jurusan terjemah fakultas adab dan humaniora …

69
ANALISIS DIKSI PADA BAB PUASA BUKU TERJEiVlAHAN FATHUL QARIB Oleh: Elang Satya Nagara Nim : 102024024411 JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (lOIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

ANALISIS DIKSI PADA BAB PUASA BUKU TERJEiVlAHAN FATHUL

QARIB

Oleh:

Elang Satya NagaraNim : 102024024411

JURUSAN TERJEMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (lOIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2007

Page 2: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

ANALISIS DIKSI PADA BAB PUASA BUKU TERJEMAHAN

FATHUL QARIB

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk

Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Satjana Sastra

Oleh:

ELANG SATYA NAGARANIM : 1020240244I I

Di Bawah Bimbingan

Dr. H. A. Savuti. A. Nasution, MA.NIP: 150 234 507

JURUSAN TERJEMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2007

Page 3: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang beljudul ANALISIS DlKSI BAB PUASA BUKU

TERJEMAHAN FATHUL QARIB telah diujikan dalarn sidang munaqasyah

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 13 Maret 2007. Skripsi telah diterima sebagai salah satu untuk

memperoleh gelar smjana Program Strata I (SI) pada Jurusan Tarjamah.

Jakarta, 13 Maret 2007

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

.------~,~~..Drs. Ikhwan Azizi, ;\(4

NIP. 150268589

Penguji c,

Drs.H. A. S atibi M. ANIP 150 228 407

Sekretaris Merangkap Anggota

Ahmad S aekhuddin M.ANIl? 150303001

Anggota

P{,mbimbing

DI·s. H. A. Saruti Nasution, MA.NIP. 150 234 507

Page 4: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kepada Allah yang Maha Kuasa, karena

atas rahmat dan karuniaNya hingga terselesaikannya skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga te'Turah atas Nabi Muhammad SAW yang telah dengan sabar dan ikhlas

menunjukkan kita semua pada kebenaran yang haqiqi.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat gelar strata satu

JUPlJan Tmjamah Fakultas Adab dan HUPlaniora Universitas Islam Negeri Syarif

HidayatulJ"h Jakal1a.

P~nulis sangat menyadari, tanpa bantuan dan doorman dari berbagai pihak,

peilyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih

seb~sar·besarnya atas partisipasinya. terutama kepada:

Bapak Dr. H. Abdul Chair. Dekan Fakultas Adab dan I-lumaniora Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. lkhwan Azizi, MA selaku Ketua Jurusan Tarjamah.

3. Bapak Ahmad Syaekhuddin, M. Ag selaku Sekretaris Jurusan Tarjamah.

4. Bapak Dr. H. A. Sayuti. A. Nasution, MA selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing Penulis menyusun skripsi ini.

5. Penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikfl11 kepada orang tua

penulis, Ayahanda H. Sanusi dan Hj. Telty Yulianingsih, yang dengan susah

Page 5: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

payah membimbil1g penulis sejak kecil hingga sekarang. Berkat doa l11ereka

jualah skripsi il1i dapat terselesaikan. Begitu juga kepada kakak-kakaku, Dr.

Eva Sal1tika, lr.Wil1da Paramita, Hygea Ambarsari, S. sos, yang senantiasa

mel11beri semangat kepada penulis.

6. Keluarga H. Muslih YUI1US dan Hj. Hiluyyah yang banyak menasihati penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

7. Perpllstakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakmia, Perpu~takaan Fakllltas

Adab dan Hllmaniora, Perpustakaan Utal11a UL Rental B. Com, dan

8. Lel11Daga-lcmbaga lain yang telah mcmbantu mel11injamkan berbag::i refercnsi

yang PenuJis butuhkan demi kelancaran penYllSllnan skripsi ini.

9. Juga tM (uIJa ~enulis r'lengucaplan terimu kasih kepacia tel11an-lelr,ar,

seangkatan. selia semua pihak yang telah menyumbanglan elemcn-elemcn

pendukung dalam proses penyelesaian slripsi inL s.:moga AlJah SWT

meridhai semua niat baik mereka. Al11iin.

PeIl't1is menyadari, meskipun telah semaksimal mungbn berusaha dalam

meneyelesaikan skripsi ini, masih banyak kekurangan ymlg harus diperbaiki. Kl'itik

dan saran membangun selalu Penulis harapkan demi penyempu,rnaan skripsi ini.

Jakarta, 23 Februari 2007

Penulis

Elallg Satya Nagara

Page 6: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

I'IWOMAN TRANSLlTERASI

Skripsi 1m l11enggunakan transliterasi yang bersumber dari pedoman

transliterasi arab-indonesia atas keputusan bersama menteri agama dan menteri

pendidikan dan keblldayaan RI, tertanggal 22 Janllari 1998 NO; 158/1987 dan No.

0543 b/U/l987 dengan sedikit modilikasi pada system pem:lisan, sebagaimana

dijelaskan di bawah:

I. Konsonan lunggal

AliI' ... tidak dilambangkan

L...l Ba l b be

W Ta' t tt"

:. Tsa' ts t's titii-: di atasL...l

C.lim .I .Ie

,.. Ha' h ha titik di bawah<...

.;... Kha' kh ka dan hal_

J Oal d de

J Ozal ell. I.e! titik di atas

.JRa' r er

.JZai z zet-

lY'Sin s es

,-_..-".-. "-_....~_ ..-._--_.:. Syin sy es dan ye

lY'- ~_ .._-_•.._.._--_._- _....,. .._---_._.~-_._--~-~-.-

lJL'shad s es titik di bawah

lJL'dhad d de titik di bawah

Page 7: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

1, Tha te titik di bawah

1, Dza z zet titik di bawah

t ayn koma terbalik di atas

t ghain " ge"

L~Fa f ef

0Qaf ,1 ql

<J.l Kaf k ka

\ lam eI~

/"mlill m l'ln

,, nun n en

'-'

-'\V3\\ \\ we

, ha h ha

>:- hamzah apostrof

-5.va y ye

II. Knnsonan rangkap karena lasydid ditlliis rangkap:

ditlilis

ditlilis

milia 'uqqidiil1

'idduh

[II, Ta marbllthah di akhir kata:

1. hila dimatikan, ditulis "h"

ditulis

ditulis

hilwh

jizyah

Page 8: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

, bila dibidupkan karena bcrangkai dcngan kata lain, ditulis ..t"

JlJ\~ ditulis

~\ ob j dillilis

IV. Vokal pcndck:

l1i'malu!lah

zukualul:/)'r

(fatbab) ditulis "a", contob c.,..:~ ditulis dharabu

(kasrah) ditulis "j", contob ~ ditulis Iii/lima

(dhammah) eitulis"u . comob ...,.us ditulis kllliba

V. Vokal' panjang:

I. [:'1hah" aliL dilulis"a' (~aris aUS)

dimlis juab iIi\"\'uli

, li:tthah - ,liif"lac1s',r, ditulis "a" (garis atas)

CilUlis )'US 11

3. kasrah + ya mat:, ditulis "i" (garis alas)

ditulis maiiid

4. dbammah + wall mati, ditulis "u" (garis alas)

ditulis furuudh

Page 9: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

Vl. Vokal rangkap:

1. fathah + ya mati, ditolis "ay"

dituJis !>aynakum

2. lillhahl wau mali, ditulis "au"

J~ dituJis qUill

VJl. Vokal-vokal pendek yang herurutan daJam satu kata. dipisahkan dcngan

apostrof.

ditulis

ditlilis

ditulis

({ 'un/11m

1/ 'id"al

la 'in ,Iyakarlum

Vl1l. Kata sandang + lam

I, bila didukung hurllf qamariyah ditulis "al-"

ditlilis

dituJis

ai-quI' 'an

al-qiyas

2. bila diikuti huruf syamsiyyah" ditulis dengan menggandeng hl'ruf

syamsiyyah yang mengikutinyu serta menghilangkan huruh 1- nya:

~I

ditulis

ditulis

as-soma

my-syams

Page 10: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

IX. Hurllf bcsar dalam tulisan latin digunakan scsuai dengan cJaan yang

diperbaharui (EYD).

X. l'cnllJisan kata-kata dalam rangkaian kaJimat dapat ditulis menufllt bllJ1yi atall

pcngucapannya dan penulisannya.

ditulis zawil-furuudh atau zawi a!~/i<ruudh

Page 11: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR i

PEDOMAN TRANSLITERASI iii

DAFTAll. lSI viii

BABI

BABII

I'ENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .

B. Pembatasan dan rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 8

D. Metode Penelitian 8

E. Sistematika Penulisan 9

KERANGKA TEORI

A. Teori Penerjemahan 10

1. Definisi Penerjemahan 11

2. Syarat-syarat Penerjemahan 15

3. Jenis-jenis Peneljemahan 17

B. Teori Diksi 22

1. Pengertian Diksi dan Korela~i Dengan Makna.. 23

2. Syarat Ketepatan dan Kesesuaian Diksi.. 25

3. Diksi Dalam Kalimat.................. 28

Page 12: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

BABIn ANALISIS DATA

A. 8ambaran Umum Kitab Fathul Qarib dan~~

Pene~jemahanya " 37

B. Analisis Diksi Dalam Hubungan Dengan Makna 41

I. Kata Khusus dan Kata Umum 41

2. Makna Kanatatif dan Makna Denatatif. 42

3. Makna Referensiallmplisit 44

C. Ana1isis Keserasian Makna Dalam Peneljemaban Bab

Puasa Buku Fathul Qarib 46

I. Tidak diteljel11ahkan 47

2. Kerancuan Melleljemahkan ",7

D. Analisis Kalimat 49

1. Kesepadanan dan Kesatuan 49

., Kaherensi yang baik dan Kampak 50

BABIV

3. Para1isl11e alau Kesepadanan 51

PENUTUP

A. Kesil11pulan 53

B. Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

DAFTAR LAMPIRAN

Page 13: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

BABl

PENDAHllLUAN

A. LATAR BELAKA.NG MASALAH

Menerjemah merupakan seni yang rumit dan menuntut adanya bakat serta

pengetahuan mendalam tcntang Bahasa Sumber (BSu) dan Bahasa Sasaran (BSa).

Kesulitan menerjemah timbul karena tiap bahasa '11emiliki sui generis (karakteristik)

Inasing-lnasing. Hal ini disebabkan juga ka:-ena proses peneljemuhan mcrupakan

pekeljaan yang sulit dan memiliki banyak aspek, dan pada dasarnya adalah proses

linguistik yang saripatinya tcrangkul11 dalam upaya menenri padanan kata-kata suatu

bahasd dengan kata-kata bahasa lain. "Seliap bahasa merupakan si,tel11, dimana :;etiap

bahasa ibu penerjemah berbeda dengan sistem t3su yang ditcljemahkan".1

Perbcdaan karakteristik dalam seliap bahasa lllcnycbabkan kesulitan unruk

11lcnCI:jemahkan. Seorang pencljemah di:Ultpl dntuk memahami dan 111cngerti peran,

katcgori dan fungsi Seliap bahasa yang mcnyusun setiar kalim3.t pada Bsu. sehingga

pesan yang diinginkan oleh teks te~jemahan dapat diungkapkan seem'a tepat dan

sempuma kedalam Bsa. Secm'a luas tet:jemah dapat diartikan sebagai semua kegiatan

manusia dalam mengalihkan seperangkat informasi atau pcsan baik verbal maupun

non-verbal, dari infonnasi asal atau informasi sumber ke dalam informasi sa5m·an.

Secara keseharian dalmn pengertian dan eakupan yang lebih sempit terjemah biasa

I Ahmad Satori, "Diktat Peneljemahan Tahriri)'uh: Prinsip-prinsip Penely"emahan", (jakarta: tp2004), hal. 3

Page 14: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

2

diartikan sebagai Suatll "proses pengalihan pesan yang terdapat dalam teks bahasa

pertama atau babasa sumber dengan padananya di dalam bahasa kedua atau bahasa

sasaran ,~2.

Seem'a luas teIjemahan dapat diartikan sebagai semua kegiatan manllsia dalam

mengalihkan seperangkat informasi atau pesan baik verbal maLlpUn non-verbal. dari

informasi asal atau inforl11asi surnber ke dalal11 infi.xmasi sasaran, Seem'a keseharian,

dalam pengertian dan eakupan yang lebih sempit ~erjemah biasa diartikan sebagai

sua'L! proses pengalihan pesan yang terdapat dalam teks bahasa pertama atau bahasa

sUl11ber dengan padananya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran.

Ada dua perangkat yang wajib digunakan dalam penerjemahan vaitu:

perangkat in~eleKtual dan perangkat praktis, "Perangkat intelektual meneakup

kemampuan yang baik dalam bahasa sasaran. pengetahllan mengenai pokok masalah

yang diterjemabkan. dan keterampilan. Perangbt praktis meliputi kemal11puan

l11enggunakan slll11ber-sumber rujukan dan kel11al11puan mengenali suatu teks"'.

