaian tata batas yang

dilaksanakan di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang Provinsi

Kalimantan Barat yang menghasilkan kesepakatan rapat sebagai berikut :

a. Tim fasilitasi percepatan penyelesaian tata batas wilayah administrasi kedua

kabupaten bersepakat untuk melakukan peninjauan titik batas ke lapangan

kembali;

Page 207: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 198

b. Menjadikan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185.5-472 tanggal

24 Mei 1989 tentang penegasan garis batas wilayah antara Provinsi Daerah

Tingkat I Kalimantan Barat dengan Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan

Tengah sebagai salah satu acuan dalam pelacakan batas antar kabupaten

dengan tetap memperhatikan sejarah dan kesepakatan desa yang berbatasan;

c. Melakukan penyempurnaan terhadap nama-nama toponomi atau nama rupa

bumi pada saat melakukan survei lapangan;

d. Kedua tim penegasan batas menyerahkan tugas pelacakan batas dan

pengambilan titik koordinat titik batas antar desa/kelurahan kepada masing-

masing kepala desa/kelurahan dan camat yang berbatasan dengan dilengkapi

Berita Acara.

Pada Tahun 2015 untuk penyelesaian tata batas antara Kabupaten

Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah dengan Provinsi Kalimantan Barat,

belum ada tindaklanjut pengecekan lapangan.

Untuk tata batas dengan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat,

pada tanggal 7 April 2016 telah dilaksanakan Rapat Penegasan Batas Daerah

Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat dengan Kabupaten Lamandau

Provinsi Kalimantan Tengah di Hotel Gajah Mada Pontianak, dimana pada rapat

tersebut masih ada dua segmen yang belum sepakat yaitu di Desa Kubung

Kecamatan Delang dan Desa Jamuat Kecamatan Batang Kawa. Pada tanggal

dan tempat yang sama juga dilaksanakan Rapat Penegasan Batas Daerah

Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat dengan Kabupaten Lamandau

Provinsi Kalimantan Tengah di Hotel Gajah Mada Pontianak, yang intinya kedua

kabupaten titik persinggungan antar kedua Kabupaten.

Pada tanggal 21 Juli 2016 juga dilaksanakan Rapat Koordinasi, Fasilitasi

dan Sosialisasi Penegasan Batas Daerah antara Kabupaten Melawi Provinsi

Kalimantan Barat dengan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah di

Hotel Aquarius Palangka Raya, dimana kedua kabupaten sepakat terhadap

penarikan batas dimaksud.

Selanjutnya pada tanggal 22 November 2016 juga telah dilaksanakan

Rapat Fasilitasi, Koordinasi dan Supervisi Penataan Batas Daerah Wilayah II

antar Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat dengan Kabupaten

Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah di Ruang Rapat Lantai 5 Gedung H

Ditjen Bina Adminsitrasi Kewilayahan Kemendagri, yang intinya sepakat

terhadap 13 titik koordinat batas antar kedua Kabupaten.

Page 208: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 199

4) Batas antar Kecamatan/Kelurahan/Desa.Pada tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan tata batas antar desa dan

kecamatan, dengan yaitu Kegiatan Tata Batas antar Desa dan Kecamatan,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- terealisasi Rp. 63.950.000,-

atau 98,38%. Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut:

a. Rapat-rapat di kecamatan masing-masing untuk menyelesaikan permasalahan

batas antar desa di dalam wilayah kecamatan, karena diharapkan

permasalahan batas antar desa dalam kecamatan dapat selesai pada tahun

2016 ini;

b. Rapat yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Lamandau untuk

menyelesaikan permasalahan batas antar desa dalam kecamatan yang belum

dapat diselesaikan oleh pihak kecamatan;

c. Rapat-rapat di kabupaten untuk memfasilitasi batas antar kecamatan yang

sampai saat ini masih ada beberapa kecamatan yang belum ada kesepakatan

mengenai batas tersebut;

Permasalahan yang dihadapi yaitu:pada beberapa desa khususnya yang pada wilayahnya masuk Perusahaan Besar

Swasta perkebunan kelapa sawit yang sering timbul permasalahan tata batas

desa, karena masing-masing desa masih mempertahankan luas wilayahnya.

Solusinya yang telah dilaksanakan yaitu:telah diadakan rapat-rapat dengan Camat Se Kabupaten Lamandau untuk

membahas permasalahan batas diwilayahnya masing-masing. Diharapkan

permasalahan batas antar desa dapat diselesaikan pada tahun 2016, agar

penyelesaian batas antar kecamatan dapat segera diselesaikan pula.

Dalam rangka penentuan batas antar desa dan kecamatan secara pasti

dilapangan sesuai dengan amanat undang-undang tentang pembentukan daerah,

perlu dilakukan penegasan batas desa secara sistematis dan terkoordinasi.

Penetapan dan penegasan batas daerah Kabupaten Lamandau dan batas antar

kecamatan serta desa/kelurahan di Kabupaten Lamandau masih perlu

dilaksanakan penataan dan penegasan dilapangan.

Oleh karena itu dengan adanya kegiatan tata batas antar desa dan

kecamatan pada Bagian Administrasi Pemerintahan diharapakan tata batas antar

desa dan kecamatan dapat terselesaikan pada tahun 2016, sekaligus dapat

dipasang pilar-pilar batas desa dan kecamatan tersebut, hal ini bertujuan

memperlancar pelayanan kepada masyarakat yang ada diwilayah kerja camat

Page 209: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 200

sebagai kepala wilayah ditingkat kecamatan ataupun kepala desa sebagai kepala

wilayah ditingkat desa. Sehingga kewenangan dapat terkontrol dengan baik.

Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun anggaran 2016 ini

adalah monitoring dan pelacakan titik batas antar desa yang sudah selesai dan

sudah ditetapkan dengan Keputusan Bupati adalah sebagaimana tercantum

dalam tabel berikut :

