implementasi rashd al-qiblah melalui aplikasi...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI RASHD AL-QIBLAH
MELALUI APLIKASI STELLARIUM
MAKALAH
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Astronomi
Dosen Pengampu:
Dr. Ahmad Izzuddin, M.Ag.
Drs. K.H. Slamet Hambali, M.Si.
Oleh:
S A Y E H U
NIM: 1700029033
PROGRAM DOKTOR STUDI ISLAM
PASCASARJANA
UIN WALISONGO SEMARANG
2017
0
A. PENDAHULUAN
Sejak ribuan tahun yang lalu, ruang angkasa selalu menjadi
daya tarik tersendiri bagi manusia di bumi, karena keingintahuan
manusia yang sangat besar terhadap langit, menyebabkan
pengetahuan tentang ruang angkasa berkembang hingga berusaha
membuat aplikasi sebagai visualisasi praktis. Kemajuan ini
ditopang dengan adanya perkembangan teknologi.
Teknologi informasi perkembangannya didukung dengan
adanya perkembangan perangkat lunak (software), bahkan
perkembangannya jauh lebih pesat ketimbang perangkat keras
(hardware), di mana perangkat lunak perkembangannya bisa
setiap bulan selalu ada versi yang terbaru lahir untuk memenuhi
kebutuhan pengguna (user) yang bertujuan mempermudah
pekerjaan atau membantu pekerjaan manusia dalam
perhitungan yang kompleks dan berulang, yang tidak mungkin
dilakukan manusia secara konsisten dan terus-menerus, hal
tersebut diperlukan perangkat lunak yang ditanamkan pada
perangkat keras untuk menjalankannya yang telah disesuaikan
pada keperluan yang dibutuhkan. Sehingga adanya kemajuan
teknologi saat ini, mudah sekali bagi seseorang untuk
mempelajari banyak hal yang dulu masih sangat susah untuk
dijangkau atau masih sangat mahal, bagi mereka yang suka
mengamati benda-benda langit, tampaknya perlu mencoba,
1
bahkan berusaha untuk membeli perangkat teropong antariksa
yang harganya sangat mahal. Tetapi dengan aplikasi komputer
antariksa dapat mudah diamati dan tidak perlu banyak
mengeluarkan uang. Salah satu dari kemajuan teknologi
informasi yang mendukung pengamatan benda langit adalah
stellarium.
Stellarium berupa perangkat lunak planetarium open source,
gratis untuk komputer. Perangkat lunak ini menunjukkan langit
secara realistis dalam 3D,1 seperti sesuungguhnya dengan mata
telanjang, teropong atau teleskop. Program ini telah digunakan di
berbagai planetarium, dengan mensetting koordinat tempat
selanjutnya bisa mengeksplorasi benda langit dengan mudah.
Stellarium bisa juga disebut miniature astronomi. Saat ini tidak
hanya dibenamkan ke dalam komputer, tetapi dapat pula
dibenamkan di handphone, tablet, atau ipad.
Ummat Islam tidak bisa melepaskan diri dengan astronomi,
hal ini dikarenakan astronomi salah satu ilmu pengetahuan tertua
dalam peradaban manusia, sehingga menempati posisi yang
terbilang istimewa dalam kehidupan manusia, terutama ummat
Islam. Kedekatan Islam dengan astronomi dikarenakan tiga hal.
Pertama, kitab suci Al-Quran banyak memuat pengetahuan
tentang astronomi. Kedua, ritual ibadah umat Islam selalu
1 http://www.stellarium.org/id/
2
disandingkan dengan ilmu astronomi. Misalnya saja ibadah
shalat lima waktu, ummat Islam harus memperhatikan posisi
matahari terhadap bumi. Demikian pula dalam penentuan
pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Peran ahli astronomi
Islam sangat dibutuhkan, karena perlu mengetahui keberadaan
hilal melalui ilmu astronomi.
Ibadah shalat tidak terlepas dengan astronomi, yakni
matahari. Selain waktu shalat itu sendiri, juga arah kiblat. Arah
kiblat menggunakan pedoman matahari di saat matahari tepat
berada di atas Ka’bah, dalam ilmu astronomi disebut waktu
istiwa a’zam, yakni rashd al-qiblah, dan selalu terjadi dua kali
dalam satu tahun,2 hanya saja pencocokan arah kiblat
berpedoman pada waktu ini kadang terkendala dengan cuaca,
juga perbedaan waktu antara makkah dan Indonesia.