Penulis akan meneoba menganalisa salah satll karya terjemahan dari sudut

diksi. Piliban kala atau diksi maksudnya. kita memilih kata yang tepat untllk

menyatakan seslIatu. "Piliban kata l11erupakan satu linsur yang sangat penting dalam

dunia tulis-menulis l11aupun dalanl tutur seha~i-hari,,4, "Istilah diksi tidak hanya

2 Suhendra Yusuf, Teori Terjemah, Penganlar kew'ah Pendekalon Linguislik danSosiolingllislik, (Bandoog: Mandar Maju, 1994), hal. 8

3Rochayah MachaIi, Pedoman Bagi Penerjemah, ( Jakarta: Grasindo,2000), hal. I I4 Zaenal Arifin.. S. Ammo Tasai, Cermal Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,

(Jakm1a: Akademika Pressindo, 1995), Cet. ke-I, hal. 73

Page 15: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

3

dipakai dalam mcnyatakan kata-kata niana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu

ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa dan ungkapan"s.

Diksi memiliki tiga garis besar, pert1l11l1l pilihan kata atau diksi mencakup

pcngertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan,

bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau mengungkapkan

ungkapan-ungl:apan yang tepat, dan gaya bahasa mana yang baik dalam suatu situasi.

J(etluIJ. pilihan kata atau diksi adalah kemampuan untuk membedakan secara tcpat

nuansa-nuansa dari gagasan yang lngm disan1paikan dan kelllaU1pUan untuk

menemukan ~1entuk yang sesuai dcngan situasi dan nilai rasa yang dimiliki

sckelompok masyarakat pcndcngar. Ketigll, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya

dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata bahasa itu.

Scbagai scorang pencljcmah haruslah mampu mencarikan padanan yang tepat

dari bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Satu kesalahan bila seorang

penerjemah memadankan sebuah kala atau konteks kalirnat bahasa sasaran lidak

sesuai dengan bahasa sumber. hal ini dapat mengakibatkan perubahan makna.

"Dalam mcncari padanan pasti mencmukan makna leksikal pada kamus, yang

mcmbuat peneljemah harus pandai memilih kata-kata yang sesuai dengan konteks

kalimat yang ditemukan. Kesesuaian antara konteks babasa sumber (Bsu) dan konteks

bahasa sasaran (Bsa) adalah salah satu syarat penerjemah,,6

, Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), Cet. ke-J4,hal.23

6 Ismail Lubis, Falsifikasi terjemahan Alquran DEPAG Edisif990, (Yogyakarta: PT. TiaraWacana. 2001), eel. ke-l. hal. 62

Page 16: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

4

Sering dijumpai orang-orang yang nmdah bertutur kata clan memiliki kosakata

yang banyak, namun sebaliknya tidak jarang menemukan orang-orang yang sulit

bertutur kata untuk mengatakan suatu gagasan. Mereka yang luas kosakatanya akan

memiliki kemampuan yang linggl unluk memilih selepal-tepatnya kata mana yang

harus ditutmkan secara baik clan benar.

Kosakata yang kaya raya akan mcmungkinkan penulis atau pcmbicara lebih

bebas rnemilih kata y'ang (:ianggapny,"<l paling tepat mcwakili pikirnya. Ketepatan

makna akan lllt::I1Untut i)llia kcsadaran pcnulis atau pcmbicara untuk mcngctahui

bagaimana hubungan antma bc,ltuk bahasa (kata) clengan rcferensi'lya. Apakah

bentuk yang clipilih sudah cukuJ) kngkap unluk mendukung maksud pcnulis, "karena

masalah makna kata yang tepat mcminta pelha,ian pcnuli, atau pcmbicara t:l1tuk tcup

mengikuti perkemban~~an makna dari \vaktu ke \Vaktu. ka,rena tiap kata dapat

t11cngalami perkembangan waktu··

. 'II "\"y~~,.)\--"",)L-'" . oJ' \ "<

Dite,jemahkan:

"Syaral-5yarttl wajilmyrt berpuasa ilu ada 3 perkaru, mellurul sebugiall

kelerttllgull 4 pe;'kara, yairu:

1. L~/am

2. Sudall dewasl! (baligil)

7lbid. , h. 87.

Page 17: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

5

3. Berakal seltat

4. Kliasa (l1Iampll) mengerjakan pllasa. 8

Menurut penulis, penel:iemahan Falhul Qarib di atas kurang tepaL khususnya

dalam pemakaian kata dari bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (B3a).

dalam hal ini yaitu bahasa Indonesia,

Meskipun kata .hlly'; berbentuk plural (jamak taktsir). tidak perIu

diteriemahkan menjadi ··syarat-syarai". Kata itu cukup diteriemahkan dengan

·"syarat'"..yang bisa bl;.:fll1akna jan11:1k. Hal ini sarna seperti li-asa f)L.:"I\ ~k.::: \ lno.,.- .. c

diartikan dengan "ajaran Islam", Meski sebenarnya bisa diartikan dengan ",~jaran-

ajaran Islam", tapi demi kehematan kata dan makna jamak yang bisa terkc,ndung di

dalamnya. lebih cocok di81tikan "aja1'an Islam", Demikian juga dengan penerjemah,m

"synrat" dalam contoh di ntas,

Fmsa i'L,...d\ y 3'?-y diterjemahkan menjadi "waj ibnya berpuasa", Frasa ;ni

sebenarnya lebih enak scnndainya diterjemahkan dengan "wajib puasa", 1'a1'I;l,<:I

"nya" dalam kata "wajibnya" dihilangkan, karena sudah diwakili oleh kata "paas" "

Sementara itu, peneljemahan "berpuasa" lebih sesuai jika ditel:iemahkan mCl~jadi

"puasa" saja. Alasannya. kata ('L,...d\ merupakan nomina bukan verba, kecuali jikn

kata itu berbentuk verba maka arti "berpuasa" sudah tepaL

Selanjutnya, frasa ~~l ;c,)\'j ditmjemahkan "ada tiga pe1'kara". Kata

"perka1'a" saat ini sudah tidak dipakai lagi, ka1'ena kata ini mengalami pcnyempitan

'[mron Abu Amar, Fa/hill Qarib (bllkll teljemahan), (Kudus: Menam Kudus, 1982), h. [82

Page 18: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

6

makna. Kata "perkara" saat ini digunakan untuk masalah yang bersifat hukum, sepelii

perkara pidana, perkara saksi, perkara hukum, dan sebagainya. Pada kata ini

sebaiknya kata "perkara" diterjemahkan macam atau hal, jadi teljemahannya ialah

~~ada tiga Illacani'.

Kemudian kalimat ~~\ :k;) t....,.:,]1 v~1 cJl5 dite~iemahkan "menurut

sebagian hterangan 4 perkara". Pada frasa t....,.:,]l..Y=-i dite~iemahkan "sebagian

keterangan". menurut penulis, sebaiknya kata "sebagian" diteriemahkan "beberapa".

Karena kata "sebagian" identik dengan bersifat ukuran, misalnya sebagian uang,

sebagian tanah, sebagian sawah, dan lain sebagainya. Sedangkan kata "beberapa"

yang penulis gunakan menjelaskan bahwa keterangan yang menjelaskan tentang

"syarat puasa" terbatas pada kitab-kitab fiqih yang lebih tinggi pembahasannya.

Adapun frasa o~i,:k;) dite~jemahkan c1engan menambahkan kata "ada", kmena

dalam peneI:iemahannya tanpa ada kata tersebut. sehingga ia menjacli "ada 4 macam",

Demikianlab Penulis mengangkat masalah ini sebagai bahan penulisan skripsi

dengan judul " .~I\IALISIS DIKSI PADA BAB PliASA BUKli TERJEMAHAN

FATHUL QARlB", c1engan asumsi teoritis bahwa kajiar, diksi ini mudah-mudahan

c1apat membantu memilih makna yang tepat dalam meneljemahkan.

Adapun sehagai data, Penulis memiJih buku terjemahan Fathul Qarib yang

diteIjemahkan oleh Drs. H, Imran Abu Amar dan dikarang oleh As-Syekh ai-Imam

al-Alim al-allamah Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Qasim Asy-Syafi'l,

yang diterbitkan o!eh"Manara Kndns". Kitab ini tergolong kitab pertengahan.

Page 19: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

7

Pengambilan Bab Puasa ini sebagai data penelitian karcna dianggap pcnting untuk

scluruh llll1at Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa. Mudah-mudahan

pcmbahasan Bab Puasa inl lebih terfokus lagi. sehlngga masalah inl akan sedikit lebih

jelas.

B. Pcmbatasan dan Pcrnmnsan Masalah

S~bagaimana tclah penulis kcmukakan pada latar belakang masalah dl atas.

bahwa pcngan1atan pada bulu tCljernahan f:ath al-Qarib Hlcn1beri inspirasi kcpada

!lcl1ulis unluk mengangkat permasalahan diksi. ~)enulis akan Inencoba mcnganalisa

hasil ter;cmahan bab puasa pada buku tersebut sesuai dengan kajian diksi yang

bcrkaitan clengan keserasian kata dengan konteks kalimat.

Penulls merasa perlu membatasi permasalahan pada kajian dlksi. karena begitu

kompleks pada huku lcricmahan ini. [Jari sekian bab pada buku tersehut. penulis

Jl'~~ngan1bil saw hab S'~F.L bab Puasa. Dengan alasan agar pnelitian yang akan penulis

la:wkan tidak mekbar.

Maka clalam hal iill penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kala yang clipilih oleh penerjemah buku Fathu1 Qarib sesuai dengan

syarat ketepatan clan kesesllaian cliksi.

2. Apakah pemilihan diksi yang dilakukan penerjemah sesllai dengan makna yang

terdapat dalam bahasa sumber.

Page 20: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

8

C. Tujuan dan Manfaat Pcnclitian

Bcrdasarkan masalah yang penulis kemukakan di alas, Olaka yang menjadi

lujuan umum penelilian diksi ini adalah membuklikan penlingnya kesesuaian.

paclanan alau pilihan kala pada suatu pencrjcmahan. Schingga ticlak mcnimbulkan

kcrancuan mii. Aclapun lujuan khusus clalam pcnclilian ini adalah:

1. Mcncari kala-kata yang belum sesuai clengan syaral ketepatan dun kesesuaian

dib.

} rv1enganatisa dan rncncari padana makna yang sesuai.

Adapun manfaat dari studi diksi ini adalah membantu p,:ra peneriemah tenaama

penerjemah pcmula untuk membantu Olcmilih kata atau packman dalam bahasa

sasaraa. dan untuk 111enlbantu 111emudahkan 111enganalisa ha~il teljenlt;lhan.

D. Mc;odc Pcnclilian

fV1ewdc pene]irian ,vang penu!is pilih adalall metode pr;lk']:lian daskripliL adalah

penelitian yang dituliskan seem'a terperinei. Sebagaimana l\'lah ciisebutkan pada judul

skripsi in;. Penulis mengambil bab puasa buku terjemahan Fatlml Qarib yang di

leljemahkan oleh Drs. H. [mron Abu Amar sebagai sampel dari sekian banyak bab

pada buku terjemahan lersebut. eara yang digunakan adalah dengan menganalis kitab

pada Fathul Qarib. Pada bab Puasa sesuai dengan kelepatan diksi yang berkaitan

dengan keserasian kata dengan konleks kalimat.

Page 21: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

9

Penulis meneari data-data penelitian meJallli:

I. Data primer adalah pengumpulan data dari buku-buku [eIjemahan tlqh dan

kamus.

2. Data sktmder adalah penearian data-data kepllstakaan yang dapat mendukung

penelitian ini.

E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu:

BAB I

BAB II

BAB III

BABlV

Eerupa Pendahuluan yang melipllti Latar Ee1akang Masalah.

Pembatasan dan Perumusan Masalah. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

Metode Penelitian. Sistel11atika Penulisan.

Berupa Kerangk:: T~ori Pencljcl11ahan yang mcliputi Definisi

pcnerjemahan, Syarat-syarat Pcne~jcmahan, Tahap Pcneljemahan.

Dan Teori Diksi melipllti PengeI1ian dan !'erubahan malma.

Pengertian diksi dan korelasinya dengan makaa, dan syarat ketepatan

dan kesesllaian diksi.

Berupa Analisa data berupa gambm-an UI1111111 Kitab Fatlml Qarib,

Analisa diksi dalam hllbunganya dengan l11akna, y::ng meliputi kata

khllSUS dan kata Ul11um, Makna senotatif dan makna konotatif, makna

referensial dan makna implicit, dan Analisa keserasian makna dalam

peneIjemahan bab puasa buku Fathul Qarib yang meliputi tidak

diteIjemahkan dan kerancuan mene~jemahkan.

Berupa Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Page 22: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

BAB II

KERANGKA TEOlU

A. Tend Penerjemahan

Komunikasi dalam kehidupan manUSla tidak akan leljalin tanpa bahasa.

Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial

yang berakal. Melalui bahasa, segala infC'rmasi alal! pesan cIapa! tersalurkan dan

dilllengerti. Terutama bagi pctnakai bahasa yang 111cmpunyai ruang lingkup Iuas.

perkataanya akan dapat mudah. Dipahami oleh lawan bicaranya.

Setiap bahasa mempunyai perbendaharaan kata yang berbeda-beda baik clari

segI struktur dan kosakatanya. Hal mi tergantung pacta asal-usut bahasa Itu sendiri.