Tabel 6.1Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Bulik

NO. Desa Desa Status No dan Tgl. SK

1. Bunut Sungai Mentawa SK. Bupati No.188.45/366/XI/HUK/2013tgl 27 November 2013

2. Bumi Agung Sumber Mulya SK. Bupati No.188.45/247/VII/HUK/2013tgl 9 Juli 2013

3. Bumi Agung Kel. Nanga Bulik SK. Bupati No.188.45/356/XI/HUK/2013tgl 15 November 2013

4. Bukit Indah Arga Mulya SK. Bupati No.188.45/253/VII/HUK/2013tgl 09 Juli 2013

5. Sumber Mulya Bukit Indah SK. Bupati No.188.45/248/VII/HUK/2013tgl 09 Juli 2013

6. Sumber Mulya Arga Mulya SK. Bupati No.188.45/249/VII/HUK/2013tgl 09 Juli 2013

7. Guci Kujan SK. Bupati No.188.45/351/VII/HUK/2014tgl 17 Juli 2014

8. Kujan Kel. Nanga Bulik SK. Bupati No.188.45/348/VII/HUK/2014tgl 17 Juli 2014

9. Liku Mulya Sakti Bukit Indah SK. Bupati No.188.45/424/XI/HUK/2015tgl 26 November 2015

10. Dusun Liku Mulya Sakti Sungai Mentawa SK. Bupati No.188.45/407/XI/HUK/2015tgl 16 November 2015

11. Dusun Liku Mulya Sakti Kel. Nanga Bulik SK. Bupati No.188.45/411/XI/HUK/2015tgl 16 November 2015

12. Dusun Liku Mulya Sakti Tamiang SK. Bupati No.188.45/413/XI/HUK/2015tgl 16 November 2015

13. Bunut Bumi Agung SK. Bupati No.188.45/386/X/HUK/2015tanggal 7 Oktober 2015

14. Kujan Batu Kotam SK. Bupati No.188.45/385/X/HUK/2015tanggal 7 Oktober 2015

15. Beruta Tamiang SK. Bupati No.188.45/288/VII/HUK/2015tanggal 6 Juni 2015

16. Sungai Mentawa Beruta Belum SK. Bupati17. Sungai Mentawa Tamiang Belum SK. Bupati18. Beruta Tamiang Belum SK. Bupati

19. Bunut Nanga Pamalontian SK. Bupati No.188.45/309/VII/HUK/2016tanggal 26 Juli 2016

20. Perigi Raya Nanga Bulik Belum SK. Bupati21. Nanga Pamalontian Kel. Nanga Bulik Belum SK. Bupati

22. Bumi Agung Arga Mulya SK. Bupati No.188.45/359/XI/HUK/2013tgl 15 November 2013

Tabel 6.2Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Menthobi Raya

NO. Desa Desa Status Keterangan

1. Melata Nanuah SK. Bupati No.188.45/232/VI/HUK/2013,tgl 24 Juni 2013

Page 210: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 201

NO. Desa Desa Status Keterangan

2. Melata Bukit Makmur SK. Bupati No.188.45/232/VI/HUK/2013,tgl 24 Juni 2013

3. Melata Bukit Raya SK. Bupati No.188.45/81/II/HUK/2013,tgl12 Feb 2013

4. Melata Mukti Manunggal SK. Bupati No.188.45/67/II/HUK/2013 tgl11 Feb 2013

5. Melata Modang Mas SK. Bupati No.188.45/83/II/HUK/2013tanggal 12 Feb 2013

6. Nanuah Mukti Manunggal Blm. SK. Bupati7. Nanuah Modang Mas Blm. SK. Bupati8. Nanuah Batu Ampar Blm. SK. Bupati9. Nanuah Topalan Blm. SK. Bupati

10. Nanuah Lubuk Hiju Blm. SK. Bupati11. Batu Ampar Lubuk Hiju Blm. SK. Bupati12. Batu Ampar Topalan Blm. SK. Bupati

13. Topalan Bukit Raya SK. Bupati No.188.45/71/II/HUK/2013 tgl11 Feb 2013

14. Topalan Modang Mas Blm. SK. Bupati15. Topalan Lubuk Hiju Blm. SK. Bupati

16. Bukit Raya Bukit Harum SK. Bupati No.188.55/350/XII/HUK/2012tgl 19 Des 2012

17. Bukit Raya Sumber Jaya SK. Bupati No.188.55/349/XII/HUK/2012tgl 19 Des 2012

18. Bukit Raya Bukit Makmur SK. Bupati No.188.55/351/XII/HUK/2012tgl 19 Des 2012

19. Bukit Harum Bukit Makmur SK. Bupati No.188.55/347/XII/HUK/2012tgl 19 Des 2012

20. Bukit Harum Sumber Jaya SK. Bupati No.188.55/349/XII/HUK/2012tgl 19 Des 2012

21. Sumber Jaya Topalan Blm. SK. Bupati

22. Modang Mas Mukti Manunggal SK. Bupati No.188.55/70/II/HUK/2013 tgl11 Feb 2013

23. Mukti Manunggal Bukit Raya Blm. SK. Bupati

Tabel 6.3Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Bulik Timur

NO. Desa Desa Status Keterangan

1. Nanga Palikodan Nuangan SK. Bupati No.188.45/244/IV/HUK/2014tgl 17 April 2014

2. Nanga Palikodan Bukit Jaya SK. Bupati No.188.45/241/IV/HUK/2014tgl 17 April 2014

3. Nanga Palikodan Sungkup Belum SK. Bupati Blm. SK. Bupati

4. Bukit Jaya Pedongatan SK. Bupati No.188.45/245/IV/HUK/2014tgl 17 April 2014

5. Bukit Jaya Suka Maju SK. Bupati No.188.45/246/IV/HUK/2014tgl 17 April 2014

6. Bukit Jaya Nuangan SK. Bupati No.188.45/240/IV/HUK/2014tgl 17 April 2014

7. Pedongatan Nanga Koring Belum SK. Bupati8. Pedongatan Sepondam Belum SK. Bupati9. Pedongatan Merambang Belum SK. Bupati

10. Pedongatan Nuangan Belum SK. Bupati

11. Suka Maju Nuangan SK. Bupati No.188.45/239/IV/HUK/2014tgl 17 April 2014

12. Nuangan Sungkup Belum SK. Bupati13. Nuangan Nanga Koring Belum SK. Bupati14. Sungkup Nanga Koring Belum SK. Bupati15. Nanga Koring Toka Belum SK. Bupati16. Toka Sepondam Belum SK. Bupati17. Toka Merambang Belum SK. Bupati

Page 211: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 202

NO. Desa Desa Status Keterangan

18. Sepondam Merambang Belum SK. Bupati19. Sepondam Nanga Koring Belum SK. Bupati20. Batu Tunggal Merambang Belum SK. Bupati21. Nanga Kemujan Batu Tunggal Belum SK. Bupati

Tabel 6.4Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Belantikan Raya

NO. Desa Desa Status Keterangan

1. Nanga Belantikan Sumber Cahaya Belum SK. Bupati Sudah di usulkan

2. Nanga Belantikan Sungai Buluh SK. Bupati No.188.45/183/IV/HUK/2015tgl 21 Apr 2015

3. Sungai Buluh Sumber Cahaya SK. Bupati No.188.45/184/IV/HUK/2015tgl 21 Apr 2015

4. Sungai Buluh Tangga Batu SK. Bupati No.188.45/488/XII/HUK/2014tgl 11 Des 2014

5. Tangga Batu Belibi SK. Bupati No.188.45/450/XII/HUK/2014tgl 11 Des 2014

6. Belibi Bayat SK. Bupati No.188.45/207/XII/HUK/2014tgl 11 Des 2014

7. Bayat Karang Besi Belum SK. Bupati8. Bayat Kahingai Belum SK. Bupati

9. Karang Besi Benuatan SK. Bupati No.188.45/181/IV/HUK/2015tgl 21 Apr 2015

10. Benuatan Kahingai Belum SK. Bupati11. Kahingai Nanga Matu Belum SK. Bupati12. Nanga Matu Petarikan Belum SK. Bupati

13. Nanga Matu Bintang Mangalih SK. Bupati No.188.45/291/VII/HUK/2015tgl 6 Jul 2015

14. Bintang Mangalih Petarikan Belum SK. Bupati

Tabel 6.5Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Batang Kawa

NO. Desa Desa Status Keterangan

1. Batu Tambun Kinipan Belum Sudah BA2. Kinipan Ginih Belum Sudah BA3. Ginih Benakitan Belum Sudah BA4. Benakitan Liku Belum Sudah BA5. Liku Mengkalang Belum Belum BA6. Mengkalang Karang Mas Belum Belum BA7. Karang Mas Kina Belum Belum BA8. Kina Jamuat Belum Belum BA

Tabel 6.6Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Kecamatan Lamandau

NO. Desa Desa Status Keterangan

1. Cuhai Tanjung Beringin SK. Bupati No.188.45/268/VI/HUK.2016,16 Jun 2016

2. Cuhai Kawa SK. Bupati No.188.45/265/VI/HUK.2016,16 Jun 2016

3. Panopa Karang Taba SK. Bupati No.188.45/275/VI/HUK.2016,16 Jun 2016

4. Kawa Karang Taba SK. Bupati No.188.45/267/VI/HUK.2016,16 Jun 2016

5. Bakonsu Sekoban Blm SK. Bupati

Page 212: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 203

NO. Desa Desa Status Keterangan

6. Kel. Tapin Bini Sekoban Blm SK. Bupati7. Kel. Tapin Bini Suja Blm SK. Bupati8. Kel. Tapin Bini Samu Jaya Blm SK. Bupati9. Suja Penopa Blm SK. Bupati

