kajian kateketik "manusia kristiani mencari wajah allah
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
1/67
KAJIAN KATEKETIK
MANUSIA KRISTIANI MENCARI WAJAH ALLAHTINJAUAN TERHADAP BUKU PERJALANAN SARAT NIL AI BERSAMA
FRANSISKUS ASSISI , KLARA, BONAVENTURA, DUNS SCOTUS
KARYA ANDREAS BERNARDINUS ATAWOLO,OFM
Karya ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratandalam menempuh ujian dan memperoleh gelar S.Pd.
OlehNikolas Wijaya
NIM: 2011-033-015
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN TEOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASAUNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA2016
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
2/67
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PEMBIMBING KAJIAN KATEKETIK
MANUSIA KRISTIANI MENCARI WAJAH ALLAH
TINJAUAN TERHADAP BUKU PERJALANAN SARAT NIL AI BERSAMAFRANSISKUS ASSISI , KL ARA, BONAVENTURA, DUNS SCOTUS
KARYA ANDREAS BERNARDINUS ATAWOLO,OFM
OlehNikolas Wijaya
NIM 2011-033-015
Karya ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh
ujian dan memperoleh gelar S.Pd.
Pembimbing
Drs. Matheus Beny Mite, M.Hum., Lic.Th
3 Februari 2016
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
3/67
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Baik, atas bimbingan dan rahmatNyasehingga penulis dapat menyelesaikan kajian kateketik terhadap buku
PERJALANAN SARAT NILAI BERSAMA FRANSISKUS ASSISI, KLARA,BONAVENTURA, DUNS SCOTUS. Kajian ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam usaha penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu pada ProgramStudi Pendidikan Keagamaan Katolik, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan karya ini tanpaadanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis juga hendak
mengucapkan terimas kasih kepada:1. Keluarga yang senantiasa mendukung dan mendampingi penulis selama
proses perkuliahan2. Drs. Matheus Beny Mite, M.Hum, Lic.Th, selaku pembimbing penulisan
kajian kateketik, ketua Jurusan IP Teologi, atas kesetiaan dan kesabaran
selama membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.3. Dr. Yap Fu Lan, selaku pembimbing akademik angkatan 2011 atas
kesetiaan, kesabaran, dan nasehat yang diberikan selama proses
perkuliahan sejak semester awal hingga akhir.4.
Dr. Liria Tjahaja, C. Iman Sukmana,M.Hum., Lic.Th., RD Dr. Yohanes
Subagyo, dan semua dosen Prodi IP. Teologi.5. RP Dr. Petrus Kanisius Aman, OFM yang telah memberikan buku utama
kajian penulis, dan sumber-sumber lain sebagai referensi. RD Hieronimus
Hilarion Hendrik Arief, yang berkenan memberikan buku-buku referensiserta memberi banyak masukan bagi karya tulis ini.
6. Rekan-rekan perkuliahan IP Teologi, secara khusus angkatan 2011 yangtelah berjuang bersama selama proses perkuliahan.
7. Rekan-rekan Pastoran Atma Jaya, dan Legio Mariae Kuria Cermin
Kekudusan, Jakarta, atas doa dan semangat yang diberikan dalam prosespenulisan karya ini.
8. Rekan-rekan Komisi Kateketik Keuskupan Bogor yang senantiasamendoakan dan mendukung selesainya karya tulis ini.
9.
Seluruh warga dan Romo Paroki Keluarga Kudus, Cibinong yang telah
berkenan menjadi narasumber bagi karya tulis ini.Saya juga menyadari bahwa karya tulis ini masih belum sempurna, dan
masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu saya juga memohon kritik dansaran yang bermanfaat. Akhirnya, semoga karya ini berguna bagi sesama yangmembutuhkan dan demi kemuliaan nama Allah yang Maha Besar.
Jakarta, 22 Desember 2015
Penulis
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
4/67
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I: RINGKASAN BUKU PERJALANAN SARAT NIL AI BERSAMA
FRANSISKUS ASSISI , KL ARA, BONAVENTURA, DUNS SCOTUS
KARYA ANDREAS BERNARDI NUS ATAWOLO. ..................................1
A. BERJUMPA DENGAN ALLAH YANG MERENDAH DALAM
HENING......................................................................................................Error! Bookmark not defined.-2
B. ALLAH MENCIPTAKAN KARENA KASIH............................................2-3
C. MISTERI ALLAH MENJADI MANUSIA/INKARNASI..........................4-5D. KEMISKINAN TUHAN.................................................................................5
E. MUSAFIR DAN PERANTAU YANG MISKIN............................................6F. BERCERMIN PADA SALIB..........................................................................7
G. GAMBARAN DAN IDENTITAS..................................................................8H. DOA DAN KONTEMPLASI....................................................................9-10I. TRANSFORMASI.....................................................................................10-11
J. EKARISTI: TERBAGI DAN TERBERKATI..........................................11-12K.DIPENUHI KEKUATAN ROH...............................................................12-13
BAB II: POKOK PIKIRAN DAN TINJAUAN SINGKAT ATAS BUKU.....14
A. POKOK PIKIRAN........................................................................................14
1. Siapakah Allah? .................................................................................... 14-152. Siapakah Manusia? ............................................................................... 15-17
B. TINJAUAN SINGKAT TERHADAP BUKU..............................................171. Isi Buku .......................................................................................................17
2. Bahasa Buku ...............................................................................................183. Manfaat dan Pembaca Buku .......................................................................18
BAB III: MANUSIA KRISTIANI MENCARI WAJAH ALLAH..................19
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
5/67
v
A. SITUASI MANUSIA MASA KINI.........................................................19-20
1. Pelecehan Martabat Manusia ......................................................................20
2. Hedonisme dan Materialisme................................................................ 21-223. Perusakan Alam .................................................................................... 22-23
B. ANALISIS TERHADAP SITUASI MANUSIA MASA KINI.....................241. Pertanyaan Tentang Manusia ................................................................ 24-252. Manusia Diciptakan Menurut Citra Allah............................................. 25-26
3. Manusia Sebagai Rekan Kerja Allah .................................................... 26-28
C. KRISIS IDENTITAS MANUSIA.................................................................28
1. Martabat Manusia Tidak Lagi Dihargai dan Dicintai ........................... 28-292. Manusia Tidak Mau Lagi Bekerja ........................................................ 29-313. Manusia Sulit Menemukan Allah Dalam Penderitaan Dunia ............... 31-33
D. MENEMUKAN WAJAH ALLAH..........................................................33-34
1. Manusia Mahluk Yang Diselamatkan Allah ...............................................342. Menemukan Wajah Allah Dalam Hubungan Dengan Sesama ............. 35-373. Menemukan Wajah Allah Dalam Hubungan Dengan Segala Makhluk 37-38
BAB IV: PROGRAM PASTORAL KATEKESE MENEMUKAN WAJAH
ALLAH......................................................................................................39
A. GAGASAN, LATARBELAKANG, DAN TUJUAN PROGRAM
KATEKESE..................................................................................................391. GAGASAN DASAR ............................................................................ 39-40
2. LATAR BELAKANG ................................................................................40a. Pentingnya Katekese Menemukan Wajah Allah ................................... 40-41
b. Situasi Umat Paroki Keluarga Kudus Cibinong .........................................42c. Batas Wilayah Paroki Ke luarga Kudus Cibinong ................................. 42-43
d. Situasi Orang muda Katolik Paroki Keluarga Kudus Cibinong ........... 43-44
3. TUJUAN PROGRAM KATEKESE...........................................................45
B. PROGRAM PASTORAL KATEKESE....................................................46
1. Tabel Program Katekese ....................................................................... 46-472. Tabel Susunan Acara Rekoleksi OMK Paroki Keluarga Kudus, Cibinong....
................................................................................................................... 48-50
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
6/67
vi
C. CONTOH PROSES KATEKESE 51-58
DAFTAR PUSTAKA 59-60
LAMPIRAN 61
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
7/67
1
BAB I
RINGKASAN BUKU PERJALANAN SARAT NIL AI BERSAMAFRANSISKUS ASISI , KL ARA, BONAVENTURA, DUNS SCOTUS
KARYA ANDREAS BERNARDINUS ATAWOLO,OFM
A.BERJUMPA DENGAN ALLAH YANG MERENDAH DALAM HENING
Allah adalah misteri yang melampaui segala hal yang ada di dunia
ini.Karena itu seharusnya tidak ada satu makhluk pun yang dapat berkomunikasi
dan mengenali diri-Nya. Rupanya Allah dapat dirasakan oleh segenap makhluk
terutama manusia yang merupakan ciptaan yang paling sempurna. Allah dapat
dirasakan semata-mata karena Ia sudah terlebih dahulu merendahkan diri-Nya
untuk bergaul dan menyapa manusia secara dekat. Kedekatan Allah dengan
manusia semata-mata terjadi karena kasih Allah yang begitu besar.1
Sesungguhnya saat ini banyak orang sulit untuk menyadari kedekatan Allah
itu karena sudah terjerumus dalam keinginan mengalami Allah secara fantastis.
Seringkali manusia menuntut pengalaman fantastis itu dan bersikap kurang
percaya. Manusia juga sering berusaha mengatur Allah dengan segudang
permintaan duniawi. Di dalam doa pun manusia cenderung menuntut Allah dan
tidak memberi ruang bagi Allah untuk bersabda di dalam hati. Hal-hal tersebut
telah membuat manusia sulit untuk menyadari dan berjumpa dengan Allah yang
telah merendahkan diri-Nya.2
Apa yang harus dilakukan manusia untuk dapat menyadari dan berjumpa
dengan Allah? Yang harus dilakukan manusia adalah hening dan memberi Allah
1A. Bernardinus Atawolo Perjalanan Sarat Nilai Bersama Fransiskus Assisi, Klara, Bonaventura,
Duns Scotus, Medan: Penerbit Bina Media Perintis, 20102Ibid., hlm. 1-8
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
8/67
2
ruang yang bebas untuk bersabda di dalam hati manusia. Hening bukan berarti
meditasi melulu tetapi bersikap lebih mendengarkan dan tidak banyak menuntut.
Hanya di dalam keheningan, manusia dapat bertemu dengan Allah yang
senantiasa menuntun setiap langkah manusia.3
Hal itulah yang dilakukan oleh para orang kudus, secara khusus Fransiskus
Assisi.Fransiskus sungguh dengan sepenuh hati mencari keheningan dan
mendengarkan Allah yang bersabda kepada dirinya. Bagaimana cara Fransiskus
berjumpa dengan Allah yang merendahkan diri itu? Fransiskus melakukannya
dengan meneladani sikap kerendahan hati Allah, yaitu melakukan pelayanan
terhadap sesama. Ia tidak segan turun dari kuda untuk mencium dan menolong
orang kusta dan menolong banyak orang dalam hidupnya. Bagi Fransiskus karena
Allah sudah merendahkan diri-Nya, manusia juga harus saling melayani dan
membawa damai kepada sesama. Dengan cara itulah, manusia dapat menyadari
dan berjumpa dengan Allah yang sudah terlebih dahulu merendahkan diri-Nya.4\
B.ALLAH MENCIPTAKAN KARENA KASIH
Allah yang telah merendahkan diri-Nya adalah Sang Pencipta yang tidak
hanya menciptakan saja, tetapi juga merawat dan hadir secara nyata dalam segala
ciptaan-Nya. Oleh sebab itu, Fransiskus menganggap seluruh alam ciptaan
merupakan tanda kehadiran Allah dan manusia tidak boleh semena- mena terhadap
3
Ibid., hlm. 1-8.4Ibid., hlm. 1-8.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
9/67
3
alam tetapi harus merawatnya. Fransiskus juga menyapa segala ciptaan sebagai
saudara dan bergaul dengan seluruh ciptaan.5
Mengapa Allah menciptakan segala sesuatu yang berada di alam raya ini?