Dari permasalahan di atas, maka penulis ingin mengangkat
judul tentang “Implementasi Rashd al-Qiblah Melalui Aplikasi
Stellarium”. Alasan mengambil judul ini, penulis ingin
2 Peristiwa istiwa a’zam atau rashd al-qiblah terjadi pada tanggal 27 Mei
(Tahun Kabisat) (366 hari/tahun atau Februari: 29 hari) pada saat
Matahari di Mekah berada di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pkl:
12.17.52 Waktu Saudi, atau pada anggal 28 Mei (Tahun Basithoh) (365
hari/tahun atau Februari: 28 hari) pada saat Matahari di Mekah berada di
puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pkl: 12.17.59 Waktu Saudi, atau pada
tanggal 15 Juli (Tahun Kabisat) yaitu pada saat Matahari di Mekah di
puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.26.42 Waktu Saudi, dan pada
tanggal 16 Juli (Tahun Basithoh) yakni pada saat Matahari di Mekah
berada di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.26.48 Waktu Saudi.
3
mengetahui, apa itu rashd al-qiblah, dan apa itu stellarium,
serta bagaimana manfaat dan pengoperasian stellarium di saat
istiwa a’zam dalam pengukuran arah kiblat?
B. PEMBAHASAN
Arah kiblat adalah arah terdekat menuju Ka’bah (al-Masjid
al-Haram) melalui lingkaran besar (great circle) bola bumi
(Hambali, 2010:8), yang dilakukan oleh kaum muslimin dalam
melakukan sebagian ibadah. Terkait masalah arah kiblat,
sebagian orang menganggap permasalahan ini klasik, tetapi
faktanya masih diperbincangkan dan kadang mengundang
kontroversi.
Perhitungan dan pengukuran arah kiblat telah lama dan
dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun harus diakui masih
ada persoalan terkait perhitungan dan pengukuran arah kiblat
yang belum tuntas dan memerlukan pengkajian secara seksama,
mengingat sarana perhitungan dan pengukuran arah kiblat yang
4
senantiasa berkembang3 seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.4
Dalam penentuan arah kiblat tidak tampak adanya
perbedaan antara madzhab hisab dan madzhab rukyah,5 terlebih
lagi para ulama sepakat bahwa menghadap kiblat di dalam
shalat merupakan bagian dari syarat sah shalat.6 Maka dengan
demikian mengetahui arah kiblat bagi umat Islam sangatlah
penting karena terkait sistem ibadah. Dalam pelaksanaannya
telah diperintahkan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 144,
149, 150, dan dari beberapa Hadits.7
3 Metode atau cara penentuan arah kiblat dapat dipilah dalam dikotomi
metode klasik dan metode modern yang akhirnya mengarah pada pengkristalan dalam simbolisasi madzhab hisab dan madzhab rukyah. Lihat Ahmad Izzuddin, Fiqih Hisab Rukyah (Menyatukan NU & Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha), Jakarta: Erlangga, 2007, hlm. 40-41.
4 Kemajuan ilmu pengetahuan akan mengembangkan rumus yang dipakai dalam perhitungan arah kiblat selanjutnya keberadaan kemajuan teknologi mampu dikembangkan dalam pengukuran arah kiblat melalui komputerisasi.
5 Di jazirah Arab, selalu tampak bintang qutbi sebagai bintang utama yang
selalu dijadikan rujukan dalam penentuan arah kiblat, bintang ini dalam
dunia astronomi disebut bintang polaris, sebagai satu-satunya bintang yang
menunjuk tepat ke arah Utara bumi. Dengan berpedoman pada bintang ini
dan beberapa bintang yang lain, umat Islam memperkirakan arah kiblat.
Setelah diketahui arah Utara melalui rasi bintang tersebut, maka arah
Timur, Selatan dan Barat pun bisa diperkirakan.
