hubungan antara tayangan rangking 1 di trans tv dengan kepuasan dalam pemenuhan wawasan penonton

53
Nama : Erni Pratiwi NPM : 210111100049 Kelas : Humas A Sore HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN RANGKING 1 DI TRANS TV DENGAN KEPUASAN DALAM PEMENUHAN WAWASAN PENGETAHUAN UMUM PENONTON PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya teknologi khusunya teknologi informasi, seperti internet, televisi, dan sebagainya secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. Pengaruh yang diberikan bisa bersifat positif dan sebaliknya negative. Sebagai contoh dari dampak positifnya adalah bertambahnya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, jaringan kerja mudah diperoleh,dll. Sedangkan contoh dampak negatifnya adalah banyak masyarakat yang tidak lagi

Upload: johnysmith

Post on 28-Jul-2015

136 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Nama : Erni Pratiwi

NPM : 210111100049

Kelas : Humas A Sore

HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN RANGKING 1 DI TRANS TV DENGAN KEPUASAN DALAM PEMENUHAN WAWASAN

PENGETAHUAN UMUM PENONTON

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya teknologi khusunya teknologi informasi,

seperti internet, televisi, dan sebagainya secara tidak langsung mempengaruhi

kehidupan masyarakatnya. Pengaruh yang diberikan bisa bersifat positif dan

sebaliknya negative. Sebagai contoh dari dampak positifnya adalah bertambahnya

pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, jaringan kerja mudah diperoleh,dll.

Sedangkan contoh dampak negatifnya adalah banyak masyarakat yang tidak lagi

bekerja/berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu, cenderung ingin

mendapatkan dengan cara yang instant, dan bertindak dengan segala cara untuk

mendapatkan apa yang mereka inginkan. Televisi sebagai bagian dari

kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling

kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang secara

luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif dengan memusatkan

pandangan pemirsa melalui ilustrasi visual, tata gerak, warna dan berbagai bunyi

Page 2: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

atau suara. Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik luar biasa jika

sajian program acara dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan pemirsa

yang terpengaruh oleh televisi.

Program acara pada setiap stasiun televisi swasta tidak akan dapat hidup tanpa

adanya loyalitas pemirsa dan iklan. Program-program acara tersebut harus

memiliki strategi kreatif dalam pemenuhan tujuan dan sasaran yang dimiliki.

Ditambah lagi kompetisi program acara antara stasiun televisi swasta di Indonesia

yang semakin gencar dalam meraih keuntungan iklan, meningkatkan dan

mempertahankan pemirsanya. Salah satu program acara yang diminati banyak

pemirsa dan dijadikan ajang kompetisi adalah talk show, yaitu suatu acara

bincang-bincang yang menyampaikan beberapa informasi, diskusi dengan tema-

tema tertentu dan biasanya diselingi beberapa isian menarik seperti musik,

lawakan, kuis, dan lain-lain

Saat ini perkembangan dunia bisnis pertelevisian di

Indonesia telah mencapai tingkat persaingan yang sangat tinggi.

Semakin canggihnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan

akan informasi dan hiburan mendorong para pelaku bisnis

pertelevisian ini untuk menyajikan program acara yang dikemas

dengan baik dan selalu tampil secara profesional agar dapat

melanjutkan visi dan misi perusahaan, sehingga mampu

bertahan dalam persaingan yang terus meningkat. Hal ini

Page 3: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

merupakan suatu tantangan yang harus diperhatikan oleh

TRANS Corps menimbulkan sinergi dua media televisi yang

diharapkan akan memberi hasil yang terbaik dalam memberikan

pencerahan kepada masyarakat, baik sebagai penyampai

informasi, edukasi, hiburan yang mencerahkan. Riset dan

mengenali pemirsa televisi harus dilakukan untuk mencapai

sasaran yang tepat, artinya bahwa sebelum informasi

dikonsumsi pemirsa televise perlu mengetahui kebutuhan

informasi dan hiburan seperti apa yang diinginkan, karena

kebutuhan informasi dan hiburan setiap individu berbeda.

Semakin meningkatnya jumlah pemirsa televisi tentunya akan

membawa dampak terhadap pemasang iklan, dan hal ini akan

mempengaruhi rating program televisi tersebut.Televisi sebagai

bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang

paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif dengan memusatkan

pandangan pemirsa melalui ilustrasi visual, tata gerak, warna dan berbagai bunyi

atau suara. Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik luar biasa jika sajian

program acara dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan pemirsa yang

terpengaruh oleh televisi. Program acara pada setiap stasiun televisi swasta tidak

akan dapat hidup tanpa adanya loyalitas pemirsa dan iklan. Program-program

Page 4: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

acara tersebut harus memiliki strategi kreatif dalam pemenuhan tujuan dan

sasaran yang dimiliki. Ditambah lagi kompetisi program acara antara stasiun

televisi swasta di Indonesia yang semakin gencar dalam meraih keuntungan iklan,

meningkatkan dan mempertahankan pemirsanya.