Allah menciptakan karena kasih. Penciptaan merupakan sebuah misteri kasih
Allah yang begitu besar. Bonaventura mengumpamakan penciptaan Allah seperti
sebuah sungai yang terus mengalir tanpa henti dan memberi hidup pada tanaman-
tanaman yang dilewati. Ia juga menekankan kekudusan ciptaan sambil melawan
pandangan manusia yang seringkali menganggap bencana alam merupakan
ketidakjelasan ciptaan. Sekalipun secara fakta seringkali dunia mengalami
bencana,ia menegaskan bahwa Allah pencipta telah menyiapkan masa depan bagi
segenap ciptaan.6
Seorang pengikut Fransiskus yang lain, yaitu Duns Scotus berpadangan
bahwa bumi dan segala isinya merupakan pemberian gratis dari Allah. Allah
sendiri, karena kasih-Nya, berinkarnasi dan menjadi sama dengan manusia untuk
dapat bergaul dengan seluruh ciptaan. Allah juga telah memberikan daya dan
kemampuan masing-masing kepada setiap ciptaan. Oleh sebab itu, manusia harus
bertindak adil terhadap segala ciptaan. Menurut Duns Scotus, keadilan baru
tercipta apabila manusia tidak menggunakan ciptaan lain hanya sebagai pemuas
nafsu pribadi. Keadilan baru tercipta apabila manusia dapat merangkul segala
ciptaan sebagai sesama yang sedang menuju kesatuan dengan Allah Pencipta. 7
5Ibid.,hlm. 11-22.6
Ibid.,hlm. 11-22.7Ibid.,hlm. 11-22.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
10/67
4
C.MISTERI ALLAH MENJADI MANUSIA/INKARNASI
Mengapa Allah begitu memperhatikan manusia hingga akhirnya Ia sendiri
menjadi serupa dengan manusia?Semuanya terjadi akibat dosa manusia yang
awalnya hidup tenteram bersama dengan Allah.Suatu hari karena godaan iblis
akhirnya manusia jatuh ke dalam dosa dan terpisah dengan Allah. Dosa
merupakan kejahatan melawan belas kasih Allah sehinggahubungan manusia
dengan Allah terputus.8
Karena kasih-Nya yang begitu besar Allah merendahkan diri untuk turun ke
dalam dunia dan membebaskan manusia dari dosa. Apakah Allah turun ke dunia
karena dosa? Jikalau manusia tidak berdosa, apakah Allah akan tetap turun dan
menyapa manusia? Allah tidak turun ke dunia karena dosa manusia tetapi semata-
mata karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia.9
Mengapa Allah harus turun dan menyapa manusia? Bukankah Ia Maha
Kuasa dan hanya dengan bertitah di surga maka semua kehendak-Nya akan
terjadi? Allah memang sungguh Maha Kuasa dan oleh sebab itulah manusia yang
lemah tidak dapat bertemu dengan Allah. Karena itulah, Allah merendahkan diri-
Nya agar manusia dapat mengenal dan bergaul dengan-Nya.10
Apakah Allah tidak dapat membuat seluruh manusia untuk mencintai-Nya?
Apakah Ia Yang Maha Kuasa gagal membuat manusia bertobat dan mencintai-
Nya? Sekali-kali tidak, Allah tidak gagal karena sebenarnya Ia dapat membuat
seluruh manusia mencintai-Nya hanya dengan sepatah kata saja. Allah tidak mau
manusia mencintai-Nya secara terpaksa karena cinta yang tulus tidak lahir dari
8Ibid., hlm. 27-359
Ibid., hlm. 27-3510Ibid., hlm. 27-35
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
11/67
5
keterpaksaan. Allah memberi manusia kebebasan dan selanjutnya manusia yang
menentukan. Allah telah menjadi manusiasemata-mata karena kasih-Nya dan agar
manusia dapat mengenal dan mencintai-Nya dengan setulus hati.11
D.KEMISKINAN TUHAN
Perendahan diri Allah diwujudkan secara nyata dalam kehidupan Yesus
yang amat miskin di kota kecil Nazaret. Hingga akhirnya Yesus sendiri wafat
dalam kemiskinan di kayu salib. Dengan cara itulah Allah mengenalkan diri-Nya
yang Maha Pengasih kepada manusia. Salib yang dulu menjadi tanda kehinaan
dan kekalahan justru dipeluk oleh Yesus dan dijadikan tanda cinta dan
kemenangan. 12
Itulah kekuatan cinta yang sejati. Cinta yang tidak terisolasi dan diam di
dalam sebuah pribadi,tetapi dibagikan kepada segenap makhluk. Cinta yang sejati
itu terus mengalir dan menghasilkan buah dalam lingkaran kasih yang memberi,
menerima, dan berbagi. Cinta itu tidak pamrih dan memberi segalanya dengan
setulus hati, dan Cinta itu adalah Allah sendiri. 13
Demikian juga dengan manusia yang telah lebih dahulu dicintai oleh Allah.
Allah sendiri menyatakan diri sebagai seorang manusia miskin, dan mencintai
manusia. Maka, melalui tindakan kasih kepada sesama manusia dan segenap
makhluk, manusia dapat mencintai Allah yang telah lebih dulu mengasihi manusia
dengan tulus.14
11Ibid., hlm. 27-35.
12Ibid., hlm. 39-46.
13
Ibid., hlm. 39-46.14Ibid., hlm. 39-46.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
12/67
6
E. MUSAFIR DAN PERANTAU YANG MISKIN
Dalam usaha menanggapi penyataan diri Allah, manusia hendaknya
berusaha menjadi seperti musafir yang terus mencari cara untuk mampu dekat
dengan Allah dan sesama. Manusia disebut sebagai musafir karena dalam diri
manusia terdapat potensi untuk terus mencari hal-hal baru. Karena keinginan akan
hal-hal baru itulah manusia sering bertanya-tanya terhadap dirinya sendiri,
terhadap sesama, bahkan terhadap Allah.15
Seringkali manusia mengira bahwa berkat dari Tuhan dapat diukur dengan
harta kekayaan yang dimiliki. Jikalau hartanya banyak berarti diberkati dan
jikalau miskin berarti tidak diberkati. Hal tersebut membuat banyak orang
semakin berlomba-lomba mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan tidak
peduli dengan sesamanya. 16
Melihat kenyataan tersebut bagaimana seharusnya manusia mencari
kepuasan hidup? Caranya adalahdengan bersikap sederhana dan rendah
hati.Dengan bersikap demikian, manusia akan menyadari bahwa dirinya
merupakan makhluk yang rapuh tidak berdaya, dan karenanya ia terus mencari
Allah. Manusia ingin mencari kesatuannya dengan Allah dan berdamai dengan
alam.Itulah yang disebut bahwa segala makhluk bersama-sama berziarah menuju
kepada Sang Pencipta.17
15Ibid., hlm. 51-63.
16
Ibid., hlm. 51-63.17Ibid., hlm. 51-63.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
13/67
7
F.BERCERMIN PADA SALIB
Untuk dapat memperoleh dan merasakan kesejahteraan alam itu pertama-
tama manusia harus menemukan kodrat dan gambar dirinya. Gambaran kodrat diri
yang paling utuh hanya dapat diperoleh dengan memaknai peristiwa salib.Apakah
yang dimaksud dengan peristiwa salib? Peristiwa salib adalah saat ketika Allah
mengosongkan diri-Nya untuk menjadi sama seperti manusia. Ia tidak hanya
menjadi sama dengan manusia tetapi memberi ruang yang luas bagi kemanusiaan
dalam peristiwa salib.18
Bagaimana cara manusia bercermin kepada salib? Caranya adalah dengan
memaknai peristiwa di balik salib Yesus itu. Salib memperlihatkan kodrat
manusia sebagai makhluk berdosa namun tetap dikasihi Allah bahkan telah
dipersatukan lagi dengan Allah. Saat ini justru manusia sulit untuk bercermin pada
salib itu karena manusia zaman sekarang takut untuk menderita. 19
Saat ini salib seringkali dipandang sebagai hukuman dan sebagai tanda
kegagalan atau bahkan sebagai sebuah batu sandungan. Padahal manusia harusnya
memandang salib sebagai tanda Cinta yang sejati. Memandang salib sebagai tanda
cinta berarti manusia harus menyadari kebaikan Tuhan dalam segala hal di dunia.
Dengan cara itulah manusia dapat menghayati salib sebagai tanda kasih Allah
yang menyapa dan menerima manusia lewat peristiwa salib. 20
18Ibid., hlm. 67-75.
19
Ibid., hlm. 67-75.20Ibid., hlm. 67-75.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
14/67
8
G.GAMBARAN DAN IDENTITAS
Manusia perlu menghayati peristiwa salib sebagai tanda kasih karena secara
identitas manusia merupakan gambar dan citra Allah.Kalau manusia berbuat
kebaikan maka manusia menampilkan gambaran Allah yang Maha Baik dan itulah
gambaran Allah yang benar. Jikalau manusia berdosa dan berbuat kejahatan, ia
menampilkan gambar Allah yang salah. Saat ini seringkali gambaran Allah yang
muncul adalah Allah yang kejam dan tentu saja hal ini karena manusia tidak
menampilkan identitasnya sebagai gambar Allah.21
Manusia saat ini telah dibutakan oleh hal-hal duniawi seperti iklan, model,
dan hal lainnya. Ada juga orang-orang yang mengubah bentuk wajah atau bentuk
tubuhnya karena ingin tampil sempurna. Mereka lupa bahwa mereka sejatinya
adalah citra Allah yang sempurna dan unik sejak semula. Setiap manusia amat
berarti sejak awal dilahirkan hingga pada akhir kematian.22
Apakah yang harus dilakukan manusia untuk dapat menunjukkan identitas
dirinya sebagai citra Allah? Manusia pertama-tama harus menyadari bahwa
kepada setiap orang diberikan talenta yang berbeda-beda oleh Allah. Talenta itu
harus dikembangkan dalam hidup demi kebaikan bersama. Sebagai citra Allah,
manusia juga harus terdorong untuk mau mengabdikan diri dan saling melayani
terutama kepada yang miskin, lemah, dan menderita. 23
21Ibid., hlm. 79-90.
