injil bahasa arab tentang masa kecil sang penyelamat
TRANSCRIPT
1
Christian Apocrypha and Early
Christian Literature
The Arabic Infancy Gospel of the Savior
Dari: Ante-Nicene Fathers Vol 8
Alexander Roberts, Sir James Donaldson, Arthur Cleveland Coxe - 1886
.
Injil bahasa Arab tentang
Masa kanak-kanak dari Sang Penyelamat
Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, satu Allah. Dengan bantuan dan
dorongan dari yang Maha Tinggi, kita memulai menulis sebuah buku
tentang keajaiban Allah, Tuhan dan Juruslamat Yesus Kristus, yang
bernama Injil tentang masa kanak-kanak: dalam damai sejahtera Tuhan.
Amin.
1. Kita menemukan(1) bahwa apa yang diikuti dalam kitab Yusuf sang
ahli taurat, yang tinggal pada zaman Kristus. Ada yang mengatakan dia
adalah Kayafas. (2) Dia telah mengatakan bahwa Yesus berkata, dan
tentu ketika Dia terbaring diatas keranjang bayi lalu berkata kepada
ibuNya Maria: Aku adalah Yesus, Anak Allah, Firman Allah, dengan
siapa engkau membawa keluar, sebagaimana Malaikat Gabriel telah
mengumumkan kepadamu, dan BapaKu telah mengirim Aku untuk
penyelamatan dunia ini.
2. Pada tahun 309 era Alexander, Agustus telah mengeluarkan suatu
perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang. Maka Yusuf bangkit dan
membawa serta istrinya, Maria, pergi ke (3) Yerusalem, dan datang ke
Bethlehem, untuk didaftarkan beserta dengan keluarganya di tempat
daerahnya. Dan pada saat tiba ke sebuah gua, Maria memberitahu Yusuf
bahwa tiba saatnya ia akan melahirkan, dan ia tidak bisa pergi ke kota,
tetapi, ia berkata, mari kita masuk ke gua ini. Saat ini adalah saat
2
matahari terbenam. Dan Yusuf pergi dengan terburu-buru untuk mencari
seorang wanita untuk menemani Maria. Maka daripada itu, ketika dia
sangat sibuk dengan hal tersebut, dia melihat seorang wanita tua Ibrani
yang tinggal di Yerusalem, kemudian berkata: Kemarilah, wanita baikku,
dan pergi masuk ke gua ini dimana terdapat seorang wanita akan
bersalin.
3. Di saat setelah matahari terbenam, wanita tua itu dan Yusuf datang ke
gua, dan mereka bersama-sama masuk ke dalamnya. Dan lihatlah mereka
ini dipenuhi oleh cahaya yang lebih indah daripada kemilau cahaya
lampu-lampu dan lilin, (4) dan terang daripada cahaya matahari. Anak
itu dibungkus dengan kain lampin dan sedang mengisap air susu ibuNya
Bunda Maria, dan Ia dibaring di sebuah palungan. Dan ketika mereka
sedang mengamati cahaya ini, wanita tua itu menanyakan Bunda Maria:
Apakah kamu ibu dari Anak ini? Dan ketika Bunda menyangut dia:
Kamu sama sekali bukan seperti anak-anak perempuan Hawa. Bunda
Maria berkata: Sebagaimana anakku tidak ada kesamaan antara anak-
anak lain, maka ibunya tidak ada kesamaan antara wanita lain; Wanita
tua itu menjawab: Nona saya, saya datang untuk dibayar; Saya telah lama
dilanda dengan kecacatan tubuh. Nona kita Bunda Maria berkata kepada
dia: Taruh tanganmu diatas anak itu. Maka wanita itu melakukan hal
tersebut, dan seketika itu juga ia sembuh. Maka dia maju kedepan dan
berkata: Sejak saat ini saya akan menjadi pengasuh anak ini sepanjang
hidupku.
4. Kemudian datanglah para gembala domba; dan ketika mereka sudah
menyalahkan api, mereka bersukacita dengan sangat, terdapat bala
tentara dari surga meninggikan dan merayakan Allah Maha Tinggi. Dan
ketika penggembala domba itu melakukan hal yang serupa, goa seketika
itu menjadi seperti Bait Allah dari dunia atas, dari surga dan bumi
memuliakan dan mengagungkan Allah karena kelahiran Tuhan Yesus.
Dan ketika wanita tua Ibrani itu melihat kehadiran keajaiban-keajaiban
itu, lalu dia bersyukur kepada Allah, dan berkata: Saya berterimakasih
kepadaMu, Allahku, Allah bangsa Israel, karena mataku telah melihat
kelahiran Sang Juruslamat dunia.
5. Dan tiba saatnya pentahiran, yaitu hari kedelapan, anak itu harus
disunat menurut hukum Taurat. Dimana mereka menyunat Dia di dalam
3
gua. Dan wanita tua Ibrani itu mengambil sehelai kulit; tapi ada yang
mengatakan dia mengambil tali , dan meletakkannya dalam sebuah
minyak . Dan dia mempunyai seorang anak laki-laki, seorang
pedagang minyak, dan dia memberikannya kepada anaknya, lalu berkata:
Jangan sampai botol berisi minyak ini dijual kepada orang lain walaupun
yang ditawarkan untuknya 300 denarii(5). Dan botol inilah yang dibeli
oleh Maria si pendosa dan dipakai untuk menuangkan ke kepala dan kaki
Tuhan kita Yesus Kristus, setelah itu dia menyekanya dengan rambutnya.
10 hari setelah itu, mereka membawaNya ke Yerusalem; dan pada hari
ke-14(2) setelah kelahiranNya, mereka membawaNya ke Bait Allah dan
menghadaplah Ia dihadapan Allah dan siapkan pengorbanan bagiNya,
sesuai dengan hukum Taurat Musa, yaitu: Setiap laki-laki sulung harus
dikuduskan bagi Allah.
6. Orang tua bernama Simeon melihat Dia bercahaya seluruh tubuhNya,
ketika Bunda Maria, perawan ibuNya sedang menggendong Dia dalam
rangkulan tangannya serta bersukacita atas Dia. Dan malaikat-malaikat,
membuat lingkaran berdiri mengelilingiNya serta memuji Dia, bagaikan
penjaga yang berdiri didekat seorang raja. Simeon bergerak dengan cepat
ke hadapan Bunda Maria dan dengan tangan terlentang lebar berkata
kepada Tuhan Yesus: Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi
dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah
melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan
dihadapan segala bangasa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi
bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel. Disitu
ada Hana juga seorang nabi perempuan, ketika itu datanglah ia ke situ
dan mengucap syukur kepada Allah dan memohon Bunda Maria untuk
memberkatinya.
