ii. tinjauan pustaka a. peranan lembaga amil zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/bab ii...

21
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1. Pengertian Peranan Peranan dapat didefinisikan sebagai kumpulan harapan terencana seseorang yang mempunyai status tertentu dalam masyarakat. Menurut Margono Slamet (Emirzan, 2006 : 6) peranan mencakup tindakan aturan perilaku yang perlu dilaksanakan oleh seseorang yang menempati suatu posisi di dalam status sosial. Soleman B. Taneko (Emirzan, 2006 : 7) mengemukakan bahwa dalam konsep peranan terkandung harapan-harapan tertentu yaitu harapan agar menjalankan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Dalam hal ini ada dua macam harapan, yaitu : 1. Harapan dari masyarakat terhadap pemegang peranan atau kewajiban- kewajiban dari pemegang peranan. 2. Harapan yang dimiliki oleh pemegang peranan terhadap masyarakat atau terhadap orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peran atau kewajibannya.

Upload: dokhanh

Post on 22-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

15

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Peranan Lembaga Amil Zakat

1. Pengertian Peranan

Peranan dapat didefinisikan sebagai kumpulan harapan terencana seseorang yang

mempunyai status tertentu dalam masyarakat. Menurut Margono Slamet

(Emirzan, 2006 : 6) peranan mencakup tindakan aturan perilaku yang perlu

dilaksanakan oleh seseorang yang menempati suatu posisi di dalam status sosial.

Soleman B. Taneko (Emirzan, 2006 : 7) mengemukakan bahwa dalam konsep

peranan terkandung harapan-harapan tertentu yaitu harapan agar menjalankan

kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya.

Dalam hal ini ada dua macam harapan, yaitu :

1. Harapan dari masyarakat terhadap pemegang peranan atau kewajiban-

kewajiban dari pemegang peranan.

2. Harapan yang dimiliki oleh pemegang peranan terhadap masyarakat atau

terhadap orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peran

atau kewajibannya.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

16

Soerjono Soekamto (Emirzan, 2006 : 7-8) menyatakan bahwa peranan adalah

aspek dinamis kedudukan, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban

sesuai dengan kedudukannya. Menurut Levinson peranan mencakup tiga hal

yaitu :

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan ini dalam arti merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu

dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perkelakuan individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Berkaitan dengan kepentingan penelitian, dalam hal ini peranan lembaga amil

zakat dapat diartikan sebagai tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh lembaga

amil zakat dalam melaksanakan harapan yang dimiliki. Peranan suatu lembaga

atau organisasi dalam masyarakat lebih banyak menyangkut pada aktivitasnya

tersebut yang bersumber dari program-program yang dijalankan. Keberhasilan

LAZ dalam melakukan upaya menyadarkan masyarakat diukur dari bertambahnya

jumlah muzaki yang menyalurkan zakat melalui LAZ. Namun sebaliknya, jika

jumlah orang yang menyalurkan zakat semakin berkurang, maka LAZ tersebut

gagal dalam menyadarkan masyarakat.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

17

2. Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Lembaga Amil Zakat (LAZ) sering diartikan sebagai suatu lembaga masyarakat

yang informal, temporer dan hanya bekerja menerima zakat dan membagikan

kepada yang berhak menerimanya.

Lembaga amil zakat (LAZ) menurut Wiwoho, Yatim dan Hendargo (Sidiq, 2005 :

14) merupakan suatu bentuk organisasi, sistem manajemen dan mekanisme kerja

yang menjamin pengumpulan zakat dari yang berkewajiban membayarnya dan

menjamin pula pembagian atau penyebarannya sehingga tercapai tujuan yang

lebih jauh yaitu ikut memberantas kemiskinan dan kefakiran dengan

mengembangkan usaha-usaha produksi sehingga berkelanjutan ikut meningkatkan

kualitas kehidupan umat. Sebagai organisasi pengelola zakat, lembaga amil zakat

dapat menerima berbagai jenis dana selain zakat yaitu dan infaq/shadaqah, dana

wakaf dan dana pengelola

Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah lembaga yang melayani kepentingan publik

dalam penghimpunan dan penyaluran dana umat. Sebagai organisasi sektor publik

tentu saja LAZ memiliki stakeholders yang sangat luas. Konsekwensinya LAZ

dituntut dapat memberikan informasi mengenai pengelolaan kepada semua pihak

yang berkepentingan. Kemampuan untuk memberikan informasi yang terbuka,

seimbang dan merata kepada stakeholders terutama mengenai pengelolaan

keuangan adalah salah satu kriteria yang menentukan tingkat akuntabilitas dan

aksesibilitas lembaga (http://InzoPlus KR.Co.id, 24 Agustus 2007)

