hubungan antara persepsi terhadap …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfhubungan antara persepsi...

58
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi oleh Khotamanisah 1511413135 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: dinhminh

Post on 08-Jul-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA

PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN

BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

oleh

Khotamanisah

1511413135

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI
Page 3: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

i

HUBUNGAN ANTARA

PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN

BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

oleh

Khotamanisah

1511413135

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan judul

“Hubungan antara Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal dengan Body

Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal” ini benar-benar hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 19 September 2017

Khotamanisah

1511413135

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

iii

PENGESAHAN

Proposal skripsi dengan judul “Hubungan antara Persepsi terhadap Citra

Tubuh Ideal dengan Body Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal” telah

dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang pada hari Selasa tanggal 19 September 2017.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Dr. Edy Purwanto, M.Si Sugiariyanti, S.Psi., M.A

NIP. 196301211987031001 NIP. 197804192003122001

Penguji 1 Penguji 2

Dr. Sri Maryati Deliana, M.Si Andromeda, S.Psi., M.Psi

NIP. 195406241982032001 NIP.198205312009122001

Penguji 3

Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi., M.A

NIP.195701251985031001

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

iv

MOTTO DAN PERUNTUKAN

Motto

Apabila ingin menjadi individu yang hebat

maka terimalah dan syukuri apapun yang

dimiliki.

Peruntukan

Skripsi ini penulis persembahkan kepada

orangtua dan kakak-kakakku yang selalu

memberikan dukungan baik materil

maupun moril.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji

syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah dan pertolongan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul

“Hubungan antara Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal dengan Body

Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal” dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fakhrudinn, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta

jajaran pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi., M.S. Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang sekaligus dosen pembimbing 2.

3. Andromeda, S.Psi., M.Psi selaku dosen pembimbing 1.

4. Semua dosen Psikologi Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh

pendidikan di Psikologi.

5. Teman-teman yang turut memberikan dukungan dan doa serta motivasi

kepada penulis selama mengerjakan skripsi.

6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semarang, 19 September 2017

Penulis

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

vi

ABSTRAK

Khotamanisah. 2017. Hubungan antara Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

dengan Body Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal. Skripsi. Jurusan

Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Skripsi ini

dibawah bimbingan, Pembimbing I : Andromeda, S.Psi., M.Psi, Pembimbing II :

Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi., M.S.

Kata kunci :

body dissatisfaction, persepsi terhadap citra tubuh ideal, wanita dewasa awal.

Pada masa dewasa awal individu menghadapi tugas perkembangan yang

salah satunya adalah membentuk hubungan yang akrab dengan individu lain,

untuk itu banyak individu yang menganggap bahwa penampilan merupakan suatu

hal yang penting. Standar penampilan yang ditetapkan di masyarakat tentu saja

akan mempengaruhi persepsi individu terhadap citra tubuh ideal. Individu yang

memiliki standar penampilan yang tinggi akan sering merasa tidak puas dengan

penampilannya atau akan mengalami body dissatisfaction. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap citra tubuh ideal dengan

body dissatisfaction pada wanita dewasa awal.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, sehingga

metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji

korelasi Pearson.. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang berstatus

sebagai mahasiswi dan sudah memasuki masa dewasa awal. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Negeri Semarang. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling

gabungan antara cluster random sampling dan stratisfied random sampling.

Peneliti mengambill 15% dari jumlah populasi setiap cluster untuk dijadikan

sampel sehingga sampel yang digunakan adalah 482 mahasiswi. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala psikologi yang

berupa skala body dissatisfaction dan skala persepsi terhadap citra tubuh ideal.

Skala body dissatisfaction yang digunakan terdiri dari 50 aitem dengan koefisien

validitas yang berkisar antara 0,094 sampai dengan 0,516 dengan tingkat

reliabilitas sebesar 0,835. Sedangkan untuk skala persepsi terhadap citra tubuh

ideal yang digunakan terdiri dari 42 aitem engan koefisien validitas yang berkisar

antara 0,176 sampai dengan 0,595 dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,909.

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan yang

positif antara persepsi terhadap citra tubuh ideal dengan body dissatisfaction pada

wanita dewasa awal (rxy = 0,314) dengan taraf signifikansi sebesar p = 0,000

(<0,005). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi terhadap

citra tubuh ideal maka semakin tinggi pula tingkat body dissatisfaction yang

dialami oleh wanita dewasa awal, bagitu pula sebaliknya.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERNYATAAN ...................................................................................... ii

PENGESAHAN ...................................................................................... iii

MOTTO DAN PERUNTUKAN ............................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................ v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB

1. PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 13

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 14

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 14

2. LANDASAN TEORI ............................................................... 15

2.1 Body Dissatisfaction ................................................................ 15

2.1.1 Pengertian Body Dissatisfaction .............................................. 15

2.1.2 Aspek / Komponen Body Dissatisfaction ................................ 16

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Body Dissatisfaction ................... 17

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

viii

2.2 Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ........................................ 19

2.2.1 Pengertian Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ...................... 19

2.2.2 Dimensi Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ......................... 23

2.3 Wanita Dewasa Awal ............................................................... 26

2.3.1 Pengertian Wanita Dewasa Awal ............................................. 26

2.3.2 Tugas Perkembangan Wanita Dewasa Awal ........................... 29

2.3.3 Citra Tubuh pada Wanita Dewasa Awal .................................. 31

2.4 Hubungan antara Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

dengan Body Dissatisfaction .................................................... 32

2.5 Hipotesis .................................................................................. 35

3. METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 36

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ...................................................... 36

3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 37

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian ................................................ 37

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 38

3.2.3 Hubungan antar Variabel Penelitian ........................................ 39

3.3 Subjek Penelitian ..................................................................... 39

3.3.1 Populasi .................................................................................... 40

3.3.2 Sampel ...................................................................................... 42

3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 45

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 45

3.4.2 Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 50

3.4.2.1 Validitas ................................................................................... 50

3.4.2.2 Reliabilitas ............................................................................... 52

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

ix

3.5 Metode Analisis Data ............................................................... 55

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 56

4.1 Persiapan Penelitian ................................................................. 56

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian ..................................................... 56

4.1.2 Penyusunan Alat Ukur ............................................................. 58

4.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 60

4.2.1 Perijinan Penelitian .................................................................. 60

4.2.2 Penentuan Subjek Penelitian .................................................... 62

4.2.3 Pengambilan Data .................................................................... 62

4.2.4 Pelaksanaan Skoring ................................................................ 63

4.3 Analisis Deskriptif ................................................................... 64

4.3.1 Body Dissatisfaction ................................................................ 65

4.3.1.1 Body Dissatisfaction berdasarkan Aspek Kognititf ................. 67

4.3.1.2 Body Dissatisfaction berdasarkan Aspek Afektif .................... 69

4.3.1.3 Body Dissatisfaction berdasarkan Aspek Perilaku .................. 71

4.3.2 Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ........................................ 74

4.3.2.1 Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal berdasarkan Dimensi

Pengetahuan ............................................................................. 77

4.3.2.2 Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal berdasarkan Dimensi

Pengharapan ............................................................................. 79

4.3.2.3 Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal berdasarkan Dimensi

Evaluasi .................................................................................... 81

4.4 Analisis Inferensial .................................................................. 84

4.4.1 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 84

4.4.2 Hasil Uji Linieritas ................................................................... 85

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

x

4.4.3 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 86

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 87

4.5.1 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif ..................................... 87

4.5.1.1 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Variabel Body

Dissatisfaction .......................................................................... 87

4.5.1.2 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Variabel Persepsi terhadap

Citra Tubuh Ideal ..................................................................... 93

4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial ............................................. 95

4.6 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 100

5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 101

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 101

5.2 Saran ........................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 103

LAMPIRAN ........................................................................................... 106

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Penelitian Sunartio terhadap 104 Mahasiswi Fakultas

Psikologi Universitas Surabaya ............................................... 4

1.2 Hasil Penelitian Yunita & Sukamto pada 150 Wanita Anggota

Fitness Centre “X” di Surabaya ............................................... 5

1.3 Hasil Studi Pendahuluan pada 40 Mahasiswi Universitas Negeri

Semarang .................................................................................. 7

3.1 Jumlah Mahasiswi Aktif di Universitas Negeri Semarang

Tahun 2017 ............................................................................. 41

3.2 Jumlah Populasi Penelitian ...................................................... 42

3.3 Jumlah Subjek Hasil Sampling dan Penyebarannya ................ 44

3.4 Penilaian Alternatif Jawaban ................................................... 45

3.5 Blueprint Skala Body Dissatisfaction ...................................... 46

3.6 Blueprint Skala Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal .............. 48

3.7 Sebaran Aitem Skala Body Dissatisfaction .............................. 51

3.8 Sebaran Aitem Skala Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ..... 52

3.9 Interpretasi Reliabilitas ............................................................ 53

3.10 Hasil Perhitungan Reliabilitas Variabel Body Dissatisfaction .. 54

3.11 Hasil Perhitungan Reliabilitas Variabel Persepsi terhadap

Citra Tubuh Ideal ...................................................................... 54

4.1 Rincian Surat untuk Fakultas yang akan Digunkan untuk

Penelitian .................................................................................. 61

4.2 Rincian Surat Balasan dari Masing-masing Fakultas ............... 61

4.3 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Teoritik .. 64

4.4 Ketegorisasi Body Dissatisfaction ........................................... 66

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

xii

4.5 Statistik Deskriptif Body Dissatisfaction ................................. 66

4.6 Kategorisasi Body Dissatisfaction Berdasarkan Aspek

Kognitif .................................................................................... 68

4.7 Statistik Deskriptif Aspek Kognitif ......................................... 68

4.8 Kategorisasi Body Dissatisfaction Berdasarkan Aspek

Afektif ....................................................................................... 70