10. Sekoban Samu Jaya Blm SK. Bupati11. Tanjung Beringin Sungai Tuat SK. Bupati No.188.45/266/VI/HUK.2016,

16 Jun 2016

Tabel 6.7Rekapitulasi Tata Batas Antar Desa Di Kecamatan Sematu Jaya

NO. Desa Desa Status Keterangan

1. Wonorejo Rimba Jaya Sk. Bupati No.188.45/412/XI/HUK/2015tgl 16 November 2015

2. Tri Tunggal Wonorejo SK. Bupati 188.55/297/X/HUK/2012, 8Oktober 2012

188.45/414/XI/HUK/2015tanggal 16 November 2015

3. Tri Tunggal Rimba Jaya SK. Bupati No.188.45/401/XI/HUK/2015tanggal 16 November 2015

4. Bina Bhakti Tri Tunggal SK. Bupati No. 188.55/306/X/HUK/201219 Oktober 2012

5. Jangkar Prima Batu Hambawang SK. Bupati 188.55/305/X/HUK/2012, 19Oktober 2012

6. Jangkar Prima Mekar Mulya SK. Bupati 188.55/298/X/HUK/2012, 8Oktober 2012

7. Jangkar Prima Wonorejo SK. Bupati 188.55/295/X/HUK/2012, 8Oktober 2012

8. Purwarejo Jangkar Prima SK. Bupati 188.45/247/VII/HUK/2012, 23Juli 2012

9. Purwarejo Batu Hambawang SK. Bupati 188.55/352/XII/HUK/2012, 19Desember 2012

10. Purwarejo Bina Bhakti SK. Bupati 188.55/296/X/HUK/2012, 8Oktober 2012

Tabel 6.8Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Sematu Jaya

NO. Kecamatan Bulik KecamatanSematu Jaya Status Keterangan

1. Batu Kotam Batu Hambawang SK. Bupati No.188.45/358/XI/HUK/2013tgl 15 November 2013

2. Kujan Batu Hambawang SK. Bupati No.188.45/383/XII/HUK/2013tgl 09Desember 2013

3. Batu Kotam Jangkar Prima SK. Bupati Nomor :188.45/405/XI/HUK/2015

tanggal 16 November 20154. Kujan Purwareja SK. Bupati Nomor :

188.45/402/XI/HUK/2015tanggal 16 November 2015

Page 213: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 204

Tabel 6.9Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Lamandau

NO. Kecamatan Bulik KecamatanLamandau Status Keterangan

1. Tamiang Bakonsu SK. Bupati No.188.45/349/VII/HUK/2014tgl17 Juli 2014

2. Kel. Nanga Bulik Bakonsu SK. Bupati No.188.45/347/VII/HUK/2014tgl17 Juli 2014

Tabel 6.10Reekapitulasi Batas Desa Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Bulik Timur

NO. Kecamatan Bulik Kecamatan BulikTimur

Status Keterangan

1. Desa Beruta Nanga Palikodan Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati

Tabel 6.11Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik dan Kecamatan Belantikan Raya

NO. Kecamatan Bulik KecamatanBelantikan Raya

Status Keterangan

1. Tamiang Nanga Belantikan Belum Belum ada BA2. Tamiang Sumber Cahaya SK. Bupati No.188.45/367/XI/HUK/2013

tgl 27 November 2013

Tabel 6.12Rekapitulasi Tata Batas Antar Menthobi Raya dan Kecamatan Sematu Jaya

NO. Kecamatan MenthobiRaya

KecamatanSematu Jaya

Status Keterangan

1. Bukit Harum Tri Tunggal SK. Bupati No.188.45/405/IX/HUK/2014tgl 12 September 2014

2. Bukit Harum Bina Bhakti Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati

Tabel 6.13Rekapitulasi Batas Desa Antar Kecamatan Menthobi Raya dengan Kecamatan Bulik Timur

NO. Kecamatan MenthobiRaya

Kecamatan BulikTimur

Status Keterangan

1. Melata Nanga Palikodan Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati2. Melata Sungkup Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati3. Melata Toka Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati4. Nanuah Merambang Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati5. Nanuah Batu Tunggal Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati6. Lubuk Hiju Batu Tunggal Sudah Pen Batas Blm. SK. Bupati7. Desa Lubuk Hiju Desa Nanga

KemujanSudah Pen Batas Blm. SK. Bupati

Tabel 6.14Rekapitulasi Batas Desa Antar Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan Bulik dan

Kecamatan Bulik Timur

NO. Kecamatan Bulik Kecamatan BulikTimur

KecamatanMenthobi Raya

Status Keterangan

1. Kel. Bulik Nanga Palikodan Desa Bukit Makmur Sudah PenBatas

Blm. SK. Bupati

Page 214: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 205

Tabel 6.15RekapitulasiTata Batas Antar Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Belantikan Raya

NO. Kecamatan Lamandau KecamatanBelantikan Raya

Status Keterangan

1. Kel. Tapin Bini Bayat Belum Belum ada kesepakatan2. Bakonsu Nanga Belantikan Sudah ada

kesepakatanBlm. diambil titik Koordinat

3. Sekoban Tangga Batu Belum Belum ada kesepakatan4. Bakonsu Sungai Buluh Nomor :

188.45/185/IV/HUK/2015tanggal 21 April 2015

Tabel 6.16Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Bulik Timur dan Kecamatan Belantikan Raya

NO. Kecamatan BulikTimur

KecamatanBelantikan Raya

Status Keterangan

1. Bukit Jaya Sumber Cahaya SK. Bupati No.188.45/133/III/HUK/2014tgl3 Maret 2014

2. Bukit Jaya Sungai Buluh SK. Bupati No.188.45/378/XI/HUK/2013tgl 29November 2013

3. Pedongatan Belibi Belum SK. Bupati Sudah ada BA4. Pedongatan Karang Besi Belum SK. Bupati Sudah ada BA5. Merambang Karang Besi Belum SK. Bupati Sudah ada BA6. Batu Tunggal Kahingai Belum SK. Bupati Sudah ada BA7. Nanga Kemujan Petarikan Belum SK. Bupati Sudah ada BA8. Pedongatan Bayat Belum SK. Bupati BA belum9. Pedongatan Tangga Batu SK. Bupati No.188.45/336/X/HUK/2013 tgl

07 Oktober 201310. Bukit Jaya Tangga Batu SK. Bupati No.188.45/335/X/HUK/2013 tgl

07 Oktober 201311. Nanga Palikodan Sumber Cahaya Belum SK. Bupati

Tabel 6.17Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Batang Kawa

NO. Kecamatan BelantikanRaya

KecamatanBatang Kawa

Status Keterangan

1. Bayat Kinipan Belum Belum ada kesepakatan2. Bayat Ginih Sudah ada

kesepakatanSudah ada BA

3. Bayat Mengkalang Sudah adakesepakatan

Sudah ada BA

4. Bintang Mangalih Kina Sudah adakesepakatan

Sudah ada BA

5. Bintang Mangalih Karang Mas Sudah adakesepakatan

Sudah ada BA

6. Bintang Mangalih Jemuat Belum Belum ada kesepakatan7. Karang Besi Jemuat Belum Belum ada kesepakatan8. Kahingai Mengkalang Sudah ada

kesepakatanSudah ada BA

Tabel 6.18Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau, Bulik Timur dan Belantikan Raya

NO. KecamatanLamandau

KecamatanBulik Timur

KecamatanBelantikan Raya

Status Keterangan

1. Bakonsu Bukit Jaya Sungai Buluh Sudah adakesepakatan

Sudah ada BA

Page 215: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 206

Tabel 6.19Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Batang Kawa

NO. Kecamatan Lamandau KecamatanBatang Kawa

Status Keterangan

1. Desa Tapin Bini Desa Kinipan Belum SK. Bupati BA Belum2. Desa Suja Desa Kinipan Belum SK. Bupati BA Belum3. Desa Karang Taba Desa Kinipan Belum SK. Bupati Belum ada kesepakatan4. Sungai Tuat Batu Tambun SK. Bupati No.188.45/305/IX/HUK/2013

tgl 12 September 2013

Tabel 6.20Rekapitulasi Tata Batas Antar Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang

NO. Kecamatan Lamandau KecamatanBelantikan Raya

Status Keterangan

1. Desa Sungai Tuat Desa RiamPanahan

Belum Belum ada kesepakatan

Tabel 6.21Rekapitulasi Tata Batas Kecamatan Delang dan Kecamatan Batang Kawa

NO. Kecamatan Delang KecamatanBatang Kawa

Status Keterangan

1. Riam panahan Batu Tambun Batas Alam sudah, BAbelum Tikor belum

BA Belum

2. Sepoyu Benakitan BA belum Tikor belum BA Belum3. Nyalang Mengkalang BA belum Tikor belum BA Belum4. Lopus Mengkalang BA belum Tikor belum BA Belum5. Penyombaan Mengkalang BA belum Tikor belum BA Belum6. Penyombaan Kina BA belum Tikor belum BA Belum7. Penyombaan Jamuat Batas Alam sudah, BA

belum Tikor belumBA Belum

8. Penyombaan Karang Mas Belum Belum ada kesepakatan

Tabel 6.22Rekapitulasi Tata Batas Kecamatan Bulik Timur dengan Kecamatan Belantikan Raya

NO. Kecamatan BulikTimur

KecamatanBelantikan Raya

Status Keterangan

1. Pedongatan Belibi Batas Alam sudah BA belum Tikor belum2. Pedongatan Karang Besi Belum Belum ada kesepakatan3. Merambang Karang Besi Sudah ada

kesepakatanSudah ada BA Tikor belum

Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamandau, 2017.

3. Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang terjadi dalam hal pembinaan batas wilayah yaitu :

1. Masih belum adanya titik temu antara dua kabupaten yaitu antara kabupaten

Lamandau dan Kabupaten Sukamara, karena antara kedua belah pihak masih

belum menemukan kesepahaman tentang penyelesaian titik batas tersebut.

2. Untuk batas antara kabupaten Lamandau dengan Kabupaten Seruyan,

Kabupaten Lamandau dengan Kabupaten Kotawaringin Barat sudah selesai

namun belum ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Solusi untuk mengatasi permasalahan batas tersebut adalah:

Page 216: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 207

1. Agar pihak pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kementerian Dalam

Negeri menjadi mediator antara kedua belah pihak yaitu Kabupaten Lamandau

dan Kabupaten Sukamara.

2. Diharapkan pada tahun 2017 menemukan kesepakatan dan dapat segera

dipasang pilar batas.

E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA1. BENCANA YANG TERJADI

Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Lamandau pada tahun 2015

berjumlah 97 (sembilan puluh tujuh) dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 6.23Bencana Yang Terjadi Pada Tahun 2016 Di Kabupaten Lamandau.

NO. KECAMATAN KEBAKARANLAHAN

KEBAKARANRUMAH

BANJIR TANAHLONGSOR

ANGINPUYUH

SAMBARPETIR

JUMLAHKEJADIAN

1. Bulik 7 15 1 - 1 - 24

2. Bulik Timur 19 5 1 - - - 25

3. Sematu Jaya 2 - - - - - 2

4. Menthobi Raya - - - - - - -

5. Lamandau 29 1 1 - - - 31

6. Belantikan Raya 18 - - - - - 18

7. Batang Kawa 17 - - - - - 17

8. Delang 23 2 1 - - - 26

Jumlah kejadian 115 23 4 - 1 - 143

Sumber : BPBD, 2017.

2. Penanggulangan Bencana.Selama kurun waktu dari Tahun 2012-2016, BPBD Kabupaten Lamandau

melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan Monitoring terhadap titik rawan bencana banjir untuk antisipasi

terjadi bencana, mengingat jarak antara titik rawan bencana jauh dan sulit

dijangkau dari ibu kota Kabupaten.

b. Terjun langsung ke lapangan bila ada kejadian baik itu kebakaran ataupun

kebanjiran, untuk bahan evaluasi dalam memberikan bantuan walaupun

informasi tersebut disampaikan/diterima secara lisan maupun tertulis.

c. Bersama-sama dengan Tim TAGANA terjun ke lapangan apabila ada laporan

kejadian musibah baik musibah kebakaran maupun musibah lainnya

(Masyarakat tenggelam), untuk melakukan evakuasi korban serta

berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

d. Melakukan Koordinasi lintas sektoral terutama dengan Dinas Sosial, untuk

memberikan bantuan Logistik kepada masyarakat yang terkena musibah.

Page 217: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 208

e. Membantu masyarakat pengguna jalan untuk mencarikan/ mengantarkan

melalui jalan alternatif jika ada jembatan/jalan utama yang putus akibat luapan

air karena hujan maupun banjir/tanah longsor.

f. Mengusulkan kepada Bupati untuk mohon bantuan bagi masyarakat yang

kena musibah seperti kebanjiran atau kebakaran.

g. Membuat laporan secara periodik kepada Gubernur Kalimantan Tengah.

h. Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dilihat kebakaran lahan

menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus sebanyak 115 kasus yang

tentunnya perlu mendapat perhatian khusus.

i. Pada Tahun 2016 ada kejadian bencana Angin Puting Beliung yang dilaporkan

ke Pemerintah Daerah dan mendapatkan bantuan langsung dari Pemerintah

Daerah.

j. Pada Tahun 2016 ada kejadian bencana Banjir yang membuat jembatan

putus di Desa Batu Kotam Kecamatan Bulik yang dilaporkan ke Pusat dan

mendapatkan bantuan langsung dari BNPB.

k. Pada tahun 2016 ada tugas bantuan tentang siaga darurat untukbencana

banjir dan kabut asap.

3. Status bencana.a. Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang , di Wilayah

Kabupaten Lamandau Terhitung Sejak Tanggal 01 Juni s./d 20 Juni 2016 di

Wilayah Kabupaten Lamandau SK Bupati Nomor : 188.45/282/Vi/HUK/2016

Tanggal 01 Juni 2016. (Terlampir)

b. Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Bahaya Kebakaran Hutan dan

Lahan, di Wilayah Kabupaten Lamandau Tahun 2016 dan Pembentukan Pos

Simpul Komando Penanggulangan Kebakaran Hutan Lahan di Wilayah

Kabupaten Lamandau Tahun 2016 SK Bupati Nomor :

188.45/286/VII/HUK/2016 Tanggal 14 Juli 2016.

4. Sumber dan Jumlah Anggaran.Sumber dan jumlah anggaran untuk penanganan bencana dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 6.24Sumber Dan Jumlah Anggaran Untuk Penanganan Bencana

No Sumber DanaTotal

belanja(Rp)

Realisasibelanja

(Rp)Persentase

(%)Keterangan

1. Dana Siap PakaiBantuan dari BNPB

715.000.000 715.000.000 100 MOU BNPB denganBPBD Kabupaten

Page 218: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 209

No Sumber DanaTotal

belanja(Rp)

Realisasibelanja

(Rp)Persentase

(%)Keterangan

ke BPBDKabupatenLamandau

Lamandau tentangBantuan Dana SiapPakai untukPenanganan pada masaSiaga Darurat BencanaBanjir

2. Dana Siap PakaiBantuan dari BNPBke BPBD Prov.Kalteng

361.550.000 361.550.000 100 MOU BPBD Prov.Kalteng dengan BPBDKabupaten Lamandautentang dana Bantuanuntuk kegiatan poskosiaga BencanaKebakaran Hutan

Sumber : BPBD, 2016.

5. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana.Upaya yang dilakukan dalam rangka antisipasi daerah dalam menghadapi

kemungkinan bencana yaitu antara lain :

a. Melakukan sosialisasi dan pelatihan SAR dan Evakuasi.

b. Membentuk Tim Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan

Mendirikan Posko Penanggulangan Bencana.

c. Aktivasi peralatan komunikasi dan jaring komunikasi Tim SAR secara ekternal

/ internal.

d. Koordinasi dengan pihak pihak swasta dan eksternal.

e. Pendataan dan pemuktahiran data daerah rawan bencana setiap 6 (enam)

bulan.

f. Mengadakan sosialisasi dan simulasi bencana diutamakan pada masyarakat

daerah rawan bencana.

g. Melengkapi dan Memperbaiki Peralatan Bencana.

h. Menyiapkan jalur evakuasi dan tanda/simbol daerah rawan bencana.

i. Menyusun Rekontijensi Bahaya Banjir, Tanah Longsor dan Kebakaran.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Bencana.Satuan kerja perangkat daerah yang menangani bencana adalah Badan

Penanggulangan Bencana Daerah yang turut pula dibantu oleh beberapa instansi

lainnya seperti :

a. Badan Pencanggulangan Bencana Daerah.

b. Dinas Sosial, Tenagakerja dan Transmigrasi.

c. Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika.

d. Dinas Kesehatan.

e. Satpol PP.