6 A. Rahman Ritonga, dkk., Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, hal. 96-98
7 Al-Qur’an Surah al-Baqarah, 2: 144, 149, 150, dan sumber beberapa Hadits sebagai berikut:
5
ٱلسماء فقد ن رى ت قلب وجهك وجهك شطرف لن ول ي نك قب لة ت رضى ها ف ول
لرام ٱلكتب ٱلذن ولواف أوتوا وجوهكم شطرهۥ وإن ما كنتم وحث ٱلمسجد ٱ
ل علمون أنه
لق من ربم وما ٱ .بغفل عما ي عملون ٱ
ل ل
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-
orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil)
memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
mereka kerjakan.”
“Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu
ke arah Masjidil haram, Sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu
yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali -kali tidak lengah dari
apa yang kamu kerjakan.”7
“Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka Palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada- Ku (saja). dan agar Ku- sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu
mendapat petunjuk.” لرم قبلة ألهل األرض مشارقها و لرم و ا البت قبلة ألهل املسجد و املسجد قبلة ألهل ا
مغاربا من أمىت.“Al-Bait (Ka’bah) adalah kiblat bagi orang yang berada di dalam Masjidil Haram, dan Masjidil Haram adalah kiblat bagi orang yang
6
Penetuan arah kiblat terdiri dari dua cara, yakni: perhitungan dan
pengukuran.8 Perhitungan yang digunakan adalah prinsip ilmu
ukur trigonometri bola (spherical trygonometry), sedangkan
metode yang sering digunakan dalam pengukuran arah kiblat
yaitu: pertama, memanfaatkan bayang-bayang kiblat;
kedua, azimuth kiblat; dan ketiga, rashd al-qiblah.
berada di Tanah Haram dan Tanah Haram adalah kiblat bagi
penduduk dunia di belahan timur dan barat dari umatku.” ( H.R. Baehaqi dari Ibnu Abbas r.a.)
النىب صلى هلال عله وسلم خاللد بن رافع: إذا قمت إىل الصالة فاسبغ الوضوء مث قال
استقبل القبلة (رواه مسلم)“Nabi saw. bersabda kepada Khallad bin Rafi’: apabila kamu hendak melaksanakan shalat, sempurnakanlah wudhumu, kemudian
menghadaplah ke arah kiblat.” (H.R. Muslim) ان النىب صلى هلال عله وسلم مال دخل ا لبت د عا ىف نواحه و مل صل فه حىت
خرج فلما خرج ركع ركعتن ىف قبل القبلة و قا ل هذه القبلة “Sesungguhnya Nabi saw. ketika masuk ke Baitullah, beliau berdoa di sudut-sudutnya, dan beliau tidak shalat di dalamnya, sehingga beliau
keluar. Kemudian setelah keluar beliau shalat dua rakaat di hadapan
Ka’bah, lalu bersabda: Inilah Qiblat.” (H.R. al- Syafi’i dari Usamah bin Zaid)
قال رسو ل هلال صلى هلال عله وسلم ما بن املشر ق واملغرب قبلة “Rasulullah saw. bersabda: Antara masyrik (timur) dan maghrib (barat) terletak Qiblat. ” (H.R. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah dari Abu Hurairah). 8
Khafidz, Penentuan Arah Kiblat (Materi Pelatihan Penentuan Arah Kiblat ), Cibinong, 2011, hal. 2.
7
1. Rashd al-Qiblah
Kata rashd (صر ,mempunyai arti pengawasan (د
pengintaian, dan jalan. Sedangkan al-Qiblat yaitu arah ke
Kabah. Sehingga rashd al-qiblah/rashdul kiblat secara umum
dapat diartikan sebagai jalan atau arah kiblat. Definisi rashdul
kiblat sendiri di dalam Ensiklopedi Hisab Rukyat adalah
ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar
matahari menunjuk ke arah Kiblat. Oleh karena itu, rashdul
kiblat bisa juga diartikan sebagai petunjuk arah kiblat. Hal ini
dikarenakan selain terdapat rashdul kiblat global, terdapat juga
rashdul kiblat lokal yang waktunya hampir tiap hari bisa
dilakukan untuk pengukuran arah kiblat. Pengukuran arah
kiblat dengan berpedoman pada posisi matahari atau bayang-
bayang kiblat ini mempunyai dua cara, yaitu: Pertama,
pengukuran arah kiblat dengan berpedoman pada posisi
matahari yang sedang persis berada pada azimuth Ka’bah atau
berposisi pada arah yang berlawanan dengan azimuth Ka’bah
(rashdul kiblat lokal.). Kedua, pengukuran arah kiblat dengan
berpedoman pada posisi matahari yang persis atau hampir
persis berada pada titik zenith Ka’bah (rashdul kiblat global).