7. Sesudah Tuhan Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada
zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem, seperti yang pernah diramalkan oleh Zeradus; dibawa serta
persembahan-persembahan oleh mereka, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Mereka mengagungkan Dia dan mempersembahkan persembahan
kepadaNya. Kemudian Bunda Maria mengambil salah satu dari kain
pemberian orang dan memberikannya kepada mereka sebagai maksud
tanda terimakasih; dan mereka menerimanya dengan kehormatan yang
amat besar. Dan pada waktu bersamaan, tampaklah malaikat berbentuk
4
bintang yang sebagaimana telah menuntun mereka dalam perjalanan
mereka, dan kini mereka pergi meninggalkan tempat untuk mengikuti
cahaya malaikat sampai mereka tiba di negeri mereka.(6)
8. Dan para raja-raja beserta dengan semua imam kepala dan ahli Taurat
bangsa berkumpul mendatangi mereka, menanyakan apa saja yang telah
mereka lihat dan lakukan, bagaimanakah mereka dapat sampai disana
dan kembali lagi ke negerinya. Kemudian mereka menunjukkan kepada
mereka kain yang diberikan oleh Bunda Maria. Makanya, mereka
mengadakan sebuah pesta dan menurut tata kebiasaan mereka, mereka
menyalakan api dan memujanya, dan membuang kain tersebut ke dalam
kobaran api; apipun segera membakarnya. Tetapi, setelah api telah
padam, mereka mengambil kembali kain itu keadaannya sama seperti
sebelum dibakar oleh api. Oleh karena itu, mereka mulai menciumnya
dan meletakkannya di kepala dan mata mereka sambil berkata: Ini
sungguh kebenaran tanpa keraguan. Sudah pasti, ini adalah suatu hal
yang agung dimana api tidak sampai membakarnya dan
menghancurkannya. Lalu mereka mengambilnya dan dengan kehormatan
yang sangat besar mereka menyimpannya diantara barang berharga
lainnya.
9. Dan ketika Herodes melihat orang-orang majus telah meninggalkan
dia dan tidak akan kembali lagi, maka dia memanggil imam kepala dan
ahli Taurat, kemudian berkata kepada mereka: Tunjukkanlah dimana
Kristus dilahirkan. Lalu ketika mereka menjawab: Di Betlehem tanah
Yudea, lalu dia memulai berpikir bagaimana cara untuk membunuh
Tuhan Yesus. Napaklah seorang malaikat Tuhan di dalam mimpi Yusuf,
katanya: Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibuNya, larilah ke Mesir.
Maka Yusufpun bangun lalu pergi sebelum ayam berkokok.
10. Ketika dia sedang memikirkan rencana untuk perjalanannya, sebelum
dia dapat pergi jauh matahari sudah terlebih dulu terbit. Kini dia sedang
mendekati sebuah kota besar, dimana terdapat sebuah patung berhala,
kepada patung-patung berhala lainnya dan dewa-dewa orang Mesir
diberi persembahan dan pemujaan. Di depan patung ini berdirilah
seorang imam melayani dia, menurut dia, Setan telah berbicara lewat
patung berhala itu, dan ia telah melaporkannya kepada seluruh penduduk
Mesir dan sekitarnya. Imam ini mempunyai seorang anak laki-laki yang
5
berumur 3 tahun yang dicobai oleh berbagai setan; dia melakukan
banyak perkataan yang keluar dari mulutnya; dan ketika setan-setan
menguasai dia, dia merobek pakaiannya dan dalam keadaan telanjang dia
melemparkan batu kepada orang-orang. Disitu terdapat sebuah rumah
sakit di dalam kota yang dipersembahkan bagi patung berhala itu. Dan
ketika Yusuf dan Bunda Maria telah mendatangi kota itu, kemudian
memasuki rumah sakit itu, penduduk setempat merasa sangat ketakutan;
kepala suku bangsa dan imam kepala dari patung berhala itu berkumpul
bersama menghadap patung tersebut, dan berkata kepadanya:
"Kekuatiran dan ketakutan apa yang telah melanda negeri kita?" Patung
itu menjawab: "Suatu Tuhan telah datang dengan tersembunyi, yang
sungguh-sungguh Tuhan; yang tiada tuhan lain yang patut disembah
selain Dia, karena Dia sungguh adalah Anak Allah." Negeri ini telah
menjadi hati-hati akan kehadiranNya, seluruh negeri merasa ketakutan
pada saat kedatanganNya, ketakutan sampai gemetaran; dan kita luar
biasanya takut akan kebesaran kuasaNya. Pada waktu bersamaan, patung
itu runtuh dan penduduk Mesir beserta orang-orang lainnya melarikan
diri karena keruntuhan patung itu.
11. Mengenai anak imam itu, penyakit kebiasaannya timbul lagi, ia
memasuki rumah sakit dan disitu ada Yusuf dan Bunda Maria, semua
orang telah melarikan diri kecuali mereka. Maria telah mencuci pakaian
Tuhan Yesus dan membentangkannya di kayu-kayu. Oleh karena itu,
anak laki-laki yang dirasuki setan itu mengambil dan memakainya diatas
kepalanya. Lalu setan-setanpun keluar dari mulutnya melarikan diri
dalam bentuk burung gagak dan ular . Anak itu, telah disembuhkan atas
perintah Tuhan Yesus, mulai memuji Allah dan berterimakasih kepada
Tuhan yang telah menyembuhkan dia. Ketika ayahnya melihat dia sudah
pulih kesehatannya, berkata: "Anakku, apa yang telah terjadi padamu?
Dan dengan cara apakah engkau disembuhkan?" Anak itu menjawab:
"Ketika aku dikuasai oleh setan, aku pergi memasuki rumah sakit, dan
disana aku menemukan seorang wanita agung dengan seorang anak laki-
laki, dimana baju yang telah dicucinya diletakkan diatas kayu-kayu: aku
mengambil salah satu pakaianNya dan meletakkannya diatas kepalaku,
lalu setan-setanpun meninggalkanku dan lari." Karena hal ini, sang ayah
merasa sangat bersukacita, lalu berkata: "Anakku, adalah mungkin
bahwa bayi laki-laki ini adalah Anak dari Allah kita yang hidup, yang
menciptakan surga dan bumi: Waktu Dia mendatangi kita, patung
6
dihancurkan dan semua allah-allah lain ikut runtuh oleh karena
kebesaran kekuatanNya.