22
Ibid., hlm. 79-90.23Ibid., hlm. 79-90.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
15/67
9
H. DOA DAN KONTEMPLASI
Selain mengabdikan diri dan melayani sesama, doa dan kontemplasijuga
merupakan hal utama dalam hidup manusia yang percaya akan Allah. Dalam doa
manusia bercakap-cakap dan menceritakan keluh kesahnya kepada Allah yang
senantiasa mendengarkan segala persoalan hidup. Yesus Sang Inkarnasi Allah
adalah pendoa yang luar biasa. Yesus selalu berdoa kepada Bapa-Nya di surga
dalam segala situasi. Saat mendapatkan roti dan makanan lainnya, Yesus berdoa
dan mengucap syukur kepada Bapa. Saat takut, Ia pun berdoa kepada Bapa. Saat
Ia kesakitan di kayu salib Ia berteriak memanggil Bapa.24
Saat ini, seringkali manusia sulit untuk berdoa kepada Allah karena manusia
dikekang oleh berbagai keinginan. Padahal sebelum manusia meminta, Allah
sudah lebih dahulu mengetahui kebutuhan manusia. Ketika menolak permintaan,
sesungguhnya Ia sedang menyiapkan rencana terbaik. Manusia seringkali marah
jikalau permohonannya tidak dikabulkan. Lama-kelamaan manusia seperti ini
meninggalkan Allah. Manusia sering lupa bahwa rencana manusia tidak sama
dengan rencana Allah, rencana-Ku bukan rencanamu, rencanaku bukan rencana-
Mu(bdk Yes 55:8).25
Apakah doa hanya merupakan sebuah permintaan? Tentu saja tidak,
perbuatan baik manusia sekecil apapun juga merupakan sebuah doa. Tindakan
memberi adalah bentuk komunikasi yang terbaik, demikian halnya dengan doa
dan kontemplasi yang sejati harus diwujudkan melalui perbuatan kasih. Apa itu
kontemplasi? Kontemplasi berarti berusaha melihat Allah dalam segala hal
24
Ibid., hlm. 93-104.25Ibid., hlm. 93-104.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
16/67
10
bahkan hal sederhana sekalipun. Kontemplasi akan menuntun manusia untuk
melakukan perbuatan kasih. Dengan berkontemplasi, manusia mau membuka diri
untuk lebih banyak mendengarkan daripada meminta. 26
I.TRANSFORMASI
Apakah buah dari doa dan kontemplasi bagi manusia? Buah dari doa dan
kontemplasi adalah pelayanan nyata kepada semua makhluk, dan pelayanan
merupakan transformasi kehidupan. Transformasi sendiri berarti perubahan
bentuk yangmenampilkan isi dari suatu benda. Dalam diri manusia, transformasi
berarti memperbaiki diri secara terus menerus.27
Perubahan diri manusia disebut juga dengan pertobatan. Semasa hidupnya,
Santa Klara terus mengajak orang-orang untuk bertobat dan memperbaiki diri.
Pertobatan yang dimaksudkan Santa Klara bukanlah pertobatan yang instan dan
hanya dilakukan sekali saja. Baginya pertobatan itu terus menerus dilakukan
karena kelemahan manusia. Pertobatan yang dimaksudkan Santa Klara adalah
kerendahan hati seseorang untuk menyadari dan mengakui bahwa dirinya
merupakan makhluk lemah dan amat membutuhkan Allah. 28
Dalam memahami pikiran Santa Klara tersebut Santo Bonaventura
memberikan contoh Fransiskus dari Assisi. Dikatakannya bahwa Fransiskus
Assisi memberikan diri seutuhnya untuk terus diperbaharui oleh Allah. Dalam hal
transformasi, secara khusus Klara mengajak setiap orang untuk belajar dari Bunda
Maria. Bunda Maria adalah pendengar Sabda Allah yang baik dan setia. Ia dengan
26Ibid., hlm. 93-104.
27
Ibid., hlm. 107-117.28Ibid., hlm. 107-117.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
17/67
11
setia mendengarkan apa yang disabdakan oleh putera-Nya. Dalam Injil Lukas
dikisahkan bahwa Bunda Maria tiga kali menyimpan perkara-perkara penting
dalam hatinya dan merenungkannya.29
J. EKARISTI: TERBAGI DAN TERBERKATI
Dunia saat ini amat mengidentikkan agama sebagai organisasi dan
spiritualitas sebagai hal-hal privat. Secara khusus, Gereja Katolik amat
menjunjung tinggi perayaan Ekaristi. Sayangnya Ekaristi seringkali dianggap
hanya sebagai milik pribadi. Ekaristi tidak lagi dipandang sebagai sebuah
perjumpaan Gereja sebagai komunitas dengan Allah yang tersembunyi. Beberapa
umat bahkan menganggap Ekaristi hanya sebagai sebuah kewajiban. 30
Sejatinya Ekaristi bukan hanya merupakan hosti yang tertutup rapat di
dalam tabernakel. Ekaristi merupakan kebutuhan manusia yang berziarah dan
memerlukan makanan rohani. Ekaristi merupakan pemberian diri Allah secara
cuma-cuma kepada manusia.Lantas apakah yang harus dilakukan agar umat
beriman dapat menghayati Ekaristi secara baik dan benar? Gambaran yang tepat
adalah dengan belajar dari apa yang dilakukan Yesus saat ia dan murid-muridNya
melakukan perjamuan terakhir. Kala itu, Ia membasuh dan mencium kaki para
muridNya. Tindakan ini menunjukkan sikap seorang pemimpin yang mau
melayani. Pemimpin bukanlah orang yang duduk dan bertitah secara kaku tetapi
mau menjadi pelayan bagi sesama. 31
29Ibid., hlm. 107-117.
30
Ibid., hlm. 121-129.31Ibid., hlm. 121-129.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
18/67
12
Dalam peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang, Yesus
mendapatkan keluhan dari para muridNya yang merasa tidak mampu dan meminta
orang-orang tersebut pergi dan mencari makan sendiri. Apa yang dilakukan oleh
Yesus sungguh diluar dugaan. Ia tidak menyetujui cara muridNya dan dengan
tegas berkata kamu harus memberi mereka makan. Peristiwa tersebut secara
jelas menampilkan perintah penting untuk berbagi dengan sesama bahkan dalam
hal sekecil apapun. 32
K.DIPENUHI KEKUATAN ROH
Dalam kepercayaan Kristen,Roh Kudus berkarya membimbing Gereja dan
membuat manusia mengimani Kristus secara penuh. Ia adalah energi kehidupan
yang membuat segalanya menjadi baru. Bagi Santa Klara, Roh Kudus merupakan
daya tarik cinta yang menarik seseorang kepada Allah. Roh itu pulalah yang
mengobarkan semangat cinta Santa Klara hingga akhir hidupnya.33
Bagaimana cara Santa Klara memperoleh karunia dan semangat yang
berkobar dari Roh Kudus? Santa Klara mendapatkannya dari doa dan
kontemplasinya yang mendalam terhadap salib Yesus. Ia mampu menemukan
kebahagiaan dalam penderitaan yang dialaminya. Ia menegaskan bahwa, dalam
dalam segala hal, Roh Kudus tetap menarik manusia ke dalam kesatuan kasih.
Roh Kudus tidak pernah meninggalkan siapapun dan selalu membantu bahkan
dalam keadaan yang paling sulit.34
32Ibid., hlm. 121-129.
33
Ibid., hlm. 137-150.34Ibid., hlm. 137-150.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
19/67
13
Roh Kudus menuntun manusia masuk ke dalam Tubuh Mistik Kristus. Roh
Kudus tersebut juga yang membawa manusia menjadi rekan kerja Allah di tengah
dunia. Sebagai rekan kerja, manusia menjadi perpanjangan tangan Allah untuk
membagikan kasih-Nya kepada dunia. Manusia dipanggil untuk terus mewartakan
kasih Allah kepada segenap alam semesta dalam satu kesatuan kasih.35
35Ibid., hlm. 137-150.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
20/67
14
BAB II
POKOK PIKIRAN DAN TINJAUAN SINGKAT ATAS BUKU
Pada Bab I telah disajikan rangkuman dari buku Perjalanan Sarat Nilai
Bersama Fransiskus Asisi, Klara, Bonaventura, Duns Scotus. Ada dua pokok
pikiran penting yang ditemukan dalam buku tersebut, dan akan diuraikan pada bab
kedua ini (lihat A).Pokok pikiran yang pertama yaitu siapakah Allah. Akan
diuraikan secara singkat tentang Allah yang Maha Kasih itu. Pokok pikiran yang
kedua adalah siapakah manusia. Akan diuraikan secara singkat mengenai
martabat dan identitas manusia. Selanjutnya akan dipaparkan tinjauan singkat atas
buku (lihat B).
A. POKOK-POKOK PIKIRAN
1. Siapakah Allah?
Allah adalah misteri yang agung. Ia tidak kelihatan dan terasa jauh
sekalipun Ia sungguh dekat.36 Ia adalah misteri yang tidak dapat terjangkau oleh
pemikiran manusia. Misteri Allah bagaikan lautan luas yang tidak terselami.
Jikalau seseorang hendak mengerti misteri Allah,hal itu sama saja seperti ia
berusaha untuk memasukkan seluruh air laut ke dalam sebuah gelas. 37 Begitu
agung misteri Allah, manusia tidak dapat bertatap muka dengan Allah.
Allah Sang Misteri Agung itu juga merupakan sumber cinta bagi segala
makhluk.38Ia menjaga segenap ciptaan-Nya seperti seorang bapak yang menjaga
anak-anaknya. Karena cinta-Nya yang besar, Allah yang Maha Tinggi itu rela
36A. Bernardinus Atawolo, Perjalanan Sarat Nilai Bersama Fransiskus Assisi, Klara, Bonaventura,
Duns Scotus, Medan: Penerbit Bina Media Perintis, 2010, h lm 1.37
Ibid.,hlm. 47.38Ibid.,hlm. 44.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
21/67
15
turun menjadi sama dengan manusia dan bergaul dengan segala makhluk. Allah
melakukannya semata-mata karena cinta-Nya yang begitu besar. Ia tidak lagi
terlihat bagaikan hakim yang kejam, tetapi menjadi sebagai Bapa yang memeluk
anak-Nya yang terjatuh. 39 Ia yang Maha Tinggi itu telah re la menjadi miskin
dalam diri Yesus Kristus bahkan dianggap sebagai penjahat d i atas kayu salib.
Itulah misteri Inkarnasi Allah, sebuah misteri akan cinta kasih Illahi. Melalui
inkarnasi, Allah ingin mengajak manusia yang miskin dan lemah untuk masuk ke
dalam kekayaan-Nya.
2. Siapakah Manusia?
Manusia sebenarnya hanyalah salah satu dari segala makhluk ciptaan Allah.
Manusia sendiri diciptakan sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna. Oleh
sebab itulah manusia disebut sebagai citra Allah. Salah satu keistimewaan
manusia sebagai citra Allah adalah memiliki akal budi. Dengan akal b udi dan
kemampuan intelektual, manusia mampu mengenal Allah dan segala kebenaran
yang berasal dari Allah.40
Manusia juga diberi kemampuan untuk berkomunikasi dengan sesama dan
berelasi dengan segala makhluk. Dalam menjalin komunikasi dan relasi, manusia
diberi kemampuan untuk menyadari kelebihan dan kelemahan dirinya sebagai
makhluk.41 Manusia juga diberi kemampuan untuk mengenal dan berkomunikasi
secara langsung dengan Allah Sang Pencipta, tetapi kesombongan telah membuat
39Ibid.,hlm. 32.
40
Ibid.,hlm. 16.41Ibid.,hlm. 16, 53, 87.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
22/67
16
manusia menjauh dari Allah. Kesombongan inilah yang menjadi awal dari setiap
dosa manusia atau disebut dosa asal (Kej 1:28b).
Dengan bersikap sombong sesungguhnya manusia meragukan Allah.
Bahkan manusia mengklaim alam semesta sebagai miliknya. Artinya, manusia
menjadi lupa bahwa dirinya hanyalah makhluk sementara yang tidak abadi. 42
Sebagai makhluk Allah,hendaknya manusia mengasihi sesama ciptaan sama
seperti Allah yang telah lebih dulu mengasihi segala ciptaan. Untuk itu manusia
harus bertobat dengan cara bersikap rendah hati dan mengakui kemiskinan
dirinya. Dalam pertobatan, manusia diajak untuk terus mencari Allah dan
menjadikan Allah sebagai satu-satunya kepentingan diri yang utama.43
Dalam mengasihi, manusia pertama-tama harus menyadari kemiskinan
dirinya di hadapan Allah. Miskin di hadapan Allah berarti memberikan seluruh
hidup seutuhnya kepada Allah dan tidak menyombongkan kehebatan diri sendiri.