Setiap bahasa kaya dengan perbendaharaan kata clan keragaman katanya. sesuai

clengan pengalaman manusia dan perke:11bangan kebudayaan tempat bahasa itu

tumbuh clan berkembang. Karena setiap bahasa mempunyai caranya seneliri-sendil·i

clalam menentukan sistem simbol dan pemaknaanya.

Bahasa erat kaitanya clengan ell,ni,' pene~iemahan. karena pene!jemahan

merupakan kegiatan yang melibatkan bahasa dan dalam pembahasanya tidak clapat

mengabaikan konsep-konsep kebahas~an itu sendiri. Peneriemahan sama artinya

dengan mengenal sesuatu yang unik dan menarik. Dikatakan unik karena amat langka

peminatnya. Dikatakan menarik karena apa yang disajikan dunia ini memberikan

kunci rahasia cakrawala barn dan kepuasan diri.

Page 23: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

11

Banyak orang mcngatakan bahwa mcncljemah itu hanya memindahkan arti

kata perkata kc dalam bahasa sasaran, akan tetapi sebaliknya mencljemahkan itu ialah

memindahkan teks bahasa sumber kc dalam bahasa sasaran scsuai dengan struktur

pemakaian bahasa sasaran itu sendiri. Bagi semua pakar bahasa pun belum tcntu bisa

mcnerj cmahkan dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lainya.

!vlcnerjemah suatu nasi(ah bahasa sumbcr dan mencarikan padananya di dalam

bahasa sasaran tidaklah semudah apa yang dibicarakan orang. ,vfcncrjemah identik

dengan mcngkomunikasikan keterangan. pesan. atau gagasan. yang di tulis oleh

pengar~:'ig asli dalam bahasa tcrjemahan . Agar dapat melakukan kegiatan ini. sudah

pasti diperlukan keterampilan khusus. Seorang dwi bahasawan atau bahkan seorang

aneka bahasawan yang terampil mempergunakan bahasa-bahasa yang ia kuasai

dcngan bail, belum lentll mampu mencrjemahkan satu bahasa ke dalam bahasa lain

I. Pengertian Penerjernahan

Penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia ialah "lIsaha

memindahkan pesan dari teks berbahasa Arab (Teks sumber) dengan padananya ke

dalam bahasa Indonesia (bahasa sasaran)".'

Dari pengertian di alas dapat diartikan bahwa mcncljemah adalah mengalihkan arti

kata perkata. Pendefinisian te~iemah tersebut dimaksudkan untuk "'mengalihkan pesan

I Ibnu Burdah, Metode dan Wawasan Meneljemah reks Arab, (Yogyakarta: P. t. Tiara Wacana.2004), Cet. Ke-I, h. 9

Page 24: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

12

secara utuh dan maksimal ke dalam bahasa sasaran baik verba maupun non-verba dari

,suatu bentuk ke dalam bentuk lainya'·."

Banyak para pcnerjel11ah I11cngartikan bahwa deiinisi teJjemah hanva

menekan pada aspek pesanya saja sehingga mereka berpeluang untuk mengartikan

secara lain, karcna penerjemah bisa berbuat secnaknya terhadap naskah terjemahan

dcngan mengabaikan aspek-aspek di luar pesan scperti aspek mo.fologis, sintaksis

ataupUl1 yang lainya. Dengan demikian penel~ieIllah 11lcmiliki kebcbasan yang cukur)

bcsar dalan1 l11cnL.ckspresikan pcsan leks tanpa mcnghiraukan padanan-padanan

linguistik. struktur ['(au hal-hal lain eli Iuar leks.

Ada beberapa tobh yang memberikan detlnisi tcntang penerjemahan, di

antaranya:

a. Detinisi seC3ra ~stiJah

Dalam buku Ihe IheolT {{nd I'ruel!cc ot frailslalion. Nida elan Charles

I11cl11berikt:il1 Jcfinisi tenlang penel~jel1lahan. yaitu "Trun<.dution consisf in

n!j1roducing in the receptor language the closest nalural eqllh'olenr of/he source

language massage. firstill the tei'm olmeaning alld secondly in the term olstyle .·3

(Teljemah ialah kegiatan yang mcnghasilkan kembali pesan dalam bahasa sumber

(Bsu) ke daJam bahasa sasaran (Bsa) dengan padanan alami yang sedekat

mungkin, pertama-tama dalam hal makna. dan kemudian gaya bahasanya). Jad!'

2 Suhendra Yusuf, Teori Teljemah Penganlar Ke Arab Pendekatan Unguistik dansosiolingllislik, (Bandung: Mandar Maju, 1994), h. 8

3 E. A Nida dan Charles Taber, The Theory and Practice ofTronslation, (Leiden: The UnitedBible Societies, 1974). p. 12

Page 25: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

13

Nida dan Charles mendefinisikan peneljemahan yaitu mengalihkan pesan bahasa

sumber ke dalam bahasa sasaran dengan padanan baik dari segi l11akna dan gaya

bahasanya.

Pendapat Eugene A. Nida ini juga tidak jauh berbeda dengan pendapat J. C.

Catford. Sebagai seorang peneIjemah professional sekaligus pakar dalam bidang

linguistik, Catford menerangkan bahwa, "Iranslalion is Ihe replacelllen! of {exiliol

ma/erial in one language hJ' equivalent textual material in another 1((J1gllu,~i!" I

(peneljemahan ialah pel11indahan naskah dari bahasa asal (bahasa sumber) dengan

bahan teks yang sepadmJ ke dalam bahasa sasaran dengan sesuai).

Dua pendapat di atas bertentangan dengan apa yang diungkapkan J. Ley)

Levy memberiKan definisi terjel11ahan sebagai suatu keterampilan. Keielasan dari

peneljel11ahan tampal' tereermin dari opininya. Seperti yang dikalab~1 dalal11

bukunya Translation As Decission Process. "Translation is a creative process which

always leaves the translator a fi'eedom of ehoice between severa! apl"'o"i<cmatel)

equivalent possibilities of situational meaning". '(Terjemahan l11erupakan !,roses

kreatif yang memberikan kebebasan bagi peneljemah untuk memilih kemungkinan

padanan yang dekat dalam mengungkapkan makna yang sesuai dengan situasinyal.

Hal senada jl!ga diungkapkan oleh New Mark dalam artikelnya yang b'~rjudul

"Futher preposition on translation". New Mark berpendapat bahwa "Ironslarion is an

exercise which consisl in the attempl to replace a writfen massage in one language by

4 J. C. Catford, A Linguistic TheO/y o/Trans/ati»fI, (London, Oxford University Press, t974),FOUlth Impression, p. 20

5 Nurachman Hanafl, op. cit. , h. 24

Page 26: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

14

the same in another language". 6 ( peneljemahan merupakan latihan dalam pro:ies

penggantian pesan tertulis dari satu bahasa ke bahasa lainya dengan pesan yang

sama).

Hal ini juga tidak berbeda dengan pendapat para pakar terjemah lainya.

Juliana I-louse juga mendefinisikan teljemah sebagai "pemindahan pesan dari teks

bahasa 'umber ke dalam bahasa sasaran··. Seperti yang dikutip oleh Nurahman

Hanal!, dalam disertasinya yang beljudul A modelti))' translation quality assessmeJ;/,

Juliana mende!inisikan. "trtlnslatilFl is language ... 7 (pcneljemahan merupakan proscs

pcmindahan naskah dari bahasa sumber kc dalam bahasa sasaran dengan semanlik

dan pragmatik yang scpadan).

Pendapat yang scrupa Juga ditambailkan oleh Leonard Foster yang

mengungkapkan definisi teljemah yaitu "Translation as the tral1.~lerence o( the

contem o( a text ./i"om one language into a nother. hearing in mind that we ('({IV;,}t

always dissociate the contentji-om theji-o!11 "s( Teljemah merupakan pemindahan isi

naskah dari bahasa satu ke bahasa lainya, yang perlu diingat hahwa kita tak sclalu

bisa memisahkan isi dari bentuk naskah itu ).

Itulah pendapat enam tokoh teljemah tentang definisi p(~nerjemahan. Mereka

mengungkapkan argumen masing-masing sesuai dengan latar belakang keilmuwan

dan proses yang telah mereka tekuni sebelumnya sebagai pen,~rjemah. Kesimpulan

yang dapat diambil dad penjelasan di atas ialah, peneljemahan merupakan proses

6 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), Cel. Ke. 1, h.57 Nurachman Hanafi, op. cil. , h.26, Ibid. h. 27

Page 27: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

15

pengalihan makna clari naskah bahasa sumbel' ke clalam naskah bahasa sasaran

clengan paclanan yang seclekat-clekatnya clan sewajar-wajarnya, baru kemuclian

memperhatikan gaya bahasanya.

2. Syarat-syal"llt Penerjemahall

Kegiatan peneljemahan bllkanlah pengggantian kata clemi kata clad bahasa

Sll'l1ber (Bsu) ke clalam bahasa sasaran (Bsa). Melainkan m,~minclahkan konsep.

pengertian clan amanat. Maka cliperlukan syarat-syarat tertentu. yaitu:

a. Pen"rjemahan hams sesuai clengan kontcks bahasa sumber (Bsu) clan konteks

bahasa pcnc:'ima (Bsa)

b. PenelJemahan harus sesual clengan gaya bahasa sumbel' (Bsu) clan gaya bahasa

penerima (Bsa l.

c. Peneriemahan harlls sesllai denga'l ciri khas bahasa sumbel' (Bsu) clan elf! khas

bahasa pencrima (Bsa)."

Pcncrjemahan hams sesllai clengan konteks bahasa sUl11b,~r (Bsu) clan konteks

bailasa penerima (8sa). Artinya. peneljel11ah benar-benar sejalan clengan yang

clibiearakan clalar.l bahasa sumber (Bsu) clan memberikan makna yang tepat ke clalam

bahasa penerima (Bsa). Mcncljemallkan bukan sekeclar mencari padanan bta yang

umumnya clilakukan dengan cara mel11buka kamus. Walaupun membuka kamus

aclalah kehamsan dalam kegiatan pcnerjemahan. Tetapi tidak s31mpai di situ, karena

9 Ismail Lubis, Fals!fikasi Teljemahan AI-Quran Depag Edisi 1990, (YogyakaI1a: PT. TiaraWacana, 2001). Cet. Ke-I. h. 62

Page 28: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

16

tidak l11utlak dapat mcnyclcsaikan pckcrjaan mcncljcl11ah itu :,cndiri . Pcncrjcmah

tidak cukup hanya scsuai dcngan konlcks bahasa sumbcr(Bsu) dan bailasa pcncrima

(Bsa). TClapi harus pula dapat mcnccrmlnkan bahan yang akan ditcljcmahkan

l11cnjadi pcntlng bagl scorang pcncljcmah.

Pcnc~jcmahan harus scsuai dcngan gaya bahasa sumacI' (Bsu) dan gaya

bahasa pcncrima (Bsa). Scbagaimana yang dlkutip olch Ismail Lubis ialah

"pcncrjcmahan bcnar-bcnar mm;1crlihatkan kcscsuaian gaya bahasa dari k~dua

bahasa yang dipcrtcmukan".

Mcnurut Hcndri Guntur scbuah gaya bahasa "adalah bahasa yang l11cngadakan

pcrbandlngan atau komparasi antara dua kata yang mcngandung elri-ciri scmantik

yang bcrtcntangan". '" Ptnguasaan pcnc~jcmah"n tcrhadap gaya bahasa sumbcr (Hsu)

dan pcncrlma (Bsa) sangal pcnling dan dapat mcmudahkan bagi scorang pcncrjcmah

dalam mcnycsuaikan antara kedua bahasa. Schingga selaras dcngan bailasa sumbcr

dalam hal makna dan gaya dan pcnc,jcmah bcnar-bcnat' mcngcrli landa-tanda khl",US

yang mcmbcdakan bahasa slImbcr dan bahasa pcncril11a. Untuk mcmpcroJeh

gambaran yang jelas lcntang eli·1 J<has bahasa sumbcr dan bahasa penerlma dapal

dilihat darl pcristlwa bahasa yang mcrupakan salah satu istllah dalam eabang Ilmu

bahasa yang bcrfungsi mcmbicarakan peristiwa-pcristlwa yang tcrdapat daiam bahasa

sebagai akibat pemakalan bahasa tcrscbut.