8
Gambar 1 (Ilustrasi Rashdul Qiblah)9
Adapun metode yang digunakan pada makalah ini
menggunakan aplikasi android pada handphone memakai
aplikasi stellarium.
2. Stellarium
Stellarium adalah sebuah Planetarium perangkat lunak open
source atau tak berbayar yang dapat memperlihatkan langit
secara realistik dalam bentuk tiga dimensi, seperti layaknya
ketika melihat planet-planet dengan mata telanjang, binocular
atau dengan sebuah teleskop, berikut yang dipaparkan oleh
Matthew Gates:
“Stellarium is a free open source planetarium for your
computer. It shows a realistic sky in 3D, just like what you see
with the naked eye, binoculars or a telescope. It is being used
in planetarium projectors. Just set your coordinates and go.”10
9 https://nursidqon.blogspot.co.id/2015/02/rashdul-kiblat-lokal.html 10 Dapat dilihat pada http://www.stellarium.org/wiki/index.php/Scripts,
dan https://sourceforge.net/p/stellarium/mailman/message/30894624/
9
Software buatan tahun 2001 ini dikembangkan di bawah
lisensi GNU (General Public License). Hal ini membuat
perangkat lunak ini memiliki kode sumber (source code) yang
terbuka. (open source) dan bebas (free) digunakan oleh siapa
pun untuk berbagai tujuan. Tidak hanya untuk pengguna Linux,
perangkat lunak ini juga bisa dijalankan di Windows dan Mac
OS.
Stellarium merupakan salah satu software astronomi yang
dapat digunakan untuk mensimulasikan langit baik malam
maupun siang. Karena mudah nya dalam mengoperasikan nya,
stellarium dianggap sebagai software simulasi langit yang
ramah pengguna (user friendly). Stellarium kini telah hadir
dalam versi handphone atau lebih populer nya adalah stellarium
for mobile. Stellarium mobile di rilis oleh Noctua Software
dimana software stellarium hasil pengembangan Fabien
Chéreau dan kawan-kawan di kembangkan kembali sehingga
dapat berjalan pada perangkat mobile. Stellarium mobile hanya
dapat dipasang pada handphone yang berbasis android 2.2 ke
atas (Android GingerBread), Symbian 3 dan Nokia N900.
Secara interface, stellarium mobile pengoperasiannya tidaklah
berbeda, di bawah ini cara Stellarium mobile for android
bekerja. Secara aplikatif kerangka konseptual pada penulisan
ini dapat digambarkan pada Gambar 2 di bawah ini:
10
Rashdul Qiblah Visual Gambar Aplikasi Android
Stellarium
Gambar 2. Konsep Penentuan Arah Kiblat melalui Rashdul Qiblah
menggunakan Aplikasi Android Stellarium
a. Cara Kerja Stellarium
Aplikasi Stellarium dapat mensimulasikan objek bumi,
bulan dan matahari serta bintang-bintang yang ada di galaksi
adromeda dapat terlihat secara visual yang menyerupai bentuk
dan posisi pada kordinat masing-masing, sehingga dalam
mensimulasi penanggalan untuk keperluan hisab rukyat atau
menentukan tanggal wal bualn dan melihat hilal dapat dilihat
pada layar aplikasi Stellarium secara visual dan dapat dibuat
dengan perhitungan maju ataupun perhitungan tanggal mundur.