Hal ini secara jelas dilakukan oleh Fransiskus Assisi dan Klara yang memilih
untuk menjadi miskin dan mengambil kepenuhan hidup dalam Allah. Miskin di
hadapan Allah tidak selalu berarti miskin harta tetapi kepenuhan hidup dalam
Allah.44
Menjadi miskin di hadapan Allah berarti manusia menyerahkan dirinya
kepada Allah dengan sepenuhnya. Hal ini terungkap dalam doa-doa yang
dipanjatkan manusia kepada Allah. Doa mengungkapkan kesadaran dan kerinduan
manusia terhadap kekuatan yang melebihi dirinya. Dalam doa, manusia
memasrahkan dirinya kepada kekuatan Allah yang menaungi segala hal.
42Ibid.,hlm. 58.
43
Ibid.,hlm. 112.44Ibid., hlm. 40.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
23/67
17
Doa sekaligus juga menunjukkan keterbatasan manusiawi, membuat
manusia sadar akan kemiskinan dirinya. Manusia sadar akan ketergantungannya
terhadap Allah, sadar betapa ia tidak mampu melakukan segala sesuatu tanpa
rahmat Allah. 45 Melalui kesadaran akan keterbatasannya, manusia diajak untuk
mau berelasi dengan sesama dan mengusahakan kebaikan bagi semua.
Allah yang dicari oleh manusia, sesungguhnya hadir dalam segala hal.
Hanya saja seringkali manusia buta dan tidak menemukan Allah karena cara
penyataan diri Allah yang sederhana. Mencari dan memandang Allah dalam
segala hal terutama hal-hal sederhana, itulah yang harus dilakukan manusia. Inilah
kontemplasi, suatu cara manusia untuk melihat Allah yang selalu hadir dalam
segala hal bahkan hal yang terkecil sekalipun.
B.
TINJAUAN SINGKAT TERHADAP BUKU
1. Isi Buku
Pater Atawolo memulai tulisannya dengan sebuah pertanyaan reflektif bagi
para pembaca siapakah Tuhan bagi anda? Seperti apa anda membayangkan
Dia?
46
Pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk membawa pembaca memasuki
refleksi pribadi mengenai siapakah Allah. Baru setelah itu sang penulis buku
menjelaskan siapakah Allah yang Maha Tinggi itu menurut para mistikus dan
terutama menurut spiritualitas Fransiskan.
45
Ibid.,hlm. 112.46Ibid.,hlm. 1.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
24/67
18
2. Bahasa Buku
Bahasa buku ini tidak mudah dimengerti oleh saya, terutama karena
penggunaan kosakata teologi yang kurang saya mengerti, contohnya seperti
intuisi rohani, paradoksal, dan kosmos. Seringkali juga terdapat beberapa
kalimat yang menggabungkan bahasa Indonesia dan Inggris. Karena itu saya
harus memiliki sedikit kemampuan berbahasa Inggris agar tidak salah menangkap
isi.47
3. Manfaat dan Pembaca Buku
Saat membaca buku ini, manfaat yang saya rasakan yaitumerasa diajakuntuk
melakukansebuah refleksi pribadi terhadap gambaran diri saya saat ini. Buku ini
amat sarat dengan nilai-nilai refleksi diri manusia yang saat ini seringkali
dipersempit dengan pemikiran pribadi. Terdapat pula pertanyaan-pertanyaan
penuntun bagi pembaca untuk berefleksi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terdapat
pada setiap akhir bab. Maka, buku ini sangat bermanfaat sebagai buku pembinaan
hidup rohani bagi pembaca.
Uraian riwayat Santo Fransiskus sangat mempengaruhi pembaca untuk
memahami spiritualitas Fransiskus dan para pengikutnya. Oleh karena itu, buku
ini lebih tertuju kepada para Fransiskan/Fransiskanes atau orang awam yang ingin
mendalami spiritualitas Fransiskan. Bagaimanapun, buku ini sangat berguna untuk
umat awam, secara khusus para aktivis Gereja.
47Ibid., hlm 19.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
25/67
19
BAB III
MANUSIA KRISTIANI MENCARI WAJAH ALLAH
Pada bab sebelumnya telah diuraikan dua pokok pikiran yang ditemukan
dalam karya Andreas Bernardinus Atawolo, OFM. Berdasarkan kedua pokok
pikiran tersebut, akan diuraikan salah satu pokok pikiran untuk lebih
dikembangkan dalam bab tiga ini yaitu tentang identitas manusia.Judul bab ini
diberi nama manusia Kristiani mencari wajah Allah.
Sepanjang sejarah, manusia tidak pernah berhenti untuk mencari wajah
Allah. Di lain pihak, pencarian manusia tersebut tidak mungkin terwujud apabila
Allah sendiri tidak menyapa manusia. Allah menyapa atau mewahyukan diri
kepada manusia melalui para utusan-utusanNya. Perwahyuan Allah itu terwujud
melalui para raja, hakim, nabi, dan puncaknya Yesus Kristus.
Situasi masa kini justru menunjukkan manusia seringlupa akan jati diri dan
identitasnya yang diciptakan menurut citra Allah. Manusia mengalami krisis
identitas namun manusia dipanggil untuk bertobat dan kembali menemukan jati
dirinya sebagai makhluk yang diselamatkan Allah. Oleh sebab itu, bab ini akan
menguraikan situasi manusia masa kini (lihat A), analisis terhadap situasi manusia
masa kini (lihat B), krisis identitas manusia (lihat C), dan usaha manusia untuk
menemukan wajah Allah (lihat D).
A. SITUASI MANUSIA MASA KINI
Manusia masa kini terjebak dalam krisis identitas dirinya. Krisis itu tampak
dalam berbagai wujud, antara lain: kemerosotan moral, pelecehan martabat
manusia, hedonisme dan materialisme, pengerusakan alam, dan puncaknya adalah
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
26/67
20
penolakan terhadap Tuhan. 48 Pada kesempatan iniakan diuraikan tiga krisis
yaitupelecehan terhadap martabat manusia, sikap hedonisme dan materialisme,
serta pengerusakan alam.
1. Pelecehan Martabat Manusia
Martabat manusia adalah pribadi suci yang harus dihargai, dijaga, dan
memiliki hak untuk hidup. Dalam kenyataan masih terdapat banyak kasus
pelecehan martabat manusia.Manusia sering dibunuh begitu saja dan tidak
dihargai hak hidupnya. Pada 20 Oktober 2015, kota Tangerang digegerkan dengan
sesosok bayi yang dibuang di rumah warga.49
Kasus tersebut kebetulan terjadi pada anak-anak. Mereka adalah pihak-
pihak lemah yang tidak berdaya dan seringkali dengan mudahnya disingkirkan
bahkan direnggut hak hidupnya. Dengan tidak menghargai nyawa orang lain,
manusia saat ini tidak lagi menghargai martabat sesamanya. Manusia lupa bahwa
dengan melecehkan atau menghilangkan martabat orang lain berarti manusia juga
melecehkan Allah yang menciptakan manusia. Pelecehan terhadap martabat
manusia sendiri seringkali terjadi ketika manusia mengejar suatu ambisi hingga
akhirnya menghalalkan segala cara. Dengan demikian, orang lain dianggap tidak
berguna dan hanya dianggap sebagai alat untuk mencapai suatu keinginan pribadi.
48http://eksiriwu.blogspot.co.id/2012/11/postmodern-suatu-kegelisahan.html, diakses pada hari
Sabtu, 7 November 2015, pkl17:36 WIB.49
http://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardus, diakses padahari Sabtu, 14 November 2015, pkl 15:25 WIB.
http://eksiriwu.blogspot.co.id/2012/11/postmodern-suatu-kegelisahan.htmlhttp://eksiriwu.blogspot.co.id/2012/11/postmodern-suatu-kegelisahan.htmlhttp://eksiriwu.blogspot.co.id/2012/11/postmodern-suatu-kegelisahan.htmlhttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://eksiriwu.blogspot.co.id/2012/11/postmodern-suatu-kegelisahan.html -
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
27/67
21
2. Hedonisme dan Materialisme
Hedonisme adalah suatu prinsip hidup yang mengajarkan bahwa
kesenangan adalah tujuan utama. Orang-orang hedonis akan berupaya untuk
mengejar kesenangan tanpa kerja keras apalagi hidup menderita.50Sikap seperti
ini membuat manusia meningggalkan segala bentuk kerja dan dengan mudahnya
mengambil keuntungan dari orang lain.
Sementara itu materialisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa
yang paling penting di dunia ini adalah materi. Oleh sebab itu para penganut
paham ini akan berusaha untuk mengejar segala bentuk materi. Konsekuensinya,
para penganut paham materialisme akan menghalalkan segala cara untuk
memperoleh materi atau kekayaan.Mereka berpikir bahwa banyaknya harta berarti
sangat diberkati Tuhan kendati diperoleh dengan cara yang tidak etis dan tidak
bermoral. Dengan begitu akhirnya manusia menutup mata terhadap sesamanya
yang miskin, dan apabila diperlukan orang miskin akan diperas dan diperalat.
Saat ini sikap-sikap tersebut tanpa disadari telah menyerang orang-orang
muda, khususnya OMK paroki Keluarga Kudus Cibinong. Hal itulah yang
dikatakan oleh Albrertus Indro Wicaksono selaku ketua OMK paroki Keluarga
Kudus, Cibinong.
51
Indro saat ini melihat begitu banyak orang muda yang hanya
mencari kenikmatan dari sebuah acara. Orang-orang seperti itu menurutnya
merugikan banyak pihak, karena telah membuat orang lain juga mengalami
kesulitan. Bahkan oleh sikaphedonistis dan materialistis itu, orang muda
50http://sarahnlicious.blogspot.co.id/2010/07/konsumerisme-materialisme-dan-hedonisme.html
diakses pada hari Sabtu, 7 November 2015, pkl 17:22 WIB.51
Hasil wawancara dengan Albertus Indro Wicaksono, ketua OMK paroki Keluarga Kudus,Cibinong.
http://sarahnlicious.blogspot.co.id/2010/07/konsumerisme-materialisme-dan-hedonisme.htmlhttp://sarahnlicious.blogspot.co.id/2010/07/konsumerisme-materialisme-dan-hedonisme.htmlhttp://sarahnlicious.blogspot.co.id/2010/07/konsumerisme-materialisme-dan-hedonisme.html -
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
28/67
22
seringkali bersifat eksklusif dan tidak mau ikut ambil bagian dalam kegiatan
menggereja di paroki. Ketika ada orang yang aktif di luar wilayah, seringkali akan
dikucilkan dan dianggap tidak ingin melayani wilayah. Padahal menurutnya,
setiap orang harus mau melayani dimanapun tanpa terikat oleh batas-batas
wilayah.
Di lain pihak, ia juga melihat banyak orang yang saat ini bersikap
menyombongkan kekayaan yang dimiliki. Ia mengatakan bahwa pernah terjad i
seorang pejabat lingkungannya membandingkan harta kekayaan dengan
keluarganya. Ia melihat orang saat ini lebih sering mengutamakan materi daripada
sikap hidup saling menghargai dan saling menghormati.