Adapun syarat -syarat pcncrjemahan mcnurut Eugcnc A. Nida sepcrtl yang di

kutip olch Nurahman Hanafi scbagai berikut :

10 Ibid. , h. 65

Page 29: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

17

a. Seorang penerjemah harus mengenal materi dan kecakapan mengungkapkandalam bahasa penerima

b. Seorang penetjemah harus mampu mengetahui bermacarn disiplin ilmu, walautidak begitu mendalam. Sebab akan memberikan daya bayang untuk mengertimateri secm'a garis besar.

c. Penerjemah harus benar-benar menguasai bahasanya sendiri dan mengikutiperkembanganya. Hal ini akan berakibat fatal jika seorang penel:jemah hanyacenderung menggunakan kata-kata yang ketinggalan zaman. Selain itu pulaNida menambahkan satu hal lagi guna perlunya kdengkapan pengetahuancross-cultural understanding, yakni mengenal persamaan aan perbedaanbudaya dari dua bahasa yang terlihat. 11

3. Tahapan Ter.iemahan

Penerjemaban scbagai sebuah proses, mcmiliki beberapa tahap hingga

menghasilkan terjemaban yang diinginkan. Terlebih lagi hasil terjemahan yang baik

ialah tel:jemahan yanz mampu menghadirkan isi pesan yang akan disampaikan oleh

penulis. Dalum penerjemahan i::i se:idaknya ada tiga tahap yang hams dilaL:ukan oleh

penerjcmah untuk mcndapatkan hasil yang dianggap l)aik. Bcberapa tahap

mcncljcmahan scbagai berikut:

a. Tahap Analisa

Setiap tcks yang tcrdapat dalam naskah asli tentu bukan hal yang sakral untuk

dianalisa terlebih dahlllll. An~lisa ini bisa dilakukan sckitm pesan yang ingin

disampaikan oleh pengarang, karena tidak mungkin seorang penulis tidak ingin

menyampaikan perasaanya saat menulis. Meskipun naskah itu bempa teks

ekspresif (perwujudan perasaall). Analisis juga biasa dilakukan seputar gaya

bahasa yang digunakan oleh penulis, stmktur gramatikal, atau dalam pemilihan

II Nurachman Hanafl, op. cit. , h. 67

Page 30: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

18

kata, Irasa, dan kalimat. SeteIah mendapatkan gambaran jelas tentang naskah

yang akan ditcljemahkan baruJah ia bisa melanjutkan proses seIanjutnya.

b. Tahap Pengalihan

Pada lahap ini, seorang pene~jel11ah diuji keeakapan dan kelerampilanya dalam

mcncrjcmah sckaligus pcnguasaan pada bahasa sumbcr dan bahasa sasaran. Inti

dari tahap ini ialah me'1galihkan unsur yang tcrdapat dalam naskah bahasa sumber

clengan naskah bahasa sasaran seem'a sepadan. Baik bentuk dan isinya harus

clisepaclankan. meski kesepadanan bllkan berarti kesamaan. Apakah p,'san pcnulis

clalam naskah asli Imrus tetap dipertahankan dalal11 teljcl11ahan. Dapatkah

penerjcmah mcngubah pesan yang terdapat dalal11 naskah asli') Jika boieh, sejauh

mana I=,erubah<ln yang bisa ciilakukan dan atas pertil110angan apa?

Inilah pertanyaan yang kerap l11UncllJ di seJa-seIa proses peneljemahan.

\amlln dcn,ikian. seperti yang telah dijelaskan pada dell nisi penerjel11ahan.

scUri:mg pcncl:jemah hanls mcmpertahankan maksud yang ingin disampaikan

penulis. karena pada dasarnya lcrjcl11ahan bukan sekedar mengalihkan huru!' alau

kata yang terdapat daJam bahasa sumbel', tetapi Iebih kepada pengalihan pesan

yang terdapat dalam bahasa sumber kepada bahasa sasaran. Tidak heran bila

scorang penerjemah yang telah memasuki tahap ini hams kembali ketahap Jebih

kepada pengalihan pesan yang terdapat dalam bahasa sumber kepada bahasa

sasaran. Tidak heran bila seorang pcnetjemah yang teIah memasuki tal1ap ini

harus kembali ket:::hap analisis atau sebaliknya sampai ia yakin betul bahwa

pemahal11an dan anal isinya sudah cukup baik.

Page 31: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

19

Sctdah tahap analisis dan pcngalihan dilalui dcngan baik, tahap tcrakhir yang

harus dilakukan ialah pada tahap pcnycrasian.

c. Tahap Pcnycrasian

Pada tahap ini. hasil tCI:jcll1ahan yang tclah sclesai akan diuji lagi. Apakah hasil

tc(jcmahan ini bcnar-bcnar tdah Il1dcwati tahap anal isis dan pengalihan dengan

baik') Apakah hasil teljcmahan tdah cukup memenuhi syarat terjemahan ym,g

baik .) Inilah yang sering disebut scbagai laktor kelerbacaan. dimana peneljemah

harus mcnyesuarkan bahasanya yang masih lcrasa "kaku" untuk kemudian

disesuaikan dcngan kaidah yang berlaku pada bahasa sasaran.

Penerjemah dapat meJakukan tahap in; sendiri. atau bisa Il1cminta bantuan orang

lain unluk rnengoreksinya. Ada dua hal yang mendasari ini. ['el1ama. Penerjemah

kerap merasa kesulitan mengereksi kerjaanva sendiri. karena secm'a psikologi ia

akan menganggap teriemahanya ,udah baik. Hal ini kal-ena dorongan latar

belakang yang ia 111iiiki. t11a!'~(1 pcnyeraslan y'ang dilakukan orang lain cukup

membantu dalam menghasi1kan ieriemahan yang baik dan komunikatif. Kedua.

peneljemahan sebaiknya merupakan keria tim: /\.da yang menerjemah dan ada

pula yang "mengedit" untuk menghinda:ri kesalahan.

Pene(jemahan yang memberi penekanan terhadap Bsu

a. Peneljemahan kala demi kata

Metode penerjemahan ini iaiah yang mengalihkan teks dari bahasa sumber ke

dalanl bahasa sasaran secara 'mentah'. Biasanya kata-kata teks sasaran langsung

Page 32: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

20

diletakan di bawah teks sumber, dan kata-kata yang bersifat cultural dipindahkan

apa adanya. Umumnya metode 1m dipergunakan scbagai tahapan pra

pcncljemahan pada penerjemahan teks yang sukar atal! untuk memahami

mekanisme Bsu tcrhadap Bsa

b. Penerjcmahan literal

Penerjemahan jenis ini mencari padanan terdekat konstruksi gramatikal yang

terdapat dalam BSl! ke dalam Bsa. Penerjcmahan kata demi katanya dilakukan

tcrpisah dari konteksnya. Ul11ul11nva metodc ini digunakan pada tahap awa!

pcngalihan.

c. Peneljcmahan Setia

Pcnerjemahan setia l11encoim mereproduski l11akna kontekstual Bsu dengan masih

dibatasi oleh struktur gramatika1nya. Kata-kata yang bersifar budaya dialih

bahasakan rctapi pcnyil11pangan dar; scgi tata bahasa dan pilihan kntn l11asih rcrap

dibiarknn. Penerjel11nhan ini berpegang reguh pada l11aksl!d dan rujuan Bsu. l11aka

ridak heranjikn Imsil rcrjemahan in; terasa ·kaku·.

d. Penerjemahan scmantik

Penerjemahan scmantik ialah metode peneljemnhan yang mempcrtimbangkan

unsur estetika teks Bsu dengan mengkompromikan makna selama masih dalam

batas kewajaran. Bila dibandingkan dcngan l11etode penerjemahan setia,

pcncrjel11ahan scrnantik lebih 'Iuwes' dan FleksibcL karena tidak terikat oleh Bsu

seperti peneIjemahan setia. Kala-kata yang bersifat bndaya boleh diteljel11ahkan

dengan kata yang netral alan istilah yang fungsional.

Page 33: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

21

Penerjemahan yang memberikan penekanan Bsa

Pada terjemahan ini, pel1erjemah berupaya untuk menghasilkan dampak

relatife sama dengan apa yang diharapkan oleh penulis terhadap pembaea versi Bsu.

Model terjemahan ini berbentuk peneljemahan bebas dan komunikatif.

a. Penerjemahan Bebas

Metode ini !cbih m<:ngutamakan isi dan mengorbankan struktur gramatikal Bsu.

Terkadang metode ini berbentuk para!1'asa yang lebih panjang atau lebih pendek

dari naskah aslinya.

b. Pcncrjcl11ahan KOl11unikatif

1'v1etodc pcnerjcl11ahan Il1I l11cngupayakan reproduksi makna kontckstual

sedemikian rupa, schingga baik aspek kcbahasaan l11al'pun lsi langsung dapat

dipahami oleh pCl11baca. "Metode 1111 mengupayakan reproduksi makna

konseptual yang demikian rupa. sehingga aspek kcbahasaan maupun aspek isi

langsung dapat dimengcni",.12

Ada pula jenis "pcncrjcmahan yang l11enggunakan mctodc penerjemahan

langsung dan pcnerjemahan tak langsung:'1.J

Penerjcl11ahan langsung yaitu penerjemahan yang diungkapkan seellfa lisan

maupun tertulis yang diterjel1l!!hkan seeara langsung begitu leks sumber selesai

diueapkan atau dituliskan.

" Rochayah Machali. op. cit. , h. 67n Ibnu Bllrdah, Menjodi Penerjemah, Metode dan Wawasan Mener;emahkan reks Arab,

(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 2004), Cet. Ke-l, h. 17-18

Page 34: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

22

Pcnericl11ahan tidak langsung yaitu l11etode yang sering dilakukan dcngan persiapan

terJebih dahulu. Bcgitu teks sumber dihadirkan, maka tidak "eeara spontan teks

teljemahan dapat diartikan.

B. Teod Diksi

.Iika [;,:rbicara ataLJ l11enulis, l11aka pene~iemah akan mengumpulkan sejumlah

kata-kala ;.ang l11t'wakili pesan yang akan dismnpaikan. Pengertian yang tersirat

dalam sehuah kata. mengandung 111akna bah\\-a liap kala rnengungkapkan sebuah

gagasan dUll! sebuah ide. dengan kata lain. kata-kma adalah alat penyalur gagasan

yang akan disampaikaJ1 kepada orang lain.

Bila liap manusia menyadari bahwa kala mcrupakan alai pcnyalur ga).!asan.

r-vJaka hal inj h:~rai1; sel~lakin bany'ak kata )'ang dikuHsai oleh sescorang~ selnakin

banyak ii]C atal! gagasan yang dikuasai dan yang sanggup diungkapkanya. Ka1a-kata

ibarat 'pabi"n' yang dipakai oleh pikiran kita. Tiap kata merniliki 'jiwa'. Setiap

anggota ma)Y~lrakat hanl5 mcngetahui '.1i\v£1- setiap kala, agar ia dapat menggerakan

I · 1 ", 1 . I I d' k 1-1orang am (ellg~ll1 'Jl\va (an (at3- (ala yang 19una,ul)ra.

Mcrcka yang luns kosakatanya akan mcmiliki pula kemampuan yang tinggi

untuk memilih setepat-tepatnya kata mana yang paling hamlonis untuk mewakili

maksud atau gagasanya, Seorang yang luas kosakatanya dan mengetahui secara tcpat

batasan-batasan pcngertianya, maka ia akan dapat mengungkapkan pula sccara tepat

apa yang dimaksudnya.

" Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Ulama, 2000), Cel. Ke-Il,h.21

Page 35: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

T_.,

1. Pengel'tian Diksi dan KOl'elasinya dengan Makna

a. Pengel'tian Diksi

Menurul Poerdawarminla, fa vakin balm a pada lInmmnya pilihan selalu

diarahkan kepada kala-kala yang 'tepa!', 'seksama', dan 'Lazim', IS Ketiga lInSllr

ladi menjadi pedoman untuk memilih kata. 'TepaI' mengenai ani dan lempatnya,

'Seksama' mengenm kesepadaIl,m kata yang hendak diluturkan. 'Lazim'

mcngcnm kata yang sudah mcnjadi llmllm, clikenal dan dipakai dalam bahasa

Indonesia,

Aclapun menUI'llt Gorys Kemf. pilihan kata atau clib'i adalah "kemumpuan

111enlbedakan secara tepat nuanSa-l1L..d1SLi makna. sesuai dellg£'.rl gagasan )"3ng

ingin clisampaikan dan kenmmnuan unluk menemllkan benluk yang sesuai dengan

situasi daE nilai rasa y[lqg din1iliki kelom;10h masyarakat pendengar,,1 6.

Piiihan kam yang tepat dan sesuai "hanya dimungkink?ll penguasaan olch

scjun1lah ()~'sarkosakata mall perl"'lclH.1ahara:w Lata bahasa itu~·.; Dalam bUKli

Cern1((/ Bcrbanasu Indonesia, diksi be-rani memilih kala y~~n!! tepm untuk

Inenyatakar~ sesuatu sesuai dengan situasi dan tempat penggunf~ankata-kata itu.

Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontcmporer, diksi bewl'ti "pilihan kata

penggunaan ;';ata yang sesuai dalam penyampaian suatu gagasan dengan tema

pembicaraan, peristiwa. atau pcmirsa".18

15 A. Wiryadatarna, Seni AIenggayakan KaJima/' tYogyakarta: Kanisius, 1995), Cet Ke-5, h. 4316 Gorys Keraf, Diksi dan GOJ'o Bahasa,(Jakarta: Gramedia Pustaka lftama, 2000), Cet. Ke-Il,h,2117 Ibid, , h. 24[8 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa indonesia Kontempurer , (Jakmta: Modern

English Press, 2002) Cel. Ke-2, h. 354

Page 36: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

24

Diksi menurut Kridalaksana (1993) adalah "pilihan kata dan kejelasan lafal

untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau karang-

,- 19111cngarang '.

