jurusan pendidikan agama islam fakultas ilmu …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/uswatun hasanah...

120
i PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENGALAMAN KEBERAGAMAAN ANAK DI DESA BOROKANDA KECAMATAN ENDE UTARA KABUPATEN ENDE OLEH USWATUN HASANAH SOY NIM:151131167 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2017

Upload: others

Post on 20-Jun-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

i

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENGALAMAN KEBERAGAMAAN ANAK DI DESA BOROKANDA KECAMATAN ENDE

UTARA KABUPATEN ENDE

OLEH

USWATUN HASANAH SOY NIM:151131167

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM

2017

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

ii

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENGALAMAN KEBERAGAMAAN ANAK DI DESA BOROKANDA KECAMATAN ENDE

UTARA KABUPATEN ENDE

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram (UIN) Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

USWATUN HASANAH SOY NIM:151131167

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITASISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2017

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

iii

PERSETUJUAN

Skripsi Uswatun Hasanah Soy, NIM. 151.131.167 yang berjudul “Peranan Orang

Tua Dalam Memotivasi Pengalaman Keberagamaan Anak Di Desa Borokanda

Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende” telah memenuhi syarat dan disetujui

untuk di-munaqasyahkan. Disetujui pada tanggal,......... 2017

Di bawah bimbingan

Pembimbing I

Dr. H. Maimun. M. Pd NIP. 196810051998031001

Pembimbing II

Dr. Abdul Fattah.M. FII.I NIP. 197808052003121002

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Munaqasyah

Mataram,../......2017 Kepada

Yth.RektorUIN Mataram di- Mataram

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Setelahdiperiksadandiadakanperbaikansesuaimasukanpembimbingdanpedomanpe

nulisanskripsi, kami berpendapatbahwaskripsiUswatun Hasanah Soy,

NIM.151.131.167.yangberjudul “Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi

Pengalaman Keberagamaan Anak Di Desa Borokanda Kecamatan Ende Utara

Kabupaten Ende”telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang

munaqasyah skripsiFakultasIlmuTarbiyah Dan KeguruanUIN Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Pembimbing I

Dr. H. Maimun. M. Pd NIP. 196810051998031001

Pembimbing II

Dr. Abdul Fattah.M. FII.I NIP. 197808052003121002

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawahini:

Nama : USWATUN HASANAH SOY

NIM : 151.131.167

Program Studi : S1 PAI

Fakultas : FITK

Universitas : UIN Mataram

Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul “Peranan Orang Tua

Dalam Memotivasi Pengalaman Keberagamaan Anak diDesa Borokanda

Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende” ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk

sumbernya.

Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap

dianulirgelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN

Mataram.

Mataram, 17 Juli 2017

Saya yang menyatakan

USWATUN HASANAH SOY NIM. 151.131.167

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

vi

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “ Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Pengalaman

Keberagamaan Anak diDesa Borokanda Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende”

yang diajukan oleh Uswatun Hasan Soy, NIM. 151.131.167, Jurusan S1 PAI,

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Mataram telah dimunaqasyahkan

pada hari jumat, 21 juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dewan Munaqasyah

1. Ketua Sidang/Pemb. I

:

Dr. H. Maimun, M.Pd NIP. 196810051998031001

( __________)

2. Sekretaris Sidang/Pemb. II

:

Dr. Abdul Fattah, M. FII.I NIP. 197808052003121002

( __________)

3. Penguji I : Dr.Abdul Qudus, MA NIP:197811112005011009

( __________)

4. Penguji II : Husnul Hidayati, M. Ag NIP:197608012006042001

( __________)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram

Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP: 196412311991032006

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

vii

MOTTO

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap ( kesejahteraan) mereka oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (QS. An-Nisa Ayat 9).1

1Depertmen Agama Republik, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: CV. Pustaka Agung

Harapan, 1999). h, 105.

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua Orang Tua ku tercinta Ayahanda Ismail seribun soy (Alm) da ibunda tercinta siti Fatima (Almh) berserta Ibunda siti Hamidha ( Almh) yang telah membesaran saya dengan kasih sayang dan selalu mendokan kesuksesan anak-anaknya semasa hidupnya dengan penuh keikhlasan dan ketabahan semoga Allah SWT menempatkan mereka kesisi yang Mulia ( Surga).

2. Keluarga besar ku yang selalu memberikan motivasi dan doa untuk kesusksesan ku serta selalu ada disamping kami dan mengantikan orang tua kami ( Ibu Hj. Halima S.Pd berserta suaminya H. Pua Mochsen Terpase, Ibu Hartini S.E berserta suaminya Ardian, Ibu hartati berserta suaminya Tahir Djamaludin, H. Djafar du‟a Duri berserta istrinya Siti Fatima, Om Ibrahim Soy berserta Istrinya tante uli dan Om him), terima kasih kepada keluarga besarku yang selalu mendoakan kesuksesanku dan telah menjadi penganti orang tuasselama ini, semoga Allah selalu memberikan umurnya yang panjang, rezekinya lancar serta sehat selalu semoga selalu dalam lindungan Allah Swt ( Amin) .

3. Buat saudara/i ku ( Syarif Rahman Soy dan Istrinya Fatimah Abdullah, Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta Istrinya Oyhan, Djamaludin Guntur Soy bererta Istrinya Zahra, siti Zaitun Soy, adik tercinta siti kurniati soy, nunung djafar, nining nday,djamaludin Djafar, nanang Djafar, Noning Djafar, Andi Djafar, hardiansyah mochsen, husnul partiwi Mochsen,siti hawa Ardian ( Almrh), dinda, putri faiqah, dan tri taher yang tidak henti-henti memberikan doa, dukungan materi dan spritual sebagai bukti kesetianku kepada mereka semoga Allah selalu melindungi mereka dan kesehatan dan umur yang panjang.

4. Buat Ponaaanku yang selalu menghibur ( nurul, Icha, Khuntum, Amal, Memei, Ridho, Arif, Caca, dd faris, fardha) buat ponaan ku yang selalu memnghibur.

5. Bwt Teman kos ku ( mirnawati, hasna, linda, dewi, kk dian, arif) terima kasih atas dukungan dan doanya selama penyusunan skripsi

6. Buat sahabatku (Eni, lilis, lara, dan ima) yang menjadi sahabat terbaikku selama 4 tahun terakhir.

7. Buat teman-teman seperjuanganku PAI khususnya kelas E tercinta. 8. Tak lupa Almamater tercinta UIN Mataram

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat, taufiq serta inayah-Nya proses penulisan Skripsi ini yang berjudul

”Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Pengalaman Keberagamaan Anak Di Desa

Borokanda Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende” dapat diselesaikan sesuai jadwal

yang telah ditetapkan.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam

memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat berharga kepada peneliti,

terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Maimun, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Abdul Fattah, M.

FII.I, selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan kepada peneliti sehingga peneliti dapat melakukan

penulisan skripsi dengan baik dan benar.

2. Bapak dan Ibu penguji Dr. Abdul Qudus, MA selaku penguji I dan Ibu Husnul

Hidayati, M. Ag selaku penguji II yang telah memberikan saran dan Kritikan yang

membangun agar peneliti dapat memperbaiki kesalahan penulisan skripsi ini.

3. Ketua jurusan dan Sekretaris jurusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan , Bapak

Dr. H. Maimun, M.Pd selaku ketua jurusan dan Bapak M. Taisir, M. Ag selaku

sekretaris jurusan UIN Mataram

4. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram Ibu Dr. Hj. Nurul

Yakin, M.Pd

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

x

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram yang

telah banyak memberikan bimbingan selama penulis melaksanakan studi di UIN

Mataram.

6. Bapak/ibu yang berkerja di kantor desa Borokanda yang telah memberikan informasi

yang terkait dengan pelaksanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

7. Almamaterku tercinta UIN Mataram.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi ilmu ataupun penulisannya,

oleh karena itu diharapkan tegur sapa yang membangun dalam usaha penyempurnaan dan

upaya-upaya kearah tersebut akan sangat diperhatikan dan dihargai.

Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat. Amiin!

Mataram,21 juli 2017

Penyusun

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii

HALAMAN NOTA DINAS ..................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

ABSTRAK ................................................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .......................................... 8

E. Telaah Pustaka............................................................................... 8

F. Kerangka Teoretik ......................................................................... 11

1. KonsepTentang Orang Tua .................................................... 11

2. TinjauanTentang Motivasi ..................................................... 18

3. KonsepTentang Pengalaman Keberagamaan ......................... 22

4. TinjauanTentang Anak. .......................................................... 28

5. Perkembangan Anak Menurut Konsep Islam ........................ 32

G. Metode Penelitian ........................................................................... 34

1. Pendekatan Penelitian ............................................................ 34

2. Kehadiran Peneliti .................................................................. 34

3. Lokasi Penelitian .................................................................... 35

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

xii

4. Sumber Data ........................................................................... 36

5. Teknik Analisis Data .............................................................. 39

6. Validitas Data ........................................................................ 40

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 43

A. Gambaran Umum Desa Borokanda............................................... 43

B. Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Pengalaman

Keberagamaan Anak Di Desa Borokanda ..................................... 48

C. Hambatan dan Solusi untuk mengatasi Hambatan Orang Tua

Dalam Memotivasi Anak Melakukan Pengalaman

Keberagamaan di Desa Borokanda KabupatenEnde ..................... 71

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 74

A. Peranan Orang Tua dalam Memotivasi Pengalaman

keberagamaan anak di Desa Borokanda kecamatan Ende Utara

Kabupaten Ende ............................................................................ 74

B. Hambatan dan Solusi untuk mengatasi Hambatan Orang Tua

Dalam Memotivasi Anak Melakukan Pengalaman

Keberagamaan Di Desa Borokanda Kecamatan Ende Utara

KabupatenEnde ............................................................................. 79

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 83

A. Kesimpulan.................................................................................... 83

B. Saran-saran ................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

xiii

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

xiv

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

xv

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Islam adalah agama yang sempurna dan telah disempurnakan. 2

Sebagaimana ajarannya meliputi aqidah, ibadah, akhlak dan syari‟ah,

sehingga umat yang menganutnya akan terjamin kebahagian baik didunia dan

diakhirat jika mau melaksanakan ajaran-ajaran Islam ini pun sudah termasuk

ibadah, jika diniatkan ikhlas karena Allah Swt.

Ibadah adalah tali yang menghubungkan antara hamba dan pencipta

Nya, dan pergaulan adalah tali yang menghubungkan antara sesama ciptaan

Nya, sedangkan diantara keduanya erat hubungannya dengan akhlak.

Didalam tata pergaulan terdapat bermacam-macam tata aturan dan kewajiban

baik yang dibedakan menurut tingkatan usia maupun menurut jenis kelamin.

Untuk bias bergaul dalam berbagai macam pergaulan tersebut, maka akhlak

Islamiyah sangat diperlukan agar dapat terwujud ukhuwah Islamiyah yang

baik. Disamping itu melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari

menyebabkan umatnya menjadi tentram sebab hati mereka selalu mengingat

Allah SWT, yang kemudian diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Disamping ibadah, maka bidang akhlak juga merupakan bagian yang

sangat penting untuk diperhatikan dan diamalkan.Terlebih bagi manusia yang

memiliki jarigan yang luas, baik hubungan dalam hubungan dengan khalik,

maupun terhadap sesama makhluk, ataupun dalam hubungan dengan sesama

2Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan terjemahan,(Jakarta: Cv Pustaka

Agung Harapan, 1999).h, 274.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

2

manusia.karena akhlak disini adalah sikap atau perilaku yang timbul dari

hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan

yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati

dalam tindakan kenyataan hidup manusia.

Anak-anak merupakan peniru ulung yang sangat tajam baik melalui

penglihatan, pendengaran dan tingkah laku lainnya dari orang-orang yang

berada di sekitarnya.Apabila lahan peniruan itu bagus, maka anak tumbuh

sesuai dengan harapan orang tuanya yaitu anak yang mempunyai akhlak yang

baik sesuai dengan ajaran agama Islam dan sesuai dengan aturan sosial

masyarakat. Dan sebaliknya, jika lingkungan peniruan itu jauh dari nuansa

ajaran Islam dan tidak menghargai aturan masyarakat yang ada, maka dengan

sendirinya anak akan terbentuk seperti yang ada di lingkungan dimana ia

bertempat tinggal.

Sebagaimana pengertian anak usia (6-12) tahun (masa sekolah),

dimana anak mengenal Tuhan pertama kali melalui bahasa dari kata-kata

orang yang ada dalam lingkungannya, yang pada awalnya diterima secara

acuh. Tuhan bagi anak permulaan merupakan nama sesuatu yang asing dan

tidak dikenalnya serta diragukan kebaikan niatnya. atau tidak adanya

perhatian terhadap Tuhan pada tahap pertama ini dikarenakan ia belum

mempunyai pengalaman yang menyenangkan maupun yang menyusahkan,

namun setelah anak menyaksikan orang-orang disekelilingnya yang disertai

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

3

oleh emosi atau perasaan tertentu yang makin lama makin meluas, maka

mulailah perhatianya terhadap Tuhan itu tumbuh.3

Begitu pula orang tua menduduki peranan sangat penting baik dalam

kehidupan keluarga secara umum dalam pembinaan anak-anaknya. Keluarga

nyata dan teramat starategis dalam mengarahkan pada kehidupan Islam guna

mencapai tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana cita-cita

kehidupan insan, sedang jalan yang bisa dijadikan jalan penerang adalah

dengan ilmu, karenanya anak-anak harus diberi kesempatan untuk menuntut

ilmu pengetahuan umum maupun agama, akan tetapi agamalah yang lebih

penting dan terutama adalah ilmu pengetahuan agama Islam karena itu

nantinya sebagai pedoman hidup didunia dan diakhirat.

Pendidikan merupakan usaha sadar bertujuan, yaitu menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan juga latihan bagi

peranan dimasa yang akan datang. Pendidikan memperhatikan perkembangan

selalu pribadi anak, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional kita

yaitu:

“Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriamn dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,berkepribadian, berkerja keras, tanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Disamping itu juga, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar manjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, kreatif,

3 Amrullah dan Hully, Perkembangan Peserta Didik Pengantar Awal, (Mataram: Alam

Tara Institute, 2011), h. 73.

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

4

mandiri dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.4

Peran orang tua dan pendidik pada dasarnya mengarahkan anak-anak

sebagai generasi unggul, karena potensi anak tidak akan tumbuh dengan

sendirinya tanpa bantuan orang tua. Mereka memerlukan lingkungan subur

yang sengaja diciptakan untuk itu yang memungkinkan potensi mereka

tumbuh dengan optimal. Orang tua memegan peranan penting menciptakan

lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam

menghadapi berbagai tantangan dimasa depan.5

Erat kaitannya dengan pendidikan adalah motivasi, karena motivasi

merupakan daya pendorong yang menggerakkan seseorang untuk bertindak

dalam pencapaian suatu tujuan. begitu pula motivasi sangat penting bagi anak

dalam menempuh pendidikannya juga dalam tempat belajarnya.

Pendidikan sangat diperlukan dalam kehidupan manusia dengan

adanya pendidikan manusia akan tahu mana yang baik untuk dilakukan dan

mana yang tidak untuk dilakukannya, oleh sebab itu pendidikan harus

ditanamkan kepada anak sejak usia dini, jika orang tua tidak memberikan

pendidikan atau perhatian khusus untuk anak dalam pendidikan beragama

ataupun pendidikan umum maka akan terjadi hal yang tidak wajar pada anak.

4 Undang-undang RI, Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Surabaya: Media Center, 2005), h. 4. 5 Ahman Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai

Aspeknya,(Jakarta: Kencana, 2014), h. 2.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

5

Berdasarkan hasil observasi dengan salah satu tokoh masyarakat

didesa Borokanda bahwa pendidikan orang tua di Desa Borokanda sangat

variasi seperti yang tercantum didalam tabel dibawah ini.6

Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Orang Tua di Desa Borokanda

No Jenjang Pendidikan Jumlah 1 S1/D4 10 2 SMA/ MA/ SMK 43 3 SMP/ SLTP/MTs 68 4 SD/ MI 90 5 Tidak Tamat SD sederajat >120 Jumlah 331

Kehidupan keberagamaan orang tua di Desa Borokanda sangat variasi

yakni ada orang tua yang tingkat pendidikan sarjana, tingkat SMA atau

sederajat, ada yang hanya tamat SMP, ada yang SD bahkan ada yang tidak

tamat SD. Hal ini menunjukan pada satu sisi memberikan pengaruh yang baik

pada anak dengan persentase 58%, pada sisi yang lain pengaruh kecil atau

pengaruh kurang pada anak dengan persentase 40% dan tidak dapat

menerapkan nilai keagamaan sama sekali pada anak dengan persentase 2%.