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

18

Dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581 Tahun 1999 tentang

Pelaksanaan Undang-undang tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, lembaga

amil zakat adalah institusi pengelola zakat yang sepenuhnya dibentuk atas

prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat yang bergerak di bidang dakwah,

pendidikan, sosial dan kemashlahatan umat Islam.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 581, dikemukakan bahwa

Lembaga amil zakat harus memiliki beberapa persyaratan teknis, antara lain :

1. Berbadan hukum

2. Memiliki data muzakki dan mustahik

3. Memiliki program kerja yang jelas

4. Memiliki pembukuan yang baik

5. Melampirkan surat pernyataan bersedia diaudit

Tugas pokok dari lembaga amil zakat adalah mengumpulkan, mendistribusikan

dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama. Pengertian dari

kegiatan pengelolaan zakat menurut UU No. 38 tahun 1999 adalah kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan dan

pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa lembaga amil zakat adalah sebuah

lembaga amil zakat yang dibentuk oleh masyarakat, bertugas menghimpun zakat

dari para muzaki (pemberi zakat), mengelola dan menyalurkan kepada mustahik

(penerima zakat) serta berkewajiban menginformasikan laporan keuangannya

kepada publik melalui media komunikasi yang dimiliki LAZ tersebut.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

19

B. Tinjauan tentang Kesadaran Masyarakat

1. Pengertian Kesadaran

Menurut Salam ( Zainidah, 2008 : 36) kesadaran terdiri dari kata dasar sadar yang

berisi pengertian tahu, kenal, mengerti, dapat memperhitungkan arti, guna sampai

pada soal akibat perbuatan satu pekerjaan yang dihadapi seseorang baru dapat

dimintai tanggungjawab, bila ia sadar tentang apa yang diperbuatnya. Menurut

Devito, kesadaran adalah kemampuan untuk merespon atau memilah sesuatu

(Zainidah, 2008:38).

Sedangkan menurut Moenir (Marleni, 2003:9) kesadaran merupakan suatu proses

berpikir, metode dan renungan pertimbangan dan perbandingan sehingga

menghasilkan keyakinan, ketenangan dan ketetapan hati dan kesinambungan jiwa

sebagai tolak ukur perbuatan dan tindakan yang akan dilakukan.

2. Pengertian Masyarakat

Beberapa sarjana sosial mengemukakan pengertian yang berbeda - beda tentang

masyarakat, tergantung sudut pandang masing-masing. Menurut Soerjono

Soekamto (Abdulsyani, 2005:13) masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan

bersama manusia yang memiliki ciri-ciri pokok sebagai berikut :

1. Manusia yang hidup bersama secara teoritis, maka jumlah manusia yang

hidup bersama minimal dua orang.

2. Bergaul dalam jangka waktu yang lama.

3. Adanya kesadaran bahwa mereka satu kesatuan.

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

20

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan

bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok

merasa dirinya terikat satu sama lain.

W.J.S Poerwadarminta (Abdul Syani, 2005:3) mengartikan masyarakat sebagai

pergaulan hidup manusia atau sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu

tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu.

Selanjutnya, menurut Ralp Linton (Abdul Syani, 2005:11) yang mengemukakan

bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup

dan bekerjasama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap

diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan

dengan jelas.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai masyarakat, maka dapat

disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang bergaul

bersama dalam suatu kesatuan sistem hidup yang mempunyai ciri-ciri tertentu

yaitu hidup bersama dan dalam waktu lama dengan batas-batas tertentu serta

terkandung unsur-unsur seperti kepentingan, keinginan dan memiliki tujuan yang

sifatnya fungsional.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat adalah

sebagai suatu keadaan dimana masyarakat mengerti, tahu dan merasa yang

menimbulkan ketenangan dan ketetapan hati serta timbulnya keyakinan dalam

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

21

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai bagian masyarakat tanpa ada

paksaan dari pihak lain.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Masyarakat

W. A. Gerungan (Elentari, 2005:19) mengemukakan bahwa dua aspek yang

mempengaruhi sikap, kesadaran dan pengertian anggota kelompok adalah :

1. Peranan (fungsinya pada kelompok itu)

2. Timbal balik hubungan anggota kelompok

Saifudi Azwar (Elentari, 2005:19-20) mengemukakan bahwa kesadaran

masyarakat merupakan sikap sosial yang terbentuk dari adanya interaksi sosial

yang dialami oleh individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah :

1. Pengalaman pribadi

Apa yang kita alami akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan

terhadap stimulus sosial.

2. Orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang klonformis

atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Hal ini dimotivasi

oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang tersebut.

3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena

kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman-pengalaman

individu.

4. Media massa

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

22

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan

opini seseorang.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya dasar

pengertian dan konsep moral dalam individu.

6. Faktor emosional

Kadang-kadang suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

Berkaitan dengan penelitian ini kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat

dipengaruhi oleh peranan yang dimiliki oleh lembaga amil zakat dan adanya

interaksi antara LAZ dan masyarakat yang memberikan pengetahuan dan

pemahaman tentang zakat sehingga masyarakat secara sadar dan tanpa paksaan

akan mengeluarkan zakatnya melalui LAZ.

C. Tinjauan tentang Zakat

1. Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan bentuk kata dasar dari zaka yang

berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Karenanya zaka, berarti tumbuh dan

berkembang. Dari istilah zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan

Allah yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak (Nuruddin , 2006 : 6)

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

23

adapun orang yang menerima zakat disebut mustahik, sedangkan bagi yang orang

memberi zakat disebut muzakki (http://www.laziz UNS.ac.id tanggal 30 Oktober

2008).

Menurut Hikmat Kurnia dan A. Hidayat (2008 : 8) zakat merupakan salah satu

dari sistem ekonomi Islam karena zakat merupakan salah satu implementasi asas

keadilan dalam sistem ekonomi Islam. Di sisi lain Sahal (Sidiq, 2005 : 12 ) juga

menyatakan zakat adalah institusi-institusi untuk mencapai keadilan sosial, dalam

arti sebagai mekanisme penekanan modal pada sekelompok kecil masyarakat.

Zakat menurut Sudarsono (Sidiq, 2005 : 11) adalah mengeluarkan sebagian harta

bendanya untuk diberikan kepada fakir miskin sesuai dengan aturan-aturan yang

telah ditentukan dalam Al Qur’an sebagai pembersih serta penghapus kesalahan-

kesalahan manusia. Menurut Hafidduddin (2002 : 2) zakat merupakan bagian dari

harta dengan prasyarat tertentu yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya

untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu

pula.

2. Penerima Zakat (Mustahik)

Zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim dengan syarat-syarat tertentu juga

memiliki batasan sehingga hanya diberikan kepada yang berhak. Batasan bagi

penerima zakat terdapat dalam Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 60, dimana yang

berhak menerima zakat ada 8 golongan. Golongan masyarakat yang berhak

menerima zakat dinamakan dengan Ashnaf yang terdiri dari :

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

24

a. fakir, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak memiliki

harta

b. miskin, adalah orang yang memiliki pekerjaan namun penghasilannya

tidak mencukupi kebutuhannya

c. amil, yaitu petugas zakat. Kelompok ini berhak mendapatkan bagian dari

zakat, maksimal satu perdelapan atau 12,5 persen, dengan catatan bahwa

petugas zakat ini memang melakukan tugas-tugas keamilan dengan sebaik-

baiknya dan waktunya sebagian besar atau seluruhnya untuk tugas

tersebut.

d. Muallaf , yaitu kelompok orang yang dianggap masih lemah imannya,

karena baru masuk Islam

e. Riqab, adalah budak yang ingin memerdekakan diri dengan membayar

uang tebusan budak belian untuk membebaskan dirinya,

f. gharimin atau kelompok orang yang berhutang. Tapi bukan berarti semua

bentuk hutang dapat dibayarkan dari zakat. Menurut para ulama ada

beberapa jenis hutang yang menjadikan orang yang berhutang berhak

untuk mendapatkan zakat yaitu :

1) Pertama, orang yang berhutang untuk kemaslahatan dan memenuhi

kebutuhan pokok pribadi dan keluarga yang menjadi

tanggungannya.