Sinoni11l diksi adalah pilihan leksikal. "Pilihan kata sebagai SlllOJll11l diksi

dapat menyesatkan, karena pilihan kata itu tidal. boleh selalu berupa kma (d"sar

) . d b I. . k I' .. '0atau turunan ,tetapl apat erupa 'ata maJel11u . atau rase.-

Dari pendapat di atas. Penulis berpendapat bahwa diksi merupal.an pilihan

kala yang sesuai dengan makna dan gagagsan yang ingin disan1paikan. Tcpal

dalam penggunaanya, serasi untuk ll1engungkapkan gagasan dengan pokok

pe11lbicaraan, lazim dikenal dan dipakai dalam bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Pilihan leksikal sangat c('cok aalam sinonim chksi seaangkan pilihan kata

tidak cocok untuk sinonil11 diksi, karena pilihan kata tidal. selalu bcrupa kata

(clasar awu turunan) akan tetapi dapat herupa kma l11ajenmk atau li·ase.

b. l<ore!asi diksi. dengan Makna

Ketcpatan pilihan kata 11lencer11linkan kemampuan sebuah Kata untuk

l11el11berikan makna. Makna yang tepat ;::ada imajinasi pembaca atau pcndengar.

Seperti yang clipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Demikian.

pemilihan kata sangat berkaitan dengan makna kosakata seseorang.

19 Harimllrti Kridalaksana. Kalllll.> Lil1gllislik. (Jakalta: Gramedia Plistaka Ulama, 1993), Cet.Ke-3. h. 44

20 Akrom Malibari, "Pokok-pokok Perkuliahan Slilislika", Makalall, (Jakarta: U!N, September2003)h.9

Page 37: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

25

Kesalahan seorang penulis atau pembicara dalam pemilihan kata akan

berakibat berubah Hlakna yang diterima oleh pembaca atau pendengar. Sehingga

pesan yang ingin disal11paikan tidak dapat tersalurkan, bahkan memungkinkan

adanya kesalahpahal11an.

Makna kata dapat I11cnimbulkan reaksi pada orang yang mendengar atau

membaca. Reaksi yang timbul itll clapat berwuiud 'Pene,ertian' atau ·Tinclakan'.

Dalal11 berkomunikasi seseorang ticlak hanya berhadapan dengan 'Kata', tetapi

ckngan sualu rangkaian kata yang mendukung suatu amanat. Pcmbaca atau

pendengar ) ang berlainan akan mempengaruhi pula pilihan kata dan cara

penyan1paian amanat tersebut.

2. Syarat Ketcpatun dan Keserasian Diksi

Pcnggunaan kala pada dasarn:'(l berkisar pacta dua persoaJan pokok. Pertama.

ketepatan memilih kala 1I111uk mengungkapkan sebuah gagasan. hal atau barang yang

akan dial11analkan. Kcdua, kesesuaian atau kecoeokan dalam l11empergunakan kala

lersebllt.

Kesesuaian dalam pendayagunaan kata-kata dalam suatu situasi. akan

memudahkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Karena tidak

semua kata-kata yang sama dapat diungkapkan dalam kesempatan dan situasi yang

sama. Ada yang [onnal dan ada pula yang tidak [onnal. Dengan demikian, tingkah

laku manusia yang berwujud bahasa juga akan disesuaikan clengan suasana yang

Page 38: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

26

formal dan suasana yang non formal tersebut. Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang

mempcngaruhi bahasa. Yaitu:

a. Pokok persoalan yang dibawakan

b. Para hadirin yang terlihat dalam komunikasi

c. Diri kita sendiri

Pcrbedaan antara ketepatan dan kesesuaian diks; adalah dalam ketepatan kita

bertanya apakah pilihan katH yang dipakai sudah sctqxlt-tepatn:"a, sehingga tidak

menimbulkan interpretasi yang beriainan diantwa pembieara dan pcndcngar. awu

antara penulis dan pembaca. Sedangkan dalwn kesesuaian kaii mcmpersoalkan

apakah pilihan kata dan gaya bahasa tidak merusak "uasana i1tllU menymggung

perasaan orang lain.

Ketepatan dapal diartikan kemampuan sebuah kma untuk menimbulkan

gagasan y'ung sama pada imajinasi pembaca atau pendengar. Peml:licara atau penu.iis

berusaha secermat mungkin rnelnilih kala 'fltuk mencapal I'naksud yang

dikehendakinya. Ketepatan kala yang dipilih abn mewakili pcsan penulis atau

pembicara kata yang dipakai sudah tepat akan lampak dari reaksi selanjutnya. baik

berupa aksi verbal maupun aksi non verbal dari pembaea atau pendengar dan tidak

menimbulkan salah paham.

Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk mencapai ketepatan pilihan

kata, di antaranya:

Page 39: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

27

a. Mcmbedakan SCCal'a cermal denolasi dan konolasi dari dua kala yal]g mempunyai

makna yang mirip satu sama lain ia harus menetapkan mana yang akan

dipergunakan untuk mencapai maksudnya.

b. Mel11bedakan dengan cerl11at kala-kata yang hal11pir bers:inonil11. Pcnulis atau

pembicara harus berhati-hati memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk

l11enyampaikan apa yang ingin diinginkanya. Sehingga tidak I11cnimbulkan

inlerprelasi yang berlainan.

c. MCl11bedakan kala-kala yang mirip dcngan ejaannya. Bila pcnulis sendiri tidak

mampu membedakan kata-kala yang mirip ejaa,] itl!. maka akan membawa akibat

yang tidak diinginkan, yailu salah pallam.

d. UntuK nwnjamin ketepatan uiKsi, penuJis mau pel11baca harus l11el11bedakan kala

umum clan kata khusus. Kata khusus Jebih tcplll mcnggal11barkan sesuatu daripada

kala UmUI11.

c. Kutd kelja yang 111enggunakan kata depan harus digunakan secara idiorllatik.

[ \Vaspada tcrhadap penggunaan akhirall asm£,. Terutal113 kata-kata aSlng yang

mengandung akhiran asing tersebut.

g. Memperhatikan perubahan makna yang terjacli pacla kata-kala yang suclah

clikenal.

h. Menghindari kata-kata alau ciptaan sendiri. Walaupun bahasa selalu tumbuh dan

berkembang sesuai clengan perkembatlgan dalam masyarakat. Tidak berarti

bahwa setiap oratlg boleh menciptakan kata baru seenaknya. Kata bam biasanya

Page 40: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

28

muncul untuk pcrtama kali karcna dipakai oleh orang --orang terkenal atau

pengarang terkenal.

L Mempergunakan kata-kata ini dari yang menunjukan persepsi khusus .

.I. Mempcrhatikan kclangsungan pilihan kata.

3. Diksi dalar:l Kalimat

Penggunaan diksi atau pilihan kata untuk menil11bulkan gagasan yang tepat

pacia imajinasi pcmbaca atau pendengar. tidak hanya dilakuhn pada antar tataran

kata. Namun Jilakukan pula pada tatm'an kalimat, sehingga menjadi kalil11at yang

jelas dan efektif. Seorang pencrjcmah hams malllpu menyusun kalilllat-kalimat

~fektif dalam menyampaikan bahasa sasaran yang dipakai. Sehll1gga scorang

peneriemah dapat menyal11paikan pesan-pcsan yang tcrdapat pada sumbcr bahasa

secarc, efektif. Dengan kalimat efektif seorang peneljemah clapat menyampaikan

pc:san-pc:san dari bahasa stunber ke bahasa sasaran secan1 jelas sehingga ll1udah

dipahami dan diterima oleh para pembaca.

Menurnt Zaenal Arifin. kalimat efektif ialah "kalimat yang memiliki

kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pcndengar atau

pembaca seperti apa yang ada di dalam pikiran pelllbaca atau penulis. Kalilllat efektif

lebih mengutamankan keefektifan kalimat itu. sehingga kejelasan kalimat dapat

. ." ') IteIJam111.-

21 Z:1.enal Aritin S. Ammo Tasai, Cerma! Berhahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,(Jakarta: Akadel11ika Pressindo, 1995), Cet. Ke-I, h. 109

Page 41: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

29

Sebagaimana yang di ungkapkan J. S. Baduclu "sebuah kalimat dapat

clikatakan sebagai kalimat efektif apabila meneapai sasaran uengan baik sebagai alat

kOl11unikasi. Kalil11at eJektif clapat menyampaikan pesan. gagasan, ide alau

pemberitahuan kepada penerima pesan. sesuaJ dengan ;;de yang ada pacla

penyampaian,,21 Kalimat ctektifharus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Struktur kalil11al teratur

b. Kata yang digunakan Il1cndl::(Ung makna secara tepat dan hubungan antar bagian

)'ang logis.

c. Penggunaan kata tIdal\. berlebihan

d. Penggunaan kaw yang tepat makna

e. Penggunaan kata rugas yang tepat dalanl KJlin1tH

Ada pula ciri kalim:Jt efektif yang lain yaitl! menuru! YVidyal11artaya. sebagai

berikut:

a. Kesepadanan

Yang dimaksud dcngan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan)

clan struktur bahasa yang dipakai.

Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan olch kesatuan gaga:mn yang kompak dan

kepaduan pikiran yang baik.

22 J. S. Badudu. inilah Bahasa Indonesia Yang Benar Iff, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994),h.163

Page 42: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

30

Kesepadanan kalimat mempllnyai beberapa eiri, seperti tercantllm dibawah ini:

1) Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas

Kalimat efektif mernpunyai struktur yang baik, artinya kalimat itu harus

mempunyai unsur-unsur subjek dan predikat atau ditambahkan dengan objek

atan keterangan lain yang melahirkan keterpaduan arti dan merupakan ciri

keutuhan kalimat.

Ketidakjelasan subjek atau predikat suatn kalimat, tentn saja membuat

kalimat itu mcnjadi tidak efektif . Kejclasan snbjck dan prcdikat snatn kaiimat

dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kma depan di. dahlin.

bagi, unluk, pada. kepada. dan sebagainya contoh:

(a) Kaiimat tida,- efektif: Bagi semua .,Iswa harus membayar uang Imlanan.

(b) Kalimat efektif: Semua siswa hams memhayar uang hulamm.

.2) Tidak adanya snbjek yang ganda

(a) Kontaminasi (Pemakaian l3entuk Rancll)

Contoh: Afanusia )'(lJlg linggal dahlin kesendirian lidak banyak. KalilJlat

di atas terasa rancu, sebaliknya: Afanusia yang mampu linggal dahun

kesendirian tidak banyak.

(b) Pleonasme(Penambahan yang tidak perlu)

Contoh: Kedua saudara ilu saling bantu..membantu dahlin mengarasi

kesulilan hidup. Kalimat di atas terdapat kata ulang yang tidak tepat.

Kalimat tersebut dapat menjadi kalimat efektif apabila sudah menjadi;

Kedua saudara ilu saling memhanlu da/am mengalasi kesulilan hidup.

Page 43: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

31

3) Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Contoh:

(a) Para SLm'a dalang lerlambal. Sehingga mereka lidak dapal mengikuli

upacara sekolah. Kalimat tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut: Para

siswa dawng agak ler!ambal sehingga mereka !idak dapal mengikuli

upacara seko!ah.

(b) Pak Ahmad mencuci sepeda molor Yamaha. Sedangkan iSlrinya mencuci

sepeda molOr Suzuki. Kalimat tersebut dapat diperbaiki seba~ai berikut:

Pak Ahmad mencuci sepeda mOlor Yamaha. Akanlewpi, islrinya mencuci

sepada molor Suzuki,

4) Predikat kaJimat tIdai, didahului oleh kata 'yang'.

Contoh:

(a) Bahasa indonesia yang berasal dari bahasa melayu.

tb) Sekolah kami yang fer!elak di depan bioskop Me!ali

b, Mewujudkan Koherensi yang baik dan kompak

Koherensi adalah peraturan antara unsnr-unsur yang dapat membangun

kalimat dan alenia, Tiap kata atau frase dalam kalimat hams serasi. Untuk

menjaga koherensi itu maIm hendaknya pene~jemah memperhatikan hal-haldi

bawah ini:

Page 44: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

32

1) Kritis Terhadap Pemakaian Kata Ganti dalam Kalil11at

Dalam kalimat ada kemungkinan pemakaian kata ganti menycbabkan

kalil11at tidak cfektiC karena pemakaian kata ganti tidakjelas

Contoh: Keblll7I1ya sangal luas. rumah bibi saya di cibubur.

Pada kalimat di atas penggunaan kata ganti 'nya' pada kata kebunnya

tidak jelas. l'ntuk menjadi kalimat efektif sebaiknya kalimat tersebut diubah

mcnjadi: .. Keblln rllmah bibi saya di cibubur sangat luas".

2) Kritis Terbadap Pemakaian Kata Depan

Dalam sebuah kalimat ada kalanya menggunakan kata depan yang

sebcnurnya salah. l(arena beberapa kata depan memerlukan pasangar. yang

harus sclalLI bersama-sama dan pasangan kata ini sudab terpadu dan senyawa.