Lembaga-lembaga yang mempunyai kepentingan untuk
melakukan hisab dan rukyat biasanya disamping menggunakan
perhitungan secara matematis dan ilmiah juga mengggunakan
aplikasi Stellarium untuk memudahkan dalam penentuan arah
kiblat melalui pemanfaatan waktu rashdul qiblah pada tanggal
tertentu, bahkan aplikasi ini sangat mudah pula guna simulasi
11
hisab rukyat awal bulan hijriah sebagai penambah
perbendaharaan atau perbandingan dengan menggunakan
aplikasi lainnya.
b. Keuntungan Aplikasi Stellarium
Aplikasi Stellarium merupakan simulasi dari tata surya
yang ada pada galaksi jagat raya ini yang dapat memproyeksikan
tentang perhitungan hisab dan rukyat secara visual dalam bentuk
tiga dimensi yang dapat diatur untuk inputan dari tanggal yang
akan diinputkan pada aplikasi Stellarium yang menghasilkan
output proyeksi dari tata letak posisi bumi, bulan dan matahari
dengan mengklik/mengeksekusi dari tombol proses, tanpa harus
menghitung dengan rumus perhitungan yang ada pada penentuan
hisab dan rukyat, aplikasi ini dapat menentukan perhitungan
penentuan awal penanggalan, menentukan kapan terjadi gerhana
matahari dan gerhana bulan serta melihat rasi-rasi bintang yang
ada pada antariksa jagat raya.
c. Kebutuhan Hardware
Kebutuhan Hardware atau Perangkat KerasAplikasi
Stellariumtidak terlalu belebihan dan juga fleksibel karena
dapat di installkan pada komputer PC (Personal Computer) atau
laptop/Note book/Netbook,adapun spesifikasi perangkat keras
yang diperlukan yaitu: (1) Handphone bertipe smartphone, (2)
12
Memory Internal 4 Gb, dan (3) Memory Ekternal 8 Gb.
d. Kebutuhan Software
Software atau perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
aplikasi android Software Stellarium adalah sistem operasi
android versi ice bean atau di atasnya dan installasi aplikasi
Stellarium smartphone. Aplikasi android Software Stellarium
yang sangat baik dalam menghasilkan gambar visual pada
smartphone dengan prosesor quad core atau spek yang lebih
tinggi lagi.
e. Aplikasi Penggunaan Stellarium
Stellarium merupakan salah satu software astronomi yang
dapat digunakan untuk mensimulasikan langit baik malam
maupun siang. Karena mudah nya dalam mengoperasikan nya,
stellarium dianggap sebagai software simulasi langit yang ramah
pengguna(user friendly). Stellarium kini telah hadir dalam versi
handphone atau lebih populer nya adalah stellarium for mobile.
Stellarium mobile dirilis oleh Noctua Software dimana software
stellarium hasil pengembangan Fabien Chéreau dan kawan-kawan
di kembangkan kembali sehingga dapat berjalan pada perangkat
mobile. Stellarium mobile hanya dapat dipasang pada handphone
yang berbasis android 2.2 ke atas (Android GingerBread),
Symbian 3 dan Nokia N900. Secara interface,
13
stellarium mobile pengoperasiannya tidaklah berbeda. Tidak
seperti stellarium yang dikembangkan Fabien Chéreau. Untuk
mendapatkan Stellarium mobile pengguna dikenakan biaya
download sejumlah yang disebutkan pada Google play. Setelah
mendapatkan aplikasi mentahannya, maka perlu dinstallkan
pada handphone.
Setelah terinstall, maka aplikasi Stellarium dapat dibuka
beberapa saat kemudian akan muncul tampilan utama
Stellarium berupa penampakan langit sesuai tanggal dan waktu
yang berjalan di handphone. Gambar-gambar di bawah ini
menggunakan screen shoot pada handphone berbasis android
Sony Experia Z5 model E6683 dengan versi android 7.1.1.
(Android Nougat) versi baseband 8994-FAAAANAZQ-00065-
37 dengan nomor pembuatan 32.4.A.1.54. Berikut ini hasil
gambarnya:
Gambar 3 (Tipe Stellarium yang diinstall)
Gambar 4 (Dua menu pop up)
14
Tampilan awal Stellarium juga dilengkapi dengan dua
menu pop up yang terletak pada bagian pojok kiri bawah.
Bagian kiri, untuk menu jendela tambahan, sedangkan bagian
bawah, berisi peralatan untuk pengamatan (toolbar). Pada menu
pop up jendela tambahan terdapat 6 pilihan. Secara umum
jendela tambahan dapat diaktifkan dengan mengklik
(mengetuk) ikon pada menu pop up bagian kiri atau dengan
menekan tombol hotkey masing-masing, sebaliknya dapat pula
menonaktifkannya dengan mengklik ikonnya sekali lagi atau
dengan menekan tanda silang pada bagian pojok kanan atas
jendela tersebut. Adapun jendela tambahan yang nantinya akan
banyak digunakan antara lain: jendela lokasi (Location
window), jendela waktu (Date/time window), jendela langit dan
pilihan pandang (Sky and viewing option window), serta
jendela pencarian (Search window). Sedangkan dua jendela
lainnya, yaitu jendela konfigurasi (Configuration window) dan
jendela bantuan (Help window) nantinya jarang digunakan,
namun masih bisa menggunakan untuk menambah pengetahuan
mengenai Stellarium. Berikut ini berbagai fungsi dari jendela
tambahan tersebut.
15
Gambar 5 (Tampilan setting)
a) Jendela waktu (Date/time window)
Jendela waktu berfungsi menampilkan waktu dan tanggal
kegiatan pemantauan. Default nilai waktu disesuaikan dengan
waktu yang tertera pada system handphone. Pengubahan waktu
dengan mengklik Date Time, seperti di gambar 3, maka akan
tampak seperti gambar 6 di bawah ini:
Gambar 6 (Pengaturan Waktu)
b) Landscape
Menu landscape berfungsi mengubah lanskap atau bentuk
muka bumi dari lokasi observasi. Pada menu ini terdapat beberapa
daftar pilihan lanskap serta kolom keterangan dan opsi
16
tambahan dari menu lanksape, dapat memilih menu Guereins
(daratan bumi padang rumput), Hurricane (daratan bumi
bersalju), Ocean (lautan), dan Saturn (planet saturnus).
Tampak seperti gambar 7.
(Gambar 7 Pengaturan lokasi pemantauan)
c) Jendela lokasi (Location window)
Jendela lokasi berfungsi menentukan lokasi dalam
melakukan kegiatan pemantauan (observasi) angkasa. Dalam hal
ini dapat menekan ikon bergambar kotak di menu popup. Lokasi
pemantauan hendaknya disesuaikan dengan tempat tinggal atau
sesuai titik koordinat lokasi pemantauan. Pengaturannya
menggunakan tiga metode yaitu, menekan pada peta dunia,
mencari nama kota pada kolom pencarian di samping gambar lup
atau menggunakan daftar nama kota yang tersedia, dan bila nama
kota dituju belum terdaftar, maka dapat menggunakan setting
lokasi secara manual dengan mengisikan data Latitude (garis
lintang), Longitude (garis bujur), dan Altitude (ketinggian dari
permukaan laut). Tampak seperti gambar 8.
17
Gambar 8 (Pengaturan Tempat)
d) Starlore
Menu starlore hanya berfungsi memilih kebudayaan
dalam perbintangan. Pilihan ini tidak memiliki fungsi yang
urgen, hanya sebagai hiasan (art) serta penamaan suatu rasi
bintang bintang berdasarkan kebudayaan masyarakat tertentu.
Terdapat kolom opsi untuk pengaturan default pilihan starlore
yang akan digunakan, tampak seperti gambar 9.
Gambar 9 (Pengaturan Starlore)
e) Advanced
Pada pengaturan ini meliputi pengaturan planet, atmosfer
18
dan label. Pengaturan planet meliputi opsi menampilkan planet,
penanda planet, simulasi kecepatan cahaya dan orbit dari
planet-planet di tatasurya. Selanjutnya pengaturan atmosfer
memiliki opsi efek atmosfer dan efek polusi cahaya. Dan
terakhir adalah pengaturan label. Pada pengaturan ini pengguna
akan diberikan pilihan detail atau tidak nya nama bintang,
nebula, planet dan detail tidaknya tulisan/font pada stellarium
saat mensimulasikan, tampak seperti gambar 10.
Gambar 10 (Pengaturan Advanced)
f) Menu Pup Up/Fitur Quick toolbar
Pada bagian bawah tampilan Stellarium terdapat menu pop
up yang berisi peralatan untuk mengatur kegiatan pengamatan,
oleh karenanya menu pop up ini bisa disebut juga dengan
toolbar. Pada bagian atas menu pop up toolbar juga terdapat
keterangan indikator pengamatan seperti lokasi, waktu, dan
indikator lainnya. Secara garis besar tombol pada toolbar dibagi
19
menjadi tiga kelompok yaitu tombol untuk keperluan
pengamatan, tombol untuk keperluan pengaturan waktu, dan
tombol keluar. Dan apabila ingin memilih objek yang dipantau
cukup menulis di pencarian (search).