3. Perusakan Alam
Sikap materialistis membuat manusia menghalalkan segala cara demi
mendapatkan kekayaan. Hal ini tampak dalam hubungan antaramanusia dengan
alam.Manusia saat ini tampil sebagai sosok penghancur bumi. Sebabnya adalah
sikap manusia yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan harta. Akhir-
akhir ini, kita terus menerus mendengar berita maraknya asap kebakaran lahan di
daerah Sumatera dan Kalimantan.
52
Kebakaran hutan yang terjadi di tanah air saat
ini bukan hanya disebabkan oleh fenomena alam El Nino yang mengakibatkan
kemarau panjang. Rupanya ada oknum-oknum yang dengan sengaja membakar
hutan demi kepentingan pribadi.
52
http://print.kompas.com/baca/2015/09/05/Kabut -Asap-Sudah-Darurat, diakses pada Jumat, 23Oktober 2015 pada pukul 23:41 WIB.
http://print.kompas.com/baca/2015/09/05/Kabut-Asap-Sudah-Darurathttp://print.kompas.com/baca/2015/09/05/Kabut-Asap-Sudah-Darurathttp://print.kompas.com/baca/2015/09/05/Kabut-Asap-Sudah-Darurathttp://print.kompas.com/baca/2015/09/05/Kabut-Asap-Sudah-Darurat -
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
29/67
23
Manusia saat ini sepertinya lupa akan jiwa-jiwa lainnya dan menghalalkan
segala cara untuk mengejar ambisi. Akibatnya bukan hanya negara kehilangan
lahan subur, tetapi juga membuat banyak orang mengalami sakit dan penderitaan.
Manusia sekarang ini tentu tahu bahwa lubang atmosfer yang melindungi manusia
mulai terkikis habis. Masalah pemanasan global sering kurang disadari dan
terkesan diacuhkan begitus aja.53
Begitu juga dengan permasalah sampah yang semakin menumpuk dan tidak
diperhatikan. Di suatu tempat dekat kepulauan Hawaii di Samudera Pasifik
terdapat sebuah pulau sampah, tempat sampah dari seluruh dunia bersatu dan
membentuk sebuah pulau kecil.
Dengan mudahnya manusia mencemari bumi, menghancurkan
keanekaragaman hayati, dan merusak ekosistem. Semuanya itu mempengaruhi
keseimbangan hidup yang rapuh, di mana manusia berada di dalamnya. 54Orang
muda seringkali tidak menyadari hal-hal seperti ini. Seperti yang sudah dikatakan
oleh Albertus Indro Wicaksono, ia melihat banyaknya orang muda yang sering
membuang sampah sembarangan bahkan di lingkungan gereja. 55 Menurutnya,
manusia saat ini sudah tidak lagi memperdulikan alam sekitar.
53http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtml, diakses
padaKamis, 21 Januari 2016, pada pukul 12:03 WIB.54
James Jones, Questions Of Faith: Why Do People Suffer?, Yogyakarta: Kanisius, 2010, hlm 68.55
Hasil wawancara dengan Albertus Indro Wicaksono, ketua OMK paroki Keluarga Kudus,Cibinong, pada hari Sabtu, 17 Oktober 2015.
http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtml -
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
30/67
24
B. ANALISIS TERHADAP SITUASI MANUSIA MASA KINI
Dengan ketidakpedulian manusia terhadap alam sekitar dan tiadanya
penghargaan terhadap sesama, sesungguhnya manusia telah melupakan identitas
dirinya. Manusia lupa akan identitas dan kewajibannya. Manusia bertanya-tanya
mengenai segala hal dan bahkan mempertanyakan Tuhan. Oleh sebab itu manusia
harus menemukan kembali identitas dirinya. Manusia harus menyadari terlebih
dahulu, siapakah dirinya dan apa yang harus ia lakukan sesuai kodrat aslinya.
1. Pertanyaan Tentang Manusia
Di tengah perkembangan dunia yang pesat saat ini, manusia secara tajam
bertanya-tanya siapakah manusia itu? Apa yang dapat dilakukan manusia untuk
dunia dengan keterbatasannya?56Siapakah manusia di tengah-tengah alam ciptaan
ini? Bukankah manusia hanyalah makhluk biasa yang memiliki banyak
kelemahan. Mengapa manusia menjadi pusat dari seluruh ciptaan Allah? Kitab
Mazmur pun turut mempertanyakan siapakah manusia sehingga Allah begitu
mendandani manusia sedemikian rupa (Mzm 8:5).
Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang kau tempatkan.
Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga
Engkau mengindahkannya? (Mzm 8:4-5).
Bagaimanapun, manusia tidak akan pernah mengerti misteri penciptaan
karena manusia sungguh terbatas, tetapi Allah tidak terbatas. 57 Hal yang dapat
dimengerti manusia hanyalah betapa cinta-Nya Allah kepada manusia. Betapa Ia
mendandani segala sesuatu demi kelangsungan hidup manusia. Kesadaran
56
Gaudium et SpesArt 10.57Konferensi Wali Gereja Indonesia,Iman Katolik, Yogyakarta: Kan isius, 2010, hlm 147.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
31/67
25
manusia akan kekecilan dan keterbatasan dirinya inilah yang justru menjadi dasar
kepercayaan kepada Allah.58
Kesadaran manusia akan keagungan Allah menjadi
sebuah ajakan untuk memuji dan mencintai Allah Yang Maha Baik.
2. ManusiaDiciptakan MenurutCitra Allah
Mengapa Allah mendandani dan mencintai manusia sedemikian rupa? Kitab
Kejadian secara tegas menyatakan bahwa manusia adalah citra Allah. Manusia
diciptakan seturut gambaran Allah, karena itu berarti manusia menjadi wajah
Allah di dunia. Bapa Konsili Vatikan II, dalam Gaudium et Spes secara tegas
menyatakan manusia adalah pusat seluruh ciptaan, dan segala sesuatu di dunia
harus diarahkan kepada manusia sebagai puncaknya. 59 Sesungguhnya segala
ciptaan mengambil bagian dalam Allah, tetapi hanya manusia yang adalah citra
Allah (Kej 1:26).60Disinilah letak keistimewaan manusia, ia berbeda dari ciptaan
lainnya dan memiki kekhususan di mata Allah. Manusia adalah seorang pribadi
yang harus dihargai, dijaga, dan senantiasa dicintai hidupnya.
Ketika menciptakan makhluk lainnya, Allah mengatakan jadilah tetapi
ketika menciptakan manusia, Ia mengatakan baiklah kita menjadikan manusia
menurut gambaran kita. Hal tersebut menunjukaan relasi yang intim dan personal
antara manusia dengan Allah. 61 Manusia menjadi ciptaan yang paling unik di
58Matheus Beny Mite, Pendekatan Narasi Dalam Pendidikan Iman Umat: Memahami Siapakah
Manusia Di Hadapan Allah, dalam Mult idimensi Dalam Pendidikan, FKIP Unika Atma Jaya,
2011, h lm 25.59
Gaudium et SpesArt 12.60
Wilfried Stinissen Karmeliet,Manusia, Siapakah Engkau?,Yogyakarta: Kanisius, 1983, hlm 38.61Ibid., James Jones , hlm 29.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
32/67
26
tengah para ciptaan lainnya. Dengan keunikan yang diberikan Allah itulah
manusia menjadi penanggungjawab alam semesta yang telah lebih dulu dijadikan.
Katekismus Gereja Katolik,dalam terang Konsili Vatikan II, mengatakan
secara tegas bahwa manusia memiliki martabat sebagai seorang pribadi, manusia
adalah Citra Allah (GS 12 bdk KGK 357).Dengan martabat itu manusia sangatlah
istimewa. Karena mampu mengenal dan berkomunikasi dengan Allah, manusia
diberi kuasa untuk menguasai seluruh alam ciptaan. Sebagai Citra Allah, setiap
pribadi manusia adalah satu dan sama di dalam Tuhan. Meniadakan atau
menghina manusia berarti sama saja dengan menghina Allah Sang Pencipta.
Manusia adalahciptaan Allah yang sangat dikasihi-Nya. Segala yang
dilakukan Allah semata-mata karena kasih-Nya yang besar kepada manusia. Allah
dengan penuh kasih mengangkat manusia sebagai ciptaan-Nya yang terkasih.
Allah sebagai bapa yang baik, terus menerus mengalirkan kebaikan-Nya kepada
manusia. Sedangkan manusia juga dituntut untuk mewartakan kabar gembira
tentang kebaikan Allah itu kepada sesama.
3. ManusiaSebagaiRekan Kerja Allah
Sebagai ciptaan yang terkasih, manusia memiliki relasi yang intim dengan
Allah. Dari pihak Allah, relasi itu diwujudkan dalam pemberian tanggung jawab
kuasailah bumidengan segala isinya(Kej 1:28). Dari pihak manusia, relasi itu
terwujud dalam bentuk ketaatan dan kesetiaan memikul tanggung jawab sebagai
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
33/67
27
rekan kerja Allah. Menjadi gambar Allah berarti manusia menjadi wakil Allah di
dunia dan melanjutkan segala karya Allah.62
Sebagai wakil Allah, manusia menjadi rekan kerja Allah sang pemberi
tanggung jawab dan manusia menjalankan tanggung jawab tersebut. Sebagai
rekan kerja Allah, manusia harus mempertanggungjawabkan keutuhan dunia di
hadapan Allah Sang Pencipta. Dunia tempat kehidupan manusia sepenuhnya
diatur oleh Allah, tetapi sebagai wakil Allah di bumi, manusia berkuasa atas
seluruh dunia. 63 Itu berarti sekalipun berkuasa, manusia memiliki batas-batas
tertentu sebagai bentuk tanggung jawabnya. Manusia harus
mempertanggungjawabkan keutuhan semesta kepada Allah Sang Pencipta.
Oleh sebab itu, sebagai rekan kerja Allah, manusia harus menghilangkan
sikap hedonistis. Hal ini dinyatakan oleh Yesus kepada Petrus dan para murid
yang hampir menyerah karena tidak kunjung mendapatkan ikan, Yesus berkata
bertolaklah ke tempat yang lebih dalam (Luk 5:4). Allah ingin agar manusia
terus berusaha dan bekerja untuk mendapatkan sesuatu.
Manusia harus mau untuk membaktikan dirinya bagi Allah dan kepentingan
sesama secara bertanggungjawab.64 Bagi manusia, bekerja harus menjadi suatu
persembahan kepada Allah. Dengan bekerja, manusia menyatakan cintanya
kepada sang pemberi kerja yakni Allah sendiri. Manusia juga harus mengingat
bahwa menjadi rekan kerja Allah berarti mau menyatukan dan mempersembahkan
seluruh pekerjaan dengan penyempurnaan dari Allah.
62Dianne Bergant dan Karris Robert J. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama ,dalam A.S.Hadiwiyata
(terj), Yogyakarta: Kanisius, 2002, Hlm 40.63
Ibid, Dianne Bergant dan Karris Robert J, h lm 36.64Gaudium et SpesArt 31.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
34/67
28
Hal ini secara tegas dikatakan bapa Konsili Vatikan II. Melalui kerja,
manusia digabungkan pada karya penebusan Yesus Kristus sendiri, ketika Ia di
Nazareth bekerja dengan tangan-Nya sendiri dan memberi martabat yang luhur
kepada kerja.65Ketika manusia tidak bekerja dan lebih-lebih tidak bekerja secara
bertanggungjawab , manusia akan menglami krisis identitas.