12. Apa yang difirmankan Tuhan oleh seorang nabi telah digenapi: "Dari
Mesir Kupanggil Anakku." (1) Sesungguhnya, Yusuf dan Maria merasa
takut ketika mendengar berita bahwa patung itu telah jatuh. Mereka
berkata: "Ketika kami berada di tanah Israel, Herodes bermaksud untuk
membunuh Yesus, oleh karena itu dia membunuh semua anak yang ada
di Betlehem; dan ketika penduduk Mesir mengetahui patung itu sudah
dihancurkan, tidak diragukan mereka akan membakar kita dgn api.(2)
13. Keluarlah mereka, mereka tiba di suatu tempat dimana para
perampok merampok pakaian dan isi bagasi orang tawanannya, dan
mengikat mereka. Kemudian para perampok mendengar suara yang
agung, seperti suara seorang raja yang besar keluar dari kotanya disertai
dengan prajurit-prajurit, kereta kuda, dan gendangnya, saat inilah para
perampok merasa ketakutan, lalu lari meninggalkan semua barang
rampokannya. Maka berbangkitlah tawanan mereka, saling melepaskan
ikat tangan dan menemukan kembali barangnya, lalu pergi meninggalkan
tempat itu. Ketika mereka melihat Yusuf dan Maria mendatangi tempat
itu, berkatalah mereka kepadanya: "Dimanakah raja itu yang telah kami
dengar suara agung yang membuat para perampok meninggalkan kami,
sehingga kami dapat menyelamatkan diri?" Yusuf menjawab: "Ia akan
datang di belakang kita."
14. Semenjak itu, datanglah mereka ke kota lain, dimana ada seorang
wanita yang kerasukan roh jahat yakni Setan yang telah dikutuk dan
pemberontak, dikuasai sejak ia pergi menimba air waktu malam hari. Dia
tidak dapat memakai pakaian maupun tinggal di dalam rumah; orang-
orang biasanya mengikat dia dengan rantai besi, tetapi dia
menghancurkannya dan dengan badan telanjang kabur ke tempat lain;
berdirilah ia di persimpangan jalan kuburan, disitu ia terus menerus
melemparkan batu ke arah orang-orang, dan ini membawa dampak yang
buruk bagi teman-temannya. Ketika Bunda Maria melihat dia, dia sangat
kasihan padanya, dan karena ini Setanpun segera meninggalkan dia
dalam bentuk seorang pemuda dan berkata: "Kesengsaran dari engkau,
Maria, dan dari anakmu, menimpa aku." Maka wanita itu telah
disembuhkan dari kesengsaraan hidupnya, karena akal sehat telah
7
dipulihkan, dia merasa malu atas ketelanjangannya; ia segera menyingkir
dari pandangan laki-laki dan kembali kepada teman-temannya di rumah.
Setelah dia mengenakan pakaian, dia menceritakan apa yang telah
menimpanya kepada ayah dan teman-temannya; dan mereka sebagai
kepala suku di kota tersebut, maka mereka menerima Bunda Maria dan
Yusuf dengan kehormatan yang sangat tinggi dan keramah-tamahan.
15. Sejak hari itu, barang-barang keperluan perjalananpun disediakan
bagi mereka, mereka lalu pergi, tiba di suatu kota pada sore harinya,
dimana sedang dirayakan sebuah perkawinan; tetapi, dengan pekerjaan
Setan yang dikutuk dan pekerjaan pesihir-pesihir menjadikan sang
pengantin menjadi bisu, tidak bisa mengucapkan satu katapun. Setelah
Bunda Maria memasuki kota dengan dibawa serta anaknya, Tuhan
Yesus, lalu pengantin bisu itu bertemu dengan Maria, ia mengeluarkan
kedua tangannya untuk menjamah Tuhan Yesus, diambilnya Tuhan
Yesus ke dalam pelukannya, lalu memeluk Dia erat-erat dan mencium
Dia, membungkukkan tubuh menghadap Dia, mengerakkan tubuhnya ke
depan dan ke belakang. Tiba-tiba, ikatan pada lidahnya terlepas begitu
saja, dan terbukalah telinganya; dan dia berterimakasih dan memberi
pujian pada Allah, karena Dia telah memulihkan kesehatannya. Pada
malam itu juga, penduduk di kota itu dalam suasana bersukacita, dan
berpikir bahwa Tuhan dan malaikat-malaikatNya telah turun beserta
mereka.
16. Disitu mereka bermalam selama 3 hari dengan diberi penghormatan
yang sangat besar dan hidup berkelimpahan. Setelah itu, dengan dibekali
oleh mereka persediaan makanan untuk perjalanan mereka, maka
pergilah mereka dan tiba di kota lain, oleh karena kota itu padat
penduduknya, maka mereka bermaksud untuk bermalam disitu. Dan di
kota inilah terdapat seorang wanita luar biasa: suatu ketika, saat dia pergi
ke sungai untuk mandi, terlihatlah ia Setan dalam bentuk ular, lalu
meloncat keatas dia dan melilit perutnya; seringkali saat malam
menjelang, wanita itu secara kejam disiksa olehnya. Wanita ini, ketika
dilihatnya Bunda Maria dan anaknya Yesus dalam gendongannya,
merasa sangat merindukan kehadiratNya, lalu berkata kepada Bunda
Maria: Oh tuanku, berilah anak ini sehingga aku dapat menggendongNya
dan menciumiNya. Maka diberilah Dia kepada wanita itu; dan ketika Dia
dibawa kepadanya, Setan melepaskan dia pergi, dan pergi meninggalkan
8
wanita itu, sejak saat itu wanita itu tidak pernah lagi bertemu dengan
setan. Oleh karena itu, semua yang hadir saat itu memuji Allah Maha
Tinggi, dan wanita itu dipersembahkan dengan persembahan yang indah-
indah.
17. Setelah hari itu, wanita itu mengambil air pewangi untuk
membersihkan tubuh Tuhan Yesus; dan setelah dia membersihkanNya,
dia mengambil air tersebut untuk sebagian dituangkan pada seorang anak
gaids yang menderita penyakit kusta yang juga tinggal disana.