4.9 Statistik Deskriptif Aspek Afektif ........................................... 70

4.10 Kategorisasi Body Dissatisfaction Berdasarkan Aspek

Perilaku .................................................................................... 72

4.11 Statistik Deskriptif Aspek Perilaku .......................................... 72

4.12 Ringkasan Deskriptif Spesifik dan Perbandingan Mean

Teoritik dan Mean Empirik Body Dissatisfaction .................... 73

4.13 Kategorisasi Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ................... 75

4.14 Statistik Deskriptif Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ......... 76

4.15 Kategorisasi Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal Berdasarkan

Dimensi Pengetahuan ............................................................... 77

4.16 Statistik Deskriptif Dimensi Pengetahuan ............................... 78

4.17 Kategorisasi Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal Berdasarkan

Dimensi Pengharapan .............................................................. 80

4.18 Statistik Deskriptif Dimensi Pengharapan ............................... 80

4.19 Kategorisasi Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal Berdasarkan

Dimensi Evaluasi ..................................................................... 82

4.20 Statistik Deskriptif Dimensi Evaluasi ...................................... 82

4.21 Ringkasan Deskripsi Spesifik dan Perbedaan Mean Teoritik

dan Mean Empirik Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ......... 83

4.22 Hasil Uji Normalitas Skala Body Dissatisfaction dan Skala

Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ........................................ 85

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

xiii

4.23 Hasil Uji Linieritas Skala Body Dissatisfaction dan Skala

Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ........................................ 86

4.24 Hasil Uji Korelasi antara Body Dissatisfaction dengan

Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal ........................................ 87

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 35

3.1 Hubungan antara Variabel X dan Y ......................................... 39

3.2 Ilustrasi Pengambilan Sampel Penelitian ................................. 43

4.1 Gambaran Umum Tingkat Body Dissatisfaction pada Wanita

Dewasa Awal ........................................................................... 67

4.2 Gambaran Tingkat Body Dissatisfaction Berdasarkan Aspek

Kognitif .................................................................................... 69

4.3 Gambaran Tingkat Body Dissatisfaction Berdasarkan Aspek

Afektif ...................................................................................... 71

4.4 Gambaran Tingkat Body Dissatisfaction Berdasarkan Aspek

Perilaku .................................................................................... 73

4.5 Diagram Ringkasan Spesifik Body Dissatisfaction pada

Wanita Dewasa Awal ............................................................... 74

4.6 Gambaran Umum Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal .......... 76

4.7 Gambaran Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal Berdasarkan

Dimensi Pengetahuan ............................................................... 79

4.8 Gambaran Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal Berdasarkan

Dimensi Pengharapan .............................................................. 81

4.9 Gambaran Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal Berdasarkan

Dimensi Evaluasi ..................................................................... 83

4.10 Diagram Ringkasan Spesifik Persepsi Wanita Dewasa Awal

terhadap Citra Tubuh Ideal ...................................................... 84

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skala Penelitian ........................................................................ 107

2. Tabulasi Hasil Penelitian ......................................................... 118

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 145

4. Surat Perijinan Penelitian ......................................................... 154

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI
Page 19: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa dewasa awal merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju

masa dewasa yang seutuhnya. Pada masa dewasa awal individu akan lebih banyak

bersosialisasi atau menjalin hubungan dengan lebih banyak orang. Hal tersebut

membuat individu terutama wanita akan lebih memperhatikan penampilannya

karena memiliki penampilan yang menarik akan menunjang kepercayaan diri

individu serta berpenampilan menarik juga dianggap sebagai suatu kunci sukses

dalam kehidupan sosial. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hutagalung

(2007) dalam Rohmah (2014:1) yang mengatakan bahwa orang lain akan merasa

nyaman, betah dan senang dengan penampilan seseorang yang enak dipandang

mata. Penampilan yang dianggap sebagai kunci sukses dalam kehidupan sosial

bermasyarakat disini adalah penampilan yang mengandung pengertian

diantaranya, enak dan menarik dipandang mata (a pleasing appearance),

kesempurnaan penampilan dalam warna (a perfection of form colour), proporsi

tubuh yang simetris yang menimbulkan kesan menarik (a pleasing proportion of

symetri). Dengan kata lain, suatu penampilan dikatakan menarik apabila

penampilan individu tersebut berbentuk sempurna atau dalam hal ini maksudnya

adalah proporsi dari setiap bagiannya baik.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

2

Pendapat mengenai banyaknya wanita yang memperhatikan

penampilannya sejalan dengan pendapat Mousa & Mashal (2011:255) bahwa jika

dibandingkan dengan pria, wanita akan lebih memperhatikan penampilannya.

Pendapat tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Winzeler

dalam Prima & Sari (2013:19) yang menyebutkan bahwa 73% pria muda lebih

bangga dengan penampilannya daripada wanita muda yang hanya sebesar 47%.

Sama halnya dengan hasil penelitian tersebut, dalam Husni & Indrijati (2014:208)

Croll mengatakan bahwa 85% perempuan muda sangat khawatir dengan

penampilan mereka. Perhatian yang lebih terhadap penampilan fisiknya seringkali

menyebabkan munculnya kebutuhan untuk tampil cantik dan tubuh yang ideal.

Kesenjangan antara tingginya standar cantik yang didambakan dengan

penampilan yang dimiliki akan membuat wanita merasa tidak puas dengan

gambaran sosok tubuhnya (body dissatisfaction). Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Cahyaningtyas (2009:16) yang menyatakan bahwa adanya kesenjangan

antara bentuk tubuh ideal yang berdasarkan budaya dengan bentuk tubuh aktual

menyebabkan saat ini banyak wanita yang menagalami ketidakpuasan sosok

tubuh atau body dissatisfaction.

Dalam Sunartio, dkk (2012:158) dijelaskan bahwa body dissatisfaction

atau negative body image merupakan distorsi persepsi terhadap bentuk tubuh

sendiri, meyakini bahwa orang lain lebih menarik, merasa ukuran/bentuk tubuh

adalah penyebab kegagalan personal, merasa malu, cemas terhadap tubuh, serta

merasa tidak nyaman dan aneh dengan tubuh yang dimiliki. Sedangkan dalam

Prima & Sari (2013:21) menyebutkan bahwa body dissatisfaction merupakan

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

3

kelanjutan dari adanya gangguan terhadap citra tubuh berupa perasaan tidak

senang dan tidak puas mengenai penampilan fisiknya. Menurut Thompson

(Yuanita & Sukamto, 2013:13), body dissatisfaction adalah komponen perspektif

citra tubuh sebagai perbedaan antara ukuran tubuh ideal dan ukuran tubuh saat ini.

Dalam jurnal yang sama Niide dkk (2011) berpendapat bahwa body

dissatisfaction sebagai perbedaan antara penampilan fisik saat ini dengan citra

tubuh ideal , sehingga semakin besar perbedaan akan semakin besar rasa tidak

puas terdahap dirinya. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa body

dissatisfaction adalah distorsi persepsi terhadap citra tubuh yang berupa perasaan

tidak senang dan tidak puas dengan penampilan fisiknya yang disebabkan oleh

adanya perbedaan antara penampilan fisik saat ini dengan citra tubuh ideal.

Bila dibandingkan dari tahun ke tahun, ternyata jumlah wanita yang

mengalami body dissatisfaction semakin banyak. Hal tersebut sesuai pendapat

Robinson dalam Cahyaningtyas (2009:16) yang mengatakan bahwa hasil survey

di Amerika dari tahun 1973-1997 mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun

1973 sebanyak 25% wanita merasa tidak puas dengan penampilannya, pada tahun

1986 jumlah wanita yang tidak puas dengan penampilannya meningkat menjadi

38% dan pada tahun 1997 jumlahnya meningkat mencapai 56%. Sedangkan

dalam Mousa & Mashal (2011:257) disebutkan bahwa sekitar 20-60% wanita

bangsa barat dan beberapa negara seperti Inggris, Denmark, Switzerland, German,

Australia, USA dan lainnya mengalami body dissatisfaction. Body dissatisfaction

juga ditemukan pada wanita di negara-negara lain seperti Jordan (21.2%), Mesir

(7.7%), Saudi Arabia (16%), Palestina (32.1%), Qatar (36.2%), United Arab

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

4

Emirates (66%), dan Bahrain (50%). Selain itu dalam sebuah artikel yang ditulis

oleh Hasan (2016) disebutkan bahwa 65% wanita Venezuela memikirkan

penampilan fisik mereka sepanjang waktu, kemudian dituliskan juga bahwa

anggaran bersolek wanita di Venezuela mencapai 13-22% dari upah minimum.

Banyaknya individu yang mengalami body dissatisfaction juga terlihat dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ansari, dkk (2010) pada 1.414 mahasiswa Inggris

dan Denmark diperoleh hasil bahwa 8.6% mahasiswa merasa puas dengan citra

tubuhnya, 37.7% dalam kategori biasa saja, dan 53.7% merasa tidak puas dengan

penampilannya. Selain negara-negara tersebut di atas, wanita Indonesia juga

banyak yang mengalami body dissatisfaction. Namun body dissatisfaction yang

banyak dirasakan oleh wanita di Indonesia lebih banyak terjadi pada bagian-

bagian tubuh tertentu seperti wajah, warna kulit, pinggang dan paha.