Page 219: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 210

f. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.

g. Koramil Nanga Bulik.

h. Polres Lamandau.

7. Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi.a. Banjir.

Prakiraan Hujan Bulan Januari s/d Desember 2016 berdasarkan data BMKG

Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Kabupaten Lamandau terjadi di

Kecamatan Sematu Jaya, Batang Kawa, Belantikan Raya, Menthobi Raya,

Delang, Bulik, Bulik Timur, Lamandau.

Januari 2016, curah Hujan MENENGAH (401-500 mm), Sifat Hujan ATASNORMAL,

Pebruari 2016, curah Hujan MENENGAH (301-400 mm), Sifat Hujan

ATAS NORMAL,

Maret 2016, curah Hujan MENENGAH (401-500 mm), Sifat Hujan

NORMAL,

April 2016, curah Hujan MENENGAH (301-400 mm), Sifat Hujan

NORMAL,

Mei 2016, curah Hujan MENENGAH (201-300 mm), Sifat Hujan NORMAL,

Juni 2016, curah Hujan MENENGAH (201-300 mm), Sifat Hujan

NORMAL,

Juli 2016, curah Hujan MENENGAH (151-200 mm), Sifat Hujan NORMAL,

Agustus 2016, urah Hujan MENENGAH (101-200 mm), Sifat Hujan

NORMAL,

September 2016, urah Hujan MENENGAH (201-300 mm), Sifat Hujan

NORMAL,

Oktober 2016, urah Hujan MENENGAH (201-500 mm), Sifat Hujan ATASNORMAL,

November 2016, curah Hujan MENENGAH (201-400 mm), Sifat Hujan

NORMAL,

Desember 2016.

b. Kekeringan.Prakiraan Kekeringan Periode Januari s/d Desember 2016 berdasarkan data

BMKG Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Kabupaten Lamandau yaitu

Lamandau dengan tingkat kekeringan NORMAL terjadi di Kecamatan Sematu

Jaya, Batang Kawa, Belantikan Raya, Delang, Bulik, Bulik Timur, Lamandau.

Page 220: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 211

F. Pengelolaan Kawasan KhususPengelolaan Kawasan Khusus di Kabupaten Lamandau yaitu Kawasan Hutan

Kota dan Kawasan Konservasi Hutan.

1. Dasar Pelaksanaan:a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan kota;

b. Instruksi Bupati Lamandau Nomor: 400/44/Bang/IV/2009 tentang Identifikasi

dan Inventarisasi Hutan Kota dan Kawasan Konservasi Hutan.

c. Keputusan Bupati Lamandau Nomor: 800/283/Bapp.C/X/2009 tentang

Pembentukan Tim Teknis/Tim Survey Identifikasi dan Inventarisasi Hutan Kota

dan Kawasan Konservasi Hutan Kabupaten Lamandau;

d. Surat Tugas Kepala BAPPEDA Nomor: 841.5/1948.a/Bapp.C/X/2009 tanggal

24 Oktober 2009 tentang pelaksanaan Identifikasi dan Inventarisasi

Kepemilikan Lahan untuk Rencana Hutan Kota dan Kawasan Konservasi

Hutan Kabupaten Lamandau.

2. Tujuan PelaksanaanAdapun tujuan dari penyelenggaraan hutan kota dimaksudkan untuk:

a. Menghijaukan kota;

b. Menekan/mengurangi pencemaran udara (kadar karbonmonoksida, ozon,

karbondioksida, oksidanitrogen, belerang dan debu;

c. Mencegah terjadinya penurunan air tanah dan permukaan tanah;

d. Mencegah terjadinya banjir dan genangan, kekeringan, meningkatnya

kandungan logam berat dalam air.

3. Hasil PelaksanaanHasil identifikasi dan inventarisasi oleh Tim Teknis/Tim Survey:

a. Lokasi Hutan Kota (HK) 1. Lokasi ini memiliki luas 104,3 ha, terletak di koridor

Jalan Batu Batanggui, Jalan Sudiro dan Jalan JC. Rangkap. Pada lokasi ini

terdapat beragam tumbuhan/pohon-pohon hutan diantaranya Rambutan

Hutan, Meranti, Mentawa, Agatis, Belawan, dll. Lokasi ini adalah

basah/terendam air waktu hujan dan berfungsi sebagai Catchment Area. HK

1 sebagian besar lahannya adalah milik masyarakat, pernah diusulkan untuk

percetakan sawah akan tetapi tidak jadi dilaksanakan karena menurut hasil

penelitian Dinas Pertanian wilayah ini tidak cocok untuk persawahan, dari

Kajian Tata Ruang HK 1 cocok dijadikan Kawasan Konservasi karena saat ini

berfungsi sebagai Catchment Area (Kawasan Resapan).

b. Lokasi Hutan Kota (HK) 2. Lokasi ini memiliki luas 132,8 ha, terletak di koridor

Jalan Kompi. Pada lokasi ini terdapat beragam tumbuhan/pohon-pohon hutan

Page 221: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 212

diantaranya Meranti, Agatis, Belawan, Panaga, Kapuk, Rotan, dll. Lokasi ini

basah/terendam air waktu hujan dan berfungsi sebagai Catchment Area.

c. Lokasi Hutan Kota (HK) 3. Lokasi ini memiliki luas 415 ha, terletak di Desa

Kujan di pinggir jalan negara arah ke Kecamatan Sematu Jaya. Lokasi ini

terdapat beragam tumbuhan/pohon-pohon hutan diantaranya Rotan Hutan,

Panaga, Rambutan Hutan, Mentawa, Ulin, Plais, Kapuk, Ramunia Hutan,

Nyatuh, Pohon Beringin, Pampung, dll. Di lokasi ini terdapat danau yang tidak

pernah kering sepanjang tahun.

d. Lokasi Hutan Kota (HK) 4. Lokasi ini memiliki luas 292,76 ha, terletak di

koridor jalan arah ke trans E di sepanjang Sungai Samaliba. Lokasi ini

terdapat beragam tumbuhan/pohon-pohon hutan diantaranya Meranti, Agatis,

Balawan, Panaga, Kapuk, Rotan dan tumbuhan lainnya.

e. Lokasi Hutan Kota (HK) 5. Lokasi ini memiliki luas 33,98 ha, terletak di

belakang Kantor SETDA, belakang Kantor DISHUTBUN, belakang Kantor

DISTANAKAN dan belakang Kantor Polres Lamandau. Lokasi ini terdapat

beragam tumbuhan/pohon-pohon hutan diantaranya Ulin, Idat, Nyatuh, dan

jenis lainnya yang sudah sulit ditemukan ditempat lain. Lokasi ini cocok untuk

kegiatan penelitian dan pendidikan bagi anak-anak sekolah di wilayah Kota

Nanga Bulik.

f. Lokasi Hutan Kota (HK) 6. Lokasi ini memiliki luas 16,4 ha, terletak di

belakang Kantor KESBANGPOL, belakang Kantor BPS dan belakang Kantor

BLH. Lokasi ini terdapat tumbuh-tumbuhan hutan dan tanaman buah-buahan

(tanam tumbuh milik masyarakat dengan sebagian lokasi berawa).

g. Lokasi Hutan Kota (HK) 7. Lokasi ini memiliki luas 1,185 ha, terletak di koridor

Jalan Marunting atau diantara Kantor Dinas Pekerjaan Umum dengan Kantor

DPPKAD Kabupaten Lamandau. Lokasi ini terdapat beragam

tumbuhan/pohon-pohon hutan termasuk tumbuhan langka Akar Tongang.

h. Lokasi Hutan Kota (HK) 8. Lokasi ini memiliki luas 5,194 ha, terletak

ditengah-tengah lokasi perkantoran pada koridor Jalan Marunting – Jalan

Sampuraga – Jalan Lingkar – Jalan Salampin. Lokasi ini dapat diakses dari

koridor Jalan Marunting atau diantara Kantor SATPOL PP dengan Kantor

Bersama SAMSAT Kabupaten Lamandau. Lokasi ini terdapat tumbuh-

tumbuhan hutan sisa babas atau kebakaran hutan. Lokasi ini cocok untuk

kegiatan penelitian dan pendidikan bagi anak-anak sekolah di wilayah Kota

Nanga Bulik dan sekitarnya.