2) Kedua, orang yang berhutang untuk kemaslahatan umum, seperti

orang yang mendamaikan dua kelompok yang bertikai, dan untuk

mendamaikan ini ia memerlukan dana, kemudian ia meminjam

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

25

kepada orang lain. Mereka itulah orang-orang yaang berhak

mendapatkan zakat.

Adapun orang yang mempunyai hutang untuk bisnis, jika pada

waktu jatuh tempo ia tidak mempunyai sesuatu untuk membayar

hutangnya, maka menurut sebagian ulama mereka berhak

menerima zakat. Namun bagi mereka yang berhutang untuk bisnis,

meskipun mereka mempunyai hutang tapi kehidupan mereka

sangat berkecukupan, seperti para bisnisman dan para konglomerat

yang sebenarnya banyak diantara mereka memiliki hutang, maka

mereka adalah orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat dan

bukan orang yang berhak menerima zakat

g. Fi sabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah dan

h. Ibnu Sabil, yaitu orang yang terputus bekalnya dalam perjalanan.

Dari sudut pandang kesejahteraan masyarakat yang timpang maka golongan

ashnaf yang perlu diutamakan, karena kondisi yang mereka alami dapat

menyebabkan menurunnya kualitas hidup, kelaparan,bahkan kematian.

3. Syarat Wajib Zakat

Zakat diambil dari orang kaya (mampu) dan diberikan kepada orang-orang yang

tidak mampu, seperti fakir dan miskin. Indikator kemampuan itu adalah dihitung

dari nishab (nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya). Jika

seorang muslim memiliki harta kurang dari nishab, ajaran Islam membuka jalan

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

26

untuk mengeluarkan sebagian penghasilannya tanpa adanya nishab, yaitu dalam

bentuk infak atau sedekah (Hafidhuddin, 2002:25).

Adapun syarat-syarat wajib untuk mengeluarkan zakat adalah

a. Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.

b. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat

fitrah, sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang

persoalan hamba sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka

tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan

zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu syarat yang

tetap ada.

c. Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya

seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang

bekerjasama antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya

harta orang Islam saja yang dikeluarkan zakatnya.

d. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun,

selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan

mashehi.

e. Cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib

dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan

nilai harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas

dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas,

saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

27

4. Macam-macam Zakat

Zakat ada dua macam yang terdiri dari zakat Nafs/fitrah dan zakat mal/harta

(Gustian Djuanda, 2006 : 18). Zakat fitrah merupakan zakat untuk menyucikan

diri. Dikeluarkan dan disalurkan kepada yang berhak pada bulan Ramadhan

sebelum tanggal 1 Syawal (hari raya Idul Fitri). Zakat ini dapat berbentuk bahan

pangan atau makanan pokok sesuai dengan daerah yang ditempati, maupun berupa

uang yang nilainya sebanding dengan ukuran/harga bahan pangan atau makanan

pokok tersebut.

Zakat mal atau zakat harta adalah zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan

harta, apabila harta itu telah memenuhi syarat-syarat wajib zakat. Zakat mal

terbagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan jenis harta yang dimiliki, antara

lain :

a. Zakat binatang ternak, meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan

kecil (kambing, domba), dan unggas (ayam, itik, burung)

b. Zakat emas dan perak, termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah

mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh

karena itu segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek,

saham atau surat berharga lainnya termasuk ke dalam kategori emas dan

perak, sehingga penentuan nishab (jumlah minimal) dan besarnya zakat

disetarakan dengan emas dan perak.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

28

c. Zakat harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-

belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang-barang seperti alat-

alat, pakaian, makanan, perhiasan dan lain-lain.

d. Zakat hasil pertanian adalah zakat dari hasil tumbuh-tumbuhan yang

bernilai ekonomis, seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-

buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan dan lain-lain.

e. Zakat ma’din (hasil tambang) dan kekayaan laut. Hasil tambang adalah

benda-benda yang terdapat di perut bumi dan memilki nilai ekonomis,

seperti emas, perak, timah, tembaga dan lain-lain. Kekayaan laut adalah

segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut, seperti mutiara, ambar dan lain-

lain

f. Rikaz (harta temuan) yaitu harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa

disebut dengan harta karun. Termasuk di dalamnya harta yang ditemukan

dan tidak ada yang mengakui sebagai pemiliknya.

g. Zakat profesi merupakan zakat hasil profesi (pegawai negeri/swasta,

konsultan, dokter, notaris dan lain-lain)