Jumlah wanita di Indonesia yang mengalami body dissatisfaction dapat

dilihat dari hasil survey yang dilakukan oleh Herawati (Cahyaningtyas, 2009:17)

pada tahun 2003 di Jakarta yang menunjukkan bahwa 40% wanita pada usia 18-25

tahun mengalami body dissatisfaction dalam kategori tinggi, dan 38% dalam

kategori sedang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunartio, dkk (2012:163)

terhadap 104 mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil Penelitian Sunartio terhadap 104 mahasiswi

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Jawaban Frekuensi Presentase

Tidak puas 66 63.8

Puas 36 34.3

Keduanya 1 1.0

Total 104 100.0

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

5

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa 63.8% responden penelitian merasa

tidak puas dengan penampilannya, 34.3% mengaku cukup puas, dan 1.0% merasa

keduanya. Selain penelitian yang dilakukan oleh Sunartio dkk, penelitian yang

dilakukan oleh Yuanita & Sukamto (2013:17) pada 150 wanita yang menjadi

anggota fitness centre “X” di Surabaya juga menunjukkan hasil yang hampir

sama. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Hasil Penelitian Yunita & Sukamto pada 150 wanita

anggota fitness centre “X” di Surabaya

Tahap

perkembangan

Body dissatisfaction Total Sangat

Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat

Rendah

f % F % F % F % f % F %

Remaja 0 0 37 74 7 14 3 6 3 6 50 100

Dewasa awal 1 2 26 52 17 34 5 10 1 2 50 100

Dewasa madya 0 0 9 18 30 60 8 16 3 6 50 100

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa wanita pada masa dewasa awal 2%

mengalami body dissatisfaction sangat tinggi, 52% tinggi, 34% sedang, 10%

rendah, dan 2% sangat rendah. Banyaknya wanita yang mengalami body

dissatisfaction di Surabaya tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

berperan salah satunya adalah faktor demografis. Secara demografis Surabaya

termasuk kota besar terlebih sebagai ibukota provinsi, bahkan dalam sebuah

artikel yang ditulis dalam Panorama Surabaya (2010) disebutkan bahwa Surabaya

merupakan kota metropolitan nomor dua se-Indonesia. Sebagai kota yang besar

tentu saja sangat banyak perubahan-perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena perkembangan teknologi, budaya,

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

6

dan lainnya. Perkembangan teknologi yang terjadi seperti banyaknya acara-acara

televisi, perkembangan gadget membuat individu lebih menikmati fasilitas-

fasilitas yang tersedia.

Dari adanya perkembangan teknologi tersebut membuat wanita

mengetahui perkembangan fashion yang ada, sehingga mempengaruhi persepsi

mereka terhadap citra tubuh ideal. Seperti pendapat yang disampaikan oleh

Atwater & Duffy dalam Prima & Sari (2013:17) yang menyatakan bahwa sampul

majalah, iklan-iklan televisi dan film berperan penting dalam pembentukan

standar kecantikan dalam suatu masyarakat. Pendapat mengenai pengaruh media

masa terhadap persepsi citra tubuh wanita juga disampaikan dalam Sunartio dkk

(2012:158) yang menyatakan bahwa banyaknya media yang menampilkan sosok

wanita yang bertubuh ideal dapat semakin meningkatkan keinginan para wanita

untuk terus berusaha untuk memiliki tubuh yang sempurna.

Sama halnya di Surabaya, secara demografis Semarang juga merupakan

kota besar karena merupakan ibukota provinsi. Sehingga masalah yang terjadi di

Semarang terkait perkembangan faktor demografis kemungkinan besar memiliki

kesamaan dengan Surabaya. Maka dari itu penulis mencoba untuk mengatahui

bagaimana fenomena body dissatisfaction yang terjadi di salah satu universitas

negeri di Semarang. Namun demikian penelitian yang dilakukan terkait fenomena

body dissatisfaction ini peneliti menfokuskan penelitian pada semua hal terkait

body dissatisfaction karena penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak yang

menfokuskan penelitiannya terkait body dissatisfaction dalam hal berat badan.

Adapun hasil yang diperoleh dari angket yang penulis sebarkan kepada 40

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

7

mahasiswi Universitas Negeri Semarang yang berusia 18-25 tahun pada tanggal 6-

10 Februari 2017 adalag sebagai berikut:

Tabel 1.3 Hasil studi pendahuluan pada 40 mahasiswi

Universitas Negeri Semarang

Tingkatan Frekuensi Presentase

Sangat rendah 0 0

Rendah 0 0

Sedang 23 57.5

Tinggi 17 42.5

Sangat tinggi 0 0

Total 40 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 42.5% mahasiswi

mengalami body dissatisfaction pada kategori tinggi dan 57.5% mahasiswi

mengalami body dissatisfaction pada kategori sedang. Selain data yang

didapatkan dari penyebaran angket tersebut, penulis juga melakukan wawancara

pada tanggal 16-30 Januari kepada 5 mahasiswi. Berikut ini adalah beberapa

kutipan hasil wawancara awal yang dilakukan penulis mengenai kepuasan mereka

terhadap sosok tubuh mereka.

“Aku sebenernya orangnya minderan mbak, makanya aku susah buat

nerima orang baru. Menurutku aku banyak banget kekuranggannya

mbak, bisa diliat sendiri kan aku kurang tinggi, hidung juga seadanya

banget, apalagi kulitnya kaya gini, item. Padahal mbak, aku udah ikut

perawatan kulit setahunan lah, tapi ya jadinya gini mukanya tok yang

putih badan mah tetep item. Makanya aku tuh suka bete kalo temen-

temen pada ngomongin apa becanda masalah fisik.” (IS, 21 tahun,

FIP).

“Ih mbak kalo masalah penampilan sih sebenernya aku ga’ suka yang

berlebihan gitu make-up juga paling bedak sama lip-balm. Yang bikin

ga’ PD sih paling karna aku terlalu kurus yah, sama hidungnya aku

sukanya merah banget kaya alergi gitu. Udah pernah ke dokter kulit

tapi ya sama aja kaya gini. Masalah badan juga, aku udah minum

vitamin, minum susu yang buat nambah berat badan, sampe

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

8

konsultasi ke ahli gizi tapi ga’ ada hasilnya. Sebagai cewek kan aku

pengin kaya yang lain, badannya berisi.” (NF,20 tahun, FBS).

“Aku jerawatnya banyak banget mbak, gendut juga makanya sering

malu. Kalo masalah pakaian sih aku ga’ terlalu mikirin sih, yang

penting rapi, engga ketat kan pakai hijab. Tapi ya itu masalah gendut,

padahal udah diet. Kalo masalah jerawat sih emang aku pasrah, mau

perawatan tapi takut kecanduan gitu mbak. Akhirnya ya cuma

dibersihin, yang penting bersih lah.” (PS, 21 tahun, FMIPA).

“Kalo masalah penampilan sih yang paling aku ga’ suka itu muka

sama gendut. Padahal aku anak olahraga ya, tapi ya gini lemaknya

tetap banyak. Kalo muka aku ga’ sukanya karna mukanya aku ga

seputih yang lain. Aku ga’ pernah ikut perawatan apa-apa, paling

pake pembersih sendiri sama mak-up aja seadanya.” (ML, 21 tahun,

FIK).

“Mbak kalo masalah penampilan aku ga’ tau apa-apa. Aku bukan

orang yang mengikuti fashion, make up aja baru ini setelah KKN.

Gimana mau ngikutin fashion ya mbak, modal aja ga’ punya, bisa

kuliah aja dari beasiswa. Tapi kalo masalah penampilan yang bikin

minder sih paling karena aku terlalu kurus sih, jadi kaya kurang gizi

gini.” (IN,21 tahun, FH).

Dari kutipan wawancara diatas terlihat bahwa dari 5 mahasiswi yang

diwawancarai semuanya merasa tidak puas dengan citra tubuhnya atau mengalami

body dissatisfaction. Ketidakpuasan terhadap sosok tubuh yang mereka alami

rata-rata terkait bentuk tubuh, warna kulit dan wajah. Body dissatisfaction

memiliki beberapa aspek, diantaranya adalah aspek kognitif, afektif, dan konatif.

Menurut Pearson (2010:6), komponen kognitif ini berkaitan dengan persepsi

individu tentang citra tubuhnya. Pengetahuan dan informasi yang berkaitan

dengan citra tubuh disimpulkan dan diproses. Informasi-informasi tersebut berupa

pengetahuan mengenai citra tubuh sendiri dan citra tubuh yang dianggap positif

dan negatif oleh lingkungan sosial. Kemudian aspek afektif, yaitu aspek body

dissatisfaction yang berbicara tentang perasaan dan emosi individu terhadap citra

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

9

tubuhnya. Menurut Rosen dan Reitter (Cahyaningtyas, 2009:27), body

dissatisfaction ditandai dengan perasaan malu terhadap citra tubuhnya ketika

berada di lingkungan sosial. Aspek yang ketiga yaitu aspek konatif, aspek ini

muncul berdasarkan pengaruh dari aspek kognitif dan afektif. Aspek konatif

diwujudkan dalam perilaku yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan atas

ketidaknyamanan individu yang mengalami body dissatisfaction. Menurut Rosen

dan Reitter (Cahyaningtyas, 2009:27), perilaku yang dapat muncul berkaitan

dengan body dissatisfaction adalah body checking dan kamuflase tubuh.

Dari ketiga aspek body dissatisfaction diatas, salah satunya adalah aspek

kognitif, dimana aspek tersebut berkaitan dengan persepsi individu terhadap citra

tubuhnya. Sebelumnya juga telah dijelaskan bahwa pengetahuan dan informasi

yang diproses berkaitan dengan citra tubuh sendiri dan citra tubuh yang dianggap

positif maupun negatif. Padahal tidak bisa dipungkiri bahwa manusia merupakan

mahluk sosial yang akan selalu berhubungan dengan individu lain. Banyaknya

waktu untuk bertemu dengan individu lain tentu saja akan membuat individu

mempersepsikan seperti apa citra tubuh ideal yang berkembang di masyarakat.

Telebih pada wanita dewasa awal dimana sudah banyak penelitian yang

menunjukkan bahwa mereka lebih banyak memperhatikan penampilannya.