Page 222: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 213

4. Tindak LanjutDari hasil identifikasi dan inventarisasi oleh Tim Teknis/Tim Survey diatas

ditindaklanjuti oleh Tim Penentu Kebijakan Tentang Hasil Indentifikasi dan

Inventarisasi Kawasan Hutan Kota dan Kawasan Konservasi Hutan di Kabupaten

Lamandau Tahun 2009 dengan kesimpulan/kesepakatan bahwa sebagai Hutan

Kota disepakati 4 (empat) lokasi yaitu: Hutan Kota 5, Hutan Kota 6, Hutan Kota 7

dan Hutan Kota 8. Sementara Hutan Kota 1, Hutan Kota 2, Hutan Kota 3 dan

Hutan Kota 4 disepakati menjadi Kawasan Konservasi. Selanjutnya pada bulan

Agustus 2010 telah dilakukan Sosialisasi Hutan Kota dengan menghadirkan dari

Pihak Pemerintah Kabupaten Lamandau dan Masyarakat, terutama masyarakat

yang tanahnya masuk dalam Kawasan Hutan Kota.

5. Hasil AkhirSetelah melewati proses tahapan yang panjang, akhirnya Kawasan Hutan Kota

dan Kawasan Konservasi Hutan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Lamandau

Nomor: 100/70/ADPEM.2010 tanggal 20 Desember 2010 tentang Penetapan

Kawasan Hutan Kota seluas 1.001,619 Ha. di Kelurahan Nanga Bulik, Desa

Kujan, Desa Bumi Agung dan Desa Suber Mulya Kecamatan Bulik Kabupaten

Lamandau.

Dengan ditetapkannya Kawasan Hutan Kota ini, maka kepada pihak-pihak yang

terkait dengan pengelolaan hutan kota, dapat mempedomaninya dalam rangka

penyusunan rencana pengelolaan, pemeliharaan, perlindungan dan

pengamanan, serta pemantauan dan evaluasi Kawasan Hutan Kota, serta

dilarang mengalihfungsikan Kawasan Hutan Kota dari fungsi yang sesungguhnya

tanpa ijin dari Bupati Lamandau.

G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.1. Gangguan yang terjadi.

Situasi dan kondisi dalam Tahun 2015 di Kabupaten Lamandau yang

menyangkut masalah ketentraman dan ketertiban umum dalam keadaan aman

terkendali, dimana tidak terjadi konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme

atau lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lamandau dalam tahun ini

dalam keadaan kondusif.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani masalah ketentraman

dan ketertiban umum adalah Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) dan

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat (Satpol PP

dan Linmas.) Kabupaten Lamandau.

Page 223: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 214

3. Sumber dan Jumlah Anggaran.Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum di tahun 2016 bersumber dari dana APBD Kabupaten Lamandau, masing-

masing pada Badan Kesbangpol alokasi anggaran sebesar Rp.

5.600.131.250,- terealisasi sebesar Rp. 5.339.183.742,-, sedangkan alokasi

anggaran pada Kantor Satuan Polisi Pamong Prajadan Perlindungan Masyarakat

sebesar Rp. 9.223.415.632,- terealisasi sebesar Rp.

9.107.419.976,-

4. Penanggulangan dan Kendalanya.Dalam rangka meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum di

Kabupaten Lamandau telah dilakukan langkah antisipasi dan penanggulangan

antara lain:

a. Telah membentuk Tim Terpadu Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban

Masyarakat yang SKPD terkait dan instansi vertikal seperti Kejaksaan Negeri

Nanga Bulik, Perwira Penghubung Kodim 1014-05, dan Polres Lamandau;

b. Telah dibangun Pos Tim Terpadu sebanyak 3 unit yaitu 1 unit di Simpang

Sulung Kecamatan Sematu Jaya, 1 unit di Desa Bukit Raya Kecamatan

Menthobi Raya dan 1 unit di Desa Bukit Jaya Kecamatan Bulik Timur.

c. Selalu berkoordinasi dengan Aparat Desa terkait dengan keamanan dan

ketertiban masyarakat dan segera berkoordinasi dengan Tim apabila ada hal-

hal yang menonjol/meresahkan masyarakat.

d. Telah dilaksanakan beberapa apel bersama yang melibatkan unsur

masyarakat.

Sedangkan kendala dalam penanggulangan Ketentraman dan Ketertiban

umum, yaitu Pos Tim Terpadu Trantibmas hanya difungsikan temporer

berhubung anggaran yang terbatas.

5. Peran Serta Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan Bencana.

Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban umum di Kabupaten

Lamandau Tahun 2016, selain Badan Kesbangpol dan Satpol PPdan Linmas

Kabupaten Lamandau, telah dibina aparat Trantib/Linmas Kecamatan guna

mewujudkan hubungan koordinasi yang baik serta meningkatnya kemampuan

dan kesiapan aparat dalam penanganan berbagai permasalahan Trantib,

pengamanan aset-aset daerah serta penegakan Peraturan Daerah. Selain itu,

dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban umum di Kabupaten Lamandau

Page 224: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 215

tidak terlepas dari dukungan instansi vertikal seperti dari Polres

Lamandau,Kejaksaan Negeri Nanga Bulik dan Koramil 1014-05/Bulik.

Page 225: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VII - PENUTUP 216

BAB VIIPENUTUP

Beberapa hal penting yang dapat dirangkum melalui Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Bupati Lamandau ini, yaitu sebagai berikut:

1. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini disusun mengacu kepada Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Dimana pada pasal 67 menyebutkan

bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban dan ringkasan Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

2. Sesuai dengan perkembangannya, Kabupaten Lamandau memiliki luas berdasarkan tata

batas Kabupaten luas semula 6.414 Km2 bertambah menjadi 7.846,91 Km2 (luas indikatif).

Sampai dengan tahun 2015 batas wilayah yang sudah definitif adalah Kabupaten Seruyan

dan Kabupaten Kotawaringin Barat, sedangkan yang masih indikatif adalah dengan

Kabupaten Sukamara dan Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Ketapang dan

Kabupaten Melawi).

3. Penduduk Kabupaten Lamandau berdasarkan data SIAK tahun 2016 mencapai 85.772

jiwa terdiri dari Laki-laki 45.317 jiwa (52,83%) dan Perempuan 40.455 jiwa (47,17%),

mengalami penurunan jumlah penduduk dari Tahun sebelumnya 89.022 jiwa. Sehingga

Laju Pertumbuhan Penduduk pada tahun 2016 sebesar -3,79%. Faktor penyebab

menurunnya jumlah penduduk karena terdapat data penduduk ganda, adanya data

anomali sehingga tercatat pada tahun bersangkutan.

4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten lamandau terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2015 IPM Kabupaten Lamandau sebesar

68,30 meningkat sebesar 2,31 dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun sejak tahun 2011

dimana IPM pada saat itu sebesar 65,99 atau masuk kategori sedang berdasarkan Skala

Internasional dan menempati urutan ke-6 di wilayah Kalteng setelah Kota Palangka Raya,

Kotawaringin Barat, Barito Timur, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur.

5. Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten lamandau pada Tahun 2015 mencapai 69,12

tahun. Meningkat dari tahun 2011 sebesar 68,81 tahun artinya ada peningkatan rata-rata

umur penduduk lebih panjang 0,31 dari tahun 2011.

6. Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Lamandau Tahun 2015 sebesar 12,43

meningkat dari tahun 2011 sebesar 11,17 tahun. Artinya dalam kurun waktu lima tahun

penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca menulis meningkat 10,13 %.

7. Rata-rata lama sekolah (RLS) pada Tahun 2010 sebesar 6,92 tahun meningkat pada

Tahun 2015 sebesar 7,68 tahun. Ini Berarti pada umumnya penduduk usia 25 Tahun ke

atas di Kabupaten Lamandau menempuh pendidikan sampai 1 SMP Semester 2.