Setelah selesai, wanita muda itupun terbebas dari penyakit kusta yang
diderita. Penduduk kota berkomentar: "Tidak diragukan lagi Yusuf dan
Maria dan anak bayi itu adalah tuhan, bukan manusia." Ketika mereka
hendak berangkat pergi dari kota itu, anak gadis yang telah lama
menderita kusta itu muncul di hadapan mereka, memohon agar ia dapat
mengikut mereka.
18. Ketika mereka telah memberikan izin kepada anak gadis itu, maka
pergilah ia bersama dengan Yusuf dan Maria. Setelah itu, mereka tiba di
suatu kota, dimana terdapat seorang pangeran yang sangat ternama, yang
membuat sebuah rumah untuk menjamu pendatang asing. Mereka sampai
di tempat ini; dan anak gadis itu pergi ke tempat istri pangeran; dan
disana ia menemukan dia menangis, dan ia menanyakan mengapa dia
menangis. Berkatalah ia: "Janganlah terkejut pada tangisanku, karena
aku diliputi oleh dukacita yang luar biasa, yang aku tidak mempunyai
keberanian untuk menceritakannya kepada siapapun." Lalu berkatalah
anak gadis itu: "Mungkin aku dapat membantumu jika engkau sudi
menceritakannya kepadaku." Putri menjawab: "Baiklah, tapi simpan
rahasia ini, jangan ceritakan kepada siapapun juga. Aku telah menikah
dengan pangeran ini, yang menjadi raja dan penguasa atas banyak kota-
kota, dan aku telah tinggal bersamanya, tetapi dariku tidak dapat seorang
anak laki-laki. Dan ketika saya melahirkan baginya seorang anak laki-
laki, dia terkena penyakit kusta; dan ketika dia bertemu dengan anaknya,
dia memalingkan muka dengan rasa jijik, lalu berkata kepadaku: "Bunuh
dia atau beri dia kepada seorang perawat untuk dibesarkan disuatu
tempat sehingga kita tidak akan pernah mendengarkan kabar darinya
lagi." Setelah ini aku tidak dapat berbuat apa-apa pada dia, dan aku tidak
dapat bertemu dengan anakku selama-lamanya. Oleh karena itu, aku
tidak tahu berbuat apa, dan aku senantiasa diliputi oleh rasa sedih. Wahai
9
anakku! Wahai suamiku! Apa aku tidak berkata demikian?" Anak gadis
itu berkata: "Aku menemukan pengobatan bagi anak tuan, dan aku akan
memberitahu kepadamu. Aku dahulu juga seorang yang berpenyakit
kusta; tetapi aku telah dibersihkan oleh Tuhan, yaitu Yesus, anak dari
Bunda Maria." Dan putri raja itu menanyakan dimana Tuhan yang telah
disebut-sebut olehnya. "Disini bersama dikau, Ia tinggal serumah dengan
kami," kata anak gadis itu; "Tapi bagaimanakah mungkin? Dimanakah
dia?" kata putri raja itu. "Disana, ada Yusuf dan Maria; dan anak
bersama mereka itu bernama Yesus; dan Dialah yang menyembuhkan
aku dari penyakit dan siksaanku," kata anak gadis itu. "Tetapi dengan
cara apa kamu disembuhkan dari penyakit kustamu? Maukah engkau
memberitahukanku?" kata putri raja itu. "Mengapa tidak? Aku
mendapatkan air dari ibuNya yang sebelumnya telah memandikan Dia,
dan air itu dituangkan keatas aku; maka akupun terbebas dari penyakit
kustaku," kata anak gadis itu. Lalu putri raja bangkit berdiri dan
mengundang mereka untuk bersedia menerima keramah-tamahannya. Dia
menyediakan sebuah perjamuan besar berserta seluruh rakyat untuk
Yusuf. Pada hari berikutnya, dia mengambil pewangi air untuk
membersihkan Tuhan Yesus, sesudah itu menuangkan air yang telah
dipakai itu keatas anaknya yang telah ia bawa bersamanya; dan seketika
itu juga anaknya dibersihkan dari penyakit kusta. Oleh sebab itu,
nyanyian dan pujian kepada Allah, putri raja berkata: "Diberkatilah ibu
yang melahirkan anak ini, Oh Yesus; Apakah Engkau begitu
membersihkan bagi mereka yang mempunyai alam yang sama dengan
Engkau dengan air yang telah membersihkan Engkau?" Di samping itu,
dia memberikan persembahan yang besar kepada Bunda Maria, dan
mengantarkannya pergi dengan kehormatan besar.
19. Tibalah mereka di kota lain, dan mereka ingin bermalam disana.
Mereka berputar arah menuju ke sebuah rumah yang dihuni oleh laki-laki
yang baru menikah, tetapi karena dibawah pengaruh sihir, ia tidak dapat
menikmati hidup bersama isterinya; dan ketika mereka bermalam di
tempat dia, tali ikatan sihir itu dilepaskan. Pada saat petang hari, ketika
mereka menyiapkan diri untuk berangkat pergi, sang pengantin laki-laki
tidak menghendaki mereka pergi sebelum memyiapkan suatu perjamuan
besar bagi mereka.
10
20. Mereka berangkat pergi pada hari berikutnya; dan ketika mereka
mendekati sebuah kota, mereka melihat 3 orang wanita sedang menangis
sewaktu mereka keluar dari pemakaman. Ketika Bunda Maria melihat
mereka, dia berkata kepada anak gadis yang menemaninya untuk:
"Tanyakan mereka ada apa pada mereka, atau bencana apa telah
menimpa mereka." Kepada pertanyaan anak gadis itu tidak ada jawaban
dari mereka, tetapi mereka balik bertanya: "Darimanakah engkau dan
kemanakah engkau akan pergi, sebagaimana matahari telah terbenam dan
malam akan menyingsing?" "Kami adalah pengembara, dan kami sedang
mencari rumah untuk melewatkan malam hari," kata anak gadis itu.
Mereka berkata: "Datanglah dengan kami, dan melewati malam bersama
kami." Maka mereka mengikuti para wanita itu, mereka dibawa ke
sebuah rumah dengan dekorasi dan perabot rumah tangga yang indah.
