bahan tayangan formal

Upload: yasar-hamsa

Post on 13-Mar-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RUSUNAWA

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • 2

    RENSTRA 2010-2014

    RUMAH SUSUN SEWA

    380 TB (36.480 unit ~ 1 TB = + 96 unit)

    ~ 145.920 orang (4 orang/unit)

    0,8% BACKLOG

    RENSTRA 2010-2014

    RUMAH KHUSUS

    5.000 unit 0,1% BACKLOG

    2010-2013 435 TB

    14.552 unit (2010-2014:

    663TB/19.877Unit/127.668 orang* atau 161.292orang**)

    2005-2009 138 TB

    12.362 unit

    TOTAL CAPAIAN RUMAH SUSUN SEWA 2005-2013

    573 TB (26.914 UNIT)

    TOTAL CAPAIAN RUMAH KHUSUS 2006-2013

    6.525 UNIT

    2010-2013 4.413 unit

    2006-2009 2.112 unit

    * Asumsi 2010-2014: TNI, POLRI, Pekerja, Mahasiswa dihuni 4 orang/unit, sedangkan Ponpes 20 orang/unit ** Asumsi 2010-2014: TNI, POLRI, Mahasiswa dihuni 4 orang/unit, Pekerja 8 ornag/unit, Ponpes 30 orang/unit

  • 3

    RENSTRA 2010-2014

    FASILITASI RUSUNAMI

    150.000 unit 3,1% BACKLOG

    RENSTRA 2010-2014

    FASILITASI RUMAH TAPAK

    1.200.000 unit 25,1% BACKLOG

    TOTAL CAPAIAN RUSUNAMI 2008-2013

    Akan terbangun 323 Twr (2013); Telah serah terima kunci 102 Twr (+ 35.700 UNIT)*

    2010-2013 511.606

    UNIT

    2005-2009 1.331.580

    UNIT

    TOTAL CAPAIAN RUMAH TAPAK 2005-2013 1.843.186 UNIT

    * Asumsi @Tower = 350 unit sarusun

  • RUSUNAWA untuk 3 LT

    PERSPEKTIF

    4

  • 5 RUSUN TNI/POLRI

    Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama (Undang-Undang No. 20 Tahun 2011)

    Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mempunyai kemampuan untuk membeli/memiliki rumah layak huni

    Instansi Pemerintah (Kementerian, Lembaga, TNI dan/atau POLRI), Instansi Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), Pekerja, dan Lembaga penerima bantuan lainnya (Lembaga Pendidikan Tinggi, Berasrama, Koperasi, dan Yayasan)

    RUSUN PEKERJA RUSUN PONPES RUSUN MAHASISWA

  • 6

    KORBRIMOB POLRI KEDUNG HALANG

    POLDA DI. YOGYAKARTA

    TIPE BESAR 3 LANTAI

    59 UNIT = 59 KK Luas Tanah Min : 61,2 m X 14,3 m

    Tampak Depa n

    Denah Lantai 1

    Denah Lantai 2

    Denah Lantai 3

  • 7

    TIPE SEDANG 3 LANTAI

    Tampak Depa n

    Denah Lantai 1

    Denah Lantai 2 s.d. 3

    60 UNIT = 640 PEKERJA Luas Tanah Min : 46,0 m X 13,0 m

    PEMPROV JAWA BARAT

    PEMDA PEMKOT MALANG

  • 8

    TIPE SEDANG 2 LANTAI

    STIKES TUANKU TAMBUSAI KAMPAR

    32 UNIT = 128 MAHASISWA Luas Tanah Min : 42,4 m X 11,3 m

    UNIV. NEGERI MALANG

  • 9

    TIPE SEDANG 2 LANTAI

    8 UNIT = 224 SANTRI Luas Tanah Min : 30,0 m X 13,0 m

    PP. NURUL FATAH, PURWAKARTA

    PP. API TEGALREJO, MAGELANG

  • 10

    TIPE KECIL 3 LANTAI

    PP. AL-URWATUL WUTSQO, JOMBANG

    PP. AZ ZAHROH, GEMBONG

    6 UNIT = 132 SANTRI Luas Tanah Min : 26,0 m X 7,4 m

  • Konsep Desain

    PERSPEKTIF

  • Sungai CILIWUNG adalah tulang punggung dari lahir hingga

    terbentuknya kota Jakarta. Baik sebagai Penyedia kebutuhan air

    baku hingga sarana transportasi. Dulu, berkat Sungai Ciliwung yang bersih, kota Batavia pernah mendapat julukan Ratu

    dari Timur. Banyak pendatang asing menyanjung tinggi, bahkan menyamakannya dengan

    kota-kota ternama di Eropa, seperti Venesia di Italia.