Anak yang pendidikan orang tuanya rendah (tidak tamat SD) sebagain besar

sangat memprihatinkan karena kurangnya perhatian dan dorongan dari orang

tua yang hanya sibuk berkerja dan tidak memperhatikan pendidikan anak,

maka pendidikan anak juga minim anak menjadi liar dan menganggap

pendidikan itu tidak penting Anak itu perlu motivasi dari orang tuanya dan

6 Dokumentasi, Data Desa dilakukan pada tanggal 22 november 2016 di kantor Desa

Borokanda.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

6

kasih sayang sejak dini, peneliti sangat memprihatikan keadaan anak-anak

yang ditinggal orang tuanya anak-anak menjadi putus sekolah, suka melawan

keluarga, disuruh sholat dan ngaji anak-anak suka melawan, anak-anak lebih

suka bermain dari pada melakukan hal tersebut. Kebanyakan anak-anak yang

ditinggal orang tuanya dan pendidikan orang tuanya rendah. Tapi ada

sebagaian orang tua yang pendidikannya rendah sangat mengkwatirkan

pendidikan anak, orang tua yang mengkhwatirkan pendidikan anaknya rela

berkerja demi anak agar anaknya tidak seperti orang tuanya yang

berpendidikan keberagaman dan pendidikan umunya rendah. 7

Dengan melihat kenyataan yang ada maka penulis merasa tertarik

untuk mengambil judul: Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Pengalaman

Keberagamaan Anak Di Desa Borokanda Kecamatan Ende Utara Kabupaten

Ende.

B. FokusPenelitian

Berdasarkan pada konteks penelitian diatas, maka penulis

mengungkapkan rumusan masalah yang dapat menjadi acuan dalam

pembahasan berikutnya. Diantaranya pokok masalah tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana peranan orang tua dalam memotivasi anak melakukan

pengalaman beragama di Desa Borokanda Kabupaten Ende?

2. Apa sajakah hambatan dan solusi orang tua dalam memotivasi anak

melakukan pengalaman beragama di Desa Borokanda Kabupaten Ende ?

7 Hasil Pengamatan peneliti, November 2016

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam memotivasi anaknya

untuk mendapatkan pengalaman beragama di Desa Borokanda

Kabupaten Ende.

b. Untuk mengetahui hambatan bagaimana anak memotivasi dirinya

mendapatkan pengalaman beragama di Desa Borokanda Kecamatan

Ende Utara Kabupaten Ende.

2. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memiliki

manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

1) Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan panduan memotivasi

anak dalam mendapat pengalaman agama.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi ilmu pengetahuan ditinjau dari segi psikologi anak.

b. Manfaat praktis

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan input bagi orang tua dalam

memotivasi pengalaman keberagamaan anak.

2) Bagi mahasiswa, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan

sumbangan ilmu pengetahuan yang ditinjau dari segi psikologi

anak.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah

pengaruh keberagaaman orang tua terhadap perilaku hidup anak Desa

Borokanda Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende dikaitkan dengan

pengalaman keberagamaan anak.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Borokanda Kecamatan Ende

Utara Kabupaten Ende. Penelitian ini dilakukan dengan alasan bahwa di

Desa Borokanda tingkat pendidikan keberagamaan orang tua sangat

variasai yakni ada orang tua yang tingkat pendidikan sarjana, Tingkat

SMA atau sederajat, ada yang hanya tamat SMP, ada yang SD bahkan

ada yang tidak tamat SD. Hal ini sangat berpengaruh pada pendidikan

keberagaman anak.

E. Telaah Pustaka

Penalaahan pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian

yang sedang dilakukan (state of offairs) diantara hasil-hasil penelitian atau

buku terdahulu yang bertopik senada (prior research on the

topick).Tujuannya dalah menegaskan kebaruan, orisinalitas, dan urgensi

penelitian bagi pengembangan keilmuan terkait.Jadi pustaka yang telaah

harus memiliki signifikasi dan relafansi dengan fokus penelitian.Adapun

beberapa hasil penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian ini,

diantaranya adalah:

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

9

1. Skripsi yang ditulis oleh Husnul Fikri mahasiswa IAIN Mataram (2010),

menulis skripsi dengan judul “ Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan

Kualitas Baca Al-qur‟an TPA Al-Muklisin NW Wanasaba Kabupaten

Lombok Timur”. Dalam kesimpulannya Husnul Fikri mengatakan bahwa

peran orang tua dalam meningkatkan kualitas baca Al-qur‟an sangat

berpengaruh terhadap anak, khususnya baca Al-qur‟an, karena orang tua

merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama tempat anak

belajar.8

Adapun perbedaan tema antara peneliti Husnul Fikri dengan

penulis sendiri adalah peneliti yang dilakukan oleh Husnul Fikri lebih

meneliti tentang bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan kualitas

baca Al-Qur‟an sangat berpengaruh terhadapa anak di NW Wanasaba

kabupaten Lombok timur, metode yang digunakan juga tidak sama dan

tempat menelitinya, sedangkan penulis sendiri lebih menekankan

kepengaruh keberagaman orang tua terhadap perilaku hidup anak di Desa

Borokanda.

2. Skripsi yang ditulis oleh Sahabudin mahasiswa IAIN Mataram (2014),

dengan judul “Motivasi Orang Tua Memilih Pondok Pesantren Sebagai

Sarana Pembinaan Akhlak Anak ( Studi Kasusu dipondok Pesantren Darul

Furqon Tahfidzul Qur‟an Al Ishlahudiny Kediri Lombok Barat)”.Dalam

kesimpulan Sahabudin mengatakan motivasi orang tua dalam memilih

pondok pesantren adalah pada intinya adalah berharap setelah menempuh

8 Husnul Fikri, Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Kualitas Baca Al-qur’an TPA Al-

Muklisin NW Wanasaba Kabupaten Lombok Timur ,(IAIN Mataram,2010)

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

10

pendidikan anak mereka menjadi anak yang memiliki ilmu agama yang

matang, sholeh, berakhlak dan berperilaku baik serta berakhlak mulia baik

terhadap Allah, terhadap sesama maupun terhadap lingkungan sekitarnya

dan dapat bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat nantinya.

tidak mengikuti jejak orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan

yang kurang sehingga berdampak pada akhlak hidup, yang menjadi

motivasi orang tua dalam memilih pondok pesantren untuk melindungi

anak-anaknya dalam lingkungan yang tidak baik dan pergaulan yang tidak

baik karena kurangnya control orang tua terhadap anaknya.9

Adapun perbedaan tema antara peneliti Sahabudin dengan penulis

sendiri adalah penelitian yang dilakukan oleh Sahabudin (Studi Kasus di

Pondok Pesantren Darul Furqon Tahfidzul Qur‟an Al-Ishlahudin Kediri

Lombok Barat) meneliti tentang motivasi orang tua memilih pondok

pesantren sebagai tempat pendidikan yang dapat menghindari anak-

anaknya dari lingkungan yang kurang baik dan pergaulan yang kurang

baik karena kurangnya control dari orang tua, sedangkan penulis sendiri

lebih menekankan tentang pengaruh keberagaman orang tua terhadap

perilaku hidup anak di Desa Borokanda NTT.

Dari kedua skripsi diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada

kesamaan judul, tempat, peneliti sebelumnya.Dengan demikian penulis

tertarik untuk mengambil judul peranan orang tua dalam memotivasi

9 Sahabudin, Motivasi Orang Tua Memilih Pondok Pesantren Sebagai Sarana Pembinaan

Akhlak Anak (Studi Kasusu dipondok Pesantren Darul Furqon Tahfidzul Qur’an Al Ishlahudiny Kediri Lombok Barat),(IAIN Mataram, 2014).

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

11

pengalaman keberagamaan anak di desa Brai Borokanda Kabupaten Ende

Utara Kecamatan Ende.

F. Kerangka Teoretik

1. Konsep Tentang Orang Tua

Dalam Islam keluarga dikenal dengan istilah usrah, nashl, ali dan

nasb. keluarga dapat diperoleh melalui keturunan (anak, cucu)

perkawinan (suami, istri) persusuan dan pemerdekaan.

Keluarga sering disebut sebagai institusi terkecil yang ada dalam masyarakat.Di dalamnya kita dapat menelusuri banyak hal.Mulai dari hubungan antarindividu, hubungan otoritas, pola pengasuhan, pembentukan karakter, masuknya nilai-nilai masyarakat, dan lain-lain.Keluarga adalah pengelompokan kerabat yang tak harus tinggaldi satu tempat.Keluarga di kaitkan dengan keturunan (umumnya dipahami sebagai ikatan darah).10

Orang tua merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak-

anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima

pendidikan.Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat

dalam kehidupan keluarga.

Pada umumnya pendidikan dalam keluarga itu bukan berpangkal

tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan

mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya

memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.Situasi

10 Karlinawati Silalahi, Keluarga Indonesia; Aspek dan Dinamika Zaman (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2010), h. 3.

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

12

pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh

mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.11

Orang tua memegang peranan penting dan sangat berpengaruh atas

pendidikan anak-anaknya, terutama orang tua, yaitu ibu dan ayah. Sejak

seorang anak lahir, ibunya selalu ada disampingnya, bahkan sejak dalam

kandungan pun pendidikan harus mulai diberikan oleh orang tua,

terutama ibunya, yaitu melalui metode pengikutsertaan. Ketika mau

berwudhu, shalat membaca Al-qur‟an, ibunya mengajak anaknya sambil

mengelus perutnya, mengaji dan lain-lain.

Pendidikan agama Islam itu merupakan pendidikan yang sangat

penting sekali, sehingga orang tua harus mampu mengarahkan

pendidikannya dibidang keagamaan.Seseorang anak sejak dini harus

mampu mengarahkan pendidikannya dibidang keagamaan.Sesorang anak

sejak kecil harus mampu membaca Al-qur‟an, sudah bisa melaksanakan

shalat, puasa dan sebagainya.Semua itu tergantung kepada orang tua

dalam mengarahkan dan membimbingnya.

Dalam Islam pun, orang yang paling bertanggung jawabtersebut

adalah orang tua (ayah dan ibu) anak didik. Tanggung jawab itu

disebabkan sekurang-kurangnya oleh dual hal:

a. Kodrat, yaitu orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya.

b. kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya. Sukses anaknya adalah sukses orang tua juga.12

11 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 35.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

13

Demikian pula Islam memerintah agar para orang tua berlaku

sebagai kepala dan pimpinan dalam keluarganya serta berkewajiban

untuk memelihara keluarganya dari api neraka.

Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh

kedua orang tua terhadap anak antara lain sebagai berikut:

a. Memelihara dan membesarkannya. Tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan, karena anak memerlukan makanan, minum, dan perawatan agar dia dapat hidup secara berkelanjutan.

b. Melindungi dan menjamin kesehatanya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah, dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.

c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi hidupnya, sehingga apabila telah dewasa, ia mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain (hablum minan nas) serta melaksanakan kekhalifahannya.

d. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah sebagai tujuan akhir hidup muslim. Tanggung jawab ini dikategorikan juga sebagai tanggung jawab kepada Allah.13

Motivasi pengabdian keluarga (ayah-ibu) dalam mendidik anak-

anaknya semata-mata demi cinta kasih yang kodrati, sehingga dalam

suasana cinta kasih dan kemesraan inilah proses pendidikan berlangsung

dengan baik.

Dalam Al-Qur‟an disebutkan bahwa manusia diciptakan dari setetes

air mani yang bercampur. Sejak itulah proses kehidupan mahusia dimulai

dan pendidikan pun bersamaan juga dalam proses pertemuan kedua sel

tersebut, sehingga pendidikan pada saat itu sangat penting bagi keturunan

12 Syamsu Yusuf, Psikologi Belajar Agama (Persepektif Pendidikan Agama

Islam),(Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 64. 13Ibid. h. 64-65.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

14

dan bagaimana seleksi yang sebaiknya (dalam masa memilih jodoh)

dijalankan agar mendapatkan anak-anak yang sehat dan cerdas. Adapun

dalam kandungan itu anak telah mengalami proses pertumbuhan dan

perkembangan, kandungan (rahim) ibu merupakan tempat pertumbuhan

dan perkembangan yang pertama bagi anak. Anak dalam kandungan

sudah punya jiwa, sudah mengalami perkembangan dan kemajuan

jiwanya.Pertumbuhan anak sudah dimulai sejak masih dalam kandungan,

maka tidaklah mengherankan kalau Islam mengatakan bahwa pendidikan

sudah dimulai sejak bayi masih dalam kandungan.14

Anak merupakan amanat dari Allah SWT, bagi kedua orang tuanya,

ia mempunyai jiwa yang suci dan cemerlang, bila iasejak kecil dibiasakan

baik, didik dan dilatih dengan kontinu, sehingga ia tumbuh dan

berkembang menjadi anak yang baik pula. Sebaliknya, ia dibiasakan

berbuat buruk, nantinya ia terbiasa perbuatan buruk pula dan menjadikan

ia celaka dan rusak. Oleh karena itu, dalam keluarga perlu dibentuk

lembaga pendidikan, walaupun dalam format yang paling sederhana,

karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan

utama.

Kewajiban ayah-ibu dalam mendidik anak-anaknya tidak menuntut

untuk memiliki profesionalitas yang tinggi, karena kewajiban tersebut

berjalan dengan sendirinya sebagai adat atau tradisi, sehingga tidak hanya

orang tua yang beradab dan berilmu tinggi yang dapat melakukan

14 Mansur, Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2005),

h.12.

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

15

kewajiban mendidik, tetapi juga orang tua yang pendidikannya masih

dalam taraf yang paling minim, atau bahkan tidak sama sekali. Hal

tersebut karena kewajiban mendidik anak merupakan “Naluri pedagogis”

bagi setiap individu yang mengiginkan agar anaknya lebih baik dari pada

keadaan dirinya, sehingga perilaku pendidik sebagai akibat “naluri” untuk

menjalankan dan mengembangkan keturunannya.

Piaget banyak mempelajari cara anak-anak mengenal Tuhan. Ia

antara lain menyatakan bahwa Tuhan dikenal anak-anak secara beransur-

ansur. Pada umur kira-kira tujuh tahun atau delapan tahun anak-anak

yang ditanyai Piaget dalam penelitiannya mengatakan bahwa Tuhan itu

ada di langit, tidak lebih tua dari ayahnya.Pada umur sepuluh tahun anak-

anak tersebut telah mengetahui bahwa bohong itu tidak baik dan itu suatu

dosa.Tuhan tidak senang orang berdosa.

Dalam membentuk kepribadian anak orang tua memiliki peran yang

paling utama dan pertama bagi anak, sebab orang tua adalah pendidikan

utama bagi anak-anak dalam mengembangkan berbagi potensi yang

dimiliki baik sikap, prilaku, maupun budi pekerti yang luhur. Orang tua

adalah penanggung jawab pertama dan utama terhadap pembinaan akhlak

dan kepribadian seorang anak , sebab orang tua secara tidak langsung

merupakan pendidikan bagi anak.15

Oleh sebab itu orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang

memberikan pengetahuan pada anak-anaknya, serta memberikan sikap

15 Muktar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2003), h. 74.

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

16

dan bertanggung jawab dalam kehidupan keluarga, baik yang bersifat

jasmani maupun rohani.

Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak didik dari

orang tuanya adalah sebagai berikut:

a. Dasar pendidikan budi pekerti Memberikan norma pandangan hidup tertentu walaupun masih dalam bentuk yang sederhana kepada anak didik.

b. Dasar pendidikan sosial Melatih anak didik dalam tata cara bergaul yang baik terhadap lingkungan sekitarnya.

c. Dasar pendidikan intelek Anak diajarkan kaidah pokok dalam percakapan, bertutur bahasa yang baik, kesenian yang disajikan dalam bentuk kebiasaan

d. Dasar pembentukkan kebiasaan Pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, yaitu membiasakan kepada anak untuk hidup yang teratur bersih, tertib,disiplin,rajin yang dilakukan secara berangsur-angsur tanpa unsur paksaan.

e. Dasar pendidikan kewargaan. f. Memberikan norma nasionalisme dan patriotisme, cinta tanah

air, dan berkeprimanusiaan yang tinggi.