C. KRISIS IDENTITAS MANUSIA
Krisis terjadi ketika manusia lupa akan identitasnya tersebut. Pertama-tama
manusia lupa akan identitasnya sebagai citra Allah. Manusia melupakan dirinya
sebagai pribadi yang harus dicintai dan juga harus mencintai. Manusia melupakan
dirinya adalah rekan kerja Allah yang dengan senantiasa harus bekerja demi
kepentingan bersama, dan bekerja sebagai bentuk persembahan diri bagi Allah.
Lalu manusia juga lupa bahwa Allah selalu hadir dalam bentuk penderitaan
manusia, bahkan Allah sendiri mau menderita dan wafat dengan dihujat, dipaku,
dan ditikam demi cinta-Nya kepada manusia.
1. Martabat Manusia Tidak Lagi Dihargai dan Dicintai
Dunia dewasa ini sering menuntut manusia untuk mendapatkan sesuatu
bahkan jika itu harus dilakukan dengan mengorbankan orang lain. Manusia
menjadi lebih mencintai dirinya sendiri tetapi tidak mencintai sesama. Martabat
manusia tidak lagi dihargai, dan kehadiran Allah juga tidak lagi dilihat dalam diri
setiap orang. Kitab Kej 1:26 secara tegas menyatakan bahwa manusia adalah Citra
65Gaudium et SpesArt 67.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
35/67
29
Allah, itu berarti dalam diri setiap orang ada Allah. Menghormati martabat
manusia berarti menghormati Allah. Dengan kekhasan itulah, semua manusia
sama dan setara di hadapan Allah, sehingga tidak dibenarkan merendahkan atau
memperalat orang lain.66
Konsili Vatikan II, dalam Gaudium et Spes, menyatakan bahwa manusia
memiliki martabat sebagai seorang pribadi. 67 Artinya, manusia memiliki
keistimewaan dan anugerah yang harus dijaga dan dicintai. Saat ini justru
seringkali manusia tidak mencintai dirinya sendiri. Manusia merusak martabat diri
sendiri dan akhirnya merusak martabat orang lain. Lebih parah lagi adalah
melecehkan atau bahkan merenggut martabat orang. Manusia saat ini terus
menerus dipanggil untuk menyadari kembali martabatnya dan memuliakan
martabat sesama terutama mereka yang telah rusak dan direbut martabatnya.
2. Manusia Tidak Mau Lagi Bekerja
Dalam kitab Kejadian, dosa asal digambarkan bahwa Hawa tergoda oleh
ular untuk memakan buah terlarang. Padahal sejak awal mula, Allah telah
menjadikan manusia sebagai wakil-Nya di dunia dan teman sekerja dalam
mengurusi dunia.
68
Dengan memakan buah terlarang, manusia pertama bukan saja
telah melanggar perintah Allah. Manusia juga telah berusaha untuk mendapatkan
segala sesuatu secara instan. Inilah salah satu bentuk dosa konkret manusia yaitu
ketika manusia menjauhkan diri dari kerja.
66Yeremias Jena, dalam Mewartakan Martabat Manusia, Sumbangan Pemikiran Tentang Kuliah
Agama Katolik Di Sekolah-Sekolah Medis, hlm 3.67
Gaudium et Spes1268C. Groenen,Pengantar Ke Dalam Perjanjian Lama, Yogyakarta: Kanisius, 1992, hlm102.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
36/67
30
Hal tersebut tidak sesuai dengan kodrat manusia sebagai Citra Allah. Ketika
manusia mulai menginginkan segala sesuatu secara instan maka manusia berusaha
untuk menghalalkan segala cara. Akibatnya, manusia dengan mudahnya merebut
kepunyaanorang lain tanpa menyadari bahwa Allah adalah pemilik yang utama.
Jikalau manusia berusaha merebut milik Allahdan merebut kepunyaan Allah
berarti mau menjadi seperti Allah.69 Oleh sebab itulah, Allah pun menjatuhkan
hukuman yang membuat manusia harus bersusah payah dan bekerja (Kej 2:17-
19).
Menurut Santo Thomas Aquinas dalam karyanya Summa Theologiae, setiap
dosa adalah penyimpangan terhadap martabat sejati manusia yang terjadi dalam
kehendak pribadi manusia, oleh sebab itu segala dosa pada dasarnya bertentangan
dengan kasih Allah.70 Dosa asal memutuskan hubungan manusia dengan Allah.
Kemalasan membuat manusia masuk ke dalam situasi dosa, yakni sebuah situasi
dimana manusia memutuskan untuk melawan perintah Allah. 71
Dosa asal bukanlah salah satu dosa tertentu (misalnya: kesombongan, iri
hati,dll), tetapi merupakan dosa yang terus menerus terjadi dan terulang dalam
berbagai rupa sepanjang sejarah manusia.72Kemalasan tersebut terus berakar dan
membawa manusia masuk ke dalam situasi gelap dan tanpa keselamatan. Manusia
sungguh terpisah dan mendambakan karya penyelamatan Allah. Dapat dikatakan
69C Barth, Theologia Perjanjian Lama , Gunung Mulia, 1988, hlm 70.
70Jordan Aumman, Spiritual Theology, London: Sheed and Ward, 1982, h lm 148.
71Ibid, Dianne Bergant dan Karris Robert J,Hlm 40.
72
C. Groenen, Soteriologi Alkitabiah: Keselamatan Yang Diberitakan Alkitab, Yogyakarta:Kanisius, 1989, hlm 114.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
37/67
31
bahwa dosa asal merambat dan membuat semua orang serentak masuk ke dalam
keadaan dosa.73
Manusia masuk ke dalam keadaan dosa dengan berusaha melepaskan diri
kuasa Allah dan bahkan berusaha untuk mengatur Allah. Dosa itulah yang
memutuskan hubungan Allah dengan manusia.Hal itu membuat manusia lupa
bahwa dirinya adalah makhluk bebas tapi terbatas. 74 Manusia mengalami krisis
identitas yang terbesar ketika ia lupa akan kekuasaan Allah atas segala hal.
Manusia lupa akan tugas yang diberikan Allah kepadanya.
Kemudian kemalasan juga membuat manusia menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan sesuatu. Manusia saat ini seringkali hanya mengejar
kenikmatan dan kekayaan belaka dengan menghalalkan segala cara. Manusia
seringkali memilih jalan instan dan mengorbankan segala hal bahkan sesamanya
akibat kemalasannya. Akibatnya timbullah pelecehan terhadap martabat manusia,
penelantaran orang miskin, rasa iri hat i terhadap sesama, pembunuhan, dll.
Kemalasan pula yang membuat manusia tidak mau berusaha untuk mencari wajah
Allah yang senantiasa hadir dalam segala hal bahkan yang sederhana sekalipun.
3.
Manusia Sulit Menemukan Allah Dalam Penderitaan Dunia
Dosa membawa manusia menjauhkan diri dari Cinta Allah dan kemudian
menolak Allah. Perkembangan zaman saat ini membuat manusia mulai
meninggalkan kodratnya. Puncaknya adalah manusia meragukan keberadaan
Allah. Seringkali Allah dirasa terlalu jauh padahal Ia begitu dekat dengan
73
Ibid, C. Groenen a, hlm 126.74Thoby M. Kraeng, Cinta Yang Memanusiakan, Flores: Penerbit Nusa Indah, 2000, hlm 43.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
38/67
32
manusia. Apa yang membuat manusia mengalami kesulitan dalam menemukan
wajah Allah?
Kesulitan manusia terletak pada keinginan manusia untuk mencari Allah
dalam hal-hal yang begitu megah. Manusia tidak mau lagi untuk mencari Allah
dalam hal-hal kecil. Karena itu dengan mudahnya manusia menindas sesamanya
karena ia tidak menemukan wajah Allah. Dunia seakan menuntut manusia untuk
menumpuk harta sebanyak mungkin. Seakan-akan Allah ditemukan disana,
seakan Allah ditemukan dari seberapa banyak harta yang dimiliki. Padahal Yesus
sendiri pernah menyinggung hal ini ketika ia melihat seorang janda miskin yang
mempersembahkan seluruh miliknya (Luk 21:1-4).
Dalam hubungannya dengan kerja, sikap hedonis menjauhkan manusia dari
keinginan untuk bekerja. Hal ini membuat manusia lupa bahwa manusia memiliki
tanggung jawab untuk bekerja dan menjaga keutuhan semesta. Inilah awal
keegoisan manusia yakni ketika manusia melepaskan diri demi mencari
kenikmatan dunia. Karena itu manusia menjadi sulit mencari Allah karena yang
dicarinya adalah kesenangan dan kenikmatan. Sedangkan Allah sejatinya hadir
dalam segala hal terutama dalam penderitaan dan kemalangan.
Sikap hidup seperti itu membuat manusia sulit melihat wajah Allah karena
banyaknya berncana yang terjadi. Manusia seringkali merasa bahwa Allah tidak
mencintai dunia ketika terjadi suatu musibah. Penderitaan terkadang membuat
manusia tidak lagi mencintai Allah, bahkan membuat manusia sampai kepada titik
dimana manusia secara sungguh-sungguh menyangkal Tuhan. 75 Rasanya akan
75Salvifici DolorisArt 9.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
39/67
33
sangat mengagumkan ketika dalam penderitaan yang hebat sekalipun manusia
dapat tetap percaya terhadap Allah yang adalah kasih dan penuh kerahiman.76
Singkatnya, kesulitan manusia dalam menemukan wajah Allah adalah
karena manusia memelihara egoisme dalam dirinya. Seringkali manusia hanya
mencari Allah di masa-masa susah dan melupakan Allah pada masa-masa
bahagia.Manusia seakan lupa bahwa Allah telah mengambil jalan penderitaan
untuk mengangkat manusia dari penderitaan dunia.
D. MENEMUKAN WAJAH ALLAH
Sekalipun manusia sudah berdosa, Allah tetap mengasihi dan merangkul
manusia. Allah adalah Pencipta, hakim, sekaligus pembebas manusia. 77 Ia
mengangkat manusia dari situasi gelap karena keterpisahan dengan diri-Nya. Ia
sendiri yang menjadikan manusia sebagai anak-anakNya, dan mengajak manusia
untuk mencari dan menemukan wajah-Nya di dalam diri sesama. Maka jelaslah
manusia tetap dipanggil Allah untuk kebahagiaan dan keselamatan kekal, kendati
manusia sudah berdosa.78Hal ini ditunjukkan secara nyata oleh Yesus ketika Ia
membuat Zakheus bertobat (Luk 19:1-10). Pertobatan Zakheus menunjukkan
bahwa pertobatan yang sejati harus selalu diwujudkan dengan perubahan sikap
hidup yang lama. Manusia dipanggil untuk mencari wajah Allah yang senantiasa
hadir dan dengan penuh senyum sedang membimbing dirinya.
Untuk dapat menemukan wajah Allah, terlebih dahulu manusia harus
menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang diselamatkan oleh Allah karena
76Ibid, James Jones, hlm 37.
77
Ibid, Dianne Bergant dan Karris Robert J,hlm 79.78BdkIbid, C. Groenen b,hlm103.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
40/67
34
kasih dan kerahiman Allah. Memang benar bahwa keselamatan dan persatuan
dengan Allah secara paripurna baru akan terjadi pada akhir zaman, tetapi di dunia
pun Allah tetap memberikan keselamatan dengan menganugerahkan manusia
sebagai makhluk hidup. Manusia perlu diajakuntuk terus mewartakan keselamatan
Allah kepada sesama. Caranya adalah dengan senantiasa berusaha untuk
menemukan dan memandang wajah Allah dalam diri sesama manusia dan ciptaan
lainnya.
