kata pengantar - web viewpuji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, atas segala limpahan...

25
RUMUSAN MASALAH OLEH : NAMA : LA ASI SITI HASNAWATI ASLINA ROSMAWATI SEMESTER : IV KELAS : B PROGRAM STUDI TARBIYAH FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON 1

Upload: lyhanh

Post on 30-Jan-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

RUMUSAN MASALAH

OLEH :

NAMA : LA ASI

SITI HASNAWATI

ASLINA

ROSMAWATI

SEMESTER : IV

KELAS : B

PROGRAM STUDI TARBIYAH

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2015

1

Page 2: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal

mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar

lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing

Bapak Jufri, S.Pd.I., M.Pd.I atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah

diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan

kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait

dalam penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbangsih pemikiran

sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin...

Baubau, Mei 2015

Penyusun

i

Page 3: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................2

C. Tujuan................................................................................................2

BAB II BAHASAN MATERI...............................................................................3

A. Identifikasi Perumusan Masalah Penelitian.......................................3

1. Definisi Masalah............................................................................3

2. Sumber Permasalahan....................................................................4

3. Pemilihan Masalah.........................................................................5

4. Perumusan Masalah Penelitian.....................................................7

B. Tujuan Penelitian...............................................................................9

C. Kegunaan Penelitian........................................................................11

BAB III KESIMPULAN......................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii

Page 4: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaan

manusia bukan hanya dari segi fisik, akan tetapi manusia juga dianugerahi

kesempurnaan akal. Akal manusia merupakan sesuatu yang khas yang

membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Kesempurnaan akal manusia ini

menyebabkan pengetahuan manusia terus berkembang dari waktu ke waktu. Rasa

keingintahuan manusia menuntutnya untuk mencari tahu hal-hal yang ingin

diketahuinya. Sehingga manusia dapat memperoleh hal yang ingin diketahuinya

tersebut. Untuk hal-hal yang ingin diketahuinya tersebut, manusia dapat

melakukan dua jenis usaha. Usaha yang paling sering dilakukan adalah melalui

penalaran akal sehat (common sense). Akan tetapi tidak semua keingintahuan

manusia bisa terjawab melalui penalaran akal sehat. Apabila keingintahuan yang

tidak bisa terjawab melalui mekanisme penalaran akal sehat, maka alternatif lain

yang dapat dilakukan adalah melalui penelitian ilmiah.

Penelitan ialah suatu kegiatan untuk memilih judul, merumuskan masalah,

kemudian diikuti dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data

yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistematis yang hasilnya

berguna untuk mengetahui suatu keadaan atau masalah dalam usaha

pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk membuat keputusan dalam rangka

pemecahan masalah.

“Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap: penemuan

masalah dan pemecahan masalah”1. Penemuan masalah dalam penelitian meliputi:

identifikasi bidang masalah, penentuan pemilihan pokok masalah (topik) dan

perumusan atau formulasi masalah. Penemuan masalah merupakan tahap

penelitian yang paling sulit karena masalah penelitian mempengaruhi strategi

yang diterapkan dalam pemecahan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh

1 Indriantoro dan Supomo, 1999 “Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap: penemuan masalah dan pemecahan masalah”

1

Page 5: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Einstein dan Infield dalam (Indriantoro dan Supomo, 1999), formulasi masalah

penelitian sering merupakan tahap penelitian yang jauh lebih esensial

dibandingkan dengan tahap pemecahan masalah. Bahkan menurut Isaac dan

Michael dalam (Indriantoro dan Supomo, 1999), formulasi masalah penelitian

dengan baik merupakan setengah dari tahap pemecahan masalah.

Tidak mudah bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian, terutama

bagi penelitian pemula. Masalah penelitian yang sering dirumuskan terlalu umum

sehingga dengan pokok permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan tahap

pemecahan masalah, yang meliputi penentuan konsep-konsep teoritis yang

ditelaah dan pemilihan metode pengujian data. Semakin spesifik perumusan

masalah, penelitian semakin mudah dilakukan pengujian secara empiris, perlu

pendekatan sistematis untuk merumuskan masalah penelitian yang baik

memudahkan tahap pemecahan masalah sehingga memudahkan pula untuk

menetapkan suatu tujuan penelitian.

Mengingat arti penting dari masalah tersebut, maka alangkah baiknya apabila

pengetahuan mengenai masalah yang mencakup pengertian, serta proses

penentuan masalah sampai proses perumusan masalah dapat dipahami secara lebih

mendalam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam proses

identifikasi perumusan masalah?

2. Apa macam-macam tujuan dalam penelitian?

C. Tujuan

1. Mengetahui tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam proses

identifikasi perumusan masalah.