Sementara seperti pendapat para ahli seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

bahwa citra tubuh ideal di masyarakat akan mempengaruhi kepuasan terhadap

citra tubuh yang dimiliki.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

10

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu aspek yang ikut

terlibat pada munculnya perasaan tidak puas pada sosok tubuhnya adalah aspek

kognitif dimana aspek ini berkaitan dengan persepsi individu terhadap citra

tubuhnya. Dalam Rakhmat (2012:50), dijelaskan bahwa persepsi adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Selain itu disebutkan

pula bahwa persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory

stimuli). Sedangkan menurut Walgito (2010:99), persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Pengertian persepsi

juga disampaikan oleh Davidoff dalam Walgito (2010:100) yang menjelaskan

bahwa persepsi merupakan suatu proses dimana individu menerima stimulus

kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari,

mengerti tentang apa yang diindra. Dengan menyadari apa yang di inderanya

maka individu akan mengetahui keadaan di sekitarnya dan juga keadaan dirinya.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses menyimpulkan

informasi atau pemberian makna atau menginterpretasi atas suatu objek atau

peristiwa yang ditangkap oleh alat inderanya dimana dengan menginterpretasikan

objek atau peristiwa tersebut individu akan menyadari keadaan sekitar maupun

keadaan dirinya.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

11

Dengan menyadari keadaan sekitar maka individu akan menilai seperti apa

orang-orang yang berada disekitarnya bahkan individu bisa memahami apa saja

nilai-nilai yang tertanam pada masyarakat sekitarnya. Seperti dalam hal

penampilan, seorang wanita tentu akan memperhatikan lingkungan sekitarnya dan

kemudian mempersepsikan bagaimana citra tubuh ideal menurutnya. Dalam Nisa'

(2015:12), dijelaskan bahwa kata body image (citra tubuh) pertama kali

diperkenalkan oleh seorang neurologis dan psikoanalisis bernama Paul Schilder di

dalam bukunya The Image and Appearance of the Human Body tahun 1935.

Dalam bukunya tersebut ia mendefinisikankan bahwa body image sebagai

perasaan-perasaan individu mengenai estetika tubuh dan daya tarik seksual yang

dimilikinya. Dalam Husni & Indrijati (2014:208) Honigman & David menjelaskan

bahwa citra tubuh merupakan suatu gambaran mental individu terhadap bentuk

dan ukuran tubuhnya, bagaimana individu mempersepsi dan memberikan

penilaian atas apa yang ia pikirkan dan rasakan terhadap bentuk dan ukuran

tubuhnya, dan bagaimana penilaian orang lain terhadap dirinya. Sementara itu

Thompson, dkk dalam Husni & Indrijati (2014:209), juga menjelaskan bahwa

citra tubuh (body image) merupakan suatu bentuk penilaian diri yang bersifat

subjektif mengenai penampilan atau dengan kata lain bagaimana individu menilai

penampilannya. Dalam Na'imah & Rahardjo (2008:166) citra tubuh (body image)

didefinisikan sebagai bagaimana cara individu dalam memandang dan menilai

tubuhnya sendiri. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra

tubuh (body image) adalah penilaian individu secara subjektif terhadap estetika

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

12

dari tubuhnya atau dengan kata lain bagaimana individu menilai, memikirkan dan

merasakan akan penampilannya.

Dari pengertian citra tubuh tersebut maka dapat dismpulkan bahwa

persepsi terhadap citra tubuh ideal merupakan suatu proses pemberian makna atau

menginterpretasi terhadap suatu bentuk penampilan tubuh yang dianggap ideal,

dimana dengan adanya proses tersebut seorang individu juga akan menyadari

bagaimana penampilan fisiknya. Al-Mighwar dalam Prima & Sari (2013:17)

menyebutkan bahwa bentuk tubuh ideal yang biasanya didambakan oleh wanita

adalah seperti memiliki tubuh yang langsing, pinggul dan pinggang yang lebih

kecil, lengan dan tungkai kaki yang lebih ramping dan payudara yang lebih besar.

Meskipun demikian, pada kenyataannya citra tubuh wanita ideal sebenarnya

berbeda-beda dalam setiap kebudayaan. Dalam Mousa & Mashal (2011:256)

dijelaskan bahwa bangsa barat mempersepsikan wanita cantik adalah ketika

mereka memiliki bentuk tubuh yang langsing. Dengan memiliki tubuh yang

langsing mereka akan merasa lebih diterima oleh lingkungannya, selain itu

mereka juga menganggap langsing merupakan suatu simbol dari kesuksesan. Hal

tersebut berlawanan dengan masyarakat Afrika yang menganggap tubuh yang

gemuk merupakan simbol dari kematangan seksual dan kesuburan

(Cahyaningtyas, 2009:16). Sementara itu dalam Mousa & Mashal (2011:257)

disebutkan bahwa belakangan ini cantik ideal menurut bangsa barat telah

mempengaruhi persepsi citra tubuh pada wanita Arab. Pengaruh dari bangsa barat

tersebut sebenarnya membuat wanita Arab mengalami kebimbangan, karena

sebelum terpengaruh budaya barat masyarakat Arab menganggap citra tubuh ideal

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

13

adalah tubuh yang molek. Citra tubuh ideal di Indonesia cenderung mengadopsi

citra tubuh yang berlaku di masyarakat barat yaitu tubuh yang kurus dan kulit

putih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra tubuh ideal setiap budaya memang

berbeda namun tetap menjadi sesuatu yang didambakan oleh semua wanita.

Kesenjangan antara persepsi individu terhadap citra tubuh ideal dengan keadaan

fisik yang dimiliki wanita membuat banyak wanita merasa tidak puas dengan

penampilan atau sosok tubuhnya (body dissatisfactian). Dari uraian permasalahan

tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana

hubungan antara persepsi terhadap citra tubuh ideal dengan body dissatisfaction

pada wanita dewasa awal. Adapun judul penelitian yang akan penulis ajukan

dalam penelitian ini adalah “Hubungan antara Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

dengan Body dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal.”

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Sejauhmana tingkat body dissatisfaction wanita pada masa dewasa awal?

2. Bagaimana persepsi wanita dewasa awal tethadap citra tubuh ideal?

3. Bagaimana hubungan antara persepsi terhadap citra tubuh ideal dengan

body dissatisfaction wanita dewasa awal?

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

14

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat body dissatisfaction wanita pada masa dewasa awal.

2. Mengetahui bagaimana persepsi wanita dewasa awal terhadap citra tubuh

ideal.

3. Mengetahui hubungan antara persepsi terhadap citra tubuh ideal dengan

body dissatisfaction pada wanita dewasa awal.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis dalam

bidang psikologi terutama psikologi perkembangan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat pada umumnya

dan wanita pada khususnya bahwa persepsi terhadap citra tubuh ideal setiap

individu berbeda sehingga wanita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan tentang

penampilan dengan demikian dapat mengurangi ketidakpuasannya terhadap citra

tubuh yang dimiliki.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Body Dissatisfaction

2.1.1 Pengertian Body Dissatisfaction

Memiliki tubuh yang ideal merupakan idaman bagi setiap orang baik

wanita, pria, remaja, dewasa, bahkan orang yang telah lanjut usia. Namun

demikian sebenarnya ukuran citra tubuh ideal setiap budaya berbeda-beda.

Timbulnya kesenjangan antara antara citra tubuh yang dianggap ideal berdasarkan

budaya dengan citra tubuh yang sebenarnya menyebabkan sekarang ini banyak

wanita yang mengalami body dissatisfaction (ketidakpuasan sosok tubuh).

Menurut National Eating Disorders Association dalam Sunartio dkk (2012:158),

body dissatisfaction atau negative body image merupakan distorsi persepsi

terhadap bentuk tubuh sendiri, meyakini bahwa orang lain lebih menarik, merasa

ukuran atau bentuk tubuh adalah penyebab kegagalan personal, merasa malu,

cemas terhadap tubuh serta tidak nyaman dan aneh dengan tubuh yang dimiliki.

Sejalan dengan pendapat yang disampaikan National Eating Disorders

Association diatas, Hall (2009:19) berpendapat bahwa “Body dissatisfaction can

be defined as the subjective negative evaluation of one’s figure or body parts”.

Pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat yang disampaikan oleh Grogan

(2008:4), dimana ia mendefinisikan body dissatisfaction sebagai pikiran dan

perasaan negatif individu terhadap tubuhnya. Pengertian body dissatisfaction juga

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

16

dijelaskan dalam Pearson dkk (2010:3), dimana disebutkan bahwa “Body image

dissatisfaction is a negative evaluation of one’s weight and shape”. Dalam

pengertiannya tersebut terlihat bahwa Pearson lebih menekankan ketidakpuasan

tersebut pada berat dan bentuk tubuh.

Selain pendapat tentang body dissatisfaction yang telah diungkapkan

diatas, Thompson dalam Prima & Sari (2013:27) juga mengemukakan

pendapatnya, dimana menurutnya body dissatisfaction merupakan kelanjutan dari

adanya gangguan terhadap citra tubuh atau dari meningkatnya perhatian seseorang

terhadap citra tubuhnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa individu yang sangat

memperhatikan citra tubuhnya maka kemungkinan munculnya body

dissatisfaction juga tinggi.

Dari beberapa pengertian yang disampaikan di atas maka dapat

disimpulakan bahwa body dissatisfaction merupakan suatu distorsi persepsi

terhadap citra tubuh yang berupa perasaan tidak senang dan tidak puas terhadap

penampilan fisiknya yang disebabkan oleh adanya kesenjangan antara penampilan

fisik saat ini dengan citra tubuh yang dianggap ideal.