Kini adalah musim dingin; anak gadis itu masuk ke dalam kamar mereka,
ia menemukan mereka menangis lagi. Disitu berdiri seekor anak kuda
dengan pakaian keemas-emasan di samping mereka, dan di hadapannya
terletak biji wijen; para wanita itu tengah menciumnya serta memberinya
makanan. Berkatalah anak gadis itu: " Apa yang menjadi kekuatiran
kalian mengenai anak kuda ini? Mereka menjawabnya dengan tangisan:
"Anak kuda yang engkau lihat ini adalah adik kandung kami. Sewaktu
ayah kami meninggal, beliau meninggalkan harta warisan yang banyak
kepada kami, dan kami berusaha yang terbaik untuk membuat adik kami
menikah, dan kami tengah mempersiapkan pernikahan baginya. Tetapi
beberapa wanita yang saling iri hati menyihir dia; dan pada suatu malam,
ketika pintu dari rumah kami telah terkunci, kami melihat bahwa adik
kandung kami ini telah dirubah menjadi seekor anak kuda, yang sekarang
dapat kau lihat ini. Kami bersedih hati, seperti yang telah engkau lihat,
kami tidak mempunyai seorang ayah untuk menghibur kami, tidak ada
seorang yang arif bijaksana, atau seorang dukun di dunia ini yang tidak
kami pakai; tetapi semua tidak ada gunanya. Dan seringkali hati kami
diliputi oleh rasa dukacita, maka kami pergi bersama ibu kami ini ke
kuburan ayah dan menangis disana, sesudah itu datang kembali kesini
lagi.
21. Ketika anak gadis itu mendengar semuanya ini, lalu berkatalah dia,
"Tetaplah bertabah, dan jangan menangis lagi, karena obat bagi
kesengsaraanmu telah datang; Iya, ada disampingmu dan diantara
rumahmu. Aku tadinya sebagai seorang penderita penyakit kusta; tetapi
11
setelah saya melihat wanita itu dengan anaknya yang bernama Yesus, aku
membasahi tubuhku dengan air yang telah dipakai untuk memandikan
Dia, maka aku disembuhkan. Dan aku tahu dia dapat menyembuhkan
masalahmu juga. Bangunlah dan pergilah kepada tuanku Maria;
bawahlah dia ke rumahmu dan ceritakan dia masalahmu; serta memohon
kepadanya belas kasihan atasmu." Setelah wanita itu mendengar
perkataan anak gadis itu, maka pergilah mereka tergesa-gesa ke Bunda
Maria, dan membawanya masuk ke dalam kamarnya, mereka duduk
menangis serta berkata: "O tuan kami, Bunda Maria, kasihanilah
hambamu ini; tidak ada orang yang lebih tua dari kami, dan tidak ada
seorang yang mengepalai keluarga, yaitu ayah atau adik yang bersama
kami lagi; tetapi anak kuda ini yang engkau lihat adalah adik kandung
kami, dan wanita-wanita jahat telah memakai sihir untuk mengubahnya
menjadi seekor anak kuda seperti yang engkau lihat sekarang. Kami
memohon kepadamu atas belas kasihan pada kami.Bunda Maria juga
turut berduka atas nasib mereka, lalu mengambil Tuhan Yesus dan
meletakkanNya diatas punggung anak kuda itu; dan dia juga ikut
menangis bersama wanita-wanita itu, serta berkata kepada Yesus Kristus:
"Wahai anakku! Sembuhkanlah anak kuda ini dengan kebesaran
kekuatan Engkau, dan jadikanlah dia menjadi seorang manusia sama
seperti keadaan sebelumnya." Dan ketika kata-kata ini diucapkan oleh
Bunda Maria, bentuknya mulai berubah, anak kuda telah menjadi
seorang pemuda, terlepas dari segala kutuk. Maka dia dan ibunya dan
kakak-kakaknya sangat menyanjungkan Bunda Maria, dan mengangkat
anak bayi itu keatas kepala mereka, dan mulai mencium Dia, serta
berkata: "Diberkatilah dia yang melahirkanNya, O Yesus, O sang
Juruslamat dunia; diberkatilah mereka yang melihatNya dengan mata
kepala sendiri."
22. Disamping itu, kakak perempuan berdua berkata kepada ibunya:
"Sungguh, adik kami yang dengan bantuan Tuhan Yesus Kristus, dan
juga dengan bantuan anak gadis ini yang telah menunjukkan ke kita
tentang Maria dan anak laki-lakinya, maka adik kami dapat diubah
menjadi bentuk manusia lagi. Sungguh sekarang, sejak adik kami masih
belum menikah, adalah sangat baik anak gadis ini dijadikan istri untuk
adik kami." Dan setelah menanyakan Bunda Maria dan memperoleh izin
darinya, maka mereka mengadakan sebuah pesta perkawinan yang sangat
indah untuk anak gadis itu; dan hati mereka yang sedih segera berubah
12
menjadi kebahagiaan, dan mereka dengan berpakaian anggun menari
dengan penuh kesukacitaan. Lalu mereka mulai menyanyikan puji-
pujian, serta berkata: "Oh Yesus, anak Daud, yang mengubah kesusahan
menjadi keriangan, dan ratap tangisan menjadi sukacita!" Yusuf dan
Maria menetap disana selama 10 hari. Setelah itu, mereka diantarkan
pergi oleh orang-orang ini, sekembalinya pengantaran Yusuf dan
keluarganya, mereka diliputi oleh perasaan sedih, terutama bagi anak
gadis itu.
23. Setelah mereka meninggalkan kota itu, tibalah mereka di sebuah
padang gurun; oleh karena tersiarlah berita bahwa di daerah ini dipenuhi
oleh perampok, maka Yusuf dan Bunda Maria memutuskan untuk
menyeberangi daerah ini pada malam hari. Tetapi ketika mereka
bergerak maju, mereka tertangkap oleh dua orang perampok, bersama
mereka terdapat sejumlah besar perampok lainnya yang ketika itu sedang
tidur. Kedua perampok itu bernama Titus dan Dumakus. Titus berkata
kepada Dumakus: "Aku memohon untuk melepaskan orang-orang ini
pergi, supaya teman-teman sekawanan kita tidak melihat mereka." Tetapi
Dumaskus menolak, Titus berkata kepadanya lagi: "Ambillah 40
drakmas dariku, dan buatlah ini sebagai suatu perjanjian." Pada saat
bersamaan ia mengeluarkan ikat pinggang yang ada pada tubuhnya,
hanya untuk menjaganya supaya tidak bersuara. Bunda Maria melihat
perampok itu berbuat kebaikan, lalu berkata kepadanya: "Tuhan Allah
akan menopang engkau pada tangan kananNya, dan akan mengabulkan
pengampunan atas dosa-dosamu." Tuhan Yesus menjawab serta berkata
kepada ibuNya: "Oh ibuKu, tiga puluh tahun dari sekarang, orang-orang
Yahudi akan menyalibkanKu di Yerusalem, dan kedua perampok ini,
akan disalibkan bersama denganKu, Titus disebelah kananKu dan
Dumakus disebelah kiriKu; dan setelah hari itu Titus akan pergi
bersamaKu ke surga. Maria berkata: "Allah menyimpan ini dariMu,
anakku." Maka mereka pergi menuju sebuah kota penuh dengan patung-
patung berhala, dimana mereka mendekati kota itu, langsung berubah
menjadi bukit pasir.