    Jean-Baptiste Tavernier, sebagaimana dikutip Van Gorkom, mengatakan Ciliwung

    memiliki air yang paling baik dan paling bersih di dunia (Persekutuan Aneh, 1988).

    Sumber : buku "Het Voormal ige Batavia"

    12

  • Perumahan Dinas DPR

    Rencana Area Relokasi (Pembuatan Rusun)

    Rencana Sudetan

    Dalam rangka Penataan Sungai Ciliwung,

    Kemenpera mendapatkan penugasan khusus

    membangun perumahan untuk menata

    kawasan kumuh dengan cara merelokasi

    penduduk di sepanjang Sungai Ciliwung.

    Pembangunan Tower di Pasar Rumput dan Eks Kantor Dinas DKI Jaktim

    Program Normalisasi/ Sodetan Sungai

    Kawasan Kumuh Bantaran Sungai Ciliwung

    13

  • Penciptaan Ruang Interaksi sosial sebagai pengikat fungsi/aktivitas yang ada sekaligus pembentuk hirarki ruang Publik/Bersama

    Penegasan bentukan Defensible Space Kesadaran akan Milik Bersama : Penggunaan dan pemeliharaan bersama menghindari okupasi ruang bersama

    KONSEP DESAIN 14

  • 15

  • PINTU LIFT

    PINTU LIFT

    Bagian paling mahal (boros energi) adalah bukaan pintu lift

    pada saat operasional

    EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT (LANDING

    FLOOR)

    Bukaan tidak pada setiap lantai Perletakan Lift Lobby pada bordes

    LOBBYLIFT

    LOBBYLIFT

    R.DUDUK

    16

  • RUSUNAMI KALIBATA

    PERSPEKTIF

  • 18

    Permenpera No. 27 dan No. 28 Tahun 2012

    Pembangunan Rusuna (Apartemen Rakyat) diprioritaskan di kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk >1,5 juta dengan mengedepankan efisiensi penggunaan tanah dan penataan permukiman sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

    Jumlah Tower Rusunami + 1.000

    Rencana Alokasi Tower Rusuna 50% di Wil. Jabodetabek, 30% di P. Jawa luar Jabodetabek, 20% di Luar Jawa

    Jumlah Sarusun / Tower 100 500

    Jumlah Lantai / Tower 6 Lantai s.d. 24 Lantai

    Luas Kavling / Tower Minimal 3.000 m s.d. 5.000 m (single building)

    Dukungan Langsung Keppres No. 22 Tahun 2006 tentang Kebijakan Percepatan Pembangunan Rusunami

    Masyarakat Berpenghasilan Rata-rata Rp 5,5 juta/bulan 1.

    Masyarakat yang mampu menyediakan uang muka 10%, tenor 15 tahun, daya angsur 1/3 angsuran

    2.

    Harga Jual Sarusun Rp 6 juta per m paling banyak Rp 216 juta, dengan batasan luasan 21 m - 36 m

    3.

    Individu/Keluarga; maupun Korporat 4.

  • Rumah Khusus

    PERSPEKTIF

  • 20

    Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah untuk kebutuhan khusus, disediakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, dibiayai melalui APBN dan/atau APBD, menjadi barang milik negara/daerah dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang No. 1 Tahun 2011)

    Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus, dibiayai melalui anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. Ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Petugas kawasan perbatasan, nelayan, rumah cagar budaya dan masyarakat daerah terluar dan terpencil.

    PERBATASAN RUMAH PINTAR NELAYAN CAGAR BUDAYA HONAI

  • 21

    RUMAH TIPE PANGGUNG RUMAH TIPE LANDED

  • KOTA PALU, SULAWESI TENGAH

    KAB. MANGGARAI BARAT, NTT

    22

  • 23

    DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN CARA

    PERMENKEU NO. 96 TAHUN 2007 TATA CARA PELAKSANAAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN

    ALIH STATUS

    HIBAH

    KERJASAMA PENGELOLAAN

    JUAL BELI

    INSTANSI PUSAT, PTN

    PEMDA

    DITENTUKAN YANG BERSANGKUTAN

    BELUM PERNAH DILAKSANAKAN

    STATUS PEMELIHARAAN TA. 2012 : 32,5 TB

    TA. 2013 : 107,5 TB

    TOTAL TERBANGUN 187 TB ~ 15.494 UNIT

    STATUS SERAH TERIMA ASET 73,5 TB (Dokumen sudah diserahkan Kemenkeu) 35,5 TB (Perlu Kelengkapan Dokumen Eksternal) 57 TB (Proses Laporan Hasil Audit di Inspektorat)

    STATUS PENGHUNIAN 157,5 TB ~ TERHUNI

    29,5 TB ~ BELUM TERHUNI

  • Terima Kasih