2. Mengetahui macam-macam tujuan dalam penelitian.

2

Page 6: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

BAB II

BAHASAN MATERI

A. Identifikasi Perumusan Masalah Penelitian

1. Definisi Masalah

Beberapa definisi masalah dari beberapa literature yang berbeda antara lain

sebagai berikut:

Masalah adalah hal yang sulit untuk menangani atau mengerti; pertanyaan

yang harus dijawab atau dipecahkan oleh penalaran atau menghitung (Kamus

Oxford, 1995 dalam Notohadiprawiro, 2006).

Masalah diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal,

persoalan. Permasalahan: hal yang menjadikan masalah; hal yang

dimasalahkan. “Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak

tercapainya tujuan” 2.

Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan

solusi. Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada

dalam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia

atau antara harapan dengan kenyataan dan sebagainya (Suryabrata, 2000).

Persolan juga dapat diartikan sebagai tafsir sesuatu yang teramati lewat

tanggap rasa, cerapan dan konsep yang ketiganya merupakan cetusan alam

fikir dan alam rasa (Notohadiprawiro, 2006)

Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian merupakan masalah

atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun

kedalamannya. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta

yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.

Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan

jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi

ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing (Subiyanto, 1999).

2 (Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Sugiono 1999) “Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan”

3

Page 7: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Contoh statement masalah:

a. Adanya gejala penurunan kualitas perairan danau

b. Penjualan pakan ikan tidak meningkat dan menurun dari waktu ke waktu

padahal biaya promosi meningkat.

Contoh Peluang:

a. Adanya potensi sumber daya perairan yang potensial tetapi belum

dimanfaatkan secara optimal.

b. Adanya tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang ternyata

dibutuhkan dalam usaha budidaya ikan.

c. Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan mempercepat proses

transaksi.

Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas, masalah dalam penelitian yang

dimaksud ialah merupakan pangkal penelitian. Tidak akan ada penelitian jika

tidak ada persoalan. Persoalan (masalah) ialah segala sesuatu yang dihadapi atau

dirasakan seseorang yang menimbulkan dalam diri orang yang bersangkutan suatu

keinginan atau kebutuhan untuk membahasnya, mencari jawabannya atau

menetapkan cara penyelesaiannya.

2. Sumber Permasalahan

Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi

penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan

penelitian harus menentukan terlebih dulu masalahnya.

Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada atau

dapat berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk

melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat

dilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:

1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian

2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan

3. Pengalaman Pribadi

4. Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain

4

Page 8: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

5. Pernyataan Pemegang Otoritas

6. Perasaan Intuitif Pribadi

Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi persoalan selalu

bersifat subyektif “Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang

berbeda dalam diri pengamat yang berbeda” 3.

3. Pemilihan Masalah

Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segera dalam

waktu tertentu, namun tidak semua masalah tersebut dapat diangkat menjadi

maslaah penelitian. Oleh karena identifikasi masalah merupakan hal yang sangat

penting untuk dilakukan.

Selanjutnya Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa setelah masalah-masalah

diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan

sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah yang

paling baik dan layak untuk diteliti.

Menurut Suryabrata (2000), beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih

permasalahan penelitian antara lain:

1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya

2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan

peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.

3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor

pendukung yang ada.

Untuk itu perlu diperhatikan beberapa pertimbangan dalam memilih masalah yang

akan digunakan sebagai dasar penelitian. Berdasarkan Suryabrata (2000),

pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan dengan 2 arah yaitu:

3 Notohadiprawiro. 2006 “Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang berbeda dalam diri pengamat yang berbeda”

5

Page 9: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

1. Dari Arah Masalahnya

Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut obyektifnya atau

nilai penelitiannya. Apakah penelitian memberikan sumbangan kepada

pengembangan dan penerapan IPTEKS atau pemecahan masalah praktis ?

2. Dari Arah Penelitiannya

Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya menyangkut

kelayakan biaya, waktu, sarana, kemampuan keilmuan

Sedangkan menurut Notohadiprawiro (2006), beberapa pertimbangan dalam

pemilihan masalah diuraikan menjadi 3 hal yaitu:

1. Pertimbangan Ilmiah:

a. Apakah masalah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalah

yang realitasnya dapat diamati dan datanya tersedia dan dapat

dikumpulkan.

b. Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembangan

ilmu pengetahuan?

c. Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti?