Quick toolbar juga disediakan pada stellarium versi
mobile. Dengan hanya menyentuh icon yang diinginkan,
stellarium akan menampilkan atau mematikan fungsi dari icon
quick toolbar yang ada. Quick toolbar memiliki 12 icon yang
mewakili fungsi nya masing masing seperti rasi bintang, nama
rasi bintang, seni rasi bintang, equatorial & Azimuthal grid,
Arah mata angin, nebula, planet dan Automatic Accelometer.
Semua ini dapat anda gunakan layak nya anda menggunakan
stellarium versi komputer
g) Simulasi Garis Rasi bintang dan Seni rasi bintang
Alangkah susahnya mengatakan scorpius bilamana tak bisa menunjukkan gambar imajinasinya. Pada Stellarium versi
mobile ditampilkan garis rasi bintang, nama rasi bintang dan seni
rasi bintang. ketiga fitur rasi bintang ini dapat anda aktifkan hanya
dengan menyentuh icon yang ada pada quick toolbar
20
Gambar 11 (ilustrasi rasi bintang)
h) Support Accelometer
Salah satu keunggulan dari Stellarium versi mobile
adalah didukung nya Accelometer. Dengan adanya dukungan
accelometer, pengguna sangat dimudah kan saat ingin
mengetahui dimanakah letak dari rasi bintang, nama bintang,
objek messier, bulan, planet dan matahari. Dengan hanya
mengahadapkan handphone android anda ke arah sesuai yang
anda inginkan, maka saat itu juga secara otomatis stellarium
akan menampilkan simulasi langit (realtime) berdasarkan ke
mana arah handphone anda menghadap.
i) Search Object
Mencari posisi bulan, planet, bintang, objek messier dan
nama rasi bintang tidak akan menjadi masalah bila anda
menggunakan stellarium versi mobile. Dibantu dengan
accelometer, anda akan langsung mendapatkan posisi dimana
objek-objek itu berada. Tinggal ketik lalu posisi benda langit
pun akan ditunjukkan
21
Gambar 12 (Pengaturan Advanced)
Selain toolbar, pada jendela pengamatan terdapat dua
indikator. Indikator pertama (indikator seting pengamatan)
terletak di bagian bawah (menempel pada toolbar), yang di
dalamnya terdapat keterangan mengenai lokasi serta waktu
pengamatan. Indikator kedua terletak di bagian kiri atas jendela
pengamatan ketika mengamati (mengklik) suatu objek angkasa.
Pada indikator kedua ini (indikator objek) terdapat beberapa
informasi, di antaranya: nama objek, magnitudo
(kecemerlangan), magnitudo absolut, derajat pengamatan,
azimut dan altitud, dan lain sebagainya.
j) Simulasi Timerate
Seperti halnya stellarium versi komputer, stellarium versi
mobile juga memiliki simulasi timerate dan simulasi waktu
yang dapat anda atur sesuai dengan keinginan.
22
k) Simulasi Planet & Nebula11
Simulasi posisi planet-planet di tatasurya dan nebula-
nebula pada objek langit dalam dapat ditampilkan juga pada
stellarium versi mobile. Beberapa bintang HIP12
juga
ditampilkan pada stellarium ini guna mengidentifikasi nama-
nama bintang deepsky13
.