24. Dari situ, mereka sampai pada sebuah pohon kurma yang sekarang
mempunyai nama Matarea,[1]dan Tuhan Yesus menciptakan sebuah air
mancur di Matarea untuk Bunda Maria mencuci pakaianNya. Dan dari
13
keringat Tuhan Yesus yang dipercik olehnya disana, maka balsam
dihasilkan di daerah itu.
25. Dari sana mereka meneruskan perjalanan dan tiba di Memphis, dan
bertemu Firaun, mereka menetap di Mesir selama tiga tahun; Tuhan
Yesus melakukan banyak sekali mujizat di Mesir yang baik di Injil masa
kanak-kanak maupun "Injil sempurna" tidak tercatat.
26. Pada akhir dari tiga tahun, Dia keluar dari Mesir dan kembali pulang.
Dan ketika mereka tiba di tanah Yudea, Yusuf sangatlah takut untuk
memasukinya; tetapi terdengarlah ia bahwa Herodes telah mati dan
diteruskan oleh anaknya, Archelaus, dia masih takut, namun dia tetap
pergi ke Yudea. Seorang malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya
serta berkata: "Oh Yusuf, pergilah ke kota Nazaret, dan menetaplah
disana. "Sungguh indah bahwa Tuhan harus terlahir demikian dan
dikandung (melalui Maria) ke dunia!"
27. Sesudah itu, mereka memasuki kota Betlehem, dan disana mereka
menemukan banyak penyakit mengerikan yang menimpa mata anak-
anak, diantaranya banyak yang meninggal karena penyakit itu. Disitu
terdapat seorang wanita bersama dengan anak laki-lakinya yang sakit dan
mendekati ajalnya, dia membawanya kepada Bunda Maria, yang
melihatnya ketika sedang memandikan Tuhan Yesus. Maka berkatalah
wanita itu kepadanya: "Oh Bunda Maria, kasihanilah anakku yang
sedang menderita dari penyakit mengerikan." Bunda Maria
mendengarkannya, dan berkata: "Ambillah sedikit dari air itu yang telah
kupakai untuk memandikan anakku, perciklah anakmu dengan air itu."
Maka dia mengambil sedikit dari air itu dan memerciknya diatas
anaknya, sebagaimana telah disuruh oleh Bunda Maria. Dan setelah hal
ini dilakukan, penyakitnya mulai terobati; dan setelah tidur sejenak, dia
bangkit dari tidurnya dengan tenang. Ibunya bersukacita atas hal ini,
membawa anaknya pergi menemui Bunda Maria dan berkata kepadanya:
"Berterimakasih kepada Allah, karena Dia telah menyembuhkan
anakku."
28. Disana juga terdapat seorang wanita lainnya, seorang tetangganya
yang anaknya telah dipulihkan kesehatannya. Anak laki-lakinya sedang
menderita penyakit yang sama dimana matanya hampir buta, wanita itu
14
menangis siang malam. Ibu dari anak yang telah disembuhkan itu berkata
kepadanya: "Mengapa tidak kau bawa anakmu kepada Bunda Maria
yang sebelumnya telah aku lakukan pada anakku ketika dia hampir mati?
Dan ia menjadi sembuh oleh air yang dipakai untuk memandikan anak
putranya Yesus." Dan ketika wanita ini mendengar tentang kabar ini,
diapun pergi dan mengambil sebagian dari air itu dan menuangkannya
keatas anak putranya, lalu tubuh dan matanya segera membaik. Wanita
itu lalu membawa putranya ke Bunda Maria dan menceritakannya apa
yang telah terjadi, Bunda Maria menyuruhnya untuk berterimakasih pada
Allah yang telah menyembuhkan penyakit anaknya itu, serta
menyuruhnya tidak menceritakan hal ini kepada siapapun juga.
29. Di kota yang sama juga terdapat dua orang wanita, yang merupakan
istri dari seorang laki-laki, yang masing-masing mempunyai seorang
anak laki-laki yang menderita demam. Yang satu bernama Maria, dan
anaknya bernama Kleopas. Dia bangkit dan mengambil anaknya laki-laki
pergi menemui Bunda Maria, serta menawarkannya mantel indah, lalu
berkata: "Oh Bunda Mariaku, terimalah mantel ini, dan oleh ini berilah
daku sebuah perban kecil." Maka Bunda Maria melakukan apa yang
dimintanya, lalu ibu dari Kleopas ini pergi meninggalkan tempat, lalu
dibuatnya perban itu menjadi sebuah kemeja dan mengenakan kemeja itu
pada anaknya. Maka anaknya tersembuh dari penyakitnya; namun anak
daripada wanita yang satunya lagi meninggal. Oleh sebab itu, timbullah
kebencian diantara mereka; dan pada waktu mereka ditugaskan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, saat itu adalah giliran Maria ibu
dari Kleopas, dia memanaskan tungku untuk memanggang roti; lalu dia
pergi meninggalkan anaknya yang berada di dekat tungku untuk
mengambil gumpalan ragi yang telah dia buat sebelumnya. Wanita
saingannya melihat anak itu sendirian--dan tungku itu sangatlah panas
dengan api yang membara dibawahnya--merampas anak itu dan
membuangnya ke dalam tungku, lalu pergi meninggalkan tempat. Pada
saat Maria kembali, dia melihat anaknya Kleopas terbaring di dalam
tungku dan ketawa, dan tungku itu cukup dingin, bagaikan tidak ada api
yang menyentuhnya, dia mengetahui saingannya itu yang telah
melemparkan anaknya ke dalam api. Dia mengeluarkan anaknya, oleh
sebab itu, dia membawanya ke Bunda Maria serta menceritakan apa yang
telah menimpanya. Dan dia mengatakan: "Berdiamlah dan jangan
menceritakan hal ini kepada siapapun; karena aku takut engkau akan
15
mengungkapkan hal ini." Setelah hal ini, saingannya itu pergi ke sumur
untuk menimba air, disana ia melihat Kleopas sedang bermain-main
disamping sumur, dan tidak ada orang yang menjaganya, maka dia
merampas anak itu dan melemparkannya ke dalam sumur, lalu pergi