1. Manusia Makhluk Yang Diselamatkan Allah.
Penderitaan terjadi saat manusia kehilangan jati dirinya, dan ketika itu
terjadi maka manusia binasa dan kehilangan hidup abadi. 79 Sekalipun manusia
sudah sangat berdosa dan telah terpisah dari Allah karena dosa, Allah senantiasa
mengangkat kembali manusia sebagai anakNya. Allah tidak pernah berhenti untuk
menolong manusia. Ia mengirimkan banyak utusan untuk membuat manusia
kembali kepadaNya dan menyadari identitasnya sebagai anak Allah.
Allah ingin menunjukkan identitas manusia sebagai makhluk lemah dan
terbatas namun secara istimewa ditolong dan dirangkul Allah. Apa yang terjadi
setelah itu? Inkarnasi Allah dalam diri Yesus justru dimusuhi dan akhirnya wafat
bagaikan penjahat di kayu salib.
79Salvifici DolorisArt 14.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
41/67
35
2. Menemukan Wajah Allah Dalam Hubungan Dengan Sesama
Sebagai makhluk yang telah diselamatkan Allah, manusia dipanggil untuk
terus mencari wajah Allah di dalam dunia. Secara khusus, manusia kristiani diajak
untuk terus meneladani kehidupan Yesus. Sepanjang karyaNya di dunia,
Yesustidak pernah lelah untuk mewartakan kabar gembira kepada orang miskin.
Ia mencintai segala hal dengan setulus hatiNya bahkan karena ketulusan-Nya
itulah Ia dibunuh dengan kejam. Karena ketulusan-Nya, Ia harus rela
merentangkan tangan di kayu salib. Segalanya Ia lakukan agar manusia dapat
melihat wajah Allah Sang Pencinta kehidupan. Allah yang diwartakan Yesus
adalah Allah yang mencintai kehidupan. Allah ingin melihat anak-anakNya dan
semua ciptaan untuk mengalami kehidupan yang penuh kebahagiaan. 80
Dalam usaha untuk menemukan Allah yang mencintai kehidupan
itu,manusia kristiani dituntut untuk peka terhadap mereka yang lemah dan
menderita. Yesus sendiri sepanjang hidupNya melakukan hal ini. Ia menyebarkan
spiritualitas option for the poor. Yesus sendiri rela hidup miskin meskipun
sebenarnya Ia adalah Allah yang maha memiliki. Dalam hubungan dengan sesama
manusia, secara indah Yesus memberikan perumpamaan orang Samaria yang
baik hat i (Luk 10:25-37). Yesus menuntut manusia untuk tidak hanya sekedar
mencintai Allah tetapi mewujudkan rasa cinta kepada Allah itu dalam hubungan
dengan sesama.
Saat ada lima ribu orang lapar, para murid datang kepada Yesus dan
menanyakan apa yang harus mereka lakukan. Yesus justu menantang para murid
80
Ignatius Madya, Allah Sang Pencinta Kehidupan dalam Dinamika Hidup Beriman: BungaRampai Refleksi Teologis. Yogyakarta: Kanisius, 2002, hlm 35.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
42/67
36
dengan mengatakan kamu harus memberi mereka makan (Luk 9:13). Yesus
menuntut perhatian yang lebih terhadap sesama manusia yang menderita. Yesus
meminta kepekaan dan tindakan nyata terhadap sesama makhluk ciptaan yang
lemah. Dalam hal ini, kepekaan terhadap orang menderita secara khusus
disebutkan oleh Maria dalam kidungMagnificat(Luk 1:46-56). Allah begitu rindu
akan kasih sayang manusia terhadap sesamanya, maka Ia berkata dimana adikmu?
(Kej 4:9), dimana saudara-saudaramu yang kamu perbudak?81
Yesus sangat mencintai anak kecil, bagi-Nya tidak seorangpun dapat
menyambut Allah jika tidak menjadi seperti anak kecil. Ia dengan tegas
menyatakan biar anak-anak datang kepadaku, jangan menghalangi mereka(Mrk
10:14). Yesus ingin setiap anak dihargai, dicintai, dilindungi, dan dibawa kepada
Allah. Namun saat ini seringkali anak-anak menjadi pribadi paling lemah dan
menjadi korban dari tindak kekejaman manusia. Menghadapi hal ini, seluruh
pengikut Yesus diajak untuk mencintai dan melindungi semua orang dari
kekejaman terutama anak-anak yang tidak berdaya.
Bagi Yesus, Allah hadir dalam diri setiap orang terutama mereka yang kecil,
lemah, dan menderita, maka itu Ia berkata apapun yang kamu lakukan bagi salah
satu saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk aku (Mat
25:31-46).Kasih kepada Allah nyata dalam tindakan kasih kepada sesama
manusia.Dalam menemukan kasih Kristus yang ditolak dan mengorbankan diri-
Nya, umat krist iani harus senantiasa menjumpai sesama yang ditolak, yang tidak
81Evangelii GaudiumArt 211.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
43/67
37
dicintai dan menderita kesepian di tengah dunia. 82Umat Kristiani dipanggil untuk
menjauhi segala macam peperangan bahkan berani menjadi agen-agen
perdamaian demi pemuliaan martabat manusia. Karena memuliakan martabat
manusia sama dengan memuliakan Allah sendiri.
3. Menemukan wajah Allah Dalam Hubungan Dengan Segala Makhluk
Katekismus Gereja Katolik secara jelas menyatakan bahwa kekejaman
terhadap makhluk hidup apapun bertentangan dengan martabat manusia.83
Dalam
penciptaan, Allah tidak pertama-tama menciptakan manusia begitu saja. Ia lebih
dahulu menciptakan dunia beserta segala isinya. Ia terlebih dahulu menciptakan
dunia bagi kehidupan manusia. Allah lebih dahulu menyediakan kebutuhan
manusia dan memberikan sahabat kepada manusia. Dalam kehidupan Fransiskus
Assisi, alam bukan lagi hanya sekedar ciptaan melainkan tempat Allah
menyatakan diri.
Bagi Fransiskus Assisi, segala ciptaan memuji dan memuliakan Allah
dengan caranya sendiri. Dalam hubungan dengan sesama ciptaan lainnya, baik
hewan maupun tumbuhan, manusia harus menjaga keutuhan ciptaan yang telah
diciptakan Allah. Bagaimanapun juga sejatinya manusia adalah bagian dari
alam.84
Yesus sendiri pernah menyatakan kasih Allah yang juga diberikan kepada
segala makhluk (Luk 12:6). Ia menyatakan burung pipit yang dijual tidak satupun
dilupakan Allah. Ia juga menyatakan bahwa Allah memberi makan seluruh
82T.Krispurwarna Cahyadi, Roti Hidup: Ekaristi dan Dunia Kehidupan . Yogyakarta: Kanisius,
2012, h lm 189.83
KGK2418.84Laudato Si Art 6.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
44/67
38
makhluk hidup sekalipun mereka tidak bekerja (Mat 6:26). Sekalipun alam dan
para binatang bukan merupakan Citra Allah, namun mereka adalah karya Allah
yang perlu dihormati sebagaimana adanya.85
Kenyataannya saat ini manusia dengan mudahnya memusnahkan alam
hidup dan tanpa sadar membawa suatu ekosistem menuju kepunahan. Mencemari
bumi, menghancurkan keanekaragaman hayati, dan merusak ekosistem, semuanya
itu mempengaruhi keseimbangan hidup yang rapuh, di mana manusia menjadi
bagiannya.86Dengan bertindak semena-mena terhadap alam semesta ini, kita lupa
bahwa kita sendiri dibentuk dari debu tanah (Kej 2:7), tubuh kita tersusun dari
partikel-partikel bumi, k ita menghirup udaranya dan dihidupkan serta disegarkan
oleh airnya.87
Sebagai manusia kita bukan hanya penerima manfaat alam melainkan juga
menjadi penjaga makhluk-makhluk ciptaan lainnya. 88 Hanya dengan menjaga
keutuhan semesta beserta manusia di dalamnya, kita dapat melihat wajah Allah
dalam segala makhluk. Seperti Fransiskus miskin dari Assisi, kita semua sebagai
umat Kristiani dipanggil untuk menjaga dan melindungi dunia yang rapuh tempat
kita hidup, dan semua manusia yang ada di dalamnya. 89 Manusia kristiani
dipanggil untuk melihat dan memandang wajah Allah di tengah-tengah alam
semesta.
85Eddy Kristiyanto, La Vita E Bella: Diskursus Singkat Tentang Hidup dan Kehidupan dalam
Dinamik a Hidup Beriman: Bunga Rampai Refleksi Teologis, Yogyakarta: Kanisius, 2002, hlm
173.86
Ibid, James Jones, hlm 68.87
Lih. Laudato SiArt 2.88
Evangelii GaudiumArt 215.89BdkEvangeli i GaudiumArt 216.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
45/67
39
BAB IV
PROGRAM PASTORAL KATEKESE
MENEMUKAN WAJAH ALLAH
A. GAGASAN, LATAR BELAKANG, DAN TUJUAN PROGRAM
KATEKESE
1. GAGASAN DASAR
Pada bab III telah diuraikan temabagaimana manusia dalam perjalanannya
mencari wajah Allah.Dalam perjalanan mencari wajah Allah itu seringkali
manusia mengalami krisis-krisis kehidupan.Krisis yang terjadi dalam kehidupan
manusia membuat manusia tidak lagi merasa dikasihi Allah, dan akhirnya
meragukan keberadaan Allah. Hal tersebut membuat manusia bersembunyi, dan
tidak mau lagi membuka diri terhadap Allah. Manusia tidak mau lagi
menghadirkan Allah dalam kehidupan. Puncaknya adalah manusia menolak Allah
dan bertindak semena-mena terhadap sesama dan lingkungan alam.
Akan tetapi betapapun manusia berdosa, Allah tetap setia menunjukkan
kerahiman-Nya. Allah tetap setia menunggu manusia untuk kembali kepada-Nya
(bdk Luk 15:11-32). Allah senantiasa mengajak manusia untuk menemukan
wajah-Nya di dalam dunia, dan dengan demikian merasakan kasih-Nya, serta
mewartakan-Nya.
Untuk melakukan hal-hal tersebut, pertama manusia perlu kembali bertobat
dan menyadari identitas dirinya. Melalui kesadaran hakiki terhadap identitasnya,
manusia diajak untuk senantiasa mencari dan menemukan wajah Allah di tengah
dunia. Manusia diajak untuk terus senantiasa menjadi rekan kerja Allah dalam
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
46/67
40
menjaga alam semesta, dan selalu mengharapkan penyempurnaan dari Allah Sang
Kesempurnaan itu sendiri.
Pada bab ini akan diura ikan tema menemukan wajah Allah menjadi program
pastoral katekese. Program katekese ini disusun untuk seluruh seksi kepemudaan
dan Orang Muda Katolik paroki Keluarga Kudus Cibinong (selanjutnya disebut
OMK PKKC). Melalui program ini OMK PKKC diharapkan dapat menemukan
wajah Allah dan mengabarkan sukacita kerahiman Allah kepada sesama manusia
dan bersikap menghargai ciptaan lainnya.