Hasil pendidikan yang diberikan Ayah dan Ibu memiliki corak yang

berbeda. Perbedaan itu dapat kita lihat sebagai berikut:

a. Ayah

Ayah merupakan sumber kekuasaan yang memberikan

pendidikan tentang manajemen dan kepemimpinan, sebagai

penghubung antara keluarga dan masyarakat dengan memberikan

pendidikan anaknya komunikasi terhadap sesamanya, memberi

perasaan aman dan perlindungan sehingga ayah memberikan

pendidikan sikap yang bertanggung jawab dan waspada. Disamping

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

17

itu, ayah sebagai hakim dan pengadilan dalam perselisihan yang

memberikan pendidikan anaknya berupa sikap tegas, menjunjung

keadilan tanpa memihak yang salah, dan seorang yang rasional yang

memberi pendidikan anaknya dasar-dasar pengembangan daya nalar

dan daya intelek.

b. Ibu

Ibu sebagai sumber kasih sayang yang memberikan pendidikan

sifat ramah tamah, asah, asih, dan asuh kepada anaknya, pengasuh

dan pemelihara keluarga yang memberikan pendidikan berupa

kesetiaan terhadap tanggung jawab, sebagai tempat pencurah isi hati

yang memberikan pendidikan berupa sikap keterusterangan, tebuka,

dan tidak suka menyimpan derita atau rasa pribadi. Disamping itu, ini

sebagai pengatur kehidupan rumah tangga yang memberikan

pendidikan berupa keterampilan-keterampilan khusus, dan sebagai

penghubung antar individu yang dapat mendidik anaknya berupa

hidup rukun, saling gotong royong, toleransi serta menciptakan

suasana dinamis, harmonis dan kreatif dan sebagi pendidik emosional

anak yang dapat mendidik anaknya berupa kepekaan daya anak dalam

memandang sesuatu.

“Ibu adalah (lembaga) sekolah, ia dipersiapkan agar dapat

membentuk bangsa yang baik dan kuat”.

“Orang yatim bukanlah orang yang ditinggalkan kesusahan

hidup sehingga ia hina oleh ayahnya, tetapi sesungguhnya yatim

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

18

adalah seorang yang ibunya tidak memperdulikan pendidikan sedang

ayahnya sibuk selalu”.

Apabila Ayah dan Ibu telah memerankan fungsinya sebagai

pendidik keluarga, dalam keluarga itu tercipta sesuatu interaksi

edukatif, yang saling didukung masing-masing pihak.

2. Tinjauan Tentang Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau bergerak.Motif tidak dapat diamati secara

langsung, tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah lakunya,

berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya

tingkah laku tertentu.16

Motivasi juga dikatakan sebagai keadaan dalam pribadi orang

yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

untuk mencapai tujuan. 17 Kata motif diartikan sebagai daya upaya

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat

dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi intern (kesiap

siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka “motivasi” dapat

diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif

16 Hamzah B Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 3. 17 Abdul Rahman Shaleh, Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 131.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

19

menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk

mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.Motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “Feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan.18

b. Macam-macam Motivasi

Banyak pendapat mengenai klasifikasi motivasi, beberapa yang

terkenal adalah yang dikemukakan oleh Woodworth dan Marquis

yangdikutip oleh Abdul Rahman Shaleh dan menggolongkan motivasi

menjadi tiga macam, yaitu:

1) Kebutuhan-kebutuhan Organis, yaitu motivasi yang berkaitan

dengan kebutuhan dengan dalam, seperti: makan, minum,

kebutuhan bergerak, tidur dsb.

2) Motivasi Darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan

diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha dan

sebagainya. Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan

seseorang,tetapi karena perangsang dari seseorang.

3) Motivasi Obyektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada obyek

atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini mencakup kebutuhan

bereksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul

karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.

18 Sadirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2001), h. 71.

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

20

Selain itu,Wood Worth juga mengklasifikasikan motivasi

menjadi dua bagian, yaitu:

1) Unlearned motive adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari

atau motivasi bawaan. yaitu motivasi yang dibawah sejak lahir.

2) Learned motive adalah motivasi yang timbul karena dipelajari.

Selain kedua tokoh diatas, beberapa psikologi ada yang

membagi Motivasi menjadi dua:

1) Motivasi intrinsik ialah motivasi berasal dari diri seseorang itu

sendiri tanpa dirangsang dari luar. Misalnya: orang yang gemar

membaca, tidak usah ada yang mendorong, ia akan mencari sendri

buku-bukunya untuk dibaca. Motif ini juga diartikan sebagai

motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan nila-

nilai yang terkandung didalam tujuan pekerja senidri.

2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya

perangsangan dari lua, seperti seorang mahasiswa rajin belajar

karena da ujian. Motivasi ini juga dapat diartikan sebagai motivasi

yang pendorongnya tidak ada hubungan dengan nilai yang

terkandung dalam tujuan pekerjaannya.

Tapi jika melihat kajian tentang manusia bahwa manusia itu

hanya terdiri dari dua unsur yaitu fisik dan psikis.Maka pembagian

motivasi cukup ada dua motivasi biologis dan motivasi psikologis

yang mencakup motivasi spiritual.Memang psikologis spiritual yang

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

21

cenderung dilupakan oleh para psikologis modern, padahal dalam

keseharian dirasakan.

Seperti diungkapkan Lindzy, dorongan yang berhubungan

dengan aspek spiritual dalam diri manusia selalu ada, seperti

dorongan untuk beragama, kebenaran dan keadilan, benci terhadap

kejahatan, kebatilan.Menurut Maslow kebutuhan spiritual manusia

merupakan kebutuhan alami yang integritas perkembangan dan

kematangan kepribadian individu sangat tergantung pada pemenuhan

kebutuhan tersebut.19

c. Fungsi Motivasi

Pada dasarnya motif itu berfungsi:

1) Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/ bertindak. Motif itu

berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan

energy (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

2) Motif itu menentukan arah perbuatan. yakni kea rah perwujudan

suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan

dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapi tujuan itu. Makin

jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus

ditempuh.

3) Motif itu menyeleksi perbuatan kita.artinya menentukan

perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi,

19 Lihat Abdul Rahman Shaleh, h. 133-140.

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

22

guna mencapai tujuan itu dengan menyamping perbuatan yang tak

bermanfaat bagi tujuan itu.20

d. Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah

sesorang agar timbulkeinginan dan kemauanya untuk melakukuan

sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu. 21 Berarti ada dua pihak, yang satu adalah yang memberi

motivasi (memotivasi), sedangkan pihak lain adalah yang

dimotivasikan. Tindakan memotivasi akan dapat lebih berhasil jika

tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi, serta sesuai dengan

kebutuhan yang dimotivasi karena itu orang atau pihak yang

memotivasi, kebutuhan dan kepribadian oleh pihak yang diberi

motivasi.

3. Konsep Tentang Pengalaman Keberagamaan

Pengalaman keberagamaan adalah berbagai bentuk perilaku ataupun

bentuk-bentuk kegiatan yang bernuansakan keagamaan yang didapatkan

oleh anak, baik berlangsung dalam lingkungan keluarga maupun di luar

lingkungan keluarga. Pengalaman keagamaan yang dimaksudkan adalah

pengalaman keagamaan yang berkaitan agama yang dianut oleh anak

dalam hal ini”agama Islam”.

20 Ngali Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 70-

71. 21Ibid, h.73.

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

23

Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi

sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk

dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang

nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada

Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya.22

Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk,

pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai

maslah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial,

budaya dan militer sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan

perilaku manusia yang menuju keridhaan Allah.Dengan demikian budaya

itu dilahirkan dari agama Islam, sehingga tidaklah benar kalau agama

dianggap sebagai bagian dari budaya.

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad, untuk diteruskan keseluruh umat manusia, yang

mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (Aqidah) dan ketentuan-

ketentuan ibadah dan mua‟amalah (syari‟ah), yang menetukan proses

berpikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati.

Berdasarkan penjelasan diatas Agama Islam itu mengandung tiga

unsur, yaitu:

a. Iman: keyakianan kepada

b. Islam : penyerahan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah

22 Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2004), h.4.

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

24

c. Ihsan: berakhlak serta melaksanakan ibadah kepada Allah dan

bermu‟amalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan

seakan-akan disaksikan oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah.

Dalam agama terkandung ikatan-ikatan yang harus dipatuhi dan

dilaksanakan oleh setiap manusia, dan ikatan-ikatan itu mempunyai

pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Ikatan itu bukan

muncul dari sesuatu yang umum melainkan berasal dari kekuatan yang

lebih tinggi dari manusia. Harun Nasution mengemukakan delapan

definisi untuk agama yaitu:

a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.

b. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.

c. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusia dan mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

d. Kepercayaan pada suatu ikatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.

e. sistem tingkah laku yang berasal dari kekuatan gaib. f. pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang

diyakini berasal dari kekuatan gaib. g. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan

lemah dan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.

h. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.23

Pengertianagama terbatas bagi pemeluk agama samawi terutama

agama Islam adalah:

“Agama merupakan petunjukk Allah yang terpenting dalam bentuk kaidah-kaidah perundang-perundangan yang ditunjukkan kepada orang-orang yang berakal budi agar supaya mereka

23 Dedi Supriyadi dan Mustofa Hasan, Filsafat Agama, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012),

h. 13.

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

25

mampu berusaha dijalan-jalan yang benar dalam rangka memperoleh kebahagian hidup didunia dan akhirat.”24

Nama Islam tidak disandarkan para pendirinya atau daerah

dimana agama itu dilahirkan sebagaimana nama-nama agama lain, seperti

Budha berasal dari nama pendirinya Budha Gautama, agama Zarathustra

menggunakan nama pendiri Zaroaster, dan agama Yahudi berasal dari

kota Judah dimana agama ini lahir, demikian juga nama-nama agama

lain Nama Islam tidak disandarkan para pendirinya atau daerah dimana

agama itu dilahirkan sebagaimana nama-nama agama lain, seperti Budha

berasal dari nama pendirinya Budha Gautama, agama Zarathustra

menggunakan nama pendiri Zaroaster, dan agama Yahudi .

Akan tetapi Islam adalah merupakan sebutan agama yang

diturunkan Allah kepada manusia, petunjuk Allah yang beberapa

peraturan-peraturan atau perundangan yang khusus dikerjakan oleh

manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.

Kata Islam di gunakan untuk nama sebutan agama Allah ini termaktub

dalam Al-Qur‟an surat Al- Imron: 19

Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah

Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang

24Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: BumI Aksara, 1993),

h.267.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

26

kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.25

PengertianIslam menurut bahasa arab mempunyai arti bermacam-

macam:

a. Salima artinya: selamat santosa. peraturan yang datang dari Allah untuk membimbing keselamatan manusia didunia dan diakhirat.

b. Aslama artinya: menyerah, tunduk, patuh, dan taat. Aslama berarti orang itu telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah Swt dan dengan melakukan aslama maka orang terjamin keselamatanya didunia dan diakhirat.

c. Slimun dan Salamun artinya: damai. perdamaian kita kepada Allah (tidak durhaka) dan sesama manusia tidak bermusuhan.26

Arti Islam menurut istilah (sayara‟) adalah peraturan (UU) Allah

SWT, dengan peraturan wahyu kemudian diwujudkan menjadi kitab suci

sebagai pegangan hidup manusia.

Jadi yang dimaksud agama Islam adalah aturan-aturan yang

datang dari Allah (yang memberi namaIslam) yang diturunkan kepada

umat manusia melalui perantaranya, sebagai pedoman hidup didunia dan

diakhirat.Pengalaman agama adalah perbuatan melaksanakan ajaran-

agama yang dilakukan dengan kesenangan hati.27

Pengalaman agama juga dapat dikatakan sebgai perwujudan iman

dalam diri seseorang disamping pengabdian kepada Allah SWT, dengan

demikian akan terlihat kadar kualitas dari iman seseoarng antara yang

25 Lihat Depag RI 26 Didiek Ahmad Supadie dan Sarjuni, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2012), h. 71-72. 27WJS Poerdminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), h. 33.

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

27

benar-benar menghayati ajaran agama dengan tidak menghayati ajaran

agama.

Pengalaman atau perilaku keagamaan seseorang itu terbentuk

melalui pengalaman-pengalaman yang langsung dialami yang terjadi

dalam hubungannya dengan langsung dialami yang terjadi dalam

hubungan dengan lingkungan materi dan tertetu ( orang tua jamaah dsb).

Namun demikian manusia sebagai kholifah Allah dimuka bumi

haruslah mengembangkan pengetahuan serta kemampuan rohani untuk

menghayati ajaran-ajaran Allah sehingga manusia mampu menangkap

petunjuk nurilah dari Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT dalam

surat An-Nahl ayat 89 yang berbunyi:

Artinya: Dan Kami turunkan kepada Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk

menjelaskan segala sesuatu, dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri

Juga firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 30 yang

berbunyi:

Artinya: “ Maka hadapkanlah wajahmu dan luruskan kepada agama Allah (tetaplah) atas fitrah Allah yang telah mencipatakan manusi menurut fitrahnya. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.( Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”28

28 Depag RI

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

28

4. Tinjauan Tentang Anak.

Anak adalah manusia yang sedang dalam perkembangan.29Ia harus

diproses untuk menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya atau sesuai

dengan ketentuan-ketentuan Allah ysng menciptakannya. 30 Dalam al-

Qur‟an disebutkan bahwa manusia diciptakan dari setetes air mani yang

bercampur. Sejak itulah proses kehidupan mahusia dimulai dan

pendidikan pun bersamaan juga dalam proses pertemuan kedua sel

tersebut, sehingga pendidikan pada saat itu sangat penting bagi keturunan

dan bagaimana seleksi yang sebaiknya (dalam masa memilih jodoh)

dijalankan agar mendapatkan anak-anak yang sehat dan cerdas. Adapun

dalam kandungan itu anak telah mengalami proses pertumbuhan dan

perkembangan, kandungan (rahim) ibu merupakan tempat pertumbuhan

dan perkembangan yang pertama bagi anak. Anak dalam kandungan

sudah punya jiwa, sudah mengalami perkembangan dan kemajuan

jiwanya.Pertumbuhan anak sudah dimulai sejak masih dalam kandungan,

maka tidaklah mengherankan kalau Islam mengatakan bahwa pendidikan

sudah dimulai sejak bayi masih dalam kandungan.31

Perkembangan pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan

pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan

yang pertama (masa anak) dari umur 0-12 tahun. Seorang anak yang pada

29 Ma‟ruf Zuraiq, Cara Mendidik Anak dan Mengatasi Problemanya (Bandung: Nuansa

Aulia, 2008), h. 35. 30 Syahminan Zaini, Pendidikan Anak Dalam Islam (Jakarta Pusat: Kalam Mulia, 2004),

h.1. 31 Mansur, Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2005),

h.12.

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

29

masa anak itu tidak mendapat didikan agama dan tidak pula mempunyai

pengalaman keagamaan, maka ia nanti setelah dewasa akan cenderung

kepada sikap negative terhadap agama.

Seyogianya agama masuk kedalam pribadi anak bersamaan

dengan pertumbuhan pribadinya, yaitu sejak lahir, bahkan lebih dari itu,

sejak dalam kandungan.Karena dalam pengamatan ahli jiwa terhadap

orang-orang yang mengalami kesukaran kejiwaan tampak bahwa keadaan

dan sikap orang tua ketika dalam kandungan telah mempunyai pengaruh

terhadap pertumbuhan jiwa si anak dikemudia hari.32

a. Periodesasi Perkembangan Anak.

Beberapa perkembangan anak berdasarkan pendapat para ahli

adalah sebagai berikut:

1) Aristoteles merumuskan perkembangan anak ada 3 fase yaitu:

a) Umur 0;0-7;0 disebut masa nak kecil, kegiatan anak waktu ini

hanya bermain.

b) Umur 7;0-14;0 masa anak atau masa sekolah dimana kegiatan

anak mulai belajar dari sekolah dasar.

c) Umur 14;0-21;0 disebut masa remaja atau pubertas, masa ini

adalah masa peraliahan (transisi) dari anak menjadi orang

dewasa.

2) Johan Amos Comesnius. Membagi perkembangan anak menjadi

empat yaitu sebagai berikut:

32 Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, h. 69-70.

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

30

a) Scole matema (sekolah ibu) usia 0;0-6;0 masa anak

mengembangkan organ tubuh dan panca indra dibawah asuhan

ibu ( keluarga), diselenggarakan dalam rumah masing-masing.

b) Scole vermacule (sekolah bahasa ibu) usia 6;0-12;0,

mengembangan pikiran, ingatan dan perasaan disekolah

dengan mengembangkan bahasa daerah ( bahasa ibu) didirikan

tiap-tiap desa.

c) Scole latine (sekolah bahasa latin), masa anak-anak

mengembangkan potensinya terutama bagi intelektualnya

dengan bahasa asing pada usia 12;0-18;0.

d) Academia (akademik) adalah media pendidikan yang tepat

bagi anak usia 18;0-24;0, dimana masa ini anak akan memilih

potensi sesuai dengan kemampuannya.33

3) Periodesasi perkembangan menurut Rosseau, tahapan

perkembangan dibagi dalam empat tahap yaitu:

a) Tahap 1: mulai dari 0-2 tahun, disebut usia asuhan

b) tahap II: mulai dari 2-12 tahun, disebut masa pendidikan dan

latihan pancaindra

c) Tahap III: mulai dari 12-15 tahun disebut masa pendidikan

akal.

d) Tahap IV: mulai dari 15-20 tahun disebut periode watak dan

pendidikan agama.34

33Amrullah dan Hully, Perkembangan Peserta Didik, h. 38-39.

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

31

Adapun Syarat-syarat masuk sekolah dasar dapat penulis

ringkas sebagai berikut:

1) Kondisi jasmani cukup sehat dan kuat untuk melakukan tugas

disekolah.

2) Ada keinginan belajar,

3) Fantasi tidak lagi leluasan dan liar.

4) Perkembangan perasaan sosial telah memadai.

Syarat tambanahan yang harus dipenuhi untuk mengikuti

pelajaran, yaitu:

1) Fungsi-fungsi jiwa (daya ingatan, cara berpikir, daya

pendengaran) harus berkembang baik karena kematangan fungsi-

fungsi itu diperlukan untuk belajar membaca, menulis, dan

berhitung.

2) Anak telah memperoleh cukup pengalaman dalam rumah tangga

untuk dipergunakan sebgaai dasar bagi pengajaran permulaan

karena pengajaran berpangkal terhadap apa yang telah diketahui

oleh anak.35

Anak merupakan amanat orang tua untuk dipelihara, dididik

dan dibimbing agar menjadi anak sholeh. 36 Petunujuk dalam Al-

Qu‟ran dan Hadits Nabi lebih banyak mengingat tentang bagaimana

hubungan anak dengan orang tua dan kewajiban anak kepada orang

34 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya,

(Jakarta: Kencana, 2014), h. 28-29. 35 Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 52-53. 36 Departemen Agama RI

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

32

tuanya, peringatan-peringatan tentang bagaimana seharusnya orang

tua memperlakukan anak dengan tidak membandingkan antara laki

atau perempuan. Karena mereka adalah generasi penerus yang akan

menerima warisan nilai-nilai budaya generasi sebelumnya.

5. Perkembangan Anak Menurut Konsep Islam

Adapun Fase Perkembangan Anak Menurut Konsep Islam yaitu:

a. Masa bayi (0 hingga 2 tahun)

Pada fase ini orang tua anak perlu untuk mengembangkan kasih

sayang secara dua arah dimana ibu memberikan kasih sayangnya dan

dalam waktu bersamaan juga mengembangkan kemampuan anak

memberikan respon terhadap kita. Ini seperti yang sering kita perhatikan

dalam fase pertumbuhan anak secara umum dimana kita memang

diharapkan mengajarkan dan memperhatikan anak untuk dapat

memberikan respon terhadap kita. Meski beberapa orang menganggap

hal ini biasa, tapi dalam pengamatan saya pribadi anak tidak akan

berkembang maksimal jika orang tua (atau orang sekitar) kurang

memberikan stimulasi pada anak. Disini yang dimaksud

“mengembangkan kemampuan anak memberikan respon.

b. Masa anak-anak (2-7 tahun atau disebut dengan fase thufulah)

Pada fase inilah merupakan fase penting memberikan pondasi

dasar tauhid pada anak melalui cara aktif agar anak terdorong dan

memiliki tauhid aktif dimana anak mau melakukan sesuatu yang baik

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

33

semata menurut Allah.Fase ini fase penting penanaman pondasi bagi

anak. Tinggal cari cara nih bagaimana menerapkannya.

c. Masa Tamyiz (7-10 tahun)

Di fase ini anak sudah mulai mampu membedakan baik dan buruk

berdasarkan nalarnya sendiri sehingga di fase inilah kita sudah mulai

mempertegas pendidikan pokok syariat.

d. Masa Amrad (10-15 tahun)

Fase ini adalah fase dimana anak mulai mengembangkan potensi

dirinya guna mencapai kedewasaan dan memiliki kemampuan

bertanggung jawab secara penuh. Dalam islam, fase ini juga merupakan

fase dimana anak mencapai aqil baligh sehingga sudah semakin pandai

menggunakan akalnya secara penuh. Salah satu yang menjadi tuntutan

bagi anak kemudian adalah kepandaiannya dalam mengatur harta yang

dimulai dengan kemampuan mengatur anggaran untuk dirinya sendiri.

e. Masa Taklif (15-18 tahun)

Pada masa ini anak seharusnya sudah sampai pada titik bernama

taklif atau bertanggung jawab. Bagi lelaki setidaknya fase ini paling

lambat dicapai di usia 18 tahun dan bagi anak perempuan paling lambat

dicapai di usia 17 tahun. Tanggung jawab yang dimaksud selain pada diri

sendiri juga tanggung jawab terhadap keluarga, masyarakat disekitar dan

masyarakat secara keseluruhan.37

37Aliah B. Purwanto Hasan, Psikologi perkembangan Islami, (Jakarta: PT Grafindo Perkasa,

2006), h. 23-24.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

34

G. Metode Penelitian

7. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan rencana tentangcara

mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.Dalam penulisan

proposal ini pendekatan penelitian yang digunakanadalah penelitian yang

bersifat kualitatif.Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam

melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat

alamiah.Karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan

mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan

dilaboratorium melainkan lapangan.

Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

Lexy J adalah sebagai “Prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati”.38

8. Kehadiran Peneliti

Dalam peneliti kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen

sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi

penelitian mutlak diperlukan.Kehadiran peneliti di lokasi penelitian perlu

digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian.Perlu juga

dijelaskan apakah kehadiran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat

partisipan, atau pengamat penuh.Demikian pula, perlu dijelaskan apakah

38 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: Rosda Karya, 2010), h.13.

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

35

subjek atau informan mengetahui kehadiran peneliti dalam statusnya

sebagai peneliti.39

Kehadiran peneliti di tempat penelitian harus terbuka dan

menjelaskan maksud penelitian yang dilakukan kepada subyek yang

diteliti sehingga peneliti lebih bebas bertindak untuk mencari dan

mengumpulkan data yang diibutuhkan.

9. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Boronda Kecamatan Ende

Utara Kabupaten Ende, adapun keistimewaan dari Desa Borokanda

sebagai lokasi penelitian adalah pada kondisi dan tempat tinggal

masyarakat dan interaksi keagamaan yang berlaku terhadap masing-

masing desa. Di bagian Timur, Desa Borokanda berbatasan dengan Desa

Mbomba yang notabene hampir 99% penduduknya merupakan penganut

agama Kristen katolik yang dibuktikan dengan sensus penduduk. Selain

itu di Desa Borokanda ini sebagian besar orang tua tingkat pendidikannya

rendah ,walaupun tingkat pendidikan rendah tapi sebagian besar orang tua

sangat mengutamakan pendidikan agama pada anak mereka sejak dalam

usia dini.

10. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah “

subyek dari mana data di peroleh. 40 Data adalah segala keterangan,

39Tim Revisi Pedoman-pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, Pedoman Penulisan

Skripsi, h. 49. 40 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , h.32.

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

36

(informasi) mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan

penelitian.Sedangkan sumber data merupakan subjek darimana data di

peroleh.41

Data di klasifikasikan maupun dianalisis untuk mempermudah

dalam menghadapi pemecahan permasalahannya. Dan mengingat

penelitian ini bukan hanya bersifat praktis tapi juga teoritis, maka sumber

data dalam penelitian ini adalah hasil penelitian lapangan dan

kepustakaan, yaitu :

a. Data Kepustakaan (Data Sekunder/Dokumentasi)

Data kepustakaan adalah data yang dikumpulkan dari tangan

kedua atau dari sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data

sekunder. Bahan-bahan sumber sekunder dapat berupa artikel-artikel,

buku-buku, majalah, surat kabar, dan pendapat para ahli, serta tulisan-

tulisan yang lain yang ada kaitannya dengan masalah yang di teliti.

Sumber data dari kepustakaan ini peneliti gunakan sebagai data

sekunder (pelengkap ) dari penelitian ini.

b. Data Lapangan (Data Primer)

Data lapangan adalah data yang di peroleh melalui tekhnik

wawancara dan observasi dari informan seperti dalam sebuah

keluarga khususnya orang tua dalam menanamkan nilai-nilai

keberagaman pada anak anak. Adapun tekhnik dalam penentuan

41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), h. 144.

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

37

subjek ini adalah Purposiv sampling yaitu tekhnik penetuan sample

dengan pertimbangan tertentu.42

c. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data diperlukan alat pengumpul data.

Alat untuk mengumpulkan data tersebut adalah metode. Data

diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Dalam proses

pengumpulan data peneliti akanmenggunakan beberapa prosedur dan

tekhnik pengumpulan data sebagai berikut.

1) Metode Observasi

Metode observasi adalah “penelitian yang dilakukan

dengan cara pengamatan terhadap obyek, baik secara langsung

maupun secara tidak langsung“.43

Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan langsung

terhadap peristiwa yang terjadi di tempat penelitian (Desa

Borokanda). Hal-hal yang dapat peneliti amati disana antara lain:

Pengaruh kebeagaman orang tua terhadap pendidikan agama anak

,Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk mengetahui

gambaran tentang kejadian yang terjadi di tengah-tengah

masyarakat desa Borokanda Pengaruh keberagamaan orang tua

terhadap pendidikan agama pada anak-anak.

2) Metode Wawancara (interview)

42 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D( Bandung: Alfabeta, 2011),

h.85. 43Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1996)

h.42.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

38

Metode interview sering juga disebut metode wawancara

atau komunikasi langsung dengan yang diwawancarai.Di mana

interview ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-data

atau informasi dari individu yang diwawancarai. Dalam

metodologi research Sutrisno Hadi Mengatakan bahwa :

Instrument sebagai suatu proses tanya jawab lisan di mana dua

orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang satu dapat

melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri,

merupakan alat pengumpul informasi untuk berbagai jenis data

social, baik yang terpendam (latent) maupun yang manifens”44

3) Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis),

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya

foto, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya seni,

yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain45. Metode ini

merupakan tekhnik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subyek penelitian, melainkan hanya mengambil

data-data dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

44 Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h.10. 45 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h.82.

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

39

Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam

dokumen tidak hanya dokumen resmi saja melainkan dokumen

skunder juga. Disini dokumen dapat dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu dokumen primer dan sekunder.Dalam hal ini peneliti hanya

menggunakan jenis dokumentasi primer. Dokumentasi primer

yakni dokumen yang ditulis oleh orang yang langsungmengalami

peristiwa. Dengan demikian dokumentasi jenis inilah yang

digunakan oleh peneliti dalam memperoleh suatu data dalam

penelitian ini.

11. Teknik Analisis Data

Sebelum data dianalisis perlu dilakukan tahap-tahap sebagai

berikut:

a. Tahap analisas data

Dalam tahapan analisa data ini mencakup beberapa hal antara

lain yaitu: Pencekkan data, Kodifikasi data, Tabulasi data, Analisis

data.Setelah data terkumpul dan dilakukan tahap-tahap tersebut,

kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan :

P = Besarnya Persantase

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden.46

46 Hadi Sutrisno, Metodoelogi Research 1,( Yogyakarta: Andi Offest, 1998), h. 54.

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

40

12. Validitas Data

Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid

diperlukan tekhnik pemeriksaan, supaya diperoleh temuan-temuan dan

informasi yang absah dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

a. Perpanjangan keikutsertaan b. Ketekunan dan pengamatan c. Triangulasi d. Pemeriksaan sejawatan e. Kecukupan referensi f. Pengecekan.47

Dalam menguji keabsahan data yang diperoleh dari suatu

penelitian, peneliti menggunakan tiga dari keenam poin di atas adalah

triangulasi, ketekunan dalam pengamatan dan kecukupan referensi.

a. Ketekunan dalam pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan adalah menemukan cirri-ciri

dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-

hal tersebut secara rinci. Dalam artian bahwa peneliti hendak

mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan tentang Peranan orang tua dalam memotivasikan

pengalaman keberagamaan anak di Desa Borokanda.

b. Kecukupan referensi

Kecukupan referensi adalah kelengkapan referensi yang

digunakan sebagai pendukung dalam penelitian baik berupa catatan

atau penemuan.Referensi yang digunakan adalah bahan dokumentasi,

47 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. h. 234.

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

41

catatan yang tersimpan, dengan referensi tersebut peneliti dapat

mengecek kembali data dan informasi yang dapat digunakan sebagai

pembanding hasil yang diperoleh dari kritik yang terkumpul.

c. Trigulasi

Triangulasi adalah pemeriksaan data, keabsahan data yang

dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang

paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya

sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan dua dari tiga triangulasi yang ada:

1) Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data di lakukan untuk mendapatkan

sejenis dari informasi atau sumber yang berbeda. Triangulasi data

yang peneliti lakukan dengan cara membandingkan data hasil

observasi dengan data wawancara.48

2) Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan

berbagai teknik pengumpulan data yang ditunjuk untuk

memperoleh informasi yang serupa.Triangulasi metode yang

serupa dilakukan secara bersama dalam suatu kegiatan wawancara

dengan responden.49

48Ibid., h. 330. 49Ibid, h. 331.

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

42

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

D. Gambaran Umum Desa Borokanda

1. Sejarah Desa

Pada mulanya wilayah ini terdiri dari 10 wilayah kampung yaitu

Kampung Barai, Pu‟umbara, Pautora, Nio,I, Woropadha, Magengura,

Songga, Bomba, Watusipi, dan Woro ja yang dikepalai oleh Seorang

Kapitan yang bernama Kapitan Ambutua.

Dan pada tahun 1972 sepuluh wilayah kampung tersebut dijadikan

dua wilayah Administrasi Pemerintah gaya Baru yaitu Kampung

Bomba,Watusipi dan Woroja satu wilayah Desa yaitu Desa GheoGhoma

dan Barai, Pu,umbara, Pautora Nio,I , Woropadha, Magengura dan

Songga di jadikan satu wiayah Desa yaitu Desa Borokanda dibawah

wilayah Kecamatan Ende.

Dengan terbentuknya satu wilayah Desa terdiri dari beberapa

kampung yaitu Kampung Barai, Kampung Pu‟umbara , Kampung

Pautora, Kampung Nio‟I, Kampung Woropadha , Kampung Magengura,

dan Kampung Songga serta masing-masing kampung mempunyai Kepala

Suku atau Mosalaki.

Berdasarkan sebuah Komitmen bersama para Kepala Suku atau

Mosalaki dari masing – masing wilayah terebut akhirnya wilayah Desa

tersebut di beri nama Desa Borokanda dan beribukota Desanya di

Kampung Barai, nama Desa Borokanda itu sendiri diambil dari nama

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

43

leluhur suami dan istri yakni Boro ( Suami/Laki-laki) dan Kanda

(istri/Perempuan).

Beberapa Tahun kemudian yakni Tahun 1999 dengan melihat

wilayah pada saat itu sangat luas dan perkembangan penduduk makin

besar serta untuk melakukan pendekatan pelayanan kepada masyarakat

maka dimekar kembali menjadi dua wilayah Desa yakni Desa Borokanda

dan Desa Emburia dalam wilayah Kecamatan Ende dan pada Tahun 2007

dengan pemekaran Kecamatan Ende Selatan menjadi 4 Kecamatan yaitu

Kecamatan Ende Selatan , Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Ende

Tengah dan Kecamatan Ende Timur maka pada saat ini Desa yang berada

diwilayah Kecamatan Ende yaitu Desa Borokanda, Desa Watusipi dan

Desa Gheoghoma bergabung dengan Kecamatan Ende Utara sampai saat

ini dan pada Tahun 2012 Desa Borokanda dimekarkan lagi menjadi dua

(2) Desa yakni Dusun Pu‟umbara Menjadi Desa Raterua sedangkan satu

(1) Desa yakni Dusun Pautora Menjadi Desa Embundoa yang tergabung

dalam wilayah Administrasi sama di Kecamatan Ende Utara.