meninggalkan tempat. Beberapa laki-laki yang telah pergi ke sumur
untuk menimba air melihat anak itu sedang duduk diatas permukaan air;
maka pergi ke dalam sumur dan menarik keluar anak itu. Mereka sangat
terkagum pada anak itu, serta memuji Allah. Lalu datanglah ibu anak itu,
mengambilnya serta membawanya ke Bunda Maria dan berkata: "Oh
tuanku, lihatlah apa yang telah diperbuat pada anakku oleh sainganku,
dan lihatlah bagaimana ia dilemparkan ke dalam sumur; dia pasti akan
membunuh anakku suatu hari nanti." Bunda Maria berkata kepadanya:
"Allah akan membalas kejahatannya." Sesudah itu, ketika saingannya
pergi ke sumur untuk menimba air, kakinya tersangkut pada tali lalu
jatuh ke dalam sumur. Beberapa laki-laki datang untuk
mengeluarkannya, tetapi mereka menemukannya tengkorak dan tulang
sudah patah. Demikianlah dia mati secara menyedihkan, dan di dalam
dia terucaplah kata-kata : "Mereka telah menggali sumur
dalam, namun jatuh ke dalam lubang yang telah mereka siapkan."[1]
30. Disitu terdapat seorang wanita lain mempunyai 2 orang anak laki-laki
kembar yang jatuh sakit, salah satu diantara kedua anak itu mati, dan
anak yang satu lagi sedang sekarat. Ibunya sedih menangis, mengambil
anaknya dan membawanya ke Bunda Maria serta berkata: "Oh tuanku,
kasihanilah dan bantulah aku. Aku mempunyai dua anak putra, dan aku
baru mengubur yang satu dan yang satu lagi sedang di penantian ajalnya.
Lihatlah bagaimana aku akan memohon dan berdoalah kepada Allah."
Dan dia mulai berkata: "Oh Tuhan, Engkau maha pengampun, pengasih,
dan penuh dengan rasa cinta kasih. Engkau memberiku dua anak laki-
laki dan Engkau telah mengambil satu anak dariku, setidaknya yang satu
lagi tinggalkan bagiku." Bunda Maria menaruh belas kasihan padanya
melihatnya menangis tersendu-sendu, lalu berkata: "Taruh anakmu di
ranjang anakku, dan bungkus dia dengan pakaian anakku." Dan ketika
ibunya membaringkan dia di ranjang dimana Kristus sedang berbaring,
dia telah meninggal dengan menutup matanya; tetapi segera setelah bau
daripada pakaian Tuhan Yesus Kristus sampai pada anak itu, maka dia
membuka matanya kembali dan memanggil nama ibunya dengan suara
nyaring, dia meminta roti dan diambilnya lalu dimakannya roti itu. Lalu
16
ibunya berkata: "Oh Bunda Maria, kini aku tahu bahwa kuasa Allah
bekerja dalam tuan, sehingga anak tuan menyembuhkan apa yang
mempunyai kesamaan natural dalam dirinya, segera setelah kita
menyentuh pakaiannya." Anak yang telah disembuhkan ini adalah orang
yang di dalam Alkitab bernama Bartolomeus.
31. Dan lagi, disitu juga terdapat seorang wanita berpenyakit kusta, dan
dia pergi menemui Bunda Maria, ibu Yesus, dan berkata: "Tuanku,
tolonglah aku." Dan Bunda Maria menjawab: "Bantuan apa yang engkau
cari? Apakah itu emas atau perak? Ataukah ingin tubuhmu disembuhkan
dari penyakit kusta? Dan wanita itu bertanya: "Siapakah yang dapat
mengabulkan permintaanku?" Bunda Maria berkata kepadanya:
"Tunggulah sejenak, sampai aku telah memandikan anakku Yesus dan
membuat dia tidur." Wanita itu menunggu seperti apa yang telah
dikatakan oleh Maria, dan ketika dia telah membuat Yesus tidur, dia
memberi wanita itu air yang telah dipakai untuk memandikan Yesus, lalu
berkata: "Ambil sedikit air ini, dan menuangkannya ke seluruh
tubuhmu." Dan segera setelah wanita itu melakukan hal itu, dia pun
dibersihkan, lalu menaikkan puji-pujian serta bersyukur kepada Allah."
32. Sejak saat itu, setelah tinggal bersama dengan Maria selama tiga hari,
dia pun pergi meninggalkan tempat; dan sampailah ia ke suatu kota,
melihat bahwa salah satu kepala suku yang telah menikah dengan anak
perempuan kepala suku lainnya. Tetapi ketika kepala suku itu melihat
wanita itu, dia melihat bahwa diantara matanya terdapat suatu tanda
penyakit kusta yang berbentuk bintang; maka perkawinan pun menjadi
hampa dan tidak ada artinya lagi. Ketika wanita itu(yang telah
disembuhkan dari kusta) menjumpai mereka dalam kondisi seperti ini,
menangis serta diliputi oleh rasa sedih, ia menanyakan apa yang menjadi
kesedihan mereka. Tetapi mereka berkata: "Jangan menanyakan tentang
keadaan kami, karena tidak ada seorang pun yang dapat kami sampaikan
tentang kesedihan kami, dan tidak ada seorangpun selain kami sendiri
yang dapat menyingkapnya." Dia(wanita itu) mendorong mereka dengan
memohon dengan sangat untuk mempercayainya, berkata bahwa dia
mungkin dapat memberi jalan penyelesaian. Dan ketika mereka
memperlihatkan kepadanya wanita yang mempunyai tanda penyakit
kusta diantara kedua matanya, begitu dia melihatnya, lalu berkata: "Aku
juga, yang dulunya menderita penyakit yang sama, yang ketika itu ada
17
urusan, aku pergi ke Betlehem. Disana aku memasuki sebuah goa, aku
melihat seorang wanita bernama Maria, yang mempunyai seorang anak
laki-laki bernama Yesus; dan ketika Maria melihat aku seorang penderita
penyakit kusta, dia menaruh belas kasihan padaku, lalu mengeluarkan air
yang sebelumnya telah dipakai untuk memandikan tubuh anaknya.
Dengan itu aku memercik ke tubuhku, dan kemudian aku dibersihkan."