2. Pertimbangan Non-Ilmiah:

a. Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau masyarakat?

b. Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti? Resistensi sosial, budaya,

ideologi

3. Pertimbangan Peneliti:

a. Penguasaan teori dan metodologi

b. Minat peneliti terhadap masalaah

c. Kemampuan pengumpulan dan analisis data

d. Ketersediaan waktu, dana dan sumberdaya

Lebih lanjut Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa permasalahan dalam

penelitian yang baik yaitu:

1. Bermanfaat, artinya mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi

manfaat/kontribusi dan berguna untuk mengembangkan suatu teori

6

Page 10: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

2. Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan metode

pemecahannya

3. Dapat dilaksanakan yang meliputi kemampuan teori dari peneliti, waktu

yang tersedia, tenaga yang tersedia, danan yang tersedia, adanya factor

pendukung, tersedianya data, treedianya izin dari pihak yang berwenang.

4. Adanya factor pendukung yang meliputi tersedianya data dan tersedianya

izin dari pihak yang berwenang.

5. Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya).

4. Perumusan Masalah Penelitian

Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah lebih

lanjut “Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pertanyaan yang lengkap

dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan

identifikasi dan pembatasan masalah”4 menjelaskan bahwa, merumuskan masalah

berarti mendeskripsikan dengan jelas masalah yang dihadapi atau proses

penyederhanaan masalah yang kompleks, menjadi masalah yang dapat diteliti atau

dapat juga diartikan sebagai merumuskan kaitan-kaitan antara kesenjangan

pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan

pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Rumusan masalah penelitian biasanya terdiri

atas beberapa kalimat pertanyaan yang dibuat secara jelas dan tegas yang dapat

mengarahkan solusi atau alternatif solusinya.

Perumusan persolan adalah sangat penting dan justru merupakan syarat untuk bisa

memakai prosedur ilmiah, sebab akan memudahkan di dalam pengarahan

pengumpulan data dalam rangka untuk memperoleh relevan data. Merumuskan

persolan berarti merinci lebih lanjut persoalan yang masih umum sifatnya, kalau

perlu mempersempit persolan agar menjadi lebih professional serta membuat

daftar soal-sola yang akan diselidiki (list of problem) dengan demikian

memudahkan untuk pembuatan data yang diperlukan yang berhubungan dengan

4 Notohadiprawiro(2006) “Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah”

7

Page 11: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

persoalan-persolan tersbut (list of relevant data). Hal ini memudahkan pembuatan

questionnaire (Subiyanto, 1999).

Tujuan dilakukannya perumusan masalah adalah Pada dasarnya merumuskan

persolan bertujuan untuk memperjelas ruang lingkup penelitian, serta agar peneliti

maupun pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan

penelitian yang dihasilkan.

Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), di dalam rangka perumusan

persoalan penelitian perlu diperhatikan beberapa syarat yang sangat berguna untk

mendalami persoalan yang sedang dalam penyelidikan sehingga dapat dirumuskan

dengan mudah.

Syarat-syarat tersebut yang perlu diperhatikan ialah sebgai berikut:

1. Mendapat informasi dari tangan pertama (first hand information)

Maksudnya ialah agar memperoleh ide-ide baru atau memperjelas persoalan

yang sedang dihadapi dengan menanyakan langsung kepada orang yang

berkepentingan atau yang paling mengetetahui masalahnya. Misalnya persolan

perdangangan ditanyakan kepada pejabat dari Departemen Perdagangan,

persoalan pertanian kepada pejabat Departemen Pertanian persoalan perikanan

kepada pejabat Departemen Perikanan dan lain sebagainya.

2. Mempelajari semua informasi yang mungkin ada dengan membaca

literatur-literatur (by reading)

Mempelajari literatur serta pengalaman-pengalaman orang lain sebetulnya

sudah berarti mempelajari subjek penelitian itu sendiri. Literatur-literatur yang

digunakan dapat berupa buku-buku, majalah, jurnal, atau bentuk publikasi-

publikasi lainnnya. Dengan bantuan informasi yang diperoleh melalui literatur-

literatur atau pengalaman-pengalaman orang lain ditambah dengan ketajaman

daya fikir sendiri, orang yang melakukan penelitian (researcher) mencoba untuk

menganalisis hubungan factor-faktor (relationship among the factors) dan

kekuatan-kukuatan (forces) di dalam persolan berdasarkan logika, konsep-konsep

8

Page 12: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

serta hokum-hukum ilmu pengethuan yang telah dipelajarinya. Di dalam usaha

mengenal literatur, pedoman-pedoman yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Pelajari hasil-hasil yang telah dikemukakan orang lain dalam bidang

yang bersangkuatan atau dalam bidang yang hampir bersamaan

b. Pelajari metode-metode penelitian yang telah dipergunakan

c. Kumpulkan data dari sumber-sumber yang telah ada

d. Pelajari analisis—analisis yang telah dibuat

3. Masalah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan padat serta tidak

menimbulkan penafsiran yang berbeda.

4. Hendaknya dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitian

dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan

pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih

fokus dan tajam.

5. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua

variabel atau lebih.

6. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat Tanya.

7. Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode

Pemecahannya.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), menetapkan tujuan meliputi

beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengenalan/identifikasi masalah

2. Jangkauan proyek penelitian

3. Sifat dan landasan yang mendasari

4. Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah.

Berapa banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai.

Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan yang

dipilih. Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk perancangan proyek

9

Page 13: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

penilitian, untuk pemilihan metode yang paling tepat dan untuk pengolahan

proyek setelah dimulai serta memberikan bentuk dan makna bagi laporan akhir “Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan secara spesifik dan jelas yaitu

mengenai kejadian apa, dimana, bilamana terjadinya dan bagaiamana. Kaburnya tujuan

penelitian akan berakibat kaburnya hasil penelitian yang akan diperoleh”5. Dengan

menentukan tujuan penelitian secara singkat dan jelas, researcher dapat menyaring

data apa saja yang benar-benar diperlukan artinya yang relevan terhadap

persoalan, sehingga dengan demikian akan mempermudah pembuatan daftar

pertanyaan (questionnaire) yang akan dipergunakan untuk memperoleh data

tersebut.

Berdasarkan Suryabrata (2000), menurut tujuannya maka penelitian dikategorikan

menjadi 4 yaitu:

1. Untuk memperoleh familiaritas (familiarity) dari suatu fenomena atau

mencari hubungan-hubungan baru (new relationship), agar bisa merumuskan

persoalan penelitian lebih tepat lagi dan dapat pula untuk menentukan

hipoteis. Dalam hal ini persoalan riset terlalu luas dan sifat exploratif

(mencari/menyelidiki) dalam upaya menemukan pengetahuan baru.

2. Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang sesuatu dengan jelas.

Menguraikan karakerustik atau sifat-sifat dari suatu keadaan. Untuk

menentukan frekuensi terjadiya suatu peristiwa (event) tertentu. Biasanya

disertai atau tidak disertai dengan hipotesis-hipotesis. Descriptive studies

bertujuan untuk menguraikan tentang suatu keadaan pada waktu tertentu

dalam upaya pengembangan pengetahuan.

3. Experimental studies bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis. Tentang

adanya hubungan antara variable-variabel dalam upaya untuk mengetahui

sebab akibat. Penelitian ini berupa percobaan-percobaan dalam upaya untuk

menguji kebenaran suatu pengetahuan.

4. Forecast study (studi peramalan) untuk mendapatakan data peramen sebagai

dasar perencanaan. Tujuan Penelitian ini bersifat prediktif.

5 Sugiono (1999) “Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan secara spesifik dan jelas yaitu mengenai kejadian apa, dimana, bilamana terjadinya dan bagaiamana. Kaburnya tujuan penelitian akan berakibat kaburnya hasil penelitian yang akan diperoleh”

10

Page 14: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

C. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu

pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan

mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian

terhubung dengan sarana-sarana yang diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan

hasil penelitian merupakan follow up pengguna informasi yang didapat dari

kesimpulan.

Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasikan sebagai

berikut :

a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang

keadaan atau status kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat

b. Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarka

kemampuan sumber daya, dan kemungkunan sumbernya tersebut guna

mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan

c. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam

mencari sebab masalah kesehatan, atau kegagalan yang terjadi didalam

sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan

pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut

d. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk meyusun

kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem

pelayanan kesehatan

e. Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam

pembiayaan, peralatan, dan ketenaga kerjaan baik secara kuantitas

maupun secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan

11

Page 15: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan literatur-literatur yang ada mengenai identifikasi perumusan masalah

dan tujuan penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari bahasan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam proses identifikasi perumusan

masalah ialah:

a. Memilih/menetapkan masalah sebagai landasan/pangkal penelitian

berdasarkan syarat-syarat tertentu yang diperoleh dari berbagai sumber

permasalahan yang terkait.

b. Merumuskan masalah yang berarti proses penyederhanaan masalah

yang kompleks, menjadi masalah yang dapat diteliti menggambarkan

suatu pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup

masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan

masalah.

2. Tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah. Berapa

banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai.

Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan

yang dipilih, baik penelitian yang bertujuan mencari familiaritas/ hubungan

baru (Familiarity/ New Relationship), Descriptive Studies, Experimental

Studies, dan atau Forecast Studies.

12

Page 16: KATA PENGANTAR - Web viewPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

Indriantoro, N dan B. Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Purwanto, E. 2008. Metode Penelitian Remaja. http://metodekir.blogspot.com 20 Desember 2009.

Subiyanto. 1999. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, I. 2000. Langkah-Langkah Penelitian. http://ibnurusdi.wordpress.com [20 Desember 2009.

13