2.1.2 Aspek / Komponen Body Dissatisfaction

Body dissatisfaction sebagai suatu perasaan tidak puas dengan sosok tubh

yang dimilikinya tentu saja memiliki aspek yang terlibat di dalamnya. Adapun

menurut Rosen dan Reiter (Sari, 2010:32), body dissatisfaction memiliki 5 aspek

yaitu: penilaian negatif terhadap bentuk tubuh, perasaan malu terhadap bentuk

tubuh ketika berada di lingkungan sosial, body checking, kamuflase tubuh dan

menghindari aktivitas sosial dan kontak fisik dengan orang lain. Berbeda dengan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

17

Rosen dan Reiter yang mengungkanpkan aspek body dissatisfaction secara detail,

Thompson (Prima & Sari, 2013:21-22) mengelompokkan aspek body

dissatisfaction dalam 3 aspek utama yaitu aspek kognitif yang merupakan suatu

pemikiran negatif terhadap tubuhnya, aspek afektif yang merupakan perasaan

negatif terhadap tubuhnya, dan aspek perilaku yang merupakan pengaruh dari

aspek kognitif dan afektif.

Dari kedua pendapat mengenai aspek dari body dissatisfaction maka dapat

disimpulkan bahwa aspek body dissatisfaction adalah kognitif, afektif dan

perilaku. Dimana aspek kognitif berisi penilaian negatif terhadap bentuk tubuh,

aspek afektif berisi perasaan malu terhadap penampilan sendiri terutama ketika

berada di lingkungan sosial, serta aspek perilaku berisi body checking, kamuflase

tubuh dan menghindari aktivitas sosial dan kontak fisik dengan orang lain.

2.1.3 Faktor Body Dissatisfaction

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi body dissatisfaction, yaitu:

1. Faktor sosial budaya (Socio-Cultural Factors)

Faktor sosial budaya disini ada tiga komponen utama yaitu teman sebaya,

keluarga, dan media. Ketiga komponen tersebut digunakan sebagai model dalam

berpenampilan sehingga ketiganya akan mempengaruhi kepuasan individu

terhadap citra tubuhnya. Dalam Chisuwa & O'Dea (2011:10) disebutkan bahwa

penelitian yang dilakukan oleh Yamamiya dkk di AS terhadap 285 mahasiswa

Jepang menunjukan hasil bahwa faktor sosial budaya berpengaruh dalam

gangguan citra tubuh.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

18

2. Jenis Kelamin

Tuntutan dan kesadaran untuk berpenampilan menarik sudah semakin

meningkat bagi setiap orang terutama kaum wanita. Seperti penelitian-penelitian

yang telah banyak dilakukan yang menunjukkan bahwa wanita memiliki kepuasan

terhadap citra tubuh yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pria. Wanita

yang dinilai memiliki penampilan yang kurang memenuhi standar penampilan

fisik seperti yang ada di masyarakat sering mendapat penilaian negatif dan harus

memenuhi sanksi sosial yang kutrang menyenangkan.

3. Faktor personal

Faktor personal merupakan faktor yang cukup berpotensi menyebabkan

adanya ketidakpuasan terhadap citra tubuh seorang individu. Faktor personal

disini bisa berupa keadaan tubuh dan harga diri. Individu yang memiliki harga diri

positif tidak rentan terhadap penghinaan-penghinaan dari lingkungan terhadap

penampilan fisiknya.

4. Faktor lingkungan

Faktor tempat tinggal juga ikut berpengaruh dalam kepuasan citra tubuh

seorang individu. Dalam Chisuwa & O'Dea (2011:13) disebutkan bahwa

penelitian yang dilakukan oleh Hayashi dkk (2006) mendapatkan hasil bahwa

wanita yang tinggal di kota besar cenderung memiliki citra tubuh yang

menyimpang.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

19

2.2 Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

2.2.1 Pengertian Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

Istilah persepsi sering disamakan dengan pandangan atau anggapan, sebab

di dalam persepsi ini individu menerima dan menganalisis informasi tentang hal-

hal yang terdapat dari sekitarnya. Jadi setiap individu dalam kehidupan sehari-hari

akan menerima stimulus atau rangsang berupa informasi, peristiwa, objek, dan

lainnya yang berasal dari lingkungan sekitar, stimulus atau rangsang tersebut

diberi makna atau arti oleh individu, proses pemberian makna atau arti tersebut

dinamakan persepsi. Dalam Rakhmat (2012:50), disebutkan bahwa “Persepsi

adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”. Selain itu

disebutkan pula bahwa persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi

(sensory stimuli). Sedangkan dalam bukunya Walgito (2010:99), berpendapat

bahwa “Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera

atau juga disebut proses sensoris”.

Pengertian persepsi juga disampaikan oleh Davidoff dalam Walgito

(2010:100) yang menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu proses dimana

individu menerima stimulus kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan,

sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindra. Dengan

menyadari apa yang di inderanya maka individu akan mengetahui keadaan di

sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Pengertian lain mengenai persepsi juga

disampaikan dalam Solso dkk (2007:75-76) dimana dalam pendapatnya tersebut

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

20

menjelaskan bahwa persepsi merupakan penginterpretasian terhadap informasi

sensorik, sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi mengacu pada interpretasi hal-

hal yang kita indera. Hal-hal yang telah kita indera kemudian diproses sesuai

pengetahuan kita tentang dunia, sesuai budaya, pengharapan, bahkan disesuaikan

dengan orang-orang yang berada di sekitar kita pada saat itu.

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses

menyimpulkan informasi atau pemberian makna atau menginterpretasi atas suatu

objek atau peristiwa yang ditangkap oleh alat inderanya dimana dengan

menginterpretasikan objek atau peristiwa tersebut individu akan menyadari

keadaan sekitar maupun keadaan dirinya.

Setelah dijelaskan mengenai pengertian dari persepsi maka selanjutnya

adalah penjelasan mengenai citra tubuh (body image). Setiap individu pasti

memiliki gambaran tubuh atau citra tubuh ideal yang ingin dimilikinya. Individu

terutama wanita selalu disibukkan dengan penampilan mereka yang merupakan

suatu gambaran tubuh yang ingin dimiliki. Dalam Na’imah & Rahardjo

(2008:166) disebutkan bahwa citra tubuh (body image) adalah bagaimana seorang

individu memandang dan menilai tubuhnya sendiri. Sejalan dengan pendapat yang

dikemukakan Na’imah & Rahardjo mengenai citra tubuh Honingman & Castle

dalam Husni & Indrijati (2014:208) mengemukakan pendapatnya bahwa citra

tubuh adalah bagaimana individu mempersepsi dan memberikan penilaian atas

apa yang ia pikirkan dan rasakan terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Pendapat

dari Cash dalam Wiranatha & Supriyadi (2015:39) mengenai citra tubuh juga

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

21

hampir sama, ia berpendapat bahwa citra tubuh adalah penilaian dari pengalaman

perasaan individu mengenai karakteristik dirinya. Thompson & Altabe dalam

Wiranatha & Supriyadi (2015:39) juga hampir sama dalam pendapatnya mengenai

citra tubuh, mereka berpendapat bahwa citra tubuh merupakan penilaian mengenai

fisiknya sendiri seperti ukuran tubuh, berat badan dan aspek tubuh lainnya yang

berkaitan dengan penampilan.

Berbeda dari beberapa pendapat diatas mengenai citra tubuh yang lebih

menekankan pada penilaian terhadap penampilan fisiknya, Hoyt dalam Na’imah

& Rahardjo (2008:166) dan Husni & Indrijati (2014:209) justru lebih menekankan

pada sikap individu terhadap tubuhnya. Menurut Hoyt dalam Na’imah &

Rahardjo (2008:166), citra tubuh diartikan sebagai sikap individu terhadap

tubuhnya dari segi ukuran, bentuk maupun estetika berdasarkan evaluasi

individual dan pengalaman efektif terhadap atribusi fisiknya. Sedangkan Husni &

Indrijati (2014:209) berpendapat bahwa citra tubuh merupakan sikap yang

dimiliki individu terhadap tubuhnya yang berupa penilaian positif dan negatif.

Pendapat mengenai citra tubuh juga dikemukakan oleh Arthur & Emily

dalam Wiranatha & Supriyadi (2015:39) dimana mereka berpendapat bahwa citra

tubuh merupakan imajinasi subjektif individu terhadap fisiknya yang berkaitan

dengan penilaian orang lain. Sedangkan Atwather dan Duffy dalam Prima & Sari

(2013:21) juga berpendapat bahwa citra tubuh merupakan suatu gambaran mental

yang terbentuk mengenai tubuh individu itu sendiri. Dari beberapa definisi

mengenai citra tubuh yang telah disampaikan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah gambaran mental seorang individu terhadap

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

22

penampilannya dimana merupakan hasil dari penilaian secara subjektif terhadap

fisiknya sendiri.

Dari pengertian persepsi dan pengertian citra tubuh yang telah dijelaskan

di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi terhadap citra tubuh ideal

merupakan suatu proses pemberian makna atau menginterpretasi terhadap suatu

bentuk penampilan tubuh yang dianggap ideal, dimana dengan adanya proses

tersebut seorang individu juga akan menyadari bagaimana penampilan fisiknya

sendiri. Al-Mighwar dalam Prima & Sari (2013:17) menyebutkan bahwa bentuk

tubuh ideal yang biasanya didambakan oleh wanita adalah seperti memiliki tubuh

yang langsing, pinggul dan pinggang yang lebih kecil, lengan dan tungkai kaki

yang lebih ramping dan payudara yang lebih besar. Meskipun demikian, pada

kenyataannya citra tubuh wanita ideal sebenarnya berbeda-beda dalam setiap

kebudayaan. Dalam Mousa & Mashal (2011:256) dijelaskan bahwa bangsa barat

mempersepsikan wanita cantik adalah ketika mereka memiliki bentuk tubuh yang

langsing. Dengan memiliki tubuh yang langsing mereka akan merasa lebih

diterima oleh lingkungannya, selain itu mereka juga menganggap langsing

merupakan suatu simbol dari kesuksesan.