2. LATAR BELAKANG
a. Pentingnya Katekese Menemukan Wajah Allah
Allah adalah misteri agung yang hanya dapat dilihat melalui mata hati
manusia. Ternyata Allah selalu hadir dalam segala hal, dan inilah yang tidak
disadari oleh manusia modern saat ini. Pada bab 3sudah diuraikan beberapa
fenomena manusia saat ini yaitu pelecehan martabat manusia, hedonisme dan
materialisme, serta perusakan alam. Fenomena yang terjadi pada zaman ini
menimbulkan keprihatinan mendalam dan kekhawatiran akan musnahnya rasa
kemanusiaan.
Oleh sebab itu, katekese menemukan wajah Allah ini amatlah penting
untuk diberikan dalam dunia dewasa ini. Terutama pada tahun yubileum agung
luar biasa kerahiman Illahi yang telah dibuka oleh Paus Fransiskus. Segenap
umat diajak untuk senantiasa melakukan pertobatan dan mencari wajah kerahiman
Allah, dan mengabarkannya pula kepada sesama. Akan tetapi, pertobatan tidak
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
47/67
41
boleh hanya berakhir pada kegiatan liturgi dalam bentuk pengakuan dosa saja.
Umat, terutama orang muda, merasa bahwa pengakuan dosa hanyalah sekedar
formalitas belaka. Mereka tidak mengetahui bahwa pengakuan dosa
sesungguhnya adalah momen kembali mencari kerahiman Allah.
Pertobatan yang sejati harus diwujudkan dengan mengubah cara berpikir
manusia saat ini dan membangun kembali kepekaan terhadap seluruh ciptaan.
Kristianitas tidak pernah dilepaskan dari kepekaan terhadap keutuhan seluruh
ciptaan. Iman kristiani yang sejati harus mengajak setiap orang untuk kembali
pada hakikat diri, dan senantiasa melakukan tugas utama Gereja, yaitu
mewartakan kerahiman Allah kepada segala makhluk. 90
Tugas mencari, menemukan, serta mewartakan wajah kerahiman Allah
merupakan tugas seluruh warga Gereja, terutama OMK yang merupakan pondasi
masa depan Gereja. Oleh sebab itulah, katekese ini ditujukan kepada para OMK
PKKC dengan maksud mengajak para OMK PKKC untuk mau menyadari
identitas kemanusiaannya. OMK PKKC juga diharapkan tidak hanya melakukan
suatu kegiatan yang hanya bersifat rohani saja seperti rosario bersama, ziarah,
misa OMK, dll. OMK juga diajak untuk menumbuhkan kepekaan diri dan
turutmelakukan suatu tindakan nyata yang berkarya bagi sesama manusia dan
ciptaan lain yang membutuhkan.
90BdkMisericordiae VultusArt 12.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
48/67
42
b. Situasi Umat Paroki Keluarga Kudus, Cibinong
Berdasarkan data statistik umat, paroki Keluarga Kudus, Cibinong terdiri dari
10.726 umat yang berada di bawah 2600 kepala keluarga. 91 Paroki Keluarga
Kudus Cibinong, disingkat menjadi PKKC.Paroki Cibinong berusaha keras untuk
mengikuti cara hidup keluarga kudus di Nazareth.Hal ini terlihat dari semakin
bersatunya umat dalam berbagai acara yang dilakukan paroki. Contohnya adalah
acara pesta umat yang dirayakan setiap 2 tahun sekali dan berbagai acara lainnya.
Kesatuan umat semakin terlihat saat ini ketika PKKC sedang dalam proses
membangun gereja baru. Part isipasi umat dalam pembangunan gereja dapat dilihat
dalam usaha bersama mencari dana pembangunan, mengumpulkan dana, dan ikut
serta dalam segala acara kerja bakti yang dilakukan paroki. Sesungguhnya, tidak
mudah bagi umat untuk ikutserta dalam setiap kegiatan paroki, karena jarak antara
wilayah yang cukup jauh.
c. Batas wilayah Paroki Keluarga Kudus, Cibinong
Paroki Keluarga Kudus, Cibinong berlokasi di Jl. Mayor Oking no 15,
Cibinong, Kabupaten Bogor. Paroki ini berada di wilayah hierarki Keuskupan
Bogor yang saat ini digembalakan oleh Mgr Pascalis Bruno Syukur. Umat PKKC
sendiri dipimpin oleh Pastor Paroki, RD Michael Suharsono, dan dibantu dua
orang pastor rekan yaitu RD Agustinus Suryatno dan RD Hieronimus Hillarion
Hendrik Arief.
91Data statistik PKKC tahun 2014
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
49/67
43
PKKC dibagi ke dalam 12 wilayah yang dibagi lagi menjadi 48 lingkungan.
Kedua belas wilayah PKKC tersebut adalah wilayah Santo Matias yang terdiri
dari 4 lingkungan. Wilayah Yohanes Penginjil yang terdiri dari 4 lingkungan.
Wilayah Santo Petrus yang terdiri dari 3 lingkungan. Wilayah Santo Paulus yang
terdiri dari 6 lingkungan. Wilayah Santo Filipus yang terdiri dari 5 lingkungan.
Wilayah Santo Gerasimos yang terdiri dari 3 lingkungan. Wilayah Santo Simon
yang terdiri dari 6 lingkungan. Wilayah Santo Yoseph yang terdiri dari 4
lingkungan. Wilayah Wilayah Santo Yakobus yang terdiri dari 3 lingkungan, dan
Stasi Santo Vincentius yang terdiri dari 3 wilayah dan 6 lingkungan.
Mengenai batas wilayah, PKKC memiliki batas wilayah yang unik. PKKC
berbatasan dengan paroki-paroki yang menjadi anak dari PKKC sendiri. PKKC
disebut sebagai ibu dari banyak paroki yang ada di Keuskupan Bogor. Sebelah
barat, PKKC dibatasi oleh paroki Santo Andreas, Ciluar, yang memekarkan diri
pada tahun 2004. Di sebelah Utara, PKKC dibatasi o leh 3 paroki yang ketiganya
memekarkan diri dari PKKC pada tahun 1985. Ketiga paroki tersebut ada lah
paroki Santo Markus, Depok Timur, paroki Santo Thomas, Kelapa Dua, dan
paroki Santo Paulus, Depok Tengah.
d. Situasi Orang Muda Katolik Paroki Keluarga Kudus, Cibinong
Saya beberapa kali bertemu dengan ketua OMK Paroki, Albertus Indro
Wicaksono. Ada keprihatinan bahwa orang muda paroki saat ini cenderung
menjauhkan diri dari pelayanan Gereja. Para anggota OMK kini mulai hilang dan
tidak mau lagi untuk membantu kegiatan Gereja. Sebaliknya, mereka yang masih
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
50/67
44
bertahan justru kehilangan spiritualitas pelayanannya. Para OMK saat ini
seringkali terpaku pada batas teritorial dan organisasi. Para OMK menjadi tidak
peka terhadap keadaan Paroki karena cenderung hanya aktif di tingkat lingkungan
dan wilayah. Memang tidak salah, tetapi sering kali timbul rasa eksklusivitas
hingga muncul oknum-oknum yang membenci anggotanya yang aktif diluar
lingkungan atau wilayah.
Selain itu, di tingkat Paroki juga ada keprihatinan lainyaitu banyak umat
yang tidak peka terhadap kebutuhan lingkungan. Banyak sampah yang bertebaran
di Gereja bahkan sampah semakin bertambah setelah perayaan Ekaristi di hari
Minggu. Tidak jarang pelakunya adalah OMK sendiri yang dengan mudahnya
mengotori lingkungan sekitar gedung gereja. Umat juga sering tidak peduli
dengan keadaan orang lain terutama karyawan gereja pada masa-masa sibuk
seperti masa penerimaan sakramen inisiasi.
Kegiatan-kegiatan OMK Paroki saat ini pun cenderung terpusat pada
kegiatan-kegiatan liturgi saja. Kegiatan OMK lebih bersifat liturgi semata seperti
ziarah, ibadat, rosario bersama, seminar, ttapi hampir tidak pernah melakukan
kegiatan sosial. Anggota OMK sendiri terkadang bergaul secara eksklusif dengan
orang-orang yang dianggap sederajat daripada dengan kaum lemah dan menderita.
Akibatnya, OMK kurang menumbuhkan kepekaan serta rasa sosial terhadap
sesama, terutama mereka yang tersisih.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
51/67
45
3. Tujuan Program Katekese
Program katekese ini ditujukan untuk seluruh OMK yang berada di Paroki
Keluarga Kudus, Cibinong. OMK harus meninggalkan sikap eksklusif dan mau
keluar dari zona nyamannya. OMK harus menumbuhkan sikap solidaritas
terhadap sesama dan menemukan wajah Allah didalamnya. Oleh sebab itu,
penulis membuat program ini dengan tujuan:
OMK dapat menyadari masalah-masalah dunia yaitu pelecehan
martabat manusia, s ikap hedonistis, serta perusakan alam.
OMK dapat keluar dari zona nyaman dan tidak hanya melakukan
kegiatan-kegiatan liturgi saja,tetapi juga melakukan tindakan nyata
yang bermanfaat bagi semua orang.
OMK mampu membuat suatu program bersama sebagai wujud nyata
tindakan Gereja yang merangkul orang miskin dan menderita.
OMK dapat membuat serta menjalankan program bersama untuk turut
menjaga keutuhan alam, dan pelestarian lingkungan hidup dimulai
dengan menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan gerejaPKKC.
-
7/26/2019 Kajian Kateketik "Manusia Kristiani mencari wajah Allah
52/67
46
B. PROGRAM PASTORAL KATEKESE
1. Tabel program katekese
MENEMUKAN WAJAH ALLAH
No Tema Tujuan Metode Sumber bahan Sarana
1 Menyadarifenomena
manusia masa
kini
Melalui artikel ditemukan bayi dalamkardus, peserta dapat mengetahui
masalah martabat manusia saat ini
Melalui artikel kerusakan alam dangloba l warming, peserta dapatmengetahui masalah lingkungan hidupsaat ini
Melalui kesadaran akan fenomena duniasaat ini, peserta dapat merefleksikan
dampak dari kejahatan manusia saat ini
Sharing
Diskusi
kelompok
Tanya Jawab
Artikel ditemukan bayi dalamkardus
(http://m.news.viva.co.id/ne
ws/read/689498-ditemukan-bayi- laki-laki-dalam-kardus)
Artikel kerusakan alam
(http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.sht
ml)
Laptop
LCD dan
Infocus
2 Siapakahmanusia?
Melalui teks Kej 1:1-2:7, Peserta dapatmengetahui identitas manusia sebagai
citra dan rekan kerja Allah
Melalui tema ini, peserta mampu
menjelaskan art i manusia sebagai c itradan rekan kerja Allah
Melalui video yang disediakan, pesertadapat mengetahui apa identitas manusia
yang sesungguhnya Melalui tema ini, peserta merefleksikan
sebagai citra Allah berarti manusia harus
mau mencintai dirinya, dan jugamencintai sesama manusia serta ciptaan
lainnya
Sharing
Tanya jawab
Diskusikelompok
Penugasan
Kej 1:1-2:7
Video Humanity
(https://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEM )
Laptop
LCD dan
Infocus
3 Krisis identitasorang muda
Melalui tema ini, peserta dapatmengetahui macam-macam krisis
Sharing Kej 3:1-24 Laptop
http://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://m.news.viva.co.id/news/read/689498-ditemukan-bayi-laki-laki-dalam-kardushttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttps://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEMhttps://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEMhttps://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEMhttps://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEMhttps://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEMhttps://www.youtube.com/watch?v=E92-WOMbvEMhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtmlhttp://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalw