jurat tunggang - sumbersejarah.files.wordpress.com · sudi menulis kata pengantar didalam ri ......

23

Upload: phamtram

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

lII

, '.r.

JURAT TUNGGANG

PANTJASI'LA

oleh

Penerbit:

Pustaka "KELUARGA" DJAKARTA.

!

, Hakpenga.~ang dilindungi. oleh iJndang-ul)dang

SEPATAH KATA DARI PENERBIT.

Maksud jang terutama dari "PUSTA~KA KELUARGA", ialah hendak mener­bitkan buku-buku jang berharga dan ber­guna bagi .Llmmat Indonesia seluruhnja,lebih2 bagi mereka jang masih tetap me­

.njalakan OBOR KETUHANAN itu di­dalam dadanja. .

Sebagai langkah pertama, kami usaha- ­kanlah menerbitkan risalah HAMKA inijang berisikan analyse beliau tentangPANTJASILA dan KETUHANANJANG MAHA ESA. Kupasan jang te~

gas dan populer ini adalah disenqadja­kan untuk dapat difahami oleh seluruhlapisan masjarakat Indonesia.

Mudahean penerbitan jang pertama iniakan mendjadi pendoronq bagi kami un­tuk menerbitkan rlsalahz berikutrija;"

Kepada bapak M. Natsir jang telahsudi menulis kata pengantar didalam ri­salah ini, kaml aturkan terima kasih,

Wassalam kami.Pustaka "KELUARGA"

DJAKARTA.Ramadhan 1370•.

3

· ,

4

PANTJASILA:

KETUHANAN JANG MAHA ES.A

Peri-kemanusiaan

Keadilan social

K~daul~tan Rakjat

Kebang~ak~

Pengantar Kata.Penerbit meminta supaja , saja menulis

sedikit kata-penqantar bagi risalah sau­dara Hamka ini.

Saudara Hamka bukan seorang jangperlu di "hantarkan" lagi.

Seoranq penulis mengantar dirinja sen...diri, dan dia bawa orang ketempat ma­na dia telah sampai.

Dalam suasana, dim ana kebanjakanorang sudah mulai silau oleh 1001 sem­bojan dan selogan, dimana orang mulaitenggelam dalam kekaburan penqertiandisegenap lapangan, sdr Hamka denganrisalah ketjil ini mengetok pintu sauda­ra, meminta saudara berfikir sedjenak,berhenti berkata, menghindarkan diri tu­rut berhanjut-hanjut menurutkan aruskata-kata dangkaL

Dia tahu, saudara sangat "repot".Lantaran itu dia hanja memintalebih

kurang 20 menit dari waktu sdr. jangberharga itu. .

Silakan sdr. memberi tempo jangsedi- .kit itu .

Saja sendiri, setelah saja memperhati­kan buah kalam Hamka ini dari awal

5

sanipai achir, saja merasa diri saja.orang ~ang.tmenerima:·.

Saja herterima kasfh,Berdo'a: -

"Allahummahdi Qaumi, Fainna­hum la [a'Iamun"

M. N a t s ir,Djalan Djawa 28 ~ [acatra, 12 Mei 1951.

Pendahuluan.Pada hari Senin malam Se1asa 7 dja­

Ian 8 Mei 1951, bertepatan dengan 30Radjab 1370, diistana Negara di Dja­karta te1ah diadakan peringatan Mi'radjNabi Muhammad s.a.w, Dan sesudahmuballrghs Islam, tuan-, Sjari] Usmandan A. Gaffar Isma'il memberikan uraian­nja tentang Mi'rad], maka President Su­karno telah memberikan pula wedjanqan­nja, sebagaimana biasa beliau memberi­kan wedjangan diwaktu-waktu jang per­Iu kepada kaum Muslimin dan bangsaIndonesia. Beliau djelaskan, selain daripada tjontoh2 kebesaran Pribadi NabiMuhammad, agar .kita berdjoang mene­gakkan Negara dalam persatuan jang ko­koh dan djariqan bertjerai-tjerai, dan dja­'dikanlah Pantjasila mendjadi dasar per­djoangan menegakkan Neqara. Karena ...banjak golongan jang berdjuang hanjamemakai satu sadja dari pada dasar. itu,ada jang memakai dasar Ke'adilen Socialsadja dan mengabaikan jang lain, danada pula jang memakai Ketuhenen jangMaha Esa sadja, jang menqabaikan pu­la jang lain. "Rukun" pantjasila menurut

7

keterangan beliau, serupa djuga denganRukun Islam, jang tidak boleh hanja di­kerdjakan hanja satu rukun sadja. Sebabitu beliau serukan supaja kembali kepadaPANTJASILA. Sari pidato beliau telahdisiarkan dalam surat2 kabar, telah di­siarkan diradio dan telah dibawa olehudara keseluruh dunia.

Maka adalah rupanja diantara ummatIslam jang lekas tersinggung~ perasaan­nja, menjangka bahwasanja jang disindiroleh beliau" dengan "Ketuhanan JangMaha Esa itu, adalah golongan kaumMuslimin. Sehinqqa .ada jang berkata,dalam Presiden mentjari djalan jang di­t~ngah, . beliau telah "menJindir" kepadapihak kita. Dan ada diantara kawan2 itujang meminta supaja saja sudi memberl­kan uraian bagaimana sesungguhnja ki­ta ummat Islam memahamkan PANTJA~SILA ini.

Djahat Sangka:

Meskipun didalam politik orang disu­ruh berdjahat sangka, dengan dasarjang terkenal "Ihtarisu bi su iz-zhanni'(herdjaga~djagalahdengan memakai dja-

8

hat sangka) namun terhadap Ketu­hanan jang Maha Esa, sebab dia men­djadi- pokok dan azas kehidupan dari be­ribu milliun ummat didunia ini, tidaklah

'boleh kita segera berdjahat sangka. SajaIebih tjondong kepada kesimpulan, bah­wasanja jang dimaksud oleh PresidenSukarno dengan Ketuhanan lang MahaEsa sadja itu, bukanlah kita.

Tegasnjabukanlah kaumpergerakanIslam dan buka-, Pemimpin2 Islam. Kaumpergerakan Keristenpun baranqkali ti­dak. Kaum pergerakan Katholikpunbarangkali djuga tidak. Sebab Bung Kar­no sebagai seorang pemimpin, pasti su­dah mempeladjari alirans jang ada da­lam masjarakat.. Bung Karno sebagai se­orang pemimpin, pasti sudah tahu dasal;2dad satu Idiologie dan filsafat dadIdiologie itu. Dalam bibliotheek beliau pe~

nuhlah terletak buku-buku itentanq Is~

lam dan kupasan filsafatnja. Bahkan fa­ham beliau sendiripun tentang Islam me- .mang ada.

Suatu pergerakan politik Islam, tidak­lah semata-mata berqerak. Idtoloqie Islamsedjak zaman dibangunkannja oleh nabi

9

Muhammad s.a.w. dan disambung olehchalif2 jang datang dibelakangnja, teoridan prakteknja, kenaikannja dan kerun­tuhannja dan kenaikannja kembali, ten­tu sudah beliau ketahui. Saja baik sang':'ka dalam hal itu,

Ketuhanan Jang Maha Esa sadjar

Dengan tidak menjisih-njisihkaji suatup~rtai Islam dengan partai Islam janglam, dan suatu perkumpulan Islam de~

ngan perkumpulan jang lain jang telahturut berdjuang menegakkan PANTJA~

SILA dan, mempertahankan kemerde­kaan Indonesia, memang mereka telahmemulai perdjoangannja dengan dasarKetuhanan Jang Maha Esa sadja.

Perdjoangan ummat Islam didasarkankepada Tauhid, itulah Ketuhanan JangMaha Esa. Segala perdjuangan dalamseluruh segi hidup, dimulai oleh kaumMuslimin dari sana. Memang itu sadja­lah, lain tidak jang mendjadi pokok per..djuangan.

Ketuhanan [anq Maha Esa 'adalah pe­ngakuan akan adanja kekuasaan diatasseluruh kekuasaan .manusia. Ketuhanan

10

Jang Maha Esa adalah azasdari satu ke­"pertanjaan atas Klesetuen Allah. dalam Ke­tuhanannja, dalam perbuatannja dan da­lam kekuasaannja.

Ketuhanan Jang Maha Esa adalah me­Esakan tudjuan hidup dari seluruh 'alamini, baikjang bernjawa atau jang tidakbernjawa. Ketuhanan lang Maha Esatiga petkere kepada ~atu. Jang tiga per~

kara itu ialah man usia. hidup menusie,dan 'alamo Kepada hanja satu Tuhen.

Dalam dasar kepetjajaan KetuhananJang Maha Esa itu .seluruh 'alam ini di­kumpulkan mendjadi satu. Dengan satunama, jaitu machluk (jang didjadikan).Meskipun langit, bumi, tjakrawala, mata­hari, bulan, dan bintang, meskipun manu­sia, binatang, bahkan serba benda (rna­terie) jang ada ini, hanjalah satu belaka,semuanja satu dalam nama mechluk, DanTuhan ialah Chalik, jang mendjadikan,

Apakah hubungan antara Machluk de­ngan Chalik 1

Machluk dengan Chalik senantiasa te- ~

tap ada hubungannja. Tuhan jang MahaEsa itu bernama Rabbun, jaitu Jang se~

11

nantiasa memelihara, mendjaga dan mene­liti pada machluknja. P.endjagaannja atasmachluknja tidak pernah terlepas. Sifat­nja ialah rahmen dan rehim, pengasihdan penjajang. Dan qudratnjalah jangberIaku, dan iradatnjalah jang berIaku.

Pertalianseluruh 'alam diantara diasama dia, tegasnja diantara machluk se..sama machluk, dan landjutnja, pertalianmachluk itu dengan Tuhan, ialah dengankata2 Rahman dan Rahim itu.

Keseimbangan jang didapat dalam'alam, keindahan dan ketjantikan, ke'adi­Ian dan serba teratur, semuanja iJtu ada­lah Rahmat."Kataba 'ala nafsih ir-Rahmata", dia te­lah menuliskan (mewadjibkan) atas di­rinja sendiri, supaja meIimpahkan rahmatbagi seIuruh machluknja.

Maka didjelaskan pula oleh nabi Mu~hammad s.a.w. agar supaja ummat penqa­nut faham ini memakal pula akan sifatRahman dan Rahim. Sabda nabi s.a.w...Berasa Rahimlah terhadap sesuatu dibuml, agar dirahimi pula kamu oleh jangdilanqit". Disini mulai terbuka rahsiajang larigsuT1g dari 'sile Ketuhanan Jang

12

Maha Esa .itu bagi kaum Muslimin. Te...' gasnja bagi hati orang jang berdjuangdengan Ketuhanan JangMaha Esa ..sa~dja".

Maka menurut dasar kejakinan kaumjang berdjuanq dengan sila KetuhananJang Maha Esa sadja ini, adalah seluruhhidup ini ataskehendak dari jang Ma­ha Esa. Menurut adjaran jang merekaanut, hidup ini adalah Rahmat Tuhen,Dan insan didjadikan Tuhan ialah buatber'abdl (berbakti) kepadajang MahaEsa. Sebabsedjak 'akal manusia mulaitumbuh, ribu danribuan tahun jang telahlalu, djelas kelihatan bagaimana besarrahmat Ilahy itu atas manusia dan atas'alam seluruhnja, Kalau bukan rahmatnja,tidaklah 'alam akan seindah, teratur dansekokoh ini djalannja, didalam satu atu-ran jang tetapdan tentu. •

Mulai keluar dari kandungan Ibu, sam..paiberdjuang menempuh kesuIitan hi.;dup dan, sampai masuk keIiang qubur, te­rasa berdjalannja rahmat Allah atas di..ri.Oleh karena jang demikian, maka se­orang Muslirnfn selalumempertinggi' ni!.

13

lai hidupnja dengan beribadat dan her­bakti. kepada Tuhan,

Ibadat itu bukanlah sembahjang sadja,bukan puasa sadja, bahkan seluruh segihidup. Keinginan seluruh Muslim ialahbe~laku keadilan Tuhan dalam alam ini,Terdapat kebebasan dan kemerdekaanseorang pribadi berhadapan dengan Tu­han, tidak ada perantaraan, tidak adatempat takut jang lain, tidak ada tempatmenjembah janglain, dan tidak ada sesa­rna machluk jang berhak buat mendjadibatas-dan dinding, mendjadi ,;tedengalinq-alinq" diantara manusia denqan,Tuhan.

Seluruh perdjalanan hidupnja itu dina­mainja "Djalan Allah" (Sabil illah}, 'se~gala perdjoangannja adalah dalam linq­kungan itu. Oleh karena kejakina-, Ketu­hanan Jans Maha Esa itu sadja jang di­didjadikannja Slla hidup, djiwanjapun /mendjadi dinamis. .Apabila bertemu sua-tu penkara janq dirasanja tidak selarasdengandjalan Allahitu,meluaplah ,se::manqatnjaxlan rraik; Waktu .iti1dia ti"dak ·perduli lagi apa. [anq. akan terdjadi,t!idU:PDc:lgi:Jlja ialah baktj, matiic:lIc:lh

- 14

sjahid. Itulah sebabnjamaka manusia2c'besar jang telah memulai perdjoangankemerdekaan ditanah Indonesia' ini; se­nantiasa terdapat pada manusiaz jang.berkejakinan Ketuhanan Jang .Maha Esa.

Sulthan Hasanuddin, Pangeran Dipo­negoro, Tuanku Imam BondjoI, TeungkuTjik di Tiro, kejakinan Ketuhanan JangMaha Esa sadjalah, lain tidak jang me­njebabkan djiwa mereka njala dan berepidan 'membuet sedjarah mengagumkan itu.

Didalam asap mesiu, dibawah tekanan'sendjata Djepang jang lengkap,' dida­lam kekuasaan kaum Sekutu jang telahmenentukan Indonesia kembali mendjadidjadjahan Belanda, menurut perdjan­djian Postdam, Yalta, Kairo,Taherandlle, me1etuslah revolusi Indonesia. Ketu­hanan Jang Maha Esalah tempat. bergan;tung satu-satunja, tempatbertawakkalsatu-satunja bagi BUIl9 Karno, Bung Hat-;tadan rakjat Indonesia seluruhnja.

Rakjat djelata tampil kemuka denganbambu tuntjing, begitupun Kijai 2 sertasantrinja tampil kemuka. Pondok .•• dan;surau berobah mendjadi markas. perdjoa«ngangerilja. Tidak adaperhitungan, ha-

1'5'

"1!ia sat~ sadja, Ketuhanan Jang MahaEsa. Tjobalah tanjai kepada Bung Kar­no, kepada Bung Hatta, bukankah hanja

-itu sadja modal jang'ada dalam hati me­reka diwaktu itu?

Dan berdjuang, dan berdjuanq- lagimenghadapi beribu matjam halangandanrintangan. Rakjat telah Iemah karena di­djadjah oleh Belanda, rakjat telah mis­kin karena dihisap darahnja oleh Die­pang. Serangan sekutu datang, seranqanBelanda pertama datang. Serangan Be­landa kedua datang.

Pemimpin2 sendiri, jang diwaktu da­~ai pandai ~ersorak sorai, disa'at gentingitu, dengan tidak malua telah ada jang me­njerah, atau telah "menjeberang". Teta­pi rakja~ djelata menjingkir kedusun, ke­hutan rimba, kegunung. Biar menjingkir,sebab jang dilankan ialah perasaan ke­rnerdekaan. Mereka telah ditlmpa lapar,bahkan sampai sekarang mereka masih.belum merasai ni'mat kebendaan' dati'merdeka itti. Mereka telah·· pernah me­makan umbut kaju, makan ubi, makanbidji buah karet, tetapi mereka tidak maumerrierah, Ditangkapnja pemimpin me.reka, Subrno~Hatta. Dibuang ke Banq-

16

ka. Musuh rnenjanqka bahwa-akan pa­damlah perdjuanqan bangsa Indonesia.tetapi tak padam. "Karena bukan Sukar­no dan bukan Hatta jang mereka dja..dikan sandaran, melainkan KetuhananJang Maha Esa sadja. .

Kalau hanja Sukarno dan, Hatta, telahIamalah perdjoanqan ini habis. Sebabsampai sekarangpun Sukarno dan Hatta,dan sampai nantipun tidak akan sanq­gupmemberikan gandjarandan balasanjanq setirnpal bagi ummat dan banqsajang telah berdjuang itu.

Habis perdjuangan dan tertjapai ke­merdekaan. Banjak jang sekaranq djugameminta keuntungan dari kemerdekaan,keuntungan benda., Satu waktu diper..'tengkarkan mereka soal "non" dan "Co"di Djakarta. Kaum "non" minta keisti..mewaan dan penghargaan. Pemerintahhanja dapat memberikan keistimewaankain : beberapa yard dan beras beberapaliter. Sebab memanq, manusia tidak akan'dapat berbuat lebih dari itu. Kalau bu­kanlah kejakinan Ketuhanan jang MahaEsa sadja, tidaklah akan dapat satu tena-tgamanusiapun i dan tidak Sukarno dan,tidak Hatta, dan tidak siapa2 , untuk

menghalangi sorak-sorai rakjat janglemah rasa Ketuhanan Maha Esanja.rjanqdatang meminta pembagian keuntungariberupa benda dart kemerdekaan ini, Daninilah agaknja jang .menondjol-nondjol-

• kanimenuntut. Ke'adilan sosial sekaranqdjuga.

Djadi njatalah, dan sebab njata itusa-­ja .pert]aj a, bahwa bukart u:t'nmat danbangsa kita jang berdjuang denqan SilaKetuhanan Jang Maha Esa sadja sema­tjam itu jang beliau meksud,

Maka djanganlah salah sanqka, sau­darakul Karena bukan orang sematjamBung Karno jang akan lekas melupakanperistiwa jang terang Uu.Dan peristiwaitu terdiri pull1a dalam did beliau sendiri.

2. Sila Kemanusiaan:

Lantaran berdjuanq dengan Sila Ketu­.hananJang Maha Esa itu sadja, makadenqan sendirinja mereka telah mempu­njaf peti-kemanusieen jang tinggi. Karena. .manusia dan kemanusiaan- jang setinggi':'Ungginj<:i. pada kejakinan dan kepertja­jaan mereka, dandalam praktek4idupmereka, ialah jang paling dekat hubu-

1&

ngannja dengan Tuhan'. Mereka pentja­ja kepada TuhanJang MahaEsa .sadja.Dan Tuhan bersabda: "Kaanan nasu urn­matan Wahidatan' (adalah manusia ituummat- [anq satu}. Hania Tuhan sadjalahtempat mereka pertjaja dalam hal ini.Adapun seruan manusia sesama .manusiaatas kemanusiaan itu, kadang2 hanja di­mulut, tetapi djauh dari kenjataan. .Olehkarena mereka pertjaja kepada Tuhanmerekapun pertjaja kepada sabda Tuhan.Dan sabda Tuhan sudah terangbahwakemanusiaan rtu-adalah satu, Tuntunansabda .itulah jang merekapegang teguhdalam hidup. Oleh karena pertjaja kepa-

• da Tuhan JangMaha Esa sadja, mere~c

kapun pertjaja kepada nabi, Dannabibersabda: "chairu n-nasu man janfa'unnasa" .(jang scbaik-baik manusia ialahjang banjak manfa'atnja kepada sesamamanusia) . Pen-kemanusiaannie iJtu bu­kanlah sila jartg baru dibuatkan sekarang,direntjanakan sekarang,dan difilsafat­kan sekarang. Melainkan, kemanusiaan·itu baginja adalah keimenen jangtidakdepet dipisahkan,atauhasiI jang tumbuh

19

\

langsung daripada sila jang asld tadi; ja ..­itu Ketuhanan Jang Maha Esa.sadja.

Sehingga kalau dia melanggar peri..kemanusiaan, .dia tidaklah akan bertang..gung djawab dihadapan sesamanja rna..nusia, dan tidak dihadapan Bung Karnosebagai pentjipta dari filsafat PANTJA.:'SILA. Mereka akan bertangqunq idjawahdihadapan Tuhan, dari sesuatu jang ber... nama ,dosa. Dan nama dosa itu sampaisekaranq masih menekan kepada djiwamereka, __

Namanja sebagaimanusia, sebagai in;'san, senantiasa dipanggil oleh Tuhan.Djika dia terlalai dan bimbanq oleh jang.lain, lalu disadarkan: "Ja ajjuhal Insanu,magharraka hi rabbika l-karim"? hai rna..nusia, geranganapakah jang memalinq­kan kamu dari pada Tuhanmu jang mu..Iia, jang mendjadikan engkau, jang me..njamakan engkau dan ma'adili engkau.Lantaran tegoran ajar itu, mereka kern- ,-,'bali -Iagi' dalam peri..kemariusiaan menu."dju djalan Tuhan. Tidak perduli kepaja-han, Ielah dan penderrtaan. Lalu Tuhanbersabda pula "Ja ajjuhal Insanu, innakakadihun ilaa rabbika kadhan, famulaqihi",

20

,.:.

lah semua, djanqan berpetjah v-belah".Meskipun berlam agama, berlam-kejakin­an, berlain partai, namun ummat jangmempertjajai Ketuhanan Jang Maha Esasadja ini, tidak djuga berbeda seruannjadengan apa jang senantiasa diserukanoleh Bung Karno, .ananlah bersatu",

. Marilah bersatu dalam mempertjajai 1).1~

han "Hai orang2 jang keturunan kitab,marilah kernbali kepada .Jcelimet jang

. soma-kite didalamnja, bahwatidak adatempat ber'ibadat hanjalah Allah, dandjanganlah kitavpersekutukan Tuhan de­ngan sesuatupun, dan djangan mengam~

bil seterrgah kita vakan jang setengahnjalagi mendjadi Dewa2 (Tuhan2 ) pulase..-·lain, Allah"!. .

Bukankah disini dibanterasnja sangatsemanqat diktator, semangat rnendewa­kan pemimpin, dan hanja sasu tudjuan,jaitu Ketuhanan Jang Maha Esa? Meli­hatkepadaperi-kemariusiaan jang timbuldari pada Sila Ketuhanan Jang MahaEga sadja il1i,bohonglah' kejakinannjakepada Ketuhanan Jang Maha Esa, kalaudia tidak mendjundjung tinggi peri kema j

nusiaan. Sebaliknja tidak satu theorie ten~,22

tangperi~kemanusiaan jang dapatdidja~min kedjudjurannja, selama tidak didasar­kan kepada Ketuhanan JangMaha Esa.

3. Sila ke'aclilan Sosial:Dengan tegas Tuhan Allah menqata­

kan ,;Bohong pengakuan seseorang bah- .wa diaberagama, kalaudia tidak membe­rikan pemeliharaan j~lIlg baik bagi anak[atim", Bohong pengakuan seseorangbahwa dia inempertjajaiKetuhan,an JangMaha Esa, kalau tidak diurusnja makanfakir~miskin. Masuk nereke W eilun, wa­Iaupunta sembahjang, kalau sembahjanq :nja itu hal1ja karena mengambiLmuka ke­pada orang banjak (tiaa) ..

Masuk nereka toeiluti, walaupun diasembahjang tunggak~tunggik, ditambah­nja sembahjang lima waktu dengan se­gala sembahjang sunat, kalau dihambat­hambatnjabertolong~tolongan, bantumembantu. gotong rojong. Walaupun ka...tanja dia pertjaja kepada Sila Ketuha...nan Jang Maha Esa. Bohong kepertja­Iaan .itu kalau dia menjakitidiirannia (te-ta;ngga). . .

"Demi Allah tidak beriman. Demi AI~

23

lah tidak beriman. Demi Allah tidak bel'..iman", demikian sabda djundjunqan. La",luorang bertanja: "Siapa jang tuan

. maksud, ja pesuruh Tuhan?" Dja­wab Nabi: "Orang jang menjakitihati djirannja", Sabda beliau pula,"kalau ada orang mati kelaparan da­lam satu kampunq, maka seisi kampung

. itu bertanggung djawab atas kematianitu". Sehingga Ibnu Hazmin berpenda...pat, bahwa seluruh isi kampung dituntutlantaran kematian irtu.Saja tidak akanulangkan disini berapa peraturan fang te~

lah dibuat oleh Tuhari Jang Maha. Esaitu untuk memperbaiki keadilan Ysosial.Saja bukan hendak meneranqkan itu,hendak memberi pendielasan kepadaBung Karno, karena sudah terang bukanitu jang beliau maksud. Dan tidak pulauntuk kaum jang berdjuang dengan SilaKetuhanan [anq Maha Esa sadja, kare­na rnereka pasti tahu Itu.

Dunia sekarang ini seluruhnja men un..tut Ke'adilan sosial. Maka ummat jangpertjaja kepada Ketuhanan Jang Maha

.Esa itu sadjapun dengan sendirinja me­nuntut ke'adilan sosial. Peraturan2 jang'

24

lama sebagai zakat dan lain2, dapat di­tambah pula, asal tetap dalam garis Ke­tuhanan Jang Maha Esa. Djadi, kalau diahanja memegang sila Ketuhanan JangMaha Esa sadja, tandanja dia mesti me­nuntut Keadilan sosiaI. Dah kalau dia ti­dak menuntut ke'adil.an sosial, tandanjadia membohongi agama, tandanja sem­bahjangnja itu masuk neraka wailun.Tandanja dia termasuk orang jang di­sumpahi nabi tiga kali, tidak beriman.Dan kalau kedapa'tan seseorang mati ke­laparan dalam sebuah dUSUl1 itu, , dapatditantut semua, isi dusun itu walaupundisana ada mesdjid.

4. Kedaulatan Rakjat:Kedaulatan Rakjat adalah kepertia­

jaan, kejakinan dan pendirian d~ri padaorang jang berdjuang dengan sila Ke­tuhanan [anq Maha Esa sadja. Baranq­siapa jang mengaku pertjaja kepada Tu­han Jang Maha Esa, dengan sendiri?jadia pasti pertjaja akan kedaulatan rakjat.kedaulatan manusia.

'Dalam kepertjajaan jang mereka pe­gang, tidak ada manusia jangdiberi hak

25

menguasai sesamanja manusia. Tldakada diktatorda:Iam -masjarakat sepertiini. Baik diktator keneqaraan, atau dikta­tor vkeaqamaan. Nilai manusia menurut'adjaran ini lebih tinggi dari pada demo..,krasi atau 'kedaulatan rakjat menurut fa­ham bangsa Barat sekaranq. Menurutsabda Tuhan Jang Maha Esa, jang hanjadia sadja jang 'mereka pertjajai, manusiadidunia ini adalah 'chalifah Tuhsn, wakilTuhan mengatur dunia. Maka kalau adapemimpin, baik radjaatau Presiden dise­rahi rnemimpin suatu neqara penjerahanitu bukanlah datanq dari latIlgit jang lanq­sung diberikan kepadanja. Bukan seba­gai perkataan Lodewijk ke~XIV jangberkata, "Sajalah Neqara". Atau WillemII jang berkata, .Sej« memerinteh. eteskehendek Tuhen",

Tetapi kepala negara memerintah atas\ kehendak rakjat. Rakjat itulah jang ber­

daulat, jang berkuasa, Dialah chalifahTuhan. Semua], Dan susunan masjarakatmanusla. itu; menurut adjaran jang mere-.ka pegang, sedjak dari dirt.isendiri, lalukepada rumah tanqqa, sampai i-kepadadesa, dustin dan kampung, sampai kepada

26

propinsi.iwilajah dan Pemerintahan umumdalam satus neqara, dan sampai kepadatudjuan perdamaian dunia (universeel},adalahamanat belaka dari Allah, barangTuhan jang dipertjajakan kepada insan,

Berchianat kepada amanat itu adalah .berchianat kepada Allah. Sebab .itu ma­nusia diberi kebebasan metnilth vbentukPemerintahan menurut susunan [anq me­reka kehendaki, menurut kemadjuan za­man dan tempat. Denqan satu dasar jangtesap, jaitu SJURA. (musjawarat). Rakjat sesamanja wadjib bermusjawa­

rat memilih bentuk ' Pemerintahan dankalau ada jang terpilih memegang ke­kuasaan, rnaka sipemeqanq kekuasaanitu wadjib musjawarat pula kembali de­ngan jang memberinja kekuasaan.

Ditegaskannja lagi kepada pemegangkekuasaan itu, "Kalau engkau bersite­gang tIrat leher dan hati mernbatu,orang2 itu akan mendjauhkandiri 'darjkelilinqmu", Kepada jangmemegang,Pemerintahan diwadjibkanmendjalankankekuasaan dengan keadilan. Sehaliknja,baqi: fakjat jang memberi kekuasaan- tadi;diwadjibkan pula senantiasa ~mendjaga,

kalau2 jang diberinja kekuasaan itu ke­luar dari keadilan.

Hadist: "Tidak boleh ta'at kepada sesa­ma machluk, kalau akan mendurhaka ke-pada chalik". -

Suatu bangsa menurut kepertjajaankaum jang memperdjuangkan ke Tuhanan'jang> Maha Esa sadjaItu.vakan mcntjapaideradjat jang setinqqi-tinqqinja, se1amamerekamasih tetap memegang tiga pokokdari Kemerdekaan.

1. Merdeka iradah (kemeuan}: selamamereka masih berani menjuruh, menja­rankan, mengandjurkan dan -mentjipta­kanperkara jang maaruf. Jaitu jang di­kenaI baik dan diterima baik oleh Ma­sjarakat. Itulah jang bernama "AI~amru

bil maaruf". . '2. Merdeka fikiran, atau bebas menja­

takan fikiran, Jaitu melarang. ~enahan;memprotes, menq-oposisl jang mungkar. ­Artinja jang tidak dapat _diterima oleh

masjarakat. Itulah jang herJ:).ama "an~nahju 'anil munkar". Tidak perduli darisiapa datangnja dan siapa janq mengan...djurkan. Dalanimenjatakankebebasan'fikiran itu, tidaklah perdqIidari siapa

28

datangnja. Karena kebenaran diatas datisegala orang. Sebagai sembojan, .,keadil~

an diatas dari kekuatan, kebenaran di­atas dari kedudukan".

3. Kemerdekaan djiwa, Bebas dari ke­takutan. Itulah kepertjajaan kepada Tu­han Jang Maha Esa sadja, dan berdjuanquntuk Tuhan jang Maha Esa sadja, se­hingga djiwa mendjadi kuat menentangsegala pantjaroba dan kesulitan. Sehinq­ga mentjintai sesama manusia adalah ka­rena kehendak Tuhan. Mentjapai keadil-"an sosial adalah ' karena kehendak Tu­han dan kedaulatan Rakjat, adalah ka­rena amanat Tuhan dan karena memikultanggung djawab djadi chalifah Tuhan.

Inilah: ,tWa tu'minune uua«: (Danpertjaja kepada Allah).

Kepertjajaan inilah jang menjebabkaatidak ada ketakutan. Tidak takuj miskin,dan tidak sombong lantaran kaja. Tahanseketika dapat senqsara, dan tahan pu­la seketika dapat nikmat. Dan tidak pu­la tjanggung seketika djatuh dari nik­mat itu. (1) Karena semua janqdikerdja-

(1) lni perlucllingat, karena banjak orangjang lulus kena udjian kesusahan, tetapi se­di>ldt jang lulusketika datang udjian rkese-nangan dan kemewahan, .

29

kan dalam hidup ini adalah bakti dan iba­dat belaka. Dan kalau pokok ini jang run­tuh [kenierdekaan djiwa), inilah permu­laan hilang kemerdekaan. Walaupun ser­dadu asing tidak ada didalamnja lagi.Bahkan Pemerintahannja itulah jang akanasing baginja.

Kebangsaan:

Oleh karena jang mendjadi urat tunq­gang dari pantja sila itu ialah KetuhananJang Maha Esa, dan itu sadja perdjua...ngan jang pertama dart utama, dengansendirinja sila kelima ini, jaitu kebanq­saan, dapatlah berdjalan dengan se-baiks­nja. Karena dalam dunia ini, sila ke~. ~

bangsaan itu adalah sesuatu jang tidak ~

tetap.Sebelum ada nasionalisme Indonesia,

orang mentjintai bangsanja dengan setja­ra jang sempit. "Bangsa" Buqfs, bangsaDjawa (sehingga ada gerakan Groot Ja~

va ). banqsa Minang (Minangkabau Ra­ya), bangsa Melaju Raja .dan 1ain2.Per~

samaan nasib dan penderitaanlah jangmenjebabkan kita mentjari segala matjam

30

bahan dan alasan buat menetapkan ke­bangsaan Indonesia jang sekarang ini.

Diwaktu kita berdjuang hendak mem­pertahankan kemerdekaan kita, pihak Be­landa sengadja hendak menimbul-nimbul­kan semangat kebangsaan jang sempitjmtuk menghalangi perubahan nasib kita,dalam menjusun kebangsaan Indonesia.

Kita tuntut Irian, karena menghendakiperubahan nasib, meskipun masih banjak·suku bangsa jang -belum mengenal ba­gaimana benarkah pertalian darah kitadengan Irian. Danbelum berani kita me­nuntut tanah Melaju Semenandjung danBorneo Utara jang terang2 sedarah de­ngan kita. Sebab dia ditangan banqsajang lebih ·kuat (Inggeris). Dan tidakkita sebut-sebut bangsa kita di Filipi­na, karena itu sangat merusakkan perhu­bungan kita dengan pemerintahan disana.Dan amat djauh dari perdjuangan kita,bangsa kita jang ada di Madaqaskar..Ceylon, dan Afrika Selatan. Selain dari

. jang djauh dari padaWilajah jang ada. dalam tangan kita, namun "bangsa Indo..nesia" jang telah kita serukan denqa-, ke­[akinan, propaganda besarsan vitu. masih

31

sadja ada jang belum faham benar apamestinja kebangsaan itu, Timbullah sua­ra2 bahwasanja jang berhak memimpinkebudajaan Indonesia itu ialah bangsaDjawa, sebab peradabannja telah tinggLDia telah pernah mempersatukan Indo­nesia dalam keradjaan Modjopahit. Diatelah pernah mempunjai Patih GadjahMada jang gagah perkasa. Bahkan da-lam salah satu babak tontonan jang dia­dakan atas andjuran Lembaga Kebudaja­an Indonesia di_ Gedong PertemuanUmum Djakarta dalam bulan April 1951.pernah ditontonkan suatu tarian jang sa­ngat eseli, jaitu perkelahian Patih GadjahMada dengap. seorang pahlawan Bugis[tetapi malam itu berpakaian Melaju),jang kalau kiranja ditonton oleh orangbangsa Indonesia dari Bugis dimalam itu,pasti akan rtersinggung perasaannja, sebabtentu sadja diachir tjeritera, jang kalahialah pahlawan Bugis itu, dan jang me­nang ialah Kandjenq Patih Gadjah Mada.

Dan lantaran itu semuanja, timbul pu­la reaksi dari perasaan jang amat halusitu, lalu orang Melaju mengumpul pulakemeqahannja jang lalu. Sebelum Patih

32

Gadjah Mada, telah ada dibukit Sigun~

tang Mahameru, sebuah keradjaan bema­ma Melayu. Mulanja bernama Seriwidja­'ja, kemudian Darmasjraja. dan kataorang Minangkabau, kemudian itu Pa­gar~rujung. Lalu kata mere~a jan~ l~inpula, Sjailendra adalah radja kami; Dia­lah jang mendirikan Brobudur dan Men­dut. Sritribuana adalah maharadja kami,Patih Pikramawira dan Demang LebarDaun adalah orang besar kami. Makadatanglah suara. baru jang lain untukmendamaikan, "Kalau begitu kamu se­muanja ini adalah berasal dari saturumpun kebudajaan, jaitu Budha Maha­yana, atau tjampuran Budha dan Siwa,sebab itu kembali sadjalah kepada agamaHindu".

Pendeknja, bermatjam-matjam.Maka ditekankanlah perasaan seperti

dtu kedalam, meskipun tidak habis. Ka­rena mendjaga persatuan. Tetapi timbulpula disa'at-sa'at pentinq. Maka kede­ngaranlah beberapa suara: aga~nja s~a~ra ini makin lama akan klan djelas diu­gao ..Federa~i" made in pendjadjahan, ti~daklah kita sukai, Tetapi federasi dengan

33

semangat kemerdekaan, kita lebih suka:Dengan adanja Iederasi, walaupun rna...sanja itu dilambatkan sedikit, akan ter­djaminlah persatuan kita.

Karena kalau denqan bentuk NegaraKesatuan sekarang ini, nampaknja, siapajang pandai memasukkan penqaruhn]a,kebudajaannjalah jang akan ;menang.Maka pernahlah Mr. St. Takdir Alisjah­bana berkata: ,;Pantja Sila itu berlawanlawan. Kemanusiaan tidak sesuai de­ngan kebanqsaan". Dan timbul pula sua- .ra jang lain: "Lebih baik tauladan Sovjetsadjar Soviet terdiri dari berbagai Neqa­ra bagian. Negara bagian itu bebas me­makai bahasa daerahnja sendiri dan ke­budajaannja sendiri".

Dalam suara-suara sebaga!i ini, tim­bullah golongan jang hanja merne­,gang Sila Ketuhanan Jang Maha Esasadja, mereka mengemukakan kon­sepsi kebanqsaan sendiri: "Wadja'alna~

kum sju'uban wa qabaila Ii ta'arafu"(dan kami djadikan kamu beraneka ra­gam suku bangsa, agar kamu kenaI me­ngenal). Dan "Inna akramakum 'indal­Lahi atqaakum" (dan jang semulia-mulia

34

kamu dihadapan Tuhan, ialah jang setaq-wa-taqwa kamu). .

Lantaran itu maka berpeqenq : teguhkepada Sila Ketuhanan lang MeheEsa itu sadjalah jang eken: mendjaminselemetnje kebenqsdsn Indonesia ini.Dialah jang akan sangat proqtessie] dji-.ka keadaan mesti betubeh. Sebab sudahnjata sekarangbahwasanja kebangsaanjang sempit, tjinta kebangsaan jang bu­ta (chauvinisme) telah hendak lalu masa­nja, Dengan sebab itu sudahlah dapat di­djelaskan bahwasanja jang dimaksud de­ngan kebangsaan sekarang ini ialah .Ne­gara, dengan rukun sjaratnja jang tentu,jaitu batas sempadannja, undanqz dasar­nja,kepala Negaranja dan bendera, lam­bang dan tjogannja.

Tidak lagi surut kebelakang sedjarah,membanggakan kebesaran jang lampau;",kebudajaan aseli", jang definisi aselinjaitu tidak dapat pula ditundjukkan, Dansila dari Ketuhanan Jang Maha Esa itu.telah menqadjarkan, bahwasanja seluruhbanqsa adalah kawan, seluruh manusiaadalah sahabat, dan tudjuan jang palingachir ialah perdamaian kemanusiaan me-

35

negakkan dunia jang barn. jang'adil daamakmur.Penutup,Ketuhauan JaI1lg Maha Esa, -urat tung~gangnja Pantja Sila: . '

Sekali lagi. Saja Iebih tjondong kepa­da pertjaja, bahwa bukanlah kaum perqe­rakan, perkumpulan dan partai Islamjang ditudju oleh Presiden Sukarno se­ketika beliau mengeritik, karena adaorang jang hanja berdjuang dengan Ke..tuhanan Jang Maha Esa sadja. Bukan­kahbeliau jang pernah berkata kepadasalah seorang pemimpin kita, bahwa be­liau tertarik ,sangat dengan idioloqie" fal­safah keragaman", bukan filsafat per­tentangan + kebendaan. Dan falsafahkeragaman dan perdamaian" itu hanja adadalam -Ketuhanan Jang Maha Esa sadja.Jang beliau maksud barangkali adalahgolongan ummat Islam, atau entah golong~

an pemeluk agama lain jang tidak me­ngerti perdjuanqan, jang agamanja mem..beku dan membisu.

Oleh karena saja pertjaja bahwa inijang beliau maksudkan, sebagaimana ter..njata djuga dalam buku falsafat beliau

36

/

. -\{

"lahirnqa Pantja Sile", jang dibuku itu ",beliau mengandjurkan supaja ummat Is..lam turut berdjuang menegakkan Nega..ra, sehingga sebagian besar dari anggo..ta2 perwakilan itu terdiri dari orang Is..[ameedjati, dan tertjapai kehendak Islamsedjati.

Maka saja sama andjurkan dengan be­liau, marilah kita kaum Muslimin ber­djuang dalam uret tunggangnja PantjaSile, Sila Ketuhanan Jang Maha Esa sa ..dja, ja'ni dengan artinja jang penuh. Ka ..rena bilamana berdjuang dengan Sila keTuhanan [anq Maha Esa sadja, didjamin.

, akan terpeliharalah Sila Jang Empat lagi.Dan mana tahu, entah suatu waktu diku..rangi satu, misalnja kebangsaan. Atau di..hilangkan sama sekali, namun KetuhananJang Maha Esa akan tetap dalam sadja..nja, jang ~meliputi segala matjamnja Sila,

Atau mana tahu, karena mendalamnjaKetuhanan [anq Maha Esa .itu, karenadia sadja urat tunggang darisegenap Si..la, entah tumbtih pula Sila..sila jang lainlagi. Pantja Sila. Sapta Sila, Seribu Sila..Ketene bueten manusia tidaklah tetep,dan bueten Tuhan djugalah jang tetap.

37

Dan mana tahu, entah datang lagi be­berapa pertjobaan kedalam Negara kitaini, karena angin2nja telah tampak. AdaSila jang gugur, ada Sila 'jang terqon­tjang, adaurat jang tertjabut. Padawaktu Itu hanja satu sila sadja jang akantetap, tidak akan dapat ditjabut; Ketuha­nan Jang Maha Esa.

-Manusia datang, dan manusia pergi.Keadaan bertukar, dan keadaa-, berganti.Tjobaan datanq, dan angin ribut pantja­roba, Sesudah angin ribut.. sesudah sele­bat-lebat hudjan turun, matahari akantjerah kernbali, serta alam kembali kepa­da kemurniannja, dan satu tetaplah tinq­gal, jaitu, j,KETUHANAN lANG MA"HA ESA".

Dengan dia kita rela menempuh hidup.Dengan dia sadja kita relamenempuhmaut. Bahkan tidak ada maut, ~ hanjalahliqaak (bertemu,dengan Allah). Sedjauh­djauh perdjalanan, slapapunrijua, namunkepadanja djuga akan kembali, akan pu­lanq, kepada dia sadja, lain tidak.

.Ketuhenen lang Maha Esa! sumbethekiki dati segala Sile dan Kesusileen",

Djakarta 20 Me~ 1951.

38

KAMi SEDIAKAN.

HAMKA:

Tasauf Modern · f 22.-Falsa'fah Hidup .: " :..... ,,22.--Lembaga Hidup ,,22,-P rib ad i ,,12.-F,alsafah ldiologie Islam " 9.50Menunggu Beduk Berbunji i...... " 2.50Lembaga Hikmat ;....... " 5.25Bohong Drdunia, " 5.-Margaretta Gauthir........................ " 5.­iDibawah Lindungan .Ka'bah............ " 2.-Didalam Lembah Kehidupan " 4.50Sedjarah Umat Islam ,,11.-Karena Fitnah ","';" ;..... " 5.-Kenang-Kenangan Hidup I dan II a " 8.50Lembaga Budi " 8.~

1001 scar-sosi Hidup '~""'''''''''''''''''i 6.-Angkatan Baru " 3.50Repolusi Agama r : ,.............. " 8.·-Didalam Lembah tjita-tjita .. ;......... ,,5.-­d.I.1, .

Pesanan kontan dan porto 10%.

Pustaka ;,KELUARGA"

'I'oaiHong II/141 e Djakarta. I

39

ONGKOS KIRIM + 10°/0

PESANAN BANJAK BOLEH BERDAMAI

Pesanlah dari sekarong pada:

Akan menjusul:I. PEMBANGUNAN BUDI PEKERTI oleh Hamka2. KEBUDAjAAN ISLAM INDONESIA oleh Hamka '

penerblt:PUSTAKA "KELUARGA" DJAKARTA

HARGA f 8.- PORTO 10°/0

Tjetakan ke-'"

PUSTAKA "KELUARGA"Toa Hong 11/141, Djakarta

Lukisan BASUKI, ABDULlAH

ditjetak da~am 4 warna atas ke~astebal jang terbaik, ditjetak' diluar

negeri, dise1enggarakan dalam 4

ukuran, jaitu:

A. 52 X 75 eM Harga R. 15.-

B. 34,5 X 52 eM (i,75" "

C. 25,5 X 37,5 eM 3,75"

D. 10 X 15 eM 0,50"

PIGURA RESMI

ep.dicrrl. epre()idel1Soekarno

40

PRINTED INU.S,AI

LIBRARy Af~DATE DUE

GAYLORD

~". , , ,

PERTJETAKAN DE UNIE 2130-6-'51