Adapun nama Pejabat Tinggi/Kepala Desa sejak Desa Borokanda

berdiri adalah sebagai berikut:

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

44

Tabel 2.1 Nama kepala desa borokanda dari tahun berdirinya

Sampai saat ini50

No Nama Tahun Keterangan 1 Ambutua 1965-1972 Kapitan 2 Mahmud Gibe 1972-1979 Kepala Desa 3 M. Djae. HD 1979-1986 Kepala Desa 45 Ismail Anababa 1986-2003 Kepala Desa 6 Mustafar Haji 2003-2013 Kepala Desa 7 Muhammad Zamroni, SE 2013-2019 Kepala Desa saat ini

Data di atas merupakan data nama-nama kepala desa dari tahun

berdirinya Desa Borokanda pada tahun 1965 sampai saat ini.

2. Letak Geografis desa

Secara geogarafis letak desa Borokanda terletak dibagian utara

kota ende dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah utara dengan desa Watusipi

b. Sebelah selatan dengan Laut Sawu

c. Sebelah timur dengan desa Gheoghoma

d. Sebelah barat dengan desa Raterua.51

3. Visi dan Misi Desa Borokanda

“Pelayanan Prima Untuk Meningkatkaan Pembangunan

Partisipatif Menuju Masyarakat Yang Mandiri Sejahtera Dan

Berkeadilan”.Untuk mewujudkan visi dimaksud, maka telah dirumuskan

dua misi yakni:

50Dokumentasi Desa Borokanda Tahun 2017 51Dokumentasi Desa Borokanda

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

45

a. Meningkatkan Kualitas Pelayanan didesa yang dimaksudkan agar

mutu/kualitas pelayanan kepada masyarakat di desa semakin

meningkat seiiring dengan makin menguatnya tuntutan masyarakat

terhadap pelayanan pemerintah yang profesional;

b. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan

dimaksudkan agar masyarakat (baik secara perorangan maupun

kelompok) terlibat secara aktif dalam pembangunan, serta lahirnya

kesadaran akan tanggung jawabnya dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pemeliharaan (pelestarian) hasil-hasil pembangunan di wilayah

desa Borokanda.

4. Monografi Dan Demografi Desa Borokanda

Berdasarkan data monografi DesaBorokanda pada maret 2017

keseluruhan jumlah penduduk Desa Borokanda adalah 1436 jiwa yang

terdiri dari 658 laki-laki dan 778 perempuan. Sedangkan jumlah kepala

keluarga (KK) di desa Borokanda adalah 374 KK. Berikut tabel yang

menggambarkan kondisi tersebut

Table 2.2 Jumlah Penduduk Maret Tahun 2017

No Dusun RT/RW Penduduk awal

Bulan Maret Penambahan Pengurangan

Penduduk Akhir Bulan

KK L P Jmlh

KK Lhr Datang

KK MATI PINDAH

KK L P JMLH

L P L P L P L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 BARAI WENA 1 01,02,03,04 115 167 214 381 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 115 167 214 381 2 BARAI WENA 2 05,06,07,08 109 159 209 368 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 105 159 209 368 3 BARAI WAWO 1 09,10,11,12 102 198 223 421 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 102 198 223 421 4 BARAI WAWO 2 13,14,15 47 131 130 261 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 42 131 130 216

JUMLAH 373 655 776 1431 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Dari tabel jumlah penduduk diatas dapat di lihat jumlah penduduk di

Desa Borokanda secara keseluruhan berjumlah 1436 dari beberapa dusun di

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

46

Desa Borokanda dengan jumlah 655 laki-laki dan 776 perempuan

sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Borokanda adalah 1431

KK.52

Masyarakat Desa Borokanda mayoritas beragama Islam. Berikut

Data pemeluk agama Desa Borokanda:

Tabel 2.3 Penduduk Menurut Agama Bulan: Maret 2017

No

Dusun Jumlah

Jiwa Islam Katholik Protestan Hindu Budha

Jumlah L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BARAI WENA 1 167 214 167 214 0 0 0 0 0 0 0 0 381 2 BARAI WENA 2 162 210 162 219 0 0 0 0 0 0 0 0 368 3 BARAI WAWO 1 198 223 198 223 2 4 0 0 0 0 0 0 421 4 BARAI WAWO 2 131 130 0 0 131 130 0 0 0 0 0 0 261 JUMLAH 658 778 658 778 131 130 0 0 0 0 00 1436

Dengan tabel diatas dapat peneliti ketahui bahwa sebagian besar

penduduk Borokanda bermayoritas Islam dengan jumlah penduduk yang

beragama Islam lebih banyak dari pada non muslim yang ada di Desa

Borokanda. 53 Adapun sarana dan prasaran ibadah yang ada di desa

borokanda adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4

Sarana Dan Prasarana Tempat Ibadah Yang Ada Di Desa Borokanda Adalah Sebagai Berikut:54

No Tempat Ibadah Keterangan 1 Masjid 1 2 Musholah 1 3 Gereja 1 Jumlah 3

52Dokumentasi Desa Borokanda Tahun 2017. 53Dokumen Desa Borokanda Tahun 2017. 54Ibid

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

47

Tabel diatas merupakan tabel sarana dan prasarana tempat ibadah

yang ada di Desa Borokanda dengan jumlah masjid yang terdiri dari satu

masjid yang terletak dipinggir jalan yang cukup besar dan Musholah yang

terdiri dari 1 mushola yang terletak di sebelah Sekolah Dasar, dan sebuah

gereja yang terletak di pemukiman masyarakat Borokanda yang Non

muslim yang bertempatan di Barai wawo.

Adapun sarana lembaga pendidikan di Desa Borokanda Kecamatan

Ende Utara Kabupaten Ende sebagai berikut:

Tabel 2.5 Sarana Lembaga Pendidikan di Desa Borokanda Kecamatan Ende

Utara Kabupaten Ende55

No Lembaga Pendidikan Keterangan 1 PAUD/TK 1 2 SD/MI 2 3 SMP/MTS 0 4 SMA/MA 0 5 PERGURUAN TINGGI 0 Jumlah 3

Dengan melihat tabel diatas dapat penulis menyimpulkan bahwa

didesa Borokanda lembaga pendidikan yang ada masih sangat kurang ini

sangat memprihatikan karena sebagian besar masyarakat desa Borokanda

dulunya lebih memilih berkerja dari pada sekolah, dengan melihat

kurangnya fasilitas pendidikan yang ada di Desa Borokanda diatas dapat

peneliti menyimpulkan bahwa sangat jelas pendidikan orang tua di desa

Borokanda sangat Rendah karena minat belajarnya orang tua kurang.

55Dokumentasi Desa Borokanda Tahun 2017

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

48

Tabel 2.6 Lembaga kesehatan Desa Borokanda sebagai berikut:

No Lembaga Kesehatan Keterangan 1 Puskesdes 1 2 Posyandu 2 Jumlah 3

Tabel diatas merupakan tabel lembaga kesehatan yang ada di desa

Borokanda yang terdiri dari sebuah puskesdes dan Posyandu.

Tabel 2.7 Laporan Penduduk Desa Borokanda Menurut Mata Pencaharian

Keadaan Bulan Maret 201756

NO DUSUN Bertani Nelayan Kerajinan

usaha Dagang/P

apalele Industr Pns TNI/

Polri Pgwi Swsta

Buruh PensiunMengurus

RMH Tngga

Lain-LainSopirb /Ojek

L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P 1 BARAI WENA 1 69 31 16 0 0 45 8 5 1 0 1 2 1 0 3 2 6 0 1 2 0 23 16 13 2 BERAI WENA 2 71 29 10 0 0 50 6 4 1 0 1 1 0 0 2 3 10 0 1 2 0 25 16 11 3 BERAI WAWO 1 84 18 14 0 0 53 12 5 0 0 2 1 0 0 2 1 14 0 3 0 0 20 15 19 4 BERAI WAWO 2 32 18 0 0 0 22 2 2 0 0 3 2 0 0 3 5 12 0 1 0 0 14 7 12 JUMLAH TOTAL 252 96 40 0 0 166 28 16 2 0 7 6 1 0 10 11 42 0 6 4 0 82 54 55

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian

masyarakat Desa Borokanda adalah bertani dengan jumlah penduduk yang

mata pencaharianya bertani lebih banyak dari pada mata pencaharian

lainnya.

56Dokumentasi Desa Borokanda Tahun 2017

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

49

Tabel 2.8 Pendidikan Orang Tua Desa Borokanda 57

No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Orang Tua Tamat S1 10 orang 2 Orang Tua Tamat SMA/MA 54 orang 3 Orang Tua Tamat SMP/ MTS 75 orang 4 Orang Tua Tamat SD/MI 96 orang 5 Orang tua tidak tamat

SMA,SMP,SD dan tidak sekolah >130 orang

Jumlah 365 orang

Dengan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang tua

di Desa Borokanda sangat rendah dapat kita lihat orang tua yang tidak

tamat sekolah dan tidak pernah sekolah sama sekali lebih menonjol dari

pada orang tua yang berpendidikan yang ada di Desa Borokanda, dari

informasi yang peneliti dapatkan dari ibu hartati selaku Ibu Rt di Barai

wawo beliau menyatakan “ bahwa dulunya masyarakat Barai lebih memilih

berkerja dari pada sekolah, mereka berlomba-lomba keluar negeri demi

memperbaiki kehidupan keluarganya, sampai saat ini ada anak-anak yang

orang tuanya yang berpendidikan rendah lebih memilih berkerja dan ada

sebagian orang tua yang pendidikan rendah sangat mendukung pendidikan

anaknya dengan terus memberi motivasi kepada anak mereka agar tidak

mengikuti jejak mereka yang miskin akan pendidikan umum maupun

pendidikan agama.

57Data Observasi, Desa Borokanda Tahun 2017

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

50

E. Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Pengalaman Keberagamaan

Anak Di Desa Borokanda Kabupaten Ende

Sebelum peneliti membahas peranan orang tua dalam memotivasi

pengalaman keberagamaan anak peneliti akan membahas tentang pengatahuan

dan tanggung jawab orang tua ( Ayah-Ibu) terhadap anak adalah sebagai

berikut:

1. Pengetahuan dan Pemahaman Keagamaan Orang Tua

Mengenai pengetahuan dan pemahaman keberagamaan orang tua

pada umumnya sangat variasi antara satu keluarga dengan keluarga lain,

maka efek dari kehidupan keberagamaan orang tua pun sangat berbeda

terhadap perkembangan perilaku keberagamaan anak. Setelah peneliti

melakuakan observasi dan wawancara terhadap tokoh masyarakat yang ada

di Desa Borokanda yaitu: Bapak H. Lufri, Bapak sultan usman, dan ibu

halima menyatakan bahwa:

Bagi orang tua bukan hanya tahu melahirkan, melainkan ada tugas

yang terpenting bagi mereka adalah mendidik dan membimbing mereka

dalam banyak hal baik menyangkut aspek pendidikan intelektualnya,

keagamaan dan pendidikan sosial dan sebagainya. Lanjut beliau mengenai

aspek pendidikan keagamaan orang tua hendaknya memberikan contoh

atau keteladanan baik berupa perkataan dan perbuatan (perilaku) yang baik

karena anak-anak pada usia kecil cenderung lebih banyak meniru dan

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

51

mengikuti apa-apa yang dilakukan atau diperbuat oleh kedua orang

tuannya.58

Dalam hal pendidikan keagamaan, orang tua memiliki peran

penting. Menurut Hamza beliau menyatakan bahwa mendidikan anak-anak

bukan ketika ia sudah dilahirkan melain proses penganjaran dapat

ditanamkan bagi anak ketika masih dalam kandungan ibu.Misalkan

seorang ibu ketika masih hamil ia selalu membaca Al-qur‟an, melakukan

shalat wajib maupun shalat sunnah sangat memberi efek bagi anak selain

kecerdasan intektual juga memberi efek pada dimensi spritualitas anak.

Lanjutanya beliau menyatkan proses pengajaran demikian sangat relevasi

dengan ajaran Rasulullah yakni : ajarkan kepada anak-anak mu sejak ia

dalam kandungan sampai ke liang lahad”.59 Dalam kehidupan keluarga

Bapak Hamza peneliti dapat melihat apa yang dikatakan beliau sering

dilakukan oleh istrinya ketika hamil ibu wahyuni sering melakukan hal-

hal yang dikatakan bapak, lanjut beliau karena beliau ingin anak beliau

ketika lahir akan menjadi seorang anak yang taat akan agama dan

menyimpang dari ajaran agama Islam.60

Menurut Ibu Halima menyatakan pada usia kehamilan bagi

seorangibu harus memperhatikan berbagai makanan yang ingin

dikomsumsi. Karena makan yang bergizi sangat berpengaruh besar

terhadap pertumbuhan danperkembangan bayi dalam kandungan. Dalam

58Wawancara dengan Bapak H. Lutfi kamis 27 April 2017 59Wawncara dengan Bapak Hamza, kamis 27 April 2017

60 Observasi, dengan keluarga Bapak Hamza

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

52

kaitan dengan seorang mengkonsumsi makanan dan minuman ketika

hamil, menurut Ibu Hamida dalam pernyataan ia mengharapkan bagi ibu-

ibu hamil agar memperhatikan kehalalan makanan dan minuman, karena

bagi beliau hal itu cukup memberikan efek terhadap calon bayi dalam

kandungan bayi. Lanjut beliau, bagi ibu hamil sangat dilarang

mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram yang secara normatif

sangat dilarang dalam agama, demikian juga dari segi medis atau

kesehatan.61

Sedangkan menyangkut pendidikan sosial bagi anak juga

tidakalah penting jua dengan kedua bentuk pendidikan di atas. Menurut

Ibu khadija beliau menyatakan bahwa secara natural setiap manusia lahir

membutuhkan orang lain terutama ibunya. Lanjut beliau sebagai makluk

sosial setiap orang yang hidup dalam sebuah komunitas ia akan

berinteraksi dengan orang lain dan tidak mungkin mau hidup sendirian

tanpa orang lain.62Sementara yang sedikit kurang tahu 33 % adalah orang

yang tinggkat pendidikannya atau pemahaman keagamaan dibawah standar

yakni tidak tamat SMA atau sederajat. Ini juga cukup mempengaruhi.

Sedangkan 33% menyatakan kurang tahu. Hal ini disebabkan

tingkat pendidikan yang rendah. Karena pendidikan sangat mempengaruhi

tingkat pemahaman terhadap agama. Faktor lainnya juga adalah tidak

ikhtiar untuk bertanya maupun berdiskusi dengan orang yang lebih tahu

dan faham tentang agama.

61Wawancara dengan Ibu Hamidha 62Wawancara dengan Ibu Khadijah

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

53

Pandangan lain yang dikemukakan oleh Bapak Sakir beliau

menyatakan anak-anak harus pula dibiasakan untuk mengikuti atau

melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnya

membiasakan mereka untuk shalat bersama bilamana shalat dilakukan di

rumah, bahkan jika orang tuanya selalu shalat di Mesjid anak-anak

diikutkan bersama ke Mesjid. Lanjut beliau jika orang tua tidak sempat ke

Mesjid, maka kewajiban orang tua mengarahkannya untuk bersama-sama

dengan teman-teman sebaya menuju ke Masjid.63

Bapak Tahir menyatakan pendidikan melalui “pembiasaan” adalah

cukup efektif untuk mendidik dan membimbing anak-anak. Lanjut beliau

jika anak-anak usia yang masih kecil bila di ajarkan atau diarahkan ke hal-

hal yang baik ia akan merasa terbiasa dan dibawah terus sampai ia

menjelang dewasa.

Menurut Bapak pua menyatakan bahwa ada orang tua yang

memiliki pengetahuan keagamaan tentang tanggungjawab terhadap anak,

yakni guru dan tokoh masyarakat yang pendidikannya cukup baik yakni

ada yang tamat SI dan SMA atau sederajat. 64 Sedangkan yang sedikit

kurang tahu 33% adalah orang yang tinggkat pendidikannya atau

pemahaman keagamaan dibawah standar yakni tidak tamat SMA atau

sederajat.Ini juga cukup mempengaruhi.

Dalam hal pendidikan keagamaan, orang tua memiliki peran

penting. Menurut Hamza beliau menyatakan bahwa mendidikan anak-anak

63Wawancara dengan Bapak Sakir kamis 27 April 2017 64Wawancara dengan Bapak Pua jum‟at 28 April 2017.

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

54

bukan ketika ia sudah dilahirkan melain proses penganjaran dapat

ditanamkan bagi anak ketika masih dalam kandungan ibu.Misalkan

seorang ibu ketika masih hamil ia selalu membaca Al-qur‟an, melakukan

shalat wajib maupun shalat sunnah sangat memberi efek bagi anak selain

kecerdasan intektual juga memberi efek pada dimensi spritualitas anak.

Lanjutanya beliau menyatkan proses pengajaran demikian sangat relevasi

dengan ajaran Rasulullah yakni : ajarkan kepada anak-anak mu sejak ia

dalam kandungan sampai ke liang lahad.

Intelektul anak tergantungan pola hidup dan pola makan yang

dikonsumsi oleh seorang ibu pada saat usia kehamilannya.65 Pandangan

yang lain dikemukan oleh beliau menyatakan pada usia kehamilan bagi

seorang ibu harus memperhatikan berbagai makanan yang ingin

dikomsumsi. Karena makan yang bergizi sangat berpengaruh besar

terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.

Pemikiran yang lain dikemukakan bahwa kecerdasan intelektual bagi

seorang anak selain makanan dan minuman yang bergizi faktor lain yang

cukup berpengaruh adalah “ genetik” atau keturunan dari orang tua. Karena

dalam pandangan Islam di saran ketika mencari calon istri hendak jangan

terlalu dekat dengan keluraga tutur Muham Kasim.66 Dalam kaitan dengan

seorang mengkonsumsi makanan dan minuman ketika hamil , menurut Ibu

Hamida,dalam pernyataan ia mengharapkan bagi ibu-ibu hamil agar

memperhatikan kehalalan makanan dan minuman, karena bagi beliau hal

65Wawancara dengan Bapak moksen sabtu 29 April 2017. 66Wawancara dengan Bapak Muhammad kasim sabtu 29 April 2017.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

55

itu cukup memberikan efek terhadap calon bayi dalam kandungan bayi.

Lanjut beliau , bagi ibu hamil sangat dilarang mengkonsumsi makanan

dan minuman yang haram yang secara normatif sangat dilarang dalam

agama, demikian juga dari segi medis atau kesehatan.

Sedangkan menyangkut pendidikan sosial bagi anak juga tidakalah

penting jua dengan kedua bentuk pendidikan di atas. Menurut Ibu khadija

beliau menyatakan bahwa secara natural setiap manusia lahir

membutuhkan orang lain terutama ibunya. Lanjut beliau sebagai makluk

sosial setiap orang yang hidup dalam sebuah komunitas ia akan

berinteraksi dengan orang lain dan tidak mungkin mau hidup sendirian

tanpa orang lain.67

Pandangan yang lain dikemukan oleh Abdullah, beliau menyatakan

bahwa pendidikan sosial bagi anak senantiasa diajarkan sejak kecil,

misalkan ketika ia bermain dengan teman-sebayanya yang perlu

disampaikan hal-hal yang bersentuhan dengan pendidikan sosial misalkan

ketika ada makanan yang dimakan harus dibagikan kepada teman tidak

boleh makan sendiri. Ketika bemain tidak boleh memukul teman-teman

kamu. Tidak boleh bekata-kata kotor kepada teman-teman kamu. Bila

teman-teman kamu sakit kamu harus kunjungi dan bahasa-bahasa pesan

lain yang mengandung aspek pendidikan sosial.

Sementara yang sedikit kurang tahu 33 % adalah orang yang

tinggkat pendidikannya atau pemahaman keagamaan dibawah standar

67Wawancara dengan Ibu khadijah sabtu 29 April 2017.

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

56

yakni tidak tamat SMA atau sederajat.Ini juga cukup mempengaruhi.

Seperti tabel yang tertera di bawah ini persenatse pengatahuan oarng tua.

Tabel 2.9 Frekuensi jawaban Responden tentang pengetahuan68

klasifikasi jawaban responden Frekuensi (F) Persentase (%) Tahu betul 20 67% Kurang tahu 10 33% Tidak tahu betul 0 0% Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas bahwa 67 % banyak orang tua yang tahu

betul dan memahami ajaran agama. Tentunya terkait tentang tugas dan

tanggungjawab terhadap perkembangan perilaku kebergamaan anaknya.

Karena itu, bagi setiap orang tua dituntut dalam aktifitas keseharian lebih

mengedepankan perilaku-perilaku yang bernuansa religius didalam rumah

tangga.

2. Tugas dan Tanggung jawab Sebagai Orang Tua Dalam Memberi Motivasi

Untuk Keagamaan Anak.

Keberadaan orang tua anak dalam kehidupan baik di lihat kondisi

hidup, kondisi ekonomi maupun dalam hal juga sangat berbeda antara satu

keluarga dengan keluarga lainnya.Menurut bapak pua menyatakan bahwa

“pekawinan adalah ikhtiar membangun kehidupan rumah tangga nyaman

dan penuh kasih sayang di dalam rumah tangga”. Bapak Hardi beliau

menyatakan “kondisi ini hendaknya selalu dijaga sepanjang hayat, agar

tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan adalah “Perceraian”.

68 Hasil wawancara

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

57

Hal ini terjadi maka mengakibatkan pendidikan anak-anak akan

terbengkalai karena tidak ada perhatian bagi orang tua. Sedangakan

menurtu Bapak Said beliau juga menyatakanjika kondisi tdak kundusif

maka pendidikan anak juga mengalami hambatan atau kendala. Sedangkan

23 % responden menyatakan sering ribut/kadang-kadang.

Menurut bapak hamid menyatakan bahwa di dalam kehidupan

rumah tangga tidak selamanya tenang dan tidak pernahterjadi pertengkaran

adalah sesuatu yang mustahil. Menurut beliau benturan dalam kehidupan

rumah tangga adalah suatu hal yang wajar dan biasa yang senantiasa di

alami setiap orang berumah tangga.69

Pandangan lain yang dikemukakan oleh bapak zanos beliau

menyatakan bahwa benturan atau pertengkaran dalam rumah tangga bagi

beliau adalah fariasi hidup dan indahnya dalam rumah tangga bahkan

sebagai seni hidup dalam rumah tangga adalah “Pertengkaran”kecil-

kecilan. Hal itu jangan sampai berlanjut diujung-ujungnya adalah

“Perceraian” yang tidak kita harapkan bersama baik pihak keluarga laki-

laki maupun pihak keluarga perempuan.70Sementara jawaban responden

atau orang tua tidak ada.

69 Wawancara dengan Bapak hamid,sabtu 29 April 2017. 70Wawancara dengan Bapak Zanos, sabtu 29 April 2017.

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

58

Tabel 2.10 Pernyataan orang tua (Ibu dan Bapak) dalam

kehidupan rumah tangga

Pernyataan Frekuensi (F) Persentase (%) Nyaman dan harmonis 23 77% Sering ribut/kadang-kadang 7 23% Tidak pernah ribut 0 0% Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kehidupan rumah tangga

yang nyaman, harmonis, penuh ketenangan dan kasih sayang dalam

keluarga 77 %.

a. Tugas Utama Ibu

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu-Ibu yang ada di Desa

Borokanda, ibu-ibu memahami posisi dirinya di rumah tangga dan ibu

bagi anak-anak.Menurut pandangan Ibu Hartin beliau menyatakan

secara alamiah tugas utama yang berbeda dengan suami adalah hamil

dan melahirkan.71 Lanjut Ibu Ratna untuk menjaga kehamilan ibu-ibu

diharapkan selalu menjaga kesehatan yang baik dengan memperhatikan

aspek kebersihan) menu makan yang baik (gizi) dan istirahat yang

cukup.72

Pandangan lain yang dikemukakan oleh Ibu Hartini beliau

menyatakan bahwa seorang ibu yang sedang hamil harus dijaga

kesehatan (lagi hamil muda sebagai seorang suami diharapkan

memberikan porsi ketenangan batin seorang ibu dengan memberikan

71Wawancara senin 01 April 2017. 72Wawancara senin 01 April 2017.

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

59

perhatian dan kasih sayang agar terhindar dari goncangan batin. 73

Lanjut beliau goncangan batin (stres) sangat berpengaruh sang bayi

dalam kandungan dan boleh jadi terjadi keguguran (kelahiran prematur)

lahir tidak pada waktu, maka dari itu seorang ibu harus benar-benar

menjaga kandungannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

oleh seorang orang tua.

Dengan demikian dapat disimpulkan “secara psikologi seorang

ibu dalam kondisi hamil banyak yang menjadi perhatian kita semua,

utamanya seorang suami (suaminya), sehingga pada saat melahirkan

kondisi ibuatau istri dalam keadaan sehat. Sedangkan yang kurang

paham 7 %. Menurut ibu mirnawati menyatakan bahwa yang kurang

paham faktornya lemah pengetahuan dan kurang mendapatkan

informasi itu di sebabkan pendidikan orang tua yang rendah.

Dari hasil wawancara diatas dapat peneliti menyimpulkan

bahwa peran ibu sangatlah penting dalam keluarga terutama untuk anak.

b. Tugas pokok seorang ayah untuk anak-anaknya

Tanggung jawab seorang bapak terhadap kehidupan rumah

tangga dan pendidikan bagi anak-anak. Kehadiran istri disisi suami

memberikan motivasi bagi suami untuk bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan dirinya, istri dan anak-anaknya.

Menurut bapak la‟u menyatakan bahwa sebagai suami yang

bertanggung jawab dituntut untuk lebih agresif mencari rezeki apapun

73Ibid

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

60

profesinya demi memenuhi keperluan hidup keluarga, istri dan anak-

anaknya.74 Sedangkan menurut bapak asbor sebagai seorang suami dan

seorang ayah bagi anak-anaknya apapun akan beliau lakakuan demi

memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun pendidikan saya rendah

saya tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya.75

Sedangkan 10% kurang melaksanakan tugasnya, Menurut bapak tahir

menyatakan seorang suami yang kurang melaksanakan tugasnya

sebagai seorang suami boleh jadi terjadi percecokan kehidupan rumah

tangga.76

Menurut pemaparan beliau menyatakan bahwa untuk

kenyamanan dan kebahagiaan rumah tangga salah satu faktor adalah

persoalan ekonomi. Maka, sebagai kepala keluarga saya bekerja dengan

sungguh-sungguh demi kelangsungan hidup keluarga dan membiayai

pendidikan anak-anak. Sementara yang tidak pernah nol persen.

c. Tanggung jawab Orang tua terhadap pendidikan anak.

Dalam pendidikan Islam tugas pokok bagi orang tua adalah

menjaga, membesarkan dan medidik menjadi anak yang shaleh dan

saleha. Pendidikan anak yang diberikan itu secara dini sebelum ia

dewasa. Untuk banyak hal yang harus diberikan kepada anaksebelum

dewasa. Dalam ilmu psikologi pendidikan banyak dijelaskan bahwa

masa anak menuju remaja adalah masa transisi yang penuh dengan

74Ibid 75Wawancara, selasa 02 mei 2017. 76Ibid

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

61

gejolak jiwa yang harus dikontrol dan memberikan perhatian lebih

dengan memberikan pendidikan keagamaan yang kuat dan mantap

sebagai modal spritual dalam menghadap berbagai persoalan hidup

yang cenderung hedoninisme dan materialistis yang jauh dari nilai-nilai

agama. Peranan orang tua dalam memotivasi anak dalam melakukan

pengalaman keagamaan adalah :

1) Memberi Keteladanan

Keteladanan sangat penting dalam pendidikan Islam.

Menurut Ibu linda menyatakan bahwa pilar utama keteladanan

yang harus diajarkan paling utama adalah dalam kehidupan rumah

tangga. Lanjut beliau pendidikan dalam keluarga menjadi tempat

anak-anak karena menerima berbagai pesan-pesan dari orang

tuanya dan anggota keluarga. Dengan kata segala perilaku

kehidupan orang tua menjadi cermin bagi tindak-tanduk kehidupan

anak.

Pandangan yang lain dikemukakan oleh Ibu Aminah

menyatakan bahwa perilaku kehidupan orang tua dalam rumah

teladan bagi anak-anak, untuk itu perkataan maupun perbuatan

orang tua penuh hati-hati, karena rekaman atau sifat meniru bagi

anak-anak sangat kuat dalam ingatannya.77

Menurut bapak Ahmad menyatakan bahwa pendidikan

yang pertama mendapat perhatian serius dari setiap orang adalah

77 Wawancara dengan ibu Aminah, senin 01 mei 2017.

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

62

pendidik keagamaan. Menurutnya pendidikan agama menjadi pilar

atau fondasi utama, karena melihat kondisi sekarang pergaulan

anak-anak banyak menyimpang dari ajaran agama. 78 Sedangkan

10% kurang penting. Menurut Ibu Zahra menyatakan kurangnnya

pengajaran agama ataupun kurangnya kepedulian orang tua

mendidik dan membimbing anak-anaknya karena kurang mengerti

tugas dan tanggung jawab orang tua yang tahu tentang ajaran

agama, Lanjut beliau jika orang tua kurang mengerti dan dibarengi

dengan kesibukan-kesibukannya seharusnya mendatangkan para

guru agama atau ustad-ustad untuk mendidik dan membimbing

anaknya dalam hal pengetahuan agama agar anak-anak tidak buta

dalam ilmu agama.79 Sedangkan yang tidak pernah tidak ada sama

sekali.

keteladanan yang diberikan dalam bentuk kongkrit dalam

perbuatannya adalah amat penting dalam kehidupan keluarga

Menurut Bapak Ramli menyatakan bahwa bentuk keteladanan yang

paling baik adalah yang dapat diterapkan misalnya seorang ibu atau

bapak menyuruh anak untuk melakukan shalat, mengaji, maka

orang tua melibatkan diri didalamnya sebagai bukti nyata

keteladanan orang tua. Lanjut beliau jika orang tua tidak

78 Wawancara dengan Bapak Ahmad, senin 01 mei 2017 79Wawancara dengan Ibu Zahra, selasa o2 mei 2017.

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

63

mempraktekkannya sesuatu yang tidak pas (tidak baik) dalam

pikiran anak maka akan timbul hal-hal yang tidak wajar. 80

Menurut Bapak Hasan bahwa seseorang menjadi teladan,

bahkan menjadi figur baik dalam kehidupan, baik sebagai seorang

bapak-Ibu di rumah maupun sebagai seorang ustad atau ustadzi

dalam masyarakat ia harus berperilaku yang menyenangkan dan

tidak bertentang apa yang dikatakan atau antara perkataan dan

perbuatan tidak bertentangan dengan realitas sosial.81

Dengan demikian, dipahami bahwa aspek keteladanan

dalam Islam sangat luas dan cukup penting dalam segala segi.

Sebagai individu maupun social tetap memperlihatkan bentuk-

bentuk keteladanan dalam hidup berupa tata karma hidup,

berpenampilan yang rapi,keteladanan dalam etika makan dan

minum dan sebagainya.

2) Pendidikan Kebiasaan Yang Baik

memberikan perhatian dan membiasakan diri anak

melakukan kegiatan-kegiatan yang bernuansakan keagamaan anak.

Menurut Bapak Ahmad menyatakan bahwa tidak banyak orang tua

membiasakan anak-anak melibatkan diri dalam kegiatan yang

bernuansa keagamaan. Lanjut beliau yang menjadi faktor

pemicunya adalah keterbatasan pengetahuan agama pada orang tua

ini disebabkan pendidikannya rendah.

80 Wawancara dengan Bapak Ramli, selasa 02 mei 2017. 81Ibid

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

64

Sedangkan yang kadang-kadang memberikan perhatian dan

membiasakan anak melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang

bernuansa keagamaan. Menurut Bapak Gun menyatakan bahwa

faktor penyebabnya keterbelakangan pendidikan (rendahnya

pendidikan). Lanjut beliau hendaknya membiasakan dengan

memberikan contoh atau keteladanan baik berupa perkataan dan

perbuatan (perilaku) yang baik karena anak-anak pada usia kecil

cenderung lebih banyak meniru dan mengikuti apa-apa yang

dilakukan atau diperbuat oleh kedua orang tuannya.82

Keagamaan, misalnya membiasakan mereka untuk shalat

bersama Pandangan lain yang dikemukakan oleh Bapak H. Mansur

beliau menyatakan anak-anak harus pula dibiasakan untuk

mengikuti atau melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan

bilamana shalat dilakukan di rumah, bahkan jika orang tuanya

selalu shalat di Mesjid anak-anak diikutkan bersama ke Mesjid.

Lanjut beliau jika orang tua tidak sempat ke Mesjid, maka

kewajiban orang tua mengarahkannya untuk bersama-sama dengan

teman-teman sebaya menuju ke Mesjid.

Sedangkan yang sedikit kurang tahu adalah orang yang

tinggkat pendidikannya atau pemahaman keagamaan dibawah

standar yakni tidak tamat SMA atau sederajat.Ini juga cukup

mempengaruhi.Tugas dan tanggungjawab sebagai orang tua dalam

82 Wawancara dengan Bapak Gun pada selasa 03 mei 2017.

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

65

memberi motivasi untuk kesadaran keagamaan anak karena anak

menyebabkan anak menjadi buta akan ilmu agama.

3) Memberi Nasehat

Memberikan nasehat yang baik dalam pendidikan Islam

diajarkan Dalam Islam. Dalam Al-Qur‟an Surat Lukman Allah telah

mengajarkan dalam kisah Lukman Al-Hakim ketika menasehati

anaknya. Kisah ini dapat kita jadikan dasar untuk memberikan

pendidikan kepada anak-anak bagi seorang muslim. Hal ini menjadi

kewajiban bagi orang tua (Ibu-Bapak). Akan tetapi banyak orang

tua belum maksimal melakukan atau mengaplikasikan dalam

kehidupan keluarga Muslim. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat

dari hasil wawancara:

memberikan nasehat kepada anak-anaknya. Menurut Bapak

Husen menyatakan bahwa bagi orang tua yang paham kewajibannya

sebagai orang tua, maka ia selalu memberikan nasehat-nasehat yang

baik upaya penanaman nilai-nilai Keislaman dasar, nasehat yang

diberikan itu sebagai modal dasar ketika menjelang dewasa.83

Sementara pandangan yang lain yang dikemukakan oleh

Bapak Musa beliau menyatakan bahwa untuk menguatkan aspek

keislaman seorang anak salah satunya adalah mendidik anak-anak

dengan nasehat. Nasehat yang beliau maksudkan adalah nasehat

yang penuh kelembutan dan kasih sayang bukan dengan kekerasan.

83 Wawancara dengan Bapak Husen pada selasa 03 mei 2017.

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

66

Sebagai orang tua jika melihat perilaku anak dalam kesehariannya

tidak mencerminkan aspek-aspek keislaman, maka kewajiban orang

tua untuk menasehatinya. Misalkan ketika pergi ke sekolah atau

paling tidak mengucapkan „Salam” atau perilaku lainnya seperti

selalu terlambat shalat subuh dan perilaku-perilaku lainnya.

Sedangkan kadang-kadang 67 %. Hal ini menurut Ibu Ummi

menyatakan bahwa kami sebagai ibu rumah tangga dan kebanyakan

lebih dekat dengan anak juga sangat perlu memberikan nasehat,

namun kadang-kadang kami memberikan kadang-kadang tidak.

Lanjut beliau ada anak yang telah diberikan nasehat, namun iya

tetap melakukan apa-apa yang pernah di nasehati tidak diikuti

sehingga membuat kami jengkel dan marah. Hal ini mengakibatkan

kami semakin malas untuk memberikan nasehat lagi.84

Selanjutnya ada pernyataan menarik yang dikemukakan oleh

Ibu Khadija beliau menyatakan bahwa ada anak yang memiliki sifat

penurut ketika diberikan nasehat, akan tetapi ada anak yang

dinasehati tidak mau mendengar dan mengikuti apa yang dinasehati

ibunya. Bila iya dinasehati bapaknya iya sangat patuh dan taat

terhadap apa yang dinasehati oleh bapaknya.85Sementara orang tua

yang tidak pernah memberikan keteladan kepada anak tidak ada.

d. Perilaku Orang Tua Terhadap Anak Yang Nakal, Melawan Dan Rewel

84 Wawancara dengan Ibu Umi pada rabu 04 mei 2017. 85 Wawancara dengan ibu Khadija pada jum‟at 06 mei 2017.

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

67

Setiap anak yang lahir membawa potensi yang baik (Fitrah)

namun ketika iya berinteraksi dengan lingkungannya maka iya akan

berubah. Perilaku awalnya kelihatan baik boleh jadi berubah menjadi

tidak baik karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Dan setiap anak

atau individu memiliki karakter ada yang penurut dan ada yang nakal,

melawan, rewel. Perilaku anak yang nakal, melawan dan rewel

membuat orang tua memperlakukannya dengan kasar seperti memukul.

Dalam pendidikan Islam ganjaran yang diberikan kepada anak

dalam bentuk pukulan menjadi wacana menarik dikalangan ahli

pendidikan. Pada sisi tertentu anak diberi sangki dengan pukulan

sebagai proses untuk mendidik, pada sisi yang lain suatu tindak

pelecehan terhadap diri anak.

Berdasarkan jawaban responden perilaku orang tua terhadap

anak yang nakal, melawan dan rewel. Menurut pandangan yang

dikemukkan oleh Bapak Usman bahwa anak yang pada umumnya yang

melawan pada orang tua adalah anaklaki-laki beda dengan anak

perempuan jika ada sesuatu yang salah diberikan peringatan ia cepat

tanggap dan menerimanya dengan baik. 86

Pandangan yang relevan dengan di atas dikemukakan oleh

Bapak Lukman beliau menyatakan bahwa anak yang sering berontak,

malas bekerja bila disuruh baik yang berhubungan dengan soal ibadah,

belajar dan pekerjaan lain adalah anak laki-laki. Lanjut beliau dengan

86Wawncara, dengan Bapak Usman, Kamis, 06 mei 2017.

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

68

polos dan jujur beliau pernah memukul putra yang pertama disebabkan

karena lalai untuk melakukan shalat, bukan hanya shalat melainkan

juga persoalan dengan belajar.87

Pernyataan lain yang juga disampaikan oleh Ibu Zainab beliau

menyatakan ada sebagian ibu-ibu begitu sayang kepada anak-anak

sekalipun cukup nakal, melawan dan rewel ia hanya memberikan sangsi

kekerasan dalam bentuk cubitan. Perilaku ini kata beliau hanya sekedar

melepaskan kemarahan atau emosi dan cubitan bermaksud tidak

mencederakan diri anak, melainkan sebagai suatu proses penyadaran

terhadap diri anak.88

F. Hambatan Dan Solusi Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Melakukan

Pengalaman Keberagamaan di Desa Borokanda Kabupaten Ende

Keutuhan dan keharmonisan keluarga sangat berperan terhadaap kehangatan

hubungan orang tua dan anak. Dari yang peneliti amati,Adapun berbagai pendapat

yang dapat peneliti temukan mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi oleh

orang tua untuk mendorong atau memotivasi anaknya dalam melaku kan

pengalaman keberagamaan, diantaranya :

1. Hambatan yang ada biasanya datang dari orang tua itu sendiri , karena

kurangnya pemahaman mengena ilmu agama dan bagaimana seharusnya

tugas dan tanggung jawab yang semestinya di berikan kepada anak karena

kesibukan yang merekaciptakan. Seperti misalnya orang tua yang terlalu

87Wawancara , dengan Bapak Lukman, Jum‟at 07 mei 2017.

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

69

sibuk untuk mencari nafkah bagi anaknya sehinga mereka tidak terlalu

memperhatikan bagaimana keseharian yang di lalui oleh anak tersebut,

selain itu tidak adanya pengawasan yang diberikan kepada anak misalnya

menitipkan anak kepada keluarga yang dipercayai bias untuk mengontrol

atau membimbing anak agar tidak kebablasan dalam bergaul apabila orang

tua tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berada dirumah.

2. Hambatan lainnya datang dari anak itu sendiri , dimana setiap anak

mempunyai cara fikir dan sifat yang berbeda. Utamanya pada anak laki-

laki, biasanya seorang anak laki-laki lebih berfikir terhadap emosionalnya

tanpa mengedepankan rasa solidaritas kepada keluarga. Seorang anak laki-

laki lebih susah untuk diatur dari pada anak perempuan Karena anak laki-

laki lebih senang untuk bebas bermain dan melakukan apa yang diinginkan,

selain itu mereka cenderung tidak suka di atur maupun diperintah oleh

siapapun. Lain halnya dengan anakperempuan, mereka biasanya memiliki

perasaan yang lembut walaupun sifatnya keras, namun apabila sesuatu

menyangkut orang tua anak perempuan lebih mudah untuk tersentuh.

Misalnya seorang anak perempuan akan lebih gampang apabila dinasihati

atau diperintah oleh ibunya karena seorang ibu akan menasihati anaknya

dengan menggunakan perasaan, berbeda dengan ayah. Seorang ayah lebih

mudah untuk menasihati anak laki-laki karena seorang ayah memiliki hak

sebagai kepala keluarga dan menggunkan sifat tegasnya dalam memerintah

anak apabila susah untuk diajak melakukan kebaikan.

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

70

Keutuhan dan keharmonisan keluarga sangat berperan terhadap

kehangatan hubungan orang tua dan anak.dari yang penulis amati, banyak

fenomena yang terjadi dalam dunia keluarga terutama hubungan orang tua dan

anak. tidak jarang ditemukan anak yang melawan orang tua ketika orang tua

menyuruh mereka untuk sholat ngaji anak-anak asyik bermain ketimbang

melakukan hal tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan dari orang

tua yang sibuk berkerja.Perbedaan pendidikan dalam keluarga menghasilkan

pribadi yang berbeda-beda pada diri anak di lingkungan.Orang tua dengan

pemahaman liberalis cenderung membiarkan begitu saja pergaulan anak tanpa

diperhatikan secara intens.Sehingga anak-anak melawan orang tua dan tidak

peduli dengan masukan dari orang tua dan Banyak orang tua yang kurang

memahami ilmu agama membiarkan anak-anaknya bermain tanpa harus

menyuruh anak mereka mengaji dan sholat. Berbeda dengan keluarga dengan

pemahaman keagamaannya lebih dalam, mereka selalu membatasi waktu

bermain anak.

Dari beberapa pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa dalam

mendidik anak tidak semuanya berjalan mulus, hambatan-hambatan yang

ditemukan pun berbeda-beda dalam setiap keluarga. Tinggal bagaimana

sebagai orang tua menyikapi setiap hambatan yang dihadapi. Untuk Mengatasi

Hambata Orang Tua Dalam Memotivasi Pengalaman Keberagaman Anak Di

Desa Borokanda kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende adalah sebagai

berikut:

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

71

Setiap permasalah tentu saja harus ada solusi untuk memecahkannya.

Jika ada hambatan dalam proses pendidikan sebagai orang tua yang

menginginkan keberhasilan tidak mungkin membiarkan saja jika ada

hambatan yang menghalangi proses, pasti dicarikan solusi yang tepat untuk

mengatasi hambatan tersebut demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Beradasrkan hasil wawancara dengan masyarakat Barai sebagai berikut:

seperti yang diungkapkan oleh orang tua di Desab Borokanda

berdasarkan hasil observasi atau wawancara sebagai berikut:

“ Bapak Pua menyatakan saya sebagai orang tua pastinya ingin yang terbaik untuk anak, apasaja akan saya lakukan untuk kebaikan anak-anak saya agar tidak menyimpang dari ajaran agama islam, saya akan terus mendorong anak saya untuk melakukan ibadah walaupun ibadanya masih belum sempurna dan sebagai orang tua tentunya ingin yang tebaik untuk anak-anaknya maka dari itu saya menanamkan nilai-nilai agama kepada mereka sejak dini agar mereka akan terbiasa dengan apa saya berikan pada mereka. Begitu juga yang diungkapan oleh orang tua lainnya, seperti ungkapan

Bapak Husen:

“ Bapak Husen beliau menyatakan bahwa bagi orang tua yang paham kewajibannya sebagai orang tua, maka ia selalu memberikan nasehat-nasehat yang baik upaya penanaman nilai-nilai Keislaman dasar, nasehat yang diberikan itu sebagai modal dasar ketika menjelang dewasa serta memberi dorongan kepada anak”. Berikut solusi yang peneliti temukan berdasarkan hasil wawancara dari

maasyarakat setempat mengenai hambatan yang mereka peroleh saat

memberikan pengalaman keberagamaan anak, yaitu :

1. Sebagai orang tua yang mengerti tentang tanggung jawab dan tugas dalam

mendidik anak tentu tidak akan membiarkan hal-hal buruk terjadi pada

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

72

anaknya. Sehingga untuk menanamkan pengalaman keberagamaan kepada

anak dilakukan sejak dini dan orang tua harus melakukan tindakan-

tindakan yang dapat mencontoh kearah yang baik, karena anak-anak usia

dini masih sangat rentan untuk meniru dan mengikuti hal-hal yang

dianggap baru, apa lagi jika itu berasal dari kedua orang tua mereka.

Anak-anak akan menganggap apa yang dilakukan oleh orang tuanya

sebagi pengajaran yang perlu untuk diikuti dan ditiru sehingga orang tua

dalam hal ini setidaknya lebih mengedepankan ilmu agama agar dapat

diikuti anak sejak dini.

2. Solusi yang diberikan oleh orang tua selanjutnya terhadap anak yang

apabila sudah menginjak usia yang tidak bias lagi meniru semua tingkah

orang tuanya yaitu biasanya anak yang sudah menginjak usia remaja.

Tentunya mereka akan mulai mencari jati diri mereka dengan lebih

melihat kepada lingkungan mereka. Dalam hal ini orang tua harus mulai

intensuntuk mengontrol keseharian yang dilakukan oleh anak-anak agar

tidak terjerumus ke lingkungan yang salah, bukan berarti apabila anak

sudah mulai menginjak usia remaja hingga dewasa orang tua lepas

terhadap tanggung jawabnya di dalam mendidik anak, justru pada masa-

masa inilah anak akan menginginkan perhatian orang tuanya apabila anak

itu mendapatkan masalah dan lain sebagainya. Walaupun anak-anak tidak

menyadari bahwa mereka tetap membutuhkan orang tua mereka untuk

selalu membimbing dan membantu mereka mencari jati diri mereka,

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

73

namun dalam hal ini dibutuhkan solidaritas antar keluarga agar tidak ada

anak yang melawan orang tua lagi.

Berdasarkan hasil penelitian dengan masyarakat di Desa

Borokanda banyak mengambil alternatif dari hambatan-hambatan yang

ditemukan salah satunya dengan memberi motivasi kepada anak mereka

dan mengikuti apa yang diminta anak agar anak menuruti apa yang

diperintah oleh orang tua, Sebagai orang tua tentu mengharapkan anak

yang berakhlak mulia, cara-cara yang diajarkan agama pun ditempuh

untuk keberagamaan anak, membiasakan anak mengikuti apa yang

dilakukan orang tua seperti ketika orang tua sholat, pengajian harus

melibatkan anak dalam hal itu agar anak tidak hanya bermain tetapi anak-

anak juga harus terbiasa dengan hal-hal yang berkaitan dengan islami.

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

74

BAB III

PEMBAHASAN

C. Peranan Orang Tua dalam Memotivasi Pengalaman keberagamaan anak

di Desa Borokanda kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende

Peranan orang tua dalam memotivasi pengalaman keberagamaan anak

di Desa Borokanda Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende yang tingkat

pendidikan orang tuanya rendah terhadap prilaku anak yang dilakukan oleh

orang tua ketika berada di dalam rumah sedangkan ketika berada diluar

rumah anak cenderung mendapatkan pendidikan yang mereka dapatkan

melalui lingkungan masyarakat maupun lembaga pendidikan formal.Namun

demikian pantauan orang tua terhadap anak tidak terlepas begitu saja, anak

selalu diperhatikan ketika mereka selesai bermain atau melakukan aktivitas

lainnya sehingga pengawasan anak di luar rumah bisa terjaga.

Karena anak merupakan peniru ulung yang suka meniru apa yang

mereka lihat atau perkataan yang diucapkan oleh orang tuanya maupun

dilingkungannya sebab anak dalam usia dini dimana anak yang dalam masa

perkembangan akan mencoba dan melakukan sesuatu yang mereka lihat dan

mereka dengar, maka dari itu orang tua harus menciptakan keharmonisan dan

kedamaian dalam rumah tangga sebab dengan adanya kekacauan didalam

rumah tangga maka akan terpengaruh dengan hidup anak-anak terutama anak-

anak yang berada di usia dini.