Berlawanan dengan bangsa barat yang mempersepsikan cantik ketika

memiliki tubuh langsing, masyarakat Afrika justru menganggap tubuh yang

gemuk merupakan simbol dari kematangan seksual dan kesuburan

(Cahyaningtyas, 2009:16). Sementara itu dalam Mousa & Mashal (2011:257)

disebutkan bahwa belakangan ini cantik ideal menurut bangsa barat telah

mempengaruhi persepsi citra tubuh pada wanita Arab. Namun demikian wanita

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

23

Arab sebenarnya mengalami kebimbangan dalam menentukan seperti apa citra

tubuh ideal yang berlaku. Sebelum terpengaruh budaya barat, masyarakat Arab

menganggap citra tubuh ideal adalah tubuh yang molek. Citra tubuh ideal di

Indonesia cenderung mengadopsi citra tubuh yang berlaku di masyarakat barat

yaitu tubuh yang kurus dan kulit putih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra

tubuh ideal setiap budaya memang berbeda namun tetap menjadi sesuatu yang

didambakan oleh semua wanita.

2.2.2 Dimensi Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

Calhoun & Acocella (1999:285) menjelaskan mengenai dimensi persepsi,

dimana menurut mereka persepsi memiliki tiga dimensi yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh individu (atau yang dianggap

tahu) oleh individu tersebut tentang pribadi seperti perilaku, masa lalu, perasaan,

motif dan sebagainya. Pengetahuan juga melibatkan pengalaman atau emosi dari

pengalaman yang dialami oleh individu tersebut, karena persepsi merupakan hasil

akumulasi, pengalaman-pengalaman, perkembangan semasa kecil dan tanggapan

terhadap rangsangan yang diterima oleh individu.

2. Pengharapan

Pengharapan merupakan gagasan individu tentang ingin menjadi apa atau

mau melakukan apa, dipadukan dengan gagasan tentang seharusnya menjadi apa

dan melakukan apa. Pengharapan ini mengacu pada keinginan seseorang.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

24

3. Evaluasi

Evaluasi adalah kesimpulan individu yang didasarkan pada bagaimana

individu (menurut pengetahuan tentang objek tersebut) memenuhi pengharapan

individu itu tentang suatu hal.

Berdasarkan penjelasan mengenai dimensi persepsi yang disampaikan oleh

Calhoun & Acocella (1999:285) di atas maka disimpulkan bahwa dimensi

persepsi terhadap citra tubuh ideal yaitu:

1. Pengetahuan tentang citra tubuh ideal

Pengetahuan adalah apa yang diketahui individu atau yang dianggap tahu

oleh individu tersebut tentang suatu hal. Jika dikaitkan dengan citra tubuh ideal

maka pengetahuan tentang citra tubuh ideal merupakan apa yang diketahui

individu mengenai bagaimana citra tubuh yang dianggapnya ideal. Pengetahuan

melibatkan pengalaman atau emosi dari pengalaman yang dialami individu, jadi

pengetahuan individu menganai bagaimana citra tubuh ideal juga dipengaruhi

oleh pengalaman individu dari masa ke masa terkait citra tubuh ideal.

2. Citra tubuh ideal yang diharapkan

Pengharapan merupakan gagasan individu tentang ingin menjadi apa atau

atau melakukan apa, dipadukan dengan gagasan tentang seharusnya menjadi apa

dan melakukan apa. Pengharapan ini mengacu pada keinginan individu. Dari

pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa citra tubuh ideal yang

diharapkan adalah keinginan individu untuk memiliki penampilan yang

dianggapnya ideal.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

25

3. Evaluasi terhadap citra tubuh ideal

Evaluasi adalah kesimpulan individu mengenai sesuatu yang didasarkan

pada pengetahuan dan pengaharapan terhadap suatu hal tersebut. Jika dikaitkan

dengan citra tubuh ideal maka evaluasi terhadap citra tubuh ideal merupakan

kesimpulan individu akan citra tubuh, dimana dengan kesimpulan tersebut

individu menyadari apakah penampilannya sudah memenuhi seperti apa yang ia

harapkan.

Persepsi yang merupakan bentuk interpretasi atau pemberian makna

terhadap suatu hal yang ditangkap oleh alat inderanya dan dari hasil interpretasi

tersebut akan membuat individu menyadari bagaimana dirinya dan

lingkungannya, tentu tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya suatu

kesalahan. Kesalah persepsi yang terjadi bisa saja disebabkan oleh adanya pikiran

yang penuh harapan dan gambaran yang kadaluarsa. Pendapat tersebut sesuai

dengan pendapat Calhoun & Acocella (1999:287-289) yang menyatakan bahwa

berpikir penuh harapan dan gambaran yang kadaluarsa merupakan suatu faktor

yang menyebabkan kesalahan pada persepsi. Contoh berpikir penuh harapan yang

dapat menyebabkan kesalahan persepsi jika dikaitkan dengan citra tubuh ideal

misalnya, X melihat seorang artis yang bernama Y terlihat sempurna mengenakan

gaun dengan model dan warna tertentu. Kemudian X merasa jika ia mengenakan

gaun dengan model dan warna yang sama makan ia juga akan terlihat sempurna.

Setelah X membeli gaun tersebut dan mengenakannya ternyata hasilnya jauh dari

yang ia harapkan. Perbedan antara apa yang ia harapkan dan apa yang terjadi

tersebut membuat X menyalahkan bentuk tubuhnya. Padahal jika dilihat lebih

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

26

jauh mungkin saja ukuran dan bentuk tubuh antara X dan Y berbeda sehingga

potongan dan warna gaun yang digunakan pun seharusnya berbeda.

Selain berpikir penuh harap, hal lain yang juga bisa membuat kesalahan

persepsi adalah gambaran yang kadaluarsa. Maksud dari gambaran yang

kadaluarsa adalah seorang individu yang menganggap suatu hal tetap sama dari

dulu hingga sekarang, padahal tanpa ia sadari segala sesuatu seiring berjalannya

waktu pasti mengalami perubahan. Contohnya adalah seorang wanita bernama X,

ia berada pada masa dewasa madya. Ketika ia remaja semua orang termasuk ia

sendiri menyukai penampilannya ketika mengenakan pakaian casual sehingga

dari remaja hingga sekarang pakaian yang ia beli selalu bergaya casual. Namun

beberapa tahun terakhir ia merasa orang-orang tidak menyukai penampilannya.

Setelah diketahui ternyata penampilan casual yang biasa ia tampilkan sudah tidak

cocok dengan dirinya yang sekarang, tetapi ia tidak menyadari karena ia masih

merasa pakaian yang ia kenakan harus seperti pakaian yang ia kenakan dari dulu

ketika semua orang memujinya.

2.3 Wanita Dewasa Awal

2.3.1 Pengertian Wanita Dewasa Awal

Dalam Monks dkk (2006:290) disebutkan bahwa dewasa dalam bahasa

Belanda disebut “volwassen” yang berarti “sudah tumbuh dengan penuh” atau

“selesai tumbuh”. Masa dewasa terbagi menjadi tiga bagian yaiitu dewasa awal,

dewasa menengah, dan dewasa akhir. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh

Hurlock (Jahja, 2011:246) yang menyatakan bahwa masa dewasa dibagi menjadi

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

27

tiga bagian yaitu masa dewasa awal (young adult) yaitu masa sekitar usia 20

sampai 40 tahun. Masa ini merupakan masa pencarian kemantapan dan masa

reproduktif yaotu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,

periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan

nilai-nilai dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Selanjutnya adalah

masa dewasa madya (middle adulthood), berkisar antara usia 40 sampai 60 tahun.

Dan yang terakhir adalah masa dewasa lanjut (older adult) yaitu dimulai dari usia

60 tahun hingga kematian. Pembagian masa dewasa juga disampaikan oleh

Papalia dkk (2009) dimana masa dewasa dibagi menjadi tiga tahap, yaitu dewasa

muda (young adulthood) dengan kisaran usia 20 sampai 40 tahun, dewasa

menengah (middle adulthood) dengan kisaran usia 40 sampai 65 tahun dan

dewasa akhir (late adulthood) dengan usia mulai 65 tahun hingga selanjutnya.

Selain pembagian masa dewasa seperti yang telah disebutkan di atas,

Levinson (Monks dkk, 2006:329) juga mengeluarkan pendapatnya dimana ia

menyebutkan bahwa masa dewasa dibagi menjadi tiga bagian yaitu dewasa awal

(17-45 tahun), dewasa madya (40-65 tahun) dan dewasa akhir (60 tahun keatas).

Sedangkan dalam Papalia dkk (2009:116) disebutkan bahwa dewasa awal adalah

suatu masa ketika seorang individu tidak lagi remaja namun juga belum

sepenuhnya menjadi dewasa. Pendapat mengenai dewasa awal juga dikemukakan

oleh Erickson (Monks dkk, 2006) yang mengatakan bahwa individu yang

digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan yang hangat,

dekat, dan komunikatif dengan atau tanpa melibatkan kontak seksual. Bila dalam

masa dewasa awal seorang individu gagal menjalin hubungan dekat maka

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

28

individu tersebut akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan

dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).

Dari segi fisik masa dewasa awal adalah masa dimana merupakan puncak

perkembangan fisik, karena perkembangan fisik sesudah masa dewasa awal akan

mengalami degradasi sedikit demi sedikit mengikuti umur indivdu yang

bertambah tua. Secara emosional pada masa dewasa awal adalah masa dimana

motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik

yang prima. Sehingga banyak ahli perkembangan yang mengatakan bahwa masa

remaja dan dewasa awal adalah masa dimana individu lebih mengutamakan

kekuatan fisik dalam menyelesaikan masalah.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa masa dewasa awal adalah

masa dimana seluruh potensi sebagai manusia berada pada puncak

perkembangannya, baik secara fisik maupun secara psikis. Sehingga masa dewasa

awal bisa juga dianggap sebagai masa mengoptimalkan potensi yang dimiliki

individu. Jadi jika pada masa ini seorang individu mengalami masalah maka akan

mempengaruhi bahkan kemungkinan juga mengalami masalah pada masa

selanjutnya.

Menurut Vailant (Monks dkk, 2006), masa dewasa dewasa awal terbagi

menjadi tiga bagian yaitu masa pembentukan (20 sampai 30 tahun) dengan tugas

mulai memisahkan diri dengan orang tua, membentuk keluarga baru dengan

pernikahan dan mengembangkan persahabatan, masa konsolidasi (30 sampai 40

tahun), yaitu masa konsolidasi karir dan memperkuat ikatan perkawinan, masa

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

29

transisi (sekitar usia 40 tahun), merupakan masa meninggalkan kesibukan

pekerjaan dan melakukan evaluasi terhadap hal yang telah diperoleh.

Dari definisi yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

wanita dewasa awal adalah seorang wanita berusia sekitar 20 sampai 40 tahun

yang telah menyelesaikan tahap pertumbuhannya dan telah memenuhi aspek-

aspek perkembangannya sehingga dianggap telah memiliki kepribadian yang

stabil untuk memutuskan jalan hidupnya.

2.3.2 Tugas Perkembangan Wanita Dewasa Awal

2.3.2.1 Model Perkembangan Erikson : intimacy vs isolation

Intimacy adalah kemampuan untuk dekat dengan orang lain, sebagai

seorang kekasih, teman, dan sebagai bagian dalam masyarakat. Sebagai dewasa

awal, kebutuhan untuk dekat dengan individu lain merupakan tugas

perkembangan yang harus diselesaikan. Dalam Crain (2007:445) disebutkan

bahwa “keintiman yang riil adalah satu-satunya perasaan identitas paling masuk

akal yang sudah dibangun selama ini. Namun hanya orang yang merasa aman

dengan identitasnya saja yang sanggup kehilangan dirinya di dalam hubungan

timbal-balik sejati dengan orang lain”. Jika individu dewasa awal memiliki

persepsi yang jelas tentang siapa dirinya, maka individu tersebut tidak perlu takut

kehilangan identitasnya, seperti yang banyak terjadi pada remaja. “Takut

berkomitmen” merupakan contoh yang biasa muncul sebagai bentuk

ketidakdewasaan dalam tahap ini. Keinginan untuk meningkatkan karir,

individualisme masyarakat perkotaan, hubungan jarak jauh karena tingginya

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

30

mobilitas, dan sifat-sifat umum dari kehidupan modern, mempengaruhi individu

untuk mengembangkan hubungan intim mereka secara alami.

2.3.2.2 Model Perkembangan Kognitif Piaget : formal operation

Dalam tahap dewasa awal individu dituntut memiliki kemampuan untuk

membayangkan berbagai cara untuk menangani suatu situasi. Mereka mulai

dituntut melakukan hipotesis dan menyimpulkan suatu hasil yang lebih berpotensi

dengan pendekatan yang berbeda. Lebih lanjut, untuk menghasilkan hipotesis

efektif, mereka harus dapat melihat hubungan antara berbagai komponen dari

masalah atau yang dikenal sebagai konjungsi. Misalnya, mahasiswi yang

membuat keputusan untuk melakukan diet sebagai usaha mempercantik sosok

tubuhnya, maka ia harus mempertimbangkan kepentingan relatif dari

dilakukannya diet tersebut, kepuasan yang ingin dicapai, dan cara yang akan

ditempuh. Namun dalam Papalia (2009:138) disebutkan bahwa pada masa dewasa

awal individu berada pada tahap berfikir pascaformal, ini merupakan suatu tahap

kognisi yang lebih tinggi pada masa dewasa. Dalam Papalia (2009:138) dituliskan

bahwa “pemikiran ini dicirikan oleh kemampuan untuk menghadapi

ketidakpastian, inkonsistensi, kontradiksi, ketidaksempurnaan dan kompromi”.

2.3.2.3 Tahap Perkembangan Fase Dewasa Gould : leaving family- peer group

orientation

Dua proses dasar dalam pengembangan pribadi adalah pemisahan-

individuasi (separation-individuation) dan pembentukan identitas. Pemisahan

melibatkan penurunan ketergantungan pada keluarga, terutama orangtua.

Penurunan ketergantungan ini meningkat selama tahun kuliah. Teman menjadi

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

31

semakin penting sebagai konsultan untuk masalah-masalah pribadi dan

pengambilan keputusan. Sementara itu, mahasiswa berkonsultasi dengan orangtua

mereka hanya tentang isu-isu utama seperti pilihan karis, dan lainnya. Pada

dewasa awal individu berusaha untuk dapat diterima karena diri mereka sendiri,

untuk ide-ide, keterampilan dan ketertarikan yang mereka miliki. Mereka

menggunakan peer group untuk menguji kemampuan mereka, untuk

bereksperimen dengan berbagai peran, dan untuk membuktikan nilai mereka

sendiri.

Mahasiswa yang memiliki citra tubuh yang kurang baik, kemampuan

utnuk lebih dekat dengan lingkungan sosialnya menjadi terhambat sehingga

mereka akan menarik diri dari lingkungannya. Tugas perkembangan yang

harusnya diselesaikan pada fase ini menjadi tertunda dan memberi dampak buruk

pada fase perkembangan selanjutnya. Jika individu terlalu sibuk dalam

mengidealkan citra tubuhnya maka akan banyak kesempatan besar yang

terlewatkan seperti membuat banyak relasi sosial yang berguna untuk masa

depannya.

2.3.3 Citra Tubuh pada Wanita Dewasa Awal

Kebanyakan individu menganggap dirinya telah menyelesaikan

perkembangan fisiknya pada masa remaja mereka. Namun faktanya adalah bahwa

tubuh terus mengalami perubahan sampai mati. Bagaimana seseorang bereaksi

terhadap perubahan bentuk tubuh, penampilan, dan fungsi merupakan pusat untuk

sepenuhnya memahami adaptasi psikologis sepanjang masa dewasa. Penampilan

fisik menunjukkan isyarat eksternal penting bagi diri dan orang lain, termasuk

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

32

informasi mengenai usia dan daya tarik. Pada wanita, tugas perkembangan yang

dihubungkan dengan citra tubuhnya dapat dilihat dari intimacy atau keinginan

mereka dalam membangun suatu hubungan dengan komunitas sosial maupun

dengan pasangan lawan jenis. Yang wanita harapkan adalah sebuah daya tarik

yang dapat diterima oleh lawan jenis maupun teman dalam kehidupan sosial

2.4 Hubungan antara Persepsi terhadap Citra Tubuh Ideal

dengan Body Dissatisfaction

Menurut Anastasia (Rohmah, 2014:33), pada masa dewasa banyak

ditemukan bahwa individu memiliki perhatian yang besar terhadap hal-hal yang

berhubungan dengan daya tarik fisik. Namun demikian jika dilihat dari jumlahnya

maka wanita akan lebih banyak yang memperhatikan penampilannya

dibandingkan pria. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Mousa & Mashal

(2011:255) yang menyatakan bahwa jika dibandingkan dengan pria, wanita akan

lebih memperhatikan penampilannya. Pendapat tersebut diperkuat dengan hasil

penelitian yang dilakukan Winzeler dalam Prima & Sari (2013:19) yang

menyebutkan bahwa 73% pria muda lebih bangga dengan penampilannya

daripada wanita muda yang hanya sebesar 47%. Pendapat lain yang memperkuat

pernyataan tersebut terdapat dalam Husni & Indrijati (2014:208), dimana

didalamnya Croll mengatakan bahwa 85% wanita muda sangat khawatir dengan

penampilannya. Perhatian yang lebih terhadap penampilan fisiknya seringkali

menyebabkan munculnya kebutuhan untuk tampil cantik dan tubuh yang ideal.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

33

Adanya kebutuhan untuk selalu tampil cantik membuat wanita lebih

banyak memikirkan penampilannya dan mendambakan penampilan yang

dianggapnya ideal. Tingginya standar cantik yang didambakan dengan

penampilan yang ada akan membuat wanita merasa tidak puas dengan sosok

tubuhnya (body dissatisfaction). Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Cahyaningtyas (2009:16) yang menyatakan bahwa adanya kesenjangan antara

bentuk tubuh ideal yang berdasarkan budaya dengan bentuk tubuh aktual

menyebabkan saat ini banyak wanita yang mengalami ketidakpuasan sosok tubuh

atau body dissatisfaction. Dari beberapa pengertian body dissatisfaction oleh para

ahli penulis menyimpulkan bahwa body dissatisfaction merupakan distorsi

persepsi terhadap citra tubuh yang berupa perasaan tidak senang dan tidak puas

dengan penampilan fisiknya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara

penampilan fisik saat ini dengan citra tubuh ideal.

Bila dibandingkan dari tahun ke tahun ternyata jumlah wanita pada

beberapa negara terus mengalami peningkatan, dan Indonesia juga merupakan

salah satu negara yang mengalami banyak peningkatan dalam hal jumlah wanita

yang mengalami body dissatisfaction. Body dissatisfaction memiliki beberapa

aspek, yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Menurut Pearson (2010:6), komponen

kognitif berkaitan dengan persepsi individu tentang citra tubuhnya. Sedangkan

aspek afektif berbicara tentang perasaan dan emosi individu terhadap citra

tubuhnya, dan aspek perilaku atau yang beberapa ahli menyebutnya sebagai aspek

konatif merupakan wujud perilaku yang dilakukan atau tidak dilakukan individu

atas ketidaknyamanan individu yang mengalami body dissatisfaction. Menurut

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

34

Rosen & Reiter (Cahyaningtyas, 2009:27), perilaku yang dapat muncul berkaitan

dengan body dissatisfaction adalah body checking dan kamuflase tubuh.

Berdasarkan aspek kognitif, aspek tersebut berkaitan dengan persepsi

individu terhadap citra tubuhnya. Pengetahuan dan informasi yang berkaitan

dengan citra tubuh disimpulkan dan diproses, informasi-informasi tersebut berupa

pengetahuan mengenai citra tubuh sendiri dan citra ntubuh yang dianggap positif

dan negatif oleh lingkungan sosial. Banyaknya waktu berhubungan dengan

lingkungan tentu saja akan membuat individu mempersepsikan seperti apa citra

tubuh ideal yang berkembang di masyarakat. Terlebih pada wanita dewasa awal

dimana sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mereka lebih banyak

memperhatikan penampilannya. Sementara itu pendapat para ahli seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya bahwa citra tubuh ideal di mayarakat akan

mempengaruhi kepuasan terhadap citra tubuh yang dimiliki.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap citra

tubuh ideal merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kepuasan citra

tubuh pada individu. Persepsi sendiri memiliki tiga faktor yang mempengaruhi,

yaitu pengetahuan, pengharapan, dan evaluasi. Jadi jika dikaitkan dengan citra

tubuh ideal maka persepsi individu terhadap citra tubuh ideal itu dimulai dengan

pengetahuan yang didapat individu mengenai bagaimana citra tubuh ideal itu,

kemudian individu tersebut tentu akan mengharapkan ia memiliki citra tubuh ideal

demikian, selagi individu tersebut mengharapkan citra tubuh yang demikian

individu tersebut tentu akan melihat seperti apa citra tubuhnya sekarang ini.

Setelah membandingkan citra tubuh yang dianggapnya ideal dengan citra tubuh

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

35

yang dimilikinya saat ini individu tersebut akan mengevaluasi bagaimana citra

tubuhnya. Hasil dari evaluasi tersebut bisa saja membuat individu itu merasa puas

dengan citra tubuhnya atau bahkan ia akan merasa tidak puas dengan citra

tubuhnya.Dari penjelasan diatas, penulis menuangkan kerangka berpikir dari

penelitian ini ke dalam sebuah bagan. Adapun bagan dari kerangka berpikir

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

2.5 Hipotesis

Berdasarkan konsep teori diatas maka hipotesis yang dikemukakan dalam

penelitian ini adalah: “Ada hubungan antara persepsi terhadap citra tubuh ideal

dengan body dissatisfaction pada wanita dewasa awal.”

Wanita Dewasa

Awal

Citra Tubuh

Ideal

F

A

K

T

O

R

Body Satisfaction

(Kepuasan pada sosok tubuh)

Internal :

Jenis Kelamin

Body Dissatisfaction

(Ketidakpuasan pada sosok tubuh)

Eksternal :

Media massa

Keluarga

Hubungan

interpersonal

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

101

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat body dissatisfaction pada wanita dewasa awal yang berada di

Universitas Negeri Semarang tergolong dalam kategori sedang. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar subjek mengalami ketidakpuasan

terhadap sosok tubuhnya meskipun ketidakpuasan tersebut tidak terlalu

mendalam.

2. Persepsi wanita dewasa awal di Universitas Negeri Semarang terhadap citra

tubuh ideal tergolong dalam kategori sedang. hal ini menunjukkan bahwa

wanita dewasa awal cukup tinggi dalam mempersepsikan bagaimana citra

tubuh yang dianggapnya ideal.

3. Ada hubungan antara persepsi wanita dewasa awal terhadap citra tubuh ideal

dengan body dissatisfaction yang dialaminya. Hasil pada penelitian ini

menunjukkan bahwa apabila persepsi wanita dewasa awal terhadap citra

tubuh ideal tinggi maka tingkat body dissatisfaction-nya juga tergolong

tinggi.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

102

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti mengajukan saran antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas topik body dissatisfaction

diharapkan untuk meneliti dalam kancah yang lebih luas dan mencakup usia

yang lebih banyak.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas topik persepsi terhadap citra

tubuh ideal diharapkan untuk memberikan batasan yang lebih detail

mengenai persepsi terhadap citra tubuh ideal.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

103

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, W. E., Clausen, S. V., Mabhala, A., & Stock, C. (2010, February 21).

How Do I Look? Body Image Perception among University Students from

England and Denmark. International Journal ofEnvironmental Research

and Public Health, 583-595.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Revised

ed.). Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cahyaningtyas, P. I. (2009). Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan

Ketidakpuasan Sosok Tubuh (Body Dissatisfaction) pada Remaja Putri.

Surakarta: UMS Press.

Calhoun, J.F., & Acocella, J.R. (1990). Psikologi tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. New York: McGraw-Hill.

Crain, W. (2007). Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (3th ed.). (S. Z.

Qudsy, Penyunt., & Y. Santoso, Penerj.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Grogan, S. (2008). Body Image: Understanding Body Dissatisfaction in Men,

Women and Children. New York: Routledge.

Hall, M. (2009). Predictors of Body Dissatisfaction Among Adolescent Females.

American Counseling Association Annual Conference and Exposition (hal.

19-23). Charlotte, North Carolina: University of Arkansas Press.

Hasan, A. M. (2016, Oktober 15). Venezuela, Krisis, dan Obsesi Kecantikan.

Dipetik Februari 7, 2017, dari tirto.id: https://tirto.id/venezuela-krisis-dan-

obsesi-kecantikan-bUwp

Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak 1, (6th ed.). (A. Darma, Penyunt., M.

Tjandrasa, & MuslichahZarkasih, Penerj.) Jakarta: Erlangga.

Husni, H. K., & Indrijati, H. (2014, Desember). Pengaruh Komparasi Sosial pada

Model Iklan Kecantikan di Televisi terhadap Body Image Remaja Putri

yang Obesitas. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, Volume

3, No. 3, 207-212.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

104

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif (2nd ed.). (Y. S. Hayati, Penyunt.) Jakarta: Erlangga.

Lindawati. (2008). Perbedaan Citra Tubuh antara Wanita Dewasa Awal dan

Wanita Dewasa Madya. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Press.

Mousa, T. Y., & Mashal, R. H. (2011). Negative Body Dissatisfaction Perception

and Associated Attitudes in Female. (S. B. Greene, Penyunt.) Body Image:

Perceptions, Interpretations and Attitudes Chapter 15, 255-261.

Na'imah, T., & Rahardjo, P. (2008, Agustus). The Influence of Social Comparison

to Public Figures in Mass Media on the Body Image of Early Adolescents

in Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Jurnal Penelitian

Humaniora, 9, No. 2, 165-178.

Nisa', A. Z. (2015). Hubungan antara Social Comparison dengan Body Image

pada Remaja Putri MA Sidoarjo. Psikologi. Surabaya: Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Developmen 2 (10th

ed.). (R. Widyaningrum, Penyunt., & B. Marwensdy, Penerj.) Jakarta:

Salemba Humanika.

Pearson, A. (2010). Acceptance and Commitment Therapy for Body Image

Dissatisfaction. Canada: Raincoast Books.

Prima, E., & Sari, E. P. (2013, Juni). Hubungan antara Body Dissatisfaction

dengan Kecenderungan Perilaku Diet pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi

Integratif, 1 No. 1, 17-30.

Rakhmat, J. (2012). Psikologi Komunikasi (2nd ed.). (T. Surjaman, Penyunt.)

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohmah, K. (2014). Hubungan antara Body Dissatisfaction dengan Harga Diri

pada Pria dan Wanita Dewasa Awal. Psikologi. Surabaya: Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel.

Sahri, F. N. (2016). Hubungan antara Body Image dengan Self Esteem pada

Wanita Dewasa Awal Pengguna Skincare. Surakarta: UMS Press.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak 1 (11th ed.). (W. Hardani, Penyunt.,

M. Rachmawati, & A. Kuswati, Penerj.) Jakarta: Erlangga.

-------------------- (2012). Life-Span Development 2 (13th ed.). (N. I. Sallama,

Penyunt., & B. Widyasinta, Penerj.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/29968/1/1511413135.pdfHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA TUBUH IDEAL DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL SKRIPSI

105

Scheaffer, R.L, dkk.(2012). Elementary Survey Sampling (7th ed.). (M.Julet,

Penyunt.). USA: Richard Stratton

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunartio, L., Sukamto, M. E., & Dianovinia, K. (2012, Agustus). Social

Comparison dan Body Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal.

Humanitas, IX No. 2, 157-168.

Surabaya, P. (2010, Juli 01). Demografi Surabaya. Dipetik Maret 25, 2017, dari

Panorama Surabaya: http://panoramasurabaya.blogspot.co.id/2010/07/

demografi-surabaya.html

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum (5th ed.). (S. Nurasih, & A.

Sadewa, Penyunt.) Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Wiranatha, F. D., & Supriyadi. (2015). Hubungan antara Citra Tubuh dengan

Kepercayaan Diri Pelajar Puteri di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi

Udayana, 2(1), 38-47.

Yuanita, H., & Sukamto, M. E. (2013, Agustus). Fenomena Body Dissatisfaction

pada Perempuan Anggota Fitness Centre. Psikologi Teori & Terapan, 4,

No. 1, 12-23.