5. Nishab Zakat

Nishab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Untuk zakat fitrah, nishabnya adalah mempunyai kelebihan bahan makanan

pokok pada hari Raya Idul Fitri dengan kadar zakat 2,5 kg beras atau 3,5 liter

bahan pokok. Sedangkan untuk zakat harta kebanyakan standar zakat harta (mal)

menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

29

dijadikan ukuran nishab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham,

perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.

a. Emas dan Perak

(1) Nishab Emas sebesar 20 dinar (85 gram), perak sebesar 200 Dirham

(672 gram)

(2) sebagai acuan untuk perhitungan kadar zakat yang lain

(3) bentuk lain baik dari saham/obligasi, penjualan rumah,profesi

komersial.

b. Harta Perniagaan

(1) bidang perdagangan , industri, agro industri, jasa,

(2) nishab sebesar 85 gram emas selama satu tahun

(3) kadar : 2,5 % x nishab

c. Harta Peternakan

(1) Sapi, Kerbau, Kuda, Unta

- Nishab 30 ekor

Jumlah Wajib Zakat

30 – 39 ekor 1 ekor sapi jantan/betina tabi’

40 – 59 ekor 1 ekor betina musinnah

60 – 69 ekor 2 ekor sapi tabi’

70 – 79 ekor 1 ekor musinnah, 1 ekor tabi’

80 – 89 ekor 2 ekor musinnah

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

30

Keterangan : yang dimaksud dengan sapi tabi’ adalah sapi yang berumur 1 tahun,

masuk tahun ke-2, sedangkan sapi mussinah adalah sapi yang berumur 2 tahun,

masuk tahun ke-3.

(2) Kambing, Domba

- Nishab 40 ekor

Jumlah Wajib Zakat

40 – 120 ekor 1 ekor kambing/domba

121 – 200 ekor 2 ekor kambing/domba

201 – 300 ekor 3 ekor kambing/domba

(3) Ternak Unggas dan Perikanan

Besar zakat = 2,5 % x nilai kekayaan yang berkembang

d. Hasil Pertanian

(1) Nishab sebesar 5 wasq ( 750 kg) makanan pokok yang paling umum

(2) Kadar Zakat 10 % x hasil bersih ( tadah hujan)

(3) Kadar Zakat 5 % x hasil bersih (pengairan buatan)

e. Hasil tambang, hasil laut, dan barang temuan (rikaz)

(1) Nishab 85 gram emas

(2) Kadar Zakat 20,5 x nilai bersih

f. Zakat Profesi

(1) Nishab 85 gram emas

(2) Kadar zakat 2,5 %

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

31

6. Manfaat Zakat

Secara umum zakat bertujuan untuk menutupi kebutuhan pihak-pihak yang

memerlukan dari harta orang-orang kaya sehingga merupakan cerminan dari rasa

saling tolong menolong antara sesama manusia beriman. Menurut Hafiddudin

(2002:10) beberapa manfaat zakat adalah:

1. Sebagai perwujudan iman kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya,

menghilangkan sifat kikir dan rakus

2. Menolong, membantu dan membina kaum dhuafa maupun mustahik

lainnya ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera.

3. Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang

dibutuhkan oleh umat Islam.

4. Untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepemilikan dan distribusi harta.

Sudarsono (Sidiq, 2005:12) mengemukakan fungsi zakat yaitu sebagai berikut :

1. Mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan diri

membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan ,

juga membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela

2. Memberikan pertolongan kepada orang yang lemah agar dia dapat

menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT dan masyarakat.

3. Ucapan rasa syukur dan terima kasih atas nikmat yang diberikan oleh

Allah SWT kepadanya.

4. Menjaga niat jahat yang akan dlakukan oleh si miskin dan yang susah.

5. Mempercepat hubungan kasih sayang antara si kaya dan si miskin.

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

32

Sedangkan hikmah diwajibkannya zakat bagi yang mampu menurut Zuhdi (Sidiq,

2005:13) adalah :

1. Membersihkan/mensucikan jiwa muzakki dari sifat-sifat tercela

2. Membersihkan harta bendanya dari kemungkinan bercampurnya dengan

harta benda yang tidak 100 persen halal

3. Mencegah berputarnya harta kekayaan berada di tangan-tangan orang-

orang kaya saja demi terwujudnya pemerataan pendapatn dan

kesejahteraan masyarakat.