.\nl~aikata salah satu unsurnya ditinggalkan, maka ungkapan idiomatik itll

pincang Jan dikalegorikan pen1akaian yang salah.

Contoh: Sesua; an/umn Pak Lurah. kita harus selalu men/aga kebersihan

lingkungan.

Dari contoh di arns kata depan 'sesuai' tidak menggunakan irase

idiomatik. Frase idiol11atik yang cocok untuk kata sesuai adalall 'dengan '. Jadi

sebaiknya kata depan tersebut 'sesuai dengan '. Kata depan sesuai dengan

harns selalu bersama-sama karena unsur itu mernpakan bagian yang baku dari

trase tersebut. Kalil11at di atas sebaiknya: Sesuai dengan a1?/uran Pak Lurah.

kita harus selahl men/aga kebersihan lingkungan.

Page 45: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

"-' -'

Frase idiol11atik selain sesuai clengan yaitu, lerdiri dah, daripada, lerdiri

alas, hergon/lIl1g dari/daripada, berhubungan karena. bertanggung jall'ah

pado/dengul1.

c. Memperhatikan Paralelisme

Yang dimaksucl clengap kepararelan aclalah kesamaan bentuk kata yang

digunakan dalam kalin,at itll. Artinya. kalau bentuk pertama mcnggunakan

nomina. hcntUh kedua dan seterusl1}'a 1l1cnggunakal1 nomma. Kalau bentuk

penama menggunakan \:erba. bcnruk kedua juga menggunakan verba. ParaielisH1c

Ikcsejajaran I adalah penggl~naan bentuk gramatikal yang sal11a untuk unsur-llnsur

kalimat yang sama fungsinya.

Contoh' /uhap lerakilj,· pellyelesaia!? gedung ilu adalah keghtfw] pengecelun

temhule lliL'I1lUSfU7g pencrungol1, penglu'ian .\'i.vlem pemhagian air, dan pengalurun

tOIU rlwng.

Kalimat eli atas lidak ,rcl11iliki kepararelan. Karena kala yang mcndllduki

predikat tidak sama bcntl1knya. yaitll kata pengecatan. mCl11asang. pengujian clan

pengaturan. Kalimat tcrscbu t akan baik jika diubah rnenjacli prcdikat yang

nominal. sebagai berikut. Tahap Icrakhir penyelesaian gedung ilu adalah

kegialan pengecalan lembok, pemesangan penerangan, pengujian sislem

pembangian air, dan penga/uranlala ruang

Page 46: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

34

d. Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat

mel11pergunakan kata, fhtsa. atau bentuk lain yang elianggap tielak perlll.

Kehel11atan tidak berarti hams menghilangkan kala-kata yang elapat l11enal11bah

kejelasan kalil11at. Penghel11atan disini mel11punyai arti penghel11atan terhaclap

kata yang mel11ang tidak diperlukan, sejauh lidak l11enyalahi kaidah tala bahasa.

Dalam rangka pnghematan. :lela beberapa kreteria yang perIl! diperhatikan.

antara lain:

1) Menghilangkan pengulangan subjek

Contoh:

(a) Kmena ia mencuri. dm l11asuK penJara.

(b) Para undangan serenlak berdiri serclah merek't l11engetahlli bahwa

pengantin datang.

Perbaikan dalam kalimat itl! aclalah sebagai berikm:

(a) Karena ridak diundang elia nwsuk peniam.

(b) Pam undangan serenlak herdiri selelah mengerahui bahwa penga!1lin

dalang.

2) Menghinclarkan pemakaiafl superordinat pacla hiponim kata

Kata hitam sudah mencakup kala warna.

Kata bangal! suclah mencakup kata burung.

Page 47: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

35

Contoh:

la membeli topi wama merah.

Di mana kamu melihat burLIng bangau itu?

Kalimat itu dapat diubah menjadi :

la membeli topi merah.

Di mana kaJ'lU melihat bangall itu?

3) Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Perhatikan kalimat di bawah ini.

(a) Dia hanya melihat l11otornya saja.

(b) Sejak dari siang nuri eembcrut.

KaJimat ini dapat dipcrbaiki menjadi

(a) [)ia hanya melihal mOlornya.

(b) Seiak siang Nllri cemberul.

c. Keccrmatan

Yang dimaksud dengan cenllat adalah pt~nggunaan kalimat yang tidak

menimbulkaJl tafsiraJl ganda, dan tepat dalam pilihan kata, Perhatikan kalimat

berikut.

(1) Siswa madrasah aliyah yang lerkenal ilu mendapal penghargaan,

(2) Pejabal Negara yang kaya raya ilu lelah dipenjara.

Page 48: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

36

Kalimat a) memiliki kata gancla, yaitu swpa yang tcrkcnal, Slswa atau

l11adrasah aliyah.

Kalil11at b) memiliki makna ganda. yaitll siapa yang Kaya raya. pejabat atall

Negara.

Page 49: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

BABIII

ANALlSIS DATA

A. Gambaran Vmum Kitab Fathlll al-Qal'ib dan Biografi pcncrjcmahnya.

Banyak daerah di Indonesia yang menerbitkan kitab-kitab seperti 1111.

Surabaya, Kudus. Semarang, Bandung dan Jakarta. Kitab-kitab itu ditulis dalam

bahasa Arae, Melayu. Jawa, Madura. Sunda clan Aceh. Banyak kolab yang dimlis

dalam bahasa lokal mcrupakan terjemahan atau syarh kitab )' an" berbahasa aslinya

bahasa Ara~), Dari seluruh kitab yang ada. beberapa di antaranV8 mengcllai Ilqh, Di

antara karya-karya fiqh, sumbangan ulama lokal masih lebih besar clar; pada lliama

luar. Mercka mencrjemairkall clan menulis sebagian besar teb liqh, Namllll. banyak

cli antara karya-karya itu hanya bempa teks-teks pcngantar png sederhana, "Ada

yang memi~erikan clasar-dasar tlqih ubucliyah dan ruklln islam. vallg dikenal dcngan

nama perukunan atall persholatan".:

Untuk penggunaan kitab sehari-hari, terdapar karya-k:-l,'ya yang mudah

cligunakan seperti, fath a!-Wahhab (yang isinya dianggap kbih slstematik clalam

pendekatan ilmu fiqih). Sedangkan untuk tujuan pendiclikan clan pengajaran kilab

pengant8x semacam Sultan at-Taujiq, Fath al-Qal'ib clan Fa!h a!-Mu'in yang Icbih

banyak ditcmukan di Icmbaga-Iembaga sckoIah, keagamaan. Kitab Fat/m! Qarib

tennasuk kitab yang populer. Banyak pesantren yang menggunakan kitab ini, karcna

I Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Tradisi-tradisi Is/am Indonesia, (Bandung: Mizan, 1999), Cet. Ke-11, h, 117

Page 50: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

38

isinya yang l11udah dil11engetii. Kitab Fa/hul Qarib yang ditulis oleh Ibn Qasil11 al­

Ghazzi adalah syarh dari dua macam kitab yang bernama Fa/hul Qaribil iYlujib dan

Al-Qaulul Mukh/ar sebagai syarh kitab Ghaya/ul Ikh/isar. DaIam hal kapan penulisan

kitab ini penulis tidak l11enemukan data, karena pada kitab ini tidak tetiulis tanggal

ataupun tahun penulisan.

Drs. B. Imran Abu Amar adalah peneljel11ah kitab Fa/hul Qarib. Lahir di kola

Kudus, pada tanggal 12 .luni 1949. Setelah l11enyelesaikan pendidikar. di Madrasah

Aliyah Kudus, kel11udi'ln l11e1anjutkan studinya di lAIN "Wali Songo" Sel11arang dan

lulus pada tahun 1977. Sekarang beliau menjadi sebagai staf pengdjar letap pada

sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Tidak kurang dari 15 judul

karya tulisnya telah beredar di 'nasyurakat sebagiun Desar ciiterbitkan oreh Menala

Kudus. "Di anlaranya terjemahan kitab Fa/hul Qarib yang dikel11as menjadi dua

jilid,·2

Beliau pernah l11enil11ba ill11u agal11a di pondok pesanlren 'Tahzibul Akhlak"

yang diasuh olek K.B. Abu Amur yaitu ayah beliau sendiri, sekaligus .juga bersekolah

di Madrasah Qudsiyyah yang kel11udian diteruskan di Madrasah AEyah Kudus.

Dalal11 kurun waktu tersebut, beliau sel11pat l11el11pelajari berbagai kitab-kitab salaf

termasuk di antaranya Fathul Qarib. Bahkan beliau tidak dapat menghitung berapa

kali kha/am mel11pelajari kitab Fa/hul Qarib.

Menurutnya, kitab ini merupakan kitab fiqh yang ringkas dan padat isinya.

Bukul11-hukul11 Islam lengkap diterapkan di dalamnya yang cukup untuk bekal hidup

2lmran Abu Amar, Fa/II al-Qarib (Buku Terjemallan), (Kudus: Menara Kudus, (982), h.

Page 51: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

39

bagi seorang muslim, baik mengenai ibadah, muamalat dan lain-lain. Kitab ini pun

sangat cocok lIntllk diajarkan kcpada santri-santri pemula. Hal ilu discbabkan bahasa

yang mudah digllnakan, mudah lIntuk dipahami baik dari scgi pCl1lufi'adan atallplln

tarkib-tarkibnya. Hingga banyak pesantren yang menggunakan kilab ini sebagai ajang

mudzakarah atau l1lusyawarah yang dilakukan olch para santri.

Dibandingkan dengan kilab fiqh lain seperti Fath al-Mu'in, Tuhfhh ath­

Thullab, Sullam at-Tal!fiq atauplln Iqna·. Kitab ini lebih ringkas dalam pe1llbahasan

serta tidak bertele-tele dalal1l l1lengelompokan suatu kasus. Memang suatu karangan

tidak bisa lepas dari sebuah kekurangan ataupun kelebihan. Kekurangan dalal1l Fathul

Qarib 1llenllrlll beliau adalah "pcnjclasan yang kurang kongkrit tenlang suatu kasus,

beda dengan lqna' dan lain-lain sebagainya". Sedangkan kelebihahya adalah "isinya

yang 1lludah dimengerti". Namun bagi santri pe1llula atau santri yang belajar

pemufradan kilab, kilab ini sangal cocok sekali unlukdigunakan.

Peneljemahan sualu kilab dalam bahasa tertentu memang jarangdilakukan di

pesantren. Gaya klasik model sorongan, bandongan dan lainya dinilui lebihbagus

dan mudah ditetima oleh para sanlri. Karena di samping kelerangan yang luasdari

Kyai santri juga turut belajar memaknai. Upaya menujupeneljemahansebenarnya

sudah sering dilakukan pesantren dengan sistem mUdzakarah ataull1usyawatahdi

mana para santri ketika slldah selesai memaknai suatu kitab dengan penjelasan tarkib­

tarkibnya yang telah diajarkan oleh Kyainya. Setelah mereka 1llel11aknai babdari

suatn kitab, kel1ludian mereka mempresentasikan apa yang ada di dalamkitab

tersebnt dengan bahasa daerah mereka masing-masing. Untuk ilu penerjemahan

Page 52: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

40

mungkin jarang ditemukan atau dilakukan di pondok-pondok pesantren, tctapi

pembclajaran untuk mcncrjcmahkan kata satu persatu telah banyak dilakukan di tiap-

tiap pondok pesantren.

Drs. lmran Abu Amar melakukan pcncljcmahan ini terdorong olch bebempa

:ml di antaranya: bcliau mclihat bahwa kitab ini terkandung di dalamnya matcn-

materi yang sangat lengkap dan kompleks mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

masalah muamalah antar scsama manusia maup~lI1 tcntang hal ikhwal bcrhubungan

dengan Allah. Semua hal terse but dijelask31, dengan menggunakan berbagai aspek

hukum-hukurn Islam yang dijelaskan seeara detail, JYicndalal1l, dan lengkap. Beliau

melakukan pencljel1lahan ini mendapat banyak dukungaj] dari teman-teman.

khusltsnya dari para ulama-ulal1la di antaranya: K. H. Musthoia Bisri Lc sebagai

pcngasuh Pondok Pesantrcn Roudhotut Th(llobin. Rembang. K. I-l. Sahal Mahfudz

--------sebagai pengasuh Pondok Pesantren i\~aslahul )cluda. Kajen. Patio K. 1-1. Said Agii

Siroj pengasuh Pondok Pesamrcn NgcfllJ)iak ,_'irebon. Beliau juga sangat terdorong

oleh upaya pcnerjemahan \ ang disajikan ol~b K. I-I. Sahal Mahfudz Le Tentang

"Fiqh-fiqh masyamkat". Kegiatan pene~jemahan yang dilakukan Drs. lmmn Abu

Amar terhadap kitab Fath al-Qarib sekitar tahwy 1980 an.