Page 226: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VII - PENUTUP 217

Kebijakan yang bisa meningkatkan RLS adalah dengan beasiswa bagi yang kurang

mampu dan siswa berprestasi, bebas uang sekolah, pencanangan wajib belajar 12 tahun.

8. Selain HLS dan RLS, parameter keberhasilan pembangunan pendidikan juga ditandai

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Pada Tahun 2016,

untuk APK terdapat 0,47% penduduk diluar usia 7-12 tahun yang bersekolah di SD/MI.

Demikian pula dengan APM tertinggi tahun 2016 terdapat pada jenjang SD/MI dimana ada

sebesar 87,79% penduduk berusia 7-12 tahun yang mengenyam pendidikan SD/MI.

9. Pada tahun 2015 prioritas pengeluaran penduduk Kabupaten Lamandau didominasi untuk

non makanan yaitu 51,14 persen, sementara untuk konsumsi makanan sebesar 48,86

persen.

10. Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Lamandau berdarkan hasil Kajian Tahun 2015

didominasi sub sektor Pertanian dengan komoditas unggulan kedelai dan kacang hijau; sub

sektor Perkebunan dan Hortikultura dengan komoditas unggulan lada dan durian; sub

sektor peternakan dengan komoditas unggulan domba dan kambing.

11. Pariwisata juga merupakan Produk Unggulan Daerah dengan melihat potensi alam,

perbukitan, jeram, air terjun serta adat budaya yang kaya dan beranekaragam. Disamping

pula lokasi Kabupaten Lamandau yang tidak jauh dari Kabupaten Kotawaringin Barat yang

memiliki obyek wisata Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Harapannya obyek wisata

di Kabupaten Lamandau bisa menjadi obyek wisata mandiri dengan persiapan infrastruktur

pariwisata, ekonomi kerakyatan, kearifan lokal.

12. PDRB berdasarkan Harga Konstan (ADHK) pada tahun 2011 sebesar Rp. 2.204,96 Milyar

meningkat menjadi 2.881,28 Milyar di Tahun 2015 atau terjadi peningkatan selama kurun

waktu 5 tahun sebesar Rp. 676,32 Milyar. Sedangkan berdasarkan Harga Berlaku (ADHB)

yaitu sebesar Rp. 2.371,70 milyar pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 3.657,80 milyar

pada tahun 2015 atau selama kurun waktu 5 (lima) tahun terjadi peningkatan sebesar

Rp. 1.286,10 milyar.

13. Perekonomian Kabupaten Lamandau pada Tahun 2015 mengalami perlambatan

dibandingkan pertumbuhan ekonomi dalam 4 tahun terakhir yaitu sebesar 6,74% dari

semula di tahun sebelumnya 2014 sebesar 6,96%. Perlambatan dialami oleh 4(empat)

Kabupaten lainnya yakni Sukamara, Seruyan, Katingan, Barito Timur. Perlambatan

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 disebabkan 2 sektor yang mempunya kontribusi

besar pada PDRB mengalami dampak dari fenomena alam dan regulasi. Yakni sektor

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta sektor Pertambangan dan Penggalian. Dampak

El Nino atau musim kemarau berkepanjangan diklaim sebagai terparah dan 5 tahun

terakhir. Berdampak pada lesunya produksi kelapa sawit, padi gogo, padi sawah bahkan

berdampak pula pada menurunnya produksi komoditas tanaman holtikultura. Bersamaan

pula dengan negatifnya pertumbuhan di sektor Pertambangan dan Penggalian khususnya

Page 227: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VII - PENUTUP 218

pada pertambangan bijih logam dengan komoditas andalan Zinc dan Galena (-0,80%). Hal

ini diakibatkan dampak regulasi pembatasan ekspor mineral mentah mulai tahun 2014.

14. Pertumbuhan PDRB per Kapita berdasarkan Harga Konstan (ADHK) menggambarkan

pertumbuhan nyata per kapita yang selalu meningkat sejak Tahun 2011. Saat itu

pertumbuhan PDRB per kapita ADHK sebesar Rp. 33,65 Juta dengan pertumbuhan 2,04%

meningkat menjadi 38,95 Juta dengan pertumbuhan sebesar 3, 60% pada Tahun 2015.

Hal ini menunjukan kegiatan perekonomian Kabupaten Lamandau yang ditunjukan melalui

kreatifitas usaha dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia menjadi lebih pesat

seiring pertambahan jumlah penduduk Kabupaten Lamandau.

15. Penduduk miskin di Kabupaten Lamandau selama tahun 2010 – 2015 mengalami

penurunan yaitu sebesar 3.665 jiwa pada tahun 2010, turun menjadi 3.370 jiwa di tahun

2014, atau terjadi penurunan sebesar 295 jiwa dalam kurun waktu lima tahun, dengan

tingkat kemiskinan yang juga mengalami penurunan yaitu tahun 2011 sebesar 5,18% turun

menjadi 3,95% di tahun 2015, atau selama jangka waktu lima tahun tingkat kemiskinan

Kabupaten Lamandau turun sebesar 1,23%.

16. Angka Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Lamandau dari tahun 2011

(2,53%) sampai dengan tahun 2012 (0,92%) selalu mengalami penurunan. Namun pada

tahun 2013 angka TPT mulai meningkat dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan hingga

5%. Tingginya pengangguran didominasi oleh pencari pekerjaan dengan jumlah 1.384 dan

jumlah pengangguran terbesar pada pendidikan tamat SMA sebanyak 683. Faktor

penyebab peningkatan TPT dalam beberapa tahun terakhir adalah daya serap yang

menurun karena peningkatan jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja

yang tersedia.

17. Tingkat inflasi kota Nanga Bulik cenderung mengikuti kota Sampit sebagai rujukan/ acuan

data Survey Biaya Hidup (SBH) karena kota Sampit sebagai mitra kota (sister city) memiliki

kemiripan pola konsumsi, adat dan budaya karena letak geografisnya yang berdekatan.

Secara Nasional laju inflasi pada tahun 2015 sejumlah 3,35%, dan pada tahun 2016

sejumlah 3,02%. Sedangkan laju inflasi di Kabupaten Lamandau pada tahun 2015 sejumlah

5,72%, dan menurun pada tahun 2016 sebesar 2,46%.

18. Secara umum tingkat ketimpangan/ Gini Ratio (GR) yang terjadi di Kabupaten Lamandau

relatif sedang, atau dengan kata lain distribusi pendapatan yang diterima penduduk belum

merata. Hal ini tergambar dari GR Kabupaten Lamandau pada tahun 2015 sebesar 0,3134.

19. Berdasarkan 9 (sembilan) Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA) dan isu strategis

khususnya dinamika pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang dihadapai

tahun 2016, maka tema pembangunan tahun 2016 adalah: “Meningkatkan KualitasPelayanan Publik Dengan Keunggulan Inovasi Daerah Menuju Masyarakat MajuSejahtera, Berbasis Sumber Daya dan Kearifan Lokal”, dengan 10 prioritas yakni:

Page 228: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VII - PENUTUP 219

ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketentraman, infrastruktur, pemerintahan,

olahraga dan kebudayaan, keagamaan, pariwisata, lingkungan hidup.

20. Kebijakan Umum APBD TA. 2016 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah

Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten Lamandau Nomor:

050/1889/Bapp.C/XI/2015 – Nomor: 170/900.1569/DPRD-LMD/XI/2015, tanggal 19

Desember 2015. Dan Kebijakan Umum Perubahan APBD TA. 2016 ditetapkan dengan Nota

Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten

Lamandau Nomor: 050/1105/Bapp.C/IX/2016 – Nomor: 170/900.1228/DPRD-LMD/IX/2016,

tanggal 13 September 2016. Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Nomor : 27

Tahun 2015 Tentang APBD Kabupaten Lamandau TA. 2016, dan Peraturan Daerah

Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan APBD Kabupaten

Lamandau TA. 2015, Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama unsur Legislatif telah

menyusun dan menetapkan anggaran untuk Tahun Anggaran 2016.