Lalu wanita itu berkata kepadanya: "Oh tuanku, maukah engkau bangkit
dan pergi bersama kami untuk menunjukkan Bunda Maria?" Dan dia
menyetujui; lalu mereka berangkat pergi dan menemui Bunda Maria
dengan membawa persembahan yang indah-indah. Dan ketika mereka
masuk ke dalam dan menunjukkan persembahan mereka, mereka
menunjukkan wanita yang menderita penyakit kusta itu ke Maria. Bunda
Maria berkata: "Biarlah Tuhan Yesus Kristus menaruh belas kasihan
atasmu." Lalu ia memberi mereka air yang telah sebelumnya dipakai
untuk memandikan tubuh Yesus Kristus, dia menyuruhnya untuk
menyiram seluruh tubuhnya dengan air itu. Dan ketika ini selesai
dikerjakan, seketika dia menjadi sembuh; dan mereka, dan semuanya
yang berdiri memuji Allah. Dengan sukacita di hati mereka kembali ke
kota mereka, memuji Tuhan atas apa yang telah Dia lakukan. Dan ketika
kepala suku telah mendengar bahwa istrinya telah disembuhkan, dia
menjemputnya pulang dan membuat sebuah pernikahan kedua, dan
berterimakasih pada Allah atas penyembuhan istrinya.
33. Disana juga terdapat seorang wanita muda menderita karena Setan;
wanita malang itu berkali-kali ditakuti oleh Setan yang berbentuk naga
besar, yang siap untuk menelan dia. Setan juga telah mengisap seluruh
darahnya sehingga ia tertinggal seperti mayat. Selama Setan mendekati
dia, dia memegang kepalanya dengan kedua tangannya serta berteriak:
"Sengsara, sengsaralah aku, karena tidak ada seorang pun yang berani
mendekati untuk membebaskan aku dari naga terkutuk itu." Dan ayah
dan ibunya serta seluruh saudara-saudaranya maupun yang melihat dia
sangat mengasihani dia; dan laki-laki duduk mengelilinginya, semuanya
pada mencucurkan air mata dan meratapi dia, terutama ketika dia
menangis serta berkata: "Oh, saudara-saudaraku dan teman-temanku,
apakah tidak ada seorang pun yang dapat membebaskan aku dari
pembunuh itu?" Anak perempuan dari kepala suku yang telah
disembuhkan dari penyakit kustanya itu mendengar perkataannya, lalu
dia naik ke atap istananya dan melihatnya dengan kedua tangan sedang
18
memegang kepalanya dan menangis, dan semua yang mengerumuni dia
juga menangis. Maka dia(anak kepala suku) menanyakan kepada suami
dari yang kerasukan setan itu apakah ibu dari istrinya masih hidup. Dan
ketika sang suami menjawab kedua orangtuanya masih hidup, berkatalah
dia(anak kepala suku): "Panggillah ibunya untuk datang kepadaku." Dan
ketika dia melihat bahwa ibunya telah datang, maka berkatalah ia:
"Apakah wanita yang kerasukan itu anakmu?" Berkatalah ibunya yang
sedang bersedih dan menangis: "Iya, Oh tuan, dialah anak
perempuanku." Anak kepala suku itu menjawab: "Simpanlah rahasia ini,
aku mengaku kepadamu bahwa aku sebelumnya adalah seorang
penderita penyakit kusta; tetapi sekarang Bunda Maria, ibu daripada
Yesus Kristus, telah menyembuhkan aku. Tetapi jika engkau
menginginkan anakmu disembuhkan, bawalah dia ke Betlehem dan
carilah Maria, ibu Yesus, dan percayalah bahwa anakmu akan
disembuhkan; Aku dengan kepercayaan penuh bahwa engkau akan
kembali dengan sukacita di hati dengan adanya anakmu disembuhkan.
Segera setelah ibu itu mendengar perkataannya, dia dengan buru-buru
membawa anaknya; pergi ke tempat yang ditunjuk, dia sampai kepada
Bunda Maria dan menceritakan keadaan anaknya itu. Bunda Maria
mendengarkan perkataannya, lalu memberikannya sedikit daripada air
yang telah dipakai untuk memandikan tubuh anaknya, Yesus, dan
menyuruhnya untuk menuangkan air itu ke seluruh tubuh anaknya. Maria
juga memberikannya sepotong kain(swathing clothes) Tuhan Yesus, lalu
berkata: "Ambillah kain ini dan tunjukkanlah kepada musuhmu begitu
engkau melihat dia." Lalu Maria mengantarkan mereka pergi.
34. Ketika dimana mereka telah pergi dari dia, dan kembali ke daerah
masing-masing, dan pada saatnya tiba dimana menjadi kebiasaan Setan
akan menyerang dia, dan pada saat inilah yang terkutuk tampil di
hadapan dia dengan bentuk seekor naga besar, dan perempuan itu
menjadi sangat ketakutan melihatnya. Ibunya berkata kepadanya:
"Janganlah takut, anakku, biarlah dia mendekatimu, lalu tunjukkan dia
sepotong kain yang telah diberikan Bunda Maria kepada kita, dan kita
lihat nanti apa yang akan terjadi." Setan dengan bentuk seekor naga yang
menakutkan datang mendekati, tubuh perempuan itupun bergemetaran
karena ketakutan akan dia; tetapi ketika dia mengambil kain itu dan
menaruhnya diatas kepalanya serta menutupi matanya dengan kain itu,
api membara mulai meluncur dari kain itu, dan untuk diarahkan pada
19
naga itu. Oh mujizat terjadi saat naga itu melihat kain dari Tuhan Yesus,
dimana api diluncurkan dan mengenai kepala dan mata naga itu! Dia
berteriak dengan suara nyaring: "Apa yang harus aku lakukan padamu,
Oh Yesus, anak putra Maria? Apakah aku harus terbang darinya?" Dan
dengan sangat ketakutan dia memutar badannya dan meninggalkan
perempuan itu dan selamanya tidak pernah muncul di hadapannya lagi.
Maka perempuan itu sekarang telah dibebaskan darinya, dan dia beserta
orang-orang disekitarnya menaikkan pujian dan syukur kepada Allah
atas mujizat itu.
+ + +
The Arabic Infancy Gospel of the Savior
From: Ante-Nicene Fathers Vol 8
Alexander Roberts, Sir James Donaldson, Arthur Cleveland Coxe - 1886
http://www.gnosis.org/library/infarab.htm