4. Untuk memenuhi kepentingan umum seperti jembatan, irigasi, dan untuk

kepentingan agama seperti masjid/mushola.

5. Meningktkan kualitas hidup/ kesejahteraan masyarakat.

Disebutkan pada http://www.azurahkio.wordpress.com, manfaat pemberian zakat

antara lain :

1. Mempererat hubungan si kaya dan si miskin.

2. Agar tidak terjadi kejahatan dari orang - orang miskin dan susah yang

dapat merusak ketertiban masyarakat.

3. Guna membersihkan diri.

D. Kerangka Pemikiran

Zakat merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial dalam ajaran Islam, yang

apabila dikumpulkan dan dikelola dengan baik maka akan lebih berdaya guna dan

efektif pemanfaatannya. Potensi zakat di Indonesia sangat besar namun

sayangnya potensi tersebut belum tergali dengan maksimal. Pengetahuan

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

33

masyarakat tentang zakat masih sangat kurang dan itu pun kebanyakan masih

sebatas zakat fitrah, padahal ada macam-macam zakat. Pola pengumpulan dan

penyaluran zakat juga menentukan optimal atau tidaknya zakat tersebut bagi

masyarakat miskin. Penyaluran zakat dapat diberikan langsung dari muzaki

(pemberi zakat) kepada mustahik (penerima zakat), agar muzaki merasa yakin

bahwa zakatnya telah sampai pada mustahik. Namun penyaluran zakat secara

langsung dikhawatirkan tidak dapat memastikan bahwa semua orang yang wajib

mengeluarkan zakat telah melaksanakan kewajibannya. Karenanya walaupun

telah ditetapkan dalam UU. No. 38 Tahun 1999 bahwa setiap orang muslim yang

mampu membayar zakat, berkewajiban untuk melaksanakannya, tetapi tidak ada

sanksi bagi orang yang tidak melaksanakannya. Dengan kondisi ini optimalisasi

pembayaran zakat tergantung pada kesadaran individu.

Sejak adanya undang-undang tersebut, di Indonesia telah banyak bermunculan

lembaga pengelola zakat baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun yang

dibentuk secara swadaya oleh masyarakat. Lembaga amil zakat sebagai salah satu

organisasi pengelola zakat yang bertugas melakukan penghimpunan, pengelolaan

dan penyaluran zakat. Dalam menjalankan tugas menghimpun dana dari

masyarakat ternyata belum didukung oleh masyarakat. Ini dilihat dari masih

banyaknya masyarakat yang enggan menyalurkan zakatnya melalui LAZ. Padahal

adanya interaksi antara masyarakat dan LAZ diharapkan dapat membuat hasil

zakat lebih optimal.

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

34

Untuk itulah diperlukan upaya dari LAZ agar dapat mensosialisasikan

lembaganya kepada masyarakat, meningkatkan pengetahuan masayarakat tentang

kewajiban zakat serta menyadarkan masyarakat agar mengeluarkan zakat demi

tercapainya keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Faktor pendukung dan faktor penghambat baik secara internal maupun eksternal

tentunya tak bisa terlepas dari kinerja LAZDAI sebagai lembaga amil zakat.

Karena hal tersebut tentunya akan mempengaruhi keberhasilan LAZDAI dalam

menyadarkan masyarakat untuk mengeluarkan zakat.

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Lembaga Amil Zakat 1 ...digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB II (Repaired).pdf · Peranan ini dalam arti merupakan ... sistem manajemen dan mekanisme kerja

35

Bagan 1. Kerangka Pemikiran

Upaya LAZDAI dalam Menyadarkan Masyarakat

untuk Mengeluarkan Zakat

- Potensi zakat yang cukup

besar di masyarakat

- Kurangnya kesadaran

masyarakat mengeluarkan

zakat melalui LAZ

Faktor pendukung

peningkatan kesadaran

zakat

Upaya LAZDAI dalam

menyadarkan masyarakat untuk

mengeluarkan zakat

a. Sosialisasi zakat/ majalah

b. Presentasi zakat/ seminar

zakat

c. Kerjasama dengan

instansi/perusahaan

d. Pengajian, majelis taklim dan

pendekatan secara personal

e. Peningkatan layanan

f. Program-program yang

menarik

Faktor penghambat

peningkatan kesadaran

zakat

a. Faktor Internal

b. Faktor eksternal