Salah satu program acara yang diminati banyak pemirsa dan dijadikan ajang

kompetisi adalah Kuis, yaitu suatu Kuis dari bahasa Inggris: quiz, adalah padanan

kata atau sinonim untuk permainan teka-teki, yang biasanya berhadiah. Pada

umumnya, kuis dikenal melalui acara televisi yang disiarkan secara rutin setiap

pekan atau setiap hari. Seperti acara rangking 1 di TRANS TV.

Program “Ranking 1” ini adalah sebuah program yang menampilkan acara

kuis dengan kemasan yang berbeda dan menghibur. Kuis ini menampilkan 3

group yang akan bersaing mendapakan hadiah utama. Masing-masing grup terdiri

dari 20 orang. Mereka akan bersaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Pertanyaan yang akan diberikan adalah pertanyaan seputar pengetahuan umum

dasar. Kuis dengan konsep kolosal ini menggunakan media white-board untuk

menjawab setiap pertanyaan. Sistem permainan adalah semua peserta yang

menjawab salah harus keluar dari permainan. Sistem eliminasi ini terus dilakukan

hingga mendapatkan 1 orang peserta bertahan, yaitu si “Ranking 1”. Si “Ranking

1” harus menjawab pertanyaan di babak final untuk mendapatkan hadiah utama.

Sebagai pembawa acara sarah shehan, ruben onsu dan pak tarno beraksi,

mengingatkan kembali pengetahuan yang sering terlupakan,pertanyaan mungkin

muncul dari hal-hal kecil yang tak terduga, terlebih lagi menonton sambil belajar

Page 5: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

semakin menyenangkan ditemani tingkah lucu pembawa acara. Acaranya ramai,

jumlah pesertanya banyak tetapi yang terpilih hanya satu orang saja, mungkin itu

yang menjadikan slogan "rangking satu, pinter gag tuh?"satu orang mengalahkan

banyak orang. berati yang dapat rangking satu mendapat perdikat pintar dan dapat

hadiah pula. itu jadi hal yang membanggakan tentunya.

Acara yang berdurasi 60 menit ini caranya cukup mudah. Pembawa acara

akan mengajukan 1 pertanyaan untuk 1 babak, jika ada peserta yang salah

menjawab maka ia akan gugur dan harus keluar dari arena begitu selanjutnya

sampai mendapatkan 1 peserta yang tak pernah salah menjawab atau disebut

ranking 1. Kuis ini menampilkan 4 group dengan total 80 orang yang bersaing

mendapatkan hadiah utama sebesar 50 juta rupiah. Masing-masing group terdiri

dari 18 orang. Mereka akan bersaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Pertanyaan yang akan diberikan adalah pertanyaan seputar pengetahuan umum

dasar.

Berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh para tim kreatif tentang

pengetahuan umum dapat menimbulkan efek postif bagi para penonton yang

mengikuti kuis tersebut maupun penonton yang dirumah. Menambah wawasan

dengan menjawab pertanyaan yang sudah diketahui ataupun yang belum diketahui

oleh para penonton. Pertanyaan yang diberikan pun beragam dan di kemas dalam

bentuk kuis yang menarik sehingga para audience atau penonton tertarik untuk

menjawab pertanyaan itu.

Page 6: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka

bertanggung jawab dalam pemilihan yang akan mereka gunakan untuk

memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan

bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara

pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara

lain.

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

Hubungan antara tayangan rangking 1 di trans tv dengan kepuasan dalam

pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut : Hubungan antara tayangan

rangking 1 di trans tv dengan kepuasan dalam pemenuhan wawasan

pengetahuan umum penonton.

3. IDENTISIFIKASI MASALAH

1. Sejauh mana Kredibilitas Media sebgai Komunikator dalam program

kuis rangking 1 di Trans TV dengan kegunaan pemenuhan wawasan

pengetahuan umum penonton ?

Page 7: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

2. Sejauh mana Kredibilitas Media sebgai Komunikator terhadap kepuasan

penonton terhadap media program kuis rangking 1 di Trans TV dengan

pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton ?

3. Sejauh mana Pesan yang disampaikan Media dalam program kuis

rangking 1 di Trans TV dengan kegunaan pemenuhan wawasan

pengetahuan umum penonton ?

4. Sejauh mana Pesan yang disampaikan Media dalam program kuis

rangking 1 di Trans TV dengan kepuasan pemenuhan wawasan

pengetahuan umum penonton ?

4. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui Kredibilitas Media sebgai Komunikator dalam

program kuis rangking 1 di Trans TV dengan kegunaan pemenuhan

wawasan pengetahuan umum penonton.

2. Untuk mengetahui Kredibilitas Media sebgai Komunikator terhadap

kepuasan penonton program kuis rangking 1 di Trans TV dengan

pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton.

3. Untuk mengetahui Pesan yang disampaikan Media dalam program kuis

rangking 1 di Trans TV dengan kegunaan pemenuhan wawasan

pengetahuan umum penonton.

Page 8: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

4. Untuk mengetahui Pesan yang disampaikan Mdia dalam program kuis

rangking 1 di Trans TV dengan kepuasan pemenuhan wawasan

pengetahuan umum penonton.

5. KEGUNAAN PENELITAN

5.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontirbusi pengetahuan bagi ilmu

komunikasi khususnya bagi ilmu PR dan juga dapat dijadikan bahan informasi dan

pengetahuan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan, informasi,

pengetahuan, dan wawasan bagi pembaca. Selain itu juga sebagai landasan atau

pijakan untuk penelitian berikutnya.

5.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Instansi, Dapat memberikan masukan bagi insan televisi dalam

melakukan pelayanan terhadap penonton. Selain itu juga penelitian ini dapat

dijadikan bahan evaluasi bagi insan televisi dalam pemenuhan kebutuhan

penonton terhadapa acara televisi yang postif.

2. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi sarana dalam memahami,

membandingkan dan mempelajari kaitan antara ilmu yang diperolah di

bangku kuliah dengan praktek nyata di lapangan dan dapat memberikan

Page 9: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

masukan bagi penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian kegunaan

dan kepuasan.

6. KERANGKA PEMIKIRAN

6.1 Kerangka Teoritis

Setiap kegiatan komunikasi pastinya didukung oleh teori. Dan untuk mendukung

penelitian ini, maka Penelitian ini menggunakan Teori Penggunaan dan Pemenuhan

Kebutuhan (Uses and Gratification Theory) adalah salah satu teori komunikasi

dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan

pesan dan media. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka

bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk

memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana

memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan

dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau

tidak menggunakan media dan memilih cara lain.

Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu

menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa

individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya,

Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat,

1984), uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan

sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber

lain , yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada

kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Page 10: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Teori Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan dapat digambarkan

Sebagai berikut :

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan menggunakan pendekatan

dengan fokus “mengapa sekelompok orang memilih untuk menggunakan media

tertentu dibandingkan kandungan isi yang ditawarkan”. Pendekatan ini secara kontras

membandingkan efek dari media dan bukan ‘apa yang media lakukan pada

pemirsanya’ (yang menitik beratkan kepada kehomogenan pemirsa dalam komunikasi

masa dan melihat media sebagai jarum hipodermik).

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dilihat sebagai

kecenderungan yang lebih luas oleh peneliti media yang membuka ruang untuk

umpan balik dan penerjemahan prilaku yang lebih beragam. Namun beberapa

Page 11: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

komentar berargumentasi bahwa pemenuhan kepuasan seharusnya dapat dilihat

sebagai efek, contohnya film horror secara umum menghasilkan respon yang sama

pada pemirsanya, lagipula banyak orang sebenarnya telah menghabiskan waktu di

depan TV lebih banyak daripada yang mereka rencanakan. Menonton TV sendiri

telah membentuk opini apa yang dibutuhkan pemirsa dan membentuk harapan-

harapan.

Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Baran dan Davis,

2000) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and

Gratification Media sebagai berikut:

1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.

2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan

media spesifik terletak di tangan audiens

3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan

kebutuhan audiens

4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan

penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti

bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.

5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik

atau isi harus dibentuk.

Pengujian-pengujian terhadap asumsi-asumsi Uses and Gratification Media

menghasilkan enam (6) kategori identifikasi dan temuan-temuannya (dalam

Rosengren dkk., 1974), sebaga berikut:

Page 12: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

1. Asal usul sosial dan psikologis gratifikasi media.

John W.C. Johnstone (1974) menganggap bahwa anggota audiens tidak

anonimous dan sebagai individu yang terpisah, tetapi sebagai anggota

kelompok sosial yang terorganisir dan sebagai partisipan dalam sebuah kultur.

Sesuai dengan anggapan ini, media berhubungan dengan pemenuhan

kebutuhan dan keperluan individu-individu, yang tumbuh didasarkan lokalitas

dan relasi sosial individu-individu tersebut.

Faktor-faktor psikologis juga berperan dalam memotivasi penggunaan media.

Konsep-konsep psikologis seperti kepercayaan, nilai-nilai, dan persepsi

mempunyai pengaruh dalam pencarian gratifikasi dan menjadi hubungan

kausal dengan motivasi media.

2. Pendekatan nilai pengharapan.

Konsep pengharapan audiens yang perhatian (concern) pada karakteristik

media dan potensi gratifikasi yang ingin diperoleh merupakan asumsi pokok

Uses and Gratification Media mengenai audiens aktif. Jika anggota audiens

memilih di antara berbagai alternatif media dan non media sesuai dengan

kebutuhan mereka, mereka harus memiliki persepsi tentang alternatif yang

memungkinkan untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Kepercayaan terhadap

suatu media tertentu menjadi faktor signifikan dalam hal pengharapan

terhadap media itu.

3. Aktifitas audiens.

Page 13: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Levy dan Windahl (1984) menyusun tipologi aktifitas audiens yang dibentuk

melalui dua dimensi:

Orientasi audiens: selektifitas; keterlibatan; kegunaan.

Skedul aktifitas: sebelum; selama; sesudah terpaan ( baca handsout

”audiens”)

Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) dalam penelitian tentang penggunaan

media, menemukan perbedaan anggota audiens berkenaan dengan basis

gratifikasi yang dirasakan. Dipengaruhi beberapa faktor. Yaitu: struktur media

dan teknologi; isi media; konsumsi media; aktifitas non media; dan persepsi

terhadap gratifikasi yang diperoleh.

Garramore (1983) secara eksperimental menggali pengaruh ”rangkaian

motivasi pada proses komersialisasi politik melalui TV. Ia menemukan bahwa

anggota audience secara aktif memproses/mencerna isi media, dan

pemrosesan ini dipengaruhi oleh motivasi.

4. Gratifikasi yang dicari dan yang diperoleh.

Pada awal sampai pertengahan 1970-an sejumlah ilmuwan media menekankan

perlunya pemisahan antara motif konsumsi media atau pencarian gratifikasi

(GS) dan pemerolehan gratifikasi (GO). Penelitian tentang hubungan antara

GS dan GO, menghasilkan temuan sebagai berikut GS individual berkorelasi

cukup kuat dengan GO terkait. Di lain pihak GS dapat dipisahkan secara

empiris dengan GO, seperti pemisahan antara GS dengan GO secara

konseptual, dengan alasan sebagai berikut:

Page 14: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

GS dan GO berpengaruh, tetapi yang satu bukan determinan bagi yang

lain.

Dimensi-dimensi GS dan GO ditemukan berbeda dalam beberapa

studi.

Tingkatan rata-rata GS seringkali berbeda dari tingkatan rata-rata GO.

GS dan GO secara independen menyumbang perbedaan pengukuran

konsumsi media dan efek.

Penelitian GS dan GO menemukan bahwa GS dan GO berhubungan dalam

berbagai cara dengan variabel-variabel: terpaan; pemilihan program

dependensi media; kepercayaan; evaluasi terhadap ciri-ciri atau sifat-sifat

media.

5. Gratifikasi dan konsumsi media.

Penelitian mengenai hubungan antata gratifikasi (GS-GO) dengan konsumsi

media terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

Studi tipologis mengenai gratifikasi media.

Studi yang menggali hubungan empiris antara gratifikasi di satu sisi

dengan pengukuran terpaan media atau pemilihan isi media di sisi lain.

Studi-studi menunjukkan bahwa gratifikasi berhubungan dengan pemilihan

program. Becker dan Fruit memberi bukti bahwa anggota audiens

membandingkan GO dari media yang berbeda berhubungan dengan konsumsi

media. Studi konsumsi media menunjukkan terdapat korelasi rendah sampai

sedang antara pengukuran gratifikasi dan indeks konsumsi.

Page 15: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

6. Gratifikasi dan efek yang diperoleh.

Windahl (1981) penggagas model uses and effects, menunjukkan bahwa

bermacam-macam gratifikasi audiens berhubungan dengan spectrum luas efek

media yang meliputi pengetahuan, dependensi, sikap, persepsi mengenai

realitas social, agenda setting, diskusi, dan berbagai efek politik.

Blumer mengkritisi studi uses and effects sebagai kekurangan perspektif.

Dalam usaha untuk menstimulasi suatu pendekatan yang lebih teoritis, Blumer

menawarkan tiga hipotesis sebagai berikut:

· Motivasi kognitif akan memfasilitasi penemuan informasi.

· Motivasi pelepasan dan pelarian akan menghadiahi penemuan audiens

terhadap persepsi mengenai situasi sosial.

· Motivasi identitas personal akan mendorong penguatan efek.

6.2 Kerangka Konseptual

Penelitian ini meliputi dua variabel, yaitu :

X : Program Kuis Rangking 1 Trans TV

Y : Pemenuhan Wawasan penonton

Variabel X : Program Kuis Rangking 1 Trans TV

Variabel X dalam penelitian ini adalah Program kuis Rangking 1 di

Trans TV Program “Ranking 1” ini adalah sebuah program yang menampilkan

acara kuis dengan kemasan yang berbeda dan menghibur. Kuis ini menampilkan 3

group yang akan bersaing mendapakan hadiah utama. Masing-masing grup terdiri

dari 20 orang. Mereka akan bersaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Page 16: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Pertanyaan yang akan diberikan adalah pertanyaan seputar pengetahuan umum

dasar. Kuis dengan konsep kolosal ini menggunakan media white-board untuk

menjawab setiap pertanyaan. Sistem permainan adalah semua peserta yang

menjawab salah harus keluar dari permainan. Sistem eliminasi ini terus dilakukan

hingga mendapatkan 1 orang peserta bertahan, yaitu si “Ranking 1”. Si “Ranking

1” harus menjawab pertanyaan di babak final untuk mendapatkan hadiah utama.

Sebagai pembawa acara sarah shehan, ruben onsu dan pak tarno beraksi,

mengingatkan kembali pengetahuan yang sering terlupakan,pertanyaan mungkin

muncul dari hal-hal kecil yang tak terduga, terlebih lagi menonton sambil belajar

semakin menyenangkan ditemani tingkah lucu pembawa acara. Acaranya ramai,

jumlah pesertanya banyak tetapi yang terpilih hanya satu orang saja, mungkin itu

yang menjadikan slogan "rangking satu, pinter gag tuh?"satu orang mengalahkan

banyak orang. berati yang dapat rangking satu mendapat perdikat pintar dan dapat

hadiah pula. itu jadi hal yang membanggakan tentunya.

Variabel Y : Pemenuhan Wawasan penonton

Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka

bertanggung jawab dalam pemilihan jawaban menjawab pertanyaan yang di berikan

yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu

kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi

salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media

untuk pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton.

Page 17: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

6.3 Operasional Variabel

Variabel X : Program Kuis Rangking 1 Trans TV

Sub Variabel X1 : Kredibilitas Media sebgai Komunikator

Indikator : - Keahlian Media sebagai Komunikator / Sumber

- Kegunaan dan kepuasan Komunikator

Sub Variabel X2 : Pesan Yang di sampaikan Media

Indikator : - Struktur Pesan

- Gaya Pesan

- Daya Tarik Pesan

Variabel Y : Pemenuhan Wawasan penonton

Sub Variabel Y1 : Aspek Kegunaan

Indikator : - Pengetahuan

- Pemahaman

Sub Variabel Y2 : Aspek Kepuasan

Indikator : - Rasa Senang

- Kepuasan

Page 18: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Bagan 1.2 Kerangka Pemikiran

7. Hipotesis

7.1 Mayor

“ Terdapat Hubungan antara tayangan rangking 1 di trans tv dengan kepuasan

dalam pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton. “

Hubungan antara tayangan rangking 1 di trans tv dengan kepuasan dalam pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton

Uses & Gratification

Page 19: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

7.2 Minor

1. H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kredibilitas Media

sebgai Komunikator dalam program kuis rangking 1 di Trans TV dengan

kegunaan pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara Kredibilitas Media sebgai

Komunikator dalam program kuis rangking 1 di Trans TV dengan kegunaan

pemenuhan wawasan pengetahuan umum penonton

2. H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kredibilitas Media

sebgai Komunikator terhadap kepuasan penonton terhadap media program

kuis rangking 1 di Trans TV dengan pemenuhan wawasan pengetahuan umum

penonton

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara Kredibilitas Media sebgai

Komunikator terhadap kepuasan penonton terhadap media program kuis

rangking 1 di Trans TV dengan pemenuhan wawasan pengetahuan umum

penonton

8. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,

dimana metode ini merupakan penelitian yang data-datanya berupa angka-angka dan

tabel-tabel. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data korelasional, yaitu

penelitian yang difokuskan pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel.

Page 20: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Metode korelasional bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada suatu faktor

berkaitan dengan variabel pada faktor lain (Rakhmat, 2005:27). Teknik ini sesuai

dengan tujuan penulis yaitu untuk mengetahui Hubungan antara tayangan rangking 1

di trans tv dengan kepuasan dalam pemenuhan wawasan pengetahuan umum

penonton.

9. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Angket : Yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada

responden tentang variable-variabel yang diteliti. Angket bersifat tertutup

dalam arti responden tidak diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan

selain alternatif jawaban yang telah ditetapkan peneliti. Angket tersebut diuji

validitas dan realiabilitasnya.

2. Wawancara : Yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada informan tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan strategi kehumasan. Informan tersebut

antara lain Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi serta para pejabat lainnya

yang memiliki kewenangan dalam penentuan strategi kehumasan.

3. Observasi : Yaitu dengan mengamati gejala-gejala yang terjadi di lapangan

dalam kaitannya dengan strategi kehumasan di lingkungan Dinas Informasi

dan Komunikasi Kota Bandung.

4. Studi Kepustakaan : Yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen dan

sumber-sumber tertulis lainnya yang memiliki relevansi dengan objek

penelitian.

Page 21: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

9.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

9.1.1. Validitas Instrumen

Validitas adalah kesahihan data. Artinya angket tersebut mampu mengukur

apa yang hendak diukur. Data yang valid menunjukan bahwa angket yang disebarkan

kepada responden bisa dipahami oleh responden, sehingga responden tersebut bisa

memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sedangkan

Reliabilitas adalah kekonstanan data. Artinya dalam kondisi apapun responden akan

menjawab pertanyaan dengan relative tetap.

Untuk memperoleh data yang tepat dari seluruh proses pengumpulan data,

maka perlu adanya ketepatan alat ukur dengan memperhatikan tiga aspek vital dari

suatu alat ukur yaitu kemantapan, ketepatan, dan homogenitas dari pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan. Penulis melakukan uji validitas dan Relibilitas karena

menyangkut mutu alat ukur penelitian.

Validitas menunjukan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang

ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Dengan kata lain seberapa

besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya.

Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini

menggunakan koefisien korelasi item-total yang terkoreksi. Menurut Kaplan, suatu

pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud

jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3.

Page 22: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

“Not all validity coefficient are the same value, and there are no hard fast rule

about how large the coefficient must be in order to be meaningful. In practice, it is

rate to see a validity coefficient larger than 0,6 and validity coefficient in the range of

0,3 to 0,4 are commonly considered high.” (Kaplan & Saccuzzo, 1993:141).

Untuk pengujian validitas penelitian berupa skor yang memiliki tingkatan

(ordinal), rumus yang digunakan adalah dengan menggunakan koefisien korelasional.

Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang kita ingin

ukur atau sejauh mana alat ukur yang kita gunakan mengenai sasaran.

Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan

diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat

tersebut makin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukan apa yang seharusnya

diukur. Jadi validitas menunjukan kepada ketepatan dan kecermatan test dalam

menjalankan fungsi pengukurannya.

Untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner digunakan metode korelasi

product moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh

masing-masing responden dengan skor masing-masing item dengan rumus :

R=N (∑ XY )−(∑ X∑ Y )

√ {N∑ X2−(∑ X )2 }{N∑ Y 2−(∑Y )2 } (Arikunto, 2002:146)

Keterangan :

X = skor item

Page 23: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Y = skor total

Jika nilai koefisien korelasinya yang lebih besar dari 0,3 maka item-item

tersebut dinyatakan valid.

Hasil Uji validitas dan reliabilitas Variabel X

No.

Koef.

Validitas ( r

)

Keteranga

n

5 0,45 Valid

6 0,70 Valid

7 0,91 Valid

8 0,62 Valid

9 0,62 Valid

10 0,95 Valid

11 0,85 Valid

12 0,92 Valid

13 0,92 Valid

14 0,86 Valid

15 0,92 Valid

16 0,90 Valid

R-Alpha 0,96 Reliabel

Page 24: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Cronbac

h

Kete

rang

an f

Valid

1

2

Tidak 0

Total

1

2

Koefisien

Reliabilitas 0,96

1.12.2 Reabilitas Instrumen

Reabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran

yang memiliki tingkat reabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan

hasil yang terpercaya (reliabel). Tinggi rendahnya reabilitas, secara empiris

ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reabilitas.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari

suatu responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat

Page 25: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman

pertanyaan tersebut. Lebih lanjut Kaplan menyatakan : “It has been suggested that

reliability estimates in the range of 0,7 to 0,8 are good enough for most purpopses in

basic research”. (Kaplan & Saccuzzo, 1993:126).

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :

α=[ kk−1 ] [1−∑ S

i2

Sx2 ]

(Azwar, 2001 : 78)

Keterangan :

k : Jumlah Instrumen pertanyaan

∑ S i2

: Jumlah varians dari tiap instrumen

SX2

: Varians dari keseluruhan instrumen

Hasil uji validitas dan reliabilitas Variabel Y

No.Koef.

Validitas ( r )Keterangan

17 0,83 Valid

18 0,93 Valid

19 0,91 Valid

20 0,82 Valid

Page 26: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

21 0,95 Valid

22 0,93 Valid

R-Alpha Cronbach

0,96 Reliabel

Keterangan f

Valid 6

Tidak 0

Total 6

Koefisien Reliabilitas

0,96

1.10. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel

1.10.1 Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

ataupun pengukuran, kuantitaif maupun kualitataif, dari karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya (Sujana, 1984: 5). Dan Populasi dalam penelitian ini adalah penonton

tayangan rangking 1 di trans tv.

1.10.2 Teknik Penarikan Sampel

Page 27: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Berbeda dengan pengertian populasi, sampel yaitu sebagian dari keseluruhan

objek atau fenomena yang akan diteliti (Krisyantono, 2006:149). Sampel adalah

himpunan bagian dari suatu populasi yang akan diteliti dan diamati (Gulo, 2002:78).

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multi Stage

Cluster Random Sampling (sampling cluster acak banyak tahap).

Penelitian ini meneliti bagaimana tanggapan / Respone penonton tayangan

rangking 1 di trans tv. Dengan pemenuhan wawasan pengetahuan umum dengan

demikian, maka dibutuhkan orang atau responden yang tanggap terhadap kepuasan

dan kegunaan acara yang dilakukan oleh rangking 1 di trans tv dan tentunya mampu

memberikan komentarnya dan tanggapan. Adapun karakteristik responden yang

diharapkan yaitu responden yang hadir pada acara rangking 1 di trans tv.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Multistage Cluster Random Sampling.

Dan untuk mencari ukuran sampel di tiap tahap cluster dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Dimana,

Page 28: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Dan dimana,

Keterangan :

n’ = Sampel untuk tahap pertama (one-stage cluster)

n = sampel untuk unit primer

n0 = sampel asumsi

d = sampling error

t = koefisien kepercayaan (coefficient of confidence)

p & q = parameter populasi binomial

deff = design effect

N = populasi untuk unit primer

Mencari ukuran sampel untuk tahap pertama (One-Stage Cluster)

N = 6 unit primer (Wilayah di Bandung)

d = 0,08 (8%); (ditentukan oleh peneliti)

t = 1,96 (95%); (ditentukan oleh peneliti)

p&q = (50%:50%); (ditentukan oleh peneliti)

Hitung:

Page 29: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

~ 150 ; maka ~ 6

, maka

Maka, Ukuran sampel untuk tahap pertama adalah :

~ 1 klaster

Dan klaster yang terpilih secara random adalah wilayah Karees.

Mencari ukuran sampel untuk tahap Kedua (Two-Stage Cluster)

N = 7 unit primer (Kecamatan di wilayah Karees)

d = 0,08 (8%); (ditentukan oleh peneliti)

t = 1,96 (95%); (ditentukan oleh peneliti)

p&q = (50%:50%); (ditentukan oleh peneliti)

Hitung:

~ 150; maka ~ 7

, maka

Maka, Ukuran sampel untuk tahap kedua adalah :

~ 1 klaster

Dan klaster yang terpilih secara random adalah kecamatan Kiaracondong.

Page 30: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Mencari ukuran sampel untuk tahap Ketiga (Three-Stage Cluster, Multi-

stage Cluster)

N = 6 unit primer (Kelurahan di Kecamatan Kiaracondong)

d = 0,08 (8%); (ditentukan oleh peneliti)

t = 1,96 (95%); (ditentukan oleh peneliti)

p&q = (50%:50%); (ditentukan oleh peneliti)

Hitung:

~ 150; maka ~ 6

, maka

Maka, Ukuran sampel untuk tahap ketiga adalah :

~ 1 klaster

Dan klaster yang terpilih secara random adalah kelurahan Sukapura.

Mencari ukuran sampel untuk tahap Keempat (Multi-stage Cluster)

N = 15 unit primer (RW di Kelurahan Sukapura)

d = 0,08 (8%); (ditentukan oleh peneliti)

t = 1,96 (95%); (ditentukan oleh peneliti)

p&q = (50%:50%); (ditentukan oleh peneliti)

Hitung:

~ 150; maka ~ 14

Page 31: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

, maka

Maka, Ukuran sampel untuk tahap keempat adalah :

~ 1 klaster

Dan klaster yang terpilih secara random adalah RW 04.

Mencari ukuran sampel untuk tahap Kelima (Multi-stage Cluster)

N = 9 unit primer (RT di RW 04)

d = 0,08 (8%); (ditentukan oleh peneliti)

t = 1,96 (95%); (ditentukan oleh peneliti)

p&q = (50%:50%); (ditentukan oleh peneliti)

Hitung:

~ 150; maka ~ 8

, maka

Maka, Ukuran sampel untuk tahap keempat adalah :

~ 1 klaster

Dan klaster final yang terpilih secara random penonton acara rangking 1 trans tv

tersebut sebanyak 100 responden.

Page 32: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Sampel responden didapat berdasarkan Multi Stage Cluster Random Sampling

(sampling cluster acak banyak tahap). Pecahan sampling 0,10 atau 0,20 sering

dianggap banyak penelitian sebagai ukuran sampel yang memadai. Sebetulnya ukuran

sampel bergantung pada derajat keseragaman, presisi yang dikehendaki, rencana

analisis data dan fasilitas yang tersedia. (Singarimbun dan Effendi, 1982 dalam

Rakhmat, 2000:81).

Adapun urutan Multi Stage Cluster Random Sampling (sampling cluster acak banyak

tahap) sebagai berikut :

1. Penonton di rumah

2. Masyarakat yang mengtahui acara tersebut.

Jumlah sampel yang keluar dari hasil penghitungan dengan menggunakan Multi

Stage Cluster Random Sampling (sampling cluster acak banyak tahap) adalah 100

responden yang kemudian akan diambil semua. (Prijana dan Semendison :2005 )

1.11. Teknik Analisis Data

Teknik analalisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Korelasional

Menganalisis sejauh mana hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

Korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan

dengan variasi faktor lain (Rakhmat, 2005:27).

2. Inferensial

Page 33: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

Menganalisis jawaban responden dengan menginterpretasi perhitungan

statistik tertentu yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara penyajian

variabel X dengan variabel Y yang kemudian diuji. Penelitian ini menggunakan

rumus Rank-Spearman.

1.13. Rumus Uji Statistik

Untuk menguji korelasi atau hubungan antara variable X dengan variabel Y

dilakukan dengan rumus Rank-Spearman karena skala yang digunakan dalam

angket merupakan skala ordinal dan ordinal.

Tahapan uji Rank Spearman :

(a) Skor data ranking

(b) Hitung selisih ranking pasangan

(c) Selisih pasangan dikuadratkan

(d) Jumlahkan hasil penghitungan dari seluruh sampel

(e) Hitung ∑ Tx dan ∑ TY dengan rumus :

T= t3−t

12

Dengan ketentuan :

Page 34: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

T = besarnya faktor koreksi

t = jumlah rank kembar dari jumlah variabel yang memiliki skor sama

(f) Masukkan data ke dalam rumus Spearman:

; apabila tidak ada nilai pengamatan yang sama

; apabila ada nilai pengamatan yang sama dimana:

di = selisih rank variabel pertama dan kedua R (Xi – Yi)

Page 35: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

(g) Selanjutnya, dilakukan pengujian signifikansi dari koefisien korelasi

menggunakan statistik uji t dengan rumus :

Dimana : db = n – 2

Hipotesis pengujian:

H0 : = 0 (tidak ada korelasi)

H1 : ≠ 0 (ada korelasi)

Untuk penelitian ini tingkat signifikansi ( α ) ditetapkan sebesar 0,05 pada tes

dua sisi.

Kriteria pengujian:

Jika ; maka H0 ditolak, H1 diterima

yang berarti tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti.

Jika ; maka H0 diterima, yang berarti

tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti.

(Siegel, 1997:250-264)

Page 36: Hubungan Antara Tayangan Rangking 1 Di Trans Tv Dengan Kepuasan Dalam Pemenuhan Wawasan Penonton

1.14. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan. Yaitu PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA

Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14 AJakarta 12790 Telp. 62-21-79177000 Fax. 62-21-

79187721