3. Metode Pengukuran Arah Kiblat
Setelah diketahui hari dan tanggal rashd al-qiblah, seperti
pengumuman berupa gambar 13 di bawah ini, misalnya,
selanjutnya sediakan handphone yang berbasis android dan telah
dipastikan telah terinstall di dalamnya aplikasi stellarium, lalu
dibuka aplikasi stellarium pada handphone tersebut, selanjutnya
mensetting waktu disesauaikan dengan waktu pemantauan dan
lokasinya. Kemudian tekan icon/gambar handphone, selanjutnya
11 Nama nebula diambil dari bahasa Latin yang berarti "awan". Nebula
adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, hidrogen, helium dan
gas yang terionisasi lainnya. Awalnya, nebula adalah nama untuk semua
objek astronomi yang nampak menyebar, termasuk galaksi di luar Bima
Sakti. http://www.infoastronomy.org/2016/08/mengenal-nebula-dan-
proses-pembentukannya.html 12 HIP 13044 b adalah planet luar surya mirip Yupiter yang mengorbit
bintang HIP 13044, yang terletak sejauh 2.000 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini terletak di rasi bintang Fornax. Penemuan HIP 13044 b diumumkan pada tanggal 18 November 2010. Menurut teori evolusioner, bintang HIP 13044 lahir di galaksi lain. Galaksi tersebut terserap ke dalam galaksi kita sekitar 6-9 miliar tahun yang lalu. https://id.wikipedia.org/wiki/HIP_13044_b
13 Suatu penyebutan bintang-bintang yang bertaburan di atas langit.
23
handphone tersebut diarahkan tepat pada titik koordinat
matahari, seperti gambar di bawah ini:
Gambar 13 (Pamplet pengumuman pengecekan arah kiblat)14
Gambar 14 (Handphone diarahkan pada titik koordinat matahari pada saat istiwa a’zam)
Maka akan tampak seperti gambar 15 di bawah ini:
14 https://kemenag.go.id/berita/read/504916/ Diambil dari Web Kemenag RI pada tanggal 27/10/2017 pkl. 04.49 WIB.
24
Gambar 15 (Matahari tampak di sebelah kanan arah Barat)
Kemudian ambil penggaris atau benang untuk menandai
kemiringan dari arah barat tersebut. Supaya akurasi pembatan
shaf (barisan) shalat perlu menggunakan kompas.
25
s u
Gambar di atas bila garis lurusnya mengarah pada titik
arah Barat. Maka akan lebih mudah lagi bila handphone
langsung diarahkan pada focus langsung kepada matahari,
maka di hadapan pembawa kamera itulah kiblatnya.
26
C. KESIMPULAN
Dari permasalahan di atas, maka dapatlah disimpulkan,
bahwa:
Rashdul kiblat (rashd al-qiblah) disebut pula waktu
istiwa a’zam, disebut pula dengan rashdul qiblat local, yaitu
posisi matahari tepat berada di atas ka’bah, peristiwa ini terjadi
dua kali dalam setiap tahunnya. Peristiwa ini dapat digunakan
untuk mencocokkan akurasi garis kiblat mengaarah ke ka’bah.
Stellarium yaitu berupa aplikasi yang dapat dibenamkan
pada komputer berbasis windows maupun handphone berbasis
android. Kegunaannya sebagai miniature astronomi yang
membantu manusia guna pengamatan benda langit.
Rashdul qiblat dapat dibuktikan dalam pengukuran atau
pencocokan arah kiblat menggunakan aplikasi stellarium
dengan sangat mudah, yang membantu pada saat pengamatan
tersebut bila dipengaruhi cuaca yang tidak memungkinkan.
27
D. DAFTAR PUSTAKA
http://www.infoastronomy.org/2016/08/mengenal-nebula-dan-proses-pembentukannya.html
http://www.stellarium.org/id/
http://www.stellarium.org/wiki/index.php/Scripts,
https://id.wikipedia.org/wiki/HIP_13044_b
https://kemenag.go.id/berita/read/504916/ https://nursidqon.blogspot.co.id/2015/02/rashdul-kiblat-
lokal.html
https://sourceforge.net/p/stellarium/mailman/message/
Izzuddin, Ahmad, Fiqih Hisab Rukyah (Menyatukan NU &
Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan, Idul
Fitri, dan Idul Adha), Jakarta: Erlangga, 2007, hlm. 40-41.
Khafidz, Penentuan Arah Kiblat (Materi Pelatihan Penentuan Arah Kiblat), Cibinong, 2011, hal. 2.
Mobarak, Mohammad, Selayang Pandang Tentang Istiwa A’zham/Rashdul Kiblat, tt
Qudāmah, Ibnu, tt: 490-491; Khafid: 2009
Ritonga, A. Rahman, dkk., Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, hal. 96-98
28