Ada beberapa buku yang merupakan basil penerjemahan terhadap kitab-kitab

kuning. Sampai saat ini ada sekitar 15 buku yang tdah beredar eli masyarakat yang

merupakan buku teIjemahan dan kitab-kitab kuning dan beberapa buku lagi yang

bukan berupa buku te~jemahan dari suatu kitab. Beberapa buku tersebut eli antaranya:

Page 53: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

lOath AI-Qarib 1

lOath AI-Qarib II

Sejarah Ringkas Kerajaan Demak

Kiyafatul Akhyar

Sunan Gunung Jati Cirebon

: Penerbit Menara Kudus

: Penerbit Menara Kudus

: Penerbit Menara Kudus

: Penerbit Toha Putra

: Pen"rbit Menara Kudus

41

B. Allalisis Diksi Dalam Hubullgall dClIgall Makna

Masalah diksi "berkaitan dengan keserasian kata dengan kontcks kalimat.

ketidaklaziman kata yang dipilih (Arkais) atau kata itu menimbulkan keambiguan

makna'·3

Pendis menganalisis hastl tel:jemahan pada bab Pnasa tetjemahan Fur/wi

Qurih mengenai diksi dalam hubungan dengan '11akna yang meliputi : makna khusus

dan makna umum. makna konotatif dan makl13 denotatiC dan makna relerensial

implisit.

1. Maklla khusus dan umum

Salah satu persyaratan untuk menjalin k':cermatan dan ketetapan diksi.

menurut Gorys Keraf adalah "penulis atau pembicara harus membedakan kata

umum dan kata khusus, Kata umum adalah bila sebuah kata mengacu kepada hal

atau kelomook yang luas bidang lingkupnya, Sedangkan kata khusus bila

Sahabuddin, Teori dan Praklek Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: FakultasPendididikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, 200 I), h.IS3

Page 54: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

42

mcngacu kepada pengarahan-pengarahan khusus dan konkret. Kata khusus lebih

tepat menggambarkan sesuatu daripada kata umum".4

Penulis mengambil beberapa data yang berkaitan dengan pel1lbahasan 1m

sebagai berikut:

.,.J.\~

"kCfigu: f}]enguhafi salah salll dar! kedua jalan yakni mengohali orang )'ang sakif

puda ba.~ian qubul Oalan l1luka alau kelal1lin) alau dubul' (ialan belakang) di

de/am kilab malan kala "qubul dal1 d1lb1ll'" dipel'gul1akan iSIi/ah kala "dua

Kala yang bergaris bawah diartikan dua .ialan kurang lepal. Kata .ialal1

l1lemiliki makna scsualu yang bisa dilalui oleh manusia alau l1lahluk apapun yang

besar. Sedang l1lakna yang diinginkan di alas ialah dub1ll' dan qubul alau alai

kelal1lin dan anus. Maka alangkah baiknya jika bla yang bergaris bawah

dimaknai "Dua lubang pembuangan".

2. Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Makna denotatif adalah "makna dalam alam wajar seeara ekspresif. Artinya

makna yang sesuai dengan apa adanya. Makna denotatif adalah suatu pengertian

4 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa. (Jakarta: Gramedia, 2002), cl~l. Ke-13, h. 895 Ihid , h. 184

Page 55: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

43

/

/yang terkandung' sebuah kata seem'a objektif Makna konotatif adalah makna

asosiatif makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dm]

kreteria tambahan yang dikenakan padanya"6 Sedangkan makna konotatif

"menjadikan antara stimulus dan respon yang mengandung nilai-nilai

emosional"-'

Membedakan secara eermat antma makna denotasi dan konotasi merupakan

hal yang penting dalam n:eneapai kelepatan diksi, Dari dua kala yang mempunyai

111akna yang 111irip Said Saln(l lain~ pencI:jemah harus rnenetapkan kata 111ana yang

akan dipergunakan un1uk mencapai maksud dari clua makna lersebu1, Jika hanya

pengerlian dasar yang diinginkan, maka kala c1enotat,[ yang c1ipilih, Jika

menghendaki reaksi emosional tertentu maka kala konOlatif sesuai dengan sasaran

yang akan dicapai. Penulis menemukan data yang berkaitan dengan pembahasan

ini sebagai berikut:

orang) ang sakil Jan orang yang bepergian jOllh yang diijinkan oleh syara'

(bllkan karena 11Ijllan 11/Llksial) jika merasa beral be/puasa, maka keduanya boleh

berbllka dan hendak'lya mengqadha puasanya",

Kata yang bergaris bawah c1imaknai berm lidak tepaL Kata beral ialalJ

berkaitan dengan beban, sedaTJ.gkan yang dimaksud di atas ialah kemampuan

6 Zaenal Arifin S Ammn Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Un/uk Perguruan Tinggi,(Jakarta: Akademikn Pressindo, 1995), Cet. Ke-l, h. 26

7 Ibid., h. 29'Ibid, h. 191

WI

Page 56: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

44

seseorang untuk menunaikan ibadah puasa atau ticlak. Maka sebaiknya

menggunakan kata yang Iebih dapat dimengerti oIeh khalayak ttt,um.

penulis kata ini sebaiknya dimaknai "merasa tidak mampu:'. /,

3. Makna Refercnsial Implisit

Menurut

Makna referensial menurut Kridalaksana dalam kamus linguistik adalah

"makna unsur bahasa ya'lg sangat dekat hubunganya dengan clunia luar bahasa :

b· k .. "() ~e' atau gagasan)'.<

Menurut Chaer sebLiah "kata atau leksem disebut bennakna relcrensial kalau

ada referens, atau acuannya". Kata-kata seperti singa, kuning, clan gambar aclalab

termasuK kata-ieata yang berl11akna leferensial karena ada acuanya (talam dunia

nyata. Sebaliknya, kata-kata seperti dan. a/au. dan karena aclalab kata-kata yang

tidak l11emiliki acuan atGa referensi.

Makna referensial l11erupakan "isi informasi alau sesualu ) an;! cli

inforl11asikan atau se'iaatu yang dikomunikasikan dan disususn dalam ,trukldr

semantik".10 Makna ruiahn atau makna acuan terbentuk karena kala itu langsung

merujuk ke benda, kejadian, atribut atau relasi tetenlu yang clapat dilihat.

clibayangkan sedang tejadi makna refcrensial merupakan isi informasi sesuatu

yang diinforl11asikan atau dikomunikasikan.

9 Harimurti Kridalaksana, Kallllls Linguislik, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1993), Cet. Ke-3, h.120

10 Mildred L. Larson. Peneljemahan Bera.'asar Makna, Pedoman Un/uk Pemadanan An/arBahasa, (Jakata: Arcan, 1998), h. 41

Page 57: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

45

Infarmasi implisit atau makna tertentu dibiarkan implisit karena stmktur

bahasa sUl1lbernya. Hal demikian disebabkan aleh infonnasi itu sudah tercakup di

bagian lain teks itu atau karena infarl1lasi sudah dikenal oleh situasi kOl1lunikasi

itu, akan tetapi, infonnasi itu hams tetap disampaikan oleh peneljcmah. Karena

infarn1asi itu bagian makna yang ingin disampaikan aleh penulis asli. Dari

pembahasan ini, penulis menemukan data sebagai berikut:

o",...;) • j "

(i...-~ .:-~ J-~ JI)

'Alall karena adanya IIdzllr, seperli Imidl alau ni/(/s. maka holeh hagi

perempuanllnluk keluar dari Mas;id sehah kedua perkara lIu."

Pada tetjemahan di atas mengandung mai<na implisit. Dalam Esu kata yang,"-

bergaris bawah ;tidak disebutkan. Akan tetapi penetjemah menyebutkan informasi~ ·_......_M._'

implisit tersebut, walaupun diksi yang dipilih kurang tepat. Penulis

menerjemahkan kalimat tersebut sebagai berikuf'Alaka boleh hagi perempllan

Ul1Iuk keluar dari lvfasjid karena h(lidl alau ni/as ".

Terdapat juga dalam kalimat:

"hagi orang yang sakit tel'US menerus, maka boleh meninggalkan niat puasa

sejak malam hari. .,

" Ibid. , h. 194"Ibid.• h. 191

7

Page 58: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

46

Pada makna di atas kata maka baleh tidak terdapat pada konteks aslinya

(konteks sumber) tetapi pada pemaknaannya, kata tersebut muncul untuk

mempermudah pembaca dalam mengartikan maksud dari konteks tersebut.

Inilah yang disebut dengan makna implisit yang terdapat dalam sistem

penerjemahan. Kata yang sebenarnya tidak ada bisa dimunculkan dalam bahasa

sasaran untuk lebih tampil komunikatif dengan p(:mbaca.

C. Analisis Kcscrasian Makna dalam Pcncrjcmahan Bah Pnasa Buku

TCI'jcnu,han Fatltlll Qllrib

Kc<erasian makna dalam penerjemahan melibatkan proses pemadanan dalam

suatu !conteks kalimal. Kcserasian ini dipengaruhi olch ketepatan pilihan kata.

Kptepatan makna kata menurut seorang penulis atau pembicara bahkan peneljemah

adalah bagaimana mengetahui hubungan anlara bentuk bahasa (kala) dengan

reF:. ensinya. Apakah benluk yang dipilih sudah cukup lengkap unluk mendukung

maksud penulis') Demikian pula masalah makna kata yang tepat meminla pula

perhatian penulis atau pembaca untuk mengikuti perkembangan makna tiap kata dari

waktu ke waktu.

Dalum proses penel:iemahan ada kata-kata yang perlu diterjemahkan dan ada

]Jula yang tidak perlu diterjemahkan. Hal ini menuntut seorang peneIjemah

menguasai dengan baik bahasa sumber dan bahasa sasaran. Kadang suatu kalimat

pendek dalam Bsu setelah diterjemahkan m~njaJi kalimat panjang dalam Bsa. ltu

disebabkan oleh struk'1nr babasa dan budaya yang digunakan. Penulis memilih dua

Page 59: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

47

kreteria pokok sebagai tema anal isis yaitu (a) tidak diteljemahkan, dan (b) kerancllan

menerjemahkan.

1. Tidak Diterjemahkan

PenuE, menemukan data, ada kata yang seharusnya diteljemahkan tctapi

penerjemah tidak melakllkan hal tersebut. Seperti dalam kalimat:

"kelima: sengaja walhi (berseillblih dalamfarji) I'laka lidak membalalkan fJllasa

bila berselubllh dahlin keadaan 111pa. sebagaimana kerercmgan di mllka ladi. ..

Kata farji ditcljemahkan apa adanya terasa kuraI~g tepat. karena tidak Sell111a

orang mengel1i istilah ini. ada baiknya bila tericmahanf;,ril diteriemahkan dcngan

"kemaluan". Atall mllngkin llntllk mcmberikan kesan paaa pell1baca. istilah jill:fi

alau "kemaluan" tidak mcsti diterjell1ahkan. karena istil2h kata bersetubuh-pun

sell1ua orang sudah paham dengan maksud yang diinginkan oleh penulis.

Keh.yakan baca sepel1i ini yang harus dipahami betul oleh peneljell1ah.

2. K;:rancuan Menerjemahkan

Terjadinya kerancuan menerjel11ahkan salah satunya disebabkan oleh

kesalahan pemilihan kata. Seperti sebuah kata yang l11el11illki makna leksikal atau

13 Ibid, h. 184

Page 60: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

48

makna kamus, tidak seIalu tepat jika digabungkan dengan konteks kalimat

tertentu. Walaupun kamus merupakan sebuah buku referensi yang memuat daftar

kosakata yang terdapat dalall1 sebuah bahasa, yang disusun seem'a aIfabetis

disertai keterangan menggunakan kata itu. Tetapi beIu111 tentn kamus itu

mell1uaskan pe111akaianya. Selalu ada kata yang tidak terdapat daldl11 sebuah

kall1us, bahkan ll1akna yang diberikan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Seperti dalam kali111at:

.-" :: ...-

~\:(;.1,.-/ f·-

"per/ama dan kedua: masuknya sesua/u benda dengan sengajo sampai ke lubang

yang 0';lbuk~)lIau yang /idak (,wmbuk{I;Seper/i benda-benda yang sampai--'-, ....~~-,~-~ '. --,...--~" '

keluka·llIka yang ada pm/a kepala sampai ke bagian dalanll1yo.

Perhalikan le[jemahan di alas. Kata yang dalall1 SaIl! kalimat diulang hingga

empat kali. Hal ini jelas bertentangan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar. Kemudian kalimat "maslIknya sesua/u benda dengan sengaja sampai

ke lubang yang membuka a/au yang lidak membuka" ma,;ih raneu dalam

pel11aknaannya. Sangat sukar untuk dipahanli dengan kata iubang yang membuka

a/au yang lidak membuka.

14 Ibid, h. 184

Page 61: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

49

Basil tCljcmahan yang baik ialah tCljcmahan yang mampu mcngadopsi

maksud dari tcks asl i hingga dapat dimcngcrti olch pCl11baca tanpa l11cngurangi

atau melebihi sllmbcr yang ada apalagi mcmbuatnya scmakin rancu dan sukar

dipahami.