Tindakan keagamaan yang dilakukan oleh anak pada dasarnya

diperoleh dengan meniru, dalam hal ini orang tua memegang peranan penting

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

75

sikap religius anak pada dasarnya tidak berbentuk pengajaran, akan tetapi

berupa teladan. Kemudian rasa heran dan kagum merupakan tanda dan sifat

keagamaan pada anak.Oleh sebab itu perlu diberi pengertian dan penjelasan

pada mereka sesuai dengan tingkat perkembangan pemikirannya dalam hal ini

orang tua mempunyai peranan yang sangat penting.89

Begitu pula keberagamaan orang tua sangat berbeda dengan

perkembanga perilaku keberagamaan anak karena anak belum mengenal

agama secara keseluruhan, anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang

tuanya dan akan meniru apa yang mereka dapatkan dari orang tua mereka,

maka dari itu orang tua harus benar-benar memahami ajaran agama tentunya

terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua kepada anaknya

oleh sebab itu orang tua dalam kesehariannya harus lebih mengedepankan

perilaku-perilaku yang bernuasa religius, agar anak-anaknya tidak terjerumus

dalam ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam. Begitupun sebaliknya jika

pendidikan keberagamaan orang tua rendahmaka akan sangat terpengaruh

dengan perkembangan anak, seperti yang ada diDesa Borokanda banyak

orang tua yang pendidikanya rendah anak mereka tidak ada pengawasan dari

orang tua maka akan timbul pemberontakan dalam diri anak untuk melawan

orang tua maupun keluarganya. Sebagai orang tua pengawasan terhadap

keseharian yang dilakukan oleh anak perlu diperhatikan secara intens agar

anak juga tidak melanggar batasan-batasan yang ada pada dirinya terutama

batasan dalam bermain dan bergaul dengan lingkungan tempat tinggalnya,

89Sururin , Ilmu Jiwa Agama, ( Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2004), h. 55.

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

76

selain pengajaran dalam hal sosiologis anak juga perlu diajarkan untuk

melakukan hal-hal yang berbaur Islami seperti mengajak anak dalam

menjalankan ibadah terutama sholat wajib di rumah maupun di masjid,

mengikut sertakan atau mendaftarkan anak untuk belajar mengajikepada

ustadz-ustadz yang ada di sekitar lingkungannya, serta membimbing anak

untuk melakukan hal-hal positif yang ada kaitannya dengan agama misalnya

mengucapkan salam sesama muslim apabila bertemu, mempererat silaturahim

dan lain sebagainya. Walaupun pada awalnya untuk anak yang masih

dikatakan di bawah umur tentu akan merasa berat melakukan semua hal

tersebut karena keinginan untuk bermain dan berkumpul bersama teman-

teman sebayanya masih tidak bisa dikontrol, namun dengan ajakan yang

halus, menarik dan memberikan pemahaman kepada anak terhadap apa yang

dikerjakan tentu akan membuat anak tersebut juga semakin tertarik untuk

melakukan hal-hal yang di anggap baru, apalagi perintah tersebut berasal dari

orang tua mereka sendiri.

Adapun yang dilakukan orang tua ketika mereka menyuruh anak

mereka untuk beribadahtetapi anak mereka suka melawan, maka orang tua

bertindak dengan memberi hukuman berupa ancaman untuk tidak memberi

apa yang diminta oleh anak serta dengan cubitan ditelinga seperti yang

dikatakan salah satu orang tua di Desa Borokanda bahwa yang dilakukan

mereka bukan untuk menghukum anaknya tapi sebagai orang tua yang

memberi didikan kepada anak agar anak mereka tidak terpengaruh dengan

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

77

pergaulan dilingkungan tapi anak harus ada batasan untuk bermain dengan

teman-teman mereka.

Dengan menyadari apa dan siapa hakikat anak itu sebenarnya,

diharapkan para orang tua, khususnya para orang tua muslim, dapat

menyadari pula akan kewajiban dan tanggung jawab mereka terhadap anak-

anak yang dilahirkan.

Adapun kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya

adalah:

1. Merawat dengan penuh kasih sayang

2. Mendidik dengan baik dan benar

3. Memberikan nafkah yang halal dan baik

Ketiga kewajiban dan tanggung jawab tersebut hendaklah dilakukan

secara konsekuen oleh para orang tua muslim sebagai ungkapan rasa syukur

kepada Allah SWT yang telah mengaruniakan dan mengamanatkan anak

kepada mereka. Selain itu, ketiga-tiganya harus dipandang sebagai satu

kesatuan yang tidak terpisahkan. Ketiga-tiganya dilaksanakan secara

bersamaan dan berkesinambungan, mulai sejak anak berada dalam kandungan

ibu sampai benar-benar dewasa menjadi manusia yang berpribadi muslim.90

Tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak menjadi suatu

kewajiban yang harus mereka jalankan, sesuai dengan peran masing-masing

tentunya cara dan pola pikir kedua orang tua yaitu ayah dan ibu akan berbeda

satu dan yang lainnya sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antara

90Nipan Abdullah Halim, Anak Saleh Dambaan Keluarga, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,

2003), h. 27-28.

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

78

keduanya untuk bersama-sama membimbing dan mengarahkan anak di dalam

mengenal agama lebih luas. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-

masing adalah:

1. Tugas Utama Seorang Ibu

Ibu merupakan sumber kasih yang memberikan pendidikan ramah

tamah, kasih sayang kepada anaknya karena ibu yang melahirkan anak,

dan seorang ibu bertanggung jawab memberikan asih,mendidik, dan

memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada anak-anaknya. Oleh karena

itu dalam mendidik anak, ibu akan lebih mengedepankan sikap lemah

lembut dan penuh perhatian untuk masa depan buah hatinya. Seorang ibu

juga bertanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai seorang istri,

tentunya dalam rumah tangga.

2. Tugas Pokok Seorang Ayah

Selain tugas utama seorang ayah di dalam menafkahi keluarga,

seorang ayah juga berkewajibanmenyediakan waktu luang terhadap anak-

anaknya setidaknya untuk mengontrol dan memantau keseharian mereka,

terutama di dalam agamanya.Sikap tegas yang dimiliki sebagai pemimpin

dalam keluarga membuat ayah lebih mudah untuk membatasi anaknya

melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat dan lebih membimbing untuk

melakukan hal-hal yang berkaidah baik untuk anak itu sendiri maupun

untuk keluarganya.

Orang tua pun berkewajiban untuk mengikat hati anak-anaknya

dengan keteladanan para sahabat Rasulullah generasi terdahulu yang

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

79

shalih, dan generasi yang mengikuti kebaikan mereka, sebagai pengamalan

dari firman Allah:

Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh

Allah, maka ikutilah mereka..” (QS. Al-An‟am : 90).91

Teladan yang paling baik untuk ditiru adalah suri tauladan

Rasulullah SAW.Sebagai orang tua yang menginginkan keberhasilan

dalam pendidikan anak sudah seharusnya menggunakan tuntunan baginda

Rasul dalam mendidik putra-putrinya.

D. Hambatan dan Solusi Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Melakukan

Pengalaman Keberagamaan Di Desa Borokanda Kabupaten Ende

Keutuhan dan keharmonisan keluarga sangat berperan terhadap

kehangatan hubungan orang tua dan anak.dari yang penulis amati, banyak

fenomena yang terjadi dalam dunia keluarga terutama hubungan orang tua

dan anak. tidak jarang ditemukan anak yang melawan orang tua ketika orang

tua menyuruh mereka untuk sholat ngaji anak-anak asyik bermain ketimbang

melakukan hal tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya

kurangnya pengawasan dari orang tua yang sibuk berkerja, selain itu tidak ada

ketegasan yang diberikan terhadap anak karenaa takut akan perubahan mental

anak dan karena telah ditetapkannya UU perlindungan terhadap anak sehingga

orang tua tidak memiliki kebebasan untuk mengatur keseharian anak sesuai

dengan control yang dipegang sebagai orang tua. Perbedaan pendidikan dalam

91 Abdullah Nashih „Ulwan, TarbiyatulAulad fil Islam (Pendidikan anak dalam Islam),

(Solo: Insan kamil, 2012), h. 516.

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

80

keluarga menghasilkan pribadi yang berbeda-beda pada diri anak di

lingkungan.Orang tua dengan pemahaman liberalis cenderung membiarkan

begitu saja pergaulan anak tanpa diperhatikan secara intens.Sehingga anak

melawan orang tua dan tidak peduli dengan masukan dari orang tua dan

Banyak orang tua yang kurang memahami ilmu agama membiarkan anak-

anaknya bermain tanpa harus menyuruh anak mereka mengaji dan

sholat.Berbeda dengan keluarga dengan pemahaman keagamaannya lebih

dalam. Adapun Solusi Untuk Mengatasi Hambata Orang Tua Dalam

Memotivasi Pengalaman Keberagaman Anak Di Desa Borokanda kecamatan

Ende Utara Kabupaten Ende adalah sebagai berikut:

Setiap permasalahan selalu disertai dengan solusi untuk

memecahkannya. Jika ada hambatan dalam proses pendidikan sebagai orang

tua yang menginginkan keberhasilan tidak mungkin membiarkan saja jika ada

hambatan yang menghalangi proses, pasti dicarikan solusi yang tepat untuk

mengatasi hambatan tersebut demi tercapainya tujuan yang

diharapkan.Berdasarkan hasil penelitian keluarga di desa Borokanda yang

pendidikannya rendah banyak mengambil alternatif dari hambatan-hambatan

yang ditemukan salah satunya dengan memberi motivasi kepada anak mereka

dan mengikuti apa yang diminta anak agar anak menuruti apa yang diperintah

oleh orang tua. Sebagai orang tua tentu mengharapkan anak yang berakhlak

mulia, cara-cara yang diajarkan agama pun ditempuh untuk keberagamaan

anak, membiasakan anak mengikuti apa yang dilakukan orang tua seperti

ketika orang tua sholat, pengajian harus melibatkan anak dalam hal itu agar

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

81

anak tidak hanya bermain tetapi anak-anak juga harus terbiasa dengan hal-hal

yang berkaitan dengan Islami.

Cara mendidik anak dengan benar dan tepat mendidik anak sangat

berpengaruh pada keberhasilan mendidik anak, khususnya dalam membuat

pribadi anak yang saleh. Jika cara yang ditempuh tepat sasaran, niscaya akan

memberikan hasil yang memuaskan. Sebaliknya, jika cara yang ditempuh

kurang tepat, niscaya keberhasilannya pun kurang memuaskan.

Adapun cara-cara yang dianggap paling tepat dalam mendidik anak

secara praktis sangat beragam, antara orang tua yang satu dengan orang tua

yang lain bisa berbeda-beda dan tidak harus sama persis. Namun demikian,

berdasarkan pendekatan agama (Islam) secara umum dapat kita tarik

kesamaan antara lain:Pendekatan psikologis (kejiwaan) Memberi teladan yang

baik, Menciptkan lingkungan yang mendidik, Bersungguh-sungguh,

Istiqamah, Memberikan nafkah yang halal dan baik dan Mendoakan kebaikan

anak.

Demikian beberapa hal yang perlu disadari oleh orang tua dalam rangka

mendidik anaknya. Dengan menyadari kesemuaannya itu, diharapkan para

orang tua akan bertindak aktif dan mampu mengahadap dengan pendekatan

kejiwaan.

Kearifan perlu dinomorsatukan oleh parah orang tua muslim dalam

mendidik anak-anaknya. jangan memberikan doktrin-doktrin mati demi

memaksakan kehendak pribadi, para orang tua memang dituntut lapang dada,

memaafkan ketidak mengertian anak-anaknya, memohonkan ampunan atas

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

82

kesalahan mereka dan mengkondisikan musyawarah dengan mereka.Para

orang tua muslim tentunya menyadari akan posisinya sebagai orang tua yang

sekaligus sebagai pendidikan utama bagi anak-anak nya.92

92

ibid h. 124.

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

83

BAB IV

PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang peneliti telah kemukakan pada uraian

sebelumnya yang menyangkut tentang peranan orang tua dalam memotivasi

pengalaman keberagamaan anak di Desa Borokanda Kecamatan Ende Utara

Kabupaten Ende. Maka selanjutnya peneliti menyimpulkan bahwa :

a. Peran orang tua untuk memberikan dorongan terhadap pengalaman

keberagamaan anak setidaknyaa ada tiga, diantaranya :

1. Memberikan keteladanan terhadap anak

Keteladanan utama berasal dari keluarga, spesifiknya orang tua.

Pemberian pemahaman yang baik hingga lingkungan yang mendukung

dari orang taua merupakan salah satu bentuk keteladanan yang

diberikan orang tua terhadap anaknya. Tingkah laku hingga prilaku

yang dilakukan oleh orang tua juga menjadi keteladanan bagi anak,

karena anak usia dini akan menjadi pengikut dalam setiap hal yang

dilakukan oleh orang2 yang ada disekitarnya.

2. Pendidikan kebiasaan yang baik

Setelah orang tua memmberikan keteladanan terhadap anaknya, maka

langkah selanjutnya yang ditempuh adalah dengan memberikan

fasilitas yang menunjang anak melakukan hal2 yang baik diantaranya

memberikan pendidikaan yang mempunyai ilmu agama didalamnya

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

84

karenaa sebagai orang tua tentu akan memperhatikan masa depan yang

baik bagi anaknya terutama dalam hal keberagamaan.

3. Memberi nasihat

Sebagai orang tua yang sadar akan tanggung jawabnya memiliki anak,

maka akan memberikan nasihat-nasihat yang berfaidah bagi anak

apabila ditemukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran yang telah

diberikan baik dari lingkungan keluarga maupun pada lingkungan

pendidikannya. karena walau bagaimanapun orang tualah yang lebih

mengetahui pribadi dari anak itu sendiri bukan orang lain ataupun

lingkungan. Sehingga dalam hal ini kesabaran yang ekstra harus

dimiliki orang tua untuk tetap menasihati anak walaupun anak tersebut

sangat sukar untuk mendengar apa yang dikatakan orang tua mereka.

b. Hambatan dan Solusi yang dihadapi Orang tua selama memberikan

motivasi untuk pengalaman keberagamaan anak dalm hal ini adalah :

1. Hambatan yang berasal dari orang tua itu sendiri dimana mereka juga

mempunyai kelemahan akan pengalaman keberagamaannya sehingga

sulit juga untuk memberikan penerapan kepada anak mengenai

pengalaman keberagamaan untuk mereka. Selain itu kesibukan yang

mereka ciptakan membuat control terhaadap anak-anak menjadi

longgar.

2. Hambatan yang berasal dari anak itu sendiri dimana prilaku anak yang

sudah menginjak usia remaja akan sulit untuk dinasihati kerena telah

terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.Solusi dalam pemecahan

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

85

terhadap hambatan yang dialami orang tua untuk memotivaasi anaknya

adalah :

1. Dengan menanamkan pengalaman keberagamaan di dalam keluarga

dimulai dari orang tua, agar anak-anak yang masih usia dini dapat

mengikutinya

2. Tetap mengontrol keseharian anak agar anak tidak keluar dari

lingkungan yang telah diciptakan didalm keluarga.

D. Saran-saran

1. Bagi setiap keluarga muslim diharapkan selalu membangun keharmonisan

dalam kehidupan rumah tangga. Aspek terpenting dalam keluarga adalah

membangun suasana religius, agar pengalaman keagamaan orang tua di

dalam lingkungan keluarga dapat memberikan pengaruh terhadap

perkembangan perilaku keberagamaan anak yang dapat dijadikan sebagai

modal spritual di kemudian hari ketika ia menjelang dewasa. Atau dalam

makna yang lain adalah diharapkan semua keluarga muslim berperilaku

semua perilaku keagamaan yang menyenangkan yang pada giliran akan

memberikan pengaruh yang baik dan menjadi pengalaman bagi anak.

dengan baik bagi anak ia tidak akan merasa tidak nyaman dan sejuk.

2. Bagi keluarga atau orang tua dalam banyak hal di tuntut untuk

memberikan harapan-harapan yang cerdas bagi anak. Untuk itu bagi

setiap keluarga muslim menyiapkan pendidikan mereka secara baik,

dengan memberikan perhatian ekstra terhadap pendidikan keagamaan,

memberikan perhatianpendidikan intelektual dan pendidikan sosialnya.

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

86

Ketiga bentuk perhatian di atas akan memberikan warna terhadap

pembentukan karakter dan pribadi yang baik, handal , militan dan berfikir

cerdas, sekaligus menjadi modal untuk membangun dirinya dalam

kehidupan selanjutnya ketika ia dewasa.

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

87

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

88

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

89

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

90

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

91

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

92

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

93

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

94

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

95

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

96

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

97

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

98

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

99

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

100

Page 116: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

101

Page 117: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

102

Page 118: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

103

Page 119: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

104

Page 120: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …etheses.uinmataram.ac.id/636/1/Uswatun Hasanah Soy151131167.pdf · Samsul Bahri Soy Berserta Istrinya Ratna Amir, Saiful Soy Berserta

105