21. Anggaran Belanja sebesar Rp. 980.400.313.956,- pada APBD 2016 dan menargetkan

Pendapatan sebesar Rp. 952.336.160.776,- sehingga terdapat defisit anggaran sebesar

Rp. 28.064.153.180,-. Realisasi pendapatan Sebesar Rp. 924.533.126.609,52 atau sebesar

97,09% dan realisasi Belanja sebesar dan Rp. 897.087.180.776,44 atau sebesar 91,53%

sehingga terdapat selisih surplus sebesar Rp. 27.445.945.833,08

22. Kontribusi pendapatan Daerah Tahun 2016 didominasi oleh Dana Perimbangan dengan

realisasi sebesar 82,52% disusul oleh Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah dengan

realiasi sebesar 12,74% dan terakhir oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan realisasi

sebesar 4,74%. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan APBD Kabupaten Lamandau

kepada Pemerintah Pusat masih sangat besar.

23. Dana APBN untuk penyelengggaraan Tugas Pembantuan (TP) sebesar

Rp. 3.498.007.000,- dan Urusan Bersama (UB) sebesar Rp. 3.334.398.000,- dengan total

keseluruhan Rp. 6.832.405.000,-. Setelah revisi DIPA baik pengurangan pada DIPA TP dan

Penambahan DIPA UB, jumlah alokasi penyelenggaraan TP dan UB menjadi total

Rp. 8.029.173.000,- dengan perincian Dana TP sebesar Rp. 3.245.275.000,- dan Dana UB

menjadi Rp. 4.783.898.000,-.

24. DIPA Tugas Pembantuan pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Lamandau sebesar Rp. 2.676.364.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.676.364.000,- atau

sebesar 89,70%

25. DIPA Tugas Pembantuan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar

Rp. 568.911.000,- terealisasi Rp. 485.791.455,- atau sebesar 85,39%

26. DIPA Urusan Bersama pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten

Lamandau sebesar Rp. 4.783.898.000 terealisasi Rp. 4.742.692.000,- atau sebesar

99,14%.

Page 229: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VII - PENUTUP 220

27. Alokasi Dana Desa (ADD) berasal dari APBD Kabupaten Lamandau Tahun 2016 disalurkan

ke 85 desa sejumlah Rp. 35.000.000.000,-

28. Pemerintah Kabupaten Lamandau pada tahun 2016 mengadakan kerjasama antar daerah

dengan Pemerintah Kota Surabaya yakni kerjasama sama Jaringan Lintas Perkotaan; Dan

Kerjasama antar daerah dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam hal

kerjasama bidang Urusan Pemerintahan, Kesehatan, Perhubungan, Pariwisata, Pekerjaan

Umum, Perpustakaan dan Kearsipan serta Ketertiban Daerah Perbatasan.

29. Kerjasama dengan Pihak Ketiga yang telah dilaksanakan Pemeirntah Kabupaten Lamandau

pada tahun 2016 yakni kerjasama dengan Pihak Ketiga: Dokter Spesialis (dr. T. Gunawan,

Sp.B dan dr. Henty Mulyati Agustina); RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun; BPJS

Kesehatan Cabang Sampit; Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

Politeknik Negeri Jember; Universitas Terbuka; Universitas Palangka Raya; Sekolah Tinggi

Agama Kristen Negeri (STKAN); Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

Pangkalan Bun Kanwil DKJN Kalselteng Dirjen Kekayaan Negara Kementerian; Pengadilan

Negeri Pangkalan Bun; PT, Jasa Raharja (Persero) Cabang Kalimantan Tengah; PT. Bank

Pembangunan Kalimantan Tengah Cabang Nanga Bulik; PT. Tabungan Negara (Persero)

Tbk Cabang Palangka Raya; Kejaksaan Negeri Lamandau; PT. Taspen; Pemerintah Kota

Surabaya; Badan Pusat Statistik

30. Koordinasi dengan instansi Vertikal yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten

Lamandau melalui SKPD Tahun 2016 antara lain berupa rapat-rapat koordinasi;

penyuluhan; penanganan bencana; sosial; Kamtibmas; penyusunan buku statistik;

sertifikasi tanah masyarakat; seleksi dan pelatihan Paskibaraka; peningkatan kemampuan

pemeriksa keuangan; penertiban bersama angkutan jalan dan sungai serta kegiatan

bersama lainnya yang memiliki keterkaitan.

31. Pembicaraan dan penanganan tata batas bersama Kabupaten Kotawaringin Barat,

Kabupaten Seruyan, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat telah memperoleh

kemajuan yang positif. Hal ini ditandai dengan titik-titik segmen batas yang sudah disepakati

bersama. Demikian pula mengenai tata batas Kabupaten Lamandau dengan Kabupaten

Ketapang dimana yang masih kendala adalah mengenai dua segmen batas yakni yang ada

di Desa Kubung, Kecamatan Delang dan Desa Jemuat, Kecamatan Batang Kawa. Lain

halnya dengan penanganan tata batas dengan Kabupaten Sukamara, dimana sampai

dengan akhir tahun masih belum ada kata sepakat tentang titik batas antar dua kabupaten.

Hal ini disebabkan karena Kabupaten Sukamara tetap bersikukuh dengan klaim titik batas

sesuai dengan versi mereka.

32. Kejadian Bencana yang terjadi di Kabupaten Lamandau sepanjang Tahun 2016 ada

sebanyak 123 Kejadian terdiri atas kejadian kebakaran lahan, kebakaran rumah, banjir dan

Page 230: KATA PENGANTARbappeda.lamandaukab.go.id/wp-content/uploads/2018/12/...Penyusunan LKPJ ini dibuat secara sederhana, namun komprehensif dan bersifat melaporkan evaluasi kinerja Kepala

LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2016

BAB VII - PENUTUP 221

angin puyuh. Namun semuanya dapat diatasi oleh Badan Penanggulangan Bencana

Daerah bersama dengan Dinas Sosial, Tagana dan instansi terkait lainnya.

33. Situasi dan kondisi dalam Tahun 2016 di Kabupaten Lamandau yang menyangkut masalah

ketenteraman dan ketertiban umum dalam keadaan aman terkendali, dimana tidak terjadi

konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme atau lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa

Kabupaten Lamandau dalam tahun ini dalam keadaan kondusif.

Indakator Pembangunan Manusia, Indikator Makro Ekonomi serta Indikator Pencapaian

Kinerja menunjukan perkembangan yang positif. Artinya bahwa penyelenggaraan Pemerintah

Kabupaten Lamandau sudah berjalan dengan baik.

Ini tidak terlepas dari sinergitas pihak eksekutif dan pihak legislatif dalam hal ini peran

DPRD dalam mendukung baik dalam hal legislasi, anggaran dan pengawasan yang tentunya

semakin menguatkan komitmen bersama untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten

Lamandau sesuai dengan motto Kabupaten Lamandau “Bahaum Bakuba” yang artinya

“musyawarah untuk mencapai mufakat”. Selain itu tentunya partisipasi masyarakat yang begitu

besar dalam mensukseskan pembangunan di Kabupaten kita cintai bersama ini.

Namun demikian disadari pula dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan masih terdapat kekurangan baik karena

keterbatasan dana, sarana, tenaga maupun infrastruktur sehingga tidak semua aspirasi

masyarakat dapat terakomodir dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan.

Pemerintah Kabupaten tetap berkomitmen bersama dukungan lapisan masyarakat

untuk bekerja dengan giat dalam memajukan daerah sehingga dapat sejajar bahkan lebih dari

daerah yang lebih dulu maju sesuai dengan hakekat pembangunan yakni pembangunan dari,

oleh dan untuk masyarakat.

Demikian laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2016 ini disusun. Semoga bermanfaat dalam

rangka memantapkan strategi dan kebijakan pembangunan daerah pada masa akan datang

dalam upaya menwujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti semboyan

Kabupaten Lamandau: “Lamandau untuk Semua, Semua untuk Lamandau!”

Nanga Bulik, Maret 2017

BUPATI LAMANDAU

Ir. MARUKAN, M.A.P