Menurut penlllis alangkah baiknya bila terjcmahan di atas diubah menjadi

·?vlasuknya sesua/u henda "papun ke da/am /uh'1I7g atau /uka yang /erbuka a/au

lidak dari luar hil1gga ke dalam /uka /ersehw. .,

D. Allalisis Kalimat

1. Kcscpadanall dan kcsatuall

"Wajib hukulI,nya menjelaskan nia/ dahllll pUOSO jil."d/1U seper/i puosa

ramadhun. '<

Kalimat di alas tidak sesllai dengan ciri kesepadanan kalimat. Kalimat tcrsebllt

tidak mempunyai sllbjek dan predikat d"ngan. subjck. dalam bahasa Indonesia----_.-.--,~.~-

bcrada di muka kalil11at. Menllrut pcnlllis sllbjek kalimat di atas adalah

lIIel1je/askan l1iat da/olll puasa fardhu dan predikatnya wajib. Kalil11at di atas

dapat diperbaiki I11cnjadi: "menje/askan niat da/am puasa fardhu hul,:umnya

wajib seper/i puasa ramadhan ".

15 Ibid. , h. 183

Page 62: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

50

"Perlama dan kedua: masuknya sesualu henda dengan sengaja sampai ke luhang

yang membuka alau yang lidak membuka seperli benda-benda yang sampai

keluka-Iuka yang ada pada kepala sampai ke bagian dalami1ya.

Terjemahan di alas lcrasa r'meu dan sulit dipahal11i. Penulis l11clihal adanya

pemuncllian kala-kala yang sukar dil11cgerti dan slliit dipahami. Kctidak

sepadanan ini sangal lidak diingiili,(lc para pCl11baca untuk mcmahami konlcks

yang diinginkan penulis.sebi.iknya kalimat di alas dilulis: "Perlama dan .~edua:

masuknya sesualu benda dengo}1 sei1gq/a sampai ke luban,'?; yang membuka arent

yang lidak membuka seperli h~nda-benda yang sampai keluka-Iuka yang ada

pada kepala sampai ke bagian dalumnya ".

2, Kohet'cnsi yang baik dan kompak

"Adapun yang dikehcndaki de'1gan hal flU ialah usaha orang yang herpuasa

menahan dari adanya sesual/i yang sampai kepada suatu lempal yang disebut

lubang'·.

•6 Ibid. ,h. 18417 Ibid., 184

Page 63: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

51

I' Pcnulis mclihat, kalimat di atas tidak mcmiliki k,esesuaian dan SllSllnan

/{kalimat yang rancu. Kata hal pada kalimat di atas tidak jclas apa maksudnya,

begitlljuga kata Illhang pada kalimat di atas masih terlalu umum untuk dijelaskan

maknanya. Kalimat-kalimat scperti ini sukar dipahami. Kejclian seorang

pcncrjcmah dituntut untuk bisa memberi makna yang lebih jclas dari terjcmahan

di atas. Maka sebaiknya tcrjemahan di atas ditulis: ..Yang dikehendaki dari

menahan ialah menahan dari segala hal yang menlljll pada masuknva hemla ke------~ ...".

dahlin luhang yang dilarang ".

3. Paralelisme atau Kese.illjaran

,JJ " ,," J.,.

=...--~ a). --./.

.-' Q '" Q );i

I'~\ l5\ C~\ ~:r;) ~U\ (J) (~~I:;.,.:.t:)

"disllnnahkan dahlin pllasa liga pcrkara. yailll:

I. Ccpal-cepal herhllka fJlIasa

2. Mcngakhirkan sahliI'

3. Meninggalkan pemhicaraan yangjeleJ,."

Pemyataan di atas tidak paralel antara satu kalirnat dcngan kalimat lainnya.

Kalimat rncngakhirkan sahnr dan mcninggalkan pcrnbicaraan yang jelek memang

pm'alel tapi pada kalirnat ccpat-ccpat berbuka puasa tidak paralel dan tidak s"jajar

18 Ibid. , h. 185, 186

Page 64: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

52

dengan kalimat sesudahnya. Alangkah baiknya bila ka.limat di atas diubah

menjadi menvegerakan berbuka puasa agar terlihat lebih luwes dan sejajar antara

hllbllngan satu kaElllat dengan kalimat yang lainnya

Dari eontoh-contoh di atas bahwa banyak terdapat kerancllan tetjelllahan yang

dilakukan oleh penerjemahan bllkll Falhul Qarib inL disebabkan oleh:

1. lI:arena gaya bahasa yang digunakan oleh pene~jemah bllkll ini masih

terpengaruh oleh gaya bahasa sUlllber dan gaya bahasa daerah setempat.

2. Karena l11ungkin Drs. llllron Abu Al11ar dalam lllf'net:iernahkan bllku ini bukan

3eorang ahE dalal11 biclang penerjemahan.

Page 65: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

EAEIV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis dari beberapa aspek diksi yang dilakllkan oleh penlliis pada bab

pllasa bllkll teriemahan l',uhlll Qar!h. Memberikan beberapa kesimpllian. sebagai

berikllt:

I. Dalam buku lericmahan Flllh1l1 Qur!h yang dileriemahkan oleh Drs. Im1'an Abu

Ami1r masih dipenga,uhi oleh slruklur bahasa sUlllber. Kala-kala yang dipilih

lebih banyak dipepgaruhi olch bahasa pesantren dan Iingkunganya. sehingga

penggunaan kala ini mempengaruhi pada kele[Jalan diksi dalam ka1'ya le~jelllahan

Falhlll QUi'll, ini. Dalalll skripsi ini. Kelidaklepatan diksi dalam karya Drs. Imran

i"lou Amar lcrangkum dalam beberapa poin berikul i'li.

d. l'vlal.. ;Hl khdSllS dan UI1lUI1l

b. Makna dClulali I' dan makna konotati r

c. Makna rcre1'ensial implisit

2. Diksi yang digunakan dalalll peneljelllahan ini lllasih ku1'ang seslIai dengan

syarat-:;yarat ketepalan dan kesesuaian diksi. Ada beberapa kata yang dipilih oleh

peneljemah tidak mewakili maksud penulis. Ada tiga ga1'is besa1' mengenai diksi.

Pcrtama, pilihan kata alau diksi meneakup pengerlian kata-kata mana yang

dipakai untuk menyampaikan snatu gagasan, bagaimana membentuk

Page 66: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

54

pcngclol11pokan kata-kata yang tcpat dan gaya mana yang paling baik dalal11 suatll

sitllasi. Kcdua. pilihan kata atau diksi adalah kCl11al11puan l11cmbcdakan sccara

tepat nuansa-nllansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kel11ampllan

untllk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki

kelompok masyarakat pcndengar. Kctiga, pilihan kata yang tepat sesual hanya

mllngkin oleh pengllasaan sejumlah besar kosakata bahasa itu.

Beberapa syarat btepalan diksi yang tidak diperhatikan oleh pcnerjel11ah. :ailu:

a. Mcmbcdakan sccara ccrmat dctonasi dan konotasi

Dalam hal ird, penulis l11enilai dari kecerl11alan pencljcmahn ada beberajxl

kalimal yang l11engandllng kata denotatif dan konotall1' yang tidak sesuai

dalaJn peneljemahanya. Sehingga ada kala yang dilulis oieh penulis ash

dengan menggunakan kata konotatiL diterjemahkan dengan menggunakan

kata-kata den()tatif.

b. Mampu membcdakan kata umulI1 dan kata khusus

Begilu PUli1 pada bagian ini. terdapal diksi yang menggunakHn kata khuslls

tetapi ditericm2hkan dengan kata Ul11lllll. Padahal pilihan kata penlilis asli

merupakan cennin dari pikiran dall gagasan yang harus dihmlllati oleh

penerjel112h keaslianya

Page 67: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

55

B. Saran

Bcrdasarkan kcsil11pulal11 di atas, saran dari penulis sebagai berikut:

1. Sebaiknya penerjel11ab selalu mengikuti perkembangan babasa. baik babasa

sumber maupun penerima. yang salah satu manfaatnya memeprl11udah pemilihan

diksi.

2. Seorang pcncrjcl11ab baruslab memperbatikan struktur babasa sumber dan babasa

sasaran. untuk l11emudabkan dalam pcngaliban pcsan.

3. Scorang pcncrjel11ab sebaiknya l11el11perkaya diri dengan kosakata baik bahasa

sumber maupun bahasa sasaran.

4. Sebaiknya para pelaiar di pesantren diperhatikan kemampuanya dalam

l11enggunakan babasa Indonesia yang IYlIk Jan benar.

5. Bukan hanya sal11pai di sini saja, tetapi skripsi yang telah disempurnakan ini akan

bisa ditindaklanjuti dengan mengajukannya kepacla Tim Penerjemah dan Pen~rbit

yang bersangklllan. Tujllannya. agar kckclirllan yang tidak jarang kita tel1111kan

dalal11 Terjel11ahan-paling lidak--dapat dil11inil11alisir. sehingga dapat

mcmudahkan para pel11baeanya dalal11 memahami dan mencerna segala ya'lg

terkandung dalam kitab ini. Hal ini pula yang melatarbelakangi penulisan skripsi

yang masih sederhana ini

Penulis sadar bahwa penelitian ini jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu,

kiranya penelitian ini hams ditemskan serta dijabarkan kembali khususnya pada tahap

diksi dan gaya bahasa yang terdapat dalam buku terjemahan Fathul Qarib.

Page 68: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

DAFTAR PUSTAKA

A Nida. Eugene. and Charles R. Taber. The 71leor,. and Practice of Transla/ion.Leiden: The United Bible Sicieties. 1974

Abu Amar. lmron.fci/hul Qarih (huku terjemahan), Kudus: ivlenara Kudus, 1982

Ahmad Satmi, "Dik/a/ Pcnerjemahan Tahririyah: Prinsip-prinsip Peneljemahan'·.(Jakarta: tp 2004). h. 3

Ali, Attabik. Ahmad Juhdi \luhdlor, Al-Ashri. Kamus Kon/emporer Arab-Indonesia.Yogvakarta: Yayasan Ali Maksu111 Pondok Pesantern Krapyak. 1996

Ardin. E. Zaenal. S. Amran Tasai. Cerma/ Berbahasa Indonesia un/uk PerguruanTinggi. Jakat1a: Pressindo. 1995. Cet ke-l

Azzra. Azyu111ardi, Pedolllan Pcnulisiln Skripsi. T'esis diln Diserlasi, UIN SyarifHidayatullah/Ti111 Penyusun. Cel. ke-2. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2002

liadt'du, .I.S. Infiah Bahasa indonesia yang Benar. Jakm1a: Gramedia. 1983

Burdah. lbnu. Jfcnjwli l'cllerjemah. .\fe/ode dan iVawasall Mellerjemah T'eks Aruh,Yogykarta: P. T. Tiara Wacana. 2004. Cel. ke-I

Calford. .I.e. A Lillguis/i, Tlieorr 0/ hilllsia/ioll. London: Oxford Univrsity Press.1974. Fourth Impression

Chaer. Abdul. Linguistile (ilium. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. Cel. ke-2

Guntur, Tarigan. Hendri. l'ellgajaran Seman/ik. Bandung: Angkasa Bandung. 1990

HanaH, Nurachman. Teori dan Seni Meneljemahkan, Flores, Nusa Indah, 1986

Keraf, Gorsy, Diksi dan Gavil Bahasa. Jakm1a: Gramedia Pustaka Utama, 2002, eel.ke-13

Kridalaksana, HarimUl1i. Kamus Linguislik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993,Cel. ke-3

L, Larson, Mildred, Penerjemahan Berdasarkan Makna, Pedoman Unluk PemadananAn/ar Bahasa, Jakat1a: Arean, 1989

Page 69: JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA …

57

Lubis. Ismail. Fa/sifikasi Terjemahan A/'luran Depag Edisi i99IJ. Yogyakarta: P.T.Tiara Wacana, 2001, Cel, ke- I

Machali. Rochayah, Pedoman Bagi Penerjemah, Jakarta: Grasinclo, 2000

Malibari. Akram. Pokok-]Jokok Perkliliahan S/ilis/ika, Maka}ah. Jakarta: UIN.September 2003

Mansyu,. Muhammacl. clan Kustiawan, Pedoman Bagi Penerjel11ahan Arah-indonesiadan indonesia-Arah, Jakarta: P.T. Moyo Segor<> Agung, 2();)2

Rasyid, Sulaiman. Fiqh is/am, Bandung: P.'f. Sinar Barll Algesindo. 1994. Cel. ke-27

;:)ulinl. Peler. dan Yenny Salim. }(Uf111f.\ Bahasa /(outemporcr. Jakan;:i i\lodcmLnglish Press. 2002. Cel. kc-2

Suryawinara, Zuchridin. dan Sugeng Hariyanlo, hans/a//(),; Bahasa TeoJ'f danPenun/w) Prak/is '\1eneJ'jemahkan. Yogyakarla: Kanisius, 2002

VerhaaL J.W.M. Pngal1/ar Linguis/ik Ul11l1m, Yogyakarta: Gajah "fada UniversItyPress. 1995. Cet. ke-20

Widyamanaya. A. Seni ,\iengg<I)'{lkan Kalimal. Yogvakana: Kanisius. 1995. Cel. kc­

"\{usuL Suhendra. Teorf rel.iemah. Pen~(lI1Lar ke ":roh Pendekuht!1 Lillisrik jell!

S()~iOlii1gllisfik.Bandung: rV1andar IvlajLL ~ 99--+